Anda di halaman 1dari 4

A.

Ciri – ciri Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial dalam masyarakat memiliki ciri sebagai berikut:
a. Adanya dua orang pelaku atau lebih yang terlibat
b. Adanya hubungan timbal balik antaranggota masyarakat
c. Diawali dengan adanya kontak sosial, baik secara langsung dan
tidak langsung
d. Interaksi tersebut memiliki tujuan yang jelas.
Charles P. Loomis dalam Suyanto dan Narwoko (2015) menyebutkan ciri
penting dari interaksi sosial, yaitu:
1. Jumlah pelaku lebih dari seorang, bisa dua atau lebih.
2. Adanya komunikasi antara para pelaku dengan menggunakan
simbol-simbol.
3. Adanya suatu dimensi waktu yang meliputi masa lampau, kini dan
akan datang, yang menentukan sifat dari aksi yang sedang
berlangsung.
4. Adanya tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidak sama
dengan yang diperkirakan oleh para pengamat.
Menurut Santosa (2004: 11), interaksi sosial memiliki beberapa
karakteristik, yang mencakup:
1. Adanya Hubungan
Setiap interaksi terjadi karena adanya keterkaitan antara individu
dengan individu atau antara individu dengan kelompok.
2. Ada Individu
Setiap interaksi sosial melibatkan individu yang melakukan
hubungan.
3. Ada Tujuan
Setiap interaksi sosial memiliki tujuan tertentu seperti
mempengaruhi individu lain.
4. Adanya Hubungan dengan Struktur dan Fungsi Sosial
Interaksi sosial yang terkait dengan struktur dan fungsi kelompok
terjadi karena individu tidak dapat dipisahkan dari kelompok dan
setiap individu memiliki peran atau fungsi dalam kelompoknya.
Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Interaksi sosial dapat berpola: (1) individu dengan individu, (2)
individu dengan kelompok, dan (3) kelompok dengan kelompok
2. Interaksi dapat berlangsung sebagai proses positif (asosiatif)
maupun negatif (disosiatif), namun ada kecenderungan interaksi
berlangsung positif.
3. Hubungan dalam interaksi sosial dapat berlangsung dalam tingkat
dangkal ataupun tingkat dalam.
4. Interaksi sosial menghasilkan penyesu lan diri bagi para pelakunya
5. Interaksi sosial berpedoman kepada kaidah-kaidah dan norma-
norma yang berlaku.

Sedangkan menurut Munawir (2002), ciri-ciri interaksi sosial dalam


masyarakat yaitu adanya dua orang pelaku atau lebih; memiliki hubungan
timbal balik antar-pelaku; selalu diawali dengan adanya kontak sosial, baik
secara langsung maupun tidak langsung dan mempunyai maksud dan
tujuan yang jelas.
Dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial dicirikan dengan hubungan
timbal balik antara dua orang pelaku atau lebih yang diawali dengan
kontak sosial baik secara langsung maupun tidak langsung pada dimensi
waktu tertentu maksud dan tujuan yang jelas.
B. Tujuan Interaksi Sosial
Tujuan interaksi sosial dapat beragam. Gofman dalam Soyomukti
(2014) menyatakan manusia melakukan interaksi sosial sebagai proses
reaksi terhadap lingkungan sekitar. Bonner dalam Ahmadi (2007)
menyatakan interaksi sosial dilakukan untuk mempengaruhi, mengubah,
atau memperbaiki perilaku orang lain atau pun sebaliknya. Dengan kata
lain, interaksi sosial bertujuan untuk menjalin sebuah hubungan.
Ada beberapa tujuan Tujuan yang hendak dicapai dari interaksi sosial,
yaitu terciptanya hubungan yang harmonis, tercapainya. tujuan hubungan
dan kepentingan, serta sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup
(kehidupan sosial masyarakat). Menurut Soekanto, interaksi sosial sangat
berguna untuk menelaah dan mempelajari masalah dalam masyarakat.
Sebagai contoh di Indonesia, dapat dibahas bentuk-bentuk interaksi sosial
yang berlangsung antara berbagai suku bangsa, golongan yang
berlangsung antara berbagai suku bangsa, golongan yang disebut
mayoritas dan minoritas, antara golongan terpelajar dengan golongan
agama, dan seterusnya. Interaksi sosial tidak akan mungkin tidak ada
dalam kehidupan bersama (Syamsul Arifin, Bambang, 2015: 52).
DAFTAR PUSTAKA

Agustini, Rina. Tri dkk. (2023). Buku Ajar Sosiologi Dan Antropologi Kesehatan
Dalam Kawasan Hutan Tropis Lembab. Yogyakarta: Deepublish Digital.

Muslimin, Irma dkk. (2022). Teori Antropologi Kesehatan. Aceh: Yayasan


Penerbit Muhammad Zaini.

Nasution, S. I. (2023). Psikologi Sosial. Yogyakarta: Selat Media Patners.

Purnama, Y. (2021). Sosiologi Masyarakat Sosial Suatu Kajian dari Sudut


Pandang Sosiologi Pendidikan. Malang: Media Nusa Creative .

Sadriani, Andi dkk. (2023). Sosiologi Antropologi Pendidikan. Indonesia: Get


Press Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai