I. Klarifikasi Istilah
1. Praktik kedokteran : Rangkaian kegiatan yg dilakukan dokter terhadap pasien
dalam melaksanakan upaya kesehatan (Nogita)
2. Rahasia jabatan : Sesuatu yg disembunyikan dan hanya diketahui oleh
suatu profesi dan rahasia dokter sebagai pejabat struktural (kevin, nogita)
3. Rekam medis : Kumpulan ttg identitas, kegiatan pasien. Berkas berisi
dokumen pasien ttg pengobatan pasien. Dan sebagai alat komunikasi (anasth,
amel, karin)
4. Etika : pengetahuan ttg perilaku benar dalam sesuatu profesi. Nilai dan norma
yang mengatur. Ilmu yg mempelajari asas akhlak (melisa, diah, nogita)
5. Bioetika : penerapan etika dalam ilmu biologis, kesehatann dengan tujuan
untuk memperbaiki penerapan hidup, dan juga membahas social, ekonomi dan
politik. (Karin, adit, nogit)
6. Hukum kesehatan : peraturan yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
dan penerapan hak dan kewajiban segenap lapisan masyarakat (amel, nogita)
7. Transaksi terapeutik : Persetujuan antara pasien dan dokter berupa hubungan
hukum dan berdasarkan kemampuan yang dimilki dokter tsb dan dokter
memiliki kewenangan memberikan terapi dan tindakan diagnostik dan
preventif dan rehabilitatif dan kuratif kepada pasien (anast, adit, kevin, nogita,
amel)
Mengacu pada 4:
a. Menghormati martabat manusia
b. Berbuat baik
c. Tidak merugikan
d. Keadilan
Harus memiliki SIP yang berlaku selama 6 bulan, namun tidak diperlukan
pada situasi darurat dan berlaku selama 3 bulan.
Pasal 40 UUPK /2004, harus menunjuk dokter pengganti yang memiliki SIP.
(karina, kevin)
(melisa)
4. Sanksi :
a. Disipliner. Jika terbukti, dikenakan sanksi disipliner untuk memperbaiki
tenaga kesehatan tersebut
b. Sanksi hukum pidana paling lama 9 bulan.
c. Sanksi hukum perdata (Pasal 1365 dan 1366 KUHP)
d. Sanksi hukum administratif berupa pencabutan STR, SIP.
UU NO. 36/2009 pasal 188 ayat 1 dan pasal 3 UUK (peringatan tertulis)
e. Sanksi masyarakat, tidak ada kepercayaan dari masyrakat terhadap dokter.
(Amel)
5. a. Diskusi dengan teman sejawat tersebut, apakah sesuai dengan SOP (kevin)
6. UU No. 29/2004 pasal 48 ttg rahasia kedokteran sesuai dengan ayat 1. Rahasia
kedokteran dapat dibuka terdapat dalam ayat 2. Menurut PP no. 10/1966
tentang rahasia kedokteran, yang wajib menyimpan rahasia kedokteran adalah
tenaga kesehatan, mahasiswa kedokteran.
Di dalam PP NO. 10/1966, pasal 1,2,3. Pasal 133 KUHP. Pasal 50 KUHP.
(Amel)
7. Ruang lingkup rahasia kedokteran
a. Mencakup data dan info mengenai informasi pasien (anamnesis, px fisik,
penunjang, hal hal ttg pasien yang bersumber dari pasien)
b. Kwajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya walaupun
pasien tsb meninggal dunia.
(adit)
8. Permenkes No. 269/2008, rekam medis berisi catatan dan dokumen ttg px,
pengobatan yang telah diberikan kepada pasien dimana catatan tsb dibuat scr
akurat, jelas dan lengkap untuk menegakkan diagnosa.
Permenkes no. 749/12/1998 ttg rekam medis yaitu berkas berisi catatan ttg
dokumen pasien pada pelayanan kesehatan (pasal 1 huruf a) hanya
menekankan pelayanan kesehatan
Pasal 46 ayat 1 UUPK, rekam medis berisi catatan ttg pasien yang telah
diberikan kepada pasien. berlaku di dalam dan di luar pelayanan kesehatan
UU No. 29/2004 pasal 46 dan 47 ttg rekam medis
Keputusan menkes no. 31/1972, dimana semua rs diharuskan mengerjakan
medical recording, reporting dan hospital statistic.
