Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III
Keperawatan di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Kendari
OLEH
P00320014072
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2017
i
ii
iii
MOTTO
Kesabaran adalah kata yang indah dan mudah di ucapkan Tapi.. Ternyata tidak
banyak orang yang mampu melakukannya
iv
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
5. Agama : Islam
B. JENJANG PENDIDIKAN
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul “Identifikasi Gejala Yang Terjadi Pada Wanita
Menopause Di Wilayah RW 02 Kelurahan Kessilampe Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017” .
Segala upaya untuk menjadikan karya tulis ilmiah ini mendekati sempurna
telah penulis lakukan, namun keterbatasan yang dimiliki penulis maka akan banyak
dijumpai kekurangan serta ketulusan hati penulis maupun segi ilmiah. Melalui
kesempatan ini pula secara khusus dan dengan hati yang tulus penulis sampaikan
terima kasih kepada ayahanda Ilsam dan ibunda tercinta Rohana dan adik saya Resya
Cahya Adilla atas segala doa, dukungan dan kasih sayang yang tulus demi kesuksesan
penulis.
Melalui kesempatan ini pula dengan kerendahan serta ketulusan hati penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi - tingginya kepada
Abdul Syukur Bau., S.Kep.,Ns., MM selaku pembimbing I dan Muhaimin Saranani.,
S.Kep., NS., M.Sc selaku pembimbing II, atas segala waktu, kesediaan dan
kesungguhan dalam memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga
karya tulis ilmiah ini terselesaikan.
kesehatan kendari.
3. Terima kasih untuk Ibu Anita Rosanty., SST., M. Kes, St. Nurhayani., S. Kep.,
Ns., M.Kep & Asminarsih Zainal Prio., M.Kep., Sp. Kom selaku penguji yang
4. Seluruh Dosen dan staf politeknik kesehatan kendari jurusan keperawatan atas
vii
5. Terima kasih untuk Ibu Nurfantri, S.Kep., Ns., M.Sc selaku pembimbing
akademik yang selama ini telah banyak membantu penulis selama menimba ilmu
6. Terima kasih kepada kepala badan penelitian dan pengembangan provinsi sulawesi
7. Terima kasih kepada seluruh ibu – ibu RW 02 Kelurahan Kessilampe yang telah
8. Terima kasih kepada muh. Asriadi S.Ak yang telah membantu menyelesaikan hasil
kemenkes kendari angkatan 2014 khususnya teman – teman kelas IIIB yang
Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis mengharapkan bantuan, kritik dan saran
yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.
Kendari, 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUA.N
A. Latar belakang. ............................................................................................. 1
B. Rumusan masalah ........................................................................................ 4
C. .Tujuan penelitian ......................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian ....................................................................................... 5
ix
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................................. 55
B. Saran ............................................................................................................ 56
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Menurut keluhan somatio vegetatif Responden ... 44
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
oleh hilangnya aktivitas folikel ovarium. Menopause alamiah terjadi pada akhir
dimana pada fase ini terjadi masa peralihan dari masa subur menuju tidak
gejala premenopause pada usia 40 –an dan puncaknya tercapai pada usia 50
susah tidur malam, sering berkeringat, dada terasa panas, vagina terasa kering
dirasakan dua – tiga tahun sebelum masa menopause datang. Pada umumnya
gejala atau tanda umum sering dialami wanita menopause yaitu gejola panas
(hot flushes) sebanyak 70%, sakit kepala sebanyak 70%, cepat lelah dan
mudah lupa sebanyak 65%, berat badan bertambah sebanyak 60%, nyeri tulang
serta otot sebanyak 50%, dan kesemutan sebanayak 25%, stress akan sulit
1
Menurut WHO, pada tahun 2025 jumlah wanita yang menopause akan
melonjak dari 107 juta jiwa akan menjadi 373 juta jiwa. Prakiraan kasar
penduduk Indonesia yang sebesar 240 – 250 jut jiwa pada tahun 2010. Menurut
mengatakan pada tahun 1990 sekitar 467 juta wanita berusia 50 tahun keatas
menghabiskan hidupnya dalam kedaan pasca menopause dan 40% dari wanita
wanita usia 50 tahun ke atas diperkirakan akan meningkat dari 500 juta pada
saat ini menjadi lebih dari 1 miliyar. Dalam kurun waktu (usia lebih dari 60
Menurut WHO, DI Asia pada tahun 2025 jumlah wanita yang berusia
lanjut akan meningkat 107 juta jiwa menjadi 373 juta jiwa. Menurut
menopause dialami oleh banyak wanita di dunia, sekitar 50% di Eropa, 40% di
Amerika, 35% di Malaysia, 18% di Cina, dan 10% di Jepang dan Indonesia.
