Anda di halaman 1dari 11

Dokter A adalah dokter baru di Rumah Sakit Bahagia.

Saat melakukan praktik kedokteran,


Dokter A sering menjelek-jelekan sejawat dokter lain di depan pasiennya jika terapi dokter
tersebut tidak sesuai dengan pendapatnya, dokter A juga beberapa kali melanggar rahasia
jabatan dan membocorkan rekam medis rumah sakit yang seharusnya dirahasiakan demi
kepentingannya. Direktur rumah sakit pun menegur Tindakan dokter A karena telah
melanggar etika, bioetika dan hukum Kesehatan di Indonesia yaitu UU RI no 23 tahun 1992
dan UU RI No 29 tahun 2004. Dokter A dianggap tidak melaksanakan transaksi terapeutik
yang baik dan akhirnya di berhentikan dari Rumah Sakit Bahagia.

I. Klarifikasi Istilah
1. Praktik kedokteran : Rangkaian kegiatan yg dilakukan dokter terhadap pasien
dalam melaksanakan upaya kesehatan (Nogita)
2. Rahasia jabatan : Sesuatu yg disembunyikan dan hanya diketahui oleh
suatu profesi dan rahasia dokter sebagai pejabat struktural (kevin, nogita)
3. Rekam medis : Kumpulan ttg identitas, kegiatan pasien. Berkas berisi
dokumen pasien ttg pengobatan pasien. Dan sebagai alat komunikasi (anasth,
amel, karin)
4. Etika : pengetahuan ttg perilaku benar dalam sesuatu profesi. Nilai dan norma
yang mengatur. Ilmu yg mempelajari asas akhlak (melisa, diah, nogita)
5. Bioetika : penerapan etika dalam ilmu biologis, kesehatann dengan tujuan
untuk memperbaiki penerapan hidup, dan juga membahas social, ekonomi dan
politik. (Karin, adit, nogit)
6. Hukum kesehatan : peraturan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
dan penerapan hak dan kewajiban segenap lapisan masyarakat (amel, nogita)
7. Transaksi terapeutik : Persetujuan antara pasien dan dokter berupa hubungan
hukum dan berdasarkan kemampuan yang dimilki dokter tsb dan dokter
memiliki kewenangan memberikan terapi dan tindakan diagnostik dan
preventif dan rehabilitatif dan kuratif kepada pasien (anast, adit, kevin, nogita,
amel)

II. Identifikasi masalah


1. Apa asas, tujuan dan filosofi UU Praktik Kedokteran?
2. Bagaimana penyelenggaraan praktiik kedokteran?
3. Apa kewajiban seorang dokter terhadap teman sejawat berdasrkan KODEKI?
4. Bagaimana sanksi hukum terhadap dokter jika tidak menyimpan rahasia
kedokteran?
5. Apa yang seharusnya dilakukan dokter bila terapi yang dilakukan oleh teman
sejawatnya tidak sesuai dengan pendapatnya?
6. Apa peraturan yang mengatur rahasia kedokteran dan kapan rahasia kedokteran
tersebut dibuka serta siapa yang wajib menyimpan rahasia kedokteran?
7. Apa saja ruang lingkup dari rahasia kedokteran? (adit)
8. Apa pengertian rekam medis dan dasar hukum rekam medis? (melisa)
9. Apa tujuan dan kegunaan rekam medis? (nogita)
10. Apa isi dan jenis rekam medis? (kevin)
11. Bagaimana kepemiilikan dan kerahasiaan rekam medis?
12. Bagaimana tata cara penyelenggaraan rekam medis? (amel)
13. Apa persamaan dan perbedaan etika dan hukum? (nogita)
14. Apa saja prinsip2 etika kesehatan? (amel)
15. Apa saja pasal yang dilanggar dokter dalam skenario pada UU No. 29/2004 ?
16. Bagaimana kepastian dan perlindungan hukum dalam UU No. 23/1992? (nogit)
17. Bagaimana syarat2 terjadinya persetujuan antara dokter dengan pasien? (kevin)
18. Apa dasar hukum transaksi terapeutik? (amel)

