Anda di halaman 1dari 6

AQUASAINS

(Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan)

PENGGUNAAN EKSTRAK BUAH MANGROVE (Avicennia sp.) SEBAGAI


BAHAN ANTIBAKTERI ALAMI UNTUK PENGOBATAN PENYAKIT
YANG DISEBABKAN OLEH Vibrio parahaemolyticus PADA UDANG
VANAME (Litopenaeus vannamei)

Dwi Arum Mufidah1, Wardiyanto2, Rara Diantari2

Abstract. Vaname shrimp (Litopenaeus PENDAHULUAN


vannamei) has high economical value as an
export commodity However, there are Udang vaname (Litopenaeus vannamei) merupakan
obstacles that cause a decline in the level of udang introduksi yang secara eko-nomis bernilai
shrimp exports in the world. One of the tinggi sebagai komoditi ekspor karena diminati o-
obstacle is shrimp disease which is treated leh pasar dunia. Hal tersebut dibuktikan dengan
using antibiotics. This method might ca- tingginya jumlah ekspor ke beberapa Negara men-
used pathogenic resistance and become a capai 145.078 ton pada tahun 2015 (Badan Pusat
residue when consumed by humans. Avi- Statistik, 2017). Untuk memenuhi tingginya per-
cennia sp. fruit extracthas benefits as natu- mintaan tersebut, produksi udang vaname di wila-
ral antibacterial ingredient that are safe to yah Indonesia terus dilakukan. Lampung menjadi
treat the shrimp which is infected by the penyumbang terbesar produksi udang vaname
Vibrio parahaemolyticus. In this study, (Litopenaeus vannamei) nasional tahun 2013 yaitu
shrimp is infected with Vibrio parahaemo- sebesar 72.051 ton (KKP, 2013).
lyticus immersed using Avicennia sp. with a
concentration of 300 mg L-1, 350 mg L-1, Alasan petambak menggunakan jenis udang vana-
and 400 mg L-1 for 21 days plus the control me ini adalah karena pertumbuhannya cepat, nilai
treatment. The concentration of 400 mg L -1 konsumsi pakan atau Food Consumption Rate (FC-
showed better results compare to other con- R) yang rendah, mampu beradaptasi terhadap kisa-
centration on all observed parameters; fas- ran salinitas yang tinggi dan dapat dipelihara pada
ter recovery time, higher survival rate and padat tebar yang tinggi (Nuraini et al., 2007). Akan
relative percent survival (RPS), also mild tetapi, terdapat beberapa kendala dalam kegiatan
damage on hepatopancreas test. budidaya udang vaname, salah satunya adalah pe-
nyakit. Penyakit yang mudah timbul umumnya di-
Keywords: Litopenaeus vannamei, sebabkan oleh bakteri Vibrio sp. (Ruangpan and
antibiotics, Avicennia sp., fruit extract Kitao, 1991). Fluktuasi pH, tingkat oksigen terlarut
Vibrio parahaemolyticus yang rendah, temperatur, salinitas lebih dari 50 ppt,
kadar amonia, dan sulfat, serta bahan-bahan orga-
nik yang lain dapat menjadi penyebab stress pada
udang dan memicu terjadinya penyakit. Namun,
peningkatan jumlah bakteri Vibrio parahaemolyti-
1
cus tetap menjadi penyebab timbulnya penyakit
) Alumni Jurusan Perikanan dan Kelautan, Fa-
pada pembesaran udang (Lightner et al., 1996).
kultas Pertanian, Universitas Lampung
2
) Dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan, Uni-
versitas Lampung Alamat: Jurusan Budidaya Upaya pengobatan penyakit dapat dilakukan deng-
Perairan Fakultas Pertanian Unila Jl. Prof. S. an menggunakan antibiotik (Sipayung et al., 2015),
Brodjonegoro No. 1 Gedong Meneng Bandar namun dalam jangka waktu yang lama dapat me-
Lampung 35145
*E-mail: arummufidah19@gmail.com nimbulkan resistensi patogen. Selain itu, beberapa
negara maju mulai menerapkan persyaratan mutu
yang lebih ketat terhadap udang yang diimpor dari
negara berkembang seperti Indonesia. Volume eks-
por udang di Indonesia merosot sekitar 64% sejak dengan cara dicuci dan didesinfeksi mengguanakan
diberlakukannya zero tolerance terhadap residu an- klorin 30 mg/l, kemudian dinetralkan dengan nat-
tibiotik pada tahun 2001 (Putro, 2008). rium thiosulfat 15 mg/l (Widanarni dan Sukenda,
2014).
Pencarian sumber antibakteri alami sangat dibutuh-
kan sebagai pengganti peran dari antibakteri sinte-
tik. Avicennia sp. merupakan salah satu tumbuhan Pemeliharaan Hewan Uji
yang banyak tersebar di Indonesia serta memberi-
kan berbagai manfaat salah satunya antibakterial Udang vaname diberi pakan komersil dengan fre-
(Subashree et al., 2010). Untuk meminimalisir ke- kuensi pemberian pakan 4 kali sehari yaitu pukul
rugian yang disebabkan oleh bakteri Vibrio para- 07.00, 11.00, 15.00. dan 19.00 WIB secara ad libi-
haemolyticus dapat dilakukan pengobatan udang tum. Pengelolaan kualitas air dilakukan dengan pe-
yang terserang bakteri dengan memanfaatkan ba- nyiponan dan pergantian air setiap pagi hari seba-
han antibakteri alami dari ekstrak buah mangrove nyak 10% serta dilakukan pengukuran kualitas air
jenis Avicennia sp. dalam membunuh dan meng- seperti suhu, DO, pH, dan salinitas pada awal dan
hambat pertumbuhan bakteri Vibrio sp. (Manilal et akhir penelitian.
al., 2009). Penggunaan bahan antibakteri alami
yang berasal dari tumbuhan Avicennia sp. sangat
dibutuhkan dalam kasus ini. Selain murah dan le- Uji Kohabitasi
bih mudah didapat, bahan antibakteri alami aman
untuk digunakan dan tidak menyebabkan resistensi Bakteri Vibrio parahaemolyticus dikultur pada me-
terhadap bakteri. dia cair NB dan diinkubasi pada orbital shaker
hingga mencapai kepadatan 107 CFU/ml. Udang
diinjeksi bakteri Vibrio parahaemolyticus dengan
MATERI DAN METODE kepadatan 107 CFU/ml dan dilakukan pengamatan
setelah udang menunjukkan gejala abnormal. In-
Uji Pendahuluan feksi vibriosis diisolasi dengan mengambil bagian
abnormal pada udang menggunakan jarum ose dan
Terdapat beberapa tahap dalam melakukan uji pen- ditanam pada media TCBS (Hardiyani et al.,
dahuluan antara lain preparasi sampel buah Avicen- 2016). Bakteri yang telah tumbuh pada media
nia sp. yang didapatkan dari Pulau Pasaran, Kota TCBS diambil koloni tunggal untuk dilakukan re-
Karang, Teluk Betung Timur, Kota Bandar Lam- injeksi Vibrio parahaemolyticus dengan kepadatan
pung, Lampung. Buah Avicennia sp. dimaserasi 107 CFU/ml pada udang baru dengan masa peme-
menggunakan pelarut metanol yang selanjutnya liharaan lebih cepat dari injeksi sebelumnya. Peme-
dilakukan evaporasi pada filtrat yang didapatkan liharaan dilakukan hingga udang memperlihatkan
menggunakan rotary evaporator dengan suhu 37 gejala klinis abnormal yang berarti bakteri Vibrio
o
C (Handayani, 2013). Dilakukan uji aktivitas an- parahaemolyticus telah aktif. Kemudian dilakukan
tibakteri pada ekstrak yang telah didapat terhadap isolasi kembali pada bagian abnormal udang yang
bakteri Vibrio parahaemolyticus dengan konsen- ditanam pada media TCBS. Bakteri yang tumbuh
trasi 50, 100, 200, 400 mg/l serta kontrol positif pada media TCBS ini digunakan sebagai uji tan-
yang mengandung 50 mg/l kloramfenikol dan kon- tang.
trol negatif yang mengandung pelarut metanol.

Uji Tantang
Uji Toksisitas Brine Shrimp Lethal Toxicity
(BSLT) Uji tantang dilakukan menggunakan bakteri Vibrio
parahaemolyticus dengan kepadatan 107 CFU/ml
Uji BSLT ini dilakukan dengan menggunakan lar- sebanyak 0,1 ml/ekor. Injeksi dilakukan pada ba-
va Artemia salina sebanyak 10 ekor yang dimasuk- gian dekat insang dengan menggunakan alat sun-
kan ke dalam tabung reaksi berisi 3 ml air laut dan tik. Gejala klinis udang pasca uji tantang diamati
telah diberi larutan ekstrak buah mangrove dengan selama 3 hari dan dilakukan perendaman menggu-
konsentrasi 0 (kontrol), 300 mg/l, 350 mg/l, dan nakan ekstrak buah Avicennia sp. dengan konsen-
400 mg/l sebanyak 2 kali ulangan. trasi 300 mg/l, 350 mg/l dan 400 mg/l dan dilaku-
kan pengamatan gejala klinis kembali selama 21
hari.
Persiapan Media Pemeliharaan dan Hewan Uji

Wadah yang digunakan pada penelitian ini seba- Analisis Data


nyak 12 akuarium yang berwarna gelap. Sebelum
digunakan, akuarium disterilisasi secara kimiawi
Data kelangsungan hidup dan kerusakan jaringan cennia sp. berpengaruh terhadap kelangsungan hi-
pada hewan uji dianalisis secara statistik kemudian dup udang vaname. Hasil analisis diuji lanjut
diuji normalitas serta homogenitas. Apabila data menggunakan uji Duncan yang menunjukkan bah-
telah homogen, diolah dengan sistem analisis sidik wa perlakuan A berbeda nyata dengan perlakuan B,
ragam (ANNOVA) dengan tingkat kepercayaan C, dan D (P < 0,05).
95% untuk mengetahui pengaruh pemberian eks-
trak buah Avicennia sp. dengan konsentrasi berbe-
da sebagai pengobatan penyakit yang disebabkan
oleh bakteri Vibrio parahaemolyticus pada udang
vaname. Apabila berbeda nyata antar perlakuan,
maka diuji lanjut menggunakan uji Duncan pada
tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan data RPS
(Relative Percent Survival) dianalisis mengguna- Keterangan:
kan uji T dan data kualitas air serta gejala klinis  Huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda
dianalisis secara deskriptif. nyata
 Huruf yang berbeda menunjukkan berbeda
nyata
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Kelangsungan hidup udang vaname
Hasil pengamatan gejala klinis menunjukkan peru-
bahan morfologi udang vaname terjadi pada hari Kelangsungan hidup udang vaname berkaitan de-
ke-2 pasca injeksi Vibrio parahaemolyticus yaitu ngan kandungan bahan aktif dalam buah Avicennia
warna tubuh, ekor, dan pleopod memerah serta he- sp. yang terdiri dari alkaloid, flavonoid, fenol, ter-
patopankreas berwarna cokelat. Pada hari ke-3 u- penoid, steroid dan saponin. Flavonoid berfungsi
dang mengalami nekrosis pada karapas dan ekor sebagai antimikroba, antivirus dan sebagai immu-
geripis. Pengamatan gejala klinis pasca perenda- nostimulan (Naiborhu, 2002). Sedangkan saponin
man ekstrak buah Avicennia sp. menunjukkan bah- bekerja sebagai antibakteri dengan mengganggu
wa semua perlakuan belum mengalami adanya pe- stabilitas membran sel bakteri. Mekanisme alkaloid
mulihan hingga hari ke-5. Perlakuan D (400 mg/l) diduga adalah mengganggu komponen penyusun
yang merupakan dosis tertinggi membutuhkan peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan
waktu pemulihan lebih cepat dibandingkan perla- dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan menye-
kuan A, B, dan C. Udang vaname pada perlakuan babkan kematian sel bakteri tersebut (Robinson,
A (0 mg/l) tidak mengalami pemulihan tubuh hing- 1991).
ga hari ke-21, hal tersebut dikarenakan tidak terda-
pat kandungan bahan aktif pada perlakuan A yang Nilai kelangsungan hidup udang vaname juga didu-
membantu tubuh udang dalam menghambat infeksi ga berkaitan dengan patogenisitas Vibrio parahae-
bakteri. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan molitycus yang berhubungan dengan kondisi u-
Rosidah dan Afizia (2012) bahwa semakin tinggi dang. Kondisi air selama pemeliharaan udang va-
konsentrasi ekstrak maka kemampuan antibakteri- name berada dalam kisaran optimum yang mem-
nya juga semakin besar. pengaruhi udang tetap dalam kondisi yang baik, di-
mana Vibrio parahaemolyticus bersifat oportunis-
Pemulihan kondisi morfologi udang pasca perenda- tik yaitu dapat menjadi lebih patogen apabila kon-
man ektrak buah Avicennia sp. diduga berkaitan disi inang kurang optimal (Nasi et al., 2011).
dengan adanya kandungan senyawa aktif pada bu-
ah Avicennia sp. yang berfungsi sebagai antibak- Hasil analisis uji t menunjukkan bahwa pengguna-
teri. Pemulihan morfologi udang vaname ditandai an ekstrak buah Avicennia sp. sebagai pengobatan
dengan memudarnya warna merah pada kaki dan e- udang vaname yang terinfeksi Vibrio parahaemo-
kor serta hilangnya nekrosis pada karapas udang. lyticus tidak berpengaruh terhadap relative percent
Tumbuhan mangrove mengandung senyawa seperti survival (RPS) udang vaname (P > 0,05).
alkaloid, flavonoid, fenol, terpenoid, steroid dan
saponin. Golongan senyawa ini merupakan bahan
obat-obatan modern (Eryanti, 1999). Terjadinya
pemulihan morfologi udang mem-buktikan bahwa
senyawa aktif pada buah Avicennia sp. berperan se-
bagai antibakteri pada udang vaname pasca injeksi
Vibrio parahaemolyticus.

