Anda di halaman 1dari 33

PROPOSAL PKM-KC

PENERAPAN SEMI FOWLER MENGGUNAKAN SAJADAH DUDUK

Dosen Pembimbing:

Ambar Relawati, Ns., M. Kep

Disusun Oleh:

20200320020 Nur avni Atikah Dewi


20200320030 Siti Nahdiyatul Ummah
20200320035 Dila Gustiana Handayani
20200320041 Taqiyya Nasyiatunnisa
20200320067 Ayu Nurmalasari
20200320072 Sri Wulandari
20200320087 Syabina Aghna Najuba
20200320095 Nurul Fajrin
20200320100 Syatriando Alfirnandes
20200320140 Tiara Alvin Azizah Putri

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2022
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................
Latar Belakang.............................................................................................................................
Rumusan Masalah........................................................................................................................
Tujuan Penelitian.........................................................................................................................
Temuan yang ditargetkan.............................................................................................................
Luaran yg diharapkan...................................................................................................................
Manfaat Penelitian.......................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................
Konsep Dasar Gagal Ganjung......................................................................................................
Inovasi........................................................................................................................................
BAB III TAHAP PELAKSANAAN.............................................................................................
BAB IV Biaya dan Jadwal Kegiatan.............................................................................................
Anggaran Biaya..........................................................................................................................
Jadwal Kegiatan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................
LAMPIRAN..................................................................................................................................
Lampiran 1 Biodata....................................................................................................................
Biodata Anggota.....................................................................................................................
Biodata Pendamping...............................................................................................................
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan................................................................................
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Pelaksana&Pembagian Tugas........................................
Lampiran 4 Surat Pernyataan.....................................................................................................
Lampiran 5 Desain Produk........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung memompa darah yang cukup
ke seluruh tubuh yang ditandai dengan sesak nafas pada saat beraktifitas dan/atau saat
tidur terlentang tanpa bantal, dan/atau tungkai bawah membengkak. Penyebab utama
gagal jantung adalah penyakit arteri koroner dan hipertensi (Riskesdas, 2013).
WHO (2016) menyatakan bahwa jumlah angka kematian di dunia sebesar 17,5
juta atau 31% dari 58 juta dipengaruhi oleh penyakit jantung. Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar tahun 2018, prevalensi gagal jantung kongestif di Indonesia yang
didiagnosis dokter adalah sebesar 1,5% atau sekitar 1.017.290 penduduk
(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Menurut Riset Kesehatan Dasar (2018)
menunjukkan bahwa prevalensi CHF di Indonesia sejumlah 0,3% dari total penduduk
Indonesia. Kota Yogyakarta menduduki urutan pertama dengan angka gagal jantung
sebesar 0,25%, kemudian diikuti Provinsi Jawa Timur sejumlah 0,19%, dan Provinsi
Jawa Tengah menduduki urutan ke tiga sejumlah 0,18%.
Gagal jantung dapat menyebabkan beberapa masalah yang merugikan pasien,
gejala awal yang umumnya terjadi pada penderita gagal jantung yakni dyspnea (sesak
napas), mudah lelah dan adanya retensi cairan (Nurkhalis, 2020). Sesak napas
merupakan gejala yang paling sering dirasakan pasien gagal jantung. Sesak nafas
(dyspnea) adalah suatu istilah yang menggambarkan suatu persepsi subjektif
mengenai ketidaknyamanan bernapas yang terdiri dari berbagai sensasi yang berbeda
intensitinya (Hasniati, 2018). Factor resiko yang bisa menyebakan sesak napas adalah
gangguan pada paru-paru seperti penyakit Asma, penyakit paru obstruktif kronik,
penyakit paru interstisial, bronkiektasis, asbestosis, kanker paru-paru. Dan gangguan
pada jantung seperti penyakit Penyakit jantung coroner, Aritmia, Penyakit katup
jantung, pericarditis serta gagal jantung kongestif (Handayani, 2020).
Pasien yang mengalami gagal jantung ini akan merasakan sesak napas dan
cemas bahkan sulit tidur karena napas yang pendek. Oleh karena itu untuk menurangi
sesak napas pada pasien, tenaga medis memberikan intervensi yaitu dengan
memberikan posisi semi fowler pada pasien yang mengalami sesak napas. Semi
fowler adalah memposisikan pasien pada posisi setengah duduk dengan menopang
bagian kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian lutut ditekuk dan ditopang
dengan bantal, serta bantalan kaki harus mempertahankan kaki pada posisinya (Ruth,
2015). Posisi semi fowler merupakan posisi tempat tidur dengan menaikan kepala,
dada dan bahu setinggi 450-900 tanpa fleksi lutut. Pemberian posisi semi fowler dapat
diberikan selama 25-30 menit. Adapun tujuan dari pemberian posisi semi fowler yaitu
untuk menurunkan konsumsi oksigen dan menurunkan sesak nafas, meningkatkan
dorongan pada diafragma sehingga meningkatkan ekspansi dada dan ventilasi paru
serta memperlancar gerakan pernafasan pada pasien yang bedrest total (Ruth, 2015).
Muzaki (2020) meneliti tentang penerapan posisi semi fowler terhadap
ketidakefektifan pola nafas pada pasien gagal jantung. Dari penelitian tersebut
didapatkan hasil bahwa penerapan posisi semi fowler (posisi duduk 450) selama 3x24
jam sesuai dengan SOP dapat membantu mengurangi sesak nafas dan membantu
mengoptimalkan respirasi pada klien sehingga masalah ketidakefektifan pola nafas
dapat teratasi.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami terinspirasi membuat produk inovasi
untuk pemberian posisi semi fowler dengan sajadah duduk. Hal ini bertujuan untuk
mengatasi masalah ketidakefektifan pola napas pada pasien gagal jantung kongesif
karena sandaran pada sajadah duduk akan membantu mengoptimalkan pernapasan
pada pasien. Selain itu juga, sajadah duduk mudah untuk dibawa dan pemilihan bahan
dari sajadah duduk mengutamakan keselamatan pasien sehingga pasien akan terasa
aman dan nyaman.
B. Rumusan Masalah
Menurut Riskesdas (2018) prevalensi penyakit gagal jantung di Kota
Yogyakarta sangat tinggi dengan angka 0,25%. Oleh karena itu, perusumusan
masalah dalam penelitian ini yaitu perlunya inovasi untuk memberikan intervensi
dalam asuhan keperawatan agar mengurangi sesak napas pada pasien gagal jantung.
Selain memberikan inovasi dibutuhkan pemberian informasi yang lebih jelas terkait
cara mengurangi sesak napas yang dirasakan pasien gagal jantung.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membuat inovasi untuk
mendukung intevensi keperawatan sehingga dapat mengurangi sesak napas pada
pasien gagal jantung dengan memberikan posisi semi fowler.
D. Temuan yang ditargetkan
Dalam program PKM-KC ini diharapkan dapat menciptakan produk inovatif
kreatif berupa sajadah duduk untuk melakukan latihan posisi semi fowler. Produk ini
diharapkan dapat menjadi pilihan khususnya pada pasien gagal jantung dalam
melakukan latihan semi fowler.
E. Luaran yg diharapkan
Dapat menghasilkan publikasi dalam jurnal maupun seminar baik nasional
atau internasional. Selain itu dapat menghasilkan produk inovatif, kretif berupa
sajadah duduk untuk latihan semi fowler. Serta dapat menjawab permasalahan
dikalangan masyarakat khususnya pada pasien gagal jantung dalam melakukan semi
fowler.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Masyarakat
Intervensi ini dapat dilakukan untuk mengurangi sesak napas pada
masayarakat termasuk orang tua dan lansia, serta orang yang memiliki
penyakit gangguan paru-paru dan jantung yang gejalanya adalah sesak napas.
Dengan memberikan posisi semi fowler bisa mengurangi sesak napas dan
posisi ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan bantuan sajadah
duduk.
b. Bagi Peneliti
Manfaat yang didapat bagi peneliti adalah mengaplikasikan dan
mengembangkan ilmu dalam menangangi pasien dengan gejala sesak napas
sebagai wahana pengetahuan yang didapat dari perkuliahan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar CHF
1. Definisi CHF
Menurut Aspani (2016) gagal jantung kongestif atau congestive heart
failure (CHF) adalah keadaan ketika jantung tidak mampu lagi memompakan
darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sirkulasi tubuh,
untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pada kondisi tertentu, sedangkan
tekanan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi. Gagal jantung
kongestif adalah sindrom klinis progresif yang disebabkan oleh
ketidakmampuan jantung dalam memompa darah untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh (Dipiro, 2015).
2. Etiologi
Menurut Aspani (2016) etiologi dari gagal ganjung antara lain:
a. Disfungsi miokard merupakan ketidakmampuan otot jantung untuk
berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan ini sekuncup (stroke
volume) dan curah jantung (cardiac output) menurun (Tao and
Kendall, 2013).
b. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik (sistolic overload).
1) Volume: defek septum atrial, defek septum ventrikel, duktus
arteriosus paten
2) Tekanan: stenosis aorta, stenosis pulmonal, koarktasi aorta
3) Disritmia atau aritmia merupakan gangguan irama jantung
yang merujuk kepada setiap gangguan frekuensi, regularitas,
lokasi asal atau konduksi impuls listrik jantung.
c. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik (diastolic overload).
d. Peningkatan kebutuhan metabolik (demand oveload).
3. Faktor Resiko
a. Kerusakan katup jantung
Sistem peredaran darah di dalam tubuh bisa diibaratkan dengan
jalan satu arah. Oleh karena itu, ketika terjadi kerusakan pada katup
jantung, aliran darah bisa terbendung dan menyebabkan gangguan
pada jantung. Seiring waktu, jantung yang dipaksa untuk kerja berat
akan melemah dan menyebabkan jantung tidak mampu lagi memompa
darah secara normal, sehingga terjadilah gagal jantung. (Karyatin,
2019)
b. Diabetes Diabetes melitus menjadi faktor risiko indepen terjadinya
gagal jantung melalui efek langsung terhadap terjadinya kardiomiopati
diabetes. Terminologi kardiomiopati diabetes diperkenalkan oleh
Rubler dkk., yang awalnya menemukan adanya hipertrofi ventrikel kiri
dan fibrosis pada autopsi pasien dengan diabetes dan gagal jantung
tanpa adanya penyakit jantung koroner ataupun hipertensi. Secara
klinis, jantung pasien diabetes akan mengalami disfungsi diastolik
dengan preserved ejection fraction. Perubahan ini terjadi akibat adanya
proses remodelling pada jantung (Paramita, 2021).
c. Hipertensi yang tak terkontrol dan berkepanjangan dapat menyebabkan
berbagai perubahan dalam struktur miokard, pembuluh darah koroner
dan sistem konduksi jantung. Perubahan ini pada gilirannya dapat
menyebabkan perkembangan hipertrofi ventrikel kiri (LVH), penyakit
arteri koroner (CAD), berbagai penyakit sistem konduksi, serta
disfungsi sistolik dan diastolik dari miokardium, yang bermanifestasi
klinis sebagai angina atau infark miokard, aritmia jantung (terutama
fibrilasi atrium), dan gagal jantung (Triswanti, 2016).
d. Merokok.
Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Merokok mempercepat denyut jantung, merendahkan kemampuan
jantung dalam membawa dan mengirimkan oksigen, menurunkan level
HDL-C (kolesterol baik) di dalam darah, serta menyebabkan
pengaktifan platelet, yaitu sel-sel penggumpalan darah. Pengumpalan
darah tersebut cenderung terjadi pada arteri jantung, terutama jika
sudah ada endapan kolesterol di dalam arteri (Ma’arif, 2013).
4. Patofisiologi
Menurut Nurkhalis (2020) patofisiologi dari gagal jantung adalah
terjadinya gagal jantung diawali dengan adanya kerusakan pada jantung atau
miokardium. Hal tersebut akan menyebabkan menurunnya curah jantung. Bila
curah jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme, maka
jantung akan memberikan respon mekanisme kompensasi untuk
mempertahankan fungsi jantung agar tetap dapat memompa darah secara
adekuat. Bila mekanisme tersebut telah secara maksimal digunakan dan curah
jantung normal tetap tidak terpenuhi, maka setelah akan itu timbul gejala gagal
jantung.
Terdapat tiga mekanisme primer yang dapat dilihat dalam respon
kompensatorik, yaitu meningkatnya aktivitas adrenergik simpatis,
meningkatnya beban awal akibat aktivasi sistem renin angiotensin aldosteron
(RAAS), dan hipertrofi ventrikel. Menurunnya volume sekuncup pada gagal
jantung akan membangkitkan respon simpatis kompensatorik. Hal ini akan
merangsang pengeluaran katekolamin dari saraf-saraf adrenergik jantung dan
medula adrenal. Denyut jantung dan kekuatan kontraksi akan meningkat untuk
menambah curah jantung. Selain itu juga terjadi vasokonstriksi arteri perifer
untuk menstabilkan tekanan arteri dan redistribusi volume darah untuk
mengutamakan perfusi ke organ vital seperti jantung dan otak. Aktivasi sistem
renin angiotensin aldosteron akan menyebabkan retensi natrium dan air oleh
ginjal, meningkatkan volume ventrikel dan regangan serabut. Peningkatan
beban awal ini akan menambah kontraktilitas miokardium sesuai dengan
mekanisme Frank Starling. Respon kompensatorik yang terakhir pada gagal
jantung adalah hipertrofi miokardium atau bertambahnya ketebalan otot
jantung. Hipertrofi akan meningkatkan jumlah sarkomer dalam sel-sel
miokardium. Sarkomer dapat bertambah secara paralel atau serial bergantung
pada jenis beban hemodinamik yang mengakibatkan gagal jantung. Awalnya,
respon kompensatorik sirkulasi ini memiliki efek yang menguntungkan.
Namun, pada akhirnya mekanisme kompensatorik dapat menimbulkan gejala
dan meningkatkan kerja jantung. Hasil akhir dari peristiwa di atas adalah
meningkatnya beban miokardium dan terus berlangsungnya gagal jantung.
5. Klasifikasi gagal jantung
Klasifikasi gagal jantung menurut Nurkhalis (2020) sebagai berikut.

