Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN STUDI KASUS

PENATALAKSANAAN ASUHAN GIZI KLINIK PADA KASUS PASCA


BEDAH HARI KEDUA KOLIK ABDOMEN DI RUANG RAWAT INAP
CEMPAKA RSUD PASAR REBO
JAKARTA TIMUR

Disusun Oleh:

Firyal Yasmin

P23131016033

Pembimbing: Any Wijawati, AMG

JURUSAN GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

JAKARTA II

TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN STUDI KASUS

Penatalaksanaan Asuhan Gizi Klinik pada Kasus Pasca Bedah Hari


Kedua Kolik Abdomen
di Ruang Rawat Inap Cempaka Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2019
Telah Mendapatkan Pengesahan.

Penanggung Jawab Gizi Klinik

RSUD Pasar Rebo, Pembimbing Studi Kasus

(Okta Setya Asmaji, S.Gz, RD) (Any Wijawati, AMG)


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kasus kolik abdomen tercatat 5% sampai 10% dari semua
kunjungan gawat darurat atau 5 sampai 10 juta pasien di Amerika
Serikat. Studi lain menunjukkan bahwa 25% dari pasien yang datang
ke gawat darurat mengeluh nyeri perut.

Menurut survei World Gastroenterology Organization,


diagnosis akhir pasien dengan nyeri akut abdomen adalah
apendisitis (28%), kolesistitis (10%), obstruksi usus halus (4%),
keadaan akut ginekologi (4%), pancreatitis akut (3%), colic renal
(3%), perforasi ulkus peptic (2,5%) atau diverticulitis akut (1,5%).

Kolik abdomen di Indonesia tercatat 40,85% dari 800.000


orang penduduk. Berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian yang
dilakukan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes
RI) tahun 2012 diperoleh angka penderita kolik abdomen di
Indonesia cukup tinggi sekitar 91,6%. Penyebab dominan dari kasus
kolik abdomen tersebut adalah makanan yang mengandung pedas
dan bijih-bijihan seperti: Lombok, bijih jambu dan bijih tomat (Depkes
RI, 2012).
Menurut Study pendahuluan yang dilakukan di RSUD Pandan
Arang Boyolali pada tanggal 13 April dari catatan rekam medis
didapatkan jumlah pasien dengan kolik abdomen pada periode
Januari-Desember 2015 bahwa kunjungan pasien dengan kolik
abdomen terbanyak terjadi pada bulan januari dan juni 2015 yaitu
sebanyak 26 orang (28,4%) dan kunjungan terendah terjadi pada
bulan Setember 2014 yaitu sebanyak 5 orang (5.5%)
Keadaan kolik abdomen merupakan 7% gejala utama pasien
datang ke Instalasi Gawat Darurat. Prevalensi kasus kolik abdomen
pada rawat inap meliputi 20-40% dari pasien rawat inap. Pada
penelitian, didapatkan penyebab kolik abdomen meliputi 33%
merupakan kolik abdomen non spesifik yang banyak terdapat pada
wanita muda, 23% apendisitis akut dan 8,8% disebabkan oleh kolik
bilier yang biasanya diderita oleh wanita tua. Hampir separuh dari
keadaan kolik abdomen tersebut memerlukan terapi pembedahan.
(Karina, 2015)

Kolik abdomen dapat terjadi pada berbagai usia dan jenis


kelamin. Gejala kolik perut merupakan gejala yang biasa dikeluhkan
oleh pasien yang datang ke Instalasi Gawat Darurat. Oleh karena itu,
diperlukan ketepatan dalam mendiagnosis awal keadaan kolik
abdomen. Dalam mendiagnosis kolik abdomen diperlukan
anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik serta pemeriksaan
tambahan berupa pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan
radiologi yang lengkap. Pada keadaan kolik abdomen juga dilakukan
observasi yang ketat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan proses asuhan gizi terstandar kepada pasien
penyakit dalam dengan diagnosis medis kolik abdomen.
2. Tujuan Khusus
1) Melakukan skrining gizi
2) Melakukan asesmen
3) Menentukan diagnosis gizi
4) Merencanakan dan mengintervensi asuhan gizi pasien
5) Mengimplementasikan rencana asuhan gizi
6) Melakukan monitoring dan evaluasi gizi
7) Memberikan edukasi gizi kepada pasien dan keluarga

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk melakukan Proses
Asuhan Gizi Terstandar
2. Bagi Pasien
Membantu proses pemulihan dan menjaga status gizi pasien
dengan memberikan diet sesuai penyakit dan kebutuhan zat gizi
pasien

3. Bagi Rumah Sakit


Meningkatkan pelayanan gizi di RSUD Pasar Rebo yang akan
berdampak pada kepuasan pasien
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum , Etiologi, dan Patofisiologi dari penyakit


1. Gambaran Umum
Kolik abdomen adalah rasa nyeri pada perut yang
sifatnya hilang timbul dan bersumber dari organ yang terdapat
dalam abdomen atau perut, yang disebabkan oleh infeksi di
dalam organ perut. (Sudoyo,2006)

2. Etiologi
a. Inflamasi peritoneum parietal : perforasi peritonitis,
apendisitis, diverti kulitis, pankreanitis, kolesistitis.
b. Kelainan mukosa viseral : tukak peptik, inflamatory bowel
disease, kulitis infeksi, esofagitis.
c. Obstruksi viseral : ileus obstruksi, kolik bilier atau renal
karena batu.
d. Regangan kopsula organ : hepatitis kista ovarium,
pilelonefritis.
e. Gangguan vaskuler : iskemia atau infark intestinal.
f. Gangguan motilitas : irritable bowel syndrome, dispepsia
fungsional.
g. Ekstra abdominal : hespes trauma muskuloskeletal, infark
miokard dan paru dan lainnya.
3. Patofisiologi
B. Gambaran Identitas Pasien
 Nama : Nn. F
 NRM : 2013-516536
 Usia : 19 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Suku : Minang
 Tanggal lahir : 27 Februari 2019
 Ruangan : CEM 504
 Alamat : Dato Tonggara III Rt.17 Rw.11
No.14 Kel. Kramat Jati,
Kec.Kramat Jati, Jakarta Timur
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Mahasiswa
 Diagnosa medis : Kolik Abdomen
 Tanggal masuk : 27 Maret 2019

C. Gambaran Riwayat Penyakit Pasien


1. Riwayat Penyakit terdahulu
Os mempunyai riwayat penyakit gastritis.

2. Riwayat Masuk RS
Nyeri perut dirasakan awalnya di kanan lalu ke sebalah kiri,
ada mual dan muntah sejak dua hari lalu lebih dari 5 kali berisi
cairan dan makanan. BAB cair sejak 1 hari yang lalu sebanyak
3 kali. 2 bulan terakhir menstruasi 3 kali sebulan.
D. Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)
1. Skrining Gizi
Skrining gizi merupakan salah satu media yang digunakan
untuk mengetahui risiko gizi pasien dan untuk mengukur apakah
perlu tindakan lanjut asuhan gizi oleh ahli gizi di RSUD Pasar
Rebo. Skrining yang digunakan oleh RSUD Pasar Rebo adalah
Malnutrition Screening Tools.

Malnutrition Screening Tools

1. Apakah pasien mengalami penurunan BB yang tidak


diinginkan selama 6 bulan?
a. Tidak ada penurunan berat badan 0
b. Tidak yakin/tidak tahu/terasa baju longgar 2
c. Jika ya, berapa penurunan Berat Badan tersebut
- 1-5 kg 1
- 6-10 kg 2
- 11-15 kg 3
- >15 kg 4

2. Apakah asupan makan pasien berkurang karena nafsu


makan / kesulitan menerima makanan ?
a. Tidak 0
b. Ya 1

Total = 1
Pasien tidak berisiko malnutrisi

Berdasarkan hasil skor penilaian diatas didapatkan total skor 1 yaitu


pasien tidak berisiko malnutrisi.
2. Pengkajian Gizi (Assesment)
a. Antropometri (Pasca Bedah)
BB aktual = 43 kg
TB aktual = 155 cm
BBI = (155-100) x 10% = 55-5,5 = 49,5 kg
43
IMT = 2,40 = 17,91 𝑘𝑔/𝑚2

Status gizi = Kurus (WHO, 2006)

b. Biokimia
Tidak terdapat hasil lab pada pasca bedah

c. Klinis
Pemeriksaan Klinis Pasca Bedah
Pemeriksaan Fisik Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Pengamatan
Tekanan darah 110/80 120/80 Normal
(mmHg)
Suhu (℃) 36 36-37,5 Normal
Nadi (x/mnt) 86 60-100 Normal
Laju nafas 20 16-20 Normal
( x/mnt)
Sumber : data rekam medis pasien ruang rawat inap Cempaka RSUD
Pasar Rebo
Berdasarkan tabel diatas hasil pemeriksaan tekanan darah, suhu,
nadi dan laju nafas dalam keadaan normal.
d. Fisik
Pemeriksaan Fisik Pasca Bedah
Keluhan Hasil
Kesadaran Composmentis
Mual +
Lemas +
Nyeri perut +
Sulit jalan +
Keterangan : ada (+)

