Anda di halaman 1dari 55

LITERATUR REVIEW

HUBUNGAN DURASI TIDUR DENGAN KEJADIAN OBESITAS PADA MAHASISWA


TINGKAT AKHIR DI DENPASAR

NI KOMANG KRESNIARI
NIM. 17C10196

FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INSTITUT TEKNOLOGI DAN KESEHATAN (ITEKES) BALI
DENPASAR
2020
METODE
A. Teknik Pencarian Artikel
Dalam pencarian artikel, peneliti menjelaskan melalui 4 tahapan antara lain :
1. Tahap 1
Pada tahap ini penulis melakukan pencarian artikel yang sesuai dengan
pertanyaan yang akan di review. Systematic Review dilakukan dengan mencari
literature – literature yang terkait dengan tema penelitian.
a. Proses pencarian artikel dilakukan menggunakan 2 database yaitu google
scholar dan database Neliti yang diakses melalui PNRI. Yang dilakukan
pada tahap ini yaitu memasukan kata kunci sesuai tema yang digunakan,
setelah itu dilakukan pembatasan tahun, untuk menjaga keterkinian
penulisan berdasarkan hasil penelitian terbaru.
b. Pada tahap ini, peneliti telah menentukan kata kunci yang digunakan dalam
pencarian artikel, sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan kajian
literature. Adapun kata kunci yang digunakan adalah “Obesitas”, “Durasi
Tidur”, dan “ Mahasiswa”
c. Kriteria inklusi dalam proses penyeleksian artikel yang digunakan yaitu
publikasi penelitian asli, menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa
Indonesia dan artikel yang relevan dengan tujuan literature review. Peneliti
juga membatasi pencarian artikel yang akan di review berdasarkan tahun
terbit yaitu dengan batasan tahun 2015-2020.
d. Setelah kata kunci dan batasan-batasan dalam pencarian artikel diteruskan
peneliti melanjutkan pencarian artikel menggunakan database yang sudah
ditentukan. Padakajian literature ini pencarian artikel menggunakan
database google scholar dengan jumlahartikel yang ditentukan sebanyak 7-
10 artikel.

2. Tahap 2
Pada tahap ini peneliti melakukan pencarian dan ekstrasi data untuk
mengkategorikan item-item data dan hasilnya. Pencarian artikel yang didapatkan
dari tahun 2015 hingga tahun 2020 sebanyak 865 artikel. Dari 865 artikel terdapat
15 artikel yang sesuai dengan judul pertanyaan literature review. Selanjutnya
artikel tersebut diseleksi kembali berdasarkan tujuan literature yang dilakukan.
3. Tahap 3
Pada tahap ke 3, penulis menyeleksi kembali artikel-artikel tersebut berdasarkan
pertanyaan pada artikel dan menyesuaikannya dengan kata kunci penelusuran
maupun pertanyaan penelitian. Hasil dari proses seleksi tersebut terdapat 8 artikel
yang sesuai dengan pertanyaan penelitian.
4. Tahap 4

Pada tahap ke 4 penulis melakukan pemilihan artikel yang akan digunakan dalam
pembahasan literature review. Dalam literature ini penulis menemukan 8 artikel
yang telah sesuai dengan batasan-batasan yang telah ditentukan dalam pencarian
artikel. Adapun judul kedelapan artikel yang diterbitkan dari tahun 2015 – 2020
antara lain ;
1) Hubungan Tingkat Asupan Energi Dan Durasi Tidur Dengan Indeks Massa
Tubuh Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta
2) Hubungankualitas Tidur Dengan Obesitas Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Riau Angkatan 2014
3) Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Obesitas Pada Remaja Di Sma
Negeri 4kendari Tahun 2016
4) Prevalence And Factors Associated With Thinness Andoverweight/Obesity
Among Secondary School Adolescents
5) Sleep Duration And Its Association With Obesity And Overweight In
Medical Students
6) Hubungan Berat Badan Dengankualitas Tidur Pada Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Krida Wacana
Angkatan 2016
7) Durasi Tidur Dan Obesitas Pada Dewasa Awal Usia 26 – 35 Tahun Di
Wilayah Sidotopo Wetan Surabaya
8) Pengaruh Obesitas Pada Kualitas Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Periode 2018
Skema Proses Pencarian Artikel

Step 1 Google Scholar 865 artikel

Penelitian artikel sesuai dengan


judul dan tahun

Step 2
Google Scholar 15 artikel

Penelitian artikel sesuai dengan


judul, topiki yang digunakan,
desai penelitian, tersedia dalam
full text dan dapat di unduh.
Step 3
Google Scholar 8 artikel
B. Critical Appraisal

Dalam summary axis cross sectional study ini, ada beberapa arti dari tanda yang
digunakan. Tanda (√) memiliki arti artikel memenuhi syarat literature review, sedangkan
tanda (-) memiliki arti artikel tidak memenuhi syarat literature review.

Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8

1. Apakah tujuan √ √ √ √ √ √ √ √
dari penelitian
sudah jelas?

2. Apakah desain √ √ √ √ √ √ √ √
penelitian sesuai
dengan tujuan?
3. Apakah jumlah √ √ √ √ √ √ √ √
sampel sudah
benar?
4. Apakah target √ √ √ √ √ √ √ √
populasi
didefinisikan
dengan jelas?
(apakah jelas
siapa yang akan
menjadi target
penelitian?)
5. Apakah √ √ √ √ √ √ √ √
kerangka sampel
diambil dari
basis populasi
yang tepat
sehingga
mewakili
populasi target/
referensi yang
sedang
diselidiki?
6. Apakah proses √ √ √ √ - √ √ √
seleksi
cenderung
memilih
subyek / peserta
yang mewakili
populasi target /
referensi yang
sedang
diselidiki?
7. Apakah ada - √ - √ - √ √ √
tindakan yang
dilakukan untuk
menangani dan
mengkategorika
n bukan-
responden?
8. Apakah faktor - √ √ √ √ √ √ √
risiko dan
variabel yang
diukur sudah
sesuai dengan
tujuan
penelitian?
9. Apakah faktor √ √ √ √ √ √
risiko dan
variabel yang
diukur sudah
menggunakan
instrument/ alat
ukur yang benar √ √
yang sudah diuji
coba, sudah
melalui study
pendahuluan
atau
dipublikasikan
sebelumnya?
10. Apakah jelas √ √ √ √ √ √
apa yang
digunakan untuk
menentukan
signifikansi
√ √
statistik dan /
atau perkiraan
presisi? (mis. p-
values,
confidence
interval)
11. Apakah metode √ √ √ √ √ √
penelitian
(termasuk
metode statistic) √ √
cukup dijelaskan
pada
kemungkinan
untuk dilakukan
ulang?
Hasil Penelitian

12. Apakah data √ √ √ √ √ √


dasar sudah
√ √
dijelaskan
dengan baik?
13. Apakah tingkat - - - - - - - -
respons
menimbulkan
kekhawatiran
tentang bias
non-respons?
14. Jika sesuai, - - - - - - - -
apakah
informasi
tentang yang
bukan
responden
dijelaskan?
15. Apakah hasil √ √ √ √ √ √ √ √
penelitian
konsisten secara
internal?
16. Apakah hasil √ √ √ √ √ √ √ √
penelitian yang
disajikan untuk
semua analisis
dijelaskan dalam
metode
penelitian?

17. Apakah √ √ √ √ √ √ √ √
pembahasan
penulis dan
kesimpulan
sudah sesuai
dengan hasil
penelitian?
18. Apakah - √ √ √ √ - √ √
keterbatasan
penelitian telah
dibahas?

19. Apakah ada √ √ - √ - - √ √


sumber
pendanaan atau
konflik
kepentingan
yang bisa
mempengaruhi
interpretasi
peneliti terhadap
hasil penelitian?
20. Apakah √ √ √ √ √ √ √ √
persetujuan etik
dan persetujuan
partisipan
tercapai?
BA
SINTESIS TABEL

Pada BAB ini penulis menjabarkan proses mengabstrak hasil penelitian yang didapat dari jurnal dengan menggunakan sintesis tabel
hingga ringkasan penjelasan dari sintesis tabel

A. Sintesis Tabel

No Penulis/Tah Tujuan Metode Penelitian Hasil Kritik


un Penelitian

1 Restu Lestari, Penelitian ini a. Penelitian ini a. Hasil analisis data a. Berdasarkan CASP,
2018 bertujuan menggunakan menggunakan uji rank Pada bagian metodelogi tidak
untuk rancangan penelitian spearman didapatkan nilai p dijelaskan tindakan yang
mengetahui kuantitatif value 0,022 (p<0,05) dilakukan untuk menangani dan
hubungan observasional dengan sehingga dapat disimpulkan mengkategorikan bukan-
tingkat asupan desain cross sectional. bahwa ada hubungan antara responden.
energi dan b. Penelitian ini durasi tidur dengan IMT Pada bagian hasil penelitian tidak
durasi tidur dilakukan di FIK Mahasiswa FIK UMS. dijelaskan apakah tingkat respons
dengan IMT UMS, sementara Durasi tidur yang kurang menimbulkan kekhawatiran
mahasiswa tanggal dilakukannnya akan mempengaruhi tentang bias non-respons, tidak
FIK UMS. penelitian ini tidak produksi hormon leptin dan dijelaskan pula apakah informasi
dijelaskan. ghrelin yang menjadi tentang yang bukan responden.
c. Populasi yang regulator rasa lapar. Leptin Pada bagian pembahasan
digunakan dalam memiliki beberapa reseptor penelitian tidak dijelaskan
penelitian ini adalah yang terletak pada jaringan keterbatasan dalam penelitian .
mahasiswa FIK UMS yang mempengaruhi nafsu
angkatan 2016 yang makan yaitu hipotalamus, b. Dilihat dari keterbatasan
berjumlah 684 pusat pengaturan penelitian, , pada artikel tidak
mahasiswa keseimbangan energi, dijelaskan keterbatasan dalam
d. Jumlah sampel penyimpanan energi, penelitian.
dihitung metabolisme dan
menggunakan rumus pencernaan (Martin, 2003).
Slovin dan didapatkan Penelitian yang dilakukan
sampel sebanyak 87 oleh Shimizu dkk (2007),
subjek. Pengambilan Berdasarkan penelitian
sampel dilakukan yang dilakukan oleh
menggunakan metode Grandner dkk (2015),
proportional random diketahui bahwa durasi
sampling secara acak. tidur yang lebih pendek
Kriteria inklusi dan berhubungan dengan indeks
eksklusi pada massa tubuh atau BMI
penelitian ini tidak tetapi hanya pada kelompok
dijelaskan. usia 18-29 tahun dan
e. Teknik pengambilan kelompok usia 30-49 tahun
data asupan energi (Chapman dkk, 2012).
menggunakan food
recall 24 jam selama 3 b. Dari hasil penelitian
hari tidak berturut- menunjukkan sampel
turut sedangkan data dalam penelitian ini
durasi tidur mayoritas terdiri
menggunakan mahasiswa dengan jenis
formulir self report kelamin perempuan yaitu
sleep duration, dan sebanyak 79,3%.
data IMT diperoleh Berdasarkan distribusi usia
melalui pengukuran hasil penelitian ini
tinggi badan dan berat menunjukkan bahwa usia
badan kemudian responden didominasi usia
dihitung 20 tahun yaitu sebesar
menggunakan rumus 77,3%.
IMT. Status gizi dapat
f. Penelitian ini dipengaruhi oleh
menggunakan pengetahuan, dalam
insrumen berupa penelitian ini sampel
formulir self report terbanyak berasal dari
sleep duration jurusan S1 Ilmu gizi
g. Hasil analisis (28,7%).
hubungan antara Hasil penelitian
durasi tidur dengan menunjukkan bahwa
Indeks Massa Tubuh sebagian besar responden
(IMT) menggunakan bertempat tinggal di kos
uji rank spearman dan yaitu sebesar 77%
hasil uji hubungan Hasil penelitian
dari variabel tingkat menunjukkan banyak
asupan energi dengan responden yang memiliki
IMT me nggunakan durasi tidur pendek
Pearson Product (51,7%).
Moment Hasil analisis hubungan
menggunakan uji Pearson
Product Moment
didapatkan nilai p value
sebesar 0,006 atau <0,05
yang berarti ada hubungan
antara tingkat asupan energi
dengan IMT Mahasiswa
FIK UMS.

c. Rekomendasi penelitian
yang dapat diberikan
kepada mahasiswa
sebaiknya memperbaiki
pola makan dan
menjadwalkan waktu tidur.
Sedangkan bagi FIK UMS
sebaiknya perlu dilakukan
edukasi bagi mahasiswa
mengenai pentingnya
menjaga pola makan dan
pola tidur. Saran bagi
peneliti selanjutnya,
sebaiknya recall durasi tidur
dilakukan pada hari kerja
dan hari libur serta dapat
diteliti faktor yang
mempengaruhi asupan
energi mahasiswa defisit
dan durasi tidur pendek.

2. Yenni Penelitian ini a. Penelitian ini a. Dalam penelitian ini a. Berdasarkan CASP,p ada bagian
Yostiana bertujuan menggunakan didapatkan hasil tidak lainnnya tidak dijelaskan apakah
Sinaga, Eka untuk metode analitik terdapat hubungan yang ada sumber pendanaan atau
Bebasari, mengetahui dengan pendekatan bermakna antara kualitas konflik kepentingan yang bisa
Yanti hubungan cross sectional. tidur dengan mempengaruhi interpretasi
Ernalia, 2015 antara kualitas b. Penelitian ini obesitasdengan nilai (p= peneliti terhadap hasil penelitian.
tidur dan telahdilaksanakan di 0,855) dan dapat
obesitas pada FK UR pada bulan disimpulkan bahwa tidak b. Dilihat dari keterbatasan
mahasiswa Maret-Juni2015. terdapat hubungan yang penelitian, , pada artikel tidak
angkatan 2014 c. Populasi yang bermakna antara kualitas dijelaskan keterbatasan dalam
Fakultas digunakan dalam tidur dengan Indeks Massa penelitian.
Kedokteran penelitian ini adalah Tubuh (IMT) pada
Universitas semua mahasiswa FK mahasiswa FK UR
Riau. UR angkatan 2014. angkatan 2014.
d. Sampel pada
penelitian ini adalah b. Subjek penelitian paling
semua mahasiswa FK banyak adalah perempuan
UR angkatan (86,2%).Berdasarkan data
2014yang memenuhi yang diperoleh peneliti
kriteria inklusi dan pada saat penelitian bahwa
mahasiswa yang jumlah perempuan lebih
tidak termasuk ke banyak dibanding laki-laki
dalam kriteria pada angkatan 2014 yaitu
eksklusi. Adapun 127 perempuan dan 39
kriteria inklusi dalam laki-laki sehingga
penelitian ini adalah responden pada penelitian
mahasiswa FK UR ini didominasi oleh
angkatan 2014yang perempuan. Pada penelitian
bersedia menjadi ini didapatkan bahwa
responden dan telah sebagian besar tatus gizi
mengisi kuisioner responden termasuk dalam
dengan kategori non obesitas yaitu
lengkapsedangkan sebanyak 82 orang
kriteria eksklusi (59,9%), sedangkan yang
adalah mahasiswa termasuk dalam kategori
FK UR angkatan obesitas sebanyak 55 orang
2014 yang (40,1%).
mengkonsumsi obat Hasil penelitian
steroid, olahraga menunjukkan
rutin, bahwakualitas tidur pada
underweightdan mahasiswa FK UR
menderita angkatan 2014 tergolong
hipo/hipertiroid. dalam kategori buruk
e. Metode pengumpulan yaitusebesar68,1%.
data menggunakan
kuisioner Pittsburgh c. Rekomendasi penelitian ini
Sleep Quality Index. yaitu : kepada seluruh
f. Penelitian ini mahasiswa FK UR
menggunakan angkatan 2014 diharapkan
insrumen berupa agar meningkatkan kualitas
kuisioner Pittsburgh tidurnya dengan cara
Sleep Quality Index. menciptakan keadaan
g. Untuk mengetahui lingkungan senyaman
ada atau tidaknya mungkin, memotivasi diri
hubungan kualitas untuk mengatur jadwal
tidur dengan obesitas tidur yang lebih baik. Dan
digunakan uji chi untuk penelitiberikutnya
square. dapat meneliti pola diet
responden.
3 Wulandari Tujuan a. Jenis penelitian a. Berdasarkan hasil uji c. Berdasarkan CASP,
Syamsinar , penelitian ini yang dilakukan statistik dengan chisquare Pada bagian metodelogi tidak
Lestari untuk adalah penelitian diperoleh nilai ρValue= dijelaskan tindakan yang
Hariati, mengetahui analitik dengan 0,654. Dengan tingkat dilakukan untuk menangani dan
Faizal faktor yang pendekatan kepercayaan 95% (α= mengkategorikan bukan-
Fachlevy berhubungan crosssectional 0,05). Sesuai dengan dasar responden.
Andi, 2016 dengan study. pengambilan keputusan Pada bagian hasil penelitian tidak
kejadian b. Penelitian ini penelitian hipotesis bahwa dijelaskan apakah tingkat respons
obesitas pada dilaksanakan jika ρValue (0,654) > 0,05 menimbulkan kekhawatiran
remaja di SMA pada tanggal 29 maka H0 diterima atau H1 tentang bias non-respons, tidak
Negeri 4 Februari sampai ditolak sehingga dapat dijelaskan pula apakah informasi
Kendari Tahun 5 Maret 2016 dimaknai bahwa tidak ada tentang yang bukan responden.
2016. dan bertempat di hubungan antara kurang Pada bagian pembahasan
SMA Negeri 4 tidur dengan obesitas pada penelitian tidak dijelaskan
Kendari. remaja di SMA Negeri 4 keterbatasan dalam penelitian .
c. Populasi dalam Kendari.
penelitian ini b. Berdasarkan hasil uji d. Dilihat dari keterbatasan
adalah jumlah statistik dengan chi square penelitian, , pada artikel tidak
seluruh siswa diperoleh nilai ρValue= dijelaskan keterbatasan dalam
kelas X dan XI 0,018. Dengan tingkat penelitian.
di SMA Negeri kepercayaan 95% (α=
4 Kendari yaitu 0,05). Sesuai dengan dasar
sebanyak 1.133 pengambilan keputusan
siswa. penelitian hipotesis bahwa
d. Teknik jika ρValue (0,018) < 0,05
Penarikan maka H0 ditolak atau H1
sampel diterima sehingga dapat
menggunakan dimaknai bahwa ada
metode hubungan antara asupan
purposive makanan dengan obesitas
sampling. Dalam pada remaja di SMA
penelitian ini Negeri 4 Kendari.
jumlah sampel Dari 89 responden yang
sebanyak 89 tergolong dalam status IMT
orang. Kriteria obesitas sebanyak 34
sampel dalam responden (38.2%) dan
penelitian ini yang status IMT tidak
tidak dijelaskan obesitas sebanyak 55
e. Metode responden (61.8%).
penelitian ini Dari 89 responden yang
adalah kategori asupan energinya
pemberian kurang sebanyak 15
kuisioner dan responden (16.9%), yang
pengukuran asupan energinya cukup
berat badan. sebanyak 52 responden
f. Instrumen atau (58.4%)dan yang asupan
alat energinya lebih sebanyak
pengumpulan 22 responden (24,7%).
data dalam Dari 89 responden yang
penelitian ini frekuensi makannya 2 kali
adalah alat tulis, sehari sebanyak 17
lembar informed responden (19,1%), yang
consent, frekuensi makannya 3 kali
Kuesioner, sehari sebanyak 50
lembar survei responden (56,2%) dan
food recall24 yang frekuensi makannya
jam, lembar >3 kali sehari sebanyak 22
Food Frequency responden (24,7%).
Questionnaires dari 89 responden pola
(FFQ), lembar konsumsi fast food yang
International sering mengkonsumsi
Physical sebanyak 55 responden
Activity ( 61,8%), yang kadang-
Questionnaires kadang mengkonsums I
(IPAQ), kamera, sebanyak 24 responden
timbangan berat (27%), dan yang jarang
badan dan mengkonsumsi sebanyak
microtoice. 10 responden (11,2%).
g. Analisis data yang sering mengkonsumsi
dilakukan sebanyak 58 responden
dengan uji (65,2%), yang kadang-
Chisquare (Test kadang mengkonsumsi
of sebanyak 23 responden
Independence) (25,8%), dan yang jarang
mengkonsumsi sebanyak 8
responden (9%).
lebih menyukai jenis
makanan fast food
sebanyak 55 responden
(61.8%) dan yang lebih
menyukai jenis makanan
tradisional sebanyak 34
responden (38.2%).
Aktivitas fisiknya ringan
sebanyak 33 responden
(37,1%), yang aktivitas
fisiknya sedang sebanyak
50 responden(56,2%) dan
yang aktivitas fisiknya
berat sebanyak 6responden
(6,7%).
Responden yang
memperoleh uang
jajanrendah sebanyak 15
responden (16.9%),
yangmemperoleh uang
jajan sedang sebanyak
32responden (36.0%) dan
yang memperoleh uang
jajan tinggi sebanyak 42
responden (47,1%).
Responden yang memiliki
orang tua dengan kondisi
tubuh obesitas sebanyak 44
responden (49.4%) dan
yang memiliki orang tua
dengan kondisi tubuh tidak
obesitas sebanyak 45
responden (50.6%).
c. Rekomendasi penelitian :
Bagi peneliti selanjutnya
diharapkan dapat
melakukan penelitian
lanjutan mengenai
hubungan antara durasi
tidur dengan terjadinya
obesitas pada remaja.
4 Jallow- Tujuan dalam a. Penelitian ini a. bahwa remaja yang a. Berdasarkan CASP, pada bagian
Badjan penelitian ini menggunakan memiliki durasi tidur metodelogi tidak dijelaskan
Haddy, adalah untuk desain studi malam yang lebih pendek tindakan yang dilakukan untuk
Tunkara-Bah mengetahui cross-sectional. (<6 jam) memiliki menangani dan mengkategorikan
Haddy, Bass prevalensi dan b. Penelitian ini peningkatan risiko bukan-responden.
Paul & faktor yang dilaksanakan di kelebihan berat badan / Pada bagian hasil penelitian tidak
Senghore berhubungan sekolah obesitas, dibandingkan dijelaskan apakah tingkat respons
Thomas, dengan kurus menengah di dengan mereka yang menimbulkan kekhawatiran
2017 dan kelebihan Wilayah memiliki durasi tidur 6 tentang bias non-respons, tidak
berat Metropolitan hingga 8 jam. dijelaskan pula apakah informasi
badan/obesitas Banjul Besar b. Dalam analisis regresi tentang yang bukan responden.
pada remaja Gambia pada logistik multinomial Pada bagian pembahasan
sekolah bulan Desember univariat, usia peserta penelitian tidak dijelaskan
menengah. 2017. (≥16 tahun, p = 0,023), keterbatasan dalam penelitian
c. Populasi dalam jenis kelamin (perempuan, b. Dilihat dari keterbatasan
penelitian ini p = 0,021), jenis sekolah penelitian, , pada artikel tidak
adalah siswa dari (sekolah umum, p = dijelaskan keterbatasan dalam
kelas 10 hingga 0,009), pendidikan ibu penelitian.
12 di delapan (menengah, p = 0,009 dan
sekolah tersier, p = 0,005, masing-
menengah atas masing) tingkat aktivitas
yang dipilih fisik (Cukup aktif, p =
secara acak. 0,023) dan durasi tidur
d. Sample dalam malam (<6 jam, p = 0,029)
penelitian ini dikaitkan dengan
sebanyak 805 kelebihan berat badan /
siswa (268 laki- obesitas. Dalam penelitian
laki, 537 kami, kami
perempuan) mencatatbahwa remaja
berusia 13 sampai yang memiliki durasi tidur
19. Kriteria malam yang lebih pendek
inklusi dan (<6 jam) memiliki
ekslusi tidak peningkatan risiko
dijelaskan. kelebihan berat badan /
e. Metode obesitas, dibandingkan
pengumpulan dengan mereka yang
data dalam memiliki durasi tidur 6
penelitian ini hingga 8 jam.
adalah dengan Jenis kelamin (perempuan:
pemberian rasio odds yang
kuesioner dan disesuaikan [aOR] = 3,15,
pengukuran CI 95% = 1,43 - 6,93),
antropometri dan pendidikan ibu (sekunder:
penentuan status aOR = 2,86, CI 95% =
gizi. 1,16 - 7,07), tingkat
f. Instrumen yang aktivitas fisik (cukup aktif:
digunakan adalah aOR = 0,48 , 95% CI =
pengukuran 0,24 - 0,95) dan durasi
antropometri, Z- tidur malam (<6 jam: aOR
score BMI dan = 2,53, 95% CI = 1,07 -
kuesioner. 5,99) secara signifikan
g. Model regresi terkait dengan kelebihan
logistik berat badan / obesitas.
multinomial Selain itu, jenis kelamin
digunakan untuk (wanita: aOR = 0,34, CI
menilai hubungan 95% = 0,19-0,59) dan
antara beberapa durasi tidur malam hari
faktor dan status (<6 jam: aOR = 2,92, 95%
BMI-untuk-usia CI = 1,24-6,86) dikaitkan
remaja. dengan ketipisan remaja.
c. Rekomendasi penelitian
tidak dijelaskan.
5 Shivanand Tujuan a. Ini adalah studi a. Penelitian ini menemukan a. Berdasarkan CASP,
Shriram penelitian ini cross-sectional bahwa terdapat hubungan Pada bagian metodelogi tidak
Rathod, adalah untuk b. Penelitian ini negatif yang signifikan dijelaskan tindakan yang
Vaishali mengetahui dilakukan di di antara lama tidur pada dilakukan untuk menangani dan
Baburao hubungan Mamata Medical mahasiswa kedokteran mengkategorikan bukan-
Nagose, penurunan College, Khammam dengan kelebihan berat responden.
Amrutha durasi tidur c. Populasi penelitian badan dan obesitas. Pada bagian hasil penelitian tidak
Kanagala, dengan ini yaitu b. Sebanyak 199 mahasiswa dijelaskan apakah tingkat respons
Harish obesitas mahasiswa kedokteran dinilai untuk menimbulkan kekhawatiran
Bhuvangiri, melalui indeks kedokteran Mamata durasi tidur yang tentang bias non-respons, tidak
Jhansi massa tubuh Medical College, dilaporkan sendiri dan dijelaskan pula apakah informasi
Kanneganti, (IMT) sebagai Khammam, BMI. Jumlah laki-laki ( n tentang yang bukan responden.
Eliyaraju ukuran Telangana. = 99) dan perempuan ( n = Pada bagian pembahasan
Annepaka, obesitas pada d. Sampel dalam 100) hampir sama (Tabel penelitian tidak dijelaskan
2017 mahasiswa penelitian ini yaitu 1). Usia peserta berkisar keterbatasan dalam penelitian.
kedokteran. sebanyak 200 antara 18 dan 23 tahun, Pada bagian lainnnya tidak
mahasiswa dan sebagian besar siswa dijelaskan apakah ada sumber
kedokteran. Kriteria dengan BMI lebih tinggi pendanaan atau konflik
inklusi dan ekslusi (> 25 dalam kg / m2). 2) kepentingan yang bisa
dalam penelitian berada di kelompok usia mempengaruhi interpretasi
tidak dijelaskan. 20-22 tahun. Hampir peneliti terhadap hasil penelitian
e. Metode 80,91% siswa tidur <8 jam dan juga tidak dijelaskan apakah
pengumpulan data per malam. persetujuan etik dan persetujuan
dalam penelitian Sekitar 22,6% peserta partisipan tercapai atau tidak.
tidak dijelaskan. memiliki BMI> 25 kg / m
f. Instrument dalam 2, terdiri dari 16,08% ( n = b. Dilihat dari keterbatasan
penelitian tidak 32) kelebihan berat badan penelitian, , pada artikel tidak
dijelaskan. dan 6,53% ( n = 13) dijelaskan keterbatasan dalam
g. Analisis statistic obesitas. penelitian.
dilakukan dengan Dari semua siswa obesitas,
menggunakan 61,54% tidur <6 jam per
ANOVA dan uji-t malam. Dari semua siswa
dengan perangkat yang kelebihan berat
lunak. badan, 87,5% memiliki
durasi tidur <8 jam, dan
37,5% memiliki durasi
tidur <6 jam per malam
Saran penelitian tidak
dicantumkan dalam
jurnal..
6 Mohamad Tujuan dari a. Jenis penelitian a. diperoleh nilai p adalah a. Berdasarkan CASP,p ada bagian
Naim Bin penelitian ini yang digunakan 0,000, (p < 0.05) yang lainnnya tidak dijelaskan apakah
Hasan, adalah untuk adalah penelitian berarti terdapat hubungan ada sumber pendanaan atau
William, mengetahui cross sectional antara berat badan dengan konflik kepentingan yang bisa
Flora hubungan dengan kualitas tidur pada mempengaruhi interpretasi
Rumiati, antara IMT menggunakan studi mahasiswa Fakultas peneliti terhadap hasil penelitian.
2019 dengan komparatif. Kedokteran Universitas b. Dilihat dari keterbatasan
kualitas tidur b. Penelitian Kristen Krida Wacana penelitian, , pada artikel tidak
pada dilakukan di angkatan 2016, dan dijelaskan keterbatasan dalam
mahasiswa kampus FKIK mahasiswa dengan berat penelitian.
kedokteran Ukrida mulai bulan badan lebih semuanya
angkatan 2016 Juni hingga Juli memiliki kualitas tidur
FKIK Ukrida 2019. yang buruk.
c. Subyek penelitian b. dari 88 orang responden,
adalah mahasiswa 21 di antaranya berjenis
kedokteran FKIK kelamin laki-laki dan 67
Ukrida angkatan orang berjenis kelamin
2016 perempuan. Sebagian
d. Jumlah sampel besar responden berusia
dalam penelitian ini 21 tahun (40.9 %). Berat
sebanyak 88 badan dan tinggi badan
responden, yaitu 44 responden masing masing
responden dengan paling banyak pada
berat badan normal kategori 43-51 kg (29,5
dan 44 responden %) dan 1,531,57 m (30,7
dengan berat badan %). Sebanyak 44 orang
lebih. Yang responden memiliki indeks
memenuhi kriteria massa tubuh antara 18,5-
inklusi yaitu 22,9 dan 9 responden
mahasiswa aktif mempunyai indeks massa
Fakultas tubuh ≥30,0.
Kedokteran dari 88 responden,
angkatan 2016, sebanyak 64 responden
mahasiswa dengan atau sebanyak 72.7%
berat badan normal mempunyai kualitas tidur
dan berat badan yang buruk. Ditinjau dari
lebih, dan kriteria jenis kelamin, jumlah
eksklusi adalah responden perempuan
responden tidak yang memiliki kualitas
bersedia mengikuti tidur buruk sebanyak 46
penelitian, responden sedangkan
responden tidak jumlah responden laki-laki
mengisi kuisoner yang memiliki kualitas
dengan lengkap, tidur buruk sebanyak 18
responden memiliki responden.
riwayat penyakit responden dengan durasi
yang dapat tidur <6 jam sebanyak 36
menyebabkan sesak responden (40.9%). Hanya
napas seperti asma, 19 responden yang
PPOK, penyakit memiliki durasi tidur >7
jantung, serta jam (21.6%). Sebanyak 30
responden responden dengan berat
menggunakan zat- badan lebih memiliki
zat yang dapat durasi tidurnya <6 jam.
menganggu tidur c. Tidak terdapat saran
seperti kopi, penelitian dalam jurnal.
minuman berenergi,
alkohol dan nikotin.
e. Metode
pengumpulan data
dalam penelitian ini
adalah dengan
melakukan
pengukuran berat
badan dan tinggi
badan untuk
mendapatkan
indeks massa tubuh
(kriteria Asia
Pasifik), kemudian
mengisi kuesioner
Pittsburgh Sleep
Quality Index
(PSQI).
f. Instrument dalam
penelitian ini adalah
kuesioner
Pittsburgh Sleep
Quality Index
(PSQI).
g. Analisis
menggunakan
analisis univariat
dan bivariat.
Analisis univariat
digunakan untuk
melihat distribusi
data demografi.
Sementara itu,
analisis bivariat
digunakan untuk
melihat hubungan
berat badan tubuh
dengan kualitas
tidur. Analisis
bivariat yang
digunakan pada
penelitian adalah uji
Chi-Square.
7 Ni Putu Tujuan dari a. Penelitian ini a. Hasil uji Chi-square a. Berdasarkan CASP, pada bagian
Rusmini, penelitian ini menggunakan menunjukkan bahwa metodelogi tidak dijelaskan
2016 adalah metode korelasi terdapat hubungan antara tindakan yang dilakukan untuk
mengetahui analitik dengan durasi tidur dengan menangani dan mengkategorikan
adakah pendekatan cross obesitas dengan p=0.02 bukan-responden. Dan tidak
hubungan sectional. (α=0.05), dimana dijelaskan mengenai metode
durasi tidur b. Penelitian penderita obese I pengumpulan data juga instrumen
dengan dilakukan pada RW memiliki durasi tidur yang digunakan.
kejadian 1 yang lebih pendek yaitu Pada bagian hasil penelitian tidak
obesitas pada Kelurahan/Kecamat 3-5 jam/hari. dijelaskan apakah tingkat respons
dewasa awal an Sidotopo Wetan, b. Mayoritas responden menimbulkan kekhawatiran
usia 26-35 di Kota Surabaya. adalah perempuan yaitu tentang bias non-respons, tidak
Wilayah Penelitian ini 25 orang (83%), sebagian dijelaskan pula apakah informasi
Sidotopo dilaksanakan pada berumur antara 2630 tentang yang bukan responden.
Wetan, Bulan Januari- tahun yaitu 17 orang Pada bagian pembahasan
Surabaya. Maret 2016. (57%), penelitian tidak dijelaskan
c. Populasi penelitian responden yang memiliki keterbatasan dalam penelitian.
adalah semua BMI dengan rentang b. Dilihat dari keterbatasan
dewasa awal usia obese I (30-35 kg/m2 penelitian, , pada artikel tidak
18-40 tahun yang adalah 20 orang (66.7%) dijelaskan keterbatasan dalam
mengalami obesitas dan 12 orang diantaranya penelitian.
dengan BMI >30 tidur dengan durari 3-5
kg/m2 yaitu 97 jam perhari (40%)
responden. pendidikan terakhir
d. Didapatkan sampel sebagian besar responden
sebesar 30 adalah SMA yaitu 21
responden. Namun orang (70%), dan bekerja
kriteria inklusi dan swasta yaitu 11 orang
ekslusi dalam (37%). Responden yang
penelitian tidak memiliki BMI dengan
dijelaskan. rentang obese I (30-35
e. Metode kg/m2 adalah 20 orang
pengumpulan data (66.7%) dan 12 orang
dalam penelitian diantaranya tidur dengan
tidak dijelaskan durari 3-5 jam perhari
f. Instrument dalam (40%).
penelitian tidak c. Diperlukan penelitian
dijelaskan. lebih mendalam untuk
g. Analisis data membedakan pola tidur
dilakukan dengan malam dengan tidur siang
uji Chi-square. pada responden untuk
melihat variabel mana
yang paling berperan
dalam meningkatkan
obesitas pada dewasa
awal dan terapi khusus
untuk menangani
kegemukan.
8. Yudha Penelitian ini a. Rancangan a. Pada penelitian ini, a. Berdasarkan CASP, pada bagian
Anggoro bertujuan penelitian adalah obesitas tidak memiliki metodelogi tidak dijelaskan
Kawi, Desak untuk analitik cross pengaruh yang tindakan yang dilakukan untuk
Made mengetahui sectional bermakna pada kualitas menangani dan mengkategorikan
Wihandanida pengaruh b. Penelitian telah tidur (p = 0,483), bukan-responden.
n I Wayan obesitas pada dilaku-kan di sehingga hipotesis Pada bagian hasil penelitian tidak
Surudarma, kualitas tidur Fakultas penulis tidak terbukti dijelaskan apakah tingkat respons
2018 mahasiswa Kedokteran atau obesitas tidak menimbulkan kekhawatiran
Fakultas Universitas memiliki pengaruh tentang bias non-respons, tidak
Kedokteran Udayana dari terhadap kualitas tidur. dijelaskan pula apakah informasi
Universitas bulan Juli – b. Berdasarkan distribusi tentang yang bukan responden.
Udayana. Desember 2018 jenis kelamin dengan Pada bagian pembahasan
c. Populasi Indeks Massa Tubuh penelitian tidak dijelaskan
penelitian adalah didapatkan bahwa pada keterbatasan dalam penelitian.
maha-siswa IMT obesitas, laki-laki Dilihat dari keterbatasan
Fakultas sebanyak 22 sampel penelitian, , pada artikel tidak
Kedokteran (52,38%), sedangkan dijelaskan keterbatasan dalam
Universitas pada IMT obesitas, penelitian.
Udayana yang perempuan seban-yak
ditentukan dalam 15 sampel (46,88%).
kelompok Pada IMT normal, laki-
obesitas dan laki didapatkan 20
kelompok normal sampel (47,62%)
berdasarkan sedangkan IMT normal,
Klasifikasi perempuan di dapatkan
Indeks Massa 17 sampel (53,12%).
Tubuh menurut Berdasarkan distribusi
Kementerian usia dengan indeks
Kesehatan tahun massa tubuh didapatkan
2013. bahwa pada IMT
d. Total sampel obesitas dengan usia 17
sebanyak 74 tahun didapatkan 2
mahasiswa sampel (100%), IMT
Fakultas obesitas dengan usia 18
Kedokteran tahun didapatkan 4
Universitas sampel (57,14%), IMT
Udayana (37 obesitas dengan usia 19
sampel Indeks tahun didapatkan 17
Massa sampel (68%), IMT
Tubuh(IMT) obesitas dengan usia 20
obesitas dan 37 tahun didapatkan 8
sampel IMT sampel (38,09%), IMT
normal). obesitas dengan usia 21
Kriteria inklusi tahun didapatkan 2
dalam penelitian sampel (15,38%), IMT
ini adalah orang obesitas dengan usia 22
dengan obesitas, tahun didapatkan
usia (indeks masa sampel 4 (66,67%).
tubuh diatas 26,9 Pada IMT normal
kg/m2) dan dengan usia 18 tahun
kelompok normal didapatkan 3 sampel
dengan inedks (42,86%), IMT normal
masa tubuh 18,5 dengan usia 19 tahun di
24,9 kg/m2, usia dapatkan 8 sampel
17-22 tahun, (32%), IMT normal
bersedia dengan usia 20 tahun di
mengikuti dapatkan 13 sampel
pengukuran (61,91%), IMT normal
antropometri dan dengan usia 21 tahun di
menandatangani dapatkan 11 sampel
inform consent. (84,62%). IMT normal
e. Metode dengan usia 22 tahun
pengumpulan didapatkan 2 sampel
data dalam (33,33%).
penelitian ini Dalam penelitian ini
adalah dengn didapatkan nilai p =
mengukuran 0,483, sehingga dapat
kualitas tidur diketahui bahwa
yang dilakukan obesitas tidak memiliki
melalui pengisian pengaruh yang
kuisioner bermakna pada kualitas
Pittsburgh Sleep tidur. Pada 37
Quality Index mahasiswa dengan
(PSQI) dan obesitas, terdapat 22
pengukuran orang dengan kualitas
obesitas tidur buruk (53,7%) dan
dilakukan dengan 15 orang dengan
perhitungan IMT. kualitas tidur
f. Instrumen dalam baik(45,5%).
penelitian ini Sementara, pada 37
adalah mahasiswa dengan
menggunakan indeks massa tubuh
kuisioner normal, terdapat 19
Pittsburg Sleep orang dengan kualitas
Quality Index tidur buruk (46,3%) dan
(PSQI). 18 orang dengan
g. Analsisi data kualitas tidur baik
dalam penelitian (54,5%).
ini menggunakan Dalam penelitian ini
bantuan didapatkan nilai p =
perangkat lunak 0,039, sehingga
SPSS versi 25.0 gangguan kesehatan
untuk windows. memiliki pengaruh
Data dilakukan yang signifikan pada
analisis secara kualitas tidur. Pada 20
deskriptif dan uji mahasiswa dengan
chi-square gangguan kesehatan,
digunakan untuk terdapat 15 orang
mengkaji dengan kualitas tidur
hubungan antara buruk (36,6%) dan 5
kualitas tidur orang dengan kualitas
dengan obesitas tidur baik (15,2%).
dan juga terh- Sementara, pada 54
adap gangguan mahasiswa dengan
kesehatan. indeks massa tubuh
normal, terdapat 26
orang dengan kualitas
tidur buruk(63,4%) dan
28 orang dengan
kualitas tidur baik
(84,8%).
B. Ringkasan sintesis tabel

Dari 8 jurnal yang telah direview, ke-delapan jurnal tersebut menggunakan pendekatan
Cross Sectional Stud. Besar sampel pada delapan jurnal tersebut yaitu 87 orang pada jurnal
1, 166 orang pada jurnal 2, 89 orang pada jurnal 3, 805 orang pada jurnal 4, 200 orang
pada jurnal 5, 88 orang pada jurnal 6, 30 orang pada jurnal 7 dan 74 orang pada jurnal 8.
Alat pengumpulan data yang digunakan pada jurnal 1 yaitu menggunakan food recall 24
jam selama 3 hari, formulir self report sleep duration dan data IMT diperoleh melalui
pengukuran tinggi badan dan berat badan. Pada jurnal 2 menggunakan kuesioner, jurnal 3
menggunakan kuesioner, lembar survei food recall, lembar Food Frequency Questionnaires
(FFQ). Pada jurnal 4 menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri, pada jurnal 5
metode pengumpulan data tidak dijelaskan. Pada jurnal 6 menggunakan kuesioner PSQI
dan pengukuran berat badan, pada jurnal 7 menggunakan kuesioner, dan pada jurnal 8
menggunakan kuesioner PSQI. Ada pun hasil dari jurnal 1 yaitu didapatkan nilai p value
0,022 (p<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara durasi tidur
dengan IMT Mahasiswa FIK UMS. Durasi tidur yang kurang akan mempengaruhi
produksi hormon leptin dan ghrelin yang menjadi regulator rasa lapar. Hasil pada jurnal 2
didapatkan hasil nilai (p= 0,855) dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang bermakna antara kualitas tidur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) pada mahasiswa
FK UR angkatan 2014. Jurnal 3 didapatkan hasil uji statistik dengan chisquare diperoleh
nilai ρValue= 0,654. Dengan tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05). Sesuai dengan dasar
pengambilan keputusan penelitian hipotesis bahwa jika ρValue (0,654) > 0,05 maka H0
diterima atau H1 ditolak sehingga dapat dimaknai bahwa tidak ada hubungan antara kurang
tidur dengan obesitas pada remaja di SMA Negeri 4 Kendari. Pada jurnal 4 didapatkan
bahwa remaja yang memiliki durasi tidur malam yang lebih pendek (<6 jam) memiliki
peningkatan risiko kelebihan berat badan / obesitas, dibandingkan dengan mereka yang
memiliki durasi tidur 6 hingga 8 jam. Hasil pada jurnal 5 menemukan bahwa terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara lama tidur pada mahasiswa kedokteran dengan
kelebihan berat badan dan obesitas. Pada jurnal 6 diperoleh nilai p adalah 0,000, (p < 0.05)
yang berarti terdapat hubungan antara berat badan dengan kualitas tidur pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana angkatan 2016. Pada jurnal 7
diperoleh hasil uji Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara durasi tidur
dengan obesitas dengan p=0.02 (α=0.05), dimana penderita obese I memiliki durasi tidur
yang lebih pendek yaitu 3-5 jam/hari. Dan pada jurnal 8 diperoleh hasil obesitas tidak
memiliki pengaruh yang bermakna pada kualitas tidur (p = 0,483), sehingga hipotesis
penulis tidak terbukti atau obesitas tidak memiliki pengaruh terhadap kualitas tidur.

C. KESIMPULAN

Berisikan topik penelitian selanjutnya yang akan dijadikan topik proposal/ skripi
berdasarkan hasil literature review. Pada bagian ini tuliskan pula topik tersebut
apakah sudah memenuhi kriteria FINER.

Feasible (F) Dari beberapa penelitian yang dillakukan dengan melihat sumber daya
dan kemampuan yang disesuaikan untuk menyelesaikan masalah
penelitian, untuk ketersediaan waktu dan alat sudah tersedia dengan
lengkap. Dalam hal ini subyek yang dilakukan penelitian yaitu
mahasiswa tingkat akhir di denpasar yang masih aktif , berusia 21-22
tahun, dan yang memiliki berat badan normal sampai berat badan
lebih.
Interesting (I) Peneliti tertarik dengan topik penelitian “Hubungan Durasi Tidur dan
Obesitas pada Mahasiswa Tingkat Akhir” karena masih tingginya
angka kejadian obesitas di Denpasar. Ditunjang dengan data Riketdas
Provinsi Bali, yang menyebutkan bahwa kejadian obesitas tertinggi di
Bali terdapat di kota Denpasar yaitu sebesar 14,1%, dan mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya. Selain itu peneliti tertarik
mengangkat topik tersebut karena banyaknya mahasiswa tingkat akhir
yang mengalami masalah pada durasi tidurnya. Ditunjang dengan hasil
wawancara pada penelitian yang dilakukan oleh Restu Lestari (2016)
yang mengatakan bahwa durasi tidur yang pendek sangat berpotensi
dialami oleh mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir. Hal
tersebut berkaitan dengan kewajiban mahasiswa dalam mengerjakan
tugas akhir, disertai dengan kewajibannnya menyelesaikan mata kuliah
penyerta dengan berbagai tugas yang diberikan. Alasan lain peneliti
memilih topik tersebut karena masih adanya perbedaan persepsi dari
penelitian terdahulu. Ada beberapa jurnal yang mengatakan ada
hubungan antara durasi tidur dengan kejadian obesitas, dan ada
beberapa jurnal lain yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan
antara durasi tidur dengan kejadian obesitas.
Novelty (N) Yang mendasari peneliti melakukan penelitian dengan topik
“Hubungan Durasi Tidur dengan Kejadian Obesitas pada Mahasiswa
Tingkat Akhir di Denpasar” adalah untuk membuktikan apakah kedua
variabel tersebut memiliki hubungan yang signifikan atau tidak. Selain
hal tersebut, dari hasil pencarian jurnal peniliti melihat belum adanya
penelitian tersebut dengan objek Mahasiswa Tingkat Akhir di Bali,
khusus di Denpasar.
Ethical (E) Penelitian ini tidak bertentangan dengan etika karena sudah sesuai
dengan aturan yaitu menggunakan instrumen-instrumen yang
mendapatkan izin dari responden. Data responden akan dijaga
kerahasiaannya oleh peneliti tidak ada paksaan sehingga tidak ada
paksaan dan tidak ada pihak yang dirugikan.
Relevant (R) Penelitian ini berguna untuk pengembangan ilmu karena dapat
mengetahui apakah ada hubungan durasi tidur dengan kejadian
obesitas pada mahasiswa tingkat akhir, hal ini juga dapat
meningkatkan kesadaran mahasiswa untuk menjaga durasi tidur agar
terhindar dari berbagai masalah kesehatan khususnya obesitas.
TUGAS SELANJUTNYA

Tabel GAP

No Harapan Realita Data Penunjang


1 Diharapkan angka kejadian Angka kejadian overweight a. Update data
overweight dan obesitas dan obesitas pada mahasiswa Organitation for
pada mahasiswa di di Denpasar masih tinggi Economic Co-
Denpasar menurun operation and
Development
(OECD) Health
2017
memperlihatkan
bahwa Negara yang
memiliki jumlah
penderita obesitas
tertinggi berada di
Amerika Serikat
sebanyak (38,2%),
diikuti Mexico
(32,4%).
b. Prevalensi berat
badan lebih pada
orang dewasa (>18
tahun) di Indonesia
mengalami
peningkatan sejak
tiga periode riketdas
yaitu 8,6% (riketdas
2007), 11,5%
(riketdas 2013) dan
13,6% (riketdas
2018).
Berdasarkan
data Riketdas
Provinsi Bali,
kejadian
overweight tertinggi
di Bali terdapat di
kota Denpasar yaitu
sebesar 14,1%, dan
mengalami
peningkatan dari
tahun sebelumnya.
c. Berdasarkan
penelitian yang
dilakukan oleh
Yudha Anggoro
Kawi, dkk (2018),
distribusi jenis
kelamin mahasiswa
dengan Indeks
Massa Tubuh
didapatkan bahwa
pada IMT obesitas,
laki-laki sebanyak
(52,38%),
sedangkan pada
IMT obesitas,
perempuan seban-
yak (46,88%).
2 Diharapkan jumlah Masih tingginya jumlah a. Berdasarkan hasil
mahasiswa yang memiliki mahasiswa yang memiliki wawancara peneliti,
durasi tidur pendek durasi tidur yang pendek durasi tidur yang
berkurang pendek sangat
berpotensi dialami
oleh mahasiswa,
terutama mahasiswa
tingkat akhir. Hal
tersebut berkaitan
dengan kewajiban
mahasiswa dalam
mengerjakan tugas
akhir, laporan
praktek, maupun
kewajiban
mahasiswa untuk
mengikuti Praktek
Kerja Lapangan
(PKL) yang dapat
mengganggu durasi
tidur mahasiswa
(Restu Lestari,
2016).
b. Dari hasil penelitian
yang dilakukan oleh
Yenni Yostiana
Sinaga, dkk (2015)
menunjukkan bahwa
kualitas tidur pada
mahasiswa FK UR
angkatan 2014
tergolong dalam
kategori buruk yaitu
sebesar 68,1%.
c. Jumlah mahasiswa
obesitas dengan
durasi tidur pendek
di Universitas
Udayana Denpasar
sebanyak 53,7% dari
37 responden
(Yudha Anggoro
Kawi, dkk 2018).
d. Beberapa penelitian
telah menyebutkan
bahwa durasi tidur
pendek juga menjadi
faktor risiko
terjadinya obesitas.
Namu masih
ditemukan persepsi
yang berbeda.
Berdasarkan
penelitian (Ni Putu
Rusmini, 2016)
menyatakan bahwa
terdapat hubungan
antara durasi tidur
dengan obesitas,
dimana penderita
obese I memiliki
durasi tidur yang
lebih pendek yaitu
3-5 jam/hari.
e. Hal ini bertolak
belakang dengan
hasil penelitian
(Wulandari
Syamsinar , dkk
2016) yang
menyatakan bahwa
tidak ada hubungan
antara kurang tidur
dengan obesitas.
Dalam
penelitiannnya
didapatkan
responden dengan
durasi tidur kurang
sebanyak 57,3%.
Hasil penelitian
yang dilakukan oleh
Yenni Yostiana
Sinaga, dkk (2015)
juga mengemukakan
bahwa tidak terdapat
hubungan antara
kurang tidur dan
obesitas.

A. Topik :

Durasi tidur dengan kejadian obesitas pada mahasiswa


B. Ringkasan latar belakang

Obesitas dapat diartikan sebagai keadaan dimana lemak menimbun secara


berlebihan di dalam tubuh (WHO, 2017). Menurut WHO, sesorang dikatakan menderita
obesitas ketika IMT (Indeks Masa Tubuh) mencapai ≥25. World Health Organization
(WHO) tahun 2016 menyatakan bahwa obesitas telah menjadi masalah epidemi global
dan merupakan masalah kesehatan kronis terbesar. Obesitas merupakan faktor risiko
utama pemicu penyakit kronis termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular dan kanker
(WHO, 2017). Selain itu, obesitas juga merupakan penyebab kematian terbesar
dibandingkan dengan angka kejadian kurang gizi.
Update data Organitation for Economic Co-operation and Development (OECD)
Health 2017 memperlihatkan bahwa Negara yang memiliki jumlah penderita obesitas
tertinggi berada di Amerika Serikat sebanyak (38,2%), diikuti Mexico (32,4%).
Sementara Negara yang memiliki jumlah penderita obesitas terendah adalah Jepang
(3,7%) dan India (5,0%). Prevalensi berat badan lebih pada orang dewasa (>18 tahun) di
Indonesia mengalami peningkatan sejak tiga periode riketdas yaitu 8,6% (riketdas 2007),
11,5% (riketdas 2013) dan 13,6% (riketdas 2018). Pada 2018 prevalensi gemuk terendah
terjadi di Nusa Tenggara Timur (10,3%) dan prevalensi tertinggi terjadi di Sulawesi
Utara (30,2%). Terdapat 16 provinsi dengan prevalensi diatas nasional, dan provinsi bali
berada pada urutan ke-13 secara nasional dengan prevalensi sangat gemuk (obesitas)
dengan 1.089.411 penderita dengan usia 15 tahuan keatas. Berdasarkan data Riketdas
Provinsi Bali, kejadian obesitas tertinggi di Bali terdapat di kota Denpasar yaitu sebesar
14,1%, dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
Banyak penelitian yang telah dilakukan dan membuktikan bahwa faktor risiko
terjadinya obesitas antara lain karena tidak seimbangnya pola makan dan aktivitas
(Kemenkes 2012). Beberapa penelitian lain menyebutkan bahwa durasi tidur pendek
juga menjadi faktor risiko terjadinya obesitas. Namu masih ditemukan persepsi yang
berbeda, bebrapa penelitian lain menepukan bahwa durasi tidur tidak berhubungan
dengan obesitas. Durasi tidur mungkin menjadi regulator penting berat badan dan
metabolisme. Dalam penelitian (Yulia Kurniawati, dkk 2016) menyebutkan bahwa
durasi tidur berperan dalam mengatur metabolisme hormon leptin dan ghrelin, jika durasi
tidur tidak cukup terpenuhi, maka akan mengakibatkan menurunnya hormon leptin
bahkan dapat membuat seseorang resistensi terhadap leptin dan dapat meningkatkan
hormon ghrelin yang memicu nafsu makan yang berlebihan. Perubahan hormon ini yang
mungkin berkontribusi terhadap kenaikan indeks massa tubuh hingga mengalami
obesitas. Saat istirahat tidur, tubuh melakukan proses pemulihan yang sangat bermanfaat
untuk mengembalikan stamina tubuh hingga berada dalam kondisi yang optimal.
Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang memiliki peranan penting untuk
penyimpanan energi, restorasi maupun homeostasis dalam tubuh (Karen et al, 2014).
Terdapat dua tipe, diantaranya tidur NREM (Non Rapid Eye Movement) dan tidur REM
(Rapid Eye Movement). Tidur NREM biasanya diartikan sebagai tidur gelombang
lambat, pada tipe ini gelombang otak sangat kuat dan frekuensinya rendah (Carley dan
Sarah, 2016). Tidur NREM terbagi menjadi empat stadium, diantaranya stadium 1 dan 2
disebut tidur ringan (light NREM), sedangkan stadium 3 dan 4 disebut sebagai tidur
gelombang lambat (Slow Wave Sleep) atau tidur dalam (deep NREM). Kebutuhan tidur
sesuai usia menurut Kemenkes RI 2018 adalah 14- 18 jam untuk usia 0-1 bulan, 12-14
jam untuk usia 1-18 bulan, 11-13 jam untuk usia 3-6 tahun, 10 jam untuk usia 6-12 tahun,
8-9 jam untuk usia 12-18 tahun, 7-8 jam untuk usia 18-40 tahun, dan 6-7 jam per hari
untuk lansia.
Berdasarkan penelitian (Ni Putu Rusmini, 2016) menyatakan bahwa terdapat
hubungan antara durasi tidur dengan obesitas, dimana penderita obese I memiliki durasi
tidur yang lebih pendek yaitu 3-5 jam/hari. Dalam penelitiannya juga disebutkan bahwa
responden yang memiliki BMI dengan rentang obese I (30-35 kg/m2 adalah 20 orang
(66.7%). Hal ini didukung dengan penelitian (Haddy Jallow-Badjan, dkk 2017) yang
mendapatkan hasil bahwa remaja yang memiliki durasi tidur malam yang lebih pendek
(<6 jam) memiliki peningkatan risiko kelebihan berat badan / obesitas, dibandingkan
dengan mereka yang memiliki durasi tidur 6 hingga 8 jam. Namun hal ini bertolak
belakang dengan hasil penelitian (Wulandari Syamsinar , dkk 2016) yang menyatakan
bahwa tidak ada hubungan antara kurang tidur dengan obesitas. Dalam penelitiannnya
didapatkan responden dengan durasi tidur kurang sebanyak 57,3%. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Yenni Yostiana Sinaga, dkk (2015) juga mengemukakan bahwa tidak
terdapat hubungan antara kurang tidur dan obesitas. Dari hasil penelitian yang dilakukan
oleh Yenni Yostiana Sinaga, dkk (2015) menunjukkan bahwa kualitas tidur pada
mahasiswa FK UR angkatan 2014 tergolong dalam kategori buruk yaitu sebesar 68,1%.
Sementara jumlah mahasiswa obesitas dengan durasi tidur pendek di Universitas
Udayana Denpasar sebanyak 53,7% dari 37 responden (Yudha Anggoro Kawi, dkk
2018).
Durasi tidur pendek semakin banyak ditemukan sebagai faktor risiko
penambahan berat badan dan obesitas selama dekade terakhir (Shivanand Shriram
Rathod, dkk 2017). Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh Restu Lestari
(2016) dalam penelitiannnya menyebutkan bahwa durasi tidur yang pendek sangat
berpotensi dialami oleh mahasiswa, terutama mahasiswa tingkat akhir. Hal tersebut
berkaitan dengan kewajiban mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir, mengikuti
kegiatan PKL dan disertai dengan kewajibannnya menyelesaikan mata kuliah penyerta
dengan berbagai tugas yang diberikan. Berdasarkan uraian data-data diatas, peneliti
tertarik untuk meneliti hubungan durasi tidur dengan kejadian overweight dan obesitas
pada mahasiswa tingkat akhir di Denpasar.
C. Pertanyaan penelitian
Adakah hubungan antara durasi tidur dengan kejadian obesitas pada mahasiswa tingkat
akhir di Denpasar?
D. Tujuan penelitian
a. Tujuan umum
Untuk mengetahui hubungan antara durasi tidur dengan kejadian obesitas pada
mahasiswa tingkat akhir di Denpasar.
b. Tujuan khusu
a) Mengidentifikasi durasi tidur pada mahasiswa tingkat akhir di Denpasar
b) Untuk mengetahui Indeks Massa Tubuh (IMT) mahasiswa tingkat akhir di
Denpasar
c) Untuk mengidentifikasi pola makan mahasiswa tingkat akhir di Denpasar
d) Untuk menanalisi hubungan durasi tidur dengan kejadian obesitas pada
mahasiswa tingkat akhir di Denpasar.

E. Hipotesis :
a. Terdapat hubungan antara durasi tidur dengan kejadian obesitas
b. Terdapat perbedaan durasi tidur antara mahasiwa yang memiliki berat badan normal
dengan mahasiswa yang memiliki berat badan diatas normal
F. Design penelitian :
Desain penelitian yang digunakan adalah crosssectional study
G. Populasi :
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa tingkat akhir di denpasar yang berusia
21-22 tahun.
H. Sampel :
Sampel dalam penelitian ini adalahmahasiswa tingkat akhir di denpasar yang memenuhi
kriteria inklusi dan ekslusi. Adapun kriteria inklusi yaitu mahasiswa tingkat akhir di
denpasar yang masih aktif , berusia 21-22 tahun, mahasiswa dengan berat badan normal
dan berat badan lebih. Sementara kriteria eksklusi adalah responden yang tidak bersedia
mengikuti penelitian dan responden tidak mengisi kuisoner dengan lengkap.
I. Variabel
a. Variabel bebas : Variabel bebas dalam penelitian ini adalah durasi tidur yang dapat
mempengaruhi kejadian obesitas.
b. Variabel terikat : Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian obesitas yang
dapat dipengaruhi oleh durasi tidur
J. Instrumen
a. Durasi tidur diukur dengan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) yang
disebarkan melalui google form. Instrumen ini terdiri dari 9 pertanyaan yang telah
baku dan banyak digunakan dalam penelitian yang menyangkut kualitas tidur. Data
yang akan didapatkan dari hasil kuesioner PSQI adalah data ordinal.
b. Pengukuran overweight dan obesitas dilakukan dengan perhitungan IMT dengan
lembar observasi. Data yang diperlukan untuk perhitungan IMT adalah data
antropometri diantaranya berat badan dan tinggi badan.data yang dihasilkan dari
perhitungan IMT adalah data ordinal.
K. Analisa data
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan duras tidur dengan obesitas. Analisis
bivariat yang digunakan pada penelitian adalah uji korelasi. Pada uji ini dapat
menentukan seberapa luat hubungan antara faktor resiko dengan kejadian suatu penyakit.
Data pada variabel independen maupun independen merupakan data numerik
Daftar Pustaka

Kemenkes RI (2018). Riset Kesehatan Dasar; RIKETDAS. Jakarta: Balitbang Kemenkes


RI. Tersedia dalam https://kesmas.kemkes.go.id?
assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riketdas-2018_1274.pdf. diakses
tanggal 07 September 2020.

Eka Putra T. 2018. Hubungan Tingkat Asupan Energi Dan Durasi Tidur Dengan Indeks
Massa Tubuh Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Tersedia dalam http://eprints.ums.ac.id/68884/10/.NASPUB
%20RESTU%20YES.pdf. Diakses pada 2019.

Rusmini N. P., 2016. Durasi Tidur dan Obesitas pada Dewasa awal Usia 26-35 Tahun di
Wilayah Sidotopo Wetan Surabaya. Adi Husada Nursing Journal Vol. 2, NO.1.
Juni 2016. Tersedia dalam https://drive.google.com/file/d/1RFzl85zfZ-
nR9RYeCboirqRIKjh6D2ls/view.

Jallow B . H., Tunkara B. H., Paul. B., Thomas. S. 2017. Prevalensi dan Faktor yang
Berhubungan dengan Kurus dan Kelebihan Berat Badan / Obesitas Pada Remaja
Sekolah Menengah. Jurnal Kesehatan Masyarakat Afrika Tengah. 2020; 6 (3):
164-172. Tersedia dalam http://www.sciencepublishinggroup.com/j/cajph. diakses
pada 15 Mei 2020.

Shriram R. S., Baburao N. V., Kanagala A., Bhuvangiri A., Kanneganti J., Annepaka E.
2017. Sleep Duration and its Association with Obesity and Overweight in Medical
Student. National Journal of Physiology, Pharmacy and Pharmacology.
www.njppp.com.

Yostiana S. Y., Bebasari E., Ernalia Y. 2015. Hubungan Durasi Tidur dengan Obesitas
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Riau Angkatan 2014. Jom FK. Vol
2. No 2. Oktober 2015. Tersedia dalam https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=hubungan+durasi+tidur+dengan+obesitas&oq=#d=gs_
gabs&u=%23p%3DaNVCs5q11tsJ.
Wulan S., Lestari H., Faizal F. A., 2016. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Obesitas pada Remaja di SMA Negeri 4 Kendari Tahun 2016. Tersedia dalam
https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=FAKTOR+YANG+BERHUBUNGAN+DENGAN+K
EJADIAN+OBESITAS+PADA+REMAJA+SMA+NEGERI+4+KENDARI+TA
HUN+2016&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DTP1cPNhA_qkj.

Anda mungkin juga menyukai