Anda di halaman 1dari 69

GAMBARAN PERAN IBU TERHADAP PERILAKU SIKAT GIGI ANAK

DI POSYANDU KEDOYA

KARYA TULIS ILMIAH


Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Ahli Madya Kesehatan Gigi

Oleh :

LELYANA NOVIA SANI

NIM 22141

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA


AKADEMI KESEHATAN GIGI PUSKESAD
JAKARTA
2022

i
LEMBAR PENGESAHAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Lelyana Novia Sani

Nim : 22141

Judul : Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak Di


Posyandu Kedoya

Karya Tulis Ilmiah tersebut telah diperbaiki sesuai dengan saran dan

komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Ahli

Madya Diploma III (D3) pada program Studi Kesehatan Gigi,

Akademi Kesehatan Gigi Puskesad

DEWAN PENGUJI

1. Pembimbing : Aditya Nurrochman, M.Tr.Kes ( ...................)

2. Penguji : Rifa Fauziah Syaifia Putri, M.Tr.TGM (……............)

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dengan judul :

“Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak Di Posyandu Kedoya”

telah diperiksa dan disetujui untuk dapat dipertahankan dihadapan Tim penguji

Karya Tulis Ilmiah Akademi Kesehatan Gigi Puskesad.

Jakarta, Desember 2022

Pembimbing

(Aditya Nurrochman, M.Tr.Kes)

Mengetahui
Direktur Akademi Kesehatan Gigi Puskesad

Drg. Muhammad Zaal Haq, Sp.KG


Mayor Ckm NRP 11100004760584

iii
PERNYATAAN AKADEMIK PROPERTI

PERNYATAAN PERSETUJUAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH UNTUK


KEPENTINGAN AKADEMIS (ACADEMIC PROPERTY)

Sebagai civitas akademik Akademi Kesehatan Gigi Puskesad, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:

Nama : Lelyana Novia Sani


NIM : 22141
Jenis Karya : Karya Tulis Ilmiah
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan
kepada Akademi Kesehatan Gigi Puskesad Hak bebas Royalti Noneklusif berupa:
Repository, Buku, Atas Karya Tulis Ilmiah saya yang berjudul:

“GAMBARAN PERAN IBU TERHADAP PERILAKU SIKAT GIGI ANAK


DI POSYANDU KEDOYA”
Beserta perangkat yang ada. Dengan Hak bebas Royalti Noneklusif ini Akademi
Kesehatan Gigi Puskesad berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database) merawat, dan
mempublikasikan karya tulis saya selama tetap mencantumkan nama saya.

Jakarta, Desember 2022

Yang Menyerahkan

LELYANA NOVIA SANI

22141

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN

Alhamdulillah Puji Syukur kupanjatkan kepada Allah SWT, atas segala

Rahmat dan juga kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir karya tulis ilmiah

saya dengan segala kekurangannya. Segala rasa syukur saya ucapkan kepadaMu

Ya Rabb, karena sudah menghadirkan orang-orang berarti dan peduli di sekeliling

saya yang selalu memberikan dukungan dan doa, sehingga karya tulis ilmiah ini

saya dapat selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Karya Tulis Ilmiah ini saya persembahkan kepada kedua orang tua, suami,

anak-anak saya, serta keluarga besar dan teman-teman yang tidak bisa di sebutkan

satu persatu. Terima kasih atas semua dukungan, doa dan nasehat selama ini.

MOTTO

“Kesuksesan itu bukan ditunggu, tetapi diwujudkan”

By Lelyana Novia Sani

RIWAYAT HIDUP

v
Nama : Lelyana Novia Sani

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 November 1989

Agama : Islam

Email : lelyananoviasani@gmail.com

Alamat Lengkap : Gg. Asem Kedoya RT002/06 No. 52 Kedoya


Utara, Kebon Jeruk Jakarta Barat

Riwayat Pendidikan : 1. SDN KEDOYA UTARA 01 PAGI (1995-2001)

2. SLTP N 207 JAKARTA (2001-2004)

3. SPRG DITKESAD (2004-2007)

vi
Nama : Lelyana Novia Sani
Program Studi : Diploma III Kesehatan Gigi
Judul : Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak
di Posyandu Kedoya

ABSTRAK
Latar Belakang: Peran serta orang tua sangat diperlukan didalam membimbing,
memberikan pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak
dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Orang tua juga mempunyai peran yang
cukup besar di dalam mencegah terjadinya karies pada anak. Pengetahuan orangtua
sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak
mendukung kebersihan gigi dan mulut anak. Tujuan Penelitian: mengetahui peran ibu
terhadap perilaku sikat gigi anak berdasarkan usia dan pendidikan ibu di Posyandu
Kedoya. Metode Penelitian: penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan desain cross sectional, Sampel dalam penelitian ini
berjumlah 30 sampel. Hasil Penelitian: Peran ibu terhadap perilaku sikat gigi anak
sebanyak 30 responden sebagian besar memiliki kriteria baik 22 responden (73%), kritria
sedang sebanyak 3 responden (10%), dan kriteria buruk sebanyak 5 reponden (5%).
Pendidikan ibu terhadap perilaku sikat gigi sebagian besar pendidikan yaitu SMA
dengan responden sebanyak 14 responden (46%) dan memiliki kriteria baik 11 responden
(37%), kriteria sedang 2 responden (7%), kriteria buruk 3 responden (10%). Berdasarkan
usia ibu yaitu sebagian besar usia dewasa awal 26-35 tahun.sebanyak 18 responden
(60%) dan memiliki kriteria baik sebanyak 14 responden (47%), kriteria sedang 1
responden (3%), kriteria buruk 3 responden (10%). Kesimpulan: adanya peran ibu
terhadap perilaku sikat gigi anak berdasarkan usia dan pendidikan ibu di Posyandu
Kedoya

Kata kunci : peran ibu, sikat gigi, anak

vii
Name : Lelyana Novia Sani
Study Program : Diploma III in Dental Health
Title : Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak
di Posyandu Kedoya

Abstract
Background: The participation of parents is very much needed in guiding, giving
understanding, reminding, and providing facilities to children so that children can
maintain oral hygiene. Parents also have a significant role in preventing caries in
children. Parental knowledge is very important in underlying the formation of
behaviors that support or do not support children's dental and oral hygiene.
Research Objectives: to determine the role of the mother in children's toothbrush
behavior based on the age and education of the mother in Posyandu Kedoya.
Research Methods: the research used in this study was a descriptive study with a
cross-sectional design. The sample in this study consisted of 30 samples.
Research result: The role of mothers in children's toothbrush behavior was 30
respondents, most of them had good criteria 22 respondents (73%), moderate
criteria were 3 respondents (10%), and bad criteria were 5 respondents (5%).
Mother's education on tooth brushing behavior is mostly high school with 14
respondents (46%) respondents and having good criteria 11 respondents (37%),
medium criteria 2 respondents (7%), bad criteria 3 respondents (10%). Based on
the age of the mother, namely the majority of early adulthood 26-35 years. as
many as 18 respondents (60%) and had good criteria as many as 14 respondents
(47%), moderate criteria 1 respondent (3%), bad criteria 3 respondents (10%).
Conclusion: there is a mother's role in children's toothbrush behavior based
on the age and education of the mother in Posyandu Kedoya.
Keywords: mother's role, toothbrush, child

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena atas berkah dan rahmat-

Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis

Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai

gelar Ahli Madya Diploma III Jurusan Kesehatan Gigi Akademi Kesehatan Gigi

Puskesad. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai

pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini,

sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Saya

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya yang membuat

penulis tetap dalam kondisi baik sehingga dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini.

2. Mayor Ckm drg. Muhammad Zaal Haq, Sp.KG selaku Direktur Akademi

Kesehatan Gigi Puskesad.

3. Bapak Aditya Nurrochman, M.Tr.Kes selaku pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Ibu Rifa Fauziah Syaifia Putri, M.Tr.TGM selaku dosen penguji yang

telah memberikan saran dan masukkan dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah ini.

5. Seluruh dosen dan Staf di Jurusan Kesehatan Gigi yang telah memberikan

ilmu kepada penulis selama pendidikan.

ix
6. Kedua orang tua, suami dan anak-anak saya serta seluruh keluarga yang

telah memberikan do’a, motivasi, cinta dan kasih sayang yang tulus.

7. Seluruh teman-teman RPL di jurusan Kesehatan Gigi yang telah membantu

dan memberi dukungan.

8. Dokter gigi, management, perawat gigi, dan teman-teman di Beyoutiful

Aesthetic Clinic yang memberikan dukungan dan motivasi.

9. Pihak Posyandu Kedoya Utara Jakarta Barat yang telah bersedia bekerja

sama dalam penelitian ini.

Semoga segala bimbingan dan bantuan yang telah diberikan dapat menjadi

amal shaleh dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Mudah-mudahan Karya

Tulis Ilmiah dapat bermanfaat. Amiin.

x
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iii
PERNYATAAN AKADEMIK HASIL PROPERTI...................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... v
RIWAYAT HIDUP............................................................................................... vi
ABSTRAK.............................................................................................................. vii
ABSTRACT...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR........................................................................................... ix
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1


A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian................................................................... 4
1. Tujuan Umum ................................................................... 4
2. Tujuan Khusus .................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian................................................................. 4
1. Bagi Responden ................................................................ 4
2. Bagi Institusi ..................................................................... 5
3. Bagi Peneliti ...................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian................................................................ 5
F. Ruang Lingkup...................................................................... 9

xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 10
A. Tinjauan Umum Peran Orang Tua...................................... 10
1. Peran Orangtua ................................................................. 10
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi peran.......................... 11
1. Pendidikan ........................................................................ 11
2. Perilaku ............................................................................. 12
3. Pengetahuan ...................................................................... 12
4. Perhatian ........................................................................... 12
5. Ekonomi ............................................................................ 12
6. Sikap.................................................................................. 13
C. Pengertian Perilaku .............................................................. 13
D. Menyikat Gigi ........................................................................ 15
1. Pengertian Menyikat Gigi ................................................. 15
E. Fungsi Menyikat Gigi ........................................................... 16
F. Frekuensi Menyikat Gigi ...................................................... 17
1. Alat dan bahan menyikat gigi ........................................... 17
2. Cara menyikat gigi ............................................................ 18
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL.... 20
A. Kerangka Konsep.................................................................. 20
B. Definisi Operasional.............................................................. 20

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 23


A. Desain Penelitian.................................................................... 23
B. Populasi dan Sampel.............................................................. 23
1. Populasi Penelitian ............................................................ 23
2. Sampel Penelitian ............................................................. 23
3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ............................................ 23
C. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................ 24
D. Instrumen Penelitian ............................................................ 24

xii
E. Pengumpulan Data................................................................ 25
F. Pengolahan Data ................................................................... 25
1. Editing ............................................................................... 25
2. Coding ............................................................................... 25
3. Entry Data ......................................................................... 25
4. Tabulating ......................................................................... 26
5. Cleaning ............................................................................ 26
G. Analisa Data........................................................................... 26
H. Jadwal Penelitian .................................................................. 27

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………...... 28


A. Hasil Penelitian...................................................................... 28
B. Pembahasan ........................................................................... 32

BAB VI PENUTUP..................................................................................... 34
A. Kesimpulan ............................................................................ 34
B. Saran ...................................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 36
LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Deskripsi Rangkuman Penelitian .................................................. 5
Tabel 3.1 Definisi Operasional...................................................................... 20
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian .......................................................................... 28
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Peran Ibu Berdasarkan Pendidikan ............. 29
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Peran Ibu Berdasarkan Usia ........................ 31
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Gambaran Peran Ibu .................................... 32

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ......................................................................... 20


Diagram 5.1 Persentase Pendidikan................................................................. 30
Diagram 5.2 Persentase Usia ........................................................................... 31
Diagram 5.3 Persentase Peran Ibu ................................................................... 32

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Ijin Penelitian


Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 3 Tabulasi Data

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian


Lampiran 5 Pernyataan Bebas Plagiarisme

Lampiran 6 Informed Consent

Lampiran 7 Lembar Kuesioner

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menyatakan bahwa

proporsi terbesar masalah gigi di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit

(45,3%). Sedangkan masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk

Indonesia adalah gusi bengkak dan atau keluar bisul (abses) sebesar 14%

(Riskesdas, 2018).

Menurut data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) DKI Jakarta tahun 2018

di kota Jakarta Barat menunjukkan bahwa terjadi masalah kesehatan gigi dan

mulut dengan prevalensi 34,44% pada usia 3-4 tahun dan 48,46% pada usia 5-9

tahun. Data dari perilaku menyikat gigi yang benar (menyikat gigi pagi setelah

sarapan dan malam sebelum tidur) di Jakarta Barat yang melakukan dengan benar

prevalensinya 2,25% (Riskesdas, 2018).

Orang tua merupakan sumber belajar pertama anak sejak dia dilahirkan di

dunia, bahkan sejak di dalam kandungan (Trianingsih, 2016). Orang tua

merupakan salah satu unsur terpenting dalam perkembangan kesehatan khususnya

kesehatan gigi dan mulut. Peran serta orang tua dalam menunjang program-

program pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi anak-anak dapat

berpengaruh pada peningkatan derajat kesehatan gigi dan mulut anak, hal itu

sangat membantu tenaga kesehatan gigi dan mulut dalam melaksanakan program-

program yang telah direncana (Manbait, 2019)

1
2

Pentingnya peran orang tua dalam pendidikan kesehatan gigi dan

mulut pada anak. Memberikan pemahaman bertahap sesuai usia anak untuk

dapat belajar menjaga kesehatan gigi dan mulutnya sendiri. Adanya peran

aktif orang tua diharapkan dapat meningkatkan kualitas kesehatan gigi dan

mulut sejak usia dini dan tentunya hal tersebut akan berefek pada kesehatan

gigi dan mulut saat dewasa (Saputri, 2017)

Pendidikan kesehatan gigi harus diperkenalkan sedini mungkin kepada

anak agar mereka dapat mengetahui cara memelihara kesehatan gigi dan mulut

secara baik dan benar. Peran aktif orang tua terhadap perkembangan anak sangat

diperlukan pada saat mereka masih berada dibawah usia prasekolah.  Peran aktif

orang tua yang dimaksud adalah membimbing, memberikan pengertian,

mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak. Anak usia prasekolah

tidak dapat menjaga kesehatan nya secara benar dan efektif maka orang tua harus

mengawasi prosedur ini secara terus-menerus (Manbait, M. R.., Fankari , F. .,

Manu, A. A., & Krisyudhanti , E. . 2019).

Worang, et al., (2014) menyatakan bahwa peran serta dan perhatian dari

orang tualah yang dibutuhkan anak usia prasekolah. Salah satu contoh sederhana

dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak yaitu selalu mengajarkan anak tentang

waktu yang tepat dan cara yang baik untuk menggosok gigi serta selalu

mengingatkan agar setelah mengkonsumsi makanan manis sebaiknya segera

berkumur dengan air.


3

Perilaku Menyikat Gigi untuk mencegah terjadinya karies gigi dan agar

hygiene mulut terjaga baik, seseorang perlu menjaga kebersihan gigi dan

mulutnya dengan cara menyikat gigi dengan baik dan teratur (Riskesdas DKI

Jakarta 2018).

Perilaku benar dalam menyikat gigi mengacu pada FDI (Federation

Dentaire Internationale), adalah kebiasaan menyikat gigi setiap hari, minimal dua

kali sehari, seseudah makan pagi dan sebelum tidur malam. (Riskesdas DKI

Jakarta 2018).

Menyikat gigi adalah kegiatan membersihkan gigi menggunakan sikat gigi

atau alat lain (misalnya serabut kelapa) dengan atau tanpa pasta gigi. Menyikat

gigi setiap hari adalah kegiatan membersihkan gigi yang dilakukan secara rutin

tiap hari di luar keadaan darurat (sakit, kecelakaan, retak/patah rahang, trimus

(tidak dapat membuka mulut), dan keadaan lain yang tidak memungkinkan

seseorang menyikat gigi) (Riskesdas DKI Jakarta 2018).

Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur malam bertujuan untuk

membersihkan sisa-sisa makanan yang menempel setelah makan malam. Karies

gigi menjadi salah satu masalah kesehatan serius pada anak usia sekolah, terdapat

24 juta anak di bawah usia 12 tahun yang mengalami permasalahan gigi

berlubang (Rahim, 2015).

Masalah yang sering terjadi pada anak-anak prasekolah khususnya yang

berusia 4 tahun adalah perilaku mengkonsumsi makanan atau minuman manis,

namun tidak diiringi perilaku membersihkan gigi yang menyebabkan karies gigi
4

pada anak. Sehingga orang tua sangat berperan penting dalam Pendidikan anak

prasekolah (Putri,Maemunah&Rahayu, 2017 dalam Indriningsih dkk, 2018)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka ditarik rumusan masalah

yaitu: “Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak Di

Posyandu Kedoya”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran peran ibu terhadap perilaku sikat gigi anak

di Posyandu Kedoya.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran peran ibu terhadap perilaku sikat

gigi anak di Posyandu Kedoya berdasarkan Pendidikan Ibu.

b. Mengetahui gambaran peran ibu terhadap perilaku sikat gigi anak

di Posyandu Kedoya berdasarkan Usia Ibu.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rersponden

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi tentang

pentingnya peran ibu terhadap perilaku sikat gigi anak.


5

2. Bagi Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi di perpustakaan

Jurusan Keperawatan Gigi dan sebagai sumber informasi dalam

melaksanakan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Menambah wawasan, pengetahuan, serta pengalaman peneliti

mengenai gambaran peran ibu terhadap perilaku sikat gigi anak di

Posyandu Kedoya.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Deskripsi Rangkuman Penelitian

No Deskripsi Rangkuman Penelitian

1. Judul Peran Orang Tua Dalam

Pemeliharaan Kesehatan Gigi

Dan Mulut

Variabel Independen Peran Orang Tua Dalam

Pemeliharaan Kesehatan Gigi

dan Mulut

Variable Dependen Pengaturan diet makan anak,

cara menyikat gigi yang baik

dan benar.

Hasil Menunjukan peran orang tua

dalam pengaturan diet


6

makanan termasuk kriteria

sedang, cara menyikat gigi

yang baik dan benar

termasuk kriteria baik dan

kontrol Kesehatan gigi dan

mulut termasuk dalam

kriteria baik.

Perbedaan Penelitian Perbedaan penelitian ini

ini dengan Penelitian terletak pada pengaturan diet

sebelumnya anak

2. Judul Peran Orang Tua Dengan

Karies Gigi Pada Anak

Prasekolah

Variabel Independen Peran Orang Tua Dengan

Karies Gigi Pada Anak

Prasekolah

Variable Dependen Karies gigi pada anak

prasekolah

Hasil Dari hasil review

menunjukkan sebagian besar

orang tua memiliki peran

dalam menjaga kesehatan

gigi dan mulut anak


7

prasekolah dalam kategori

kurang.

Perbedaan Penelitian Perbedaan penelitian ini

ini dengan Penelitian terletak pada karies gigi pada

sebelumnya anak prasekolah

3. Judul Gambaran Peran Orang Tua

Dan Perilaku Anak Dalam

Menyikat Gigi Dengan

Kejadian Karies Pada Anak

Prasekolah Usia 3-6 Tahun

Variable Independen Gambaran Peran orang tua

dan perilaku anak dalam

menyikat gigi dengan

kejadian karies pada anak

prasekolah usia 3-6 tahun

Variable Dependen Karies gigi pada anak

prasekolah usia 3-6 tahun

Hasil Menunjukkan bahwa peran

orang tua dan perilaku anak

dalam menyikat gigi

termasuk dalam kategori

sedang, tetapi kejadian karies

pada anak termasuk dalam


8

kategori buruk, dikarenakan

kurangnya kesadaran orang

tua untuk menerapkan

perilaku menyikat gigi yang

baik terhadap anak.

Perbedaan Penelitian Perbedaan penelitian ini

ini dengan Penelitian terletak pada karies gigi pada

sebelumnya anak prasekolah

4. Judul Sytematic Review Hubungan

Kebiasaan Menyikat Gigi

Dengan Timbulnya Karies Gigi

Pada Anak Sekolah Dasar

Pane, Debora

Variabel Independen Hubungan kebiasaan

menyikat gigi dengan

timbulnya karies gigi pada

anak sekolah dasar

Variable Dependen Karies pada anak

Hasil Pengetahuan anak sekolah

dasar tentang menyikat gigi

yang baik dan benar masih

rendah dengan data yang

diperoleh 40% kriteria baik,


9

10% kriteria sedang, dan

50% kriteria buruk.

Perbedaan Penelitian Perbedaan penelitian ini

ini dengan Penelitian terletak pada kebiasaan

sebelumnya menyikat gigi dengan

timbulnya karies

F. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk

mendapatkan gambaran peran ibu terhadap perilaku sikat gigi anak di

Posyandu Kedoya Tahun 2022.

2. Pengambilan data ini dilakukan dengan cara kuesioner kepada ibu di

Posyandu Kedoya.

3. Metode tekhnik pengambilan sample dalam penelitian ini quota sampling


sebanyak 30 ibu yang ada di Posyandu Kedoya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Peran Orangtua

1. Peran Orang Tua

Peran serta orang tua sangat diperlukan didalam membimbing,

memberikan pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada

anak agar anak dapat memelihara kebersihan gigi dan mulutnya. Selain itu

orang tua juga mempunyai peran yang cukup besar di dalam mencegah

terjadinya karies pada anak. Pengetahuan orangtua sangat penting dalam

mendasari terbentuknya perilaku yang mendukung atau tidak mendukung

kebersihan gigi dan mulut anak. Pengetahuan tersebut dapat di peroleh

secara alami maupun secara terencana yaitu melalui proses pendidikan.

orangtua dengan pengetahuan rendah mengenai kesehatan gigi dan mulut

merupakan faktor predisposisi dan perilaku yang tidak mendukung

kesehatan gigi dan mulut anak (Riyanti E, 2012).

Menurut American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD) dalam

Gustabella, dkk (2017). Peranan seorang ibu dalam kesehatan gigi anak-

anaknya adalah sebagai motivator, edukator dan fasilitator. Ibu sebagai

motivator adalah orang yang memberikan motivasi atau mendorong

seseorang untuk bertindak. Ibu sebagai edukator adalah seorang ibu wajib

memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarganya dalam

menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi perubahan perilaku seperti

yang diharapkan dalam mencapai tingkat kesehatan yang optimal. Ibu

10
11

sebagai fasilitator adalah ibu dapat dijadikan panutan bagi anak-

anaknya dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam bidang

kesehatan yang dihadapi sehari-hari.

Pemeliharaan kesehatan gigi pada anak sangat bergantung kepada

orang tua khususnya ibu sebagai orang terdekat anak, sehingga ibu harus

mengetahui cara merawat gigi (Mukhbitin, 2015).

