Anda di halaman 1dari 13

Kurikulum 2006/2013 K

e
l
a
s

biologi XI

SISTEM ENDOKRIN

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami tentang karakteristik kelenjar endokrin.
2. Memahami tentang kelenjar hipofisis.
3. Memahami tentang kelenjar tiroid dan paratiroid.
4. Memahami tentang kelenjar pineal, kelenjar timus, dan kelenjar pencernaan.
5. Memahami tentang kelenjar pankreas dan kelenjar adrenal.
6. Memahami tentang kelenjar kelamin dan plasenta.

Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman (yang menggerakkan). Hormon adalah
senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju ke sel-sel atau jaringan
tubuh. Hormon hanya dapat memengaruhi sel-sel target yang memiliki respons khusus.
Pengaruh hormon terhadap jaringan tubuh dapat terjadi dalam waktu singkat (beberapa
detik) hingga beberapa tahun. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu).
Bersama-sama dengan sistem saraf, sistem endokrin berfungsi mengatur aktivitas tubuh
seperti metabolisme, pertumbuhan, perkembangan seksual, siklus nutrisi, siklus menstruasi,
homeostasis, dan siklus tidur.

A. Karakteristik Kelenjar Endokrin


Kelenjar endokrin memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.
1. Tidak memiliki saluran, sehingga disebut kelenjar buntu. Oleh karena merupakan
kelenjar buntu, hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin langsung disekresikan
ke dalam cairan di sekitar sel-sel.
2. Dapat menyekresikan lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid yang
hanya menyekresikan hormon parathormon.
3. Sekresi hormon dapat dipacu atau dihambat oleh kadar hormon yang lain, senyawa
nonhormon dalam darah, atau impuls saraf. Contohnya TRH (Thyroid Releasing
Hormone) yang dihasilkan oleh hipotalamus dapat memacu sekresi hormon TSH
(Thyroid Stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh lobus anterior hipofisis.
4. Memiliki masa aktif yang berbeda-beda dalam menghasilkan hormon.
a. Hormon yang bekerja seumur hidup meliputi hormon-hormon metabolisme,
misalnya hormon tiroksin, adrenalin, dan insulin.
b. Hormon yang bekerja hanya sampai umur tertentu, misalnya hormon
pertumbuhan.
c. Hormon yang bekerja setelah umur tertentu, misalnya hormon-hormon kelamin
seperti estrogen dan progesteron.
d. Hormon yang hanya bekerja pada saat tertentu, misalnya hormon-hormon
yang berhubungan dengan kelahiran dan produksi ASI.
5. Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan ditopang
oleh jaringan ikat.

B. Kelenjar Endokrin dan Sekresi Hormon


Kelenjar endokrin pada manusia meliputi kelenjar hipofisis (pituitari), tiroid, paratiroid,
pineal, timus, pencernaan, pankreas, adrenal, kelamin, dan plasenta.

1. Kelenjar Hipofisis (Pituitari)


Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak menghasilkan
hormon. Oleh karena itu, kelenjar hipofisis disebut juga master of glands. Kelenjar hipofisis
terletak di bagian dasar hipotalamus dengan ukuran sebesar kacang yang beratnya
0,5 gram. Kelenjar hipofisis terdiri atas tiga lobus, yaitu lobus anterior, intermedia, dan
posterior.
a. Hipofisis lobus anterior
Hipofisis lobus anterior menghasilkan beberapa hormon, antara lain adalah
somatotropin atau GH, tirotropin (TSH), adrenokortikotropik (ACTH), gonadotropin
yang terdiri atas FSH dan LH, serta prolaktin (PRL).
b. Hipofisis lobus intermedia
Hipofisis lobus intermedia menghasilkan hormon endorfin dan MSH.
c. Hipofisis lobus posterior
Hipofisis lobus posterior menghasilkan hormon ADH dan oksitosin.

2
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

Kelenjar Hormon Fungsi Hormon

• Mengendalikan pertumbuhan dan


perbanyakan sel-sel tubuh.
• Menurunkan laju penggunaan
karbohidrat oleh sel-sel tubuh,
sehingga kadar gula darah
meningkat.
• Mempercepat laju sintesis protein
Somatotropin atau dengan cara meningkatkan
Growth Hormone (GH) pemasukan asam amino melalui
membran sel.
• Meningkatkan pemakaian lemak
untuk energi.
• Memengaruhi hati untuk
memproduksi somatomedin yang
berperan dalam pertumbuhan
tulang dan kartilago.
Lobus hipofisis
anterior Tirotropin atau thyroid Meningkatkan pertumbuhan dan
stimulating hormone perkembangan sel-sel kelenjar tiroid, laju
(TSH) produksi tiroksin, dan metabolisme sel.

Merangsang kelenjar korteks adrenal


Adrenokortikotropik untuk menyekresikan glukokortikoid
(ACTH) (hormon untuk metabolisme
karbohidrat).
Gonadotropin:
• Pada wanita, FSH berfungsi
• FSH (Folicle merangsang pertumbuhan
Stimulating folikel di dalam ovarium dan
Hormone) menyekresikan hormon estrogen.
• Pada pria, FSH berfungsi
merangsang testis untuk
memproduksi sperma.

3
Kelenjar Hormon Fungsi Hormon
• LH (Luteinizing • Pada wanita, LH bersama estrogen
Hormone) berfungsi merangsang ovulasi dan
pembentukan progesteron oleh
korpus luteum di dalam ovarium.
• Pada pria, LH berfungsi
Lobus hipofisis
merangsang sel-sel interstisial
anterior
pada testis untuk berkembang dan
menghasilkan testosteron.

Memengaruhi produksi ASI pada saat


Prolaktin (PRL)
hamil dan menyusui.

Menghilangkan rasa nyeri secara alami,


Endorfin merespons stres, dan banyak dihasilkan
saat beraktivitas seperti olahraga.
Lobus hipofisis
intermedia
Merangsang pembentukan pigmen dan
MSH (Melanocyte
penyebaran sel-sel penghasil pigmen
Stimulating Hormone)
(melanosit) pada epidermis.

ADH (Anti-Diuretic Menurunkan volume urine dan


Hormone) atau meningkatkan tekanan darah dengan
vasopresin cara mempersempit pembuluh darah.

Lobus hipofisis
• Merangsang kontraksi otot polos
posterior
pada uterus saat proses persalinan.
Oksitosin • Merangsang kontraksi sel-sel
kontraktil dan kelenjar susu agar
mengeluarkan ASI.

Hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis dapat menimbulkan


gangguan pada tubuh jika jumlahnya kurang atau melebihi normal. Gangguan-gangguan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Somatotropin atau Growth Hormone (GH)
Jika sekresi hormon somatotropin kurang atau melebihi normal, akan terjadi
beberapa gangguan berikut.

4
1.) Hipersekresi somatotropin
• Gigantisme adalah gangguan akibat hipersekresi somatotropin
selama masa remaja sebelum penutupan cakram epifisis. Gigantisme
menyebabkan penderitanya tumbuh seperti raksasa.
• Akromegali adalah gangguan akibat hipersekresi somatotropin selama
masa remaja setelah penutupan cakram epifisis. Hal ini menyebabkan
penderitanya mengalami pembesaran tulang yang tidak proporsional.
Misalnya penambahan ketebalan tulang pipih pada wajah, serta
pembesaran pada tangan dan kaki.
2.) Hiposekresi somatotropin
Jika tubuh kekurangan (hiposekresi) somatotropin selama masa kanak-kanak,
pertumbuhan akan terhenti dan akan terjadi kekerdilan (dwarfisme).
b. ADH (antidiuretic hormone)
1.) Hipersekresi ADH dapat menyebabkan terjadinya peningkatan volume darah.
2.) Hiposekresi ADH dapat menyebabkan diabetes insipidus, yaitu produksi urine
yang berlebihan disertai rasa haus yang terus-menerus.

2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)


Kelenjar tiroid terletak di bawah laring. Kelenjar ini terdiri atas folikel-folikel dalam dua
lobus lateral. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid adalah hormon tiroksin
(tetraiodotironin), triiodotironin, dan kalsitonin. Hormon tiroksin lebih banyak dihasilkan
daripada triiodotironin, yaitu 90% tiroksin dan 10% triiodotironin. Keduanya tersusun dari
asam amino tirosin yang mengandung iodin. Kekurangan iodin dalam waktu yang lama
akan menyebabkan tiroid membengkak atau dikenal dengan nama penyakit gondok.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Kelenjar Hormon Fungsi Hormon

• Meningkatkan laju metabolisme sel.


• Merangsang konsumsi oksigen.
Tiroksin dan
• Meningkatkan pengeluaran energi panas.
triiodotironin
Tiroid • Mengatur pertumbuhan dan perkembangan
normal tulang, gigi, jaringan ikat, dan saraf.

Menurunkan kadar kalsium dalam darah dengan cara


Kalsitonin
mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.

5
Hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar tiroid dapat menimbulkan
gangguan pada tubuh jika jumlahnya kurang atau melebihi normal. Gangguan-gangguan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Hipersekresi kelenjar tiroid (hipertiroidisme)
1.) Penyakit Grave adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pembengkakan
di bawah kantong mata, sehingga bola mata menonjol.
2.) Morbus basedowi adalah gangguan yang ditandai dengan adanya perasaan
gugup, nadi dan napas cepat serta tidak teratur, dan mata lebar (eksoftalmus).
b. Hiposekresi kelenjar tiroid (hipotiroidisme)
1.) Kretinisme adalah gangguan yang terjadi pada masa pertumbuhan, sehingga
penderita tidak dapat mencapai pertumbuhan fisik dan mental yang normal.
2.) Miksedema adalah gangguan yang terjadi saat masa pertumbuhan sudah
berhenti. Gejala miksedema antara lain adalah laju metabolisme rendah, suhu
tubuh rendah, rambut rontok, dan bengkak di seluruh tubuh atau disebut
edema. Edema merupakan akumulasi air dan musin di bawah kulit.

3. Kelenjar Paratiroid (Kelenjar Anak Gondok)


Kelenjar paratiroid terletak pada permukaan belakang tiroid. Kelenjar ini terdiri atas
empat organ sebesar biji apel. Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon parathormon
(parathyroid hormone/PTH). Fungsi hormon PTH adalah sebagai berikut.
a. Merangsang aktivitas osteoklas (sel penghancur tulang) yang menyebabkan
pengeluaran kalsium.
b. Meningkatkan kadar kalsium dalam darah dengan cara merangsang reabsorpsi
kalsium dari tubulus ginjal.
c. Mengaktifkan vitamin D yang dibutuhkan untuk reabsorpsi kalsium dalam makanan.
Jika sekresi hormon PTH kurang atau melebihi normal, akan terjadi beberapa
gangguan berikut.
a. Hipersekresi paratiroid (hiperparatiroidisme)
1.) Kerapuhan tulang akibat peningkatan aktivitas sel-sel osteoklas.
2.) Terbentuknya batu ginjal akibat kelebihan ion kalsium yang disekresikan dalam
urine bersama ion fosfat.
b. Hiposekresi paratiroid (hipoparatiroidisme)
1.) Penurunan kadar kalsium dalam darah.
2.) Peningkatan iritabilitas sistem neuromuskular.
3.) Dapat menimbulkan kekejangan otot rangka (tetanus).

6
4. Kelenjar Pineal (Epifisis Serebri)
Kelenjar pineal merupakan kelenjar yang terletak di langit-langit otak. Kelenjar ini
berfungsi menghasilkan hormon melatonin. Produksi melatonin paling tinggi pada
malam hari dan paling rendah pada siang hari.

5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan kelenjar yang terletak di bagian posterior toraks di atas jantung.
Kelenjar ini terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan. Pada bayi yang baru lahir,
beratnya sekitar 10 gram dan saat pubertas, sudah berkembang menjadi sekitar 30–40
gram. Kelenjar timus akan menyusut secara perlahan-lahan pada saat dewasa. Kelenjar
timus menghasilkan hormon timosin dan timopoietin, serta menjadi tempat penimbunan
hormon somatotropin.
Sebagai tempat penimbunan hormon somatotropin, kelenjar timus juga bertanggung
jawab terhadap pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh
pada saat usia pertumbuhan. Jika kekurangan kelenjar timus, akan menderita kretinisme
(kekerdilan). Namun, jika kelebihan akan menderita gigantisme (raksasa). Fungsi kelenjar
timus sebagai tempat penimbunan hormon somatotropin hanya berlangsung selama
masa pertumbuhan dan akan berhenti setelah dewasa.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pineal dan kelenjar timus
dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Kelenjar Hormon Fungsi Hormon


