Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
2022
DAFTAR ISI
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
Latar Belakang.............................................................................................................................4
Rumusan Masalah........................................................................................................................5
Tujuan Penelitian.........................................................................................................................5
Temuan yang ditargetkan.............................................................................................................5
Luaran yg diharapkan...................................................................................................................5
Manfaat Penelitian.......................................................................................................................6
BAB II.............................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................................7
Konsep Dasar CHF......................................................................................................................7
Inovasi........................................................................................................................................12
BAB III..........................................................................................................................................14
TAHAP PELAKSANAAN...........................................................................................................14
BAB IV..........................................................................................................................................15
Biaya dan Jadwal Kegiatan............................................................................................................15
Anggaran Biaya..........................................................................................................................15
Jadwal Kegiatan.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16
LAMPIRAN..................................................................................................................................17
LAMPIRAN 1 BIODATA.........................................................................................................17
Biodata Anggota.....................................................................................................................17
BIODATA PENDAMPING...................................................................................................28
LAMPIRAN 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan..........................................................................30
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Pelaksana&Pembagian Tugas........................................31
Lampiran 4 Surat Pernyataan.....................................................................................................32
Lampiran 5 Desain Produk........................................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sesak napas adalah gejala yang umum terlihat sebagai perasaan nyeri karena
kesulitan bernapas, napas menjadi pendek dan pasien merasa tercekik pada saat bernapas.
Sesak napas juga merupakan kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan dalam
bernapas. Dalam istilah medis, sesak napas dikenal sebagai dyspnea. Sesak napas dapat
terjadi secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang singkat, tapi bisa juga terjadi dalam
jangka waktu yang panjang atau berulang. Penyebab dari sesak napas terjadi karena
system pernapasan dan sirkulasi darah tidak mampu mengedarkan cukup oksigen untuk
tubuh.
Sesak napas bisa meyerang siapa saja, namun ada beberapa factor resiko yang
meningkatkan terjadinya sesak napas tersebut. Factor resiko yang bisa menyebakan sesak
napas adalah gangguan pada paru-paru seperti penyakit Asma, penyakit paru obstruktif
kronik, penyakit paru interstisial, bronkiektasis, asbestosis, aanker paru-paru. Dan
gangguan pada jantung seperti penyakit Penyakit jantung coroner, Aritmia, Penyakit
katup jantung, pericarditis serta gagal jantung kongestif.
Gagal jantung kongestif salah satu penyakit yang menyebabkan pasien akan
mengalami sesak napas. Gagal jantung kongestif adalah kondisi saat jantung tidak
mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan
terhadap oksigen dan nutrisi. Gejala yang timbul dari gagal jantung kongestif ini ialah
sesak napas/dypsnea, ortopnea dan mudah Lelah. Pasien yang mengalami gagal jantung
ini akan merasakan sesak napas dan cemas bahkan sulit tidur karena napas yang pendek.
Oleh karena itu dibutuhkan intervensi untuk mengurangi sesak napas tersebut.
Dalam meminimalisir sesak napas pada sesorang, tenaga medis memberikan
intervensi yaitu dengan posisi semi fowler pada pasien yang mengalami sesak napas.
Semi fowler adalah memposisikan pasien dengan posisi setengah duduk dengan
menopang bagian kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian lutut ditekuk dan
ditopang dengan bantal, serta bantalan kaki harus mempertahankan kaki pada posisinya
(Ruth, 2015). Posisi semi fowler merupakan posisi tempat tidur dengan menaikan kepala,
dada dan bahu setinggi 450-900 tanpa fleksi lutut. Pemberian posisi semi fowler dapat
diberikan selama 25-30 menit. Adapun tujuan dari pemberian posisi semi fowler yaitu
untuk menurunkan konsumsi oksigen dan menurunkan sesak nafas, meningkatkan
dorongan pada diafragma sehingga meningkatkan ekspansi dada dan ventilasi paru serta
Memperlancar gerakan pernafasan pada pasien yang bedrest total.
Sesuai dengan penelitian yang di buat oleh Yuli Ani Ahmad Muzaki, tentang
Penerapan posisi semi fowler terhadap ketidakefektifan pola nafas pada pasien congestive
heart failure (CHF). Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa penerapan posisi
semi fowler (posisi duduk 450) selama 3x24 jam sesuai dengan SOP dapat membantu
mengurangi sesak nafas dan membantu mengoptimalkan respirasi pada klien sehingga
masalah ketidakefektifan pola nafas dapat teratasi. (Yuli Ani Ahmad Muzaki, 2020)
Sebenarnya posisi semi fowler biasa dilakukan di rumah sakit untuk pasien yang
mengalami sesak napas dengan bantuan bed rumah sakit dan diatur posisi kepala dan
bahu yang dinaikkan untun bersandar. Namun posisi semi fowler juga dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja, salah satunya dirumah. Di rumah Posisi semi fowler dapat
dilakukan dengan bantuan bantal, kursi dan sajadah duduk untuk bersandar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perusumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut : dikarenakan banyak pasien yang mengalami sesak napas di beberapa Rumah
Sakit. Pemberian intervensi perlu ditingkatkan dalam asuhan keperawatan untuk
mengurangi sesak napas. Dengan begitu dibutuhkan informasi yang lebih jelas terkait
untuk mengurangi sesak napas yang dirasakan pasien maupun masyarakat sekitar.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat intevensi keperawatan untuk
mengurangi sesak napas pada pasien dan masyarakat dengan memberikan posisi semi
fowler.
Dalam program PKM-KC ini diharapkan dapat menciptakan produk inovatif kreatif
berupa sajadah duduk untuk melakukan Latihan posisi semi fowler. Produk ini
diharapkan dapat menjadi pilihan khususnya para orang tua dalam melakukan Latihan
semi fowler.
E. Luaran yg diharapkan
Dapat menghasilkan publikasi dalam jurnal maupun seminar baik nasional atau
internasional. Selain itu dapat menghasilkan produk inovatif, kretif berupa sajadah duduk
untuk Latihan semi fowler. Serta dapat menjawab permasalahan dikalangan masyarakat
khususnya para orang tua dalam melakukan semi fowler
F. Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar CHF
a) Definisi CHF
Gagal jantung kongestif atau congestive heart failure (CHF) adalah keadaan ketika jantung
tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi
tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pada kondisi tertentu, sedangkan tekanan
pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi (Aspani, 2016).
Gagal jantung kongestif adalah sindrom klinis progresif yang disebabkan oleh
ketidakmampuan jantung dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
tubuh (Dipiro et al., 2015).
b) Etiologi
1. Disfungsi miokard
2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic overload).
Volume : defek septum atrial, defek septum ventrikel, duktus arteriosus paten
Tekanan : stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta
Disaritmia
3. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik (diastolic overload)
4. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand oveload)
(Aspani, 2016)
Menurut Smeltzer (2012) dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah, gagal jantung
disebabkan dengan berbagai keadaan seperti :
a. Kelainan otot jantung
Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan menurunnya
kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot jantung
mencakup aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit degeneratif atau
inflamasi misalnya kardiomiopati. Peradangan dan penyakit miocardium degeneratif,
berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut
jantung, menyebabkan kontraktilitas menurun.
b. Aterosklerosis koroner
Aterosklerosis koroner mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran
darah ke otot jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).
Infark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung.
Infark miokardium menyebabkan pengurangan kontraktilitas, menimbulkan gerakan
dinding yang abnormal dan mengubah daya kembang ruang jantung .
c. Hipertensi Sistemik atau pulmonal (peningkatan after load)
Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut
otot jantung. Hipertensi dapat menyebabkan gagal jantung melalui beberapa mekanisme,
termasuk hipertrofi ventrikel kiri. Hipertensi ventrikel kiri dikaitkan dengan disfungsi
ventrikel kiri sistolik dan diastolik dan meningkatkan risiko terjadinya infark miokard,
serta memudahkan untuk terjadinya aritmia baik itu aritmia atrial maupun aritmia
ventrikel.
d. Faktor sistemik
Terdapat sejumlah besar faktor yang berperan dalam perkembangan dan beratnya gagal
jantung. Meningkatnya laju metabolisme (misal : demam, tirotoksikosis). Hipoksia dan
anemia juga dapat menurunkan suplai oksigen ke jantung. Asidosis respiratorik atau
metabolik dan abnormalitas elektronik dapat menurunkan kontraktilitas jantung.
c) Faktor Resiko
a. Serangan jantung
b. Diabetes
c. Penggunaan obat diabetes
d. Sleep apnea
e. Memiliki riwayat penyakit katup jantung
f. Infeksi Virus
g. Memiliki riwayat penyakit hipertensi
h. Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
i. Memiliki riwayat gangguan detak jantung
j. Kebiasaan konsumsi alkohol terlalu banyak.
k. Merokok
d) Patofisiologi
Pada gagal jantung terjadi suatu kelainan multisistem dimana terjadi gangguan pada jantung,
otot skelet dan fungsi ginjal, stimulasi sistem saraf simpatis serta perubahan neurohormonal
yang kompleks. Pada disfungsi sistolik terjadi gangguan pada ventrikel kiri yang
menyebabkan terjadinya penurunan cardiac output. Hal ini menyebabkan aktivasi mekanisme
kompensasi neurohormonal, sistem Renin – Angiotensin – Aldosteron (system RAA) serta
kadar vasopresin dan natriuretic peptide yang bertujuan untuk memperbaiki lingkungan
jantung sehingga aktivitas jantung dapat terjaga.
Aktivasi sistem simpatis melalui tekanan pada baroreseptor menjaga cardiac output dengan
meningkatkan denyut jantung, meningkatkan kontraktilitas serta vasokons-triksi perifer
(peningkatan katekolamin). Apabila hal ini timbul berkelanjutan dapat menyeababkan
gangguan pada fungsi jantung. Aktivasi simpatis yang berlebihan dapat menyebabkan
terjadinya apoptosis miosit, hipertofi dan nekrosis miokard fokal.
e) Klasifikasi Chf
Klasifikasi CHF berdasarkan NYHA adalah sebagai berikut:
Kelas I: Pasien dapat melakukan aktivitas berat tanpa keluhan CHF
Kelas II: Pasien tidak dapat melakukan aktivitas lebih berat dari aktivitas sehari hari tanpa
keluhan
Kelas III: Pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari hari tanpa keluhan CHF
Kelas IV: Pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktivits apapun dan harus tirah baring
f) Pengkajian
Anamnesa
a. Identitas
b. Keluhan utama
c. Riwayat penyakit
sekarang
d. Riwayat penyakit
dahulu
e. Riwayat penyakit
keluarga
f. Pengkajian data
g. Pemeriksaan fisik
g) Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum
2. Tanda-tanda vital
3. Head to toe examination
h) Pemeriksaan Penunjang
a. Elektrokardiogram
b. Uji stress
c. Ekokardiografi
a. Ekokardiografi model M
b. Ekokardiografi dua dimensi (CT scan)
d. Ekokardiografi dopoler
e. Katerisasi jantung
f. Radiografi dada
g. Elektrolit
h. Oksimetrinadi
i. Analisa gas darah
j. Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
k. Pemeriksaan tiroid
i) Penatalaksanaan
Terapi farmakologi
Terapi yang dapat iberikan antara lain golongan diuretik, angiotensin converting enzym
inhibitor (ACEI), beta bloker, angiotensin receptor blocker (ARB), dll.
Terapi non faramakologi
Terapi non farmakologi yaitu antara lain tirah baring, perubahan gaya hidup, pendidikan
kesehatan mengenai penyakit, prognosis, obat-obatan serta pencegahan kekambuhan,
monitoring dan kontrol faktor resiko.
j) EBN
Penerapan posisi semi fowler terhadap ketidakefektifan pola nafas pada pasien congestive
heart failure (CHF)Yuli Ani Ahmad MuzakiNursing Science Journal (NSJ) 1 (1), 19-24,
2020 Latar Belakang: Congestive Heart Failure atau lebih sering dikenal dengan penyakit
gagal jantung adalah penyakit sindrom klinis yang ditandai dengan sesak nafas saat istirahat
atau saat aktivitas yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung. Klien CHF
dengan ketidakefektifan pola nafas perlu diberikan posisi semi fowler.Tujuan:diberikan
posisi ini untuk menurunkan konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang
maksimal, sehingga ketidakefektifan pola nafas klien lebih optimal pada pasien CHF di
RSUD Wates.Metode:Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan metode
pendekatan studi kasus. Subjek dalam studi kasus ini adalah dua orang pasien yang terkena
CHF dengan ketidakefektifan pola nafas. Intervensi semifowler position dilakukan dimana
posisi kepala dan tubuh dinaikkan dengan 45.Hasil:Penerapan posisi semi fowler (posisi
duduk 45) selama 3x24 jam sesuai dengan SOP membantu mengurangi sesak nafas dan
membantu mengoptimalkan RR pada klien sehingga masalah ketidakefektifan pola nafas
dapat teratasi.Kesimpulan:Intervensi pengaturan sudut posisi tidur secara bermakna dapat
menghasilkan respirasi yang baik, sehingga bisa dipertimbangkan sebagai salah satu
intervensi untuk mengoptimalkan ketidakefektifan pola nafas.
B. Inovasi
Inovasi Penerapan Semi Fowler pada Pasien CHF
Posisi Semi Fowler Posisi Semi Fowler adalah memposisikan pasien dengan posisi
setengah duduk dengan menopang bagian kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian lutut
ditekuk dan ditopang dengan bantal, serta bantalan kaki harus mempertahankan kaki pada
posisinya (Ruth, 2015).
Pemberian Posisi Semi Fowler 45° pada pasien Congestieve Heart Failure ini dapat
mengembangkan ekspansi paru meningkat, lalu mempengaruhi perubahan curah jantung
pada pasien, dan ini akan meningkatan pertukaran gas sehingga asupan oksigen pun
meningkat dan akan mengoptimalkan kualitas tidur pasien.
Tujuan tindakan memberikan posisi tidur adalah untuk menurunkan konsumsi
oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang maksimal, serta untuk mengatasi kerusakan
pertukaran gas yang berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolus (Doengoes,
2012). Pengaturan posisi tidur pasien dengan posisi semi fowler 45 o dapat membantu
mengatasi kesulitan pernapasan dan kardiovaskular dan dapat membantu merelaksasikan
tubuh (Wongkar, 2015)
Penerapan posisi semi fowler (posisi duduk 45) selama 3x24 jam sesuai dengan SOP
membantu mengurangi sesak nafas dan membantu mengoptimalkan RR pada klien sehingga
masalah ketidakefektifan pola nafas dapat teratasi. Pemberian posisi semifowler dapat
diberikan selama 15-30 menit dalam 1 minggu 3 kali.
A. Indikasi pemberian posisi semifowler dilakukan pada : pasien yang
mengalami kesulitan mengeluarkan sekresi atau cairan pada saluran
pernafasan, pasien dengan tirah baring lama, pasien yang memakai
ventilator, pasien yang mengalami sesak nafas, dan pasien yang
mengalami imobilisasi.
B. Kontraindikasi pemberian posisi semi-fowler tidak dianjurkan
dilakukan pada pasien dengan hipermobilitas, efusi sendi, dan
inflamasi.
Kelemahan inonovasi yaitu sajadah duduk tersebut hanya dijual ditempat2
tertentu tetapi ada beberapa yang terjual secara online sehingga memudahkan pengguna
untuk membeli alat tersebut.
BAB III
TAHAP PELAKSANAAN
B. Jadwal Kegiatan
Yuli Ani Ahmad Muzaki. 2020. “Penerapan posisi semi fowler terhadap ketidakefektifan
pola nafas pada pasien congestive heart failure (CHF)“. Nursing Science Journal
(NSJ). Diakses pada Rabu 06 April 2022 pukul 16.00 WIB.
NIM : 20200320035
No.Telp : 082280770521
Email : dilagustiana745@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SD N 1 Sidorejo SMP N 1 Sidomulyo SMK Kesehatan
Hampar Baiduri
Jurusan - - Keperawatan
Tahunmasuk- 2008 – 2014 2014 – 2017 2017 – 2020
Lulus
Yogyakarta, 05 April
2022
NIM : 20200320100
No.Telp : 085266885590
Email : syatraindo.alvirnandes@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 15 Pendopo SMPN 1 Pendopo SMAN 1 Pendopo
Barat
Jurusan - - IPA
Tahun masuk- 2008 – 2014 2014 – 2017 2017 – 2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
PKM-KC .
Syatriando Alfirnandes
Biodata anggota
NIM : 20200320067
No.Telp : 089624694236
Email : ayunsr02@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SD N SMP N 1 BREBES SMA N 2 BREBES
PASARBATAN
G1
Jurusan - - IPA
Tahun masuk- 2006-2012 2013-2016 2017-2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapatdipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
PKM-KC .
Biodata anggota
Jurusan : PSIK
Ayu Nurmalasari
No.Telp : 082146149834
Email : aghnasyabina@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SD N 3 MTs Assalaam MA Assalaam
Sumberejo Temanggung Temanggung
Jurusan - - ips
Tahun masuk- 2008-2014 2014-2017 2017- 2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
PKM-KC.
NIM : 20200320030
No.Telp : 0895379908849
Email : nahdiyatulummah09@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SD N 02 Winong SMP N 02 Pegandon MA N Keneal
Jurusan - - ipa
Tahun masuk- 2008-2014 2014-2017 2017- 2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
PKM-KC .
Yogyakarta, 05 April
2022
NIM : 20200320020
No.Telp : 088218608754
Email : nuravni2019@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SDN 1 SMPN 1 SMAN 1
JUNTIKEDOKAN JUNTINYUAT KRANGKENG
Jurusan - - IPA
Tahun masuk- 2008-2014 2014-2017 2017-2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
PKM-KC.
NIM : 20200320140
Jurusan : PSIK
No.Telp : 082130130698
Email : tiaraputri1323@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut MI miftahul huda Mts N 2 Brebes MAN 2 Cirebon
Keboledan
Jurusan - - IPA
Tahun masuk- 2008-2014 2014-2017 2017- 2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
PKM-KC.
Yogyakarta, 05 April
2022
NIM : 20200320072
Jenis Kelamin :P
No.Telp : 083157148255
Email : wsri23243@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SD negeri 2 SMP negeri 3 losari SMA negeri 1
Karangdempel Tanjung
Jurusan - - Ipa
Tahun masuk- 2008-2014 2014-2017 2017- 2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
PKM-KC.
Yogyakarta, 05 April
2022
Sri Wulandari
Biodata anggota
NIM : 20200320095
Email : nurulfajrin3005@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SDN BARALAU SMPN 1 WOHA- SMAS KAE
BIMA WOHA-BIMA
Jurusan - - IPA
Tahun masuk- 2008-2014 2014-2017 2017- 2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
PKM-KC.
Yogyakarta, 05 April
2022
Nurul Fajrin
Biodata anggota
NIM : 20200320041
No.Telp : 081329596457
Email : taqiyyana26@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
SD SMP SMA
Nama Institut SDIT Insan SMP N 2 Selomerto SMA
Mulia Wonosobo Muhammadiyah
Wonosobo
Jurusan - - IPA
Tahun masuk- 2008-2014 2014-2017 2017- 2020
Lulus
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Proposal
Inovasi .
Yogyakarta, 05 April
2022
Taqiyya Nasyiatunnisa
BIODATA PENDAMPING
Identitas diri
1. Nama : Ambar Relawati, S.Kep.,Ns., M.Kep
2. Tempat,Tanggal Lahir :
3. Agama : Islam
4. Instansi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
5. Alamat Kantor : Gedung Siti Walidah F3 Lantai Kasihan, Bantul,
4 Kampus Terpadu UMY JL. Brawijaya,Bantul,
Yogyakarta 55183
6. Jabatan : Lektor
7. NIDN : 0504068601
8. Email : ambar@umy.ac.id
Riwayat pendikan :
Nama institut Tahun Lulus
(Sarjana) Universitas Muhammadiyah 2008
Yogyakarta
(megister) Universitas Muhammadiyah 2013
Yogyakarta
(Profesi))Universitas Muhammadiyah 2010
Yogyakarta
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.
Yogyakarta, 05 April
2022
Pengusul,
Ambar Relawati,
S.Kep.,Ns., M.Kep
LAMPIRAN 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan
Harga Satuan
Jenis Pengeluaran Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Perlengkapan yang
1
diperlukan
a. Karpet 1 buah Rp 600.000,00 Rp 600.000,00
Harga Satuan
2 Bahan Habis Pakai Volume Nilai (Rp)
(Rp)
Total Rp 1.102.000,00