Anda di halaman 1dari 6

Fitria Larasati

Fitria Larasati
Ibu Bilang Laras Harus Jadi Anak Baik

Utopia dalam Arsitektur (mengupasnya dalam bentuk


lain)
Desember 02, 2011

Ketentuan membaca... !!!


Akan di mulai dengan sedikit pengenalan salah satu era di arsitektur ya, yang ingin
saya bagikan bukan hanya konten dari zaman itu namun harapannya dapat
memberikan gambaran mengapa zaman-zaman itu muncul dan out come-nya berupa
mindset berfikir para pembaca akan lebih terarah hingga tulisan ini dapat diambil
manfaatnya ^^

Arsitektur modern muncul sebagai bentuk perayaan terhadap zaman baru yang lebih
berilmu pengetahuan dengan kondisi masyarakat yang lebih adil;   salah satu
pengertian dari arsitektur modern adalah sebuah sikap untuk menyempurnakan
pembangunan yang selama ini memiliki banyak kekurangan, meski masa depan
masih tidak bisa diramalkan. Ni perkataanya Mbah Colin Rowe dan Fred Koetter tahun
1978.

Nah pada zaman modern ini ni yang namanya bangunan serba “minimalis” itu
muncul, mungkin yang lebih mudah dipahami disini juga warna “abu-abu” yang
awalnya bukanlah sebuah warna lahir dengan selamat kedunia akibat keinginan
kehidupan yang serba sederhana (dinding gak dicat warnanya abu-abu kan? ^^)
kenapa ingin sederhana?   Karena pada zaman sebelumnya (red: Clasic) semuanya
serba rumit; Ukiran rumit, bangunan rumit. (kajian ini bisa meluas, jadi mohon stop
saya untuk tidak meluaskannya hingga betul-betul luas) :D

Nah sekarang kita masuk ke Utopia


Fitria
Utopia Larasati
sebagai hiburan: meski tidak memiliki wilayah yang nyata, Utopia merupakan
sebuah kawasan yang fantastis yang tidak terpengaruh keterungkapan, Utopia
membuka kota-kota dengan jalan-jalan yang luas, taman yang megah, negara-negara
dengan kehidupan yang sejahtera, meski meewujudkannya membutuhkan dana yang
besar...

Utopia sebagai dongeng dan wacana: Utopia dijalankan melalui bahasa dan bagian
dari dimensi fundamental dari fabula. Georges Teyssot. “Heterotopias and the History
of Spaces, “A + U Architecture + Urbanism, October 1980:81)

Hal ini berkaitan dengan sikap utopia yang dapat berubah-ubah untuk menyelesaikan
sebuah masalah dengan cepat. Tetapi seperti pada lempengan pencakar langit
Gropius di taman, yang awalnya tampak ideal bagi orang Eropa Barat bahkan sampai
Amerika haute-borgeoisie hanya bertahan dua puluh atau tiga puluh tahun lalu (ditulis
tahun 1974), perencanaan yang telah ditinggalkan oleh perancangnya, utopia lusuh
ini menjadi contoh untuk ledakan terbesar dalam sejarah dunia... Joseph Rykwert.
1982:104

Dunia-dunia ternyata sesuatu yang dianggap utopia belum tentu sempurna jika
diwujudkan, btw pada tau utopia itu apa gak? J

Utupia adalah masa depan ideal yang tak akan mungkin bisa tergapai, seperti
harapan arsitetkur yang bisa meneylesaikan semua masalah, dalam sejarah
arsitektur, salah satunya dikenal dengan aliran futursm (italia) manireti, sint Ellia,
sebuah disain arsitetkur yang masih dalam konsep dan gambar.

dalam filsafat utupia itu benihnya adalah aliran idealis, berasal dari kata ideal,
eidios(latin), yang maknanya sempurna. Alam ide kata plato ”...alam sempurna yang
tak akan ditemui di alam real sekarang. (hanya jumpa di surga, atau alamroh, atau
diluar alam materi), lawannya alam material, alam pengalaman, empirism...”

Meski tak pernah tercapai. Utopia memberi semangat, gairah dan harapan. Hal ini
menyangkut mengenai konsep-konsep kesempurnaan, seperti membayangkan
bentuk yang bulat dalam konsep-konsep platonik, bentuk-bentuk geomtri, dalam alam
nyata kita tidak akan dapat menjumpai bentuk yang benar-benar bulat, benar-benar
persegi dan benar-benar segituga, dalam konteks sains dan rasionalitas bentuk-
bentuk ini diwakilkan dalam kaidah matematika.

