Anda di halaman 1dari 19

Interaksi Antara Desa Rembang Dan Kota Yang Melahirkan Moderenisasi

Di Lingkup Sosial, Ekonomi, Dan Kebudayaan


Oleh: Yogi Dwi Laksono (21105049)

Program Studi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Agama Islam
Negeri Kediri

Jalan Sunan Ampel No.7, Ngronggo, Kec. Kota Kediri, Kota Kediri jawa Timur 64127

yogidl946@gmail.com

Abstract

Interaction is a reciprocal activity between various parties, between individuals and


individuals, between individuals and groups, or from responses between humans. Interacting
is a need for every human being and is also the key to all social life. Without interaction there
is no way to live together. Interaction is something that is important for every individual human
or group and even becomes something that is mandatory in every aspect of human life of
humans live without interaction then there will be no life that protects each other and maintains
the value of togetherness, therefore interaction is something that is fundamental and essential
for human survival. Elements of society, especially in Indonesia, are divided into two aspects,
namely rural communities and urban communities.

Keywords: Interaction, rural and urban interactions, terms, factors and forms, impact,
modernization.

Abstrak

Interaksi merupakan kegiatan timbal balik antara berbagai pihak antara orang
perseorangan dengan orang perseorangan, antara perseorangan dengan kelompok, atau dari
tanggapan antar manusia. Berinteraksi merupakan kebutuhan setiap manusia dan juga
merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa adanya interaksi tidak mungkin ada
kehidupan bersama. Interaksi merupaka suatu hal yang penting baga setiap individu manusi
maupun kelompok dan bahlam menjadi suatu hal yang wajib di setiap aspek kehidupan
manusia jika manusia hidup tanpa interaksi maka tidak akan ada hidup yang saling mengayomi
menjaga nilai kebersamaan maka dari itu interaksi merupakan suatu hal yang mendasar dan
penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Unsur masyarakat terutama di Indonesia itu
dibagi menjadi dua aspek yaitu masyarakat desa dan masyarakat kota.
A). Pendahuluan

Interaksi merupakan komsumsi masyarakat umum yang menjadi suatu kebiasaan Manusia
merupakan makhluk sosial yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya tidak dapat dilakukan
sendiri, melainkan memerlukan manusia lain. Manusia secara naluriah akan selalu
berhubungan dengan sesamanya, karena sejatinya mereka saling membutuhkan. manusia
sebagai makhluk sosial berasal dari kata latin “socius” yang artinya berkawan atau masyarakat.
Sosial dapat dikatakan sebagai kemasyarakatan atau dalam makna sempit adalah
mendahulukan kepentingan bersama atau masyarakat. Sehingga dari arti tersebut, manusia
sebagai makhluk sosial dapat dimaknai sebagai makhluk yang selalu hidup bersama dengan
manusia lain, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri dan melakukan semua kegiatannya
sendiri tanpa adanya keterlibatan orang lain.1

Interaksi dapat melahirkan suatu kebiasaan baru yang di sebut dengan moderenisasi,
Modernisasi adalah suatu proses tranformasi dari suatu perubahan ke arah yang lebih maju atau
meninggkat dalam berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat. Secara sederhana dapat
dikatakan bahwa modernisasi adalah proses perubahan dari cara-cara tradisional ke cara-cara
baru yang lebih maju, dimana dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup
masyarakat khusunya pada maayarakay Desa yang menjalin interaksi dengan masyarakat kota

Dalam penelitiam ini akan menulis mengenai inyeraksi antara desa dan kota yang terjadi
oada desa Rembang sebagai sasaran penelitian dalam.melakukan interaksi dan apa dampak
interaksi yang menyebab kan lahirnya moderenisasi di daerah desa Rembang dan bagaimana
dampak nya secara negatif maupun postif.

B). Metode Paenelitian

Metode yang digunakan dalam menganilisis penelitian ini adalah menggunakan


kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan suatu pendekatan dalam melakukan penelitian yang
berorientasi pada fenomena atau gejala yang bersifat alami. Penelitian kualitatif mencakup
catatan lapangan, wawancara, percakapan, pemotretan, dan memo untuk diri sendiri .Penelitian
kualitatif secara umum dapat digunakan untuk penelitian tentang kehidupan masyarakat,
sejarah, tingkah laku. penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan

1
Ari Widyati Purwantiasning, Optimalisasi Fungsi Ruang Terbuka Hijau Dengan Melihat Pola Sebaran
Pengunjung studi kasus: (National Academic journal of Architecture) vol 4, No 2, 2017. HLM 123.
cara wawancara dan survey langsung ke tempat untuk mengumpulkan data menurut Bogdan
dan Taylor, penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang
diarahkan pada latar dan individu secara utuh.2

C). Hasil Pembahasan

1. Pengertian interaksi desa kota

Interaksi merupakan kegiatan timbal balik antara berbagai pihak antara orang
perseorangan dengan orang perseorangan, antara perseorangan dengan kelompok, atau dari
tanggapan antar manusia. Berinteraksi merupakan kebutuhan setiap manusia dan juga
merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Tanpa adanya interaksi, tidak mungkin ada
kehidupan bersama. Interaksi merupaka suatu hal yang penting baga setiap individu manusi
maupun kelompok dan bahlam menjadi suatu hal yang wajib di setiap aspek kehidupan
manusia jika manusia hidup tanpa interaksi maka tidak akan ada hidup yang saling mengayomi
menjaga nilai kebersamaan maka dari itu interaksi merupakan suatu hal yang mendasar dan
penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Unsur Masyarakat terutama di Indonesia itu
dibagi menjadi dua aspek yaitu masyarakat desa dan masyarakat kota.

Adapun bentuk interaksi antara masyarakat desa dan kota bisa kita lihat dari hubungan
timbal balik antara keduanya. Bentuk interaksi kota merupakan sebuah keruangan yang di
dalam nya tidak hanya antara manusia saja, melainkan terjadi pula proses pergerakan materi
yang berupa barang dan peralihan immateri, misalnya informasi, tradisi, atau pandangan hidup.
Interaksi kota dapat terjadi karena berbagai faktor. Kontak atau hubungan antara dua wilayah
atau lebih dan hasil kontak tersebut dapat menimbulkan suatu kenyataan yang baru dalam
wujud tertentu. Interaksi antara desa dan kota dapat terjadi karena berbagai faktor atau unsur
yang ada dalam desa, dalam kota dan diantara desa dan kota. Adanya kemajuan-kemajuan di
bidang perhubungan dan lalu lintas daerah, maka sifat menutup diri desa berangsur-angsur
berkurang.3

Desa-desa dekat kota banyak mendapat pengaruh kota sehingga persentase penduduk desa
yang bertani berkurang dan menjadi pekerja pabrik dan sebagai nya. Daerah-daerah perdesaan

2
Pupu Saeful Rahmat, Penelitian Kualitatif, Jurnal EQUILBRIUM, Vol.5, No.9, Januari-Juni 2009: Hlm 2
3
Arih H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), Hlm 14
di perbatasan kota yang dipengaruhi oleh tata kehidupan kota. Petani-petani di daerah desa
umumnya lebih maju dari petani di daerah kota karena jarak yang dekat dengan kota
menyebabkan frekuensi pergaulan antara warga kota dan warga desa agak tinggi.
Kemungkinan bersekolah bagi anak-anak-anak desa di daerah rurban lebih besar daripada
daerah desa. Kesempatan memperoleh mata pencaharian tambahan di kota Daerah-daerah
rurban makin lama dapat berkembang dengan suatu fungsi yang baru sebagai desa dagang atau.
Hasil bumi dari desa dan hasil industri dari kota diperdagangkan di daerah pesisir
Bertambahnya penduduk dan jaringan lalu lintas didaerah rurban akan mempercepat terjadi
suatu kota kecil yang baru. secara singkatnya Interkasi desa – kota adalah proses hubungan
yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap
perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan melalui kontak langsung, berita yang didengar
atau surat kabar sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik maupun non fisik.

2. Syarat interaksi antara desa dan kota

Pada hakikat nya adanya interaksi sendiri mempunyai syarat interaksi untuk menjalin
relasi dengan kota bisa dikatakan interaksi bila adanya 1). Kontak sosial, 2).terjadinya
komunikasi dua arah yang mempumyai timbal balik.4

Kontak sosisal sender merupakan suatu kegiatan yang di lakukan seseorang dalam
mencari informasi bisa dikatakan seperti ketika kita hidup di tengah tengah masyarakat umum
tentunya sadar maupun tidak sadar melakukan hubungan kontak sosial pasti kita melakukan
suatu tindakan atau kontak dengan sesama manusia bisa dicontohkan dalam lingkup keluarga
proses awal masuknya ilmu pengetahuan yang paling awal dan utama itu ada di keluarga seperti
orang tua mengajarkan semua hal tentang kebaikan itu adalah contoh mudahnya kontak sosial
yang ada pada sekitar, semua hal yang berkaitan tentang pertukaran informasi dan ada timbal
baliknya itu disebut kontak sosial, Proses kontak dibagi menjadi 2 yakni:5

1. Kontak primer yakni bisa terjadi apa bila ada dua orang maupun kelompok
melakukan interkasi dengan cara tatap muka secara langsung

4
Bimo Walgito, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Andi, 2003), Hal 57
5
Syafruddin Ritonga Dan Ian Adian Tarigan,”Pola Komunikasi Antar Budaya, Volume 4, Nomor 2, oktober
2011.
2. Kontak skunder ini bisa terjadi apa bila dalam melakukan interaksi melalui perantara
contoh media sosial dan lain lain.

Adapun sifat kontak sosial ini juga dibagi menjadi 2 yakni kontak positif dan kontak
negatif :

1. Kontak positif adalah sebuah bentuk yang mengarah pada hal kerja sama.

2. Kontak negatif suatu hal yang mengarah pada suatu pertentangan atau bahkan sama
sekali tidak menghasilkan pola interaksi.

