BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Fraktur Humerus
1. Definisi
permukaan rawan sendi pada tulang humerus. Tekanan fisik yang berlebihan
otot, kulit, jaringan saraf, dan pembuluh darah yang disebabkan oleh
tekanan eksternal yang lebih besar dari kapasitas dan kekutan pada tulang
suatu tulang. Jika terjadi fraktur, maka jaringan lunak di sekitarnya juga
2. Prevalensi
secara umum di dunia pada tahun 2008 kurang lebih 13 juta orang dengan
prevalensi angka 2,7%. Sementara tahun 2009 kurang lebih 18 juta orang
penurunan kasus. Pada tahun 2017 terdapat 3 buah kasus fraktur humerus,
7
pada tahun 2018 terdapat 5 buah kasus fraktur humerus, tahun 2019 dan
tahun 2020 terdapat 4 buah fraktur humerus, pada tahun 2021 terdapat 2
buah kasus fraktur humerus. (Data RSUD dr. Loekmono Hadi Kudus,
2022).
3. Etiologi
4. Gambaran Klinis
bahu, lengan atas, bahkan sampai pada tangan bawah dan tangan,
5. Prognosis
8
Risiko pasca operasi seperti nyeri, pada pasien dapat
waktu tidak lebih dari 48 jam pasca fraktur. Fraktur os. humeri ⅓
sendi (LGS) dan kekuatan otot dalam satu tahun pasca operasi akan
hobi. Pada pasien fraktur os. humeri ⅓ proximal dextra post ORIF
dapat menggunakan alat bantu adaptif seperti alat bantu jalan dan
B. ORIF
1. Definisi
9
Menurut KBBI, daster ialah baju yang terbuat dari kain tipis
yang agak jarang tenunannya terbuat dari nilon dan senagaja dibuat
2. Prasyarat
a. Koordinasi
bergradasi.
b. Joint Mobility
10
Gerakan yang dilakukan saat memakai daster
f. Active Movement
11
aktif dan mampu melawan gravitasi. Hal ini bertujuan untuk
melepas daster.
3. Tahapan
1. Definisi
2. Tujuan
meningkatkan kekuatan otot, lingkup gerak sendi (LGS), dan daya tahan
12
aktivitas pada otot, sendi, dan pola-pola dalam melakukan aktivitas
(Pedretti, 2001).
dengan latihan secara aktif dan pasif, serta untuk mencegah adanya
3. Prinsip
keterbatasan ROM dengan gerakan full ROM sesuai batas toleransi pasien
4. Strategi
a. Passive exercise
pasien.
b. Active exercise
13
Active exercise dimana pasien menggerakkan anggota
nyeri pasien.
c. Graded activity
d. Remedial activity
e. Active resistive
f. Active assistive
nyeri pasien.
g. Endurance
aktivitas.
14
kelemahan otot, dan daya tahan akibat trauma atau penyakit yang
mempengaruhi otot, sendi, kulit atau jaringan lunak, saraf tepi, namun
digunakan pada pasien yang memiliki gangguan saraf pusat (Trombly &
Randomski, 2002).
6. Kecenderungan Penulis
sendi yang menjadi terbatas, kekuatan otot yang melemah, serta daya
tahan menurun dalam melakukan suatu aktivitas. Oleh sebab itu untuk
15