Berdasarkan tabel diatas keluhan yang dialami oleh Os adalah mual,


lemas, nyeri perut dan sulit berjalan.
e. Riwayat Makan Pasien
1) Pola makan Sebelum Masuk RS (metode FFQ)
Waktu/ Makan Porsi
Jam (penukar)
07.00 Susu ultramilk 1 gelas
12.00 Lumpia basah 1 potong
Tahu goreng 2 potong
Basreng 2 bungkus
14.00 Nasi 2 centong
Telur dadar 1 buah
Sayur bayam 1 mangkuk
16.00 Seblak 1 bungkus
01.00 Nasi goreng 1 bungkus
Telur dadar 1 buah
Ayam suir 2 sdm

2) Kebiasaan makan dan riwayat alergi makanan


Os tidak memiliki alergi makanan. Os mempunyai kebiasan
makan 2x sehari dan selingan 2x sehari. Pagi hari Os sarapan
pukul 07.00 hanya dengan minum susu ultramilk 1 gelas. Untuk
selingan Os biasa mengkonsumsi gorengan seperti lumpia
basah, tahu goreng dan basreng. Pada siang hari Os
mengkonsumsi nasi,telur dadar,sayur bayam. Selingan Os di
sore hari seblak biasanya membeli 1 bungkus. Pada malam hari
jam 01.00 Os mengkonsumsi nasi goreng dengan isi telur dadar
dan suwir ayam goreng. Dalam satu minggu Os biasa
mengkonsumsi ayam geprek pedas, seblak 3x dalam seminggu
dan jajanan pedas seperti basreng dan cilor. Os menyukai buah
durian dan melon. Os tidak menyukai tempe.
3) Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi SMRS
Perempuan (Haris Bennedcit)
BMR = 655 + (9,6 x 49,5) + (1,8 x 155) – (4,7 x 19)
= 655 + 475,2 + 279 - 89,3
Kebutuhan energi = 1319 x AF x FS
= 1319 x 1,55 x 1,3
= 2660 kkal
Kebutuhan protein = 15% x 2660 = 399 : 4 = 99 gr
Kebutuhan lemak = 20% x 2660 = 532 : 9 = 59 gr
Kebutuhan karbohidrat = 65% x 2660 = 1729 : 4 = 432 gr

Tabel Perbandingan Asupan dan Kebutuhan Energi SMRS


Zat Gizi Kebutuhan Asupan % Keterangan
Energi (kkal) 2660 1567 58,9 Kurang
Protein (gr) 99 54 54,2 Kurang
Lemak (gr) 59 64 108,4 Lebih
KH (gr) 432 173 40 Kurang

Dari tabel diatas asupan SMRS Os masih kurang untuk


energi,protein,karbohidrat sedangkan untuk asupan lemak
nya lebih.
4) Pola Makan Masuk Rumah Sakit
Waktu Makan Porsi (penukar)
07.00 Makan Pagi
09.00 Selingan Pasien Dipuasakan
12.00 Makan Siang
14.00 Selingan Kue pepe 1 p
17.00 Makan Sore/Malam Nasi Tim ½ p + Ikan
tenggiri bb tomat ½ p +
tahu semur 1 p + sayur
Bening labu siam ½ p +
pisang

5) Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi MRS


(Pasca Bedah)
Perempuan (Mifflin)
= (10 x BBI) + (6,25 x TB) – (5 x 4) – 161
= (10 x 49,5) + (6,25 x 155) – (5 x 19) -161
= 495 + 968,75 -95 -161
= 1207,75
Kebutuhan energi = 1207,75 x AF x FS
= 1207,75 x 1,2 x 1,2
= 1740 kkal ~ 1700 kkal
Kebutuhan protein = 20% x 1700 = 348 : 4 = 87 gr
Kebutuhan lemak = 20% x 1700 = 348 : 9 = 39 gr
Kebutuhan karbohidrat = 60% x 1700 = 1044 : 4 = 261 gr

