A. Alkana
Alkana biasa disebut dengan senyawa hidrokarbon jenuh. Disebut hidrokarbon karena di
dalamnya hanya terkandung atom karbon dan hidrogen. Disebut jenuh karena hanya memiliki
ikatan tunggal C-H dan C-C saja. Alkana memiliki rumus umu C nH2n+2 , di mana n adalah
bilangan asli yang menyatakan jumlah atom karbon. Alkana juga sering disebut sebagai
senyawa alifatik (Yunani = aleiphas yang berarti lemak). Hal ini dikarenakan lemak-lemak
hewani mengandung karbon rantai panjang yang mirip dengan alkane.
Alkana dengan satu formula dapat membentuk beberapa struktur molekul. Misalnya alkana
dengan empat atom karbon dapat membentuk normal butana dan isobutana, keduanya sama-
sama memiliki rumus molekul C4H10 .
CH3CHCH3
CH3
CH3CH2CH2CH3 or
or
butana isobutana
Hal yang sama juga terjadi untuk C6H14 , dan seterusnya. Suatu senyawa yang memiliki
jumlah dan macam atom sama tetapi berbeda dalam penataannya disebut dengan isomer.
Isomer berasal dari bahasa Yunani; isos + meros yang berarti terbuat dari bagian yang sama.
Senyawa seperti butana dan isobutana hanya berbeda pada urutan atom yang terikat satu sama
lainnya, disebut isomer konstitusional.
Isomer konstitusional tidak terbatas hanya untuk alkana, tetapi juga pada sebagian besar
senyawa organik. Isomer konstitusional bisa berbeda pada susunan kerangka atom karbon
(seperti pada butana dan isobutana), perbedaan gugus fungsi (seperti pada etanol dan dimetil
eter), atau berbeda pada penempatan gugus fungsi (isopropilamina dan propilamina).
Meskipun memiliki formula yang sama, sifat-sifat fisika kimia dari isomer biasanya berbeda,
seperti titik didih, titik leleh dan kereaktifan kimia, seperti contoh pada senyawa heksana.
TABLE 4.1 Physical Constants of the Hexane Isomers
Condensed Index of
Molecular Structural Bond-Line mpbp (°C)a DensitybRefractionc
Formula Formula Formula (°C)(1 atm) (g mL—1)(nD 20°C)
C6H14 CH3CH2CH2CH2CH2CH3 —95 68.7 0.659420 1.3748
C6H14 CH3CHCH2CH2CH3 —153.7 60.3 0.653220 1.3714
CH3
CH3 CH3
C6H14
CH3 —98 49.7 0.649220 1.3688
CH39 C9CH2CH
CH3
a
Unless otherwise indicated, all boiling points given in this book are at 1 atm or 760 torr.
b
The superscript indicates the temperature at which the density was measured.
c
The index of refraction is a measure of the ability of the alkane to bend (refract) light rays. The values reported are for light of
the D line of the sodium spectrum (nD).
Umumnya semakin bercabang struktur hidrokarbon, semakin rendah titik didihnya dibanding
dengan struktur isomer lainnya. Salah satu penjelasan untuk gejala ini adalah bahwa molekul
bercabang yang kompak tidak akan melilit seperti rantai lurusnya. Karena itu, lebih sedikit
energi yang diperlukan untuk mengubah molekul-molekul bercabang menjadi wujud gasnya,
penjelasan lainnya yaitu adanya rantai samping membuat molekul memiliki luas permukaan
yang lebih kecil, akibatnya memiliki energi dispersi rendah.
Tabel berikut ini menunjukkan jumlah isomer yang mungkin, yang jumlahnya naik seiring
dengan naiknya jumlah atom karbon suatu senyawa alkana.
2. Gugus Alkil
Jika satu atom hidrogen dibebaskan dari sutau alkana maka diperoleh struktur yang disebut
alkil. Gugus alkil tidak stabil jika berdiri sendiri, alkil merupakan bagian dari molekul yang
besar. Gugus alkil diberi nama sesuai dengan rantai alkananya dengan mengganti akhiran –
ana menjadi –il. Contohnya alkil dari metana adalah metil, sedangkan etana yang kehilangan
satu hidrogen disebut etil. Simbol R digunakan untuk menyatakan gugus alkil. Oleh
karena itu
rumus umum untuk alkana R-H .Kombinasi antara alkil dengan gugus fungsi yang lain akan
menghasilkan ribuan senyawa. Contohnya: Ketika alkana tidak bercabang, dan atom hidrogen
yang dihilangkan adalah atom hidrogen terminal, namanya menjadi :
CH3 9H CH3 9
Me-
Methane Methyl
CH3CH2 9H CH3CH2 9
Et-
Ethane Ethyl
CH3CH2CH2 9H CH3CH2CH2 9
Propane Propyl Pr-
CH3CH2CH2CH2 9H CH3CH2CH2CH2 9
Bu-
Butane Butyl
CH3CH2CH2CH2CHCH3 or
–
Longest chain
CH3
CH3
CH2CH3 CH2
b. Jika ada dua rantai yang sama panjang, pilih salah satu yang memiliki substituen lebih
banyak.
