Anda di halaman 1dari 23

TUGAS RIVIEW JURNAL

“SAYAP LALAT DAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA”


Dosen Pengampu: Muhsinul Ihsan, S.Si M.Sc

Oleh

Weny Suliningati (190104014)

Wiwin Widiani

Muttaqin Kurniawan

PRODI TADRIS IPA BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2023
JURNAL 1

Nama Keterangan

Jurnal Jurnal Kedokteran Syiah Kuala

Judul Aktivitas Antibakteri Metabolit Sekunder Lalat


Rumah Musca Domestica Terhadap Staphylococcus
Aureus ATCC 25923
Volume & Halaman Volume 20, Number 3. Pages: 147-154

Tahun Desember 2020

Penulis Sang Sanggita Surya, Farida Juliantina


Rachmawaty
Tujuan Bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri
metabolit sekunder lalat rumah terhadap
Staphylococcus aureus serta mengetahui konsentrasi
bakteri yang dapat dihambat oleh metabolit sekunder
tersebut

Hasil penelitian Pada penelitian ini didapatkan hasil hambatan


pertumbuhan bakteri kelompok suspensi bakteri
Staphylococcus aureus yang diberi metabolit
sekunder lalat rumah (Musca domestica) dengan
perbandingan konsentrasi 1:1. Berbagai penelitian
tersebut mendasari hasil uji antibakteri metabolit
sekunder lalat rumah terhadap bakteri
Staphylococcus aureus, yaitu menyebabkan
hambatan pertumbuhan pada bakteri tersebut,
terutama pada konsentrasi yang rendah. Berdasarkan
penelitian terhadap lalat rumah yang telah diinfeksi
dengan bakteri Staphylococcus aureus dan
Eschericia coli, diidentifikasi bahwa lalat rumah
memiliki 7 jenis peptida antimikroba yang berbeda

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, dapat


disimpulkan bahwa metabolit sekunder lalat rumah
memiliki aktivitas antibakteri terhadap
Staphylococcus aureus ATCC 25923. Metabolit
sekunder lalat rumah dapat menghambat
pertumbuhan bakteri pada semua konsentrasi yang
diuji. Konsentrasi yang dapat dihambat sepenuhnya
adalah 101 CFU/ml, sedangkan pada konsentrasi 102
CFU/ml hingga 106 CFU/ml pertumbuhan bakteri
dapat dihambat sebagian.

JURNAL 2

Nama Keterangan

Jurnal Jurnal Biologi Makassar

Judul Kemampuan Antibakteri Dari Isolat Bakteri Pada


Tubuh Lalat Hijau (Chrysomya Megacephala) Asal
Tempat Pembuangan Sampah Akhir (Tpa) Kebon
Kongok, Lombok Barat
Volume & Halaman Volume 5 (1) : 79 -87

Tahun Januari − Juni 2020

Penulis Aurira Thrisna Dwi Aprianti, Ernin


Hidayati1, Faturrahman, Ahmad Jupri
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
karakter isolat bakteri yang diisolasi dari tubuh lalat
dan untuk mempelajari kemampuan antibakteri yang
dihasilkan oleh isolat tersebut

Hasil penelitian Sebanyak empat isolat bakteri berhasil diisolasi


dari tubuh lalat hijau asal tempat pembuangan
sampah akhir (TPA) Kebon Kongok, yaitu AT1,
AT2, AT3, dan AT4. Keempat isolat merupakan
bakteri gram positif dan memiliki perbedaan
bentuk sel, yaitu isolat AT1 memiliki bentuk sel
kokus bergerombol, isolat AT2 memiliki bentuk
sel kokus bergerombol, isolat AT3 memiliki
bentuk sel kokobasil tunggal, dan isolat AT4
memiliki bentuk sel kokobasil berpasangan.
Banyaknya jumlah isolat yang berhasil diisolasi
dipengaruhi oleh jumlah sampel yang digunakan
untuk penelitian. Kebutuhan nutrisi, kesesuaian
media pertumbuhan serta pH media juga
mempengaruhi pertumbuhan dari bakteri yang
diisolasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
isolat AT3 mempunyai kemampuan menghambat
pertumbuhan isolat lainnya. Isolat AT3 dapat
menghambat pertumbuhan isolat AT2 dan isolat
AT4 dengan rerata sebesar 6,17 mm dan 7,67 mm.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa isolat AT1
adalah Pediococcus pentosaceus, isolat AT2
adalah Staphylococcus cohnii ssp cohnii, isolat
AT3 adalah Aerococcus viridans, dan isolat AT4
adalah Streptococcus pneumonia
Kesimpulan Sebanyak empat isolat bakteri diisolasi dari tubuh
lalat yang dikoleksi dari Tempat Pembuangan
Sampah Akhir (TPA) Kebon Kongok. Isolat tersebut
yaitu isolat AT1, isolat AT2, isolat AT3, dan isolat
AT4. Isolat AT3 dapat menghambat pertumbuhan
isolat AT2 dan isolat AT4. Diameter zona hambat
AT3 terhadap AT4 sebesar 7,67 mm, sedangkan
AT3 terhadap AT2 sebesar 6,17 mm. Hasil
identifikasi menunjukkan bahwa isolat AT1 adalah
Pediococcus pentosaceus, isolat AT2 adalah
Staphylococcus cohnii ssp cohnii, isolat AT3 adalah
Aerococcus viridans, dan isolat AT4 adalah
Streptococcus pneumoniae.