daris eluruh jumlah wanita premenopause yaitu 40% merasa hot flushes, 36%
mengalami susah tidur, 31% mengalami lebih cepat lelah dalam bekerja, 28%
2
20% mengatakan menagalami nyeri sendi dan 18% mengatakan sering sakit
kepala berlebihan.
meningkat menjadi 11% pada tahun 2005. Kemudian, naik lagi sebesar 14%
populasi penduduk usia lanjut dan tingginya usia harapan hidup bersamaan dan
peningkatan dari tahun 2010 sampai 2013. Data dari BPS pada tahun 2009
mencapai 245 jiwa dari jumlah penduduk 3571 jiwa. Hasil observasi bulan juli
3
2010, kepada 10 ibu – ibu mengenai gejala yang terjadi pada saat memasuki
masa menopause, didapatkan hasil gejala yang dirasakan berupa rasa panas
vagina, ingatan menurun, keluhan psikologis, gangguan tidur, dan rasa nyeri
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian adalah : apakah gejala yang terjadi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
2017.
2. Tujuan khusus
4
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti
b. Bagi institusi
lainnya.
c. Bagi masyarakat
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Menopause
dan menopause, saat fungsi ovarium menurun secara prgresif, dikenal sebagai
Dampaknya terhadap kesehatan baru mulai terlihat ketika anga harapan hidup
tanda dan gejala seperti hot flushes (rasa panas), insomnia, atrofi vagina,
6
penyakit kardiovaskular menggambarkan dampak jangka panjang defisiensi
estrogen. Keduanya merupakan tanda yang timbul ebih lambat dan kurang
dapat diperkirakan dibandingkan tanda dan gejala awal menopause. (Linda &
disebabkan oleh hilangnya fungsi folikel – folikel sel telur (Safrina, 2009).
yang masih dipengaruhi oleh hormon – hormon dari otak dan sel telur.
Menopause meruapakn suatu fase alamiah yang akan dialami oleh setiap
wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Kondisi ini merupakan
suatu akhir proses biologis yang menandai berakhirnya masa subur seorang
Usia median menopause adalah 50 -51 tahun dan usia harapan hidup
dengan usia awitan menarche, kondisi social atau ekonomi, ras, paritas, tinggi,
atau berat badan. Namun, usia saat menopause dapat dipengaruhi oleh
7
dimana mulai terjadi perubahan hormone dan terjadi siklus menstruasi secara
tahun.
1) Premenopause
fase klimakterium. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur
dengan perdarahan yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif
tidak banyak dan kadang – kadang disertai nyeri haid. Fase premenopause
Fase ini ditandai dengan siklus yang tidak teratur dengan perdarahan haid
yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak, kadang –
8
vasomotorik, keluhan – keluhan yang bersifat psikis dan gangguan
2) Perimenopause
pascamenopause. Fae ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur.
3) Menopause
Fase ketiga ditandai dengan berhentinya haid atau haid yang terakhir
dijumpai kadar FSH atau Folikel Stimulazing Hormone darah lebih dari 40
(Baziad, 2003)
4) Pasca menopause
Fase ini merupakan fase dimana seorang wanita tidak mengalami haid
9
3. Usia Saat Menopause
Menopause terjadi pada usia yang bervariatif, terjadi rata – rata usia
terjadinya menopause pada umur yang lebih tua misalnya pada tahun 1915
menopause di katakan terjadi pada umur 44 tahun sedangkan pada tahun 1950
(1999) menopause rata – rata terjadi pada usia 45 – 50 tahun dengan gambaran
klinis normal menstruasi berhenti. Namun ada juga yang memasuki usia
Sebagian besar wanita mulai mengalami gejalanya pada usia 40-an dan
Di inggris raya, usia rata – rata saat periode menstruasi berhenti adalah
51 tahun. Usia ini masih konstan selama bertahun – tahun meski perbaikan
peningkatan usai harapan hidup yang jauh lebih tua dibandingkan usia harapan
hidup yang diketahui oleh generasi sebelumnya. Saat ini, wanita diharapkan
dapat hidup lebih lama lagi setelah menopause dan ini merupakan sebagian
umumnya terjadi pada usia antara usai 45 hingga 58 tahun dan dapat terjadi
lebih awal pada beberapa wanita. Menopause yang terjadi sebelum usia 40
10
4. Penyebab / Proses Terjadinya Menopause
menunjukkan bahwa menopause dapat disebabkan oleh sistem saraf pusat dan
lebih lambat dan lebih tidak terlihat, yang disebut andropause. Perubahan
sistem saraf pusat dan gonad sangat luas dan menggambarkan proses penuaan
yang umum.
tahun dan lebih cepat lagi setelah usia 40 tahun. Percepatan setelah usia 40
tahun mungkin merupakan tanda pertama dari kegagalan ovarium yang akan
terjadi. Walaupun folikel – folikel ovarium tidak terlihat melalui USG, namun
kemungkinan besar tidak berhasil setelah usia lebih dari 45 tahun. Ini
11
onset menopause hanya sedikit mengalami perubahan sepanjang waktu,
Usia menopause dipengaruhi oleh berbagai factor. Usia menopause ibu dapat
ras dan paritas tidak memiliki pengaruh pada usia menopause. Perokok
mengalami usia menopause pada usia yang lebih dini daripada bukan perokok.
Perubahan muncul dalam ritme intrinsic, yang mengontrol waktu tidur dan
terhadap dopamine.
Karena inhibin bekerja secara khusus untuk meregulasi FSH, maka kadar FSH
12
keraguan, maka peningkatan kadar FSH serum yang menetap memastikan
dan sangat sedikit terjadi di dalam stroma. Sel hilus memiliki asal – asul
embriologis yang sama dengan sel leydig testis, yang merupakan sel
jaringan perifer seperti lemak, hati dan ginjal menghasilkan enzim aromatase
utama antara estrogen yang langsung di sekresi oleh ovarium dengan estrogen
yang berasal dari konvensi perifer adalah estron. Estron merupakan estrogen
13
sekretorik dan pe.rtumbuhan yang tidak terkontrol ini dapat menimbulkan
juga terjadi pada wanita yang hanya mendapatkan estrogen sebagai pengganti
Menopause
hubungan antara usia pertama kali mendapat haid dengan usia seorang
2) Faktor psikis
menikah dan tidak bekerja / bekerja atau tidak menikah dan tidak bekerja.
3) Jumlah anak
seorang wanita melahirkan maka semakin tua atau lama mereka memasuki
masa menopause.
4) Usia melahirkan
14
Deaconess Medical Center in Boston, mengungkapkana bahwa wanita
menopause yang lebih tua. Hal ini terjadi karena kehamilan dan persalinan
5) Pemakaian kontrasepsi
Hal ini bisa terjadi karena cara kerja kontrasepsi yang menekan fungsi
indung telur sehingga tidak memproduksi sel telur. Pada wanita yang
menggunakan kontrasepsi ini akan lebih lama atau tua memasuki usia
menopause.
6) Merokok
Asupan vitamin dan mineral yang cukup, sangat baik untuk mencegah
hari.
Terdapat sejumlah nutrisi yang sangat penting saat wanita yang mengalami
a. Kalsium, diperlukan penting untuk kekuatan tulng agar tetap kuat dan
15
mengalami osteoporosis. Sumber kalsium yang baik antara lain dari
dari kulit kita yang terpapar sinar matahari, tetapi dalam jumlah kecil
baik antara lain minyak ikan, ikan sardin, hati dan telur.
dan juga dapat mengatasi hot flush (rasa panas) dan berkeringat di
Proses ini akan membentuk kotoran dalam jumlah besar, dan membuat
usus bekerja dengan baik, serta mengurangi risiko penyakit usus besar.
16
f. Hindari makanan berlemak, makanan berlemak sering dikaitkan dengan
yang rendah lemak seperti sayur – sayuran dan buah – buahan (Nirmala,
2003).
2010). Kurangi asupan gula baik dalam makanan atau minuman dalam
(Nirmala,2003).
berenang dapat menjadi pilihan. Lakukan olah raga imi sedikitnya 30 menit
17
3) Menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok atau mengkonsumsi
alkohol.
kardiovaskular, dan kedua risiko itu akan meningkat lebih tinggi lagi bila
Oslo wanita yang aktif merokok lebih mungkin mengalami menopause dini
4) Berpikir positif dan jangan panik atas perubahan pada bentuk. Semua itu
kebutuhan.
menopause, yaitu :
emosi.
18
2) Faktor sosial ekonomi
pendidikan. Apabila sosial ekonomi baik akan mengurangi beban fisik dan
psikologis.
4) Faktor lainnya
Wanita yang belum menikah, wanita karir baik yang sudah ataupun belum
siklus menstruasi. Selain itu menopause juga sering disertai gejala yang
bervariasi, mulai dari gejala fisik, jiwa hingga perasaan yang berubah – ubah
menopause yang berbeda – beda dengan tingkat keparahan yang juga berbeda.
beberapa wanita mengalami gejala. Beberapa gejala aan muncul di awal sekitar
usia 40 tahun, beberapa pada pertengahan dan beberapa muncul pada saat akhir
(Hess, 2008).
19
Adapun gejala – gejala menopause tersebut berupa :
1) symptom vasomotor
flushes), yaitu pada waktu serangan muka merah (hot flushes) wanita
ke leher dan dada dan mungkin ke seluruh tubuh. Flashing ini disertai
menit dan sering disertai dengan berkeringat. Muka merah dapat terjadi
beberapa kali siang dan malam. Jika terjadi pada malam hari ketika
pada beberapa bulan sebelum menopause, tetapi lebih buruk setelah itu,
dan mencapai puncak insiden 1-2 tahun setelah menopause. Kira – kira
20
namun mekanisme bagaimana defisiensi estrogen dapat menyebabkan
tanda vasodilatasi perifer. Suhu inti tubuh secara bertahap menurun kira
menurunkan suhu inti tubuh ke titik pengatur yang baru. (Linda &
2) Gejala urogential
1) Gejala vagina
21
Penurunan kadar estrogen menyebabkan vagina menjadi kering
dan kurang elastic. Oleh karena itu sebagian wanita menopause akan
ke vagina berkurang, cairan vagina berkurang, dan sel- sel epitel vagina
menjjadi tipis dan mudah cedera. menjadi tipis dan mudah cedera.
defisisensi hormone.
