Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi nilai tugas kelompok Mata kuliah Profesi
Keguruan
Dosen Pengampu:
Atip Nurharini, S.Pd., M.Pd.
Bagas Kurnianto, M.Pd.
Disusun Oleh:
Tria Puspa Kirana Timantiotiningrum (1401421428)
Ashley Rahma Carolin (1401421433)
Tegar Firgiawan (1401421438)
Mawar Gultom (1401421441)
Ifah Larasati (1401421459)
i
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
anugerah dan nikmatnya sehingga kami dapat menyusun makalah untuk mata pelajaran
Profesi Keguruan, mengenai “Hakikat Profesionalisme dan Guru”. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Profesi Keguruan.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Atip Nurharini, S.Pd., M.Pd. dan Bagas
Kurnianto, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Profesi Keguruan atas bimbingannya
dalam proses penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh
anggota tim yang sudah bekerja sama dalam penyusunan makalah ini.
Kami telah berusaha dengan maksimal dalam penyusunan makalah ini dengan segala
kekurangannya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan
sehingga kami berharap kritik, saran ataupun masukan yang bersifat membangun agar
kedepannya kami dapat membuat karya – karya yang lebih baik.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA....................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................... 1
iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian hakikat profesionalisme dan guru
b. Untuk mengidentifikasi karakteristik profesionalisme guru
c. Untuk memahami cara meningkatkan profesionalisme guru
1
BAB 2 PEMBAHASAN
2
2.2 Karakteristik Profesionalisme Guru
Menurut Rijal (2018) karakteristik guru profesional adalah:
a. Menyenangi profesinya atau menjiwai
Setiap profesi yang dipelajari, seperti mengajar, harus disegarkan, dicermati,
dianalisis, dan dipahami sebaik-baiknya. Jika suatu profesi tidak disukai,
tugas-tugas yang harus diselesaikan secara sistematis akan menjadi berat, tidak
efektif, dan memakan waktu. Mengajar adalah profesi yang bekerja dengan
makhluk yang membutuhkan cinta/perhatian, makhluk berakal yang harus
dibekali ilmu, dan makhluk dengan bentuk fisik yang terus berkembang atau
bertindak sesuai keinginan hati dan pikir.
b. Menguasai profesinya berdasarkan bidang ilmu pengetahuannya
Seorang guru profesional yang akan memberikan pelajaran kepada siswanya
harus benar-benar guru yang ahli dalam bidang ilmunya dan benar-benar guru
yang ahli dalam bidang ilmunya dan benar-benar guru yang ahli dan menjadi
ahli di bidang ilmu yang akan diajarkan bagi siswa, guru harus terlebih dahulu
memilih pendidikan yang sesuai dengan profesinya.
c. Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif.
Guru profesional mampu mengkomunikasikan atau menjelaskan apa yang
telah mereka pelajari (transfer pengetahuan) kepada siswanya secara efisien
dan efektif. Guru diharapkan memahami pengetahuan khusus yang berkaitan
dengan profesinya, seperti memahami siswa, menguasai metode/teknik
menyampaikan pengetahuan dengan objektif, dan cara berinteraksi dengan
siswa secara benar dan tepat.
d. Berpegang teguh pada kode etik sesuai dengan profesinya
Sikap atau perilaku seorang guru harus sesuai dengan perkataannya. Guru
dinilai bukan hanya dari apa yang dia katakan kepada siswa, tetapi juga dari
karakternya, kesabaran, kejujuran, ketulusan, cara berpikir, ketakwaan, jiwa
sosial, dan bahkan pada bagaimana dia mengelola emosinya.
Berikut kode etik yang wajib diikuti oleh setiap guru. 1) Self Growth; Guru
profesional berusaha untuk mengikuti perkembangan dan perubahan zaman
untuk mencapai tingkat kualitas setinggi mungkin. Akibatnya, tidak ada alasan
bagi seseorang untuk berhenti mempelajari dan menggali informasi, karena
pada saat seorang guru tidak meningkatkan kemampuan yang dimilikinya, itu
adalah bentuk stagnasi terburuk dalam bidang pendidikan. 2) Capability;
Pendidik yang mampu bekerja dan menunjukkan semangat dalam
melaksanakan proses pembelajaran, serta memiliki keterampilan diri dalam
memahami dan melindungi peserta didik dengan baik adalah guru yang
profesional. 3) Inovatif; Guru juga harus terus berupaya inovatif dalam
implementasi kurikulum seperti inovatif dalam bahan ajar, menggunakan
metode yang beragam, memilih media dan teknologi pembelajaran, dan
melakukan penilaian siswa dengan teknik yang beragam.
3
2.3 Cara Meningkatkan Profesionalitas Guru
Di masa mendatang, tugas guru akan menjadi lebih berat. Guru tidak hanya
diperlukan untuk menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan teknologi, tetapi
juga harus memikul tanggung jawab masyarakat, termasuk mentransfer kebudayaan,
life skills, dan nilai-nilai. Mengingat beban tugas yang signifikan ini, sangat penting
untuk terus meningkatkan kemampuan profesional guru agar mereka dapat
melaksanakan tugas mereka dengan efektif. Guru perlu bersedia menilai kinerja
mereka sendiri, melakukan oto-kritik, dan memperhatikan berbagai pendapat serta
harapan. Pemerintah berusaha meningkatkan profesionalisme guru melalui
langkah-langkah seperti peningkatan kualifikasi dan persyaratan pendidikan, program
sertifikasi, pengembangan kompetensi, pendidikan dalam jabatan, peningkatan
kesejahteraan dengan tunjangan, serta memberikan penghargaan dan perlindungan
kepada guru yang berprestasi. Langkah-langkah ini mencakup aspek-aspek seperti
kualifikasi akademik, sertifikasi, dan perlindungan hukum, profesi, serta keselamatan
dan kesehatan kerja.
4
c. Mengembangkan kompetensi guru
Kompetensi merujuk pada kumpulan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku
yang harus dimiliki, diinternalisasi, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam
menjalankan tugas profesional mereka. Langkah-langkah pemerintah untuk
memajukan kompetensi guru diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional RI No. 16 Tahun 2007, yang mengharuskan seorang guru memenuhi
standar akademik dan kompetensi. Standar guru mencakup kriteria yang
diperlukan, ditetapkan, dan disepakati secara bersama, yang mencakup
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga guru dianggap
kompeten. Standar kompetensi guru terdiri dari empat kompetensi dasar, yaitu
kompetensi pedagogik, kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi utama
berkembang menjadi kompetensi inti guru, dan kompetensi inti guru
selanjutnya dibagi menjadi kompetensi guru kelas atau kompetensi guru mata
pelajaran. Uji kompetensi telah dilakukan di berbagai daerah sebagai langkah
untuk menilai kemampuan guru.
d. Pendidikan dalam jabatan
Bentuk pendidikan ini mungkin melibatkan pelatihan dan workshop untuk
meningkatkan kualitas profesionalisme guru dalam menjalankan proses
pembelajaran, yang dapat diorganisir oleh sekelompok guru. Dengan
demikian, guru tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga dapat
meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam mengajar, seperti teknik
pengajaran yang efektif. Pendekatan yang dianggap baik dan benar dalam
pengajaran adalah metode yang dapat diterapkan dan menghasilkan hasil
sesuai harapan.
e. Peningkatan kesejahteraan guru
Pemerintah berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui pemberian
tunjangan yang diatur dalam UU Tentang Guru dan Dosen No. 14 Tahun 2005,
pada pasal 15 ayat 1. Pasal tersebut menyatakan bahwa guru memiliki hak
untuk menerima tunjangan profesi, tunjangan fungsional, dan berbagai
tunjangan lainnya. Guru di daerah terpencil juga berhak mendapatkan
tunjangan khusus. Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang memenuhi
syarat, termasuk persyaratan akademik dan penugasan sebagai guru tetap di
unit pendidikan yang diakui oleh Pemerintah atau pemerintah daerah. Guru
yang telah meraih sertifikat pendidik juga memperoleh tunjangan profesi,
sementara guru PNS menerima tunjangan fungsional setara dengan satu gaji
pokok. Guru yang bekerja di daerah khusus akan mendapatkan tunjangan
khusus.
5
f. Memberikan reward (penghargaan) dan perlindungan
Pemerintah menunjukkan kepedulian serius terhadap pemberian penghargaan
dan perlindungan kepada guru, sebagaimana tercermin dalam UU No. 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen yang mewajibkan pemberian
penghargaan dan perlindungan. UU ini, khususnya pasal 36 dan pasal 37,
menggariskan bahwa guru yang menunjukkan prestasi, dedikasi luar biasa,
atau bertugas di daerah khusus berhak menerima penghargaan. Guru yang
mengorbankan dirinya dalam tugas di daerah khusus akan mendapat
penghargaan dari Pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat (pasal 36).
Bentuk penghargaan kepada guru dapat melibatkan tanda jasa, kenaikan
pangkat istimewa, dukungan finansial, piagam, atau bentuk penghargaan
lainnya (pasal 37). Sesuai dengan pasal 39, setiap guru berhak mendapatkan
perlindungan dalam menjalankan tugasnya. Perlindungan tersebut mencakup:
(1) Perlindungan hukum dari kekerasan, ancaman, diskriminasi, intimidasi,
atau perlakuan tidak adil dari berbagai pihak. (2) Perlindungan profesi
mencakup aspek pemutusan hubungan kerja sesuai dengan regulasi,
pemberian imbalan yang adil, serta perlindungan dari pelecehan terhadap
profesi yang dapat menghambat guru dalam melaksanakan tugasnya. (3)
Perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja mencakup upaya melindungi
guru dari risiko keamanan, kecelakaan kerja, kebakaran, bencana alam,
lingkungan kerja yang tidak sehat, atau risiko lainnya.
6
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan
Profesionalisme guru merupakan sebuah kondisi arah, nilai, tujuan, dan
kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang pengajaran dan yang berkaitan
dengan pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Guru yang profesional
adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang
kaya dalam bidangnya. Kompetensi yang harus dimiliki guru meliputi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan profesional yang baik yang bersifat pribadi, sosial, atau
akademis. Karakteristik profesionalisme guru meliputi menyenangi profesinya,
menguasai profesinya berdasarkan bidang ilmu pengetahuannya, Memiliki
kemampuan berkomunikasi secara efektif, dan Berpegang teguh pada kode etik sesuai
dengan profesinya
3.2 Saran
Untuk menjadi seorang guru profesional, penting untuk terus meningkatkan
keterampilan mengajar, memperdalam pemahaman terhadap materi pelajaran, dan
selalu membuka diri terhadap pengembangan diri serta umpan balik dari murid dan
rekan seprofesi. Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca dapat
memahami isi dari makalah ini dan tentu dapat menambah pengetahuan. Semoga
pembaca bisa terus menggali wawasan dengan terus mencari referensi lain selain dari
makalah ini.
7
DAFTAR PUSTAKA
Mini, H. (2013). Profesi Keguruan. Medan: Perdana Publishing Guru. Bandung: Alfabeta.
Guru, A. P. (2019). Profesionalisme Guru. Profesi Kependidikan, 83.
Undang – Undang No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.