Anda di halaman 1dari 30

Pencegahan dan Penanganan

Kekurangan Kalori Protein (KKP)


dan Cacingan
Oleh Sunarko
KKP atau Kurang Kalori Protein
 KKP atau Kurang Kalori Protein
merupakan kurangnya zat gizi kalori
dan protein dalam tubuh.
 Zat gizi kalori dan protein dalam

tubuh dikatakan kurang apabila tidak


mencukupi standar kebutuhannya
yang biasanya dapat terlihat dari berat
dan tinggi tubuh seseorang
 Kurang kalori protein adalah defisiensi
gizi yang terjadi pada anak dengan
cakupan makanan bergizi, asupan
kalori dan protein yang kurang
memenuhi standar kebutuhan gizi
dalam waktu relatif lama.
 Kurang kalori protein termasuk ke
dalam penyakit gangguan gizi akibat
dari defisiensi kalori dan protein
dengan tekanan yang berbeda-beda
pada tingkat defisiensinya. (Sari,
2021)
Klasifikasi KKP
 KKPRingan atau Sedang Kekurangan
kalori protein ditandai dengan adanya
hambatan dalam tumbuh kembang.
Kekurangan kalori protein dapat
disebut dengan kekurangan gizi
(undernutrition).
 Manifestasi klinik
 Penambahan berat badan yang

terhambat, terhenti, bahkan turun


 Pertumbuhan linear terganggu
 Maturasi tulang yang terlambat
 Menurunnya lingkar lengan atas
 Ratio berat terhadap tinggi normal
atau cenderung menurun
 Anemia ringan
 Berkurangnya aktivitas
 Kulit menjadi kering dan kusam
 Rambut kemerahan
 KKP Berat
 Kwashiorkor adalah penyakit

gangguan metabolik dan perubahan


sel yang mengakibatkan melemahnya
fungsi hati yang disebabkan
kekurangan asupan protein dalam
jangka waktu yang lama.
 Kwashiorkor sangat umum terjadi

pada anak usia 1 sampai 3 tahun.


 Etiologi
 Kurangnya ASI pada bayi baru lahir,
 kebiasaan makan makanan berpati

dan sayuran berkarbohidrat, infeksi


pernapasan yang mempengaruhi
nafsu makan serta diare yang
menyebabkan gangguan dalam proses
penyerapan nutrisi makanan
 Manifestasi klinik
 Selalu ada : Kegagalan perumbuhan,

oedema pada beberapa bagian tubuh, serta


penyusutan otot tubuh
 Biasanya ada : Perubahan pada rambut,

warna kulit lebih muda, tinja encer, dan


anemia ringan.
 Kadang kadang ada : pembesaran pada

hati, ruam atau bercak bersepih, ulkus dan


retakan
 Marasmus
 Merupakan penyakit yang timbul
karena kekurangan energi atau kalori
yang cukup ekstrem akan tetapi
kebutuhan protein relatif cukup.
 Etiologi
 Marasmus disebabkan oleh kelaparan
sebagai akibat dari gagalnya
menyusui, kelaparan karena proses
pengobatan, serta kegagalan dalam
pemberian makanan tambahan
 Manifestasi klinik
 Selalu ada dan membutuhkan

diagnosis : gangguan perkembangan


dan hilangnya lemak di otot dan di
bawah kulit
 Kadang kadang ada : diare atau

konstipasi, perubahan pada rambut,


tanda tanda dari defisiensi vitamin,
dan dehidrasi
 Marasmik- kwashiorkor
 Merupakan penyakit perpaduan antara

marasmus dan kwashiorkor.


 Penyakit ini merupakan malnutrisi

pada pasien dengan penurunan berat


badan lebih dari 10% , penurunan
cadangan lemak serta protein dan
kemunduran fungsi fisiologis pada
tubuh.
CACINGAN
 Cacingan merupakan penyakit infeksi
yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing. Cacing umumnya tidak
menyebabkan penyakit berat sehingga
sering kali diabaikan walaupun
sesungguhnya memberikan gangguan
kesehatan.
 Tetapidalam keadaan infeksi berat atau
keadaan yang luar biasa, cacingan
cenderung memberikan analisis keliru
ke arah penyakit lain dan tidak jarang
dapat berakibat fatal (Margono, 2008).
 Penyebab
 Kelompok helminth (cacing), membesar dan

hidup dalam usus halus manusia, cacing ini


terutama tumbuh dan berkembang pada
penduduk di daerah yang beriklim panas dan
lembab dengan sanitasi yang buruk, terutama
pada anak-anak.
Jenis Cacing
 Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
 Merupakan nematoda terbesar yang

hidup sebagai parasit pada usus manusia.


 Gejala klinik yang dapat muncul antara

lain rasa tidak enak pada perut, diare,


nausea, vomiting, berat badan menurun
dan malnutrisi.
 Cacing Cambuk (Trichuris trichiura)
 Merupakan nematoda usus penyebab

penyakit trikuriaris.
 Trikuriaris menjadi salah satu penyakit

cacingan yang banyak ditemukan pada


manusia.
 Penyakit ini sering dihubungkan dengan

terjadinya kolitis dan sindrom disentri


pada derajat infeksi sedang.
 Cacing Tambang (Necator americanus dan
Ancylostoma duodenale)
 Cacing ini hidup dalam usus halus terutama di

daerah jejunum
 Manusia merupakan hospes definitif dari cacing

tambang.
 Pada infeksi berat, cacing dapat tersebar sampai ke

kolon dan duodenum.


 Cacing dewasa hidup di dalam usus manusia, cacing

melekat pada mukosa usus dengan bagian mulutnya


yang berkembang dengan baik
Tanda dan Gejala Penyakit Cacingan
 Gejaladan keluhan cacingan dapat
disebabkan oleh efek toksik dari produk
pertukaran zat cacing, penyumbatan
usus halus, dan saluran empedu atau
penarikan gizi yang penting bagi tubuh.
 Seringada gejala-gejala yang tidak
begitu nyata dan hanya berupa gangguan
lambung -usus, seperti mual, muntah,
mulas, kejang-kejang, dan diare berkala
dengan kehilangan nafsu makan.
Dampak Penyakit Cacingan
 1.
Kekurangan gizi (ditunjukan dengan
berat badan rendah atau kurus)
2. Kurang darah (anemia)
3. Pertumbuhan terganggu (biasanya
tinggi badan lebih pendek)
4. Daya tahan tubuh rendah sehingga
menjadi sering sakit, lemah, dan sering
letih.
Cara Penularan Penyakit Cacingan
 Lingkungan yang kumuh atau kotor sangan
mendukung dalam penyebaran penyakit
cacingan.
 Lingkungan yang tidak bersih dapat

mempermudah perkembangbiakan telur


cacing menjadi infektif, tanah yang
gembur serta lingkungan yang tidak
tertata dengan rapih rapat memperbesar
peluang penyebaran cacing.
 Faktor Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
 Faktor sanitasi lingkungan dan hygiene

perorangan yang buruk dapat


mempermudah penularan infeksi cacing
usus
Pencegahan cacingan
 1.
Mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan
2. Menjaga kebersihan lingkungan
3. Menggunakan alas kaki jika berjalan
4. Mencuci buah-buahan dengan air
bersih sebelum dimakan
 5.Menggunakan toilet defekasi atau
buang air kecil
6. Menjaga kuku tetap pendek dan
bersih
7. Mencuci tangan dengan menggunakan
sabun setelah menggunakan toilet
8. Menjaga air minum dari lalat
Penanganan Cacingan

 1. PYRANTEL PAMOAT : Seringkali digunakan


untuk mengobati cacing kremi, cacing gelang,
dan cacing tambang. Dewasa/anak-anak:
10mg/kg BB, diberikan dalam dosis tunggal.
 2. MEBENDAZOLE : Bisa digunakan untuk

mengobati cacing kremi, cacing gelang, dan


cacing tambang. Dewasa/anak-anak: 10mg/kg
BB, diberikan dalam dosis tunggal.
3. ALBENDAZOLE : Obat ini digunakan
untuk mengobati cacing pita misalnya
sistiserkosis.
 4. IVERMECTIN : Obat digunakan untuk

mengobati akibat pada cacing gelang.


Obat ini tersedia dalam bentuk tablet
dan hanya biasanya diminum sebagai
dosis tunggal( sekali minum).
 5.
PRAZIQUANTEL : Obat termasuk
obat cacing pita. Obat ini mampu bisa
membunuh cacing pita didalam usus.
Cacing yang mati nantinya akan keluar
dari tubuh bersama dengan feses.

Anda mungkin juga menyukai