753
642 1
a. Mulailah dari ujung rantai yang paling dekat dengan rantai samping untuk
memberi nonor urut pada rantai utama.
Substituent
5 3 1
6 42 64
753
2
Substituent
1
1 CH
3 7 CH3
2 CH
2 6 CH
2
3 BUKAN
4 5 4
H3 C C
H CHCH2CH2CH3 H3C C CHCH2CH2CH3
H
CH2CH2CH3 CH2CH2CH3
5 6 7 3 2 1
b. Jika ada rantai samping dengan urutan yang sama dari kedua ujung, pilih salah
satu ujung yang memiliki rantai samping kedua yang lebih dekat.
64 2
531
2
Substituent Longest
1
chain
Locant 2- Methylhexane 3- Methylheptane
9 CH3
8 CH2
CH3
7 3 2 1
H 3C C CHCH2CH3
CH2CH2CH
H
6 5 4
CH2CH3
3-Etil-4,7-dimetil-
b. Jika dua atau lebih substituen identik, tandai ini dengan menggunakan prefix di-, tri-,
tetra-, dan seterusnya. Kemudian pastikan setiap substituen memiliki nomor.
CH3
CH2CH3
H3C C CHCH2CH2CH3
CH3
3-etil-2,2-dimetil-
Gambar 2.6. Penamaan rantai samping
CH3
CH2 CH2CH3
CH3
H3 C C H3 C C CHCH2CH2CH3
H CH2CH2CH CHCH2CH3
CH2CH3 CH3
3-Etil-4,7-dimetilnonana 3-Etil-2,2-dimetilheksana
Gambar 2.7. Penamaan alkana lengkap dengan substituennya
4. Latihan.
1. Struktur manakah yang bukan 2-methylpentane?
(a) (b) (c) (d)
2. Tulis struktur C6H14 yang hanya mempunyai struktur dengan atom C primer dan
sekunder dan beri nama menurut IUPAC
3. Gambarkan isomer C8H18 model bond-line yang mempunyei (a) substituent metil
dan (b) substituent etil.
4. Beri nama struktur berikut ini
CH3CH2CH3
Propane
CH3CH2CH2 ––
CH3CHCH3
Propyl
–
Isopropyl
Pr-
i-Pr-
Four-Carbon Groups
CH3CH2CH2CH3
Butane
CH3
–
CH3CH2CH2CH2 ––
CH3CHCH2 –– CH3CH2CHCH3 (CH3)3C––
–
Butyl Isobutyl sec-Butyl tert-Butyl (or t-Bu)
4-isopropylheptane
4-tert-butyloctane
nama-nama umum isopropyl, isobutyl, sec-butyl, dan tert-butyl disetujui oleh IUPAC
untuk kelompok yang tidak tersubstitusi. Dalam menentukan urutan abjad untuk
kelompok ini dengan mengabaikan prefiks. Jadi tert-butil mendahului etil, tetapi etil
mendahului isobutyl. Ada satu kelompok lima karbon dengan nama umum yang
disetujui IUPAC yang juga harus Anda ketahui: kelompok 2,2-dimetilpropil, yang
biasa disebut kelompok neopentyl:
CH3 CH39
C 9CH29
CH3
CH3
CH3
H3C C CH3
CH3
2,2-Dimethylpropane (neopentane)
C. Sifat-sifat Alkana
Alkana memiliki afinitas yang rendah terhadap senyawa lain, dan relatif inert.
Meskipun demikian, alkana dapat bereaksi dengan senyawa lain dalam kondisi yang
sesuai. Alkana bereaksi dengan oksigen selama proses pembakaran, produknya adalah
karbondioksida dan air serta membebaskan sejumlah energi dalam bentuk panas.
Contohnya metana (gas alam) bereaksi dengan oksigen menurut reaksi:
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O +890 kJ/mol
Gambar 2.8. Reaksi pembakaran metana
Alkana juga dapat bereaksi dengan Cl2 ketika campuran keduanya diradiasi dengan
sinar ultraviolet. Tergantung pada jumlah kedua reaktan dan lama reaksi, produk
substitusi hidrogen alkana oleh atom klorida menghasilkan campuran produk
klorinasi. Contohnya, metana bereaksi dengan Cl2 menghasilkan campuran produk
yang terdiri dari CH3Cl, CH2Cl2 , CHCl3 , dan CCl4 menurut reaksi:
CH4 Cl2 CH3Cl + HCl
Cl2
CH2Cl + HCL
Cl2
CHCl3 + HCl
Cl2
CCl4 + HCl
Alkana memperlihatkan peningkatan titik didih dan titik lebur sesuai dengan
peningkatan bobot molekulnya. Hal tersebut terjadi karena adanya energi dispersi
yang lemah antar molekul. Energi dispersi meningkat sesuai dengan peningkatan
ukuran molekul. Akibatnya titik didih dan titik lebur meningkat dengan semakin
panjangnya rantai alkana.
OH
H
H
OH OH
O
CH3
O
OH
CH3 H
H H
CH3 CH2CH2CH2CH3
Cl
1 CH3
CH3 2
5
2
1
43
Br
CH2CH3
1-kloro-3-etil-2-metilsiklopentana 1- bromo-2-metilsiklobutana
Kelarutan Alkana dan sikloalkana hampir sepenuhnya tidak larut dalam air karena
polaritasnya yang sangat rendah dan ketidak mampuan alkane untuk membentuk
ikatan hidrogen. Alkana cair dan sikloalkana larut dalam satu sama lain, dan
alkane dan sikloalkana umumnya larut dalam pelarut dengan polaritas rendah.
Pelarut yang baik untuk alkane dan sikloalkana adalah benzena, karbon
tetraklorida, kloroform, dan hidrokarbon lainnya. Berikut beberapa sifat fisik
sikloalkana
Untuk menemukan konformasi akan digunakan tiga jenis rumus yaitu : Rumus
dimensional, rumus bola dan pasak dan proyeksi Newman (disarankan
untukmenggunakan model molekul dalam memperbandingkan konformasi yang
berlainan). Suatu rumus bola dan pasak dan rumus dimensional adalah refresentasi
tiga dimensi dari model molekul suatu senyawa. Suatu proyeksi Newman adalah
pandangan ujung ke ujung dari dua atom karbon saja dalam molekul itu. Ikatan
yang menghubungkan kedua atom ini tersembunyi. Ketga ikatan dari karbon
depan Nampak menunju ke pusat proyeksi, dan ketiga ikatan dari karbon belakang
hanya Nampak sebagian.
The dihedral
angle (ф) between
these hydrogens
is 180°. ф = 60
H
H H Hф
ф H
H
H H
H
H
Gambar 4.4 (a) Konformasi etana . (B) Rumus proyeksi Newman untuk
konformasi staggered (c) Sudut dihedral antara atom-atom hidrogen ini adalah 60
°.
Karena adnya rotasi mengelilingi ikatan sigma, maka suatu molekul dapat
memiliki konformasi berapa saja. Tetapi konformasi- konformasi tertentu lebih
stabil daripada yang lain. Konformasi yang disukai disebut conformer . conformer
bukanlah isomer karena dapat saling dipertukarkan, conformer- conformer adalah
sekedar orientasi ruang yang berbeda-beda dari molekul yang itu-itu juga.
Dalam rumus etana dan 3-kloro-1-propanol, telah diperagakan konfomer goyang,
dalamana atom-atom hydrogen atau gugus-gugus terpisah sejauh mungkin satu
dari yang lain karena ikatan C-C dapat berotasi, maka atom-atom hydrogen dapat
juga saling menutup (eclipsed), atau sedapat mungkin berdekatan satu dibelakang
yang lain (konformasi eclipsed). Agar lebih jelas digambarkan berikut ini dalam
keadaan bukan eclipsed benar-benar.
The dihedral
angle (ф) between
these hydrogens
is 0°. ф
H H
H
H
(a) (b)
Rotasi mengelilingi ikatan sigma sering kali disebut rotasi bebas, tetapi
sebenarnya rotasi ini tidaklah benar-benar bebas. konformasi eclipsed (dari) etana
kira-kira 12 KJ mol-1 kurang stabil (lebih tinggi energinya) dibandingkan dengan
konfomer goyang, karena adanya tolak-menolak antara electron-elektron ikatan
dan atom- atom hydrogen. Untuk berotasi dari konformasi goyang ke konformasi
eclipsed 1mol, molekul etana memerlukan 12 KJ mol-1.
