SKRIPSI
Oleh:
CLARITHA ANGELITA KYEUW KYEUW
NIM 20170711014146
NIM : 20170711014146
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya. Apabila di kemudian hari terbukti saya melakukan
iv
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
„‟Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah
dalam segala doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6).
PERSEMBAHAN
Dari dalam lubuk hati yang dalam dan ungkapan syukurku persembahkan skripsi
ini kepada :
1. Allah Bapa di Sorga dalam Yesus Kristus Tuhan yang telah menuntun hingga
2. Kedua orang tua terkasih (Bapak Yustus Kyeuw-Kyeuw dan Ibu Yosina
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
NIM. 20170711014146
vi
GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS SARMI KABUPATEN SARMI
Oleh :
ABSTRAK
Kehamilan merupakan masa terpenting untuk pertumbuhan janin. Salah satu
faktor mempengaruhi keberhasilan suatu kehamilan adalah status gizi, Usia ibu
hamil, Pendidikan ibu hamil, Pekerjaan, Pendapatan, dan Pengetahuan. Penelitian
ini bertujuan Untuk mengetahui gambaran status gizi ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas Sarmi Kota Kabupaten Sarmi.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Sampel pada
penelitian ini sebanyak 51 sampel dengan pengggambilan sampel menggunakan
teknik simple random sampling. Pengumpulan data di lakukan dengan
menggunakan kuisioner. Penelitian ini di lakukan di Puskesmas Sarmi Kota.
Analisis univariat menggunakan Uji Deskriptif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 28 ibu hamil (54,9%) berusia
remaja dan 23 ibu hamil (45,1%) berusia dewasa, sebanyak 29 ibu hamil (56,9%)
memiliki pendidikan rendah dan sebanyak 22 ibu hamil (43,1%) memiliki
pendidikan tinggi, sebanyak 28 suami ibu hamil (54,9%) yang tidak bekerja dan
23 suami ibu hamil (45,1%) yang bekerja, sebanyak 29 suami ibu hamil (56,9%)
memiliki pendapatan rendah dan 22 suami ibu hamil (43,1%) pendapatan tinggi,
sebanyak 27 ibu hamil (52,9%) dengan pengetahuan kurang dan 24 ibu hamil
(47,1%) dengan pengetahuan baik, sebanyak 32 ibu hamil (62,7%) lila <25,3cm
dan sebanyak 19 ibu hamil (37,3% ) ibu hamil memiliki lila >25,3cm.
vii
DESCRIPTION OF THE NUTRITIONAL STATUS OF
PREGNANT WOMEN IN THE WORK AREA OF SARMI
PUSKESMAS, SARMI REGENCY
By :
ABSTRACT
Pregnancy is the most important period for fetal growth. One of the factors
influencing the success of a pregnancy is nutritional status, age of pregnant
women, education of pregnant women, occupation, income, and knowledge. This
study aims to determine the description of the nutritional status of pregnant
women in the working area of the Sarmi Public Health Center, Sarmi Regency.
This research is a type of quantitative research. The sample in this study was
51 samples with sampling using simple random sampling technique. Data
collection is done by using a questionnaire. This research was conducted at the
Sarmi City Health Center. Univariate analysis using descriptive test.
The results showed that 28 pregnant women (54.9%) were teenagers and 23
pregnant women (45.1%) were adults, 29 pregnant women (56.9%) had low
education and 22 pregnant women (43. 1%) have higher education, as many as 28
husbands of pregnant women (54.9%) who do not work and 23 husbands of
pregnant women (45.1%) who work, as many as 29 husbands of pregnant women
(56.9%) have low income and 22 pregnant women's husbands (43.1%) with high
income, as many as 27 pregnant women (52.9%) with less knowledge and 24
pregnant women (47.1%) with good knowledge, as many as 32 pregnant women
(62.7%) lilac <25.3cm and as many as 19 pregnant women (37.3%) had lilac
>25.3cm.
viii
KATA PENGATAR
Puji syukur yang tidak teringga penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang
Maha Esa, yang telah melimpahkan banyak anugerah, sehingga penyusunan
Skripsi ini dengan Judul “Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja
Puskesmas Sarmi Kabupaten Sarmi” sebagai syarat mengerjakan Skripsi Strata 1
(S1) pada Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Cenderawasih.
Penulis menyadari dalam penulisan Skripsi ini tidak lepas dari bantuan
semua pihak terkait, untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST., MT, Rektor Universitas Cenderawasih Jayapura.