Walau utupia tersebut idealis, cara praktis tetap coba digunakan untuk mencapainya
agar ada contoh, walau tidak sempurna betul, sebagai contoh yang coba diujudkan
dengan Piramid, Istana raja-raja, tempat-tempat pemujaan. Pada akhirnya, bukan
tujuan (ideal, utupia) yang penting, tapi bagaimana gairah untuk mencapai utupia
Fitria
itulah Larasati
yang penting, proses lebih bermakna dan lebih penting dari tujuan (hasil).
Utupia hanya sebagai pengarah, cita-cita, pemberi harapan agar proses kemajuan,
transformasi, evolusi, bahkan revolusi berlangsung ''way be coming'' (selalu) dalam
proses menjadi, bukan jadiannya. Sebagaimana kita beragama, percaya pada hal-hal
ideal, kitab-kitab ideal karena ada tujuan ideal di sana.

Seluruh cita-cita manusia sedikit demi sekdikit bisa tercapai,sepenggal demi


sepenggal bisa mengungkai dunia, berawal dari utupia, dulu Leonardo da Vinci
membayangkan sebuah helikopter, pesawat terbang dengan gambar-gambarnya dan
abad 20 cita-citanya tersebut bisa tercapai, dulu sebagaian besar orang tak akan
percaya hal tersebut bisa terwujud, sama seperti membayangkan manusia bisa pergi
ke bulan di era abad 18 bahkan abad 19.

Utopia mirip dengan konsep limit dalam matematika, hampir-hampir tapi tak pernah
kena-kena, selalu nyaris, hingga kita bersemangat dan penasaran untuk terus
mendekatinya, karya-karya monumental seperti contoh-contoh di atas adalah yang
hampir-hampir tadi, tapi karena hakikatnya manusia tak pernah puas, dan juga alam
real tak kan pernah sempurna, maka utopia tak kan pernah diraih, tapi sekadar nyaris
yang berterusan (konsep limit) tetap bisa digapai.

Awal Mula Utopia, Utopia berasal dari kata ou, tidak dan topos, tempat dan berarti
“tidak-bertempat”, untuk mendeskribsikan impian Sir Thomas More’s Latin tentang
pandangan politiknya “Utopia”, pada tahun 1516, “Mencakup banyak pemikiran
tentang Inggris masa kini” (Rosenau 1959:41). Sampai saat ini, ini masih digunakan
untuk menjelaskan tentang Negara atau kehidupan jauh mendatang, negara, Wilayah,
tempat atau kondisi, Utopia selalu merujuk pada titik ideal. Yang tidak dapat
dijelaskan oleh kamus adalah bagaimana Utopia sebuah bentuk prilaku sosial, tidak
hanya dalam Arsitektur, utopia dapat di identifikasi dalam beragam ilmu. Yang terbaru
pada tahun 1940 Persatuan Peneliti Amerika dan perusahaan pengembangan
Teknologi, dibawah asuhan Bertram dan Bogardus, mengajukan persi baru untuk
tujuan dasar sosial yang didsarkan pada struktur atom.

Colin Rowe dan Fred Koetter (1978) membagi Utopia dalam dua tipe, Clasiccal Utopia,
‘Sebuah tujuan dari perenungan’ dimana sebuah kota yang ideal ketika seluruh bentuk
arsitekturalnya sama. Dan Activist utopia, ‘sebuah rancangan untuk masa depan’ atau
‘sebuah instrumen pada perubahan sosial’, arsitektur disini disamakan dengan tiap
arsitek atau perencana menciptakan sejak masa pencerahan sampai menju pada
kesempurnaan.

Tanggapan. Tulisan arsitektur kini melanjutkan mengguanakan ‘Utopian’ untuk


mendukung atau menutup hal umum mengenai semua hal yang menyangkut tentang
Uban atau arsitektur yang diuar kebiasaan, berbeda, dan sering dilihat. Pada
kenyataannya, lebih dari satu generasi yang lalu Banham menyatakan kata ini telah
Fitriagunakan
disalah Larasati
oleh Conrads dan Sperlich (Fantastic Architecture, 1960) pada
kalimat “bentuk konvensional yang tidak rapi di sebut dengan kata “utopia” yang
berarti lebih kecil dari sebuah tujuan atau peningkatan; sebagian dari proyek tidak
diskusikan ini merupakan masalah serius untuk terlibat dalam masalah proporsi
baru  secara menyeluruh dan kehidupan sosial disempurnakan mengikuti pesanan”
(Benham 1976:79)

Melanjutkan penyalahgunaan kata Utopia menjadi brimborium, mendapatkan. Stanly


Fish lebih menyakitkan. Di melihat tidak ada perbedaan antara sikap pasrah, utopia
dan para penyembah berhala, mempercayai tiap mereka mempertahankan perubaha
dan memperkuat status sosial. “Orang yang pasrah berkata. “lihat tidak ada pilihan
lain yang mutlak diperlukan untuk situasi sosial dan politik kita... Seorang Utopia
melihat bahwa ada tiga cara untuk memulai dengan lebih tepat dan memuaskan
kemudian dia akan mengetahui apa yang harus dia ketahui sekarang, tapi dia percaya
bahwa tujuan idealnya adalah tidak sepenuhnya diselesaikan saat ini... dan seorang
idolator... dengan alamiah akan menghormati ketidak setujuan, seperti kejahatan dan
perubahan adalah kerusakaan, dan akan mudah jatuh pada politik konservatif (Fish
1989:412)meski terlihat sinis, tujuan arsitektur adalah untuk terus optimis dan selalu
ingin melihat arsitektur masa depan.

Penafsiran Arsitektur utopia,  berfikir, seperti utopia dalam tafsir arsitektur, hal yang
salah adalah ketika “sebuah bangunan memiliki model aktual untuk menampilkan
techniciencs de la forme architecturale, meski mencoba untuk mengusulkan
mekanisme yang baik untuk la vie ludigue sekeder digunakan untuk mengetahui
kondisi keuangan pelanggan” (Benham 1976:83)

Tetapi, sejak arsitektur arsitektur memperhatikan darimana ia berasal, mereka tidak


meninggalkan apapun untuk diubah atau diimajinasikan, karena itu adalah wilayah
mereka. Penampilan dari nilai arsitek dilihat dari jalanan, berfikir, untuk mengatakan
tujuan. “megastruktur adalah sebuah kota ideal yang mengandung orang-orang
Utopia,” sebuah tahap untuk “Homo ludends, tipe arsitektur”.

Arsitektur adalah sebuah tahapan untuk tujuan sosial yang dipadukan dengan ide
sebagai ludibirium, sebuah drama fiksi atau perumpamaan, Dame France Yates
dikembangkan dalam The Rosicrucian Enlightenment (1972), Kota Bacon New Atlantis,
sebuah pola yang dimotori Latin ledere.

Stanly Tigerman berpendapat bahwa “kita berada pada keadaan dipengasingan. Post
modern America, seperti mendekorasi ulang masa Renaisennce, menginginkan yang
lain, waktu yang singkat. Amerika adalah sebuah tanah untuk ditemukan dan yatim
piatu, yang terpisah dari orang tuanya dan mengembara pada pencarian keabsahan
di dunia untuk sejarah lainnya dari priode yang panjang (Tigerman 1988:154).  Utopia
adalah hidup dalam arsitektur, bukan sebuah ide konvensional dimasa depan tetapi
Fitria yang
sesuatu Larasati
asing saat ini, sesuatu yang tidak-bertempat disini dan saat ini
desainnya yang berbicara untuk mencoba dikumpulkan, kata yang tidak familiar
mencoba untuk memesan arsitek yang tidak familiar menajdi kandidat digunakan
dimasa mendatang.

Terlepas dari semua hal di atas, pandangan Islam tentang hal ini jauh lebih
mengagumkan... Insya Allah akan saya tulis secepatnya ^^

Arsitektur

Masukkan komentar Anda...

Postingan populer dari blog ini

Cerita di Awal kehadiranmu; Antara suntikan Methotrexate dan


Rencana Allah
Mei 06, 2015

Menuliskan hal ini untuk melawan lupa. Berbagi cerita dan penguat bahwa
kita bisa jadi akan mejalani hal-hal demikian. Saya berlepas tangan dari
berbagai hal yang diluar kemampuan saya. Termasuk bagaimana hal ini …

BACA SELENGKAPNYA

Baiat Aqabah Dua (Kubra)


Januari 17, 2012

Pada musim haji tahun ketiga belas dari nubuwah, lebih dari tujuh puluh
Muslimin penduduk Yatsrib ke Makkah untuk melaksanakan manasik
haji bersama rombongan yang masih musyrik. Ketika tiba di Makkah, …

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger


Diberdayakan oleh Blogger
Fitria Larasati
Gambar tema oleh Michael Elkan

FITRIA LARASATI

Belajar dan masih harus banyak belajar

KUNJUNGI PROFIL

Blog Archive

Label

Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai