Oleh:
Dosen Pembimbing :
Maria Agustina Making.,S.Kep.,Ns.M.Kep
Mahasiswa:
Maria Imakulata Imelda PO530321118941
Diana Wenigaty Tidak Aktif
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatnya,
maklah tentang “Pemasangan Ventilator dan Evidance Based Pratice” ini dapat kami
selesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah
menugaskan membuat makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, Kami mohon masukan saran yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu
keperawatan.
Penulis
Cover .................................................................................................................................1
Daftar Isi.............................................................................................................................3
Bab 3 Penutup....................................................................................................................17
3.1 Kesimpilan..............................................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................................17
Daftar Pustaka....................................................................................................................18
PENDAHULUAN
Pengertian suatu tindakan keperawatan memasukan alat bantu pernafasan melalui intubasi ke
saluran pernafasan pasien dalam upaya life-saving pasien-pasien gagal nafas dengan
menggunakan alat ventilator atau ventilasi mekanik.
Tujuan Memberikan kekuatan mekanis pada pasien paru untuk mempertahankan
ventilasi yang fisiologik.
Menimbulkan Airway preesure dan corak ventilasi untuk memperbaiki efisiensi
dan oksigenasi.
Mengurangi kerja miokard dengan jalan mengurangi keadaan kerja nafas.
NO PROSEDUR GAMBAR
a. Persiapan alat
Ventilator lengkap:Humidifier,tubing
lengkap,urocated tube,conector.
Alat tes paru
Respirometer
Tabung O2 besar/O2
sentral
Aguadest steril
Alcohol
Sarung tangan steril
b. Persiapan petugas
Petugas yang dibutuhkan minimal 2
orang.
c. Pelaksanaan
1. Cuci tangan.
2. Ucapkan salam.
3. Perkenalkan diri
4. Lakukan identifikasi pasien dengan
menggunakan dua identitas nama dan
tanggal lahir.
5. Berikan penjelasan kepada pasien
10 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )
tentang tindakan pemasangan
ventilator.
6. Setting alat-alat ventilator
a. Petugas 1 : pakai sarung tangan
steril
b. Petugas 2 : buka alat ventilator
steril (humidifier,tubing
lengkap,urocated tube,conector)
c. Bilas alat-alat dengan aguadest
steril.
d. Setting slst sesuai ventilator yang
digunakan.
e. Isi humidifier dengan aguadest
steril sampai batas normal.
f. Pasang selang O2
g. Cek ventilator dengan alat paru-
paru buatan.
h. Pasang conector.
7. Atur ventilator
a. Pilih mode of ventilation pada
controlling ventilation saat
pemasangan pertama kali.
b. Atur menit volume sebanyak
100-125 ml/kgBB/menit
c. Atur I : E rasio sesuia dengan
perintah dokter dengan mengatur
inspiratory time,pause time dan
expitory time.
d. Putar mixer sehingga didapatkan
konsentrasi O2 100% (FI02 =
1,2).
11 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )
e. Putar PEEP pada positif 5cm
H2O.
f. Pasang batas atas tekanan sekitar
10 cm H2O diatas tekanan jalan
nafas pasien. Alarm ini berguna
untuk mencegah tekanan yang
berlebihan pada jalan nafas yang
dapat menyebabkan terjadinya
pneumotoraks.
g. Pasang trigger sensitivity pada -2
sampai -3 cm H2O agar pasien
dapat menambah sendiri
kebutuhan nafasnya bila
memerlukan.
h. Atur humidifier sehingga
didapatkan suhu antara 32-34 c0.
i. Atur batas bawah dan batas alarm
volume ekpirasi minute volume
pasien.
j. Rapikan alat dan pasien
k. Dokumentasi.
12 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )
Menurut (Ariyani et al., 2020) dan (Sari, 2019)
13 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )
suction terhadap tidal
volume pada pasien
pneumonia yang
menggunakan
ventilator.
Kesimpulan dari
penelitian ini adalah
adanya pengaruh
clapping, vibrasi dan
suction terhadap nilai
tidal volume pada
pasien yang
menggunakan
ventilator di ruang
ICU RSUD
Kabupaten
Tangerang Periode 1
Juli sampai dengan 7
Agustus 2020.
