Anda di halaman 1dari 17

Asuhan keperawatan

hiperbilirubin
Disusun oleh:

1. Alean Mey Sonia


Rahayu 10221004
2. Alissa Noviani 10221005
3. Fitri Ramadhani
10221037
4. Hendra Adi Prasetyo 10221038
5. Intan Nur Rohma 10221043

Kelompok 1
Pengertian
Hiperbilirubin adalah kondisi
dimana terjadi akumulasi bilirubin
dalam darah yang mencapai kadar
tertentu dan dapat menimbulkan
efek patologis pada neonatus
ditandai joudince pada sclera mata,
kulit, membrane mukosa dan cairan
tubuh
Klasifikasi
1. Ikterus prehepatik

Disebabkan oleh produksi bilirubin yang berlebihan akibat hemolisis sel


darah merah.

2. Ikterus hepatic
Disebabkan karena adanya kerusakan sel parenkim hati.

3. Ikterus kolestatik
Disebabkan oleh bendungan dalam saluran empedu sehingga empedu dan
bilirubin terkonjugasi tidak dapat dialirkan ke dalam usus halus.

4. Ikterus neonatus fisiologi


Terjadi pada 2-4 hari setelah bayi baru lahir dan akan sembuh pada hari ke-
7. penyebabnya organ hati yang belum matang dalam memproses bilirubin

5. Ikterus neonatus patologis


Terjadi karena factor penyakit atau infeksi. Biasanya disertai suhu badan
yang tinggi dan berat badan tidak bertambah.
Etiologi
1.Pembentukan bilirubin yang berlebihan.

2. Gangguan pengambilan (uptake) dan transportasi bilirubin


dalam hati

3. Gangguan konjugasi bilirubin.

4.Penyakit Hemolitik, yaitu meningkatnya kecepatan


pemecahan sel darah merah. Disebut juga ikterus hemolitik.
Hemolisis dapat pula timbul karena adanya perdarahan
tertutup.

5. Gangguan transportasi akibat penurunan kapasitas


pengangkutan, misalnya Hipoalbuminemia atau karena
pengaruh obat-obatan tertentu.
Manifestasi klinis
1. Kulit berwarna kuning sampe 7. Pembesaran lien dan hati
jingga
8. Gangguan neurologik
2. Pasien tampak lemah
9. Feses seperti dempul
3. Nafsu makan berkurang
10. Kadar bilirubin total mencapai 29 mg/dl.
4. Refleks hisap kurang

5. Urine pekat 11. Terdapat ikterus pada sklera, kuku/kuli


dan membran mukosa
6. Perut buncit
Patofisiologi
Peningkatan kadar bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan. Kejadian
yang sering ditemukan adalah apabila terdapat beban bilirubin pada sel hepar yang
berlebihan. Hal ini dapat ditemukan bila terdapat peningkatan penghancuran
eritrosit, polisitemia.
Gangguan pemecahan bilirubin plasma juga dapat menimbulkan peningkatan kadar
bilirubin tubuh. Hal ini dapat terjadi apabila kadar protein berkurang, atau pada
bayi hipoksia, asidosis. Keadaan lain yang memperlihatkan peningkatan kadar
bilirubin adalah apabila ditemukan gangguan konjugasi hepar atau neonatus yang
mengalami gangguan ekskresi misalnya sumbatan saluran empedu.
Pada derajat tertentu bilirubin akan bersifat toksik dan merusak jaringan tubuh.
Toksisitas terutama ditemukan pada bilirubin indirek yang bersifat sukar larut
dalam air tapi mudah larut dalam lemak. Sifat ini memungkinkan terjadinya efek
patologis pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat menembus sawar darah otak.
Kelainan yang terjadi di otak disebut kernikterus. Pada umumnya dianggap bahwa
kadar bilirubin indirek lebih dari 20mg/dl.
Pemeriksaan penunjang
A. PEMERIKSAAN BILIRUBIN SERUM

1. PADA BAYI CUKUP BULAN, BILIRUBIN MENCAPAI KURANG LEBIH 6MG/DL ANTARA 2-4 HARI SETELAH LAHIR.

2. PADA BAYI PREMATURE, KADAR BILIRUBIN MENCAPAI PUNCAK 10-12 MG/DL ANTARA 5-7 HARI SETELAH LAHIR.
KADAR BILIRUBIN YANG LEBIH DARI 14MG/DL TIDAK FISIOLOGIS.

B. PEMERIKSAAN RADIOLOGY

DIPERLUKAN UNTUK MELIHAT ADANYA METASTASIS DI PARU ATAU PENINGKATAN DIAFRAGMA KANAN PADA
PEMBESARAN HATI, SEPERTI ABSES HATI ATAU HEPATOMA

C. ULTRASONOGRAFI

DIGUNAKAN UNTUK MEMBEDAKAN ANTARA KOLESTATIS INTRA HEPATIC DENGAN EKSTRA HEPATIC.
BIOPSY HATI

D. BIOPSY HATI

DIGUNAKAN UNTUK MEMASTIKAN DIAGNOSA TERUTAMA PADA KASUS YANG SUKAR SEPERTI UNTUK
MEMBEDAKAN OBSTRUKSI EKSTRA HEPATIC DENGAN INTRA HEPATIC SELAIN ITU JUGA UNTUK MEMASTIKAN
KEADAAN SEPERTI HEPATITIS, SEROSIS HATI, HEPATOMA.

E. PERITONEOSKOPI

DILAKUKAN UNTUK MEMASTIKAN DIAGNOSIS DAN DAPAT DIBUAT FOTO DOKUMENTASI UNTUK PERBANDINGAN
PADA PEMERIKSAAN ULANGAN PADA PENDERITA PENYAKIT INI.

F. LAPARATOMI

DILAKUKAN UNTUK MEMASTIKAN DIAGNOSIS DAN DAPAT DIBUAT FOTO DOKUMENTASI UNTUK PERBANDINGAN
PADA PEMERIKSAAN ULANGAN PADA PENDERITA PENYAKIT INI.
Komplikasi
•Retardasi mental - Kerusakan neurologis

•Gangguan pendengaran dan penglihatan

•Kematian.

•Kernikterus
1. Tindakan umum
Penatalaksanaan
Memeriksa golongan darah ibu (Rh, ABO) pada waktu hamil Mencegah truma lahir,
pemberian obat pada ibu hamil atau bayi baru lahir yang dapat menimbulkan ikhterus,
infeksi dan dehidrasi.

2. Tindakan khusus Fototerapi

Dilakukan apabila telah ditegakkan hiperbilirubin patologis dan berfungsi untuk


menurunkan bilirubin dalam kulit melalui tinja dan urine dengan oksidasi foto.

3. Pemberian fenobarbital

Mempercepat konjugasi dan mempermudah ekskresi. Namun pemberian ini tidak efektif
karena dapat menyebabkan gangguan metabolic dan pernafasan baik pada ibu
dan bayi

4. Terapi transfuse

digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin yang tinggi.

5. Terapi obat-obatan

misalnya obat phenorbarbital/luminal untuk meningkatkan bilirubin di sel hati yang


menyebabkan sifat indirect menjadi direct,
pencegahan
1. Ikterus dapat dicegah dan dihentikan peningkatannya
dengan:

2. Pengawasan antenatal yang baik


Menghindari obat yang dapat meningkatkan ikterus pada
bayi dan masa kehamilan dan kelahiran, contoh :sulfaforazol,
novobiosin, oksitosin.

3. Pencegahan dan mengobati hipoksia pada janin dan


neonatus.

4. Penggunaan fenobarbital pada ibu 1-2 hari sebelum partus.

6. Imunisasi yang baik pada bayi baru lahir


Asuhan keperawatan
Pengkajian
1 Riwayat orang tua:
Ketidakseimbangan golongan darah ibu dan anak seperti Rh, ABO, Polisitemia,
Infeksi, Hematoma, Obstruksi Pencernaan dan ASI.

2. Pemeriksaan Fisik:
Kuning, Pallor Konvulsi, Letargi, Hipotonik, menangis melengking, refleks menyusui
yang lemah, Iritabilitas.

3. Pengkajian Psikososial:

Dampak sakit anak pada hubungan dengan orang tua, apakah orang tua merasa
bersalah, masalah Bonding, perpisahan dengan anak.

4. Pengetahuan Keluarga meliputi:

Penyebab penyakit dan pengobatan, perawatan lebih lanjut, apakah mengenal


keluarga lain yang memiliki yang sama, tingkat pendidikan, kemampuan
mempelajari Hiperbilirubinemia (Cindy Smith Greenberg. 1988)
Diagnosa keperawatan
1. Risiko/defisit volume cairan berhubungan dengan tidak adekuatnya intake
cairan, serta peningkatan Insensible Water Loss (IWL) dan defikasi sekunder
fototherapi.

2. Risiko/gangguan integritas kulit berhubungan dengan ekskresi bilirubin, efek


fototerapi.

3. Risiko hipertermi berhubungan dengan efek fototerapi.

4. Gangguan parenting (perubahan peran orang tua) berhubungan dengan


perpisahan dan penghalangan untuk gabung.
Kecemasan meningkat berhubungan dengan therapi yang diberikan pada bayi.

5. Risiko tinggi injury berhubungan dengan efek fototherapi

6. Risiko tinggi komplikasi (trombosis, aritmia, gangguan elektrolit, infeksi)


berhubungan dengan tranfusi tukar.
Intervensi keperawatan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai