Anda di halaman 1dari 15

Etika

Dalam Penyelenggaraan
Rekam Medis Elektronik
Oleh: Broto Wasisto
Ketua MKEK, PB IDI

Asosiasi Dosen Hukum Kesehatan Indonesia


Seminar Nasional : Electronic Medical Record Dalam Perspektif
Hukum & Akurasi Pelayanan Kesehatan
Hotel IBIS Harmoni Jakarta
20 Juli 2019
Pengertian
 Ethics are a system of moral principles and a
branch of philosophy which defines what is good
for individual and society
 Medical Ethics is the branch of ethics that deals
with the moral issues in medical practice
(WMA,2015)
 Etik, kebiasaan atau tingkah laku / perilaku
manusia yang baik, tindakan yang harus
dilaksanakan manusia sesuai dengan moral
ajaran tentang kebaikan
 Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien (PMK No.269, tahun 2008)
 Medical record administration is concerned with the
development, use and maintenance of medical and health
records for medical care and treatment, administrative,
reference, professional education and research purpose
(America Medical Record Association, 2011)
Rekam Medis
(Pasal 46, UUPK)
 Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan
praktik kedokteran wajib membuat rekam medis
 Rekam medis harus segera dilengkapi setelah
pasien selesai menerima pelayanan
 Rekam medis merupakan milik dokter, dokter gigi,
sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam
medis merupakan milik pasien
Manfaat Rekam Medis
 Memelihara kesehatan dan pengobatan pasien
 Alat bukti dalam proses penegakan hukum
 Keperluan pendidikan dan penelitian
 Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan
 Data statistik kesehatan
Electronic Medical Record
An electronic (digital) collection of medical
information about a person that is stored on an
computer. An electronic medical record includes
information about a patient’s health history, such as
diagnosis, medicines, test, allergies, immunizations,
and treatment plans.
Kebaikan Electronic Medical
Record
 Mudah dihubungkan dengan system informasi lain
 Mudah diakses
 Ruang penyimpanan – dihemat
 Kehilangan data – berkurang
 Riset lebih mudah dibantu
 Speed data transfer
 Low cost
 Patient compliance – membaik
 Medical errors - berkurang
 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
Four Basic Principles of Medical Ethics

1. The principle of autonomy


2. The principle of beneficence
3. The Principle of Nonmalficence
4. The Principle of Justice

 Dari medical records dapat dipelajari apakah ada


pelanggaran etik kedokteran oleh tenaga kesehatan
 Dokter mempunyai kewajiban untuk mengingatkan
koleganya apabila dia melakukan pelanggaran etik
Informed Consent
 Setiap tindakan kedokteran yang akan dilakukan dokter
harus mendapat persetujuan
 Persetujuan diberikan setelah pasien mendapat
penjelasan secara lengkap
 Penjelasan sekurang-kurangnya :
1. Diagnosis dan tatacara tindakan medis
2. Tujuan tindakan medis yang dilakukan
3. Alternatif tindakan lain dan risikonya
4. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
5. Prognosis terhadap tindakan yang akan dilakukan

 Rekam medis – Cek betul informed consent sudah dibuat


 Bila pasien menolak tindakan, dokter harus mencantumkan alasan
Four Ethical Priorities
1. Privacy and confidentiality
2. Security breaches – insurances
3. System implementation – complex
4. Data inaccuracies – cut and paste
Kerahasiaan Pasien
“ Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang
saya ketahui karena keprofesian saya”
(Sumpah Dokter 2012)

“Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu


yang diketahuinya tentang seorang pasien,
bahkan juga setelah pasien itu meninggal”
(Kodeki Pasal 16)
Rahasia Medis
 Seorang dokter dapat membuka rahasia medis seorang pasien untuk
kepentingan pengobatan pasien tersebut, perintah undang-undang,
permintaan pengadilan, untuk melindungi keselamatan dan
kehidupan masyarakat setelah berkonsultasi dengan organisasi
profesi, sepengetahuan/ijin pasien dan dalam dugaan perkara hukum
pihak pasien telah secara sukarela menjelaskan sendiri
diagnosis/pengobatan penyakitnya di
mediamassa/elektronik/internet.
 Seorang dokter wajib menyadari bahwa membuka rahasia jabatan
dokter dapat membawa konsekuensi etik, disiplin dan hukum
(KODEKI 2012)
Perbuatan Baik Rekam Medis
 Menghormati hak-hak pasien
 Mengisi rekam medis secara baik
 Tepat waktu
 Menjaga kerahasiaan
 Menyimpan secara baik
 Cara mengakses secara tepat
 Melengkapi sesudah pelayanan selesai
 Pengamanan penyimpanan
 Review dan feedback pada kurun waktu tertentu
Etika Rekam Medik
 Sebaiknya dirumuskan secara tertulis (code)
 Dibuat atas dasar kesefahaman profesi ahli
 Dapat dibuat secara umum atau dibuat khusus
(misal masing-masing Rumahsakit)
 Spirit – berhubungan erat dengan etik kedokteran
dan pelayanan kesehatan
 Ditelaah (review) kembali pada kurun waktu
tertentu (pengaruh perubahan ilmu dan
teknologi, sosial, ekonomi dan budaya)
Tanggapan Pasien Terhadap
Rekam Medis Elektronik
1. Sikap pasien terhadap rekam medis
elektonik umumnya positif. Merasa puas
bahwa informasi medik mereka lengkap dan
akurat
2. Kekhawatiran pasien tertuju pada aspek
kerahasiaan dan privacy informasi mereka
(Hassol,2004)

Anda mungkin juga menyukai