6) Perhitungan Kebutuhan Energi dan zat gizi MRS


Tidak didapatkan perbandingan asupan dan kebutuhan energi
MRS.
f. Riwayat Personal Pasien
Os seorang mahasiswi. Os tinggal di rumah bersama orang
tua, sehari-hari kegiatan Os kuliah di kampus dari pagi hari sampai
sore hari. Os pernah dirawat di rumah sakit karena gastritis. Os
menyukai makanan pedas. Os sering jajan makanan yang
mengandung BTP. Os jarang sarapan dan sering menunda waktu
makan. Os tidak menyukai tempe.
g. Terapi obat yg diberikan
Nama obat Dosis Indikasi Efek samping
Ceftriaxone 2x1 Mengobati berbagai Bengkak, nyeri,
macam infeksi bakteri dan kemerahan
di tempat
suntikan
Ranitidin 2x1 Mengatasi dan Nyeri dada,
mencegah panas demam, batuk,
perut, maag dan sakit detak jantung
perut lambat/cepat,
sakit
tenggorokan
PCT 3x1 Pereda nyeri, anti Kerusakan hati
inflamasi dan pereda jika
demam penggunaan
berlebih
Cefixime 2x1 Mengobati infeksi Mual ringan,
saluran pernafasan, skait perut,
infeksi kulit dan kehilangan
jaringan lunak serta naafsu makan,
infeksi saluran kemih cemas dan
mengantuk.
3. Diagnosa Gizi (Pasca Bedah)
Domain intake
(NI-5.1) Peningkatan kebutuhan zat gizi berkaitan dengan
penyembuhan luka pasca bedah operasi ditandai
dengan kebutuhan energi yang lebih tinggi pada pasca
operasi yaitu energi sebesar 1700 kkal, protein 87 gr,
lemak 39 gr dan karbohidrat sebesar 261 gr.
Domain behavior
(NB-1.1) Kurangnya pengetahuan mengenai gizi berkaitan
dengan kurangnya informasi gizi ditandai dengan
kurang konsumsi buah dan sayur serta sering
konsumsi makanan yang pedas.

4. Intervensi
a. Tujuan intervensi
1) Meningkatkan asupan makanan bertahap 90%-100% dari
total kebutuhan
2) Memberikan makanan dalam membantu memperbaiki nilai
hasil laboratorium mendekati nilai normal
3) Meningkatkan pengetahuan kepada pasien agar dapat
menghindari makanan pedas dan perbanyak konsumsi
buah dan sayur serta diet terkait pasca bedah kolik
abdomen
b. Implementasi
1) Syarat Diet :
 Jenis diet : Diet Pasca Bedah 1700 kkal
 Kode Diet : NT 1700 kkal
 Bentuk : Lunak
 Route diet : Oral
 Frekuensi : 3x utama 2x selingan
 Syarat diet :
o Memberikan energi 90%-100% dari total
kebutuhan 1700 kkal
o Memberikan protein 20% dari kebutuhan energi
total atau sebesar 87 gr
o Memberikan lemak 20% dari kebutuhan energi total
atau sebesar 39 gr
o Memberikan karbohidrat 60% dari kebutuhan
energi total atau sebesar 261 gr

2) Edukasi dan Konseling


 Hari/tanggal : Rabu/03 April 2019
 Waktu : 09.00 WIB
 Lokasi : Ruang rawat inap cempaka 504
 Sasaran : Pasien
 Media : Leaflet, kuisioner pre-test dan
post-test
 Materi :Gambaran penyakit pasien
secara umum, komplikasi, pencegahan mengenai
kolik abdomen, makanan tinggi kalori tinggi protein,
contoh menu sehari dan makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan.
5. Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring Gizi
Monitoring dilakukan untuk mengetahui tanggapan Os
terhadap intervensi yang dilakukan. Monitoring dilakukan
dengan memantau indikator asupan, klinis, fisik dan
pengetahuan. Hasil monitoring kemudian dievaluasi untuk
menunjukkan keberhasilan dari intervensi yang dilakukan.

Indikator Metode Waktu Target


Asupan Food weighing 2 hari waktu Asupan makanan
makan pada mencapai 90%-
tanggal 2-3 100% dari
April 2019 kebutuhan total
dan tidak makan
dari luar
Klinis Observasi 2-3 April Tanda-tanda klinis
status 2019 mendekati nilai
normal
Fisik Observasi 2-3 April Keluhan fisik
langsung 2019 berkurang

Pengetahuan Konseling dan 3 April 2019 Peningkatan


pre test-post pengetahuan
test pasien dibuktikan
dengan jumlah
soal post test
yang benar lebih
banyak
b. Evaluasi Gizi
Evaluasi dilakukan terhadap setiap indikator yang digunakan
dalam monitoring. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui
keberhasilan intervensi untuk setiap indikator.
1) Evaluasi asupan selama di RS
Intervensi dilakukan selama dua hari. Intervensi dimulai
pada tanggal 02 April 2019 untuk makan pagi hingga
tanggal 03 April 2019 untuk makan sore/malam.
Evaluasi asupan dilakukan selama dua hari intervensi
dengan mengamati penerimaan pasien terhadap diet
yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi. Adapun
pencapaian target yang diharapkan adalah asupan Os
mencapai 100% dari kebutuhan. Berikut ini hasil evaluasi
asupan dengan membandingkan asupan selama
intervensi dengan perencanaan intervensi yang diberikan.