Hasil analisis ragam (ANNOVA) menunjukkan pe-


rendaman udang vaname yang terinfeksi Vibrio pa-
rahaemolyticus menggunakan ekstrak buah Avi-
+ : Kerusakan ringan
Gambar 2. Relative percent survival ++ : Kerusakan sedang
Pemberian ekstrak buah Avicennia sp. sebagai pe- Tingkat kerusakan jaringan pada perlakuan A (0
ngobatan udang vaname yang terinfeksi Vibrio pa- mg/l) mengalami kerusakan lebih parah dibanding-
rahaemolyticus memberikan perlindungan yang cu- kan dengan perlakuan B (300 mg/l), C (350 mg/l),
kup baik meskipun tidak berpengaruh nyata terha- dan D (400 mg/l). Hal tersebut dikarenakan perla-
dap relative percent survival udang. Hal ini sesuai kuan A tidak dilakukan perendaman dengan eks-
dengan pernyataan Alifuddin (2002) secara umum trak buah Avicennia sp. Hal tersebut sesuai dengan
efektivitas vaksin dianggap baik apabila nilai RPS pernyataan Ridlo dan Pramesti (2009) bahwa im-
≥ 50%. Ketahanan udang pada masing-masing per- munostimulan bergantung pada tinggi rendahnya
lakuan dapat dilihat dari pengamatan langsung be- konsentrasi ekstrak yang diberikan. Konsentrasi di-
rupa perubahan tingkah laku udang selama masa bawah nilai minimal untuk terjadinya respon imun
pemeliharan pasca perendaman. tidak akan memberikan pengaruh pada peningkatan
imun, sedangkan konsentrasi yang terlalu tinggi
Kualitas air merupakan faktor penting yang sangat juga tidak dapat memberikan efek sebagai
mempengaruhi kehidupan organisme akuatik se- inhibitor.
perti reproduksi, pertumbuhan, dan kelangsungan
hidup. Parameter kualitas air yang diamati dalam Kerusakan hepatopankreas seperti nekrosis, dege-
penelitian ini seperti suhu, DO, salinitas, dan pH nerasi, dan vakuolasi pernah dilaporkan oleh
berada dalam kisaran optimal. Pratama et al., (2014) bahwa adanya kerusakan pa-
da hepatopankreas berupa nekrosis, lesi, bolitas pa-
Hepatopankreas merupakan organ target infeksi rah pada udang yang terinfeksi vibriosis. Vakuolasi
bakteri dan merupakan organ terpenting pada u- merupakan pembentukan ruang di dalam sel yang
dang karena memiliki beberapa fungsi seperti de- berisi lemak akibat dari degenerasi sel yang ditan-
toksifikasi, memproduksi enzim-enzim pencerna- dai dengan munculnya vakuola pada tubulus hepa-
an, menyimpan hasil-hasil pencernaan termasuk topankreas (Zhahrah et al., 2016). Kerusakan jari-
mineral dan bahan organik, eksresi, metabolisme ngan yang lain terlihat adanya bolitas dan nekrosis
lemak dan karbohidrat sebagai energi, dan juga serta sel epitel yang bengkak dan menunjukkan si-
menyebarkan nutrisi ke berbagai bagian tubuh toplasma menjadi padat.
untuk fungsi fisiologis, khususnya saat pemben-
tukan kembali kulit udang saat periode moulting Ambipillai et al., (2003) menyatakan bahwa hepa-
(Musallamah dan Abdulgani, 2007). Apabila hepa- topankreas udang yang terinfeksi vibriosis menun-
topankreas mengalami kerusakan, maka akan ber- jukkan adanya nekrosis parah, kehilangan struktur
pengaruh terhadap sistem metabolisme dalam tu- jaringan, atropi sel epitel tubulus serta pembulatan
buh udang. vakuola dan pegelupasan sel-sel ke dalam lumen.
Nekrosis merupakan kematian sel atau jaringan
Uji histopatologi dilakukan pada hepatopankreas yang mengakibatkan jaringan tidak utuh lagi atau
udang sehat, udang terinfeksi Vibrio parahaemo- tidak normal. Nekrosis disebabkan oleh agen-agen
lyticus, dan udang pasca perendaman ekstrak buah biologis seperti bakteri sehingga terjadi perubahan
Avicennia sp. untuk melihat perbedaan organ hepa- sel (Austin dan Zhang, 2006). Karunasagar et al.,
topankreas udang vaname. Dari hasil uji didapat- (1994) melaporkan terjadinya penyakit bolitas da-
kan semua sampel mengalami kerusakan jaringan pat menyebabkan degenerasi hepatopankreas serta
berupa nekrosis (N), vakuolasi (V), dan degenerasi diperkuat oleh Austin and Zhang (2006) bolitas
(D) dengan nilai kerusakan rata-rata < 25% yang menyebabkan terhalanginya kelenjar pencernaan
menyebabkan hepatopankreas mengalami kerusa- akibat pembengkakan jaringan yang berbentuk se-
kan ringan akibat infeksi bakteri Vibrio parahae- perti bola.
molyticyus.

Tingkat kerusakan yang terjadi pada tiap perlakuan SIMPULAN


mendapatkan persentase yang berbeda. Perbedaan
tingkat kerusakan yang terjadi disajikan pada Ekstrak buah Avicennia sp. berpengaruh terhadap
(Tabel 1). tingkat kelangsungan hidup dan kondisi hepato-
pankreas udang yang terinfeksi Vibrio parahae-
Tabel 1. Rata-rata tingkat kerusakan hepatopan- molyticus dengan nilai tertinggi pada konsentrasi
kreas udang vaname 400 mg/l. Penggunaan ekstrak buah Avicennia sp.
Tingkat Kerusakan jaringan tidak berpengaruh terhadap nilai relative percent
kerusakan Nekrosis Degenerasi Vakuolasi
A (0 mg/l) ++ + ++ survival udang vaname.
B (300 mg/l) + + +
C (350 mg/l) + + +
D (400 mg/l) + + +
Keterangan:
cara Biomolekular. [Tesis]. Manajemen Sum-
ber Daya Pantai. Universitas Diponegoro.
Pustaka Nuraini, Y. L., H. Bambang, S. Subyakto, dan T.
Gemi. 2007. Active Surveilance of Infectious
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. Myonecrosis Virus (IMNV) in Pond. Cultu-
Kelautan dan perikanan da-lam angka 2013. red White Shrimp (Lithopenaeus vannamei)
Jakarta: Pusat Data Statistik dan Informasi. in East Java and Bali. Jurnal Perikanan
Alifuddin, M. 2002. Immunostimulan pada Hewan UGM. IX (1) : 25-31.
Akuatik. Jurnal Akuakultur Indonesia. 1 (2) : Pratama, N.P. Sarjito dan S.B. Prayitno. 2014. Pe-
87 – 92. manfaatan Ekstrak Daun Binahong (Anredera
Ambipillai, L., K. S.Sobhana, K. C. George and N. cordifolia) untuk Penanggulangan Penyakit
K. Sanil. 2003. Histopathological Survey of Bakteri (Vibrio harveyi) pada Udang Windu.
Cultured Shrimps in Cochin, Kerala. Journal [Skripsi]. Semarang. Fakultas Perikanan dan
Marine Biology Association India. 45(2): 178 Ilmu Kelautan Undip.
– 185. Putro S. 2008. Peran Mutu dalam Menunjang Eks-
Austin, B. and X.H. Zhang. 2006. Vibrio harveyi : por Udang Nasional. Squalen vol. 3 no. 1.
a Significant Pathogen of Marine Vertebrates Jakarta.
and Invertebrates. Lett. Appl. Microbiol. 43 : Ridlo, A. dan Pramesti, R. 2009. Aplikasi Ekstrak
119 – 124. Rumput Laut sebagai Agen Imunostimulan
Badan Pusat Statistik [BPS]. 2017. Ekspor Perda- Sistem Pertahanan Non Spesifik pada Udang
gangan Luar Negeri Indonesia. Jakarta. (L. vannamei). Aquaculture Indonesiana. 14
Eryanti, 1999. Identifikasi dan isolasi senyawa ki- (3): 133-137.
mia dari Mangrove (hutan Bakau). Laporan Robinson, T.1991. Kandungan Organik Tumbuhan
Hasil Penelitian Pusat Penelitian Kawasan Tingkat Tinggi, diterjemahkan oleh Prof. Dr.
Pantai dan Perairan Universitas Riau. 18 hal. Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB.
Handayani, Silvia. 2013. Kandungan Flavonoid Bandung.
Kulit Batang dan Daun Pohon Api-Api (Avi- Rosidah dan W.M. Afizia. 2012. Potensi Ekstrak