III. Curah Pendapat


1. Asas : Pancasila
Tujuan : memberikan perlindungan kpd pasien, memberikan pelayanan kpd
pasien
Filosofi : pedoman kepada dokter dalam menjalakan praktiknya
(nogita)
2. Penyelenggaraan praktik kedokteran berasaskan Pancasila, UU, dan
perlindungan keselamatan pasien. Tenaga kesehatan harus memiliki SIP dan
surat tugas dan STR
(karin, kevin)
3. Dalam pasal 18 dan 19 KODEKI 2012, pasal 14 dan 15 KODEKI 2004 (anas,
adit)
4. Sanksi hukum pidana, perdata, adminnistratif, etik, masyrakat (amel, mel,
nanda)
5. Diselesaikan dengan musyawarah. Bila tidak selesai, dilaporkan ke konsulen.
Bila belum juga ke MKDKI. Kemudian mengingatkan teman sejawatnya.
Pasal 19, tidak boleh mengambil pasien teman sejawatnya. (adit, karin, kevin)
6. Rahasia kedokteran dapat dibuka terdapat di PMK No. 36/2012 pasal 5-10
atau UU Praktik Kedokteran pasal 48 ayat 2 (mel, nogita)
7. Identitas pasien, hasil anamnesa, px fisik, px penunnjang, penegakann
diagsnosis, pengobatan atau tindakan kedokteran yang berhubungan dggn
informasi pasien (adit)
8. UU No. 29/2004 pasal 46,47 , PMK no. 209/2008, PMK No. 73 pasal 8 dan 9
(anas, mel, karina)
9. Tujuan : Untuk memiliki nilai administratiif, legal dan sebagai dokumentasi
pasien
Kegunaan : sesuai tujuan primer dengan 5 kepentingan dan tujuan sekunder
(CIALFREDS)
(diah, amel)
10. Jenis : rekam medis pasien rawat jalan dan inap. Konvensional dan elektronik
Isi : berisi catatan, dokumen, pengobatan dan pelayanan
(anas, mel, nogita, nanda)
11. Secara hukum, kepunyaan pihak RS, isi kepunyaan dari pasien dan tidak
berhak memiliki namun bisa mengetahui.
Dari segi kerahasiaan, rekam medis hanya dapat dibuka atas permintaan
penegak hukum dan pasien.
(kevin, nogita)
12. Diatur dalam PMK No.29/2008, rekam medis dibuat dann dilengkapi,, disertai
nama.
Diatur PMK 749a pasal 19,20/1989
Lama penyimpanan sekurang2nya 5 tahun. (Karin, nogita, amel)
13. Persamaan, sebagai sarana untuk mengatur tata tertib, menjadika tingah laku
sebagai objek, sumbernya dari pemikiran, mengunggah kesadaran manusiawi.
Perbedaan, etika untuk profesi hukum untuk umum, pelanggarannya etika
diurus MKDI dan MKEK hukum oleh pengadilan, sanksi etika yaitu tuntunan
hukum yaitu tuntutan, Ruang lingkup etika yaitu profesi hukumm yaitu
hukum, etika tiidak semua tertulis hukum semua tertulis. Sifat etika subjektif
dan fleksibel hukum bersifat tegas. Etik disusun oleh badan profesi hukum
oleh pemerintah.
(Karin, anas, nogita, diah, adit, mel)
14. A. otonomi (berasal dari keinginan pasien)
B. benefiency
C. non-maleficent
D. confidentiality
E. Viducity
F. Justice
G. Veracity
(amel)
15. Pasal 47& 48 ttg rekam medis dan rahasia kedokteran. Pasal 51 ttg kewajiban
merahasiakan segala sesuatu.
16. Ada 3 pasal, 53,54,55 ttg kepastian dan perlindungan hukum (nogita)
17. Sepakat mengingatkkan dirinya dan sesuatu sebab yang halal didasarkan pasal
1320 KUHP (amel)
18. Pasal 1319 KUHP, 1320 ttg syarat sah suatu perjanjian, (mel)
IV. Analisis Masalah
1. Berasaskan pancasila.
Tujuan : memberikan perlindungan, memberikan pelayanan kepada pasien.
Filosofi : perlindungan kepada pasien
(nogita)
2. Penyelenggaraan praktik berdasarkan :
a. Nilai ilmiah, yaitu berdasarkan imu pengetahuan
b. Asas manfaat, harus memberikan manfaaat
c. Asas keadilan, memberikan pelayanan secara adil dan merata
d. Asas kemanusiaan, memberikan pelayanan yang sama tabpa membedakan
rasa
e. Asas keseimbangan, tetap menjaga keselarasian
f. Asas perlindungan, harus memberikan peningkatan derajat kesehatan
pasien

Mengacu pada 4:
a. Menghormati martabat manusia
b. Berbuat baik
c. Tidak merugikan
d. Keadilan

Harus memiliki SIP yang berlaku selama 6 bulan, namun tidak diperlukan
pada situasi darurat dan berlaku selama 3 bulan.

Pasal 40 UUPK /2004, harus menunjuk dokter pengganti yang memiliki SIP.

(karina, kevin)

3. Pada pasal 18 KODEKI 2012, setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya


sebagaimana ia ingin diperlakukan.
Pada pasal 19 KODEKI 2012, setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien
teman sejawatnya .
KODEKI 2004 pasal 14 dan 15.