Klasifikasi berdasarkan kelainan struktural Klasifikasi berdasarkan kapsitas


jantung (AHA) fungsional (NYHA)

Stadium A Kelas I

Memiliki risiko tinggi untuk berkembang Tidak terdapat batasan dalam melakukan
menjadi gagal jantung. Tidak terdapat aktifitas fisik. Aktifitas fisik sehari-hari
gangguan struktural atau fungsional tidak menimbulkan kelelahan, palpitasi
jantung, tidak terdapat tanda atau gejala. atau sesak nafas.
Stadium B Kelas II

Telah terbentuk penyakit struktur jantung Terdapat batasan aktifitas ringan. Tidak
yang berhubungan dengan perkembangan terdapat keluhan saat istrahat, namun
gagal jantung, tidak terdapat tanda atau aktifitas fisik sehari-hari menimbulkan
gejala. kelelahan, palpitasi atau sesak nafas.

Stadium C Kelas III

Gagal jantung yang simptomatik Terdapat batasan aktifitas bermakna.


berhubungan dengan penyakit struktural Tidak terdapat keluhan saat istrahat, tetapi
jantung yang mendasari. aktfitas fisik ringan menyebabkan
kelelahan, palpitasi atau sesak.

Stadium D Kelas IV

Penyakit jantung struktural lanjut serta Tidak dapat melakukan aktifitasfisik tanpa
gejala gagal jantung yang sangat keluhan. Terdapat gejala saat istrahat.
bermakna saat istrahat walaupun sudah Keluhan me ningkat saat melakukan
mendapat terapi medis maksimal aktifitas.
(refrakter).

