MAKALAH
Oleh
KELOMPOK 4
MAKALAH
diajukan guna melengkapi tugas mata kuliah Keperawatan Klinik IIB
dengan dosen Ns. Ratna Sari Hardiani, M.Kep
Oleh
Kelompok 4
Jamilatul Komari NIM 132310101004
Ria Agustina NIM 132310101009
Fikri Nur Latifatul Qolbi NIM 132310101011
Chrisdiannita Fitria R. NIM 132310101016
Indra Kurniawan NIM 132310101021
Dwi Yoga Setyorini NIM 132310101027
Windi Noviani NIM 132310101036
Yulince Atanay NIM 132310101040
Afan Dwi Anwar NIM 132310101044
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Fisioterapi Dada. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Klinik IIB Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari konstribusi berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ns. Ratna Sari Hardiani, M.Kep , selaku fasilitator matakuliah Keperawatan Klinik
IIB Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember;
2. Ayah dan Ibu yang telah mencurahkan perhatian dan dukungannya baik secara
materil maupun non materil;
3. Rekan-rekan satu kelompok yang sudah bekerjasama dan berusaha semaksimal
mungkin sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik;
4. Semua pihak yang secara tidak langsung membantu terselesaikannya makalah ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga mengharapkan segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
Halaman
Bab 1. Pendahuluan
Fisioterapi dada adalah suatu metode terapi untuk membuka jalan nafas dan
mengencerkan dahak dengan cara penguapan, pemanasan, pemijatan, postural
drainage, latihan bernafas dan suction. Fisioterapi dada merupakan tindakan
keperawatan dengan melakukan drainase postural, clapping dan vibrating pada
pasien dengan gangguan sistem pernapasan, misalnya penyakit paru obstruksi
kronis (bronkitis kronis, asma, dan emfisema). Tindakan drainase postural
merupakan tindakan dengan menempatkan pasien dalam berbagai posisi untuk
mengalirkan sekret di saluran pernapasan. Tindakan drainase postural diikuti
dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrasi. Clapping dilakukan dengan
menepuk dada posterior dan memberikan getaran (vibrasi) tangan pada daerah
dada. Dalam memberikan fisioterapi pada anak harus diingat keadaan anatomi
dan fisiologi anak seperti pada bayi yang belum memiliki mekanisme batuk yang
baik sehingga mereka tidak dapat membersihkan jalan nafas secara sempurna.
Sebagai tambahan dalam memberikan fisioterapi harus didapat kepercayaan dari
anak-anak karena anak-anak sering tidak kooperatif. Teknik fisioterapi yang
digunakan pada orang dewasa secara umum dapat diterapkan pada bayi dan anak-
anak. Dalam memberikan fisioterapi pada anak harus diingat keadaan anatomi
dan fisiologi pada anak seperti pada bayi yang belum mempunyai mekanisne yang
baik sehingga mereka tidak dapat membersihkan jalan nafas secara sempurna.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi fisioterapi dada?
1.2.2 Apa jenis-jenis dalam fisioterapi dada?
1.2.3 Apa indikasi fisioterapi dada?
1.2.4 Apa kontraindikasi fisioterapi dada?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui definisi fisioterapi dada
1.3.2 Untuk mengetahui usaha-usaha fisioterapi dada
1.3.3 Untuk mengetahui indikasi fisioterapi dada
1.3.4 Untuk mengetahui kontraindikasi fisioterapi dada
2
1.4 Manfaat
Dengan adanya makalah ini diharapakan dapat membantu mahasiswa untuk
mengetahui dan lebih memahami tentang fisioterapi dada.
Bab 2. Pembahasan
2.1 Pengertian
3
Fisioterapi dada adalah salah satu fisioterapi yang berguna bagi penderita
penyakit respirasi baik yang bersifat akut maupun kronis (Badget, 1984),. Fisioterapi
dada sangat efektif dalam upaya mengeluarkan sekret dan memperbaiki ventilasi.
Tujuan pokok fisioterapi pada penyakit paru yaitu untuk mengembalikan dan
memelihara fungsi otot-otot pernafasan, membantu membersihkan sekret dari
bronkus, mencegah penumpukan sekret, memperbaiki pergerakan dan aliran sekret.
(Azis, 1978).
1. postoral drainase
Postural drainase (PD) merupakan cara klasik untuk mengeluarkan
sekret dari paru dengan mempergunakan gaya berat dan sekret itu sendiri
(Frown Telter, 1978). Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai
lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan
parunya.
PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam
saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak
terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD
lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada (Worjodiardjo,
1985).
2. Perkusi
Perkusi dilakukan pada dinding dada dengan tujuan melepaskan sekret
yang tertahan. Perkusi dada merupakan energi mekanik pada dada yang
diteruskan pada saluran nafas paru (Glover, 1986). Perkusi dapat dilakukan
dengan memakai telapak tangan, jari dan jempol. Posisi yang terbaik adalah
dengan mengadduksikan jari dan jempol sehingga membentuk mangkok.
Daerah-daerah klavikula, vertebra dan skapula harus dihindarkan dan
juga daerah iga bawah. Di daerah dada (breast) harus hati-hati dan pada gadis
remaja dengan pertumbuhan jaringan buah dada harus dihindarkan karena hal
5
ini tidak menyenangkan pasien. Buah dada yang besar dapat disisihkan bila
daerah sub lobus tengah atau lingula perlu mendapat pengobatan
3. Vibrasi
6
2.3 Indikasi
1. Postural Drainase
a. Profilaksis untuk mencegah penumpukan sekret yaitu pada :
1) Pasien yang memakai ventilasi
2) Pasien yang melakukan tirah baring yang lama
3) Pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada - fibrosis kistik
atau bronkiektasis
4) Pasien dengan batuk yang tidal efektif .
b. Mobilisasi sekret yang tertahan :
1) Pasien dengan atclektasis yang disebabkan oleh sekret
2) Pasien dengan abses paru
3) Pasien dengan pneumonia
4) Pasien pre dan post operatif
5) Pasien neurologi dengan kelemahan umum dan gangguan menelan
atau batuk
2. Perkusi
Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural
drainase, jadi semua indikasi postural drainase secara umum adalah
indikasi perkusi.
8
3. Vibrasi
Perkusi secara rutin dilakukan pada pasien yang mendapat postural drainase, jadi
semuaindikasi postural drainase secara umum adalah indikasi perkusi.
1. Postural Drainase
a. Tension pneumotoraks
b. Hemoptisis
c. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark
miokard akutrd infark dan aritmia.
d. Edema paru
e. Efusi pleura yang luas
2. Perkusi
a. Patah tulang rusuk
b. Emfisema subkutan daerah leher dan dada
c. Skin graf yang baru
d. Luka bakar, infeksi kulit
e. Emboli paru
f. Pneumotoraks tension yang tidak diobati
3. Vibrasi
a. Patah tulang
b. Hemoptisis
9
Bab 3. Penutup
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
Krausen, F. H.: Hand book of Physical Medicine and Rehabilitation Thn 1985,pp.1-2.
Azis Mashabi; Hardianto, M.; Rohimin: Fisioterapi dan Rehabilitasi pada penderita
Bronchitis menahun. Simposium Bronkitis Menahun, 1978.
Frown Telter, D.L.: Chest Physical Therapy and Pulmonary Rehabilitasi.Tahun 1978,
pp. 201-222.
Lubis, Helmi M. 2005. Fisioterapi Pada Penyakit Paru Anak. Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.