Anda di halaman 1dari 17

VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 225

FENOMENA TAWURAN ANTAR WARGA:


(STUDI KASUS DI KRAMAT PULO GUNDUL JOHAR BARU JAKARTA PUSAT)

Oleh: Sujarwo, Annisa Solikha



ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya tawuran antar warga sebagai konflik
sosial, dan dampak yang diakibatkan, dan upaya mengatasi tawuran antar warga. Penelitian
dilakukan di Kramat Pulo Gundul, Johar Baru, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dengan menanyakan kepada
informan penelitian. Teknik pengumpulan data melalui observasi terlibat, wawancara,
penggunaan dokumen, teknik dokumentasi, dan catatan lapangan. Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa, penyebab tawuran antar warga di Kramat Pulo Gundul adalah tujuan
yang berbeda, kepribadian individu, budaya konflik dan kekerasan, serta perbedaan
kebudayaan. Tawuran antar warga yang terjadi di RW 010 Kramat Pulo Gundul, Tanah Tinggi,
Johar Baru, Jakarta Pusat memberikan dampak yang besar bagi pelaku dan lingkungan
masyarakat, diantaranya; rusaknya fasilitas umum dan harta benda, merusak hubungan dan
komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat konflik, sikap dan perilaku negatif, kesehatan fisik
dan psikis, sulit mencari pekerjaan, dan turunnya harga rumah dan tanah. Akan tetapi, yang
perlu dikhawatirkan adalah berkurangnya rasa toleransi dan menghargai, perdamaian, dan
nilai-nilai kehidupan bagi setiap individu.
Kata Kunci: Tawuran Antar Warga, Konflik Sosial,

ABSTRACT

This reseach aims to learn how to deal with conflicts between citizens as social conflicts, and
changes that result, and efforts to overcome conflicts between citizens. The reseach was
conducted in Kramat Pulo Gundul, Johar Baru, Central Jakarta. This reseach uses qualitative
methods to obtain more in-depth data by asking research informants. Techniques for collecting
data through involved observation, interviews, use of documents, registration techniques, and
field notes. The results of the study concluded, the causes of brawl between residents in Kramat
Pulo Gundul were different goals, individual personalities, cultural and defense conflicts, and
cultural differences. Fights between residents that occurred in RW 010 Kramat Pulo Gundul,
Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Damage to public facilities and property, Relationship
damage and communication between parties involved in conflict, Negative attitudes and
protections, Physical and psychological health, Difficulties looking for work, and lowering the
price of houses and land. However, there is a need to worry about reducing the sense of respect
and return, peace and life values for each individual.
Keywords: Community, Brawl, Social Conflict.


Dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta. Email: sujarwo-
fis@unj.ac.id.


Dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta
226 VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019

PENDAHULUAN Sekolah menegah mapun sekolah tingkat


Interaksi sosial merupakan salah satu atas namun juga terjadi antar warga, tidak
kunci dari adanya kehidupan sosial. Dengan terkecuali warga yang berada di kota besar
tidak adanya suatu interaksi antar satu sama seperti Jakarta. Salah satu tawuran antar
lain maka dapat dipastikan bahwa tidak akan warga yang kerap kali muncul di Kota
ada kehidupan bersama dalam suatu Jakarta adalah tawuran antar warga yang
masyarakat. Dengan demikian adanya terjadi di Johar Baru, Jakarta Pusat.
interaksi dapat dikatakan merupakan dasar Fenomena adanya tawuran antar warga ini
dari suatu bentuk proses sosialisasi, hal ini tidak memandang usia, mulai dari usia
karena tanpa adanya interaksi sosial, maka remaja hingga dewasa ikut terlibat dalam
kegiatan antar individu dengan yang lainnya fenomena ini. Tawuran yang terjadi antar
maka tidak dapat disebut sebagai interaksi. warga disebabkan karena diduga karena
(Kimbal Young, 1959: 137). adanya perbedaan dalam berpendapat,
Jika dalam proses sosialisasi dalam perbedaan tujuan, dan perbedaan
lingkungan tidak sempurna, tentu dapat kepribadian individu, sehingga
menyebabkan munculnya perilaku mengakibatkan aksi balas dendam antar
menyimpang yang mengarah kepada konflik warga.
sosial. Perilaku menyimpang dapat dimakni Johar Baru merupakan salah satu
sebagai bentuk perilaku yang tidak sesuai daerah yang memiliki potensi konflik.
dengan norma-norma sosial yang ada di Menurut buku Statistik Kecamatan Johar
masyarakat. Sedangkan konflik sosial adalah Baru 2015, total jumlah penduduk
sebagai suatu proses sosial antara dua pihak Kecamatan Johar Baru mencapai 133.830
atau lebih yang terdapat keinginan untuk jiwa dengan luas wilayah 2,37 km² sehingga
menyingkirkan pihak lain dengan cara memiliki kepadatan penduduk sebesar
menghancurkan. Banyak macam konflik 55.935/km².2 Padatnya jumlah penduduk
sosial salah satunya adalah tawuran yang dan keadaan ekonomi yang menengah ke
terjadi di berbagai daerah di Indonesia. bawah tersebut membuat pergesekan antar
Meskipun kehidupan semakin warga mudah terjadi. Terlebih kepribadian
mengarah pada adanya modernitas, namun warga Johar Baru yang mudah sekali
kenyataanya tawuran tetap saja marak tidak dipengaruhi, sehingga jika terdapat sedikit
hanya terjadi di kalangan pelajar tingkat perbedaan terhadap tujuan antar individu,
VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 227

masyarakat lainnya akan mudah tersulut menuntaskan tawuran antar warga. Hal
emosinya yang kemudian mengarah kepada tersebut yang membuat tawuran kerap
kekerasan. Hal tersebut dibuktikan dengan dijadikan sebagai alat untuk melampiaskan
adanya sejumlah kasus yang telah kemarahan para warga yang mengalami
diselesaikan pihak Kepolisian Sektor Johar perbedaan.
Baru. Menurut data penyelesaian kasus Menurut data yang dihimpun dari
tawuran dari kepolisian Johar Baru Jakarta Kepolisian Sektor Johar Baru, berikut ini
Pusat pada tahun 2012 terdapat sebanyak 13 adalah beberapa titik lokasi rawan tawuran
kasus tawuran, tahun 2013 terdapat 24 kasus yang tersebar pada 4 Kelurahan, Kecamatan
tawuran, tahun 2014 terdapat 3 kasus Johar Baru, Jakarta Pusat: Kelurahan Tanah
tawuran, tahun 2015 terdapat 23 kasus Tinggi terdapat 12 titik lokasi tawuran yaitu,
tawuran, dan sampai dengan bulan April Sentiong RW 010, Dewi Sri RW 010,
2016 terdapat 9 kasus tawuran di Kecamatan Kantor RW 010, Jembatan RW 013,
Johar Baru. Jembatan Besi RW 008, Gang Prambos RW
Berdasarkan data yang diperoleh 009, Gang Romeo RW 009, Depan KUA
tersebut, total terdapat 72 kasus tawuran RW 007, Kota Paris RW 005, Rusun RW
yang terjadi selama 5 tahun terakhir di Johar 014, Bambu Kuning RW 003, dan Tanah
Baru, Jakarta Pusat. Tawuran tidak hanya Tinggi III RW 003. Kelurahan Galur
terjadi pada satu lokasi, akan tetapi tersebar terdapat 3 titik lokasi tawuran yaitu, Gang
di 4 Kelurahan Johar Baru. Kecamatan Johar Intan RW 002, Belakang SPBU RW 002,
Baru sendiri memiliki 4 Kelurahan yang dan Dulgani RW 003. Kelurahan Kampung
terdiri dari, Kelurahan Tanah Tinggi, Rawa terdapat 5 titik lokasi tawuran yaitu,
Kelurahan Galur, Kelurahan Kampung Jalan T RW 003, Masjid Babussalam RW
Rawa, dan Kelurahan Johar Baru. Penyebab 003, Gang Macan RW 002, Masjid Nur Aini
terjadinya tawuran antar warga di Kelurahan RW 002, dan Pasar Gembrong RW 004.
Johar Baru antara lain: akibat adanya Kelurahan Johar Baru terdapat 4 titik lokasi
perbedaan tujuan, kepribadian yang tawuran yaitu, Lapangan Kawi-kawi RW
berbeda-beda dari individu, kebudayaan 008, Gereja Nias RW 001, Gempal RW 002,
yang berbeda, budaya konflik dan dan Mardani RW 005.
kekerasan, serta tidak adanya upaya yang Berdasarkan data tersebut, terdapat
maksimal dari pihak-pihak terkait untuk 24 titik lokasi rawan tawuran yang tersebar
228 VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019

di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. menyangkut hubungan antara individu dan
Kelurahan Tanah Tinggi merupakan daerah individu, antara kelompok-kelompok
dengan titik rawan tawuran terbanyak dari manusia,
Kelurahan lainnya di Johar Baru. Sedangkan maupun antara individu dengan kelompok
di Jalan Kramat Pulo Gundul RW 010 manusia (Gillin: 1954: 489).
terdapat 3 titik rawan tawuran yaitu, Syarat terjadinya interaksi sosial
Sentiong, Dewi Sri, dan Kantor RW 010. menurut Soerjono Soekanto dalam bukunya
Lokasi tersebut sampai saat ini masih Sosiologi Keluarga, adalah dengan adanya
dijadikan sebagai lokasi terjadinya tawuran, kontak sosial dan juga komunikasi sosial.
terutama di Kantor RW 010. Kontak sosial adalah hubungan antara satu
Bertolak dengan uraian diatas, maka pihak dengan pihak lain yang memicu
peneliti tertarik untuk mengangkat terjadinya interaksi, dan masing-masing
permasalahan dari fenomena tawuran antar pihak saling bereaksi walaupun tidak
warga sebagai konflik sosial yang terjadi di bersentuhan secara fisik. Sedangkan
Kramat Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar komunikasi berasal dari bahasa Latin
Baru, Jakarta Pusat. Melalui penelitian ini “communicare” yang berarti berhubungan.
dapat diharapkan dapat mengetahui Jadi, secara harfiah komunikasi berarti
penyebab terjadinya tawuran antar warga berhubungan atau bergaul dengan orang
yang terus terulang, dampak yang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih
ditimbulkan akibat tawuran tersebut, dan ditekankan kepada orang atau kelompok
upaya-upaya yang dilakukan oleh berbagai yang berinteraksi, sedangkan komunikasi
pihak. lebih ditekankan pada bagaimana pesannya
diproses. (Soerjono Soekanto, 1990: 49).
Sehingga disimpulkan bahwa proses
KAJIAN PUSTAKA
interaksi sosial baru bisa terjadi apabila:
Gillin dan Gillin menjelaskan bahwa
terdapat pelaku interaksi lebih dari satu
bentuk umum proses sosial adalah interaksi
orang, terdapat komunikasi yang jelas antara
sosial (yang juga dapat dinamakan proses
pelakunya, terdapat waktu yang meliputi
sosial) karena interaksi sosial ialah syarat
masa lalu, masa kini, maupun masa
utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
mendatang, dan terdapat tujuan yang ingin
Interaksi sosial merupakan hubungan-
dicapai oleh para pelaku interaksi sosial.
hubungan sosial yang dinamis yang
VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 229

