Anda di halaman 1dari 32

ALKANA DAN

SIKLOALKAN
1.
2.
A KELOMPOK 4
1.Yesi Angelia Simarmata (4222510002)
2.Rosa Nadya Evelyn Sitorus (4222510003)
3. 3.Tia Diansyah Putri Saragih (4223210021)
4. 4.Renjana Sekar Vedha (4223210006)
5. 5.Juni Veronika Situmorang (4223210025)
ALKANA
Alkana biasa disebut dengan senyawa hidrokarbon jenuh. Disebut hidrokarbon karena di
dalamnya hanya terkandung atom karbon dan hidrogen. Disebut jenuh karena hanya memiliki
ikatan tunggal C-H dan C-C saja. Alkana memiliki rumus umu CnH2n+2 , di mana n adalah
bilangan asli yang menyatakan jumlah atom karbon. Alkana juga sering disebut sebagai
senyawa alifatik (Yunani = aleiphas yang berarti lemak). Hal ini dikarenakan lemak-lemak
hewani mengandung karbon rantai panjang yang mirip dengan alkane.

Alkana dengan satu formula dapat membentuk beberapa struktur molekul. Misalnya alkana
dengan empat atom karbon dapat membentuk normal butana dan isobutana, keduanya sama-
sama memiliki rumus molekul C4H10 .
CH3CHCH3

CH3

CH3CH2CH2CH3 or

or

butana isobutana
Hal yang sama juga terjadi untuk C6H14 , dan seterusnya. Suatu senyawa yang memiliki jumlah
dan macam atom sama tetapi berbeda dalam penataannya disebut dengan isomer. Isomer
berasal dari bahasa Yunani; isos + meros yang berarti terbuat dari bagian yang sama. Senyawa
seperti butana dan isobutana hanya berbeda pada urutan atom yang terikat satu sama lainnya,
disebut isomer konstitusional.

Isomer konstitusional tidak terbatas hanya untuk alkana, tetapi juga pada sebagian besar
senyawa organik. Isomer konstitusional bisa berbeda pada susunan kerangka atom karbon
(seperti pada butana dan isobutana), perbedaan gugus fungsi (seperti pada etanol dan dimetil
eter), atau berbeda pada penempatan gugus fungsi (isopropilamina dan propilamina).
Meskipun memiliki formula yang sama, sifat-sifat fisika kimia dari isomer biasanya berbeda,
seperti titik didih, titik leleh dan kereaktifan kimia, seperti contoh pada senyawa heksana.
TABLE 4.1 Physical Constants of the H exan e Isom ers
Cond en se d Index o f
M olecular Structura l B ond-Line mp bp (°C)a De nsity b Refractionc
Form ula Form ula Form u la (°C) (1 atm) (g m L — 1 ) (n D 20°C)
C 6 H 14 C H 3C H 2C H 2C H 2C H 2C H 3 — 95 68.7 0.6594 20 1.3748
C 6 H 14 CH3CHCH2CH2CH3 — 153.7 60.3 0.6532 20 1.3714
CH3

C 6 H 14 C H 3C H 2C H C H 2C H — 118 63.3 0.6643 20 1.3765


CH3

C 6 H 14 C H 3C H 9 C H C H — 128.8 58 0.6616 20 1.3750

CH3 CH3

C 6 H 14

semakin bercabang struktur hidrokarbon, semakin rendah titik didihnya dibanding dengan struktur isomer
lainnya
molekul bercabang yang kompak tidak akan melilit seperti rantai lurusnya. Karena itu, lebih
sedikit energi yang diperlukan untuk mengubah molekul-molekul bercabang menjadi wujud
gasnya, penjelasan lainnya yaitu adanya rantai samping membuat molekul memiliki luas
permukaan yang lebih kecil, akibatnya memiliki energi dispersi rendah.
Tabel berikut ini menunjukkan jumlah isomer yang mungkin, yang jumlahnya naik seiring
dengan naiknya jumlah atom karbon suatu senyawa alkana.