Asupan Hari 1 intervensi Asupan Hari 2 intervensi


02/04/2019 03/04.2019
Asupan Intervensi Asupan % Intervensi Asupan %
zat gizi
Energi 1678 1567 93 1681 1612 95,9
(kkal)
Protein 70 56 79 69 63 90,9
(gr)
Lemak 38 35 92 39 35 89,8
(gr)
KH (gr) 260 250 96 260 256 98,7

Berdasarkan tabel diatas asupan hari 1 untuk energi yaitu


1567 kkal, protein 56 gram,lemak 35 gram, KH 250 gram,
pada asupan hari 2 untuk energi naik yaitu 1612 kkal,
protein meningkat menjadi 63 gram, lemak tetap yaitu 35
gram, KH meningkat menjadi 256 gram.
2) Evaluasi Biokimia
Hasil
Pemeriksaan Kadar Normal Interpretasi
2/04/19 3/04/19

Hemoglobin - - 12 – 14 gr/dl -
Hematokrit - - 40 – 52 % -
Leukosit - - 3,8 – 5,2 -
Eritrosit - - 3,60 – 11,00 x -
103 / µl
Trombosit - - 150 – 440 x 103 -
/ µl
Natrium - - 135 – 147 -
mEq/L
Kalium - - 3,5 – 5,0 mEq/L -
Klorida - - 96 – 105 mEq/L -
Ureum - - 10 – 50 mg/dl -
Kreatinin - - 0,0 – 1,1 mg/dl -

Tidak terdapat hasil lab os selama 2 hari intervensi.


3) Klinis

Parameter Hasil Pengukuran Nilai Rujukan Interpretasi

2/4/19 3/4/19
TD 110/80 126/91 120/80 mmHg Normal
(mmHg)
Pernapasan 20 18 12-20 x/menit Normal
(x/menit)
Nadi 86 110 55-90 x/menit Normal
(x/menit)
Suhu(oC) 36 36,6 36-37oC Normal

Dari pemeriksaan klinis pada tanggal 2-3 April didapati hasil


tekanan darah, suhu, nadi dan nafas dalam keadaan normal.
4) Fisik
Keluhan Pemeriksaan Pemeriksaan
2/4/2019 3/4/2019
Kesadaran Composmentis Composmentis
Mual + -
Lemas + -
Nyeri perut + -
Sulit jalan + -

Berdasarkan tabel diatas pada pengamatan saat hari pertama


intervensi ada keluhan mual, lemas, nyeri perut dan sulit jalan
sedangkan pada pemeriksaan hari kedua intervensi keluhan sudah
tidak ada.

5) Evaluasi pengetahuan/Edukasi Gizi

Peningkatan pengetahuan pasien dibuktikan dengan jumlah soal


post test yang benar lebih banyak.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Asupan Os pada hari kedua mengalami peningkatan
mencapai 98%
 Keluhan sampai hari kedua intervensi sudah tidak ada
 Pemeriksaan lab tidak didapati selama intervensi sampai Os
dinyatakan pulang
 Tanda-tanda klinis dalam keadaan normal
 Terdapat peningkatan pengetahuan bagi pasien tentang
penyakit kolik abdomen dan makanan yang dianjurkannya, hal
ini dapat dilihat saat diberikan edukasi jawaban post-test Os
lebih tinggi skor nya daripada pre-test.

