Anda di halaman 1dari 20

VIVA MEDIKA

Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan


http://ejournal.uhb.ac.id/index.php/VM/issue/archive

LITERATURE REVIEW : TERAPI NON FARMAKOLOGI


PADA KLIEN POST OPERASI HERNIOTOMI DENGAN
NYERI AKUT
Luh Condrosas
Mahasiswa STIKes Kepanjen
Email: luhcondrosasi6@gmail.com

Wiwit Dwi Nurbadriyah


Dosen STIKes Kepanjen
Email: wiwit_dwi@stikeskepanjen-pemkabmalang.ac.id

Riza Fikriana
Dosen STIKes Kepanjen
Email: riza.fikriana@yahoo.com

ABSTRAK

Latar belakang: Hernia merupakan kondisi kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan segera
dengan melakukan pembedahan berupa operasi herniotomi. Sayatan pada waktu herniotomi dapat
menyebabkan kerusakan jaringan, hal tersebut dapat memicu timbulnya rasa nyeri pasca operasi
atau pembedahan. Tujuan: Tujuan dari literature review ini adalah untuk menganalisis apa saja terapi
non farmakologi yang dapat digunakan untuk mengatasi nyeri post operasi herniotomi.
Metode: Penelitian ini mengeksplorasi bukti kuantitatif atau hasil publikasi ilmiah sejumlah 11
jurnal penelitian yang diterbitkan dalam database elektronik berupa Google Cendekia dengan
memasukkan tiga kata kunci berupa “terapi non farmakologi”, “post operasi herniotomi” dan “nyeri
akut” serta dibatasi pada rentang tahun 2011-2020. Hasil: Hasil dari 11 jurnal penelitian yang telah
direview terdapat beberapa terapi non farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan
intensitas nyeri pada pasien post operasi herniotomi, diantaranya yaitu teknik distraksi berupa terapi
musik klasik dan terapi mendengarkan bacaan Al-Qur’an (terapi murrotal), terapi genggam jari,
teknik relaksasi nafas dalam, penggabungan terapi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)
dan terapi mendengarakan bacaan Al-Qur’an (terapi murrotal) serta kombinasi relaksasi nafas dalam
dan mobilisasi dini. Simpulan: Setelah diberikan terapi non farmakologi intensitas nyeri responden
menjadi menurun dan responden tampak lebih tenang dan rileks.

Kata Kunci: terapi non farmakologi, post operasi herniotomi, nyeri akut.

ABSTRACK

Background: Hernia is an emergency condition that requires immediate treatment by performing


surgery in the form of a herniotomy surgery. An incision during a herniotomy can cause tissue
damage, which can lead to postoperative pain or surgery. Purpose: The purpose of this review
literature is to analyze what non-pharmacological therapies can be used to treat post herniotomy
surgery pain. Method: This study explores quantitative evidence or the results of 11 scientific
journals published in an electronic database in the form of Google Scholar by including three
keywords in the form of "non pharmacological therapy", "post herniotomy surgery" and "acute pain"
and is limited to the range of 2011- 2020. Results: The results of 11 research journals that have been
reviewed there are several non-pharmacological therapies that can be used to reduce pain intensity
in herniotomy postoperative patients, including distraction techniques in the form of classical music
therapy and listening therapy to read the Qur'an (murrotal therapy), hand-held therapy fingers, deep
breathing relaxation techniques, the merging of SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)
therapy and listening therapy to the reading of the Qur'an (murrotal therapy) as well as a combination

21
Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

of deep breathing relaxation and early mobilization. Conclusion: After being given non-
pharmacological therapy the intensity of the respondent's pain decreased and the respondent
appeared to be calmer and relaxed.

Keywords: non pharmacological therapy, post herniotomy surgery, acute pain.

PENDAHULUAN Menurut World Health


Hernia merupakan kondisi Organization (WHO) penderita hernia
kegawatdaruratan dan salah satu pada setiap tahunnya meningkat,
kondisi yang harus diwaspadai. didapatkan data pada tahun 2005
Hernia atau penyakit turun berok sampai tahun 2010 jumlah penderita
merupakan kondisi yang dapat semua jenis hernia mencapai
menyerang semua usia (anak, dewasa 19.173.278 penderita dengan
maupun lansia) dan ditandai dengan penyebaran paling banyak pada
adanya benjolan yang hilang timbul daerah negara berkembang seperti
(Sodikin, 2014). Menurut Suhartono Afrika, Asia Tenggara termasuk di
et al (2019), kondisi Indonesia, selain itu Negara Uni
kegawatdaruratan pada hernia terjadi Emirat Arab adalah negara dengan
apabila hernia bersifat inkarserata jumlah penderita hernia terbesar di
dan strangulata, dimana istilah dunia dengan sekitar 3.950 penderita.
inkarserata lebih dimaksudkan untuk Pada tahun 2011 Indonesia
hernia ireponibel yang disertai menempati urutan ke delapan dengan
dengan gangguan pasase, sedangkan jumlah 292.145 kasus, 273 kasus
hernia strangulate digunakan untuk diantaranya meninggal dunia dan hal
menyebut hernia ireponibel yang tersebut bisa disebabkan karena
disertai dengan gangguan ketidakberhasilan proses pembedahan
vaskularisasi. Di Indonesia, hernia terhadap hernia itu sendiri, dari total
strangulate atau inkarserata kasus tersebut 15.051 kasus terjadi
merupakan penyebab obstruksi usus pada pria dan 3.094 kasus terjadi pada
nomor satu dan penyakit yang wanita. Berdasarkan Data dari
memerlukan tindakan operasi Departemen Kesehatan Republik
terbanyak nomor dua setelah operasi Indonesia pada periode Januari 2-10
darurat apendiksitis akut. sampai dengan Februari 2018 di
Indonesia terdapat 1.243 orang yang

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 22


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

mengalami gangguan hernia nyeri pasca operasi atau pembedahan.


