Seorang dokter mendapat teguran dari Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) karena
melakukan pelanggaran etik. Dokter tersebut mempromosikan suatu teknik pengobatan baru
dimedia sosialnya. Banyak masyarakat yang percaya dan tertarik dengan teknik pengobatan
tersebut karena dokter sering memposting testimoni dari pasien-pasiennya. Selain itu, dokter
tersebut juga menerapkan tarif pengobatan yang cukup mahal. Sementara teknik pengobatan
tersebut belum pernah diteliti dan belum bisa dipastikan efektivitas serta keamanannya untuk
pasien. MKEK menyatakan tindakan dokter tersebut telah melanggar sumpah dokter dan Kode
Etik Kedokteran Indoensia (KODEKI) yang digunakan sebagai landasan profesionalisme
kedokteran karena tindakannya tersebut.
Referensi: