b. Domain Klinis
Tabel 5. Diagnosa Gizi Berdasarkan Domain Klinis
Problem Etiologi Sign
Berat Badan Intake energi IMT 18,13 kg/m³ (kurus)
Kurang kurang selama
kehamilan
NC-3.1
Berat badan kurang disebabkan intake energi kurang ditandai dengan
IMT 18,13 kg/m2 (kurus).
2. Diagnosa Medis
Pasien didiagnosa oleh dokter didiagnosis Abortus Inkomplit.
3. Rencana Monitoring
Parameter yang dimonitor selama studi kasus adalah sebagai berikut:
a. Data antropometri.
b. Perubahan data pemeriksaan fisik/klinis.
c. Asupan zat gizi.
d. Pemeriksaan Biokimia.
e. Edukasi
A. Hasil
1. Monitoring Diet Pasien
Pemantauan asupan pasien dilakukan selama 2 hari dari tanggal 16
Oktober sampai 17 Oktober 2019. Pasien diberikan Diet makanan lunak dari
bagian instalasi gizi RSP Unhas saat kasus ini diambil. Adapun untuk melihat
asupan apakah terpenuhi sebelum diintervensi, maka dilakukan recall 24 jam
sebelum intervensi yaitu tanggal 16 Oktober 2019. Hasil recallnya diperoleh
persentase asupan yaitu Energi 631,6 kkal (32,49%) yaitu , Protein 36,2 gr
(37,24%), Lemak 19,1 gr (43,11%), dan Karbohidrat 74,8 gr (25,65%). Dari
hasil tersebut dapat diketahui bahwa rata-rata asupan gizi masih kurang.
Berikut adalah hasil monitoring asupan pasien.
Tabel 7. Hasil Monitoring Asupan Pasien
Asupan Zat Gizi
Hari Uraian L KH
E (Kkal) P(gran) Fe (mg)
(gram) (gram)
Asupan 580,6 74,7 14 87,5 4,5
I
Kebutuhan 1944 97,2 44,3 291,6 26
16/10/2019
% Asupan 29,86% 76,86% 31,60% 30,01% 17,30%
Asupan 828,4 46,5 38,1 75,3 2,5
II
Kebutuhan 1944 97,2 44,3 291,6 26
17/10/2019
% Asupan 42,61% 47,83% 86% 25,82% 9,61%
Rata-rata % Asupan 51,16% 100,77% 74,6% 42,92% 13,45%
Sumber: Data Primer Terolah, 2019
120.00%
100.00%
80.00%
Rata Rata Asupan
60.00%
Sebelum Intervensi %
40.00% Kebutuhan %
20.00%
0.00%
Energi KH Protein lemak Zat Besi
Fisik / Klinis
Keluhan Tekanan Nilai Status Gizi
Nadi Pernapasan Suhu Fisik
Utama Darah
Tampak kurus. Keluhan utama :
Sebelum Pendarahan Kulit tampak keadaan pasien
90/60 80
Intervensi per 30 x/menit 36°C lembab membaik
mmHg x/menit
15/10/2019 vaginum Wajah terlihat
Tekanan darah : 120/70
pucat
mmHg (Normal)
Tampak lemas
Pusing, Nadi : 60-100 x/menit
Sesudah Kulit tampak
lemas dan 120/80 80 Pernapasan: 12-20
Intervensi 20 x/menit 36°C lembab
rasa ingin mmHg x/menit x/menit
17/10/2019 Wajah terlihat
terjatuh
pucat Suhu : 36,5°C-37,5°C
A. KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan dari laporan ini, yaitu:
1. Pasien Ny. N didiagnosis mengalami Abortus Inkomplit terjadi pada
kehamilan kedua Trimester pertama (13 minggu).
2. Statug gizi hasil perhitingan IMT pasien yaitu 8,13 kg/m2 (Kurus ; DEPKES
RI)
3. Diagnosis gizi pasien yaitu N.I – 2.1 :Kekurangan asupan oral, NI-5.10.1
Asupan Mineral tidak adekuat dan NB-2.5 Kualitas gizi yang buruk
4. Pasien diberi diet makanan lunak, tinggi kalori dan tinggi rotein di RSP Unhas
5. Hasil monitoring pada asupan oral pasien sebelum daan sesuadah intervensi
mengalami peningkatan konsusmsi asupan oral zat makronutrien
(karboidrat,protein dan lemak) , antropometri pasien tetap yaitu berat badan
dan tinggi badan tidak mengalami perubahan karena untuk peningkatan
terhadap nilai antropometri dibutuhkan waktu yang lama dan perbaikan
kualitas konsusmsi pada makanan dan hasil laboratorium Hb mengalami
penurunan setalah operasi karena kehilangan darah sebanyak 50 cc selama
prose curetase dan tekanan darah kembali normal.
B. SARAN
Sebaiknya sebelum pulang pasien diberikan edukasi untuk diet lanjutan
yang harus dilakukaan di rumah, untuk membantu proses pemulihan pasien
selama berada di rumah
Almatsier, S., Soetarjo, S., Soekarti, M . 2011. Gizi Seimbang Dalam Daur
Kehidupan. PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Wahyuni Sri, Ngadiyono, dan Sumarni Sri.2013. Faktor Resiko Yang Berhubunagn
Dengan Kejadian Abortus Di Rsud Ungaran Jawa Tengah. Jurnal Kebidanan.
Vol. 6 No.1. http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/article/viewFile/2864/520. Diakses tanggal 20
Oktober 2019