inguinalis (DepKesRI, 2018). Hernia Nyeri yang timbul pasca operasi
merupakan salah satu penyakit akut merupakan kejadian yang menekan
abdomen dengan gejala yang sering atau stress, dan dapat mengubah gaya
terjadi yaitu nyeri, dimana insiden hidup dan kesejahteraan psikologi
terjadinya adalah 6-10% dari hernia individu. Nyeri akut yang timbul
inguinal indirek pada orang dewasa pasca operasi harus segera dikelola
dan 14-56% pada hernia femoralis. agar tidak timbul komplikasi seperti
Insiden hernia pada anak-anak adalah syok neurogenik, karena nyeri akut
10-20%, sebesar 50% diantaranya juga dapat menyebabkan denyut
terjadi pada bayi usia kurang dari 6 jantung, tekanan darah, dan frekuensi
bulan, sekitar 10-30% anak-anak pernafasan meningkat (Rumiati,
memiki hernia dinding perut dan akan 2013).
menutup setelah satu tahun (Sari et al,
Upaya penatalaksanaan nyeri
2011). Di Indonesia pada tahun 2018
pada klien post operasi herniotomi
dilaporkan pravelensi hernia dengan
yaitu menggunakan metode
nyeri antara lain 59,3-62% dan
farmakologi dan non farmakologi.
prevalensi tahunan 20,9-31,2%.
Metode farmakologi dilakukan
Dalam penelitian Jamaludin et.al
dengan kolaborasi antara dokter dan
(2018) di 14 rumah sakit pendidikan
perawat dengan cara pemberian obat
Indonesia diketahui bahwa dari
analgetik sistemik melalui intravena,
sebanyak 4.456 orang (25% dari total
intramuscular maupun secara oral,
kunjungan) 819 orang (18,37%)
misalnya aspirin, ibuprofen (motrin),
adalah penderita nyeri.
naproksen, antidepresan. Sedangkan
Menurut Muttaqin dan Sari
metode non farmakologi adalah
(2011) pembedahan herniotomi
tindakan mandiri perawat yang dapat
sering dilakukan untuk pengobatan
dilakukan dengan menggunakan
kasus hernia yang besar atau terdapat
managemen nyeri, diantaranya adalah
resiko tinggi untuk inkarserata.
kompres dingin dan hangat, hypnosis,
Sayatan pada waktu herniotomi dapat
relaksasi nafas dalam, mobilisasi dini,
menyebabkan kerusakan jaringan, hal
relaksasi genggam jari, terapi
tersebut dapat memicu timbulnya rasa

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 23


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

Spiritual emosional Freedom yaitu “Terapi Non Farmakologi”,


Technique (SEFT) dan teknik “Post Operasi Herniotomi” dan
distraksi (pengalihan) yang bisa “Nyeri Akut” ditemukan 41 artikel.
berupa pemberian terapi musik Setelah pencarian artikel, selanjutnya
(Andarmoyo, 2013). Tujuan dari dilakukan pembatasan jumlah artikel
literature review ini adalah untuk dengan rentang khusus tahun 2011-
menganalisis apa saja terapi non 2020 dan ditemukan 28 artikel. Dari
farmakologi yang dapat digunakan 28 artikel selanjutnya terpilih
untuk mengatasi nyeri post operasi sebanyak 11 artikel yang sudah sesuai
herniotomi, sehingga dapat dengan kriteria inklusi, menggunakan
digunakan sebagai alternatif terapi non farmakologi untuk
penanganan nyeri pada klien post mengatasi nyeri pada klien post
operasi herniotomi. operasi herniotomi, dalam
pelaksanaannya terapi non
METODOLOGI PENELITIAN
farmakologi tidak memerlukan
Tinjauan literatur yang keahlian yang khusus, tidak
dilakukan melalui penelusuran hasil- membutuhkan bahan dan peralatan
hasil publikasi ilmiah pada rentang yang banyak, artikel jurnal yang terbit
tahun 2011-2020 menggunakan di Indonesia serta berupa penelitian
database penyedia jurnal yaitu google kuantitatif.
scholar. Pada database google scholar
dengan memasukkan kata kunci 1
“Terapi Non Farmakologi”
ditemukan 18.900 artikel, kata kunci
2 “Post Operasi Herniotomi”
ditemukan 78 artikel dan kata kunci 3
“Nyeri Akut” ditemukan 22.100
artikel. Kemudian memasukkan
penggabungan kata kunci 1, 2 dan 3

HASIL PENELITIAN
Table 1. Hasil literature review

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 24


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

Penulis
Populasi Teknik
No dan Judul Desain Hasil
dan Sample Sampling
Tahun
1. Madesti Perbandingan Quasy Pasien post Consecutive Rata-rata intensitas nyeri
Vindora, Efektivitas Experime operasi sampling, sebelum diberikan tehnik
Shinta Tehnik nt hernia sample distraksi berupa terapi musik
Arini Ayu Distraksi dan dengan usia dibagi klasik yaitu dalam nyeri
dan Teguh Relaksasi dewasa di menjadi 2 sedang/moderate (NRS 5,11)
Pribadi terhadap RSUD kelompok, sedangkan rata-rata intensitas
(2013) Perubahan Menggala kelompok A nyeri sebelum tehnik relaksasi
Intensitas pada bulan diberi terapi nafas dalam yaitu dalam nyeri
Nyeri Pasien November distraksi dan sedang/moderate (NRS 5,38).
Post Operasi 2013 kelompok B Kemudian rata-rata intensitas
Hernia di sejumlah 52 diberi tehnik nyeri sesudah diberikan tehnik
RSUD orang relaksasi. distraksi berupa terapi musik
Menggala klasik dan tehnik relaksasi
Tahun 2013 nafas dalam sama-sama
mengalami penurunan skala,
pada terapi distraksi menjadi
3,11 sedangkan pada tehnik
relaksasi menjadi 4,192.
Terdapat perbedaan efektivitas
tehnik distraksi dan relaksasi
dengan hasil p value = 0,001.
Jika tehnik distraksi dapat
mengurangi nyeri
memfokuskan perhatian pasien
pada sesuatu selain nyeri
sedangkan relaksasi dapat
menurunkan persepsi nyeri
merilekskan ketegangan otot.
2. Sodikin Pengaruh Quasy Jumlah Teknik Hasil penelitian menunjukkan
(2014) Terapi Bacaan Experime sampel 20 pengambilan adanya perbedaan skala nyeri
Al-Quran nt responden sempel sebelum dan sesudah diberikan
Melalui Media menggunaka Terapi Bacaan Al-Quran
Audio n (p=0,008; p=0,001, a = 0,05).
terhadap consecutive Rata-rata intensitas nyeri pada
Respon Nyeri sampling responden sebelum diberikan
Pasien Post TBA adalah 7,14 dan rata-
Operasi ratanya menurun setelah
Hernia di diberikan TBA menjadi 3,56.
RSUD Cilacap
3. Lilik Asuhan Studi Jumlah Convenience Setelah dilakukan asuhan
Ratrianto Keperawatan kasus sampel 1 sampling keperawatan selama 3x24 jam
(2015) pada Tn. K responden method (non didapatkan hasil nyeri pasien
dengan Post probability berkurang dari skala 6 menjadi
Operasi sampling 1 dengan diberikan
Herniotomi di technique) implementasi keperawatan
Ruang dimana berupa teknik distraksi terapi
Anggrek RS subjek musik klasik.
Pandan arang dipilih
Boyolali karena
kemudahan
atau
keinginan
peneliti

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 25


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

4. Iklila Nevi Asuhan Studi 2 sampel Convenience Setelah dilakukan asuhan


Primastuti Keperawatan kasus dengan sampling keperawatan selama 3x24 jam
(2018) Post kriteria klien method (non didapatkan hasil yang
Herniotomi dirawat inap probability menunjukkan adanya
pada Tn. A dan bangsal sampling peningkatan kesehatan klien
Tn. N dengan bedah RSUD technique) dengan masalah keperawatan
Fokus Studi Tidar Kota dimana nyeri akut berhubungan dengan
Nyeri di Magelang, subjek agen cidera fisik teratasi
Rumah Sakit klien telah dipilih dengan bukti skala nyeri kedua
Umum Daerah terdiagnosa karena klien yang berkurang Tn. A
Tidar Kota hernia, kemudahan skala awal 6 menjadi 2. Tn. N
Magelang berusia 40- atau skala awal 6 menjadi 2 dengan
75 tahun, keinginan diberikan implementasi
mengalami peneliti keperawatan teknik relaksasi
nyeri post nafas dalam.
operasi
herniotomi
dengan skala
nyeri 4-6,
klien
kooperatif
dan bersedia
menjadi
responden
5. Aat Pengaruh Pre Populasi Non Pada 20 responden terjadi
Agustini Terapi Musik Eksperim pada Probability penurunan intensitas nyeri
(2018) Klasik ent penelitian ini Sampling, setelah diberikan terapi musik
terhadap Design adalah dengan jenis klasik, dimana sebelum
Penurunan seluruh Accidental diberikan terapi musik klasik
Intensitas pasien post Sampling awalnya responden mengalami
Nyeri pada operasi dengan nyeri sedang menjadi nyeri
Pasien Post hernia di jumlah 20 ringan dengan rata-rata
Operasi ruang Dadali sampel penurunan sebesar 1,650 pada
Hernia RSUD penelitian sesi 1 dan penurunan
Cideres sebesar 1,950 pada penelitian
selama bulan sesi 2. Hasil analisis uji paired
Januari- t-test diperoleh nilai p value =
Maret 2018 0,000 (p < 0,05). Sebagian
sebanyak 44 besar pasien mengatakan
pasien. bahwa setelah diberikan terapi
musik klasik mereka merasa
tenang dan mengantuk,
sehingga mereka lupa dengan
nyeri yang dirasakan.
6. Alvin Pengaruh Pra Populasi Quota Nyeri post operasi hernia
Abdillah pemberian Eksperim yang Sampling sebelum diberikan intervensi
dan Terapi SEFT ental digunakan berupa kombinasi terapi SEFT
Merlyna dan dengan adalah dan bacaan Al-Qur’an sebagian
Suryanings Mendengarkan model pasien post besar dari responden
ih (2018) Bacaan Al- one operasi mengalami nyeri berat yaitu 8
Qur’an group hernia yang (61,5%) pasien dengan mean
terhadap Nyeri pre-post mengalami 3.08. sedangkan nyeri post
Pasien Post test nyeri di operasi hernia setelah diberikan
Operasi design Ruang Irna intervensi berupa kombinasi
Hernia A RSUD terapi SEFT dan bacaan Al-
Syamrabu Qur’an hampir setengahnya
Bangkalan mengalami penurunan

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 26


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

dengan intensitas nyeri menjadi nyeri


jumlah 13 ringan sebanyak 6 (46,1%)
responden pasien dengan mean 1,23. Dari
hasil analisa uji Wilcoxon
diperoleh p value sebesar 0,002
< a (0,05) sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima yang berarti
ada pengaruh skala nyeri post
operasi hernia sebelum dan
sesudah diberikan intervensi
berupa kombinasi terapi SEFT
dan bacaan Al-Qur’an di Ruang
Irna A RSUD Syamrabu
Bangkalan.
7. Mochamm Efektifitas Quasy Populasi Pengambilan Hasil uji statistik dengan
ad Afif Terapi Experime pada sampel Wilcoxon test didapatkan nilai
Fachroni Relaksasi nt penelitian ini dilakukan P 0,009 < 0,05, maka ha
(2018) Genggam Jari (Experim berjumlah 18 dengan diterima dan Ho ditolak.
terhadap ent semu) responden tekhnik Artinya ada perbedaan yang
Tingkat Nyeri dengan pengambilan signifikan terhadap tingkat
pada pasien kriteria total nyeri pada pasien post operasi
Post Operasi mengalami sampling hernia sebelum dan sesudah
Hernia di nyeri post diberikan intervensi relaksasi
RSUD RA hernia pada 6 genggam jari. Sebelum
Kartini Jepara jam pertama, diberikan terapi relaksasi
Tahun 2017 mendapatka genggam jari sebagian besar
n analgesik (77,8%) responden mengalami
dengan jenis nyeri sedang dan sebagian kecil
dan dosis (22,2%) responden mengalami
yang sama, nyeri ringan. Sedangkan
bersedia setelah diberikan intervensi
menjadi terapi relaksasi genggam jari
responden hasilnya menunjukkan bahwa
penelitian 33,3% responden mengalami
dan masih nyeri sedang dan 66,7%
bisa diajak mengalami nyeri ringan.
komunikasi
8. Siti Pengaruh Pra Populasi Tehnik Terdapat perbedaan yang
Maropah Modifikasi Eksperim penelitian ini sampling signifikan pada penurunan
(2019) Relaksasi en adalah purposive tingkat nyeri yang dirasakan
Nafas dalam dengan pasien post oleh pasien post operasi hernia
dan Mobilisasi pendekat operasi sebelum dan sesudah diberikan
Dini terhadap an one hernia di intervensi berupa relaksasi
Tingkat Nyeri group ruang nafas dalam dan mobilisasi dini
pada pasien pre post- Diponegoro dengan nilai signifikan a 0,000,
Post Operasi test sebanyak 20 maka Ho ditolak Ha diterima
Hernia di responden yang berarti terdapat pengaruh
RSUD dengan intervensi modifikasi relaksasi
kanjuruhan sampel 15 nafas dalam dan mobilisasi
kabupaten pasien dini. Dibuktikan dengan
Malang penurunan tingkat nyeri yang
dirasakan pasien sebelum
diberikan intervensi modifikasi
relaksasi nafas dalam dan
mobilisasi dini mengalami
nyeri sedang dengan nilai mean
= 6,333 setelah diberikan

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 27


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

intervensi turun menjadi


tingkat nyeri ringan dengan
mean = 2,0.
9. Muhamad Pengaruh Pre- Jumlah Purposive Didapatkan nilai signifikan
Suhartono, Pemberian Eksperim populasi Sampling p=0,00 < 0,05 yang
Dwi Nur Terapi en sebanyak 46 menunjukkan Ho ditolak dan
Aini dan Murottal dengan responden Ha diterima, artinya ada
Arifianto terhadap one dan sampel pengaruh pemberian terapi
(2019) Tingkat Nyeri group sejumlah 30 murottal terhadap tingkat nyeri
pada Pasien pre post- responden pasien post operasi hernia
Post Operasi test ingualis di ruang Kenanga
Hernia RSUD dr. H. Soewondo
Inguinalis Kendal. Nilai total 30, nilai
negative rank didapatkan hasil
28 hal ini menunjukkan bahwa
sebagian besar responden, 28
responden mengalami
penurunan skala nyeri setelah
diberikan intervensi, nilai
positive rank didapatkan hasil 0
hal ini menunjukkan tidak
ditemukan responden yang
mengalami peningkatan skala
nyeri setelah diberikan
intervensi dan ties bernilai 2
yang menunjukkan ada 2
responden yang tidak
mengalami penurunan maupun
peningkatan skala nyeri setelah
diberikan intervensi terapi
murottal.
10. Bekti Upaya Studi 3 pasien post Convenience Setelah dilakukan asuhan
Sulistyowa Penurunan kasus operasi sampling keperawatan selama 3x24 jam
ti (2019) Nyeri Melalui hernia di method (non didapatkan hasil yang
Relaksasi bangsal AR- probability menunjukkan adanya
genggam Jari Fahrudin dan sampling penurunan intensitas skala
pada asuhan BBA di RS technique) nyeri pada ketiga responden
Keperawatan PKU dimana setelah diberikan intervensi
Pasien Post Muhammadi subjek teknik relaksasi genggam jari.
Operasi yah dipilih Skala intensitas nyeri Tn. P
Hernia Delanggu karena sebelum diberi intervensi
kemudahan adalah 7 dan setelah diberikan
atau intervensi teknik relaksasi
keinginan genggam jari intensitas skala
peneliti nyeri turun menjadi 2. Tn. S
intensitas skala nyeri awal 6
turun menjadi 2 dan Tn. L
intensitas skala nyerinya juga
turun dari 6 menjadi 1.
11. Noelio Pengelolaan Studi Jumlah Convenience Setelah dilakukan asuhan
Auxilio Nyeri Akut Kasus sampel 1 sampling keperawatan selama 2x24 jam
Pedro Pada Sdr.F responden method (non didapatkan hasil nyeri pasien
Martins dengan Post probability berkurang dari skala 2 menjadi
(2019) operasi sampling 1 dengan diberikan
Herniotomi di technique) implementasi keperawatan
Ruang dimana berupa teknik relaksasi nafas
Cempaka subjek dalam.

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 28


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

RSUD dipilih
Ungaran karena
kemudahan
atau
keinginan
peneliti

Berdasarkan tabel hasil kombinasi dari dua terapi non


literature review diatas dapat dilihat farmakologi juga berpengaruh dalam
bahwa terdapat banyak pilihan terapi menurunkan intensitas nyeri, satu
non farmakologi yang dapat jurnal membuktikan hal tersebut
diterapkan pada pasien post operasi dengan menggabungkan terapi SEFT
herniotomi. Berdasarkan hasil review (Spiritual Emotional Freedom
dari 11 jurnal penelitian terdapat 5 Technique) dan terapi
jurnal penelitian menjelaskan bahwa mendengarakan bacaan Al-Qur’an
teknik distraksi dapat mengurangi (terapi murrotal) sedangkan satu
intensitas nyeri dengan memfokuskan jurnal lain mengkombinasi relaksasi
perhatian pasien pada sesuatu selain nafas dalam dan mobilisasi dini untuk
nyeri, teknik distraksi yang dapat menurunkan intensitas nyeri pada
digunakan adalah terapi musik yang pasien post operasi hernia.
bisa berupa pemberian terapi musik
PEMBAHASAN
klasik dan juga terapi murrotal
(bacaan Al-Qur’an). Kemudian 2 Teknik Distraksi
jurnal penelitian lain menyebutkan
Hasil yang didapatkan pada
bahwa pemberian terapi genggam jari
review di atas dari 11 jurnal penelitian
berpengaruh terhadap penurunan
terdapat 5 jurnal penelitian yang
tingkat nyeri pada pasien post operasi
menggunakan teknik distraksi untuk
hernia. Terdapat juga 3 jurnal
mengurangi intensitas nyeri pada
penelitian yang menyebutkan bahwa
pasien post operasi hernia
teknik relaksasi nafas dalam mampu
(herniotomi). Teknik distraksi yang
menurunkan intensitas nyeri dengan
digunakan pada 5 jurnal penelitian
merilekskan ketegangan otot. Selain
tersebut adalah terapi musik yang
itu terdapat 2 jurnal penelitian yang
berupa pemberian terapi musik klasik
menyebutkan penggabungan atau

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 29


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

dan juga terapi murrotal (bacaan Al- setelah diberikan intervensi, nilai
Qur’an). Menurut jurnal penelitian positive rank didapatkan hasil 0 hal
Vindora, Ayu dan Pribadi (2013) ini menunjukkan tidak ditemukan
membuktikan bahwa rata-rata responden yang mengalami
intensitas nyeri sebelum diberikan peningkatan skala nyeri dan ties
tehnik distraksi berupa terapi musik bernilai 2 yang menunjukkan ada 2
klasik yaitu dalam nyeri responden yang tidak mengalami
sedang/moderate (NRS 5,11) penurunan maupun peningkatan skala
kemudian rata-rata intensitas nyeri nyeri setelah diberikan intervensi
sesudah diberikan terapi musik klasik terapi murottal.
mengalami penurunan skala menjadi
Hasil review di atas ditunjang
3,11. Kemudian penelitian yang
oleh hasil penelitian dari Indrawati
dilakuka oleh Sodikin (2014)
(2012), dimana Indrawati melakukan
menunjukkan adanya perbedaan skala
penelitian efektivitas terapi musik
nyeri sebelum dan sesudah diberikan
terhadap penurunan intensitas nyeri
Terapi Bacaan Al-Quran rata-rata
pada pasien post operasi di RSUD
intensitas nyeri pada responden
Kota Banjar, penelitian tersebut
sebelum diberikan TBA adalah 7,14
dilakukan terhadap kelompok
dan rata-ratanya menurun setelah
intervensi dengan memberikan terapi
diberikan TBA menjadi 3,56.
musik selama 15 menit, hasil
Suhartono, Aini dan Arifianto (2019)
penelitian dianalisa dengan uji paired
pada jurnal penelitiaannya
t-test didapatkan nilai p value 0,000 (p
mendapatkan nilai signifikan p=0,00
<0,05) yang berarti terapi musik
< 0,05 yang menunjukkan Ho ditolak
efektif terhadap perubahan intensitas
dan Ha diterima, artinya ada pengaruh
nyeri pada pasien post operasi. Sesuai
pemberian terapi murottal terhadap
juga dengan penelitian yang
tingkat nyeri pasien post operasi
dilakukan oleh Rantiyana dkk (2017)
hernia dengan nilai total 30, nilai
yang menunjukkan bahwa skala nyeri
negative rank didapatkan hasil 28 hal
pada pasien luka bakar sebelum
ini menunjukkan bahwa sebagian
diberikan terapi mendengarkan
besar responden (28 responden)
bacaan Al-Qur’an (terapi murottal)
mengalami penurunan skala nyeri

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 30


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

paling rendah adalah skala 4 (nyeri hipokamkus dan hipotalamus. Di


sedang) dan tertinggi dengan skala 8 hipotalamus yang merupakan
(nyeri berat) dengan rata-rata nyeri pengaturan sebagian fungsi
yaitu 5,73. Namun skala nyeri vegetative dan fungsi endokrin seperti
tersebut menurun setelah diberikan aspek perilaku emosional, jaras
diberikan terapi mendengarkan pendengaran diteruskan ke formation
bacaan Al-Qur’an (terapi murottal), retikullaris sebagai penyalur implus
skala terendah menjadi 2 (nyeri menuju saraf-saraf otonom. Serat
ringan) dan tertinggi pada skala 5 tersebut mempunyai dua sistem saraf,
(nyeri sedang) dengan rata-rata skala yaitu system saraf simpatis dan
nyeri sebesar 3,73. system saraf parasimpatis. Kedua
system saraf tersebut mempengaruhi
Teknik distraksi adalah
kontraksi dan relaksasi organ-organ,
tindakan untuk mengalihakan
sehingga melalui persarafan tersebut
perhatian pasien ke hal-hal diluar
musik dapat memberikan ketenangan.
nyeri yang dirasakan, ada tiga jenis
(Ranggakayo, 2012; Black & Hawks,
teknik distraksi diantaranya adalah
2014).
distraksi penglihatan (visual),
distraksi intelektual dan distraksi Relaksasi Genggam Jari
pendengaran (audio) (Andarmoyo,
Dari hasil review didapatkan
2013). Distraksi pendengaran (audio)
bahwa 2 jurnal penelitian
dapat mengurangi intensitas nyeri
menyebutkan bahwa relaksasi
dengan mendengarkan musik, bacaan
genggam jari berpengaruh dalam
Al-Qur’an (murottal) atau sejenisnya
menurunkan intensitas nyeri pada
sehingga dapat membuat pasien
pasien post operasi hernia. Penelitian
merasa lebih rileks karena dapat
yang dilakukan oleh Fachroni (2018)
mengalihkan perhatian pasien (efek
mendapatkan hasil sebelum diberikan
distraksi) karena mempengaruhi
terapi relaksasi genggam jari sebagian
sistem limbik sebagai pusat pengatur
besar (77,8%) responden mengalami
emosi. Sinyal yang diterima korteks
nyeri sedang dan sebagian kecil
limbik melalui pendengaran
(22,2%) responden mengalami nyeri
kemudian akan dilanjutkan ke
ringan. Sedangkan setelah diberikan

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 31


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

intervensi terapi relaksasi genggam tidak nyaman atau nyeri, stress fisik
jari hasilnya menunjukkan bahwa dan juga emosi pada nyeri yang
33,3% responden mengalami nyeri dirasakan oleh pasien. Teknik
sedang dan 66,7% mengalami nyeri relaksasi genggam jari dapat
ringan. Hasil serupa juga ditemukan mengendalikan dan mengembalikan
Sulistyowati (2019) pada emosi yang akan membuat tubuh
penelitiannya bahwa setelah menjadi rileks karena dapat
dilakukan asuhan keperawatan menghasilkan implus yang dikirim
selama 3x24 jam didapatkan hasil melalui serabut saraf aferen non-
yang menunjukkan adanya penurunan nosiseptor, serabut saraf non-
intensitas skala nyeri pada ketiga nosiseptor mengakibatkan gerbang
responden setelah diberikan tertutup sehingga stimulus pada
intervensi teknik relaksasi genggam korteks serebri dihambat dan
jari. Skala intensitas nyeri Tn. P dikurangi akibat counter stimulasi
sebelum diberi intervensi adalah 7 relaksasi genggam jari sehingga
dan setelah diberikan intervensi intensitas nyeri akan berubah dan
teknik relaksasi genggam jari mengalami modulasi akibat stimulasi
intensitas skala nyeri turun menjadi 2. relaksasi genggam jari yang lebih
Tn. S intensitas skala nyeri awal 6 dulu dan lebih banyak meencapai otak
turun menjadi 2 dan Tn. L intensitas (Pinandita, 2012).
skala nyerinya juga turun dari 6
Teknik Relaksasi Nafas Dalam
menjadi 1.
Berdasarkan hasil yang
Hasil review tersebut juga
didapatkan pada review di atas
ditunjang oleh hasil penelitian yang
terdapat 3 jurnal penelitian yang
dilakukan Arlina dan Ternando
menggunakan teknik relaksasi nafas
(2017) yang menunjukkan bahwa
dalam untuk mengurangi intensitas
teknik relaksasi genggam jari efektif
nyeri pada pasien post operasi hernia
dalam menurunkan nyeri pada pasien
(herniotomi). Menurut penelitian
post operasi serta teknik relaksasi
Vindora, Ayu dan Pribadi (2013)
juga dapat membuat pasien dapat
menemukan bahwa sebelum teknik
mengontrol diri ketika terjadi rasa
relaksasi nafas dalam diberikan skla

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 32


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

nyeri pasien pada tingkat nyeri 0,001 dapat disimpulkan bahwa


sedang/moderate dengan rata-rata terdapat pengaruh teknik relaksasi
skala 5,38. Kemudian rata-rata nafas dalam terhadap nyeri pada
intensitas nyeri sesudah diberikan pasien fraktur. Dan juga sesuai
tehnik relaksasi nafas dalam dengan penelitian oleh Alfarini dan
mengalami penurunan skala menjadi Sukasari (2012) yang menunjukkan
4,192. Kemudian penelitian yang bahwa relaksasi nafas dalam efektik
dilakukan oleh Primastuti (2018) dalam menurunkan nyeri pasca
membuktikan bahwa dilakukan operasi. Hal tersebut karena relative
asuhan keperawatan selama 3x24 jam kecilnya peran otot-otot skeletal
didapatkan hasil yang menunjukkan dalam nyeri pasca-operasi sehingga
adanya penurunan skala nyeri pada kebutuhan pasien untuk melakukan
kedua klien, yaitu Tn. A skala nyer teknik relaksasi tersebut agar menjadi
awal 6 turun menjadi 2 dan Tn. N lebih efektif.
skala nyeri awal 6 juga turun menjadi
Relaksasi nafas dalam dapat
2 setelah diberikan implementasi
memberikan perubahan yang
keperawatan teknik relaksasi nafas
dirasakan pada tubuh secara fisiologis
dalam. Martins (2019) juga
yang bersifat emosional serta
menyebutkan bahwa setelah
sensorik. Relaksasi nafas dalam
dilakukan asuhan keperawatan
memberikan sefek relaksasi yang
selama 2x24 jam didapatkan hasil
dapat menurunkan berbagai macam
nyeri pasien berkurang dari skala 2
nyeri dengan merangsang susunan
menjadi 1 dengan diberikan
saraf pusat yaitu otak dan sumsum
implementasi keperawatan berupa
tulang belakang guna untuk
teknik relaksasi nafas dalam.
memproduksi pengeluaran hormon
Hasil review tersebut juga endorphine yang membantu untuk
didukung oleh penelitian yang menurunkan skala nyeri yang
dilakukan Aini dan Reskita (2018) dirasakan oleh seseorang (Setyo dkk,
yang membuktikan bahwa hasil uji 2015).
statistik dengan menggunakan uji
Kombinasi Terapi SEFT dan
Wilcoxon didapatkan nilai p-value :
Mendengarkan Bacaan Al-Qur’an

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 33


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

Hasil yang didapatkan pada Hasil review diatas didukung


review di atas terdapat satu jurnal juga oleh penelitian yang dilakukan
menyebutkan bahwa menggabungkan oleh Wijayanti (2012) tentang
terapi SEFT (Spiritual Emotional efektivitas terapi SEFT terhadap
Freedom Technique) dan terapi penurunan intensitas nyeri pada
mendengarakan bacaan Al-Qur’an pasien pasca SC dengan p-value
(terapi murrotal) juga efektif dalam 0,000. Serta penelitian yang
menurunkan skala nyeri. Abdillah dan dilakukan oleh Arifin (2011) yang
Suryaningsih (2018) menemukan menemukan bahwa pemberian SEFT
bahwa nyeri post operasi hernia dapat mengurangi nyeri pada pasien
sebelum diberikan intervensi berupa pasca operasi fraktur femur dengan
kombinasi terapi SEFT dan bacaan nilai p = 0,000. Dan juga sesuai
Al-Qur’an sebagian besar dari dengan hasil penelitian dari Faridah et
responden mengalami nyeri berat al (2017) yang menemukan bahwa
yaitu 8 (61,5%) pasien dengan mean rata-rata skala nyeri sebelum
3.08. Sedangkan nyeri post operasi diberikan terapi bacaan Al-Qur’an
hernia setelah diberikan intervensi adalah 8,307 dan turun menjadi 6,615
berupa kombinasi terapi SEFT dan setelah diberikan terapi bacaan Al-
bacaan Al-Qur’an hampir Qur’an, dari uji statistik yang
setengahnya mengalami penurunan dilakukan didapatkan p value = 0,001
intensitas nyeri menjadi nyeri ringan yang menunjukkan adanya pengaruh
sebanyak 6 (46,1%) pasien dengan pemberian terapi terapi bacaan Al-
mean 1,23. Dari hasil analisa uji Qur’an terhadap penurunan intensitas
Wilcoxon diperoleh p value sebesar nyeri. Hal tersebut, didukung juga
0,002 < a (0,05) sehingga H0 ditolak dengan teori Izzat & Arif (2011)
dan H1 diterima yang berarti ada bahwa dengan membaca dan
pengaruh skala nyeri post operasi mendengarakan Al-Qur’an dapat
hernia sebelum dan sesudah diberikan meningkatkan rasa tenang
intervensi berupa kombinasi terapi meningkatkan kesembuhan fisik serta
SEFT dan bacaan Al-Qur’an di Ruang dapat mengurang ketegangan secara
Irna A RSUD Syamrabu Bangkalan. spontan.

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 34


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

Tindakan tapping pada terapi modifikasi atau penggabungan


SEFT akan mempengaruhi system relaksasi nafas dalam dan mobilisasi
saraf pusat. Jika pusat otak yang lebih dini sebagai terapi non-farmakologi
tinggi teraktivasi maka gerbang di untuk mengurangi intensitas nyeri
spinal cord akan menutup sehingga pada pasien post operasi hernia
sensasi nyeri tidak akan sampai ke (herniotomi). Maropah (2019)
pusat otak dan tidak akan menemukan bahwa terdapat
diinterpretasikan sebagai nyeri perbedaan yang signifikan pada
(Zainudin, 2014). Kemudian dengan penurunan tingkat nyeri yang
mendengarkan bacaan Al-Qur’an dirasakan oleh pasien post operasi
akan memberikan efek ketenangan hernia sebelum dan sesudah diberikan
sebesar 65 % serta dapat intervensi berupa relaksasi nafas
menghilangkan nyeri yang dalam dan mobilisasi dini dengan
diakibatkan oleh pembedahan nilai signifikan a 0,000, maka Ho
(Alkahel, 2011). Upaya yang ditolak Ha diterima yang berarti
dilakukan untuk mengaktifkan energy terdapat pengaruh intervensi
positif didalam tubuh melalui ketukan modifikasi relaksasi nafas dalam dan
(terapi SEFT) dan stimulasi mobilisasi dini. Dibuktikan dengan
gelombang suara (terapi penurunan tingkat nyeri yang
mendengarkan bacaan Al-Qur’an) dirasakan pasien sebelum diberikan
terbukti dapat melepaskan endorphin intervensi modifikasi relaksasi nafas
dengan pengaktifan sel-sel tubuh dalam dan mobilisasi dini mengalami
melalui getaran suara yang ditangkap nyeri sedang dengan nilai mean =
oleh tubuh menuju pusat reseptor 6,333 setelah diberikan intervensi
nyeri di otak sehingga menimbulkan turun menjadi tingkat nyeri ringan
rasa ketenangan. dengan mean = 2,0.

