Anda di halaman 1dari 4

Vincentius Dimas Putra Pratama

(2230202123)

ANALISIS FRAMING PADA KASUS TAWURAN ANTAR PELAJAR


SMK 45 DAN SMK YUDHA KARYA KOTA MAGELANG
PADA BERITA SOROT MAGELANG

Latar Belakang

Interaksi sosial merupakan salah satu kunci kehidupan bermasyarakat. Tanpa adanya
interaksi timbal balik tentu tidak akan ada hidup berdampingan dalam suatu
masyarakat. Dengan demikian, interaksi dapat dianggap sebagai dasar suatu bentuk
proses sosialisasi, karena tanpa interaksi sosial maka kegiatan antara individu dengan
orang lain tidak dapat disebut interaksi (KimbalYoung, 1959)

Apabila terdapat proses interaksi sosial dalam lingkungan yang tidak


sempurna tentu akan timbul perilaku menyimpang yang berujung pada konflik sosial.
Perilaku menyimpang dapat dipahami sebagai suatu bentuk perilaku yang tidak sesuai
dengan norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat. Sedangkan konflik sosial
adalah suatu proses sosial antara dua pihak atau lebih yang ingin menghilangkan
pihak lain dengan cara menghancurkannya. Ada banyak jenis konflik sosial, termasuk
tawuuran yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia. Konflik sosial seperti tawuran
tidak memandang usia, tidak sedikit dari pelajar di bangku SMP hingga SMA banyak
terjadi tawuran.
Tawuran antar pelajar merupakan fenomena sosial yang sering terjadi
sehingga muncul anggapan tawuran hal yang lumrah di Indonesia, bahkan
perkelahian sudah menjadi hal biasa. Tawuran antar pelajar biasanya terjadi di kota-
kota besar seperti Jakarta, Bandung, dll. Tapi tidak dapat dipungkiri bahwa kerap
terjadi pula tawuran itu di kota-kota kecil seperti Magelang. Penyimpangan karena
konflik sosial ini meresahkan pihak sekolah karena semakin banyak siswa remaja
yang sering berkelahi di luar kelas daripada masuk kelas atau mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Tawuran sudah menjadi sebuah aktivitas diturunkan dari generasi ke
generasi di sekolah tertentu. Dari argumen sebagian orang tawuran sudah menjadi
budaya atau sudah menjadi tradisi di beberapa sekolah yang ada di Magelang.
Konflik sosial berup (Chotim)

Bibliography
Chotim, I. E. (n.d.). ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT, PEMERINTAH DAN SWASTA.

Santosa. (2017). Peran Media Massa dalam Mencegah Konflik. Jurnal Aspikom.

Solihat, M. (2005). Komunikasi Massa dan Sosialisasi.

a tawuran antar pelajar pada umumnya sering kali dilatarbelakangi oleh hal-
hal sepele yang dipicu oleh kesalahpahaman atau tindak bulying melalui pesan
whatsapp, jejaring sosial, dan situs web, konflik persahabatan, coretan di dinding
sekolah, konflik antar desa masing-masing siswa sekolah yang berbeda, serta
dorongan pihak ketiga yang dirugikan dang ingin memberikan pembalasan. Tindakan
Tawuran antar pelajar terjadi di wilayah Kota Magelang yang sering terjadi.
Akibatnya, pihak sekolah mengeluarkan beberapa siswanya ternyata ada kaitannya
dengan perkelahian antar siswa SMK yang ada di Kota Magelang.
Kasus tawuran antar pelajar, khususnya antara siswa SMK 45 dan SM Yudha
Karya di Kota Magelang, telah menjadi sorotan utama di berbagai media massa
nasional. Dalam beberapa bulan terakhir, pemberitaan tentang insiden ini telah
memicu perdebatan yang intens dalam masyarakat sehubungan dengan sifat dan akar
masalah kekerasan di kalangan pelajar. Fenomena ini tidak hanya menimbulkan
kekhawatiran tentang keamanan di lingkungan sekolah, tetapi juga menyoroti isu
yang lebih mendalam terkait dengan dinamika sosial, pendidikan, dan tata nilai di
masyarakat setempat.
Cara media massa, khususnya Sorot Magelang, mengangkat isu tawuran antar
pelajar ini, kita dapat memahami bagaimana penekanan pada isu tertentu muncul
dalam pemberitaan dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi persepsi masyarakat
lokal terhadap kejadian tersebut. Selain itu, analisis ini juga akan menyoroti peran
komunikasi massa dalam membentuk narasi dan pesan yang disampaikan kepada
masyarakat seputar peristiwa ini. Pada konteks, dan lingkungan media massa lokal,
analisis ini akan membuka wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
pemilihan dan penonjolan isu tertentu dalam pemberitaan kasus tawuran antar pelajar
di Sorot Magelang.
Hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang
bagaimana media lokal berperan dalam membentuk persepsi dan tanggapan
masyarakat terhadap peristiwa penting di komunitas mereka. Dengan demikian,
analisis ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang
peran media lokal dalam membentuk opini publik seputar isu kekerasan di kalangan
pelajar di Kota Magelang. Dalam fokus pemberitaan yang bisa mempengaruhi cara
masyarakat memandang dan memahami peristiwa tersebut. Dengan demikian, analisis
ini akan memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang peran media dalam
membentuk opini publik, serta potensi dampaknya terhadap persepsi dan tanggapan
masyarakat terhadap kasus kekerasan di kalangan pelajar
Analisis agenda setting terhadap liputan media massa terkait kasus tawuran
antar pelajar SMK 45 dan SM Yudha Karya di Kota Magelang menjadi penting untuk
memahami bagaimana media mempengaruhi perhatian publik terhadap isu kekerasan
di kalangan pelajar. Dengan memeriksa latar belakang dan konteks pemberitaan,
analisis ini akan mengungkapkan cara pemberitaan media membentuk persepsi
masyarakat terhadap peristiwa ini, serta menentukan bagaimana isu tersebut menjadi
sorotan utama dalam diskusi masyarakat.
Analisis ini akan menyoroti pentingnya peran media dalam memilih dan
menekankan isu tertentu, serta bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi perhatian
dan prioritas masyarakat terhadap permasalahan kekerasan di lingkungan pendidikan.
Dengan menggali lebih dalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi proses
penentuan agenda oleh media, kita dapat memahami lebih baik bagaimana isu
kekerasan di kalangan pelajar dipersepsikan dan direspons oleh masyarakat luas.
Dengan demikian, analisis agenda setting terhadap kasus tawuran antar pelajar di
Kota Magelang akan memberikan wawasan penting tentang peran media dalam
membentuk kesadaran publik dan mendorong tindakan-tindakan konkret untuk
penanganan masalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Chotim, I. E. (n.d.). ANALISIS KONFLIK ANTARA MASYARAKAT, PEMERINTAH


DAN SWASTA.
Santosa. (2017). Peran Media Massa dalam Mencegah Konflik. Jurnal Aspikom.
Solihat, M. (2005). Komunikasi Massa dan Sosialisasi.

Anda mungkin juga menyukai