Adanya kebiasaan anak pra sekolah menyukai makanan

manis,menjadi salah satu faktor resiko terjadinya karies gigi. Pada usia

tersebut umumnya anak menyukai makanan manis. Dengan keterbatasan

anak pra sekolah dalam menggosok gigi secara bersih, maka dibutuhkan

peran orang tua dalam membantu, mengarahkan dan mengajarkan cara

menggosok gigi dengan benar. Pengajaran dari orang tua mengenai cara

menggosok gigi yang baik dan benar akan memberikan pengaruh yang

baik bagi anak, dan diharapkan terbentuk perilaku bersih dalam diri anak

(Putri et al., 2016).

B. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peran

Faktor-faktor yang mempengaruhi peran ibu sebagai berikut:

1. Pendidikan

Pendidikan ialah suatu usaha yang mengembangkan kepribadian

seseorang agar orang tersebut dapat memiliki kemampuan yang baik.

Pendidikan ini mempengaruhi nnilai sikap dan tata laku seseorang

untuk mendewasakan melalui pengajaran. Semakin tinggi pendidikan


12

yang diperoleh seseorang maka semakin banyak pengetahuan

informasi yang ia dapatkan (Notoatmodjo, 2012).

2. Perilaku

Perilaku merupakan perbuatan atau tindakan seseorang yang

sifatnya dapat diamati, digambarkan, dicatat orang lain (Arifin, 2015).

3. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah

seseorang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu

(Notoatmodjo, 2012).

4. Perhatian

Perhatian adalah reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya

aktivitas daya konsentrasi, terhadap pengamatan, pengertian, dan

sebagainya dengan mengesampingkan yang lain dari pada itu (Warsah

& Daheri, 2021, hlm. 145).

5. Ekonomi

Tingkat ekonomi/ status social yang dimiliki orang tua sangat

penting untuk pendidikan anak. Orang tua yang memilliki tingkat

ekonomi baik maka akan berpengaruh baik terhadap kebutuhan hidup

sehari-hari keluarga termasuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-

anaknya (Karwati, 2014: 155).

6. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau tanggapan yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap tidak


13

dapat dilihat langsung tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu

dari perilaku yang tertutup (Rajaratenam dkk., 2014).

C. Pengertian Perilaku

Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang

dalam melalukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan

karena adanya nilai yang diyakini. Perilaku manusia pada hakekatnya adalah

tindakan atau aktivitas dari manusia baik yang diamati maupun tidak dapat

diamati oleh interaksi manusia dengan lingungannya yang terwujud dalam

bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan. Perilaku secara lebih rasional dapat

diartikan sebagai respon organisme atau seseorang terhadap rangsangan dari

luar subyek tersebut. Respon ini terbentuk dua macam yakni bentuk pasif dan

bentuk aktif dimana bentuk pasif adalah respon internal yaitu yang terjadi

dalam diri manusia dan tidak secara langsung dapat dilihat dari orang lain

sedangkan bentuk aktif yaitu apabila perilaku itu dapat diobservasi secara

langsung (Adventus, dkk, 2019).

Perilaku dari segi biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas

organisme yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2017). Perilaku manusia dapat

diartikan sebagai suatu aktivitas yang sangat kompleks sifatnya, antara lain

perilaku dalam berbicara, berpakaian, berjalan, persepsi, emosi, pikiran dan

motivasi. Menurut Skiner dalam Notoatmodjo (2014) merumuskan respon

atau reaksi seorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar.


14

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini maka perilaku dibedakan

menjadi dua, yaitu

1. Perilaku tertutup (convert behavior) yakni respon seseorang terhadap

stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert). Respon

terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,

pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada orang yang

menerima stimulus tersebut belum dapat diamati secara jelas oleh

orang lain (Damayanti, 2017).

2. Perilaku terbuka (overt behavior) yakni respon seseorang terhadap

stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap

stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktik,

dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain (Damayanti,

2017).

Perilaku Kesehatan (health behavior) adalah respon seseorang

terhadap stimulans atau objek yang berkaitan dengan sehat-sakit, penyakit,

dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehat-sakit (kesehatan) seperti

lingkungan, makanan, minuman, dan pelayanan kesehatan. Perilaku kesehatan

adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang baik yang dapat diamati

(observable) maupun yang tidak dapat diamati (unobservable) yang berkaitan

dengan pemeliharaan dan peninngkatan kesehatan (Notoatmodjo, 2014).

Menurut becker 1979 yang dikutip dalam Notoatmodjo (2012)

perilaku kesehatan didefinisikan menjadi tiga :

a. Perilaku hidup sehat (health life style)


15

Merupakan perilaku-perilaku atau kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan

kesehatan.

b. Perilaku sakit (illness behavior)

Merupakan perilaku yang terbentuk karena adanya respon terhadap

suatu penyakit. Perilaku dapat meliputi pengetahuan tentang penyakit

serta upaya pengobatannya.

c. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)

Dari segi sosiologi, orang yang sedang sakit mempunyai peran

yang mencakup hak-hak, kewajiban sebagai orang sakit (Notoatmodjo,

2014).

D. Menyikat Gigi

1. Pengertian Menyikat Gigi

Menyikat gigi adalah cara paling mudah untuk menjaga kesehatan

gigi dan mulut, namun masih banyak orang yang mengabaikan pentingnya

menyikat gigi. Menurut World Health Organization (WHO), kebersihan

atau kesehatan gigi dan mulut adalah praktek melakukan penjagaan

kebersihan dan kesehatan mulut dengan cara menyikat gigi dan melakukan

flossing untuk mencegah timbulnya problem pada gigi (Andreas, 2012).

Menyikat gigi adalah tindakan untuk menyingkirkan kotoran atau

debris yang melekat pada permukaan gigi, terutama dilakukan setelah

makan pagi dan malam sebelum tidur sehingga mengurangi masalah

kesehatan gigi (Antika, 2018).


16

Menyikat gigi yang benar serta teratur merupakan langkah awal

untuk mendapatkan gigi serta gusi yang sehat dan juga berguna untuk

meningkatkan kesehatan tubuh serta kualitas hidup (Sufriani & Ruhul

Aflah, 2018).

Be, 1987 dalam Rahayu (2019), menyatakan bahwa menyikat

gigi adalah cara umum yang dilakukan untuk membersihkan endapan

lunak dan sisa-sisa makanan pada permukaan gigi dan gusi.

E. Fungsi Menyikat Gigi

Menyikat gigi berfungsi untuk membersihkan gigi dari kotoran

terutama plak dan debris serta menghilangkan bau yang tidak diinginkan juga

memberikan kenyamanan pada gigi sehingga sirkulasi darah berjalan lancar

pada gigi.

Manfaat menyikat gigi adalah

a. mulut bersih

b. menurunkan mikroorganisme dalam mulut, dan gigi

c. menurunkan penyakit gig idan gusi

d. menurunkan pembentukan sisa makanan pada gigi

e. memperbaiki nafsu makan dan rasa pada makanan

f. memudahkan kenyamanan

7. merangsang sirkulasi pada jaringan lidah dan gusi

8. memperbaiki penampilan dan harga diri


17

9. menstimulasi gusi, membantu gusi tetap sehat dan tidak mudah

sariawan ( Machfoedz dan Zein, 2013).

F. Frekuensi Menyikat Gigi

Pembersihan dilakukan minimal dua kali sehari, yaitu pagi setelah

sarapan dan malam sebelum tidur. Ideal bila dilakukan tiga kali sehari, paling

sedikit satu kali sehari sebelum tidur dan benar-benar bersih. Dianjurkan

untuk membersihkan gusi/jaringan lunak dengan kassa yang dicelupkan ke

dalam chlorhexidine satu kali seminggu untuk mencegah infeksi gusi,

terutama bagi individu yang tidak mampu mandiri (Kemenkes RI, 2015).

1. Alat dan bahan menyikat gigi

a. Sikat gigi

Sikat gigi merupakan salah satu alat fisioterapi oral yang

digunakan secara luas untuk membersihkan gigi dan mulut. Dipasaran

dapat ditemukan beberapa macam sikat gigi, baik manual ataupun

elektrik dengan berbagai ukuran dan bentuk. Banyak jenis sikat gigi

yang ada di pasaran, akan tetapi harus memperhatikan keefektifan

sikat gigi untuk membersihkan gigi dan mulut (Putri, Herijulianti,

Nurjannah, 2015).

b. Pasta gigi

Pasta gigi biasanya digunakan bersama-sama dengan sikat gigi

untuk membersihkan dan menghaluskan permukaan gigi-geligi, serta

memberi rasa nyaman dalam rongga mulut karena aroma yang

terkandung di dalam pasta tersebut nyaman dan menyegarkan. Bahan


18

pasta gigi biasanya mengandung bahan-bahan abrasif, pembersih,

bahan penambah rasa dan warna serta pemanis. Selain itu juga dapat

ditambahkan bahan pengikat, pelembap, pengawet, fluor, dan air

bahan abrasif dapat membantu melepaskan plak dan pelikel tanpa

menghilangkan lapisan email. Bahan abrasif yang biasanya digunakan

adalah kalsium karbonat atau aluminium hidroksida dengan jumlah

20%-40% dari isi pasta gigi (Putri, Herijulianti, dan Nurjannah, 2015).

2. Cara menyikat gigi

Menurut Sri Ningsih dalam Rahayu (2019), gerakan menyikat gigi

yang baik dan benar sebagai berikut :

a. Menyikat gigi bagian depan rahang atas dan rahang bawah dengan

gerakan naik turun (ke atas dan ke bawah) minimal delapan kali

gerakan.

b. Menyikat gigi pada bagian pengunyahan gigi atas dan bawah

dengan gerakan maju mundur, minimal delapan kali gerakan.

c. Menyikat gigi pada permukaan gigi depan rahang bawah yang

menghadap ke lidah dengan gerakan dari gusi kearah tumbuhnya

gigi minimal delapan kali gerakan.

d. Menyikat gigi pada permukaan gigi belakang rahang bawah yang

menghadap ke lidah dengan gerakan dari gusi kearah tumbuhnya

gigi minimal delapan kali gerakan.


19

e. Menyikat gigi permukaan depan rahang atas menghadap ke langit-

langit dengan gerakan dari gusi kearah tumbuhnya gigi.

f. Menyikat gigi permukaan gigi belakang rahang atas yang

menghadap ke langit-langit dengan gerakan dari gusi kearah

tumbuh gigi minimal delapan kali gerakan.

g. Menyikat gigi pada permukaan gigi yang menghadap ke pipi

dengan gerakan naik turun sedikit memutar minimal delapan kali

gerakan.
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan teori yang telah di uraikan pada tinjauan Pustaka, maka

penulis membuat kerangka konsep mengenai penelitian Tahun 2022 sebagai

berikut.

Variabel Independen (bebas) Variabel Dependen (terikat)

Peran Orang Tua


1. Pendidikan
Perilaku sikat gigi anak
2. Usia

Bagan 3. 1 Kerangka Konsep

B. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batas variabel yang

dimaksud, atau tentang apa saja yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2012). Definisi operasional dalam penelitian ini tampak pada

tabel 3.2 dibawah ini.

20
21

Tabel 3. 2 Definisi Operasional

Definisi Skala
Variabel Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Bebas /
Independen
Jenjang 1.Tidak
pendidikan Sekolah
formal yang Observasi 2. SD
berhasil di pada 3. SMP
Pendidikan Kuesioner Ordinal
tamatkan lembar 4. SMA
responden. Kuesioner 5.Akademi /
Perguruan
Tinggi
Usia adalah 1. Dewasa Awal
jumlah lamanya : 26-35 tahun
kehidupan yang 2. Dewasa Akhir
di hitung : 36-45 tahun
Observasi
berdasarkan 3. Lansia Awal :
pada
Usia tahun kelahiran Kuesioner 46-55 tahun Ordinal
lembar
sampai dengan 4. Lansia
Kuesioner
ulang tahun Akhir : 56-65
terakhir. tahun
(Depkes RI,
2009)
Terikat /
Dependen
Peran Ibu Segala sesuatu Observasi Kuesioner Baik : 76-100% Ordinal
terhadap yang diketahui pada Cukup : 56-75
perilaku sikat ibu terhadap lembar %
gigi anak sikat gigi anak Kuesioner Kurang : < 56%
Peran Bapak/Ibu (Arikunto,
dalam 2013)
memelihara
kebersihan gigi
dan mulut anak,
seperti:
1. Membimbing
dan
mengingatkan
(membersihkan
gigi anak,
memperhatikan
pola makan
anak,
pemeriksaan
rutin ke dokter
gigi)
2. Memberikan
22

pengertian
3. Menyediakan
fasilitas kepada
anak
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif dengan desain cross sectional, yang bertujuan untuk mengetahui

peran ibu terhadap cara menyikat gigi anak di Posyandu Kedoya.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut (Notoatmodjo, 2018), populasi adalah semua objek dalam

penelitian atau objek yang hendak diteliti. Populasi pada penelitian ini

adalah ibu yang datang ke Posyandu Kedoya, Jakarta Barat berjumlah 30

orang ibu.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

jumlah populasi (Notoatmodjo, 2018). Sampel dalam penelitian ini

berjumlah 30 ibu. Pengambilan sampel dilakukan dengan Teknik

quota sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan cara

menetapkan jumlah tertentu sebagai target yang harus dipenuhi

dalam pengambilan sampel dari populasi (Kasiram, 2018).

3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah subjek penelitian yang dapat mewakili sampel

penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012).

Kriteria inklusi yaitu:

23
24

1) Ibu yang mempunyai anak usia prasekolah yang datang ke

Posyandu Kedoya, Jakarta Barat.

2) Ibu yang bersedia menjadi responden

3) Ibu yang bisa baca dan menulis

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat

diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018). Kriteria eksklusi yaitu:

1) Ibu yang sedang sakit

2) Ibu yang berhalangan hadir saat penelitian.

3) Ibu yang tidak dapat mengikuti penelitian sampai selesa

C. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Posyandu Kedoya, Kec. Kebon Jeruk Kel.

Kedoya Utara, Jakarta Barat 11520

2. Waktu Penelitian

Penelitian di lakukan pada bulan Desember 2022

D. Instrumen Penelitian

Menurut Purwanto (2018), Instrumen penelitian adalah alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Alat yang di gunakan

untuk pengumpulan data berupa: lembar kuesioner, pena, penghapus, buku

catatan, serta kamera handphone untuk dokumentasi.


25

E. Pengumpulan Data

1. Meminta izin dari kampus AKG Puskesad di tujukan ke tempat yang

akan diteliti

2. Meminta izin kepada Lurah Kedoya Utara, Kepala Seksi Kesra dan

Kepala Puskesmas Kedoya Utara

3. Meminta izin kepada pengurus Posyandu Kedoya, Jakarta Barat

4. Menjelaskan tujuan penelitian kepada responden

5. Membagikan Informed consent kepada responden

6. Responden dikumpulkan setelah menyetujui Informed consent

7. Membagikan kuesioner kepada responden

8. Melakukan pemeriksaan kuesioner yang telah diisi responden

F. Pengolahan Data

1. Editing

Cara memeriksa kuesioner yang telah diisi dengan tujuan data yang

masuk dapat diolah dengan benar, sehingga pengolahan data memberikan

hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti kemudian data

dikelompokan dengan menggunakan aspek pengukuran.

2. Coding

Proses coding dengan mengubah jawaban-jawaban sasaran kedalam

bentuk angka-angka sehingga mempermudah dalam pengolahan data.

3. Entry Data

Proses memasukkan data yang diperoleh dari lembar kuesioner

kedalam tabel menggunakan program komputer untuk mempermudah

analisa data dan pengolahan data.


26

4. Tabulating

Proses ini dilakukan dengan memasukan data penelitian kedalam tabel

untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta pengambilan

kesimpulan.

5. Cleaning

Proses untuk membersihkan dari kesalahan pengisian data karena

kesalahan pada waktu proses entry atau tabulasi data.

G. Analisa Data

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, Menyusun kedalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain

(Sugiyono, 2018).

Analisa data dilakukan secara manual dengan tabel distribusi frekuensi

untuk memberikan informasi mengenai gambaran peran ibu terhadap

perilaku sikat gigi anak, dalam tabel distribusi frekuensi dicari jumlah,

rata-rata dan persentasi dari kuesioner.

Rumus Guttmen:

a
P= ×100 %
b

P = Persentase tingkat pengetahuan

a = Jumlah soal yang dijawab benar

b = Jumlah banyak soal


27

100% = Konstanta

Menurut Arikunto (2013), hasil ukur pengetahuan dapat dikelompokan

menjadi 3 kategori yaitu: Baik (76%-100%), Cukup (56%-75%) dan

Kurang (< 56%).

H. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dijadwalkan sesuai surat permohonan dimulai dibulan

Desember 2022.

Tabel 4.1 Jadwal Penelitian

N Tahun 2022
Kegiatan
o Sept Okt Nov Des
1 Persiapan Proposal KTI
Perancangan Judul
Penyerahan dan penerimaan
judul
Bimbingan proposal
Sidsng proposal
2 Pengumpulan data
3 Olah data dan analisis data
4 Penyusunan KTI
Penyusunan KTI
Pengumpulan KTI
Sidang KTI
Revisi KTI
28

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tentang “Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi

Anak Di Posyandu Kedoya”. Penelitian di lakukan pada bulan Desember 2022

dengan jumlah responden berjumlah 30 responden.

Variable yang diteliti adalah berdasarkan pendidikan dan usia ibu, setelah

data diperoleh kemudian diolah serta dilakukan analisis secara deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan data sebagai berikut :

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi peran ibu berdasarkan Pendidikan

KRITERI
NILAI PENDIDIKAN
A

SD SMP SMA D3 S1 S2 JUMLAH


76-
BAIK 100% N 2 3 11 1 4 1 22
7 3 3
% % 10% 37% % 14% % 74%
56-
CUKUP 75% N 0 0 2 0 1 0 3
0 0 0
% % 0% 7% % 3% % 10%
KURANG < 56% N 0 3 1 1 0 0 5
0 3 0
% % 10% 3% % 0% % 16%

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa peran ibu terhadap perilaku sikat

gigi anak berdasarkan pendidikan yaitu SD dengan kriteria baik 2 responden

(7%), kriteria cukup 0 responden (0%), kriteria kurang 0 responden (0%), SMP

dengan kriteria baik 3 rasponden (10%), kriteria cukup 0 responden (0%), kriteria
29

kurang 3 responden (10%), SMA kriteria baik 11 responden (37%), kriteria cukup

2 responden (7%), kriteria kurang 1 responden (3%), D3 dengan kriteria baik 1

responden (3%), kriteria cukup 0 responden (0%), kriteria kurang 1 responden

(3%), S1 dengan kriteria baik 4 responden (14%), kriteria cukup 1 responden

(3%), kriteria kurang 0 responden (0%), S2 dengan kriteria baik 1 responden

(3%), kriteria cukup 0 responden (0%), kriteria kurang 0 responden (0%).

Diagram 5.1 Persentase Pendidikan

PENDIDIKAN
BAIK 76-100% CUKUP 56-75% KURANG < 56%

17%

10%

73%

Berdasarkan diagram 5.1 diperoleh dari 30 responden diketahui persentase

gambaran peran ibu terhadap perilaku sikat gigi anak di Posyandu Kedoya

dilihat berdasarkan pendidikan kriteria baik 22 responden dengan persentase

sebanyak (73%), kriteria cukup 3 responden dengan persentase (10%), kriteria

kurang 5 responden dengan persentase (17%).


30

Tabel 5. 2 Distribusi frekuensi Peran Ibu berdasarkan usia

USIA
KRITERIA NILAI

Dewasa Awal 26-35 tahun Dewasa Akhir 36-45 tahun JUMLAH

76-
BAIK N 14 8 22
100%
% 47% 27% 74%
56-
CUKUP N 1 2 3
75%
% 3% 7% 10%
KURANG < 56% N 3 2 5
% 10% 7% 17%

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa peran ibu terhadap perilaku sikat

gigi anak di Posyandu Kedoya menunjukan bahwa ibu usia dewasa awal dengan

kritera baik sebanyak 14 responden (47%), kriteria cukup 1 responden (3%),

kriteria kurang 3 responden (7%). Usia dewasa akhir dengan kriteria baik

sebanyak 8 responden (27%), kriteria cukup 2 responden (7%), kriteria kurang 2

responden (7%).

Diagram 5. 2 Persentase Berdasarkan Usia

USIA
BAIK 76-100% CUKUP 56-75% KURANG <56%

17%

10%

73%

Diagram 5.2 diperoleh dari 30 responden berdasaran usia diketahui

sebanyak 22 responden kriteria baik dengan persentase (73%), kriteria cukup 3

responden dengan persentase (10%) dan kriteria kurang 5 responden dengan

persentase (17%).
31

Tabel 5. 31 Distribusi frekuensi Gambaran Peran Ibu

Persentase
Nilai Kriteria Responden
(%)
76-100 Baik 22 73%
56-75 Cukup 3 10%
<56 Kurang 5 17%
Total 30 100%

Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukan bahwa distribusi tertinggi peran ibu

terbanyak adalah 73% dengan kriteria baik pada 22 responden, 17% dengan

kriteria kurang pada 5 responden. Dan distribusi terendah adalah 10% dengan

peran cukup sebanyak 3 responden.

Diagram 5. 3 Persentase Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi

Anak

PERAN IBU
BAIK 76-100% CUKUP 56-75% KURANG < 56%

17%

10%

73%

Diagram 5.3 diperoleh dari 30 responden peran ibu dengan kriteria baik

sebanyak 22 responden (73%), kriteria cukup sebanyak 3 responden (10%), dan

kriteria kurang sebanyak 5 reponden (17%).


32

B. Pembahasan

Berdasarkan data penelitian diatas peran ibu terhadap perilaku sikat gigi

anak sebanyak 30 responden sebagian besar memiliki kriteria baik 22

responden (73%), kriteria sedang sebanyak 3 responden (10%), dan kriteria

buruk sebanyak 5 reponden (5%).

Peranan orang tua yang baik tidak bisa menjamin perilaku yang baik

pada seorang anak, karena perubahan perilaku yang terjadi disebabkan adanya

latihan yang dilakukan dengan sadar tanpa ada paksaan dan mempunyai arah

dan tujuan serta mencakup seluruh aspek perilaku yaitu pengetahuan, sikap

maupun tindakan. Pentingnya peranan orang tua dalam membantu memelihara

kesehatan gigi dan mulut untuk mengurangi terjadinya karies dimaksudkan

agar anak usia dini mampu dan dapat memelihara kesehatan gigi dan mulut

dengan baik. Peran orang tua dan pola asuh terhadap anak sejak dini, baik itu

berupa bimbingan dan pengawasan akan dapat memotivasi ini sekaligus

sebagai faktor pendukung keberhasilan kesehatan anak agar kesehatan gigi

dan mulut tetap terjaga sehat (Husna, 2016).

Peran ibu berdasarkan pendidikan sebagian besar pendidikan yaitu

SMA dengan responden sebanyak 14 responden (46%) dan memiliki kriteria

baik 11 responden (37%), kriteria sedang 2 responden (7%), kriteria buruk 3

responden (10%).

Dalam merawat kesehatan gigi dan mulut anak sangat dipengaruhi oleh

pengetahuan dan pendidikan seorang ibu. Semakin tinggi pendidikan maka

semakin tinggi pula pengetahuan seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh


33

Novitasari dan Setiaji (2017) mengatakan bahwa pendidikan adalah salah satu

aspek yang berperan dalam meningkatkan kecerdasan dan pola pikir yang

memberikan dampak yang positif terhadap ibu dalam mencegah, membimbing

menyikat gigi.

Peran Ibu berdasarkan usia yaitu sebagian besar usia dewasa awal 26-

35 tahun.sebanyak 18 responden (60%) dan memiliki kriteria baik sebanyak

14 responden (47%), kriteria sedang 1 responden (3%), kriteria buruk 3

responden (10%). Usia dewasa awal ingin mencari informasi tentang cara

menjaga dan merawat kesehatan gigi anaknya, akan tetapi pada usia dewasa

lanjut kemampuan penerimaan sesuatu pengetahuan akan berkurang.


BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

peneliti mengenai Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak Di

Posyandu Kedoya dengan responden berjumlah 30 dapat di simpulkan sebagai

berikut:

1. Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak Di Posyandu

Kedoya berdasarkan peran ibu yang memiliki kriteria baik yaitu

sebanyak 22 responden (73%).

2. Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak Di Posyandu

Kedoya berdasarkan pendidikan yaitu: SMA masuk dalam kriteria baik

11 responden (37%).

3. Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat Gigi Anak di Posyandu

Kedoya berdasarkan usia yaitu usia dewasa awal 26-35 tahun dengan

kriteria baik sebanyak 14 responden (47%).

B. Saran

1. Bagi Ibu Di Posyandu Kedoya

Karya Tulis Ilmiah ini di harapkan agar lebih ditingkatkan lagi

dalam pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan gigi dan mulut

terutama cara menyikat gigi yang baik dan benar.

34
35

2. Bagi Institusi Jurusan Keperawatan Gigi

Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah referensi di

perpustakaan bagi mahasiswa AKG PUSKESAD sehingga dapat

menambah pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut khususnya

tentang cara menyikat gigi yang baik dan benar.

3. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini agar dapat di jadikan tambahan wawasan dan

pengetahuan mengenai kesehatan gigi dan mulut khususnya tentang cara

menyikat gigi yang baik pada anak dengan judul lain yang serupa dengan

variabel yang berbeda


36

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Adriansyah, M., D. Saputri, dan L. Rahmayani. 2017. Pengaruh Tingkat


Pendidikan dan Pekerjaan Terhadap Oral Hygiene Pada Ibu Hamil di
RSUD Meuraxa Banda Aceh. Journal Caninus Denstistry. Tersedia di:
http://www.jim.unsyiah.ac.id/JCD/article/view/3412. Diakses pada tanggal
30 Januari 2021.

Adventus, M., Jaya, I. M. M., & Mahendra, D. (2019). Buku Ajar Promosi
Kesehatan. In Pusdik SDM Kesehatan (1st ed., Vol. 1, Issue 1, pp. 1–91).
http://repository.uki.ac.id/2759/1/Bukumodulpromosikesehatan.pdf

Antika D.A.P, (2018). Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Status


Kesehatan Gingiva Ibu Hamil di Puskesmas Wirobrajan Kota Yogyakarta.
Skripsi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Sosial, (Bandung: Pustaka Setia, 2015),


hlm. 8.

Damayanti, A. (2017). Analisis Faktor Predisposisi Yang Berhubungan


Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk
(Psn) Di Rw 004 Kelurahan Nambangan Kidul Kecamatan
Manguharjo Kota Madiun Tahun 2017. Skripsi S1 Keperawatan
STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun, 11150331000034, 1–147.

Dewantari, N. M. (2013). Menyikat Gigi Tindakan Utama Untuk Kesehatan.


Jurnal Skala Husada, 10(September), 194 – 199.
Eddy, F. N. E., & Mutiara, H. (2015). Peran Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan
Gigi Anak dengan Status Karies Anak Usia Sekolah Dasar. Medical
Journal Of Lampung University, 4(8), 1-6.
Fetiara Nurannisa Erfa Eddy, Hanna Mutiara.(2015). Peran Ibu dalam
pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan status karies anak usia sekolah
dasar.Jurnal Majority 4 (8), 1-6.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/1464
Gustabella, M.I., Wardani, R. & Suwargiani, A.A. 2017, Pengetahuan dan
tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada ibu yang memiliki
anak usia bawah tiga tahun, Jurnal Kedokteran Gigi Universitas
Padjadjaran, vol. 29, no. 1, pp. 30–4.
Husna, A. (2016). Vokasi kesehatan. Peranan orang tua dan perilaku anak dalam
menyikat gigi dengan kejadian karies anak, 2(1), 20.
37

Ir Rompis, C., Pangemanan. D., Gunawan, P. (2016). Jurnal e-Gigi. Hubungan


Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi Anak Dengan Tingkat
Keparahan Karies Anak TK di Kota Tahuma, 4(1), 46-52.
Jember. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat 12 (2), 2017.
Jurnal.unej.ac.id/index.php/IKESMA/article/download/4825/3557
Karwati & Priansa. (2014). Manajemen Kelas. Bandung: Alfabeta,
Machfoedz, I dan Zein. AY. 2013. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-
Anak dan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya.
Manbait, M. R., Fankari, F., Manu, A. A., & Krisyudhanti, E. (2019). Peran
Orang Tua Dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut. Dental
Therapist Journal, 1(2), 74–79.
Maria Rosina Manbait, Ferdinan Fankari, Apri Adiari Manu, Emma Krisyudhanti.
(2019). Peran Orang Tua dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan
Mulut.Dental Therapist Journal 1 (2), 74-79.
http://jurnal.poltekeskupang.ac.id/index.php/DTJ
Marie Louisa, Johan Arief Budiman, Trijani Suwandi, Sariyani Pancasari Audy
Arifin. Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi COVID-
19 pada orang tua anak berkebutuhan khusus. Jurnal AKAL: Abdimas dan
Kearifan Lokal 2 (1), 2021.
https://trijurnal.lemit.trisakti.ac.id/index.php/kearifan/article/download/
9030/6348
Mukhbitin F. (2015). Hubungan Jenis Kelamin, Gosok Gigi Malam Sebelum
Tidur Dengan Kejadian Karies Di Mi Al – Mutmainnah. Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Jurnal.Vol.6.I2 .2018.155-166

Mukhbitin, F. (2015). DESCRIPTION OF DENTAL CARIES IN THIRD


CLASS STUDENTS OF MI AL-MUTMAINNAH. 155–166.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20473/jpk.V6.I2.2018.155-166

Nadie Fatimahuzzahro, Rendra Chriestedy Prasetya, Winda Amilia. Gambaran


perilaku kesehatan gigi anak sekolah dasar di Desa Bangsalsari Kabupaten
Notoatmodjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo.(2014). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2017. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2018). PROMOSI KESEHATAN TEORI dan APLIKASI
(3 ed.). Jakarta
38

Nuri Yuniar Wahyu Putri Abadi, Suparno Suparno (2019). Perspektif Orang Tua
Pada Kesehatan Gigi Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan
Anak Usia Dini 3 (1), 161-169. https://doi.org/10.31004/obsevi.v3il.161
Nurjannah, N, HerijuliantiE, Putri, M.H. (2012). Ilmu Pencegahan Penyakit
Jaringan Keras Dan Jaringan Pendukung Gigi. Kedokteran EGC.
Pintauli S, Hamda T. Menuju gigi dan mulut sehat: pencegahan dan
pemeliharaanya. Edisi ke-1.Medan: USU Press, 2008.
Putri, R. M., Maemunah, N., & Rahayu, W. (2016). Pemeriksaan
Pertumbuhan dan Personal Hygiene. Jurnal Akses Pengabdian
Indonesia Vol 1 No 1: 55 – 64, 2016 PEMERIKSAAN, 1(1), 55–64.