Setiap proses sosial akan selalu dalam kehidupan sosial masyarakat. Dalam
menghasilkan dua bentuk interaksi sosial, hal ini masyarakat memiliki anggapan
yaitu interaksi sosial asosiatif dan interaksi bahwa fenomena yang dialaminya berupa
sosial disosiatif. Interaksi asosiatif meliputi: kebenaran absolut dan merupakan gejala
1) Kerja sama (coorperation), 2) Akomodasi yang luar biasa. Sedangkan tawuran adalah
(accomodation), 3) Asimilasi (assimilation), tindakan agresi atau perkelahian yang
4) Akulturasi (acculturation). Sedangkan dilakukan oleh suatu kelompok terhadap
interaksi disosiatif meliputi: 1) Persaingan kelompok lainnya dengan tujuan
(competition), 2) Kontravensi, 3) menyebabkan penderitaan bagi orang lain
Pertentangan atau konflik sosial. (Kun dan bahkan merusak. Tawuran merupakan
Maryati, 2007: 52). salah satu bentuk perilaku negatif yang
Konflik merupakan suatu proses sangat marak terjadi di dalam kehidupan
sosial dimana individu atau kelompok sosial masyarakat.
berusaha untuk dapat memenuhi tujuannya Fenomena tawuran dapat diartikan
dengan jalan menantang pihak lawan yang sebagai sebuah peristiwa perkelahian yang
disertai dengan ancaman atau kekerasan melibatkan suatu kelompok masyarakat
(Soerjono Seokanto: 2012: 91). Konflik dengan kelompok masyarakat lainnya yang
ialah proses atau keadaan dimana terjadi dimaksudkan untuk menyakiti pihak
adanya oposisi atau pertentangan, lawannya. Fenomena tawuran antar warga
persaingan, dan perselisihan antara orang- yang terjadi di Kramat Pulo Gundul, Tanah
orang, kelompok-kelompok atau Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat merupakan
organisasiorganisasi. Konflik merupakan bentuk konflik sosial dan termasuk ke dalam
masalah sosial yang timbul karena adanya jenis konflik horizontal. Sebab konflik
perbedaan pandangan yang terjadi di dalam horizontal antar warga banyak terjadi di desa
masyarakat. Proses terjadinya konflik dan kota di Indonesia. Sering kali konflik ini
sendiri sangat dinamis dan keberadaannya bermula dengan terjadinya perkelahian atau
lebih banyak menyangkut pada persepsi persaingan antara seorang warga dengan
orang atau pihak yang merasakan dan seorang warga lainnya. Bentuk konflik ini
mengalaminya. dapat terjadi hanya karena persaingan
Fenomena sosial adalah suatu wanita, tersenggol saat sedang berjalan, atau
peristiwa yang terjadi dan dapat diamati perselisihan mengenai budaya atau adat
230 VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019

istiadat. Masing-masing pihak yang terlibat reduksi data, penyajian data dan penarikan
konflik kemudian menggerakkan warga atau kesimpulan.
kelompoknya sehingga terjadi tawuran antar
HASIL DAN PEMBAHASAN
warga.
1) Penyebab Tawuran
a. Perbedaan Tujuan Antar Warga
METODOLOGI PENELITIAN
Setiap individu dalam menjalankan
Penelitian ini menggunakan
kehidupan bermasyarakat selalu memiliki
pendekatan kualitatif dengan metode studi
tujuan berbeda dan mengharapkan sesuatu
kasus karena peneliti ingin menghimpun
yang lebih. Sedangkan tujuan dan harapan
data, mengambil makna, dan memperoleh
tersebut tidak selalu sejalan dengan individu
pemahaman dari kasus tawuran antar warga
lainnya. Tujuan yang tidak sejalan ini akan
yang terjadi di Kramat Pulo Gundul Johar
menimbulkan perasaan emosional dan
Baru Jakarta Barat. Sumber data dalam
kebencian yang apabila tidak dapat dikontrol
diperoleh melalui informan kunci, yaitu
akan menimbulkan pertentangan yang
Ketua RT, RW serta jajarannya, sedangkan
mengarah kepada kekerasan. Dalam
informan inti pihak kepolisian, pelaku
fenomena tawuran antar warga sebagai
tawuran, dan warga di Kramat Pulo Gundul,
konflik sosial di RW 010 Kramat Pulo
Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat
Gundul melibatkan dua kubu warga, yaitu
yang terkena dampak dari adanya tawuran.
dari Kelompok ABAPON yang terdiri dari
Metode pengumpulan datanya adalah
warga RT 001 dan RT 002 RW 010, serta
dengan melalui: 1) Observasi, 2)
warga RW 013 melawan Kelompok Velbak
Wawancara 3) Dokumentasi, 4) Studi
yang terdiri dari warga RT 003, RT 004, RT
Kepustakaan. Sedangkan teknik keabsahan
005, RT 006, RT 007, RT 008, dan RT 009
data diperoleh dengan cara, 1) perpanjangan
RW 010. Perbedaan dari kedua kubu warga
pengamatan, 2) triangulasi data, 3)
bermula ketika Ketua RW 010, yang pada
kecukupan refrensial. Teknik analisis data
saat itu masih diketuai oleh Bapak Sumardjo
yang digunakan adalah Analysis Interactive
memperoleh laporan dari warga yang
Model dari Miles dan Huberman. Dalam
merasa tidak nyaman terhadap perilaku dari
model ini kegiatan analisis dibagi menjadi
Kelompok ABAPON. Perilaku yang
empat tahap yaitu: pengumpulan data,
dimaksud seperti seringnya melakukan
VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 231