3. Dr. Novita Medyanti,. S.KM., M. Kes selaku Ketua Jurusan Program Studi
M.Gizi Dosen Penguji II,Yane Tambing, SKM,.MPH Dosen Penguji III yang
7. Kedua Orang Tua Tercinta Yang Telah Menjaga Dan Memberikan Motivasi
ix
9. Sahabat-Sahabatku Gabriella Indey, Devy F Talantan, Marlena Wami,
Angkatan 2017.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
kesempurnaan, karena itu mohon saran dan kritik yang membangun demi
Penulis
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................................. x
BAB I PENDAHULUAN
xi
F. Determinan Jauh ........................................................................................... 30
C. Pembahasan .................................................................................................... 47
A. Simpulan ........................................................................................................ 59
B. Saran .............................................................................................................. 60
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
DAFTAR SINGKATAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gizi. Asupan gizi yang tidak mencukupi pada ibu hamil dapat menyebabkan
Rendahnya status gizi ibu hamil dapat disebabkan oleh dua faktor
ataupenyakit infeksi) dan faktor tidak langsung (status sosio ekonomi yaitu
fatmawati, 2019)
hamil adalah indikator Antropometri Lingkar Lengan Atas (Lila) pada ibu,
dimana asupan energi dan protein yang tidak mencukupi pada ibu hamil
dikatakan status gizinya normal apabila mempunyai IMT 18,5 s/d 24,9
kg/m2 selama kehamilan atau ditandai dengan hasil pengukuran LILA lebih
dari atau sama dengan 23,5 cm wanita hamil berisiko mengalami KEK jika
1
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjuk kan
prevalensi risiko KEK pada ibu hamil (15-49 tahun) masih cukup tinggi
yaitu sebesar 17,3%. Persentase ibu hamil KEK diharapkan dapat turun
sebesar 1,5% setiap tahunnya. Berdasarkan sumber data laporan rutin tahun
hamil yang diukur lingkar lengan atasnya (LiLA), diketahui sekitar 451.350
ibu hamil memiliki LilA < 23,5 cm (mengalami risiko KEK). Dari
risiko KEK tahun 2020 adalah sebesar 9,7%, sementara target tahun 2020
hamil KEK tahun ini telah melampaui target Renstra Kemenkes tahun 2020.
(Kemenkes RI 2020).
yaitu dengan BMI <18,5. Adapun Negara yang mengalami prevalensi yang
keempat terbesar setelah India dengan prevalensi 35,5% dan yang paling
informasi gizi, jika semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin mudah
gaya hidup yang sesuai dengan informasi gizi dan kesehatan. Tingkat
2
pendidikan seseorang juga sangat mempengaruhi tingkat pengetahuannya,
dengan adanya pengetahuan tentang zat gizi maka seseorang dengan mudah
mengetahui status gizi mereka dan dapat melalukan perbaikan gizi pada
(Kemenkes, 2015).
maka makin besar kemungkinan ibu hamil untuk mendapatkan asupan gizi
pekerjaan berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil. Djamilah dan
usia muda adalah ibu muda tidak tahu atau tidak memahami masalah
bidang pendidikan dan lapangan kerja bagi kaum wanita. Wanita yang
2015).
3
Sedangkan di Kabupaten Sarmi dari data Dinas Kesehatan Sarmi dari
(Sarmi, Tor, Retan, Apawer, Boba, Boti, Betaf, Burtin, Bages, Arbais,
jumlah kasus tertinggi sebanyak 48% pada tahun 2020 dan tertinggi kedua
sebanyak 22% pada bulan agustus 2020 sampai bulan april 2021 dari 103
populasi ibu hamil yang berkunjung di wilayah kerja Puskesmas Sarmi Kota
B. Rumusan Masalah
Gambaran Status Gizi Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Sarmi Kabupaten
Sarmi 2021
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
4
d. Gambaran distribusi Pendapatan di wilayah Kerja Puskesmas
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hamil.
Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
b. Bagi Peneliti
masyarakat.
5
E. Keaslian Penelitian
Tahun
No Judul Penelitian/Peneliti/Lokasi Desain Hasil
penelitian
1. Faktor-faktor yang berhubungan 2018 Penelitian analitik dengan Hasil analisa data didapatkan ada hubungan yang
dengan status gizi ibu hamil di pendekatan cross sectional bermakna antara status ekonomi dengan status
Puskesmas Paal V Kota Jambi Menggunakan data primer gizi ibu hamil (p-value = 0,007). tidak ada
dengan teknik menggunakan hubungan yang bermakna antara riwayat
kuisioner. kesehatan. (p-value =0,435) didapatkan ada
hubungan yang bermakna antara pemberian
makanan sehari-hari dengan status gizi ibu hamil
(p-value = 0,006)
2. Hubungan pengetahuan ibu hamil 2017 penelitiannya observasional Hasil uji analisis Chi-Square di peroleh nilai
tentang gizi kehamilan dengan analitik dengan desain cross p=0,0001 (p=<0,05) dan CC = 0,561. ada hubungan
kejadian kurang energi kronik (kek) sectional. menggunakan pengetahuan ibu hamil tentang gizi kehamilan
pada kehamilan di kota Yogyakarta kuisioner. dengan kejadian Kurang energy kronik (kek
kehamilan.