2. Rini sari dkk, RSUD DR. Open suction Penelitian ini Tidal volume
(2018) SOEDARSO terhadap tidal merupakan sebelum dan sesudah
Pengaruh PONTIANAK volume pasien yang jenis tindakan suction dan
Open Suction RUANG ICU/ menggunakan penelitian lama waktu kembali :
Terhadap Tidal 12 pasien ventilator. kuantitatif. Hasil dari analisa
Volume Pada Laki-laki : 8 Desain univariat terdapat 12
Pasien Yang orang penelitian responden dengan
Menggunakan Perempuan : 4 yang masing-masing
Ventilator Di orang / 12-16 digunakan diberikan tindakan
Ruang Icu tahun (remaja dalam suction dan setelah
Rsud Dr. awal) 1 orang penelitian ini dilakukan tindakan
Soedarso 26-35 tahun adalah terdapat penurunan
14 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )
Pontianak (dewasa awal) penelitian pada tidal volume
1 0rang, 36-45 eksperimen pasien dengan lama
tahun (dewasa (quasi waktu kembali
akhir ) 3 0rang, exsperiment) berbeda - beda pada
46-55 tahun dengan setiap pasien dengan
(lansia awal), 6 rancangan rata – rata 16 detik.
orang, 65 penelitian Pengaruh tindakan
(masa manul) “pre and post suction : Hasil uji
1 orang. test without statistik pada
control” pengaruh open
suction terhadap tidal
volume sebelum dan
sesudah diberikan
suction didapatkan
nilai p =0,001
Kesimpulannya:
terdapat pengaruh
perubahan tidal
volume pasien yang
dilakukan tindakan
suction sebelum dan
sesudah tindakan
yaitu terjadinya
penurunan pada tidal
voluem pasien
Sebelum tindakan
tidal volume 382
sedangkan sesudah
tindakan 286 lama
waktu kembali 16
detik lama waktu
15 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )
tidal tergantung
kapasitas paru
seseorang dan
keadaan baik
buruknya kondisi
paru masing-masing.
16 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ventilator adalah suatu sistem alat bantuan yang dirancang untuk menggantikan atau
menunjang fungsi pernafasan yang normal.Tujuan utama diberikan dukungan ventilator
mekanik adalah untuk pengembalian fungsi normal pertukaran, memperbaiki fungsi
pernafasan kembali ke keadaan normal.
3.2 saran
Perawat yang bekerja diruangan kritis hendaknya adalah perawat yang berpengalaman atau
perawat yang mau belajar untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi di
ruang kritis terkait penggunaan mesin-mesin penunjang kehidupan yang digunakan oleh
pasien-pasiennya.
17 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )
Daftar Pustaka
Ariyani, D., Sari, R. S., Sari, F. R., & Pasien, V. (2020). Vol. 1, No. 5, November 2020. 1(5),
275–281.
Sari, R. F. (2019). Pengaruh Open Suction Terhadap Tidal Volume Pada Pasien Yang
Menggunakan Ventilator. Jurnal Keperawatan UNSRAT, I(1), 1–11.
Zulfikar M, M. (2016). Pengalaman Perawat dalam proses Penyapihan Ventilator di Ruang ICU
RS Dr Adyatma Semarang. 1–50.
Imania, A. N., jamilah, Astanti, M. D., Hendrawan, R., & Fadhilatul R, S. N. (2022). Asuhan Keperawatan
Kritis pada pasien dengan Ventilator Mekanik.
Suwardianto, H., & Astuti, V. W. (2020). Buku ajar keperawatan Kritis: Pendekatan Evidence Base
Practice Nursing. In S. Heru, Buku ajar keperawatan Kritis: Pendekatan Evidence Base Practice
Nursing (pp. 17-19). kediri: Lembaga Chakra Brahmana Lentera.
Suwardianto, H., & Astuti, V. W. (2020). Pendekatan Evidence Base Practice Nursing.
18 | k e p e r a w a t a n K r i t i s ( p e m a s a n g a n V e n t i l a t o r )