TABLE 4.2 Number of Alkane Isomers


Possible Number of
Molecular Formula Constitutional Isomers
C 4H 10 2
C 5H 12 3
C 6H 14 5
C 7H 16 9
C 8H 18 18
C 9H 20 35
C 1 0 H 22 75
C 1 5 H 32 4,347
C 20 H 4 2 366,319
C 30 H 6 2 4,111,846,763
C 40 H 8 2 62,481,801,147,341
1. Penamaan Alkana
Alkana diberi nama berdasarkan jumlah atom karbonnya. Penamaan diambil dari bahasa
Yunani, kecuali untuk satu hingga empat atom karbon, yaitu metana, etana, propana, dan
butana. Akhiran ana ditambahkan pada akhir tiap nama untuk memberikan ciri bahwa senyawa
tersebut adalah alkana. Selanjutnya, pentana berarti terdiri dari lima atom karbon, heksana
terdiri dari enam karbon, contoh yang lainnya tercantum pada table berikut :
Tabel…. Alkana Rantai lurus

Number of Formula Number of Formula


Name Name
Carbons (n) (CnH2n+2) Carbons (n) (CnH2n+2)
1 Methane CH4 17 Heptadecane C17H36
2 Ethane C2H6 18 Octadecane C18H38
3 Propane C3H8 19 Nonadecane C19H40
4 Butane C4H10 20 Eicosane C20H42
5 Pentane C5H12 21 Henicosane C21H44
6 Hexane C6H14 22 Docosane C22H46
7 Heptane C7H16 23 Tricosane C23H48
8 Octane C8H18 30 Triacontane C30H62
9 Nonane C9H20 31 Hentriacontane C30H62
10 Decane C10H22 40 Tetracontane C40H82
11 Undecane C11H24 50 Pentacontane C50H102
12 Dodecane C12H26 60 Hexacontane C60H122
13 Tridecane C13H28 70 Heptacontane C70H142
14 Tetradecane C14H30 80 Octacontane C80H162
15 Pentadecane C15H32 90 Nonacontane C90H182
16 Hexadecane C16H34 100 Hectane C100H202
2. Gugus Alkil
1.

Jika satu atom hidrogen dibebaskan dari sutau alkana maka diperoleh struktur yang disebut
alkil. Gugus alkil tidak stabil jika berdiri sendiri, alkil merupakan bagian dari molekul yang
besar. Gugus alkil diberi nama sesuai dengan rantai alkananya dengan mengganti akhiran –ana
menjadi –il. Contohnya alkil dari metana adalah metil, sedangkan etana yang kehilangan satu
hidrogen disebut etil. Simbol R digunakan untuk menyatakan gugus alkil. Oleh karena itu
rumus umum untuk alkana R-H .Kombinasi antara alkil dengan gugus fungsi yang lain akan
menghasilkan ribuan senyawa. Contohnya: Ketika alkana tidak bercabang, dan atom hidrogen
yang dihilangkan adalah atom hidrogen terminal, namanya menjadi :

ALKANE ALKYL GROUP ABBREVIATION BOND-LINE MODEL

CH3 9H CH3 9 Me-


M ethan e M ethyl

C H 3 C H 2 9H C H 3C H 2 9 Et-
Eth an e E thyl

C H 3C H 2C H 2 9 H C H 3C H 2C H 2 9 Pr-
Pro p an e P ropyl

C H 3 C H 2 C H 2 C H 2 9H C H 3C H 2C H 2C H 2 9 Bu-
B u tane B utyl
3. Tata Nama Alkana Bercabang
Tahap 1 . Temukan rantai utama hidrokarbon
a. Rantai utama adalah rantai hidrokarbon terpanjang yang ada dalam molekul.

CH3CH2CH2CH2CHCH3 or

––
Lo n gest ch ain CH3

CH3

CH2
C H2CH 3
H3C CHCH CH2CH3

CH3CH2CH2CH CH3
C H 2C H 2C H 3
D in a m a i se b a g a i h e k sa n a te rsu b stitu si D in a m a i se b a g a i h e p ta n a te rsu b stitu si

Gambar 2.1. Contoh penamaan suatu alkana


a. Jika ada dua rantai yang sama panjang, pilih salah satu yang memiliki substituen lebih
banyak.
7 5 3
6 4 2 1

2,3,5-Trimethyl-4-propylheptane (four substituents)

Gambar 2.1. Pemilihan rantai terpanjang 5 3 1


Substituent
4 2
6 4
7 5 3

Tahap dua: Nomori atom-atom dalam rantai utama

a. Mulailah dari ujung rantai yang paling dekat dengan rantai samping untuk 1 CH3 7 CH3

memberi nonor urut pada rantai utama. 2 CH


2
6 CH2

b. Jika ada rantai samping dengan urutan yang sama dari kedua ujung, pilih 3 4
BUKAN
5 4
H3C C
salah satu ujung yang memiliki rantai samping kedua yang lebih dekat. H3C C
H
CHCH2CH2CH3
H
CHCH2CH2CH3

2,3,5-Trimethylhexane (not 2,4,5-trimethylhexane) CH2CH2CH3 CH2CH2CH3

5 3 2 1
6 7

Gambar 2.3. Penomoran rantai utama


Gambar 2.1. Pemilihan rantai terpanjang
Tahap tiga: Identifikasi tiap substituen
a. Beri nama rantai samping berdasarkan nomor urut dalam rantai utama
5 3 1 6 4
6 4 2 7 5 3

2
Substituent Longest
1
chain
Locant 2- Methylhexane 3- Methylheptane

9 CH3

8 CH2 CH3

7 3 2 1

H3C C C H 2 C H 2C H C H C H 2C H 3

H 6 5 4
C H 2C H 3
3-Etil-4,7-dimetil-
a. Jika dua atau lebih substituen identik, tandai ini dengan menggunakan prefix di-, tri-,
tetra-, dan seterusnya. Kemudian pastikan setiap substituen memiliki nomor.

2,3-Dimethyl- 2,3,4-Trimethy- 2,2,4,4-Tetramethyl- 3-Ethyl-3-m3thyl-

CH3
C H 2C H 3

H3 C C CHCH2CH2CH3

CH3

3-etil-2,2-dimetil-
Gambar 2.6. Penamaan rantai samping

Tahap empat: Tulis nama sebagai kata tunggal

2,3-D im ethylbutane 2,3,4-Trim ethylpentane 2,2,4,4-Tetram ethylpentane 3- Ethyl-2-m ethylhexane


1. Tata naman untuk gugus Alkil bercabang Four-Carbon Groups
C H 3C H 2C H 2C H 3
CH3CH2CH3 Butane
CH3
Propane

––
CH3CH2CH2 –– CH3CHCH3 CH3CH2CH2CH2 –– CH3CHCH2 –– CH3CH2CHCH3 (C H 3 ) 3 C – –

––
Propyl Isopropyl

––
Butyl Isobutyl sec-Butyl tert-Butyl (or t-Bu)
Pr- i-Pr-

Contoh-contoh berikut menunjukkan bagaimana nama-nama kelompok ini digunakan

4-isopropylheptane

4-tert-butyloctane
nama-nama umum isopropyl, isobutyl, sec-butyl, dan tert-butyl disetujui oleh IUPAC
untuk kelompok yang tidak tersubstitusi. Dalam menentukan urutan abjad untuk
kelompok ini dengan mengabaikan prefiks. Jadi tert-butil mendahului etil, tetapi etil
mendahului isobutyl. Ada satu kelompok lima karbon dengan nama umum yang
disetujui IUPAC yang juga harus Anda ketahui: kelompok 2,2-dimetilpropil, yang biasa
disebut kelompok neopentyl:

