Anda di halaman 1dari 132

STUDI ALUR PENANGANAN PASIEN COVID-19

DI RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR


MANOKWARI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh

FRANZESKA ASTRIT AR
NIM : 2019072014051

PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN KESEHATAN


JURUSAN/PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
JAYAPURA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk diajukan pada Ujian Skripsi Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Cenderawasih.

Disetujui

Hari/ Tanggal : Senin, 24 Oktober 2022

Tempat/ Ruang : Ruang Sidang Falkutas Kesehatan Masyarakat Universitas

Cenderawasih Jayapura

Tim Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Karel Batmanlusi, S.H., M.H. Anton Wambrauw, S.K.M., M.Sc.


NIP. 196403191992031001 NIP. 198104092006041001

Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Cenderawasih

Dr. Novita Medyati, S.KM., M.Kes.


NIP. 197611262001122001

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diuji dan diterima oleh Panitia Ujian Skripsi Sarjana Kesehatan Masyarkat,
Peminatan Kesehatan Lingkungan, Jurusan/ Prodi Ilmu Kesehatan Masyarkat,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Cenderawasih, Jayapura, Tahun 2022
untuk memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada:

Hari : Senin
Tanggal : 24 Oktober 2022

Mengesahkan
Panitia Ujian Skripsi Sarjana Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Cenderawasih

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarkat Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarkat

Dr. Semuel Piter Irab, S.KM., M.P.H. Dr. Novita Medyati, M.KM., M.Kes
NIP. 197612162006041002 NIP. 197611262001121001

Tim Penguji:

1. Karel Batmanlusi, S.H., M.H. (Ketua) 1……………………….


NIP. 196403191992031001

2. Anton Wambrauw, S.K.M., M.Sc. (Sekretaris) 2……………………….


NIP. 198104092006041001

3. Dr. Martapina Anggai, S.E., MM., M.Kes. (Anggota) 3……………………….


NIP. 196003251981012001

4. Helen Try Juni Asti, S.Kep., Ns., M.PH. (Anggota) 4……………………….


NIP. 198806102018032001

5. Maxsi Irmanto, S.K.M., M.Gizi (Anggota) 5……………………….


NIP. 198606302008121002

iii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Franzeska Astrit AR

Nim : 2019072014051

Judul : Studi Alur Penanganan Pasien Covid-19 Di Rumkital Dr. Azhar Zahir

Manokwari

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Jayapura, Oktober 2022

Franzeska Astrit AR
NIM : 2019072014051

iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Franzeska Astrit AR

NIM : 2019072014051

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 09 Maret 1986

Jenis Kelamiin : Perempuan

Agama : Kristen Katolik

Riwayat Pendidikan :

1. Lulus Tk Angkasa IV Halim PK Tahun 1990

2. Lulus SD Angkasa VII Halim PK Tahun 1997

3. Lulus SLTP N 80 Jakarta Tahun 2000 Tahun 2000

4. Lulus SMA N 9 Jakarta Tahun 2003

5. Lulus DIII Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan

Jakarta II Tahun 2006

6. Menempuh Pendidikan di Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Cenderawasih jayapura Tahun 2019-2022

Demikian daftar Riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya

Jayapura, Oktober 2022

Franzeska Astrit AR
NIM : 2019072014051

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

….. “Waktu Tuhan Pasti yang Terbaik”……

Persembahan :

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, Karena segala yang aku

jalani semua atas kehendaknya yang selalu menyertai dan memberkati ku.

Skripsi ini ku persembahkan untuk :

1. Kedua orang Tuaku tersayang, yang senantiasa memberikan dukungan

doa dan semangat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana Kesehatan

Masyarakat Universitas Cenderawasih.

2. Mama dan papa mertua yang senantiasa selalu memberikan doa dan

dukungannya sehingga dapat menyelesaikan penulisan ini.

3. Suamiku ku tercinta, Ricky Frans Rando yang selalu support dalam

segala hal dalam doa dan materi sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.

4. Anak-anakku tersayang, Theresia Navy I.P. Rando dan Agatha Apriliani

S.R. Rando. yang menjadi motivasi dalam meraih Keberhasilan.

5. Kedua Adikku Maria Esti Dwi Retnaningrum dan Yohanes Andre

Trisatya yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya sehingga

penulis bisa menyelesaikan penulisan ini.

6. Almamater Kebanggaan ku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Cenderawasih.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, atas segala rahmat,
berkat dan ridho-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Studi Alur Penanganan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) dr.
Azhar Zahir Manokwari”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Skripsi
di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Cendrawasih. Tidak dapat
disangkal bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian pengerjaan skripsi
ini. Namun, karya ini tidak akan selesai tanpa orang-orang tercinta di sekeliling
saya yang mendukung dan membantu. Terima kasih saya sampaikan kepada:

1. Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T. Selaku Rektor Universitas Cendrawasih
2. Dr. Semuel Piter Irab, S.KM., M.P.H. selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Cendrawasih.
3. Karel Batmanlusi, S.H., M.H. selaku Dosen pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan berbagai pengalaman kepada penulis.
4. Hesty Tumangke, S.K.M., M.P.H. selaku Dosen pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan berbagai pengalaman kepada penulis.
5. Segenap Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat yang telah mendidik dan
memberikan ilmu selama kuliah dan seluruh staf yang selalu sabar
melayani segala administrasi selama proses penelitian ini.
6. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu
persatu.

Semoga segala kebaikan dan pertolongan semuanya mendapat berkah dari


Tuhan YME, dan akhirnya saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna, karena keterbatasan ilmu yang saya miliki. Untuk itu saya dengan
kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
semua pihak demi membangun laporan penelitian ini.

Jayapura, Oktober 2022


Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................ iii
PERNYATAAN.................................................................................................. iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN...................................................................... vi
KATA PENGANTAR........................................................................................ vii
DAFTAR ISI....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xii
ABSTRAK.......................................................................................................... xiii
ABSTRACT.......................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian............................................................................. 7
D. Manfaat Penelitian.......................................................................... 8
E. Keaslian Penelitian.......................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................ 10


A. Landasan Teori................................................................................ 10
B. Kerangka Teori................................................................................ 28
C. Kerangka Konsep............................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 30


A. Jenis Penelitian................................................................................. 30

viii
B. Lokasi Penelitian............................................................................. 30
C. Waktu Penelitian.............................................................................. 30
D. Informan Penelitian.......................................................................... 30
E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel.........................
dan Skala Pengukuran...................................................................... 32
F. Sumber Data Penelitian.................................................................... 33
G. Intrumen Penelitian.......................................................................... 34
H. Metode Pengambilan Data............................................................... 35
I. Metode Pengolahan Data................................................................... 37
J. Metode Analisis Data........................................................................ 38
K. Jadwal Penelitian.............................................................................. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................ 40


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................................ 40
B. Hasil Penelitian................................................................................ 44
C. Pembahasan...................................................................................... 63

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 80


A. Kesimpulan...................................................................................... 80
B. Saran................................................................................................. 81

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

No Judul Tabel Halaman

1 Keaslian Penelitian 10

2 Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel dan 32


Skala Pengukuran
3 Sarana dan Prasarana Rumkital dr. Azhar Zahir 43
Manokwari

4 Karakteristik informan Pejabat Rumkital dr. Azhar 44


Zahir
5 Karakteristik informan Pasien dan Nakes yang pernah 45
terpapar Covid-19.
6 SOP Penanganan Pasien Covid-19 Rumkital dr. Azhar 48
Zahir Manokwari
7 Hasil Observasi 61

x
DAFTAR GAMBAR

No Gambar Halaman

1 Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari 21


2 Struktur Organisasi Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari 24
3 Evaluasi Pelayanan Kesehatan 30
4 Kerangka Konsep 30
5 Tahapan Penelitian 39
6 Peta Lokasi Kota Manokwari 40
7 Peta Administrasi Kabupaten Manokwari 41
8 Lokasi Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari 42
9 Alur dan Zona Covid-19 72

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara


Lampiran 2 Dokumentasi SOP Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari
Lampiran 3 Dokumentasi SK Tim Satgas Covid-19 Rumkital dr. Azhar
Zahir Manokwari
Lampiran 4 Dokumentasi SDM Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari
Lampiran 5 Dokumentasi Proposal Skripsi
Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian Pejabat Rumkital dr. Azhar Zahir
Manokwari
Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian Sarana Parasarana Rumkital dr. Azhar
Zahir Manokwari

xii
ABSTRAK

STUDI ALUR PENANGANAN PASIEN COVID-19


DI RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR
MANOKWARI

Oleh

FRANZESKA ASTRIT AR
NIM: 2019072014051

Coronavirus Disease 19 (Covid-19) merupakan penyakit infeksi saluran


pernafasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-2), yang
mulai teridentifikasi pertama kali di Wuhan China Desember 2019. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global terhadap virus corona karena
virus ini sudah menyebar luas ke banyak negara. Pada Tahun 2021, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Pedoman Pelayanan Rumah Sakit
pada masa Pandemi Covid-19. Sebagai upaya penanganan tersebut, Rumkital dr.
Azhar Zahir Manokwari menetapkan alur penanganan pasien Covid-19 sesuai
dengan pedoman dari Kemenkes RI. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui Alur penanganan pasien Covid-19.

Metode penelitian dengan cara Deskriptif Kualitatif menggunakan


wawancara, observasi dan studi dokumentasi untuk mendapatkan data di Rumkital
dr. Azhar Zahir Manokwari.

Hasil penelitian menunjukkan sudah adanya SOP yang ditetapkan,


penerapan alur penanganan pasien Covid-19 sudah sesuai, sarana prasarana
kurang memadai dan kualitas SDM masih belum mendukung. Hasil analisa data
dan pembahasan disimpulkan perlu adanya peningkatan sarana prasarana khusus
di area zonasi Covid-19 dan pengembangan kualitas SDM dengan mengikuti
pelatihan khusus dalam penanganan pasien Covid-19.

Kata Kunci: Coronavirus Disease 19, alur penanganan pasien, rumah sakit .

xiii
ABSTRACT

STUDY OF COVID-19 PATIENT HANDLING FLOW


IN RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR
MANOKWARI

By

FRANZESKA ASTRIT AR
NIM: 2019072014051

Coronavirus Disease 19 (Covid-19) is a respiratory tract infection caused


by a new type of coronavirus (SARS-CoV-2), which was first identified in Wuhan,
China in December 2019. The World Health Organization (WHO) declared a
global emergency against the Corona virus because this virus has spread widely
to many countries. In handling the Covid-19 pandemic. In 2021, the Ministry of
Health of the Republic of Indonesia issued Guidelines for Hospital Services
during the Covid-19 Pandemic. As an effort to handle this, Rumkital dr. Azhar
Zahir Manokwari establishes the flow of handling Covid-19 patient in accordance
with the guidelines from the Indonesian Ministry of Health. Based on this, the
purpose of this study was to determine the flow of handling Covid-19 patient.

The research method is qualitative descriptive using interviews,


observation and documentation studies to obtain data in Rumkital dr. Azhar Zahir
Manokwari.

The results of the study show that there are already established SOP, the
implementation of the Covid-19 patient handling flow is appropriate,
infrastructure is inadequate and the quality of human resources is still not
supportive. The results of data analysis and discussion concluded that it was
necessary to increase special infrastructure facilities in the Covid-19 zoning area
and develop the quality of human resources by participating in special training in
handling Covid-19 patient.

keywords: Coronavirus disease 19, patient handling flow, hospital.

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Coronavirus Disease 19 (Covid-19) merupakan penyakit infeksi

saluran pernafasan yang disebabkan oleh virus corona jenis baru (SARS-CoV-

2), yang mulai teridentifikasi pertama kali di Wuhan-China Desember 2019.

Virus ini kemudian dengan cepatnya menyebar ke daerah lainnya. Setelah

hampir dua bulan virus ini mewabah, akhirnya pada 30 Januari 2020,

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan darurat global terhadap

virus corona karena virus ini sudah menyebar luas ke banyak negara. Di

Indonesia sendiri kasus pertama Covid-19 terkonfirmasi pada tanggal 2 Maret

2020 dan pada tanggal 10 April 2020 penyebarannya telah meluas di 34

provinsi di Indonesia. Sampai tanggal 30 Oktober 2020, kasus Covid-19 di

Indonesia sudah mencapai angka 406.945 kasus, dengan jumlah kesembuhan

mencapai 334.295 kasus dan angka pasien yang meninggal sebanyak 13.782

kasus.

Sebagai upaya dalam penanganan Pandemi Covid-19. Pada Tahun

2021, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengeluarkan Pedoman

Pelayanan Rumah Sakit pada masa Pandemi Covid-19. Pedoman teknis ini

dibuat sebagai acuan bagi Penyelenggara (Pemilik dan Pengelola) Rumah

Sakit dalam mempersiapkan alur penanganan pasien Covid-19 sehingga

dapat memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,

lingkungan Rumah Sakit dan sumber daya manusia di Rumah Sakit. Prinsip

utama dari alur penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit adalah dengan
memberikan layanan pada pasien Covid-19 dan non Covid-19 dengan

menerapkan prosedur skrining, triase dan tatalaksana kasus. Kemudian

melakukan antisipasi penularan terhadap tenaga kesehatan dan pengguna

layanan dengan penerapan prosedur Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

(PPI), penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di unit kerja dan

pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD). Rumah Sakit wajib menerapkan

protokol pencegahan Covid-19 yaitu harus mengenakan masker bagi

petugas, pengunjung dan pasien, menjaga jarak antar orang lebih dari satu

meter dan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 40

sampai 60 detik atau dengan hand sanitizer selama 20 sampai 30 detik.

Dalam penanganan pasien Covid-19, Rumah Sakit menyediakan fasilitas

perawatan terutama ruang isolasi untuk pasien kasus Covid-19 yang

terintegrasi dalam sistem penanganan Covid-19 di daerah masing-masing

sehingga terbentuk sistem pelacakan kasus, penerapan mekanisme rujukan

yang efektif dan pengawasan isolasi mandiri serta berkoordinasi dengan

Dinas Kesehatan setempat.

Pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Manokwari

mencapai 3.462 orang terhitung pertanggal 15 Mei 2021. Dari jumlah

tersebut diantaranya dirawat di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari

(papuabaratnews.co, 2021).

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari merupakan Rumah Sakit tingkat 4 milik TNI Angkatan Laut

yang berada di wilayah Fasharkan TNI AL Manokwari, yang mempunyai

tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan

2
bagi anggota yang berdinas di Fasharkan TNI AL Manokwari beserta

keluarganya serta masyarat umum di kota Manokwari. Jumlah tenaga

sebanyak 206 orang yaitu tenaga Militer sebanyak 27 orang, tenaga PNS 6

orang dan tenaga honorer sebanyak 173 orang (Daftar Susunan Personil

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari, 2021).

Data penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari pada tahun 2020 sebanyak 245 pasien rawat jalan dan 131

pasien rawat inap, sedangkan pada tahun 2021 pasien yang dirawat jalan

sebanyak 16 orang dan untuk pasien yang dirawat inap meningkat sebesar

178 orang. Dalam penanganan pasien Covid-19 tersebut sebanyak 23 tenaga

kesehatan Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari yang terpapar Covid-19

terhitung sejak awal pandemi sampai dengan tanggal 4 agustus 2021 dengan

rincian Dokter Umum 1 orang, Dokter Spesialis 2 orang, Dokter Isip 1

orang, Perawat 13 orang dan Bidan 6 orang (Data medis Rumkital dr. Azhar

Zahir Manokwari, 2021).

Upaya-upaya penanganan terus dilakukan Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari dengan membuat fasilitas Skrining awal pada seluruh pasien

yang berkunjung yang merupakan tindakan awal dalam mencegah penularan

penyakit yang diakibatkan Virus Corona ini. Berdasarkan hasil pengamatan

dilapangan pada tahun 2020, fasilitas Skrining menggunakan tenda militer

TNI Angkatan Laut dengan 5 buah kursi yang di atur berjarak sesuai

protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

Pasien ditentukan apakah Skrining Covid 19 positif atau Skrining Covid 19

negatif, pasien dengan Skrining Covid positif dilakukan Triase untuk

3
mengidentifikasi pasien yang memerlukan intervensi medis segera dan

kemudian ditempatkan di ruang isolasi Covid 19 IGD yang didampingi oleh

petugas medis yang menggunakan APD level 2. Selanjutnya dokter dan

perawat melakukan Assesmen gawat darurat dan penatalaksanaan

terintergrasi pada pasien di ruang isolasi untuk menentukan status pasien

tersebut apakah indikasi rawat jalan atau rawat inap. Bila pasien dengan

indikasi rawat jalan maka dokter melakukan asessmen dan menentukan

status Covid 19 (suspek Covid 19 atau bukan Covid 19). Pasien dengan

status suspek Covid 19 dan indikasi rawat jalan maka dokter memberikan

edukasi untuk isolasi mandiri. Selanjutnya pasien dengan indikasi rawat inap

akan dilakukan pemeriksaan penunjang oleh Tim Medis Covid 19 untuk

menentukan kegawatdaruratan pasien tersebut dan dirawat sesuai Level Of

Care (LOC) di ruang rawat inap Isolasi Covid 19 Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari.

Pada tanggal 7 Februari 2022, Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari

menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) Nomor:

SPO/PPI/61/II2022 tentang SPO Pelayanan Pasien Covid-19 di Rumkital dr.

Azhar Zahir Manokwari (IGD, Rawat jalan dan Rawat Inap).

Prosedur Penanganan Pasien Covid-19 pada Instalasi Gawat Darurat

(IGD) yaitu : Petugas melakukan skrining sesuai dengan pedoman Covid-19,

hasil skrining yang tidak mengarah Covid-19 mengikuti prosedur pelayanan

di triase umum, sedangkan hasil skrining yang menunjukan indikasi

terhadap Covid-19 dilakukan pemeriksaan Antigen dan diberikan edukasi

untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan protocol Covid-19 dan di

4
tempatkan di ruang transit IGD, selanjutnya Petugas melengkapi

pemeriksaan penunjang seperti Foto Thorax dan Laboratorium untuk

selanjutnya di konsulkan ke DPJP untuk menetapkan kriteria pasien Covid-

19 jika hasil Antigen Positif. Jika hasil Antigen Negatif maka dilanjutkan

pemeriksaan PCR, sebelum hasil PCR keluar maka pasien ditetapkan

dengan status Suspek. Petugas IGD melakukan transfer pasien dari ruang

transit IGD menuju Ruang Isolasi Rawat Inap. Bila ada pasien probable atau

terkonfirmasi positif Covid 19 yang meninggal, maka penanganan jenazah

dilakukan sesuai dengan protokol penanganan jenazah pasien Covid 19.

Untuk prosedur penanganan pasien Covid-19 Rawat Jalan di

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari yang sesuai dengan SPO yang

telah ditetapkan yaitu: Petugas Rawat Jalan melakukan skrining Covid-19,

Hasil skrining yang menunjukan indikasi terhadap Covid-19 diberikan

edukasi untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan protokol Covid-19 dan

di arahkan menuju IGD, selanjutnya petugas rawat jalan menghubungi

petugas IGD untuk dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai protokol Covid

-19.

Sedangkan prosedur penanganan pasien Covid-19 Rawat Inap di

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari adalah sebagai berikut : Petugas IGD

melakukan transfer pasien Covid -19 dari ruang transit IGD menuju ruang

Isolasi Rawat Inap, selanjutnya pasien terkonfirmasi Covid -19 dari ruang

Rawat Inap non isolasi akan di jemput oleh petugas ruang isolasi, untuk

ditempatkan di Ruang Isolasi sesuai dengan indikasi klinis dan dilakukan

pengambilan sampel swab untuk pemeriksaan rt PCR/Antigen, Pasien

5
Suspek yang hasil Antigennya negative akan dilakukan pemeriksaan PCR,

jika hasil negative maka pasien dipindahkan ke ruang perawatan Non

Isolasi. Selanjutnya pasien suspek yang terkonfirmasi positif Covid -19 tetap

dirawat di ruang Isolasi dan diberikan terapi oleh DPJP sesuai dengan

panduan praktik klinis. Selama dalam masa perawatan pasien yg

terkonfirmasi positif dirawat pada ruang isolasi biasa tidak memiliki tekanan

negative dikarenakan belum adanya ruangan isolasi tersebut. Bila ada pasien

terkonfirmasi positif Covid -19 yang meninggal, maka penanganan jenazah

dilakukan sesuai dengan protokol penanganan jenazah pasien Covid -19.

Maria Dian Nurfita (2021) meneliti Evaluasi Pelayanan Kesehatan

Pasien Konfirmasi Covid-19 di RSUD Asyifa Sumbawa Barat dengan

variabel penelitiannya adalah Pelayanan Kesehatan Pasien Konfirmasi

Covid-19. Penelitian ini menunjukkan hasil Pelayanan Kesehatan Pasien

Konfirmasi Covid-19 di RSUD Asyifa Sumbawa Barat sudah sangat baik.

Nurul Haviva (2021) meneliti tentang Manajemen Rumah Sakit

dalam Penanganan Pasien Covid-19 di RSUD Labuang Baji Kota Makassar

dengan variabel penelitiannya adalah Manajemen Rumah Sakit Dalam

Penanganan Pasien Covid-19. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa

Manejemen Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji dalam penangangan

pasien Covid-19 telah melalukan pelayanan dengan baik terlihat dari

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu karena

menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk

mendeskripsikan penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit.

6
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada

objek, periode dan variabel penelitian. Pada penelitian sebelumnya berlokasi

di RSUD Asyifa Sumbawa Barat Tahun 2021 dan di RSUD Labuang Baji

Kota Makassar. Dimana variabel penelitian sebelumnya adalah tentang

Pelayanan Kesehatan Pasien Konfirmasi Covid-19 dan Manajemen Rumah

Sakit Dalam Penanganan Pasien Covid-19.

Berdasarkan perbedaan dari beberapa variabel panelitian diatas

sehingga membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang studi

alur penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan pertanyaan

penulis tentang Bagaimana studi alur penanganan pasien Covid-19 di Rumah

Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit

TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Standard Operating Procedure (SOP)

penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut

(Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari.

b. Untuk mengetahui tahapan alur penanganan pasien Covid-19 di

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

7
Manokwari.

c. Untuk mengetahui sarana prasana atau fasilitas dalam

penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut

(Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari.

d. Untuk mengetahui SDM dalam penanganan pasien Covid-19 di

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Instansi Kesehatan

a. Sebagai bahan masukan bagi rumah sakit untuk meningkatkan

mutu pelayanan kesehatan dan sebagai evaluasi terhadap kinerja

rumah sakit.

b. Sebagai bahan masukan untuk dinas kesehatan Kabupaten

Manokwari agar dapat memperhatikan dan mendukung seluruh

fasilitas Kesehatan lanjutan sebagai fasilitas Kesehatan rujukan

dalam penyediaan fasilitas dan sarana prasarana guna

terlaksananya penanganan pasien sesuai SOP.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat memberikan masukan ilmu yang berguna dan sebagai

bahan pembelajaran dan memperkaya ilmu pengetahuan dari hasil

penelitian.

3. Bagi Peneliti Lain

Dapat dijadikan acuan atau referensi untuk pengembangan

8
penelitian selanjutnya yang sesuai dengan materi yang berhubungan

dengan materi yang diambil.

9
E. KEASLIAN PENELITIAN

Ada beberapa penelitian yang membahas tentang evaluasi pelayanan

kesehatan dan manajemen Rumah Sakit dalam penanganan Covid-19,

diantaranya:

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian


JUDUL/PENELITI/ VARIABEL
NO TAHUN HASIL PENELITIAN
LOKASI PENELITIAN
1 Evaluasi Pelayanan 2021 Pelayanan Pelayanan Kesehatan Pasien
Kesehatan Pasien Kesehatan Konfirmasi Covid-19 di
Konfirmasi Covid-19 di Pasien RSUD Asyifa Sumbawa Barat
RSUD Asyifa Sumbawa Konfirmasi sudah sangat baik.
Barat/ Maria Dian Nurfita/ Covid-19
Sumbawa Barat
2 Manajemen Rumah Sakit 2022 Manajemen Manejemen Rumah Sakit
Dalam Penanganan Pasien Rumah Sakit Umum Daerah Labuang Baji
Covid-19 di RSUD Labuang Dalam dalam penangangan pasien
Baji Kota Makassar/ Nurul Penanganan Covid-19 telah melalukan
Haviva/ Kota Makassar Pasien Covid- pelayanan dengan baik terlihat
19 dari perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan.

Alur penanganan pasien


3 Studi Alur Penanganan
2022
Covid-19 di Rumkital dr.
Pasien Covid-19 di Rumkital Alur
Azhar Zahir sudah sesuai SOP
dr. Azhar Zahir Manokwari/ Penanganan
yang berlaku, namun perlu
Franzeska Astrit AR./ Kota Pasien Covid-
adanya peningkatan sarana
Manokwari 19
prasarana khusus di area
zonasi Covid-19 dan
pengembangan kualitas SDM
dengan mengikuti pelatihan
khusus dalam penanganan
pasien Covid-19.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Penanganan pasien

Penanganan merupakan suatu proses tindakan atau cara

menangani, mengurus serta penyelesaian suatu perkara yang dilakukan

oleh pihak berwenang sehingga perkara yang dihadapi dapat terkendali

dan terselesaikan (Merlinda, 2015). Jadi penanganan pasien adalah

tindakan atau cara menangani pasien yang diperkirakan mengidap atau

tidak mengidap suatu penyakit.

2. Covid-19

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh Novel

Coronavirus (2019-nCoV), jenis baru coronavirus yang diidentifikasi

untuk pertama kalinya di Wuhan, Cina, dinamai "penyakit coronavirus

2019" (Covid-19) "CO" untuk corona,"VI" untuk virus dan "D" untuk

penyakit atau desease dalam bahasa Inggris (Dejongh, 2020).

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis

coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan

penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di

Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. Gejala-gejala Covid-19 yang

paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa

pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek,

10
sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya

bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang

terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat.

Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa

perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit Covid-19

menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia

(lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada

sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau

diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius.

Mereka yang mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas

sebaiknya mencari pertolongan medis. Orang dapat tertular Covid-19

dari orang lain yang terjangkit virus ini. Covid-19 dapat menyebar dari

orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang

keluar saat orang yang terjangkit Covid-19 batuk atau mengeluarkan

napas. Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan

permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau

permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat

terjangkit Covid-19. Penularan Covid-19 juga dapat terjadi jika orang

menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang

terjangkit Covid-19. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga

jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. WHO terus mengkaji

perkembangan penelitian tentang cara penyebaran Covid-19 dan akan

menyampaikan temuan-temuan terbaru. (WHO, 2020).

11
3. Alur penanganan pasien Covid-19

a. Alur pasien

Pasien masuk ke Rumah Sakit melalui pintu utama yakni

dapat melalui IGD atau melalui area rawat jalan (Rogayah, R. 2020,

p. 6). Proses masuknya pasien melalui pintu utama tersebut dapat

melalui tiga cara yaitu :

1) Langsung ke Rumah Sakit (atas permintaan pasien sendiri dan

tanpa perjanjian).

Pasien yang masuk ke Rumah Sakit melalui mekanisme

ini harus melalui proses skrining. Bila dari hasil skrining

dicurigai Covid-19 maka pasien diarahkan menuju triase IGD

atau rawat jalan khusus Covid-19. Sebaliknya bila dari skrining

tidak dicurigai Covid-19 maka pasien diarahkan menuju triase

IGD atau rawat jalan non Covid-19 sesuai kebutuhan pasien.

2) Melalui rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP) atau (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut

(FKRTL).

a) Rujukan pasien suspek atau konfirmasi Covid-19 tidak

perlu dilakukan skrining dan langsung diarahkan ke triase

Covid-19.

b) Rujukan pasien kasus non Covid-19 yang dengan hasil

pemeriksaan Covid-19 negatif atau yang belum dilakukan

pemeriksaan Covid-19 tetap harus melewati proses

12
skrining.

3) Melalui registrasi online.

Pasien yang masuk ke Rumah Sakit melalui registrasi

online diharuskan mengisi kajian mandiri terkait Covid-19, bila

terindikasi gejala Covid-19 langsung diarahkan ke triase rawat

jalan Covid-19. Sedangkan pasien dengan hasil assessment

tidak terkait Covid-19 tetap melalui proses skrining

b. Skrining

Skrining merupakan proses penapisan pasien di mana seorang

individu dievaluasi dan disaring menggunakan kriteria gejala dan

riwayat epidemiologis, untuk menentukan pasien tersebut masuk ke

dalam kategori dicurigai Covid-19 atau bukan (Rogayah, R. 2020, p.

7).

Tujuan skrining :

1) Memisahkan pasien yang dicurigai Covid-19 dengan pasien

non Covid-19.

2) Mengurangi pajanan untuk pasien lain, pengunjung dan

petugas Rumah Sakit.

3) Membantu mencegah penyebaran penyakit di dalam fasilitas

kesehatan.

4) Memastikan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

digunakan sesuai pedoman penggunaan APD.

13
Skrining dilakukan pada semua orang yang mengunjungi

Rumah Sakit (pasien, petugas Rumah Sakit atau pengunjung Rumah

Sakit lainnya).

c. Triase

Pada prinsipnya proses triase adalah untuk mengidentifikasi

pasien yang memerlukan intervensi medis segera, pasien yang dapat

menunggu, atau pasien yang mungkin perlu dirujuk ke fasilitas

kesehatan tertentu berdasarkan kondisi klinis pasien (Rogayah, R.

2020, p. 11).

Triase dilakukan di pintu masuk pasien yaitu di IGD dan rawat

jalan. Tindakan yang dilakukan pada triase IGD khusus Covid-19

selain untuk penanganan kegawatdaruratan pasien adalah untuk

menentukan derajat infeksi Covid-19 yang dideritanya, melalui

anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan

penunjang pasien, sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian

Covid-19.

Tindakan triase rawat jalan khusus Covid-19 dilakukan untuk

menentukan derajat infeksi Covid-19 yang dideritanya, melalui

anamnesis lengkap dan pemeriksaan fisik maupun pemeriksaan

penunjang pasien, sesuai tata laksana manejemen.

4. Rumah Sakit

a. Pengertian

Rumah sakit adalah bagian yang amat penting dari suatu

sistem kesehatan. Dalam jejaring kerja pelayanan kesehatan, rumah

14
sakit menjadi simpul utama yang berfungsi sebagai pusat rujukan.

Rumah sakit adalah organisasi yang bersifat padat karya, padat

modal, padat teknologi, dan padat keterampilan. Menurut WHO

rumah sakit adalah institusi yang merupakan bagian integral dari

organisasi kesehatan dan organisasi sosial berfungsi mengadakan

pelayanan kesehatan yang lengkap, baik kuratif maupun preventif

bagi pasien rawat jalan dan rawat inap melalui kegiatan pelayanan

medis serta perawatan.

Menurut Depkes RI (2010) pengertian rumah sakit adalah

sebagai berikut:

1) Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan

masyarakat, pendidikan serta penelitian kedokteran

diselenggarakan.

2) Rumah sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri dari

tenaga medis professional yang terorganisir serta sarana

kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan

kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,

diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh

pasien.

3) Rumah sakit adalah dimana tempat orang sakit mencari dan

menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana

pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan

tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan.

4) Rumah sakit adalah sarana upaya kesehatan

15
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat

dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan

penelitian.

b. Klasifikasi Rumah Sakit

Klasifikasi Rumah Sakit adalah pengelompokan kelas

Rumah Sakit berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan.

Dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara

berjenjang dan fungsi rujukan, rumah sakit umum dan rumah sakit

khusus diklasifikasikan berdasarkan fasilitas dan kemampuan

pelayanan Rumah Sakit (Permenkes Nomor

340/MENKES/PER/III/2010).

Klasifikasi Rumah Sakit umum terdiri atas :

1) Rumah Sakit umum kelas A

Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4

(empat), Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima)

Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 (dua belas)

Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 (tiga belas)

Pelayanan Medik Sub Spesialis.

Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum

Kelas meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat

Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan

Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain,

Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik

16
Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan,

Pelayanan Penunjang Klinik, dan Pelayanan Penunjang Non

Klinik.

a) Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik

Dasar, Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan

Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana. Pelayanan

Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan

gawat darurat 24 (dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh)

hari seminggu dengan kemampuan melakukan

pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat,

melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan

standar.

b) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari

Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Bedah,

Obstetri dan Ginekologi.

c) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari

Pelayanan Anestesiologi, Radiologi, Rehabilitasi

Medik, Patologi Klinik dan Patologi Anatomi.

d) Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya

terdiri dari Pelayanan Mata, Telinga Hidung

Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh Darah,

Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru,

Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik dan

Kedokteran Forensik.

17
e) Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdiri dari

Pelayanan Bedah Mulut, Konservasi/Endodonsi,

Periodonti, Orthodonti, Prosthodonti, Pedodonsi dan

Penyakit Mulut.

f) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari

pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.

g) Pelayanan Medik Subspesialis terdiri dari

Subspesialis Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan

Anak, Obstetri dan Ginekologi, Mata, Telinga Hidung

Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh Darah,

Kulit dan Kelamin, Jiwa, Paru, Orthopedi dan Gigi

Mulut.

h) Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan

Intensif, Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi

Instrumen dan Rekam Medik.

i) Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari

pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga/ Dapur, Teknik

dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah,

Gudang, Ambulance, perundang-undangan.

j) Jumlah tempat tidur minimal 400 (empat ratus) buah.

2) Rumah Sakit umum kelas B

Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4

(empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat)

18
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan)

Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan

Medik Subspesialis Dasar. Kriteria, fasilitas dan kemampuan

Rumah Sakit Umum Kelas B meliputi Pelayanan Medik

Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik

Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik,

Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis

Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan

Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik

dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur

minimal 200 (dua ratus) buah.

3) Rumah Sakit umum kelas C;

Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4

(empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 (empat)

Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Kriteria, fasilitas dan

kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas C meliputi

Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat,

Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis

Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut,

Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan

Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.

Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah.

19
4) Rumah Sakit umum kelas D.

Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 2

(dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar. Kriteria, fasilitas

dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas D meliputi

Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat,

Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Keperawatan

dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan

Penunjang Non Klinik. Jumlah tempat tidur minimal 50

(lima puluh) buah.

5. Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Gambar 2.1. Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari


Sumber : Instagram @rsal_manokwari

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari merupakan Rumah Sakit Tingkat 4/ Kelas Tipe-D milik TNI

20
Angkatan Laut yang berada di wilayah Fasharkan TNI AL Manokwari,

yang mempunyai tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan dan

dukungan kesehatan bagi anggota yang berdinas di Fasharkan TNI AL

Manokwari beserta keluarganya serta masyarakat umum di kota

Manokwari. Berdasarkan Surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Manokwari Nomor : 800/270/IV/2017 tentang Hasil Pelaksanaan

Visitasi Peningkatan Kelas Tipe-D, maka Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas Tipe-D. Dalam

pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari diatur dengan Keputusan Bupati Manokwari Nomor :

444.5/237/5/2017 tentang Pemberian Izin Perpanjangan Operasional

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

Rumkital dr. Azhar Zahir berada di wilayah Kabupaten

Manokwari yang terletak di kota Manokwari (Ibukota Provinsi Papua

Barat) luas tanah serta bangunan Rumkital dr. Azhar Zahir adalah

64.158 m² / ± 25.000 m², Rumkital dr. Azhar Zahir mempunyai kapasitas

111 tempat tidur (TT) yang tersebar di ruangan - ruangan yang terdiri

dari Ruang VVIP, Ruang VIP, Ruang Kelas I, Ruang Kelas II, Ruang

Kelas III, Ruang Isolasi, Ruang Operasi dan Ruang Bersalin. Disamping

itu juga terdapat fasilitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 Jam, Rawat

Jalan, Rawat Inap, Laboratorium, Radiologi, Farmasi, Instalasi Gizi, dan

Pemulasaran Jenazah.

Adapun pelayanan yang ada di Rumkital dr. Azhar Zahir antara lain :

a. Pelayanan medik dasar / umum

21
b. Pelayanan medik gigi mulut

c. Pelayanan KIA/KB

d. Pelayanan Gawat Darurat Umum 24 jam & 7 hari seminggu

e. Penyakit dalam

f. Kesehatan anak

g. Bedah

h. Obstetri dan ginekologi

i. Radiologi

j. Rehabilitasi Medik

k. Pelayanan farmasi

l. Sterilisasi / CSSD

m. Rekam medik

n. Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan fasilitas

o. Pengelolaan limbah / kesehatan lingkungan

p. Sistem informasi dan komunikasi / SIRS / IT

q. Pemulasaran jenazah

r. Emergensi

Struktur organisasi adalah suatu susunan komponen atau unit

kerja dalam sebuah organisasi. Struktur organisasi menunjukan bahwa

adanya pembagian kerja dan bagaimana fungsi atau kegiatan berbeda

yang dikoordinasikan. Setiap instansi memiliki strukutur organisasi

instansi tersebut. Struktur organisasi memberikan fungsi dan tugasnya

tersendiri. Sehingga jika terdapat suatu komponen itu baik maka akan

berpengaruh juga terhadap organisasi tersebut.

22
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumkital
dr. Azhar Zahir Manokwari

Tugas pokok Kepala Rumah Sakit TNI AL Dr. Azhar Zahir

Manokwari (Karumkital dr. Azhar Zahir Manokwari ) adalah sebagai

berikut :

a. Merumuskan dan menyususun ketentuan pelaksanaan pembinaan

kesehatan yang efektif di lingkungkungan Rumkital Dr. Azhar

Zahir Manokwari berikut permintaan sarana dan prasarana

berdasarkan ketentuan pelaksanaan dari Kepala Fasilitas

23
Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal-kapal TNI AL (Kafasharkan)

Manokwari.

b. Menyusun dan menyiapkan rencana dan program pembinaan

kesehatan sebagai bahan penyusunan renacan dan program kerja

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

c. Menyusun rencana dan program pelaksanaan berdasarkan rencana

dan program Fasharkan Manokwari.

d. Menyusun rencana dan program pelaksanaan dukungan kesehatan

dalam lingkungan Fasharkan Manokwari.

e. Meyelenggarakan dan melaksanakan pelayanan kesehatan bagi

personel TNI AL dan keluarganya yang berdomisili di Manokwari

dan sekitarnya.

f. Mengatur prosedur pelayanan kesehatan sesuai sistem

hospitalisasi yang berlaku.

g. Melaksanakan pembinaan personel dan meterial yang berada di

bawah tanggung jawabnya guna mencapai hasil secara optimal

dan tepat.

h. Mengadakan koordinasi kesamping dengan rumah sakit setingkat.

Balai Pengobatan dan koordinasi ke atas sesuai sistem rujukkan

serta koordinasi dengan instansi lain seprofesi sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

i. Menyusun program kerja dan anggaran Rumkital Dr. Azhar Zahir

Manokwari berdasarkan prgram kerja dan anggaran Fasaharkan

Manokwari.

24
j. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan programnya sehingga

terjamin pencapaian sasaran dengan berhasil dan berdaya guna.

k. Mengajukan pertimbangan / saran kepada Kafasharkan

Manokwari, khususnya mengenai hal-hal yang berhubungan

dengan bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Karumkital Dr. Azhar Zahir Manokwari

dibantu oleh :

a. Kepala Administrasi Medis (Kaminmed)

b. Kepala Tata Usaha (Ka TU)

c. Kepala Urusan Kesehatan Keangkatan Lautan (Kaur Kesla)

d. Kepala Urusan Unit Gawat Darurat (Kaur UGD)

e. Kepala Urusan Klinik (Kaur Klinik)

f. Kepala Urusan Perawat (Kaur Wat)

g. Kepala Urusan Pembinaan dan Perawatan (Kaur Binwat)

h. Kepala Urusan Penunjang Klinik (Kaur Jangklinik)

Kepala Administrasi Medis (Kaminmed) memiliki tugas pokok

untuk membantu Karumkital Dr. Azhar Zahir Manokwari dalam

melaksanakan pelayanan dalam bidang pencatatan, pengolahan dan

pelaporan data medis pasien.

Kepala Tata Usaha (Ka TU) memiliki tugas pokok untuk

membantu Karumkital Dr. Azhar Zahir Manokwari dibidang Tata Usaha

dalam lingkungan Rumkital dalam rangka melaksanakan tugas dan

kewajibannya.

25
Kepala Urusan Kesehatan Keangkatan Lautan (Kaur Kesla)

memiliki kewenangan untuk membantu Karumkit Dr. Azhar Zahir

Manokwari dibidang pelayanan kesehatan keangkatan lautan dalam

lingkungan Rumkital dalam rangka melaksanakan tugas dan

kewajibannya.

Kepala Urusan Unit gawat Darurat (Kaur UGD) memiliki

kewenangan untuk membantu Karumkit Dr. Azhar Zahir Manokwari

dibidang pelayanan Unit Gawat Darurat dengan uraian kegiatan sebagai

berikut :

a. Merencanakan dan menyiapkan sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk terlaksananya pelayanan kesehatan kesehatan

gawat darurat.

b. Mengadakan pengumpulan, pengolahan, pelaporan serta

penyimpanan data yang diperlukan dalam rangka pelaksananaan

pembinaan kesehatan gawat darurat.

c. Mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan

program kesehatan unit gawat darurat guna menjamin pencapaian

sasaran programnya secara berhasil guna dan berdaya guna.

Kepala Urusan klinik (Kaur Klinik) memiliki kewenangan untuk

membantu Karumkit Dr. Azhar Zahir Manokwari dibidang pelayanan

poliklinik di Rumkital Dr. Azhar Zahir Manokwari dengan uraian

kegiatan sebagai berikut :

a. Menyusun rencana dan program pelaksanaan pelayanan

poliklinik.

26
b. Mengajukan renana kebutuhan material kesehatan penderita

berobat jalan.

c. Melaksanakan pengumpulan data kesehatan penderita berobat

jalan.

d. Memelihara kerjasama dan koordinasi yang baik dengan bagian

lain.

Kepala Urusan Perawatan (Kaur Wat) memiliki kewenangan

untuk membantu Karumkit Dr. Azhar Zahir Manokwari dibidang

pelayanan rawat jalan dan rawat inap dengan uraian kegiatan sebagai

berikut :

a. Bertanggungjawab atas pengajuan rencana kebutuhan material

kesehatan untuk keperluan perawatan.

b. Bertanggungjawab atas pengumpulan dan pelaporan data medik

penderita rawat jalan dan rawat inap.

c. Bertanggungjawab atas pemeliharaan kerjasama dan koordinasi

yang baik dengan bagian lain.

d. Bertanggungjawab atas pengawasan dan pelaksanaan rujukan

penderita ke Rumah Sakit lain.

Kepala Urusan Pembinaan pembinaan perawar (Kaur Biwat)

memiliki kewenagan untuk membantu untuk membatu Karumkital Dr.

Azhar Zahir Manokwari dibidang pelayanan pembinaan dan perawat

dengan uraian kegiatan sebagai berikut :

a. Merencanakan dan menyiapkan sarana dan prasarana yang

diperlukan untuk pembinaan kepada pasien dan keluarganya.

27
b. Bertanggungjawab atas pencatatan registrasi keperawatan yang

menyangkut masalah pembinaan pasien terkait bidangnya.

c. Melaporkan semua kegiatan yang terjadi di lingkungan wilayah

pengawasannya yang berhubungan dengan binwat kepada Kaur

Binwat.

d. Mengadakan koordinasi dengan bagian lain yang berhubungan

dengan bidang tugasnya.

Kepala Urusan Penunjang Klinik (Kaur Jang Klinik) memiliki

kewenangan untuk membantu Karumkit Dr. Azhar Zahir Manokwari

dibidang pelayanan pemeriksaan dan sarana penunjang klinis dengan

uraian kegiatan sebagai berikut:

a. Mengkoordinir penyelenggaraan pelaksanaan sarana pendukung

laboratorium, radiologi dan kegiatan yang berkaitan dengan gizi.

b. Meyusun rencana dan program pelaksanaan pelayanan

laboratorium, radiologi dan dapur gizi.

c. Mengajukan rencana kebutuhan material kesehatan yang berkaitan

dengan bidangnya.

d. Bertanggungjawab atas kegiatan pencatatan dan pelaporan hasil

kerja kegiatan pelayanan laboratorium, radiologi dan peningkatan

gizi.

B. KERANGKA TEORI

Model yang sering dipakai sebagai kerangka acuan dalam

melakukan strategi pelaksanaan evaluasi suatu program adalah model

evaluasi dari Donabedian. Model ini menekankan pada beberapa aspek

28
atau dimensi dalam melakukan penilaian atau evaluasi, yaitu: Struktur/Input,

Proses, Output, dan outcome. Karateristik Evaluasi pelayanan kesehatan

menurut Donabedian (1966) dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu Input,

Proses dan Output.

INPUT
SDM
Peralatan
Keuangan
Fasilitas

PROSES
Perencanaan
Pelaksanaan Evaluasi Program
Pemantauan
Evaluasi

OUTPUT
Hasil/Pencapaian

Gambar 2.3 Evaluasi Pelayanan Kesehatan


(Sumber Donabedian, 1966)

C. KERANGKA KONSEP

SOP

Tahapan Penanganan Pasien

Alur Penanganan Pasien Covid-19


Di Rumkital Dr. Azhar Zahir
Fasilitas
Manokwari

SDM

29
Gambar 2.4 Kerangka Konsep

30
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan studi alur penanganan pasien

Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

Alasan peneliti memilih Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari sebagai lokasi

penelitian adalah karena Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari merupakan

salah satu rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kota Manokwari.

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober Tahun 2022

D. Informan Penelitian

Informan adalah suatu bagian dari keseluruhan serta karakteristik yang

dimiliki oleh sebuah Populasi. Jika Populasi tersebut besar, sehingga para

peneliti tentunya tidak memungkinkan untuk mempelajari keseluruhan yang

terdapat pada populasi tersebut oleh karena beberapa kendala yang akan di

hadapkan nantinya seperti keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka dalam

hal ini perlunya menggunakan informan yang di ambil dari populasi itu.

30
Selanjutnya, apa yang dipelajari dari informan tersebut maka akan

mendapatkan kesimpulan yang nantinya di berlakukan untuk Populasi. Oleh

karena itu informan yang di dapatkan dari Populasi memang harus benar-

benar representatif (mewakili) Sugiyono (2008: 118.)

Jumlah informan yang di ambil sebanyak 5 orang Informan utama

dalam penelitian ini adalah Kepala Rumah Sakit (informan kunci),

Penanggung jawab Nakes skrining, Ketua Komite PPI, Kepala Personalia

dan Kepala Penunjang Medis di Rumkital Dr. Azhar Zahir Manokwari.

Informan-informan tersebut dipilih berdasarkan prinsip yang berlaku,

yaitu :

1. Kesesuaian yaitu informan dipilih berdasarkan pengetahuan yang

dimiliki yang berkaitan dengan topic penelitian yang sedang

dilakukan.

2. Kecukupan yaitu informan yang dipilih harus memenuhi kategori-

kategori yang berkaitan dengan penelitian, seperti : pendidikan,

pengetahuan, pengalaman dan jabatan.

31
E. Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel Dan Skala

Pengukuran

Tabel 3.1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional Variabel dan Skala


Pengukuran

No Variabel Definisi Operasional Pengukuran


Penelitian
1 SOP Alat pengendalian layanan yang diberikan Observasi dan
pada pasien dalam hal layanan kesehatan wawancara
dan pelayanan administrasi yang bertujuan 
menciptakan komitmen pekerjaan dalam
mewujudkan terlaksananya skrining awal
pasien Covid-19 sebagai alat penilaian
kinerja yang bersifat internal dan eksternal
2 Tahapan Proses Penampisan pasien dimana seorang Observasi dan
Skrining individu dievaluasi dan disaring wawancara
menggunakan kriteria gejala dan Riwayat
epidemiologis, untuk menentukan pasien
tersebut masuk dalam kategori dicurigai
Covid-19.

