Anda di halaman 1dari 17

DEFINISI POSTMODERN

 “Post” – “Sesudah “.
 “Modern” - Up to date atau “sekarang”.
 Mulai muncul dan dibahas oleh para pemikir & filsuf di akhir
abad 20 hingga sekarang (abad milenium) dalam berbagai
bidang ilmu pengetahuan serta filsafat.
 Adanya koneksi Perancis.
 Tokoh - tokoh postmodern : Roland Barthes, Jean Baudlliard,
Gilles Deleuze, Jacques Derrida, Michael Foucault, Luce Irigaray,
Jacques Lacan, Julia Kristeva, Emmanuel Levinas, Jean Francois
Lyotard.
Roland Barthes (1915 - 1980)
Mengembangkan pemikiran
mengenai tanda (Semiotik)
dan peran serta peraturan
yang kita gunakan untuk
komunikasi.
“Melalui seni kita dapat
digerakkan secara intensif
oleh sesuatu yang tidak
ada, tidak pernah ada, dan
tidak dapat ada”.
Jean Baudrillard (1929 - )
Filsuf Postmodern Perancis
yang memberi perhatian
terhadap realitas, media
dan ilusi.
“Pemikiran yang menyakitkan:
lewat titik tertentu, sejarah
tidak riil. Tanpa disadari
umat manusia rupanya
secara mendadak telah
meninggalkan realitas”.
Gilles Deleuze (1925 – 1995)
Filsuf Perancis yang mencoba berpikir
dengan konsep baru, dan untuk
membayangkan kemungkinan bentuk
kehidupan mekanis lebih daripada
kehidupan berdasarkan karbon.
“Konsep adalah batu bata. Ini dapat
digunakan untuk membangun gedung
pengadilan akal. Atau bisa
dil.emparkan melalui jendela”.
Jacques Derrida (1930 - )
Filsuf Postmodern Perancis yang
terkenal karena istilah
“differance” dan
“dekonstruksi”.
“Dekonstruksi bukan metode
atau alat yang anda gunakan
sesuatu dari luar.
Dekonstruksi adalah sesuatu
yang terjadi dan yang terjadi
di dalam”.
Michel Foucault (1926 – 1984)
Pemikir poststrukturalis Perancis, yang
mengikuti Nietzsche dalam melacak
sejarah atau arkeologi di balik ide. Ia
membeberkan permainan kekuasan
dan pengaruh sosial dalam
mengklaim kebenaran.
“Sebelum abad ke-18, manusia tidak
ada. Sebagaimana arkeologi
pemikiran kita menunjukkan dengan
jelas, manusia adalah penemuan
pada masa kini. Barangkali masa
menjelang akhirnya”
Julia Kristeva (1941 - )
Penulis postfeminis dan
psikoanalisis kelahiran
Bulgaria, yang tinggal di
Perancis sejak tahun 1960.
Pernah menjadi murid
Jacques Lacan.
“Cinta adalah waktu dan
ruang, di mana ‘Aku’
memberi diriku hak untuk
menjadi luar biasa”
Jacques Lacan (1901 – 1981)
Psikoterapis Perancis yang
mengembangkan ide Freud dan
melihat bahasa sebagai
pembentuk kesadaran serta imej
diri manusia.
“Aku berpikir dimana aku tidak ada,
karena itu aku ada dimana aku
tidak berpikir. Apa yang berpikir
menggantikan aku lalu aku
menjadi yang lain?”
Jean Francois Lyotard (1925 – 1999)
Filsuf Postmodern Perancis yang
menegaskan bahwa metanarasi
sekarang tidak mungkin karena tiap
zaman dikondisikan secara kultural
dalam ide – idenya.
“Karena itu, teknologi merupakan
permainan yang tidak berhubungan
dengan yang benar, adil, indah, dll.,
tetapi dengan efisiensi”
SITUASI POSTMODERN
(SITUATING THE POSTMODERN)
POSTMODERNISM
 Membahas tentang budaya (Cultural) dan dimensi seni (Artistic
Dimensions)
 Istilah Postmodernism diakui oleh masyarakat pada tahun 1980
di Venice Bienalle pada bidang arsitektur
 Paolo Portogeshi memamerkan karya nya yaitu “Strada
Novissima”.
 Seniman berkarya dengan pemikiran “Avant-Garde”
POSTMODERNITY
 Membahas tentang sosial umum (General Social) & konteks
politik (Political Context).
 Kebangkitan Humanisme yang dikembangkan oleh Jurgen
Habermas yang menyebutkan “Project Of Modernity”. Jurgen
Habermas mengembangkan pemikiran Rene Descartes yang
berbunyi “Cogito Ergo Sum”.
 Lyotard mengemukakan tentang “Metanarasi” dan menegaskan
bahwa “Metanarasi sekarang tidak mungkin karena setiap
zaman dikondisikan secara kultural dalam ide-idenya”.
 Fisika kuantum membalikkan pemikiran dan memungkinkan kita
mengakui peran “Subjektivitas” dalam eksperimen.
PARADOX POSTMODERN
MELIHAT DALAM BATIN DAN PANDANGAN LUAR
BATIN (BOTH INWARD-LOOKING AND OUTWARD
LOOKING)
 Dekonstruksi dijadikan sebagai alat untuk memaknai sesuatu
dari dalam batin maupun luar batin.
 Diri mempunyai banyak lapisan, baik yang sadar maupun
bawah sadar, diungkapkan dalam psikoanalisis dan dalam
kepercayaan kuno.
 Para postmodernis dapat berbicara tentang “sasaran atau
tujuan sesuatu” dan “hal-hal terakhir” dalam pengertian
sosilogis “akhir sejarah”.
 Adanya kebebasan makna.
 Postmodern & Poststrukturalisme memiliki titik awal (sejarah)
dan keduanya menentang asumsi barat yang “totaliter”.
POLITISASI DAN DUDUK DI PAGAR (BOTH
POLITIZED AND FENCE-SITTING
Paradox lain yang terdapat pada
kemampuan postmodernisme untuk
mendekati bahkan mendekonstruksi
sebuah isu politik dan masih berada
pada “ketidakjelasan” seperti sedang
berdiri diatas pagar.
Modernisme merobek kesatuan dan
Posmodernisme menikmati sobekan –
sobekan.

TODD GITLIN

Cultural Politics in Contemporary America

Anda mungkin juga menyukai