• Mempunyai peranan penting dalam mengatur pola
tidur. Jika produksi melatonin tidak tepat, pola tidur
akan terganggu.
• Menjaga kesehatan kardiovaskular. Sekresi
melatonin yang cukup dapat memberikan pengaruh
yang baik pada kesehatan jantung dan tekanan
darah.
• Menstabilkan suasana hati (mood). Ukuran
Pineal Melatonin kelenjar pineal yang lebih kecil dari normal dapat
meningkatkan risiko skizofrenia dan gangguan mood.
• Menurunkan risiko kanker. Gangguan pada kelenjar
pineal dapat menurunkan fungsinya dan berisiko
mencetuskan kanker. Paparan berlebih terhadap
cahaya juga dapat menurunkan fungsi kelenjar
pineal. Hal ini dapat mengakibatkan kerusakan sel
serta meningkatkan risiko kanker usus.

7
Kelenjar Hormon Fungsi Hormon

• Mencegah gangguan hormon dan siklus menstruasi


pada wanita. Kadar melatonin abnormal yang
dihasilkan oleh kelanjar pineal dapat memengaruhi
hubungan antara hipotalamus dan hipofisis
yang dapat menyebabkan ganguan menstruasi.
Pineal Melatonin Paparan cahaya dan tingkat melatonin juga
dapat berpengaruh pada siklus menstruasi
wanita. Berkurangnya jumlah melatonin dapat
mengakibatkan siklus menstruasi menjadi tidak
teratur dan kemungkinan berpengaruh pada
kesuburan.

Timosin dan Merangsang perkembangan sel T atau limfosit T, yaitu sel


Timus
timopoietin yang penting dalam sistem imunitas.

6. Kelenjar Pencernaan
a. Lambung
Selain sebagai organ dan kelenjar pencernaan, lambung juga berperan sebagai
kelenjar endokrin yang dapat menghasilkan hormon. Hormon yang dihasilkan oleh
lambung adalah gastrin. Gastrin diproduksi oleh sel G di dinding lambung.
b. Usus halus
Sama halnya dengan lambung, selain sebagai organ dan kelenjar pencernaan, usus
halus juga berperan sebagai kelenjar endokrin. Hormon yang dihasilkan oleh usus
halus adalah sekretin dan kolesistokinin. Sekretin dan kolesistokinin dihasilkan oleh
sel-sel mukosa dinding duodenum.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh lambung dan usus halus dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

Kelenjar Hormon Fungsi Hormon

• Mengatur pencernaan, yaitu sebagai perangsang


sekresi getah lambung secara terus-menerus.
Lambung Gastrin • Membantu hati menghasilkan empedu.
• Merangsang usus untuk memindahkan makanan
melalui saluran pencernaan.

8
Kelenjar Hormon Fungsi Hormon

• Membantu pankreas untuk memproduksi enzim


pencernaan.
• Diperlukan untuk pertumbuhan sel normal pada
Lambung Gastrin
lapisan lambung, usus kecil, dan usus besar.
• Menyebabkan perut memproduksi asam untuk
melarutkan dan mencerna beberapa makanan.

Merangsang pankreas agar mengeluarkan bikarbonat


Sekretin untuk menetralkan bubur makanan (kim) asam dalam
duodenum.

Usus halus
• Merangsang kantung empedu agar berkontraksi
dan mengeluarkan empedu ke dalam duodenum.
Kolesistokinin
• Merangsang pankreas agar mengeluarkan
enzim-enzim pankreas ke dalam duodenum.

Selain hormon-hormon tersebut, terdapat juga hormon-hormon lain yang berkaitan


dengan sistem pencernaan, yaitu hormon ghrelin dan hormon motilin.
a. Hormon ghrelin merupakan hormon yang diperlukan dalam sintesis asam amino-
asam amino. Sumber sirkulasi ghrelin adalah saluran pencernaan dan hipotalamus di
otak.
b. Hormon motilin merupakan hormon yang berpartisipasi dalam mengendalikan
pola kontraksi otot polos pada saluran pencernaan atas. Hormon motilin disekresi ke
sirkulasi darah selama keadaan berpuasa pada interval kira-kira 100 menit.

7. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas merupakan organ berbentuk pipih yang terletak di bagian belakang
bawah lambung. Pankreas tersusun dari sel-sel eksokrin dan sel-sel endokrin. Sel-sel
eksokrin berfungsi menghasilkan enzim-enzim pencernaan, sedangkan sel-sel endokrin
atau disebut pulau Langerhans berfungsi menghasilkan hormon. Hormon-hormon yang
dihasilkan oleh pulau Langerhans adalah glukagon, insulin, somatostatin, dan polipeptida
pankreas.
a. Glukagon dihasilkan oleh sel-sel alfa pulau Langerhans.
b. Insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pulau Langerhans.

9
c. Somatostatin dihasilkan oleh sel-sel delta pulau Langerhans.
d. Polipeptida pankreas (hormon PP) dihasilkan oleh sel F pulau Langerhans.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

Kelenjar Hormon Fungsi Hormon

• Meningkatkan penguraian glikogen (gula hati)


menjadi glukosa (gula darah), sehingga kadar
Glukagon gula darah meningkat.
• Memengaruhi sintesis glukosa dari sumber
nonkarbohidrat di dalam hati.

• Mengubah gula darah (glukosa) menjadi


glikogen (gula hati), sehingga kadar gula darah
menurun.
Pankreas Insulin
• Meningkatkan sintesis lemak dan protein.
• Menurunkan proses penguraian lemak dan
protein.

• Menghambat sekresi glukagon dan insulin.


Somatostatin • Menghalangi sekresi hormon pertumbuhan.
• Menghambat sekresi polipeptida pankreas.

Polipeptida Memperlambat penyerapan makanan dengan cara


pankreas memperkecil fluktuasi penyerapan.

Hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar pankreas dapat menimbulkan


gangguan pada tubuh jika jumlahnya abnormal. Salah satu gangguan yang dapat
ditimbulkan adalah diabetes melitus (kencing manis). Diabetes melitus terjadi karena
tubuh kekurangan (hiposekresi) insulin.

8. Kelenjar Anak Ginjal (Adrenal/Suprarenalis)


Kelenjar anak ginjal merupakan organ kecil yang terletak di bagian atas setiap ginjal.
Kelenjar anak ginjal berwarna kuning dan tertanam pada jaringan lemak. Kelenjar anak
ginjal terdiri atas bagian korteks dan bagian medula. Bagian korteks menghasilkan
hormon aldosteron, glukokortikoid, dan gonadokortikoid. Sementara bagian medula
menghasilkan hormon adrenalin dan norepinefrin.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar anak ginjal dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

10
Kelenjar Hormon Fungsi Hormon
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit melalui
Aldosteron pengendalian kadar natrium dan kalium dalam
darah.

• Memengaruhi metabolisme glukosa, protein,


Korteks
dan lemak.
anak ginjal Glukokortikoid
• Menjaga membran lisosom untuk mencegah
kerusakan jaringan.

Gonadokortikoid Sebagai prekursor dalam pengubahan testosteron


(steroid kelamin) dan estrogen oleh jaringan lain.

• Meningkatkan kadar glukosa di dalam darah


Adrenalin dengan cara memecah glikogen.
Medula (epinefrin) • Meningkatkan frekuensi jantung,
anak ginjal metabolisme, serta konsumsi oksigen.

Norepinefrin Meningkatkan tekanan darah dan merangsang


(noradrenalin) kontraksi otot jantung.

Hormon-hormon yang disekresikan oleh kelenjar anak ginjal dapat menimbulkan


gangguan pada tubuh jika jumlahnya kurang atau melebihi normal. Gangguan-gangguan
tersebut adalah sebagai berikut.
a. Hiposekresi kelenjar anak ginjal dapat menimbulkan penyakit Addison. Gejala
penyakit ini adalah adanya ketidakseimbangan natrium dan kalium dalam darah,
sehingga kulit menghitam.
b. Hipersekresi kelenjar anak ginjal dapat menyebabkan beberapa penyakit berikut.
1.) Penyakit cushing yang ditandai dengan kelemahan otot disertai penumpukan
lemak di leher dan wajah.
2.) Sindrom adrenogenital atau pubertas dini.
3.) Perempuan dewasa yang memiliki ciri-ciri seperti laki-laki, misalnya suara berat,
perkembangan otot, serta tumbuhnya rambut di wajah.

9. Kelenjar Kelamin
a. Kelenjar kelamin pada perempuan
Kelenjar kelamin pada perempuan berupa sepasang ovarium. Hormon yang
dihasilkan oleh ovarium adalah estrogen, progesteron, dan protaglandin.

11
SUPER "Solusi Quipper"
Untuk mempermudah dalam mengingat hormon-hormon yang dihasilkan oleh
ovarium, gunakan cara berikut.

PROGRES PROSES

Maksudnya: progesteron, prostaglandin, dan estrogen.

b. Kelenjar kelamin pada laki-laki


Kelenjar kelamin pada laki-laki berupa sepasang testis. Hormon yang dihasilkan oleh
testis adalah testosteron. Hormon testosteron dihasilkan oleh sel-sel Leydig yang
terdapat di dalam testis.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar kelamin dapat dilihat pada
tabel berikut ini.

Kelenjar Hormon Fungsi Hormon

• Memengaruhi ciri seks sekunder seperti


pertumbuhan payudara, pembesaran daerah
panggul, suara lebih melengking, serta
Estrogen tumbuhnya rambut di daerah-daerah tertentu,
seperti daerah ketiak dan daerah sekitar alat
Ovarium kelamin.
• Berperan penting dalam siklus menstruasi.

Berperan dalam siklus menstruasi, kehamilan, dan


Progesteron
embriogenesis (perkembangan embrio).
Prostaglandin Memengaruhi robeknya folikel saat ovulasi.
• Memengaruhi perkembangan alat reproduksi
dan ciri sekunder seperti tumbuhnya jakun,
suara bertambah besar, tumbuhnya rambut di
daerah-daerah tertentu seperti kumis, janggut,
Testis Testosteron
cambang, ketiak, dan sekitar alat kelamin.
• Merangsang perkembangan organ seks primer
saat bayi masih di dalam kandungan.
• Memengaruhi proses spermatogenesis.
• Memelihara ciri-ciri kelamin sekunder.

12
10. Plasenta
Plasenta janin menghasilkan beberapa hormon, di antaranya adalah HCG (Human Chorionic
gonadotropin), CRH (Corticotropin Releasing Hormone), relaksin, laktogen plasenta,
estrogen plasenta, progesteron plasenta, prostaglandin plasenta, tirotropin korionik, dan
somatotropin plasenta.
Fungsi hormon-hormon yang dihasilkan oleh plasenta dapat dilihat pada tabel
berikut ini.

Kelenjar Hormon Fungsi Hormon

Menjadi sinyal bagi tubuh ibu bahwa sudah


HCG (Human terjadi kehamilan. Dengan begitu, tubuh tetap
Chorionic mempertahankan produksi progesteron dari korpus
Gonadotropin) luteum. HCG merupakan hormon yang terdeteksi
dalam tes kehamilan.

CRH (Corticotropin Memacu produksi estrogen plasenta dan


Releasing Hormone) perubahan paru-paru janin untuk menghirup udara.

Merelaksasikan ligamen panggul dan pelunakan


Relaksin leher rahim di akhir kehamilan. Oleh sebab itu,
relaksin dapat membantu proses persalinan.

• Mendorong pertumbuhan kelenjar susu dalam


Plasenta persiapan menyusui.
Laktogen plasenta • Membantu mengatur metabolisme ibu dengan
meningkatkan kadar nutrisi dalam darah ibu
yang akan digunakan oleh janin.

Meningkatkan pertumbuhan organ kelamin ibu


Estrogen plasenta
dan jaringan janin.

Progesteron Meningkatkan perkembangan jaringan dan organ


plasenta janin.

Prostaglandin
Merangsang kontraksi uterus saat persalinan.
plasenta

Tirotropin korionik Meningkatkan laju metabolisme pada ibu hamil.

Somatotropin Meningkatkan pertumbuhan jaringan janin dan


plasenta membantu perkembangan payudara ibu.

13

Anda mungkin juga menyukai