kumpul-kumpul pada siang maupun malam sangat penting bagi kelompok ABAPON
hari di Pos RW yang sudah tidak digunakan. karena selama ini digunakan sebagai tempat
Bahkan saat terjadi tawuran di wilayah lain berkumpul para pemuda RT 001 dan RT 002
dalam Kecamatan Johar Baru, Pos RW RW 010, serta pemuda RW 013. Sedangkan
digunakan sebagai base camp atau tempat Pengurus RW 010 dan Kelompok pemuda
berkumpulnya pemuda yang terlibat konflik. Velbak memiliki tujuan lain agar bangunan
Selain banyak ditemukan botol minuman Pos RW yang seharusnya digunakan sebagai
keras, beberapa warga juga menemukan Kantor Sekretariat tidak disalahgunakan.
jarum suntik bekas pakai. Oleh karena itu, Oleh sebab itu untuk mencegah terjadinya
Pengurus RW 010 beserta Camat Johar Baru hal-hal negatif Camat Johar Baru melakukan
melakukan pembongkaran bangunan Pos pembongkaran Pangunan-bangunan liar
RW sebagai tindakan preventif agar tidak termasuk Pos RW demi menciptakan
disalahgunakan untuk kegiatan negatif. ketertiban umum. Hal tersebut bertolak
Namun lain halnya Kelompok ABAPON, belakang dengan tujuan Kelompok
yang merasa bahwa yang dilakukan ABAPON sehingga memunculkan
Pengurus RW 010 sudah mengganggu kesalahpahaman. Jadi, dapat disimpulkan
kepentingan warga yang menggunakan Pos bahwa dari kasus ini terdapat pihak-pihak
RW tersebut. Sehingga Kelompok yang memiliki tujuan dan kepentingan yang
ABAPON melakukan penyerangan ke saling bertentangan. Perbedaan ini
wilayah Kelompok Velbak dan membakar dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk
Kantor Sekretariat RW 010, gudang mempengaruhi orang banyak, akibatnya
sekretariat, dan MCK umum. Karena muncul perasaan emosional dan ingin
wilayahnya mendapat serangan, Kelompok membalas dendam. Hal ini yang dapat
Velbak RW 010 merasa marah dan menjadi penyebab timbulnya konflik sosial
melakukan balas dendam dengan menyerang pada masyarakat RW 010 Kramat Pulo
kembali wilayah ABAPON. Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta
Oleh sebab itu, perbedaan tujuan Pusat.
terletak pada Kelompok ABAPON yang
merasa kecewa dan tidak terima atas b. Kepribadian Individu
pembongkaran Pos RW. Dengan alasan Pos Masing-masing individu dalam
RW tersebut merupakan angunan yang kehidupannya memiliki karakter yang khas
232 VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019

sesuai dengan bentuk kepribadiannya. Setiap keributan dengan cara saling mengejek,
individu berkembang dengan membawa mengganggu wanita yang sedang melewati
karakter yang berbeda-beda dari individu jalan, mengganggu kelompok lain dengan
lainnya, meskipun berada dalam lingkungan melempar kerikil, dan ada yang senang
yang sama. Namun dalam interaksi mengungkit-ungkit masalah yang sudah
bermasyarakat seorang individu akan lama terjadi. Hal ini disebabkan karena tidak
menjalani proses beradaptasi dan memiliki kegiatan yang bermafaat sehingga
pertentangan antar individu lainnya. Oleh menimbulkan perilaku usil atau iseng dari
sebab itu, apabila terdapat ketidakcocokan beberapa warga. Para pengurus RT dan RW
antar sesamanya tentu akan berpotensi yang mendapati para pemuda berkumpul-
menimbulkan konflik di masyarakat. kumpul atau nongkrong akan segera
Adapun individu yang memiliki kepribadian menegur dengan tujuan mencegah terjadinya
yang mudah menimbulkan konflik, seperti: hal-hal yang tidak diharapkan seperti,
selalu curiga dan berpikiran negatif kepada tawuran, mabuk, berjudi, dan narkoba.
orang lain, merasa selalu paling benar, sulit Namun para orang tua yang anaknya
mengendalikan emosinya, pendendam, dan terbukti melakukan perilaku negatif atau
ingin menang sendiri. Setiap individu juga mengganggu ketertiban umum justru merasa
memiliki perasaan dan emosi yang berbeda- tidak terima jika anaknya disalahkan. Hal ini
beda. Sehingga sebagian individu mengikuti yang membuat pengurus RT dan RW 010
perasaan dan emosinya ketika sedang Kramat Pulo Gundul merasa kesulitan dalam
berinteraksi dengan orang lain. Akibatnya, mengatur warganya. Karena sebagian warga
muncul perilaku-perilaku yang tidak rasional yang memang tidak senang hidup di dalam
dari individu tersebut saat berinteraksi aturan.
dengan orang lain. Perlu diketahui bahwa, salah satu cara
Pada warga RW 010 Kramat Pulo pembentukan karakter individu dapat berasal
Gundul juga memiliki karakter yang dari keluarga, lingkungan tempat tinggal,
bermacam-macam. Beberapa warga ada dan media massa. Jadi, beberapa karakter
yang memiliki sifat temperamen yang tinggi, kepribadian warga di RW 010 Kramat Pulo
sehingga jika terdapat ketidaksesuaian maka Gundul di atas juga menunjukan kurangnya
akan timbul konflik. Ada pula warga yang ketegasan dari pola asuh keluarga. Karena
memiliki sifat senang membuat masih terdapat orang tua yang memberi
VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 233

