DOSEN PENGAMPU:
Mega Utami Basra, S.K.M, M.K.M.
OLEH:
Kelompok 6
1. Wulandari Yusnawati Ramadhani 1911211049
2. Tiara Nurul Fadhilah 1911212023
3. Muthia Ikhsania 1911212055
4. Naura Mufida Sultani 1911213001
5. Rani Ul Husna 1911213011
6. Aisyha Rahmadani 1911213021
7. Mia Fitria 1911213025
8. Farah Diba Meydiana Putri 1911213029
9. Keshia Smarta Setiani 1911213039
10. Rania Salsabila 1911213041
Diare adalah kejadian frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan
lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat
pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja dalam satu hari (24 jam). Dua
kriteria penting harus ada yaitu BAB cair dan sering. Apabila buang air besar sehari
tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut diare, begitu juga apabila buang air
besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan diare.
Pengertian Diare didefinisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa lambung dan
usus halus yang ditandai dengan muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan
dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit.
B. Etiologi Diare
Etiologi menurut Ngastiyah (2014) antara lain :
a. Faktor Infeksi
3. Malabsornsi protein
d. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada
anak yang lebih besar).
C. Patofisiologi Diare
Menurut Tanto dan Liwang (2006) dan Suraatmaja (2007), proses terjadinya diare
disebabkan oleh berbagai factor diantaranya :
1) Faktor infeksi
2) Faktor malabsorpsi
3) Faktor makanan
Faktor ini dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu diserap
dengan baik. Sehingga terjadi peningkatan peristaltik usus yang
mengakibatkan penurunan kesempatan untukmenyerap makan yang
kemudian menyebabkan diare.
4) Faktor psikologis
Faktor ini dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltik usus
yang akhirnya mempengaruhi proses penyerapan makanan yang dapat
menyebabkan diare.
E. Klasifikasi Diare
Diare dibedakan menjadi diare akut, diare kronis dan persisiten. Diare akut
adalah buang air besar pada bayi atu anak-anak melebihi 3 kali sehari disertai dengan
perubahan konsisitensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lender dan darah yang
berlangsung kurang dari satu minggu, sedangkan diare kronis sering kali dianggap
suatu kondisi yang sama namun dengan waktu yang lebih lama yaitu diare melebihi
satu minggu, sebagian besar disebabkan diare akut berkepanjangan akibat infeksi,
diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan diare
berkelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronis biasanya
ditandai dengan penurunan berat badan dan sukar untuk naik kembali (Amabel,
2011).
1. Diare sekresi
Tanda dan gejala awal diare ditandai dengan anak menjadi cengeng,
gelisah, suhu meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair (lendir dan tidak
menutup kemungkinan diikuti keluarnya darah, anus lecet, dehidrasi (bila terjadi
dehidrasi berat maka volume darah berkurang, nadi cepat dan kecil, denyut
jantung cepat, tekanan darah turun, keadaan menurun diakhiri dengan syok), berat
badan menurun, turgor kulit menurun, mata dan ubun-ubun cekung, mulut dan
kulit menjadi kering.
Tabel kehilangan cairan menurut derajat dehidrasi pada anak di bawah 2 tahun
Tabel kehilangan cairan menurut derajat dehidrasi pada anak umur 2-5 tahun
Tabel kehilangan cairan pada anak dehidrasi berat menurut berat badan pasien dan
umur
Keterangan :
PWL, previous water loss (ml/kg BB) cairan yang hilang karena muntah
NWL, normal water loss (ml/kg BB) cairan hilang melalui urine, kulit,
pernapasan CWL, concomitan water loss (ml/kg BB) cairan hilang karena
muntah hebat
1.Cairan per oral. Pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan
diberikan per oral berupa cairan yang berisikan NaCL dan NaHCO3, KCL dan
glukosa. Untuk diare akut dan kolera pada anak di atas umur 6 bulan kadar
natrium 90 mEq/L.Formula lengkap sering disebut oralit.Cairan sederhana yang
dapat dibuat sendiri (formula tidak lengkap) hanya mengandung garam dan gula
(NaCL dan sukrosa), atau air tajin yang diberi garam dan gula untuk pengobatan
sementara di rumah sebelum dibawa berobat ke rumah sakit/pelayanan
kesehatan untuk mencegah dehidrasi lebih jauh.
2.Cairan parental. Sebenarnya ada beberapa jenis cairan yang diperlukan sesuai
dengan kebutuhan pasien misalnya untuk bayi atau pasien yang MEP. Tetapi
kesemuanya itu bergantung tersedianya cairan setempat. Pada umumnya cairan
ringer laktat (RL) selalu tersedia di fasilitas kesehatan dimana saja. Mengenai
pemberian cairan seberapa banyak yang diberikan bergantung dari berat
/ringanya dehidrasi, yang diperhitungkan dengan kehilangan cairan sesuai
dengan umur dan berat badanya.
H. Definisi Hepatitis A
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan
oleh kotoran/tinja penderita,biasanya melalui makanan (fecal –oral), Hepatitis A
paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Penyakit ini bersifat self-
limiting (sembuh spontan) dan tidak meninggalkan komplikasi permanen pada
hati.Dengan perawatan yang baik, penderita dapat kembali pulih seperti sediakala.