3 Fasilitas Adalah peralatan yang digunakan untuk Observasi dan


menjalankan skrining awal pada pasien Wawancara
agar membantu penanganan dan
pencegahan penyebaran virus Covid-19 di
Rumkital Dr. Azhar Zahir Manokwari.
4 SDM Sumber daya kesehatan dalam Wawancara
melaksanakan tahapan skrining dan Dan observasi
mengelola fasilitas skrining Covid-19 di
Rumkital Dr. Azhar Zahir Manokwari.
5 Covid-19 Covid-19 adalah virus jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia yang dapat menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat.

32
F. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen dan lainnya

(Moleong, 2007: 157). Dengan demikian, sumber data penelitian yang

bersifat kualitatif dalam penelitian ini adalah Sumber data primer dan Sumber

data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara

langsung melalui wawancara dengan responden atau informan

lapangan. Sumber data primer yang berkaitan dengan penelitian ini

yaitu Petugas Kesehatan di Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) dr. Azhar

Zahir Manokwari. Sumber data diperoleh melalui proses wawancara

mendalam (indepth interview) dan pengamatan langsung terhadap

informan dengan menggunakan alat bantu handphone dan pedoman

wawancara yang telah disiapkan.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak

langsung dari sumbernya, yaitu buku-buku, makalah-makalah

penelitian, dokumen dan sumber lain yang relevan. Data sekunder

yang telah peneliti gunakan berupa dokumen diperoleh dari instansi

terkait pihak rumah sakit setempat melalui telaah dokumen yang

berkaitan dengan SOP penanganan pasien Covid-19 yang digunakan

33
sebagai data pendukung dan pelengkap dari data primer yang ada

relevansinya dengan keperluan penelitian ini.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan dalam

mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006).

Di dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen penelitian

berupa wawancara mendalam menggunakan kuesioner terbuka atau pedoman

wawancara untuk mengetahui tentang penanganan pasien Covid-19 di Rumah

Sakit TNI AL (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari.

Adapun instrument pengumpulan data pada penelitian ini sebagai

berikut :

1. Pedoman Wawancara mendalam

Wawancara dalam penelitian ini dengan melakukan

wawancara kepada 5 orang Informan dari Rumkital Dr. Azhar

Zahir Manokwari terdiri dari Kepala Rumah Sakit, penanggung

jawab Nakes skrining, Ketua Komite PPI, Kepala Personalia dan

Kepala Penunjang Medis.

Pedoman ini sebagai acuan untuk melakukan wawancara

berkaitan dengan rumusan penelitian, pedoman ini dimaksudkan

untuk mendapatkan data data penelitian yang dijadikan data utama

pada penelitian ini.

2. Pedoman Observasi

34
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah

mengamati secara langsung yang berkaitan dengan pelaksanaan

pelayanan Skrining awal pasien pada masa pandemi Covid-19 di

Rumkital Dr. Azhar Zahir Manokwari.

Teknik observasi ini dilaksanakan untuk mendapatkan data

data yang diperlukan terutama yang berkaitan dengan

permasalahan yang sudah dirumuskan sebelumnya, sehingga dapat

dijadikan tolak ukur dalam penyusunan hasil laporan penelitian.

H. Metode Pengambilan Data

Metode pengambilan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah

mendapatkan data. Tanpa mengetahui metode pengambilan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang

diterapkan. Dalam penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati, maka metode yang digunakan untuk proses

pengambilan data dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi Langsung

Observasi yang dilakukan peneliti adalah observasi

langsung di Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari dengan menekankan fokus dari observasi terlebih

dahulu yaitu alur penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit

TNI AL (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari

35
Berkaitan dengan observasi ini, peneliti telah menetapkan

aspek-aspek tingkah laku yang hendak diobservasi yang

kemudian peneliti merinci dalam bentuk pedoman agar lebih

memudahkan peneliti dalam pengisian kuesioner observasi.

Namun demikian, tidak menutup kemungkinan bagi peneliti

untuk mencatat hal-hal lain yang belum dirumuskan dalam

instrumen observasi.

b. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam (in dept interview) merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

topik tertentu (Sugiyono, 2006: 317). Wawancara ini digunakan

untuk mengungkapkan data tentang alur penanganan pasien

Covid-19 di Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari dan juga hambatan-hambatan yang muncul dalam

pelaksanaan pelayanan kesehatan tersebut.

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu, dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar atau

karya-karya monumental dari seseorang. Dalam penelitian ini,

studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan

mengumpulkan data melalui sumber-sumber tertulis misalnya

36
dokumen-dokumen resmi, makalah-makalah penelitian dan

buku-buku yang relevan dengan penelitian ini.

Studi dokumentasi resmi yang dilakukan peneliti adalah

mengumpulkan data melalui pencatatan atau data-data tertulis

yang berhubungan dengan alur penanganan pasien Covid-19 di

Rumah Sakit TNI AL (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari

I. Metode Pengolahan Data

Dalam penelitian kualitatif, data hasil wawancara hasil observasi dan

telaah data sekunder dikumpulkan kemudian di bandingkan dengan berbagai

literature (kepustakaan), penyajian data disajikan dalam bentuk narasi sesuai

dengan variabel-variabel penelitian.

Menurut Miles dan Huberman (1992), dalam Sugiyono (2012), teknik

analisis data kuantitatif berbeda dengan penelitian kualitatif, Analisis

kualitatif data dalam penelitian kualitatif, meliputi:

1. Reduksi Data

Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan

perhatian untuk menyederhanakan, mengabsrakkan dan

transformasi data yang muncul dari catatan-catatan tertulis

selama dilapangan. Tujuannya adalah agar data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas terkait

topic yang sedang dibahas.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya yaitu

penyajian data (data display). Penyajian data sebagai

37
sekumpulan informasi yang telah tersusun akan memberi

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Penyajian data

yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah

dalam bentuk teks naratif (narasi).

3. Penarikan Kesimpulan/ Verifikasi

Kegiatan ketiga yang penting adalah menarik kesimpulan

dan verifikasi. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan

membuat kesimpulan secara umum dari data dalam uraian

singkat yang telah disajikan sebelumnya

J. Metode Analisis Data

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik

analisis data berupa analisis data sekunder dan data primer hasil wawancara

yang kemudian di uraikan dalam bentuk analisis deskriptif selanjutnya

disusun sebagai hasil penelitian.

38
K. Jadwal Penelitian

Penelitian alur penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI AL

(Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari ini dilakukan dalam beberapa

tahapan, yang meliputi tahap pra penelitian, tahap penelitian, dan tahap

analisis.

Adapun uraian untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:

TAHAP Mengurus
PRA Perijinan dan Studi Menyusun
PENELITIAN Studi Pendahuluan Proposal
Pendahuluan Penelitian

Menyusun Mengurus
Pedoman Perijinan
Wawancara Penelitian

TAHAP
Mempersiapakan Melakukan
PENELITIAN Perlengkapan Pendekatan Memilih
Penelitian dengan tenaga Responden
kesehatan di
Rumkital dr.
Azhar Zahir
Melakukan
Wawancara
Mendalam

TAHAP ANALISIS Menyusun Laporan


Melakukan Analisis Data
dan Membuat Simpulan Penelitian

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian

39
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Kabupaten Manokwari

Manokwari adalah kabupaten dan ibu kota Provinsi Papua Barat

di Indonesia. Manokwari juga dikenal dengan sebutan Kota Injil, karena

Injil disebarkan pertama kali di Tanah Papua melalui Pulau Mansinam

yang terletak di Kabupaten Manokwari pada tanggal 5 Februari 1855,

dibawa oleh dua missionaris Jerman yaitu Carel Willem Ottow dan

Johann Gottlob Geissler.

MANOKWARI

Gambar 4.1 Peta Lokasi Kota Manokwari


Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Manokwari_(kota)

Manokwari terletak di bagian kepala burung Pulau Papua pada

posisi koordinat 0°52′S 134°05′E. Memiliki topografi dataran rendah,

perbukitan serta pegunungan yang kaya akan potensi sumber daya alam.

40
Secara geografis Manokwari berbatasan dengan Samudera Pasifik di

sebelah utara, Kabupaten Teluk Wondama di sebelah timur, Kabupaten

Teluk Bintuni di sebelah selatan dan Kabupaten Sorong serta

Kabupaten Sorong Selatan di sebelah barat.

Secara Administrasi Kabupaten Manokwari terdiri dari 9

Kecamatan, 9 Kelurahan dan 151 Kampung. Kabupaten ini memiliki

luas wilayah 14.250,94 km² dan berpenduduk sebanyak kurang lebih

192.663 jiwa (2020).

Gambar 4.2 Peta Administrasi Kabupaten Manokwari


Sumber: https://papuabarat.bpk.go.id/peta-administrasi

2. Rumah Sakit TNI AL dr. Azhar Zahir Manokwari

a. Profil Rumah Sakit TNI AL dr. Azhar Zahir Manokwari

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar

Zahir Manokwari merupakan Rumah Sakit tingkat 4 atau Kelas

41
Tipe-D milik TNI Angkatan Laut yang berada di wilayah Fasilitas

Pemeliharaan dan Perbaikan (Fasharkan) TNI AL Manokwari di

Jalan Serma Suwandi No. 01, Kelurahan Sanggeng, Kecamatan

Manokwari Barat, Provinsi Papua Barat.

RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR


MANOKWARI

Gambar 4.3 Lokasi Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari


Sumber: https://www.google.co.id/maps

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari mempunyai tugas dan

tanggung jawab memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan

bagi anggota yang berdinas di Fasharkan TNI AL Manokwari

beserta keluarganya serta masyarakat umum di kota Manokwari.

Berdasarkan Surat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten

Manokwari Nomor: 800/270/IV/2017 tentang Hasil Pelaksanaan

Visitasi Peningkatan Kelas Tipe-D, maka Rumkital dr. Azhar

Zahir Manokwari ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas Tipe-D.

42
Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di Rumkital dr.

Azhar Zahir Manokwari diatur dengan Keputusan Bupati

Manokwari Nomor: 444.5/237/5/2017 tentang Pemberian Izin

Perpanjangan Operasional Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

b. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Rumkital dr. Azhar Zahir yang terletak di kota Manokwari

memiliki luas tanah ± 64.158 m² dan bangunan 25.000 m²

mempunyai Fasilitas Kesehatan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana Rumkital dr. Azhar Zahir


Manokwari

NO FASILITAS KESEHATAN JUMLAH (UNIT)

1 Poliklinik Umum 1
2 Poliklinik Gigi 1
3 Poliklinik KIA 1
4 Poliklinik Bedah 1
5 Poliklinik Syaraf 1
6 Poliklinik Penyakit Dalam 1
7 Poliklinik Anak 1
8 Laboratorium 1
9 Apotik 1
10 Gudang Obat 1
11 Ruang Bersalin 1
12 Ruang IGD 1
13 Ruang Operasi 1
14 Ruang Rontgen 1
15 Ruang MCU 1
16 Ruang Rawat Inap 1
17 Ruang ICU 1
18 Ruang Vaksin 1
19 Ruang Isolasi 1
20 Kamar Jenazah 1

Sumber: Profil Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari 2021

43
c. Sumber Daya Manusia (SDM)

Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk

memberikan pelayanan dan dukungan kesehatan bagi anggota

yang berdinas di Fasharkan TNI AL Manokwari beserta

keluarganya serta masyarakat umum di kota Manokwari.

Rumkital dr. Azhar Zahir memiliki SDM sebanyak 206 orang

yang terdiri dari Tenaga Medis maupun Non Medis,

B. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Informan

Dalam penelitian tentang Studi Alur Penanganan pasien Covid-19

di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari. Dapat diperoleh data tentang

Informan yang terbagi atas Informan Pejabat Rumkital dr. Azhar Zahir

dan Informan Pasien dan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang pernah

terpapar Covid-19, dengan data sebagai berikut:

Tabel. 4.3 Karakteristik informan Pejabat Rumkital dr. Azhar Zahir.

JENIS
NO INFORMAN USIA JABATAN
KELAMIN
Karumkital
1 Informan 1 40 Thn Laki-laki
dr. Azhar Zahir
Kepala Bagian
2 Informan 2 45 Thn Perempuan
Keperawatan
3 Informan 3 42 Thn Perempuan Ketua Komite PPI

4 Informan 4 29 Thn Laki-laki Kepala Personalia

Kepala
5 Informan 5 43 Thn Laki-laki
Penunjang Medis

Sumber : Data Primer 2022

44
Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa informan

merupakan Pejabat Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari dengan

jabatan Kepala Rumah Sakit TNI AL (Karumkital), Kepala Bagian

Keperawatan, Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

(PPI), Kepala Personalia dan Kepala Penunjang Medis.

Tabel. 4.4 Karakteristik informan Pasien dan Nakes yang pernah


terpapar Covid-19.

JENIS
NO INFORMAN USIA KET.
KELAMIN
1 Informan 6 33 Thn Perempuan Pasien
2 Informan 7 60 Thn Perempuan Pasien
3 Informan 8 31 Thn Perempuan Nakes
4 Informan 9 32 Thn Perempuan Nakes
5 Informan 10 23 Thn Laki-laki Nakes
6 Informan 11 30 Thn Laki-laki Nakes
7 Informan 12 30 Thn Perempuan Nakes
8 Informan 13 35 Thn Perempuan Nakes
9 Informan 14 31 Thn Perempuan Nakes
10 Informan 15 39 Thn Perempuan Nakes

Sumber : Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa informan

merupakan Pasien dan Tenaga Kesehatan yang pernah terpapar Covid-

19 dan pernah dirawat di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari dengan

rincian Pasien 2 (dua) orang dan Nakes 7 (tujuh) orang. Usia dari

informan tersebut tidak sama dimana usia termuda 23 tahun dan yang

tertua 60 tahun. Sedangkan untuk jenis kelamin dari masing-masing

Informan adalah laki-laki 2 (dua) orang dan perempuan 8 (delapan)

orang.

2. Hasil Wawancara

45
Hasil wawancara mendalam kepada Informan sebagai berikut:

a. Standard Operating Procedure (SOP) penanganan pasien Covid-

19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

1) Apakah Penaganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar

Zahir Manokwari sudah sesuai dengan Pedoman Pelayanan

Rumah Sakit Pada Masa Pandemi Covid-19?

“Iya, Isi dan SOP yang dibuat berdasarkan pedoman yang

berasal dari Kemenkes” (Informan 1)

“Iya kita jalankan sesuai SOP Kemenkes” (Informan 2)

“Iya Kita membuat SOP Pelayanan/Penanganan Pasien


Covid-19 di Rumkital dr Azhar Zahir berdasarkan buku
Panduan Covid-19” (Informan 3)

2) Bagaimana penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-19 di

Rumkital dr Azhar Zahir?

“Adanya Petugas Skrining yang ditempatkan di depan


pintu masuk area rumah sakit untuk melaksanakan Skring
kepada pasien dan petugas yg masuk dan ke rumah sakit
dan pembatasan pengunjung yang masuk ke area Rumkital
dr. Azhar Zahir” (Informan 1)

“SOP yang dilakukan di Rumkital dr. Azhar Zahir pasien


masuk di IGD kemudian di lakukan Skrining apabila
memiliki gejala Suspek Covid-19 pasien akan diarahkan di
Ruang Transit dan dilakukan pengambilan Swab Antigen
oleh petugas Laboratorium setelah didapatkan hasil (+)
maka pasien akan langsung dipindahkan ke ruang Isolasi
Covid-19. Jika Negatif dan gejala tidak mengarah pada
Covid-19, maka mengikuti prosedur pelayanan Triase
Umum. Sedangakan apabila Pasien mengarah kepada
gejala Covid-19 tetapi hasil swab antigen (-) maka
dilakukan test PCR untuk memastikan kembali apakah
pasien positif Covid-19 atau tidak” (Informan 2)

3) Apakah terdapat kendala dalam penerapan SOP Penanganan

Pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?