Komunikasi dua arah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan antara desa dan kota
ini menetukan apakah ikatan antara ke dua berjalan sesuai keinginan dan saling memberikan
keuntungan bisa dicontohkan di Desa Rembang komunikasi dua arah terjadi seperti contoh
dalam pemanfaatan teknologi atau media massa dalam hal mempermudah adanya komunikasi
ini sudah merupakan hal asing lagi bisa dikatakan ketika kota yang menjadi pusat desa
Rembang belakangan ini banyak melakukan event besar seperti contoh ada konser event
UMKM peran media massa sebagai alat komunikasi dua arah ini memang sangat besar dalam
hal menyampaikan informasi yang diadakan di pusat kota desa Rembang yang memiliki tujuan
untuk mengait massa dari masyarakat desa untuk ikut serta memeriahkan yang diadakan
pemerintah kota begitu pula sebaliknya.

3. Faktor dan bentuk interaksi antara desa kota

Faktor interaksi yang sering kita amati pada masyarakat desa dan kota bisanya terjadi
di ranah Ekonomi, Pendidikan, dan sosial. Dalam hal ekonomi bisa dikatakan sebuah proses
jual beli yang kedua nya saling diuntungkan namun terkadang ada juga pihak yang di rugikan
biasanya hal ini sering terjadi pada masyarakat desa dalam menjual hasil panen nya otomatis
hasil panen jikalau tidak di komsumsi sendiri tentunya di jual pada masyarakat perkotaan
seperti contoh yang ada di desa Rembang petani petani baik bahan pokok, hewan seperti ikan
hias, dan tanaman hias maupun penghijauan itu sasaran pasar para mayarakat desa ini ialah
masyarakat kota yang tentunya hal semacam ini jarang ada di daerah perkotaan.6

Dalam hal pendidikan interaksi pada lingkup ini memang sangat jelas terlihat dimana
sesuai apa yang terjadi pada desa Rembang kabanyak seiring berkembangnya IPTEK (Ilmu

6
Pengamatan langsung dan wawancara pada masyarakat desa Rembang, 9 April 2023
pengetahuan dan teknologi) yang saat ini merajalela bahkan susah untuk lepas dari kehidupan
sehari-hari baik masyarakat desa maupun kota mayoritas minat para remaja desa Rembang
dalam menuntut ilmu itu kebnyakan di wilayah perkotaan karena menurut mereka semua yang
ada di daerah kota itu sudah update padahal sesuai fakta pendidikan di daerah non kota itu
sudah mengalami perkembangan seiring waktu sama saja seperti yang ada di kota yang menjadi
pusat semua hal-hal baru sehingga apa yang di dapat para remaja yang menuntut Ilmu maupun
kebiasaan yang ada di kota ini dengan mudah nya masuk dalam teritori pedesaan.

Kemudian dalam hal sosial pola ini bisa di lihat yang paling umum pada keadaan
Budaya dan Agama dari kedua hal ini interaksi nya bisa dilihat dari kebutuhan hiburan
masyarakat kota yang secara langsung menjadi faktor interaksi di desa saya Rembang banyak
sekali di temui kebudayaan contoh kesenian jaranan, kesenian ini bukan lagi produk dan
konsumsi masyarakat desa namun seiring berkembangnya zama dan cepatnya penyebaran
informasi menjadi salah satu penyebab utama nya budaya ini bisa masuk ke kota ini termasuk
interaksi yang saling menguntungkan di mana para pelaku seni jaranan ini mendapatkan uang
dari pentas sedangkan masyarkat kota mendapat sensasi puas karena telah menyaksikan
pagelaran kesenian jaranan. Lalu ada agama agama bisa menjadi faktor interaksi yang sifatnya
integratif (Pemersatu) dan konflik. 7

Dalam hal ini adalah keikutsertaan dan keperdulian warga masyarakat yang didasari
oleh perasaan persaudaraan sebagai sesama masyarakat. Salah satu kelompok agama biasanya
memprakarsai untuk menunjang kegiatan sosial tertentu. Selain itu keikutsertaan individu
masing-masing kelompok agama untuk menunjang faktor interaksi di berbagai kegiatan sosial
yang diprakarsai pemerintah juga turut mendukung terbangunnya partisipasi, solidaritas dan
kekerabatan dalam masyarakat. Indikator terpeliharanya solidaritas dan kekerabatan nyata
dalam keikutsertaan orang-orang dari kelompok agama yang berlainan dalam kegiatan
selamatan, tolong menolong yang diprakarsai kelompok agama perkumpulanperkumpulan
sosial tertentu dalam kegiatan gotong-royong; perkumpulan sosial dan perayaan hari-hari raya
keagamaan dalam segala kegiatan ini agama bisa dikatakan sebagai faktor interaksi antar
individu maupun kelompok.8

7
Pdt.Retnowati.Agama, Konflik dan Integrasi Sosial..(Vol.1, No.1, Januari-Juni 2018 p-ISSN: 2654-6612
eISSN 2656-0798 )Hlm.16-19
8
Ibid
Dari sisi konflik agama juga memiliki peranan seperti kemarin kasus 212 di jakarta
dimana agama juga memicu konflik adanya konflik ini di sinyalir karena ada berbagai pihak
yang memanfaat kan agama sebagai media untuk mencari massa dengan membirikan isu isu
yang disebar melalui media massa maupun mulut ke mulut ini termasuk dampak negatif dari
sisi agama dalam melakukan interaksi seperti bisa.dilihat massa yang datang bukan hanya dari
kota meskipun menjadi pusat konflik namun massa nya juga ada yang dari Desa yang.meman
masyarakat desa ini cenderung menerima segala informasi dalam hal interaksi tanpa melakukan
tindak lanjut pada proses interraksi tersebut.