pembelaan atau perlindungan pada anaknya yang sering terjadi di kota-kota besar
yang telah terbukti mengganggu ketertiban maupun pedesaan. Tawuran antar pelajar,
umum. Selain itu, lingkungan tempat tinggal suku, agama, maupun kekerasan antar
juga dapat mempengaruhi karakter individu menjadi fenomena yang selalu
kepribadian individu. Kebiasaan para ramai diperbincangkan. Hal tersebut karena
pemuda yang nongkrong serta minum- lemahnya penegakan hukum dan
minuman keras juga dapat memberikan efek penggeraknya, serta rendahnya kepercayaan
terhadap perasaan emosional atau masyarakat terhadap hukum. Sehingga
temperamen yang tinggi. Adanya rasa menyebabkan masyarakat memilih jalan
emosional dapat menimbulkan kekacauan di kekerasan untuk dapat menyelesaikan
sekitar lingkungan sehingga dapat memicu masalahnya. Menurut keterangan dari
terjadinya tawuran antar warga. Kompol. Wiyono selaku KAPOLSEK Johar
Dengan demikian, kepribadian yang Baru, tawuran di Kecamatan Johar Baru
dapat melahirkan perbedaan pada diri setiap sudah berlangsung sejak tahun 1980
individu. Kepribadian yang sifatnya negatif sebelum POLSEK Johar Baru berdiri.
seperti di atas tentunya akan mudah Kecamatan Johar Baru sendiri merupakan
menyulut terjadinya konflik antar warga di hasil pemekaran dari Kecamatan Cempaka
RW 010 Kramat Pulo Gundul, Tanah Putih, Jakarta Pusat. Dikarenakan wilayah
Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Selain itu, Kecamatan Cempaka Putih yang terlalu luas
penyebab terjadinya tawuran antar warga di dan memiliki tingkat kriminalitas yang
RW 010 Kramat Pulo Gundul adalah tinggi maka pemerintah membagi dua
munculnya persepsi yang salah terhadap wilayah tersebut dan menjadikan Johar Baru
sesuatu karena adanya sifat prasangka dari sebagai Kecamatan.
seorang individu. Perbedaan persepsi Fenomena tawuran antar warga di
mengenai suatu hal sering kali menjadi RW 010 Kramat Pulo Gundul salah satunya
pemicu terjadinya konflik atau perkelahian disebabkan karena budaya konflik dan
di masyarakat. kekerasan yang sejak dulu sudah terbentuk
di Kecamatan Johar Baru. Hal tersebut
c. Budaya Konflik dan Kekerasan dibuktikan dengan adanya sejumlah kasus
Budaya konflik dan kekerasan antar yang telah diselesaikan pihak Kepolisian
kelompok masyarakat merupakan fenomena Sektor Johar Baru. Menurut data
234 VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019

penyelesaian kasus tawuran dari Kepolisian wilayah lainnya di Jakarta. Bahkan wilayah
Johar Baru, pada tahun 2012 terdapat Johar Baru lebih dikenal sebagai Daerah
sebanyak 13 kasus tawuran, tahun 2013 Hitam oleh sebagian masyarakat. Warga
terdapat 24 kasus tawuran, tahun 2014 Johar Baru juga terbiasa menonton tayangan
terdapat 3 kasus tawuran, tahun 2015 kekerasan di televisi maupun aksi kekerasan
terdapat 23 kasus tawuran, dan sampai secara langsung. Terlebih lagi kepribadian
dengan bulan April 2016 terdapat 9 kasus warganya yang mudah sekali dipengaruhi,
tawuran di Kecamatan Johar Baru. Bahkan sehingga jika terdapat sedikit perbedaan
warga masyarakat sudah tidak berdaya terhadap tujuan antar individu, warga
untuk mencegahnya karena kejadiannya lainnya akan mudah terpancing emosinya
yang terlalu intensif. Jadi, berdasarkan data yang kemudian mengarah kepada
yang diperoleh tersebut, total terdapat 72 perkelahian.
kasus tawuran yang terjadi selama 5 tahun
terakhir di Johar Baru, Jakarta Pusat. Kasus d. Perbedaan Kebudayaan
tawuran tertinggi terdapat pada tahun 2013 Setiap individu dibesarkan dalam
dengan jumlah 24 kasus dan menurun drastis lingkungan kebudayaan yang berbeda-beda.
pada tahun 2014 dengan jumlah 3 kasus. Pembentukan kepribadian sendiri akan
Tawuran tidak hanya terjadi pada satu terpengaruh oleh pola pemikiran
lokasi, namun tersebar di 4 Kelurahan Johar kelompoknya. Di dalam lingkungan
Baru. Kecamatan Johar Baru sendiri kelompok masyarakat yang sama juga tidak
memiliki 4 Kelurahan yaitu, Kelurahan menutup kemungkinan terjadinya perbedaan
Tanah Tinggi, Kelurahan Galur, Kelurahan kebudayaan, karena kebudayaan lingkungan
Kampung Rawa, dan Kelurahan Johar Baru. keluarga yang membesarkannya tentu tidak
Sebenarnya di RW 010 Kramat Pulo sama. Para pemuda di RW 010 Kramat Pulo
Gundul antar sesama warganya memiliki Gundul masing-masing tentunya memiliki
hubungan sosial yang baik. Namun jika latar belakang lingkungan kebudayaan yang
muncul sebuah permasalahan atau gesekan- baik dari orang tuanya. Kepribadian yang
gesekan kecil saja, seluruh warganya akan sudah terbentuk sejak dini tersebut
ikut terlibat dan memilih cara kekerasan kemudian dapat berubah karena perbedaan
untuk menyelesaikannya. Hal tersebut yang pola-pola pemikiran dan
menjadikan wilayah ini berbeda dengan
VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 235

pendirian dari kelompok masyarakat di untuk melakukan hal-hal negatif. Karena


lingkungannya. perlu diketahui bahwa, Johar Baru
Bentuk pergaulan pemuda masa kini merupakan kawasan pemukiman yang
yang cenderung bebas membuat para sangat berbeda dari wilayah lainnya di
pemuda tersebut terbiasa hidup dengan Jakarta. Keberadaan para pelaku
mengesampingkan peraturan. Oleh kriminalitas yang menetap di Kecamatan ini
karenanya karakter kepribadian yang menjadikan Johar Baru sebagai kawasan
mulanya sudah terbentuk dengan baik pemukiman yang dipandang buruk oleh
menjadi terpengaruh dan berubah mengikuti banyak masyarakat di Ibukota.
arus pergaulan yang negatif. Para pemuda Penyebab terjadinya tawuran antar
RW 010 Kramat Pulo Gundul sejak dulu warga di RW 010 Kramat Pulo Gundul di
memiliki kegemaran senang berkumpul atau atas merupakan akibat dari adanya rasa
nongkrong bersama teman-teman solidaritas dan rasa kesadaran sebagai
sepergaulannya. Namun, banyaknya warga bagian dari kelompoknya. Oleh sebab itu,
pendatang yang tinggal di lingkungan RW individu yang menjadi bagian dari kelompok
010 Kramat Pulo Gundul membawa tersebut rela mengorbankan diri demi nama
perubahan yang begitu besar. Selain itu, baik kelompoknya. Dapat dilihat bagaimana
banyak pula pemuda membawa temannya puluhan bahkan ratusan pemuda rela terkena
yang berasal dari wilayah lain untuk ledakan petasan atau senjata tajam demi
nongkrong di lingkungan RW 010 Kramat melindungi kampung yang menjadi tempat
Pulo Gundul. tinggalnya. Namun sangat disayangkan, rasa
Dengan demikian, adanya dua hal solidaritas yang demikian akan sangat rentan
tersebut membawa pengaruh bagi karakter bila tercampur dengan sebuah konflik.
kepribadian para pemuda. Fenomena Karena tanpa klarifikasi yang baik terhadap
tawuran antar warga di RW 010 Kramat suatu masalah, seorang individu dapat
Pulo Gundul baru terjadi pada tahun 2015, dengan mudah melakukan bentrok demi
sedangkan pada wilayah lain di Kecamatan membela kelompoknya. Situasi konflik di
Johar Baru tawuran sudah terjadi sejak RW 010 Kramat Pulo Gundul, Tanah
1980. Jadi, hal tersebut membuktikan Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat dapat
adanya budaya pergaulan dari lingkungan diwujudkan dalam keadaan yang
sekitar dapat mempengaruhi seseorang memungkinkan adanya kesempatan untuk
236 VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019

saling menyerang secara mudah. Jika salah termasuk data-data atau dokumen penting
seorang warganya diejek, atau bahkan milik RT dan RW juga hancur.
dipukul warga lainnya tidak segan bertindak Perkelahian di sepanjang Jalan
untuk membalas perbuatan tersebut. Kramat Pulo Gundul menyebabkan kerugian
Fenomena tawuran antar warga di RW 010 materil bagi warga setempat. Khususnya
Kramat Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar bagi rumah-rumah warga yang letaknya
Baru, Jakarta Pusat tersebut akibat adanya berada di pinggiran jalan kerap menjadi
dorongan untuk saling mempengaruhi antara sasaran utama tawuran. Hancurnya harta
satu sama lain ditambah lagi sifat warganya benda milik pribadi berupa; pagar dan pintu
yang mudah tersulut api emosi. Selain itu, rumah yang rusak, kaca jendela pecah,
munculnya ingatan tentang masalahmasalah dinding rumah yang rusak, dan beberapa sisi
pada masa lalu yang belum terselesaikan atap yang bocor. Kerusakan tersebut
mendorong perasaan ingin membalas disebabkan oleh lemparan batu, balok kayu,
dendam kepada lawan. botol, celurit, parang, ledakan petasan dan
bom molotov.
Selain itu, ada pula kendaraan
2) Dampak Tawuran
bermotor milik salah seorang warga yang
2.1 Dampak Materil
dirusak kemudian dibuang ke Kali Sentiong
Rusaknya fasilitas umum dan harta
dan warung sembako milik warga juga
benda. Rusaknya prasarana seperti;
menjadi sasaran kemarahan massa tawuran.
bangunan Kantor Sekretariat RW 010,
Biasanya massa selalu merusak bahkan
gudang sekretariat, MCK umum yang
sampai hampir menjarah barang-barang di
dibakar oleh Kelompok ABAPON.
warung tersebut dengan menggunakan kayu,
Kemudian Madrasah Hayatul Islam dan
parang, dan celurit. Hal tersebut akibat
kamar mandi umum yang berada di pinggir
massa emosi yang kemudian melampiaskan
Jalan Kramat Pulo Gundul juga rusak akibat
kemarahannya melalui pengerusakan.
lemparan batu dan petasan. Bahkan berbagai
sarana yang berada di dalam Kantor
Sekretariat RW 010 tidak dapat
diselamatkan, seperti; meja, kursi, rak buku,
2.2 Dampak Imateril
komputer, kulkas, alat-alat penunjang
kegiatan POSYANDU dan LANSIA,
VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 237

a. Merusak Hubungan dan b. Sikap dan Perilaku Negatif


Komunikasi Fenomena tawuran antar warga yang
Terjadinya konflik di masyarakat kerap terjadi di RW 010 Kramat Pulo
dapat menurunkan kualitas hubungan antara Gundul, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta
kelompok-kelompok yang terlibat konflik. Pusat berdampak timbulnya sikap dan
Fenomena tawuran antar dua kelompok perilaku yang mencerminkan permusuhan,
warga di RW 010 Kramat Pulo Gundul telah ketidakpuasan, frustasi, stress, agresi, dan
menciptakan perasaan saling membenci pengerusakan. Adanya sikap dan perilaku
antar satu sama lain. Kemudian adanya permusuhan ini yang menjadi pemicu
perasaan menyimpan dendam kepada pihak tawuran antar kelompok warga kembali
lawan karena masalah-masalah lama yang terjadi secara terus-menerus. Selain itu,
belum terselesaikan. Timbulnya fenomena tawuran antar warga di RW 010
perasaanperasaan negatif tersebut akan Kramat Pulo Gundul berpotensi
merusak komunikasi yang mulanya terjalin menumbuhkan perilaku keras dan jiwa
antara Kelompok ABAPON dengan memberontak sejak dini pada anak-anak.
Kelompok Velbak di RW Karena pada umumnya anak-anak yang
010 Kramat Pulo Gundul. Saat sedang berusia dibawah umur cenderung mencontoh
berpapasan menjadi enggan untuk bertegur apa yang dilihat sehingga kemudian akan
sapa sehingga tali silaturahmi menjadi menerapkan kekerasan yang terjadi kepada
renggang. Ada pula para orang tua ketika teman-teman sebayanya di Sekolah.
melihat pemuda yang pernah terlibat Seperti anak-anak RW 010 yang
tawuran sedang berjalan di hadapannya, bersekolah di SDS Cahaya Islam, beberapa
kemudian akan menjadi bahan pembicaraan yang terpengaruh dengan adanya fenomena
atau gosip. Munculnya prasangka buruk dan tawuran antar warga di lingkungan tempat
rasa saling curiga antar sesama warganya. tinggalnya memiliki sifat emosional yang
Beberapa hal tersebut dapat menciptakan tinggi dan perilaku memberontak. Misalnya,
hubungan yang tidak harmonis dan merusak saat mendapat teguran dari guru karena
komunikasi antar para pelaku tawuran dan berperilaku tidak sopan, anak tersebut akan
warga yang tidak terlibat konflik. cenderung melawan dan bahkan
mengeluarkan kata-kata kasar atau tidak
pantas. Kemudian pada orang dewasa dapat
238 VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019

mengembangkan sikap prasangka buruk, remaja sampai dengan orang dewasa. Ibu Hj.
curiga, pendendam, dan selalu merasa Ade selaku Bendahara RW 010 menjelaskan
dirinya paling benar. Jadi, adanya fenomena bahwa, setiap warga di RW 010 Kramat
tawuran antar warga di RW 010 Kramat Pulo Gundul diminta mengumpulkan iuran
Pulo Gundul memiliki dampak yang serius seikhlasnya yang diperuntukkan bagi
terhadap cara bersikap dan berperilaku pemuda yang terlibat tawuran. Iuran tersebut
setiap warganya. nantinya dipergunakan sebagai biaya
pengobatan dan membeli obatobatan bagi
c. Kesehatan Fisik dan Psikis korban luka-luka akibat tawuran di RW 010
Bagi warga RW 010 Kramat Pulo Kramat Pulo Gundul.
Gundul tawuran tidak hanya berdampak Dampak psikis berupa munculnya
pada lingkungan sekitar, namun juga perasaan cemas, merasa khawatir, dan
mempengaruhi kesehatan setiap orang. perasaan tidak aman bagi warga yang tidak
Dampak kesehatan lebih dirasakan oleh para terlibat dalam aksi tawuran. Pada anak-anak
orang tua dan lanjut usia. Adanya perasaan bayi dan balita banyak yang merasa trauma
tidak tenang, ketakutan, dan trauma dan ketakutan akibat mendengar suara
menyebabkan tekanan darah menjadi naik. ledakan petasan. Selain itu, adanya
Kemudian berkurangnya waktu istirahat fenomena tawuran antar warga menjadi
karena gangguan suara ledakan petasan yang contoh yang buruk karena dijadikan sebagai
dipasang massa tawuran. Hal tersebut dapat tontonan anak-anak yang masih duduk di
menimbulkan potensi terkena serangan bangku sekolah dasar. Pada orang dewasa
jantung, stroke bahkan sampai kepada selain dapat menimbulkan keresahan, juga
kematian. Ada pula dampak yang menyulitkan jika ingin melakukan aktivitas
diakibatkan dari adanya tembakan gas air tertentu.
mata dari anggota Kepolisian juga dapat Hal tersebut menjadi kendala bagi
menyebabkan iritasi pada mata dan sesak warga yang memiliki keperluan atau ingin
nafas. pergi keluar rumah, anak-anak yang sedang
Korban manusia berupa korban luka belajar, dan warga yang hendak beristirahat
ringan hingga luka berat yang jatuh akibat menjadi terganggu. Ada pula warga yang
tawuran. Jumlah korban biasanya mencapai tidak memiliki MCK pribadi di dalam
belasan bahkan puluhan dari kalangan rumahnya sehingga harus pergi ke MCK
VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 239

umum, sedangkan di luar sedang terjadi bekerja. Penyebabnya adalah karena wilayah
tawuran. Beberapa hal tersebut tentu akan tempat tinggal calon karyawan berada di
menimbulkan ketidaknyamanan. Bagi warga wilayah Johar Baru atau pemukiman yang
lanjut usia dapat mengalami stress sehingga terkenal dengan fenomena tawurannya.
dapat meningkatkan tekanan darah tinggi Meskipun calon karyawan tersebut mengaku
yang kemudian beresiko terkena stroke dan tidak terlibat dalam aksi tawuran namun
menyebabkan serangan jantung. tetap saja perusahaan
dan PT tidak lantas percaya begitu saja.
d. Sulit Mencari Pekerjaan
Beberapa warga yang tinggal di e. Turunnya Harga Rumah dan
wilayah pemukiman Johar Baru mengaku Tanah
kesulitan dalam mencari pekerjaan. Bapak Warga yang akan menjual rumah dan
Sofian selaku Ketua RW 010 Kramat Pulo tanahnya dengan harga yang normal atau
Gundul juga menegaskan, bahwa: “Kalau sepantasnya kerap kali mengalami kesulitan.
mencari pekerjaan alamat rumahnya dilihat Pak Sofian selaku informan kunci juga
tinggal di Tanah Tinggi, Johar Baru sudah menyatakan, sebagai berikut: “Pengaruh
pasti oleh perusahaan di-blacklist karena juga dengan harga rumah, orang mana ada
tahu daerah tawuran. Walaupun waktu yang mau membeli rumah di lingkungan
melamar mengaku tidak ikut dalam tawuran, tawuran. Sekalinya ada yang mau membeli
perusahaan tentu memilih yang lebih baik dengan harga yang jatuh. Kost-kostan juga
lagi. Yang merasakan dampaknya orang- sepi.”
orang yang punya keinginan untuk kerja, Adanya tawuran juga sangat
yang tawuran nganggur mana mau mereka memberikan pengaruh terhadap harga jual
tahu.” rumah dan tanah di wilayah pemukiman
Berdasarkan pernyataan di atas dapat Johar Baru. Hal tersebut karena lokasi
disimpulkan bahwa, dampak sosial dari rumah yang berada pada wilayah
adanya tawuran antar warga juga dirasakan pemukiman rawan konflik dan kejahatan.
oleh para calon karyawan yang akan Karena jika ditinjau kembali, tidak hanya
melamar pekerjaan. Hal tersebut disebabkan tawuran yang kerap terjadi di Johar Baru
karena jarang sekali perusahaan atau PT namun juga lingkungannya yang padat
yang mau menerima calon karyawan penduduk. Bahkan, banyaknya pelaku
240 VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019