46
“Ada, kendala yang dihadapi adalahnya tidak adanya
ruangan Isolasi yang banyak sehingga kesiapan di Rumah
Sakit dalam menanggani pasien menggunakan Ruangan biasa
(Informan 1)

“Ada, dikarenakan banyaknya pasien yang datang dengan


gejala Covid proses skrining dilakukan cepat dengan
mengarahkan langsung pasien ke ruang Isolasi dan
pengambilan swab PCR di dalam ruang Perawatan tanpa
dilakukan Triase di IGD” (Informan 2)

“Ada, proses penampisan/skrining pasien sering kali tidak


dilakukan secara teliti sehingga ada pasien Covid19 yang
bercampur dengan pasien Non Covid19” (Informan 3)

4) Mengapa terdapat kendala dalam penerapan SOP

Penanganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?

“Pada masa awal Pandemi masih belum adanya Tim


Covid-19 dan SDM yang bertugas di Rumkital dr. Azhar
Zahir belum bisa merawat pasien Covid-19, tidak adanya
petugas Skriniing yang ditempatkan untuk memilah antara
pasien Covid-19 dan Non Covid-19, terdapat kekurangan
fasilitas atau ruang transit bagi pasien Covid-19 sehingga
masih bergabung bersama dengan pasien lainnya pada
saat di IGD”. (Informan 1)

“Adanya keterbatasan petugas dan fasilitas khusus Covid-


19 pada awal pandemi” (Informan 2)

“Dia awal Pandemi belum adanya Tim Covid-19 yang


dibentuk untuk penerapan SOP” (Informan 3)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan

bahwa penerapan Standard Operating Procedure (SOP)

penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari telah sesuai dengan Pedoman Pelayanan Rumah Sakit

Pada Masa Pandemi Covid-19 Edisi Revisi 1 yang dikeluarkan

oleh Kementerian Kesehatan RI. Namun terdapat beberapa

kendala di awal masa Pandemi dimana belum adanya Tim Covid-

47
19 yang terbentuk sesuai tugas dan tanggungjawabnya serta

kurangnya fasilitas/ruang transit bagi pasien Covid-19. Untuk bisa

merawat pasien Covid-19 dan petugas Skrining Pasien sehingga

sering kali pada proses skrining tidak akurat dilakukan karena

banyaknya pasien yang Suspek Covid-19 untuk dipindahkan ke

ruangan tanpa menunggu hasil lab PCR.

Berikut data tentang Standard Operating Procedure (SOP)

penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari.

Tabel 4.5 SOP Penanganan Pasien Covid-19 Rumkital dr. Azhar


Zahir Manokwari

NO TANGGAL
NO SOP
DOKUMEN TERBIT
1 Pelayanan Pasien SOP/PPI/61/II/2022 7 Februari
Covid-19 di RS (IGD, 2022
Rawat Jalan dan Rawat
Inap)
2 Pelayanan Selama Masa SOP/PPI/72/II/2022 7 Februari
Pandemi Covid-19 di 2022
Rumkital dr. Azhar
Zahir
3 Pengaturan Alur SOP/PPI/73/II/2022 7 Februari
Layanan Pasien Covid- 2022
19
4 Pembagian Zona Risiko SOP/PPI/74/II/2022 7 Februari
Penularan Covid-19 di 2022
Rumkital dr. Azhar
Zahir
5 Penerapan Prinsip SOP/PPI/75/II/2022 7 Februari
Pencegahan dan 2022
Pengendalian Infeksi
(PPI) Pada Masa
Pandemi Covid-19

Sumber: Arsip Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari 2021

48
b. Tahapan penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI

Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari.

1) Apakah Rumkital dr. Azhar Zahir memiliki peraturan

Tahapan penanganan Pasien Covid-19?

“Memiliki, yakni Tahapan yang ditetapkan oleh Karumkital


yang digunakan sebagai Pedoman dalam menangani
pasien Covid-19 di Rumah Sakit agar Nakes yang
menerima pasien dengan Gejala Covid-19 dapat
mendapatkan pelayanan Kesehatan yang sesuai.”
(Informan 1)

“Ada telah di buat peraturan mengenai Tahapan


Penagganan Pasien Covid-19” (Informan 2)

“Iya ada, telah dibuat oleh Komite PPI selaku


Komite yang langsung bertanggung jawab terhadap
Pencegahan Penyakit Infeksius yang beresiko terhadap
Nakes yang bekerja di Rumkital dr. Azhar Zahir”
(Informan 3)

2) Jika Iya, bagaimana penerapan alur penanganan pasien

Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?

“Pasien yang langsung datang dengan Suspek Covid


dan telah di Skrining langsung diarahkan ke Triase IGD
untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk penegakkan
diagnosa dan pemeriksaan penunjang lainnya apabila
sudah dinyatakan Terkonfirmasi Covid-19, pasien langsung
diarahkan ke ruang isolasi Covid-19 (Informan 1)

“Iya, Tahapan Penanganan Pasien yang datang atas


permintaan sendiri dijalankan sesuai dengan pedoman
yang dibuat oleh rumah Sakit mulai dari pasien datang di
Skrining ditempatkan di Ruang Transit IGD untuk di swab
Antigen kemudian setelah hasil maka pasien akan di
transfer ke ruangan isolasi covid-19. Untuk pasien-pasien
rujukan dengan hasil terkonfirmasi Covid-19 yang akan
datang tidak lagi melewati IGD tetapi langsung dibawa ke
ruang Isolasi Covid-19.” (Informan 2)

“Awalnya pasien di Skrining dulu untuk mengetahui


kondisi kesehatan dan aktivitas terakhir pasien tersebut,
selanjutnya diarahkan ke IGD untuk di swab Antigen

49
kemudian setelah hasil keluar dan dinyatakan positip Covid
maka pasien akan dibawa ke ruangan isolasi covid-19
untuk mendapatkan perawatan intensif” (Informan 3)

3) Apakah terdapat kendala dalam pelaksanaan Tahapan

Penanganan Covid 19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?

“Ya, masih ada beberapa kendala seperti pada


pasien yang suspek Covid-19 karena di Rumkital tidak
memiliki Lab PCR kami harus mengirimkan sampel ke
RSUD Provinsi Papua Barat sehingga pada saat proses
pemberian obat anti virus tidak dapat diberikan pada saat
itu juga.” (Informan 2)

Mengapa hal itu bisa terjadi?

“Karena kurangnya tempat tidur pada ruang transit


bagi pasien-pasien dengan Suspek Covid-19 sehingga
Pasien-pasien dengan Suspek covid-19 bercampur dengan
pasien-pasien lainnya. Pemeriksaan PCR yang masih
harus mengirim sampel karena tidak tersedianya alat PCR
sehingga banyak pasien yang menunggu hasil lab harus di
rawat di IGD terlebih dahulu. (Informan 1)

4) Bagaimana tahapan pelaksanaan skrining terhadap Pasien

dan petugas yang akan bertugas di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari?

“Dilakukan pengecekan suhu setiap masuk


dilingkungan kerja, dilakukan pemeriksaan swab anti gen
setiap bulan, wajib menggunakan masker dan wajib
menggunakan ID Card” (Informan 3)

5) Apakah tahapan Skrining dilakukan bagi Petugas Rumah

Sakit sebelum melaksanakan tugas yang dijalankan?

“Iya dilakukan, Menggunakan masker dan pengecekan


suhu,” (Informan 3)

6) Apakah Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Pasien yang

50
datang ke Rumah Sakit di terapkan oleh petugas Skrining?

“Diterapkan. Prokes wajib diterapkan oleh siapapun


yang ke Rumah Sakit” (Informan 3)

7) Apakah Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Petugas yang

datang ke Rumah Sakit di terapkan oleh petugas Skrining?

“Diterapkan. Prokes wajib untuk semua” (Informan 3)

8) Apa tanggapan anda tentang alur penanganan pasien Covid-

19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari? Apakah sudah

sesuai / Tidak sesuai dengan Pedoman Pelayanan Rumah

Sakit Pada Masa Pandemi Covid-19 yang dibuat oleh

Kemenkes RI? (Berikan alasan anda)

“Sudah Sesuai sesuai dengan pedoman yang


dibuat” (Informan 6)

“Penanganan cepat dan bagus, mengenai


penanganan waktu saya kena covit alhamdulillah cukup
baik. Ruangannya juga cukup baik dan pelayanannya
perawat juga cukup baik” (Informan 7)

“Sudah sesuai... Hanya saja ada keluarga pasien


yang sudah di jelaskan untuk tidak menjenguk pasien
isolasi. Tapi masih ada yg melanggar” (Informan 8)

“Sudah sesuai dengan peraturan dari kemenkes RI”


(Informan 9)

“Sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh


kemenkes dan sesuai alur yg ditetapkan oleh rumkital”
(Informan 10)

“Ya sesuai dengan pedoman” (Informan 11)

“Iya, sudah sesuai denga apa yang sudah di


sosialisasikan” (Informan 12)

“Sudah sesuai dengan Pedoman” (Informan 13)

51
“Sesuai dengan Protokol Covid-19” (Informan 14)

“Sudah sesuai, nakes sangat memperhatikan protokol


kesehatan saat akan memeriksa pasien, dengan
menggunakan APD lengkap lalu kembali mensterilkan
badan setelah memeriksa pasien” (Informan 15)

9) Apa tanggapan anda terhadap pelayanan kesehatan di

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari?

“Sudah baik dan semakin ditingkatkan” (Informan 6)

“Sudah Baik dan merawat pasien dengan senyum”


(Informan 7)

10) Perawatan apa yang anda jalani di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari agar sembuh dari Covid-19?

“Terapi dan obat-obatan, perawat memberikan obat


sesuai dengan jadwal pemberian obat, infus dan berjemur
di matahari pagi” (Informan 6)

“Ronsen dan Infus” (Informan 7)

“Pmberian anti virus dan vitamin” (Informan 8)

“Rawat inap” (Informan 9)

“Obat anti virus” (Informan 10)

“Minum obat yang teratur sesuai terapi yang di


berikan oleh dokter” (Informan 11)

“Minum obat” (Informan 12)

“Obat obatan, infus dan berjemur” (Informan 13)

“Minum obat secara teratur” (Informan 14)

“Pasang cairan, di ronsen, minum obat dan berjemur”


(Informan 15)

11) Apa saja kendala yang dihadapi dalam penanganan pasien

52
Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari

khususnya dibagian skirinning?

“Ketidakpatuhan pasien ataupun keluarga dlm


penggunaan masker dan ditiadakannya jam besuk pasein
masih susah” (Informan 2)

12) Bagaimana solusi dari kendala-kendala yang dialami dalam

penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari khususnya SDM yang terbatas?

“Membudayakan budaya memakai masker pada saat


dilingkungan Rumah Sakit dan Pengunjung pasien
dibatasi”
(Informan 2)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut diatas dapat

disimpulkan bahwa penerapan alur penanganan pasien Covid-19

di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari telah dilaksanakan sesuai pedoman/prosedur yang

telah ditetapkan Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari. Dimana

berdasarkan pernyataan dari informan 6 sampai dengan informan

15 sebagai pasien dan nakes yang pernah terpapar Covid-19 dan

di rawat di rumah sakit menyatakan bahwa penanganan dan

pelayanan yang dilakukan Petugas Kesehatan Rumkital dr. Azhar

Zahir sudah baik. Namun masih terdapat beberapa kendala karena

kurangnya tempat tidur pada ruang transit bagi pasien-pasien

dengan Suspek Covid-19 sehingga Pasien-pasien dengan Suspek

covid-19 bercampur dengan pasien-pasien lainnya. Selanjutnya

pemeriksaan PCR yang masih harus mengirim sampel ke Rumah

53
Sakit Umum Daerah Kabupaten dan Provinsi karena tidak

tersedianya alat PCR sehingga perawatan pasien terkesan lambat

karena harus menunggu keluarnya hasil Lab untuk dilakukan

penanganan di IGD.

c. Sarana prasana atau fasilitas dalam penanganan pasien Covid-19

di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari.

1) Fasilitas apa saja yang sudah ada dan yang belum ada di

Rumkital dr. Azhar Zahir dalam penanganan pasien Covid-

19?

“Fasilitas yang sudah terpenuhi saat ini adalah


Ruang Transit bagi pasien suspek Covid-19, APD bagi
tenaga Kesehatan, Ruang Isolasi bagi Pasien Covid-19,
tersedianya fasilitas cuci tangan bagi pasien dan tenaga
Kesehatan, sedangkan Fasilitas yg belum terpenuhi adalah
Ruangan Isolasi Covid-19 yang terstandar yaitu ruang
isolasi bertekanan negative. (Informan 1)

Mengapa belum adanya Ruang Isolasi Bertekanan

Negative?

“Karena penyiapan ruang Isolasi bertekanan


negative memerlukan pembiayaan yang cukup besar
sehingga hanya menggunakan Fasilitas Ruang Perawatan
VIP yang digunakan sebagai ruang Isolasi pasien Covid-
19” (Informan 1)

2) Apa saja kendala yang dihadapi dalam penanganan pasien

Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari?

“Ruangan isolasi bertekanan negatif terbatas dan


ICU pasien covid blm memadai” (Informan 2)

54
3) Bagaimana dampak terhadap pelayanan dikarenakan

terdapat ruang Isolasi yang tidak terstandar yakni

bertekanan negative?

“Banyaknya Nakes yang terpapar Covid-19,


lingkungan sekitar ruang perawatan akan terkontaminasi
Virus Covid-19 dan menurunnya pasien non covid yang
datang ke rumah sakit karena takut tertular Covid-19.”
(Informan 1)

4) Dalam satu ruang isolasi digunakan untuk berapa orang?

“Pada Tahun 2021 dimana pasien Covid-19 sedang


tingginya dalam 1 Ruangan VIP bisa terdiri dari 4 - 5
orang di dalamnya. Kondisi pasien yang dirawat dengan
gejala sedang dan sudah memiliki Hasil PCR
Terkonfirmasi Covid-19.” (Informan 2)

5) Apakah terdapat fasilitas pemeriksaan PCR Di Rumkital

dr. Azhar Zahir?

“Tidak ada hanya bisa melakukan pemeriksaan


Swab Antigen” (Informan 2)

6) Mengapa tidak ada dan Bagaimana mendapatkan Hasil PCR

bagi para penderita Suspek Covid-19?

“Dukungan pemeriksaan PCR hanya terdapat bagi


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Manokwari dan
Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat sehingga pasien-
pasien yang memerlukan Hasil PCR pengambilan sampel
dilakukan oleh petugas Laboratorium yang sudah dilatih
cara pengambilan swab dan sampelnya dikirimkan ke
Rumah Sakit Daerah Kabupaten Manokwari utk
diperiksakan PCR.” (Informan 2)

7) Berapa lama hasil PCR di terima oleh Pihak Rumkital dr.

Azhar Zahir?

“Hasil Pemeriksaan PCR diterima oleh Pihak


Rumkital dr. Azhar Zahir 1 (Satu) Hari setelah sampel

55
dikirimkan.” (Informan 2)

8) Bagaimana dengan Pemberian Obat kepada pasien Covid-

19 apakah menunggu tegaknya hasil PCR yang di dapat

oleh rumah sakit?

“Ya, Pasien diberikan terapi pengobatan antivirus


setelah tegaknya diagnosis terkonfirmasi Covid-19 dari
Hasil pemeriksaan PCR”. (Informan 2)

9) Apakah obat-obatan yang diperlukan tersedia di rumkital

dr.Azhar Zahir? Jika ada yang tidak ada bagaimana cara

mendapatkannya?

“Obat yang susah didapat adalah obat-obatan


injeksi (Remdesivir) biasanya digunakan untuk pasien
dengan gejala sedang sampai dengan berat. Untuk
Ketersediaan Obatl seperti Favipirafir dan Oseltamivir
pada saat ini banyak dikarenakan mendapat bantuan dari
Dinkes dan Diksesal. (Informan 4)

10) Bagaimana dengan kecukupan Oksigen di Rumkital dr.

Azhar Zahir?

“Pada saat pasien sedang tinggi-tingginya rumah


sakit mengalami kekurangan oksigen dikarenakan setiap
orang bisa menghabiskan 3 – 5 tabung dalam satu
harinya.” (Informan 5)

11) Bagaimana mengatasi kendala kekurangan Oksigen?

“Rumah Sakit memesan Oksigen di dua tempat


pengisian Oksigen yang berbeda serta menjemput sendiri
tabung Oksigen yang telah diisi untuk segera dibawa ke
rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan pasien yang
membutuhkan Oksiegen.”(Informan 5)

12) Sumber dana yang didapatkan oleh rumah sakit berasal dari

56
mana saja?

“Anggaran Rumkital dr. Azhar Zahir berasal APBN,


Pelayanan Masyarakat Umum dan Klaim BPJS Kesehatan
dan Klaim Covid-19 yang dibayarkan oleh Kemenkes.”
(Informan 1)

13) Apakah Rumkital dr. Azhar Zahir menerima bantuan yang

berasal dari Luar?

“Menerima bantuan berasal dari Kemenkes dan


Kemenhan” (Informan 1)

14) Berupa barang apa saja yang diterima oleh Rumkital dr.

Azhar Zahir dan bersumber dari Dana apa?

“Barang yang diterima berupa APD antara lain


Hasmat, Masker N95, Sepatu Boat, Helm Facial Face,
kacamata Goggle Glass, Sumber dana bantuan berasal
dari APBN yang diberikan oleh Kemenkes, Kemhan dan
Diksesal untuk membantu pelayanan penanganan Covid19
di Rumkital dr. Azhar Zahir. (Informan 1)

15) Apakah terdapat area Rawat Jalan, IGD, Rawat Inap,

ICU/HCU, Ruang Operasi, Ruang Bersalin khusus Covid-

19?

“Tidak Ada dikarenakan terbatasnya ruangan yang


ada di Rumah Sakit sehingga pelayanan tidak dibedakan”
(Informan 1)

16) Mengapa tidak adanya area khusus yang ditetapkan khusus

untuk pasien Covid-19?

“Dikarenakan bentuk bangunan area Rawat Jalan,


IGD, Rawat Inap, ICU/HCU, Ruang Operasi, Ruang
Bersalin yang sempit sehingga tidak memungkinkan
pembatasan ruangan dan terbatasnya Alat Kesehatan yang
terdapat di Rumkital dr. Azhar Zahir.” (Informan 1)

57
17) Apakah setiap tenaga Kesehatan yang betugas dilengkapi

dengan Alat Pelindung Diri (APD)?

“Iya wajib setiap anggota memakai APD pada saat

menangani pasien Covid-19” (Informan 1)

“Iya Wajib dan jika tidak menggunakan akan ditegur”

(Informan 3)

18) Apakah APD yang digunakan sudah sesuai Standar

Pelindung Diri (APD) Dalam Manajemen Penanganan

Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI?

“Pada awal pandemi Covid-19 belum menggunakan


APD terstandard sesuai dengan Kemenkes dikarenakan
belum adanya kesiapan dari Rumah Sakit dalam
menyiapkan APD yang sesuai standard sehingga para
tenaga Kesehatan hanya menggunakan mantel hujan,
masker bedah, tutup kepala dan sarung tangan” (Informan
1)

“Untuk pasien diwajibkan memakai masker bedah 3


ply dan diberikan hand sanitizer, sedangkan untuk tenaga
kesehatan menggunakan APD tingkat II yaitu masker bedah
3 ply, Gown, Sarung tangan karet sekali pakai, pelindung
mata/Face shield dan Headcap” (Informan 3)

19) Bagaimana solusi dari kendala-kendala dalam penggunaan

APD yang tersandard di Rumkital dr. Azhar Zahir?

“Rumah sakit mengadakan pengaadaan secara


mandiri menggunakan gaun, Masker N95, Tutup Kepala
dan Goggles Face bagi para tenaga nakes diutamakan
yang berada di IGD dan yang merawat Pasien Covid-19.”
(Informan 1)

20) Bagaimana dengan Fasilitas Gizi di Rumah Sakit apakah

pasien covid-19 terpenuhi gizinya?

58
“Pasien Covid-19 yang dirawat pada ruang isolasi
mendapatkan gizi yang seimbang untuk perawatan selama
di Rumah Sakit menu yang disajikan tidak berbeda dengan
pasien umum lainnya hanya ditambahkan buah dan tempat
makan yang digunakan adalah sekali buang sehingga tidak
ada kemungkinan digunakan oleh pasien yang lainnya.
(Informan 3)

Berdasarkan hasil wawancara diatas kepada informan 1

sampai dengan informan 5 sebagai informan kunci dapat

disimpulkan bahwa masih kurangnya sarana prasana atau fasilitas

dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari yang sesuai standard pedoman yang berlaku seperti

Ruang Isolasi Bertekanan Negative, fasilitas pemeriksaan PCR,

area Laboratorium khusus Covid-19, area Radiologi khusus

Covid-19, area bagian Gizi khusus Covid-19, area Kamar Jenazah

khusus Covid-19 dan area Pengelolaan Limbah khusus Covid-19.

d. SDM dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI

Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari.

1) Apakah di Rumkital dr. Azhar Zahir terdapat penunjukkan

Tenaga Kesehatan Khusus yang merawat pasien Covid-

19?

“Ada, dengan dibuatkan Sprin oleh Karumkital dr. Azhar


Zahir” (Informan 1)

“Ada, Tim Satgas Covid-19 yang ditunjuk oleh


karumkital” (Informan 4)

2) Apakah Nakes tersebut sudah diberikan pelatihan tentang

merawat pasien Covid-19? Jika Belum, apa yang

59
menyebabkan belum adanya pelatihan penanganan Covid-

19?

“Belum sempat mengikuti pelatihan tentang


penanganan Covid-19, tenaga kesehatan yang ada hanya
diberikan Sosialisasi tentang pelatihan pemakaian APD,
cara skrining pasien, alur pasien covid-19 dan non covid-
19 di bulan april tahun 2020 berdasarkan Panduan
Pedoman Pelayanan Pasien Covid19 yang di tetapkan
oleh Kemenkes” (Informan 4)

3) Apakah ada Tenaga Kesehatan yang terinfeksi Covid-19?

Jika ada, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

“Iya ada, karena Ketidakpatuhan dalam penggunaan


APD saat menangani pasien sehingga penularaan terjadi
kepada nakes yang merawat pasien covid19 dan tidak
menganti pakaian saat pulang ke rumah” (Informan 2)

4) Upaya yang dilakukan Tim Covid-19 Rumkital dr. Azhar

Zahir dalam menangani masalah kekurangan SDM

mengingat banyak Nakes yang terpapar Covid-19?

“Semua nakes dilibatkan dalam penanganan covid-


19 di Rumkital dr. Azhar Zahir” (Informan 1)

5) Apakah pemberian obat yang diberikan kepada pasien

sesuai dengan Pedoman Tatalaksana Covid-19?

“Sudah sesuai, Terapi Favipirafir Covid-19 dan


Variasi Treatment untuk Simptom lainnya. Pemberian
untuk antivirus sudah dimulai dari gejala ringan, setelah
didapatkan hasil positif antigen maupun PCR.”
(Informan 4)

Berdasarkan hasil wawancara diatas kepada informan

kunci selaku Pejabat Rumkital dr. Azhar Zahir dapat disimpulkan

bahwa SDM dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr.

60
Azhar Zahir Manokwari sudah terorganisir dengan baik sesuai

dengan Surat Perintah yang dikeluarkan Kepala Rumah Sakit

(Karumkital) Nomor: Sprin / C19-Insentif / 22 / VIII / 2022

tanggal 1 Agustus 2022 tentang Tim Satgas Covid-19 Rumkital

dr. Azhar Zahir Manokwari. Namun secara profesional para nakes

belum pernah mendapatkan pelatihan tentang wabah, sehingga

perlu adanya pelatihan khusus dalam penanganan Covid-19.

Tenaga medis atau dokter di Rumkital dr. Azhar Zahir

dalam memberikan pengobatan berdasarkan panduan/pedoman

tatalaksana Covid-19 edisi 4 Januari 2022 yang dikeluarkan

Kemenkes RI. Pemberian treatment untuk antivirus sudah dimulai

dari gejala ringan dan Treatment antivirus setelah didapatkan hasil

positif antigen maupun PCR.

61
3. Hasil Observasi

Tabel 4.6 Hasil Observasi

NO VARIABEL JUMLAH KETERANGAN


1 SOP 5 SOP - SOP Pelayanan Pasien Covid-19
di RS (IGD, Rawat Jalan dan
Rawat Inap)
- SOP Pelayanan Selama Masa
Pandemi Covid-19 di Rumkital
dr. Azhar Zahir
- SOP Pengaturan Alur Layanan
Pasien Covid-19
- SOP Pembagian Zona Risiko
Penularan Covid-19 di Rumkital
dr. Azhar Zahir
- Penerapan Prinsip Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Pada Masa Pandemi Covid-19
2 Penanganan - penerapan alur penanganan pasien
Pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI
Covid-19 Angkatan Laut (Rumkital) dr.
Azhar Zahir Manokwari telah
dilaksanakan sesuai pedoman /
prosedur yang telah ditetapkan
Rumkital dr. Azhar Zahir
Manokwari

3 Fasilitas 20 Unit Masih kurangnya sarana prasarana


Sarana dalam penanganan pasien Covid-19
Prasarana di Rumkital dr. Azhar Zahir
Manokwari sesuai SOP yang
berlaku.

4 SDM 206 Orang SDM dalam penanganan pasien


Covid-19 di Rumkital dr. Azhar
Zahir Manokwari sudah
terorganisir dengan baik sesuai
dengan Surat Perintah yang
dikeluarkan Kepala Rumah Sakit
(Karumkital)

62
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir

sudah sesuai pedoman dan prosedur yang berlaku. Namun masih

kurangnya fasilitas yang memadai dalam penanganan pasien Covid-19.

C. Pembahasan

1. Standard Operating Procedure (SOP) penanganan pasien Covid-19 di

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

Standard Operating Procedure (SOP) atau dalam Bahasa

Indonesia yaitu prosedur operasional standar. SOP dapat didefinisikan

sebagai rangkaian prosedur yang dimiliki oleh instansi atau perusahaan

dimana hal tersebut digunakan sebagai panduan untuk mencapai hasil

yang diinginkan.

Adapun tujuan dan fungsi dibuatnya SOP dalam Perusahaan

yaitu:

a. Membantu Karyawan Memahami Peraturan dan Tugasnya

b. Mempermudah Proses Adaptasi Karyawan Baru

c. Memudahkan Pencapaian Target Perusahaan

d. Meminimalkan Kesalahan

e. Menjadi Dasar Hukum

f. Menjadi Acuan Kinerja Karyawan

g. Memberikan Informasi Detail Mengenai Pekerjaan

h. Sebagai Pedoman Pelaksanaan Kerja

63
SOP penanganan pasien Covid-19 adalah rangkaian prosedur

yang telah ditetapkan Pemerintah yang dalam hal ini adalah Kemenkes

RI sebagai pedoman dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumah

Sakit.

Pedoman Pelayanan Rumah Sakit pada masa Pandemi Covid-19

dibuat sebagai acuan bagi Penyelenggara (Pemilik dan Pengelola)

Rumah Sakit dalam mempersiapkan SOP penanganan pasien Covid-19

sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien,

masyarakat, lingkungan Rumah Sakit dan sumber daya manusia di

Rumah Sakit. (Kementerian Kesehatan RI, 2021)

Berdasarkan hasil penelitian tentang Standard Operating

Procedure (SOP) penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar

Zahir Manokwari. Rumah Sakit telah menetapkan SOP sebagai berikut:

a. SOP Pelayanan Pasien Covid-19 di RS (IGD, Rawat Jalan dan

Rawat Inap)

b. SOP Pelayanan Selama Masa Pandemi Covid-19 di Rumkital dr.

Azhar Zahir

c. SOP Pengaturan Alur Layanan Pasien Covid-19

d. SOP Pembagian Zona Risiko Penularan Covid-19 di Rumkital

dr. Azhar Zahir

e. SOP Penerapan Prinsip Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

(PPI) Pada Masa Pandemi Covid-19

SOP yang dikeluarkan Rumkital dr. Azhar Zahir bertujuan untuk:

64
a. Untuk mengatur alur pelayanan pasien covid-19 di Rumkital dr.

Azhar Zahir Manokwari.

b. Sebagai acuan Manajemen Rumah Sakit dalam mempersiapkan

layanan yang sesuai standar protokol kesehatan nasional dan

mendukung produktivitas kerja namun tetap memprioritaskan

kesehatan dan keselamatan dengan pencegahan dan

pengendalian transmisi Covid-19 sehingga dapat memberikan

perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,

lingkungan Rumah Sakit dan sumber daya manusia di Rumah

Sakit.

c. Pembagian zonasi ruangan pada masa pandemi Covid-19

dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 di Rumkital dr.

Azhar Zahir antara penderita/bergejala Covid-19 dengan non

Covid-19.

d. Pasien, petugas dan pengunjung rumah sakit yang membutuhkan

layanan dan kepentingan lainnya di Rumkital dr. Azhar Zahir

agar dapat mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di Rumah

Sakit untuk meminimalisir terpapar Covid-19.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Nurul Haviva (2022) tentang

penangangan pasien Covid-19 yang dapat dilihat dari pelayanan

terhadap pasien Covid-19 yang sudah baik melalui panduan / pedoman

berupa SOP penanganan pasien Covid-19.

2 Alur penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut

(Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari.

65
Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin

sedemikian rupa sehingga menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah,

hingga mencapai klimaks dan akhir cerita.

Penanganan pasien adalah tindakan atau cara menangani pasien

yang diperkirakan mengidap atau tidak mengidap suatu penyakit.

Alur penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir

Manokwari adalah rangkaian tindakan dari cara masuk pasien dan

langkah-langkah yang akan diambil untuk tetap merawat pasien Covid-

19. Selanjutnya dilakukan Skrining untuk proses penapisan pasien di

mana seorang individu dievaluasi dan disaring menggunakan kriteria

gejala dan riwayat epidemiologis, untuk menentukan pasien tersebut

masuk ke dalam kategori dicurigai Covid-19 atau bukan. Kemudian

dilakukan Triase untuk mengidentifikasi pasien yang memerlukan

intervensi medis segera, pasien yang dapat menunggu, atau pasien yang

mungkin perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan tertentu berdasarkan

kondisi klinis pasien.

Rumkital dr. Azhar Zahir menetapkan alur penanganan pasien

Covid-19 melalui SOP nomor SOP/PPI/73/II/2022 tanggal 07 Februari

2022 sebagai berikut:

a. Pasien masuk ke Rumkital dr. Azhar Zahir dapat melalui IGD

atau melalui area rawat jalan, yaitu:

1) Langsung ke Rumah Sakit (atas permintaan pasien sendiri

dan tanpa perjanjian). Pasien yang masuk ke Rumah Sakit

melalui mekanisme ini harus melalui proses skrining. Bila

66
dari hasil skrining dicurigai Covid-19 maka pasien

diarahkan menuju triase IGD atau rawat jalan khusus

Covid-19. Sebaliknya bila dari skrining tidak dicurigai

Covid-19 maka pasien diarahkan menuju triase IGD atau

rawat jalan non Covid-19 sesuai kebutuhan pasien.

2) Melalui rujukan dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(FKTP) atau Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut

(FKRTL) yang lain:

a) Rujukan pasien suspek atau konfirmasi Covid-19

tidak perlu dilakukan skrining dan langsung diarahkan

ke triase Covid-19.

b) Rujukan pasien kasus non Covid-19 yang dengan

hasil pemeriksaan Covid-19 negatif atau yang belum

dilakukan pemeriksaan Covid-19 tetap harus melewati

proses skrining.

3) Melalui pendaftaran pertelpon/WA. Pasien yang masuk ke

Rumah Sakit melalui telepon/WA diharuskan mengisi

kajian mandiri terkait Covid-19, bila terindikasi gejala

Covid-19 langsung diarahkan ke triase rawat jalan Covid-

19. Sedangkan pasien dengan hasil assessment tidak terkait

Covid-19 tetap melalui proses skrining.

b. Skrinning

Langkah-langkah yang dilakukan pada saat skrining pasien

dan pengunjung adalah:

67
1) Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir

selama 40 s/d 60 detik atau dengan hand sanitizer selama 20

s/d 30 detik.

2) Semua pasien WAJIB menggunakan masker.

3) Penilaian cepat (quick assessment Covid-19) :

(a) Pengecekan suhu badan dengan menggunakan

thermal gun.

(b) Riwayat pemeriksaan tes Covid-19 sebelumnya (jika

ada).

(c) Seseorang suspek Covid-19 bila dari hasil penilaian

cepat didapatkan memenuhi minimal satu kriteria

riwayat epidemiologis dan/atau gejala klinis.

4) Pertanyaan sederhana:

Gejala klinis: demam (suhu badan > 38o atau riwayat

demam dan gejala gangguan pernafasan (batuk, sesak nafas,

nyeri tenggorokan) dan menanyakan riwayat epidemiologis:

(a) Dalam 14 hari sebelum gejala klinis muncul pasien

melakukan perjalanan atau tinggal di daerah/negara

yang terjangkit Covid-19.

(b) Dalam 14 hari sebelum gejala muncul ada riwayat

kontak dengan orang yang terkonfirmasi Covid-19.

(c) Dalam 14 hari sebelum timbulnya gejala klinis pasien

yang tinggal wilayah/ negara terjangkit Covid-19 di

melakukan kontak langsung dengan orang yang

68
demam atau mengalami gangguan pernapasan.

(d) Kontak erat

c. Triase

1) Triase dilakukan di pintu masuk pasien yaitu di IGD dan

rawat jalan.

2) Tindakan yang dilakukan pada triase IGD khusus Covid-19

selain untuk penanganan kegawatdaruratan pasien adalah

untuk menentukan derajat infeksi Covid-19 yang

dideritanya, melalui anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik

maupun pemeriksaan penunjang pasien, sesuai Pedoman

Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

3) Tindakan triase rawat jalan khusus Covid-19 dilakukan

untuk menentukan derajat infeksi Covid-19 yang

dideritanya, melalui anamnesis lengkap dan pemeriksaan

fisik maupun pemeriksaan penunjang pasien, sesuai tata

laksana manejemen klinis pasien Covid-19 sesuai Pedoman

Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

Hasil penelitian mengatakan bahwa alur penanganan pasien

Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari telah mengikuti SOP

yang ditetapkan oleh Karumkital dr. Azhar Zahir Manokwari sesuai

dengan pedoman penanganan pasien Covid-19 yang ditetapkan oleh

Kemenkes RI.

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

Nurul Haviva (2022) tentang pelaksanaan penanganan pasien Covid

69
dilihat dari pembentukan tim Covid-19 terbentuk dari perumusan

pimpinan, pembagian SK oleh kepala bidang selanjutnya penerapan

SOP serta penerapan panduan oleh dokter dan paramedik dalam

menangani pasien Covid-19.

3 Sarana prasana atau fasilitas dalam penanganan pasien Covid-19 di

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari.

Sarana adalah alat yang dapat digunakan untuk melancarkan

atau memudahkan manusia dalam mencapai tujuan tertentu. Sarana

berhubungan langsung dan menjadi penunjang utama dalam suatu

aktivitas. Sarana dapat berbentuk benda bergerak dan tidak bergerak

dan umumnya berbentuk kecil dan bisa dipindah-pindah.

Prasarana adalah segala sesuatu yang menunjang secara

langsung atau tidak langsung segala jenis sarana. Umumnya prasarana

dimiliki dan dibangun oleh pemerintah dalam bentuk benda tidak

bergerak.

Sarana prasana atau fasilitas dalam penanganan pasien Covid-

19 di Rumah Sakit terbagi menjadi 2 Zonasi dimana pembagian atau

pengelompokan ruangan-ruangan pelayanan berdasarkan kesamaan

karakteristik fungsi kegiatan untuk tujuan tertentu.  Pembagian zonasi

ruangan pada masa pandemi Covid-19 dilakukan untuk mencegah

penularan Covid-19 di Rumah Sakit antara penderita/bergejala Covid-

19 dengan non Covid-19. (Kemeskes RI, 2021)

70
Zonasi Rumah Sakit berdasarkan risiko penularan Covid-19

dibagi menjadi dua yakni:

a. Zona Covid-19

Merupakan area/ruangan yang tingkat risiko terjadinya

penularan Covid-19 tinggi karena berhubungan secara langsung

maupun tidak langsung dengan pelayanan pasien Covid-19.

Zona ini diperuntukan bagi pasien kontak erat, suspek, probable

dan konfirmasi Covid-19. Yang termasuk dalam zona Covid-19

meliputi:

1) Area pelayanan : area rawat jalan khusus Covid-19, area

IGD khusus Covid-19, area rawat inap khusus Covid-19,

area ruang isolasi khusus Covid-19 (tekanan negatif /

ventilasi normal), area ruang rawat intensif (ICU/HCU)

khusus Covid-19, area ruang bersalin khusus Covid-19,

area Ruang Operasi khusus Covid-19.

2) Area penunjang : area laboratorium khusus Covid-19,

area Radiologi khusus Covid-19, area bagian gizi khusus

Covid-19, area Kamar Jenazah, Area Pengolahan Limbah

Rumah Sakit.

Bila memungkinkan pembagian kedua zona tersebut

adalah dalam bentuk ruangan terpisah. Apabila terkendala

keterbatasan ketersediaan ruangan maka opsinya adalah :

1) Dalam satu instalasi yang perlu dipisahkan antara zona

non Covid-19 dan zona Covid-19 dapat dibatasi dengan

71
pembatas sementara atau permanen yang ditandai dengan

penanda khusus yang jelas dan menganut sistem jalur

satu arah.

2) Bagi Rumah Sakit yang mempunyai jumlah SDM

memadai dapat dibagi menjadipetugas di Zona

Pelayanan Covid-19 dan Non Covid-19. Bagi Rumah

Sakit yang tidak memiliki SDM yang cukup dapat

membuat jadwal / pembagian jam shift layanan maupun

hari layanan antara layanan biasa maupun layanan

khusus Covid-19.

3) Bila ketersediaan ruangan tidak memungkinkan sama

sekali untuk pemisahan zona, maka untuk mengurangi

risiko penyebaran Covid-19 dapat dilakukan dalam

bentuk pengaturan jadwal pelayanan, pembagian jam

shift layanan ataupun hari layanan yang diikuti dengan

tindakan dekontaminasi dan sterilisasi baik ruangan

maupun alat kesehatan setelah pemberian pelayanan

kepada pasien Covid-19 sesuai aturan yang berlaku.

72
Gambar 4.4 Alur dan Zona Covid-19
Sumber: Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Pandemi
Covid-19 Revisi 1, Kemenkes RI, 2021

b. Zona Non Covid-19

Merupakan area/ruangan yang tingkat risiko terjadinya

penularan Covid-19 rendah karena tidak berhubungan langsung

dengan pelayanan pasien Covid-19. Yang termasuk dalam zona

non Covid-19 meliputi:

1) Area Administrasi: ruangan manejemen Rumah Sakit,

ruang pertemuan, ruang pendaftaran, gudang logistik,

ruang rekam medik, administrasi dan lainnya.

2) Area Pelayanan : area rawat jalan non Covid-19, area IGD

non Covid-19, instalasi rawat inap non Covid-19, area

rawat intensif (ICU/HCU) non Covid-19, area ruang

bersalin non Covid-19, Ruang Operasi non Covid-19,

3) Area penunjang : area laboratorium non COVID, area

radiologi non Covid-19, area bagian gizi non Covid-19,

laundri, area farmasi dan layanan non Covid-19 lainnya.

Dalam penanganan Covid-19, penggunaan APD oleh tenaga

kesehatan yang terlibat langsung dalam penanganan pasien terutama

yang telah terkonfirmasi Covid-19 merupakan hal yang sangat penting.

APD yang digunakan diharapkan adalah APD yang telah memenuhi

standar sehingga efektif untuk mencegah penyebaran virus atau tertular

73
Covid-19. Berdasarkan hal tersebut, Direktorat Jenderal Kefarmasian

dan Alat Kesehatan menetapkan Standar Alat Pelindung Diri Dalam

Manajemen Penanganan Covid-19 untuk menjadi acuan mengenai jenis

APD yang digunakan dalam penanganan Covid-19 dan spesifikasi yang

harus dipenuhi sehingga APD yang yang digunakan dapat menciptakan

rasa aman bagi penggunanya.

Rekomendasi APD yang digunakan untuk penanganan Covid-19

adalah sebagai berikut:

a. Masker Bedah (Medical/Surgical mask)

Kegunaanya adalah untuk melindungi pengguna dari

partikel yang dibawa melalui udara (airborne particle), droplet,

cairan, virus atau bakteri. Namun Masker bedah tidak

direkomendasikan untuk penanganan langsung pasien

terkonfirmasi Covid-19.

b. Respirator N95

Kegunaannya untuk melindungi pengguna atau tenaga

kesehatan dengan menyaring atau menahan cairan, darah,

aerosol (partikel padat di udara), bakteri atau virus. Respirator

N95 Direkomendasikan dalam penanganan langsung pasien

terkonfirmasi Covid-19.

c. Pelindung Mata (Goggles)

Kegunaannya untuk melindungi mata dan area di sekitar

mata pengguna atau tenaga medis dari percikan cairan atau

darah atau droplet.

74
d. Pelindung Wajah (Face Shield)

Kegunaannya untuk melindungi mata dan wajah

pengguna/tenaga medis (termasuk bagian tepi wajah) dari

percikan cairan

e. Sarung tangan pemeriksaan (Examination Gloves)

Kegunaannya untuk melindungi tangan pengguna atau

tenaga medis dari penyebaran infeksi atau penyakit selama

pelaksanaan pemeriksaan atau prosedur medis.

f. Sarung tangan bedah (Surgical Gloves)

Kegunaannya untuk melindungi tangan pengguna atau

tenaga kesehatan dari penyebaran infeksi atau penyakit dalam

pelaksanaan tindakan bedah.

g. Gaun Sekali Pakai

Kegunaannya untuk melindungi pengguna atau tenaga

kesehatan dari penyebaran infeksi atau penyakit, hanya

melindungi bagian depan, lengan dan setengah kaki.

h. Coverall Medis

Kegunaannya untuk melindungi pengguna atau tenaga

kesehatan dari penyebaran infeksi atau penyakit secara

menyeluruh dimana seluruh tubuh termasuk kepala, punggung,

dan tungkai bawah tertutup.

i. Heavy Duty Apron

Kegunaannya untuk melindungi pengguna atau tenaga

kesehatan terhadap penyebaran infeksi atau penyakit.

75
j. Sepatu boot anti air (Waterproof Boots)

Kegunaannya untuk melindungi kaki pengguna/tenaga

kesehatan dari percikan cairan atau darah.

k. Penutup sepatu (Shoe Cover)

Kegunaannya untuk melindungi sepatu pengguna/tenaga

kesehatan dari percikan cairan/darah.

Hasil penelitian mengatakan bahwa belum tersedianya beberapa

sarana prasarana di zona Covid-19 seperti Ruang Isolasi Bertekanan

Negative, fasilitas pemeriksaan PCR, area Laboratorium khusus Covid-

19, area Radiologi khusus Covid-19, area bagian Gizi khusus Covid-19,

area Kamar Jenazah khusus Covid-19 dan area Pengelolaan Limbah

khusus Covid-19. Sehingga perlu adanya peningkatan sarana prasarana

dalam penanganan pasien Covid-19.

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

Nurul Haviva (2022) tentang kekurangan sarana dan prasarana tersebut

harus diatasi secepat mungkin guna meningkatkan pelayanan terhadap

pasien Covid-19 di Rumah Sakit.

4 SDM dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI

Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari.

SDM atau Sumber Daya Manusia adalah suatu potensi yang

dimiliki oleh setiap orang untuk mewujudkan sesuatu sebagai makhluk

sosial. Atau sumber daya manusia yaitu kemampuan daya pikir dan

daya fisik yang dimiliki seorang individu dan berprilaku dipengaruhi

76
oleh keturunan maupun lingkungannya serta bekerja karena termotivasi

oleh keinginannya untuk memenuhi kepuasannya.

Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya

yang memiliki akal, perasaan, keterampilan, pengetahuan dan kretifitas.

Seperti peranan setiap orang terhadap lingkungannya yang tidak lepas

dari sikap pengembangan dan potensi yang ada dalam diri untuk

mengembangkan lingkungan, membina, sekaligus meningkatkan

kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Fungsi sumber daya

manusia umumnya untuk meningkatkan produktivitas dalam

menunjang organisasi supaya lebih kompetitif dan tercapainya tujuan.

SDM dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar

Zahir Manokwari ditetapkan oleh Kepala Rumkital dr. Azhar Zahir

dengan mengeluarkan Surat Keputusan nomor: SK/49.a/VI/2020

tanggal 2 Juni 2020 tentang daftar personil Tim Satgas Covid-19

Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari yang bertujuan untuk

menciptakan SDM yang profesional dan berkualitas sesuai tugas dan

tanggung jawab yang telah diberikan.

SDM yang menangani pasien Covid-19 pada awal pademi

dirasakan kurang sehingga adanya penambahan atau proses rekruetmen

beberapa tenaga khusus untuk menangani pasien Covid-19. SDM yang

ditugaskan adalah para tenaga yang kontak langsung kepada penderita

Covid-19. Jumlah SDM yang telah dibuatkan Surat Perintah oleh

Karumkit terdiri dari 65 Tenaga Kesehatan dengan jumlah tersebut

77
cukup untuk melaksanakan SOP Penanganan Covid-19 di Rumkital dr.

Azhar Zahir.

SDM Rumkital dr. Azhar Zahir wajib mengikuti protokol

kesehatan yang telah diatur dalam SOP nomor: SOP/PPI/75/II/2022

tanggal 7 Februari 2022 tentang Penerapan Prinsip Pencegahan Dan

Pengendalian Infeksi (PPI) Pada Masa Pandemi Covid-19. Protokol

yang yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Sebelum berangkat ke Rumkital dr. Azhar Zahir.

1) Memastikan kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan jika

sakit segera berobat ke fasyankes

2) Lapor ke pimpinan apabila sakit dan istirahat di rumah

sampai sembuh

3) Tidak memakai perhiasan atau aksesoris lainnya ke

Rumkital dr. Azhar Zahir

4) Selalu Pakai masker

5) Siapkan hand sanitizer sendiri

6) Gunakan sarana transportasi paling aman dan jaga jarak

dengan patugas lain

b. Di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari

1) Masuk melalui pintu petugas yang terpisah dengan pintu

pasien/ pengunjung

2) Bagi petugas yang akan melakukan kontak dengan pasien

ganti pakaian pribadi dengan pakaian Rumkital dr. Azhar

78
Zahir dan tinggalkan di loker masing-masing ruangan

petugas

3) Diwajibkan mencuci tangan dengan sabun dan air

mengalir selama 40 s/d 60 detik atau dengan hand

sanitizer selama 20 s/d 30 detik.

4) Selalu menggunakan masker bedah saat bekerja

Hasil penelitian mengatakan bahwa SDM/Tenaga Kesehatan

(Nakes) Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari sudah sangat baik dalam

penanganan pasien Covid-19 dengan dibentuknya tim satgas Covid-19

oleh Kepala Rumkital dr. Azhar Zahir untuk penerapan SOP sesuai

dengan Pedoman yang dikeluarkan Kemenkes RI. Namun secara

profesional belum pernah mendapatkan pelatihan tentang wabah,

sehingga perlu adanya pelatihan khusus kepada para nakes dalam

penanganan Covid-19.

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

Nurul Haviva (2022) tentang Pengorganisasian pada manajemen

penanganan kasus covid-19 di Rumah Sakit dalam pembentukan tim

Covid-19 dalam penanganan pasien Covid-19.

79
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Studi Alur

Penanganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari maka

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Standard Operating Procedure (SOP) penanganan pasien Covid-19 di

Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari telah ditetapkan sebanyak 5 (lima) SOP, antara lain: SOP

Pelayanan Pasien Covid-19 di RS (IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap),

SOP Pelayanan Selama Masa Pandemi Covid-19 di Rumkital dr.

Azhar Zahir, SOP Pengaturan Alur Layanan Pasien Covid-19, SOP

Pembagian Zona Risiko Penularan Covid-19 di Rumkital dr. Azhar

Zahir dan SOP Penerapan Prinsip Pencegahan dan Pengendalian

Infeksi (PPI) Pada Masa Pandemi Covid-19.

2. Tahapan alur penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI

Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari sudah sesuai

dengan SOP yang telah ditetapkan oleh Kepala Rumkital dr. Azhar

Zahir Manokwari. Dimana tindakan penanganan mulai dari pasien

masuk, selanjutnya dilakukan Skrining kemudian dilakukan Triase

untuk menentukan pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan tertentu

berdasarkan kondisi klinisnya.

3. Sarana prasana atau fasilitas dalam penanganan pasien Covid-19 di

80
Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir

Manokwari area zona Covid-19 masih belum tersedia seperti Ruang

Isolasi Bertekanan Negative, Fasilitas pemeriksaan PCR, area

Laboratorium khusus Covid-19, area Radiologi khusus Covid-19, area

bagian Gizi khusus Covid-19, area Kamar Jenazah khusus Covid-19

dan area Pengelolaan Limbah khusus Covid-19.

4. SDM dalam penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit TNI

Angkatan Laut (Rumkital) dr. Azhar Zahir Manokwari sudah

terorganisir dengan baik. Hal itu dapat dilihat dengan dibentuknya

Tim Satgas Penanganan Pasien Covid-19 pada tahun 2020 oleh

Kepala Rumkital sehingga Nakes dapat mengetahui tugas dan

tanggungjawabnya sesuai SOP yang berlaku. Namun secara

profesional belum pernah mendapatkan pelatihan khusus tentang

wabah.

B. Saran

Dari Simpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Dinas Kesehatan

a. Meningkatkan Fasilitas sarana dan prasarana yang diperlukan

oleh Rumkital dr. Azhar Zahir dalam mengoptimalkan mutu

pelayanan dan kepuasan bagi pasien Covid-19 yang dirawat

Rumkital dr. Azhar Zahir

b. Melakukan Monitoring dan Evaluasi sebagai Tim Satgas Daerah

terhadap pelayanan yang telah diberikan oleh Rumkital dr.

81
Azhar Zahir kepada pasien Covid-19.

2. Bagi Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari.

a. Meningkatkan kualitas SDM dengan mengadakan pelatihan-

pelatihan khusus secara berkala kepada Nakes Rumkital,

mengingat secara profesional para nakes belum pernah

mendapatkan pelatihan khusus tentang wabah.

b. Meningkatkan prasarana dan sarana yang diperlukan untuk

memenuhi ketentuan perawatan bagi pasien Covid-19 pada

ruang isolasi dengan tekanan negative.

c. Monitoring dan evaluasi mutu pelayanan di Rumkital guna

mengikuti program Akreditasi berkelanjutan.

82
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus


Disease (Covid-19). Revisi ke-5. July 2020. Available at
https://covid19.go.id/p/protokol/pedoman-pencegahan-dan-pengendalian-
coronavirus-disease-Covid-19- revisi-ke-5
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 24 tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana
Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Available
at https://kesmas.kemkes.go.id/perpu/konten/permenkes/pmk-no.24-tahun-
2016.
Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07/Menkes/230/2021 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Rumah
Sakit Lapangan/Rumah Sakit Darurat Pada Masa Pandemi Corona Virus
Disease 2019 (Covid-19). 2021.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
Kelas B, Kementerian Kesehatan RI, Pusat Sarana, Prasarana dan Peralatan
Kesehatan. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2010.
http://manajemenrumahsakit.net/wpcontent/uploads/2012/11/Pedoman
%20Teknis%20Fasilitas%20RS%20Kelas%20B-complete.pdf.
WHO. Clinical management of Covid-19. Interim Guidance. World Health
Organization. 27 May 2020. Available at
https://www.who.int/publications/i/item/clinical-management-of-Covid-19.
CDC.Screening and Triage at Intake. Screening Dialysis Patients for Covid-
19.https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/dialysis.html.
WHO. Infection Prevention and Control Guidance for Long-Term Care Facilities
in the Context of Covid-19. Interim Guidance. World Health Organization.
21 March 2020. Available at
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/331508/WHO2019nCoV-
IPC_long_term_care-2020.1-eng.pdf.
CDC. Triaging Sick Patients. Centers for Disease Control and Prevention.
Available at: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/non-us-

83
settings/sop-triage-preventtransmission.html.
WHO. Advice on the use of masks in the context of Covid-19. Interim Guidance.
World Health Organization. 5 June 2020. Available at
https://www.who.int/publications/i/item/advice-on-the-use-of-masks-inthe-
community-during-home-care-and-in-healthcaresettings-in-the-context-of-
the-novel-coronavirus-(2019-ncov)-outbreak.
Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tahun 2020, Panduan Teknis Pelayanan
Rumah Sakit Pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru.
Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Direktorat Jenderal Pelayanan
Kesehatan, Kementerian Kesehatan Tahun 2021, Pedoman Pelayanan
Rumah Sakit Pada Masa Pandemi Covid-19.
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia Tahun 2021, Standar Alat Pelindung Diri (APD) Dalam
Manajemen Penanganan Covid-19.
Badan Standardisasi Nasional. 2002. Sarung Tangan karet, sekali pakai untuk
keperluan pemeriksaan kesehatan, SNI 16-2623-2002: Jakarta.
Rumkital dr. Azhar Zahir. SPO Pengaturan Alur Layanan Pasien Covid-19. 7
Februari 2022.
Rumkital dr. Azhar Zahir. SPO Pelayanan Pasien Covid di RS (IGD, Rawat Jalan
dan Rawat Inap). 7 Februari 2022.
Rumkital dr. Azhar Zahir. SPO Pelayanan Selama Masa Pandemi Covid-19 di
Rumkital dr. Azhar Zahir. 7 Februari 2022.
Rumkital dr. Azhar Zahir. SPO Pelayanan Pasien Covid di RS (IGD, Rawat Jalan
dan Rawat Inap). 7 Februari 2022.
Rumkital dr. Azhar Zahir. SPO Penerapan Prinsip Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) Pada Masa Pandemi Covid-19. 7 Februari 2022.
https://diskominfoperstatik.papuabaratprov.go.id/
https://papuabaratprov.go.id/tag/Covid-19/
https://nasional.kompas.com/read/2021/08/27/19573891/hingga-akhir-agustus-
2021-1967-tenaga-kesehatan-di-indonesia-meninggal?page=all
https://mekari.com/blog/sop-standard-operating-procedure/

84
LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

WAWANCARA KEPADA KEPALA RUMAH SAKIT TNI AL


(KARUMKITAL) dr. AZHAR ZAHIR MANOKWARI

1. Apakah Penaganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir


Manokwari sudah sesuai dengan Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Pada
Masa Pandemi Covid-19?
2. Bagaimana penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr
Azhar Zahir?
3. Apakah terdapat kendala dalam penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-
19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?
4. Mengapa terdapat kendala dalam penerapan SOP Penanganan Pasien
Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?
5. Apakah Rumkital dr. Azhar Zahir memiliki peraturan Alur penanganan
Pasien Covid-19?
6. Jika Iya, bagaimana penerapan alur penanganan pasien Covid-19 di
Rumkital dr. Azhar Zahir?
7. Fasilitas apa saja yang sudah ada dan yang belum ada di Rumkital dr. Azhar
Zahir dalam penanganan pasien Covid-19?
8. Mengapa belum adanya Ruang Isolasi Bertekanan Negative?
9. Bagaimana dampak terhadap pelayanan dikarenakan terdapat ruang Isolasi
yang tidak terstandar yakni bertekanan negative?
10. Sumber dana yang didapatkan oleh rumah sakit berasal dari mana saja?
11. Berupa barang apa saja yang diterima oleh Rumkital dr. Azhar Zahir dan
bersumber dari Dana apa?
12. Apakah terdapat area Rawat Jalan, IGD, Rawat Inap, ICU/HCU, Ruang
Operasi, Ruang Bersalin khusus Covid-19?
13. Mengapa tidak adanya area khusus yang ditetapkan khusus untuk pasien
Covid-19?
14. Apakah setiap tenaga Kesehatan yang betugas dilengkapi dengan Alat
Pelindung Diri (APD)?
15. Apakah APD yang digunakan sudah sesuai Standar Pelindung Diri (APD)
Dalam Manajemen Penanganan Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kemenkes
RI?
16. Bagaimana solusi dari kendala-kendala dalam penggunaan APD yang
tersandard di Rumkital dr. Azhar Zahir?
17. Apakah di Rumkital dr. Azhar Zahir terdapat penunjukkan Tenaga
Kesehatan Khusus yang merawat pasien Covid-19?
18. Upaya yang dilakukan Tim Covid-19 Rumkital dr. Azhar Zahir dalam
menangani masalah kekurangan SDM mengingat banyak Nakes yang
terpapar Covid-19?

WAWANCARA KEPADA KEPALA BAGIAN KEPERAWATAN


RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR MANOKWARI

1. Apakah Penaganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir


Manokwari sudah sesuai dengan Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Pada
Masa Pandemi Covid-19?
2. Bagaimana penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr
Azhar Zahir?
3. Apakah terdapat kendala dalam penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-
19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?
4. Mengapa terdapat kendala dalam penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-
19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?
5. Apakah Rumkital dr. Azhar Zahir memiliki peraturan Alur penanganan
Pasien Covid-19?
6. Jika Iya, bagaimana penerapan alur penanganan pasien Covid-19 di
Rumkital dr. Azhar Zahir?
7. Apakah terdapat kendala dalam pelaksanaan Alur Penanganan Covid 19 di
Rumkital dr. Azhar Zahir?
8. Mengapa hal itu bisa terjadi?
9. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penanganan pasien Covid-19 di
Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari khususnya dibagian skirinning?
10. Bagaimana solusi dari kendala-kendala yang dialami dalam penanganan
pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari khususnya SDM
yang terbatas?
11. Apa saja kendala yang dihadapi dalam penanganan pasien Covid-19 di
Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari?
12. Dalam satu ruang isolasi digunakan untuk berapa orang?
13. Apakah terdapat fasilitas pemeriksaan PCR Di Rumkital dr. Azhar Zahir?
14. Mengapa tidak ada dan Bagaimana mendapatkan Hasil PCR bagi para
penderita Suspek Covid-19?
15. Berapa lama hasil PCR di terima oleh Pihak Rumkital dr. Azhar Zahir?
16. Bagaimana dengan Pemberian Obat kepada pasien Covid-19 apakah
menunggu tegaknya hasil PCR yang di dapat oleh rumah sakit?
17. Apakah ada Tenaga Kesehatan yang terinfeksi Covid-19?
18. Jika ada, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

WAWANCARA KEPADA KETUA KOMITE PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR
MANOKWARI

1. Apakah Penaganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr. Azhar Zahir


Manokwari sudah sesuai dengan Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Pada
Masa Pandemi Covid-19?
2. Bagaimana penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-19 di Rumkital dr
Azhar Zahir?
3. Apakah terdapat kendala dalam penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-
19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?
4. Mengapa terdapat kendala dalam penerapan SOP Penanganan Pasien Covid-
19 di Rumkital dr. Azhar Zahir?
5. Apakah Rumkital dr. Azhar Zahir memiliki peraturan Alur penanganan
Pasien Covid-19?
6. Jika Iya, bagaimana penerapan alur penanganan pasien Covid-19 di
Rumkital dr. Azhar Zahir?
7. Bagaimana tahapan pelaksanaan skrining terhadap Pasien dan petugas yang
akan bertugas di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari?
8. Apakah tahapan Skrining dilakukan bagi Petugas Rumah Sakit sebelum
melaksanakan tugas yang dijalankan?
9. Apakah Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Pasien yang datang ke Rumah
Sakit di terapkan oleh petugas Skrining?
10. Apakah Penerapan Protokol Kesehatan Bagi Petugas yang datang ke Rumah
Sakit di terapkan oleh petugas Skrining?
11. Apakah setiap tenaga Kesehatan yang betugas dilengkapi dengan Alat
Pelindung Diri (APD)?
12. Apakah APD yang digunakan sudah sesuai Standar Pelindung Diri (APD)
Dalam Manajemen Penanganan Covid-19 yang dikeluarkan oleh Kemenkes
RI?
13. Bagaimana dengan Fasilitas Gizi di Rumah Sakit apakah pasien covid-19
terpenuhi gizinya?

WAWANCARA KEPADA KEPALA PERSONALIA


RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR MANOKWARI

1. Apakah obat-obatan yang diperlukan tersedia di rumkital dr.Azhar Zahir?


Jika ada yang tidak ada bagaimana cara mendapatkannya?
2. Apakah di Rumkital dr. Azhar Zahir terdapat penunjukkan Tenaga
Kesehatan Khusus yang merawat pasien Covid-19?
3. Apakah Nakes tersebut sudah diberikan pelatihan tentang merawat pasien
Covid-19?
4. Jika Belum, apa yang menyebabkan belum adanya pelatihan penanganan
Covid-19?
5. Apakah pemberian obat yang diberikan kepada pasien sesuai dengan
Pedoman Tatalaksana Covid-19?
WAWANCARA KEPADA KEPALA PENUNJANG MEDIS
RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR MANOKWARI

1. Bagaimana dengan kecukupan Oksigen di Rumkital dr. Azhar Zahir?


2. Bagaimana mengatasi kendala kekurangan Oksigen?

WAWANCARA KEPADA PASIEN DAN TENAGA KESEHATAN YANG


PERNAH POSITIF COVID-19 DI RUMKITAL
dr. AZHAR ZAHIR MANOKWARI

1. Apa tanggapan anda tentang alur penanganan pasien Covid-19 di Rumkital


dr. Azhar Zahir Manokwari? Apakah sudah sesuai / Tidak sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Rumah Sakit Pada Masa Pandemi Covid-19 yang
dibuat oleh Kemenkes RI? (Berikan alasan anda)
2. Apa tanggapan anda terhadap pelayanan kesehatan di Rumkital dr. Azhar
Zahir Manokwari?
3. Perawatan apa yang anda jalani di Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari
agar sembuh dari Covid-19?
Lampiran 2. Dokumentasi SOP Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari

SOP PENGATURAN ALUR LAYANAN PASIEN COVID-19


SOP LAYANAN PASIEN COVID DI RS
(IGD, RAWAT JALAN DAN RAWAT INAP)
SOP PELAYANAN SELAMA MASA PANDEMI COVID-19
DI RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR
SOP PRINSIP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
PADA MASA PANDEMI COVID-19
SOP PEMBAGIAN ZONA RISIKO PENULARAN COVID-19
DI RUMKITAL dr. AZHAR ZAHIR
Lampiran 3. Dokumentasi SK Tim Satgas Covid-19 Rumkital dr. Azhar Zahir
Manokwari
Lampiran 4. Dokumentasi SDM Rumkital dr. Azhar Zahir Manokwari
Lampiran 5. Dokumentasi Proposal Skripsi
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian Pejabat Rumkital dr. Azhar Zahir
Manokwari
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian Sarana Prasarana Rumkital dr. Azhar Zahir
Manokwari

Penghalang antara petugas dan pengunjug serta pasien


Tempat Swab Antigen Ruang Transit Pasien Suspek Covid-19

Brankar Untuk Mentransfer Pasien Covid-19 ke Ruangan

Anda mungkin juga menyukai