6. Pengkajian gagal jantung


Pengkajian gagal jantung menurut Rahmadhani (2020) adalah sebagai berikut.
a. Identitas :
1) Identitas pasien antara lain nama, umur, tempat tanggal lahir,
jenis kelamin, alamat, pekerjaan, suku/bangsa, agama, status
perkawinan, tanggal masuk rumah sakit (MRS), nomor register,
dan diagnosa medik.
2) Identitas Penanggung Jawab antara lain, nama, umur, jenis
kelamin, alamat, pekerjaan, serta status hubungan dengan
pasien.
b. Keluhan utama
1) Sesak saat bekerja, dipsnea nokturnal paroksimal, ortopnea
2) Lelah, pusing
3) Nyeri dada
4) Edema ektremitas bawah
5) Nafsu makan menurun, nausea, dietensi abdomen
6) Urine menurun
c. Riwayat penyakit sekarang
Pengkajian yang mendukung keluhan utama dengan
memberikan pertanyaan tentang kronologi keluhan utama. Pengkajian
yang didapat dengan gejala-gejala kongesti vaskuler pulmonal, yakni
munculnya dispnea, ortopnea, batuk, dan edema pulmonal akut.
Tanyakan juga gajala-gejala lain yang mengganggu pasien.
d. Riwayat penyakit dahulu
Untuk mengetahui riwayat penyakit dahulu tanyakan kepada
pasien apakah pasien sebelumnya menderita nyeri dada khas infark
miokardium, hipertensi, DM, atau hiperlipidemia. Tanyakan juga obat-
obatan yang biasanya diminum oleh pasien pada masa lalu, yang
mungkin masih relevan. Tanyakan juga alergi yang dimiliki pasien
e. Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga pasien yang menderita penyakit jantung, dan
penyakit keteurunan lain seperti Diabetes mellitus dan Hipertensi.
f. Pengkajian data
1) Aktifitas dan istirahat: adanya kelelahan, insomnia, letargi,
kurang istirahat, sakit dada, dipsnea pada saat istirahat atau saat
beraktifitas.
2) Sirkulasi: riwayat hipertensi, anemia, syok septik, asites,
disaritmia, fibrilasi atrial,kontraksi ventrikel prematur,
peningkatan JVP, sianosis, pucat.
3) Respirasi: dipsnea pada waktu aktifitas, takipnea, riwayat
penyakit paru.
4) Pola makan dan cairan : hilang nafsu makan, mual dan muntah.
5) Eliminasi: penurunan volume urine, urin yang pekat, nokturia,
diare atau konstipasi.
6) Neuorologi : pusing, penurunan kesadaran, disorientasi.
7) Interaksi sosial: aktifitas sosial berkurang
8) Rasa aman: perubahan status mental, gangguan pada
kulit/dermatitis
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum: Kesadaran dan keadaan emosi, kenyamanan, distress,
sikap dan tingkah laku pasien.
b. Tanda-tanda Vital:
1) Tekanan Darah normalnya: Nilai rata-rata sistolik : 110-140
mmHg Nilai rata-rata diastolik : 80-90 mmHg
2) Nadi normalnya: Frekuensi : 60-100x/menit (bradikardi atau
takikkardi)
3) Pernapasan normalnya: Frekuensi : 16-20 x/menit Pada pasien :
respirasi meningkat, dipsnea pada saat istirahat / aktivitas
4) Suhu Badan Metabolisme menurun, suhu menurun
c. Head to toe examination:
1) Kepala: bentuk, kesimetrisan
2) Mata: konjungtiva: anemis, ikterik
3) Mulut: apakah ada tanda infeksi
4) Telinga: kotor atau tidak, ada serumen atau tidak, kesimetrisan
5) Muka; ekspresi, pucat
6) Leher: apakah ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
7) Dada: gerakan dada, deformitas
8) Abdomen: Terdapat asites, hati teraba dibawah arkus kosta
kanan
9) Ekstremitas: lengan-tangan:reflex, warna dan tekstur kulit,
edema, clubbing, bandingakan arteri radialis kiri dan kanan.
8. Pemeriksaan khusus jantung :
a. Inspeksi : vena leher dengan JVP meningkat, letak ictus cordis (normal :
ICS ke5)
b. Palpasi : PMI bergeser kekiri, inferior karena dilatasi atau hepertrofi
ventrikel
c. Perkusi : batas jantung normal pada orang dewasa
1) Kanan atas: SIC II Linea Para Sternalis Dextra
2) Kanan bawah: SIC IV Linea Para Sternalis Dextra Kiri atas : SIC II
Linea Para Sternalis sinistra
3) Kiri bawah: SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra
d. Auskulatsi : bunyi jantung I dan II
1) Bunyi jantung I: terjadi karena getaran menutupnya katup
atrioventrikular, yang terjadi pada saat kontraksi isimetris dari bilik
pada permulaan systole
2) Bunyi jantung II: terjadi akibat getaran menutupnya katup aorta
dan arteri pulmonalis pada dinding toraks. Ini terjadi kira-kira pada
permulaan diastole. (Bunyi jantung II normal selalu lebih lemah
daripada Bunyi jantung I)
9. Pemeriksaaan penunjang
Menurut Rahmadhani (2020) Pemeriksaan Penunjang untuk gagal jantung
adalah sebagai berikut.
a. Elektrokardiogram: Hiperatropi atrial atau ventrikuler, penyimpangan
aksis, iskemia, disaritmia, takikardia, fibrilasi atrial.
b. Uji stress: Merupakan pemeriksaan non-invasif yang bertujuan untuk
menentukan kemungkinan iskemia atau infeksi yang terjadi sebelummnya.
c. Ekokardiografi
1) Ekokardiografi model M (berguna untuk mengevaluasi volume
balik dan kelainan regional, model M paling sering diapakai dan
ditanyakan bersama EKG)
2) Ekokardiografi dua dimensi (CT scan)
3) Ekokardiografi dopoler (memberikan pencitraan dan pendekatan
transesofageal terhadap jantung)
d. Katerisasi jantung: Tekanan abnormal merupakan indikasi dan membantu
membedakan gagal jantung kanan dan kiri dan stenosis katup atau
insufisiensi
e. Radiografi dada: Dapat menunjukkan pembesaran jantung. Bayangan
mencerminkan dilatasi atau hipertropi bilik, atau perubahan dalam
pembuluh darah abnormal.
f. Elektrolit: Mungkin beruban karena perpindahan cairan/penurunan fungsi
ginjal terapi diuretik
g. Oksimetrinadi: Saturasi oksigen mungkin rendah terutama jika gagal
jantung kongestif akut menjadi kronis.
h. Analisa gas darah: Gagal ventrikel kiri ditandai dengan alkalosis
respiratory ringan (dini) atau hipoksemia dengan peningkatan PCO2
(akhir)
i. Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin : Peningkatan BUN
menunjukkan penurunan fungsi ginjal. Kenaikan baik BUN dan kreatinin
merupakan indikasi
j. Pemeriksaan tiroid: Peningkatan aktifitas tiroid menunjukkan hiperaktifitas
tiroid sebagai pencetus gagal jantung.
10. Penatalaksanaan
Menurut Rahmadhani (2020) penatalaksanaan gagal jantung adalah sebagai
berikut.
Penatalakasanaan gagal jantung dibagi menjadi 2 terapi yaitu sebagai berikut :
a. Terapi farmakologi: Terapi yang dapat iberikan antara lain golongan
diuretik, angiotensin converting enzym inhibitor (ACEI), beta bloker,
angiotensin receptor blocker (ARB), glikosida jantung , antagonis
aldosteron, serta pemberian laksarasia pada pasien dengan keluhan
konstipasi.
b. Terapi non farmakologi: Terapi non farmakologi yaitu antara lain tirah
baring, perubahan gaya hidup, pendidikan kesehatan mengenai penyakit,
prognosis, obat-obatan serta pencegahan kekambuhan, monitoring dan
kontrol faktor resiko.
11. EBN
Muzaki (2020) meneliti tentang penerapan posisi semi fowler terhadap
ketidakefektifan pola nafas pada pasien gagal jantung. Penyakit gagal jantung
adalah penyakit sindrom klinis yang ditandai dengan sesak nafas saat istirahat
atau saat aktivitas yang disebabkan oleh kelainan struktur atau fungsi jantung.
Pasien gagal jantung dengan ketidakefektifan pola nafas perlu diberikan posisi
semi fowler. Diberikan posisi semi fowler bertujuan untuk menurunkan
konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang maksimal, sehingga
ketidakefektifan pola nafas klien lebih optimal pada pasien gagal jantung di
RSUD Wates. Dari penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa penerapan
posisi semi fowler (posisi duduk 450) selama 3x24 jam sesuai dengan SOP
dapat membantu mengurangi sesak nafas dan membantu mengoptimalkan
respirasi pada klien sehingga masalah ketidakefektifan pola nafas dapat
teratasi.
Kasan (2020) juga melakukan penelitian tentang efektifitas posisi
semifowler terhadap penurunan respiratori rate pasien gagal jantung di ruang
Lily RSUD Sunan Kalijaga Demak. Hasil studi pendahuluan yang di lakukan
peneliti pada 10 pasien dengan diagnosa CHF NYHA III-IV yang sudah di
beri terapi farmakologi dan oksigenasi di dapatkan respiratori rate rata-rata 28-
32 kali per menit, dengan posisi tidur senyaman pasien. Setelah di posisikan
semifowler 6 pasien respiratori rate menjadi kurang dari 24 kali permenit dan
merasa nyaman bernafas sedangkan 4 orang masih lebih dari 24 kali per
menit.
Posisi semifowler akan menurunkan beban jantung pada pasien gagal
jantung hal ini menurut Brunner & Suddarth (2010) adalah dengan posisi semi
fowler akan mengurangi aliran balik vena ke jantung (preload) dan kongesi
paru, dan penekanan diagfragma ke hepar menjadi minimal, sehingga
oksigenasi lebih adekuat dan pernafasan menjadi normal.