CH3
C H 39 C 9 C H 29

CH3

2,2-Dimethylpropyl or neopentyl group


A. Klasifikasi Atom Hidrogen
Atom-atom hidrogen dari suatu alkana diklasifikasikan berdasarkan atom karbon
yang melekat padanya. Atom hidrogen yang terikat pada atom karbon primer adalah
atom hidrogen primer (1°), dan seterusnya. Senyawa berikut, 2-metilbutane,
memiliki atom hidrogen primer, sekunder (2°), dan tersier (3°).
1° Hydrogen atoms

CH3
CH3 CH CH2 CH3

3° Hydrogen atom 2° Hydrogen atoms

Pada 2,2-dimethylpropane, senyawa yang sering disebut neopentane, hanya


memiliki atom hidrogen primer:

CH3

H3C C CH3

CH3

2,2-Dimethylpropane (neopentane)
A. Sifat-sifat Alkana
Alkana memiliki afinitas yang rendah terhadap senyawa lain, dan relatif inert.
Meskipun demikian, alkana dapat bereaksi dengan senyawa lain dalam kondisi yang
sesuai. Alkana bereaksi dengan oksigen selama proses pembakaran, produknya adalah
karbondioksida dan air serta membebaskan sejumlah energi dalam bentuk panas.
Contohnya metana (gas alam) bereaksi dengan oksigen menurut reaksi:
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O +890 kJ/mol
Gambar 2.8. Reaksi pembakaran metana

Alkana juga dapat bereaksi dengan Cl2 ketika campuran keduanya diradiasi dengan
sinar ultraviolet. Tergantung pada jumlah kedua reaktan dan lama reaksi, produk
substitusi hidrogen alkana oleh atom klorida menghasilkan campuran produk klorinasi.
Contohnya, metana bereaksi dengan Cl2 menghasilkan campuran produk yang terdiri
dari CH3Cl, CH2Cl2 , CHCl3 , dan CCl4 menurut reaksi:

CH4 Cl2 CH3Cl + HCl

Cl2
C H 2C l + H C L

Cl2
C H C l3 + H C l

Cl2
C C l4 + H C l

Gambar 2.9. Reaksi metana dengan Cl2


Alkana memperlihatkan peningkatan titik didih dan titik lebur sesuai dengan
peningkatan bobot molekulnya. Hal tersebut terjadi karena adanya energi dispersi yang
lemah antar molekul. Energi dispersi meningkat sesuai dengan peningkatan ukuran
molekul. Akibatnya titik didih dan titik lebur meningkat dengan semakin panjangnya
rantai alkana.
A. Sikloalkana: Isomer Cis-Trans dalam Sikloalkana
Selain alkana dengan rantai terbuka, di alam juga terdapat alkana dalam bentuk cincin.
Senyawa tersebut dinamakan sikloalkana atau senyawa alisiklik (alifatik siklik).
Apabila cincin sikloalkana adalah –CH2 - maka senyawa tersebut memiliki rumus
umum (CH2) n atau CnH2n .

sik lo p ro p a n a sik lo b u tan sik lo p e n ta n a sik lo h e k s a n a

Gambar 2.10. Beberapa contoh sikloalkana

Senyawa-senyawa alosiklik dengan cincin berbeda terdapat berlebihan di alam.


Contohnya, prostaglandin, hormon yang mengatur secara luas bermacam fungsi
fisiologis manusia termasuk agregasi platelet darah, dilatasi bronkus, dan
penghambatan sekresi gastrin, memiliki cincin karbon lima anggota (siklopenatana).
O
O
H

OH

H
H
OH OH

Gambar 3.18. Struktur prostaglandin E1


Steroid, seperti kortison, mengandung cincin-cincin yang terikat satu sama lain, tiga
cincin dengan enam anggota (sikloheksana) dan satu cincin lima anggota
(siklopentana).

