Riza Fikriana
Dosen STIKes Kepanjen
Email: riza.fikriana@yahoo.com
ABSTRAK
Latar belakang: Hernia merupakan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan segera
dengan melakukan pembedahan berupa operasi herniotomi. Sayatan pada waktu herniotomi dapat
menyebabkan kerusakan jaringan, hal tersebut dapat memicu timbulnya rasa nyeri pasca operasi
atau pembedahan. Tujuan: Tujuan dari literature review ini adalah untuk menganalisis apa saja terapi
non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri post operasi herniotomi.
Metode: Penelitian ini mengeksplorasi bukti kuantitatif atau hasil publikasi ilmiah sejumlah 11
jurnal penelitian yang diterbitkan dalam database elektronik berupa Google Cendekia dengan
memasukkan tiga kata kunci berupa “terapi non farmakologi”, “post operasi herniotomi” dan “nyeri
akut” serta dibatasi pada rentang tahun 2011-2020. Hasil: Hasil dari 11 jurnal penelitian yang telah
direview terdapat beberapa terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan
intensitas nyeri pada pasien post operasi herniotomi, diantaranya yaitu teknik distraksi berupa terapi
musik klasik dan terapi mendengarkan bacaan Al-Qur’an (terapi murrotal), terapi genggam jari,
teknik relaksasi nafas dalam, penggabungan terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)
dan terapi mendengarakan bacaan Al-Qur’an (terapi murrotal) serta kombinasi relaksasi nafas dalam
dan mobilisasi dini. Simpulan: Setelah diberikan terapi non farmakologi intensitas nyeri responden
menjadi menurun dan responden tampak lebih tenang dan rileks.
Kata Kunci: terapi non farmakologi, post operasi herniotomi, nyeri akut.
ABSTRACK
21
Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)
of deep breathing relaxation and early mobilization. Conclusion: After being given non-
pharmacological therapy the intensity of the respondent's pain decreased and the respondent
appeared to be calmer and relaxed.
HASIL PENELITIAN
Table 1. Hasil literature review
Penulis
Populasi Teknik
No dan Judul Desain Hasil
dan Sample Sampling
Tahun
1. Madesti Perbandingan Quasy Pasien post Consecutive Rata-rata intensitas nyeri
Vindora, Efektivitas Experime operasi sampling, sebelum diberikan tehnik
Shinta Tehnik nt hernia sample distraksi berupa terapi musik
Arini Ayu Distraksi dan dengan usia dibagi klasik yaitu dalam nyeri
dan Teguh Relaksasi dewasa di menjadi 2 sedang/moderate (NRS 5,11)
Pribadi terhadap RSUD kelompok, sedangkan rata-rata intensitas
(2013) Perubahan Menggala kelompok A nyeri sebelum tehnik relaksasi
Intensitas pada bulan diberi terapi nafas dalam yaitu dalam nyeri
Nyeri Pasien November distraksi dan sedang/moderate (NRS 5,38).
Post Operasi 2013 kelompok B Kemudian rata-rata intensitas
Hernia di sejumlah 52 diberi tehnik nyeri sesudah diberikan tehnik
RSUD orang relaksasi. distraksi berupa terapi musik
Menggala klasik dan tehnik relaksasi
Tahun 2013 nafas dalam sama-sama
mengalami penurunan skala,
pada terapi distraksi menjadi
3,11 sedangkan pada tehnik
relaksasi menjadi 4,192.
Terdapat perbedaan efektivitas
tehnik distraksi dan relaksasi
dengan hasil p value = 0,001.
Jika tehnik distraksi dapat
mengurangi nyeri
memfokuskan perhatian pasien
pada sesuatu selain nyeri
sedangkan relaksasi dapat
menurunkan persepsi nyeri
merilekskan ketegangan otot.
2. Sodikin Pengaruh Quasy Jumlah Teknik Hasil penelitian menunjukkan
(2014) Terapi Bacaan Experime sampel 20 pengambilan adanya perbedaan skala nyeri
Al-Quran nt responden sempel sebelum dan sesudah diberikan
Melalui Media menggunaka Terapi Bacaan Al-Quran
Audio n (p=0,008; p=0,001, a = 0,05).
terhadap consecutive Rata-rata intensitas nyeri pada
Respon Nyeri sampling responden sebelum diberikan
Pasien Post TBA adalah 7,14 dan rata-
Operasi ratanya menurun setelah
Hernia di diberikan TBA menjadi 3,56.
RSUD Cilacap
3. Lilik Asuhan Studi Jumlah Convenience Setelah dilakukan asuhan
Ratrianto Keperawatan kasus sampel 1 sampling keperawatan selama 3x24 jam
(2015) pada Tn. K responden method (non didapatkan hasil nyeri pasien
dengan Post probability berkurang dari skala 6 menjadi
Operasi sampling 1 dengan diberikan
Herniotomi di technique) implementasi keperawatan
Ruang dimana berupa teknik distraksi terapi
Anggrek RS subjek musik klasik.
Pandan arang dipilih
Boyolali karena
kemudahan
atau
keinginan
peneliti
RSUD dipilih
Ungaran karena
kemudahan
atau
keinginan
peneliti
dan juga terapi murrotal (bacaan Al- setelah diberikan intervensi, nilai
Qur’an). Menurut jurnal penelitian positive rank didapatkan hasil 0 hal
Vindora, Ayu dan Pribadi (2013) ini menunjukkan tidak ditemukan
membuktikan bahwa rata-rata responden yang mengalami
intensitas nyeri sebelum diberikan peningkatan skala nyeri dan ties
tehnik distraksi berupa terapi musik bernilai 2 yang menunjukkan ada 2
klasik yaitu dalam nyeri responden yang tidak mengalami
sedang/moderate (NRS 5,11) penurunan maupun peningkatan skala
kemudian rata-rata intensitas nyeri nyeri setelah diberikan intervensi
sesudah diberikan terapi musik klasik terapi murottal.
mengalami penurunan skala menjadi
Hasil review di atas ditunjang
3,11. Kemudian penelitian yang
oleh hasil penelitian dari Indrawati
dilakuka oleh Sodikin (2014)
(2012), dimana Indrawati melakukan
menunjukkan adanya perbedaan skala
penelitian efektivitas terapi musik
nyeri sebelum dan sesudah diberikan
terhadap penurunan intensitas nyeri
Terapi Bacaan Al-Quran rata-rata
pada pasien post operasi di RSUD
intensitas nyeri pada responden
Kota Banjar, penelitian tersebut
sebelum diberikan TBA adalah 7,14
dilakukan terhadap kelompok
dan rata-ratanya menurun setelah
intervensi dengan memberikan terapi
diberikan TBA menjadi 3,56.
musik selama 15 menit, hasil
Suhartono, Aini dan Arifianto (2019)
penelitian dianalisa dengan uji paired
pada jurnal penelitiaannya
t-test didapatkan nilai p value 0,000 (p
mendapatkan nilai signifikan p=0,00
<0,05) yang berarti terapi musik
< 0,05 yang menunjukkan Ho ditolak
efektif terhadap perubahan intensitas
dan Ha diterima, artinya ada pengaruh
nyeri pada pasien post operasi. Sesuai
pemberian terapi murottal terhadap
juga dengan penelitian yang
tingkat nyeri pasien post operasi
dilakukan oleh Rantiyana dkk (2017)
hernia dengan nilai total 30, nilai
yang menunjukkan bahwa skala nyeri
negative rank didapatkan hasil 28 hal
pada pasien luka bakar sebelum
ini menunjukkan bahwa sebagian
diberikan terapi mendengarkan
besar responden (28 responden)
bacaan Al-Qur’an (terapi murottal)
mengalami penurunan skala nyeri
intervensi terapi relaksasi genggam tidak nyaman atau nyeri, stress fisik
jari hasilnya menunjukkan bahwa dan juga emosi pada nyeri yang
33,3% responden mengalami nyeri dirasakan oleh pasien. Teknik
sedang dan 66,7% mengalami nyeri relaksasi genggam jari dapat
ringan. Hasil serupa juga ditemukan mengendalikan dan mengembalikan
Sulistyowati (2019) pada emosi yang akan membuat tubuh
penelitiannya bahwa setelah menjadi rileks karena dapat
dilakukan asuhan keperawatan menghasilkan implus yang dikirim
selama 3x24 jam didapatkan hasil melalui serabut saraf aferen non-
yang menunjukkan adanya penurunan nosiseptor, serabut saraf non-
intensitas skala nyeri pada ketiga nosiseptor mengakibatkan gerbang
responden setelah diberikan tertutup sehingga stimulus pada
intervensi teknik relaksasi genggam korteks serebri dihambat dan
jari. Skala intensitas nyeri Tn. P dikurangi akibat counter stimulasi
sebelum diberi intervensi adalah 7 relaksasi genggam jari sehingga
dan setelah diberikan intervensi intensitas nyeri akan berubah dan
teknik relaksasi genggam jari mengalami modulasi akibat stimulasi
intensitas skala nyeri turun menjadi 2. relaksasi genggam jari yang lebih
Tn. S intensitas skala nyeri awal 6 dulu dan lebih banyak meencapai otak
turun menjadi 2 dan Tn. L intensitas (Pinandita, 2012).
skala nyerinya juga turun dari 6
Teknik Relaksasi Nafas Dalam
menjadi 1.
Berdasarkan hasil yang
Hasil review tersebut juga
didapatkan pada review di atas
ditunjang oleh hasil penelitian yang
terdapat 3 jurnal penelitian yang
dilakukan Arlina dan Ternando
menggunakan teknik relaksasi nafas
(2017) yang menunjukkan bahwa
dalam untuk mengurangi intensitas
teknik relaksasi genggam jari efektif
nyeri pada pasien post operasi hernia
dalam menurunkan nyeri pada pasien
(herniotomi). Menurut penelitian
post operasi serta teknik relaksasi
Vindora, Ayu dan Pribadi (2013)
juga dapat membuat pasien dapat
menemukan bahwa sebelum teknik
mengontrol diri ketika terjadi rasa
relaksasi nafas dalam diberikan skla