DISUSUN OLEH :
KELAS 1A
KELOMPOK 1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini,
serta salawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad SAW.
Dalam hal ini penulis tidak terlepas dari keterlibatan berbagai pihak, maka
penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Dosen pengajar mata kuliah “Ilmu
Keperawatan Dasar” yaitu Bapak Muhammad Khafid, S.Kep.Ns., M.Si Serta teman
dan semua pihak yang telah mendukung dan membantu penulis.dalam penyusunan
makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas bidang studi “Ilmu
Dasar Keperawatan” yang berjudul “Pemasangan Infus dan Balance Cairan”. Penulis
juga menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
karena itu, sangat diharapkan kritik maupun sarannya dari pembaca makalah ini.
Sehingga di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar Belakang Pemasangan Infus Dan Balance Cairan....................................4
B. Perumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan Penelitian................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN............................................................................................................6
2.1 Definisi Balance cairan dan Pemasangan Infus..........................................6
2.2 Tujuan Pemasangan Infus dan Hubungannya dengan Balance Cairan.......7
2.3 Macam-Macam Cairan Infus.......................................................................9
2.4 Tindakan Pemasangan Infus......................................................................12
DAFTAR ISI...............................................................................................................16
BAB 1
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
PEMBAHASAN
Tujuan pemberian infus sendiri adalah untuk menggantikan cairan yang hilang
akibat perdarahan, dehidrasi karena panas atau akibat suatu penyakit, kehilangan
plasma akibat luka bakar yang luas (Ariningrum & Subandono, 2018). Selain itu,
adapun tujuan lain dalam pemasangan infus antara lain,
a. Mempertahankan, mengganti, serta menjaga keseimbangan cairan dan
elektrolit tubuh. Tubuh mengandung cairan, elektrolit, vitamin, protein,
lemak, dan kalori yang dalam keadaan tertentu pemasukannya tidak dapat
dipertahankan secara oral
b. Memperbaiki asam basa tubuh.
c. Memelihara nutrisi.
d. Memberikan obat-obatan intravena ke dalam tubuh.
e. Merupakan akses dalam keadaaan darurat. (Dewi, 2017)
3. Feses : 100-200 ml
Ada berbagai jenis cairan infus yang dapat digunakan oleh pasien saat
mendapatkan perawatan medis di rumah sakit. Jumlah dan jenis cairan infus yang
diberikan akan bergantung pada kondisi pasien, ketersediaan cairan, tujuan
pemberian cairan infus, ukuran tubuh, dan usia.
Cairan infus yang umum digunakan terbagi menjadi dua jenis, yaitu cairan
infus kristaloid dan koloid.
1. Cairan infus kristaloid
Kristaloid adalah jenis cairan infus yang paling banyak digunakan dalam
perawatan medis. Cairan infus kristaloid mengandung natrium klorida,
natrium glukonat, natrium asetat, dan magnesium klorida.Cairan infus
kristaloid memiliki partikel-partikel kecil yang mudah berpindah dari aliran
darah ke dalam sel-sel dan jaringan tubuh.Jenis cairan infus ini biasanya
digunakan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit, menyeimbangkan
pH, menghidrasi tubuh yang kekurangan cairan, hingga sebagai cairan
resusitasi untuk menyelamatkan nyawa. Cairan infus kristaloid memiliki
berbagai jenis, di antaranya:
a. Cairan infus saline
Cairan saline adalah jenis cairan infus kristaloid yang paling banyak
digunakan dalam perawatan medis. Cairan saline ada yang mengandung
natrium klorida 0.9 persen dan natrium klorida 0.45 persen yang larut dalam
air. Jenis cairan saline dengan natrium klorida 0.9% bertujuan untuk
menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah, diare, perdarahan,
asidosis metabolik, dan syok. Selain itu, cairan infus saline juga berfungsi
mengembalikan keseimbangan elektrolit, dan berfungsi sebagai cairan
resusitasi.Bagi pasien dengan gangguan jantung dan penyakit ginjal tidak
disarankan menggunakan cairan infus saline 0.9% persen. Pasalnya,
kandungan natrium di dalamnya dapat menyebabkan retensi cairan atau
volume cairan berlebih.Sementara, cairan saline natrium klorida 0.45 persen
diberikan bagi pasien dengan kondisi hipernatremia (gangguan elektrolit) dan
ketoasidosis diabetik. Cairan saline natrium klorida 0,45 persen bisa
menyebabkan kelebihan cairan pada paru-paru (edema paru) dan penurunan
kadar elektrolit.
b. Cairan infus ringer laktat
Ringer laktat adalah jenis cairan infus kristaloid yang mengandung natrium
klorida, magnesium klorida, kalsium klorida, natrium laktat, dan air. Selain
bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit, infus ringer laktat
juga diberikan untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang saat mengalami
luka, cedera, atau kondisi lain yang menyebabkan Anda kehilangan darah
dengan cepat. Cairan infus ringer laktat tidak disarankan digunakan bagi
orang yang memiliki pH tubuh lebih dari 7.5, memiliki penyakit hati yang
tidak dapat melakukan metabolisme lakta, dan kondisi asidosis laktat.
c. Dextrose
Dextrose adalah jenis cairan infus yang hanya mengandung gula. Biasanya,
dextrose diberikan melalui cairan infus bersamaan dengan jenis obat lainnya
guna meningkatkan kadar gula darah pada seseorang yang mengalami
hipoglikemia (gula darah rendah).
Cairan infus dextrose juga dapat diberikan pada penderita hiperkalemia atau
kondisi di mana kadar kalium dalam tubuh tinggi.Dextrose tidak dapat
diberikan pada orang dengan kondisi medis tertentu. Ini karena dextrose dapat
berisiko meningkatkan kadar gula darah serta penumpukan cairan di dalam
paru-paru.
2. Cairan infus koloid
Selain kristaloid, jenis cairan infus lainnya adalah koloid. Cairan infus koloid
memiliki molekul yang lebih berat sehingga akan berada di dalam pembuluh
darah dalam waktu yang lama sebelum menyebar ke area tubuh. Cairan infus
koloid diberikan pada pasien yang menderita sakit kritis, pasien yang
melakukan tindakan bedah, pasien yang membutuhkan transfusi darah, serta
pasien yang melakukan terapi penyakit ginjal baik menggunakan mesin
dialisis atau tidak. Adapun koloid memiliki tiga jenis cairan infus lainnya,
yaitu:
a. Albumin
Cairan infus albumin biasanya diberikan bagi pasien yang mengalami
kehilangan banyak darah akibat kecelakaan, luka bakar yang parah, dan
kondisi lainnya. Albumin juga diberikan bagi pasien yang memiliki kadar
albumin rendah akibat melakukan tindakan pembedahan dan dialisis atau
mengalami infeksi perut, gagal ginjal, pankreatitis, operasi bypass jantung,
serta gangguan pada ovarium yang disebabkan oleh obat kesuburan.
b. Dextran
Dextran adalah jenis cairan koloid yang mengandung polimer glukosa.
Dextran dapat digunakan untuk memulihkan kondisi kehilangan darah setelah
operasi dan gejala hipovolemia akibat dehidrasi, serta mencegah terjadinya
tromboemboli setelah operasi.
c. Gelatin
Gelatin adalah jenis cairan infus koloid yang mengandung protein
hewani. Jenis cairan ini diberikan apabila pasien kehilangan banyak darah
hingga gejala hipovolemia berangsur membaik.
Berikut ini adalah pemasangan infus sesuai SOP yang perlu Anda ketahui:
1. Alat
Pemasangan infus sesuai SOP yang pertama adalah alat yang tepat.
Berikut ini alat untuk pemasangan infus sesuai SOP:
-Set infus yang steril
-Cairan infus sesuai kebutuhan
-IV Catheter / Wings Needle/ Abocath sesuai yang dibutuhkan
-Perlak
-Pleseter
-Tourniquet
-Gunting
-Bengkok
-Sarung tangan steril
-Kassa steril
-Kapas alkohol / alkohol swab
-Betadine
2. Pemasangan Infus
Kurianto, E., & Arianti, A. (2018). Status Cairan Pada Pasien Pasca Pembedahan di
RS PKU Muhammadiyah Gamping. Indonesian Journal of Nursing Practice,
2(2), 68–76. https://doi.org/10.18196/ijnp.2281