N DENGAN
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
OLEH :
P003200190146
TAHUN 2022
ii
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
NIM : P003200190146
SELATAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini adalah benar-
benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil
Kendari,
iv
RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
4. Agama : Islam
7. No.Telp/Hp : 082349533796
v
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya sebagai
penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang berjudul “Asuhan
Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Penulisan karya tulis ilmiah ini dilaksanakan dalam rangka memenuhi tugas
kekurangan, baik yang disengaja ataupun tidak, sehingga karya tulis ilmiah ini
masih jauh dari sempurna. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat dan
Pembuatan karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu
terkhusus kepada kedua orang tua saya yang tercinta, bapak saya Salahudin dan
ibu saya Hajra Djamil yang telah memberikan doa, dukungan serta motivasi.
Sekali lagi saya ucapkan banyak terimakasih kepada keluarga besar saya yang telah
memberi perhatian yang lebih selama saya menempuh bangku pendidikan, dan
segala pengorbanannya selama ini sampai saya dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah saya , Terkhusus juga dosen pembimbing I dan pembimbing II yang telah
vii
ikhlas dan sabar dalam meluangkan waktunya untuk membimbing selama ini. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
kesehatan kendari.
2. Bapak Abd. Syukur Bau, S.Kep, Ns, MM, selaku Ketua Jurusan
3. Ibu Dian Yuniar Syanti Rahayu, SKM., M.Kep dan ibu Dwi Yanthi,
ilmiah ini.
5. Kakak kandung saya Wahyu Syahputra dan Wardi Al-Qadri yang telah
memberikan doa, dukungan serta motivasi. Sekali lagi saya ucapkan banyak
terimakasih kepada keluarga besar saya yang telah memberi perhatian yang
atau orang terdekat saya selama penyusunan karya tulis ilmiah ini yaitu
Ahmad, Sri Ramdina, Niken Astuti, Wilda Hardianti, Elfi Rahmi Aulia,
Ummu aiman , Muh. Arif, Siti Fadillah dan Irham yang selalu
viii
8. Kepada senior-senior karena dengan karya tulis ilmiah yang disusun dapat
menjadi reverensi.
kekurangan, sehingga karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat dan mendapatkan
Penulis
ix
ABSTRAK
x
ABSTRACT
Konawe Selatan" Guided by Mrs. Dian Yuniar Syanti Rahayu, SKM., M.Kep
throughout life, not only starting from a certain time, but starting from the beginning
of life which means that a person has gone through three stages of his life . Purpose:
To find out gerontic nursing care in TN. N with Gastritis in the fulfillment of
comfort needs in Lalowiu Village kec. Konda district South Konawe. Method :
This research is a descriptive case study research. Descriptive case studies are
situation. The results : obtained at the assessment stage are: The patient said that
he was uncomfortable in his abdominal area, the patient said he often felt pain in
his abdominal area and felt bloated. The diagnosis is appointed based on the data
stomach irritation. The intervention carried out for the first nursing diagnosis is pain
Management Management. Conclusion: After nursing care for 4 days and then
evaluated at the end on June 26, 2022 with Acute pain associated with physiological
xi
DAFTAR ISI
MOTTO ................................................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................................................................. x
ABSTRACT .......................................................................................................... xi
xii
B. Subyek Studi Kasus ................................................................................... 24
D. Definisi Operasional................................................................................... 24
B. PEMBAHASAN ........................................................................................ 49
A. Kesimpulan ................................................................................................ 49
B. Saran........................................................................................................... 49
DOKUMENTASI ................................................................................................ 78
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lansia atau menua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan
manusia. Menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu
waktu tertentu, tetapi di mulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan
proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya yaitu
anak, dewasa, dan tua. Tiga tahap berbeda baik secara biologis, maupun psikologis.
yang di tandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong,
yang berusia lanjut semakin melonjak. Di kawasan Asia Tenggara, penduduk yang
berusia diatas 60 tahun berjumlah 142 juta orang dan diperkirakan akan terus
meningkat hingga tiga kali lipat di tahun 2050 (Karlina & Kora, 2020)
lansia seperti yang terjadi di Asia Timur dan Tenggara serta Amerika Latin dan
Karibia. Persentase penduduk usia 65 tahun atau lebih meningkat hampir dua kali
lipat dari 6% pada tahun 1990 menjadi 11% pada tahun 2019 di Asia Timur dan
Tenggara. Sedangkan di Amerika Latin dan Karibia meningkat dari 5% pada tahun
1990 menjadi 9 persen pada 2019. (Kaitan Antara Dukungan Keluarga Dengan
1
Berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2016
jumlah penduduk lansia di Indonesia sebesar 8,69% dari populasi penduduk., pada
sebesar 23,66 juta jiwa atau 9, 03% dari jumlah penduduk, dan pada tahun 2018
jumlah penduduk lansia sebesar 24 atau 9,5% juta jiwa. (Prio et al., 2019)
lansia di Sulawesi Tenggara pada tahun 2016 sebanyak 14.552 jiwa (5,83%) dari
jumlah penduduk sebanyak 2.494.711 jiwa. Sedangkan untuk Kota Kendari dengan
jumlah penduduk sebanyak 304.862 jiwa, terdapat penduduk usia lanjut sebanyak
lansia di Kec.Konda sebanyak 17,5%. Dan di Desa Lalowiu jumlah lansia sebanyak
kesehatan, 3 orang yang mengalami reomatoid, asam urat sebanyak 3 orang. (Data
manusia memiliki beberapa teori, salah satunya kebutuhan dasar manusia menurut
2
membagi menjadikan 14 komponen yaitu dimana manusia dapat bernafas secara
normal, makan dan minum secara adekuat, defekasi setiap harinya (eliminasi)secara
lancar, dapat memposisikan yang diinginkan untuk berjalan, tidur dan istirahat
dengan tenang, memilih pakaian yang nyaman untuk dipakai, menjaga suhu tubuh
atau aktifitas produktif, bermain dalam bentuk rekreasi, dan belajar untuk keinginan
Gangguan rasa nyaman adalah perasaan kurang senang, lega dan sempurna
dalam dimensi fisik, psiko spiritual, lingkungan dan social (Alfina Imanissa S,
2016)
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu kepuasan yang
Kenyamanan harus dipandang secara holistik mencakup empat aspek yaitu fisik,
perawat harus memperlihatkan dan memenuhi rasa nyaman pada pasien. Dampak
Gangguan rasa nyaman yang dialami oleh pasien dengan cara perawat dapat
3
Selain itu mengingat dari banyaknya kasus gangguan rasa nyaman (nyeri)
Nafas Dalam untuk suatu bentuk asuhan keperawatan, yang dalam hal ini perawat
secara perlahan, selain dapat menurunkan intensitas nyeri, tehnik relaksasi nafas
kepada lansia dalam berbagai situasi. Peran perawat dalam melakukan asuhan
harus mampu memahami proses penyakit yang umum terjadi pada lansia termasuk
pengetahuan tentang latar belakang penyakit, resiko, faktor resiko, tanda dan gejala,
terapi medikasi, asuhan keperawatan, dan rehabilitasi yang dapat diberikan pada
fokus untuk memberikan pelayanan dan pengajaran pada lansia dan faktor-faktor
4
apakah memang lansia memiliki masalah kesehatan atau data yang didapat
merupakan perubahan yang wajar dialami oleh lansia. (Yenni Ferawati Sitanggang,
2021)
judul “asuhan keperawatan gerontik pada Tn. N dengan Gastritis dalam pemenuhan
B. Rumusan Masalah
ini adalah bagaimana asuhan keperawatan gerontik pada Tn. N dengan Gastritis
Konawe Selatan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum,
Konawe Selatan ?
2. Tujuan khusus
Konawe Selatan.
Konawe Selatan.
5
c. Menyusun intervensi keperawatan pada TN. N dengan Gastritis dalam
Konawe Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Kemenkes Kendari
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu sumber informasi
6
c) Bagi peneliti
d) Bagi lansia/keluarga
Sebagai salah satu informasi kepada lansia dan keluarga tentang asuhan
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Menua
tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. (Kholifah, 2018)
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan
manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai
pada satu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan(Yanti, 2021)
3. Lanjut usia resiko tinggi yaitu orang yang berusia 70 tahun keatas / orang
4. Lanjut usia potensial yaitu lanjut usia yang masih bisa melakukan
5. Lanjut usia tidak potensial yaitu lanjut usia yang tidak berdaya mencari
nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada orang lain. (Di & Wreda,
2018)
8
3) Proses menua pada lansia
Proses menua ialah suatu bentuk keadaan yang terjalin pada kehidupan
semua manusia. Proses menua juga dapat diartikan sebagai proses biologis pada
manusia, ditandai dengan perubahan kemajuan dan bisa diprediksi serta tidak bisa
dielak kan oleh semua manusia, diiringi dengan maturasi sampai mencapai puncak
Penuaan adalah proses biologis yang tidak dapat dihindarkan, tidak dapat
diubah, dan kompleks yang dapat berdampak negatif pada berbagai sistem organ
fisiologis. Semua sistem organ tubuh memiliki kapasitas cadangan substansial yang
terjadi untuk menangani kebutuhan yang tinggi atau kondisi stres. (Dian Yuniar
Banyak kemampuan berkurang pada saat orang bertambah tua. Dari ujung
9
1. Perubahan fisik
cairan intra seluler, menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, dan
terutama pada bunyi suara atau nada yang tinggi, suara tidak jelas, sulit
mengerti kata- kata, 50% terjadi pada usia diatas umur 65 tahun.
10
f. Sistem pengaturan temperatur tubuh: Pengaturan suhu hipotalamus
jaringan menurun.
11
elastisitas akibat penurunan cairan dan vaskularisasi, kuku jari menjadi
1. Pengertian Kenyamanan
tampak tenang, tidak ada keluhan nyeri, tidak ada keluhan sulit tidur, bersikap
tenang, tidak mengeluh gelisah, frekuensi nadi normal, tekanan darah membaik,
mampu untuk rileks. Indikator 2 pasien dinyatakan cukup nyaman apabila pasien
tampak berfokus pada daerah nyeri, tampak meringis tidak sampai menangis, tidak
mampu untuk rileks. Indikator 3 pasien dinyatakan kurang nyaman apabila pasien
(waspada posisi menghindari nyeri), frekuensi nadi meningkat, mengeluh sulit tidur.
(Sciences, 2016)
12
2. Definisi Nyeri
Nyeri merupakan keluhan yang sering terjadi pada pasien saat sedang sakit.
Banyak ditemukan pasien yang sedang dirawat mengeluhan gangguan rasa nyaman
nyeri, baik nyeri akut maupun nyeri kronis. Nyeri merupakan perasaan tidak
nyaman atau sensasi ketidaknyamanan yang dirasakan oleh tubuh. Gangguan rasa
nyaman nyeri merupakan suatu fenomena fisiologi yang sering terjadi dan
tanda atau sinyal untuk individu, bahwa ditubuhnya sedang ada masalah. Nyeri
memiliki sisi yang positif bagi pasien, karena dapat memberikan tanda adanya
masalah dan merupakan suatu mekanisme untuk mencegah keruskan yang lebih
rusaknya jaringan, bisa di kulit sampai jaringan yang paling dalam. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa, nyeri yang sering dijumpai pada penderita lansia
biasanya sering diterapi secara paliatif, bahkan dengan manajemen yang sering
tidak adekuat. Nyeri yang kronis biasanya berpengaruh pada fungsi fisiologis
diartikan sebagai suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik secara sensori
maupun emosional yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau
faktor lain, sehingga individu merasa tersiksa, menderita yang akhirnya akan
mengganggu aktivitas sehari – hari, psikis, dan lain – lain. (Sibarani, 2017)
Nyeri juga sensasi yang rumit, unik, universal, dan bersifat individual.
