Anda di halaman 1dari 9

Laporan Tutorial

Blok 1.1
PENGANTAR PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Oleh
Kelompok 5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2013/2014
MODUL 3

Proses Pembelajaran
SKENARIO 3 : Renungan Atika

KELOMPOK 5

Ketua : Pandu Prakoso Moendanoe 1310311019

Sekretaris 1 : Heniszayanti Nabiladhiya 1310311045

Sekretaris 2 : Marna Septian 1310312106

Anggota : Dharma Ananda 1310312065

: Firlando Riyanda 1310311139

: Hwaida Sabrina 1310311178

: Jumiarti 1310311006

: Luois A/L Joseph

: Meilia Ghinasari 1310311099

: Ridhya Silmi 1310312042

TUTOR

dr. Yaswir Yasrin

PENDIDIKAN DOKTER 2013


UNIVERSITAS ANDALAS
Modul 3

Skenario 3: RENUNGAN ATIKA

Atika, seorang mahasiwa baru fakultas kedokteran dengan khidmat mengikuti acara
pengambilan sumpah dokter seorang kakak sepupunya di fakultas kedokteran yang sama. Tadi malam
kakak sepupu Atika bercerita tentang bagaimana menjadi seorang dokter. Ia tidak akan lama lagi
memang akan mengikuti kegiatan internship. Pemerintah melalui departemen kesehatan sudah
mengatur hal ini, sekaligus menjalankan tugas pemenuhan hak azazi manusia di bidang kesehatan.

Dibalik kegembiraan Atika sebagai mahasiswa baru, ia pun merenungi tentang tanggung
jawab moral dan hukum sebagai seorang dokter kelak. Ada sumpah dokter, etika kedokteran, disiplin
kedokteran, bahkan hukum kedokteran yang harus dipelajarinya selain ilmu medis yang menjadi
kompetensi seorang dokter. Pada pelayanan kedokteran, pasien dan dokter masing-masing memiliki
hak dan kewajiban. Profesi dokter pada prinsipnya berlandaskan azas beneficence, demi kebaikan
pasiennya. Namun demikian dalam mengambil keputusan medis, juga dipertimbangkan azas
autonomy seorang pasien seperti informed concent dalam persetujuan tindakan medis. Sebagai dokter,
kelak Atika juga harus lebih memahami kaidah dasar bioetika. Pelanggaran berbagai kaidah akan
berhubungan dengan MKEK dan MKDKI bahkan pengadilan, demikian kata kakak sepupunya. Atika
juga diceritakan bahwa dalam penelitian kedokteranpun ada dikenal istilah ethical clearance yang
melindungi hak-hak pasien.

Bagaimana saudara menjelaskan kepada Atika tentang aspek etika, disiplin, dan hukum yang
menyertai profesi dokter?
Seven Jumps

STEP 1: Terminologi dan Definisinya

a) Sumpah Dokter : Sumpah yang diucapkan oleh seseorang yang akan menjalani
profesi dokter secara resmi.
b) Departemen Kesehatan : Lembaga pemerintah yang bergerak dan mengurus
masalah kesehatan masyarakat.
c) Hak Asasi Manusia : Hak-hak yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir dan bersifat
universal.
d) Azas Beneficence : Azas yang memberikan kemudahan pada pasien dalam
mengambil langkah yang terbaik.
e) Etika Kedokteran : Perilaku seorang dokter dalam menjalani tugasnya.
f) Disiplin Kedokteran : Hal-hal yang harus dipatuhi oleh seorang dokter dalam
menjalankan tugasnya.
g) Azas Autonomy : Azas yang mengharuskan seorang dokter menghargai keputusan
pasien dalam menentukan nasibnya sendiri (berkaitan dengan jasa dan pemberian obat
serta tindakan dengan memperhatikan latar belakang social-ekonomi).
h) Hukum Kedokteran : Hal-hal yang mengikat seorang dokter dalam menjalankan
tugasnya sesuai dengan undang-undang.
i) Informed Concent : Persetujuan antara dokter dengan pasien atau dokter dengan
keluarga pasien terhadap tindakan medis yang akan dilakukan.
j) Kaidah Dasar Bioetika : Landasan pertimbangan seorang dokter untuk melakukan
tindakan medis atau penelitian. Terdiri dari empat prinsip yaitu beneficence,
autonomy, non-maleficence, dan justice.
k) MKEK : Majelis Kehormatan Etika Kedokteran, mengurus pelanggaran terhadap
etika kedokteran.
l) MKDKI : Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia, mengurus
pelanggaran terhadap disiplin kedokteran Indonesia.
m) Ethical Clearance : Keterangan tertulis yang diberikan oleh komisi etik penelitian
untuk riset yang melibatkan makhluk hidup, apakah layak atau tidak perlakuan
penelitiannya.
n) Hak-hak Pasien : Hak yang dimiliki pasien untuk menerima atau menolak anjuran
tindakan dari seorang dokter.
o) Keputusan Medis : Keputusan yang diambil oleh dokter atau badan medis mengenai
suatu diagnosis terhadap pasien setelah pemeriksaan medis.
STEP 2: Definisi Masalah

a) Mengapa seorang lulusan dokter harus melakukan sumpa dokter?


b) Apa sajakah bentuk HAM di bidang kesehatan?
c) Apa tugas dari Departemen Kesehatan?
d) Bagaimanakah bentuk tanggung jawab moral dan hukum seorang dokter?
e) Apa saja hak dan kewajiban dari seorang dokter dan pasien?
f) Apa isi dari azas beneficence?
g) Bagaimana pelaksanaan azas autonomy (informed consent) ?
h) Apa saja tugas MKEK, MKDKI, dan Pengadilan?

STEP 3: Identifikasi Masalah

a) - Mencegah kemungkinan terjadi pelanggaran oleh dokter terhadap pasien.


- Agar seorang dokter menyadari tanggung jawabnya seorang dokter.

b) - Mendapat pelayanan kesehatan.


- Mendapat persetujuan untuk pemeriksaan fisik (terutama terhadap wanita).

c) - Mengkoordinir pelaksanaan pelayanan masyarakat melalui lembaga-lembaga


kesehatan melalui dinas kesehatan.
- Memberikan informasi kesehatan pada masyarakat.
- Membuat program-program kesehatan untuk masyarakat.
- Melakukan kerjasama dengan lembaga kesehatan internasional (luar negeri).

d) - Memastikan keluhan pasien teratasi.


- Melakukan tindakan-tindakan yang baik dan tepat untuk pasien sesuai dengan
diagnosa.

e) - Dokter: Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien, Melakukan tindakan


sesuai indikasi.
- Pasien: Mendapatkan pelayanan yang baik dan tepat, Memberi kesempatan kepada
dokter untuk melakukan tindakan medis.

f) - Tidak memandang pasien sebagai sebuah keuntungan.


- Memaksimalkan hak-hak pasien.

g) Pelaksanaannya adalah, dokter memberikan penjelasan tentang penyakit yang diderita


oleh pasien sejelas-jelasnya dan selengkap-lengkapnya. Lalu dokter
menginformasikan kepada pasien mengenai tindakan-tindakan medis yang dapat
diambil sebagai penanganan, di sinilah azas autonomy akan berlaku karena pasien
dibiarkan mengambil keputusan sendiri tanpa ada pengaruh dari siapapun. Setelah
pasien memilih tindakan yang akan dilakukan oleh si dokte, maka aka nada
persetujuan. Agar memudahkan pasien dan dokter, dibuatlah perjanjian tertulis berisi
mengenai tindakan yang akan dilakukan yang nantinya akan ditanda tangani oleh
dokter dan pasien sebagai bukti telah adanya kesepakatan diantara mereka.

h) Mengadili dokter yang melanggar etika kedokteran, membuat dasar-dasar etika


kedokteran.

STEP 4: Pengkajian Sistematik Masalah

Pengambilan
Keputusan

Beneficence,
Autonomy, Justice,
Non-Malficence Pasien

Kaidah Dasar
Bioetika Hak dan Kewajiban

Dokter
Departemen
Kesehatan

Sumpah Dokter Etika Dokter Disiplin Dokter Hukum Dokter


Konvensi
Internasional

MKEK MKDKI
HAM di Bidang
Kesehatan

Pengadilan
STEP 5: Learning Objectives

a) Menjelaskan peranan kode etik dalam menjalani profesi kedokteran.


b) Mengidentifikasi hak dan kewajiban seorang dokter.
c) Mengidentifikasi hak dan kewajiban seorang pasien.
d) Menjelaskan peranan dari informed consent.
e) Menjelaskan peranan hukum dalam profesi kedokteran.
f) Menjelaskan prinsip bioetika dalam profesi kedokteran.
g) Mengidentifikasi HAM dalam bidang kesehatan.
h) Menjelaskan isi dari sumpah dokter.
i) Menjelaskan komposisi dari MKEK, MKDKI, dan Pengadilan.

