e
l
a
s
biologi XI
SISTEM ENDOKRIN
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami tentang karakteristik kelenjar endokrin.
2. Memahami tentang kelenjar hipofisis.
3. Memahami tentang kelenjar tiroid dan paratiroid.
4. Memahami tentang kelenjar pineal, kelenjar timus, dan kelenjar pencernaan.
5. Memahami tentang kelenjar pankreas dan kelenjar adrenal.
6. Memahami tentang kelenjar kelamin dan plasenta.
Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman (yang menggerakkan). Hormon adalah
senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju ke sel-sel atau jaringan
tubuh. Hormon hanya dapat memengaruhi sel-sel target yang memiliki respons khusus.
Pengaruh hormon terhadap jaringan tubuh dapat terjadi dalam waktu singkat (beberapa
detik) hingga beberapa tahun. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu).
Bersama-sama dengan sistem saraf, sistem endokrin berfungsi mengatur aktivitas tubuh
seperti metabolisme, pertumbuhan, perkembangan seksual, siklus nutrisi, siklus menstruasi,
homeostasis, dan siklus tidur.
2
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
3
Kelenjar Hormon Fungsi Hormon
• LH (Luteinizing • Pada wanita, LH bersama estrogen
Hormone) berfungsi merangsang ovulasi dan
pembentukan progesteron oleh
korpus luteum di dalam ovarium.
• Pada pria, LH berfungsi
Lobus hipofisis
merangsang sel-sel interstisial
anterior
pada testis untuk berkembang dan
menghasilkan testosteron.
Lobus hipofisis
• Merangsang kontraksi otot polos
posterior
pada uterus saat proses persalinan.
Oksitosin • Merangsang kontraksi sel-sel
kontraktil dan kelenjar susu agar
mengeluarkan ASI.
4
1.) Hipersekresi somatotropin
• Gigantisme adalah gangguan akibat hipersekresi somatotropin
selama masa remaja sebelum penutupan cakram epifisis. Gigantisme
menyebabkan penderitanya tumbuh seperti raksasa.
• Akromegali adalah gangguan akibat hipersekresi somatotropin selama
masa remaja setelah penutupan cakram epifisis. Hal ini menyebabkan
penderitanya mengalami pembesaran tulang yang tidak proporsional.
Misalnya penambahan ketebalan tulang pipih pada wajah, serta
pembesaran pada tangan dan kaki.
2.) Hiposekresi somatotropin
Jika tubuh kekurangan (hiposekresi) somatotropin selama masa kanak-kanak,
pertumbuhan akan terhenti dan akan terjadi kekerdilan (dwarfisme).
b. ADH (antidiuretic hormone)
1.) Hipersekresi ADH dapat menyebabkan terjadinya peningkatan volume darah.
2.) Hiposekresi ADH dapat menyebabkan diabetes insipidus, yaitu produksi urine
yang berlebihan disertai rasa haus yang terus-menerus.
5
Hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar tiroid dapat menimbulkan
gangguan pada tubuh jika jumlahnya kurang atau melebihi normal. Gangguan-gangguan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Hipersekresi kelenjar tiroid (hipertiroidisme)
1.) Penyakit Grave adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pembengkakan
di bawah kantong mata, sehingga bola mata menonjol.
2.) Morbus basedowi adalah gangguan yang ditandai dengan adanya perasaan
gugup, nadi dan napas cepat serta tidak teratur, dan mata lebar (eksoftalmus).
b. Hiposekresi kelenjar tiroid (hipotiroidisme)
1.) Kretinisme adalah gangguan yang terjadi pada masa pertumbuhan, sehingga
penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal.
2.) Miksedema adalah gangguan yang terjadi saat masa pertumbuhan sudah
berhenti. Gejala miksedema antara lain adalah laju metabolisme rendah, suhu
tubuh rendah, rambut rontok, dan bengkak di seluruh tubuh atau disebut
edema. Edema merupakan akumulasi air dan musin di bawah kulit.
6
4. Kelenjar Pineal (Epifisis Serebri)
Kelenjar pineal merupakan kelenjar yang terletak di langit-langit otak. Kelenjar ini
berfungsi menghasilkan hormon melatonin. Produksi melatonin paling tinggi pada
malam hari dan paling rendah pada siang hari.
5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan kelenjar yang terletak di bagian posterior toraks di atas jantung.
Kelenjar ini terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan. Pada bayi yang baru lahir,
beratnya sekitar 10 gram dan saat pubertas, sudah berkembang menjadi sekitar 30–40
gram. Kelenjar timus akan menyusut secara perlahan-lahan pada saat dewasa. Kelenjar
timus menghasilkan hormon timosin dan timopoietin, serta menjadi tempat penimbunan
hormon somatotropin.
Sebagai tempat penimbunan hormon somatotropin, kelenjar timus juga bertanggung
jawab terhadap pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh
pada saat usia pertumbuhan. Jika kekurangan kelenjar timus, akan menderita kretinisme
(kekerdilan). Namun, jika kelebihan akan menderita gigantisme (raksasa). Fungsi kelenjar
timus sebagai tempat penimbunan hormon somatotropin hanya berlangsung selama
masa pertumbuhan dan akan berhenti setelah dewasa.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal dan kelenjar timus
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
7
Kelenjar Hormon Fungsi Hormon
6. Kelenjar Pencernaan
a. Lambung
Selain sebagai organ dan kelenjar pencernaan, lambung juga berperan sebagai
kelenjar endokrin yang dapat menghasilkan hormon. Hormon yang dihasilkan oleh
lambung adalah gastrin. Gastrin diproduksi oleh sel G di dinding lambung.
b. Usus halus
Sama halnya dengan lambung, selain sebagai organ dan kelenjar pencernaan, usus
halus juga berperan sebagai kelenjar endokrin. Hormon yang dihasilkan oleh usus
halus adalah sekretin dan kolesistokinin. Sekretin dan kolesistokinin dihasilkan oleh
sel-sel mukosa dinding duodenum.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh lambung dan usus halus dapat dilihat
pada tabel berikut ini.
8
Kelenjar Hormon Fungsi Hormon
Usus halus
• Merangsang kantung empedu agar berkontraksi
dan mengeluarkan empedu ke dalam duodenum.
Kolesistokinin
• Merangsang pankreas agar mengeluarkan
enzim-enzim pankreas ke dalam duodenum.
7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas merupakan organ berbentuk pipih yang terletak di bagian belakang
bawah lambung. Pankreas tersusun dari sel-sel eksokrin dan sel-sel endokrin. Sel-sel
eksokrin berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan, sedangkan sel-sel endokrin
atau disebut pulau Langerhans berfungsi menghasilkan hormon. Hormon-hormon yang
dihasilkan oleh pulau Langerhans adalah glukagon, insulin, somatostatin, dan polipeptida
pankreas.
a. Glukagon dihasilkan oleh sel-sel alfa pulau Langerhans.
b. Insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pulau Langerhans.
9
c. Somatostatin dihasilkan oleh sel-sel delta pulau Langerhans.
d. Polipeptida pankreas (hormon PP) dihasilkan oleh sel F pulau Langerhans.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
10
Kelenjar Hormon Fungsi Hormon
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit melalui
Aldosteron pengendalian kadar natrium dan kalium dalam
darah.
9. Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pada perempuan
Kelenjar kelamin pada perempuan berupa sepasang ovarium. Hormon yang
dihasilkan oleh ovarium adalah estrogen, progesteron, dan protaglandin.
11
SUPER "Solusi Quipper"
Untuk mempermudah dalam mengingat hormon-hormon yang dihasilkan oleh
ovarium, gunakan cara berikut.
PROGRES PROSES
12
10. Plasenta
Plasenta janin menghasilkan beberapa hormon, di antaranya adalah HCG (Human Chorionic
gonadotropin), CRH (Corticotropin Releasing Hormone), relaksin, laktogen plasenta,
estrogen plasenta, progesteron plasenta, prostaglandin plasenta, tirotropin korionik, dan
somatotropin plasenta.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh plasenta dapat dilihat pada tabel
berikut ini.
Prostaglandin
Merangsang kontraksi uterus saat persalinan.
plasenta
13