13
beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan lainnya. Hal tersebut menjadi dasar
C. Konsep Gastritis
1. Definisi Gastritis
Gastritis adalah suatu peradangan atau perdarahan pada mukosa lambung yang
disebabkan oleh iritasi, infeksi, dan ketidakteraturan dari segi pola makan, misalnya
2. Etiologi Gastritis
a. Gastritis akut
1. Pola makan tidak teratur Pola makan yang tidak teratur mengakbiatkan
2. Penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) Obat analgesik seperti
melindungi lambung
mukosa pada dinding lambung dan membuat dinding lambung lebih rentan
4. Mengkonsumsi kafein seperti kopi dan teh Kandungan kafein pada kopi dan
terjadinya gastritis
14
5. Mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam Mengkonsumsi makanan
yang pedas dan asam dapat memicu nyeri uluh hati yang terasa perih seperti
terbakar
b. Gastritis Kronis
sel sehingga terjadi respon kronis pada gaster yaitu disfungsi kelenjar (Ningrum,
2020)
hyperemia dan udem, mungkin juga ditemukan erosi dan perdarahan aktif.
4. Manisfestasi Klinis
b. Anoreksia
5. Penatalaksanaan Gastritis
15
2) Antasida : Pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit diberikan intravena
untuk gastritis yang tidak parah diobati dengan antasida dan istirahat.
menyebabkan iritasi.
2021)
16
biologis,psikologis, sosialisasi, dan spiritual dengan menggunakan pendekatan
pada golongan populasi lain karena pada lanjut usia penyakit yang diderita berbeda
perjalanan dan penampilannya dengan yang terdapat pada populasi lain. (Gerontik,
2016)
1. Pengkajian keperawatan
tahap pengkajian terjadi proses pengumpulan data. Berbagai data yang dibutuhkan
Tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui status pemenuhan rasa
nyaman lansia , pada lansia pengkajian yang dilakukan meliputi Pengkajian Fisik
kesehatan . Untuk itu, format pengkajian yang digunakan adalah format pengkajian
pada lansia yang dikembangkan minimal terdiri atas : Data dasar (identitas,alamat,
usia, pendidikan, pekerjaan , agama, dan suku bangsa) , data biopsikososial spritual
2. Analisa Data
Analisa data merupakan kemampuan berpikir kritis perawat dan alar yang
dibarengi dengan pengetahuan dan pengalaman yang rasional. (Bulan & Nim, 2019)
17
• Klasifikasi Data
Terdapat dua sumber data yang utama, data subjektif dan objektif.
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
darah klien, inspeksi kondisi luka, dan deskripsi mengenai perilaku klien
merupakan contoh dari data objektif yang dapat diamati. (Ramadani, 2019)
data .Diagnosa keperawatan adalah langkah kedua dari proses keperawatan yang
(Baringbing, 2020).
18
b. Nyeri Akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis
tindakan dalam asuhan keperawatan agar berlangsung dengan baik dan efektif
sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan untuk segera memenuhi kebutuhan pasien
dalam meningkatkan status kesehatannya. Atau dengan kata lain, menyatakan dan
menjalankan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh dan pada pasien untuk
19
• Diagnosa Keperawatan
• Intervensi Keperawatan
yang mungkin muncul dalam gangguan kebutuhan rasa nyaman pada lansia adalah :
20
- Keluhan nyeri dari frekuensi, kualitas,
meningkat menjadi intensitas nyeri
cukup menurun - Identifikasi skala nyeri
- Gelisah dari meningkat Edukasi
menjadi cukup menurun - Jelaskan penyebab ,
- Kesulitan tidur dari periode , dan pemicu
meningkat menjadi nyeri
cukup menurun - Jelaskan strategi
- Mual dari meningkat meredakan
menjadi cukup menurun - Anjurkan memonitor
- Pola tidur dari memburuk nyeri secara mandiri
menjadi cukup membaik
3. Nausea Setelah dilakukan Manajemen mual
intervensi keperawatan Observasi
selama 4x24 jam, maka - Identifikasi
tingkat nausea menurun pengalaman mual
dengan kriteria hasil : - Identifikasi dampak
- Keluhan mual dari mual terhadap kualitas
meningkat menjadi hidup (mis. Nafsu
cukup menurun makan, aktivitas ,
- Perasaan ingin muntah kinerja, tanggung
dari meningkat menjadi jawab peran , dan tidur)
cukup menurun - Identifikasi faktor
- Sensasi panas dari penyebab mual
meningkat menjadi Edukasi
cukup menurun - Anjurkan istirahat dan
- Pucat dari memburuk tidur yang cukup
menjadi cukup membaik - Anjurkan sering
membersihkan mulut ,
kecuali jika
merangsang mual
- Anjurkan makanan
tinggi karbohidrat dan
rendah lemak
tujuan yang spesifik. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam
2016)
21
Perawat melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana perawatan
setiap diagnosis keperawatan yang telah dibuat dengan didasarkan pada konsep
status dan kemajuan klien terhadap pencapaian hasil dari tujuan keperawatan yang
pada klien yang mengalami nyeri kronis. Relaksasi sempurna dapat mengurai
22
Tehnik relaksasi nafas dalam merupakan suatu bentuk asuhan keperawatan,
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
nafas secara perlahan, dan dapat menurunkan intensitas nyeri,.(Waluyo dkk, 2019)
23
BAB III
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus deskriptif. Studi kasus deskriptif
1. Kriteria Insklusi
2. Kriteria Eksklusi
C. Fokus Studi
pemenuhan kebutuhan Rasa Nyaman di Desa Lalowiu Kec. Konda kab. Konawe
Selatan.
D. Definisi Operasional
24
2. Kenyamanan merupakan suatu keadaan seseorang merasa sejahtera atau
sering terjadi dan mengganggu aktivitas dari individu yang mengalami nyeri.
biokimiawi.
F. Variabel Penelitian
variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain atau menjadi sebab
25
G. Tempat dan Waktu
1. Penelitian Tempat
Tempat yang akan digunakan dalam penelitian studi kasus ini yaitu di
2. Waktu penelitian
H. Pengumpulan Data
1. Observasi
catatan hasil observasi dari penelitian ini adalah lansia yang mengalami
2. Wawancara
3. Pemeriksaan fisik
5. Studi dokumentasi
26
Penulis dapat memperoleh data dari medical record dan hasil
6. Metode diskusi
yang ada di Posyandu Lansia Di Desa Lalowiu kec. Konda kab. Konawe
Selatan ?
I. Penyajian Data
Analisis data dan penyajian data pada studi kasus disajikan secara tekstual
rekomendasi dari pihak institusi atas pihak lain dengan melakukan pengajuan
barulah dilakukan penelitian dengan menekan masalah etika penelitian yang terdiri
dari:
keputusan responden.
27
3. Confidentiality (kerahasiaan informasi)
4. Beneficience
28
BAB IV
1. Pengkajian
Konawe selatan, dan dari pengkajian tersebut didapatkan data melalui penjelasan
berikut ini :
Nama klien Tn. N berumur 65 Tahun, suku bangsa jawa ,agama islam dan
sudah menikah, pekerjaan klien berkebun namun semenjak sakit klien sudah tidak
bekerja lagi, pendidikan terakhir klien SMP , klien bertempat tinggal di Desa
a. Riwayat Kesehatan
keluhan utama yaitu klien mengatakan tidak nyaman didaerah perutnya yang terasa
kembung , sering terasa nyeri didaerah perutnya, kualitas nyeri seperti ditusuk-
tusuk , gambaran skala nyeri (sedang), waktu terjadinya nyeri tidak menentu , faktor
pencetus awal sakit karena merokok dan minum kopi dalam jangka panjang &
berlebih dimasa lalu , keluhan lainnya klien mengatakan pusing , mual setiap kali
makan.
Keluarga klien mengatakan ada riwayat maag dan keluarga klien juga
mengatakan dari hasil pemeriksaan di Rumah Sakit didapatkan ada lipoma didaerah
29
dinding lambung , dan klien juga mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit
selama 2 minggu dan diberikan dua kantong darah karena rendahnya kadar Hb klien,
dan klien juga mengatakan tidak alergi terhadap makanan apapun , tapi setelah
mengonsumsi obat dari dokter klien merasa sesak dan obat tersebut dihentikan
untuk klien konsumsi dan akan dikonsultasikan kedokter pada saat jadwal kontrol.
b. Pemeriksaan Fisik
Hasil obsevasi dan pemeriksaan fisik yaitu keadaan umum (KU) klien
nampak lemah , tingkat kesadaran composmentis, dan tekanan darah (TD) : 120/80
mmHg , Nadi (N) : 95x/menit , suhu (S) : 36,5C , pernapasan (P) : 24x/menit.
kiri dan kanan , tidak ada deviasi septum hidung, hasil auskultasi suara nafas
abdomen klien terasa kembung , tidak ada nyeri tekan di daerah dada, peneliti
melakukan auskultasi suara jantung normal, akral teraba dingin, CRT <3 detik.
keadaan kepala dan wajah simetris, ekspresi wajah tampak lemah, sclera ikterus,
pupil isokor kanan kiri, konjungtiva anemis, kelopak mata membuka dan menutup,
keadaan telinga simetris, pendengaran kiri dan kanan normal, bibir tampak kering,
dan kiri agak rabun, perabaan panas, dingin, abdomen: bentuk simetris, datar,
adanya nyeri tekan pada abdomen (ulu hati), terdapat suara timpani, bising usus
8x/menit.
30
Pengkajian system perkemihan produksi urin berwarna kekuningan dengan
bau yang khas (amoniak), frekuensi berkemih 5-6 kali/hari, produksi urine setiap
adanya tanda-tanda radang, tidak ada halositosis, tidak ada stomatitis, dan tidak
terdapat nyeri tekan pada tenggorokan, rektum normal, BAB 2-3x/hari (tidak
dengan keluhan pasien mengatakan setiap setelah selesai makan selalu BAB.
Sedangkan pada pola makan klien mengatakan pola makan sebelum sakit
dengan porsi makan 1-2x/hari dengan porsi dihabiskan, jenis menu makan nasi,
buah-buahan dan sayur, klien tidak mempunyai pantangan makanan, klien tidak
mempunyai alergi terhadap makanan. Sedangkan pola makan saat sakit klien
mengatakan pagi hanya makan nasi habis 1/4 porsi karena klien merasa mual setiap
kali mau makan dan pasien mengatakan jika makan banyak perut klien terasa penuh.
Untuk pola minum klien sebelum sakit frekuensi klien minum 6-8 gelas/hari
dihabiskan, jenis minuman klien air putih , minuman yang disukai air putih,
minuman yang tidak disukai yaitu minuman beralkohol. Sedangkan pola minum
saat sakit frekuensi minum klien 3-5 gelas/hari dihabiskan, jenis minuman air
Pola eliminasi BAK sebelum sakit frekuensi berkemih 4-5 x/hari, berwarna
kekuningan, dan tidak ada kesulitan dalam berkemih. Sedangkan, pola eliminasi
BAK selama sakit frekuensi berkemih 5-6 kali/hari, berwarna kekuningan dengan
31
bau amoniak, dan tidak ada kesulitan dalam berkemih, namun sering terbangun
lunak, berwarna kuning, tidak ada masalah dalam BAB.Sedangkan, pola eliminasi
BAB selama sakit frekuensi BAB 2-3kali/hari (tidak menentu), konsistensi cair,
berwarna kuning, pasien mengatakan setelah selesai makan selalu ingin BAB.
Pola istirahat dan aktivitas klien sebelum sakit untuk tidur siang dan tidur
malam baik, sedangkan saat sakit, tidur siang dan tidur malam terganggu (± 3 - 4
Pada interaksi sosial, klien sering dijaga oleh anak dan istrinya.Beberapa
kali klien sering mengungkapkan keinginan untuk sembuh, dan sering bertanya
sembuh dari penyakitnya, dan selama dirawat kegiatan beribadah tidak terlaksana.
32
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
pencedera fisiologis.
33
Tabel 2.1 Intervensi keperawatan Tn.N dengan diagnosa keperawatan Nyeri
4. Implementasi Keperawatan
34
Tabel 2.2 Implementasi keperawatan Tn.N dengan diagnosa keperawatan
35
Hasil : Memberikan Intervensi
informasi terkait nyeri Dilanjutkan
09.45- yang dirasakan pasien.
09.50 7. Menjelaskan strategi
meredakan nyeri.
Hasil : Menjelaskan
denga cara
mengkompres air
hangat di daerah uluhati
09.50- (botol air dilapisi
handuk)
09.55
8. Menganjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri .
Hasil : Klien diedukasi
dan dianjurkan
memonitor nyeri secara
09.55- mandiri.
10.00 9. Mengajarkn tehnik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri.
Hasil : Tehnik relaksasi
napas dalam , dan terapi
kompres hangat.
Jumat, 1. Mengidentifikasi S:
23 Juni lokasi, karakteristik, - Pasien
2022 durasi, frekuensi, mengeluhkan nyeri
09.05- kualitas, intensitas didaerah perut ulu
09.15 nyeri hatinya
Hasil : Lokasi nyeri - Pasien mengatakan
didaerah abdomen mudah merasa
(Uluhati) lelah jika jalan
2. Mengidentifikasi lebih dari 3meter
skala nyeri - Pasien mengatakan
Hasil : 4-6 (nyeri masih merasa mual
sedang,menggangu jika setelah makan,
aktivitas) namun sudah
3. Mengindentifikasi mengikuti anjuran
faktor yang mnum air hangat
memperberat dan manis.
memperingan nyeri. - Keluarga klien
Hasil : diperberat jika mengatakan porsi
saat berjalan dan saat makan berubah
setelah makan., - Klien mengatakan
diperingan saat istirahat klien sudah tidak
09.15- 4. Memonitor bisa makan banyak.
09.25 keberhasilan terapi O :
36
komplementer yang - Keluarga klien
sudah diberikan. mengatakan klien
Hasil : Klien dianjurkan sering nampak
minum air hangat manis meringis.
sebelum makan jika - Klien nampak
mual bersikap protektif
5. Memberikan tehnik (posisi
09.25- nonfarmakologis untuk menghindari
09.35 mengurangi rasa nyeri. nyeri).
Hasil : Memberikan - Klien nampak
tehnik relaksasi napas gelisah.
dalam. - Keluarga klien
6. Menjelaskan mengatakan nafsu
09.35- penyebab , periode , dan makan klien
09.40 pemicu nyeri. berubah.
Hasil : Memberikan - Hasil pemeriksaan
informasi terkait nyeri TTV :
yang dirasakan pasien. TD : 120/70 mmHg
7. Menjelaskan N : 97X/m
09.40- strategi meredakan S : 36,5C
09.45 nyeri. RR : 25X/m.
Hasil : Menjelaskan A:
denga cara Masalah belum
mengkompres air teratasi
hangat di daerah uluhati P:
(botol air dilapisi Intervensi
handuk) Dilanjutkan
8. Menganjurkan
09.45- memonitor nyeri
09.50 secara mandiri .
Hasil : Klien diedukasi
dan dianjurkan
memonitor nyeri secara
mandiri.
9. Mengajarkn tehnik
09.50- nonfarmakologis
10.00 untuk mengurangi
rasa nyeri.
Hasil : Tehnik relaksasi
napas dalam , dan terapi
kompres hangat.
37
Sabtu, 24 1. Mengindentifikasi S:
Juni faktor yang - Pasien
2022 memperberat dan mengeluhkan nyeri
09.15- memperingan nyeri. didaerah perut ulu
09.20 Hasil : Diperberat jika hatinya, namun
saat berjalan dan saat berkurang jika
setelah makan., dilakukan tehnik
diperingan saat istirahat relaksasi napas
09.20- 2. Memonitor dalam dari skala 4
09.25 keberhasilan terapi ke skala 3.
komplementer yang - Pasien mengatakan
sudah diberikan. mudah merasa
Hasil : Klien lelah jika jalan
mengikuti yang lebih dari 3meter
dianjurkan minum air - Pasien mengatakan
hangat manis sebelum masih merasa mual
makan jika mual jika setelah makan,
09.25- 3. Memberikan tehnik namun sudah
09.35 nonfarmakologis mengikuti anjuran
untuk mengurangi mnum air hangat
rasa nyeri. manis.
Hasil : Klien mampu - Keluarga klien
Mengikuti tehnik mengatakan porsi
relaksasi napas dalam. makan berubah
09.35- 4. Menjelaskan - Klien mengatakan
09.40 penyebab , periode , klien sudah tidak
dan pemicu nyeri. bisa makan banyak
Hasil : Memberikan namun mengikuti
informasi terkait nyeri saran untuk
yang dirasakan pasien. mengurangi mual
5. Menjelaskan strategi dengan cara minum
09.40- meredakan nyeri. air hangat manis
09.45 Hasil : Klien mampu sebelum makan
Mengikuti strategi agar tidak mual dan
dengan cara nafsu makan
mengkompres air membaik.
hangat di daerah
uluhati (botol air O :
dilapisi handuk) - Keluarga klien
6. Menganjurkan mengatakan klien
09.45- memonitor nyeri dianjurkan
09.50 secara mandiri . melakukan tehnik
Hasil : Klien mampu relaksasi napas
memonitor nyeri dalam jika klien
secara mandiri. nampak meringis.
7. Mengajarkan tehnik - Klien nampak
09.50- nonfarmakologis bersikap protektif
10.00 (posisi
38
untuk mengurangi menghindari
rasa nyeri. nyeri).
Hasil : Klien mampu - Klien nampak
mengikuti Tehnik gelisah.
relaksasi napas - Keluarga klien
dalam , dan terapi mengatakan nafsu
kompres hangat. makan klien
berubah.
- Hasil pemeriksaan
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 95X/m
S : 36,3C
RR : 25X/m.
A:
Masalah belum
teratasi
P:
Intervensi
Dilanjutkan
Minggu, 1. Memonitor S:
25 Juni keberhasilan terapi - Pasien
2022 komplementer yang mengeluhkan nyeri
09.00- sudah diberikan. didaerah perut ulu
09.10 Hasil : Klien hatinya, namun
mengatakan mual berkurang jika
berkurang jika minum dilakukan tehnik
air hangat manis relaksasi napas
sebelum makan jika dalam dari skala 4
mual ke skala 3.
09.10- 2. Memberikan tehnik - Pasien mengatakan
09.20 nonfarmakologis mudah merasa
untuk mengurangi lelah jika jalan
rasa nyeri. lebih dari 3meter
39
Hasil : Klien mampu - Pasien mengatakan
Mengikuti tehnik masih merasa mual
relaksasi napas dalam. jika setelah makan,
09.20- 3. Menjelaskan strategi namun sudah
09.25 meredakan nyeri. mengikuti anjuran
Hasil : Klien mampu minum air hangat
Mengikuti strategi manis.
dengan cara - Keluarga klien
mengkompres air mengatakan porsi
hangat di daerah uluhati makan berubah
(botol air dilapisi - Klien mengatakan
handuk) klien sudah tidak
09.25- 4. Menganjurkan bisa makan banyak
09.30 memonitor nyeri namun mengikuti
secara mandiri . saran untuk
Hasil : Klien mampu mengurangi mual
memonitor nyeri secara dengan cara minum
mandiri. air hangat manis
09.30- 5. Mengajarkan tehnik sebelum makan
09.40 nonfarmakologis agar tidak mual dan
untuk mengurangi nafsu makan
rasa nyeri. membaik.
Hasil : Klien mampu O :
mengikuti Tehnik - Keluarga klien
relaksasi napas dalam , mengatakan klien
dan terapi kompres dianjurkan
hangat. melakukan tehnik
relaksasi napas
dalam jika klien
nampak meringis.
- Klien nampak
bersikap protektif
(posisi
menghindari
nyeri).
- Klien sudah tidak
nampak gelisah.
- Keluarga klien
mengatakan nafsu
makan klien
berubah.
- Hasil pemeriksaan
TTV :
TD : 120/80 mmHg
N : 95X/m
S : 36,4C
RR : 25X/m.
A:
40
Masalah belum
teratasi
P:
Intervensi
Dilanjutkan
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini dan hasil studi kasus
yang penulis lakukan dari tanggal 22-26 Juni 2022, maka pada bagian ini penulis
akan membahas tentang perbandingan antara teori dan praktek atau kasus yang
1. Tahap Pengkajian
oleh petugas keperawatan. Pada tahap ini penulis menggunakan metode observasi ,
dan wawancara kepada pasien dan keluarga pasien dimana didapatkan informasi
tentang riwayat kesehatan pasien, dan data penunjang lainnya yang berhubungan
mengeluhkan nyeri didaerah perut ulu hatinya, Pasien mengatakan mudah merasa
lelah jika jalan lebih dari 3meter, Pasien mengatakan sering merasa mual jika
setelah makan, Keluarga klien mengatakan porsi makan berubah , pasien tidak bisa
makan banyak. Data Objektif : Keluarga klien mengatakan klien sering nampak
41
meringis, Klien nampak bersikap protektif (posisi menghindari nyeri), Klien
Jika dibandingkan teori dengan studi kasus ini sudah pasti adanya
kesenjangan antara teori dan studi kasus, adanya kesenjangan ini disebabkan karena
setiap manusia dalam memberikan respon baik bio, psiko, social dan spiritual
berbeda pula serta kemungkinan data-data yang ada dalam kasus masih merupakan
gejala awal dari penyakit sehingga data-data yang ada pada teori tidak semua
2. Diagnosa Keperawatan
pengkajian, interprestasi data, dan hasil analisa data serta tidak adanya data-data
dalam hal ini respon individu terhadap stress atau penyakit berbeda-beda dan
pencedera fisiologis dengan alasan mengacu pada pengkajian yaitu data yang
dilakukan pada tanggal 22 Juni 2022 yang sudah didapatkan yaitu data subjektif :
Pasien mengeluhkan nyeri didaerah perut ulu hatinya, Pasien mengatakan mudah
merasa lelah jika jalan lebih dari 3meter, Pasien mengatakan sering merasa mual
jika setelah makan, Keluarga klien mengatakan porsi makan berubah , pasien tidak
bisa makan banyak. Data Objektif : Keluarga klien mengatakan klien sering
42
Klien nampak gelisah,Keluarga klien mengatakan nafsu makan klien berubah,
penyakit karena teori dan data pengkajian yang ditemukan penulis telah sesuai,
keperawatan.
3. Intervensi Keperawatan
mengurangi masalah masalah klien. Perencanaan ini adalah langkah ketiga dalam
4x24 jam, maka tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil: Keluhan nyeri dari
dari meningkat menjadi cukup menurun, Kesulitan tidur dari meningkat menjadi
membaik.
43
Indonesia) Manajemen Nyeri Observasi : Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, Identifikasi skala nyeri, Identifikasi faktor yang
mengurangi rasa nyeri. Edukasi : Jelaskan penyebab , periode , dan pemicu nyeri,
Ajarkan tehnik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri. (Tim Pokja SDKI
DPP PPNI,2017)
4. Implementasi keperawatan
tujuan yang spesifik. Tujuan dari implementasi adalah membantu klien dalam
metode efektif untuk mengurangi rasa nyeri pada klien yang mengalami nyeri
kronis. Relaksasi sempurna dapat mengurai ketegangan otot, rasa jenuh dan
yang dalam hal ini perawat mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan
nafas secara perlahan, dan dapat menurunkan intensitas nyeri.(Waluyo dkk, 2019)
yaitu melakukan tehnik relaksasi napas dalam untuk mengurangi rasa nyeri. Dari
44
implementasi ini klien koperatif saat dilakukan tindakan keperawatan sehingga
5. Evaluasi Keperawatan
dengan agen pencedera fisiologis pada hari keempat tanggal 25-06-2022 pukul
10.00 WITA yaitu data subjektif : Keluhan nyeri dari meningkat menjadi cukup
menurun, Kesulitan tidur dari meningkat menjadi cukup menurun, Mual dari
meningkat menjadi cukup menurun, Nafsu makan dari memburuk menjadi cukup
membaik, pola tidur dari memburuk menjadi cukup membaik, Pasien mengeluhkan
nyeri didaerah perut ulu hatinya, namun berkurang jika dilakukan tehnik relaksasi
napas dalam, Pasien mengatakan mudah merasa lelah jika jalan lebih dari 3meter,
Pasien mengatakan masih merasa mual jika setelah makan, namun sudah mengikuti
anjuran minum air hangat manis, Keluarga klien mengatakan porsi makan berubah,
Klien mengatakan klien sudah tidak bisa makan banyak namun mengikuti saran
untuk mengurangi mual dengan cara minum air hangat manis sebelum makan agar
tidak mual dan nafsu makan membaik. Data Objektif : Meringis dari meningkat
menjadi menjadi cukup menurun, Sikap protektif dari meningkat menjadi cukup
napas dalam jika klien nampak meringis,Klien nampak bersikap protektif (posisi
45
nafsu makan klien berubah,Hasil pemeriksaan,TTV : TD : 120/80 mmHg,N :
46
BAB V
A. Kesimpulan
Setelah melakukan studi kasus ini yaitu : Asuhan keperawatan gerontik dalam
Kab.Konawe Selatan dari tanggal 22-26 Juni 2022 dengan mengacu pada tujuan
1. Pengkajian
yang lengkap dan akurat tujuan dari pengkajian ini adalah untuk mengetahui
ulu hatinya, Pasien mengatakan mudah merasa lelah jika jalan lebih dari
Keluarga klien mengatakan porsi makan berubah , pasien tidak bisa makan
47
2. Diagnosa Keperawatan
dengan kondisi yang dirasakan klien pada saat itu dan juga berdasarkan teori
yang telah ada. Diagnosa yang diangkat berdasarkan data yang diperoleh
3. Intervensi keperawatan
menyusun rencana tindakan yang disusun berdasarkan teori buku SDKI, dan
mengatasi masalah pada klien. Maka intervensi yang saya tegakkan yaitu :
Manajemen Nyeri.
4. Implementasi Keperawatan
sudah di edukasikan.
5. Evaluasi Keperawatan
melakukan tehnik relaksasi napas dalan secara mandiri namun rasa nyeriny
masih sering hilang timbul sehingga masalah belum teratasi dan intervensi
48
B. Saran
A. Bagi Lansia/Keluarga
obat secara teratur sesuai indikasi yang sudah dianjurkan serta rutin chek up
lebih lanjut seperti istirahat untuk pemulihan dan proses penyembuhan pada
B. Bagi Posyandu
kultural kepada klien. . Petugas kesehatan baik itu perawat agar selalu
pada status kesehatan klien. Juga diperlukan adanya kerja sama yang baik
klien.
C. Bagi peneliti
49
pengalaman serta wawasan peneliti dalam melakukan asu (Yenni Ferawati,
kasus nyata tentang prosedur yang akan dilakukan pada pasien Gastritis
50
DAFTAR PUSTAKA
gangguan pemenuhan masalah rasa nyaman nyeri pada anak remaja dengan
Bulan, S., & Nim, S. (2019). Pengkajian keperawatan dan tahapannya dalam
Dhita, N. (2021). Asuhan Keperawatan Pada Lansia Tn.S Dengan Masalah Nyeri
Sidoarjo.
Di, K., & Wreda, P. (2018). Hubungan antara pengetahuan dan perilaku
51
Herdiana. (2017). Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman. Repository.Poltekkes-
Kaitan antara dukungan keluarga dengan stress pada lansia. (2019). 10–13.
Karlina, L., & Kora, F. T. (2020). Hubungan peran perawat sebagai care giver
dengan tingkat kecemasan pada lansia correlation between the role of nurse
Kronis, N., Upt, D. I., & Sosial, P. (2019). Asuhan keperawatan gerontik gout
artritis pada Ny.T dan Tn.K dengan masalah keperawatan nyeri kronis di upt
the.
Maria Febry Melani. (2021). Asuhan keperawatan Tn.K dengan penyakit paru
Nur, M. P., Kedokteran, F., Makassar, U. M., Sultan, J., No, A., & Makassar, K.
52
(2021). Gastritis Dalam Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman. 2(2), 75–83.
Prio, A. Z., Misbah, S. R., & Wijayat, F. (2019). Pengaruh Latihan Gerak Aktif
03.
Keperawatan Indonesia.
Jurnal Keperawatan.
Panti Sosial Lanjut Usia Tresna Werdha Natar Lampung Selatan. Paper
pasien low back pain dengan pemberian terapi akupresur dalam pemenuhan
53
Sunaryo, oleh D. (2016). konsep asuhan keperawatan gerontik.
476.
https://doi.org/10.32583/keperawatan.v13i1.1087
Yeni, B., & Ukur, S. (2019). Latar belakang tujuan metode hasil pembahasan.
kronis) pada Lansia Ibu N keluarga Bapak S denga Gout Arthritis di Desa
Kagungan Ratu, Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung Tahun 2021. 1, 105–
112.
54
DAFTAR TABEL
55
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
I. PENGKAJIAN
A. Karakteristik Demografi
Nama lengkap :
Tempat/tgl lahir :
Jenis kelamin :
Status :
Agama :
Suku bangsa :
Pendidikan :
Diagnosa medis :
Tanggal pengkajian :
Alamat :
Nama :
Alamat :
No. Telp :
Pekerjaan sebelumnya :
56
Sumber pendapatan :
Kecukupan pendapatan :
4. Aktivitas rekreasi
Hobi :
Bepergian/wisata :
Keanggotaan organisasi :
Lain-lain :
5. Riwayat keluarga
a. Saudara kandung :
c. Kunjungan keluarga :
1. Nutrisi
Frekuensi makan :
Nafsu makan :
Jenis makanan :
Kebiasaan makan :
Alergi makanan :
Pantangan makan :
2. Eliminasi
a. BAK
57
Kebiasaan BAK pada malam hari :
b. BAB
Konsistensi :
3. Personal higiene
c. Mandi :
d. Oral hygiene :
e. Cuci rambut :
f. Gunting kuku :
4. Istirahat tidur
Tidur siang :
Olah raga :
Nonton TV :
Lain-lain :
Merokok :
58
Minuman keras :
Ketergantungan obat :
C. Status kesehatan
a. Keluhan utama :
c. Faktor pencetus :
f. Riwayat alergi :
g. Riwayat kecelakaan :
a. Keadaan umum :
b. BB/TB :
c. Rambut :
d. Mata :
e. Telinga :
59
g. Dada :
h. Abdomen :
i. Kulit :
j. Ekstremitas atas :
k. Ekstremitas bawah :
l. TD/N/S/RR :
D. Spritual
c. Kebiasaan beribadah :
2. Masalah emosional :
3. Status fungsional :
a. Katz indeks:
b. Barthel indeks :
c. SPSMQ :
d. MMSE :
e. Pengkajian Keseimbangan :
f. Pengkajian Lingkungan :
4. Dukungan keluarga :
5. Resiko injuri :
60
Nama Klien :
Jenis Kelamin :
Agama :
Pendidikan :
Alamat :
SKORE KRITERIA
Hasil :
61
BARTHEL INDEKS
62
17
Melakukan aktivitas diwaktu luang (kegiatan
keagamaan, sosial, rekreasi, olah raga dan
menyalurkan hobi)
Jumlah nilai
ANALISIS HASIL:
NILAI 13 - 17 : MANDIRI
NILAI 0 - 12 : KETERGANTUNGAN
63
Lampiran 2
64
Lampiran 3
A. Latar Belakang
fungsinya untuk menghasilkan asam lambung dan juga enzim pencernaan. Lapisan
lambung dilindungi oleh lendir yang tebal sehingga tidak terjadi iritasi pada lapisan
tersebut.
Penyebab gastritis dpat dibedakan atas faktor internal dan eksternal . faktor
internal disebabkan oleh adanya kondisi yang memicu keluarnya asam lambung
yang berlebihan yang membuat tidak nyaman. Faktor eksternal disebabkan oleh
iritasi dan infeksi pada lambung. Faktor resiko yang menyebabkn gastritis adalah
penggunaan obat aspirin atau anti radang non steroid yang tidak sesuai aturan pakai,
infeksi kuman, kebiasaan yang kurang baik seperti merokok dan minum-minuman
pedas dan asam, serta mengalami stres. Pengaruh penyakit ini akan mempengaruhi
kualitas hidup seseorang oleh karena itu perlu adanya penanganan dan perawatan
B. Tujuan
1. Tujuan umum
memahami kondisi pola hidup dan kebiasaan sehari-hari agar mengurangi atau
65
menanggulangi sakit Maag atau Gastritis agar dapat membuat keluarga sehat
sejahtera.
2. Tujuan khusus
a. Waktu
b. Tempat
D. Sasaran
E. Metode
F. Media/Alat Bantu
Leaflet
66
II. Kegiatan
III. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
67
2. Evaluasi hasil
68
Lampiran 4
69
Lampiran 5
70
Lampiran 6
71
Lampiran 7
72
Lampiran 8
73
Lampiran 9
74
Lampiran 10
75
Lampiran 11
Leaflet
1. Depan
76
2. Belakang
77
Lampiran 12
DOKUMENTASI
78
79