B. SARAN
 Disarankan Os dapat memonitor diri berkaitan dengan cara
pemilihan makanan yang baik untuk kondisi Os
 Diharapkan Os menjaga asupan makan untuk meningkatkan
berat badan agar status gizi menjadi normal
 Diharapkan Os untuk mengurangi makanan pedas, makanan
merangsang dan jajan sembarangan dan meningkatkan
konsumsi buah dan sayur
LAMPIRAN
 Menu pola makan SMRS
Bahan Berat E P L KH
Waktu Makanan Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
07.00 Susu Ultramilk Susu 200 122 6 7 9
Lumpia Basah Tepung Terigu 30 100 3 0 23
Ayam 20 60 4 5 0
Minyak 3 27 0 3 0
12.00 Tahu Goreng Tahu 50 40 5 2 0
Minyak 3 27 0 3 0
Basreng Bakso 30 61 4 4 2
Minyak 2 18 0 2 0
Nasi Nasi 100 180 3 0 40
Telur Dadar Telur Ayam 50 77 6 5 0
14.00
Minyak 2 18 0 2 0
Sayur Bayam Bayam 60 10 1 0 2
Seblak Kerupuk 50 224 1 2 34
Bakso 20 40 2 3 2
16.00
Sosis 15 67 2 6 0
Sawi Hijau 20 6 0 0 1
Minyak 2 18 0 2 0
Nasi Goreng Nasi 150 270 5 0 60
Minyak 2 18 0 2 0
Telur Dadar Telur Ayam 50 92 7 5 0
01.00
Minyak 2 18 0 2 0
Ayam Suir Ayam 20 60 4 5 0
Minyak 2 18 0 2 0
TOTAL 1567 54 64 173
Keb. 2660 99 59 432
% 58,9 54,2 108,4 40,0
 Menu pola makan MRS setelah operasi
Bahan Berat E P L KH
Waktu Makanan makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Selingan Kue Pepe Tepung Sagu 15 54,5 0,2 0,1 13,2
sore Tepung Terigu 15 50,0 1,4 0,2 11,6
14.00
Santan 20 64,8 0,8 6,9 1,1
Gula Pasir 15 59,1 0,0 0,0 14,1
Nasi Tim Nasi Tim 75 90,0 1,8 0,3 19,5
Ikan Tenggiri Ikan 30 25,8 4,8 0,6 0,0
Bb.Tomat
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Pasta Tomat 5 5,5 0,1 0,0 1,2
Makan
Tahu Semur Tahu 50 40,0 5,5 2,4 0,4
sore
17.00 Kecap 5 3,6 0,3 0,1 0,5
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Sayur Bening
Labu Siam 40 12,0 0,2 0,0 2,7
Labu Siam
Buah Pisang 100 108,0 1,0 0,8 24,3
TOTAL 548,5 16,0 15,3 88,6
Keb. 1740,0 87,0 39,0 261,0
% 31,5 18,4 39,1 33,9
 Menu Intervensi Hari Ke-1
Bahan Berat Energi P L KH
Waktu Nama Hidangan Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Tim Nasi Tim 100 120,0 2,4 0,4 26,0
Daging Kare Daging 40 80,4 7,5 5,6 0,0
Santan 2 6,5 0,3 2,2 0,1
Asem Buncis
07.00
+Jagung Buncis 70 23,8 1,7 0,2 5,0
Jagung 30 44,1 1,5 0,2 9,5
Ekstra Putih Telur Putih Telur 50 25,0 5,4 0,0 0,4
Pisang 100 108,0 1,0 0,8 24,3
Total Konsumsi Makan Pagi 407,8 19,8 9,4 65,3
09.00 Pisang Kukus Pisang 80 120,0 1,2 0,2 31,8
Total Konsumsi Snack Pagi 120 1,2 0,2 31,8
Nasi Tim Nasi Tim 150 180,0 3,6 0,6 39,0
Telur Dadar Telur 40 61,6 5,0 4,3 0,3
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Tahu Cina Bb Bali Tahu 50 40,0 5,5 2,4 0,4
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
12.00
Sayur Sup Buncis 50 19,5 2,3 0,2 3,5
Wortel 50 18,0 0,5 0,3 4,0
Minyak 1 8,8 0,0 1,0 0,0
Melon Melon 120 44,4 0,7 0,5 9,4
Total Konsumsi Makan Siang 407,7 17,5 13,3 56,4
Bolu Kukus Tepung Terigu 15 50,0 1,4 0,0 11,6
Telur Ayam 2 3,1 0,4 0,0 0,0
13.00 Gula Pasir 5 19,7 0,0 0,0 4,7
Mentega 2 14,4 0,1 0,1 0,0
Total Konsumsi Snack Sore 87,1 1,8 0,1 16,3
Nasi Tim Nasi Tim 150 180,0 3,6 0,6 39,0
Ayam Bb Gulai Ayam 35 104,3 6,4 8,3 0,0
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Tempe Oseng
Kecap Tempe 50 75,0 7,0 0,5 0,0
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Kecap 3 2,1 0,2 0,0 0,3
17.00 Sayur Kimlo Soun 10 34,8 0,5 0,0 8,2
Jamur 30 88,2 4,8 0,3 19,4
Wortel 40 14,4 0,4 0,2 3,2
Ayam 10 21,2 1,8 1,1 5,8
Minyak 1 8,8 0,0 1,0 0,0
Ekstra Putih Telur Putih Telur 50 25,0 5,4 0,0 0,0
Pepaya Pepaya 120 55,2 0,6 0,0 14,6
Total Konsumsi Makan Malam 644,4 30,6 16,0 90,5
TOTAL 1667,0 70,9 39,0 260,4
Kebutuhan 1740,0 87,0 39,0 261,0
% 95,8 81,5 100,0 99,8
 Menu Intervensi Hari Ke-2
Bahan Berat Energi P L KH
Waktu Nama Hidangan Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Tim Nasi Tim 150 180,0 3,6 0,6 39,0
Telur Bb. Semur Telur 50 77,0 6,2 5,1 0,4
Minyak 1 8,8 0,0 1,0 0,0
Kecap 5 3,6 0,3 0,1 0,5
Cah Daging Daging 30 60,3 5,6 4,2 0,0
07.00 Sawi Hijau 15 4,2 0,3 0,0 0,6
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Sup Oyong+Tahu
Cina Oyong 40 7,6 0,3 0,1 1,6
Tahu 40 32,0 4,4 1,9 0,3
Pisang Pisang 100 120,0 1,2 0,2 31,8
Total Konsumsi Makan Pagi 511,2 22,0 15,2 74,2
Puding Layer Agar-Agar 2 0,0 0,0 0,0 0,0
09.00
Gula Pasir 10 39,4 0,0 0,0 9,4
Total Konsumsi Snack Pagi 39,4 0,0 0,0 9,4
Nasi Tim Nasi Tim 150 180,0 3,6 0,6 39,0
Pepes Ikan Tuna Ikan Tuna 50 50,0 6,9 0,8 4,0
Tempe Bacem Tempe 30 45,0 4,2 2,3 2,7
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Gula Merah 5 18,4 0,0 0,0 16,9
12.00 Ekstra Putih Telur Putih Telur 30 15,0 1,6 0,0 0,2
Sayur Asem Labu 30 9,0 0,2 0,0 2,0
Kacang
Panjang 30 9,3 0,7 0,0 1,6
Jagung 40 58,8 2,0 0,3 12,6
Semangka Semangka 120 33,6 0,6 0,2 8,3
Total Konsumsi Makan Siang 436,8 19,8 6,2 87,4
Nagasari Tepung Beras 20 70,6 1,4 0,1 16,0
Pisang 20 21,6 0,2 0,2 4,9
14.00
Gula Pasir 15 55,2 0,0 0,0 13,8
Santan 10 12,2 0,2 1,0 0,8
Total Konsumsi Snack Sore 159,6 1,8 1,3 35,4
Nasi Tim Nasi Tim 180 216,0 4,3 0,7 46,8
Daging Empal
Goreng Daging 60 120,6 11,3 7,6 0,0
Gula Merah 10 36,8 0,0 0,0 9,2
Minyak 1 8,8 0,0 1,0 0,0
17.00 Tahu Bb. Rujak Tahu 50 40,0 5,5 2,4 0,4
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Ekstra Putih Telur Putih Telur 50 25,0 2,7 0,0 0,4
Bobor Bayam Bayam 80 12,8 0,7 0,3 2,3
Santan 10 12,2 0,2 1,0 0,8
Melon Melon 120 44,4 0,7 0,5 9,4
Total konsumsi makan malam 534,3 25,4 15,5 69,2
TOTAL 1681,3 69,6 39,3 260,2
Keb. 1740,0 87,0 39,0 261,0
% 96,6 80,0 100,8 99,7
 Menu Asupan Hari Ke-1
Bahan Berat Energi P L KH
Waktu Nama Hidangan Makanan (gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Tim Nasi tim 85 102 2 0 22
Daging Kare Daging 40 80 8 6 0
Santan 2 6,5 0,3 2,2 0,1
07.00 Asem Buncis +jagung Buncis 40 14 1 0 3
Jagung 20 29 1 0 6
ekstra putih telur putih telur 10 5 1 0 0
Buah Pisang 100 108 1 1 24
09.00 Pisang Kukus Pisang 30 120 1 0 32
Nasi Tim Nasi Tim 150 180 4 1 39
Telur Dadar Telur 40 62 5 4 0
Minyak 2 18 0 2 0
Tahu Cina bb Bali Tahu 50 40 0 0 0
12.00 Minyak 2 18 0 2 0
Sayur Sup Buncis 50 20 2 0 3
Wortel 50 18 1 0 4
Minyak 1 9 0 1 0
Buah Melon 120 44 1 0 9
tepung
Bolu kukus terigu 15 50 1 0 12
14.00 telur ayam 2 3 0 0 0
gula pasir 5 20 0 0 5
mentega 2 14 0 0 0
Nasi Tim Nasi Tim 150 180 4 1 39
Ayam bb Gulai Ayam 35 104 6 9 0
Santan 2 6,5 0,3 2,2 0,1

Tempe Oseng Kecap Tempe 30 45 4 0 0


Minyak 1 0 0 1 0
kecap 3 2 0 0 0
17.00 Sayur Kimlo Soun 10 35 0 0 8
Jamur 30 88 5 0 19
Wortel 40 14 0 0 3
Ayam 10 21 2 1 6
Minyak 1 9 0 1 0
ekstra putih telur putih telur 50 25 5 0 0
Buah Pepaya 120 55 1 0 15
TOTAL 1568 56 36 250
Keb. 1678 71 39 260
% 93 79 92 96
 Menu Asupan Hari Ke-2
Bahan Berat Energi P L KH
Waktu Nama Hidangan Makanan (gr) (kkal) gr) (gr) (gr)
Nasi Tim Nasi Tim 150 180,0 3,6 0,6 39,0
07.00 Telur Bb. Semur Telur 50 77,0 6,2 5,1 0,4
Minyak 1 8,8 0,0 1,0 0,0
Kecap 15 10,7 0,9 0,2 1,4
Cah Daging Daging 30 60,3 5,6 4,2 0,0
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Sup Oyong+Tahu
Cina Oyong 10 1,9 0,1 0,0 0,4
Tahu 10 8,0 1,1 0,5 0,1
Pisang Pisang 100 120,0 1,2 0,2 31,8
Total Konsumsi Makan Pagi 484,4 18,7 13,8 73,0
09.00 Puding Layer Agar-Agar 2 0,0 0,0 0,0 0,0
Gula Pasir 10 39,4 0,0 0,0 9,4
Total Konsumsi Snack Pagi 39,4 0,0 0,0 9,4
12.00 Nasi Tim Nasi Tim 150 180,0 3,6 0,6 39,0
Pepes Ikan Tuna Ikan Tuna 50 50,0 6,9 0,8 4,0
Tempe Bacem Tempe 10 15,0 1,4 0,8 0,9
Minyak 1 8,8 0,0 1,0 0,0
Kecap 5 3,6 0,3 0,1 0,5
Ekstra Putih Telur Putih Telur 30 15,0 1,6 0,0 0,2
Sayur Asem Labu 30 9,0 0,2 0,0 2,0
Kacang
Panjang 30 9,3 0,7 0,0 1,6
Jagung 40 58,8 2,0 0,3 12,6
Semangka Semangka 120 33,6 0,6 0,2 8,3
Total Konsumsi Makan Siang 383,1 17,3 3,8 69,1
13.30 Nagasari Tepung Beras 20 70,6 1,4 0,1 16,0
Pisang 20 21,6 0,2 0,2 4,9
Gula Pasir 15 55,2 0,0 0,0 13,8
Santan 10 12,2 0,2 1,0 0,8
Total Konsumsi Snack Sore 159,6 1,8 1,3 35,4
17.00 Nasi Tim Nasi Tim 180 216,0 4,3 0,7 46,8
Daging Empal
Goreng Daging 60 120,6 11,3 7,6 0,0
Gula Merah 10 36,8 0,0 0,0 9,2
Minyak 1 8,8 0,0 1,0 0,0
Tahu Bb. Rujak Tahu 50 40,0 5,5 2,4 0,4
Minyak 2 17,7 0,0 2,0 0,0
Ekstra Putih Telur Putih Telur 50 25,0 2,7 0,0 0,4
Bobor Bayam Bayam 80 12,8 0,7 0,3 2,3
Santan 20 24,4 0,4 2,0 1,5
Melon Melon 120 44,4 0,7 0,5 9,4
Total Konsumsi Makan Malam 546,5 25,6 16,5 70,0
TOTAL 1613,0 63,3 35,3 256,9
Keb. 1681,5 69,6 39,3 260,2
% 95,9 90,9 89,8 98,7
 Dokumentasi/foto menu yang disajikan dan yang dihabiskan serta
konseling

Edukasi

Leaflet
 Intervensi Hari Ke-1
Waktu Makan Perencanaan Asupan
Makan pagi

Selingan

Habis

Makan Siang

Selingan
Habis

Makan
Malam/Sore
 Intervensi Hari Ke-2
Waktu Makan Makanan Asupan
Makan pagi

Selingan

Makan Siang

Selingan Tidak terdokumentasi Tidak terdokumentasi

Makan
Malam/Sore
Habis
Dokumentasi Soal Pre Test dan Post Test

Anda mungkin juga menyukai