3) Saluran kemih
22
pascamenopause terjadi peningkatan kadar kolagen dalam jaringan
kerja jaringan – jaringan ikat. Akibatnya, pada usia tua mudah terjadi
3) gejala psikologis
menopause, yaitu :
1) ingatan menurun
23
sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun
2) Kecemasan
3) Mudah tersinggung
4) Stres
Tidak ada yang bisa lepas sama sekali dari rasa cemas, termasuk para
5) Depresi
untuk memiliki anak, sedih karena kehialngan daya tarik. Wanita merasa
4) Gejala neurologi
Pada 12% wanita keluhan tersebut muncul menjelang atau selama haid
24
berlangsung. Ini menunjukkan adanya hubungan keluhan tersebut dengan
perubahan hormonal. Pada sepertiga wanita, sakit kepala atau migrain akan
membaik setela menopause. Namun, terdapat juga wanita yang keluhan sakit
5) gejala somatik
sehingga ambang sakit juga berkurang. Oleh karena itu, tidak heran kalau
mengeluh nyeri di daerah kemaluan, tulang dan otot. Nyeri tulang dan otot
usia 30an. Keadaan ini terjadi lebih cepat saat menopause. Kehilangan
masa tulang yang paling cepat terjadi dalam 3 – 4 tahun pertama setelah
menopause. Gejala ini terjadi lebih cepat pada wanita yang merokok
dan yang sangat kurus. Ras afrika – Amerika dan penggunaan fluoride
25
mungkin dikeluhkan sebagai nyeri punggung dan perkembangannya
“dowager’s hump”. Femur bagian atas, humerus, iga dan lengan bagian
mobilisasi kalsium. Hal ini mungkin terjadi sebagai efek langsung dari
estrogen pada tulang karena reseptor estrogen ditemukan pada sel – sel
2) Perubahan kardiovaskular
26
penemuan mekanistik ini, hasil beberapa penelitian terhadap populasi yang
besar baru – baru ini menunjukkan bahwa terapi pengganti hormone (HRT)
emboli paru, delapan kasus stroke, dan delapan kasus tambahan kanker
payudara pada 10.000 wanita yang diobati selama satu tahun. Pada waktu
yang bersamaan, terdapat penurunan enam kasus kanker kolon dan penurunan
lima fraktur panggul. Keadaan ini didapatkan pada 20 wanita yang mengalami
57)
3) kulit
proteoglikan, dan kadar air dan kulit. Kolagen dan serat elastin berperan
terjadi pada masa menopause ketimbang masa- masa lain. Ketika seorang
wanita menjadi lebih tua kulitnya menjadi kurang elastic, terutama karena
27
kerusakan akibat cahaya. Berkurangnya estrogen pada masa
pada kaki dan tangan yang diakibatkan kurangnya vitamin B12, perubahan
4) Payudara
susu, dan fibrotik. Saluran air susu yang melebar ini berisi cairan, salurannya
menjadi elbar, timbul laserasi, dan payudara terasa sakit (Baziad, 2003).
Rating Scale) yang merupakan angket yang dapat diisi sendiri oleh responden.
Center For Epidemiology and Health Research di Jerman selama lebih dari 15
28
tervalidasi secara isi. MRS ini terdiri dari 11 pertanyaan dengan masing –
skor terendah dari seluruh item keluhan dalam MRS ini adalah 0 dan skor
tertingginya 44. Skor minimal dan maksimal bervariasi untuk tiga dimensi
keluhan, yaitu :
b. Rasa tidak nyaman pada jantung ( detak jantung yang tidak biasa, jantung
berdebar)
c. Masalah tidur (susah tidur, susah untuk tidur nyenyak, bangun terlalu
pagi)
kepuasan seksual).
b. Masalah – masalah pada kandung dan saluran kemih (sulit buang air
kecil, sering buang air kecil, buang air kecil yang tidak terkontron).
29
c. Kekeringan pada vagina (rasa kering atau terbakar pada vagina, kesulitan
1. Kategori penilaian :
a. Keluhan keseluruhan
a) Keluhan ringan : jika skor 5 – 8
b) Keluhan sedang : jika skor 9 – 16
c) Keluhan berat : jika > 17
c. Keluhan psikologi
a) Ringan :2-3
b) Sedang :4-6
c) Berat :7+
d. Keluhan urogenital
a) Ringan :1
b) Sedang :2–3
c) Berat :4+
30
BAB III
terjadi pada umur rata- rata 40 – 50 tahun dan masa menopause terjadi pada
umur 50 tahun ke atas. Wanita menopause akan mengalami gejala – gejala dari
siklus menstruasi. Selain itu menopause juga sering disertai gejala yang
bervariasi, mulai dari gejala fisik, jiwa hingga perasaan yang berubah – ubah
31
B. Skema Variable
Gejala Menopause
Gejala somato
vegetatif
Gejala psikologis
wanita yang
mengalami
Gejala urogenital menopause
Gejala neurologis
Keterangan :
: variabel diteliti
C. Variable Penelitian
32
D. Definisi Operasional
Kelurahan Kasilampe
Kriteria objektif :
33
d. Keluhan somato vegetatif yang dimaksud disini adalah keluhan fisik yang
dialami wanita menopause meliputi badan terasa sangat panas (hot flushes)
, rasa tidak nyaman pada jantung, rasa tidak nyaman pada pesendian dan
Kriteria objektif :
Ringan :3-4
Sedang :5-8
Berat : 9+
rasa resah atau kecemasan, mudah marah dan perasaan tertekan yang
Kriteria objektif :
Ringan :2-3
Sedang :4-6
Berat :7+
kekeringan pada vagina, keluhan pada saluran kemih dan seks atau libido
Kriteria objektif : 0
Ringan :1
Sedang :2–3
34
Berat :>4
35
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah survey deskriptif yang bertujuan untuk mendapatkan
1. Tempat penelitian
Sulawesi Tenggara
2. Waktu penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh wanita yang sudah menopause di
RW 02 sebanyak 70 orang.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah wanita monopause yang berusia 50 tahun
purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini akan diambil sebanyak 50%
36
dari jumlah populasi atau 50 / 100 x 70 = 35 orang. menurut Arikunto (2003)
apabila jumlah populasi > 100 maka sampel dapat diambil 10% - 30% dan
apabila jumlah populasi < 100 maka sampel dapat diambil 50 – 100%).
1. Izin Penelitian
2. Pelaksanaan Penelitian
3. Informed Concent
menjadi responden
4. Prosedur Pelaksanaan
37
E. Instrument Penelitian
Menopause Rating Scale (MRS) yang dikembangkan oleh The Berlin Center For
secara isi. Pilihan jawaban dan sistem scoring pada tiap 11 pertanyaan di kuesioner
ini yaitu skala 0 (tidak ada keluhan ) sampai 4 (keluhan sangat berat)
1. Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui
lembar kuesioner yaitu data tentang gejala yang dialami seorang wanita
b. Data sekunder adalah data yang diambil dari instansi terkait yang
Adapun cara pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara peneliti
G. Pengolahan Data
1. Editing
38
selanjutnya kegiatan yang dilakukan adalah memeriksa apakah semua
pertanyaan penelitian sudah dijawab dan ditulis dapat dibaca secara konsisten
penjumlahan.
2. Koding
Pemberian kode (coding) yaitu memberikan kode tertentu pada tiap – tiap data
3. Scoring
Skoring yaitu membeikan skor pada setiap hasil yang didapatkan pada lembar
kuesioner.
4. Tabulating
jawaban dari responden yang sama di kelompokkan dengan teliti dan teratur
tabel.
H. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan melalui penelitian dan lembar kuesioner diolah
secara manual dan dimasukkan dalam table sesuai dengan variable penelitian. Dan
selanjutnya untuk mengetahui besarnya presentase dari tiap – tiap variable tersebut
39
X = f x k%
Keterangan :
k : konstanta (100%)
I. Penyajian Data
Hasil penelitian yang diperoleh disajikan dalam bentuk table distribusi frekuensi
J. Etika Penelitian
maksud dan tujuan riset dilakukan serta dampak yang mungkin terjadi selama
tersebut. Jika keluarga menolak untuk di teliti maka peneliti tidak akan
40
b. Confidentiality (kerahasiaan), Kerahasiaan informasi responden diamankan
oleh peneliti. Hanya data – data tertentu saja yang akan disajikan atau
41
BAB V
A. Hasil penelitian
a. Letak Geografis
b. Data Demografi
2017 adalah sebanyak 3571 jiwa , yang terdiri dari penduduk laki – laki
42
2. Karakteristik Umum Responden
a. Umur
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Menurut Umur Responden di Wilayah
RW 02 Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
Total 35 100
b. Agama
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Menurut Agama Responden di Wilayah
RW 02 Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
43
1 Islam 33 94,28
2 Kristen 2 5,71
Total 35 100
c. Pendidikan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan Responden di Wilayah
RW 02 Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
SD 6 17,14
2 SMP 8 22,85
3 SMA 14 40
4 AKADEMIIK 3 8,57
Total 35 100
d. Pekerjaan
Tabel 5.4
44
Distribusi Frekuensi Menurut Pekerjaan Responden di Wilayah
RW 02 Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
3. Variabel Penelitian
Tabel 5.6
Distribusi Frekuensi Menurut keluhan somato vegetatif
Responden di Wilayah RW 02 Kelurahan Kessilampe Kecamatan
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
45
b. Keluhan Psikologi
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Menurut keluhan Psikologi Responden di
Wilayah RW 02 Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Provinsi
Sulawesi Tenggara Tahun 2017
c. Keluhan Urogenital
Tabel 5.7
Distribusi Frekuensi Menurut Keluhan Urogenital
Responden di Wilayah RW 02 Kelurahan Kessilampe Kecamatan
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
2 Ringan 7 20
3 Sedang 18 51.42
4 Berat 8 22.85
Total 35 100
46
Sumber : Data Primer 2017
d. Keluhan Keseluruhan
Tabel 5.8
Distribusi Frekuensi Menurut Keluhan Keseluruhan
Responden di Wilayah RW 02 Kelurahan Kessilampe Kecamatan
Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2017
1 Tidak ada 0 0
2 Ringan 12 34,28
3 Sedang 23 65,71
4 Berat 0 0
Total 35 100
B. Pembahasan
47
vegetatif tingkat sedang dengan presentase 51.42%, hal ini sejalan dengan
berkeringat, mulai dari area dada, menjalar hingga ke leher dan wajah.
Frekuensi dan durasi flush beragam antara wanita yang satu dengan wanita
lain. Flush yang terjadi pada malam hari sering menimbulkan keringat yang
kalsium yang terdapat pada makanan. Tubuh mengatasi masalah ini dengan
menjadi keropos dan rapuh yang disertai rasa tidak nyaman pada sendi dan
otot. Rasa tidak nyaman pada sendi dan otot yang dialami wanita menopause
ada diketahui bahwa kita kehilagan sekitar 1% tulang dalam setahun akibat
2% pertahun.
Keadaan sulit tidur merupakan gejala yang sering dialami oleh wanita
hormon estrogen pada wanita menopause, gangguan tidur dapat juga ada
mempengarhi produksi dari serotonin, yaitu zat kimia yang ada di otak yang
48
kadar serotonin dalam otak mengakibatkan gangguan tidur pada wanita
reseptor estrogen telah ditemukan di otak yang mengatur tidur. Penelitian buta
memiliki periode “Rapid Eye Movement” yang lebih panjang dan tidak
Gejlak panas (Hot Flushes) adalah keluhan yang paling mum, terjadi
point suhu tubuh. Peningkatan suhu sentral ini akan diikuti oleh peningkatan
suhu sentral ini akan diikuti oleh peningkatan laju metabolisme yang
panas dan keringat berlebih dimalam hari sehingga membuat mereka sulit
untuk tidur dan merasa gelisah. Mereka juga mengatakan mereka merasakan
keluhan rasa tidak nayaman di persendia dan otot seiring bertambahnya usia.
Dan yang paling sedikit yaitu keluhan somato vegetatif dengan tingkat
keluhan berat dan sangat berat yaitu 0 orang (0%). Hal ini dikarenakan
49
responden mengatakan bahwa mereka merasakan keluhan tetapi bukan dengan
2. Keluhan Psikologis
hal ini ditunjang oleh teori Gilly Andrews (2009), yang menyatakan bahwa
sulit untuk menentukan apakah masalah ini timbul akibat defisiensi estrogen
atau merupakan faktor sekunder akibat gejala lain, seperti flush dan keringat
ingatan yang kurang baik, perubahan alam perasaan, bahkan gejala fisik,
sistem susunan saraf pusat, maupun kondisi biokomiawi otak. Padahal sistem
susunan saraf pusat merupakan target organ yang penting bagi hormon seks
steroid seperti estrogen. Pada keadaan ini terjadi proses degeneratif sel neuorn
(kesatuan saraf) pada hampir seluruh bagian otak, terutama di daerah yang
50
Kemampuan kognitif atau kemampuan mnegingat akan bertambah
terjadi gaangguan fungsi sel – sel saraf serta terjadi pengurangan aliran darah
kerusakan pada otak, yang suatu saat kelak dapat menimbulkan demensia atau
misalnya takikardi, nyeri kepala, dan nafas cepat. Perubahan level estrogen
bahwa terkadang mereka merasa gelisah dan cemas terhadap suatu hal seperti
saat mengetahui bahwa mereka sudah tidak haid lagi. Beberapa responden
51
juga mengungkapkan bahwa terkadang mereka susah untuk mengingat suatu
hal dan mengeluh sering lupa dimana tempat simpan barang yang mereka
seperti flush.
Dan yang paling sedikit yaitu keluhan psikologi dengan tingkat keluhan
yang mengalami keluhan psikologi dengan tingkat keluhan sangat berat, hal
jika sudah mengalami masa menopause maka aktivitas seksual juga akan
berhenti.
1. Keluhan Urogenital
ini ditunjang ole teori Cardozo, wanita yang menandatangi klinik mneopause
perasaan ingin berkemih, dan nokturia. Akan tetapi, apa pun penyebab
masalah ini, baik sebagai respons alami terhadap defisiensi estrogen maupun
52
disebabkan oleh faktor lain, nasihat yang membantu serta metode mendengar
banyak epitel vagina yang mengalami atrofi, lama kelamaan dinding vagina
kadung kemih menjadi lemah. Hilangnya tonus otot uretra karena menurunnya
pola aliran urine menjadi tidak normal sehingga fungsi kandung kemih tidak
kadar estrogen yang menyebabkan vagina menjadi atrofi, kering dan gatal.
Panas dan nyeri saat aktivitas seksual (disparenia) karena setelah menopause
53
responden juga mengatakan bahwa mereka terkadang mengalami keluhan
dalam gairah dan kepuasan seksual. Mereka juga mengatakan tidak seirng
keluhan tidak ada yaitu 2 orang (5.71%). Hal ini dikarenakan responden
C. Keterbatasan Penelitian
1. Pengambgilan sampel
penelitian yang didapatkan paling sedikit mengalami tingkat keluhan berat dan
54
BAB VI
A. Kesimpulan
dan yang paling sedikit yaitu keluhan somato vegetatif dengan tingkat
sedikit yaitu keluhan urogenital dengan tingkat keluhan tidak ada yaitu
2 orang (5.71%).
55
B. Saran
menopause dan gaya hidup sehat yang dapat diterapkan untuk mengurangi
ataupun penyuluhan.
penelitian ini.
56
DAFTAR PUSTAKA
Chandranita Manuaba (2010). Buku Ajar Penuntun Kuliah Ginekologi. Jakarta : TIM
Depkes RI. 2009. Wanita Indonesia Yang Memasuki Masa Menopause. Jakarta :
Depkes RI
Datta Missha, Dkk. 2009. Rujukan Cepat Obstetri Dan Ginekologi. Jakarta : EGC
Dewi Ida Ayu Sri Kusuma. 2009. Buku Ajar Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan.
Jakarta : EGC
Dinkes Sultra. 2012. Jumlah Ibu Yang Mengalami Masa Menopause Di Sulawesi
Tenggara. Kendari : Dinkes Sultra
Gant. Norman F (2010). Dasar – Dasar Ginekologi Dan Obstetric. Jakarta : EGC
Gilly Andrew. 2009. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta :EGC
Llewellyn Jones, Derek (2001). Dasar – Dasar Obstetric Dan Ginekologi. Jakarta :
Hipokrates
Norwitz Errol R, Dkk. 2007.At a Glance Obstetric dan Ginekologi. Jakarta : Erlangga