Virus Hepatitis (VHA) berbentuk partikel dengan ukuran 27 nanometer, merupakan
virus RNA dan termasuk golongan Picornaviridae. Hanya terdapat satu serotipe yang
dapat menimbulkan penyakit hepatitis pada manusia. Virus ini sangat stabil dan tidak
rusak dengan perebusan singkat. Penggandaan atau replikasi terjadi dalam sel epitel
hati dan epitel usus. Penyakit ini bersifat akut, hanya membuat kita sakit sekitar 1
sampai 2 minggu.
Virus Hepatitis A (HAV) yang menjadi penyebabnya sangat mudah menular,
terutama melalui makanan dan air yang terkontaminasi oleh tinja orang yang
terinfeksi. Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap makanan
memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di
masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis A dapat menyebabkan
pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen.
J. Klasifikasi Hepatitis A
Kingdom : Virus
Ordo : Pikornavridales
Filum : Pikarnavrides
Genus : Heparnavirus
Kelas : Pikarnavrides
Spesies : Famili : Pikornavridae
L. Penularan Hepatitis A
Penyakit Hepatitis disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau
tinja penderita biasanya melalui makanan (fecel-oral), bukan melalui aktivitas sexual
atau melalui darah,selain itu akibat buruknya tingkat kebersihan. Yang bisa ditularkan
lewat jarum suntik yang terkontaminasi atau melalui darah orang yang tercemar
hepatitis A. Penelitian infektivitas menunjukkan bahwa risiko paling besar penulran
hepatitis A adalah antara 2 minggu sebelum dan 1 minggu sesudah timbulnya ikterus.
Penularan melalui jalan udara relative tidak begitu penting.
M. Pencegahan Hepatitis A
Menurut WHO, ada beberapa cara untuk mencegah penularan hepatitis A, antara lain :
1. Secara Umum Pencegahan secara umum adalah dengan cara mengubah pola hidup
menjadi lebih sehat dan bersih ( hygiene perorangan). Misalnya menjaga
kebersihan dan cara makan yang sehat, seperti mencuci tangan sesudah ke toilet
sebelum menyiapkan makanan, atau sebelum makan. Selain itu perlu diperhatikan
kebersihan lingkungan sanitasi, pemakaian air bersih, pembuangan tinja yang
memenuhi syarat kesehatan, pembuatan sumur yang memenuhi standar, mencegah
makanan terkena lalat, memasak bahan makanan dan minuman. merupakan
tindakan penting untuk mengurangi risiko penularan dari individu yang terinfeksi
sebelum dan sesudah penyakit klinis mereka menjadi apparent.
2. Secara khusus Pencegahan secara khusus dapat dilakukan dengan :
b.Imunisasi aktif
A. Kesimpulan
Diare didefinisikan sebagai inflamasi pada membran mukosa lambung dan usus
halus yang ditandai dengan muntah-muntah yang berakibat kehilangan cairan dan
elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit atau
kejadian frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali
pada anak, konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur
lendir dan darah atau lendir saja dalam satu hari (24 jam).
Proses terjadinya diare disebabkan oleh berbagai factor diantaranya faktor infeksi,
faktor malabsorpsi, faktor makanan, dan faktor psikologis. Usaha untuk mengobati
diare bisa dengan memberikan cairan oralit ataupun cairan parental lainnya.
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh
kotoran/tinja penderita, biasanya melalui makanan, Hepatitis A paling ringan
dibanding hepatitis jenis lain. Penyakit ini bersifat sembuh spontan dan tidak
meninggalkan komplikasi permanen pada hati.
Kebersihan yang buruk pada saat menyiapkan dan menyantap makanan
memudahkan penularan virus ini. Karena itu, penyakit ini hanya berjangkit di
masyarakat yang kesadaran kebersihannya rendah. Hepatitis A dapat menyebabkan
pembengkakan hati, tetapi jarang menyebabkan kerusakan permanen.
B. Saran
Dengan melihat pembahasan dan mengetahui dampak dari diare dan hepatitis A
tersebut, maka kita harus dapat menyadari betapa pentingnya kebersihan dalam diri
dan lingkungan kita. Oleh karena itu, kita berharap dengan adanya kesadaran akan
kebersihan itu, kita bisa terus menerapkan PHBS dalam kehidupan dan lingkungan
kita agar kita tidak mudah terkena penyakit apapun. Mudah mudahan harapan kita
semua untuk hidup bersih dan sehat dapat diwujudkan bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unimus.ac.id/1769/4/BAB%20II.pdf
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/119/5/BAB%20II.pdf
http://eprints.undip.ac.id/44531/3/Dhaneswara_Adhyatama_W_22010110120016_Bab2KTI.
pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/aafa43ca8f7914ac9fde6a5d19ff3094.
pdf
Ramaiah, safitri,2007. All You Wanted To Know About Diare. Jakarta : Bhuana Ilmu
Popular.