(Diah, amel, anas)
Ada delapan kegunaan rekam medis dirumah sakit yang disebut sebagai
Communication ,Information , Administrative, Legal, Financial, Research, Education,
Documentary (CIALFRED) , yaitu:
1. Communication use
Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lainya yang ikut ambil
bagian dalam memberikan pelayanan, pengobatan dan perawatan pasien.
2. Information use
Merupakan dasar untuk perencanaan pengobatan dan perawatan yang harus diberikan
kepada pasien.
3. Administrative use
Adanya nilai administrasi dalam suatu rekam medis dikarenakan bahwa isinya
menyangkut tindakan-tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai
tenaga medis dengan paramedik dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan.
4. Legal use
Hal ini menyangkut masalah adanya jaminan kesehatan hukum (legal) atas dasar
keadilan dalam rangka usaha menegakkan serta persediaan bahan tanda bukti untuk
menegakkan keadilan.
5. Financial use
Rekam medis ini mempunyai nilai keuangan (financial ) karena isinya dapat dijadikan
sebagai bahan untuk menetapkan biaya pembayaran pelayanan medis di rumah sakit,
tanpa adanya catatan tindakan pelayanan maka pembayaran tidak dapat di
pertanggungjawabkan.
6. Research use
Nilai penelitian dalam suatu berkas rekam medis di karenakan bahwa isinya
mengandung data atau informasi yang dapat di pergunakan sebagai aspek penelitian
dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan.
7. Education use
Suatu berkas rekam medis yang mempunyai nilai pendidikan adalah isinya
menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dari kegiatan
pelayana medik yang diberikan kepada pasien.
8. Documentary use
Nilai dokumentasi dalam rekam medis ini berdasarkan isi yang menjadi sumber
ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai bahan pertanggungjawaban dan
pelaporan rumah sakit.
13. Persamaan :
a. Sebagai sarana mengatur tata tertib, menjadikan tingkah laku sebagai objek,
sumber sama sama dari pemikiran, sama2 mengunggah kesadaran untuk bersikap
manusiawi.
b. Mengandung hak dan kewajiban masyarat agar tidak saling merugikan
Perbedaan :
a. Etika untuk profesi, hukum untuk umum. Etika tidak seluruhnya tertulis, hukum
tercantum dalam berita acara. Sanksi terhadap etika adalah tuntunan, sanksi
terhadap hukum adalah tuntutan.
b. Pelanggaran etik diselesaikan oleh MKDKI, MKEK kalau hukum oleh
pengadilan.
c. Hukum mempengaruhi action, etika mempengaruhi personal will.
(mel, amel, anas)
14. Prinsip :
a. Otonomi
b. Beneficiancy
c. Non-maleficent
Kaidah dasar bioetik : Beneficiancy, non maleficent, respect, justice
Kaidah turunan bioetik : Veracity, Privacy, Confidentiality, Vidality
(melisa, nogita)
15. Pasal yang dilanggar yaitu pasal 46 ayat 2, pasal 47, pasal 48 ttg rahasia kedokteran,
pasal 51 yaitu kewajiban merahasiakan segala hal ttg pasien (anas)
16. Ada 3 pasal menyangkut yaitu pasal 53 yaitu tenaga kesehatan berhak mendapat
perlindungan hukum, pasal 54 ada tidaknya kesalahan dalam pelayanan, pasal 55
setiap orang berhak mendapat ganti rugi akibat pelayanan kesehatan. (nogita)
17. Syarat-syarat :
a. Sepakat untuk mengikat
b. Kecakapan untuk membuat pelayanan yang terbaik
c. Sesuatu hal tertentu,
d. Sesuatu yang halal
(kevin)
18. Di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dikenal perjanjian bernama dan
tidak bernama sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 1319 KUHPerdata, Pasal 1320
KUHPerdata, yang menyatakan bahwa : “Untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan
empat syarat :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya;
2. Kecakapan untuk membuat suatu perkikatan;
3. Suatu hal tertentu;
4. Suatu sebab yang halal.”
Berdasarkan pasal 1232 KUHP, bahwa tiap perikatan dapat dilahirkan karena
perundang2an.
Pasal 1313 KUHP.