3. Gambaran status gizi ibu hamil 2015 Metode penelitian kuantitatif Hasil penelitian menunjukan 47% ibu hamil
berdasarkan ukuran lingkar lengan dengan desain cross sectional memiliki gizi baik pada trimester II dan 7% status
atas (Lila) di kelurahan sukamaju data di dapatkan melalui gizi kurang pada trimester III. Faktor yang
kota depok. pengukuran Lila pada 100 ibu mempengaruhi status gizi ibu hamil meliputi umur
hamil yang diperoleh dengan tingkat pendidikan, pendapatan keluarga.
purposive sampling.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Makanan harus mengandung energi dan zat gizi, seperti protein, lemak,
bahwa konsumsi makanan ibu hamil dan ibu menyusui harus memenuhi
janin/bayinya. Oleh karena itu, ibu hamil dan ibu menyusui membutuhkan
zat gizi yang lebih banyak dibandingan dengan keadaan tidak hamil atau
a. Karbohidrat
7
untuk meningkatkan asupan kalori sebesar 100-300 kkal setiap hari.
Kalori merupakan sumber energi. Jika asupan kalori ibu hamil tidak
b. Protein
berasal dari sumber hewani, seperti daging, susu, telur, keju, produk
c. Mineral
1. Besi
digunakan untuk pembentukan sel dan jaringan baru. Selain itu zat
8
pada sel darah merah (Kemenkes RI, 2014). Kadar besi yang ibu
ayam, dan ikan. Sumber baik lainnya adalah telur, serelia tumbuk,
(Almatsier. 2009).
2. Kalsium
9
total yang akan digunakan untukpertum buhan janin (Cunningham
et al., 2010).
3. Seng
4. Yodium
5. Vitamin A
10
berkaitan dengan peningkatan risiko anemia serta persalinan
6. Vitamin B12
B12 yang rendah. Air susu dari ibu vegetarian hanya mengandung
sedikit vitamin B12 dan defisiensi dapat nyata terlihat pada bayi
2009).
11
7. Vitamin C
2009).
seorang ibu dimana pada masa tersebut ibu hamil mudah menderita
Masa kehamilan merupakan masa yang sangat berisiko bagi ibu hamil
banyak dari saat sebelum masa kehamilan (Adraini dan Wijatmadi, 2012).
kondisi tubuh dan perkembangan lain. Tambahan makanan untuk ibu hamil
12
makanan ibu hamil sehari-hari, bias juga dengan memberikan tambahan
formula khusus untuk ibu hamil. Apabila makanan selama kehamilan tidak
mengalami gangguan.
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi
pada ibu hamil, antara lain anemia, berat badan tidak bertambah secara
normal dan terkena infeksi. Pada saat persalinan gizi kurang dapat
(Muliawati, 2012).
tergantung pada jumlah darah ibu yang mengalir melalui plasenta dan zat-
kuantitas dari apa yang dikonsumsi namun melainkan kualitasnya. Ibu hamil
2012).
13
1. Penilaian Status Gizi
gizi ibu hamil dapat dilihat dari pertambahan berat badan selama
berat badan dan tinggi badan Ibu, status gizi sebelum hamil, etnis,
pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, Indeks Massa
Tubuh (IMT), pola pertambahan berat badan tubuh serta pola gizi pada
(2012) diperoleh hasil bahwa LiLA mempunyai ukuran yang relatif stabil
risiko KEK wanita usia subur. Wanita usia subur adalah wanita dengan
usia 15 sampai dengan 45 tahun yang meliputi remaja, ibu hamil, ibu
14
lengan atas (LiLA) pada wanita usia subur dengan risiko kekurangan
energy kronis adlah 23,5 cm, yang diukur dengan menggunakan pita ukur
apabila lingkar lengan atas lebih dari 23,5 cm berarti wanita tersebut
(Muliawati, 2013).
prevalensi WUS umur 15 – 45 tahun dan ibu hamil yang menderita KEK
(Kemenkes RI, 2014). Sampai saat ini, ambang batas ukuran lingkar
2007).
faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia terutama pada masa
kehamilan sampai usia bayi 2 tahun. Peran penting gizi selama masa
kehamilan membuat status gizi ibu hamil mendapat perhatian yang lebih.
15
Status KEK sebelum hamil memengaruhi pertumbuhan janin dan
1994).
anak dalam keluarga, serta tempat tinggal (Sebataraja, L. R., Oenzil, F.,
a. Umur
yang berisiko (35 tahun) dan tidak berisiko (20 – 35 tahun). (Depkes
16
b. Tingkat Pendidikan
tinggi. (UU RI, 2003) Tingkat pendidikan orang tua murid sekolah
2014)
17
c. Pendapatan Keluarga
1. Determinan Dekat
a. Komplikasi kehamilan
18
1. Pendarahan
dengan berat kurang dari 500 gram atau usia kehamilan kurang dari
paksa.
50% dari keseluruhan kematian ibu yang berkaitan dengan kehamilan dan
dari hasil laporan WHO, angka kematian maternal karena abortus di seluruh
Setiap tahun terjadi 70.000 kematian maternal akibat abortus berisiko, dan
19
satu dari 8 kematian yang berkaitan dengan kehamilan, diakibatkan oleh
abortus berisiko.
dari negara industri. Abortus berisiko sulit untuk dilacak dan data yang
pasti tentang abortus ini sangat sulit diperoleh. Komplikasi dari aborsi yang
uterus, infeksi, syok hemoragik dan syok septik. Komplikasi fatal juga dapat
oleh abortus yang tidak lengkap atau cedera pada organ panggul atau usus.
macet atau partus lama dan infeksi akibat trauma pada persalinan.
a. Pendarahan
20
berlangsung tiba – tiba dan kehilangan darah dapat dengan cepat menjadi
lahir dan jumlahnya melebihi 500 ml. Perdarahan dapat terjadi sebelum,
solusio plasenta, retensi janin mati dalam uterus dan emboli air ketuban.
dimana terjadi robekan pada uterus karena sebab tertentu. Ruptura uteri
akan menyebabkan rasa nyeri yang hebat disertai nyeri tekan, diikuti
dengan perdarahan hebat dari pembuluh darah uterus yang robek dan
kematian dapat timbul dalam 24 jam sebagai akibat perdarahan dan syok,
b. Infeksi nifas
alat genital pada waktu persalinan dan nifas. Kuman penyebab infeksi
21
dapat masuk ke dalam saluran genital dengan berbagai cara, misal
E. Determinan antara
maternal meliputi status gizi, anemia, penyakit yang diderita ibu, dan
gizi ibu hamil dapat dilihat dari hasil pengukuran terhadap lingkar lengan
hamil termasuk kategori kurang energi kronis (KEK) atau tidak. Ibu
dengan status gizi buruk memiliki risiko untuk terjadinya perdarahan dan
selama masa kanak kanak, yang merupakan hasil dari keadaan kurang
gizi berat akan memaparkan seorang wanita terhadap risiko partus macet
Susenas tahun 2000 dan sensus penduduk tahun 2000, prevalensi ibu
yang menderita KEK (LILA ibu < 23,5 cm) adalah 25%. Risiko KEK
perkotaan (26%) dan lebih banyak dijumpai pada kelompok usia ibu di
22
Anemia merupakan masalah penting yang harus diperhatikan
defisiensi zat besi, asam folat dan vitamin A. Menurut WHO, 40%
selama kehamilan. Kurang lebih 50% dari seluruh ibu hamil di seluruh
daya manusia.
prevalensi ibu hamil dengan kadar Hb rendah (< 11,0 gram/ dl, WHO
2000) sebesar 40,1% dan diantaranya 0,3% memiliki kadar Hb < 7,0
gram/ dl. Anemia lebih banyak ditemukan pada ibu hamil di pedesaan
23
memberikan risiko relatif 15,3 kali untuk terjadinya kematian maternal
penderita dan penyulit – penyulit lain yang tidak berasal dari jantung.
b. Status reproduksi
kehamilan dan status perkawinan ibu. Usia di bawah 20 tahun dan di atas
35 tahun merupakan usia berisiko untuk hamil dan melahirkan The Fifth
tahun, 13 juta bayi dilahirkan oleh wanita yang berusia < 20 tahun, dan
kehamilan dan kelahiran dua sampai lima kali lebih tinggi bila
dibandingkan wanita yang lebih tua. Risiko paling besar terdapat pada
risiko kematian maternal lima kali lebih tinggi pada ibu berusia 10 – 14
24
tahun daripada ibu berusia 20 – 24 tahun, sedangkan penelitian yang
usia muda dan kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan di atas usia
lanjut meningkat pada wanita yang hamil di usia >35 tahun, dengan
dari 35 tahun juga meningkat, hal ini terjadi akibat banyak faktor, seperti
terdapat pada ibu yang berusia > 34 tahun dan paritas > 4 (18,4%).
25
Jarak antar kehamilan yang terlalu dekat (kurang dari 2 tahun)
adalah status tidak menikah. Status ini merupakan indikator dari suatu
26
kesehatan dapat dilihat dari beberapa faktor, seperti lokasi dimana ibu
tersedia di masyarakat.
kesehatan harus menunggu suami atau orang tua yang sedang tidak ada
di tempat.
transportasi yang sangat terbatas dan fasilitas jalan yang buruk. Kendala
dapat dicapai dalam waktu dua jam, yaitu merupakan waktu maksimal
lahir.
27
Keterlambatan ketiga yaitu keterlambatan dalam memperoleh
dan juga kekurangan obat – obatan yang penting, atau ruangan untuk
operasi.
satu jam dan bayi harus dapat segera dilahirkan. Ketersediaan informasi,
28
konseling karena banyaknya ibu hamil yang dilayani. Selain itu
dengan ibu yang melahirkan dibantu oleh tenaga kesehatan, serta tempat
29
mengurangi praktik pengguguran yang ilegal, berikut kematian yang
ditimbulkannya.
terlatih dan terdidik dalam bidang kebidanan, yaitu bidan, dokter dan
hamil.
F. Determinan Jauh
dan faktor– faktor lain juga perlu dipertimbangkan dan disatukan dalam
30
Termasuk dalam determinan jauh adalah status wanita dalam keluarga
pengetahuan ibu dan keluarga tentang tanda – tanda bahaya pada kehamilan
kesehatan antenatal.
aktivitas bekerja ibu hamil sehari – hari. Hal tersebut terkait dengan keadaan
31
secara fisik. Laporan statistik sering menempatkan pekerjaan hanya sebatas
pekerjaan formal.
lebih luas bukan hanya terbatas pada konsep mendapat gaji saja.
memiliki risiko kurang lebih 300 kali untuk menderita kesakitan dan
32
G. Kerangka teori
33
H. Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
34
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Tempat
Kabupaten Sarmi.
