Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMASANGAN INFUS PADA PASIEN HIPERTENSI


DI RS BHAKTI RAHAYU

Di susun oleh:

NAMA : RAINANG TINGGAPI


NIM : P. 1911067
RUANGAN :KEPERAWATAN LANTAI 2

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


STIKES PASAPUA AMBON
2022
LEMBARAN PENGESAHAN

Laporan pendahuluan : Pemasangan infus

Disusun oleh : Rainang Tinggapi

Nim : P.1911067

Program : Strata Satu (1)

Program Studi : S1 Keperawatan

Ambon, 23 Mei 2022

Menyetujui

Mengetahui Mengetahui

CI Lahan Praktik CI Intitusi

(……………………………….) Harianti fajar,S.kep,Ns,M.kep

NIDN :1225079001

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Esa yang


tiada hentinya melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Atas taufik dan
hidayah-Nya pula penulis dapat menyusun dan menyelesaikan
Laporan Pendahuluan yang berjudul “Pemasangan infus pada pasien
hipertensi di RS Bhakti Rahayu” ini tepat pada waktunya.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas praktek


KDPD 1. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, penyusunan,
penguraian, maupun isinya.

Penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan


makalah ini. Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
berguna bagi semua pihak, baik bagi pembaca maupun kami sendiri.

Ambon, Mei 2022

Penul
is

ii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBARAN PENGESAHAN...................................................................i
KATA PENGANTAR...............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
A. Latar belakang.........................................................................1
B. Rumusan masalah...................................................................2
C. Tujuan......................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI.......................................................................3
A. Definisi......................................................................................3
B. Tujuan pemasangan infus.........................................................3
C. Kontra indikasi pemasangan infus............................................4
D. Prosedur pemasangan infus’’’..................................................4
BAB III TINJAUAN KHUSUS..................................................................7
A. Pengkajian...............................................................................7
B. Penatalaksanaan.....................................................................8
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Menurut Depkes RI Tahun 2006 jumlah pemasangan infus di


Rumah Sakit di Indonesia sebanyak (17,11%) (Suprapto, 2015). Dan
menurut data surveilans World Health Organisation (WHO) dinyatakan
bahwa angka kejadian pemasangan infus di Instalasi Gawat Darurat
cukup tinggi yaitu 85% per tahun dan 120 juta orang dari 190 juta
pasien yang di rawat di rumah sakit menggunakan infus serta
didapatkan juga 70% perawat tidak patuh dalam melaksanakan
standar pemasangan infus berdasarkan standar yang telah ditetapkan
( Andares, 2009).
Pemasangan infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam
tubuh melalui sebuah jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh
balik) untuk menggantikan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh
yang mengalami gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam
basa. Infus merupakan salah satu produk kesehatan yang bermanfaat
untuk menggantikan zat makanan di dalam tubuh berupa cairan yang
langsung ditransfusikan ke dalam tubuh melalui saluran pembuluh
darah. Infus berperan penting dalam dunia kesehatan karena semua
rumah sakit menggunakan produk ini untuk suplai zat makanan ke
dalam tubuh pasien. Sehingga pasien mendapatkan nutrisi makanan,
meskipun pasien tidak makan. Oleh karena itu cairan infus berperan
penting dalam kelangsungan hidup pasien ( Ariandini, 2019).

1
2

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu pemasangan infus.?

2. Apa tujuan pemasangan infus.?

3. Apa kontra indikasi pemasangan infus.?

4. Apa saja tahap kerja pemasangan infuse.?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa itu pemasangan infus.

2. Untuk mengetahui tujuan pemasangan infus.

3. Untuk mengetahui kontra indikasi pemasangan infus.

4. Untuk mengetahui tahap kerja pemasangan infus.


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Pemasangan infus adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam


tubuh melalui jarum ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk
menggantikan cairan atau zat-zat yang ada dalam tubuh. Pemasangan
infus dilakukan untuk memasukan bahan-bahan larutan ke dalam
tubuh secara kontinyu atau sesaat untuk mendapatkan efek
pengobatan secara cepat ( Ariandini, 2019)

B. Tujuan pemasangan infuse

1. Memberikan atau menggantkani cairan tubuh yang


mengandung air, elektrolit, vitamin, protein, lemak, dan kalori yang
tidak dapat dipertahankan secara adekuat melalui oral.

2. Memperbaiki keseimbangan asam basa.

3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah.

4. Memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan


kedalam tubuh.

5. Memonitor tekan vena central (CVP).

6. Memberikan nutrisi pada sistem pencernaan


diistirahatkan( Pieter,2019).

3
4

C. Kontra indikasi

Pada pemasangan infus melalui jalur pembuluh darah vena:

1. Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan


infus.

2. Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini
akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt)
pada tindakan hemodialisis (cuci darah).

3. Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil


yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan
kaki) ( Pieter, 2019).

D. Prosedur pemasangan infus

1. Lakukan identifikasi pasien.

2. Jelaskan tentang tujuan dan prosedur tindakan.

3. Minta kesediaan pasien/keluarga untuk menandatangani


formulir persetujuan tindakan.

4. Dekatkan alat yang akan digunakan.

5. Hubungkan infus set pada cairan infus, isi tabung reservoir infus
dan alirkan cairan hingga tidak ada udara pada infus set.

6. Pilih vena yang akan dilakukan penusukan IV canule:

a. Bila akses diekstremitas, lakukan bendungan pada


daerah vena bagian atas dari vena yang akan dilakukan
penusukan.
5

b Bila akses dibagian kepala, tidak dilakukan bendungan


pada daerah vena.

7. Cuci tangan sesuai SPO kebersihan tangan.

8. Pakai APD sesuai kebutuhan.

9. Desinfeksi daerah yang akan dilakukan penusukan dengan arah


melingkar/satu kali apusan dengan kapas alkohol/alcohol swab.

10. Tusukkan jarum IV canule dengan mata jarum menghadap


keatas dan lihat apakah ada darah yang keluar atau tidak di
indikator IV canule

11. Bila tidak berhasil, lakukan penusukan ulang sampai berhasil


dengan tetap memperhatikan kondisi pasien (bila perlu ada
penggantian petugas)

12. Jika indikator IV canule sudah terlihat darah, tarik jarum sedikit-
sedikit masukan canule sampai pangkal Canule dan sambungkan
ke infus set dan buka bendungan.

13. Buka pengatur tetesan infus, hitung tetesan infus seuai


kebutuhan.

14. Fiksasi IV canule dengan transparan IV dressing dengan


mencantumkan identifikasi (Nama pemasang, nama ruangan,
waktu pemasangan; tanggal dan jam), bila kurang kuat boleh
difiksasi dengan plester/pesangan spalk untuk anak dengan tidak
menutupi area penusukan.

15. Rapikan pasien dan alat-alat yang sudah digunakan.

16. Buang sampah benda tajam kedalam sampah benda


tajam/safety box.
6

17. Buang alkohol swab ke tempat sampah medis benda non


tajam.

18. Buang sampah plastik dan kertas ke tempat sampah umum.

19. Lepaskan APD dan buang ke tempat sampah medis.

20. Cuci tangan sesuai SPO kebersihan tangan.

21. Dokumentasikan dalam simkep atau berkas rekam medis


( Ariningrum 2018).
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

Tanggal. : 18 Mei 2022

Jam. : 19.00 WIT

Ruang. : Ruang 23

Tanggal masuk. : 16 Mei 2022

No.RM. :-

Diagnosa medis. : Hipertnsi

1. Data Subyektif

a. Identitas

Nama. : Tn. R.W

Umur. : 64Tahun

Agama. : Islam

Alamat. : Aster

b. Keluhan utama

Tn. R Mengatakan Nyeri pada tempat operasi

7
8

c. Riwayat kesehatan

1). Riwayat kesehatan sekarang.

Tn.R mengatakan tidak ada riwayat.

2. Data obyektif

a. Pemeriksaan umum

- Keadaan umum. : Baik

- Kesadaran. : Composmentis

- TTV. : TD : 130/80mmHg S : 36,1 c

N. : 63 kali/ menit R : 20 kali/ menit

B. Penatalaksanaan

1. Persiapan alat :

a. Cairan yang diperlukan, sesuaikan cairan dengan


kebutuhan pasien.

b. Saluran infus (infus set) : infus set dilengkapi dengan


saluran infus, penjepit selang infus untuk mengatur kecepatan
tetesan.

Jenis infus set berdasarkan penggunaannya :


1). Macro drip set
2). Micro drip set
3). Tranfusion Set

c. Kateter intravena (IV catheter)


9

d. Desinfektan : kapas alkohol, larutan povidone iodine 10%

e. Kassa steril, plester, kassa pembalut

f. Tourniquet

g. Gunting

h. Bengkok

i. Tiang infus

j. Perlak kecil

k. Sarung tangan steril yang tidak mengandung bedak.

l. Masker

m. Tempat sampah medis

2. Persiapan pasien:
a. Perkenalkan diri dan lakukan validasi nama pasien.

b. Beritahukan pada penderita (atau orang tua penderita)


mengenai tujuan dan prosedur tindakan, minta informed
consent dari pasien atau keluarganya.

c. Pasien diminta berbaring dengan posisi senyaman


mungkin.

d. Mengidentifikasi vena yang akan menjadi lokasi


pemasangan infus :

1). Pilih lengan yang jarang digunakan oleh pasien


(tangan kiri bila pasien tidak kidal, tangan kanan bila pasien
kidal).
10

2). Bebaskan tempat yang akan dipasang infus dari


pakaian yang menutupi.
3). Lakukan identifikasi vena yang akan ditusuk.

3. Prosedur Kerja :

a. Lakukan identifikasi pasien


b. Jelaskan tentang tujuan dan prosedur tindakan.
c. Minta kesediaan pasien/keluarga untuk menandatangani
formulir persetujuan tindakan.
d. Dekatkan alat yang akan digunakan.
e. Hubungkan infus set pada cairan infus, isi tabung
reservoir infus dan alirkan cairan hingga tidak ada udara
pada infus set.
f. Pilih vena yang akan dilakukan penusukan IV canule:
1). Bila akses diekstremitas, lakukan bendungan
pada daerah vena bagian atas dari vena yang akan
dilakukan penusukan.

2). Bila akses dibagian kepala, tidak dilakukan


bendungan pada daerah vena.

g. Cuci tangan sesuai SPO kebersihan tangan.

h. Pakai APD sesuai kebutuhan.

i. Desinfeksi daerah yang akan dilakukan penusukan dengan


arah melingkar/satu kali apusan dengan kapas
alkohol/alcohol swab.

j. Tusukkan jarum IV canule dengan mata jarum menghadap


keatas dan lihat apakah ada darah yang keluar atau tidak di
indikator IV canule.
11

k. Bila tidak berhasil, lakukan penusukan ulang sampai


berhasil dengan tetap memperhatikan kondisi pasien (bila
perlu ada penggantian petugas)

l. Jika indikator IV canule sudah terlihat darah, tarik jarum


sedikit-sedikit masukan canule sampai pangkal Canule dan
sambungkan ke infus set dan buka bendungan.

m. Buka pengatur tetesan infus, hitung tetesan infus seuai


kebutuhan.

n. Fiksasi IV canule dengan transparan IV dressing dengan


mencantumkan identifikasi (Nama pemasang, nama
ruangan, waktu pemasangan; tanggal dan jam), bila kurang
kuat boleh difiksasi dengan plester/pesangan spalk untuk
anak dengan tidak menutupi area penusukan.

o. Rapikan pasien dan alat-alat yang sudah digunakan.

p Buang sampah benda tajam kedalam sampah benda


tajam/safety box.

q. Buang alkohol swab ke tempat sampah medis benda non


tajam.

r. Buang sampah plastik dan kertas ke tempat sampah


umum

s. Lepaskan APD dan buang ke tempat sampah medis.

t. Cuci tangan sesuai SPO kebersihan tangan

u. Dokumentasikan dalam simkep atau berkas rekam medis.


DAFTAR PUSTAKA

Andares. (2009) Analisa hubungan karakteristik dan tingkat kepatuhan


perawat dalam pelaksanaan protap pemasangan infus di Rumah
Sakit Badrul Aini Medan. Medan. Skripsi.

Ariandini, Gita Putri.2019.”Pemasangan infus pada Ny. N dengan G1P0A0


kala 1”, https://id.scribd.com/document/433646176/LAPORAN-
pemasangan-infus, diakses pada 03 Mei 2022 pukul 17.33.

Pieter, Yayan. 2019.”Konsep dasar pemasangan infus”,


https://www.asuhanperawat.com/2019/12/konsep-dasar-
pemasangan-infus.html?m=1, diakses pada 15 Mei 2022 pukul
19.46.

Anda mungkin juga menyukai