Anda di halaman 1dari 176

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO

VISUAL BERBASIS POWTOON MATA PELAJARAN


SISTEM REFRIGERASI BAGI SISWA SMK

OLEH
DEWA MADE SATRIA WIBAWA
NIM 1615071004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO
VISUAL BERBASIS POWTOON MATA PELAJARAN
SISTEM REFRIGERASI BAGI SISWA SMK

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Universitas Pendidikan Ganesha

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyarat Dalam Menyelesaikan Program

Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

Oleh

Dewa Made Satria Wibawa

NIM 1615071004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2020
SKRIPSI

DIAJUKAN UNTUK MELENGKAPI TUGAS DAN


MEMENUHI SYARAT-SYARAT UNTUK MENCAPAI
GELAR SARJANA PENDIDIKAN
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Menyetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Luh Joni Erawati Dewi, S.T., M.Pd. Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T.
NIP. 19760625 200112 2 001 NIP. 19770721 200604 1 001
Skripsi oleh Dewa Made Satria Wibawa ini
telah dipertahankan didepan dewan penguji,
Pada Tanggal..................

Dewan Penguji

LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI

Dr. Luh Joni Erawati Dewi, S.T., M.Pd. (Ketua)


NIP. 19760625 200112 2 001

Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T. (Anggota)


NIP. 19770721 200604 1 001

Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T. (Anggota)


NIP. 19791201 200604 1 001

I Gede Wiratmaja, S.T., M.T (Anggota)


NIP.198810282019031009
Diterima oleh Panitia Ujian Fakultas Teknik dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Ganesha
guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan.
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Pada:
Hari : ..............................
Tanggal : ..............................

Mengetahui,

Ketua Ujian, Sekretaris Ujian,

Dr. Ketut Agustini, S.Si., M.Si. Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T.
NIP. 19740801 200003 2 001 NIP. 19791201 200604 1 001

Mengesahkan
Dekan Fakultas Teknik dan Kejuruan

Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd


NIP. 19710616 199602 1 001
PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan karya tulis yang berjudul “Pengembangan Media
Pembelajaran Audio Visual Berbasis Powtoon Mata Pelajaran Sistem
Refrigerasi Bagi Siswa SMK”, beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya
sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan dan pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas
pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran atas etika keilmuan dalam karya
saya ini, atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Singaraja, 20 April 2020


Yang Membuat Pernyataan,

Dewa Made Satria Wibawa


NIM. 1615071004
LEMBAR PERSEMBAHAN

Tidak Lebih Karena Rasa Hormat


Tidak pernah saya menyangka sudah berada di titik ini. Dimana saya
mampu melewati perjalanan yang cukup panjang sampai pada ahkirnya dengan
menyelesaikan tanggung jawab saya sebagai mahasiswa. Banyak kendala yang
saya hadapi selama saya menjalani pendidikan ini, dan ini adalah sebagai
pembuktian saya kepada semua orang yang saya sayangi, kasihi dan yang saya
cintai, bahwa saya bisa lulus dengan tepat waktu.
Orang tua adalah yang pertama yang ingin saya perjuangan kecil ini,
selama saya duduk di bangku kuliah merekalah yang selalu mendukung agar rajin
kekampus, dan merekalah yang selalu memarahi saya jikalau saya jarang di rumah
karena sibuk berkegiatan, bertemu teman, dan yang lainnya, tapi di balik itu
semua saya merasa bangga mempunyai mereka yang selalu sabar mendidik saya
hingga saat ini. Saya ucapkan banyak terimaksih kepada Bapak dan Ibu saya yang
sudah bekerja keras untuk mendidik saya, merawat saya, membiayai saya sampai
saat ini, jasa kalian tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Aku
sayang kalian.
Tertuntuk teman-teman seperjuanganku terimakasih banyak atas doa,
dukungan dari kalian sampai saat ini berkat kalian juga aku bisa sampai di titik
ini. Teruma buat kalian para sahabtku penghuni Bikini Bottom banyak kisah yang
aku dapat dari kalian, banyak cerita yang sudah aku lewti bareng kalian, kemana-
kemana semua barengan, terimakasih buat Gung Windhu, Adi Suandika, Candra
Aiyasa, Dedik Ananta, Bayu Prawira, Bayu Widiadnyana, Wira Darma dan
Hardian kalian liuar biasa, terimakasi untuk semuanya.
Untuk para support sistemku: Ni Wayan Rian Apsani yang selalu
mendukung semua kegiatanku, Tim InfoSingaraja ada Dein, ada Dede si cerdik
kiawan, ada Ariawan alias atta kw super, dan Ayu Suartini alias aukarin
terimakasih untuk canda tawanya, Yudi Sukatak dan Homebro Coffee Bar yang
selalu memberikan wifi gratis tapi yang lainnya bayar, mebeh yang udah kayak
kakak yang paling cerewet kalau memberi ceramah ke anak-anak di UKM,
kemudian HMM Undiksha, UKM Musik Undiksha dan Tim ME Creative, dan
semua yang sudah menjadi bagian dalam perjuangan saya selama ini. Terimakasih

Sekian.

“Belajarlah dari kesalahan yang kamu perbuat, karena dibalik kesalahan itu
kamu akan menemukan hidup yang lebih baik”.
MOTTO

“AKU TIDAK ANEH, AKU INI EDISI


TERBATAS.”
PRAKATA

Puji syukur peneliti haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /

Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha–Nya peneliti

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran

Audio Visual Berbasis Powtoon Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi Bagi

Siswa SMK dapat diselesaikan dengan waktu yang telah ditentukan.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan,

dorongan, arahan dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

peneliti mengucapkan terima kasih kepada.

1. Prof. Dr. Nyoman Jampel, M.Pd. selaku Rektor Universitas Pendidikan

Ganesha.

2. Dr. I Gede Sudirtha, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Kejuruan di Universitas Pendidikan Ganesha.

3. Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T., M.T, selaku Ketua Jurusan Teknologi

Industri di Universitas Pendidikan Ganesha.

4. Dr. I Nyoman Pasek Nugraha, S.T., M.T. selaku Koordinator Program

Studi Pendidikan Teknik Mesin di Universitas Pendidikan Ganeshadan

selaku dosen pembimbing II yang dimana selalu memberikan arahan-

arahan guna memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Dr. Luh Joni Erawati Dewi, S.T., M.Pd. selaku pembimbing I yang selalu

mengayomi dengan sabar, memberikan tuntunan, dan bantuan, serta

semangat selama penulis penyusunan skripsi ini.

6. Staff dosen di Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Pendidikan Ganesha, yang telah banyak membantu selama penulisan

i
mengikuti studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Kelapa Sekolah SMK Negeri 1 Denpasar yang sudah memberikan ijin

melakukan penelitian ini.

8. Guru dan staf jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) SMK

Negeri 1 Denpasar yang sudah membantu dalam proses penelitian ini.

9. Seluruh Siswa kelas XI Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) di

SMK Negeri 1 Denpasar yang sudah membantu dalam penyusuan skripsi

ini.

Semoga semua bantuan yang telah mereka taburkan dalam perjalanan

studi penulis, terhargakan dengan sepantasnya oleh Tuhan Yang Maha Esa,

sehingga mereka diberi jalan, rejeki, dan keharmonian dalam menjalani setiap

langkah kehidupan.

Penulis menyadari bahwa proposal ini sangat jauh dari karya tulis yang

sempurna. Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik yang konstruktif untuk

dipakai dalam penyusunan karya tulis selanjutnya. Semoga skripsi ini bermanfaat

bagi para pembaca.

Om Santih Santih Santih Om

Singaraja,

Penulis.

ii
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL
BERBASIS POWTOON MATA PELAJARAN SISTEM REFRIGERASI
BAGI SISWA SMK

Oleh
Dewa Made Satria Wibawa, NIM. 1615071004
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Untuk mengetahui pengembangan media
pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada Mata Pelajaran Sistem
Refrigerasi bagi siswa SMK. 2) Untuk mengetahui tingkat kelayakan media
pembelajaran audio visual berbasis PowToon menurut ahli materi dan ahli media
pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian (R&D) Research and Development, dengan model
pengembangan 4D (Four-D Models), yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap
pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan
(development), dan tahap penyebaran (deseminate). Pada penelitian ini hanya
dilakukan 3 tahap, yaitu tahap pendefenisian (define), tahap perancangan (design),
dan tahap pengembangan (development). Hasil penelitian ini adalah 1) memahami
pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada Mata
Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK, 2) mengetahui tingkat kelayakan
dan tanggapan siswa pada media pembelajaran audio visual berbasis PowToon
menurut ahli materi, ahli media, uji kelompok kecil dan uji kelompok besar pada
Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK. Penilaian dari ahli materi
yaitu sangat layak dengan persentase nilai sebesar 87,70%. Penilaian dari ahli
media memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 91,16%.
Dalam Uji Coba Kelompok Kecil memperoleh kriteria sangat layak dengan
persentase nilai sebesar 90,33%. Dalam Uji Coba Kelompok Besar memperoleh
kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 88%. Berdasarkan hasil
tersebut dapat dinyatakan media ini sangat layak dari segi materi dan media, serta
tanggapan dari siswa, sehingga media ini dapat dinyatakan sangat layak
digunakan dalam proses pembelajaran.

Kata Kunci : Media Pembelajaran, Audio Visual, PowToon, Dasar-dasar


Refrigerasi.

iii
DEVELOPMENT OF POWTOON-BASED AUDIO VISUAL LEARNING
MEDIA ON REFRIGERATION SYSTEM FOR VOCATIONAL
STUDENTS

By
Dewa Made Satria Wibawa, NIM. 1615071004
Mechanical Engineering Education

ABSTRACT
This study aims to: 1) Find out the development of PowToon-based
audiovisual learning media on the Refrigeration System Subjects for vocational
students. 2) Determine the feasibility of PowToon-based audiovisual learning
media according to material experts and media experts in the Refrigeration
System Subjects for vocational students. This research uses Research and
Development (R&D) type, with the development model of the 4D (Four-D
Models) which consists of 4 stages: the defining stage, the design stage, the
development stage, and the deployment stage (disseminate). There are three stages
used in this study: the defining stage, the design phase, and the development
stage. The results of this study are: 1) understanding the development of
PowToon-based audiovisual learning media on Refrigeration System Subjects for
vocational students, 2) knowing the level of eligibility and student responses to
PowToon-based audiovisual learning media according to material experts, media
experts, small group tests and tests large groups on Subjects Refrigeration
Systems for vocational students. The assessment of the material experts is very
feasible with a percentage value of 87.70%. The assessment of the media experts
obtained a very decent criterion with a percentage value of 91.16%. In the small
group trial, the criteria are very feasible with a percentage value of 90.33%. In the
large group trial, the criteria are very decent with a percentage value of 88%.
Based on these results it can be stated that this media is very feasible in terms of
material and media, as well as responses from students so that this media can be
declared very feasible to use in the learning process.

Keywords: Learning Media, Audiovisual, PowToon, Refrigeration Basics.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN
PRAKATA ............................................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................................... v

DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 6

1.3 Pembatasan Masalah ..................................................................................... 7

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 7

1.5 Tujuan Pengembangan .................................................................................. 7

1.6 Spesifikasi Produk yang Diharapkan ............................................................ 8

1.7 Pentingnya Pengembangan ............................................................................ 9

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan ..................................................... 9

1.9 Definisi Istilah ............................................................................................. 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS ........................ 11

2.1 Kajian Teori .............................................................................................. 11

2.1.1 Media Pembelajaran. .......................................................................... 11

2.1.2 Instrumen Pengambilan Data ............................................................. 28

2.1.3 Angket ................................................................................................ 28

2.1.4 Kesalahan Umum Penggunaan Angket, Wawancara, dan Observasi 28

2.1.5 Skala Pengukuran ............................................................................... 29

v
2.2 Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi Materi Dasar-dasar Refrigerasi ............ 30

2.3 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ......................................................... 38

2.4 Kerangka Berfikir ........................................................................................ 40

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 43

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 43

3.2 Model Pengembangan ................................................................................ 44

3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan ........................................................... 46

3.3.1 Tahap Pendefinisian (Define) ............................................................. 46

3.3.2 Tahap Perancangan (Design) ............................................................. 47

3.3.3 Tahap Pengembangan (Develop) ....................................................... 49

3.4 Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 53

3.5 Teknik Analisis Data .................................................................................. 59

3.6 Waktu Dan Tempat Penelitian..................................................................... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 62

4.1 Hasil Penelitian....................................................................................... 62

4.1.1 Deskripsi Proses Pengembangan Media Pembelajaran ........................ 62

4.1.2 Penyajian Data Uji Coba....................................................................... 63

4.1.3 Hasil Analisis Data ............................................................................... 75

4.1.4 Revisi Produk........................................................................................ 76

4.1.5 Tampilan Media Akhir.......................................................................... 77

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................... 79

4.3 Implikasi Penelitian ..................................................................................... 80

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 82

5.1 Rangkuman .................................................................................................. 82

5.2 Simpulan ...................................................................................................... 84

vi
5.3 Saran ............................................................................................................ 85

DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................... 87

LAMPIRAN .......................................................................................................... 89

vii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
Tabel 3.1 Validitas Isi Instrumen .......................................................................... 51
Tabel 3.2 Kisi-Kisi instrumen untuk ahli materi ................................................... 54
Tabel 3.3 Instrumen Untuk Ahli Materi ................................................................ 55
Tabel 3.4 Kisi – Kisi Instrumen Uji kelayakan untuk Ahli Media ....................... 56
Tabel 3.5 Instrumen Uji kelayakan untuk Ahli Media .......................................... 57
Tabel 3.6 Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba Lapangan ............................................ 58
Tabel 3.7 Instrumen Uji Coba Lapangan .............................................................. 58
Tabel 3.8 Bobot Nilai ........................................................................................... 60
Tabel 3.9 konservasi Tingkat Pencapaian Dengan Skala 5................................... 61
Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli isi Instrumen .......................................................... 64
Tabel 4.2 Hasil Validasi Ahli Materi .................................................................... 67
Tabel 4.3 Perhitungan Nilai Kedua Ahli Materi ................................................... 68
Tabel 4.4 Saran Ahli Materi .................................................................................. 68
Tabel 4.5 Hasil Validasi Ahli Media..................................................................... 69
Tabel 4.6 Perhitungan Nilai Kedua Ahli Media.................................................... 70
Tabel 4.7 Saran Ahli Media .................................................................................. 70
Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Media Pada Kelompok Kecil ....................................... 71
Tabel 4.9 Perhitungan Nilai dari Uji Kelompok Kecil ......................................... 72
Tabel 4.10 Saran dari Uji Kelompok Kecil ........................................................... 73
Tabel 4.11 Hasil Uji Coba Media Pada Kelompok Besar ..................................... 73
Tabel 4.12 Perhitungan Nilai dari Uji Kelompok Besar ....................................... 74
Tabel 4.13 Saran dari Uji Kelompok Besar .......................................................... 75

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Dale ................................................................. 19
Gambar 2.2 Tampilan Awal Web PowToon ......................................................... 26
Gambar 2.3 Halaman Utama Web PowToon ........................................................ 27
Gambar 2.4 Tampilan Menu PowToon ................................................................. 27
Gambar 2.5 Tampilan Log In Pada PowToon ...................................................... 27
Gambar 2.6 Siklus Sistem Refrigerasi .................................................................. 32
Gambar 2.7 Kompresor ......................................................................................... 32
Gambar 2.8 Kondensor ......................................................................................... 33
Gambar 2.9 Katup Ekspansi.................................................................................. 33
Gambar 2.10 Evaporator ....................................................................................... 34
Gambar 2.11 Shock Absorber ............................................................................... 34
Gambar 2.12 Liquid Receiver ............................................................................... 35
Gambar 2.13 Accumulator .................................................................................... 35
Gambar 2.14 Filter Drier ...................................................................................... 35
Gambar 2.15 Strainer ............................................................................................ 36
Gambar 2.16 Sight Glass ...................................................................................... 36
Gambar 2.17 Defrost Heater ................................................................................. 37
Gambar 2.18 Selenoid Valve ................................................................................. 37
Gambar 2.19 High & Low Preasure ..................................................................... 38
Gambar 2.20 Fish Bone Diagram.......................................................................... 40
Gambar 3.1 Diagram Alir Pengembangan Perangkat Pembelajaran .................... 45
Gambar 3.2 Flowchart Media Pembelajaran ....................................................... 48
Gambar 4. 1 Pembukaan dan Salam ..................................................................... 77
Gambar 4.2 Penyampaian Tujuan Pembelajaran .................................................. 77
Gambar 4.3 Penyampaian Pengertian Sistem Refrigrasi ...................................... 78
Gambar 4.4 Penyampaian Materi Dasar-dasar Refrigerasi ................................... 78
Gambar 4.5 Penyampaian Kesimpulan ................................................................. 78
Gambar 4.6 Penyampaian Rasa Terima Kasih dan Salam .................................... 79

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 01 Surat Permohonan Pengambilan Data ............................................. 90


Lampiran 02 Surat Keterangan ............................................................................. 91
Lampiran 03 RPP .................................................................................................. 92
Lampiran 04 SILABUS ...................................................................................... 101
Lampiran 05 Lampiran Uji Instrumen ................................................................ 109
Lampiran 06 Lampiran Validasi Ahli Materi ..................................................... 122
Lampiran 07 Lampiran Validasi Ahli Media ...................................................... 126
Lampiran 08 Uji Kelompok Kecil ...................................................................... 131
Lampiran 09 Uji Kelompok Besar ...................................................................... 142
Lampiran 10 Daftar Hadir Siswa ........................................................................ 153
Lampiran 11 Proses Pembuatan Media ............................................................... 154
Lampiran 12 Riwayat Hidup ............................................................................... 155

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu faktor penunjang dalam proses belajar mengajar di tingkat

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah media pembelajaran yang digunakan

oleh pendidik kepada peserta didiknya. Dalam sistem pendidikan modern fungsi

guru sebagai sumber penyampaian pesan-pesan pembelajaran tampaknya perlu

dibantu media pendidikan yang mampu digunakan oleh guru sebagai alat bantu di

dalam penyampaian informasi proses belajar mengajar.

Pendidikan sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi.

Teknologi mempunyai dampak yang begitu besar dengan memperlihatkan

dampak yang dalam kenyataanya masyarakat memperlihatkan ketergantungan

terhadap teknologi sehingga manusia melakukan sesuatu tidak pernah lepas dari

teknologi. Penulis dapat mengambil sebuah contoh nyata, bahwa sudah jarang

kita melihat seorang siswa maupun guru pada saat proses pembelajaran

menggunakan materi yang terdapat di buku ataupun Lembar Kerja Siswa (LKS)

melainkan menggunakan materi atau sumber belajar yang diperolah dari internet.

Penggunaan teknologi di bidang pendidikan sangatlah penting untuk menopang

proses belajar mengajar yang berlangsung disekolah.

Para guru di sekolah dituntut professional dalam mengajar dan

menggunakan berbagai sarana dan metode yang sesuai agar mampu memberikan

1
2

dampak besar bagi perkembangan siswa disekolah. Oleh karena itu para guru juga

diharapkan bisa menerapkan keahlian khusus seperti penguasaan teknologi untuk

menunjang kegiatan belajar mengajar. Kusnandar (2007:46) mengatakan bahwa

tenaga pendidik yang professional adalah pendidik yang mempunyai kompetensi

yang dimana sebagai syarat untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.

Maka dari itu pengertian tenaga pendidik adalah profesi yang

mempunyai kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Dengan

demikian, salah satu kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik adalah

kemampuan pengembangan media pembelajaran, baik dalam proses pembelajaran

normatif dan produktif pada siswa-siswi SMK. Kemampuan pengembangan

media pembelajaran merupakan sebuah kemampuan dasar yang harus dikuasai

dan dipahami oleh seorang pendidik maupun calon pendidik sebagai salah satu

kompetensi profesionalnya. Pengembangan media pembelajaran merupakan satu

kompetensi professional seorang pendidik. Kompetensi tersebut sejalan dengan

instrumen penilaian kemampuan guru, yang salah satu indikatornya adalah

melakukan proses pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan segala sesuatau yang dapat digunakan

untuk menyalurkan informasi dari pengirimim kepada penerima, sehingga dapat

merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat peserta didik untuk mnegikiti

proses belajar mengajar. Dengan media siswa akan lebih termotivasi untuk

belajar, mendorong siswa untuk menulis serta mampu mengeluarkan pendapat.

Selain itu, media sangat berperan untuk mengatasi kebosanan dalam proses

pembelajaran di dalam kelas. Dengan demikian guru sangat dituntut untuk

memberikan motivasi kepada peserta didik melalui penerapan media yang telah
3

disiapkan oleh guru untuk proses pembelajaran di dalam kelas maupun di luar

kelas. Oleh karena itu, media pembelajaran harus digunakan untuk meningkatkan

kualitas belajar mengajar. Dengan dimikian, media pembelajaran dapat membantu

proses belajar mengajar yang lebih efektif dn efesien serta terjalin sebuah

hubungan baik terhadap guru dengan peserta didik.

Munadi (2008:7) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara

terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana

penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Yang

perlu ditegaskan adalah semakin menarik mendia pembelajaran yang digunakan

oleh tenaga pendidik akan semakin tinggi pula tingkat motivasi belajar siswa.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMK Negeri 1 Denpasar peneliti

mendapatkan informasi baik dari guru pengajar dan siswa bahwa di sekolah ini

memang sudah banyak mempunyai media pembelajaran dari masing-masing

jurusan terutama di jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU), namun

media pembelajaran yang ada saat ini bersifat alat-alat praktikum yang digunakan

untuk mendemonstrasikan sebuah alat yang akan di pelajari oleh siswa. Guru dan

siswa berpendapat bahwa mereka memang membutuhkan sebuah media

pembelajaran yang bersifat sederhana, mudah dipahami dan mudah dalam

penggunaan. Media pembelajaran yang dibutuhkan kini diperuntukkan kepada

siswa yang akan mendalami sebuah alat untuk praktikum yang dimana media ini

akan di gunakan pada proses pembelajaran di kelas sebelum masuk ke

laboratorium untuk melakukan praktikum. Sekolah berharap dengan adanya

media pembelajaran seperti ini dapat membantu guru dalam proses belajar
4

mengajar dan membatu siswa meningkatkan minat belajar dan yang paling

penting membantu siswa untuk lebih memahami informasi yang diberikan

terhadap guru.

Menurut I Gede Adi Aryana (2019:7) yang melakukan penelitian tentang

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video Animasi Software

Solidworks 2014 dan Adobe Flash dengan hasil Uji coba kelompok kecil

memperoleh persentase sebesar 86.5%, sehingga dapat dinyatakan dalam kriteria

sangat layak dan Uji coba kelompok besar mendapatkan kriteria sangat layak

dengan persentase sebesar 89.2%. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian

dan pengembangan ini dapat dinyatakan sangat layak dari segi materi, dan media

serta tanggapan dari siswa, sehingga media ini dapat dinyatakan sangat layak

digunakan untuk pembelajaran. Namun pada software Adobe Flash CS3 tidaklah

mudah digunakan terutama bagi pemula. Didalam macromrdia flash kita harus

menghafal beberapa perintah untuk bisa membuat presentasi yang menarik.

Kekurangan dari program aplikasi Flash, salah satunya adalah komputer yang

ingin memainkan animasi flash harus memiliki flash player. Peneliti harus

menginstalasi aplikasi tersebut cecara online. Satu lagi, program adobe flash

bukan freeware.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu

mengalami perkembangan yang sangat pesat, semakin canggih dan semakin

modern. Kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan beraneka ragam, juga

memicu berkembangnya teknologi, Salah satunya adalah perkembangan teknologi

di bidang web. Web sangat erat terkait dengan kehidupan dunia modern, bukan

sekedar gaya hidup, karena web sudah mendunia banyak perusahaan dan instansi
5

pendidikan menggunakan web untuk mengakses profil, sejarah, berbagai

informasi yang terkandung dalam web tersebut.

Di masa ini banyak web yang terdapat pada internet yang salah satunya

web PowToon. Pada dasarnya siswa SMK sangat memerlukan perkembangan

media belajar untuk membantu perkembangan potensi siswa dan dapat menarik

perhatian siswa untuk tetap memperhatikan dan berperan aktif dalam proes

pembelajaran di dalam kelas. PowToon merupakan sebuah platform web yang

dimana platform tersebut dapat digunakan untuk memproses sebuah informasi

atau pesan yang berupa media berbentuk video dan dapat digunakan sebagai

pembuatan iklan dan sebagainya, dalam platform ini terdapat banyak fitur yang

menarik dan mudah dalam penggunaannya platform ini sangat cocok sebagai alat

untuk membuat sebuah media pembelajaran. PowToon ini memiliki kelebihan di

antaranya : 1. Mudah dalam penggunaan, 2. Mencakup segala aspek indera, 3.

Penggunaannya yang praktikal, 4. Kolaboratif, 5. Dapat digunakan dalam

kelompok besar, 6. Lebih bervariasi, 7. Memotivasi pengguna, tidak hanya

kelebihan saja PowToon ini memiliki kekurangan yang salah satunya adalah

menggunakan jaringan internet agar dapat mengakses web PowToon ini. Karena

penggunaannya begitu praktis dan dilingkapi berbagai fitur animasi dan timeline

didalamnya yang cukup menarik, itulah yang menjadi dasar peneliti mengapa

menggunakan web PowToon ini.

Mata Pelajaran yang diambil oleh peneliti adalah Sistem Refrigerasi

dengan materi yaitu Dasar-dasar Refrigerasi, dimana pada materi ini terdapat

beberapa poin pembahasan, yaitu: Pengertian Sistem Refrigerasi, Siklus Sistem

Refrigerasi, Komponen Utama dan Komponen Pendukung serta dilengkapi


6

dengan penjelasan yang singkat dan mudah dipahami.

Oleh karena itu penulis ingin mengembangkan media pembelajaran audio

visual berbasis PowToon sebagai media pembelajaran dengan demikian dalam

penelitian ini diambil judul “Pengembangan Media Pembelajaran Audio Visual

Berbasis PowToon Dalam Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi Bagi Siswa SMK”.

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi media pembelajaran yang dapat

membantu proses belajar mengajar dengan baik.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah ditulis, penulis dapat memberikan

identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut.

1. Media pembelajaran dari guru di SMK Negeri 1 Denpasar masih sangat

sederhana dimana masih mengandalkan alat yang sudah ada dan teori

yang di peroleh pada sumber tertentu dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi guru dituntut untuk mampu meningkatkan

kinerja dengan lebih profesional sesuai dengan tuntutan jaman.

2. Media pembelajaran yang digunakan membuat suasana membosankan

bagi siswa sehingga siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih

pasif.

3. Tuntutan pembelajaran era modern yang inovatif dengan pemanfaatan

teknologi informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi

pembelajaran.
7

1.3 Pembatasan Masalah

Agar pembahasan masalah dalam penelitian ini tidak meluas, adapun

batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengembangan media ini hanya fokus pada Mata Pelajaran Sistem

Refrigerasi dengan materi Dasar-dasar Refrigerasi.

2. Pengembangan media pembelajaran ini hanya menggunakan Web

PowToon yang dapat diakses melalui sistem online.

3. Subyek penelitian dalam pengembangan media pembelajaran ini adalah

siswa kelas XI jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) di SMK

Negeri 1 Denpasar.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, dapat

dirumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis

PowToon pada Materi Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa

SMK?

2. Bagaimana kelayakan dan tanggapan siswa pada media pembelajaran

audio visual berbasis PowToon menurut ahli materi, ahli media, uji

kelompok kecil dan uji kelompok besar pada Materi Mata Pelajaran

Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK?

1.5 Tujuan Pengembangan

Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah

dipaparkan diatas, maka tujuan dari pengembang ini adalah.

1. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran audio visual


8

berbasis PowToon pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa

SMK.

2. Untuk mengetahui tingkat kelayakan dan tanggapan siswa pada media

pembelajaran audio visual berbasis PowToon menurut ahli materi, ahli

media, uji kelompok kecil dan uji kelompok besar pada Materi Mata

Pelajaran Sistem Refrigerasi bagi siswa SMK.

1.6 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Spesifikasi produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini

adalah.

1. Media pembelajaran ini dirancang menggunakan Web PowToon kemudian

dikemas dalam bentuk Video Presentasi. Dalam pemakaian media ini

menggunakan sarana Laptop dan LCD Projector.

2. Media pembelajaran yang dikembangkan memuat mata pelajaran

Produktif Jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara sesuai materi yang

disimulasikan yaitu Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi materi Dasar-dasar

refrigerasi.

3. Dengan format file .avi (video) sehingga mudah dibuka di berbagai

perangkat lunak aplikasi yang telah mendukung extensi file yang

digunakan.

Video Presentasi yang memuat:

a. Teks;

b. Image (Gambar diam);

c. Animasi (gambar bergerak); dan

d. Audio (Suara).
9

1.7 Pentingnya Pengembangan

Peneliti menemukan bahwa keunggulan penggunaan media pembelajaran

audio visual berbasis PowToon adalah guru dapat lebih efisien dan efektif dalam

melakukan proses belajar mengajar. Guru dengan mudah menjelaskan materi

dengan media pembelajaran yang peneliti buat. Bagi Siswa media ini akan

membuat siswa lebih fokus dalam proses pembelajaran karena media

pembelajaran yang disajikan dengan menarik. Jika pengembangan media

pembelajaran ini dilakukan secara penuh dan dapat dilaksanakan di sekolah maka

sekolah akan memiliki output yang maksimal dan dapat meningkatkan mutu

profesionalisme guru.

Dari pemaparan bagaimana pentingnya media pembelajaran audio visual

berbasis PowToon dengan keunggulan-keunggulan yang dimiliki, maka jika

media pembelajaran ini tidak dikembangkan pada proses pembelajaran untuk

proses pembelajaran yang efektif dan efisien, guru akan tetap menggunakan

media pembelajaran yang konvensional bersifat sederhana. Dimana dalam

pelaksanaanya guru memerlukan waktu yang lama untuk mencapai hasil

pembelajaran yang diinginkan.

1.8 Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

A. Asumsi yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran audio

visual berbasis PowToon pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi pada

siswa SMK ini adalah:

1. Siswa lebih terfokus perhatiannya dengan pemaparan materi serta

tidak merasa bosan.

2. Web PowToon ini dapat digunakan sebagai alternatif guru dalam


10

pengembangan media pembelajaran yang ini. Dimana guru ingin

melaksanakan proses belajar mengajar dengan efisien, efektif dan

inovatif.

3. Proses jalannya pembelajaran lebih efektif dan efisien.

4. Media Pembelajaran ini sangat mudah dalam penerapannya karena

format file ”.avi” (video) yang dapat dibuka di dalam berbagai

software pendukung.

B. Keterbatasan Pengembangan Media Pembelajaran pada Mata Pelajaran

Sistem Refrigerasi pada siswa SMK ini adalah ketersediaan waktu

penelitian dan kemampuan peneliti dalam mengembangkan media

pembelajaran ini masih sangat terbatas.

1.9 Definisi Istilah

Istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini

adalah sebagai berikut ini.

1. Pengembangan adalah suatu usaha untuk mengembangkan suatu

produk dan memvalidasi produk yang dihasilkan tersebut.

2. Keefektifan merupakan tingkat ketercapaian atau keberhasilan dalam

menggunakan Media Pembelajaran.

3. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan informasi atau pesan.

4. Efisien yaitu usaha yang paling tepat demi menghasilkan sesuatu

yang dikehendaki.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

Kajian teori yang dipaparkan yaitu: (a) media pembelajaran, (b) prinsip-

prinsip penggunaan media pembelajaran, (c) Jenis-jenis Media, (d) Landasan

Menggunakan Media (e) manfaat media, (f) media pembelajaran berbasis

komputer, (g) media pembelajaran berbasis video animasi, (h) media

pembelajaran digital, (i) PowToon.

2.1.1 Media Pembelajaran.


1) Pengertian Media Pembelajaran.

Media pembelajaran adalah suatu alat bantu yang digunakan oleh guru

agar kegiatan belajar berlangsung secara efektif. Media adalah “segala sesuatu

yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta

perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi” (Sadiman,

2006:7). Briggs (dalam Sadiman, 2006:6) berpendapat bahwa media adalah

segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk

belajar. Trianto (2010:199) menyatakan, media sebagai komponen strategi

pembelajaran merupakan wadah dari pesan yang oleh sumber atau penyalurnya

ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut, dan materi yang

ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan bahwa tujuan yang ingin

dicapai adalah terjadinya proses belajar.

11
12

Sementara dalam dunia pendidikan kata „media‟ disebut dengan media

pembelajaran, yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah “segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi

dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat

siswa dalam belajar” (Arsyad, 2013:10). Lebih lanjut Gagne dan Briggs (dalam

Arsyad, 2013:4) secara eksplisit mengatakan bahwa media pembelajaran

meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi

pengajaran.

Penggunaan media pembelajaran harus diatur sedemikian rupa sehingga

mendukung suasana belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar adalah

sebuah sistem dan kegiatan belajar mengajar memiliki komponen-komponen

tertentu. Jika salah satu komponennya tidak ada, maka kegiatan belajar

mengajar tidak dapat berlangsung dengan baik, diibaratkan seperti mobil, jika

sebuah mobil tidak ada salah satu komponennya contohnya ban makan mobil

itu tidak akan berjalan dengan baik, oleh karena itu dalam proses belajar

mengajar dikenal dengan komponen belajar mengajar, menurut (Karti Hari

Sukarsih, 2002:79) terdiri dari:

a) tujuan;

b) bahan pelajaran;

c) kegiatan belajar mengajar;

d) metode;

e) media/alat;

f) sumber belajar; dan

g) evaluasi.
13

Sedangkan media itu sendiri yaitu “segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan pengajaran” (Karti Hari Sukarsih, 2002:17).

Penggunaan media pembelajaran dan perangkat kelas harus sedemikian rupa

sehingga mendukung suasana belajar mengajar, diharapkan peserta didik

menjadi:

a) disiplin dan rapi;

b) dapat mengikuti peraturan didalam kelas;

c) lebih aktif didalam kelas;

d) dapat dipelajari dimana saja; dan

e) perhatiannya lebih terfokus terhadap pembelajaran.

Secara garis besar dari beberapa pendapat para ahli di atas, maka dapat

peneliti menyimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan suatu alat yang

dapat membantu guru untuk menunjang keberhasilan belajar siswa dalam

proses pembelajaran serta merangsang siswa supaya termotivasi dalam belajar.

2) Pengembangan Media

Seiring dengan perkembangan zaman tentu akan diikuti juga dengan

perkembangan ilmu pengetahuannya. Telah banyak pembaharuan yang

dilakukan di dalam ilmu pengetahuan untuk meningkatkan taraf hidup

manusia. Salah satu peningkatan itu ialah media pembelajaran yang dilakukan

dengan berbagai penelitian pengembangan. Pengembangan media adalah

“suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru

atau menyempurnakan produk yang telah ada sebelumnya. Produk tersebut

dapat berupa perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan lain

sebagainya” (Sukmadinata, 2010:164).


14

Secara garis besar dapat disimpulkan pengembangan media adalah

suatu proses untuk mengembangkan media baru atau meyempurnakan media

yang sudah ada sebelumnya berupa perangkat keras, ataupun perangkat lunak.

3) Memilih Media Pembelajaran

Media adalah suatu alat yang digunakan untuk menerima dan mengirim

informasi secara lisan atau dengan digital. Media pembelajaran dapat memberi

manfaat yang baik dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Dimana

media pembelajaran ini dapat meningkatkan konsrentrasi siswa, motovasi

siswa dan efektifitas saat proses pembelajaran berlangsung. Pemanfaatan

media pembelajaran dengan baik akan memberikan dampak yang posotif

dalam proses pembelajaran itu sendiri. Namun, jika penggunaan media

pembelajaran tidak sesuai maka dapat memberikan dampak yang buruk dalam

proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, penggunaan

media pembelajaran harus sesuai dengan materi, keadaan siswa, serta metode

yang digunakan pendidik dalam proses pembelajaran. Arsyad (2013:69)

mengatakan bahwa pada tingkat yang menyeluruh dan umum penggunaan

media pembelajaran dapat dilakukan dengan memperhatikan factor-faktor

berikut:

a) resiko yang dialami saat pengembangan dan pembelajaran yang meliputi

beberapa faktor misalnya: 1) dana, 2) fasilitas dan peralatan, 3) mengelola

waktu dengan baik (waktu mengajar dan pengembangan materi maupun

media);

b) pemilihan materi, tugas, dan model pembelajaran, serta tugas yang ingin

dilakukan peserta didik misalnya: penghafalan, ketermpilan, pengetahuan,


15

meningkatkan daya ingatan siswa;

c) memperhatikan kondisi siswa dengan menilai kemampuan, keterampilan,

kemampuan membaca, mengetik, dan kemampuan menggunakan

komputer, dan karakteristik peserta didik lainnya; dan

d) mempertimbangkan tingkat kesenangan pendidik dan peserta didik, serta

keefektifan dana yang digunakan.

Arsyad (2013:74) menjelaskan tentang beberapa kriteria dalam pemilihan

media, berikut adalah beberapa kriteria pemilihan media yaitu:

a) sesuai dengan tujuan pembelajaran;

b) sesuai dengan isi pembelajaran yang bersifat fakta, konsep, prinsip dan

sesuai gagasan yang dirancang sebelumnya;

c) bertahan dalam jangka waktu yang lama;

d) pengoperasian yang mudah;

e) tepat pada sasaran yang akan dituju; dan

f) memiliki kualitas teknis yang baik.

Secara garis besar dapat disimpulkan pemilihan media pembelajaran

terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi sesuai tujuan, isi dan jenis

pembelajaran, hambatan dari sisi siswa, pengelompokan sasaran, ketrampilan

guru, mutu teknis, dan lain sebagainya.

4) Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran.

Media pembelajaran yang baik harus memperhatikan prinsip-prinsip

pengembangan media yang sesuai dengan teori belajar. Arsyad (2013:71)

mengemukakan bahwa prinsip-prinsip psikologis yang memerlukan

pertimbangan dalam pemilihan atau penggunaan media pembelajaran:


16

a) dapat memotivasi belajar siswa;

b) memperhatikan kondisi individual siswa;

c) berpedoman dengan tujuan pembelajaran;

d) mempersiapkan materi yang jelas dan tersusun;

e) kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran;

f) mampu meningkatkan partisipasi siswa;

g) dapat memberikan penguatan;

h) memberikan latihan dan pengulangan; dan

i) mampu menerapkan semua yang sudah diberikan.

Untuk media pembelajaran berbasis audio visual, maka perlu di

perhatikan beberapa aspek yang harus dipahami. Arsyad (2013:103)

menyatakan bahwa dalam proses pengembangan itu harus memperhatikan

prinsip-prinsip desain tertentu, yaitu: 1) Prinsip Kesederhanaan, 2) Prinsip

Keterpaduan, 3) Prinsip Penekanan, 4) Prinsip Keseimbangan. Prinsip-prinsip

tersebut sudah mewakili apa saja yang harus diperhatikan dalam

pengembanagn media pembelajaran agar media tersebut mudah dipahami oleh

pendidik dan peserta didik. Secara garis besar dapat disimpulkan prinsip

penggunaan media pembelajaran adalah suatu media yang dapat memotivasi

siswa, menumbuhkan partisipasi siswa, latihan dan pengulangan, sederhana,

keterpaduan, penekanan, dan warna-warna yang menarik dan lain sebagainya.

5) Jenis-Jenis Media

Yang meliputi media pembelajaran adalah semua sumber belajar yang

sangat diperlukan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar. Media
17

pempelajaran memiliki beberapa jenis yang dapat digunakan sesuai dengan

kebutuhan pendidik dan yang dibutuhkan saat pembelajaran berlangsung. Rudi

& Breatz dalam Trianto, (Trianto, 2010:201) mengklasifikasikan media

kedalam tujuh komponen media, yaitu: a) media audio visual gerak, b) media

audio visual diam, c) media audio semi gerak, d) media visual gerak, e) media

visual diam, f) media audio, dan g) media cetak. Menurut (Asyhar, 2012:44)

ada empat jenis media pembelajaran, yaitu:

a) media visual merupakan yang sering digunakan dalam proses

pembelajaran. media visual ini memiliki bentuk fisik nyata yang dapat

dilihat atau dibaca dan di raba;

b) media audio merupakan media yang juga sering digunakan dalam proses

pembelajaran. namun, media audio ini hanya dapat dirasakan oleh indera

pendengaran yang berbentuk seperti: suara, lagu, siaran radio, dll;

c) media audio visual ini merupakan media yang dapat dirasakan dengan

indera pengelihatan dan pendengaran. media audio visual ini berbentuk

seperti: video, film pendek, dll; dan

d) multimedia merupakan media dikombinasikan dengan beberapa media

lainnya dengan peralatan yang sama dalam suatu proses pembelajaran,

yaitu: televisi dan power point.

Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa jenis media pembelajaran

sangatlah beragam, yang dimana dapat di manfaatkan guru dalam proses belajar

mengajar sesuai dengan kebutuhan atau kondisi kelas tersebut guna mendapatkan

hasil belajar siswa yang maksimal.


18

6) Landasan Menggunakan Media

Media pembelajaran digunakan untuk menimbulkan situasi

pembelajaran yang efektif, dengan menggunakan media pembelajaran yang

informasinya bersifat tidak berbentuk maka dapat dirubah menjadi informasi

yang lebih berbentuk, dapat dicontohkan seperti, pendidik menyampaikan

informasi tentang cara membaca memindai, ketika pendidik hanya

memaparkan maka peserta didik akan merasa kurang memhami cara membaca

memindai, namun ketika pendidik menggunakan media pembelajaran seperti

majalah, buku maka peserta didik lebih mudah menerima informasi yang

sampaikan oleh pendidik.

Kemudian, landasan penggunaan media pembelajaran dalam proses

belajar mengajar yang disampaikan oleh Dale dalam Arsyad, (Arsyad,

2013:13) yaitu Dale’s Cone of Experience (Kerucut Pengalaman Dale) kerucut

ini merupakan penggaran konsep yang secara terperinci dengan tiga tingkatan

pengalaman yang di kemukakan oleh Burner. Pada kerucut tersebut dijelaskan

bahwa pengalamanlah yang secara langsung memberikan hasil belajar yang

sangat memuaskan. Walaupun demikian (Arsyad, 2013:13) mengatakan bahwa

urutan urutan ini tidak berarti dalam proses belajar dan interaksi dalam

pembelajaran harus selalu melalui pengalaman secara langsung, dimulai dari

pengalaman yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Agar lebih jelas berikut

merupakan Kerucut Pengalaman Dale.


19

Gambar 2.1
Kerucut Pengalaman Dale
(Sumber: Edgar Dale, 1969)

7) Manfaat Media.

Menurut Hamalik dalam Arsyad (2013:19) penggunaan media

pembelajaran didalam proses pembelajaran dapat meningkatkan minat dan

bakat yang baru, meningkatkan motivasi dan rangsangan pada kegiatan belajar

dan menimbulkan pengaruh positif terhadap peserta didik. Pemanfaatan media

pembelajaran dapat meningkatkan efektifitas dalam proses pembelajaran dan

penyampaian informasi pembelajaran.

Selain itu juga, media pembelajaran dapat membantu peserta didik

menambah pemahaman, menyajikan materi pembelajaran dengan menarik serta

mempermudah dalam penerimaaan materi pembelajaran.

Secara umum manfaat media dalam suatu proses pembelajaran adalah

untuk membantu memperlancar interaksi antara pendidik dengan peserta didik,

sehingga proses pembelajaran akan berlangsung secara efektif dan efesien.

Adapun manfaat media secara khusus dalam proses pembelajaran

adalah sebagai berikut:

a. memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat

verbalistis (dalam bentuk kata-kata atau tulisan belaka);


20

b. media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang

dan waktu;

c. media pembelajaran dapat meningkatkan dan menambah

perhatian peserta didik sehingga dapat menimbulkan motivasi

belajar, interaksi yang lebih secara langsung antara peserta didik

dan lingkungannya, serta memungkinkan peserta didik untuk

belajar secara mandiri sesuai dengan minat dan bakatnya

sendiri; dan

d. dengan sifat yang unik pada setiap peserta didik ditambah lagi

dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan

kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap

peserta didik, maka dari itu pendidik banyak mengalami

kesulitan bilamana semuanya itu harus diatasi sendiri.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media

pembelajaran dapat memberikan banyak dampak postif bagi proses

pembelajaran. Di anataranya dampak yang diperoleh dalam penggunaan media

pembelajaran adalh menarik perhatian siswa, memperjelas makna atau pesan

dalam pembelajaran, siswa tidak merasa jenuh, serta siswa banyak melakukan

kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

8) Media Pembelajaran Berbasis Komputer.

Komputer memiliki kemampuan untuk menyajikan proses

pembelajaran interaktif. Krisnadi (2004: 271) mengemukakan bahwa aplikasi

komputer dalam pembelajaran, umumnya dikenal dengan istilah Computer


21

Assisted Instruction (CAI) dalam bahasa Indonesia disebut Pembelajaran

Berbasis Komputer. CAI adalah aplikasi komputer sebagai bagian integral

dalam sistem pembelajaran terhadap proses belajar dan mengajar yang

bertujuan membantu siswa dalam belajarnya bisa melalui pola interaksi dua

arah melalui terminal komputer maupun multi arah yang diperluas melalui

jaringan komputer (baik lokal maupun global) dan juga diperluas fungsinya

melalui interface (antar muka) multimedia.

Menurut Musfiqon (2012:192-193) Pembelajaran yang berbasis

komputer mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihan media

pembelajaran berbasis komputer adalah:

a) komputer dapat mengakomodasi keragaman modalitas belajar

siswa;

b) penyajian materi lebih efektif dan efisien;

c) tampilan lebih menarik karena dapat dimodifikasi sesuai dengan

kebutuhan;

d) meningkatkan minat siswa untuk belajar karena bisa menampilkan

materi secara visual, audio dan kinestetik; dan

e) memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dan

menimbulkan kreativitas siswa.

Sedangkan kelemahan media pembelajaran berbasis komputer saat

digunakan dalam pembelajaran adalah:

a) pengembangan perangkat lunaknya masih mahal;

b) perlu keterampilan khusus dalam menggunakan komputer untuk

proses pembelajaran;
22

c) komputer mengarah pembelajaran individu dan tidak bisa

digunakan secara masal; dan

d) ketersediaan perangkat kasar dan perangkat lunaknya masih belum

menyeluruh.

Di masa ini media berbasis komputer semakin diminati dan semakin

banyak digunakan dalam proses pembelajaran, karena komputer beberapa

fungsi dalam bidang pendidikan dan latihan, yaitu: (1) komputer berperan

sebagai alat bantu tambahan dalam proses pembelajaran; (2) kumputer juga

berfungsi sebagai alat pencarian informasi terkait proses pembelajaran.

Dengan demikian dapat disimpulkan media pembelajaran berbasis

komputer yaitu suatu sistem yang dapat menyampaikan pengajaran secara

langsung terhadap siswa. Adanya interaksi antara guru dan siswa. Dapat

mencimpatakan kegiatan belajar mengajar yang kondusif.

9) Media Animasi.

Animasi adalah “proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan

bentuk yang terjadi selama beberapa waktu (morphing)” (Salim, 2003:1).

Suheri (2006:28) menyatakan bahwa animasi merupakan kumpulan gambar

yang diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Salah satu

keunggulan animasi adalah kemampuannya untuk menjelaskan suatu kejadian

secara sistematis dalam tiap waktu perubahan, hal ini sangat membantu dalam

menjelaskan prosedur dan urutan kejadian.

Secara garis besar animasi merupakan objek yang bergerak melintasi

atau bergerak ke dalam atau keluar layar. Bola dunia yang memutar, mobil

yang melaju sepanjang jalan raya, binatang kecil yang merayap dibawah
23

tumpukan disket, sampai video bergerak quick time dan AVI menjadi satu

kesatuan yang umum. Animasi merupakan sumber utama untuk aksi dinamis

dalam presentasi sebuah media.

10) Media Pembelajaran Digital.

Media pembelajaran digital secara umum adalah alat bantu proses

belajar mengajar berupa foto atau video. Segala sesuatu yang dapat

dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan

atau keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses

belajar. Manfaat media pembelajaran secara umum adalah untuk memperlancar

interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih

efektif dan efisien.

Situasi seperti sekarang ini, menuntut pendidik lebih banyak berfungsi

sebagai penyedia fasilitas penunjang pembelajaran. Jadi, di harpkan siswa

mampu berrinteraksi secara aktif dengan sumber belajar yang ada pada masa

ini. Bertitik tolak dari kenyataan tersebut di atas, maka proses belajar mengajar

pada hakikatnya adalah suatu proses komunikasi, yaitu proses penyampaian

pesan (isi atau materi ajar) dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke

penerima pesan (siswa/pelajar atau mungkin juga guru), dalam hal ini

pembelajaran yang dirancang menggunakan media digital.

Penyampaian pesan/materi pelajaran ini bisa dilakukan melalui simbol-

simbol komunikasi berupa simbol-simbol verbal dan non-verbal atau visual,

yang selanjutnya ditafsirkan oleh penerima pesan. Berkaitan dengan tujuan

informasi dan pembelajaran, media pembelajaran (digital) dapat digunakan

dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok siswa. Isi dan


24

bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan

laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk

teknik atau motivasi.

2.1.2 PowToon

Powtoon merupakan sebuah layanan online untuk membuat sebuah

paparan yang memiliki fitur animasi sangat menarik diantaranya animasi tulisan

tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta pengaturan time

line yang sangat mudah. Hampir semua fitur dapat diakses dalam satu layar,

PowToon ini mudah digunakan dalam proses pembuatan sebuah paparan. Paparan

yang memiliki built-in karakter kartun, model animasi dan benda benda kartun

lainnya membuat layanan ini sangat cocok digunakan untuk membuat media ajar

khususnya untuk para pelajar yang suka dengan suasana santai dan non formal

dalam pembelajaran di kelas. Powtoon ini memiliki kelebihan dan kekurangan

sebagai berikut:

a. Kelebihan

1. Mudah dalam penggunaan.

2. Dapat dicakup dengan segala aspek indera.

3. Lebih Efektif

4. Lebih sederhana

5. Bisa digunakan dalam kelompok besar

6. Tampilannya lebih bervariasi.

7. Banyak fitur yang dapat digunakan dan bias disesuaikan dengan

kebutuhan.
25

b. Kekurangan

1. Bergantung kepada sambungan internet.

2. Situs ini berbayar, jika ingin menambahkan tampilan yang lebih

profesional dan menghilangkan watermark pada situs.

3. Memerlukan kemahiran asas untuk menggunakannya.

Adapun fitur-fitur yang terdapat pada PowToon yaitu.

1. Scanes

Scanes ini digunkan untuk memilih tampilan sesuai tema yang di

inginkan.

2. Background

Background ini di gunakan untuk memilih tampilan yang akan di

gunakan.

3. Text

Text disini digunakan untuk menulisakan sesuatu atau menambahkan

sebuah teks dalam media yang akan dibuat.

4. Characters

Characters ini dimana terdapat banyak animasi yang bergerak dan

diam yang dapat di gunakan secara gratis.

5. Props

Prop adalah atribut yang dapat digunakan sebagai pelengkap dalam

media yang akan dibuat.

6. Shapes

Shapes adalah sebuah fitur yang berisikan garis lurus, lingkaran,

kotak, segitiga, dll.


26

7. Image

Image adalah fitur yang dapat menambahkan sebuah gambar yang kita

peroleh dari sumber lain dan bias di tambahkan pada media yang akan di

buat.

8. Videos

Videos adalah fitur yang dapat menambahkan sebuah video yang kita

peroleh dari sumber lain dan bias di tambahkan pada media yang akan di

buat.

9. Sound

Sound disini di gunakan untuk menambahkan suara atau music pada

media yang akan dibuat.

Berikut adalah tampilan dari situs PowToon (www.powtoon.com):

Gambar 2.2.
Gambar 2.2
Tampilan Awal Web PowToon
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)
27

Gambar 2.3
Tampilan Log In Pada PowToon
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

Gambar 2.5
Tampilan Menu PowToon
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

Gambar 2.4
Halaman Utama Web PowToon
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)
28

2.1.2 Instrumen Pengambilan Data

Suharsimi dalam Sudaryono dkk, (2013:30) instrumen pengumpulan data

adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya

mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah

olehnya. Selanjutnya instrumen yang diartikan sebagai alat bantu merupakan

saran yang dapat diwujudkan dalam benda, contohnya seperti angket, daftar

cocok, skala, pedoman wawancara, lembar pengamatan atau panduan

pengamatan, soal ujian, dan sebagainya.

2.1.3 Angket

Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan

data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan

responden). Instrumen atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi

sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh

responden. Tujuan penyebaran angket ialah mencari informasi yang lengkap

mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden

memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar

pertanyaan atau pernyataan (Sudaryono dkk, 2013: 30-31).

2.1.4 Kesalahan Umum Penggunaan Angket, Wawancara, dan Observasi

Usman dan Akbar dalam Sudaryono dkk, (2013:41-42) menyatakan

kesalahan-kesalahan yang sering dijumpai dalam menggunakan angket,

wawancara, dan observasi dalam penelitian sebagai berikut.

1. Peneliti menggunakan angket untuk masalah-masalah yang sebenarnya


29

lebih efektif dengan teknik pengumpulan data lainnya.

2. Peneliti menyusun angket secara tergesa-gesa sehingga tidak sempat

mengadakan pilot-study atau try-out.

3. Peneliti menanyakan banyak hal, sehingga banyak menyita waktu

responden untuk mengisinya.

4. Peneliti mengabaikan format, bahasa, mutu cetakan, dan lain-lain,

sehingga dapat mengurangi minat responden untuk berpartisipasi.

5. Peneliti mengabaikan proporsi sampel yang tidak menjawab atau

mengembalikan angket.

6. Interviewer tidak membuat rencana wawancaranya dengan matang serta

tidak menggunakan kerangka wawancara yang sistematis.

7. Interviewer tidak berusaha mengurangi bias yang ada pada dirinya dan

kurang terlatih dalam melakukan wawancara.

8. Observer kurang terlatih mendapatkan data yang sahih dan andal.

9. Observer bertingkah sedemikian rupa, sehingga mengganggu suasana

pihak yang di observasi.

10. Format observasi yang memerlukan kerja keras di pihak observer.

11. Penelitian yang dikompromikan dengan merubah desain agar

mendapatkan kemudahan administrasi.

12. Peneliti menggunakan instrumen penelitian yang kurang dikuasai

sepenuhnya.

2.1.5 Skala Pengukuran

Skala biasanya digunakan untuk mengecek dan menetapkan nilai suatu

faktor kualitatif dalam ukuran-ukuran kuantitatif. Skala pengukuran merupakan


30

kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya

interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan

dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif (Sudaryono dkk, 2013:45).

Maksud dari skala pengukuran ini untuk mengklasifikasikan variabel

supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis data dan langkah

penelitian berikutnya. Skala untuk mengukur sikap yang sering digunakan ada 7

macam yaitu : skala likert, skala guttman, skala semantic, skala penilaian, skala

borgadus, skala sosiometrik, skala thurstone. Ketujuh jenis skala tersebut bila

digunakan dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval atau rasio.

2.2 Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi Materi Dasar-dasar Refrigerasi

Sistem Refrigerasi adalah suatu proses pengusahaan atau pemeliharaan

tingkat suhu dari suatu benda atau ruangan pada tingkat yang lebih rendah dari

pada suhu lingkungan atau atmosfir sekitarnya dengan cara penarikan atau

penyerapan panas dari benda atau ruangan tersebut. Refrigerasi juga dapat

diartikan sepagai proses perpindahan panas dari suatu benda atau ruangan ke

benda atau ruangan lainnya. Dalam pemaparan materi Dasar-dasar Refrigerasi

maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Gambaran umum Refrigerasi Mekanik

Prinsip dasar dari refrigerasi mekanik adalah proses penyerapan

kalor dari dalam suatu ruangan yang tertutup rapat lalu memindahkan

kalor serta mengenyahkan kalor keluar dari ruangan tersebut.

2. Proses yang terjadi dalam Sistem Refrigerasi

Pada suatu Sistem Refrigerasi berlangsung beberapa proses, proses

isi biasanya dikatakan sebagai siklus refrigerasi. Jika dilihat dari segi
31

termodinamika, seluruh proses perubahan ini melibatkan tenaga panas,

yang di kelompokkan atas panas laten penguapan, panas sensible, panas

laten pengembunan dan sebagainya. Siklus ini terjadi secara berurutan

dapat di paparkan sebagai berikut:

a. kompresi, proses ini terjadi di kompresor dan fasa refrigeran yang

masuk ke kompresor adalah uap jenuh dengan teknan dan

temperatur yang rendah, dalam fasa ini uap refrigeran berubah dari

tekanan dan temperatur yang rendah menjadi tekanan dan temperatur

yang tinggi;

b. kondensasi, proses ini terjadi di kondensor, karena temperatur

regrigeran lebih tunggu dari pada temperature lingkungan, maka

kalor dari refrigeran panas akan dilepas melalui dinding pipa

kondensor ke lingkungan sekitar, proses pelepasan atau perpindahan

kalor secara konfeksi dari refrigeran ini dapat dilakukan secara

konfeksi alami maupun kofeksi secara paksa melalui fan;

c. ekspansi, proses ini terjadi pada alat ekspansi di dalam entalpi yang

konstan, artinya tidak ada sejumlah kalor yang dibuang ataupun di

terima, pada proses ini tekanan dan temperatur refrigeran cair

diturunkan dengan fasa berubah menjadi cair dan gas; dan

d. evaporasi, proses ini terjadi di evaporator dimana temperatur

refrigeran di evaporator dibuat lebih rendah dari ruang refrigerasi

agar terjadi penguapan, maka dibutuhkan kalor, kalor terebut

diambil dari lingkungan sekitar, setelah refrigran di ekspansikan

secara adiabatik menjadi cairan bertekanan rendah dan refrigerant


32

akan masuk menuju evaporator.

Gambar 2.6
Siklus Sistem Refrigerasi
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

3. Komponen Sistem Refrigerasi

1) Komponen Utama

a) Kompresor, merupakan jantung dari suatu sistem refrigerasi

mekanik, yang berfungsi untuk menggerakkan sistem

refrigerasi agar dapat mempertahankan perbedaan suatu

tekanan antara sisi tekan rendah dan sisi tekanan tinggi dari

sistem.

Gambar 2.7
Kompresor
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)
33

b) Kondensor, merupakan suatu alat yang terdiri dari jaringan

pipa dan digunakan untuk mengubah uap menjadi zat cair.

Gambar 2.8
Kondensor
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

c) Katup Ekspansi, digunakan untuk mengekspansikan secara

adiabatik cairan refrigran yang bertekanan dan bertemperatur

tinggi, sampai mencapai tekanan dan temperature yang

rendah.

Gambar 2.9
Katup Ekspansi
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)
34

d) Evaporator, merupakan sebuah alat yang berfungsi mengubah

sebagian atau keseluruhan dari refrigeran yang berbentuk cair

menjadi uap.

Gambar 2.10
Evaporator
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

2) Komponen Pendukung

a) Shock Absorber, berfungsi untuk meredam getaran pada

kompresor.

Gambar 2.11
Shock Absorber
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)
35

b) Liquid Receiver, berfungsi untuk menyimpan sementara

refrigran yang masih berfasa gas.

Gambar 2.12
Liquid Receiver
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

c) Accumulator, berfungsi untuk menyimpan sementara

refrigran yang masih berfasa cair.

Gambar 2.13
Accumulator
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

d) Filter Drier, berfungsi untuk menyaring kotoran yang

terdapat dalam refrigeran.

Gambar 2.14
Filter Drier
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)
36

e) Strainer, berfungsi untuk mengeringkan uap air yang

tergandung dalam refrigerant.

Gambar 2.15
Strainer
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

f) Sight Glasses, berfungsi untuk melihat apakah refrigeran

yang melewati sight glass benar-benar cair atau masih berupa

uap dan untuk melihat cukup atau tidak refrigeran yang

mengalir kedalam sistem.

Gambar 2.16
Sight Glass
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

g) Defrost Heater, berfungsi untuk pemans bunga es pada

evaporator atau untuk mencairkan bunga es yang sudah

menumpuk di evaporator.
37

Gambar 2.17
Defrost Heater
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

h) Selenoid Valve, berfungsi untuk membuka dan menutup atau

Pump Down untuk mengevakuasi dan pengumpulan

refrigeran di saluran refrigeran yang lain.

Gambar 2.18
Selenoid Valve
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

i) High & Low Preasure (HLP), berfungsi untuk menjaga

tekanan berlebihan dalam sistem ( tekanan terlalu tinggi atau

tekanan terlalu rendah), sehingga ketika sistem bertekanan

terlalu tinggi atau rendah maka HLP akan memutukan

kontaknya menuju kompresor.


38

Gambar 2.19
High & Low Preasure
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

2.3 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Dalam bagian ini dikemukakan beberapa hasil penelitian yang mempunyai

relevansi dengan penelitian ini.

Pertama, Penelitian Nurdiansyah (2018) berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis PowToon pada Perkuliahan Kewarganegaraan” Penelitian

ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis PowToon pada

perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan di Universitas Sriwijaya. Data

dikumpulkan melalui teknik dokumentasi, angket, observasi dan tes. Teknik

analisis data yang di gunakan adalah analisis data deskriptif kuantitatif. Selain

data hasil studi pendahuluan, data angket yang berkaitan dengan validitas produk

juga dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasilnya, Media

Pembelajaran berbasis PowToon ini valid sesuai pendapat para ahli dan praktis

dalam penerapannya dan berefek potensial dalam meningkatkan pemahaman

mahasiswa terhadap materi perkuliahan.

Kedua, Penelitian Bryan Arnold (2018) berjudul “Pengembangan Media

Pembelajaran Video Animasi PowToon Pada Mata Pelajaran Pelayanan Penjualan

Di SMK Ketintang Surabaya” Media Pembelajaran merupakan bagian terpenting


39

dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran. Media video PowToon

merupakan suatau inovasi agar kegiatan belajar mengajar menjadi efektif.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan media

pembelajaran video animasi PowToon, kelayakan media dan respon siswa

terhadap media pembelajaran video animasi PowToon pada mata pelajaran

Pelayanan Penjualan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan 4D,

namun peneliti hanya menggunakan tiga tahapan pengembangan yang terdiri dari

define, design, develop. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari lembar

telaah, ahli materi, ahli media, lembar validasi ahli materi dan ahli media, dan

angket respon siswa. Berdasarkan hasil penelitian pada mata pelajaran Pelayanan

Penjualan di SMK Ketintang Surabaya di peroleh nilai kelayakan dari validasi

ahli materi sebesar 81,7%, nilai kelayakan dari validasi ahli media sebesar 96,7%,

respon siswa kelas kecil sebesar 98,3%, dan respon siswa kelas besar sebesar

95,7%. Dengan demikian media pembelajaran video animasi PowToon Layak

digunakan sebagai alternatif Media Pembelajaran.

Ketiga, Yeni Andriantini (2016) berjudul “Pengembangan Media

PowToon Berbasis Audiovisual Pada Pembelajaran Sejarah”. Mengatakan bahwa

Hasil uji coba lapangan (field test) juga menunjukan adanya dampak efektifitas

dalam pembelajaran media Powtoon Berbasis Audio visual yang diaplikasikan

menggunakan Macromedia Flash Profesional 8 pada mata pelajaran sejarah kelas

XI IPS2 SMA Negeri 13 Palembang yang dikembangkan peneliti. Diperoleh

Hasil belajar peserta didik di dapatkan bahwa rata-rata nilai Pretest 48,7 dengan

kategori sangat rendah dan terjadi peningkatan pada nilai Postest sebesar 84,3 dari

0% jumlah peserta didik yang tidak dapat mencapai KKM menjadi 100% peserta
40

didik dapat mencapai KKM. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

PowToon Berbasis Audio visual yang diaplikasikan dengan menggunakan

Macromedia Flash Profesional 8 pada mata pelajaran sejarah di kelas XI IPS2

SMA Negeri 13 Palembang ini mempunyai dampak efektifitas yang sangat baik

terhadap antusias dan dapat menarik minat belajar peserta didik.

2.4 Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir adalah sebuah pengetahuan yang mendasari

pengetahuan-pengetahuan yang lain, sebuah pengetahuan yang mendasar akan

menjadi pondasi dari setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari keseluruhan

dari penelitian yang dilakukan.

Penelitian yang relevan: Menurut Para Ahli media Hardware


pembelajaran yang mudah di 1. Computer/Laptop.
1. Penelitian Nurdiansyah (2018) pahami siswa dalam 2. Microfon.
2. Penelitian Bryan Arnold (2018) pembelajaran adalah dengan
menggunakan audio dan video
Pengembangan
3. Yeni Andriantini (2016)
animasi. Media
Pembelajaran
Audio Visual
Berbasis
Powtoon Mata
Pelajaran
Sistem
Refrigerasi
1. Siswa Cenderung Bermain- Memudahkan guru dalam Software: Bagi Siswa
main saat pembelajaran. menjelaskan materi.
2. Siswa sulit memahami 1. Web PowToon SMK.
materi pelajaran yang di 2. Wondershare Filmora9
berikan 3. Photoshop CC 2017.
3. Guru susah menjelaskan
materi.

Gambar 2.20
Fish Bone Diagram
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

Dalam proses belajar mengajar pada Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi

Materi Dasar-dasar Refrigerasi, guru sangat memerlukan media pembelajaran

yang mampu menarik perhatian siswa agar pada saar proses pembelajran siswa
41

mampu memahami materi yang disampaikan oleh guru. Maka dari itu,

pemaanfaatan media pembelajaran sebagai alat bantu proses pendidikan sangat

diperlukan guru dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Media

pembelajaran berbasis Animasi merupakan variasi penggunaan media dalam

pendidikan modern.

Media pembelajaran berbasis Animasi lebih digemari oleh para siswa

dibandingkan teori konvensional (catatan) ataupun ceramah. Dalam proses

pengembangan media pembelajaran yang berbasis animasi tentu membutuhkan

Web yang mampu membuat desain animasi dan dapat di jadikan sebuah video,

Web yang mampu untuk itu adalah PowToon merupakan layanan online untuk

membuat sebuah paparan yang memiliki fitur animasi sangat menarik diantaranya

animasi tulisan tangan, animasi kartun, dan efek transisi yang lebih hidup serta

pengaturan time line yang sangat mudah.

Hampir semua fitur dapat diakses dalam satu layar membuat PowToon

mudah digunakan dalam proses pembuatan sebuah paparan. Paparan yang

memiliki built-in karakter kartun, model animasi dan benda benda kartun lainnya

membuat layanan ini sangat cocok digunakan untuk membuat media ajar

khususnya untuk para pelajar yang suka dengan suasana santai dan non formal

dalam pembelajaran di kelas.

Dan agar bisa di oprasikan secara interaktif, maka membutuhkan software

yang dapat digunakan dalam pengembangan media. Wondershare Filmora9

merupakan software yang mampu menghasilkan presentasi, film, CD interaktif,

maupun CD pembelajaran, buku digital, serta untuk membuat situs web yang

interaktif, menarik, dan dinamis.


42

Maka dari itu melalui Web Powtoon, media Auto digital dibuat untuk

memenuhi kebutuhan para guru dan siswa agar materi lebih mudah dipahami,

meningkatkan kreatifitas, serta dapat menimbulkan ketertarikan dalam mengikuti

pembelajaran Materi Dasar-dasar Refrigerasi.


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian pengembangan

pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada materi Air Conditioner (AC)

pada siswa SMK yang peneliti gunakan adalah penelitian pengembangan

Research and Development (R&D) yaitu penelitian yang bertujuan untuk

mengembangkan, memperluas, dan menggali lebih dalam teori dari suatu ilmu

pengetahuan tertentu mirip dengan model yang diajukan oleh sugiyono (2015).

Menurut Sugiyono (2015), langkah-langkah penelitian R&D terdiri dari 10

langkah sebagai berikut: (1) Potensi dan Masalah; (2) Pengumpulan Data; (3)

Desain Produk; (4) Validasi Desain; (5) Revisi Desain; (6) Uji coba Produk; (7)

Revisi Produk; (8) Uji coba Pemakaian; (9) Revisi Produk; dan (10) Produksi

Masal. Dalam penelitian ini model pengembangan yang penulis gunakan di

adaptasi dari sumber sugiyono (2015) tetapi hanya diambil sembilan model.

Borg and Gall (2003:624) menambahkan educational research and

development is a process used to develop and validate educational product bisa

diartikan bahwa penelitian pengembangan dalam hal ini di bidang pendidikan

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan.

Sejalan dengan hal tersebut (Putra, 2012:88) menyebutkan bahwa pengembangan

media research and development tepat digunakan untuk meneliti dengan inovasi

untuk menemukan model, produk, prosedur, metode baru dan hendak mengukur

43
44

efektivitas, produktivitas dan kualitasnya. Dari para penuturan ahli diatas maka

bisa disimpulkan bahwa penelitian pengembangan atau biasa dikenal sebagai

research and development merupakan suatu langkah pengembangan yang

bertujuan untuk menciptakan suatu produk atau metode yang baru atau

menyempurnakan produk atau metode yang telah ada dan banyak digunakan,

untuk selanjutnya diuji keefektifan dan validitas nya.

Di dalam bidang pendidikan proses pengembangan diharapkan bisa

mengembangkan alat atau media pembelajaran menjadi sesuatu yang lebih baik

dan baru untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.

3.2 Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

rancangan penelitian model pengembangan yang mengacu pada jenis

pengembangan 4-D (Four-D model), yang terdiri dari 4 tahapan yaitu, tahap

pendefenisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan

(development), tahap penyebaran (deseminate). Didalam penelitian ini hanya

dilakukan 3 tahapan saja yaitu, tahap pendefenisian (define), tahap perancangan

(design), tahap pengembangan (development). Pada penelitian ini di gunakan

model pengembangan 4-D (Four-D model) yang di kemukakan oleh (Thiagarajan,

1974:6-8) karena dalam penelitian ini peneliti mengembangan media

pembelajaran audio visual berbasis PowToon.


45

Analisa Awal-Akhir

Analisa Siswa

Analisa Konsep Perancangan Analisa Tugas


Media
Pembelajaran

Media Awal

Tidak layak
Uji Ahli Materi

Revisi Media dari segi Materi Layak

Uji Ahli Media Tidak layak

Layak Revisi Media dari Segi Media

Tidak layak
Uji Kelompok Kecil

Revisi Kelompok Kecil Layak

Tidak layak
Uji Kelompok Besar

Layak Revisis Kelompok Besar

Media Final

Gambar 3.1
Diagram Alir Pengembangan Perangkat Pembelajaran
(Sumber: Modifikasi dari Thiagarajan; 1974; 6-8)
46

3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan

Dari model 4D (Four-D model) adapun tahap yang dilakukan pada

pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon, yaitu.

3.3.1 Tahap Pendefinisian (Define)

Tahap ini bertujuan menetapkan dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan

pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi. Ada 5 langkah

dalam tahap ini yaitu.

a. Analisis awal-akhir

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap kurikulum yang berlaku di

sekolah untuk menetapkan masalah dasar yang diperlukan dalam

pengembangan perangkat pembelajaran serta dilakukan analisis pada teori

belajar yang relevan, dan tuntutan belajar yang harus dicapai sehingga

diperoleh deskripsi pola pembelajaran yang dianggap paling ideal. Setelah

menemukan deskripsi pola pembelajaran yang relevan, kemudian dilakukan

analisis pada materi motor bakar yang sesuai untuk dipadukan dengan media

yang dikembangkan yaitu perangkat pembelajaran yang berbasis PowToon.

b. Analisis Siswa

Analisis siswa merupakan telaah tentang karakteristik siswa kelas X

jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) di SMK Negeri 1 Denpasar.

Adapun karakteristik yang dianalisis meliputi: latar belakang pengetahuan, dan

perkembangan kognitif siswa serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran

di kelas. Hasil analisis siswa digunakan sebagai dasar analisis konsep dan tugas

yang sesuai dengan rancangan dan pengembangan media pembelajaran audio

visual berbasis PowToon.


47

c. Analisis Konsep

Analisis konsep diajukan untuk memilih, merinci dan menetapkan

secara sistematis konsep yang relevan yang akan diajarkan berdasarkan analisis

awal akhir. Analisis ini merupakan dasar dalam menyusun tujuan

pembelajaran.

d. Analisis Tugas

Analisis tugas merupakan pengidentifikasian keterampilan-

keterampilan utama yang diperlukan dalam pembelajaran kemudian

menganalisisnya ke dalam suatu kerangka sub-sub keterampilan yang lebih

spesifik.

e. Perumusan Indikator dan Tujuan Pembelajaran

Tahap ini dilakukan untuk merumuskan hasil analisis konsep dan

analisis tugas yang sebelumnya telah dilakukan.

3.3.2 Tahap Perancangan (Design)

Pada tahap ini dilakukan perancangan perangkat pembelajaran yang akan

dikembangkan yaitu media pembelajaran audio visual berbasis PowToon. Di

dalam tahap ini dilakukan membuat Outline Konten, Membuat Flowchart,

pemilihan media, pemilihan format.

a. Membuat Outline Konten

Pada langkah ini harus dirancang berdasarkan tujuan pembelajaran dan

target utama, sehingga pada tampilan media terdapat judul yang sesuai dan

penyajian isi sesuai dengan target yang ditentukan.


48

b. Membuat Flowchart

Hasil tahap ini berupa rancangan awal perangkat pembelajaran yang

merupakan media awal beserta instrument penelitian. Produk yang dihasilkan

berupa multimedia pembelajaran audio visual berbasis PowToon. Media

diawali dengan salam pembuka, tujuan pembelajaran, masuk ke pemaparan

materi, sampai dengan akhir di akhiri dengan salam penutup. Sedangkan untuk

flowchart dari multimedia pembelajaran audio visual berbasis PowToon ini

adalah sebagai berikut:

Media Pembelajaran

 Tujuan
Pembelajaran
KI & KD

Salam Pembuka

 Pengertian
Sistem
Materi Refrigerasi
 Komponen-
komponen
Sistem
Refrigerasi

Gambar 3.2
Flowchart Media Pembelajaran
(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)
49

c. Pemilihan Media

Pemilihan media dilakukan untuk menentukan media yang tepat dalam

penyajian materi pembelajaran yang bersumber dari media dengan landasan

bahwa konsep dan prinsip sesuai standar kompetensi menerapkan dasar-dasar

teknik digital dan animasi yang akan disampaikan melekat pada media

tersebut. Proses pemilihan media disesuaikan dengan analisis tugas, analisis

materi, karakteristik siswa dan fasilitas yang tersedia di sekolah. Pada

pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon.

d. Pemilihan Format

Pada langkah ini rumusan format yang akan digunakan dalam

mengembangkan perangkat pembelajaran serta mengkaji dan memilih media

yang disesuaikan dengan kurikulum di SMK. Dalam penelitian ini media yang

dihasilkan berupa media pembelajaran audio visual berbasis PowToon, berupa

Web yang dimana penguna dapat mengakses beberapa fitur didalamnya, dan

ketika project sudah selesai maka hasilnya berupa video animasi.

3.3.3 Tahap Pengembangan (Develop)

Tujuan dari tahap pengembangan adalah untuk mengembangkan media

dengan memproduksi komponen pada media seperti teks, gambar, audio, dan

video, kemudian menggabungkannya agar menjadi bagian-bagian yang

terintegrasi dan menghasilkan media final perangkat pembelajaran yang telah

direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba.

Kegiatan pada tahap ini adalah penilaian para ahli dan uji coba lapangan.
50

a) Penilaian Para Ahli

Rancangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon yang

telah disusun pada tahap perancangan (media I), akan dilakukan

penilaian/divalidasi oleh para ahli (validator). Para validator tersebut adalah

mereka yang berkompeten dan mengerti tentang penyusunan media

pembelajaran audio visual berbasis PowToon dan mampu memberi masukan

atau saran untuk menyempurnakan media pembelajaran yang telah disusun.

Adapun hal-hal yang divalidasi oleh validator mencakup.

1. Validasi isi Instrumen

Dalam validitas isi berbagai cara yang dapat digunakan yang

tujuannya adalah untuk melihat kesepakatan dari 2 pakar atau lebih dalam

menilai keseluruhan konten. Menurut Anastasi dan Urbina (19997:113),

validitas berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang mesti

diukurnya dan seberapa baik dia melakukannya. Aiken (1985)

merumuskan formula Aiken‟s V untuk menghitung content validity

coefficient yang didasarkan pada hasil penilaian dari panel ahli sebanyak n

orang terhadap suatu item dari segi jauh mana item tersebut mewakili

konstrak yang diukur. Formula yang di gunakan dalam penelitian ini

adalah Aiken sebagai berikut (dalam Azwar, 2012).

V = Ʃ s / [n(c-1)]

Keterangan :
s = angka yang diberikan peneliti dikurangi 1
Lo = angka penilaian terendah (misalnya 1)
c = angka penilaian tertinggi (misalnya 5)
r = angka yang diberikan oleh penilai
n = jumlah penilai
51

Tabel 3.1
Validitas Isi Instrumen
(Sumber: Aiken, 1985)
Item
Penilai
Nilai (r) S = r - Lo
1 1 sampai 5 r-1
2 1 sampai 5 r-1
3 1 sampai 5 r-1
4 1 sampai 5 r-1
Ʃs
V

Nilai s untuk penilai 1 diperoleh dari skor penilai dikurangi skor terendah

(Lo) dan seterusnya. Nilai Ʃs adalah penjumlahan dari skor s. Nilai koefisien

Aiken‟s V berkisar antara 0 sampai 1. Dengan demikian, nilai V dapat dihitung

dengan rumus berikut.


V = Ʃs / [n(c – 1)]

2. Validasi Materi

Validasi Materi pada media pembelajaran audio visual berbasis

PowToon bertujuan untuk mengetahui perangkat pembelajaran sesuai

dengan materi pelajaran dan tujuan yang akan diukur, dibuat jelas dan

menarik untuk pemakaiannya. Apakah ilustrasi perangkat pembelajaran

(gambar, tabel, dan lain sebagainya) dapat memperjelas konsep dan mudah

dipahami.

Hasil dari validasi ahli isi tersebut akan dijadikan bahan untuk

merevisi media I sehingga menghasilkan perangkat pembelajaran media II,

yang kemudian disempurnakan menjadi perangkat final.


52

3. Validasi Media

Pada media ini telah didesain untuk memenuhi persyaratan

konstruksi dan deduktif. Persyaratan konstruksi tersebut meliputi syarat-

syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat,

kosakata, tingkat kesukaran dan kejelasan yang pada hakekatnya haruslah

tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna media yaitu

peserta didik. Sedangkan syarat deduktif artinya bahwa media tersebut

haruslah memenuhi asas-asas yang efektif. Saran-saran dari para ahli

(validator) tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi desain media

awal sehingga menghasilkan perangkat pembelajaran yang lebih baik.

Hasil validasi tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi media II

sehingga menghasilkan perangkat pembelajaran media III, yang kemudian

disempurnakan menjadi perangkat final.

b) Uji Coba Lapangan

1. Validasi Respon

a. Uji Kelompok Kecil

Kemudian validasi yang berikutnya yaitu validasi respon siswa

dalam kelompok kecil yang melibatkan 10 siswa. Validasi respon siswa

digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media

pembelajaran yang telah dihasilkan. Saran-saran dan tanggapan dari siswa

tersebut akan dijadikan bahan untuk merevisi media III sehingga

menghasilkan perangkat pembelajaran media IV, yang kemudian

disempurnakan menjadi perangkat final.


53

b. Uji Kelompok Besar

Perangkat pembelajaran yang telah dihasilkan (media IV)

selanjutnya diuji coba tertutup di kelas yang melibatkan seluruh siswa

yang menjadi subjek penelitian. Hasil uji coba ini akan digunakan untuk

merevisi dan menyempurnakan kembali perangkat pembelajaran pada

media IV untuk menghasilkan perangkat pembelajaran media V (hasil

pengembangan perangkat pembelajaran).

Pelaksanaan penelitian pengembangan media pembelajaran audio

visual berbasis PowToon pada standar kompetensi menerapkan dasar-

dasar teknik digital dan animasi dilakukan di SMK Negeri 1 Denpasar

secara terbatas. Pengambilan data pertama, melalui lembar validasi

digunakan untuk mengetahui kelemahan dari media pembelajaran audio

visual berbasis PowToon. yang nantinya memperoleh saran dari ahli media

untuk memperbaiki kekurangan dari media ini. Kedua, menggunakan

angket respon siswa sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya,

sehingga diperoleh data yang dapat mendukung penelitian. Angket

diberikan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media yang telah

dihasilkan.

3.4 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk memperoleh sejumlah data yang

diharapkan akan digunakan sebagai instrument pengumpulan data yaitu berupa

angket. Pengumpulan data yang digunakan ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Angket

Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data yang mengenai


54

ketepatan komponen bahan ajar, ketepatan perancangan desain pembelajaran,

ketepatan isi atau materi bahan ajar, ke menarikan dan keefektifan penggunaan

media pembelajaran. Adapun kisi-kisi angket dalam pengumpulan data ini

adalah sebagai berikut.

a) Kisi-kisi Uji Validitas isi Instrumen

Uji validitas isi Instrumen untuk 2 pakar/expert yang terdiri dari

Dosen dan Guru yang mempunyai kompetensi pada bidang validasi isi

instrumen, adapun instrumen yang digunakan ada 3 instrumen

diantaranya validasi isi instrumen untuk ahli materi, validasi isi

instrumen untuk ahli media, dan validasi isi instrumen untuk uji

lapangan (kelompok kecil dan kelompok besar). Tabel kisi-kisi validitas

isi instrumen dan hasil penilaian dari ahli validitas dapat dilihat pada

Lampiran 2. Lembar Validasi Uji Ahli isi Instrumen.

b) Kisi-kisi Instrumen Uji Kelayakan untuk Ahli Materi

Instrumen uji kelayakan ahli materi untuk dua orang ahli materi

yang terdiri dari guru pengampu mata pelajaran Sistem Refrigerasi

Materi Teori Dasar Air Conditioner (AC) dan Bapak dosen yang

mempunyai kompetensi pada materi Teori Dasar Air Conditioner (AC),

dimana untuk mengetahui kesesuaian yang terdapat pada media. Berikut

adalah kisi-kisi instrument untuk ahli materi.

Tabel 3.2
Kisi-Kisi instrumen untuk ahli materi

Aspek yang
NO Indikator No Butir
dinilai
A. Penilaian a) Kesesuaian KD yang
1 1
isi Materi pada terdapat pada media.
55

Aspek yang
NO Indikator No Butir
dinilai
Media b) Kesesuaian materi
dan Kelengkapan isi materi 2,3,4
yang terdapat pada media.
c) Terdapat video
animasi dan gambar 5,6,7
bergerak terkait materi.
a) Penyajian Materi. 8

B. Penilaian b) Ketepatan Audio. 9,10


Sajian Materi pada
Media c) Penyampaian Materi 11,12

d) Tampilan pada
13,14
Media

Tabel 3.3
Instrumen Untuk Ahli Materi

Indikator Penilaian
No Komponen Penilaian
SS S RR TS STS
A Penilaian isi Materi pada Media
Kompetensi Dasar (KD) pada media sudah
1 sesuai dengan KD silabus mata pelajaran
Sistem Refrigerasi
Materi pada media ini sesuai dengan
2
kompetensi dasar yang telah ditentukan
Relevansi materi dengan tujuan pembelajaran
3
pada media sudah sesuai
4 Isi materi pada media sudah cukup lengkap
Video animasi pada media mendukung materi
5
pembelajaran
Adanya gambar bergerak terkait dengan
6 materi yang mampu menghilangkan jenuh
siswa saat belajar
B Penilaian Sajian Materi pada Media
Materi pada media disajikan dengan bahasa
8
yang mudah dimengerti untuk siswa
Audio pada setiap penjelasan isi materi sudah
9
tepat
Penyajian materi pada media ditampilkan
10
secara sistematis
56

Indikator Penilaian
No Komponen Penilaian
SS S RR TS STS
Kedalaman materi yang disajikan dalam
11
media sudah baik
12 Kejelasan Penyampaian materi pada media
Tampilan pada media membuat penjelasan
13
materi lebih menarik
Penempatan gambar ilustrasi dan video
14
animasi pada media sudah sesuai tempat

c) Kisi – Kisi Instrumen Uji kelayakan untuk Ahli Media

Instrumen uji kelayakan ahli media untuk dua orang ahli media

yang terdiri dari Bapak/Ibu dosen yang memiliki kompetensi pada

bidang media, bertujuan untuk menilai desain dan fungsi media. Berikut

kisi-kisi instrumen untuk ahli media pembelajaran sebagai berikut.

Tabel 3.4
Kisi – Kisi Instrumen Uji kelayakan untuk Ahli Media

Aspek yang
No Indikator No Butir
dinilai
A. Huruf dan a) Huruf dan warna yang
1,2,3
Warna digunakan
a) Bahasa yang
B. Kebahasaan 4,5
digunakan
dan Penulisan
b) Format Penulisan yang
6
digunakan
a) Ketersediaan gambar
7,8
2 C. Desain, dan video animasi
Tampilan, dan b) Kualitas Audio 9
Audio
c) Sistematika Penyajian 10
a) Kemudahan
11
D. Teknis pengoperasian
Pengoperasian b) Media dapat dibuka
12
dengan mudah
57

Tabel 3.5
Instrumen Uji kelayakan untuk Ahli Media

Indikator Penilaian
No Komponen Penilaian
SS S RR TS STS
A Huruf dan Warna
1 Penggunaan jenis huruf jelas untuk dibaca.
2 Ukuran huruf sudah nyaman untuk dibaca
Pemakaian warna pada teks nyaman untuk
3
dilihat.
B Kebahasaan dan Penulian
4 Bahasa pada media mudah dipahami
5 Penggunaan Bahasa sudah sesuai EYD
6 Format penulisan yang terdapat pada media
sudah baik.
C Desain, Tampilan, dan Audio
7 Multimedia seperti gambar dan video
animasi pada media tersedia lengkap
Gambar dan video animasi membuat media
8
terlihat lebih menarik
Kualitas audio pada media dapat didengar
9
dengan jelas
Sistematika penyajian materi pada media
10
sudah bagus
D Teknis Pengoperasian
11 Kemudahan pengoperasian media
12 Media dapat dibuka dengan mudah

d) Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba Lapangan

Instrumen uji coba lapangan kelayakan media pembelajaran

untuk siswa kelas X TPTU di SMK Negeri 1 Denpasar yang bertujuan

untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media yang dibuat dalam

uji kelompok kecil dan besar. Kisi-kisi instrumen untuk siswa adalah

sebagai berikut.
58

Tabel 3.6
Kisi – Kisi Instrumen Uji Coba Lapangan

Aspek yang
No Indikator No Butir
dinilai
A. Minat a) Minat dalam mengikuti
1,2,3,4
dalam KBM, KBM
B. Perhatian b) Perhatian dalam
3 5,6,7,8,9,10
dalam KBM mengikuti KBM
C. Partisipasi c) Partisipasi dalam
11, 12
dalam KBM mengikuti KBM

Tabel 3.7
Instrumen Uji Coba Lapangan
Indikator Penilaian
No Komponen Penilaian
SS S RR TS STS
A. Minat dalam KBM
Media ini membuat saya tertarik
1
memperhatikan penyampaian materi dari guru
Adanya video animasi pada media ini tidak
2
mumbuat saya mudah bosan dalam KBM
Isi materi sederhana sehingga saya mudah
3
memahami penjelasan guru
4 Saya merasa antusias mengikuti KBM dengan
digunakannya media ini oleh guru
B. Perhatian dalam KBM
5 Saya menjadi fokus mengikuti KBM karena
media ini
Penyampaian materi dengan media
6 pembelajaran ini membuat saya tidak mudah
mengantuk
Materi yang ditampilkan pada media mudah
7
dimengerti oleh saya
Saya lebih tertarik mengikuti KBM jika guru
8 menyampaikan materi menggunakan media
pembelajaran ini
9 Saya mendukung penggunaan media ini dalam
penyampaian materi Sistem Refrigerasi
Saya lebih jelas mendengarkan suara
10 penjelasan materi dari audio media
pembelajaran ini
C. Partisipasi dalam KBM
Dengan digunakannya media ini oleh guru,
11 saya lebih aktif menjawab jika ada pertanyaan
terkait materi yang disampaikan
59

Indikator Penilaian
No Komponen Penilaian
SS S RR TS STS
Saya menjadi aktif bertanya karena materi
12
yang disampaikan menggunakan media ini

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang diambil berupa foto-foto saat melakukan wawancara

dan pengambilan data angket uji media pembelajaran Sistem Refrigerasi

Materi Dasar-dasar Refrigerasi, uji media pada ahli media, dan pada saat uji

coba lapangan melalui kelompok kecil dan kelompok besar.

3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan teknik analisis data

statistik deskriptif persentase dan jenis data yang digunakan adalah data

kuantitatif. Statistik deskriptif merupakan “metode statistik yang digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku umum atau generalisasi” (Sugiyono, 2016:147), sedangkan analisis

deskriptif persentase merupakan metode yang digunakan untuk mendeskripsikan

masing-masing variabel, dikarenakan data dari angket dalam penelitian ini

merupakan data kuantitatif maka akan dianalisis secara deskriptif persentase. Adapun

instrumen yang digunakan yaitu lembar validasi materi, validasi media, lembar

angket tanggapan siswa. Untuk penentuan ukuran penilaian beserta bobot nilainya

bisa dilihat pada tabel berikut.


60

Tabel 3.8
Bobot Nilai
Validasi Media Bobot Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Ragu-ragu 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

Terdapat dua rumus yang digunakan dalam menganalisis data kuantitatif

yang telah didapat. Data yang telah terkumpul dari uji coba produk selanjutnya

diolah agar mendapat rata-rata dengan membuat persentase dengan rumus analisis

per item soal dan keseluruhan. Data yang terdapat dalam angket tersebut dihitung

untuk diperoleh skor, sehingga tercapai kesimpulan penelitian. Adapun rumus

yang digunakan untuk pengolahan data sebagai berikut:

Rumus untuk Rata-rata per item soal:

Keterangan:
𝐹 F = jumlah persentase keseluruhan subjek
P= 𝑁 N = Banyak Subjek
P = Persentase

Rumus untuk rata-rata keseluruhan :


Keterangan:
Σ(𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑛𝑔𝑘𝑒𝑡)
P= 𝑛×𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
×100 P = Persentase
Σ = Jumlah
n = jumlah seluruh item angket

Sedangkan untuk penentuan kriteria kualifikasi tingkat kelayakan

penilaian berdasarkan persentase dengan cara sebagai berikut :

1) Menentukan persentase skor maksimal = 100%;

2) Menentukan persentase skor minimal = 20 %;

3) Menentukan lebar interval = 100 – 20 = 80;


61

4) Menentukan kelas interval, yaitu 5 (sangat layak, layak, cukup layak,

kurang layak, tidak menarik); dan

5) Menentukan lebar rentangan interval = 80 : 5 = 16

Berdasarkan perhitungan dan cara di atas maka tabel distribusi range

persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan seperti pada tabel 3.10.

Tabel 3.9
Konservasi Tingkat Pencapaian Dengan Skala 5
(Sumber: Sofiyah:2010;40)

TINGKAT
KUALIFIKASI KETERANGAN
PENCAPAIAN
84,00%-100% Sangat Layak Tidak Perlu Revisi
68,00%-84,00% Layak Tidak Perlu Revisi
52,00%-68,00% Cukup Layak Revisi
36,00%-52,00% Kurang Layak Revisi
20,00%-36,00% Tidak Menarik Revisi

3.6 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas X Jurusan Teknik Pendingin dan Tata

Udara (TPTU) SMK N 1 Denpasar Semester Genap 2019/2020.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil dari penelitian dan pengembangan ini adalah sebuah media

pembelajaran audio visual berbasis PowToon mata pelajaran Sistem Refrigerasi

Untuk Siswa SMK, dengan materi dasar – dasar system refrigerasi tingkat

kelayakan dan tanggapan dari ahli materi, ahli media, dan tanggapan siswa

melalui uji lapangan pada kelas XI TPTU di SMK Negeri 1 Denpasar, dalam

kelompok kecil dan kelompok besar.

4.1.1 Deskripsi Proses Pengembangan Media Pembelajaran

Dalam pengembangan media pembelajaran yang efektif selalu diawali

dengan pengidentifikasian tujuan, kebutuhan belajar, atau dalam bebrapa hal

masalah-masalah yang muncul dalam bentuk proses belajar mengajar.

Rancangan awal yang perlu dilakukan adalah analisis karakter peserta

didik yang akan digunakan ini berguna untuk mengetahui karakter siswa

sepertiapa kaeran setiap siswa memiliki karangter yang berbeda-beda, oleh karena

itu perlu di ketahui karakteristik belajar siswa dan kondisi dimana media di

perlukan dalam proses belajar mengajar, yang perlu diidentifikasi sekurang-

kurangnya meliputi tingkat belajar. Tahap selanjutnya dalam pengembangan ini

adalah menetapkan mata pelajaran yang akan dikembangkan, dalam hal ini mata

pelajaran yang dikembangkan adalah Sistem Refrigerasi, materi dasar-dasar

62
63

system refrigerasi, setah materi sudah di tentukan maka selanjutnya akan dikemas

dalam media pembelajaran audio visual berbasis PowToon.

Dalam pembuatan media pembelajaran ini menggunakan perangkat keras

(Hardware) dang perangkat lunak (Software). Perangkat keras yang digunakan

dalam pembuatan media ini adalah Laptop/Komputer, Mic Clipon, sedangkan

untuk perangkat lunaknya menggunakan Software yang di akses melalu platform

PowToon untuk membuat video animasi yang menyangkut materi dasar-dasar

system refrigerasi, disamping itu juga ada software Audicty untuk merekam dan

mengedit suara, dan software Wondershare Filmora9 untuk mengedit video

animasi dan menambahkan suara dan teks.

Media pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada mata pelajaran

Sistem Refrigerasi, materi dasar-dasar system refrigerasi ini dikembangkan

sebagai alat bantu untuk pemnyampaian materi pembelajaran yang dapat

memudahkakn guru dalam menyampaikan materi kepada siswa dan siswa mudah

memahami materi yang disampaikan oleh guru.

4.1.2 Penyajian Data Uji Coba


Adapun data yang diperoleh dari uji coba media yang di kembangkan

seperti hasil validasi ahli materi, validasi ahli media, dan tanggapan siswa dalam

kelompok kecil dan kelompok besar akan di jabarkan sebagai berikut.

4.1.2.1 Hasil Validasi Isi Instrumen

Hasil dari perhitungan validasi ahli isi intrumen yang di lakukan oleh

empat orang ahli isi instrument yaitu (1) Bapak Kadek Rihendra Dantes, S.T.,

M.T, (2) Bapak I Gede Wiratmaja, S.T., M.T, (3) Bapak I Ketut Suparsa,
64

ST.,MT, (4) Bapak Drs. Haryono hasil validasi dari keempat ahli isi instrument

dan hasil perhitungannya sebagai berikut.

Tabel 4.1
Hasil Validasi Ahli isi Instrumen
(Sumber: Angket Ahli isi Instrumen 1, 2, 3 dan 4)

JUDGES
No Komponen Penilaian
1 s 2 s 3 s 4 s Ʃs V
I Kelayakan Instrumen Ahli Materi
Penilaian isi Materi pada Media
Kompetensi Dasar (KD) pada media
1 sudah sesuai dengan KD silabus mata 4 3 4 3 5 4 5 4 14 0,87
pelajaran Sistem Refrigrasi.
Materi pada media ini sesuai dengan
2 kompetensi dasar yang telah 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
ditentukan
3 Relevansi materi dengan tujuan 4 4 4 4
3 3 3 3 12 0,75
pembelajaran pada media sudah sesuai
Isi materi pada media sudah cukup
4 5 4 4 3 4 3 4 3 13 0,81
lengkap
Video animasi pada media mendukung
5 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
materi pembelajaran
Adanya gambar bergerak terkait
dengan materi yang mampu
6 4 3 4 3 5 4 4 3 13 0,81
menghilangkan jenuh siswa saat
belajar
Penilaian Sajian Materi pada Media
Materi pada media disajikan dengan
7 bahasa yang mudah dimengerti untuk 4 3 4 3 5 4 4 3 13 0,81
siswa
Audio pada setiap penjelasan isi materi
8 5 4 4 3 4 3 4 3 13 0,81
sudah tepat
Penyajian materi pada media
9 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
ditampilkan secara sistematis
Kedalaman materi yang disajikan
10 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
dalam media sudah baik
Kejelasan Penyampaian materi pada
11 5 4 4 3 4 3 4 3 13 0,81
media
12 Tampilan pada media membuat 4 4 4 4
3 3 3 3 12 0,75
penjelasan materi lebih menarik
Penempatan gambar ilustrasi dan video
13 animasi pada media sudah sesuai 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
tempat
65

JUDGES
No Komponen Penilaian
1 s 2 s 3 s 4 s Ʃs V
II Kelayakan Instrumen Ahli Media
Huruf dan Warna
Penggunaan jenis huruf jelas untuk
1 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
dibaca.
2 Penggunaan warna yang tepat 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
Ukuran huruf sudah nyaman untuk
3 5 4 4 3 5 4 4 3 14 0,87
dibaca
Kebahasaan dan Penulian
4 Bahasa pada media mudah dipahami 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75

5 Penggunaan Bahasa sudah sesuai EYD 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75


Format penulisan yang terdapat pada
6 5 4 4 3 4 3 4 3 13 0,75
media sudah baik.
Desain, Tampilan, dan Audio
Multimedia seperti gambar dan video
7 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
animasi pada media tersedia lengkap
Gambar dan video animasi membuat
8 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
media terlihat lebih menarik
Kualitas audio pada media dapat
9 5 4 4 3 4 3 4 3 13 0,81
didengar dengan jelas
Sistematika penyajian materi pada
10 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
media sudah bagus
Teknis Pengoperasian

11 Kemudahan pengoperasian media 5 4 5 4 5 4 5 4 16 1

12 Media dapat dibuka dengan mudah 5 4 5 4 5 4 5 4 16 1


III Kelayakan Instrumen Uji Lapangan
Minat dalam KBM
Media ini membuat saya tertarik
1 memperhatikan penyampaian materi 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
dari guru
Adanya video animasi pada media ini
2 tidak membuat saya mudah bosan 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
dalam KBM
3 Isi materi sederhana sehingga saya 5 4 4 3 4 3 4 3 13 0,81
mudah memahami penjelasan guru
4 Saya merasa antusias mengikuti KBM 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
dengan digunakannya media ini oleh
66

JUDGES
No Komponen Penilaian
1 s 2 s 3 s 4 s Ʃs V
guru

Perhatian dalam KBM


Saya menjadi fokus mengikuti KBM
5 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
karena media ini
Penyampaian materi dengan media
6 pembelajaran ini membuat saya tidak 5 4 4 3 4 3 4 3 13 0,81
mudah mengantuk
Materi yang ditampilkan pada media
7 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
mudah dimengerti oleh saya
Saya lebih tertarik mengikuti KBM
8 jika guru menyampaikan materi 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
menggunakan media pembelajaran ini
Saya mendukung penggunaan media
9 ini dalam penyampaian materi Sistem 5 4 4 3 4 3 4 3 13 0,81
Refrigerasi.
Saya lebih jelas mendengarkan suara
10 penjelasan materi dari audio media 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
pembelajaran ini
Partisipasi dalam KBM
Dengan digunakannya media ini oleh
guru, saya lebih aktif menjawab jika
11 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
ada pertanyaan terkait materi yang
disampaikan
Saya menjadi aktif bertanya karena
12 materi yang disampaikan 4 3 4 3 4 3 4 3 12 0,75
menggunakan media ini

Nilai Koefisien Aiken‟s V berkisar 0-1. Untuk item 1 sampai 37 dapat dilihat di

tabel diatas, jadi nilai dari perhitungan ini sudah di anggap memiliki validasi isi

yang memadai.

4.1.2.2 Hasil Validasi Uji Ahli Materi

Hasil dari perhitungan validasi ahli materi yang di lakukan oleh dua ahli materi

yaitu (1) Drs. Haryono selaku Kepala Program jurusan Teknik Pendingin dan Tata

Udara (TPTU) SMK Negeri 1 Denpasar dan (2) Made Deddy Darmawan, S.Pd.,
67

M.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran Sistem Refrigerasi. Hasil dari kedua

ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.2, sedangkan untuk perhitungan nilai dari

kedua ahli materi dapat dilihat pada tabel 4.3 dan untuk saran dari kedua ahli

materi dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.2
Hasil Validasi Ahli Materi
(Sumber: Angket Ahli Materi 1 dan 2)

No Komponen Penilaian Sekor Rata-rata


A Penilaian isi Materi pada Media
Kompetensi Dasar (KD) pada media sudah sesuai
1 5
dengan KD silabus mata pelajaran Sistem Refrigerasi
Materi pada media ini sesuai dengan kompetensi dasar
2 4
yang telah ditentukan
Relevansi materi dengan tujuan pembelajaran pada
3 4
media sudah sesuai
4 Isi materi pada media sudah cukup lengkap 4,5
Video animasi pada media mendukung materi
5 5
pembelajaran
Adanya gambar bergerak terkait dengan materi yang
6 4
mampu menghilangkan jenuh siswa saat belajar
B Penilaian Sajian Materi pada Media
Materi pada media disajikan dengan bahasa yang
7 5
mudah dimengerti untuk siswa
8 Audio pada setiap penjelasan isi materi sudah tepat 4
Penyajian materi pada media ditampilkan secara
9 4,5
sistematis
Kedalaman materi yang disajikan dalam media sudah
10 4
baik
11 Kejelasan Penyampaian materi pada media 4
Tampilan pada media membuat penjelasan materi lebih
12 5
menarik
Penempatan gambar ilustrasi dan video animasi pada
13 4,5
media sudah sesuai tempat
Persentase Nilai 87,70%
Kriteria Sangat Layak
68

Tabel 4.3
Perhitungan Nilai dari Kedua Ahli Materi
(Sumber: Angket Ahli Materi 1 dan 2)
Nama Ahli Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Drs.
5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
Haryono
Made Deddy
Darmawan, 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5
S.Pd., M.Pd
Rata-rata
4,5 4 4 4,5 5 4 5 4 4,5 4 4 5 4,5
Nilai
Total Nilai 57
Persentase 87,70%

Tabel 4.4
Saran Ahli Materi
(Sumber: Angket Ahli Materi 1 dan 2)

Ahli Materi Jenis Yang Direvisi Saran untuk Revisi


1. Perlu dikembangkan lagi
untuk materinya, ada beberapa
materi yang belum masuk,
tetapi didalam video itu sudah
bagus penyampaian
Drs. Haryono Pengelolaan Materi materinya.
2. Perhatikan kembali untuk
kata-kata yang sulid di
mengerti agar di perbaiki agar
lebih mudah dipahami.

Made Deddy - Penambahan 1. Penyajian video sudah baik,


Darmawan, Materi hal yang perlu ditingkatkan
S.Pd., M.Pd - Suara pada adalah pembahasan materi
video agar lebih efektif dan menarik
perhatian siswa.
2. Untuk suara pada video agar
lebih menyesuaikan terhadap
materi yang di jelaskan.
69

4.1.2.3 Hasil Validasi Uji Ahli Media

Hasil dari perhitungan validasi ahli media yang dilakukan oleh dua orang ahli

media yaitu (1) Dr. I Gde Wawan Sudatha, S,Pd., S.T., M.Pd, dan (2) Edi Elisa,

S.Pd., M.Pd. Hasil dari validasi media yang dilakukan oleh ke dua ahli media

dapat dilihat pada tabel 4.5, sedangkan untuk perhitungan nilai dari kedua ahli

media dapat dilihat pada tabel 4.6, dan untuk saran dari kedua ahlu media dapat

dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.5
Hasil Validasi Ahli Media
(Sumber: Angket Ahli Media 1 dan 2)
No Komponen Penilaian Sekor Rata-rata
A Huruf dan Warna
1 Penggunaan jenis huruf jelas untuk dibaca. 5
2 Ukuran huruf sudah nyaman untuk dibaca 5
3 Pemakaian warna pada teks nyaman untuk dilihat. 4
B Kebahasaan dan Penulian
4 Bahasa pada media mudah dipahami 4
5 Penggunaan Bahasa sudah sesuai EYD 4
Format penulisan yang terdapat pada media sudah
6 4
baik.
C Desain, Tampilan, dan Audio
Multimedia seperti gambar dan video animasi pada
7 4
media tersedia lengkap
Gambar dan video animasi membuat media terlihat
8 5,4
lebih menarik
Kualitas audio pada media dapat didengar dengan
9 4
jelas
10 Sistematika penyajian materi pada media sudah bagus 5,3
D Teknis Pengoperasian
11 Kemudahan pengoperasian media 5
12 Media dapat dibuka dengan mudah 5
Persentase Nilai 91,16%
Kriteria Sangat Layak
70

Tabel 4.6
Perhitungan Nilai dari Kedua Ahli Media
(Sumber: Angket Ahli Media 1 dan 2)
Nama Ahli Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Dr. I Gde
Wawan
Sudatha, 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
S,Pd., S.T.,
M.Pd
Edi Elisa,
5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5
S.Pd., M.Pd
Rata-rata
5 5 4 4 4 4 4 5,4 4 5,3 5 5
Nilai
Total Nilai 54,7
Persentase 91,16%

Tabel 4.7
Saran Ahli Media
(Sumber: Angket Ahli Media 1 dan 2)
Ahli Jenis yang
Saran untuk Revisi
Materi Direvisi
1. Tampilan awal sampai dengan akhir
sudah baik.
2. Perlu disampaikan tujuan
pembelajaran.
3. Perlu menerapkan prinsip 9 kegiatan
- Tampilan
belajar Gagne pada video yang
Dr. I Gde Wawan Pada Media
dibuat
Sudatha, S,Pd., - Penambahan
S.T., M.Pd 4. Simpulan di akhir video belum ada.
Tujuan
5. Animasi dan gambar di setiap
Pembelajaran
penjelasan harus sesuai dengan apa
yang akan dijelaskan.

6. Perlu diatur pada layar untuk


Animasi dan teks.
1. Tambahkan tujuan pembelajaran
di awal setelah salam pembuka dan
Edi Elisa, S.Pd., - Tampilan sebelum penjelasan, contohnya
M.Pd pada Media. “Setelah melihat video
pembelajaran ini diharapkan, adik-
adik dapat mengetahui/menjelaskan
71

Ahli Jenis yang


Saran untuk Revisi
Materi Direvisi
.... dst”.
2. Diakhir buang kata “skripsi
undiksha 2020” dan ganti dengan
“diproduksi pada tahun 2020” untuk
penyelesaian tugas akhir/skripsi
pada program studi Pendidikan
Teknik Mesin Fakultas Teknik dan
Kejuruan Universitas Pendidikan
Ganesha.

4.1.2.4 Hasil Uji Kelompok Kecil

Hasil uji coba media yang dikembangkan pada siswa kelas XI TPTU SMK

Negeri 1 Denpasar, dimana tahap ini dilakukan pada kelompok kecil dengan

jumlah siswa 10 orang, untuk hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.8, sedangkan

untuk perhitungan dari angket uji kelompok kecil terdapat pada tabel 4.9, dan

saran dari uji kelompok kecil bias dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.8
Hasil Uji Coba Media Pada Kelompok Kecil
(Sumber: Angket Uji Kelomok Kecil)
Sekor Rata-
No Komponen Penilaian
rata
A. Minat dalam KBM
Media ini membuat saya tertarik memperhatikan
1 4,1
penyampaian materi dari guru
Adanya video animasi pada media ini tidak mumbuat saya
2 4,9
mudah bosan dalam KBM
Isi materi sederhana sehingga saya mudah memahami
3 5
penjelasan guru
Saya merasa antusias mengikuti KBM dengan digunakannya
4 4
media ini oleh guru
B. Perhatian dalam KBM
5 Saya menjadi fokus mengikuti KBM karena media ini 5
Penyampaian materi dengan media pembelajaran ini
6 4,6
membuat saya tidak mudah mengantuk
72

Sekor Rata-
No Komponen Penilaian
rata
Materi yang ditampilkan pada media mudah dimengerti oleh
7 5
saya
Saya lebih tertarik mengikuti KBM jika guru menyampaikan
8 4,5
materi menggunakan media pembelajaran ini
Saya mendukung penggunaan media ini dalam penyampaian
9 4,6
materi Sistem Refrigerasi
Saya lebih jelas mendengarkan suara penjelasan materi dari
10 4,3
audio media pembelajaran ini
C. Partisipasi dalam KBM
Dengan digunakannya media ini oleh guru, saya lebih aktif
11 menjawab jika ada pertanyaan terkait materi yang 4,7
disampaikan
Saya menjadi aktif bertanya karena materi yang disampaikan
12 4,5
menggunakan media ini
Persentase Nilai 90,33%
Kriteria Sangat Layak

Tabel 4.9
Perhitungan Nilai dari Uji Kelompok Kecil
(Sumber: Angket Uji Kelompok Kecil)
Butir Soal
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5
2 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5
3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4
4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4
5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4
6 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4
7 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5
8 4 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4
9 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5
10 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5
Rata-rata 4,1 4,9 5 4 5 4,6 5 4,5 4,6 4,3 4,7 4,5
Total Nilai 54,2
Persentase 90,33%
73

Tabel 4.10
Saran dari Uji Kelompok Kecil
(Sumber: Angket Uji Kelompok Kecil)
Uji Lapangan Jenis yang Direvisi Saran untuk Revisi
- - -

4.1.2.4 Hasil Uji Kelompok Besar

Hasil uji coba media yang dikembangkan pada siswa kelas XI TPTU SMK Negeri

1 Denpasar, dimana tahap ini dilakukan pada kelompok kecil dengan jumlah

siswa 30 orang, untuk hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.11, sedangkan untuk

perhitungan dari angket uji kelompok kecil terdapat pada tabel 4.12, dan saran

dari uji kelompok kecil bias dilihat pada tabel 4.13.

Tabel 4.11
Hasil Uji Coba Media Pada Kelompok Besar
(Sumber: Angket Uji Kelomok Besar)
Sekor Rata-
No Komponen Penilaian
rata
A. Minat dalam KBM
Media ini membuat saya tertarik memperhatikan
1 4,6
penyampaian materi dari guru
Adanya video animasi pada media ini tidak mumbuat saya
2 4,4
mudah bosan dalam KBM
Isi materi sederhana sehingga saya mudah memahami
3 4,6
penjelasan guru
Saya merasa antusias mengikuti KBM dengan digunakannya
4 4,5
media ini oleh guru
B. Perhatian dalam KBM
5 Saya menjadi fokus mengikuti KBM karena media ini 4,6
Penyampaian materi dengan media pembelajaran ini
6 4,4
membuat saya tidak mudah mengantuk
Materi yang ditampilkan pada media mudah dimengerti oleh
7 4,3
saya
Saya lebih tertarik mengikuti KBM jika guru menyampaikan
8 4,5
materi menggunakan media pembelajaran ini
Saya mendukung penggunaan media ini dalam penyampaian
9 4,3
materi Sistem Refrigerasi
74

Sekor Rata-
No Komponen Penilaian
rata
Saya lebih jelas mendengarkan suara penjelasan materi dari
10 4,2
audio media pembelajaran ini
C. Partisipasi dalam KBM
Dengan digunakannya media ini oleh guru, saya lebih aktif
11 menjawab jika ada pertanyaan terkait materi yang 4,3
disampaikan
Saya menjadi aktif bertanya karena materi yang disampaikan
12 4,1
menggunakan media ini
Persentase Nilai 88%
Kriteria Sangat Layak

Tabel 4.12
Perhitungan Nilai dari Uji Kelompok Besar
(Sumber: Angket Uji Kelompok Besar)
Butir Soal
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4
2 4 5 5 4 5 4 5 5 4 3 4 4
3 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5
4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3
5 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4
6 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4
7 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4
8 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5
9 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4
10 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5
11 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5
12 5 4 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4
13 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 4
14 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4
15 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4
16 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4
17 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4
18 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4
19 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5
20 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4
21 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4
22 5 5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4
23 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3
75

Butir Soal
Kode Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
24 5 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4
25 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4
26 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4
27 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4
28 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4
29 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5
30 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 3
Rata-Rata 4,6 4,4 4,6 4,5 4,6 4,4 4,3 4,5 4,3 4,2 4,3 4,1
Nilai Total 52,8
Presentase 88%

Tabel 4.13
Saran dari Uji Kelompok Besar
(Sumber: Angket Uji Kelompok Besar)
Uji Lapangan Jenis yang Direvisi Saran untuk Revisi
- - -

4.1.3 Hasil Analisis Data


Dari pemaparan hasil pengisian angket media pembelajaran ini maka data yang

didapat dari ahli materi, ahli media, kelompok kecil, dan kelompok besar.

4.1.3.1 Hasil Analisis Data Ahli Materi

Hasil dari kedua ahli materi setelah dihitung dengan rumus yang sudah

ditentukan, maka didapatkan hasil presentase yang dapat dilihat pada tabel 4.3

dimana berdasarkan persentase tersebut didapatkan hasil untuk isi materi pada

media pembelajaran audio visual berbasis PowToon yaitu 87,70% dengan kriteria

Sangat Layak.

4.1.3.2 Hasil Analisis Data Ahli Media

Hasil dari kedua ahli media setelah dihitung dengan rumus yang sudah ditentukan,

maka didapatkan hasil persentase yang dapat dilihat pada tabel 4.6 dimana
76

berdasarkan persentase tersebut didapatkan hasil untuk media pembelajaran audio

visual berbasis PowToon yaitu 91,16% dengan kriteria Sangat Layak.

4.1.3.3 Hasil Analisis Data Uji Kelompok Kecil

Hasil dari uji coba pada kelompok kecil yang berjumlahkan 10 orang di kelas XI

Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) SMK Negeri 1 Denpasar, dan setelah

melakukan perhitungan maka didapatkan hasil analisis data uji kelompok kecil

dengan persentasi yang dapat dilihat pada tabel 4.9 dimana berdasarkan persentase

tersebut didapatkan hasil untuk isi materi dan media pembelajaran audio visual

berbasis PowToon yaitu 90,33% dengan kriteria Sangat Layak.

4.1.3.4 Hasil Analisis Data Uji Kelompok Besar

Hasil dari uji coba pada kelompok besar yang berjumlahkan 30 orang di kelas XI

Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) SMK Negeri 1 Denpasar, dan setelah

melakukan perhitungan maka didapatkan hasil analisis data uji kelompok besar

dengan persentasi yang dapat dilihat pada tabel 4.12 dimana berdasarkan

persentase tersebut didapatkan hasil untuk isi materi dan media pembelajaran

audio visual berbasis PowToon yaitu 88% dengan kriteria Sangat Layak.

4.1.4 Revisi Produk

Hasil validasi ahli materi dan ahli media serta tanggapan siswa dengan uji coba

kelompok kecil dan uji coba kelompok besar memperoleh kriteria sangat layak

dengan melakukan revisi pada media I (media awal) direvisi lagi sehingga bisa

menjadi media final atau media akhir, revisi media berdasakan komentar dan

saran yang di berikan oleh ahli materi, ahli media, uji kelompok kecil dan uji
77

kelompok besar yang dapat di lihat pada tabel 4.4, tabel 4.7, tabel 4.10, dan tabel

4.13.

4.1.5 Tampilan Media Akhir

Tampilan media akhir adalah tampilan media final secara keseluruhan setelah

melakukan revisi berdasarkan saran yang disampaikan oleh para ahli materi dan

ahli media serta masukan dari siswa setelah dilakukannya uji kelompok kecil dan

uji kelompok besar, adapun tampilan media final yang dimaksud dapat dilihat

pada gambar-gambar berikut:

Gambar 4.1
Pembukaan dan Salam
(Sumber: PowToon, Skripsi, Dewa Satria, 2020)

Gambar 4.2
Penyampaian Tujuan Pembelajaran
(Sumber: PowToon, Skripsi, Dewa Satria, 2020)
78

Gambar 4.3
Penyampaian Pengertian Sistem Refrigrasi
(Sumber: PowToon, Skripsi, Dewa Satria, 2020)

Gambar 4.4
Penyampaian Materi Dasar-dasar Refrigerasi
(Sumber: PowToon, Skripsi, Dewa Satria, 2020)

Gambar 4.5
Penyampaian Kesimpulan
(Sumber: PowToon, Skripsi, Dewa Satria, 2020)
79

Gambar 4.6
Penyampaian Rasa Terima Kasih dan Salam
(Sumber: PowToon, Skripsi, Dewa Satria, 2020)

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian

Tujuan dari dilakukannya penelitian dan pengembangan ini yaitu untuk

mengetahui pengembangan media pembelajaran audio visual berbasis PowToon

pada mata pelajaran Sistem Refrigerasi dengan materi Dasar-dasar Refrigerasi.

Dan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran audio visual berbasis

PowToon pada mata pelajaran Sistem Refrigerasi dengan materi Dasar-dasar

Refrigerasi kelas XI Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) SMK Negeri 1

Denpasar. Dari hasil analisis data instrumen ahli materi, ahli media, dan

tanggapan dari siswa, menunjukkan bahwa media ini berdasarkan uji ahli materi

mendapatkan nilai 87,70%, sehingga kriteria dari ahli materi yaitu sangat layak,

sedangkan dari ahli media memberikan hasil dengan persentase 91,16% sehingga

kriteria dari segi media sangat layak.

Dari uji coba kelompok kecil memperoleh persentase 90,33%, sehingga dapat

dinyatakan dalam kriteria sangat layak, dan pada uji coba kelompok besar

memperoleh kriteria sangat layak dengan persentase nilai sebesar 88%. Jadi hasil

keseluruhan sesuai dengan apa yang diharapkan yang dimana pengembangan


80

media pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada mata pelajaran Sistem

Refrigerasi dengan materi Dasar-dasar Refrigerasi kelas XI Teknik Pendingin dan

Tata Udara (TPTU) di SMK Negeri 1 Denpasar, sangat layak dari segi materi dan

media serta tanggapan dari siswa, sehingga media ini dapat dinyatakan sangat

layak digunakan untuk pembelajaran.

4.3 Implikasi Penelitian

Adapun implikasi dari pengembangan media pembelajaran berbentuk Audio

Visaual berbasis PowToon pada mata pelajaran Sistem Refrigerasi jurusan Teknik

Pendingin dan Tata Udara (TPTU) sebagai berikut.

1. Implikasi Teoritis

a. Media Pembelajaran ini dapat digunakan pada mata pelajaran Sistem

Refrigerasi dengan materi Dasar-dasar Refrigerasi.

b. Media Pembelajaran audio visual berbasis PowToon pada mata

pelajaran Sistem Refrigerasi dengan materi Dasar-dasar Refrigerasi

sangat layak digunakan guru untu membantu proses belajar mengajar

di sekolah dan sangat layak digunakan siswa untuk belajar di rumah.

2. Implikasi Praktis

a. Dapat menambah pengetahuan penulis tentang videography (tutorial)

yang nantinya dapat menunjang dalam pembuatan media-media yang

lainnya.

b. Dapat membantu pengguna untuk menjelaskan materi Sistem

Refrigerasi.
81

c. Sebagai masukan bagi pengajar dan sekolah untuk menerapkan

model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dan

juga prestasi belajarnya di sekolah.

Sebagai bahan acuan, perbandingan ataupun refrensi bagi para peneliti

yang melakukan penelitian yang sejenis.


BAB V
PENUTUP

5.1 Rangkuman

Media pembelaran audio visual berbasis animasi saat ini belum

dimanfaatkan secara maksimal dalam dunia pendidikan. Media pembelajaran

audio visual berbasis animasi merupakan suatu alat bantu yang dimana dapat

menyampaikan materi secara visual sehingga siswa lebih mudah memahami

materi yang disampaikan oleh guru. Adapun software yang dapat digunakan untuk

membuat media pembelajaran yaitu PowToon. PowToon ini sebuah aplikasi yang

hanya dapat diakses melalui internet dan pada saat proses pembuatannya

membutuhkan jaringan internet yang stabil agar proses pembuatan media

pembelajaran berjalan dengan lancar. Software PowToon ini dipilih karena

memiliki banyak fitur yang dapat mendukung proses bembuatan media

pembelajaran, selain banyaknya fitur software ini juga memiliki banyak animasi

yang dapat disesuaikan dengan tema media yang akan dibuat agar menjadi lebih

menarik.

Dengan kelebihan tersebut diharapkan akan terwujud sebuah media

pembelajaran yang atraktif dan menarik baik secara materi dan visual bagi siswa

khususnya siswa kelas XI yang cenderung mulai merasakan bosan terhadap proses

pembelajaran yang di berikan oleh guru, secara tidak langsung dengan adanya

media ini guru dan siswa merasa terbantu dalam proses belajar mengajar.

82
83

Pembelajaran yang dibantu dengan sebuah media pembelajaran yang

berupa video ataupun animasi menurut para ahli lebih berhasil daripada dengan

hanya menggunakan teori-teori yang diperoleh dari sumber-sumber terntu

misalnya internet, karena disamping media ini lebih menarik perhatian siswa,

dengan media ini pula dampak yang dihasilkan kepada manusia akan lebih

maksimal. Dengan media ini pula, peserta didik akan merasa bahwa mereka

seolah-olah terlibat didalam kegiatan itu sendiri, sehingga motivasi dan minat

belajar akan timbul lebih besar lagi.

Mata pelajaran Sistem Refrigerasi merupakan mata pelajaran yang menitik

beratkan pada hasil belajar siswa yang bersifat kognitif, pada saat peneliti dating

kesekolah menanyakan masalah yang dihadapi guru saat ini beberapa guru

mengatakan bahwa siswa banyak yang kurang memperhatikan, malas, asik

mengobrol dengan temannya secara tidak langsung mereka kurang termotivasi

sehinga hasil belajarnya kurang memuaskan.

Jenis penelitian yang dilakukan tergolong penelitian dan pengembangan

atau disebut dengan (R&D) Research and Development, yang dapat diartikan

sebagai suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk

baru atau menyempurnakan produk yang telah ada. Dan model pengembangannya

yaitu pengembangan 4-D (Four-D Model), yang terdiri dari 4 tahap yaitu tahap

pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tapah pengembangan

(development), dan penyebaran (deseminate). Pada penelitian ini baru dilakukan 3

tahap yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap

pengembangan (development), yang dikemukakan oleh (Thiagarajan, 1974:6-8).


84

Berdasarkan hasil uji materi pada ahli materi didapatkan hasil dengan

persentase 87,70% dengan kriteria sangat layak, untuk hasil dari uji media

didapatkan kriteria sangat layak dengan persentase 91,16%, sedangkan pada uji

coba kelompok kecil mendapatkan hasil dengan persentase 90,33% dengan

kriteria sangat layak, dan uji coba kelompok besar mendapatkan hasil dengan

kriteria sangat layak dengan persentase 88%.

5.2 Simpulan

Kesimpulan dari penelitian pengembangan media pembelajaran audio

visual berbasis PowToon pada mata pelajaran Sistem Refrigerasi dengan materi

Dasar-dasar Refrigerasi di SMK Negeri 1 Denpasar sebagai berikut.

1. Pada penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D (Four-D

Model). Yang terdiri dari empat tahap yaitu tahap pendefinisian (define),

tahap perancangan (design), tahap pengembangan (development) dan tahap

penyebaran (deseminate). Namun pada penelitian ini baru dilakukan 3

tahap saja, yaitu tahap pendefinisian (define), tahap perancangan (design),

tahap pengembangan (development). Dan dibuatkan media awal yang

diujikan kepada dua ahli materi, dua ahli media, dan siswa kelas XI

Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU), dengan menggunakan

kuesioner dan dengan menggunakan skala Likert dengan lima kategori

yaitu nilai 5 (Sangat Setuju), nilai 4 (Setuju), nilai 3 (Ragu-ragu), nilai 2

(Tidak Setuju), nilai 1 (Sangat Tidak Setuju). Dan terdapat komentar dan

saran untuk segi materi, segi media, uji lapngan kelompok kecil, dan uji

lapangan kelompok besar. Sehingga menghasilkan revisi awal dan akhir


85

yang dimana media pembelajaran bias dikatakan sangat layak untuk

digunakan dalam proses pembelajaran.

2. Hasil dari penelitian ini meliputi tingkat kelayakan materi 87,70%, untuk

kelayakan media didapatkan 91,16%. Kemudian setelah melakukan uji

materi dn uji media yang dilakukan oleh dua ahli materi dan dua ahli

media. Selanjunta akan diujikan pada kelas XI Teknik Pendingin dan Tata

Udara (TPTU). Dari hasil uji coba kelompok kecil didapatkan hail

persentase sebesar 90,33%, dan hasil uji coba kelompok besar

memperoleh nilai persentase sebesar 88%.

Dari pemaparan kesimpulan diatas maka media ini dapat dinyatakan

sangat layak digunakan sebagi media pembelajaran dari segi materi maupun segi

media, serta adanya tanggapan yang sangat layak dari siswa kelas XI Teknik

Pendingin dan Tata Udara (TPTU) di SMK Negeri 1 Denpasar.

5.3 Saran

Berdasarkan pemaparan dari penelitian dan pengembangan yang telah

dilakukan, maka saran yang dapat disampaikan terkait pengembangan media

pembelajaran audio visual berbasis PowToon yaitu sebagai berikut.

1. Bagi Guru

Media ini dapat digunakan untuk mengajar pada mata pelajaran Sistem

Refrigerasi, materi Dasar-dasar Refrigerasi dengan dipadukan dengan

metode pembelajaran yang sesuai sehingga proses belajar mengajar

membuat perhatian siswa lebih fokus dan guru juga bisa mengubah ini

terkait materi yang diajarkan. Guru juga dapat memberikan softcopy


86

kepada siswa agar siswa bisa mempelajari materi motor ba Dasar-dasar

Refrigerasi di rumahnya.

2. Bagi Siswa

Media ini selain bisa digunakan di sekolah, softcopy media ini bisa diminta

kepada guru agar bisa dipelajari di rumah oleh siswa sehingga pemahaman

siswa terkait Materi Dasar-dasar Refrigerasi bisa lebih baik lagi dari

sebelumnya dan termotivasi dalam belajar.

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti lain, media ini bisa dikembangkan lagi dari segi isinya atau

materi baru yang ingin digunakan. Penelitian ini juga bisa digunakan

sebagai referensi penelitian terkait pengembangan media atau bisa juga

digunakan untuk diimplementasikan kepada siswa agar mengetahui ada

atau tidaknya peningkatan hasil belajar pada siswa jika menggunakan

media ini.
DAFTAR RUJUKAN
.

Aiken L. R. 1985.Three Coeffcient for Analyzing The Reliability and Validity of


Ratings. Education and Psychological Measurement. 45,131-142

Anastasi, A., Urbina, u. 1997. Psychological Testing. New Jersey Prentice-


Hall.Inc

Ariana, I Gede. 2019. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Video


Animasi Software Solidworks 2014 Dan Adobe Flash Cs3 Pada Mata
Pelajaran Teknologi Dasar Otomotif (Tdo) Materi Motor Bakar. (Skripsi
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, FTK, Undiksha)

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada

Borg & Gall,2003. Education Research. New York : Allyn and Bacon.

Dale, Edgar.1 969. Audio Visual Methods in Teaching, New Yorg: Holt, Rinehart
and Winston Inc. The Dryden Press.

Daryanto. 2013. Media Pembelajaran Perannya Sangat Penting Dalam Mencapai


Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.

Hermawan, Asep Herry. 2007. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.


Jakarta: Universitas Terbuka.

Krisnadi, Elang. 2004. Pemanfaatan Program CAI sebagai Sarana untuk


Membantu siswa dalam Menyerap konsep-konsep Matematika dengan
pendekatan Abstrak-konkret. Jakarta: pustekkom dan Pusat Informasi

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:


Prestasi Pustaka.

Putra, Nusa. 2012. Metode Penelitian Kualitatif Pendidikan. (Jakarta: Rajawali


Pers).

Sadiman, Arief S. 2006. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Salim, A. 2003. Pengertian Animasi dan Multimedia Pembelajaran. Jakarta : Elec


Media Komputindo.

Slamet. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sudaryono, dkk. 2013. Pengembangan Insrumen Penelitian Pendidikan.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sudjana, Nana. 2007. Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

87
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 2013. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algensindo.

Sugiyono. 2016. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suheri, Agus. 2006. Animasi Multimedia Pembelajaran. Jakarta : Elec media


Komputindo.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:


PTRemaja Rosdakarya.

Sutopo, Ariesto Hadi. 2003. Multimedia Interaktif dengan Flash. Yogyakarta:


Graha Ilmu

Talizaro Tafonao, Jurnal Komunikasi Pendidikan (2018:2) Peranan Media


Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa. STT KADESI
Yogyakarta

Thiagarajan. 1974. four D Model-model pengembangan perangkat pembelajaran.


Tersedia pada https://bustangbuhari.wordpress.com/2011/08/25/four-d-
model-model-pengembangan-perangkat-pembelajaran-dari-thiagarajan -
dkk/. (Diakses tanggal 2 Desember 2018)

88
LAMPIRAN

89
Lampiran 01 Surat Permohonan Pengambilan Data

90
Lampiran 02 Surat Keterangan

91
Lampiran 03 RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN


( RPP )
PERANGKAT MENGAJAR

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

Mata Pelajaran : Sistem dan Instalasi Refrigerasi


Jenjang Pendidikan : SMK
Paket Keahlian : Teknik Pendingin dan Tata Udara
Kelas : XI TP
Hari/Tanggal : November 2019
Pukul : 08.00-11.00 Wita

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI BALI


UPT KOTA DENPASAR
2019

92
93

PEMERINTAH PROVINSI BALI


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 DENPASAR
TEKNOLOGI REKAYASA, TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Jl. Hos. Cokroaminoto No. 84 Telp. (0361) 422401 Kodepos. 80116, Fax : (0361) 425603
Website : www.smkn1dps.sch.id/, Mailto : contact@smkn1dps.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN 1 Denpasar


Paket Keahlian : Teknik Pendingin dan Tata Udara
Mata Pelajaran : Sistem dan Instalasi Refrigerasi
Kelas / Semester : XI / Ganjil
Topik : Dasar-dasar Refrigrasi
Alokasi Waktu : 4 x 8 jam ( 45 menit.)

A. KOMPETENSI INTI SMK KELAS XI:


KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertinda secara efektif dan kreatif dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


1.1 Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan
fenomenanya untuk dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan di bidang
refrigerasi.
1.2 Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam melaksanakan
pekerjaan di bidang refrigerasi.
2.1 Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan
tanggung jawab dalam pekerjaan di bidang refrigerasi.
2.2 Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis, dalam
menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikirdalam melakukan tugas
memasang dan memelihara peralatan refrigerasi.
2.3 Menunjukkan sikap responsif, proaktif, konsisten, dan berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam dalam melakukan pekerjaan di bidang refrigerasi
3.1 Menentukan elemen dasar dan prinsip refrigerasi, Indikator:
3.1.1 Menjelaskan Dasar-dasar Refrigerasi.
4.1 Mendemonstrasikan dasar-dasar refrigrasi, Indikator:
4.1.1 Mendemonstrasikan dasar refrigerasi.

Mata Pelajaran. TP-TU C3.17:XI SM.Ganjil / 2019 Hak Cipta SMK Negeri 1 Denpasar
hal.93
94

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar tentang Dasar-dasar Refrigrasi
diharapkan siswa mampu;
1. Menjelaskan Pengertian Refrigerasi
2. Menjelaskan prinsip dasar refrigerasi
3. Mendemonstrasikan komponen sistem refrigerasi

D. MATERI PEMBELAJARAN
i. Prinsip Refrigerasi
- Pengetian Refrigerasi
- Prinsip Dasar Refrigerasi
- Komponen Sistem Refrigerasi
E. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan pembelajaran : Scientific
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning
3. Metode pembelajaran : observasi, penugasan, tanya jawab, presentasi/
Paparan dengan powerpoint, ceramah.

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : Papan tulis, lcd, laptop
2. Alat/Bahan : Alat : Refrigerator, manifoldgauge, thermometer
Bahan : kertas, refrigerant
3. Sumber Belajar :
- Refrigeration and Air Coditioning
- Dasar Pendingin Jilid 1
- Buku “Sistem dan Instalasi Refrigerasi 1” Kemendikbud
2013
halaman 4 -125
- Internet.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pertemuan ke-1

Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu


Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan Berdo‟a bersama dan 30 menit
memberikan salam
- Absensi/kehadiran siswa, Pemberian motivasi dan
semangat belajar
- Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini, sekaligus
memberi pertanyaan awal kepada siswa terkait materi.
Inti Mengamati :
Mengamati Sistem Refrigerasi
Menanya :
300
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
menit
berfikir kritis dan kreatif dengan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang Sistem Refrigerasi


Mata Pelajaran. TP-TU C3.17:XI SM.Ganjil / 2019 Hak Cipta SMK Negeri 1 Denpasar
hal.94
95

mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan
sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku,
eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
tentang sistem refrigerasi.
Mengasosiasi :
Mengkategorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnya menyimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait
dengan sistem refrigerasi.
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang sistem
refrigerasi baik secara lisan dan tulisan.
Penutup - Peserta didik beserta guru merapikan alat dan tempat
pembelajaran
- Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan menanyakan kesimpulan apa yang
telah dipelajari 30 menit
- Peserta didik diberi informasi mengenai materi yang akan
dibahas minggu berikutnya
- Melaksanakan Do‟a bersama dan mengucapkan salam
- Guru disalami siswa.

2. Pertemuan ke-2
Kegiatan Deskripsi Alokasi waktu
Pendahuluan - Guru membuka pelajaran dengan Berdo‟a bersama dan
memberikan salam
- Absensi/kehadiran siswa, Pemberian motivasi dan
semangat belajar 30 menit
- Menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan
melaksanakan pree test
Inti Mengamati :
Mengamati Dasar-dasar Refrigerasi
Menanya :
Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan
berfikir kritis dan kreatif dengan mengajukan pertanyaan
secara aktif dan mandiri tentang dasar-dasar refrigerasi
mengeksplorasi :
Mengumpulkan data yang dipertanyakan dan menentukan
sumber (melalui benda konkrit, dokumen, buku,
300
eksperimen) untuk menjawab pertanyaan yang diajukan
menit
tentang dasar-refrigerasi.
Mengasosiasi :
Mengkategorikan data dan menentukan hubungannya,
selanjutnyanya disimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih kompleks terkait
dengan dasar-dasar refrigerasi
Mengkomunikasikan :
Menyampaikan hasil konseptualisasi tentang sistem
termodinamika baik secara lisan dan tulisan


Mata Pelajaran. TP-TU C3.17:XI SM.Ganjil / 2019 Hak Cipta SMK Negeri 1 Denpasar
hal.95
96

Penutup - Peserta didik beserta guru merapikan alat dan tempat


pembelajaran
- Peserta didik melakukan refleksi tentang pelaksanaan
pembelajaran dengan memberikan post tes
- Peserta didik diberi informasi mengenai materi yang akan 30 menit
dibahas minggu berikutnya
- Melaksanakan Do‟a bersama dan mengucapkan salam
- Guru disalami siswa.

H. Penilaian
Penilaian melalui
- Sikap : Observasi
- Pengetahuan : Tes tulis
- Keterampilan : -

Mengetahui, Denpasar. November 2019


Kepala SMKN 1 Denpasar Guru Mata Pelajaran

I Ketut Suparsa, ST., M.Pd . Drs. Haryono


NIP. 19621012 198603 1 026 NIP. 19620626 198903 1 015


Mata Pelajaran. TP-TU C3.17:XI SM.Ganjil / 2019 Hak Cipta SMK Negeri 1 Denpasar
hal.96
97

Lampiran-lampiran
PENILAIAN SIKAP OBSERVASI

Guru Mapel : Teknik Pendingin dan Tata Udara


Mata Pelajaran : Sistem dan Instalasi Refrigerasi
Kelas : XI
Tanggung
Disiplin Jujur Toleransi
No Nama Siswa/ Kelompok Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

KETERANGAN
4 = jika empat indikator terlihat
3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat


Mata Pelajaran. TP-TU C3.17:XI SM.Ganjil / 2019 Hak Cipta SMK Negeri 1 Denpasar
hal.97
98

RUBRIK PENILAIAN SIKAP:

ASPEK PENIALAIN INDIKATOR & RUBRIK


Disiplin Datang tepat waktu
Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai waktu yang
ditentukan
Tertib dalam menerapkan aturan bengkel
Jujur Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
Melaporkan barang yang ditemukan
Melaporkan data atau informasi apa adanya
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Tanggung jawab Melaksanakan tugas individu dengan baik
Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
Mengembalikan barang yang dipinjam
Toleransi Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya,
dan gender
Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya
Dapat menerima kekurangan orang lain

RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

NOMOR SOAL RUBRIK


1 Jawaban benar semua, skor 10
Jawaban benar 2, skor 5
Jawaban benar 1, skor 3
Jawaban salah semua, skor 1
2 Jawaban benar semua, skor 10
Jawaban benar 4, skor 8
Jawaban benar 3, skor 6
Jawaban benar 2, skor 4
Jawaban benar 1, skor 2
3 Jawaban benar, skor 10
Jawaban benar, Uraian salah, skor 5
Jawaban salah, Uraian benar, skor 5
Jawaban salah, Uraian salah, skor 2
4 Jawaban benar, skor 10
Jawaban benar, Uraian salah, skor 5
Jawaban salah, Uraian benar, skor 5
Jawaban salah, Uraian salah, skor 2
5 Jawaban benar, skor 10
Jawaban benar 1, skor 10
Jawaban salah semua, sskor 2


Mata Pelajaran. TP-TU C3.17:XI SM.Ganjil / 2019 Hak Cipta SMK Negeri 1 Denpasar
hal.98
99

RUMUS KONVERSI NILAI

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x4
Jumlah skor maksimal

PENILAIAN KETERAMPILAN

Guru Mapel : Teknik Pendingin dan Tata Udara


Mata Pelajaran : Sistem dan Instalasi Refrigerasi
Kelas : XI
ASPEK YANG DINILAI
NILAI
Keselama AKHIR
No. NAMA SISWA Prosedur Hasil
tan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Bobot 40 Bobot 30 Bobot 30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

KETERANGAN

Mata Pelajaran. TP-TU C3.17:XI SM.Ganjil / 2019 Hak Cipta SMK Negeri 1 Denpasar
hal.99
100

4 = jika empat indikator terlihat


3 = jika tiga indikator terlihat
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

RUBRIK PENILAIAN KETERAMPILAN

ASPEK PENIALAIN RUBRIK


Prosedur Kerja Memakai wearpark
Mempersiapkan alat
Mempersiapkan bahan
Mengikuti SOP
Hasil Kerja Dapat menunjukkan komponen dan siklusnya
Dapat mengecek dalam kondisi normal
Hasil ukur sesuai standar
Trainer beroperasi normal
Keselamatan Kerja Memakai alat keselamatan kerja
Penggunaan alat dan bahan sesuai SOP
Penggunaan alat dan bahan sesuai fungsinya
Merapikan alat praktik


Mata Pelajaran. TP-TU C3.17:XI SM.Ganjil / 2019 Hak Cipta SMK Negeri 1 Denpasar
hal.100
Lampiran 04 SILABUS
SILABUS D3/D4 REFRIGERASI DASAR
KURIKULUM 2016
Tahun ajaran 2018/2019

Minggu
No Materi Tujuan Ket.
ke
Pendahuluan, Jenis dan Contoh Aplikasi system Siswa mengetahui perkembangan dan sejaran sistem
Refrigerasi pendinginan
 Pengertian refrigerasi, Siswa dapat menjelaskan :
 Jenis sistem refrigerasi menurut metoda  Metoda pendinginan
1 1-2 (Refrigerasi Mekanik dan non mekanik),  Manfaat dan fungsi sistem pendingin
 Jenis sistem refrigerasi menurut aplikasinya
(Refrigerasi domestik, transportasi,
Siswa dapat menunjukan aplikasi sistem pendingin
komersial, dan tata udara
(industri/kenyamanan)

Review Satuan dan Besaran Review Termodinamika Siswa mengetahui :


dan Perindahan Panas  Konsep kerja dan energi, sifat meteri, proses gas
 Energi, entalpi, daya, kerja, debit. ideal, korelasi tekanan dan temperatur
2 3  Siklus carnnot, siklus refrigerasi (reverse  Modus-modus perpindahan panas
carnot), Mesin kalor, mesin refrigerasi, Siswa dapat menjelaskan :
Diagram p-H,  Siklus Carnot untuk sistem refrigerasi
 Modus-modus perpindahan panas (konduksi,
konveksi, dan radiasi) Siswa dapat menggambarkan : Siklus Carnot pada diagram
T-s
Melakukan pengukuran tekanan dan temperatur

101
Siklus Refrigerasi Kompresi uap Sederhana Siswa mampu :
 Proses kompresi, kondensasi, ekspansi, evaporasi  Menjelaskan siklus refrigerasi kompresi uap
fluida kerja sederhana
 Efek pendinginan, kerja kompresi, kapasitas  Menjelaskan tiap komponen sistem refrigerasi
pemanasan  Menjelaskan fungsi tiap komponen utama
 Koefisien unjuk kerja (COP), efisiensi siklus  Menjelaskan jika terjadi super heat dan subcooled
 Menentukan tekanan kerja sistem
 Menentukan besarnya efek refrigerasi, kapasitas
pendinginan, kalor dibuang dikondensor,
3 4-5 kapasitas pemanasan, kerja kompresor, heat
rejection factor
Siswa mampu :
 Menunjukkan komponen sistem refrigerasi,
menyebutkan menjelaskan dan menggambarkan
siklus pada diagram Moiller (P-h) dan diagram
T-s
 Melakukan pengukuran tekanan dan temperatur
1. Melakukan perhitungan COP-Carnot,
COP-aktual dan efisiensi refrigerasi

102
Siklus refrigerasi aktual Siswa mampu menjelaskan:
 Efek-efek drop tekanan pada saluran pipa,  Efek superheating dan subcooling terhadap kinerja
suction/discharge kompresor sistem
 Pengaruh-pengaruh perubahan parameter thd  Efek tekanan lebih, kekurangan refrigeran, non
kinerja sistem (Perubahan tekanan/ temperatur kondensabel gas dalam sistem peningkatan
kerja, efek pemanasan pada kompresor, temperatur lingkungan.
pengaruh rugi termal pada proses throttling)  Efek rugi tekanan dalam pemipaan terhadap kinerja
4 6  Mengamati contoh sistem sebenarnya sistem.

Siswa mampu :
 Menunjukkan komponen sistem
refrigerasi pada siklus sebenarnya,
2. Melakukan pengukuran tekanan
dan temperatur dan
menggambarkan pada diagram P-h
Kompresor dan sistem Pelumasan kompresor Siswa dapat :
 Fungsi, Jenis dan konstruksi.  Menyebutkan fungsi kompresor
 Penentuan volume langkah piston (piston  Menyebutkan jenis-jenis kompresor
displacement)  Mengetahui kerja kompresor
 Penentuan efisiensi volumetrik pada kompresor  Mengetahui kapasitas dan efisiensi kompresor
5 7-8  Penentuan kerja yang dibutuhkan pada kompresor
 Pengaturan putaran kompresor jenis opentype Siswa mampu :
 Pelumasan pada kompresor  Menunjukkan komponen/konstruksi kompresor
 Syarat-syarat pelumas yang baik (al. kekentalan, mengidentifikasi jenis-jenis kompresor
flash point, floc point, pour point),
 Sifat, jenis dan karakteristik, efek pelumas dalam
sistem.

103
6 9 UJIAN TENGAH SEMESTER I Ujian dan pembahasan
Kondenser Siswa dapat :
 Fungsi, Jenis dan konstruksi. (Air Cooled  Menyebutkan fungsi kondensor
Condensor, Water Cooled Condensor)  Menyebutkan jenis-jenis kondensor
 Penentuan kalor yang dilepas di kondensor dan  Memperkirakan kapasitas kondensor
heat rejection factor  Menjelaskan dampak perubahan pelepasan kalor di
 Konstruksi dan cara kerja menara pendingin. kondensor
 Menentukan temperatur dan tekanan kerja
kondensor
7 10  Menjelaskan prinsip cooling tower

Siswa mampu :
 Memperkirakan kapasitas kondensor berdasarkan
diagram P-h
3. Menentukan besar kalor dilepas di
kondensor dengan mengukur laju aliran
fluida yang didinginkan dan mengamati
kondisi kerja siklus

104
Evaporator Siswa dapat :
 Fungsi, cara kerja Jenis dan konstruksi  Menyebutkan fungsi evaporator
evaporator.  Menyebutkan jenis-jenis evaporator
 Kapasitas evaporator  Memperkirakan kapasitas evaporator
 Beda temperatur di evaporator (Evaporator  Menjelaskan dampak perubahan beban kalor di
Temperature evaporator
 Difference, ETD), dan LMTD  Menentukan ETD dan LMTD pada evaporator

8 11

Siswa mampu :
 Memperkirakan kapasitas evaporator berdasarkan
diagram P-h
4. Menentukan besar kalor diserap di
evaporator dengan mengukur laju aliran
fluida yang didinginkan dan mengamati
kondisi kerja siklus

Throttling Device / Alat Ekpansi Siswa dapat :


 Fungsi, Jenis dan konstruksi. (Pipa kapiler,  Menyebutkan fungsi alat ekspansi
Manual valve, Automatic valve, TXV, High side  Menyebutkan jenis-jenis alat ekspansi
12
floating valve, Low side floating valve, EEV)  Memperkirakan panjang pipa kapiler
9
 Pemilihan kapiler  Menjelaskan cara pemasangan TXV dan sensing
 Pemasangan sensing bulb bulb pada sistem,
 Memahami arti PCE (Point of Complete
evaporation) dan derajat superheat pada TXV.

105
Siswa mampu :
 Menunjukkan alat ekspansi yang digunakan pada
sistem,
5. Menunjukan kelebihan penggunaan ekspansi
kapiler dan TXV.

Refrigeran
 Jenis dan kode warna tabung, Siswa dapat :
 Syarat-syarat refrigeran yang baik,  Menyebutkan fungsi refrigeran
 Penamaan,  Menyebutkan jenis-jenis refrigeran dan kode warna
 Karakteristik Refrigeran, NBP, ODP/ GWP, yang berlaku
10 13  Refrigeran alternatif rendah ODP/GWP,  Mengetahui penamaan refrigeran
 Refrigeran sekunder : jenis dan karakteristik,  Menyebutkan dampak refrigeran terhadap
 Bahan antifreeze lingkungan (ODP/GWP) dan penggunaan refrigeran
alternatif,
 Mengetahui penggunaan refrigeran sekunder dan
bahan
 antifreeze, fungsi dan jenisnya

106
Pemipaan Refrigeran Siswa dapat :
 Penentuan ukuran pipa dan jenis pipa, pressure drop  Menyebutkan fungsi pemipaan refrigeran
pada pipa,  Menyebutkan menentukan ukuran pipa refrigeran
 Penyambungan dan penggunaan pipa riser, pada liquid line dan suction line.
 Pengetesan kebocoran dan pemvakuman,  Menjelaskan syarat-syarat pemasangan pipa dan
11 14 penggunaan riser.
 Menjelaskan proses flushing,
pengecekan kebocoran, pemvakuman
dan pengisian refrigeran.
Siswa dapat :
 Pengecekan kebocoran dan pemvakuman

12 15 UJIAN TENGAH SEMSTER II Ujian dan pembahasan

Komponen-komponen Pendukung Siswa dapat :


 Fungsi alat kontrol refrigerasi,  Menyebutkan fungsi dan penggunaan komponen
 Jenis kontrol refrigerasi (Kontrol kelistrikan dan pendukung
Kontrol aliran/mekanik).  mekanik
 Fungsi dan instalasi mekanik dari Elemen-  Menyebutkan fungsi dan penggunaan komponen
13 16 -17 elemen/ komponen- komponen kontrol pendukung
kelistrikan: Solenoid valve, Katup solenoid,  kelistrikan dan kontrol
Thermostat, Saklar laju aliran (flow switch),  Memilih komponen yang diperlukan
Delay relay, Defrost timer, Pressure stat, Oil berdasarkan fungsi yang diinginkan.
press stat, Overload protector, Starting relay,  Menjelaskan kerja sistem berdasarkan komponen
Running –Starting Capacitor, Humidistat yang terpasang

107
 Fungsi, Konstruksi dan cara kerja – instalasi dari Siswa mampu :
Elemen- elemen/ komponen-komponen Kontrol
 Memasangkan starting relay dan overload yang
mekanik: Liquid receiver, Accumulator, Oil
digunakan pada kompresor hermetik 1 fasa.
separator, filter dryer, sight glass, Strainer,
6. Mengatur dan mengubah seting HLP/LP/HP,
Liquid-suction heat exchanger, 2-3-4 way valve,
thermostat.
4 way reversing valve, Evaporator Press Reg,
Condensing Press Reg, Crankcase Press Reg,
Suction Press Reg, Discharge Pressure Reg, Hot
gas bypass valve, Load unload sol valve, Water
Flow Reg, Sol valve, Check Valve, Service
Valve, Relief Valve, Liquid Refri. Distributor,
Oil Press Reg, Var. Refrigerant Vol. Contr,
Muffler, vibration eliminator, Oil Separator,
Purging Unit
- Contoh aplikasi sistem kontrol refrigerasi : Instalasi

108
Lampiran 05 Lampiran Uji Instrumen
Tabel Kisi-kisi validasi isi instrumen

Instrumen yang Aspek yang


No Indikator No Butir
divalidasi dinilai
d) Kesesuaian KD yang
1
terdapat pada media.
e) Kesesuaian materi dan
A. Penilaian isi
Kelengkapan isi materi 2,3,4
Materi pada
yang terdapat pada media.
Media
Instrumen Ahli f) Terdapat video animasi
1
Materi dan gambar bergerak 5,6
terkait materi.
e) Penyajian Materi. 7,8,9
B. Penilaian
f) Ketepatan Audio. 11
Sajian Materi
g) Penyampaian Materi 12
pada Media
h) Tampilan pada Media 13
E. Huruf dan b) Huruf dan warna yang
1,2,3
Warna digunakan
c) Bahasa yang digunakan 4,5
F. Kebahasaan
d) Format Penulisan yang
Instrumen dan Penulisan 6
2 digunakan
Ahli Media
d) Ketersediaan gambar dan
G. Desain, 7,8
video animasi
Tampilan, dan
e) Kualitas Audio 9
Audio
f) Sistematika Penyajian 10
D. Minat dalam d) Minat dalam mengikuti
1,2,3,4
KBM KBM
Instrumen Uji E. Perhatian e) Perhatian dalam mengikuti
3 5,6,7,8,9,10
Lapangan dalam KBM KBM
F. Partisipasi f) Partisipasi dalam
11, 12
dalam KBM mengikuti KBM

109
Angket Ahli Validitas Isi Instrumen

Tanggapan Ahli Validitas Instrumen untuk Angket Ahli Materi, Ahli Media
dan Angket Uji Lapangan, pada Media Pembelajaran Audio Visual Berbasis
Powtoon Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi Bagi Siswa SMK

Petunjuk Pengisian.

1. Berilah tanda () pada alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai !

Contoh :

No Komponen Penilaian SS S RR TS STS


I Kelayakan Instrumen Ahli Materi
Penilaian isi Materi pada Media
Kompetensi Dasar (KD) pada
media sudah sesuai dengan KD
1 √
silabus mata pelajaran Sistem
Refrigrasi.

2. Komentar dan saran secara umum di sediakan pada akhir komponen

angket.

3. Mohon diberikan tanda tangan pada tempat yang telah disediakan pada

akhir angkat

Keterangan :

SS : Sangat Setuju =5
S : Setuju =4
RR : Ragu-Ragu =3
TS : Tidak Setuju =2
STS : Sangat Tidak Setuju = 1

110
Tabel Angket Validasi isi Instrumen

No Komponen Penilaian SS S RR TS STS

I Kelayakan Instrumen Ahli Materi

Penilaian isi Materi pada Media


Kompetensi Dasar (KD) pada media sudah sesuai
1
dengan KD silabus mata pelajaran Sistem Refrigrasi.
Materi pada media ini sesuai dengan kompetensi
2
dasar yang telah ditentukan
Relevansi materi dengan tujuan pembelajaran pada
3
media sudah sesuai

4 Isi materi pada media sudah cukup lengkap

Video animasi pada media mendukung materi


5
pembelajaran
Adanya gambar bergerak terkait dengan materi yang
6
mampu menghilangkan jenuh siswa saat belajar
Penilaian Sajian Materi pada Media
Materi pada media disajikan dengan bahasa yang
7
mudah dimengerti untuk siswa

8 Audio pada setiap penjelasan isi materi sudah tepat

Penyajian materi pada media ditampilkan secara


9
sistematis
Kedalaman materi yang disajikan dalam media sudah
10
baik

11 Kejelasan Penyampaian materi pada media

Tampilan pada media membuat penjelasan materi


12
lebih menarik
Penempatan gambar ilustrasi dan video animasi pada
13
media sudah sesuai tempat

111
No Komponen Penilaian SS S RR TS STS

II Kelayakan Instrumen Ahli Media

Huruf dan Warna

1 Penggunaan jenis huruf jelas untuk dibaca.

2 Penggunaan warna yang tepat

3 Ukuran huruf sudah nyaman untuk dibaca

Kebahasaan dan Penulian

4 Bahasa pada media mudah dipahami

5 Penggunaan Bahasa sudah sesuai EYD

Format penulisan yang terdapat pada media sudah


6
baik.

Desain, Tampilan, dan Audio


Multimedia seperti gambar dan video animasi pada
7
media tersedia lengkap
Gambar dan video animasi membuat media terlihat
8
lebih menarik
Kualitas audio pada media dapat didengar dengan
9
jelas

10 Sistematika penyajian materi pada media sudah bagus

III Kelayakan Instrumen Uji Lapangan

Minat dalam KBM


Media ini membuat saya tertarik memperhatikan
1
penyampaian materi dari guru
Adanya video animasi pada media ini tidak membuat
2
saya mudah bosan dalam KBM

112
No Komponen Penilaian SS S RR TS STS

Isi materi sederhana sehingga saya mudah memahami


3
penjelasan guru
Saya merasa antusias mengikuti KBM dengan
4
digunakannya media ini oleh guru
Perhatian dalam KBM
Saya menjadi fokus mengikuti KBM karena media
5
ini
Penyampaian materi dengan media pembelajaran ini
6
membuat saya tidak mudah mengantuk
Materi yang ditampilkan pada media mudah
7
dimengerti oleh saya
Saya lebih tertarik mengikuti KBM jika guru
8 menyampaikan materi menggunakan media
pembelajaran ini
Saya mendukung penggunaan media ini dalam
9
penyampaian materi Sistem Refrigerasi.
Saya lebih jelas mendengarkan suara penjelasan
10
materi dari audio media pembelajaran ini

Partisipasi dalam KBM


Dengan digunakannya media ini oleh guru, saya lebih
11 aktif menjawab jika ada pertanyaan terkait materi
yang disampaikan
Saya menjadi aktif bertanya karena materi yang
12
disampaikan menggunakan media ini

113
Penilai Judges I

Butir Soal Nilai Saran dan Perbaikan


I. Kelayakan Instrumen Ahli Materi
1 4
2 4
3 4
4 5
5 4
6 4
7 4
8 5
9 4
10 4
11 5
12 4
13 4
II. Kelayakan Instrumen Ahli Media
1 4
2 4
3 5
4 4
5 4
6 5
7 4
8 4
9 5

114
10 4
11 5
12 5
III. Kelayakan Instrumen Uji Lapangan
1 4
2 4
3 5
4 4
5 4
6 5
7 4
8 4
9 5
10 4
11 4
12 4
Catatan : Mohon memberikan nilai dengan rentang 1 – 5 pada kolom nilai judges.

Singaraja, 23 Maret 2020


Judges I

Dr. Kadek Rihendra Dantes, S.T.,M.T


NIP. 197912012006041001

115
Penilai Judges II
Butir Soal Nilai Saran dan Perbaikan
I. Kelayakan Instrumen Ahli Materi
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4
9 4
10 4
11 4
12 4
13 4
II. Kelayakan Instrumen Ahli Media
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4
9 4

116
10 4
11 5
12 5
III. Kelayakan Instrumen Uji Lapangan
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4
9 4
10 4
11 4
12 4
Catatan : Mohon memberikan nilai dengan rentang 1 – 5 pada kolom nilai judges.

Singaraja, 20 Maret 2020


Judges II

I Gede Wiratmaja, ST.,MT


NIP.198810282019031009

117
Penilai Judges III
Butir Soal Nilai Saran dan Perbaikan
I. Kelayakan Instrumen Ahli Materi
1 5
2 4
3 4
4 4
5 4
6 5
7 5
8 4
9 4
10 4
11 4
12 4
13 4
II. Kelayakan Instrumen Ahli Media
1 4
2 4
3 5
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4

118
9 4
10 4
11 5
12 5
III. Kelayakan Instrumen Uji Lapangan
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4
9 4
10 4
11 4
12 4
Catatan : Mohon memberikan nilai dengan rentang 1 – 5 pada kolom nilai judges.

Denpasar, 20 Maret 2020


Judges III

I Ketut Suparsa, ST.,MT


NIP. 19621012 198603 1 026

119
Penilai Judges IV
Butir Soal Nilai Saran dan Perbaikan
I. Kelayakan Instrumen Ahli Materi
1 5
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4
9 4
10 4
11 4
12 4
13 4
II. Kelayakan Instrumen Ahli Media
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4

120
9 4
10 4
11 5
12 5
III. Kelayakan Instrumen Uji Lapangan
1 4
2 4
3 4
4 4
5 4
6 4
7 4
8 4
9 4
10 4
11 4
12 4
Catatan : Mohon memberikan nilai dengan rentang 1 – 5 pada kolom nilai judges.

Denpasar, 21 Maret 2020


Judges IV

Drs. Haryono
NIP. 19620626 198903 1 015

121
Lampiran 06 Lampiran Validasi Ahli Materi
Angket Tangapan Ahli Isi / Materi Pembelajaran Untuk Media
Pembelajaran Audio Visual Berbasis Powtoon Mata Pelajaran Sistem
Refrigerasi Bagi Siswa SMK

Petunjuk Pengisian

4. Berilah tanda () pada alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai !

Contoh :

Indikator Penilaian

No Komponen Penilaian SS S RR TS STS

A. Penilaian Isi
Kompetensi dasar pada media 
sudah sesuai dengan silabus
1
mata pelajaran Sistem
Refrigrasi

5. Komentar dan saran secara umum di sediakan pada akhir komponen

angket.

6. Mohon diberikan tanda tangan pada tempat yang telah disediakan pada

akhir angkat

Keterangan :

SS : Sangat Setuju =5
S : Setuju =4
RR : Ragu-Ragu =3
TS : Tidak Setuju =2
STS : Sangat Tidak Setuju = 1

122
123
124
125
126
Lampiran 07 Lampiran Validasi Ahli Media
Angket Tangapan Ahli Media Pembelajaran Untuk Media Pembelajaran
Audio Visual Berbasis Powtoon Mata Pelajaran Sistem Refrigerasi Bagi
Siswa SMK
Petunjuk Pengisian
1. Berilah tanda () pada alternatif jawaban yang dianggap paling sesuai !

Contoh :

Indikator Penilaian

No Komponen Penilaian SS S RR TS STS

A Huruf dan Warna


1 Penggunaan jenis huruf jelas 
untuk dibaca.

2. Komentar dan saran secara umum di sediakan pada akhir komponen

angket.

3. Mohon diberikan tanda tangan pada tempat yang telah disediakan pada

akhir angkat

Keterangan :

SS : Sangat Setuju =5
S : Setuju =4
RR : Ragu-Ragu =3
TS : Tidak Setuju =2
STS : Sangat Tidak Setuju = 1

126
Indikator Penilaian
No Komponen Penilaian
SS S RR TS STS

A Huruf dan Warna

1 Penggunaan jenis huruf jelas untuk dibaca. 

2 Ukuran huruf sudah nyaman untuk dibaca 


Pemakaian warna pada teks nyaman untuk
3 
dilihat.
B Kebahasaan dan Penulian

4 Bahasa pada media mudah dipahami 

5 Penggunaan Bahasa sudah sesuai EYD 


Format penulisan yang terdapat pada media
6 
sudah baik.
C Desain, Tampilan, dan Audio
Multimedia seperti gambar dan video
7 
animasi pada media tersedia lengkap
Gambar dan video animasi membuat media
8 
terlihat lebih menarik
Kualitas audio pada media dapat didengar
9 
dengan jelas
Sistematika penyajian materi pada media
10 
sudah bagus
D Teknis Pengoperasian

11 Kemudahan pengoperasian media 

12 Media dapat dibuka dengan mudah 

127
Komentar Dan Saran

Review I: 30 Maret 2020

1. Tampilan awal sampai dengan akhir sudah baik.


2. Perlu disampaikan tujuan pembelajaran.
3. Perlu menerapkan prinsip 9 kegiatan belajar Gagne pada video yang dibuat
4. Simpulan di akhir video belum ada.
5. Animasi dan gambar di setiap penjelasan harus sesuai dengan apa yang akan
dijelaskan.
6. Perlu diatur pada layar untuk Animasi dan teks.

Review II: 6 April 2020


Masukan pada review I sudah diperbaiki dengan baik.

Mengetahui,
Ahli Media Pembelajaran.

Dr. I Gde Wawan Sudatha, S.Pd., S.T., M.Pd.


NIP. 198202142008121004

128
129
130
131
Lampiran 08 Uji Kelompok Kecil

131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
Lampiran 09 Uji Kelompok Besar

142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
Lampiran 10 Daftar Hadir Siswa

153
Lampiran 11 Proses Pembuatan Media

154
Lampiran 12 Riwayat Hidup

RIWAYAT HIDUP

Dewa Made Satria Wibawa, lahir di

Singaraja, 10 Desember 1997. Yang dimana

peneliti lahir dari pasangan suami istri, Bapak

Dewa Made Sumardana, SH dan Ibu Ni Made

Ayu Anggreni. Peneliti berkebangsaan

Indonesia dan beragama Hindu. Peneliti

tinggal bersama kedua orang tua di Desa

Penarukan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten

Buleleng, Provinsi Bali. Peneliti mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SD

Negeri 3 Penarukan dari tahun 2004-2010, kemudian berlanjut kejenjang Sekolah

Menengah Pertama di SMP Negeri 3 Singaraja dari tahun 2010-2013, pada

jenjang selanjutnya peneliti melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 3 Singaraja

dengan jurusan Teknik Pengelasan pada tahun 2013-2016, dan saat ini

melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di Universitas Pendidikan Ganesha

pada tahun 2016 dengan mengambil Program Studi S1 Pendidikan Teknik Mesin,

Jurusan Teknologi Industri, Fakultas Teknik dan Kejuruan.

155

Anda mungkin juga menyukai