JURNAL 3

Nama Keterangan

Jurnal Journal of Tropical Pharmacy and Chemistry

Judul Skrining Bakteri Simbion Pada Lalat Buah


(Drosophilla Melanogaster) Sebagai Kandidat
Penghasil Senyawa Antibiotika
Volume & Halaman Vol 2. No. 5 : 309-315

Tahun 2014

Penulis Armini Syamsidi, Arni Fitriyanti

Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri


simbion penghasil antibiotika pada lalat buah
(Drosophilla melanogaster).

Hasil penelitian Mengisolasi bakteri yang terdapat pada lalat dengan


membiakkan pada larutan pepton 0,5% dan
dilakukan pengenceran sampai 10-9. Selanjutnya
semua hasil pengenceran diinokulasikan ke dalam
media NA dan diinkubasi selama 7x24 jam
kemudian diamati koloni dengan zona bening
disekitarnya. Hasil pengenceran yang
memperlihatkan pertumbuhan koloni pada
pengenceran 10-8 dan 10-9. Berdasarkan hasil
pengamatan diperoleh 2 isolat yang tumbuh disekitar
koloni bakteri yang memperlihatkan zona bening
pada medium agar. Selanjutnya dilakukan
pemurnian isolat dan dilakukan uji efek antibakteri
penghasil anbiotika dari lalat, dengan menggunakan
beberapa bakteri uji seperti, Escherchia coli,
Staphylococcus aureus, Basillus subtilis, dan
Salmonella thyposa.
Kesimpulan Berdasarkan Berdasarkan hasil pengamatan dan
analisa statistik dapat disimpulkan bahwa:
Diperoleh 2 isolat bakteri simbion (BSL-1 dan BSL-
2) pada lalat sebagai kandidat penghasil antibiotika
terhadap bakteri uji Escherchia coli. Hasil
karakterisasi pada isolat BSL-1 BSL-1 berupa gram
negatif berbentuk basil (batang), suhu optimal 37ºC
dan pH optimal 7 dan dapat memfermentasikan
sukrosa, glukosa dan latosa, sedangkan BSL-2
berupa gram negatif berbentuk kokus (bulat), suhu
optimal 37ºC dan pH optimal 7 dan hanya dapat
memfermentasikan glukosa dan laktosa.

JURNAL 4

Nama Keterangan

Judul Analisis Resistensi Antibiotik Pada Bakteri Yang


Berasosiasi Dengan Lalat (Musca domestica)
Jurnal Jurnal Pendidikan dan Biologi

Volume & Halaman Volume 12, Nomor 1: 11-16

Tahun Januari 2020

Penulis Oktira Roka Aji

Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis


keberadaan bakteri resisten antibiotik yang
berasosiasi dengan lalat dewasa (M. domestica) yang
dikumpulkan dari tempat pembuangan sampah di
sekitar kampus Universitas Ahmad Dahlan,
Banguntapan, Yogyakarta

