Disusun Oleh :
Kelompok : Tiga (III)
1. Octa Pratiwi : P07120120061
2. Rika Mayda : P07120120064
Tingkat 1 Reguler B
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr..Wb
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karuniaNya sehingga makalah yang berjudul "Melatih Nafas Dalam Dan Batuk
Efektif" ini dapat diselesaikan..
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada Ibu Ns.Nurleli,
S.Kep, MMS selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan saran,
bimbingan dan dukungan moril maupun materi dalam penyusunan makalah ini.
Wassalam..
DAFTAR IS
ii
I
COVER MAKALAH..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR.................................................................3
A. Latihan Nafas Dalam....................................................................................................3
1. Pengertian Nafas Dalam...........................................................................................3
2. Tujuan Latihan Nafas Dalam....................................................................................3
3. Indikasi Latihan Nafas Dalam..................................................................................3
4. Bentuk Latihan Nafas Dalam ..................................................................................4
5. Persiapan..................................................................................................................6
6. Langkah-langkah Perlaksanaan Latihan Nafas Dalam..............................................6
7. Evaluasi Latihan Nafas Dalam.................................................................................8
B. Batuk Efektif................................................................................................................8
1. Pengertian Batuk Efektif..........................................................................................8
2. Tujuan Batuk Efektif................................................................................................8
3. Indikasi Batuk Efektif..............................................................................................8
4. Bentuk Batuk Efektif...............................................................................................9
5. Persiapan................................................................................................................10
6. Langkah-langkah Latihan Batuk Efektif.................................................................11
7. Evaluasi Batuk Efektif............................................................................................12
BAB III PENUTUP.................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
gagal jantung yang disebabkan oleh iskemia kardiomiopati dan hipertensi
menyebabkan penurunan suplai darah ke arteri koroner dan menurunkan atau
menghentikan suplai oksigen ke seluruh tubuh. Selain itu usia juga
mempengaruhi terjadinya gagal jantung. Responden yang paling banyak adalah
kategori lansia awal yang mengalami gangguan pembuluh darah sehingga
terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen miokardium dengan suplai
oksigen.
Hal yang harus dipersiapkan hanya tisu dan wadah untuk sekret.
Tekhniknya pertama tarik napas yang dalam dan hisap udara sebanyak-
banyaknya, lalu setelah itu batukan sekuatkuatnya. Biasanya dahak akan keluar
seketika, lalu masukan dahak atau sekret tersebut ke wadah yang telah
disiapkan. Untuk mencegah terjadinya penularan, buang ke tempat yang aman,
atau kubur di dalam tanah.
B. Tujuan Penulisan
2
BAB II
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
3
b. Pasien pada tahap penyembuhan dari pembedahan thorax
c. Untuk metode relaxas
4. Bentuk Latihan Nafas Dalam
a. Pernapasan Diafragma
1) Pemberian oksigen bila penderita mendapat terapi oksigen di
rumah.
2) Posisi penderita bisa duduk, telentang, setengah duduk, tidur
miring ke kiri atau ke kanan, mendatar atau setengah duduk.
3) Penderita meletakkan salah satu tangannya di atas perut bagian
tengah, tangan yang lain di atas dada. Akan dirasakan perut
bagian atas mengembang dan tulang rusuk bagian bawah
membuka. Penderita perlu disadarkan bahwa diafragma
memang turun pada waktu inspirasi. Saat gerakan (ekskursi)
dada minimal. Dinding dada dan otot bantu napas relaksasi.
4) Penderita menarik napas melalui hidung dan saat ekspirasi
pelan-pelan melalui mulut (pursed lips breathing), selama
inspirasi, diafragma sengaja dibuat aktif dan memaksimalkan
protrusi (pengembangan) perut. Otot perut bagian depan dibuat
berkontraksi selama inspirasi untuk memudahkan gerakan
diafragma dan meningkatkan ekspansi sangkar toraks bagian
bawah.
5) Selama ekspirasi penderita dapat menggunakan kontraksi otot
perut untuk menggerakkan diafragma lebih tinggi. Beban
seberat 0,51 kg dapat diletakkan di atas dinding perut untuk
membantu aktivitas ini.
4
Gambar 1.1 contoh pernafasana diagfragma
b. Pursed Lips Breathing
1) Menarik napas (inspirasi) secara biasa beberapa detik melalui
hidung (bukan menarik napas dalam) dengan mulut tertutup,
2) Kemudian mengeluarkan napas (ekspirasi) pelan-pelan melalui
mulut dengan posisi seperti bersiul,
3) PLB dilakukan dengan atau tanpa kontraksi otot abdomen selama
ekspirasi,
4) Selama PLB tidak ada udara ekspirasi yang mengalir melalui
hidung,
5) Dengan pursed lips breathing (PLB) akan terjadi peningkatan
tekanan pada rongga mulut, kemudian tekanan ini akan diteruskan
melalui cabang-cabang bronkus sehingga dapat mencegah air trapping
dan kolaps saluran napas kecil pada waktu ekspirasi.
5
5. Persiapan
a. Persiapan alat
1) Bantal
2) Bengkok
3) Perlak/alas
4) Tisu
5) Air minum hangat
b. Persiapan pasien
1) Kontrak topik
2) Waktu
3) Tempat dan tujuan dilaksanakan latihan nafas dalam
c. Tahap kerja
1) Menjaga privacy.
2) Mengajak pasien berdo`a (membaca basmalah)
6
3) Mengatur posisi yang nyaman bagi pasien dengan posisi setengah
duduk di tempat tidur, di kursi atau dengan lying position (posisi
berbaring) di tempat tidur dengan satu bantal.
4) Memfleksikan lutut pasien untuk merilekskan otot abdomen.
5) Tempatkan satu atau dua tangan pada abdomen, tepat di bawah
tulang iga.
6) Tarik nafas dalam melalui hidung, jaga mulut tetap tertutup,
hitung sampai 3 selama inspirasi.
7) Konsentrasi dan rasakan gerakan naiknya abdomen sejauh
mungkin, tetap dalam kondisi rileks dan cegah lengkung pada
punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, ambil nafas
secara cepat, nafas kuat lewat hidung.
8) Kemudian hembuskan lewat bibir seperti meniup dan ekspirasi
secara perlahan dan kuat, sehingga terbentuk suara hembusan
tanpa menggembungkan pipi.
9) Konsentrasi dan rasakan turunnya abdomen dan kontraksi dari
otot abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 7 selama ekspirasi.
10) Gunakan latihan ini setiap kali merasakan nafas pendek dan
tingkatkan secara bertahap selama 5-10 menit, 4 kali dalam
sehari. Latihan teratur akan membantu pernafasan tanpa usaha.
Latihan ini dapat di lakukan dalam posisi duduk tegap, berdiri
maupun berjalan.
d. Tahap terminasi
1) Mengevaluasi tindakan yang di lakukan
2) Merapikan pasien dan lingkungan
3) Mengajak pasien berdo`a kepada Allah dan membaca Hamdallah
4) Berpamitan dengan pasien
5) Mencuci tangan
7
6) Mencatat kegiatan kedalam lembar catatan keperawatan
B. Batuk Efektif
8
2) Pasien yang akan dilakukan pemeriksaan diagnostic sputum.
3) Pasien setelah menggunakan bronkodilator.
9
a) Duduk di sudut tempat tidur atau kursi, juga dpat berbaring
terlentang dengan lutut agak ditekukkan.
b) Pegang/tahan bantal atau gulungan handuk terhadap luka
operasi dengan kedua tangan.
c) Bernafaslah dengan normal.
2) Step 2 :
a) Bernafaslah dengan pelan dan dalam melalui hidung.
b) Kemudian keluarkan nafas dengan penuh melalui mulut,
Ulangi untuk yang kedua kalinya.
c) Untuk ketiga kalinya, Ambil nafas secara pelan dan dalam
melalui hidung, Penuhi paru-paru sampai terasa sepenuh
mungkin.
3) Step 3 :
a) Batukkan 2 – 3 kali secara berturut-turut. Usahakan untuk
mengeluarkan udara dari paru-paru semaksimalkan mungkin
ketika batuk.
b) Relax dan bernafas seperti biasa.
c) Ulangi tindakan diatas.
5. Persiapan
a. Peralatan Yang Digunakan
1) Sarung tangan
2) Bengkok
3) Antiseptik (jika perlu)
4) Sputum pot
5) Gelas berisi air hangat
6) Tisu habis pakai
10
b. Persiapan Pasien
1) Kontrak topik
2) Waktu
b. Tahap Orientasi
1) Memberikan salam dan sapa nama pasien
2) Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3) Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
c. Tahap Kerja
1) Menjaga privacy pasien
2) Mempersiapkan pasien
3) Meminta pasien meletakkan satu tangan di dada dan satu tangan di
abdomen
4) Melatih pasien melakukan nafas perut (menarik nafas dalam
melalui hidung hingga 3 hitungan, jaga mulut tetap tertutup)
5) Meminta pasien merasakan mengembangnya abdomen (cegah
lengkung pada punggung)
6) Meminta pasien menahan nafas hingga 3 hitungan
11
Meminta menghembuskan nafas perlahan dalam 3 hitungan (lewat
mulut, bibir seperti meniup)
7) Meminta pasien merasakan mengempisnya abdomen dan
kontraksi dari otot
8) Memasang perlak/alas dan bengkok (di pangkuan pasien bila
duduk atau di dekat mulut bila tidur miring)
9) Meminta pasien untuk melakukan nafas dalam 2 kali , yang ke-3:
inspirasi, tahan nafas dan batukkan dengan kuat
10) Menampung lender dalam sputum pot
11) Merapikan pasien
d. Tahap Terminasi
1) Melakukan evaluasi tindakan
2) Berpamitan dengan klien
3) Mencuci tangan
4) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nafas dalam yaitu bentuk latihan nafas yang terdiri atas pernapasan
abdominal (diafragma) dan pursed lips breating. Tujuan pernapasan abdominal
memungkinkan nafas dalam secara penuh sedikit usaha. Pursed lips breathing
membantu klien mengontrol pernapasan yang berlebihan.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Yulia Mita, 2017, Kebutuhan Dasar Latihan Nafas Dalam dan Batuk Efektif.
https://www.scribd.com/document/360128136/Kebutuhan-Dasar-Latihan-Nafas-
Dalam-Dan-Batuk-Efektif.
https://positif62.com/batuk-efektif-pengertian-manfaat-dan-penatalaksanaan/
14