CH3
O
O

OH

CH3 H

H H

Gambar 3.19. Struktur kortison


O

1. Penamaan sikloalkana
Gambar 3.19. Struktur kortison
a. Temukan rantai utama

Sikloalkana dengan hanya satu cincin dinamai dengan menambahkan awalan siklo
ke nama-nama alkana yang memiliki jumlah atom karbon yang sama. Hitung
jumlah atom karbon penyusun cincin dan jumlah karbon dalam substituennya. Jika
jumlah karbon dalam cincin sama dengan jumlah karbon dalam substrituen, maka
senyawa tersebut diberi nama sebagai sikloalkana tersubstitusi alkil. Akan tetapi
jika jumlah karbon dalam substituen lebih banyak dari pada karbon dalam cincin
maka senyawa tersebut diberi nama sebagai alkana tersubstitusi sikloalkil.

CH3 C H 2C H 2C H 2C H 3

Gambar 3.20. Contoh penamaan suatu sikloalkana


a. Jumlah substituen dan beri nama
Sikloalkana tersubstitusi alkil atau halogen, mulailah penomoran dari atom karbon
yang mengikat substituen tersebut. Untuk substituen kedua dan seterusnya diberi
nomor sekecil mungkin.
Br
CH3
CH3 1
1 2
6 CH CH 2 6
2
1 5
3 2 3
3
3
5 H3C
CH3
4 CH3 4 5 C 4
H2

1,3-dimetilsikloheksana 1-etil-2-metilsiklopentana 1-bromo-3-etil-5-metilsikloheksana

Cl

1 CH 3
CH3 2
5
2
1
4 3
Br
CH2CH3
1 - bromo-2-metilsiklobutana
1-kloro-3-etil-2-metilsiklopentana

Gambar 3.21. Contoh penamaan beberapa sikloalkana tersubstitusi


1. Sifat fisik sikloalkana
Sikloalkana juga memiliki titik lebur yang jauh lebih tinggi daripada alkana rantai
terbuka. Rapatan dalam satu golongan, alkana dan sikloalkana adalah yang paling
padat dari semua kelompok senyawa organik. Semua alkana dan sikloalkana
memiliki kerapatan yang kurang dari 1,00 g mL 1 (kerapatan air pada suhu 4 ° C).
Akibatnya, minyak bumi (campuran hidrokarbon yang kaya akan alkana) terapung
diatas air.
Kelarutan Alkana dan sikloalkana hampir sepenuhnya tidak larut dalam air karena
polaritasnya yang sangat rendah dan ketidak mampuan alkane untuk membentuk
ikatan hidrogen. Alkana cair dan sikloalkana larut dalam satu sama lain, dan alkane
dan sikloalkana umumnya larut dalam pelarut dengan polaritas rendah. Pelarut yang
baik untuk alkane dan sikloalkana adalah benzena, karbon tetraklorida, kloroform,
dan hidrokarbon lainnya. Berikut beberapa sifat fisik sikloalkana
Konfigurasi senyawa rantai terbuka

Dalam senyawa rantai terbuka gugus-gugus yang terkait oleh ikatan sigma berotasi ikatan itu.
Oleh karena itu atom-atom dalam suatu molekul rantai terbuka dapat memiliki tak terhingga
banyak posisi didalam ruang relative satu terhadap yang lain. Memang etana sebuah molekul
kecil, tetapi etana dapat memiliki penataan dalam ruang secara berlain lainan, penataan mana
disebut konformasi.
N e w m a n proje c tion Sawhorse formula
formula

Untuk menemukan konformasi akan digunakan tiga jenis rumus yaitu : Rumus
dimensional, rumus bola dan pasak dan proyeksi Newman (disarankan
untukmenggunakan model molekul dalam memperbandingkan konformasi yang
berlainan). Suatu rumus bola dan pasak dan rumus dimensional adalah refresentasi
tiga dimensi dari model molekul suatu senyawa. Suatu proyeksi Newman adalah
pandangan ujung ke ujung dari dua atom karbon saja dalam molekul itu. Ikatan yang
menghubungkan kedua atom ini tersembunyi. Ketga ikatan dari karbon depan
Nampak menunju ke pusat proyeksi, dan ketiga ikatan dari karbon belakang hanya
Nampak sebagian. ang le (ф ) b etw een
these hydrogens
is 180°.

H Hф
ф H
H
H
H

(a) (b) (c)

Gambar 4.4 (a) Konformasi etana . (B) Rumus proyeksi Newman untuk konformasi
staggered (c) Sudut dihedral antara atom-atom hidrogen ini adalah 60 °.
Karena adnya rotasi mengelilingi ikatan sigma, maka suatu molekul dapat
memiliki konformasi berapa saja. Tetapi konformasi- konformasi tertentu lebih
stabil daripada yang lain. Konformasi yang disukai disebut conformer . conformer
bukanlah isomer karena dapat saling dipertukarkan, conformer- conformer adalah
sekedar orientasi ruang yang berbeda-beda dari molekul yang itu-itu juga.
Dalam rumus etana dan 3-kloro-1-propanol, telah diperagakan konfomer goyang,
dalamana atom-atom hydrogen atau gugus-gugus terpisah sejauh mungkin satu dari
yang lain karena ikatan C-C dapat berotasi, maka atom-atom hydrogen dapat juga
saling menutup (eclipsed), atau sedapat mungkin berdekatan satu dibelakang yang
lain (konformasi eclipsed). Agar lebih jelas digambarkan berikut ini dalam keadaan
bukan eclipsed benar-benar.
Rotasi mengelilingi ikatan sigma sering kali disebut rotasi bebas, tetapi
sebenarnyarotasi ini tidaklah benar-benar bebas. konformasi eclipsed (dari) etana
kira-kira 12 KJ mol-1 kurang stabil (lebih tinggi energinya) dibandingkan dengan
konfomer goyang, karena adanya tolak-menolak antara electron-elektron ikatan dan
atom- atom hydrogen. Untuk berotasi dari konformasi goyang ke konformasi
eclipsed 1mol, molekul etana memerlukan 12 KJ mol-1.
Butana seperti etana dapat memiliki konformasi eclipsed erbeda dan goyang. Dalam
butana terdapat 2 gugus metil yang relative besar, terikat pada dua karbon pusat.
Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugus metil ini menyebabkan
terjadinya 2 macam konformasi goyang, yang berbeda dalam hal posisi.
:
CH3 H CH3 CH3
H H CH3 H
H H
H H CH3 H H H
CH3 H
I II III

A n a nti A n eclip s e d A g au c h e
conformation conformation conformation

H3C CH3 CH3 H CH3


H CH3
H H H H
H H H H H CH3
H
IV V VI

A n eclip s e d conformation
Gugus-gugus metal ini satu terhadap yang lain. konformasi goyang dalam mana
gugus metil terpisah sejauh mungkin disebut konfomer anti. konformasi goyang
dimana gugus -gugus berdekatan , disebut konfomer gauche.
Makin besar gugus-gugus yang terikat pada 2 atom karbon, akan makin besar.
Selisih energi antara konformasi- konformasi molekul itu diperlukan lebih baniyak.
Energi untuk mendorong 2 gugus besar agar berdekatan daripada gugus kecil. Etana
hanya membutuhkan 12 KJ mol- utk berotasi dari konformasi goyang ke eclipsed
sedangkan butana memerlukan 16 - 19 KJ mol- untuk konformasi anti ke
konformasi dimana gugus-gugus metil eclipsed. Hubungan untuk rotasi penuh
mengelilingi ikatan karbon 2-karbon 3 butana.
A. Isomer cis-trans dalam sikloalkana
Beberapa sifat kimia sikloalkana mirip dengan alkana rantai terbuka. Keduanya
sama-sama non polar dan cenderung inert. Akan tetapi terdapat perbedaan
mendasar. Pertama, sikloalkana kurang fleksibel dibandingkan dengan alkana
rantai terbuka. Ikatan tunggal (ikatan sigma) pada alkana asliklik dapat berputar.
H H

C C
H
H H H
H H
H C C
H
H
H

Gambar 3.22. Perputaran ikatan tunggal karbon-karbon dalam etana


Pada sikloalkana, ikatan yang terbentuk kurang bebas untuk berputar. Misalnya
siklopentana, bentuknya adalah segitiga rigid dan planar. Putaran pada ikatan
karbon-karbon tidak mungkin terjadi tanpa merusak cincin.
H

H C
H
H
C

C
H

Gambar 3.23. Struktur siklopropana.


Tidak mungkin terjadi perputaran tanpa memecah cincin. Oleh karena strukturnya
yang siklik, sikloalkana memiliki dua sisi yaitu sisi atas dan bawah. Hal ini
memungkinkan sikloheksana memiliki kemungkinan isomerisme berdasarkan letak
substituennya. Contohnya, ada dua bentuk isomer dari 1,2-dimetilsiklopropana.
Pertama dengan dua gugus metil pada sisi yang sama, kedua dengan gugus metil
pada posisi yang berlawanan. Kedua bentuk isomer merupakan molekul yang stabil,
dan dapat dikonfersi dari bentuk satu ke bentuk lainnya tanpa memecah cincin atau
tanpa membentuk ikatan baru.
H 3C H 3C H
CH3

H CH3
H H

Gambar 3.24. Isomer 1,2-dimetilsiklopropana


Tidak seperti isomer konstitusional seperti pada butana dan isobutana dimana
terdapat perbedaan urutan penempatan atomatomnya. Kedua isomer 1,2-
dimetilsiklopropana memiliki tempat ikatan yang sama, tetapi berbeda pada posisi
atom-atomnya. Semuawa senyawa yang memiliki posisi ikatan atom yang sama
tetapi berbeda pada orientasi tiga dimensinya disebut stereoisomer.
CH3
Isomer konstitusional
H2 H2 H2
berbeda pada ikatan H 3C C CH3 dan H 3C CH3
C C C
atom-atomnya H

Stetreoisomer posisi H 3C CH3


H 3C H

ikatan sama tapi berbeda


pada posisi tiga H H
H CH3
dimensinya
Gambar 3.25. Isomer konstitusional dan stereoisomer

1,2-dimetilsiklopropana merupakan salah satu contoh stereoisomer yang disebut


isomer cis-trans. Awalan cis- berarti terletak pada sisi yang sama, sedangkan trans-
untuk menyatakan posisi yang berlawanan.
A. Sintesis Alkana dan Sikloalkana
Alkena dan alkuna bereaksi dengan hidrogen dengan adanya katalis logam seperti
nikel, paladium, dan platinum untuk menghasilkan alkana. Reaksi umum adalah
reaksi di mana atom-atom molekul hidrogen ditambahkan ke setiap atom karbon-
karbon, ikatan rangkap dua atau rangkap tiga dari alkena atau alkuna. Ini akan
mengubah alkena atau alkuna menjadi alkana: Reaksi Umum :

C H Pt, Pd, or Ni C H C H C H
Pt
+ + 2 H2
solvent, solvent,
C H pressure C H C pressure
H C H

Alkene Alkane Alkyne Alkane

Contoh :

CH3 CH3
Ni
CH 9 C " CH + H CH 9C9C H

3 2 2 2
3
E tO H
(25C, 50 atm) H H
2-Methylpropene Isobutane

Pd
+ H2
EtOH
(25C, 1 atm)
Cyclohexene Cyclohexane

O Pd
+ 2 H2
ethyl acetate O
Thank you

Anda mungkin juga menyukai