Hasil penelitian Hasil penangkapan lalat di empat lokasi tempat


sampah diperoleh total 12 ekor lalat. Lalat yang
telah berhasil ditangkap kemudian dibawa ke
laboratorium untuk dianalisis lebih lanjut. Dari
proses isolasi bakteri, bakteri yang diperoleh
berjumlah total 20 isolat. Karakteristik koloni isolat.
Analisis resistensi dilakukan menggunakan 7 macam
antibiotik yaitu: kanamycin, chloramphenicol,
amoxycillin, tetracycline, ciprofloxacin, gentamicin,
dan erythromycin. Isolat bakteri yang telah diperoleh
kemudian dianalisis ketahanannya terhadap 7
antibiotik tersebut. Antibiotik yang digunakan pada
penelitian ini merupakan antibiotik yang umumnya
direkomendasikan dalam pengobatan terhadap
penyakit infeksi. Hasil uji antibiotik dapat diamati
pada gambar 1. Dari ketujuh antibiotik yang
digunakan, semua antibiotik merupakan antibiotik
dengan spektrum luas kecuali amoxycillin yang
memiliki sprektrum sedang. Zona hambat yang
ditandai dengan terbentuknya zona bening disekitar
kertas cakram diukur dengan menggunakan jangka
sorong. Hasil pengukuran zona hambat kemudian
ditabulasikan dan dibandingkan dengan standar
pengukuran zona hambat antibiotic dari CLSI.
Kesimpulan Tahapan penelitian yang dilakukan yaitu isolasi
bakteri yang berasosiasi dengan lalat dewasa
kemudian menguji kepekaan bakteri tersebut
terhadap antibiotik kanamycin, chloramphenicol,
amoxycillin, tetracycline, ciprofloxacin,
gentamicin, dan erythromycin. Dari 12 lalat yang
ditangkap, bakteri yang diperoleh sebanyak 20
isolat. Persentase resistensi masing-masing isolat
terhadap antiobiotik yang diujikan berdasarkan
pengukuran zona hambat yang diperoleh yaitu
kanamycin 0%, chloramphenicol 25%, amoxycillin
25%, tetracycline 50%, ciprofloxacin 0%,
gentamicin 0%, dan erythromycin 75%. Hasil
analisis antibiotik menunjukkan bahwa semua
isolat bakteri yang diperoleh telah resisten terhadap
satu ataupun dua antibiotik yang diujikan.

JURNAL 5

Nama Keterangan

Judul Tracking The Source Of Antimicrobial Production


From House Fly (Musca Domestica)
Jurnal Journal of Islamic Science and Technology

Volume & Halaman Vol. 7, No. 2: 225 – 228

Tahun December 2021

Penulis Muhammad Asril, Ika Agus Rini, Indah


Oktaviani, Mushaliyah
Tujuan To find out how to track the source of antimicrobial
production from home kites (musca domestica
Hasil penelitian This hadith indicates the presence of antimicrobial
compounds produced from the body of flies. Various
research reports show that the truth of this hadith is
that there are antimicrobial-producing bacterial
symbionts on the wings of flies (left and right) that
can kill pathogenic bacteria on one of the wings or
both. Antimicrobial compounds are also produced
naturally in the digestive tract of flies from the larval
stage to adulthood as a response to the body's
defense against the presence of pathogenic bacteria
in their bodies. The antimicrobial compounds are
lysozyme, defensin, cecropin, diptericin, and several
antimicrobial peptide compounds. This compound
can also be removed mechanically through pressure
(the process of immersing the fly's body in water).
This shows that the process of drowning aims to
extract or release antimicrobial compounds from the
digestive tract of flies to neutralize pathogenic
bacteria that have mixed in the liquid in specific
containers. This review aims to examine various
reports related to antimicrobial substances produced
in flies and their evidence in this hadith.
Kesimpulan The studies related to the antimicrobials produced by
the house fly M. domestica showed that the
antimicrobials of the M. domestica house fly
originated from the antagonistic bacteria found on
the right and left wings of M. domestica. These
bacteria can inhibit any pathogenic bacteria that
attach to each part of the wing. Apart from being
found on the wings, bacteria are found in the
digestive tract, producing antimicrobials to kill
pathogenic bacteria. Furthermore, flies also released
antibiotic compounds as a form of self-defense
response from pathogenic bacteria during their life.
They are present in the digestive tract, formed from
the larval stage to adulthood. The larvae can produce
several compounds such as lysozyme, defensin,
cecropin, diptericin, and antimicrobial peptides
outside the body in response to the body's defenses.
If triggered by the very high number of pathogenic
microbes in the fly's body, it can be released. In
addition, the target substrate can be secreted
mechanically through pressure (by drowning) in the
fly's body. Furthermore, there needs to be a study of
the amount of concentration of antimicrobial
compounds released by bacteria on the wings (left
and right) or the digestive tract by explaining the
origin of the antimicrobial compounds that have the
most role as "antidotes" of disease to prove the
hadith.

Jurnal 6

Nama Keterangan

Judul Identifikasi Dan Daya Hambat Sayap


Lalat Rumah (Musca Domestica)
Terhadap Escherichia Coli

Jurnal Jurnal Riset Kesehatan


Poltekkes Depkes Bandung
Volume 11 No 2

Volume dan halaman Volume 11 No (2) 309–312.


Tahun 2018

Penulis Angga, Rizki, Dermawan, A., Kurniati,


I., Nurhayati, D., & Dewi, A

Tujuan The study aims to knows housefly


(Musca domestica) have Actinomycetes
one of his wings.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetehui


apakah lalat rumah (Musca domestica)
Actinomycetes pada salah satu sayap
lalat rumah.

Hasil penelitian Setelah dilakukan penelitian

Identifikasi E. coli dan Daya Hambat


Sayap Lalat Rumah (Musca Domestica)
terhadap E. coli. Penelitian eksperimen
ini dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Bandung.
Adapun, penelitian ini dilakukan pada
bulan Mei 2019. Sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah lalat rumah
(Musca Domestica). Uji daya hambat
dilakukan untuk

mengetahui adanya antibakteri pada


sayap kanan dan kiri dalam menghmabat
pertumbuhan E.coli. Adanya kekeruhan
pada media TSB Pada penelitian ini
digunakan

sampel lalat rumah untuk

mengidentifikasi adanya E. coli pada


tubuh lalat rumah. Menurut Hastutiek &
fitri tidak semua lalat rumah (Musca
domestica) dapat mengandung E. coli
Untuk memastikan koloni terduga

adalah E.coli. maka dilakukan uji


penegasan dengan cara uji biokimia dan
pewarnaan gram.1 Pada penelitian yang
dilakukan

oleh Atta menunjukan bahwa sayap


kanan mampu menghambat pertumbuhan
bakteri tetapi pada sayap kiri tidak
mampu menghambat bakteri. Sesuai
dengan penelitian sebelumnya bahwa
hasilnya tidak jauh berbeda sayap kanan
lalat rumah (Musca domestica) dapat
menghambat pertumbuhan E. coli.

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian

bahwa tidak semua lalat rumah (Musca


domestica) mengandung E.coli, dan juga
dapat disimpulkan juga sama dengan
hasil peneltiian sebelumnya bahwa sayap
kanan lalat mengandung Actinomycetes

yang mampu menghambat pertumbuhan


E. coli. Berdasarkan hasil penelitian

maka jika ada lalat masuk dalam


minuman kita jangan khawatir cukup
celupkan seluruh tubuh lalat karena di
sayap kanan menggunakan sayap kanan
lalat rumah (Musca domestica). Lalat
mengandung Actinomycetes yang
mampu menghambat pertumbuhan E.
coli

Jurnal 7 ( Sintak 1)

Nama Keterangan

Judul EFEK GENETIK IRADIASI


SINAR GAMMA PADA LALAT
BUAH

(Drosophila melanogaster Meig)


JANTAN PRA KAWIN

Jurnal Jurnal Ilmiah Nasional

Volume dan halaman Volume 8 No (4)


Tahun 2007

Penulis Rochestri Sofyan, Yana Sumpena,


Supartini Syarif, Ira Adiyati R

Tujuan Penelitian ini bertujuan mempelajari efek


genetik iradiasi sinar gamma pada lalat
buah jantan pra kawin, ditinjau dari
penurunan jumlah anakan dan munculnya
kelainan fenotip.

