Oleh :
ELI ULIYANI
010218988
TAHUN 2021
PERNYATAAN ORISINILITAS
1. Karya Tulis saya adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan
Tinggi lain.
2. Karya Tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
3. Dalam Karya Tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
Eli Uliyani
010218988
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah disetujui, diperiksa dan siap untuk dipertahankan oleh
Tim Penguji Ujian Sidang Karya Tulis Ilmiah Universitas Medika Suherman.
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Prodi Diploma Tiga Kebidanan
Universitas Medika Suherman
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disahkan oleh Tim Penguji Ujian
Sidang Karya Tulis Ilmiah Universitas Medika Suherman guna melengkapi
syarat-syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Kebidanan (A.Md. Keb)
Penguji I
Hj. Ida Widaningsih, S.SiT, MKM Ika Kania Fatdo Wardani, SST. M.Kes
NIK : 50120238 NIK : 50100227
Mengetahui
iii
Herlina Simanjuntak, SST, M.Keb Hajar Nur Fathur Rohmah, SST,M.Kes
NIK. : 50160266 NIK. : 50150257
A. BIODATA PRIBADI
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Suherman
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
rangka memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar ahli madya kebidanan
(A.Md.Keb) dalam pembuatan dan penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis
yang terhormat:
1. Dr. drg. Eddy Suharso, SH, M.Kes selaku Ketua Yayasan Medika Bahagia.
5. Ns. Yana Setiawan, S.Kep, SKM, M.Kep selaku Wakil Rektor III bidang
6. Ns. Angga Saeful R. S. Kep, M. Kep selaku ketua LPPM Universitas Medika
Suherman.
v
7. Herlina Simanjuntak, SST, M.Keb selaku Ketua Jurusan Vokasi Universitas
Medika Suherman.
8. Hajar Nur Fathur Rohmah, SST, M.Kes selaku Ketua Program Studi Diploma
9. Ika Kania Fatdo Wardani, SST, M.Kes selaku dosen pembimbing Karya Tulis
Ilmiah ini.
10. Hj. Ida Widaningsih, S.SiT., MKM selaku Wali Kelas Diploma Tiga
11. EvianaYatiningsih, SST. M.Kes selaku koordinator Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Seluruh dosen pengajar Program Studi Diploma Tiga Kebidanan Universitas
13. Bpk. Ahmad Rojai, Bpk. Abai Fatullah, S.Ag Selaku Ketua dan Staf KUA
ini.
14. Diri Sendiri yang mampu melewati masa – masa sulit dalam hal apapun dan
15. Kedua orang tua yang selalu mengirimkan do’a yang tiada hentinya, tidak
kasih sayang yang berlimpah yang telah kalian berikan berupa dukungan
vi
16. Herlina Aprilianti dan Siti Umayah selaku teman satu bimbingan yang selalu
ini.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini
kemampuan yang penulis miliki. Karena itu, saran dan kritik yang bersifat
yang akan datang. Semoga segala bimbingan dan dukungan dari semua pihak
(Penulis)
Eli Uliyani
vii
PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEBIDANAN
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
KaryaTulis Ilmiah, Juli 2021
Eli Uliyani
GAMBARAN KEJADIAN PERNIKAHAN DINI DI DESA SINDANG SARI
KECAMATAN RENGASDENGKLOK KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2021
XIII+46 halaman +2 Bagan+ 4 Lampiran
ABSTRAK
pernikahan dini yaitu merupakan institusi agung untuk mengikat dua insan lawan jenis
yang masih remaja dalam satu ikatan keluarga. Remaja itu sendiri adalah anak yang di bawah usia
19 tahun ada pada masa peralihan antara masa anak-anak ke dewasa, dimana anak-anak
mengalami perubahan-perubahan cepat disegala bidang. Mereka bukan lagi anak-anak, baik
bentuk badan, sikap,dan cara berfikir serta bertindak, namun bukan pula orang dewasa yang telah
matang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi kejadian pernikahan dini di
Desa Sindang Sari Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang Tahun 2021
Jenis metode penelitian ini adalah penelitian dengan deskriptif dan desain cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Desa Sindang Sari Kecamatan Rengasdengklok
Kabupaten Karawang yang berjumlah 89 orang dan sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode total sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Analisis
data dilakukan secara univariat dan crosstab.
Dari hasil penelitian univariat diperoleh dari 89 responden yang melakukan pernikahan
dini sebanyak 48 responden (53,9%). Pada responden dengan usia beresiko sebanyak 39 responden
(81,2%). pada responden dengan pendidikan rendah sebanyak 46 responden (80,8%). Pada
responden yang tidak bekerja sebanyak 28 responden (50 %). Pada responden dengan penghasilan
rendah sebanyak 39 responden (82,1%).
Kesimpulan diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh Desa Sindang Sari
Kecamatan Rengasdengklok untuk terus memberikan penyuluhan atau pengarahan terkait dampak
melakukan menikah usia dini kepada remaja terutama pada remaja puteri, dan di harapkan
pasangan tersebut mengetahui tentang resiko yang akan dialami pada kehamilan usia muda dan
tenaga kesehatan lainnya lebih aktif untuk memberikan penyuluhan program keluarga berencana.
Daftar Pustaka: 6 Buku (2010-2019), 12 Jurnal (2015-2019) dan data dari Kementrian Urusan
Agama
Kata kunci: Kejadian Pernikahan Dini, pendidikan, usia, pekerjaan, status ekonomi.
viii
THREE DIPLOMA OF MIDWIFE STUDY PROGRAM
SUHERMAN MEDICAL UNIVERSITY
Scientific Writing, July 2021
Eli Uliyani
DESCRIPTION OF EARLY MARRIAGE IN SINDANG SARI VILLAGE,
REENGASDENGKLOK DISTRICT, KARAWANG REGENCY IN 2021
XIII+46 pages +2 Charts+ 4 Appendices
ABSTRACT
Early marriage is a great institution to bind two people of the opposite sex who are still
teenagers in one family bond. Teenagers themselves are children under the age of 19 years who
are in a transition period between childhood and adulthood, where children experience rapid
changes in all fields. They are no longer children, both in body shape, attitude, and way of
thinking and acting, but also not mature adults. The purpose of this study was to determine the
frequency distribution of early marriage in Sindang Sari Village, Rengasdengklok District,
Karawang Regency in 2021
The type of this research method is descriptive research and cross sectional design. The
population in this study were teenagers in Sindang Sari Village, Rengasdengklok District,
Karawang Regency, amounting to 89 people and the sample in this study used the total sampling
method. The instrument used in this research is a questionnaire. Data analysis was performed by
univariate and crosstab.
From the results of univariate research obtained from 89 respondents who did early marriage
as many as 48 respondents (53.9%). In respondents with age at risk as many as 39 respondents
(81.2%). on respondents with low education as many as 46 respondents (80.8%). In respondents
who do not work as many as 28 respondents (50%). In respondents with low income as many as
39 respondents (82.1%).
The conclusion is that it is hoped that the results of this study can be used by Sindang Sari
Village, Rengasdengklok District to continue to provide counseling or guidance regarding the
impact of early marriage to adolescents, especially young women, and it is hoped that the couple
will know about the risks that will be experienced in early pregnancy and health workers. others
are more active in providing counseling on family planning programs.
Bibliography: 6 Books (2010-2019), 12 Journals (2015-2019) and data from the Ministry of
Religious Affairs
Keywords: Early Marriage Incidence, education, age, occupation, economic status.
ix
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ORISINALITAS i
LEMBAR PERSETUJUAN ii
KATA PENGANTAR v
DAFTAR ISI x
DAFTAR LAMPIRAN xi
v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Penelitian.................................................................................
D. Manfaat Penelitian...............................................................................
x
B. Remaja ..............................................................................................
C. Pernikahan ........................................................................................
D. Kerangka Teori..................................................................................
A. Keterbatasan Penelitian 40
A. Kesimpulan 44
B. Saran 45
xi
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR BAGAN
xii
DAFTAR SINGKATAN
KB : Keluarga Berencana
SP : Survei Penduduk
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
3. Lembar Konsultasi
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan wanita sudah mencapai umur 19 tahun’’. Dalam hal ini batas minimal
perkawinan bagi pria, yaitu 19 tahun. Jadi, jika masih di bawah umur
perlindungan hukum terhadap anak, ada sekitar 142 juta anak perempuan
yang kuat dari orangtua mengenai suatu konsep pernikahan di bawah umur
oleh anak perempuan. Beberapa hasil penelitian dan survey Agege, dkk
1
2
Data Riskesdas jumlah dari remaja perempuan berusia 15-19 tahun yang
pierewan (2017), fenomena pernikahan dini terjadi tidak hanya pada tingkat
hanya ada penurunan kecil untuk perkawinan anak yaitu 3,5%. perkawinan
usia muda paling umum di Asia selatan dan afrika sub-sahara. India yang
tahun 2012 di Indonesia, angka perempuan menikah usia 10-14 sebesar 4,2%.
2013).
tertinggi adalah, Jawa Barat (20,93%) Dan Jawa Timur (20,73%). Sebagai
3
terdapat 5.725 sedangkan wanita yang menikah pada usia di bawah 20 tahun
pada tahun 2018 terdapat 4.865 (84,9%) orang yang menikah. Hal ini
jumlah peristiwa menikah di tahun 2019 berjumlah 936 orang. Yang berusia
Karawang, 2019)
Berdasarkan data child marriage report, jika dilihat dari daerah tempat
maupun sebelum usia 15 tahun. Pada tahun 2018, prevalensi perempuan 20-
18 tahun masih lebih tinggi perdesaan yaitu sebesar 16,87% dan perkotaan
sebesar 7,15%. Sedangkan untuk anak laki-laki, sekitar 1 dari 100 laki-laki
20-24 tahun pada tahun 2018 telah melangsungkan perkawinan sebelum usia
4
pertama, daerah perdesaan juga memiliki prevalensi yang tinggi untuk anak
dan stigma sosial (adat) tertentu. Selain itu, perilaku seks bebas dan
permisif terhadap seks. Hal ini dapat menyebabkan kehamilan remaja yang
karena perjodohan orang tua yang belum tahu tentang risiko pernikahan dini
luar nikah sehingga tidak ada jalan lain selain menikah. Kerugian lainnya,
Secara biologis, alat reproduksi anak di bawah umur masih dalam tahap
berbagai resiko antara lain resiko keguguran yang lebih besar, rentan
terhadap tekanan darah tinggi dan anemia, potensi lahirnya bayi secara
premature, bayi cacat, lahirnya bayi dengan berat badan rendah. Hal tersebut
jika dipaksakan juga akan mengakibatkan trauma dan depresi, infeksi pada
kematian ibu dan bayi yang dikandung. Selain itu, hubungan seks yang
bermula pada usia muda juga meningkatkan resiko kanker serviks sepuluh
perkawinan dini kepada masyarakat, pemerintah lanjut rohika dalam hal ini
prevalensi yang hasilnya yaitu pada Remaja usia 15-19 tahun terdapat 23,9%
B. Rumusan Masalah
Karawang di dapatkan data pada tahun 2018-2019 sebanyak 1.848 orang yang
orang.
C. Tujuan penelitian
kejadian tentang pernikahan dini yang ada di Desa Sindang Sari Kecamatan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu manfaat
1. Manfaat Teoritis
muda.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi remaja
c. Bagi peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
sebuah upacara nikah dan dini yaitu sebelum waktunya. Pada pengertian
yang sudah di tentukan baik secara ajaran agama maupun hukum. Menurut
usia 21 tahun. Pernikahan dini sering terjadi di usia remaja sekitar 15 tahun
adalah 16 tahun bagi wanita dan 19 tahun bagi laki-laki. Kemudian diubah
dan disetarakan menjadi 19 tahun baik bagi laki-laki maupun wanita melalui
9
10
karena melanggar asas kesamaan di mata hukum pada Pasal 28 D ayat (1)
pendidikan yang layak. Wanita memiliki hak-hak dasar yang sama dengan
laki-laki seperti pendidikan, sosial, hak sipil, hak ekonomi dan hak-hak
(BKKBN) bahwa tingkat pernikahan dini di Jawa Barat tahun 2014 Jumlah
pasangan usia perkawinan mencapai 50% dari total pasangan usia subur
(PUS) yakni sekitar 9 juta pasangan. Dari studi pendahuluan yang di lakukan
di dusun lll Desa Karang Baru Pada 110 Remaja Putri ternyata 67 orang telah
yang terjadi, terlebih lagi cukup banyak masyarakat Indonesia yang menikah
pada usia dini sehingga resiko untuk melahirkan anak lebih banyak daripada
yang menikah pada usia yang lebih dewasa. Hal ini disebabkan wanita yang
menikah dibawah usia 20 tahun memiliki rentan masa subur yang lebih
pada wanita nikah usia muda masih rendah dan mereka tergolong ke dalam
pernikahan yang dilakukan pada usia yang terlalu muda. Pernikahan usia
dini/muda terdiri dari dua kata, yaitu pernikahan dan usia muda. Usia muda
menunjukkan usia belia, ini bisa digunakan untuk menyebutkan sesuatu yang
muda ketika dilakukan oleh seseorang yang masih dibawah umur atau anak-
secara resmi atau tidak resmi yang dilakukan sebelum usia 18 tahun
(UNICEF, 2014).
tradisional yang sudah lama dikenal dan tersebar luas di seluruh dunia.
Secara definisi, perkawinan muda sebagai ikatan lahir batin antara seorang
pria dan wanita sebagai sepasang suami istri pada usia muda/remaja. Menurut
ekonomi keluarga.
dini adalah pernikahan yang dilakukan oleh anak yang masih remaja atau
Modifikasi Referensi Eva Elly Sibagariang, dkk 2010 dan Maryanti, dkk
a. Pendidikan
(Sriningsih, 2011).
2009)
b. Budaya
di atas usia 20 tahun maka akan menjadi perawan tua, serta jika terlambat
14
menikah akan menjadi aib bagi keluarg. Maka tidak heran apabila ada
wanita yang lama menikah usia> 20 tahun) akan dijadikan sebagai bahan
c. Umur
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Pernikahan usia muda pada
Hasil penelitian Hagiwara (2013) ibu dengan usia muda akan beresiko
d. Pekerjaan
e. Status Ekonomi
dan lain sebagainya. Status ekonomi berhubungan erat pula dengan faktor
gadisnya telah ada yang melamar dan ada yang menikahi. Orangtua
mental. Namun dalam kenyataannya para gadis ini menikah dengan pria
berdampak pada prilaku seks bebas anak dan dapat berujung pada
yang kurang signifikan, hal ini merupakan orang tua tidak mengekang
Pola asuh orangtua yang seperti ini akan berdampak pada kurangnya peran
pernikahan.
g. Lingkungan
terdapat dalam ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang
dengan remaja secara terbuka sehingga anak memiliki rasa percaya dan
h. Pergaulan bebas
bebas adalah lepas dan tidak terhalang, sehingga dapat berbicara, bergerak
dan berbuat sesuatu dengan leluasa, tanpa terikat oleh sesuatu aturan. Jadi
yang tidak terikat oleh aturan dan norma-norma sosial yang berlaku di
masyarakat, dalam hal ini adalah adat ketimuran yang menjungjung tinggi
dini pada kalangan remaja, yaitu sebab dari anak dan luar anak.
a) Faktor Pendidikan
luar nikah.
puterinya, bahwa karena sudah tidak perawan lagi di takutkan hal ini
anak-anak tersebut.
b) Faktor ekonomi
masyarakat adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi
pada upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
menurunkan faktor berat bayi lahir rendah, apabila berhasil akan berpengaruh
terhadap angkan kematian ibu dan bayi. ( Ika Kania Fatdo Wardani, 2019)
Pernikahan dini pada remaja dasarnya berdampak pada segi fisik maupun
a. Dampak bagi remaja yang melakukan pernikahan dini yaitu: remaja yang
hamil akan lebih mudah mengalami anemia selagi hamil dan melahirkan,
salah satu penyebab tingginya kematian ibu dan bayi (Yuni Widyastuti,
2009)
c. Sebagian besar pasangan muda ini menjadi tergantung dengan orang tua,
secara keseluruhan.
21
Berikut beberapa resiko kehamilan yang dapat di alami oleh remaja (usia
a. Kurang darah (Amenia) adalah dalam masa kehamilan dengan akibat yang
c. Preeklampsi dan eklampsi yang dapat membawa maut bagi ibu maupun
bayi nya.
B. Remaja
1. Definisi Remaja
2014 , remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut
rentan pada usia remaja adalah 10-24 tahun dan yang belum menikah.
2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah penduduk. Di dunia
22
diperkirakan kelompok remaja berjumlah 1,2 milyar atau 18% dari jumlah
Masa remaja merupakan masa transisi yang di tandai oleh adanya fase
peralihan, yaitu di suatu sisi akan meninggalkan masa anak-anak dan di sisi
lain masuk pada usia dewasa dan bertindak sebagai individu (Supartini,
2009)
Remaja, masa remaja dianggap masa “topan badai dan stress” (strom and
tingkatan orang-orang dewasa, akan tetapi sudah dalam tingkatan yang sama.
pematangan fisik.
orangtua.
menarche.
secara fisik, remaja ditandai dengan ciri perubahan pada penampilan fisik
secara biologis ditandai dengan kematangan organ seks primer dan sekunder,
pertumbuhan payudara, terjadi pada anak yang telah mencapai usia 7 sampai
24
Pertumbuhan badan atau tubuh terjadi pada anak yang telah mencapai
seks yang di tandai dengan berkembangnya rahim dan ovarium (indung telur).
d. Kulit halus
memperbesar payudara.
Berdasarkan hasil survey BKKBN provinsi Jawa Barat pada tahun 2015
yang benar, 61,8% tidak tahu persoalan di sekitar masa subur dan masalah
haid 40,6% tidak tahu resiko kehamilan remaja, dan 42,4 tidak tahu resiko
Selatan dari 50 siswi ternyata 35 siswi yang melakukan vulva hygiene saat
25
remaja puteri di SMPN 5 Tambun Selatan dan di dapatkan hasil 151 orang
remaja puteri yang perilaku vulva hygiene saat menstruasi kurang baik.
C. Pernikahan
1. Pengertian Pernikahan
lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal sebagai bentuk obadah
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan diperlukan kesiapan fisik dan mental
untuk melaksanakannya.
26
adalah ikatan lahir batin antara pria dan wanita dengan tujuan membentuk
keluarga yang telah diakui secara sah dalam hukum dan agama.
2. Tujuan Pernikahan
menjadi:
F. Kerangka Teori
1. Pendidikan
2. budaya
3. umur Gambaran Kejadian
4. pekerjaan Pernikahan Dini
5.status ekonomi
6. Peran orang tua
7. Lingkungan
8. pergaulan bebas
27
DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep satu dan konsep lainnya, atau antara
variabel yang lain dari masalah yang ingin di teliti. (Notoatdmojo, 2010).
hubungan antara variabel dependen (Pernikahan Usia Dini Pada Remaja) dan
Independen Dependen
1. Pendidikan
4. Status ekonomi
27
28
B. Definisi Operasional
opersional ini merupakan informasi ilmiah yang akan membantu penelitian lain
penjelasan semua variabel dan istilah yang akan di gunakan dalam mengartikan
Operasional ukur
tahun.
1= tidak,
remaja
tidak
menikah ≥
19 tahun
pendidikan 1= Tinggi,
sertifikat ≥ SMA
kelulusan/ijazah.
lahirkan sampai 1= ≥ 20
Semakin cukup
umur, tingkat
kematangan dan
kekuatan
seseorang akan
lebih matang
dalam berfikir
dan bekerja.
dalam kehidupan
untuk mencari
30
nafkah.
berhubungan Rp.
dengan 4000.000
pendapatan 1= Tinggi
orangtua. (UMK≥)
Rp.
4000.000
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
(Arikunto, 2012)
1. Populasi Penelitian
31
32
2. Sampel
a. Definisi Sampel
2011).
b. Total Sampling
sampel semua.
c. Teknik Sampel
total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100. Jadi jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 89 orang dalam waktu satu
bulan.Sampel penelitian ini adalah Remaja yang sudah menikah usia dini
C. Variabel Penelitian
atau ukuran yang di miliki atau di dapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep.(Notoadmodjo,2010)
33
D. Lokasi Penelitian
Data yang digunakan peneliti ini adalah Data Sekunder diperoleh dari
Kementrian Agama Provinsi Jawa Barat, data Kabupaten, data Desa Sindang
F. Instrumen penelitian
G. Pengolahan Data
mencegah Garbage In Garbage One (GIGO), bila yang masuk sampah maka
yang keluar juga sampah, dengan kata lain maka data yang telah terkumpul
kemudian di olah.
Oleh karena itu proses pengolahan data terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Editing
2. Coding
ketegori.
3. Scoring
Langkah ini untuk menilai dari hasil jawaban di dokumen dalam bentuk
4. Entry Data
5. Tabuling
menggunakan komputer.
H. Analisa Data
1. Analisis Univariat
univariat yaitu analisa yang di lakukan terhadap tiap variabel dari hasil
f
P= x 100
n
Keterangan :
35
HASIL PENELITIAN
cukup trategis, keberadaannya dekat dengan jalan raya yang menjadikan desa
ini cukup mudah untuk di jangkau, baik dengan kendaraan umum maupun
kendaraan pribadi.
gebang malang, dusun cilendi, dusun borontok barat, dusun borontok timur.
1. Analisis Univariat
pendidikan,umur,pekerjaan,status ekonomi.
35
36
Tabel 5.1
Total
89
Total 89
1= ≥ 20 tahun. 41 46,1%
Total 89
Total 89
Total 89
37
(36,0%).
(62,9%).
Tabel 5.2
melakukan pernikahan dini, paling banyak pada usia < 20 tahun yaitu sebanyak
melakukan pernikahan dini paling banyak pada remaja yang tidak bekerja yaitu
(UMK≥ RP.4000.000)
BAB VI
PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Keterbatasan Penelitian
Oleh karena penelitian ini memiliki keterbatasan waktu, biaya dan tenaga
sehingga peneliti ini menggunakan desain cross sectional yang hanya dapat
hubungan sebab akibat antara kedua variabel tersebut. Selain itu, karena hanya
beberapa variabel lain yang belum masuk atau belum ikut dalam kerangka
konsep.
variabel yang di teliti sangat tergantung dari data yang tersedia sehingga
40
41
B. Pembahasan Penelitian
pendidikan.
maka secara teoritis makin tinggi pula usia menikah. Mayoritas responden
umur.
17-20 tahun yaitu dengan jumlah 41 (75%) wanita. Sedangkan paling sedikit
di lakukan pada umur < 16 tahun yaitu dengan jumlah 13 wanita (24,1%)
dini.
pekerjaan.
pada pekerjaan rumah tangga dan kepatuhan serta sifat yang baik untuk
status ekonomi.
(47,2%).
dini.
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
remaja (53,9%). Sedangkan remaja yang tidak menikah usia dini sebanyak
41 responden (46,1%).
(46,1%).
44
45
B. SARAN
melakukan pernikahan.
2. Bagi Remaja
pernikahan dini.
3. Bagi Bidan
pernikahan dini.
b. Bagi masyarakat
pernikahan dini.
DAFTAR PUSTAKA
Maryanti & dkk, 2009. Buku Kesehatan Reproduksi Wanita. Penerbit : Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Eva Elly Sibagariang,dkk, 2010. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Teori dan
Praktikum. Penerbit Nuha Medika, Jakarta
Andrew, Gilly, 2010. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita. EGC: Jakarta
Maryanti & dkk, 2009. Buku Kesehatan Reproduksi Wanita. Penerbit : Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
LARASATI NH. Pengertian Remaja Menurut Para Ahli dan WHO. diadona.id.
Julianti N. Manuskrip Status Gizi Pada Remaja Putri Di Mts Al-Barkah Bekasi Tahun
2017 Disusun Oleh : Neneng Julianti Program Studi Diii Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Medika Cikarang – Bekasi. J Ilm Kebidanan. 2017;12.
Ilmiah J, Volume K. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Berat Bayi Lahir
Rendah (BBLR) Kabupaten Bekasi Disusun Oleh : Ika Kania Fatdo Wardani
Program Studi DIII Kebidanan Institut Medika Cikarang – Bekasi. 2019;12.
Mirna T, Julianti N. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Perilaku Vulva Hygiene
Saat Menstruasi Pada Remaja Puteri Kabupaten Bekasi Tahun 2019 Diajukan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Perilaku Vulva Hygiene
Saat Menstruasi Pada Remaja. 2019.