STEP 6: Mengumpulkan Informasi dari Berbagai Sumber dengan Belajar


Mandiri.

STEP 7: Hasil dari Learning Objectives.

a) Peranan kode etik adalah sebagai panduan dan pegangan bagi para dokter dalam
menjalani tugas profesinya agar tidak mengambil langkah medis yang salah sehingga
keselamatan pasien terjamin.

b) - Mendapatkan pelajaran medis.


- Memberi pelayanan medis.
- Memenuhi standar profesi medis.
- Menjaga kerahasiaan informasi yang didapat dari pasien.
- Mendapatkan imbalan jasa.
- Mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas.
- Melakukan pertolongan gawat darurat.
- Memenuhi isi sumpah dokter dan kode etik kedokteran.
- Membuat rekam medis.
- Mendapatkan perlindungan hukum.
- Menolak pekerjaan yang melanggar kode etik.
- Ikhlas dalam menjalani tugasnya.
- Ketentraman dalam bekerja.
- Bergabung dengan himpunan seprofesi.
- Memiliki hak untuk melindungi dirinya.
- Memiliki hak untuk menolak permintaan pasien bila permintaan tersebut
bertentangan dengan kode etik dan disiplin serta hukum kedokteran.
c) - Memberi imbalan jasa.
- Mendapatkan hasil rekam medis.
- Meninggal secara bermartabat.
- Memberikan informasi tentang keluhannya dengan jujur, selengkap-lengkapnya dan
sejelas-jelasnya.
- Mendapat penjelasan dari dokter secara lengkap dan menyeluruh mengenai penyakit
yang diderita.
- Pasien yakin akan sembuh.
- Pasien yakin bahwa dokter dapat membantunya.
- Dihargai oleh dokter.
- Memiliki hak untuk menuntut dokter yang bersangkutan bila merasa telah dirugikan
dengan tindakan yang diambil oleh si dokter.
- Membentuk persetujuan dengan dokter terhadap satu tindakan medis.
- Memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri.
- Memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan medis yang layak dan sesuai dengan
diagnosa.
- Memiliki hak untuk mendapatkan penjelasan informasi atas tindakan medis yang
akan dilakukan untuk menghindari penipuan dan miskomunikasi.

d) Peranan dari informed consent adalah untuk membatasi tindakan dokter dalam
melakukan penanganan medis terhadap si pasien. Dan untuk melindungi pasien bila si
dokter telah melakukan tindakan medis diluar persetujuan, serta untuk melindungi
dokter bila pasien mengadukan bahwa dokter telah melakukan malpraktik padahal
sebenarnya si dokter tidak melakukan malpraktik.

e) Sebagai standar dalam melakukan praktik. Bila dilanggar, sanksinya dapat berupa
teguran, reschooling, pencabutan STR dan SIP yang diurus oleh MKDKI dan
dibawahi oleh KKI. Selain itu untuk proteksi terhadap pasien dan dokter serta
menjaga mutu dan kualitas dokter. Juga untuk menjaga kehormatan profesi.

f) - Beneficence: Azas yang mengutamakan kebaikan dan keselamatan pasien.


- Non-malficence: Azas yang - bahwa tindakan yang diambil tidak boleh merugikan
pasien.
- Autonomy: Pasien diberi kebebasan untuk memilih nasibnya sendiri, tanpa ada
pengaruh dari dokter maupun keluarga atau orang lain.
- Justice: Dokter harus berlaku adil kepada semua pasien tanpa memandang agama,
ras, sosial-ekonomi, dan pandangan politik yang dimiliki oleh pasien.

g) Merupakan hak untuk sehat, mendapat pelayanan medis yang layak, hak untuk
memiliki kehidupan dan pekerjaan yang sehat, serta hak untuk memberikan perhatian
khusus terhadap kesehatan ibu dan anak. Tanpa kesehatan, kehidupan sosial-ekonomi
yang baik dan layak juga produktif tidak akan tercapai.
h) Isi dari sumpah dokter merupakan penyempurnaan dari Sumpah Hipokrates. Isi dari
sumpah dokter ini mencakup seluruh etika, disiplin, serta hukum yang harus dipatuhi
dan ditaati oleh para dokter dan diucapkan saat wisuda.

i) - Dokter Umum
- Dokter Spesialis
- Sarjana Hukum

Anda mungkin juga menyukai