H H
HH
Eclipsed
12 kJ mol–1
Potential
H H
HHHH
H H H H
HH
StaggeredStaggered
Rotation
Butana seperti etana dapat memiliki konformasi eclipsed erbeda dan goyang.
Dalam butana terdapat 2 gugus metil yang relative besar, terikat pada dua karbon
pusat. Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugus metil ini
menyebabkan terjadinya 2 macam konformasi goyang, yang berbeda dalam hal
posisi.
:
CH3 CH3
H H CH3 H
H CH3
H
H H H H
CH3 H H
CH3
I III
II
An anti An eclipsed A gauche
conformation conformation conformation
CH3
H3C CH3 H CH3
H CH3
H H H
H H H H
H H CH3
H
IV V
VI
An eclipsed A gauche An eclipsed
conformation conformation conformation
H3C CH3
H CH3 H CH3
HH HH
Eclipsed IV
H HH HH H
H3C CH3
Eclipsed IIEclipsed VI
19 kJ mol–1
16 kJ mol–116 kJ mol–1
Potential
H H H H H H H H
CH3HHCH3
Anti IGauche IIIGauche VAnti I
Gugus-gugus metal ini satu terhadap yang lain. konformasi goyang dalam mana
gugus metil terpisah sejauh mungkin disebut konfomer anti. konformasi goyang
dimana gugus -gugus berdekatan , disebut konfomer gauche.
Makin besar gugus-gugus yang terikat pada 2 atom karbon, akan makin besar.
Selisih energi antara konformasi- konformasi molekul itu diperlukan lebih
baniyak. Energi untuk mendorong 2 gugus besar agar berdekatan daripada gugus
kecil. Etana hanya membutuhkan 12 KJ mol- utk berotasi dari konformasi goyang
ke eclipsed sedangkan butana memerlukan 16 - 19 KJ mol- untuk konformasi anti
ke konformasi dimana gugus-gugus metil eclipsed. Hubungan untuk rotasi penuh
mengelilingi ikatan karbon 2-karbon 3 butana.
C C
H H
H H H H
H C C
H
H
H
Pada sikloalkana, ikatan yang terbentuk kurang bebas untuk berputar. Misalnya
siklopentana, bentuknya adalah segitiga rigid dan planar. Putaran pada ikatan
karbon-karbon tidak mungkin terjadi tanpa merusak cincin.
H
H C
H
H
C
C
H
Tidak mungkin terjadi perputaran tanpa memecah cincin. Oleh karena strukturnya
yang siklik, sikloalkana memiliki dua sisi yaitu sisi atas dan bawah. Hal ini
memungkinkan sikloheksana memiliki kemungkinan isomerisme berdasarkan
letak substituennya. Contohnya, ada dua bentuk isomer dari 1,2-
dimetilsiklopropana.
Pertama dengan dua gugus metil pada sisi yang sama, kedua dengan gugus metil
pada posisi yang berlawanan. Kedua bentuk isomer merupakan molekul yang
stabil, dan dapat dikonfersi dari bentuk satu ke bentuk lainnya tanpa memecah
cincin atau tanpa membentuk ikatan baru.
H3C H
H3C CH3
H
H H CH3
CH3
Isomer konstitusional
H2 H2 H2
berbeda pada ikatan H3C C CH3 dan H3C CH3
C C C
atom-atomnya H
C H Pt, Pd, or Ni C H C H C H
Pt
+ + 2 H2
solvent, solvent,
C H pressure C H C pressure H C H
Alkene Alkane Alkyne Alkane
Contoh :
CH3
CH3
CH 9C"CH + H Ni
CH 9C9CH
3 2 2
EtOH 3 2
(25C, 50 atm) H H
2-Methylpropene Isobutane
Pd
+ H2
EtOH
(25C, 1 atm)
Cyclohexene Cyclohexane
O Pd ethyl O
+ 2 H2
acetate
Cyclononyn-6-one Cyclononanone
Referensi :
1. Solomons, T.W.G and. Fryhle, C.B.,2011, Organic Chemistry, Tenth
Edition, John Wiley & Sons, Inc., United States of America.
2. Prasojo, S.L., Kimia Organik I, Tinggi Ilmu Farmasi “Yayasan Pharmasi”
Semarang.
3. Wilbraham, A.C and Matta, M.S, (terjemahan Suminar Achmadi), 1992,
Pengantar Kimia Organik dan Hayati, Penerbit IYB, Bandung.
4. Fessenden, R.J. dan Fessenden, J.S., 1986, Organic Chemistry, 3rd edition