kriminalitas yang tinggal di daerah ini pihak yang terlibat konflik maupun tidak
sehingga membuat calon pembeli enggan tentang bagaimana cara bersikap dan
dan mengurungkan niatnya membeli rumah berhubungan antar sesama individu. Namun
dan tanah dari kawasan tersebut. Apabila cukup jelas bahwa segala bentuk
ada calon pembeli yang berminat dapat perkelahian akan menyebabkan penderitaan
dipastikan membelinya dengan harga yang yang berat bagi kedua belah pihak yang
rendah. berkonflik. Akan tetapi, akibat yang perlu
Pada konseptual menurut Wirawan, dikhawatirkan adalah berkurangnya rasa
yang menyebutkan bahwa konflik sosial toleransi, perdamaian, dan nilai-nilai hidup
memiliki pengaruh atau dampak terhadap bagi setiap individu. Jadi, adanya fenomena
masyarakat. Diantaranya: merusak tawuran memberikan pemahaman bagi
hubungan dan komunikasi di antara pihak- masyarakat bahwa kekerasan adalah solusi
pihak yang terlibat konflik, menurunkan efektif untuk menyelesaikan persoalan. Oleh
mutu pengambilan keputusan, sikap dan sebab itu, seorang individu memilih cara
perilaku negatif, dan kesehatan.65 Dari apapun untuk dapat mencapai tujuan dan
dampak yang diakibatkan dari adanya keinginannya. Akibat tersebut tentu
tawuran antar warga sebagai konflik sosial mempunyai konsekuensi untuk jangka
di RW 010 Kramat Pulo Gundul, Tanah panjang terhadap kelangsungan hidup
Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat memiliki bermasyarakat, terutama bagi kehidupan
pengaruh yang sangat besar terhadap remaja dan generasi mendatang.
kehidupan masyarakat. Karena adanya
dampak tersebut menyebabkan terjadinya KESIMPULAN
perubahan dari cara berperilaku dan cara Tawuran antar warga di RW 010
pandang terhadap sesuatu hal. Kramat Pulo Gundul, Tanah Tinggi, Johar
Timbulnya konflik di dalam Baru, Jakarta Pusat dipengaruhi oleh faktor
masyarakat juga dapat mengembangkan internal dan faktor eksternal. Faktor internal
kehidupan manusia ke arah yang lebih baik. mencakup: adanya tujuan yang berbeda
Meskipun konflik dapat menciptakan antara pihak-pihak yang terlibat konflik, dan
prasangka negatif, permusuhan, dendam, kepribadian dari dalam diri individu yang
dan agresi namun konflik juga dapat dapat menyulut terjadinya konflik.
memberikan pengalaman yang berharga bagi
VOLUME 18, NOMOR 2, APRIL 2019 241

Sedangkan faktor eksternal mencakup: DAFTAR PUSTAKA


budaya
Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik
konflik dan kekerasan, serta perbedaan Kecamatan Johar Baru 2015.
Jakarta: BPS Kota Administrasi
kebudayaan. Budaya kekerasan memang
Jakarta Pusat.
sudah terbentuk sejak lama di Kecamatan Departemen Pendidikan Nasional. (2008)
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Johar Baru, sehingga tidak heran jika
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
masyarakat mulai menyesuaikan diri dengan Utama.
Dwi Sembodo Aji. 2017. Kontrol Sosial
keadaan. Karena jika merasa terancam maka
Keluarga dan Kekerasan Kolektif:
dapat dikatakan kekerasan yang menjadi Keterlibatan Pemuda Dalam
Tawuran di Johar Baru. Jurnal
pilihan untuk melakukan pembelaan atau
Sosiologi: Universitas Indonesia.
perlawanan. Hal tersebut yang membedakan Vol. 22 No. 2.
Gillin, John. Lewis dan John Philip Gillin.
kondisi di wilayah ini dengan wilayah
(1954). Cultural Sociology. New
lainnya di Ibukota. York: The
Macmillan Company.
Tawuran yang merupakan
Kartini Kartono. (2005) Patologi sosial.
perkelahian berkelompok sangat Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Koentjaraningrat. (2002). Antropologi 1.
membahayakan baik bagi diri pelaku,
Jakarta: Rineka Cipta.
keluarga, maupun masyarakat sekitarnya. Di Maryati, Kun dan Juju Suryawati. (2007).
Sosiologi. Jakarta: Erlangga.
RW 010 Kramat Pulo Gundul, Tanah
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi
Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat tawuran Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.
Soekanto, Soerjono.(1990). Sosiologi
memberikan dampak materil dan imateril
Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
yang cukup besar bagi kehidupan . (2012). Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
masyarakat. Dampak materil, seperti
rusaknya fasilitas umum dan harta benda. Wirawan. (2010). Konflik dan Manajemen
Konflik: Teori, Aplikasi, dan
Sedangkan dampak imateril, seperti merusak
Penelitian. Jakarta: Salemba
hubungan dan komunikasi di antara pihak- Humanika.
Young, Kimball dan Raymond. (1959).
pihak yang terlibat konflik, sikap dan
Sociology and Social Life. New
perilaku negatif, kesehatan fisik dan psikis, York: American Book Company.
Zaenudin H.M. (2012). Asal-Usul
sulit mencari pekerjaan, serta turunnya harga
Djakarta Tempo Doeloe. Jakarta:
rumah dan tanah. Ufuk Press.

Anda mungkin juga menyukai