2. Waktu
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang bertempat
b. Sampel
35
N
1 + n (e)2
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
1 + n (e)2
=103
1 + 103 (0,01)2
36
D. Definisi Operasional
Tabel 3.2 Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel antara lain:
1. Status gizi ibu Status gizi merupakan Lila 1. Normal, jika ukuran lila ≥ 23,5cm Ordinal
hamil gambaran terpenuhinya 2. Kurang, jika ukuran lila ≤ 23,5cm
kebutuhan gizi. (Kemenkes RI, 2012)
2. Usia Lama waktu hidup ibu Kuesioner 1. Remaja = 12-25 tahun Ordinal
hamil sejak lahir sampai 2. Dewasa = 26-45 tahun
ulang tahun terakir. (Depkes RI, 2009)
37
yang di peroleh untuk 2. Tinggi ≥ UMR (Rp. 1.800.000/bulan)
memenuhi kebutuhan ( UMR Kab.Sarmi 2019)
anggota keluarga setiap
bulannya.
6. Pengetahuan Wawasan yang Di Kuesioner 1. Kurang < 50% dari jumlah pertanyaan. Ordinal
ketahui oleh ibu hamil 2. Baik ≥ 50% dari jumlah pertanyaan.
tentang status gizi ibu (Nabuasa, 2013).
semasa hamil.
38
E. Instrumen Penelitian
a. Laptop SPSS
b. Alat tulis
Data yang diperoleh dalam rencana penelitian melalui dua cara, yaitu:
1. Data Primer
Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan cara observasi dengan
2. Data Sekunder
39
G. Pengolahan, Analisis Dan Penyajian Data
1. Pengolahan Data
adalah :
a. Editing
b. Coding
1) Entry Data
SPSS 16.0.
2) Tabulating
40
Dalam penelitian ini peneliti melakukan tabulasi data
2. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Analisis Univariat
3. Penyajian Data
Setelah data diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk tabel dan
penjelasan.
H. Etika Penelitian
41
Responden yang diteliti diberi lembar persetujuan menjadi responden
responden menolak unuk diteliti maka penulis tidak akan memaksa dan
2. Confidentialy (Kerasiaan)
lembar alat dan hanya menulis kode pada lembar pengumulan data.
42
BAB IV
sarmi kota kabupaten sarmi, didirikan sekitar tahun 40an masa jajahan
1962 hinga saat ini telah mengalami beberapa kali renofasi dan mempunyai
luas wilayah yang sangat luas, kira-kira 340 km2 yang di batasi.
1. Keadaan Geografis
Martewar).
(Desa Kasukwe).
43
Berikut Daftar Desa Dan Kelurahan Yang Berada Diwilayah Kerja Puskesmas
Sarmi Kota :
2. Data Demografis
2012 adalah 11.522 jiwa, dengan suku terbesar adalah suku Sobey (Sarmi
asli), dan lainnya adalah suku Ambon, Toraja, Bugis, Jawa. dan bermata
44
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Tabel 4.1 Berdasarkan karakteristik status gizi ibu hamil yang menikah
usia remaja dan usia dewasa di Puskesmas Sarmi Kota, Kabupaten
Sarmi.
Total
Karakteristik
n %
Usia
(12-25th) 28 54,9
(26-45th) 23 45,1
Pendidikan
( <SLTA ) 29 56,9
( >SLTA) 22 43,1
Pekerjaan
Tidak Bekerja 28 54,9
Bekerja 23 45,1
Pendapatan Suami
( <1.800.000) 29 56,9
( >1.800.000) 22 43,1
Pengetahuan
Jawaban Benar < 50% 27 52,9
Jawaban Benar > 50% 24 47,1
LILA
( < 23,5cm) 32 62,7
( > 23,5cm) 19 37,3
Total 51 100.0
Sumber: Data Primer, 2021
45
dan pengetahuan ibu hamil yang Baik sebanyak 47,1%. Pendapatan
tertinggi sebanyak 43,1%. Lila ibu hamil yang >23,5cm sebanyak 62,7%
C. Pembahasan
untuk ibu hamil. Gizi ibu hamil merupakan nutrisi yang diperlukan dalam
jumlah yang banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan
porsi yang dimakan tetapi harus ditentukan pada mutu zat zat gizi yang
merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat. Jika
asupan gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan
dan lemak. Hal ini berfungsi selain untuk kebutuhan diri sendiri, juga untuk
Ketidak cukupan zat gizi pada awal trimester pertama kan menyebakan
46
Berdasarkan hasil penelitian oleh Teguh (2018) diketahui bahwa
hamil. Peluang ibu hamil yang berumur kurang dari 20 tahun atau lebih
dari 35 tahun untuk menderita kurang energy kronik adalah 7,6 kali lebih
(2018)
kehamilan pada penelitian ini yaitu terdapat responden yang berusia 16-
Dari hasil penelitian ini, usia ibu hamil remaja lebih tinggi di
bandingkan usia ibu hamil dewasa dan merupakan bagian penting. Usia
berbagai aspek dan menjadi bagian penting agar status gizi ibu hamil
dapat di perhatikan hal ini di buktikan dari variabel berikutnya yaitu usia
signifikan dari pernikahan usia muda adalah ibu muda tidak tahu atau
gizi bagi ibu hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan anak yang dilahirkan
47
menjadi kurang gizi yaitu bayi lahir dengan berat badan yang rendah
(BBLR).
reproduksi sehat adalah usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan
yaitu 20-35 tahun. Sedangkan reproduksi tidak sehat adalah usia dibawah
20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Hambatan yang sering timbul pada
diabetes dan myoma uteri. Selain itu dapat terjadi kelainan kongenital,
dan seimbang.