Putri, R. M., Rahayu, W., & Maemunah, N. (2017). Kaitan Pendidikan,


Pekerjaan Orang Tua Dengan Status Gizi Anak Pra Sekolah. Care:
Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan, 5(2), 231-245.

Rahim, R. (2015). Dan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar
Negeri Karang Tengah 07 Tangerang. Kesehatan Gigi, 12, 69–76.

Rahim, rafika.2015. Hubungan Kebiasaan Menggosok Gigi Malam Hari Dan


Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Negeri Karang
Tengah 07 Tangerang. Forum Ilmiah Volume 12 Nomor 1, Januari
2015
Rajaratenam, Sri Ganesh (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
dengan Perilaku Pencegahan Osteoporosis pada Wanita Usila di
Kelurahan Jati. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014 : 3 (2).

Rama, S., Suwargiani, A. A., Susilawati, S., Kesehatan, D. I., Masyarakat, G.,
& Gigi, K. (2017). Perilaku anak sekolah dasar daerah tertinggal
tentang pemeliharaan kesehatan gigi. jurnal.unpad.ac.id, 115–123.
https://doi.org/10.24198/jkg.v29i2.18574

Riset Kesehatan Dasar. Laporan Nasional Riskesdas 2018. Badan Penelitian


dan Pengembangan Kesehatan Riset. 2018.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2018). Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2018.
http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakor
pop_20 18/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf – Diakses Agustus 2018.

Safitri, D. A. R., Riolina, A., & Retno, S. (2019). GAMBARAN POLA


JAJAN, FREKUENSI MENYIKAT GIGI DAN STATUS KARIES
GIGI ANAK USIA 11-12 TAHUN DI SD NEGERI GUMPANG 01
KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO.
Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
39

Suciari, A., Arief, Y., & Rachmawati, P. (2015). Fakultas keperawatan universitas
airlangga. Peran orang tua dalam membimbing menyikat gigi dengan
kejadian karies gigi anak prasekolah, 225.
Suciari, A., Arief, Y., S. Rachmawati, P., D. 2015. The Correlation Between
Parents’ Role In Guiding To Brush Teeth And Dental Caries Case In
Preschool Children. Pediomaternal Nursing Journal.

Sufriani, & Ruhul Aflah. (2018). Gambaran Menggosok Gigi Dan Kebiasaan
Mengkonsumsi Makanan Kariogenik Pada Anak Usia Sekolah Di Sdn
54 Tahija Banda Aceh. Journal Of Syiah Kuala Dentistry Society,
1(3), 37–43.
Sondang Pintauli. Analisis hubungan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut terhadap status kesehatan gigi dan mulut siswa SD dan SMP di
Medan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 16 (4), 376-390, 2010.
https://doi.org/10.248432/jpnk.v16i4.469
Trianingsih, R. (2016). Alibtida. Pengantar praktik mendidik anak usia sekolah
dasar, 3(2), 204.
Umar, M. (2015). Jurnal ilmiah. Peranan orang tua dalam peningkatan prestasi
belajar anak, 1 (1) , 26.
World Health Organization. World Health Statistics. (2012).
Worang, T. Y., Pangemanan, D. H., & Wicaksono, D. A. (2014). Hubungan
tingkat pengetahuan orang tua dengan kebersihan gigi dan mulut anak
di TK Tunas Bhakti Manado. e-GiGi, 2(2).
DOI: https://doi.org/10.35790/eg.2.2.2014.5777

Zia, H. K., Nurhamidah, N., & Afriza, D. (2018) Hubugan Pengetahuan, Sikap
Dan Perilaku Ibu Terhadap Kebiasaan Menyikat Gigi Anak. B-Dent,
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, 1(1), 43-48.
https://doi.org/10.33854/jbjbd.51
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Permohonan Ijin Penelitian
40

Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian


Lampiran 3: Tabulasi Data

Tabulasi Data

UMU JAWABAN RESPONDEN Nilai KRITERI


RESPONDEN PENDIDIKAN PEKERJAAN Jumlah
R % A
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15

1 SMP 45 IRT 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 1 1 3 1 34 47 BURUK

2 SMP 43 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

3 SD 37 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

4 S1 36 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

5 D3 41 IRT 1 3 1 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 1 31 53 BURUK

6 S1 40 IRT 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 41 73 SEDANG

7 SMA 40 IRT 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 93 BAIK

8 SMA 39 IRT 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 93 BAIK

9 SMA 37 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

10 SMA 36 IRT 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 41 73 SEDANG

11 SMA 38 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

12 SMA 36 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

13 SMP 22 IRT 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 26 0 BURUK

14 SMP 32 IRT 2 3 2 2 2 3 1 1 3 3 2 2 2 3 2 33 33 BURUK

15 SMP 35 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

16 SMP 31 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

17 SD 29 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

18 S1 31 KARYAWAN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK


42

19 S1 28 IRT 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 87 BAIK

20 S2 32 KARYAWAN 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

21 S1 30 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

22 D3 28 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

23 SMA 32 KARYAWAN 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 93 BAIK

24 SMA 28 IRT 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 93 BAIK

25 SMA 28 IRT 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43 93 BAIK

26 SMA 31 IRT 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44 93 BAIK

27 SMA 34 IRT 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 42 80 BAIK

28 SMA 30 IRT 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 100 BAIK

29 SMA 33 IRT 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 39 60 SEDANG

30 SMA 34 IRT 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 34 27 BURUK


N No
Usia Kode Pendidikan Kode
o Responden
1 1 45 2 SMP 3
2 2 43 2 SMP 3
3 3 37 2 SD 2
4 4 36 2 S1 5
5 5 41 2 D3 5
6 6 40 2 S1 5
7 7 40 2 SMA 4
8 8 39 2 SMA 4
9 9 37 2 SMA 4
10 10 36 2 SMA 4
11 11 38 2 SMA 4
12 12 36 2 SMA 4
13 13 22 1 SMP 3
14 14 32 1 SMP 3
15 15 35 1 SMP 3
16 16 31 1 SMP 3
17 17 29 1 SD 2
18 18 31 1 S1 5
19 19 28 1 S1 5
20 20 32 1 S2 5
21 21 30 1 S1 5
22 22 28 1 D3 5
23 23 32 1 SMA 4
24 24 28 1 SMA 4
25 25 28 1 SMA 4
26 26 31 1 SMA 4
27 27 34 1 SMA 4
28 28 30 1 SMA 4
29 29 33 1 SMA 4
30 30 34 1 SMA 4

Lampiran 4: Dokumentasi Penelitian


44

Mengisi lembar kuesioner


45

Mengisi Informed Consent dan mengisi Kuesioner


Lampiran: 5 Pernyataan Bebas Plagiarisme

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Gambaran Peran Ibu Terhadap Perilaku Sikat

Gigi Anak Di Posyandu Kedoya” telah dilakukan pemeriksaan level plagiarism

pada aplikasi Turnitin pada :

Hari, Tanggal : Selasa, 20 Desember 2022

Score : 22%

Jakarta, 20 Desember 2022

Mahasiswa Ka Perpustakaan

Lelyana Novia Sani Heni Suherni, S.Ip

22141
Lampiran: 6 Informed Concent
Lampiran: 7 Lembar Kuesioner

Anda mungkin juga menyukai