(melisa)
4. Sanksi :
a. Disipliner. Jika terbukti, dikenakan sanksi disipliner untuk memperbaiki
tenaga kesehatan tersebut
b. Sanksi hukum pidana paling lama 9 bulan.
c. Sanksi hukum perdata (Pasal 1365 dan 1366 KUHP)
d. Sanksi hukum administratif berupa pencabutan STR, SIP.
UU NO. 36/2009 pasal 188 ayat 1 dan pasal 3 UUK (peringatan tertulis)
e. Sanksi masyarakat, tidak ada kepercayaan dari masyrakat terhadap dokter.
(Amel)
5. a. Diskusi dengan teman sejawat tersebut, apakah sesuai dengan SOP (kevin)
6. UU No. 29/2004 pasal 48 ttg rahasia kedokteran sesuai dengan ayat 1. Rahasia
kedokteran dapat dibuka terdapat dalam ayat 2. Menurut PP no. 10/1966
tentang rahasia kedokteran, yang wajib menyimpan rahasia kedokteran adalah
tenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran.
Di dalam PP NO. 10/1966, pasal 1,2,3. Pasal 133 KUHP. Pasal 50 KUHP.
(Amel)
7. Ruang lingkup rahasia kedokteran
a. Mencakup data dan info mengenai informasi pasien (anamnesis, px fisik,
penunjang, hal hal ttg pasien yang bersumber dari pasien)
b. Kwajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya walaupun
pasien tsb meninggal dunia.
(adit)
8. Permenkes No. 269/2008, rekam medis berisi catatan dan dokumen ttg px,
pengobatan yang telah diberikan kepada pasien dimana catatan tsb dibuat scr
akurat, jelas dan lengkap untuk menegakkan diagnosa.
Permenkes no. 749/12/1998 ttg rekam medis yaitu berkas berisi catatan ttg
dokumen pasien pada pelayanan kesehatan (pasal 1 huruf a)  hanya
menekankan pelayanan kesehatan
Pasal 46 ayat 1 UUPK, rekam medis berisi catatan ttg pasien yang telah
diberikan kepada pasien.  berlaku di dalam dan di luar pelayanan kesehatan
UU No. 29/2004 pasal 46 dan 47 ttg rekam medis
Keputusan menkes no. 31/1972, dimana semua rs diharuskan mengerjakan
medical recording, reporting dan hospital statistic.
(Diah, amel, anas)

9. Tujuan utama dari rekam medis terjadi dalam 5 kepentingan, yaitu :


1. Pasien
2. Pelayanan pasien , rekam kesehatan mendokumentasikan pelayanan yang diberikan
oleh tenaga kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang bekerja dalam berbagai
fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Manajemen pelayanan , rekam medis yang lengkap memuat segala aktivitas yang
terjadi dalam manajemen pelayanan sehingga di gunakan dalam menganalisi berbagai
penyakit,menyusun pedoman praktik, serta untuk mengevaluasi mutu pelayanan yang
diberikan.
4. Menunjang pelayanan , rekam medis yang rinci akan mampu menjelaskan aktivitas
yang berkaitan denga penanganan sumber-sumber yang ada pada organisasi
pelayanan di RS.
5. Pembiayaan , rekam medis yang akurat mencatat segala pemberian pelayanan
kesehatan yang diterima pasien. Informasi ini menentukan besarnya pembayaran yang
harus dibayar, baik secara tunai atau melalui asuransi.

Ada delapan kegunaan rekam medis dirumah sakit yang disebut sebagai
Communication ,Information , Administrative, Legal, Financial, Research, Education,
Documentary (CIALFRED) , yaitu:

1. Communication use
Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainya yang ikut ambil
bagian dalam memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan pasien.
2. Information use
Merupakan dasar untuk perencanaan pengobatan dan perawatan yang harus diberikan
kepada pasien.
3. Administrative use
Adanya nilai administrasi dalam suatu rekam medis dikarenakan bahwa isinya
menyangkut tindakan-tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dengan paramedik dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
4. Legal use
Hal ini menyangkut masalah adanya jaminan kesehatan hukum (legal) atas dasar
keadilan dalam rangka usaha menegakkan serta persediaan bahan tanda bukti untuk
menegakkan keadilan.
5. Financial use
Rekam medis ini mempunyai nilai keuangan (financial ) karena isinya dapat dijadikan
sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan medis di rumah sakit,
tanpa adanya catatan tindakan pelayanan maka pembayaran tidak dapat di
pertanggungjawabkan.
6. Research use
Nilai penelitian dalam suatu berkas rekam medis di karenakan bahwa isinya
mengandung data atau informasi yang dapat di pergunakan sebagai aspek penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
7. Education use
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai pendidikan adalah isinya
menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan
pelayana medik yang diberikan kepada pasien.
8. Documentary use
Nilai dokumentasi dalam rekam medis ini berdasarkan isi yang menjadi sumber
ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai bahan pertanggungjawaban dan
pelaporan rumah sakit.