48
mandiri, kreatif dan berkesinambungan. Oleh karena itu, tingkat
dan kesehatan seperti dalam hal memilih dan dan mengolah bahan
tinggi dengan status gizi kurang sebanyak 25 orang (37,31%) dan status
49
rendah bukan menjadi alasan namun khusus dalam keluarga yaitu pola
asuh menjadi bagian penting yaitu ibu dengan pola asuh baik maka
masa kehamilan dan sikap ibu hamil tentang pemenuhan mutrisi masa
kehamilan.
dan tidak bekerja saat ini perempuan memiliki kesempatan yang sama
50
tangga terus bekerja dengan berbagai motivasi dan alasan seperti
Pati sebagian besar terdapat pada kelompok ibu yang tidak bekerja atau
beraktivitas sebagai ibu rumah tangga. Hasil uji statistik diperoleh nilai
ibu hamil yang tidak bekerja berisiko mengalami KEK sebesar 9,286 kali
besar ibu hamil tidak bekerja (beraktivitas sebagai ibu rumah tangga)
orang (22,0%).
kesehatan keluarga.
51
4. Pengetahuan Ibu Hamil Remaja Dan Dewasa
(55,6%).
banyak di bandingkan ibu dengan pengetahuan baik. Dalam hal ini akan
2005). Hal ini karena pendidikan adalah salah satu faktor yang
khususnya dalam hal kesehatan dan gizi. Tingkat pendidikan ibu sangat
52
pendidikan tinggi namun status gizi kurang, Hal ini disebabkan karna
mungkin saja terjadi di sebabkan karna ibu ibu yang berpendidikan tinggi
mereka kurang informasi dalam hal gizi dibandingkan dengan ibu ibu
(Aminah 2005).
2002).
53
cara rajin mengkonsumsi asupan-asupan gizi untuk kehamilannya.
memiliki asupan gizi energi yang kurang. Sedangkan dari 9 orang ibu
54
Pendapatan tingi memungkinkan ternuhinya kebutuhan makan seluruh
kurangnya daya beli pangan keluarga. Apabila daya beli pangan rendah
Ujang, 2002).
D. Keterbatasan Penelitian
55
BAB V
A. SIMPULAN
1. Sebanyak 28 ibu hamil berusia remaja (54,9%) dan 23 ibu hamil berusia
dewasa (45,1%).
3. Sebanyak 28 suami ibu hamil remaja dan dewasa (54,9%) yang tidak
bekerja dan 23 suami ibu hamil remaja dan dewasa (45,1%) yang
bekerja.
berpengetahuan baik.
6. Sebanyak 32 ibu hamil usia remaja dan dewasa (62,7%) mempunyai lila
< 25,3cm dan 19 ibu hamil usia remaja dan dewasa (37,3%) mempunyai
56
B. Saran
adalah :
1. Bagi Pemerintah
57
DAFTAR PUSTAKA
58
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Availble from: http://kbbi.web.id/hamil.
Kemenkes RI. 2014, Pedoman Gizi Seimbang. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Almatsier, S. 2009, Vitamin dan Vitamin Larut Lemak in Prinsip Dasar Ilmu Gizi,
ed. Alamtsier, S, PT Gramedia Pustak Umum, Jakarta, pp.153-180.
Cunningham, F. G., Gant, N. F., Laveno, J. K., Gauth, J. C., Gilstrap, L. C.,
Wenstron, K. D. 2003, Maternal Adaptions in Pregnancy William Manual
of Obstetrics, McGraw-Hill, New York, pp.
Kemenkes RI. 2014, Pedoman Gizi Seimbang. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Ariyani, D. E., Achadi, E. L. & Irawati, A. 2012, Validitas Lingkar Lengan Atas
Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi Kronis Pada Wanita Indonesia,
Jurnal Kesehatan Nasional, Jakarta.
DEPKES RI 2007.
Gambar kerangka teori McCarthy and Maine,1992.
Sukmawati, 2012 Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Dalam Memenuhi
Kebutuhan Nutrisidengan Statusgizi Ibuhamil Di Puskesmas Kassi-
Kassimakassar.
Tita Rosmawati Dafiu,2017. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi
Kehamilan Dengan Kejadian Kurang Energi Kronik (Kek) Pada Kehamilan
Di Kota Yogyakarta
Elisa Murti Puspitaningrum,2017 Hubungan Pengetahuan Dengan Status Gizi Ibu
Hamil Di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi.
Bunga Widita Kartikasari, Mifbakhuddin2, Dian Nintyasari Mustika 2011
Hubungan Pendidikan, Paritas, Dan Pekerjaan Ibu Dengan Status Gizi Ibu
Hamil Trimester Iii Di Puskesmas Bangetayu Kecamatan Genuk Kota
Semarang Tahun 2011.
Suriani Tahir,2021 Hubungan Pendidikan Dan Pekerjaan Terhadap Status Gizi
Ibu Hamil Di Puskesmas Pattallassang Kabupaten Gowa
Eny Pemilu Kusparlina,2016 Hubungan Antara Umur Dan Status Gizi Ibu
Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas Dengan Jenis Bblr.
59
Lampiran 1 : Ketersedian Menjadi Responden
A. Inform consent
kepada masyarakat khusunya ibu hamil usia remaja dan dewasa untuk lebih
memperhatikan status gizi semasa hamil dari berbagai sudut aspek. Semua
Nama :
Usia :
Alamat :
Sarmi,………… 2021
Peneliti responden
Lampiran Kuisioner
Identitas Responden
3. Alamat : ………………………….
4. Suku : …………………………
6. Pendidikan :
8. a. BB b.TB : a. …… b. …..
9. Status Pekerjaan
Istri : C Bekerja C
Tidak Bekerja
1.800.000,00
Istri :…………...Tahun
Keterangan: Berilah tanda centang (√) pada kotak tersebut sesuai dengan
jawaban anda.
1. Bacalah setiap pernyataan dengan baik dan teliti, pilihlah salah satu
silang pada huruf (S) jika menurut anda pernyataan tersebut "Salah"
3. Jawaban yang anda berikan sangat kami hargai dan kerahasiaan anda
Pendidikan
Pekerjaan orang tua Pengeta TB BB
No Nama JK Umur orang tua Pendapatan Lila Alamat
huan (cm) (kg)
Ayah Ibu Ayah Ibu
1 FI p 20 tahun SLTA Tidak Bekerja Honor Rp. 1.800.000,-/bln 5 157cm 73,60kg 34cm
SLTA sarmi
2 MF p 24 tahun SLTP PT Tidak Bekerja Honor Rp. 1.800.000,-/bln 8 155,3cm 69,10 kg 25 cm sarmi
3 SS p 22 tahun PT SD Pns Irt Rp. 2.500.000,-/bln 4 152 cm 50 kg 20 cm sarmi
4 YM p 21 tahun SLTP SLTA Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 6 150 cm 55 kg 23 cm tafarewar
5 YA p 22 tahun SLTA SLTA Tidak Bekerja Honor Rp. 1.800.000,-/bln 8 158cm 59,45 kg 24 cm sarmi
6 OS p 18 tahun SLTP SLTP Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 4 157 cm 70 kg 25 cm kelap.1
7 NH p 21 tahun SLTA SLTP Nelayan Irt Rp. 500. 000,-/bln 3 155 cm 54 kg 21 cm neidam
8 N p 23 tahun SLTP SLTP Nelayan Irt Rp. 500. 000,-/bln 5 155 cm 52,50 kg 23 cm neidam
9 R p 19 tahun SLTA SLTA Swasta Honor Rp. 1.800.000,-/bln 4 156 cm 53 kg 24 cm sarmi
10
MH p 23 tahun PT SLTP Pns Irt Rp. 2.500.000,-/bln 4 158 cm 87,15 kg 32,8 cm sarmi
11 WI p 20 tahun SLTA SLTA Honor Irt Rp. 1.800.000,-/bln 6 152 cm 50,80 kg 28 cm tafarewar
12 KD p 17 Tahun SLTA SLTP Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 5 155 cm 50 kg 21 cm neidam
13 RF p 25 Tahun SLTA SLTA Swasta Irt Rp. 1.700.000,-/bln 4 150 cm 49 kg 20 cm tafarewar
14 CE p 18 Tahun SLTA PT Tidak Bekerja Pns Rp. 2.500.000,-/bln 8 158 cm 53,75 kg 24 cm kelap.1
15 A p 16 Tahun SLTP SLTP Nelayan Irt Rp. 500. 000,-/bln 5 157 cm 50 kg 23 cm kelap.1
16 Y p 20 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 500. 000,-/bln 4 154 cm 55 kg 21 cm sarmi
17 A p 23 Tahun SLTA SLTP Nelayan Irt Rp. 500. 000,-/bln 4 159 cm 57,60 kg 24 cm sarmi
18 BA p 20 Tahun SD SLTP Tidak Bekerja Swasta Rp. 2000.000,-/bln 3 154 cm 56 kg 25 cm tafarewar
19 ES p 22 Tahun SLTP SLTA Nelayan Irt Rp. 1.800.000,-/bln 6 150 cm 47 kg 20 cm sarmi
20 S p 24 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 4 155 cm 48 kg 23 cm kelap.1
21 G p 20 Tahun SLTA SLTA Honorer Honor Rp. 1.800.000,-/bln 6 150cm 47 kg 22,7 cm sarmi
22 H p 19 Tahun SLTA SLTP Nelayan Irt Rp. 1.800.000,-/bln 3 154 cm 49,50 kg 23 cm neidam