Hasil penelitian Hasil perhitungan jumlah total anakan


lalat buah yang tidak diiradiasi (sebagai
kontrol) dan yang diiradiasi dengan sinar
gamma pada berbagai dosi dicantumkan
pada Tabel 1. Untuk mengetahui adab
atau tidaknya pengaruh iradiasi sinar
gamma terhadap jumlah anakan lalat
buah, dilakukan perhitungan statistik
dengan menggunakanANOVA.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut
diperoleh F hitung sebesar 15,90 yang
harganya lebih besar daripada F tabel
pada taraf a 1% (4,93). Dengan demikian
maka hipotesisnol ditolak, berarti bahwa
terdapat hubungan yangbsignifikan
antara iradiasi sinar gamma dengan
jumlahbtotal anakan lalat buah.
Kemudian dilakukan uji jarak ganda
Duncan, untuk menentukan dosis mana
yang memberikan pengaruh. Hasil yang
diperoleh dapat dilihat pada Tabel 2.
Selanjutnya hubungan antara iradiasi
sinar gamma dengan jumlah total anakan,
dipelajari melalui analisis regresi dan
korelasi, dan hasilnya dapat dilihat pada
Gambar 1. Selain mempengaruhi jumlah
total anakan lalat buah, iradiasi sinar
gamma juga menyebabkan kelainan
fenotip pada anakan lalat buah. Kelainan
ini tampak pada organ sayap. Dari setiap
botol perlakuan, diambil 30 ekor lalat
buah untuk diamati fenotipnya,

Kesimpulan Perlakuan radiasi sinar gamma dari dosis


10hingga 20 Gy pada lalat buah
(Drosophila melanogaster) pra kawin
dapat menyebabkan berbagai perubahan
pada anakan, sebagai manifestasi dari
adanya efek genetik akibat iradiasi. Dari
analisis data hasil penelitian dapat
disimpulkan beberapa hal penting sebagai
berikut. Iradiasi sinar gamma dengan
dosis 10, 15 dan 20 Gy dapat
menurunkan jumlah total anakan yang
dapat diartikan bahwa radiasi
menyebabkan kerusakan pada sistem
reproduksi atau gangguan pada
spermatogenesis lalat buah jantan pra
kawin. Penurunan jumlah anakan pada
dosis 10,15 dan 20 Gy, masing-masing
adalah 43,81 dan 85%. Jadi makin tinggi
dosis iradiasi, penurunan jumlah total
anakan makin meningkat.Iradiasi sinar
gamma dengan dosis 15 dan 20 Gy, dapat
menyebabkan munculnya anakan yang
berfenotif cacat yaitu ketidak normalan
pada sayap.Kelainan tersebut baru
terlihat secara signifikan pada perlakuan
radiasi dengan dosis 15 dan 20 Gy.
Demikian pula peningkatan dosis iradiasi
menyebabkan meningkatnya jumlah
anakan berfenotip cacat.

Jurnal 8

Nama Keterangan

Judul Hambatan Pertumbuhan Salmonella


Thypi Oleh Sayap Lalat Sebagai Integrasi
Pengetahuan Agama Dan Sains Model
Dua Buku.

Jurnal Prosiding Konferensi Integrasi


Interkoneksi Islam Dan Sains

Volume dan halaman Volume 4, 2022, Pp 106 – 114


Hambatan

Tahun 2022

Penulis Zubaidi, M. Wildan Habibi, Dinar


Maftukh Faja

Tujuan Penelitian ini ingin menggali fakta


empiris terhadap hadits Nabi tersebut
dengan melakukan eksperimen
Laboratoris melalui uji hambatan
pertumbuhan Salmonella thypi pada
media invitro yang diinokulasikan sayap
lalat (Musca domestica).

Hasil penelitian Hasil menunjukkan bahwa terdapat


hambatan pertumbuhan oleh inokulasi
sayap kiri atau kanan lalat. Tidak dapat
ditentukan sayap kanan atau kiri sebagai
yang menghambat pertumbuhan dari
S.thypi.

Pertumbuhan dapat didefinisikan sebagai

pertambahan jumlah atau volume serta


ukuran sel. Pada organisme prokariot
seperti bakteri, pertumbuhan merupakan
pertambahan volume dan ukuran sel dan
juga sebagai pertambahan jumlah sel.
Setelah inokulasi, terjadi peningkatan
ukuran sel, mulai pada waktu sel tidak
atau sedikit mengalami pembelahan. Fase
ini, ditandai dengan peningkatan
komponen makromolekul, aktivitas
metabolik, dan kerentanan terhadap
bahan kimia dan faktor fisik (Jawetz et al,
2005). Bahan kimia tertentu yang
mempunyai sifat antibakteri dapat
menghambat pertumbuhan Salmonella
pada fase pertumbuhan ini. Pada media
invitro yang sudah diinokulasikan

sayap lalat akan terjadi pelepasan


metabolit bahan kimia yang bisa
mempunyai efek antibakteri terhadap
Salmonella typhi, sehingga bisa
menghambat pertumbuhan Salmonella
typhi pada media invitro tersebut. Efek
ini dipengaruhi oleh kadar bahan kimia
yang ada pada sayap lalat (Musca
domestica), semakin tinggi konsentrasi
metabolit yang terdapat pada saya lalat,
maka semakin besar pula efek antibakteri
yang dihasilkan.

Pada media yang diinokulasikan sayap


kiri lalat

(Musca domestica) ada beberapa media


yang memberikan hambatan
pertumbuhan terhadap salmonella typhi
dan ada juga yang tidak memberikan
hambatan maksimal pada pertumbuhan
Salmonella typhi, begitu juga pada media
yang diinokulasikan sayap kanan lalat
(Musca domestica) ada beberapa media
yang memberikan hambatan
pertumbuhan terhadap salmonella typhi
dan ada juga yang tidak memberikan
hambatan maksimal pada pertumbuhan
Salmonella typhi

Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan


pembahasan yang sudah diuraikan pada
bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :

1. Tidak dapat ditentukan bahwa se-ekor


lalat pada sayap kiri atau sayap kanan
yang mengandung zat antibakteri (obat),
dan hal ini sesuai dengan lafadz hadis
Dari Abu Hurairah bahwasanya
Rasulullah bersabda: “Apabila lalat jatuh
di bejana salah satu diantara kalian maka
celupkanlah karena pada salah satu
sayapnya terdapat penyakit dan pada
sayap lainnya terdapat obat penawarnya”.

2. Hambatan pertumbuhan oleh salah satu


sayap lalat terhadapa S. typhi pada media
invitro, yang diinspirasi oleh hadis Nabi
Shalallahu Alaihi Wasssalam dengan
dilandasi oleh al- Quran surat at-Tholaq
ayat 12, menghadirkan sebuah pola
integrasi sains dan agama dalam konteks
Sains-Islam yang oleh penulis dinamakan
“konsep integrasi Sains-islam model dua
buku”.

Nama Microbiological Studies on Fly Wings


(Musca domestica) Where Disease and
Trea

Abstrak Lebih dari seribu tahun yang lalu Nabi


Muhammad (SAW) mengatakan “jika
seekor lalat jatuh di kapal Anda,
tenggelamkan lalu lepaskan, karena
salah satu sayapnya memiliki penyakit
dan yang lain memiliki obatnya”
diriwayatkan oleh Al-Bokhari. Dalam
penelitian ini 4 spesies lalat (Musca
domestica) dikumpulkan untuk
menyelidiki aktivitas antibakteri dan
antijamur sayap mereka. Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa semua
media yang dibudidayakan dengan
ekstrak sayap kanan bebas dari
pertumbuhan bakteri dan jamur namun
diamati pertumbuhan bakteri dan jamur
pada sayap kiri. Dapat disimpulkan
bahwa sayap kanan dianggap sebagai
revolusi baru antibiotik yang
direkomendasikan untuk penelitian lebih
lanjut untuk menemukan lebih banyak
antibiotik dari sayap kanan.

Voleme 11(4)486-489

Tahun 2014

Penulis Rehab Mohammed Atta

Tujuan Lempeng yang dibudidayakan pada


media agar nutrisi
dan media agar dextrose kentang
menunjukkan
pertumbuhan bakteri dan jamur untuk
sayap kiri
piring ekstrak namun tidak ada bakteri
atau
pertumbuhan jamur yang tepat seperti
pada gambar (4)
dan (5)

Hasil penelitian Hasil yang diperoleh menunjukkan


bahwa semua media yang
dibudidayakan dengan ekstrak sayap
kanan bebas dari pertumbuhan bakteri
dan jamur namun diamati pertumbuhan
bakteri dan jamur pada sayap kiri. Dapat
disimpulkan bahwa sayap kanan
dianggap sebagai revolusi baru
antibiotik yang direkomendasikan untuk
penelitian lebih lanjut untuk menemukan
lebih banyak antibiotik dari sayap
kanan.

Kesimpulan Dapat disimpulkan bahwa sayap kanan


dianggap sebagai revolusi baru
antibiotik
direkomendasikan untuk penelitian
selanjutnya untuk menemukan lebih
banyak antibiotik dari sayap kanan.

Anda mungkin juga menyukai