4. Dampak interaksi desa kota

Interaksi juga memiliki dampak baik positif maupun negatif tergantung pelaku interaksi
tersebut menurut pengertia dampak interaksi merupakan suatu hal yang menghasilkan
keputusan dan persetujuan meskipun terkadang interaksi ada yang tidak mendapatkan titik
akhir karena bisa jadi disebabkan karena adanya faktor pencegah kelancaran interaksi. Dalam
lingkup interaksi yang pada desa dan kota juga menimbulkan berbagai macam hasil ada hasil
postif dan hasil negatif hasil postif merupakan terjadi nya kelancaran dalam hal interaksi yang
menjadikan hubungan timbal balik yang baik bagi ke dua nya. Namun juga ada hasil negatif
karena memang ke dua belah pihak tidak merasa diuntungkan dampak interaksi ini ditinjau dari
beberapa Aspek ada ekonomi, sosial, maupun budaya.

- Aspek sosial :

1). Memperlancar hubungan desa dan kota.

2).Meningkatkan volume perdagangan antara desa dan kota.

3).Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa.

4).Menimbulkan kawasan perdagangan sebagai tempat untuk melakukan kegiatan jual


beli.

5).Meningkatkan pendapatan penduduk desa dan kota.

- Aspek Ekonomi :

1). Ditinjau dari aspek sosial.

2).Terjadi mobilitas antara keduanya,


3).Terjadi saling ketergantungan antara desa dan kota, khususnya dalam bidang
pasokan bahan mentah.

- Aspek budaya :

1). Meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat desa.

2). Terjadinya tingkah laku, khususnya masyarakat pedesaan.

3). Meningkatkan sumber daya budaya yang dapat menari wisatawan.

Interaksi antara dua wilayah akan melahirkan gejala baru yang meliputi aspek ekonomi,
sosial, maupun budaya. Gejala tersebut dapat memberikan dampak bersifat menguntungkan
(positif) atau merugikan (negatif ) bagi kedua wilayah. Demikian pula halnya gejala interaksi
antara dua desa dan kota.9 Dan berikut adalah dampak negatif dan positif dari suatu Interaksi
desa dan kota yang terjadi pada masyarkat Desa Rembang dan masyarakat kota sesuai
oengamatan lapangan hasil interaksi bagi desa Rembang dar sisi positif dilihat dari adanya :

• Perluasan jalan utama yang menjadi jalan lintas kota karena pengaruh tingginya
pengendara motor sudah merebak sampai ke desa desa fakta ini memang benar ada pada
lingkup masyarakat desa Rembang sekarang banyak masyarakat desa yang telah memiliki
kendaraan bermotor yang umum ditemui di desa apa lagi tata letak desa Rembang ini sangat
strategis dimana dekat dengan kota dan terdapat jalan antar kota juga jadi tidak heran
masyarakat desa Rembang ini cenderung cepat dalam hal moderenisasi

• Pengetahuan penduduk desa menjadi meningkat karena banyak sekolah dibangun di


desa. Demikian pula informasi perkembangan dunia dan ilmu pengetahuan yang diterima
penduduk kota dengan mudah menyebar ke desa. Misalnya, pengetahuan tentang bibit unggul
pengawetan kesuburan tanah, dan pengolahan hasil panen memang desa Rembang ini menjadi
tempat oleh-oleh tanaman hias yang menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat

• Produktivitas desa makin meningkat dengan hadirnya teknologi tepat guna. Kehadiran
teknologi tepat guna akan meningkatkan kesejahteraan penduduk desa seperti contoh dalam

9
Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi VI Cet -13, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2016), hal. 231.
menggarapa sawah sekarang banyak masyarakat desa Rembang yang menggunakan mesin
bajak moderen untuk mempermudah pekerjaan nya.

Adapun dampak negatif bagi Desa dalam melakukan interaksi dengan Kota:

• Modernisasi kota telah melunturkan orientasi pertanian yang menjadi pokok


kehidupan mereka. seperti contoh fakta yang terjadi pada masyarakat Desa Rembang dimana
dampak adanya moderenisasi ini bisa dirasakan dari aspek orientasi pertanian yang kian lama
semakin menurun hal ini disebabkan karena masyarakat desa Rembang lebih suka bekerja
sebagai pegawai buruh pabrik atau induatrial contoh seperti banyak masyarakat desa yang
bekerja di PT. GUDANG GARAM TBK hal ini adalah dampak dari moderenisasi kota yang
telah masuk ke dalam lingkup desa.

• Meningkatkan konsumerisme memang benar konsumerisme ini sudah menjadi hal


hiasa bagi masyarakat desa Rembang karena minim nya pengetahuan masyarakat desa
Rembang dalam mengolah bahan mentah dan mau tidak mau masyarakat desa Rembang harus
menjual hasil panen kepada masyarakat kota dengan harga murah untuk diolah kemudian
masyarakat desa membeli barang jadi dengan harga yang lebih mahal karena minimnya
pengetahuan dalam mengolah bahan mentah.

• Alih fungsi lahan di Desa Rembang akibat perluasan wilayah kota dan banyak orang
kota membeli lahan di wilayah desa Rembang. Tindakan orang kota ini menyebabkan lahan di
desa Rembang berubah menjadi permukiman atau bangunan lain contoh seperti perumahan
yang banyak sekali ditemui mulai dibangung yang awal nya merupakan tanah perkebunan tebu
menjadi perumahan para masyarakat kota.

• Tata cara dan kebiasaan yang menjadi budaya kota masuk ke desa Rembang dan
cenderung mengubah budaya desa. Banyak kebudayaan kota yang tidak sesuai dengan
kebudayaan atau tradisi desa, sehingga sering menimbulkan masalah dalam kehidupan
masyarakat desa sperti contoh sekarang kebanyakan masyarakat desa Rembang yang lebih
menyukai K-POP terutama kaum hawa dari pada menyukai kebudayaan seperti wayang kulit
dan lain-lain.10

Ada pula Dampak positif dan negatif bagi kota yang melakukan interaksi dengan desa:

10
Pengamatan langsung dan wawancara pada masyarakat desa Rembang, 9 April 2023.
• Tercukupinya bahan pokok masyarakat kota seperti buah, sayuran, beras dan lain-lain
karena memang sesuai fakta masyarakat desa kebanyakan adalah agraris bisa dikatakan
mayoritas ialah petani.

• Jumlah tenaga kerja di perkotaan melimpah seperti yang saya contohkan seperti
banyak nya masyarakat desa Rembang yang cenderung lebih memilih bekerja sebagai buruh
pabrik PT. GUDANG GARAM TBK.

• Produk-produk yang di produksi di kota mudah di pasarkan karena kebnyakan


masyarakat desa itu sebagai pelaku konsumif baik secara terpaksa maupun tidak.

Dampak negatif bagi kota dalam melakukam suatu hubungan interaksi bisa dilihat dari

• Jumlah penduduk desa yang pergi ke kota tanpa keahlian menimbulkan permasalahan
bagi daerah perkotaan, yaitu semakin meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk
miskin.

• Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan mencukupi kebutuhan hidupnya


seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain sebagainya.

• Nilai lahan di perkotaan yang mahal, memaksa warga menggunakan lahan atau tempat
yang tidak layak untuk permukiman, misalnya di bantaran sungai, pinggiran rel kereta api,
kuburan, dan kolong jembatan. Umumnya permukiman yang terbentuk adalah permukiman
kumuh. Menurut para geograf, wilayah perkampungan kumuh memiliki empat ciri khas, yaitu
tidak tersedia air bersih untuk minum, tidak ada saluran pembuangan air, penumpukan sampah
dan kotoran, serta akses ke luar perkampungan yang sulit.

• Terjadi degradasi kualitas lingkungan. Peningkatan jumlah penduduk kota yang pesat
mendorong pembangunan rumah-rumah di wilayah kota Permukiman baru muncul
Pertumbuhan permukiman yang cepat di perkotaan berpengaruh terhadap penurunan atau
degradasi kualitas lingkungan.11

11
Nurani Soyomukti, Pengantar Sosiologi Dasar Analisi, Teori, & Pendekatan Menuju Analisis Masalah
Masalah-masalah Sosial, Perubahan Sosial, & Kajian-kajian Strategis, (Jogjakarta: Ar ruzz Media, 2010), h.315-
316
5. Interaksi yang melahirkan moderenisasi dan pengaruh nya di desa Rembang

Moderenisasi merupakan suatu usaha dalam membangun atau meningkatkan kualitas


tiap daerah dalam hal penggunanaan Ilmu pengetahuan dan Teknologi dalam artian
Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju yang modern.
Jadi, modernisasi merupakan suatu proses perubahan ketika masyarakat yang sedang
memperbarui dirinya berusaha mendapatkan ciri-ciri atau karakteristik yang dimiliki oleh
masyarakat modern.12 Dalam sudut pandang Menurut Durkheim, modernitas ditentukan oleh
solidaritas organik dan pelemahan kesadaran kolektif. Meski solidaritas organik menghasilkan
kebebasan yang lebih besar dan produktivitas yang lebih tinggi, namun juga menghadapi
serangkaian masalah unik.

a. Modern berarti suatu kemanjuan dalam segala bidang dan meningkatnya tarat
penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan
hidup masyarakat.

c. Modern juga menghasil kan suatu perubahan bagi masyarakat meliputi Sosial,
kebudayaan, dan ekonomi.

Di desa Rembang sendiri moderenisasi bukanlah suatu hal yang menjadi rahasia lagi
meskipun terkadang banyak masyarakat tidak sadar bahwa moderenisasi ini telah menyelimuti
masyarakat desa Rembang. Dari lingkup sosial masyarakat desa Rembang sangat terbuka
dengan masyarakat kota dalam hal menjalin hubungan atau relasi dalam hal kerjasama yang
menghasilkan suatu keuntungan bagi masyarakat desa Rembang moderenisasi ini banyak
menimbulkan pengaruh baik negatif maupun positif dari segi postifnya yaitu merata nya
pembangunan desa, terjalinya komunikasi yang erat desa Rembang dengan kota, miningkatnya
ilmu pengetahuan.

Dari sisi sosial bisa dilihat bahwa moderenisasi pada desa Rembang memiliki dampak
positif sesuai pengamatan pembangunan desa yang paling terlihat dari desa Rembang itu yakni
adanya waduk sebagai tempat penampungan air bagi petani-petani di desa Rembang
pembangunan dan perluasan jalan juga sudah terealisasikan mulai mampu mengolah bahan

12
NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X | Vol 8 No 1
Tahun 2021 Hlm 86
mentah menjadi bahan matang sesuai karena di desa Rembang ada tempat pengolahan tebu
menjadi gula merah meskipun hanya tempat penggilingan kecil dari hal ini bisa di katakan
bahwa dampak dari mederinasi ini menjadi suatu hal yang membawa perubahan bagi
masyarakat desa Rembang dan secara tidak langsung meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa Rembang, namun adanya interaksi keduanya.juga memiliki dampak negatif sepeeti
melunturkan orientasi peetanian, lunturnya kebudayaan karena dampak moderenisasi dan alih
fungsi lahan seperti hasil pengamatan bahwa sudah mulai ada perumahan-perumahan yang
dibangun di daerah desa Rembang yang sebelumnya itu adalah lahan perkebunan tebu yang di
alih dlfungsikan.13

Dari sisi ekonomi dalam hal ini bisa dilihat dari ketergantungan masyarakat Desa ke
kota dan sebaliknya dari sisi ini ditinjau dari banyaknya masyarakat desa Rembang yang
menjadi buruh pabrik di daerah kota dan kebutuhan bahan mentah masyarakat kota dari desa
pada era sekarang sesuai apa yang terjadi pada desa Rambang banyak masyarakat apalagi
remaja yang lebih memilih bekerja di kota seperti contoh menjadi buruh pabrik memang dari
sudut pandang masyarakat kota ini menjadi suatu keuntungan positif namun sebaliknya secara
tidak langsung orientasi petani secara pelan-pelan akan luntur seiring berjalanya waktu karena
minim nya minat masyarakat desa yang menjadi petani ataupun buruh tani karena menurut
hasil wawancara kepada beberapa remaja desa Rembang memang profesi petani itu menurut
pandangan mereka kurang terjamin karena bertani itu ancaman gagal panen nya memang bisa
datang dari beberapa faktor ada hama, cuaca nah inilah yang membuat mereka lebih memilih
menjadi buruh pabrik karena petani ini kurang bisa dijagakan.

Lalu adanya ketergantungan bahan mentah, masyarakat kota memang sangat


bergantung pada desa terhadap kebutuhan bahan pokok bukan dari sisi kebutuhan masyarakat
kota saja namun memang minim nya kemampuan masyarakat desa khusunya desa Rembang
dalam mengolah bahan seperti contoh padi,tebu,singkong, dll. Masyarakat lebih memilih
menjual selain karena faktor minimnya pengetahuan dalam mengolah faktor alam pun juga
mempengaruhi secara langsung misal tebu belakangan ini musim hujan ini menjadi ancaman
petani tebu karena bila intensitas hujan terlalu tinggi tebu akan menjadi busuk dan mau tidak
mau harus memanen lebih awal dari biasanya dan dijual dengan harga yang murah.

13
Pengamatan langsung dan wawancara pada masyarakat desa Rembang, 9 April 2023
Tebu-tebu ini dijual pada pabrik besar seperti yang ada di kota yaitu pabrik tebu
pesantren, pabrik tebu mrican namun seiring berkembangnya zaman dan dampak postif dari
interaksi masyarakat desa dengan kota ini menghasilkan pengetahuan dalam mengolah karena
di desa Rembang itu ada tempat pengolahan tebu menjadi gula merah meskipun hanya dalam
sekala kecil namun menjadi suatu kemajuan bagi masyarakat desa Rembang pada pengolahan
lahan pun para petani juga mulai menggunakan alat-alat moderen seperti contoh petani padi
yang menggunakan mesin bajak agar mempermudah dan mempersingkat waktu dalam
menggarap lahannya.

Dari sisi kebudayaan moderenisasi juga memiliki dampak pada kebudayaan terutama
apa yang terjadi di desa Rembang dampak nya sendiri mulai terlihat dari banyak remaja desa
yang berkurang rasa kepedulian nya terhadap sesama cenderung lebih memintingkan diri
sendiri seperti lebih asik bermain gedget banyak kan sekarang anak muda yang kecanduan
bermain gedget seperti bermain game onlie dan sebagai nya itu bertolak belakang dengan
masyarakat desa zaman dulu.yang memang kebersamaan dan kepedulian itu menjadi sebuah
budaya contoh di desa saya kemarin ada gotong royong hal ini kan sudah menjadi kebiasaan
masyarakat desa Rembang sejak dulu dan menjadi.sebuah budaya dalam nilai kebersamaan
namun pada kenyataan nya partisipan yang ikut dalam gotong royong itu kebanyakan adalah
kaula tua hanya terlihat sedikit sedikit kaula mudanya memang ini sebagai bentuk miirisnya
dampak moderenisasi.

Namun ada juga pelaku kesenian jaranan yang memiliki padepokan latian dan tetap
memegang teguh kebudayaan nenek moyang yaitu kesenian jaranan yang bernama SENIMAN
SOPONYONO yang dimana era moderen atau moderenisasi ini sudah merebak bah kan ke
seleruh desa Rembang dalam hal ini seperti ketika saya wawancara pada tgl 9 April di
padepokan seniman soponyono mereka memiliki manajemen tersendiri dalam mempertahan
kan nilai kebudayaan mereka dalam lingkup kesenian jaranan agar tetap eksis siiring
berkembang nya zaman memang bisa dikatakan para seniman soponyono ini berhasil dalam
memanajemen pola bergerak mereka seperti fakta yang terjadi seringnya mereka mendapatkan
job pentas di dalam desa maupun di kota dan dalam memanfaat kan perkembangan teknologi
mereka tidak sembarangan mereka berfokus bagaimana kebudayaan kesenian jaranan ini agar
selalu eksis di kalangan masyarakat seperti contoh dalam hal pemanfaatan gedget mereka
mempromosikan kesenian mereka bukan hanya agar mendapatkan job namun agara kesenian
jaranan ini tidak luntur dan tetap eksis meskipun perkembangan zaman terus berjalan.14

Dalam melihat fenomena interaksi yang di lakukan desa Rembang dengan kota
memang menghasilkan beberapa dampak bagi ke dua nya baik dampak negatif maupun positif
dalam sudut pandang tokoh sosiologi amrika yakni William F. Ogburn, dia berargumen
mengenai perubahan sosial berkaitan dengan perubahan kebiasaan. Kebiasaan dimaksud
adalah kebiasaan material yang memengaruhi kebiasaan imaterial dan kebiasaan material:

Kebiasaan material yang berwujud atau bisa dilihat, dipegang dan digunakan. Contoh:
Pemanfaatan teknologi seperti gadget, laptop, TV, dll

Kebiasaan imaterial: kebiasaan yang tidak berwujud atau tidak bisa dilihat atau
dipegang tapi bisa dirasakan. Contoh: pola pikir atau perilaku. 15

Jadi menurut William F. Ogburn, kebiasaan yang berwujud seperti teknologi bisa
mempengaruhi perubahan yang tidak berwujud seperti pola pikir atau kebiasaan manusia. Nah
menurut prespektif beliau saya bisa berargumen bahwasanya moderenisasi ini melahirkan
suatu perubahan sosial sepertii yang sudah saya jelaskan tadi dalam lingkup sosial dalam hal
moderenisasi yang berdampak positif seperti pemanfaatan teknologi sudah mulai ada pada
masyarakat desa Rembang seperti petani dalam mengolah lahanya sudah menggunakan mesin-
mesin modern berupa mesin bajak, alat pilah padi dll nah dalam teori perubahan sosial William
F. Ogburn fenomena ini masuk klasifikasi kebiasaan material.16

Lalu adapula kebiasaan berpiralaku masyarakat desa Rembang khususnya dalam


menghadapi moderinasasi ada berbagai respon yang dilakukan masyarakat desa Rembang ada
yang terlihat acuh karena tidak sadar bahwa moderenisasi telah masuk dalam kawasan desa,
ada yang menerima moderenisasi dan segala dampak nya, dan ada juga yang menerima tapi
bisa mengambil langkah dalam menghadapi segala dampak dalam prespektof perubahan sosial
F. oghburn kebiasaan imaterial itu mencangkup perilaku dan pola pikir sesuai dengan keadaan

14
Ibid
15
Zeitlin, Irving. 1995. Memahami Kembali Sosiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
16
Pengamatan langsung dan wawancara pada masyarakat desa Rembang, 9 April 2023
yang terjadi ada kualifikasi tersendiri untuk mengelompok kan masyarakat dalam hal pola pikir
dan perilaku sesuai pengamatan.

1). Kelompok yang cenderung acuh terhadap moderenisasi yaitu kaula tua yang
memang itu terkadang tidak sadar akan hal ini,

2). Kelompok yang cenderung menerima semua hal moederimasasi dan dampaknya
kebanyak para kaula muda yang memang kurang nya pemahaman dari dampak moderinisasi
seperti mudah menerima budaya asing sehingga menghilangkan nilai budaya lokal, dan
adapula sifat yang individualis karena terlalu asik dengan dunia nya sendiri seperti contoh
penggunaan gedget secara berlebihan,

3). Ini adalah kelompok campuran mereka tetap menerima moderenisasi tapi juga
menyaring dan mempertimbangkan dampak dari moderenisasi seperti yang di lakukan oleh
SENIMAN SOPONYONO.17

D). Kesimpulan

Interaksi merupakan kegiatan timbal balik antara berbagai pihak antara orang
perseorangan dengan orang perseorangan, antara perseorangan dengan kelompok, atau dari
tanggapan antar manusia. Berinteraksi merupakan kebutuhan setiap manusia dan juga
merupakan kunci dari semua kehidupan sosial. Memang benar interaksi yang dilakukan antara
desa Rembang dan kota melahirkam suatu hubungan timbal balik yang memiliki dampak ke
pada kedua nya baik dari segi Sosial, Ekonomi, dan Kebudayaan.