23 K p 25 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 4 157 cm 49 kg 23,5 cm neidam
24 A p 20 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 5 154 cm 47 kg 24 cm sarmi
25 LR p 23 Tahun SLTP SD Nelayan Irt Rp. 700. 000,-/bln 3 155 cm 53 kg 22,8 cm neidam
26 MA p 17 Tahun SLTP SD Nelayan Irt Rp. 500. 000,-/bln 4 147 cm 48 kg 20,1 cm neidam
27 N p 19 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 6 160 cm 64,50 kg 28 cm sarmi
28 ZL p 26 Tahun SLTA SD Honorer Irt Rp. 1.800.000,-/bln 5 147 cm 47 kg 21 cm tafarewar
29 K p 28 Tahun PT PT Pns Pns Rp. 2.500.000,-/bln 7 150 cm 52,75 kg 26 cm tafarewar
30 C p 34 Tahun SLTA SLTP Nelayan Irt Rp. 1.500.000,-/bln 6 156 cm 55 kg 23,5 cm sarmi
31 NDR p 44 Tahun SLTA SLTA Tidak Bekerja Honor Rp. 1.800.000,-/bln 9 155 cm 53 kg 23 cm sarmi
32 A p 30 Tahun SLTA PT Tidak Bekerja Pns Rp. 2.500.000,-/bln 9 169 cm 82 kg 31,5 cm kelap.1
33 N p 37 Tahun SLTA SLTA Tidak Bekerja Honor Rp. 1.800.000,-/bln 3 147 cm 47 kg 20 cm kelap.1
34 MK p 30 Tahun SLTA SLTP Nelayan Irt Rp. 1000.000,-/bln 4 149 cm 47,8 kg 20 cm sarmi
35 AD p 34 Tahun SLTA SLTP Honor Irt Rp. 1.800.000,-/bln 5 156 cm 52 kg 23,5 cm neidam
36 CA p 37 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 7 155 cm 50 kg 22,6 cm neidam
37 Y p 37 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 3 150 cm 50,5 kg 21,7 cm sarmi
38 J p 31 Tahun SLTA SLTA Swasta Honor Rp. 1.800.000,-/bln 4 155 cm 58 kg 27 cm sarmi
39 YR p 32 Tahun SLTA PT Tidak Bekerja Pns Rp. 2.500.000,-/bln 8 155 cm 55 kg 24 cm tafarewar
40 AW p 37 tahun SLTA PT Tidak Bekerja Pns Rp. 2.500.000,-/bln 8 150 cm 56 kg 23,2 cm tafarewar
41 SM p 27 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 200.000,-/bln 4 151 cm 47 kg 20 cm sarmi
42 SR p 29 Tahun SLTA SLTA Tidak Bekerja Swasta Rp. 1500.000,-/bln 5 155 cm 50 kg 23,1 cm sarmi
43 SS p 28 Tahun SLTA SLTP Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 7 149 cm 48 kg 22,5 cm neidam
44 SR p 26 Tahun PT PT Pns Pns Rp. 2.500.000,-/bln 8 153 cm 60,05 kg 29 cm neidam
45 Y p 30 Tahun PT SLTA Honor Pns Rp. 1.800.000,-/bln 6 159 cm 64 kg 30 cm sarmi
46 AR p 31 Tahun SLTA SLTA Tidak Bekerja Pns Rp. 2.500.000,-/bln 7 150 cm 64 kg 28,7 cm sarmi
47 VK p 27 Tahun SLTA SD Nelayan Irt Rp. 1.000.000,-/bln 7 154 cm 52 kg 20 cm tafarewar
48 GH p 26 Tahun PT SLTA Pns Irt Rp. 2.500.000,-/bln 6 155 cm 50 kg 21 , 6 cm neidam
49 TY p 38 Tahun PT PT Pns Honor Rp. 2.500.000,-/bln 8 152 cm 52,50 kg 23 cm neidam
50 UI p 29 Tahun PT SLTA Nelayan Irt Rp. 600.000,-/bln 7 152 cm 49 kg 23,5 cm sarmi
51 RR p 17 Tahun PT SLTP Pns Irt Rp. 2.500.000,-/bln 7 149 cm 48,2 kg 23,1 cm kelap.1
Lampiran 4 : Presentase Hasil
Frequency Table :
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid REMAJA 28 54.9 54.9 54.9
DEWASA 23 45.1 45.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RENDAH 29 56.9 56.9 56.9
TINGGI 22 43.1 43.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid TIDAK BEKERJA 28 54.9 54.9 54.9
BEKERJA 23 45.1 45.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 27 52.9 52.9 52.9
BAIK 24 47.1 47.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid RENDAH 29 56.9 56.9 56.9
TINGGI 22 43.1 43.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
statusgiziibuhamil
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KURANG 32 62.7 62.7 62.7
NORMAL 19 37.3 37.3 100.0
Total 51 100.0 100.0
Lampiran 5 : Surat Ijin Penelitian
Lampiran 6 : Surat Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 7 : Dokumentasi Penelitian