Anda di halaman 1dari 12

SOLIDARITAS KELOMPOK ORGANISASI PENCAK

SILAT CABANG KABUPATEN PONOROGO


(Studi Kasus Konflik Anggota Organisasi
Setia Hati Terate Vs Setia Hati Winongo)
Isnan Miftahul Aziiz
Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sebelas MaretSurakarta
Abstrak
Isnan Miftahul Aziiz. NIM K8411038 SOLIDARITAS KELOMPOK
ORGANISASI PENCAK SILAT CABANG KABUPATEN PONOROGO
(STUDI KASUS KONFLIK ANGGOTA PENCAK SILAT SETIA HATI
TERATE VS SETIA HATI WINONGO) Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. April 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. Bentuk karakteristik konflik
yang dilakukan oleh Anggota organisasi SH Terate dan SH Winongo serta bentuk
solidaritas anggota dalam kelompok Organisasi SH Terate dan SH Winongo.
Penelitian ini dilakukan di Cabang Organisasi SH Terate dan SH Winongo
Kabupaten Ponorogo
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus.Pengumpulan data berasal dari wawancara, observasi, serta
dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan informan yang terdiri dari 3 laki-laki
sebagai Anggota Orgnisasi SH Terate dan SH Winongo.Sedangkan informan
pendukung terdiri 2 pengurus Orgnisasi SH Terate dan SH Winongo.Penelitian ini
menggunakan teknik pengambilan informan dengan cara purposive sampling.
Dalam melakukan uji validitas data, yang dilakukan yaitu dengan metode cara
pengumpulan data triangulasi sumber dan triangulasi metode. Teknik analisis data
menggunakan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data,
penarikan kesimpulan serta verifikasi.
Konflik yang dilakukan oleh anggota organisasi SH Terate dan SH
Winongo merupakan konflik . yang memiliki keunikan tersendiri, terdapat berbagi
penyebab konflik yang runtunya berawal dari pecahnya organisasi SH sampai
masalah individu, gengsi dan pengeklaiman kebenaran ajaran yang asli. Konflik
ini juga mengarah pada bentuk positif yang tujuannya adalah sebagai bentuk
solidaritas antar individu yang mengarah kepada kelompok dan menjadikan
konflik ketika pecah menjadi kuat dan besar.

Kata kunci :Karakteristik Konflik, Solidaritas kelompok, Konflik menjadi bentuk


positif

1
2

Indonesia merupakan negeri yang didirikan oleh Ki Ngabehi


dengan sejuta kekayan yang meliputi Soeryodiwiryo, atau biasa disebut
sumber daya alam dan kesenian. Eyang Soeryo, dimana Eyang Soeryo
Keanekaragaman budaya merupakan memiliki dua murid kesayangan.
cermin jati diri bangsa indonesia. Konflik antara kedua murid Eyang
salah satu kebudayaan indonesia Sueryo terjadi pada saat Eyang
yang sangat terkenal dikalangan Sueryo meninggal. Sehingga
masyarakat nasional maupun global perguruan silat SETIA HATI
adalah pencak silat. Pencak silat terpecah menjadi dua, yakni
merupakan bentuk kesenian perguruan silat Setia Hati Terate
tradisional asli indonesia. kesenian dengan perguruan silat Setia Hati
pencak silat bentuk warisan leluhur Tunas Muda Winongo, dimana
bangsa indonesia yang patut kedua murid ini saling mengklaim
dipertahankan. Keanekaragaman bahwa yang mereka anut adalah
pencak silat asli indonesia yang ajaran SETIA HATI yang asli dari
tersebar dari sabang sampai merauke Eyang Soeryo, konflik ini merambah
dan memiliki ciri khas yang berbeda- sampai ke pengikut masing masing
beda. Setia Hati Winongo dan Setia perguruan. Konflik antar anggota
Hati Terate merupkan contoh kecil kedua organisasi mulai memanas
dari bentuk organisasi pencak silat mulai tahun 2000 ke atas. Konflik
besar yang terdapat diwilayah jawa terjadi tidak hanya dikota madiun
timur yang terpusat dikota madiun. yang merupakan basis masa terbesar
Dua organisasi pencak silat Setia kedua organisasi, tetapi konflik juga
Hati Winongo dan Setia Hati Terate sudah mulai menyebar diwilayah
memiliki jumlah angota cukup besar lainnya kususnya Karisidenan
bahkan kedua organisasi tersebut madiun. Dampak konflik sangat luas
sudah meluas hingga luar wilayah terutama dikalangan masyarakat,
madiun seperti Ponorogo, Magetan, banyak masyarakat yang dirugikan
Ngawi, Pacitan dan masih banyak akibat konflik yang terjadi karena
wilayah lainnya. Proses perjalanan pada dasarnya konflik sering terjadi
kedua organisasi ini sangat signifikan dijalan raya yang sangat
dari tahun ke tahun dilihat dari mengganggu lalu lintas bahkan mulai
jumlah masa semakin meningkat. masuk ke perkampungan warga.
Jumlah anggota yang sangat besar Parahnya konflik tidak hanya orang –
mempengaruhi indentitas kejayaan orang dewasa yang terlibat tetapi
kedua organisasi. Masa yang sangat anak belasan umur mulai tingkat
besar mempengaruhi rasa gengsi SMP samapai SMA juga terlibat
yang timbul dari anggota organisasi didalamnya.
Setia Hati Winongo dan Setia Hati Berdasarkan hasil data yang
Terate. Gengsi antar anggota terjadi dilapangan konflik setiap
merupakan langkah awal timbulnya tahun hamipr terjadi. Contohnya
konflik yang pecah antara kedua pada tahun2011 konvoi SH Winongo
kelompok. Berdasarkan sejarah di lempari batu oleh masa SH Terate.
sebelum adanya konflik, kedua Pada tahun 2012 bentrok terjadi dua
perguruan ini dipersatukan dengan kali, konflik kedua Organisasi mulai
nama perguruan silat SETIA HATI meluas tidak hanya diwilyah madiun
3

tetapi juga terjadi di Kabupaten kasus yang terjadi dipinggiran kota


Ponorogo tepatnya di Kec Balong perbatasan madiun ponorogo
dan Kec Jambon dan kasus Konflik juga terjadi diwilyah
penyiraman cat pada tugu SH pinggiran kota madiun, rasa benci
Winongo. Kasus bentrok kedua antar kedua pengikut perguruan ini
pihak memang sudah sangat sering sering kali menimbulkan konflik
terjadi dari tahun ke tahun jumlah antar kedua perguruan, sehingga
masa semakin banyak. Pada tanggal permasalahan sepele yang
18 November 2013 bentrok besar melibatkan kedua perguruan silat ini
terjadi tepatnya dijalur ponorogo – bisa memicu konflik menjadi besar
madiun. kasus pada tahun 2013 harus contohnya hanya masalah saling
melibatkan polisi melakukan ejek, saling mengklaim kebenaran
tindakan kasar beberapa tokoh yang ajaran dan masalah tuggu Kehidupan
menjadi provokator ditangkap polisi. sosial selalu mengandung dua
Konflik dua perguruan silat potensi yang saling bertolak
sangat meresahkan masyrakat, belakang, yaitu potensi konflik dan
distiap acara yang diadakan kedua integrasi. Kedua potensi tersebut
perguruan tersebut selalu menyatu dalam kehidupan
menimbulkan konflik bentuk konflik masyarakat dan sewaktu-waktu dapat
yang berpangkal dari perbedaan muncul secara bergantian. Potensi
penafsiran dan klaim kebenaran konflik akan muncul lebih kuat
tentang ideoligi ke-SetiaHati-an ini apabila diantara anggota masyarakat
merambat hampir seluruh lebih mengutamakan kepentingan
Karisedenan Madiun. Contohnya individu ataupun kelompok sehingga
pada acara suro’an agung pada tahun terjadi persaingan tidak sehat yang
2014 bentok dahsyat kembali terjadi pada akhirnya dapat memicu
antar kedua perguruan tersebut. timbulnya konflik. Perkembangan
Konflik yang melibatkan masa zaman menjadikan pergeseran nilai-
pendukung kedua pihak antara nilai asli ajaran organisasi perguruan
perguruan silat Setia Hati Terate silat. Organisasi pencak silat tidak
dengan Setia Hati Winongo telah pernah memberikan ajaran konflik
menimbulkan keresahan di berbagai dan saling memusuhi. Fakta yang
lapisan masyarakat, bahkan sudah terjadi dilapangan tidak ada
pernah mengakibatkan korban jiwa pengamalan nilai-nilai ke-SH’an
dan harta benda dari kedua belah malah semakin memalukan ajaran
pihak serta masyarakat pada dengan membuat kegiatan konflik.
umumnya. Konflik tersebut Perjalanan konflik anggota
menimbulkan ketidaknyaman dalam SH Terate dan SH Winongo
kehidupan masyaraka Madiun dan terhitung mulai sejak pecahnya
Kabupaten lainnya. Konflik antar kedua organisasi. Pecahnya kedua
kedua perguruan silat tersebut sangat organisasi merupakan dampak dari
meresahkan warga bahkan warga konflik yang terjadi sampai sekarang.
yang tidak memiliki sangkut paut Semua jalur sudah ditempuh untuk
juga ikut sebagai korban dalam meredam terjadinya konflik tetapi
konflik tersebut. Cotohnya pada tidak ada bentuk tindakan nyata dari
kedua anggota untuk melakukan
4

tindakan damai, secara kultural Eyang Soeryo, dimana Eyang Soeryo


konfik kedua belah pihak merupakan memiliki dua murid kesayangan.
konflik yang didasari masalah Konflik antara kedua murid Eyang
pribadi, gesekan kecil bahkan adanya Sueryo terjadi pada saat Eyang
klaim kebenaran dalam ajaran Sueryo meninggal. Sehingga
organisasi. Konflik kedua belah perguruan silat SETIA HATI
pihak merupakan masalah besar bagi terpecah menjadi dua, yakni
seluruh komponen didalam perguruan silat Setia Hati Terate
masyarakat. Konflik ini merupakan dengan perguruan silat Setia Hati
konflik tidak hanya melibatkan Tunas Muda Winongo, dimana
individu konflik juga melibatkan kedua murid ini saling mengklaim
komponen kelompok besar konflik bahwa perguruan yang mereka anut
menjadikan ketidak nyamanan bagi adalah ajaran SETIA HATI yang asli
masyarakat, karena konflik dapat dari Eyang Soeryo,konflik ini
menyebabkan kerugian yang cukup merambah sampai ke pengikut
besar baik dari kedua anggota masing masing pergurun
organisasi ataupun masyarakat biasa. Sejarah menjadikan konflik
Kajian Pustaka kedua organisasi semakin kuat dan
Struktural Konflik besar, konflik kedua organisasi
Konflik memang hal yang tak memang identik dengan sebuah
bisa dihindarkan didalam kehidupan kekerasan dan kekuatan masa.
masyarakat. Konflik selalu lahir Lahirnya konflik merupakan
dalam setiap fungsi dan struktur penyebab lahirnya masalah kecil dari
dalam proses tata kehidupan dalam individu mengakar ke masalah
masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok, rasa gengsi dan
sebuah struktur dengan bagian- pengeklaiman ajaran menyebabkan
bagian yang saling berhubungan dan konflik sering terjadi bahkan dengan
setiap bagian terkadang tidak gaya-gaya yang berbeda. Konflik
berfungsi selalu berbenturan dengan sangat mengganggu kenyamanan
norma adat dan kebudayaan yang masyarakat, konflik sangat
mengakar dalam masyarakat. memberikan kerugian materi bahkan
Kegagalan fungsi menjadikan non materi bagi masyarakat.
masyarakat rentan untuk melakukan memang lahir dari individu yang
tindakan yang tidak sesuai dengan mengarah pada kelompok besar,
tata nilai yang terdapat dalam konflik yang berjalan bertahun-tahun
masyarakat dan timbul konflik sosial. tidak ada titik temu tentang
Dalam konflik yang terjadi dalam perdamaiaan. Kultural konflik yang
tubuh anggota organisasi SH Terate dibentuk sejak perpecahan organisasi
dan SH Winongo merupakan konflik menjadikan konflik semakin tahun
yang lahir dari perpecahan kedua semakin besar dan kuat.
organisasi, Berdasarkan sejarah Terciptannya konflik dalam
sebelum adanya konflik, kedua organisasi SH Terate dan SH
perguruan ini dipersatukan dengan Winongo merupakan konflik
nama perguruan silat SETIA HATI bersekala besar, konflik kedua
yang didirikan oleh Ki Ngabehi organisasi menyebabkan masa sangat
Soeryodiwiryo, atau biasa disebut besar, kekuatan masa kedua
5

organisasi merupakan bentuk tentang konflik sosial. Berbeda dari


kekuatan kelompok. Intensitas ahli tokoh sosiologi yang
konflik menjadikan hubungan menegaskan eksistensi dua prespektif
individu dalam kelompok menjadi – teori fungsional struktural versus
sangat erat, pembangunan solidaritas teori konflik coser mengungkapkan
kelompok terjadi ketika anggota komitmennya pada kemungkinan
memiliki rangkaian kegiatan yang menyatukan kedua pendekatan
melibatkan nama organisasi. Konflik tersebut. Coser mengakui beberapa
kedua organisasi juga menyangkut susunan struktural merupakan hasil
rasa gengsi yang tinggi, solidaritas persetujuan dan kosnsensus, suatu
yang kuat menyebabakan kekuatan proses yang ditonjolkan oleh kaum
masa yang sangat besar bahkan fungsional struktural tetapi juga
menentukan keunggulan kelompok. menunjuk pada proses konflik sosial.
Dari uraian diatas, maka
penulis menarik kesimpulan bahwa Coser (1956 : 16-19)dalam
konflik lahir dari sebuah perpecahan membahas ahli teori (bangsa
kedua murid perguruan SH yang amerika) yang lebih awal,
ingin mendirikan perguruan sendiri. menyatakan pemahaman mereka
Berjalannya waktu konflik menjalar tentang konflik sebagai – kesadaran
pada anggota kedua perguruan, yang tercermin dalam semangat
pengeklaiman ajaran kebenaran dan pembaharuan masyarakat. Coser juga
rasa gengsi antar anggota penyebab menyatakan sosiologi dilahirkan
utama konflik pecah. Konflik kedua dalam semangat modern untuk
organisasi juga lahir dari sebuah memeperbaikai masyarakat ( dikutip
masalah individu yang menjalar ke dalam coser, 1956 : 17 )
kelompok besar. Rasa solidaritas Akan tetapi para ahli sosiologi
kelompok merupakan perwujudan kontemporer sering mengacuhkan
bentuk individu dalam kepemilikan analisa konflik sosial,secara implisit,
organisasi sehingga ketika menemui melihatnya sebagai sebagai destruktif
masaslah yang menyangkut tentang atau patologis bagi kelompok sosial.
nama organisasi atau masalah Coser memilih mununjukan berbagai
individu yang tergabung dalam sumbangan konflik yang secara
kelompok SH akan melibatkan masa potensial positif untuk membentuk
yang sangat besar, bahkan apabila serta mempertahankan struktur dia
terjadi konflik, konflik akan mejadi melakukan hal ini dengan
besar dan kuat. Penelitan yang membangun diatas sosiologi klasik
melibatkan konflik kedua organisasi pernyataan – pernyataan yang
SH Winongo dan SH merupakan berhubungan dengan konflik sosial,
penelitian yang menggunakan teori dan terutama melalui pada ahli
konflik dengan pandangan Lewis A sosiologi jerman yang terkenal yaitu
Cosear , Selama dua puluh tahun gerog simmel.
Lewis A Cosear tetap terikat pada Coser juga tidak mencoba
model sosiologi dengan tekanan pada menghasilkan teori menyeluruh dan
struktur sosial. Pada saat yang sama mencakup seluruh fenomena sosial.
dia menunjukan bahwa model Karena yakin bahwa setiap usaha
tersebut selalu mengabaikan studi untuk menghasilkan suatu teori sosial
6

yang holistis adalah prematur. mampu mempertahankan struktur


Simmel juga mempertahankan sosial. Konflik sebagai proses sosial
pendapatnya bahwa sosiologi bekerja dapat merupakan mekanisme lewat
untuk menyempurnakan dan mana kelompok-kelompok dan
menggambarkan bentuk – bentuk batas-batasanya terbentuk dan
atau konsep – konsep sosiologis dipertahankan. Selanjutnya konflik
dimana isi dunia empiris dapat dapat menyatukan para anggota
ditempatkan. Konflik adalah salah kelompok lewat pengukuhan kembali
satu bentuk sosiologis yang dibahas identitas kelompok. Apakah konflik
oleh simmel. Konflik merupakan merupakan sumber kohesi atau
bentuk interaksi dimana tempat, perpecahan kelompok tergantung
waktu, bahan sebagaimana dengan atas asal mula ketegangan, isu
isi segitiga yang dapat berubah. tentang konflik, cara bagaiman
Coser mengambil pembahasan ketegangan ditangani, dan yang
konflik dari simmel dan terpenting tipe struktur dimana
mengembangkan proporsi dan konflik itu berkembang.Coser juga
memperluas konsep simmel tersebut membedakan konflik realistis dengan
dalam menggambarkan kondisi- non realistis, keseluruhan butir-butir
kondisi dimana konflik secara positif tersebut merupakan faktor-faktor
membantu struktur sosial dan bila yang menetukan fungsi konflik
terjadi secara negatif akan sebagi suatu proses sosial. Dengan
memperlemah kerangka masyarakat. demikian konflik dan konsensus,
Konflik dalam masyarakat secara integrasi dan perpecahan adalah
alami memang terjadi dalam proses fundamental walau dalam
masyrakat tetapi menurut coser porsi dan campuran yang berbeda
konflik secara potensial positif untuk dari setiap sistem sosial yang dapat
membentuk serta mempertahankan dimengerti
struktur. Lewis Coser sebagai Metode Penelitian
seorang tokoh yang mendalami Lokasi penelitian dipilih dikabupaten
teorikonflik memiliki cara pandang Ponorogo karena Konflik anatar dua
yang sangat bertolak belakangdengan perguruan pencak silat ini memang
Parsons dalam hal melihat konflik di sering terjadi kususnya di wilayah
dalam masyarakatatau kelompok Kabupaten Ponorogo yang meliputi
tertentu. seluruh kecamatan, dengan jumlah
Lewis Coser sebagai seorang 21 kecamatan. Konflik antar kedua
tokoh yang mendalami teorikonflik perguruan hamir terjadi diseluruh
memiliki cara pandang yang sangat wilayah kecamatan ponorogo.
bertolak belakangdengan Parsons Mengingat hal tersebut, maka
dalam hal melihat konflik di dalam pertimbangan fundamental terhadap
masyarakatatau kelompok tertentu. pemilihan perguruaan SH Terate dan
Ada beberapa pandangan Coser SH Winongo ranting kota Ponorogo
terhadapkonflik dalam hubungan sebagai lokasi penelitian adalah :
dengan terjalinnya suatu fungsi a. Ranting kota Ponorogo
dalammasyarakat, atara lainCoser Organisasi SH Terate dan
mencoba mengemukakan kondisi- SH Winongo merupakan
kondisi dimana secara positif konflik ranting terbesar diwilayah
7

Kabupaten Ponorogo, dan subjek dari mana data dapat


memiliki informasi diperoleh (Arikunto, 1998 : 114).
penting mulai sejarah Teknik sampling atau
sampai tragedi konflik pengambilan sampling atau
yang terjadi anatar anggota pengambilan cuplikan dalam
SH Terate dan SH penelitian ini menggunakan teknik
Winongo purposive sampling. Menurut
b. Terdapat struktur Bungin, purposive sampling adalah
kepengurusan dan struktur satu strategi menentukan informan
pembina secara jelas yang paling umum didalam
dalam Organisasi SH penelitian kualitatif, yaitu
Terate dan SH Winongo menentukan anggota kelompok yang
sehingga mendukung menjadi informan sesuai dengan
ketersediaan data untuk kriteria terpilih yang relevan dengan
menghimpun makna yang masalah penelitian (2011: 107).
dibutuhkan. Dengan teknik purposive sampling
c. Semua proses kegiatan diharapkan informan memberikan
penting dalam organisasi data sesuai dengan masalah
SH Terate dan SH penelitian yang dilakukan sehingga
Winongo terjadi diwilayah dapat memberikan pemahaman yang
kota ponorogo, sehingga mendalam terhadap masalah yang
proses pencarian data lebih diteliti.
muda dan lebih efisien Teknik pengumpulan data
Jenis penelitian ini menggunakan merupakan langkah yang paling
penelitian deskriptif kualitatif untuk utama dalam penelitian, karena
menjelaskan makna dibalik realitas tujuan utama dari penelitian adalah
sosial yang ada dalam masyarakat. mendapatkan data. Dalam penelitian
Creswell menyatakan bahwa ini, teknik pengumpulan data yang
penelitian kualitatif adalah suatu digunakan adalah wawancara,
proses penelitian ilmiah yang lebih observasi dan dokumen.
dimaksudkan untuk memahami Validitas data digunakan
masalah-masalah manusia dalam berkaitan data dan informasi yang
konteks sosial dengan menciptakan dikumpulkan dalam penelitian.
gambaran menyeluruh dan kompleks Penelitian ini menggunakan
yang disajikan, melaporkan trianggulasi sumber dan trianggulasai
pandangan terperinci dari para metode.
sumber informasi, serta dilakukan
dalam setting yang alamiah tanpa Trianggulasi Sumber
adanya intervensi apapun dari Dalam menggunakan trianggulasi
peneliti (Herdiansyah, 2010 : 8) sumber, peneliti menggunakan
Data dalam penelitian kualitatif beragam sumber data yang tersedia.
merupakan kumpulan fakta dalam Di mana data yang sama dan sejenis
penelitian yang dideskripsikan dan akan lebih baik bila digali dari
dimaknai oleh seorang peneliti beberapa sumber yang berbeda.
(Moleong, 2010: 107). Sedangkan Dengan demikian apa yang diperoleh
sumber data dalam penelitian adalah dari sumber satu, bisa teruji
8

kebenarannya apabila apabila penerapan nilai dan norma yang


dibandingkan dengan data sejenis terjadi dimasyarakat. Konflik
yang diperoleh dari sumber yang dimasyarakat memang tidak hanya
berbeda, baik kelompok sumber terjadi antara individu, tetapi juga
sejenis maupun sumber yang berbeda melibatkan beberapa kelompok
jenisnya (Sutopo, 2002: 79). organisasi besar. Konflik merupakan
Jadi, triangulasi sumber hal yang tidak diinginkan didalam
dalam penelitian ini yaitu masyarakat karena dampak konflik
menyilangkan hasil jawaban dari bisa menyebabkan kerugian besar
anggota SH Terate dan SH Winongo. baik kerugian materil maupun non
Melalui hasil wawancara, akan dapat materil. Indonesia merupakan negara
diketahui jawaban-jawaban dari yang multikultural terdapat berbagai
informan. Lebih lanjut, kebudayan, suku bahkan ras yang
membandingkan data yang diperoleh berbeda. Perbedaan inilah yang
dari dokumen dan arsip dengan hasil menyebabkan kecemburan sosial
wawancara informan serta dalam masyarakat, dampak
membandingkan data hasil observasi kecemburan sosial inilah yang
dengan data yang diperoleh dari hasil menyebabkan timbulnya konflik. SH
wawancara dari informan. Winongo dan SH Terate merupakan
Trianggulasi Metode salah satu bentuk organisasi pencak
Trianggulasi metode silat terbesar diwilayah Indonesia
digunakan untuk memperoleh data khususnya wilayah jawa timur kedua
yang sama dan sejenis dengan organisasi merupakan organisasi
menggunakan teknik pengumpulan dalam bidang kesenian yang
data yang berbeda pula. Dalam tujuannya untuk melestarikan
penelitian ini triangulasi metode kesenian tradisional, mengolah raga
meliputi observasi, wawancara dan bela negara. Kedua organisasi ini
mendalam serta analisis dokumen. merupakan organisasi yang memliki
“Triangulasi metode yang dimaksud masa dengan jumlah ribuan. Sesuai
disini ialah menggunakan lintas dengan tujuannya seharusnya
metode pengumpulan data” (Bungin, anggota organisasi ini mampu
2003:60). Triangulasi ini dilakukan mengaplikasikan bentuk – bentuk
untuk melakukan pengecekan peran positif didalam masyarakat.
terhadap penggunaan metode Fakta dilapangan menunjukan
pengumpulan data, apakah informasi adanya kegagalan beberapa anggota
yang didapat dengan metode dalam menerapkan fungsi organisasi
interview sama dengan metode pencak silat sesuai dengan arah dan
observasi, atau apakah hasil tujuannya. SH Winongo dan SH
observasi sesuai dengan informasi Terate merupakan organisasi yang
yang diberikan ketika di-interview anggotanya sering terlibat konflik,
(Bungin, 2011: 265). karakteristik konflik yang terjadi
Penelitian Dan Pembahasan didalam organisasi SH Winongo dan
Konflik memang hal yang tidak SH Teratetidak lepas dari sejarah
bisa dihindarkan dari kehidupan kedua organisasi, melihat dari
masyarakat. Timbulnya konflik konflik kedua organisasi memang
merupakan proses dari kegagalan
9

sangat unik dan memiliki ciri khas hubungan, Konflik SH Merupakan


tersendiri. langakah untuk membangun
Lewis Coser sebagai seorang hubungan dalam internal kelompok.
tokoh yang mendalami teori konflik pola pembangunan dalam individu
memiliki cara pandang yang sangat dibentuk dan menjadi kuat ketika
bertolak belakang dengan Parsons terdapat masalah yang masalah yang
dalam hal melihat konflik di dalam berhubungan denagn individu
masyarakat atau kelompok tertentu. sebagai anggota SH ataupun masalah
Ada beberapa pandangan Coser organisasi. Coser juga membedakan
terhadapkonflik dalam hubungan konflik realistis dan non realistis
dengan terjalinnya suatu fungsi kesemuanya merupakan bagian
dalammasyarakat, atara lainCoser konflik dalam proses sosial.
mencoba mengemukakan kondisi- Simpulan, Implikasi, Dan Saran
kondisi dimana secara positif konflik Simpulan
mampu mempertahankan struktur Dari penelitian yang telah dilakukan,
sosial. Pada tahapan ini melihat mengenai solidaritas kelompok
kasus konflik yang terjadi dalam organisasi pencak silat ranting kota
organisasi SH Terate dan SH kabupaten ponorogo dapat ditarik
Winongo merupakan konflik yang kesimpulan sebagai berikut:
secara positif membantu struktural
dalam internal kelompok. Konflik 1. Lahirnya PSHT dan PSH Tunas
SH Terate dan SH Winongo Muda Winongo tak bisa
merupakan konflik yang melibatkan dilepaskan dari dinamika dan
masa cukup besar, sehingga dalam perjalanan panjang organisasi
berkonflik akan menggunakan induknya, yakni PSH di bawah
kekuatan kelompok. Konflik dalam maha guru Ki Ngabehi
organisasi SH merupakan konflik Soerodiwirjo. Pecahnya kedua
yang didalam terdapat proses sosial organisasi merupakan awal mula
yang mampu mmemberikan bentuk dari kejadian konflik yang
mekanisme yang mempengaruhi dilakukan oleh anggota
kelompok-kelompok dan batas- organisasi SH Tearte dan SH
batasanya terbentuk dan Winongo, konflik yang
dipertahankan. Selanjutnya konflik dilakukan oleh kedua pihak
organisasi SH dapat menyatukan merupakan konflik yang didasari
para anggota kelompok lewat oleh masalah individu yang
pengukuhan kembali identitas menjalar ke kelompok, masalah
kelompok. gengsi dan masalah
Konflik merupakan sumber pengekelaiman kebenaran ajaran
kohesi atau perpecahan kelompok yang asli.
tergantung atas asal mula 2. Konflik kedua organisasi hampir
ketegangan, isu tentang konflik, cara setiap tahun terjadi, konflik
bagaiman ketegangan ditangani, dan menyebabkan kerugian baik dari
yang terpenting tipe struktur dimana segi materi maupun non materi.
konflik itu berkembang. Konflik Konflik yang dilakukan oleh
organisasi SH merupakan konflik anggota organisasi SH Terate
yang melihat dari sisi kohesi atau dan SH Winongo merupakan
10

konflik yang memiliki keunikan yang terjadi disetiap


tersendiri, karena konflik lahir masyarakatsebagai satu kesatuan
hanya dari masalah kecil yang (sistem) sosial di dalam dirinya
menjadi besar. sudah mengandung ketegangan dan
3. Oraganisasi SH Terate dan pertentangan potensial. Dengan
Organisasi SH Winongo perkataan lain, konflik itu sudah
merupakan organisasi yang lengket (inherent) di dalam tiap
memberikan pendidikan yang sistem sosial itu sendiri. Lewis
tujuannya adalah mengolah raga, Coser sebagai seorang tokoh yang
melindungi diri dan Implikasi Metodologis
mengembangkan kesenian Dalam penelitian ini mengunakan
pencak silat selain itu juga kedua metode studi kasus karena dalam
organisasi memberikan pengunaanya dalam penelitian dapat
pendidikan yang tujuannya menjawab suatu strategi penelitian
mengutamakan arti sebuah diamana didalamnya penelitian dapat
persaudaraan, Banyak anggota menyelidiki secara cermat suatau
yang salah dalam mengartikan program, pristiwa maupun aktivitas
persaudaraan disini, Konflik secara individu ataupun kelompok.
seakan – akan menjadi sarana Metode studi kasus dianggap sudah
untuk membantu arti kata tepat dalam membahas konflik yang
persaudaraan. Banyak masalah terjadi dikalangan anggota SH Terate
yang lahir dari individu yang dan SH Winongo, metode inin
menjalar ke kelompok sehingga memberikan suatu masalah yang
ketika konflik pecah konflik mengarah pada proses hubungan
akan megunakan masa yang antar individu dalam satu hubungan
cukup besar, kekuatan kelompok kelompok. Kasus konflik yang yang
merupakan hasi dari hubungan dilakukan anggota SH Terate dan SH
solidaritas yang dibangun Winongo merupakan konflik skala
didalam internal kelompok, besar yang dilakukan oleh kelompok
solidaritas besar, penelitian ini juag berusaha
4. dalam organisasi SH Terate dan mengungkap kekuatan solidarutas
SH Winongo sangat erat kelompok yang begitu kuat sehingga
sehingga ketika konflik meledak apa bila terjadi konflik, konflik
konflik akan terasa besar dab begitu kuat dan melibatkan masa
konflik begitu kuat. yang cukup besar.
Implikasi Teoritis Implikasi Praktis
Berbeda dengan pandangan Parsons Implikasi praktis berkaitan erat
di atas, teori konflik justru melihat dengan hasi penelitian, Konflik yang
bahwa di antara sistem terjadi dikalangan anggota SH Terate
kemasyarakatan, konflik tidak dapat dan SH Winongo merupakan konflik
dihindarkan. Konflik selalu ada oleh yang bersekala besar, konflik kedua
karena adanya perbedaan, hanya saja anggota organisasi menggunakan
bahwa adanya konflik tidak harus masa yang cukup banyak.
selalu dilihat secara negatif. Hal ini Pendidikan dalam internal SH yang
jelas dengan melihat apa yang ada mengutamakan persaudaraan dan
didalam masyarakat dan proses sosial slodaritas antar individu malah
11

dijadikan sebagai kekuatan utama yang apabila dikembangkan


dalam konflik antar perguruan. dengan baik, akan dapat
Kuatnya solidaritas antar individu menciptakan atlit-atlit
menjadikan konflik terus menerus nasional yang berprestasi dan
terjadi karena kekuatan kelompok berkelas Nasional bahkan
sangat indentik dengan gengsi dalam Internasional.
kalangan anggota kedua perguruan
Daftar Pustaka
SH.
SARAN Poloma M Margaret. 1987,
Untuk Anggota SH Terate dan SH Sosiologi Kontemporer,
Winongo Yasogama – Ed. 1Cet 2, Jakarta
a. Jangan beranggapan bahwa Rajawali
menjadi anggota SH Terate
dan SH Winongo dan bentuk Poloma M Margaret. 2007,
keikut sertaan bukan karena Sosiologi Kontemporer,
keinginan untuk menekuni Yasogama – Ed. 1Cet 7, Jakarta
olahraga silat, namun hanya PT Raja Grafindo Persada
untuk mendapatkan status,
sehingga apabila menghadapi Moleong, Lexy J. 2011,
masalah maka anggota lain Metodologi Penelitian Kualitatif,
seperguruannya akan Remaja Rosdakarya, Bandung.
membantu, walaupun belum Afrizal. 2014, Metode Penelitian
diketahui posisi atau Kualitatif: Sebuah Upaya
permasalahan yang ada. Mendukung Penggunaan
b. Bagi Anggota SH Terate dan Penelitian Kualitatif dalam
SH Winongo bahwa Berbagai Disiplin Ilmu,
pendidikan dalam internal RajaGrafindo Persada, Jakarta
organisasi merupakan Sugiyono. 2013, Memahami
pendidikan yang tujuannya
sebagai membangun rasa Penelitian Kualitatif,
kemanusiaan dan ALFABETA, Bandung.
persaudaraan dengan anggota Sugiyono. 2013, Metode
lain, jangan salah Penelitian Pendidikan
mengaertikan bahwa (Pendekatan Kuantitatif,
persaudaraan yang kuat ini Kualitatif, dan R&D). Alfabeta,
untuk menjadi ajang konflik Bandung.
tetapi gunakanlah sebagai
tindakan yang positif. Sutopo, H. B. 2000, Metodologi
c. Bagi anggota SH Terate dan Penelitian Kualitatif, Sebelas
SH Winongo mengikuti Maret University Press,
pencak silat merupakan Surakarta.
olahraga yang positif, jadikan Arikunto, Suharsimi. (1998),
acuan bagi anggota SH Prosedur Penelitian: Suatu
olahraga silat merupakan Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
salah satu olahraga yang Rineka Cipta
menjadi ciri khas Indonesia,
12

Bungin, Burhan. (2003). Analisis deklarasi-damai-30-pendekar-


Data Penelitian Kualitatif. ponorogo-tawuran
Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada. http://www.antarajatim.com/lihat
/berita/99626/konvoi-pesilat-
Bungin, Buhan (2011). winongo-terlibat-bentrok-
Penelitian Kualitatif: dengan-terate
Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. nfopoljatim.com/info-
Jakarta: Prenada Media Group. art/item/2122-sukses-suran-
http://journal.unair.ac.id/filerPDF agung-pshw-ponorogo
/kmnts0b93573ac4full.pdf
http://surabaya.tribunnews.com/2
http://etd.repository.ugm.ac.id/in 013/12/15/20-ribu-pendekar-psh-
dex.php?mod=penelitian_detail& tunas-muda-winongo-ponorogo-
sub=PenelitianDetail&act=view gelar-suran-agung
&typ=html&buku_id=50830
https://www.youtube.com/watch?
http://unim.ac.id/wp- v=DSqsBwjYwFYKampung
content/uploads/2015/05/4- Silat
Prasangka-Sosial-Dan-
Permusuhan-Antar- https://www.youtube.com/watch?
Kelompok.pdf v=Cqyhu6LKUrEじゃjambrong

http://eprints.uns.ac.id/22908/ https://www.youtube.com/watch?
v=kYJV3ftvRisokidcoy1903
http://www.radarmadiun.info/blo
g/2012/11/perang-batu-tiga- https://www.youtube.com/watch?
brimob-terluka/ v=IL7E8ynQ8IM

http://www.wengker.com/2012/1 https://www.youtube.com/watch?
0/jajaran-polisi-ponorogo-siaga- v=N9IxZzE071sMiftakul Huda
penuh.html
https://www.youtube.com/watch?
http://www.lensaindonesia.cm/20 v=kZiStrZEhC8
12/10/15/ratusan-pesilat-psht-
kepung-mapolsek-jetis-
ponorogo.html

http://www.beritatrenggalek.com/
2013/09/usai-deklarasi-damai-
perguruan-silat-di.html

http://www.tribunnews.com/regio
nal/2013/09/29/sepulang-

Anda mungkin juga menyukai