B. Inovasi
Inovasi Penerapan Semi Fowler pada Pasien CHF
Menurut Ruth (2015) posisi semi fowler adalah memposisikan pasien dengan
posisi setengah duduk dengan menopang bagian kepala dan bahu menggunakan bantal,
bagian lutut ditekuk dan ditopang dengan bantal, serta bantalan kaki harus
mempertahankan kaki pada posisinya. Pemberian posisi semi fowler 45° pada pasien
gagal jantung ini dapat mengembangkan ekspansi paru meningkat, lalu mempengaruhi
perubahan curah jantung pada pasien, dan ini akan meningkatan pertukaran gas sehingga
asupan oksigen pun meningkat dan akan mengoptimalkan kualitas tidur pasien.
Tujuan tindakan memberikan posisi semi fowler adalah untuk menurunkan
konsumsi oksigen dan meningkatkan ekspansi paru yang maksimal, serta untuk mengatasi
kerusakan pertukaran gas yang berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveolus
(Doengoes, 2012). Pengaturan posisi tidur pasien dengan posisi semi fowler 45 o dapat
membantu mengatasi kesulitan pernapasan dan kardiovaskular dan dapat membantu
merelaksasikan tubuh (Wongkar, 2015)
Penerapan posisi semi fowler (posisi duduk semi fowler 45o) selama 3x24 jam
sesuai dengan SOP membantu mengurangi sesak nafas dan membantu mengoptimalkan
pernapasan pada klien sehingga masalah ketidakefektifan pola nafas dapat teratasi.
Pemberian posisi semifowler dapat diberikan selama 15-30 menit dalam 1 minggu 3 kali
(Muzaki, 2020).
Menurut Majampoh (2015) indikasi pemberian posisi semifowler dilakukan pada
pasien yang mengalami kesulitan mengeluarkan sekresi atau cairan pada saluran
pernafasan, pasien dengan tirah baring lama, pasien yang memakai ventilator, pasien yang
mengalami sesak nafas, dan pasien yang mengalami imobilisasi. Kontraindikasi
pemberian posisi semi-fowler tidak dianjurkan dilakukan pada pasien dengan
hipermobilitas, efusi sendi, dan inflamasi (Santoso 2020).

BAB III

TAHAP PELAKSANAAN

Penelitian perencanaan dilaksanakan melalui 4 tahap :

1. Tahap perencanaan dan persiapan,tahap ini dilakukan dengan langkah-langkah


sebagai berikut:
a. Survei dilakukan terhadap produk inovasi yaitu sajadah duduk
b. Perencanaan konsep perencanaan konsep produk apa yang akan
dibuat,fungsi,dan inovasi beserta material yang dipakai.
2. Tahap pelaksanaan, tahap ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a. Siapkan alat dan bahan untuk membuat sajadah duduk, seperti karpet
atau kain perca, triplek, lem cina, engsel pintu,
a. Perencanaan desain produk. Perencanaan desain produk secara matang
b. Pembuatan produk dengan alat dan bahan yang sederhana seperti
karpet, triplek, lem cina dll,
3. Evaluasi, tahap ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Evaluasi performance hasil kerja. Pengecekan terhadap fungsi dan
kekuatan dari produk
b. Penyajian dan pembahasan dalam bentuk laporan
4. Tahap pengenalan produk; pada tahap ini, kita melakukan penyuluhan ke
warga khususnya pada pasien gagal jantung untuk mengenalkan produk kita
dan menjelaskan bagaimana cara menggunakannya. Berikut cara penggunaan
sajadah duduk:
a. Persiapkan sajadah duduk
b. Letakkan sajadah duduk ditempat yg datar (lantai datar)
c. Terdapat 4 bagian kotak di sajadah, kemudian lipat 2 kotak diantara 4
kotak tersebut
d. Sajadah siap digunakan pasien
e. Posisikan pasien semi fowler (setengah duduk) diatas sajadah duduk
f. Anjurkan pasien untuk bersandar dengan nyaman
g. Lakukan posisi semi fowler selama kurang lebih 30 menit.

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


A. Anggaran Biaya

NO Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Perlengkapan yang diperlukan Rp 790.000,00
2 Bahan habis pakai Rp 73.000,00
3 Perjalanan Rp 60.000,00
4 Biaya tempat penyuluhan & konsumsi Rp 180.000,00
Total Biaya Pengeluaran Rp 1.103.000,00

B. Jadwal Kegiatan

NO Jenis Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5


1 Survei
2 Perencanaan
konsep
3 Perencanaan
desain produk
4 Pembuatan
produk
5 Evaluasi produk
6 Pengenalan
produk ke sasaran
DAFTAR PUSTAKA

Yuli Ani Ahmad Muzaki. 2020. “Penerapan posisi semi fowler terhadap
ketidakefektifan pola nafas pada pasien congestive heart failure (CHF)”.
http://journal.akperkabpurworejo.ac.id/index.php/nsj/article/view/16. Diakses
pada Rabu 06 April 2022 pukul 16.00 WIB.

Fajriah Nur Rahmadhani. 2020. "Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Gagal Jantung
Kongestif (Chf) Yang Di Rawat Di Rumah Sakit". KTI FAJRIAH NUR R.Pdf
(Poltekkes-Kaltim.Ac.Id). Diakses Pada Rabu 06 April 2022 Pukul 16.00
WIB.

Dewi Ita Sari. 2018. "Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Congestive Heart
Failure (Chf) Di Ruang Flamboyan Rsud Arifin Achmad Pekanbaru". Dewi Ita
Sari_compressed (1).pdf (pkr.ac.id). Diakses pada Rabu 06 April 2022 pukul
16.00 WIB.

Nurkhalis, dan Rangga Juliar Adista. 2020. “Manifestasi Klinis dan Tatalaksana
Gagal Jantung. Jurnal Kedokteran Nanggroe Medika”. Vol 3. No 3.
https://sg.docworkspace.com/d/sAFEYYaSTybZUzYuXuaynFA. Diakses
Pada Rabu 10 April 2022 Pukul 16.00 WIB.

Anenci Boki Majampoh, et al. 2018. “Pengaruh Pemberian Posisi Semi Fowler
Terhadap Kestabilan Pola Napas”. Ejournal Keperawatan (E-Kp) Volume 3.
Nomor 1. https://sg.docworkspace.com/d/sAB4hiXOTybZUqOGVuaynFA.
Diakses Pada Rabu 10 April 2022 Pukul 16.00 WIB.
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 BIODATA
A. Biodata Anggota 1
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sri Wulandari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Keperawatan
4 NIM 20200320072
5 Tempat dan Tanggal Lahir Brebes, 20 Februari 2003
6 E-mail Wsri23243@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 083157148255

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu
1 Healing Team Koor divisi 2020-2022
2 Morse Anggota 2020-2022
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC

Yogyakarta, Tgl Bulan 2021


Anggota Tim

(Sri Wulandari)
B. Biodata Anggota 2
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nur Avni Atikah Dewi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Keperawatan
4 NIM 20200320020
5 Tempat dan Indramayu, 17 Juli 2002
Tanggal Lahir
6 E-mail Nuravni2019@gmail.com

7 Nomor 088218608754
Telepon/HP

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Morse Anggota 2020-2022
2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC
C. Biodata Anggota 3
Yogyakarta, Tgl Bulan 2021
1. Identitas Diri Anggota Tim
1 Nama Lengkap Dila Gustiana Handayani
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Keperawatan
4 NIM 20200320035
5 Tempat dan Tanggal Lahir Selorteno, 9 Agustus 2002
6 E-mail dilagustiana745@gmail.com
(Nur Avni Atikah Dewi)

7 Nomor Telepon/HP 082280770521

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 PKM-KC
2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC
Yogyakarta, Tgl Bulan 2021
Anggota Tim

(Dila Gustiana Handayani)


D. Biodata Anggota 4
1. Identitas Diri 3
1 Nama Lengkap Ayu Nurmalasari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Keperawatan
4 NIM 20200320067
5 Tempat dan Tanggal Lahir Brebes, 2 Juni 2001
6 E-mail Ayunsr02@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 089624694236

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC Yogyakarta, 10 April 2022
Anggota Tim

(Ayu Nurmalasari)
E. Biodata Anggota 5
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Nurul Fajrin
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Keperawatan
4 NIM 20200320095
5 Tempat dan Tanggal Lahir Baralau, 30 Maret 2002
6 E-mail nurulfajrin3005@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 0812-3656-9845

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC
Yogyakarta, 10 April 2022
Anggota Tim

(Nurul Fajrin)

F. Biodata Anggota 6
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Syabina Aghna Najuba
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi PSIK
4 NIM 20200320087
5 Tempat dan Tanggal Lahir Banjarnegara, 13 Desember 2020
6 E-mail aghnasyabina@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 082146149834

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 1 International Mix Tapak Universitas Airlangga 2022
Suci
2 Juara 1 National Beregu Mix Tapak Universitas 2022
Suci Muhammadiyah
Malang

3 Juara 2 Live Virtual Competition Nove Organizer 2021


Beregu Ipsi
4 Juara 2 Beregu IPSI POR BAPOMI BAPOMI 2022
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC

Yogyakarta, 9 April 2021


Anggota Tim

(Syabina Aghna Najuba)

G. Biodata Anggota 7
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Siti Nahdiyatul Ummah
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu keperawatan
4 NIM 20200320030
5 Tempat dan Tanggal Lahir Kendal,21 mei 2003
6 E-mail nahdiyatulummah09@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 0895379908849

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 Ncc emergency Devisi Internal Sekarang dan UMY
2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC

Yogyakarta, 7 April 2022


Anggota Tim

(Siti Nahdiyatul Ummah)

H. Biodata Anggota 8
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Tiara Alvin Azizah Putri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu keperawatan
4 NIM 20200320140
5 Tempat dan Tanggal Lahir Brebes, 23 September 2002
6 E-mail tiaraputri1323@gmail.com

7 Nomor Telepon/HP 082130130698

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1

2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -
2
3
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC

Yogyakarta, 7 April 2022


Anggota Tim

(Tiara Alvin Azizah Putri )


I. Biodata Anggota 9
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Taqiyya Nasyiatunnisa
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Ilmu Keperawatan 2020
4 NIM 20200320041
5 Tempat dan Tanggal Lahir Wonosobo, 26 Februari 2002
6 E-mail taqiyyana26@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081329596457

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1
2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC

Yogyakarta, 08 April 2022


Anggota Tim

(Taqiyya Nasyiatunnisa)
J. Biodata Anggota 10
1. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Syatriando Alfirnandes
2 Jenis Kelamin Laki – laki
3 Program Studi Ilmu Keperawatan
4 NIM 20200320100
5 Tempat dan Tanggal Lahir Lubuk layang, 4 januari 2003
6 E-mail Syatriando.alvirnandes@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085266885590

2. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat
1 28 – 30 september
Mataf Peserta
2020, via zoom
2
3

3. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Sertifikat Fakultas FKIK UMY 2020
2
3

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini saya
buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan PKM –
KC

Yogyakarta, 10 April 2022


Anggota Tim

(Syatriando Alfirnandes )
BIODATA PENDAMPING
A. Identitas diri
1. Nama : Ambar Relawati, S.Kep.,Ns., M.Kep
2. Tempat,Tanggal Lahir :
3. Agama : Islam
4. Instansi : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
5. Alamat Kantor : Gedung Siti Walidah F3 Lantai Kasihan, Bantul, 4
Kampus Terpadu UMY JL. Brawijaya,Bantul,
Yogyakarta 55183
6. Jabatan : Lektor
7. NIDN : 0504068601
8. Email : ambar@umy.ac.id
B. Riwayat pendikan :
Nama institut Tahun Lulus
(Sarjana) Universitas Muhammadiyah 2008
Yogyakarta
(megister) Universitas Muhammadiyah 2013
Yogyakarta
(Profesi))Universitas Muhammadiyah 2010
Yogyakarta

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum.

Yogyakarta, 05 April 2022

Pengusul,

Ambar Relawati, S.Kep.,Ns., M.Kep


LAMPIRAN 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan

Harga Satuan
Jenis Pengeluaran Volume Nilai (Rp)
(Rp)

Perlengkapan yang
1
diperlukan
a. Karpet 1 buah Rp 600.000,00 Rp 600.000,00

b. Lem Cina 4 buah Rp 40.000,00 Rp 160.000,00

c. Engsel Pintu 6 buah Rp 5.000,00 Rp 30.000,00

SUB TOTAL (Rp) Rp 790.000,00

Harga Satuan
2 Bahan Habis Pakai Volume Nilai (Rp)
(Rp)

a. Triplek 1 buah Rp 40.000,00 Rp 40.000,00


b. Tali

c. Inovary Paper 12 buah Rp 2.000,00 Rp 24.000,00


d. Ring Kawat 2 buah Rp 2.000,00 Rp 4.000,00

SUB TOTAL (Rp) Rp 73.000,00

Harga Satuan
3 Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
a. Transport Lokal 4x Rp15.000,00 Rp 60.000,00

SUB TOTAL (Rp) Rp 60.000,00

Harga Satuan
4 Lain-Lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
a. Biaya tempat
penyuluhan 1x Rp 100.000,00 Rp 100.000,00

b. konsumsi 10 orang Rp 8.000,00 Rp 80.000,000

SUB TOTAL (Rp) Rp 180.000,00

Total Rp 1.103.000,00

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Pelaksana &Pembagian Tugas


Nama Uraian Tugas
Sri Wulandari Ketua
Nur avni Atikah dewi Sekretaris
Tiara Alvin Azizah Putri Bendahara
Siti Nahdiyatul Ummah Sie acara
Dila Gustiana Handayani Sie humas
Taqiyya Nasyiatunnisa Sie konsumsi
Ayu Nurmalasari Sie perlengkapan
Syabina Aghna Najuba Sie perlengkapan
Nurul Fajrin Sie kesekretariantan
Syatriando Alfirnandes Sie kesekretariantan

Lampiran 4 Surat Pernyataan


Lampiran 5 Desain Produk
Keterangan :

1. Karpet polos atau kain untuk mengganti kain sajadah. Bagian atas kita akan
menggantinya dengan karpet polos atau kain. Selain harga yang terjangkau,
karpet atau kain ini dapat dicari dengan mudah.
2. Lem untuk merekatkan kain dan tripek supaya kain tidak lepas dari alasnya.
3. Engsel pintu untuk bagian tengah tengah untuk menyatukan teriplek agar
dapat di buat sadaran dan mudah di lipat dan di bawa kemana mana.
4. Triplek untuk bagian alas dan mengganti besi di sajadah duduk. Selain harga
yang terjangkau, bahan triplek tidak berat sehingga mudah untuk dibawa.
5. Tali diletakkan di bagian tengah ujung atas dan ujung bawah yang berguna
untuk memudahkan membawa sajadah saat berpergian.

Anda mungkin juga menyukai