Anda di halaman 1dari 7

BAB 75

Unit XIV
Hormon-Hormon Hipofisis dan
Pengaturannya oleh Hipotalamus

Secara embriologis, kedua bagian hipofisis berasal dari dua


Kelenjar Hipofisis dan
sumber yang berbeda hipofisis anterior berasal dari kantong
Hubungannya dengan
Rathke, yang merupakan invaginasi epitel faring saat
Hipotalamus
pembentukan embrio dan hipofisis posterior berasal dari
Kelenjar Hipofisis Memiliki penonjolan jaringan saraf hipotalamus. Asal mula hipofisis
Dua Bagian yang Berbeda— anterior dari epitel faring ini dapat menjelaskan sifat epiteloid
selnya, sedangkan asal mula hipofisis posterior dari jaringan
Anterior dan Posterior. Kelenjar pituitari (Gambar 75-1), yang neural dapat menjelaskan adanya sejumlah besar sel tipe glia
juga disebut sebagai hipofisis, merupakan kelenjar kecil dengan
dalam kelenjar ini.
diameter kira-kira 1 cm dan berat 0,5 sampai 1 gram terletak di
Enam hormon peptida yang penting ditambah beberapa
sela tursika, rongga tulang pada basis otak, dan dihubungkan
hormon yang kurang penting disekresikan oleh hipofisis
dengan hipotalamus oleh tangkai pituitari (atau hipofisis). Secara
anterior, dan dua hormon peptida penting disekresikan oleh
fisiologis, kelenjar hipofisis dapat dibagi menjadi dua bagian yang
hipofisis posterior. Hormon yang disekresikan oleh hipofisis
berbeda: hipofisis anterior yang juga dikenal sebagai
anterior berperan penting dalam pengaturan fungsi metabolik di
adenohipofisis, dan hipofisis posterior yang juga dikenal sebagai
seluruh tubuh, Seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 75-2.
neurohipofisis. Di antara kedua bagian ini terdapat daerah kecil,
yang relatif avaskuler yang disebut sebagai pars intermedia, yang • Growth hormone meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh
pada manusia tidak terlalu berkembang tapi pada beberapa jenis dengan cara memengaruhi pembentukan protein, pembelahan
hewan tingkat rendah ukurannya lebih besar dan lebih berfungsi. sel dan diferensiasi sel.

Kelenjar
tiroid
Pertumbuhan
Tirotropin

Hipotalamus
Peningkatan kadar
glukosa darah
ACH
Kiasama
optikum
Badan mamilaris Kortikotropin Meningkatkan
Kelenjar sekresi insulin
hipofisis
Adrenal cortex
anterior Perangsangan
Tangkai hipofisis Folikel
Pankreas
Lutein
Ovary
Hipofisis anterior Hipofisis posterior
Prolaktin
Mammary
gland

Pars inetmedia
Gambar 75-2 Fungsi metabolik hormon kelenjar hipofisis
Gambar 75-1 Kelenjar dan Reproduksi anterior. ACH, hormon kortikosteroid adrenal.

895
Unit XIV Endokrinologi dan Reproduksi

• Adrenokortikotropin (kortikotropin) mengatur sekresi Sel gamma Sel alfa Sel asidofil Sel basofil
beberapa hormon adrenokortikal, yang memengaruhi (γ) Sinusoid (α ) epsilon (ε ) delta (δ )
metabolisme glukosa, protein, dan lemak.
• Thyroid-stimulating hormone (tirotropin) mengatur
kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar
tiroid, dan hormon ini mengatur kecepatan sebagian besar
reaksi kimia dalam tubuh.
• Prolaktin meningkatkan pertumbuhan kelenjar payudara dan
produksi air susu.
• Dua jenis hormon gonadotropin, follicle-stimulating hormone
dan luteinizing hormone, mengatur pertumbuhan ovarium
dan testis, serta aktivitas hormonal dan reproduksinya.

Kedua hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis


posterior ini mempunyai peranan lain.
• Hormon antidiuretik (juga disebut vasopresin) mengatur Sel beta ( β )
kecepatan ekskresi air ke dalam urine sehingga membantu Gambar 75-3 Struktur setular kelenjar hipofisis anterior. (Dari
mengatur konsentrasi air dalam cairan tubuh. Guyton: Physiology of the Human Body. 6th Ed. Philadelphia,
• Oksitosin membantu menyalurkan air susu dari kelenjar Saunders College Publishing, 1984.) (Tampilan berwarna bisa
dilihat pada Student Consult.)
payudara ke puting susu selama pengisapan, dan membantu
kelahiran bayi pada akhir kehamilan. mengenai jenis sel, hormon yang diproduksi oleh setiap jenis sel,
dan kerja fisiologis sel. Kelima jenis sel ini adalah sebagai berikut.
Kelenjar Hipofisis Anterior Mengandung Beberapa
Jenis Sel Berbeda yang Menyintesis dan Menyekresi 1. Somatotropik—growth hormone manusia (hGH)
Hormon. Biasanya, terdapat satu jenis sel untuk setiap hormon 2. Kortikotropik—adrenokortikotropin (ACTH)
utama yang dibentuk dalam kelenjar hipofisis anterior. Dengan 3. Tirotropik—thyroid-stimulating hormone (TSH)
menggunakan metode pulasan khusus yang terikat pada
4. Gonadotropik—hormon gonadotropin, termasuk luteinizing
antibodi dengan afinitas tinggi, yang berkaitan dengan jenis
hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)
hormon berbeda, setidaknya ada lima jenis sel yang dapat
dibedakan (Gambar 75-3). Tabel 75-1 menampilkan ringkasan 5. Laktotropik—prolaktin (PRL)

Tabel 75-1 Berbagai Sel dan Hormon di Kelenjar Hipofisis Anterior dan Fungsi Fisiologisnya

Sel Hormone Bentuk kimia Fungsi Fisiologis

Somatotropik Growth hormone (GH; Rantai tunggal 191 asam Merangsang pertumbuhan tubuh; merangsang
somatotropin) amino sekresi IGF-1; merangsang lipolisis; menghambat
kerja insulin pada metabolisme karbohidrat dan lemak
Kortikotropik Hormon adrenokortikotropik Rantai tunggal 39 Merangsang produksi glukokortikoid dan androgen
(ACTH; kortikotropin) asam amino oleh korteks adrenal; mempertahankan ukuran zona
fasikulata dan zona retikulus pada korteks

Gonadotropik Thyroid-stimulating hormone Glikoprotein dua subunit α Merangsang produksi hormon tiroid oleh set folikular
(TSH; tirotropin) (89 asam amino) and β tiroid; mempertahankan ukuran sel folikular
(112 asam amino)
Gonadotropes Follicle-stimulating hormone Glikoprotein dua subunit α Merangsang perkembangan folikel ovarium;
(FSH) (89 amino acids) and β mengatur spermatogenesis dalam testis
(112 asam amino)
Luteinizing hormone (LH) Glikoprotein dua subunit, α Menyebabkan ovulasi dan pembentukan korpus
(89 amino acids)and β luteum dalam ovarium; merangsang produksi
(112 asam amino) esterogen dan progesteron oleh ovarium;
merangsang produksi testosteron oleh testis
Laktotropik Prolaktin (PRL) Rantai tunggal 198 asam Merangsang produksi dan sekresi air susu-
Mamotropik IGF, amino
faktor pertumbuhan
seperti insulin

896
Bab 75 Hormon-Hormon Hipofisis dan Pengaturannya oleh Hipotalamus

Sekitar 30 sampai 40 persen sel kelenjar hipofisis anterior


merupakan sel jenis somatotropik yang menyekresi growth
hormone, dan sekitar 20 persen merupakan jenis kortikotropik

Unit XIV
yang menyekresi ACTH. Sel jenis lain masing-masing hanya 3 Hipotalamus
sampai 5 persen dari seluruh sel kelenjar ini; namun, sel-sel ini
menyekresi hormon yang sangat kuat untuk mengatur fungsi
tiroid, fungsi seksual, dan sekresi air susu dari payudara.
Kiasma
Sel jenis somatotropik sangat kuat dipulas dengan pulasan optikum Badan mamilaris
asam dan oleh karena itu disebut asidofilik. Jadi, tumor kelenjar
hipofisis yang menyekresi banyak sekali growth hormone manusia Eminensia medina
disebut sebagai tumor asidofilik. Pleksus kapiler
primer
Arteri
Hormon Hipofisis Posterior Disintesis oleh Badan Sel di Pembuluh darah
dalam Hipotalamus. adan sel yang menyekresi hormon hipofisis porta hipotalamus-
posterior tidak terletak di dalam kelenjar hipofisis posterior Kelenjar hipofisis
itu sendiri tetapi dalam neuron besar, disebut neuron hipofisis
anterior Kelenjar hipofisis
magnoselular, yang terletak di nukleus supraoptik dan posterior
paraventrikular hipotalamus. Hormon tersebut kemudian Sinus-sinus
Vein
diangkut di dalam aksoplasma serabut saraf neuron yang berjalan
dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis posterior. Peristiwa ini akan
dibahas kemudian di bab ini.
Gambar 75-4 Sistem porta hipotalamus-hipofisis

Hipotalamus Mengatur Sekresi Kelenjar Hipofisis besar hormon hipofisis yang sangat penting. besar hormon
hipofisis yang sangat penting.
Hampir semua sekresi kelenjar hipofisis diatur baik oleh hormon
maupun sinyal saraf yang berasal dari hipotalamus. Bila kelenjar Pembuluh Darah Porta Hipotalamus-Hipofisis pada
hipofisis ini diangkat dari letak normalnya di bawah hipotalamus Kelenjar Hipofisis Anterior
dan ditransplantasikan ke beberapa bagian tubuh lain, kecepatan Kelenjar hipofisis anterior merupakan kelenjar yang
sekresi berbagai hormonnya (kecuali prolaktin) akan sangat mempunyai banyak sekali pembuluh darah dengan sinus kapiler
menurun. yang sangat luas di antara sel-sel kelenjar. Hampir semua darah
Sekresi kelenjar hipofisis posterior diatur oleh sinyal saraf yang yang memasuki sinus ini mula-mula akan melewati ruang
berasal dan hipotalamus dan berakhir dihipofisis posterior. kapiler (capillary bed) di bagian bawah hipotalamus. Darah
Sebaliknya, sekresi kelenjar hipofisis anterior diatur oleh hormon kemudian melewati pembuluh porta hipolalamus-hipofisis kecil
yang disebut hormon (atau faktor) pelepas hipotalamus dan ke sinus hipofisis anterior. Gambar 75-4 menunjukkan bagian
hormon (faktor) panghambat hipotalamus yang disekresi dalam paling bawah dari hipotalamus yang disebut eminensia mediana,
hipotalamus dan selanjutnya dijalarkan ke hipofisis anterior, yang bagian inferiornya berhubungan dengan tangkai hipofisis.
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 75-4, melalui pembuluh Arteri kecil menembus ke dalam eminensia mediana dan
darah kecil yang disebut pembuluh darah porta hipotalamus- kemudian pembuluh darah tambahan yang lain kembali ke
hipofisis. Di dalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas permukaan eminensia, bersatu untuk membentuk pembuluh
dan hormon penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan darah porta hipotalamus-hipofisis. Pembuluh darah ini akan
mengatur sekresi kelenjar tersebut. Sistem pengaturan ini akan berjalan ke bawah sepanjang tangkai hipofisis untuk
dibahas di bagian lain dalam bab ini. mengalirkan darah ke sinus hipofisis anterior.

Hipotalamus menerima sinyal dari banyak sumber dalam Hormon Pelepas dan Hormon Penghambat
sistem saraf. Jadi, bila seseorang mendapat rangsangan nyeri, Hipotalamus Disekresikan ke dalam Eminensia Mediana.
sebagian sinyal nyeri itu akan dijalarkan ke hipotalamus. Neuron khusus di dalam hipotalamus mensintesis dan
Demikian juga, bila seseorang menderita depresi atau menyekresi hormon pelepas dan hormon penghambat
kegembiraan yang sangat kuat, sebagian sinyal itu akan dijalarkan hipotalamus yang mengatur sekresi hormon hipofisis anterior.
ke hipotalamus. Rangsangan penghidu yang merupakan bau yang Neuron ini berasal dari berbagai bagian hipotalamus dan
menyenangkan atau yang tidak menyenangkan akan menjalarkan mengirimkan serabut sarafnya ke eminensia mediana dan tuber
komponen sinyal yang kuat secara langsung dan melewati sinereum, suatu perluasan jaringan hipotalamus ke tangkai
nukleus amigdala ke hipotalamus. Bahkan konsentrasi bahan hipofisis.
makanan, elektrolit, air, dan berbagai hormon yang ada di dalam Bagian ujung serat saraf ini berbeda dengan kebanyakan
darah dapat merangsang atau menghambat berbagai bagian ujung serat saraf yang ada di sistem saraf pusat; fungsi serat ini
hipotalamus. Jadi, hipotalamus merupakan pusat pengumpul di sistem saraf pusat bukan untuk menghantarkan sinyal dari
informasi mengenai kesehatan bagian dalam tubuh dan sebagian satu neuron ke neuron yang lain, namun hanya menyekresikan
besar informasi ini digunakan untuk mengatur sekresi sebagian hormon pelepas dan hormon penghambat hipotalamus ke dalam

897
Unit XIV Endokrinologi dan Reproduksi

cairan jaringan. Hormon-hormon ini segera diabsorbsi ke listrik di daerah ini merangsang ujung saraf dan menyebabkan
dalam kapiler sistem porta hipotalamus-hipofisis dan langsung pelepasan semua hormon hipotalamus. Akan tetapi, badan sel
diangkut ke sinus kelenjar hipofisis anterior. neuron yang menyebar ke eminensia mediana ini terletak di
daerah khusus di hipotalamus atau di daerah yang berdekatan
Hormon Pelepas dan Penghambat Hipotalamus dengan bagian basal otak. Tempat yang spesifik dari badan sel
Mengatur Sekresi Hipofisis Anterior. Hormon pelepas dan neuron yang membentuk berbagai hormon pelepas dan hormon
hormon penghambat berfungsi mengatur sekresi hormon penghambat hipotalamus ini masih belum diketahui seluruhnya,
hipofisis anterior. Untuk sebagian besar hormon hipofisis sehingga dapat menyesatkan penjelasan yang akan diberikan di
anterior, yang penting adalah hormon pelepas, tetapi untuk sini.
prolaktin, hormon penghambat hipotalamus kemungkinan
lebih berpengaruh terhadap pengaturan hormon. Hormon-
hormon pelepas dan penghambat hipotalamus dirangkum pada Fungsi Fisiologis Growth Hormone
Tabel 75-2 dan hormon-hormon tersebut adalah sebagai
berikut.
Selain growth hormone, semua hormon utama yang dikeluarkan
1. Hormon-pelepas tirotropin (TRH), yang menyebabkan
oleh kelenjar hipofisis anterior mempunyai efek utama pada
pelepasan thyroidfstimurating hormone. kelenjar sasaran yang dirangsangnya, meliputi kelenjar tiroid,
2. Hormon-pelepas kortikotropin (CRH), yang menyebabkan korteks adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar payudara. Fungsi
pelepasan adrenokortikotropin setiap hormon hipofisis ini sangat erat hubungannya dengan
3. Hormon pelepas growth hormone (GHRH), yang fungsi dari masing-masing kelenjar sasaran, kecuali growth
menyebabkan pelepasan growth hormone dan hormon hormone; fungsi hormon ini akan dibahas di bab selanjutnya
penghambat growth hormone (GHIH), juga disebut bersama dengan kelenjar sasarannya. Growth hormone, berbeda
somatostatin, yang menghambat pelepasan growth hormone. dengan hormon Iainnya, tidak berfungsi pada organ sasarannya
4. Hormon pelepas gonadotropin (GnRH), yang menyebabkan tetapi berpengaruh secara langsung pada seluruh atau hampir
pelepasan dua hormon gonadotropik, lmteinizing hormone seluruh jaringan tubuh.
dan foloicoe-stimuoating hormone.
5. Hormon penghambat prolaktin (PIH), yang menghambat Growth Hormone Meningkatkan Pertumbuhan
sekresi prolaktin. Banyak Jaringan Tubuh
Growth hormone, yang juga disebut sebagai hormon somatotropik
Hormon hipotalamus tambahan lainnya adalah hormon atau somatotropin, merupakan molekul protein kecil yang terdiri
yang merangsang sekresi prolaktin, dan beberapa hormon yang
dari 191 asam amino yang dihubungkan dengan rantai tunggal
menghambat pelepasan hormon hipofisis anterior. Setiap
dan mempunyai berat molekul 22.005. Hormon ini menyebabkan
hormon yang penting akan dibahas lebih terperinci dan sistem
pertumbuhan seluruh jaringan tubuh yang memang mampu
hormon spesifik yang diatur oleh hormon-hormon tersebut juga
untuk tumbuh. Hormon ini menambah ukuran sel dan
akan disajikan di bab ini dan bab selanjutnya.
meningkatkan proses mitosis yang diikuti dengan bertambahnya
Daerah Spesifik di Hipotalamus Mengatur Sekresi jumlah sel dan diferensiasi khusus beberapa tipe sel tertentu
Hormon Pelepas dan Penghambat Hipotalamus yang seperti sel pertumbuhan tulang dan sel otot awal.
Semua atau sebagian besar hormon hipotalamus disekresi pada Gambar 75-5 menggambarkan grafik berat badan dua tikus
ujung serat saraf yang terletak di dalam eminensia mediana seperindukan yang sedang tumbuh; salah satu tikus disuntik
sebelum diangkut ke kelenjar hipofisis anterior. Perangsangan growth hormone setiap hari dan tikus lainnya tidak men-

Tabel 75-2 Hormon Pelepas dan Penghambat Hipotalamus yang Mengatur Sekresi Kelenjar Hipofisis Anterior

Hormon Struktur Kerja Utama ada Hipofisis Anterfor

Hormon pelepas tirotropin (TRH) Peptida 3 asam amino Merangsang sekresi TSH oleh tirotropik
Hormon pelepas gonadotropin (GnRH) Rantai tunggal 10 asam amino Merangsang sekresi FSH dan LH
oleh gonadotropik
Hormon pelepas kortikotropin Rantai tunggal 41 asam amino Merangsang sekresi ACTH
oleh kortikotropik
Hormon pelepas growth hormone (GHRH) Rantai tunggal 44 asam amino Merangsang sekresi ACTH oleh
kortikotropik
Hormon penghambat growth hormone Rantai tunggal 14 asam amino Merasangan sekresi hormon
(somatostatin) Menghambat sekresi prolaktin
oleh laktotropik
Hormon penghambat prolaktin Dopamin (katekolamin)

ACTH, hormon adrenokortikotropik; FSH,follicle-stimulating hormone; LH, luteinizing hormone; TSH, thyroid-stimulating hormone.

898
Unit XIV Endokrinologi dan Reproduksi

nya sangat tebal sehingga ukuran tangannya sampai dua kali


ukuran normal. Selain efek tersebut, perubahan pada vertebra Nukleus
biasanya menyebabkan orang itu bungkuk, yang secara klinis paraventrikular
disebut sebagai kifosts. Akhirnya, banyak organ jaringan lunak, Nukleus
seperti lidah, hati, dan khususnya ginjal, sangat membesar. supraoptik
Penurunan Sekresi Growth Hormone Kemungkinan
Berperan datam Menyebabkan Proses Penuaan Kiasma
optikum Badan mamilaris
Pada orang yang tidak mampu lagi untuk menyekresikan growth
hormone, beberapa proses penuaannya mengalami percepatan. Traktus
Contohnya, seseorang berusia 50 tahun, yang tidak mempunyai hipotalamus-
growth hormone selama bertahun-tahun mungkin akan memiliki hipofisis
penampilan seperti orang yang berusia 65 tahun. Tampilannya yang
lebih tua tampaknya terutama akibat penurunan penimbunan
protein di sebagian besar jaringan tubuh dan peningkatan Hipofisis anterior Hipofisis posterior
penimbunan lemak jaringan tersebut. Pengaruh fisik dan
fisiologisnya adalah meningkatnya pengerutan kulit, menurunnya
kecepatan fungsi beberapa organ, dan berkurangnya massa dan
kekuatan otot.
Sejalan dengan bertambah tuanya seseorang, konsentrasi growth
hormone plasma rata-rata berubah kira-kira sebagai berikut. Gambar 75-9 Pengaturan hipofisis posterior oleh hipotalamus.

ng/ml
5 sampai 20 tahun 3
potong yang terletak di dalam hipotalamus dan bukan oleh bagian
20 sampai 40 tahun 6 akhir saraf yang terletak di dalam kelenjar hipofisis posterior. Hal ini
40 sampai 70 tahun 1.6 terjadi karena pada awalnya hormon disintesis di dalam badan sel
nukleus supraoptik dan nukleus paraventrikular dan kemudian
Jadi, sangat mungkin bahwa beberapa efek penuaan yang normal bergabung dengan protein "pembawa" yang disebut neurofisin
disebabkan oleh kekurangan sekresi growth hormone. Bahkan, diangkut ke ujung saraf di dalam kelenjar hipofisis posterior, dan
beberapa penelitian mengenai terapi growth hormone pada orang tua untuk dapat mencapai kelenjar itu dibutuhkan waktu beberapa hari.
menunjukkan tiga efek penting yang bermanfaat: (1) peningkatan ADH dibentuk terutama di dalam nukleus supraoptik, sedangkan
timbunan protein di dalam tubuh, terutama di dalam otot; (2) oksitosin dibentuk terutama di dalam nukleus paraventrikular.
penurunan penimbunan Iemak; dan (3) perasaan meningkatnya
Masing-masing nukleus ini dapat menyintesis hormon kedua kira-
energi. Penelitian lainnya, bagaimanapun telah menunjukkan bahwa
pengobatan pasien usia tua dengan rekombinan growth hormone kira seperenam dari hormon primernya.
dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak diinginkan Bila impuls saraf dijalarkan sepanjang serat yang berjalan dari
termasuk resistansi insulin dan diabetes, edema, carpal tunnel nukleus supraoptik atau nukleus paraventrikel, hormon segera
syndrorne, dan arthralgia (nyeri sendi). Oleh karena itu, terapi dilepaskan dari granula sekretorik di ujung saraf melalui mekanisme
rekombinan growth hormone pada umumnya tidak sekresi yang biasa, yakni dengan cara eksositosis, dan akan
direkomendasikan pada pasien tua sehat dengan fungsi endokrin diabsorbsi oleh kapiler di dekatnya. Neurofisin dan hormon
yang normal. disekresi secara bersamaan, namun karena keduanya berikatan
secara longgar, keduanya hampir dengan segera terpisah. Belum
Kelenjar Hipofisis Posterior dan Hubungannya diketahui apa fungsi neurofisin setelah meninggalkan ujung saraf.
dengan Hipotalamus
Struktur Kimia Hormon Antidiuretik dan Oksitosin
Kelenjar hipofisis posterior, juga disebut neurohipofisis, terutama Oksitosin dan ADH (vasopresin) merupakan polipeptida yang
terdiri dari sel-sel seperti glia yang disebut pituisit. Pituisit ini mengandung sembilan asam amino. Rangkaian asam aminonya
tidak menyekresikan hormon; sel ini hanya bekerja sebagai adalah sebagai berikut.
struktur penunjang bagi banyak sekali serat saraf terminal dan Vasopresin: Cys-Tyr-Phe-Gln-Asn-Cys-Pro-Arg-GlyNH2
ujung saraf terminal dari jaras saraf yang berasal dari nukleus Oksitosin: Cys-Tyr-Ile-Gln-Asn-Cys-Pro-Leu-GlyNH2
supraoptik dan nukleus paraventrikular di hipotalamus, seperti Perhatikan bahwa kedua hormon ini hampir identik kecuali pada
tampak pada Gambar 75-9. Jaras saraf ini berjalan menuju ke vasopresin, fenilalanin dan arginin menggantikan isoleusin dan
neurohipofisis melalui tangkai hipofisis (tangkai hipofisis). leusin pada molekul oksitosin. Kesamaan kedua molekul ini
menjelaskan kesamaan sebagian fungsi keduanya.
Bagian akhir saraf ini merupakan kenop bulbosa yang
mengandung banyak granula sekretorik. Bagian ujung ini terletak
pada permukaan kapiler, tempat granula tersebut menyekresikan Fungsi Fisiologis Hormon Antidiuretik
dua hormon hipofisis posterior: (1) hormon antidiuretik (ADH), Penyuntikan sejumlah ADH yang sangat sedikit sebesar 2 ng
juga disebut sebagai vasopresin, dan (2) oksitosin. dapat menyebabkan berkurangnya ekskresi air oleh ginjal
Bila tangkai hipofisis dipotong di atas kelenjar hipofisis tetapi (antidiuresis). Efek antidiuretik ini telah dibahas secara terperinci
seluruh hipotalamusnya dibiarkan utuh, hormon hipofisis di Bab 28. Singkatnya, bila hormon ADH ini tidak ada, maka
posterior akan terus disekresikan secara normal, sesudah tubulus dan duktus koligentes hampir tidak permeabel terhadap
mengalami penurunan sekresi sementara selama beberapa hari; air, sehingga mencegah reabsorpsi air dalam jumlah yang
kemudian hormon tersebut disekresikan oleh ujung serat yang ter- signifikan dan karena itu mempermudah keluarnya air yang

904
BAB 77

Unit XIV
Hormon Adrenokortikoid

Kedua kelenjar adrenal, yang Dari korteks adrenal dapat dikenali lebih dari 30 jenis
masing-masing mempunyai be- steroid, namun hanya dua jenis yang berguna untuk fungsi
rat kira-kira 4 gram, terletak di endokrin manusia: aldosteron, yang merupakan mineralokor-
kutub superior kedua ginjal. Se- tikoid utama, dan kortisol yang merupakan glukokortikoid
perti yang tampak pada Gam- utama.
bar 77-1, tiap kelenjar terdiri
atas dua bagian yang berbeda.
yakni medula adrenal, dan korteks adrenal. Medula adrenal, yang Sintesis dan Sekresi Hormon
merupakan 20 persen bagian kelenjar terletak di pusat kelenjar, Adrenokortikoid
dan secara fungsional berkaitan dengan sistem saraf simpatis;
menyekresi hormon-hormon epinefrin dan norepinefrin sebagai Korteks Adrenal Mempunyai Tiga Lapisan Berbeda.
respons terhadap rangsangan simpatis. Selanjutnya, hormon- Gambar 77-1 menunjukkan bahwa korteks adrenal terdiri atas
hormon ini akan menyebabkan efek yang hampir sama dengan tiga lapisan yang relatif berbeda.
perangsangan langsung pada saraf-saraf simpatis di seluruh ba-
gian tubuh. Hormon-hormon ini dan pengaruhnya telah dibica- 1. Zona glomerulosa, lapisan tipis sel-sel yang terletak tepat di
rakan secara detail pada Bab 60 berkaitan dengan sistem saraf bawah kapsul, membentuk sekitar 15 persen korteks adre-
simpatis. nal. Pada kelenjar adrenal, sel-sel tersebut merupakan satu-
Korteks adrenal menyekresi kelompok hormon yang berbeda satunya yang menyekresi aldosteron dalam jumlah berarti
sama sekali, yakni kortikosteroid. Hormon ini seluruhnya disinte- karena sel-sel tersebut mengandung enzim aldosteron sinta-
sis dari kolesterol steroid, dan semuanya mempunyai rumus ki-
mia yang sama. Akan tetapi, perbedaan yang sangat sedikit dalam
struktur molekulnya memberikan beberapa fungsi penting yang
berbeda.
Zona glomerulosa
aldosterone
Kortikosteroid: Mineralokortikoid, Glukokortikoid, dan
Androgen. Ada dua jenis hormon adrenokortikoid yang utama, Zona fasikulata
yakni mineralokortikoid dan glukokortikoid, yang disekresikan Cortisol
oleh korteks adrenal. Selain hormon ini, korteks adrenal juga and
androgens
menyekresi sedikit hormon kelamin, terutama hormon andro- Zona retikularis
gen, yang efeknya pada tubuh hampir mirip dengan hormon ke-
lamin laki-laki testosteron. Dalam keadaan normal hormon- Medula
(katekolamin) Korteks
hormon kelamin tersebut hanya sedikit bermakna, walaupun
pada beberapa kelainan korteks adrenal tertentu, jumlah hormon
yang berlebihan dapat disekresikan (yang akan dibicarakan ke-
mudian di bab ini) dan dapat menimbulkan efek maskulinisasi.
Hormon mineralokortikoid dinamakan demikian karena
hormon ini terutama memengaruhi elektrolit ("minerar) cairan
ekstraselular, terutama natrium dan kalium. Disebut glukokor- Potongan yang diperbesar
tikoid karena hormon ini mempunyai efek penting yang mening-
katkan konsentrasi glukosa darah. Glukokortikoid juga mempu-
nyai efek tambahan pada metabolisme protein dan metabolisme Gambar 77-1 Sekresi hormon adrenokortikoid oleh berbagai
lemak yang sama pentingnya untuk fungsi tubuh seperti efek zona dalam korteks adrenal dan sekresi katekolamin oleh
glukokortikosteroid pada metabolisme karbohidrat. medula adrenal.

921

Anda mungkin juga menyukai