OLEH:
KELOMPOK :12
DOSEN PEMBIMBING:
KHAIRUNNISAK S.KEP,M.KEP
Segala puji bagi Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa pula Shalawat beserta salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang berilmu pengetahuan
seperti sekarang ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Gadar Manajemen Bencana1
berjudul “POSTURAL DRAINASE/FISIOTERPI SUCTION ”. Dalam penyelesaian makalah ini,
kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami
haturkan terima kasih kepada.
1. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil.
2. KHAIRUNNISAK,S.Kep,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah keperawatan anak.
3. Semua pihak yang tidak dapat kami rinci satu persatu yang telah membantu dalam proses penyusunan
makalah ini.
Akhirul kalam, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena itu kami
mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi perbaikan makalah di masa mendatang. Harapan kami semoga
makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak. Amiin.
KETUA
ARMAWATI
NIM: P00520320 003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah.....................................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................................4
2.1 Pengertian….............................................................................................................................4
2.2 Tujuan.......................................................................................................................................5
2.3 Indikasi dan kontraindikasi........................................................................................................5
2.4 posisi untuk postural drainase................................................................................................. 6
2.5 Pelaksanaan............................................................................................................................ 7
PENDAHULUAN
Drainase postural adalah pembersihan secret jalan nafas segmen brongkus dengan pengaruh
gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau kurang lebih dari 10
posisi tubuh yang berbeda. Drainase postural menggunakan posisi spesifik yang memungkinkan gaya
gravitasi untuk membentu dalam membuang secret brongkial. Sekresi mengalir dari brongkuolus yang
terkena ke dalam bronki dan trakea dan membuengnya dengan membatukkan atau pengisapan.
mencegah obstruksi bronchial yang disebabkan oleh akumulasi sekresi.
Karena pasien biasanya duduk dengan posisi duduk yang tegak, maka sekresi sepertinya akan
bertumpuk pada bagian yang lebih rendah dari paru-paru. Jika drainase portural digunakan, maka pasien
dibaringkan secara bergantian dalam posisi yang berbeda, sehingga gravitasi akan membentu untuk
mengalirkan sekresi dari jalan nafas bronkial yang lebih kecil kebronki yang besar dan trakea. Sekresi
kemudian dibuang dengan membatukkan, dengan meminta pasien menghirup agans mukolitik dan
bronkodilator yang diresepkan sebelum drainase postural membantu dalam mengalirkan percabangan
bronchial.
Latihan drainase postural dapat diarahkan pada semua segmen paru. Bronki lobus yang lebih
rendah dan lobus segmen paru. Bronki lobus yang lebih rendah dan lobus tengah mengalir lebih efektif
jika kepala lebih rendah, bronki lobus yang atas akan mengalir lebih efektif jika kepala tegak. Sehingga
pasien dibaringkan dalam lima posisi, satu posisi untuk mendrainase setiap lobus; kepala lebih rendah,
pronasi, lateral kanan dan kiri dan duduk tegak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Drainage Postural adalah pembersihan secret jalan nafas segmen bronkus dengan pengaruh
gravitasi (Oleh, Tahun)
Postural drainage (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari
berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru
bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan
parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar
1 jam sebelum tidur pada malam hari.
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga
mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi
sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.
Postural drainase Terapi (PDT) adalah komponen terapi kesehatan bronkial. Ini terdiri dari
drainase postural, positioning, dan berputar dan kadang-kadang disertai dengan perkusi dada dan / atau
getaran.
Batuk atau saluran napas teknik pembersihan merupakan komponen penting dari terapi saat
drainase postural dimaksudkan untuk memobilisasi sekresi. (1-6) terapi drainase postural sering
digunakan dalam hubungannya dengan administrasi aerosol dan prosedur perawatan pernapasan.
Drainase postural adalah pembersihan berdasarkan gravitasi ekret jalan napas dari segmen
bronkus khusus. Ini dicapai dengan melakukan satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Tiap
posisi mengalirkan sekret khusus dari percabangan trakeobronkial-area paru atas,tengah,bawah-ke
trakea. Batuk atau pengisapan kemudian dapat menghilangkan secret.
Darinase postural juga Merupakan cara klasik untuk mengeluarkan secret dari paru dengan
mempergunakan gaya berat (gravitasi) dari secret. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan
melakukan salah satu atau lebih dari 11 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan secret dari
pohon trakheobronkhial ke dalam trachea. Batuk penghisapan kemudian dapat membuang secret dari
trachea. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak drainase postural lebih efektif bila disertai
dengan perkusi dan vibrasi dada.
Tindakan drainase postural merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai
posisi untuk mengalirkan sekret di saluran pernafasan. Tindakan postural drainase diikuti dengan
tindakan clapping (penepukan) dan vibrating (vibrasi/getaran).
2.3 Indikasi dan Kontra Indikasi Klien yang Mendapat Drainase Postural
1. .Indikasai
a) Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
2.Kontraindikasi
Tension pneumotoraks
Hemoptisis
Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akutrd
infark dan aritmia.
Edema paru
Efusi pleura yang luas
2.4 Posisi untuk Drainase Postural
Untuk menguras lendir dari segmen apikal lobus atas, minta pasien duduk di posisi yang nyaman
di tempat tidur atau permukaan datar dan bersandar pada bantal terhadap kepala tempat tidur atau
pemberi perawatan. Perawat menepuk dan menggetarkan di atas area otot antara tulang selangka dan
sangat bagian atas tulang belikat (daerah diarsir dari diagram) di kedua sisi selama 3 sampai 5 menit.
Dorong pasien untuk mengambil napas dalam-dalam dan batuk selama perkusi untuk membantu
membersihkan saluran udara.
Minta Pasien duduk dengan nyaman di kursi atau sisi tempat tidur dan membungkuk, lengan
menggantung, menghadap bantal. Perawat menepuk dan menggetarkan dengan kedua tangan di atas
punggung atas pada kedua sisi kanan dan kiri.
Minta pasien berbaring datar di tempat tidur atau meja dengan bantal di bawah kepala dan
kakinya untuk kenyamanan. Perawat menepuk dan menggetarkan sisi kanan dan kiri bagian depan dada,
antara tulang selangka dan puting.
4.Bronkus Lingual Lobus atas kiri
Minta pasien berbaring miring ke kanan dan posisi Trandelenburg, dengan kaki di tempat tidur
ditinggikan 30 cm. tempatkan bantal dibelakang punggung, dan gulingkan klien seperempat putaran ke
bantal. Perawat menepuk dan menggetarkan daerah luar puting.
Minta pasien berbaring miring kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm. tempatkan bantal di
belakang punggung pasien dan gulingkan klien seperempat putaran bantal. Perawat menepuk dan
menggetarkan di luar daerah puting yang tepat.
Minta pasien berbaring terlentang dengan posisi Trandelenburg dengan kaki tempat tidur
ditinggikan 45 sampai 50 cm. biarkan lutut menekuk pada bantal. Perawat menepuk dan menggetarkan
di atas tulang rusuk yang lebih rendah di sisi kiri, seperti yang ditunjukkan di bagian yang diarsir dari
diagram. Ini kemudian harus diulang pada sisi yang berlawanan, dengan perkusi dan getaran di atas
tulang rusuk yang lebih rendah di sisi kanan dada.
Minta pasien berbaring tengkurap dalam posisi Trendelenburg dengan kaki tempat tidur
ditinggikan 45 sampai 50 cm. Perawat menepuk dan menggetarkan bagian bawah punggung, di atas sisi
kiri dan kanan tulang belakang, hati-hati untuk menghindari tulang belakang dan tulang rusuk yang
lebih rendah.
Minta pasien berbaring miring ke kanan dan ke kiri pada posisi Trandelendurg dengan kaki
tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm. Perawat menepuk dan menggetarkan di atas bagian paling
atas dari bagian bawah tulang rusuk kiri, seperti yang ditunjukkan di daerah yang teduh. Ini kemudian
harus diulang pada sisi yang berlawanan, dengan perkusi dan getaran selama bagian paling atas dari sisi
kanan tulang rusuk yang lebih rendah.
Minta pasien berbaring terlungkup dengan bantal di bawah lambung. Perawat menepuk dan
menggetarkan pada bagian bawah tulang belikat, di kedua sisi kanan dan kiri tulang belakang, hindari
perkusi/tepukan langsung atau getaran di atas tulang belakang itu sendiri.
b) Terangkan cara pengobatan kepada pasien secara ringkas tetapi lengkap.
a) Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural
Drainase.
b) Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak
lebih dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.
c) Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.
a) Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan.
c) Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental.
d) Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan,
sakit.
e) Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah.
d) Masker
d) Pilih area yang tersumbat yang akan didrainase berdasarkan pengkajian semua bidang
paru, data klinis dan gambaran foto dada.
g) Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini, lakukan perkusi dada, vibrasi dan/atau
gerakkan iga di atas area yang didrainase.
h) Setelah drainase pada postur pertama, minta klien duduk dan batuk. Tampung sekresi yang
dikeluarkan dalam wadah yang bersih. Bila klien tidak dapat batuk, harus dilakukan
pengisapan (suctioning).
l) Ulangi langkah a-k sampai semua area yang tersumbat telah terdrainase. Setiap tindakan
tidak lebih dari 30 sampai 60 menit.
p) Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur dapat diulangi kembali dengan
memperhatikan kondisi pasien.
a) Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan.
d) Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman).
e) Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Postural drainage (PD) dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran
nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita
dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.
3.2 Saran
Mungkin dalam penulisan makalah ini sangat banyak kesalahan dan kekeliruan, karena kami hanyalah
manusia biasa. Oleh karena itu mohon kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca supaya
dalam pembuatan makalah selanjutnya bisa lebih baik dan bagus.
Daftar Pustaka
Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, “Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia” Penulis:
A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp, Musrifatul Uliyah, S.Kp; Editor: Monica Ester.- Jakarta : EGC : 2004
http://www.slideshare.net/lengku/macam-macam-postural-drainage
http://www.kapukonline.com/2012/07/prosedurcaraposturaldrainasedanfisioter.html
http://afiyahhidayati.wordpress.com/2009/02/14/askep-fisioterapi-dada/