Manfaat rekam medis;


a. Pengobatan pasien
b. Peningkatan kualitas pelayanan
c. Pendidikan dan penelitian
d. Pembiayaan
e. Statistic kesehatan
f. Pembuktian masalah hukum, disiplin dan etik
(nanda, melisa)
10. Jenis :
a. Rawat jalan; identitas dan formulis perizinan, anamnesa, px fisik, penunjang,
diagnosis, dd,
b. Rawat inap : formulit perizinanan, anamnesis, resume akhir pengobatan
Pasal 15,16 permenkes 7491/1989, isi rekam medis minimal harus memuat identitas,
anamnesa, tindakan pengobatan, riwayat penyakit, hasil laboratorium, persetujuan
tindakan medic, resume akhir pengobatan
Permenkes 269/2008 pasal 3, isi rekam medis ada 6:
a. Pasien rawat inap
b. Rawat jalan
c. C
d. Gawat darurat
e. D
f. Pelayanan ambulans.
JEnis rekam medis ada 2:
a. Konvensional (masih digunakan hingga sekarang )
b. Elektronik
(lkevin, nogita, amel)
11. Kepemilikan berkas rekam medis, pihak rumah sakit, dokter, drg. Isi rekam medis
adalah milik pasien berupa ringkasan rekam medis. Hanya boleh diakses hanya untuk
kepentingan pengadilan.
(karina, nogita, anas)
12. Ada dua :
a. Permenkes 764/12/1989 bab 2 pasal 2-9, pasal 19-20.
b. Permenkes no. 269/2008 ttg rekam medis pada bab 3 pasal 5-7.
Setiap dokter wajib membuat rekam medis, rekam medis harus dbuat segera
setelah pelayanan. Setiap pencatatan harus diberi nama dokter/ tenaga kesehatan.
Jika ada kesalahan, dapat dibetulkan oleh tenaga kesehatan. (pasal 5)
Setiap dokter bertanggung jawab atas catatan dalam rekam medis. (pasal 6)
Setiap penyelenggara kesehatan wajib menyediakan rekam medis (pasal 7)
Lama penyimpanan rekam medis sekurang2nya 5 tahun. Dalam keadaan khusus,
dapat ditetapkan sendiri. (amel, melisa, nogita, kevin)

13. Persamaan :
a. Sebagai sarana mengatur tata tertib, menjadikan tingkah laku sebagai objek,
sumber sama sama dari pemikiran, sama2 mengunggah kesadaran untuk bersikap
manusiawi.
b. Mengandung hak dan kewajiban masyarat agar tidak saling merugikan
Perbedaan :

a. Etika untuk profesi, hukum untuk umum. Etika tidak seluruhnya tertulis, hukum
tercantum dalam berita acara. Sanksi terhadap etika adalah tuntunan, sanksi
terhadap hukum adalah tuntutan.
b. Pelanggaran etik diselesaikan oleh MKDKI, MKEK kalau hukum oleh
pengadilan.
c. Hukum mempengaruhi action, etika mempengaruhi personal will.
(mel, amel, anas)
14. Prinsip :
a. Otonomi
b. Beneficiancy
c. Non-maleficent
Kaidah dasar bioetik : Beneficiancy, non maleficent, respect, justice
Kaidah turunan bioetik : Veracity, Privacy, Confidentiality, Vidality
(melisa, nogita)
15. Pasal yang dilanggar yaitu pasal 46 ayat 2, pasal 47, pasal 48 ttg rahasia kedokteran,
pasal 51 yaitu kewajiban merahasiakan segala hal ttg pasien (anas)
16. Ada 3 pasal menyangkut yaitu pasal 53 yaitu tenaga kesehatan berhak mendapat
perlindungan hukum, pasal 54 ada tidaknya kesalahan dalam pelayanan, pasal 55
setiap orang berhak mendapat ganti rugi akibat pelayanan kesehatan. (nogita)
17. Syarat-syarat :
a. Sepakat untuk mengikat
b. Kecakapan untuk membuat pelayanan yang terbaik
c. Sesuatu hal tertentu,
d. Sesuatu yang halal
(kevin)
18. Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dikenal perjanjian bernama dan
tidak bernama sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 1319 KUHPerdata, Pasal 1320
KUHPerdata, yang menyatakan bahwa : “Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan
empat syarat :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2. Kecakapan untuk membuat suatu perkikatan;
3. Suatu hal tertentu;
4. Suatu sebab yang halal.”
Berdasarkan pasal 1232 KUHP, bahwa tiap perikatan dapat dilahirkan karena
perundang2an.
Pasal 1313 KUHP.

Anda mungkin juga menyukai