Modifikasi Relaksasi Nafas Dalam Hasil review tersebut


dan Mobilisasi Dini ditunjang oleh hasil penelitian dari
Agung et al (2013) yang
Hasil yang didapatkan pada
membuktikan bahwa adanya
review di atas terdapat satu jurnal
penurunan skala nyeri pada pasien
penelitian yeng menggunakan

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 35


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

post operasi sebelum dan setelah digunakan untuk mengurangi nyeri


diberikan teknik relaksasi nafas karena mobilisasi dini merupakan
dalam. Sebelum diberikan teknik serangkaian latihan gerak sendi, gaya
relaksasi nafas dalam sebagian besar berjalan, toleransi aktivitas sesuai
responden memiliki skala intensitas dengan kemampuan dan kesejajaran
nyeri 6 (nyeri sedang) dan setelah tubuh (Maryunani, 2014). Hal
diberikan teknik relaksasi nafas tersebut sejalan dengan hasil
dalam skala intensitas nyeri penelitian dari Rustianawati (2013)
responden turun menjadi 3 (nyeri dengan judul Efektifitas ambulasi dini
ringan). Saat dilakukan teknik terhadap penurunan intensitas nyeri
relaksasi nafas dalam, pasien pada pasien post operasi laparotomy
merelaksasikan otot-otot skelet yang di RSUD Kudus, dari hasil analisa
mengalami spasme yang disebabkan didapatkan bahwa mobilisasi
oleh peningkatan prostaglandin dinimempunyai peranan penting
sehingga terjadi vasodilatasi dalam mengurangi nyeri dengan cara
pembuluh darah dan akan menghilangkan konsentrasi pasien
meningkatkan aliran darah ke daerah pada lokasi nyeri atau daerah operasi,
yang mengalami spasme dan iskemik, mengurangi aktivitas mediator
jemudian juga mampu merangsang kimiawi pada proses peradangan yang
tubuh untuk melepaskan opoid dapat meningkatkan respon nyeri
endogen yaitu endorphin an serta meminimalkan transmisi saraf
enkefalin, yang mana opoiod ini nyeri menuju saraf pusat.
berfungsi sebagai (analgesik alami)
SIMPULAN
untuk memblokir reseptor pada sel-
sel saraf sehingga dapat menghambat Berdasarkan hasil review dari sebelas
transmisi sinyal rasa sakit atau nyeri jurnal penelitian dapat dilihat bahwa
(Amita et al, 2018). terapi non farmakologi yang efektif
dalam menurunkan intensitas skala
Selain manajemen nyeri
nyeri pada pasien post operasi hernia
menggunakan teknik relaksasi nafas
(herniotomi) adalah teknik distraksi
dalam, mobilisasi dini juga
berupa terapi musik dan terapi
merupakan salah satu cara yang bisa
mendengarkan bacaan Al-Qur’an

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 36


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

(terapi murottal), relaksasi nafas Qur’an (terapi murottal), relaksasi


dalam, teknik relaksasi nafas dalam, nafas dalam, teknik relaksasi nafas
SEFT (Spiritual Emotional Freedom dalam, SEFT (Spiritual Emotional
Technique) serta mobilisasi dini. Hal Freedom Technique) serta mobilisasi
ini dapat dilihat dari kondisi dini.
responden, dimana setelah diberikan
DAFTAR PUSTAKA
terapi non farmakologi intensitas
nyeri responden menjadi menurun Abdillah, Alvin. & Suryaningsih,
dan responden tampak lebih tenang Merlyna. (2018). Pengaruh
dan rileks. Terapi non farmakologi Pemberian terapi SEFT dan
tersebut direkomendasikan untuk Mendengarkan Bacaan Al-
digunakan karena tekniknya Qur’an terhadap Nyeri Pasien
sederhana, tidak membutuhkan alat Post Operasi Hernia. Jurnal
dan bahan yang banyak, tidak Ilmiah Ilmu Keperawatan.
memerlukan kemampuan khusus 1(2): 41-49.
untuk menerapkannya dan dapat Agung, Satriyo., Andriyani, Annisa.,
dilakukan sebagai tindakan mandiri & Sari, Dewi Kartika. (2013).
perawat untuk mengatasi masalah Terdapat Pengaruh Pemberian
nyeri pada pasien. Teknik Relaksasi Nafas dalam
terhadap Tingkat Nyeri pada
SARAN
Pasien Post Operasi dengan
Diharapkan bagi perawat dan rumah Anestesi Umum di RSUD Dr.
sakit dapat menerapkan terapi non Moewardi Surakarta. Jurnal
farmakologi sebagai terapi Ilmiah Rekam Medis dan
komplementer serta menambah informatika Kesehatan. 3(1):
referensi untuk lebih meningkatkan 52-60.
mutu pelayanan yang diberikan pada Agustini, Aat. (2018). Pengaruh
pasien post operasi herniotomi Terapi Musik Klasik terhadap
dengan nyeri dalam pemberian terapi Penurunan Intensitas Nyeri
non farmakologi berupa teknik pada Pasien Post Operasi
distraksi berupa terapi musik dan Hernia. Jurnal Kampus
terapi mendengarkan bacaan Al-

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 37


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

STIKes YPIB Majalengka. Penurunan Intensitas Nyeri


7(14): 1-16. pada Pasien Post Operasi
Aini, Lela., & Reskita, Reza. (2018). Laparatomi. Diploma thesis.
Pengaruh Teknik Relaksasi STIKes Mitra Adiguna
Nafas Dalam terhadap Palembang.
Penurunan Nyeri pada pasien Black, Joyce M., & Hawks, Jane
Fraktur. Jurnal Kesehatan. Hokanson. (2014).
9(2): 262-266. Keperawatan Medikal Bedah:
Alkahel, A. (2011). Al-Quran’s the Manajemen Klinis untuk Hasil
Healing. Jakarta: Tarbawi yang Diharapakan Edisi 8
Press. Buku. Jakarta: Salemba
Amita, Dita., Fernilia., & Medika.
Yulendasari, Rika. (2018). Fachroni, Mochammad Afif. (2018).
Pengaruh Teknik Relaksasi Efektifitas Terapi Relaksasi
nafas dalam terhadap Genggam Jari terhadap
Intensitas Nyeri pada Pasien Tingkat Nyeri pada Pasien
Post operasi Sectio Caesarea Post Operasi Hernia di RSUD
di Rumah sakit Bengkulu. RA Kartini Jepara Tahun
Jurnal Kesehatan Holistik. 2017. Skripsi. STIKes
12(1): 26-28. Muhammadiyah Kudus.
Andarmoyo, S. (2013). Konsep dan Faridah., Yefridah., & Masmura,
Proses Keperawatan Nyeri. Silvia. (2017). Pengaruh
Yogyakarta: ArRuzz Media. Terapi Murottal Al-Qur’an
Arifin, Zaenal. (2011). Spiritual terhadap Penurunan Intensitas
Emotional Freedom Nyeri Ibu Bersalin Kala 1 fase
Technique dan Nyeri Pasien Aktif di Ruang Bersalin
Pasca Operasi Fraktur Rumah sakit Umum Daerah
Femur. Diploma thesis. Solok Selatan 2017. Jurnal
Poltekkes Solo. Ilmu Kesehatan. 1(1): 63-69.
Arlina, Z., & Ternando, H. (2017). Izzat, A. M., & Arif, M. (2011).
Pengaruh Teknik Relaksasi Terapi Ayat Al-Qura’an untuk
Genggam Jari terhadap Kesembuhan: Keajaiban Al-

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 38


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

Qur’an Menyembuhkan Primastuti, Iklila Nevi. (2018).


Penyakit. Solo: Kafilah Asuhan Keperawatan Post
Publishing. Herniotomi pada Tn. A dan
Jamaludin et al. (2018). Metode Nyeri Tn. N dengan Fokus Studi
dengan Menggunakan Teknik Nyeri di Rumah sakit Umum
Relaksasi pada Pasien Post Daerah Tidar Kota Magelang.
Herniotomi Hari Ke 1 Di Diploma Thesis. Prodi
Ruang Cempaka III RSUD Keperawatan Magelang
Kudus. Jurnal Akademi Politeknik Kesehatan
Keperawatan Krida Husada. Kemenkes Semarang.
1(1). Ranggakayo. (2013). Mekanisme
Maropah, Siti. (2019). Pengaruh Penanganan Nyeri dengan
Modifikasi Relaksasi Nafas Menggunakan Terapi Musik.
Dalam dan Mobilisasi Dini Surabaya: Media Mustika.
terhadap tingkat Nyeri pada Ratrianto, Lilik. (2015). Asuhan
Pasien Post Operasi Hernia di Keperawatan pada Tn. K
RSUD Kanjuruhan Kabupaten dengan Post Operasi
Malang. Diploma Thesis. Herniotomi di Ruang Anggrek
STIKes Patria Husada Blitar. RS Pandan arang Boyolali.
Martins, Noelio Auxilio Pedro. Diploma Thesis. Universitas
(2019). Pengelolaan Nyeri Muhammadiyah Surakarta.
Akut pada Sdr. F dengan Post Ratriyana dkk. (2017). Pengaruh
Operasi Herniotomi di Ruang Terapi Murottal Al-Qur’an
Cempaka RSUD Ungaran. terhadap Nyeri pada Pasien
Diploma Thesis. Universitas Luka Bakar. Jurnal
Ngudi Waluyo. Kebidanan dan Keperawatan.
Pinandita. (2012). Pengaruh Teknik 12(2).
Relaksasi Genggam Jari
Rumiati. (2013). Asuhan
terhadap Penurunan Intensitas
Keperawatan Nyeri Akut pada
Nyeri pada Pasien Post
Tn.S dengan Post Operasi
Operasi Laparatomi. Jurnal
Hernia Inguinal Lateralis di
Keperawatan. 8(1): 32-42.

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 39


Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 14 (01), September 2020
Luh Condrosas, Wiwit Dwi Nurbadriyah, Riza Fikriana (Literature Review : Terapi Non
Farmakologi Pada Klien Post Operasi Herniotomi dengan Nyeri Akut)

Ruang Anggrek RSUD Jurnal Ners Widya Husada.


Sukoharjo. Surakarta: Sekolah 6(1): 23-29.
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Sulistyowati, Bekti. (2019). Upaya
Husada. Penurunan Nyeri Melalui
Relaksasi Genggam Jari pada
Sari et al. (2011) Karakteristik
asuhan Keperawatan Pasien
Penderita Hernia Incarserata
Post operasi Hernia. Diploma
yang di Rawat Inap di RSUD
Thesis. ITS PKU
Dr. Pirngadi Kota Medan.
Muhammadiyah Surakarta.
Jurnal Universitas Sumatera
Vindora, Madesti., Ayu, Shinta
Utara.
Arini., & Pribadi, Teguh.
Setyo, Bayu Aji., dkk. (2015). (2013). Perbandingan
Efektifitas Antara Relaksasi Efektivitas Tehnik Distraksi
Autogenik dan Slow Deep dan Relaksasi terhadap
Breathing Relaxation Perubahan Intensitas Nyeri
terhadap Penurunan Nyeri Pasien Post Operasi Hernia di
pada Pasien Post Orif di RSUD Menggala Tahun 2013.
RSUD Ambarawa. Jurnal Kesehatan Holistik.
Sodikin. (2014). Pengaruh Terapi 8(3): 153-158.
Bacaan Al-Quran Melalui Wijiyanti, Fajar. (20112). Efektivitas
Media Audio terhadap Respon Terapi Spiritual Emotional
Nyeri Pasien Post Operasi Freedom Technique (SEFT)
Hernia di RSUD Cilacap. terhadap Penurunan
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad. Intensitas Nyeri pada pasien
1(1): 35-41. Paska Operasi Sectio
Suhartono, Muhamad., Aini, Dwi Caesaria.
Nur., & Arifianto. (2019). Zainuddin, AF. (2014). SEFT For
Pengaruh Pemberian Terapi Healing Succes Happiness
Murottal terhadap Tingkat Greatness. Jakarta: Afzan
Nyeri pada Pasien Post Publishing.
Operasi Hernia Inguinalis.

Viva Medika | VOLUME 14/NOMOR 01/SEPTEMBER/2020 40

Anda mungkin juga menyukai