Menurut WHO, sesorang dikatakan menderita overweight ketika IMT (Indeks Masa Tubuh) mencapai 23 – 24,9 dan dikatakan obesitas jika IMT mencapai ≥25. 2. Mengapa memilih mahasiswa tingkat akhir? Karena mahasiswa tingkat akhir adalah kelompok yang kerap mengalami permasalahan dengan durasi tidur. Hal ini dibuktikan berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Restu Lestari (2016) dalam penelitiannnya menyebutkan bahwa durasi tidur yang pendek sangat berpotensi dialami oleh mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir. Hal tersebut berkaitan dengan kewajiban mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir, mengikuti kegiatan PKL dan disertai dengan kewajibannnya menyelesaikan mata kuliah penyerta dengan berbagai tugas yang diberikan. 3. Dimana mau melakukan penelitian? Di Denpasar, karena berdasarkan data Riketdas Provinsi Bali, kejadian obesitas tertinggi di Bali terdapat di kota Denpasar dengan penderita berusia >18 tahun dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dan berdasarkan pencarian jurnal yang telah dilakukan, penelitian ini belum pernah dilakukan di Denpasar. 4. Mengapa lebih memilih durasi tidur dibandingkan faktor resiko lain sebagai variabel independen? Karena berdasarkan jurnal yang telah saya baca, masih terdapat kesenjangan pendapat ataupun perbedaan hasil penelitain. Ada yang menyebutkan bahwa durasi tidur berhubungan dengan obesitas, namun ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa durasi tidur dengan obesitas tidak berkaitan.