cennia marina (Forks.Vierh.) sebagai Senya- Daun Jambu Biji sebagai Antibakterial untuk
wa Aktif Antioksidan. [Skripsi]. Institute Menanggulangi Serangan Bakteri Aeromonas
Pertanian Bogor. hydrophila pada Ikan Gurame (Osphronemus
Karunasagar, I., Pai, R., Malathi, GR. And gouramy Lacepede). Jurnal Akuatika. 3(1):
Karunasagar, I. 1994. Mass Mortality of Pe- 19-27.
naeus Monodon Larvae Due to Antibiotic Re- Ruangpan, L. and T. Kitao. 1991. Vibrio Bacteria
sistant Vibrio harveyi Infection. Journal of Isolated from Black Tiger Shrimp, Penaeus
the World Aquaculture Society. 128(3) : 203- monodon Fabricius. Journal Fish Disease.
209. Hal 383-388.
Lightner, D. V. 1996. A Handbook of Shrimp Pa- Sipayung B.S., Widodo F.M., Eko N.D. 2015. Pe-
thonology and Diagnostic Pro-cedures for Di- ngaruh Senyawa Bioaktif Buah Mangrove
aseses of Cultured penaeid Shrimp. The Avicennia marina terhadap Tingkat Oksidasi
World Aquaculture Society. Baton Rouge, Fillet Ikan Nila Merah (Oreochromis niloti-
Louisiana, 70803.USA. cus) selama Penyimpanan Dingin. Jurnal Pe-
Manilal A, Sujith S, Seghal K. 2009. Biopotensial ngolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan.
of mangroves collected from the Southwest 4 (2), 115-123.
Coast of India. Journal Biotechnology and Subashree M, Mala P, Umamaheswari m,
Biochemistry 4(1): 59-65. Jayakumari M, Maheswari K, Sevanti T,
Musallamah, Aunurrohim. Dan Abdulgani, N. Manikandan T. 2010. Screening of antibac-
2007. Pengaruh Paparan Timbal (Pb) terha- terial properties of Avicennia marina from
dap Perubahan Histopatologis Hepatopan- Pichavaram mangrove. International Journal
kreas Udang Galah (Macrobrachium Rosen- of Current Research 1:016-019.
bergii De Mann). [Skripsi]. Jurusan Biologi, Widanarni, Noermala, J.I., dan Sukenda. 2014.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Prebiotik, probiotik, dan sinbiotik untuk me-
Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember. ngendalikan koinfeksi Vibrio harveyi dan
Naiborhu, P.E. 2002. Ekstraksi dan Manfaat Eks- IMNV pada udang vaname. Jurnal Akuakul-
trak Mangrove (Sonneratia alba dan Sonne- tur Indonesia. 13 (1), 11-20.
ratia caseolaris) sebagai Bahan Alami Anti- Zhahrah, Z., Nur, I., dan Sabilu, K. 2016. Kerusa-
bakterial pada Patogen Udang Windu, V. kan Jaringan Hepatopankreas pada Udang
Harveyi. [Tesis]. Fakultas Perikanan dan Ilmu Vaname (Litopenaeus vanamei) Akibat Papa-
Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. ran Logam Berat Nikel (Ni) secara buatan.
Nasi, L., Prayetno, S.B., dan Sarjito. 2011. Kajian [Skripsi]. Program Studi Budidaya Perairan
Bakteri Penyebab Vibriosis pada Udang Se-
FPIK Universitas Halu Oleo Kendari.
Sulawesi Tenggara.

Anda mungkin juga menyukai