Dari segi sosial yakni bisa dilihat dari kesejahteraan masyarakat karena moderenisasi
ini sangat mempermudah dalam melakukan segala hal namun disisi lain juga memiliki dampak
buruk lunturnya kebiasaan atau kebayaan lama karena dampak moderenisasi, dari segi ekonomi
bisa dilihat masyarakat desa mudah dalam menjual hasil panen karena ketergantungan
masyarakat kota terhadap desa Rembang dalam hal bahan pokok meski sisi negatif nya bahan
mentah tersebut dibeli dengan hatha yang murah, berkurang nya orientasi petani karena
industrialisasi kian lama kian banyak dan kebanyakan mindset remaja lebih suka memilih
menjadi buruh pabrik, dari segi kebudayaan memang moderenisasi sangat mengancam

17
Ibid
kebudayaan yang ada banyak remaja yang terpengaruh budaya luar sehingga meluntur kan
budaya asing.

Namun ada klasifikasi tersendiri dalam mengelompokan masyarakat desa Rembang


dalam menghadapi moderenisasi seperti 1).kelompok yang cenderung acuh terhadap
moderenisasi yaitu kaula tua yang memang itu terkadang tidak sadar akan hal ini, 2). kelompok
yang cenderung menerima semua hal moederimasasi dan dampaknya kebanyak para kaula
muda yang memang kurang nya pemahaman dari dampak moderinisasi seperti mudah
menerima budaya asing sehingga menghilangkan nilai budaya lokal, dan adapula sifat yang
individualis karena terlalu asik dengan dunia nya sendiri seperti contoh penggunaan gedget
secara berlebihan, 3). ini adalah kelompok campuran mereka tetap menerima moderenisasi tapi
juga menyaring dan mempertimbangkan dampak dari moderenisasi seperti yang di lakukan
oleh SENIMAN SOPONYONO.

E). Daftar Pustaka

Purwantiasning, Ari Widyati. Optimalisasi Fungsi Ruang Terbuka Hijau Dengan Melihat Pola
Sebaran Pengunjung Studi Kasus : Taman Tabebuya Jagakarsa, Nature (National Academic
Journal Of Architecture). Vol 4, No.2, 2017.

Pupu Saeful Rahmat, Penelitian Kualitatif, Jurnal EQUILBRIUM,( Vol.5, No.9, Januari-Juni
2009)

Arih H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000).

Walgito Bimo. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi, 2003.

Syafruddin Ritonga Dan Ian Adian Tarigan,”Pola Komunikasi Antar Budaya, Volume 4,
Nomor 2, oktober 2011.

Pengamatan langsung dan wawancara pada masyarakat desa Rembang, 9 April 2023

Pdt.Retnowati.Agama, Konflik dan Integrasi Sosial Refleksi Kehidupan Beragama di


Indonesia: Belajar dari Komunitas Situbondo Membangun Integrasi Pasca Konflik,
(Situbondo. Vol.1, No.1, Januari-Juni 2018 p-ISSN: 2654-6612 e-ISSN 2656-0798 )

Arikunto Suharsimi. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:Rineka Cipta,


2010.
Soyomukti, Nurani. 2010. Pengantar Sosiologi Dasar Analisi, Teori, &Pendekatan Menuju
Analisis Masalah Masalah-masalah Sosial, Perubahan Sosial, & Kajian-kajian Strategis,
Jogjakarta: Ar ruzz Media.

NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, e-ISSN: 2550-0813 | p-ISSN: 2541-657X |


Vol 8 No 1 Tahun 2021.

Zeitlin, Irving. 1995. Memahami Kembali Sosiologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press

LAMPIRAN

Wawancara beberapa pemuda desa Rembang


Wawancara dengan pemilik sanggar seni tari jaranan Seniman Soponyono yang ada di desa
Rembang

Potret dari luar tempat penggilingan tebu yang ada di desa Rembang sebagai bukti kecil
masyarakat dapat mengolah bahan mentah meskipun dengan skala kecil (keadaan sepi karena
sedang libur puasa)

Potret perkebunan tebu yang nantinya sebagian besar akan diolah di pabrik gula yang besar
dan sebagian lagi akan diolah di tempat penggilingan.
Alih fungsi lahan karena dampak negatif dari interaksi yang terjadi di desa Rembang yang
awalnya menjadi perkebunan tebu sekarang menjadi perumahan.

Potret pembangunan karena dampak positif dari interaksi (WADUK SUMBER NGRECO)

Anda mungkin juga menyukai