Anda di halaman 1dari 135

PENGARUH MEDIA SLIDE PADA MATA PELAJARAN

SISTEM KARBURATOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL


BELAJAR SISWA KELAS 11 TBSM SMK N 8 PURWOREJO
SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
Gani Aulia Agasta
NIM 162170094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2020

i
PENGARUH MEDIA SLIDE PADA MATA PELAJARAN
SISTEM KARBURATOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA KELAS 11 TBSM SMK N 8 PURWOREJO
Oleh :
Gani Aulia Agasta
NIM. 162170094

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan


di depan Tim Penguji Skripsi

Menyetujui

Pembimbing I, Pembimbing II,

Widyatmoko, M.Pd. Aci Primartadi, M.Pd.

NIDN. 0601127902 NIDN. 0605048601

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif,

Dwi Jatmoko, M.Pd


NIDN. 0621118601

ii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama Mahasiswa : Gani Alia Agasta
NIM : 162170094
Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul :Pengaruh Media Slide Pada Mata Pelajaran
Sistem Karburator Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Kelas 11 TBSM SMK N 8
PURWOREJO
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan plagiat orang lain, baik sebagian
maupun seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang te rdapat dalam
skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Apabila terbukti/dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil plagiat,


saya bersedia bertanggung jawab secara hukum yang diperkarakan oleh
Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Purwore jo, September 2020


Yang membuat pernyataan,

Gani Aulia Agasta


NIM 162170094

iii
MOTTO

Tidak akan pernah ada kata terlambat untuk menjadi apapun


yang saya inginkan (Penulis)
Skripsi itu mudah, yang sulit itu niatnya (twitter)
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya
menang(Penulis)

iv
PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada :


Kedua orang tuaku yang telah mendidik dan membesarkanku
sampai saat ini dan selalu memberikan doa serta dukungan
sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Aza Amalia adik saya yang turut menyemangati saya walaupun


terkadang agak menyebalkan.

Wawan, anam, Ganang, Suci, dan teman-teman kelas B angkatan


‘16 lain yang telah memberikan warna baru saat masa
perkuliahan. Juga teman seangkatan PTO 2016 yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu.

Kinan yang selalu mensuport dan memberi masukan disaat saya


sedang malas mengerjakan skripsi sampe ahirnya bisa selesai.

Teman-teman Magang SMK Negeri 1 Purworejo dan KKN kel 06


Desa Jombang yang sudah memberikan banyak pengalaman dan
pelajaran yang sangat berharga.

Teman-teman futsal Rante Kendo Otomotif Dan Pasukan warung


Mak Nyak yang selalu memberikan rasa kebersamaan yang sangat
luar biasa selama.

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah wa syukrulillah wala khaula wala bilah, puji syukur

senantiasa tercurahkan kepada Rabb semesta alam yang telah memberikan

berbagai nikmat dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Slide Pada Mata Pelajaran Sistem

Karburator Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 11 TBSM SMK

N 8 PURWOREJO ”

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bantuan, bimbingan, dan kerjasama berbagai pihak baik secara langsung

maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih

kepada yang terhormat:

1. Dr. Rofiq Nurhadi, M.Ag., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Purworejo yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

menuntut ilmu di perguruan tinggi ini.

2. Yuli Widiyono, M.Pd., selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purwore jo yang telah memberikan izin penelitian.

3. Dwi Jatmoko, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik

Otomotif yang telah memberikan dorongan agar segera menyelesaikan

skripsi ini.

vi
4. Widyatmoko, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi I yang telah

memberikan bimbingan dan dukungan selama proses penyusunan

skripsi.

5. Aci Primartadi, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi II yang telah

memberikan bimbingan dan dukungan selama proses penyusunan

skripsi.

6. Wahyono, S.Pd, M.Pd selaku kepala SMK N 8 Purworejo atas izin yang

diberikan saat proses penelitian.

7. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah

membantu kelancaran penyusunan skripsi.

Semoga bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal baik dan

mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan dan kesalahan.

Mengingat keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis, maka dari itu penulis

mengharapkan saran serta kritik yang sifatnya membangun demi

sempurnanya hasil karya-karya di masa yang akan datang. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.

Purwore jo, September 2020


Penulis,

Gani Aulia Agasta


NIM 162170094

vii
ABSTRAK

Gani Aulia Agasta “Pengaruh Media Slide Pada Mata Pelajaran Sistem
Karburator Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 11 TBSM SMK
N 8 Purworejo”. Skripsi. Pendidikan Teknik Otomotif. FKIP, Universitas
Muhammadiyah Purwore jo. 2020.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode


pembeajaran dengan media slide yang mempengaruhi hasil belajar siswa
kelas Xl TBSM SMK N 8 Purworejo. Jenis penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas dengan jumlah responden sebanyak 32 siswa kelas Xl TBSM
SMK N 8 Purworejo. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
lembar penilaian yang berupa soal. Analisis data menggunakan tabel
presentase.

Dari hasil penelitian terdapat perbedaan Hasil belajar siswa kelas Xl


TBSM SMK N 8 Purworejo Dari tabel diatas siklus I memperoleh nilai rata-
rata sebesar 53,17 dan siklus II mendapatkan nilai rata-rata sebesar 68,5
terdapat peningkatan yang cukup siginifikan yaitu sebesar 15,33%.

Kata Kunci: Media Slide, Materi Karburator, Hasil Belajar

viii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................ iii
MOTTO .................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN .................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................ vi
ABSTRAK .............................................................................................. viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 4
C. Batasan Masalah........................................................................ 5
D. Rumusan Masalah..................................................................... 5
E. Tujuan Penelitian. ...................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian..................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................... 8
B. Tinjauan Pustaka....................................................................... 28
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 28
D. Rumusan Hipotesis .................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ....................................................................... 30
B. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 35
C. Prosedur Penelitian ................................................................... 36
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 37
E. Instrumen Penelitian ................................................................. 38
F. Validitas dan Reabilias Instrumen........................................... 39
G. Uji Coba Instrumen................................................................... 42
H. Indikator Kebe rhasilan ............................................................. 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
A. Deskripsi Data............................................................................ 46

ix
B. Analisis Data .............................................................................. 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 67
B. Implikasi ..................................................................................... 68
C. Saran ........................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 71
LAMPIRAN ........................................................................................... 73

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-Kisi soal karburator ......................................................... 39


Tabel 2 Daya Beda ................................................................................ 41
Tabel 3 Tingkat Kesukaran ................................................................. 43
Tabel 4 Kriteria Penilaian..................................................................... 44
Tabel 5 Prasiklus.................................................................................... 48
Tabel 6 Hasil Belajar Siklus 1 .............................................................. 53
Tabel 7 Hasil Belajar Siklus 2 .............................................................. 58
Tabel 8 Hasil Belajar Siklus 1 dan 2.................................................... 61

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ..................................... 31


Gambar 2 Prasiklus ............................................................................... 49
Gambar 3 Hasil Belajar Siklus 1 ......................................................... 54
Gambar 4 Hasil Belajar Siklus 2 ......................................................... 59
Gambar 5 Hasil Belajar Siklus 1 dan Siklus 2 ................................... 61
Gambar 6 Taraf Kesukaran ................................................................. 63
Gambar 7 Daya Beda ............................................................................ 63
Gambar 8 Validitas dan Reabilitas Hasil Belajar Siklus 1 ............... 64
Gambar 9 Validitas dan Reabilitas Hasil Belajar Siklus 2 ............... 65

xi
xii

Daftar Lampiran
Lampiran 1 RPP .................................................................................... 74
Lampiran 2 SK Bimbingan ................................................................... 88
Lampiran 3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...... 90
Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian .................................. 91
Lampiran 5 Surat Balasan Penelitian.................................................. 92
Lampiran 6 SK Penetapan Dosen ....................................................... 93
Lampiran 7Surat Validasi .................................................................... 94
Lampiran 8 PPT Slide........................................................................... 96
Lampiran 9 Silabus................................................................................ 98

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan penting yang harus

dipenuhi oleh manusia dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Pendidikan dapat menjadikan manusia yang berkualitas, bermoral, dan

berketuhanan Yang Maha Esa. Hal tersebut merupakan prioritas utama

sebagai upaya mengangkat bangsa Indonesia dari keterbelakangan dan

ketinggalan dari bangsa lain.

Pendidikan merupakan cara yang tepat untuk menciptakan

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Melalui pendidikan

seluruh anak di Indonesia dapat mengembangkan bakat dan

kemampuannya baik dalam bidang akademik maupun non

akademik. Dengan demikian pendidikan di negara kita harus di

perhatikan oleh semua pihak yang bersangkutan, terutama oleh

pemerintah yang harus memprioritaskan pendidikan sejak dini agar

dapat menciptakan orang-orang yang bersumber daya manusia

tinggi dan kompeten. Karna pendidikan harus juga menciptakan

sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas dan berkompoten,

juga mempunyai ahklak dan kepribadian yang bagus. Karna pada

zaman sekarang dunia kerja tidak hanya mencari calon pekerja yang

pintar dan mempunyai soft skill, tetapi juga mencari calon pekerja

1
2

yang berahkal baik dan berprilaku jujur. Oleh karna itu

aspek-aspek tersebut harus di perhatikan oleh sekolahan untuk lebih

mengajarkan kepada siswa-siswanya. Oleh Karena itu di perlukan

tujuan pendidikan yang terarah dan jelas untuk mencetak gene rasi-

generasi bangsa yang cerdas serta untuk mengembangkan potensi-

potensi anak bangsa, sehingga terwujud pendidikan yang

berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

kebudayaan nasional Indonesia yang tanggap terhadap tuntutan

zaman. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk

meningkatkan kualitas manusia indonesia seutuhnya melalui olah

hati, olah pikir, olah rasa dan olah raga agar memiliki daya saing

dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi

pendidikan di tujukan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai

dengan kebutuhan berbasis potensi sumber daya manusia (SDM).

Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui

penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan

pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah dan

berkesinambungan.

Tujuan dari sekolah kejuruan salah satunya adalah

mempersiapkan mempersiapkan peserta didik yang memiliki daya

saing tinggi guna bersaing dalam dunia industry dengan keahlian

yang mereka miliki, tapi tidak menuntut kemungkinan untuk


3

melanjutkan ke perguruan tinggi ataupun berwirausaha.

Keberhasilan suatu tujuan pendidikan dalam sekolah kejuruan tidak

hanya berpengaruh pada guru, namun ada beberapa faktor salah

satunya adalah motivasi belajar siswa dan sarana prasarana yang

mendukung dalam proses pembelajaran.

Peningkatan mutu dan kualitas peserta didik dalam proses

pembelajaran, perlu adanya proses perencanaan pembelajaran yang

efisien dan efektif. Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan

siswa tergantung pada dua unsur yang saling mempengaruhi, yakni

bakat yang telah dimiliki siswa sejak lahir akan tumbuh dan

berkembang berkat pengaruh lingkungannya, dan sebaliknya

lingkungan akan lebih bermakna apabila terarah pada bakat yang

telah ada, kendatipun tidak dapat ditolak tentang adanya

kemungkinan dimana pertumbuhan dan perkembangan itu semata-

mata hanya disebabkan oleh faktor bakat saja atau lingkungan saja.

Metode pembelajaran yang di lakukan guru sebaiknya dapat

menarik perhatian siswa sehingga pembelajaran efektif dan hasilnya

bisa maksimal. Metode yang sering di gunakan guru dalam mengajar

yaini metode ceramah, metodi initergolong metode umum karena

persiapanya paling mudah dan tanpa melakukan persiapan lainya.

Akan tetapi pembelajaran akan kurang efektif apabila dilakukan

dengan metode ceramah saja, karena siswa pada saat mengikuti

proses belajar hanya menjadi pendengar ceramah guru saja.


4

Berdasarkan pengamatan dan observasi tersebut, pada Mata

Pelajaran TBSM dengan Kompetensi Sistem Karburator kelas XI TBSM

SMK N 8 Purworejo, diketahui terdapapat beberapa permasalahan

dalam proses belajar mengajar yaitu: kurangnya minat belajar pada

siswa. Diketahui dalam pembelajaran, siswa kurang memperhatikan

pembelajaran, kurangnya interaksi antara siswa dengan guru dalam

hal tanya jawab materi pelajaran yang belum dimengerti, siswa

cenderung diam ketika mereka merasa tidak mengerti dengan materi

pelajaran yang diajarkan, kurangnya kerjasama antar siswa tercermin

ketika proses diskusi berlangsung, rendahnya hasil belajar yang

diketahui berdasarkan pengamatan dan observasi, pada Mata Pelajaran

TBSM dengan Kompetensi Sistem Karburator kelas XI TBSM di SMK

N 8 Purworejo memperoleh hasil belajar yang kurang baik pada materi

sistem karburator.

Untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan

menyenangkan kiranya diperlukan metode baru yang lebih melibatkan

siswa sehingga minat belajar siswa akan meningkat. Salah satu upaya

untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah penerapan metode

pembelajaran berbasis media slide.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka diperlukan suatu fariasi

dalam pembelajaran, yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran

menggunakan media slide.


5

Atas dasar inilah peneliti membuat judul “Penerapan Model

Pembelajaran dengan menggunakan media slide untuk meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Kelas XI TBSM Pada Kompetensi Sistem

Karburator di SMK N 8 Purworejo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat

diidentifikasi berbagai masalah yang ada antara lain:

1. Pendidikan yang diselenggarakan selama ini kurang memberikan

hasil belajar yang memuaskan.

2. kurangnya minat belajar pada siswa diketahui dalam pembelajaran

siswa kurang memperhatikan pembelajaran

3. Siswa masih kesulitan dalam memahami materi karena model

pembelajaranya kurang jelas.

C. Batasan Masalah

Bedasarkan pemilihan masalah diatas, perlu diadakanya pembatasan

masalah dengan tujuan untuk memfokuskan perhatian objek penelitian

sehingga pengkajian masalah dapat deskriptif dengan baik. Adapun

batasan yang dikaji di penelitian ini dalam hasil melalui slide siswa XI

TBSM adalah : “Pengaruh media slide pada mata pelajaran sistem

karburator untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TBSM SMK

N 8 PURWOREJO”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat


6

dirumuskan permasalahannya adalah:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran menggunakan slide untuk

meningkatkan hasil belajar Siswa Kelas XI TBSM Pada Kompetensi

Sistem Karburator Di SMK N 8 PURWOREJO

2. Seberapa besar pengaruh hasil belajar pada sistem karburator oleh

siswa kelas XITBSM taun ajaran 2019/2020

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki

tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan hasil belajar siswa setelah

diterapkannya media pembelajaran berbasis slide pada Kompetensi

Sistem Karbuarator kelas XI TBSM di SMK N 8 PURWOREJO.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diterapkannya metode

berbasis media slide kelas XI TBSM dengan Kompetensi Sistem

Karburator kelas XI TBSM SMK N 8 PURWOREJO.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

a. Dapat memberikan suasana belajar yang menarik sehingga

siswa tidak merasa tegang dan bosan dalam mengikuti

pelajaran di kelas.

b. Menambah tingkat pemahaman siswa terhadap materi sistem

karburator.
7

2. Bagi Dosen

a. Memberikan informasi untuk men menyelenggarakan

pembelajaran aktif dalam pendidikan.

b. Memberikan informasi bahwa dengan adanya pembelajaran

yang baik maka dapat mewujudkan mahasiswa yang cerdas,

trampil, aktif, bersikap baik dan berprestas i.

3. Bagi Perguruan Tinggi

a. Memberikan masukan pada perguruan tinggi yang berkaitan

dengan metode pembelajaran model slide untuk di jadikan

pertimbangan dalam menentukan sebuah pengajaran yang lebi

baik.
8

BAB II

KAJIAN TEORI, TINJUAN PUSTAKA,

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTETIS

A. Kajian Teori

1. Media Slide

a. Pembelajaran

Menurut Suardi (2015: 7) pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada

suatu lingkungan belajar. Pembelajaran mempunyai pengertian

yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai

konotasi yang berbeda, dalam konteks pendidikan, guru

mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi

pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan

(aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap

(aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang

peserta didik, namun proses pengajaraan ini memberi kesan

hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar

saja.

Menurut Kimble dan Garmezy (dalam pringgawidagda,

2002: 20), pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku yang

relatif yang tetap dan merupakan hasil praktik yang diulang-

ulang. Pembelajran memiliki makna bahwa subjek belajar harus

8
9

dibelajarkan bukan diajarkan. Menurut Rombepajung (1988:25)

berpendapat bahwa pembelajaran adalah pemerolehan suatu

mata pelajaran atau pemerolehan suatu ketrampilan melalui

pelajaran, pengalaman, atau pengajaran. Didukung menurut

pendapat Sapa’at (2012: 148) pembelajaran merupakan proses

berlatih, proses menambah ilmu pengetahuan dan perubahan

perilaku yang disebabkan tanggapan terhadap pengalaman

Belajar membutuhkan sebuah proses yang disadari yang

cenderung bersifat permanen dan mengubah perilaku.

Dari beberapa Pengertian pembelajaran menurut para

ahli diatas diatas dapat disimpulkan Pembelajaran yang

sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda, dalam konteks

pendidikan, pendidik mengajar agar peserta didik dapat belajar

dan menguasai isi dalam pelajaran yang telah di berikan

sehingga peserta didik mampu mencapai sesuatu secara objektif

yang telah ditentukan.

Berdasarkan dari kutipan diatas, bisa saya simpulkan

Tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru dalam

memilih metode yang akan digunakan di dalam menyajikan

materi pengajaran. Tujuan pembelajaran merupakan sasaran

yang hendak dicapai pada akhir pengajaran, serta kemampuan

yang harus dimiliki siswa.sasaran tersebut dapat terwujud

dengan menggunakan metode-metode pembelajaran.


10

B. Model pembelajaran

Model pembelajaran merupakan setrategi belajar dengan

kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Menurut

Runions (Ismail,2014: 241) model pembelajaran pada dasarnya

merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal yang

disajikan secara khas oleh guru dengan kata lain model pembelajaran

merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan atau pendekatan,

strategi metode dan teknik pengajaran. Model pembelajaraan

diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga

diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran. Jadi, sebenarnya model pembelajaraan memiliki arti

yang sama dengan pendekatan, strategi atau Metode pembelajaraan .

Menurut (Haryanto,17;12;2011). Ada beberapa ciri-ciri model

pembelajaran secara khusus diantaranya adalah: (a) Rasional teoritik

yang logis yang disusun oleh para pencipta atau pengembangnya. (b)

Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar. (c)

Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

dilaksanakan dengan berhasil. (d) Lingkungan belajar yang

diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Menurut Wina Sanjaya (2009: 147) menyatakan bahwa

“metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan


11

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan

yang telah disusun tercapai secara optimal”.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2006: 83) metode adalah

suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang

ditetapkan sedangkan menurut Oemar Hamalik (2011: 57)

menyatakan “pembelajaran merupakan kombinasi yang tersusun

atas unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan

prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan

pembelajaran”. Sedangkan Mulyasa E. (2005: 69) menyatakan

“pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan

melibatkan berbagai aspek yang berkaitan”.

Dari beberapa pengertian model pembelajaran menurut para

ahli diatas disimpulkan bahwa prosedur sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar sebenarnya memiliki arti

yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran.

1) Media slide

Media slide atau film bingkai adalah media visual yang

diproyeksikan melalui alat yang disebut dengan proyektor

slide. Slide atau film bingkai terbuat dari film positif yang

kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton atau plastik.

Film positif yang biasa digunakan untuk film slide adalah film

positif yang ukurannya 35 mm dengan ukuran bingkai 2 x 2

inchi. Sebuah program slide biasanya terdiri atas beberapa


12

bingkai yang banyaknya tergantung pada bahan/ materi yang

akan disampaikan.

Program visual dapat dikombinasikan dengan suara

yang dikenal dengan film bingkai bersuara. Program

kombinasi film bingkai bersuara pada umumnya berkisar

antara 10 sampai 30 menit dengan jumlah gambar yang

bervariasi dari 10 sampai 100 buah lebih. Berbeda dengan

gambar yang disertai suara rekaman waktu tayangnya sudah

tertentu, gambar yang tidak disertai suara dapat ditayangkan

seberapa lama pun sesuai dengan kebutuhan dan isi pesan dan

informayang ingin disampaikan melalui gambar tersebut.

Powerpoint adalah program aplikasi yang berfungsi

untuk membuat presentasi dalam bentuk slide Powerpoint

adalah program Microsoft yang dirancang khusus dalam

presentasi, yang digunakan dalam semua bidang khususnya di

dunia pendidikan, atau individu yang digunakan untuk

menarik proses komunikasi yang menarik1. PowerPoint yang

menarik karena ada beberapa tool yang dapat digunakan

untuk memproses teks, warna, gambar, dan grafik dan

animasi yang dapat diproses sesuai dengan kreativitas

penggunanya. adalah perangkat lunak yang mampu

menampilkan program multimedia yang menarik dengan

menampilkan berbagai elemen media seperti teks, suara,


13

warna, titik, gambar, grafik, dan animasi yang dapat

digunakan untuk keperluan presentasi.

Menurut (Maria Resti Andriani, 2016) pembelajaran

menggunakan media PowerPoint ini dirancang untuk

pembelajaran yang interaktif, dimana dalam media presentasi

PowerPoint dirancang dan dilengkapi dengan alat pengontrol

yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga penggunaan

dapat memilih apa yang dikehendaki untuk petunjuk

penggunaan, materi, dan soal latihan. Perkembangan teknologi

sangat penting dalam mendukung proses pembelajaran. Salah

satu media pembelajaran adalah Microsoft PowerPoint.

Menurut (Sanaky, 2013) menjelaskan bahwa media

PowerPoint adalah program aplikasi presentasi yang

merupakan salah satu program aplikasi dibawah Mircosoft

Office Program komputer dan tampilan ke layar

menggunakan bantuan LCD proyektor. Di Sekolah Dasar (SD)

teknologi juga diperlukan karena akan menunjang kulitas

sekolah itu sendiri. Secara garis besar kebutuhan SD akan

media interaktif adanya perkembangan teknologi didunia

pendidikan sehingga peserta didik dan guru dapat belajar

dengan secara efisien, dapat juga meningkatkan hasil belajar

siswa, dan meningkatkan mutu pada sekolah.

2) Tujuan Media slide


14

Tujuan media slide adalah agar para siswa-siswi saat

melakukan pembelajaran dikelas tidak cepat bosan. Karena

dengan adanya slide, guru dapat memberikan materi dengan

efektif dan tidak membosankan. Bisa dengan di tambahkan

gambar-gambar animasi yang bersangkutan dengan materi,

serta bisa memperjelas pembelajaran apabila alat praktik

yang di gunakan terlalu kecil dan tidak bisa di liat jelas oleh

semua siswa. Oleh karana itu bisa di munculkan di slide

dengan gambar animasi yang lebih menarik.

3) Keunggulan dan Kelemahan Media slide

a) Keunggulan media slide

Kelebihan dan Kelemahan Media Slide

Kelebihan Media Slide, antara lain sebagai berikut :

1. Membantu menimbulkan pengertian dan ingatan yang

kuat pada pesan yang disampaikan dan dapat

dipadukan dengan unsur suara.

2. Merangsang minat dan perhatian siswa dengan warna

dan gambar yang kongkrit.

3. Program slide mudah direvisi sesuai dengan kebutuhan,

karena filmnya terpisah-pisah.

4. Penyimpanannya mudah karena ukurannya kecil.

Urutan gambar (film bingkai) dapat diubah-ubah sesuai

dengan kebutuhan.
15

5. Isi pelajaran yang sama terdapat dalam gambar-gambar

film bingkai dapat disebarkan dan digunakan tempat

secara bersamaan.

6. Gambar pada film bingkai tertentu dapat ditayangkan

lebih lama dan dengan demikian dapat

menarikperhatian dan membangun persepsi siswa yang

sama terhadap konsep atau pesan yang ingin

disampaikan.

7. Film bingkai dapat ditayangkan pada ruangan masih

terang (tidak terlalu benar-benar gelap). Jika tidak

terdapat layar khusus, dinding pun dapat dijadikan

tempat proyeksi gambar.

8. Film bingkai dapat menyajikan gambar dan grafik

untuk berbagai bidang ilmu kepada kelompok atau

perorangan dengan usia yang tidak terbatas.

9. Film bingkai dapat digunakan sendiri atau digabung

dengan suara / rekaman. Baik film bingkai bersuara

maupun yang tidak, dapat diubah.

10. Film bingkai dapat menyajikan peristiwa masa lalu atau

peristiwa di tempat lain. Di samping itu, dengan film

bingkai, objek yang besar, berbahaya, atau terlalu kecil

untuk dilihat dengan mata dapat ditayangkan dengan

jelas.
16

b) Kelemahan Media slide

1. Memerlukan penggelapan ruangan untuk

memproyeksikannya.

2. Pembuatannya memerlukan waktu yang cukup lama, jika

program yang dibuatnya cukup panjang.

3. Memerlukan biaya yang boleh dikatakan besar.

4. Hanya dapat menyajikan gambar yang diam (geraknya

terbatas walaupun dengan menggunakan lebih dari

sebuah proyektor.Gambar dan grafik visual yang

disajikan tidak bergerak sehingga daya tariknya tidak

sekuat dengan televisi atau film. Oleh karena itu,

visualisasi objek atau proses yang bergerak akan kurang

efektif bila disajikan melalui media film bingkai.

5. Film bingkai terlepas-lepas,dan ini merupakan suatu titik

keunggulan sekaligus kelemahannya, karena memerlukan

perhatian untuk penyimpanannya agar film-film itu tidak

hilang atau tercecer.

6. Meskipun biaya produksinya tidak terlihat mahal, film

bingkai masih memerlukan biaya lebih besar daripada

pembuatan media foto, gambar, grafik, yang tidak

diproyeksikan.

2. Sistem Karburator

1) Pengertian
17

Pengertian system karburator pada kendaraan.

Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan

bahan bakar untuk dengan perbandingan tertentu, dan

mengalirkan nya kedalam silinder sesuai dengan kebutuhan

mesin.

Pembakaran didalam ruang bakar hanya dapat terjadi

jika terdapat udara dan bahan bakar, udara luar bisa masuk

dalam silinder akibat adanya kevakuman didalam silinder

yang di karenakan oleh gerakan piston dan titik mati atas

bawah pada langkah hisap. Volume udara yang masuk ini

yang akan di atur oleh karburator.

Dengan lain kata, karburator ini akan memberi suplay

bensin pada intake manifold dengan volume ideal.

2) Fungsi Karburator

Fungsi karburator antara lain :

 Menyalurkan bensin kedalam aliran udara didalam intake

 Mencampurkan bensin dengan perbandingan yang ideal

 Mengabutkan bensin pada molekul udara secara rata.

Sejak dari mesin dinyalakan sampai kendaraan

berjalan pada kondisi yang normal, perbandingan campuran

bahan bakar dengan udara mengalami beberapa kali

perubahan, untuk melakukan perubahan perbandingan bahan

bakar dengan udara sesuai pada kondisi mesin, daripada itu


18

terdapat beberapa sistem kerja karburator yaitu tipe

karburator.

3) Tipe-tipe karburator

Tipe karburator berdasarkan konstruksinya :

 Karburator dengan venturi tetap ( fixed ventury )

 Karburator dengan ventury berubah-ubah ( variabel ventury

) / slide karburator

 Karburator dengan kecepatan konstan ( constan velocity

carburetor )

4) Komponen karburator dan fungsinya

1. Mangkok karburator (float chamber) Berfungsi mengatur

masuknya bahan bakar pada waktu belum digunakan.

2. Klep / jarum pelampung (floater valve). Berfungsi mengatur

masuknya bahan bakar ke dalam mangkok karburator.

3. Pelampung (floater). Berfungsi mengatur agar tetap posisi

bahan bakar di dalam mangkok karburator.

4. Skep / katup gas Berfungsi mengatur banyaknya gas yang

masuk ke dalam silinder.

5. Pemancar jarum (main nozzle / needle jet ). Berfungsi

memancarkan bahan bakar waktu motor digas, besarnya

diatur oleh terangkatnya jarum skep.


19

6. Jarum skep / jarum gas ( Needle Jet). Berfungsi mengatur

besarnya semprotan bahan bakar dari main nozzle pada

waktu motor digas.

7. Pemancar besar (main jet). Berfungsi memancarkan bahan

bakar waktu motor digas penuh (tinggi).

8. Pemancar kecil / stationer (slow jet). Berfungsi

memancarkan bahan bakar waktu motor langsam /

stationer.

9. Sekrup gas / baut gas (throttle screw). Berfungsi untuk

menyetel posisi skep sebelum digas.

10. Sekrup udara / baut udara ( air screw). Berfungsi untuk

mengatur banyaknya udara yang akan dicampur dengan

bahan bakar.

11. Katup cuk (choke valve) Berfungsi menutup udara luar

yang masuk ke karburator sehingga gas menjadi kaya,

digunakan pada waktu start.

5) Cara kerja

Berikut beberapa cara kerja karburator sepeda motor

Berikut ini ada beberapa cara kerja pada kaburator, dimana

diantaranya ialah:

1. Daya Atau Dampak Venturi


20

Saluran utama di karburator dikenal sebagai

Ventury. Dengan dimensi berbeda seperti karburator

standar pada mesin Satria FU (Mikuni BS26) yang

memiliki diameter venturi 26 mm, atau karbu Keihin

PE28 yang memiliki diameter venturi 28 mm.

Koridor pada karbu dirancang lebih luas di bagian

depan karburator dan menyempit ke dalam sehingga

aliran udara dapat bergerak cepat ketika memasuki

venturi. Karena aliran udara akan bergerak lebih cepat

ketika harus melewati ruang yang lebih kecil. Seperti

aliran air di sungai yang semakin cepat saat Anda

memasuki sungai yang sempit. Atau air yang terpancar

lebih cepat dalam tabung yang lebih kecil.

Aturan fisika juga menyatakan bahwa semakin

cepat aliran atau aliran udara dalam suatu ruang,

semakin besar tekanan udara turun ke ruang itu.

Berdasarkan prinsip ini, udara yang bergerak cepat di

sepanjang koridor venturi mengurangi tekanan udara di

koridor ventilasi, kurang dari tekanan udara normal

dalam cangkir karbohidrat (nilai tekanan atmosfer

normal bervariasi dari 15 psi, masih ada lubang lubang di

mangkuk karbohidrat untuk mempertahankan tekanan

normal di mangkuk).
21

Dengan demikian, perbedaan tekanan pada jalur

ventrikel dengan dalam mangkuk karburator

memungkinkan bensin dari tangki disedot ke atas ke

lorong samping venturi dan dicampur dengan aliran

udara ke mesin.

2. Atmospheric Pressure

Tekanan udara atau Atmospheric pressure, masih

dapat mengingatkan teman-teman otomotif tentang

ingatan pelajaran sains jika ini adalah waktu sekolah,

yang menjelaskan bahwa udara bergerak atau mengalir

dengan sendirinya dari tempat yang memiliki tekanan

lebih besar ke tempat yang lebih sedikit. tekanan.

Ambil misalnya mesin 4-tak dengan alias 4-tak

seperti satria FU, vakum atau tekanan rendah yang dibuat

dalam ruang silinder selama fase hisap (piston bergerak

dari pusat mati atas ke pusat mati bawah).

Karena itu tekanan pada udara di luar silinder

lebih tinggi, udara akan bergerak dari luar melalui

koridor karburator, melalui intake, saluran aus dan katup

IN yang terbuka ke silinder dan kemudian mengisi ruang

di sana sehingga pada akhirnya tekanan udara di dalam

silinder kembali ke kesetimbangan dengan tekanan udara

di luar silinder.
22

3. Hasil Belajar

1) Pengertian Belajar

Menurut Mardapi (Harun dan Mansur, 2009:209) hasil

belajar merupakan kemampuan atau kompetensi yang dapat

didemonstrasikan. Menurut Agus Suprijono (2010:7) hasil

belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan

hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya,

hasil pembelajaran tidak dilihat secara fragmentaris atau

terpisah, melainkan komprehensif. Menurut Gagne (Agus

Suprijono, 2010:5) hasil belajar berupa :

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan

pengetahuan dalam bentu bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan

serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

Menurut Nana Sudjana (2009:3) hasil belajar

merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran, hasil


23

belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menurut

Suharsimi Arikunto (2011:2) hasil belajar siswa dapat

diketahui dengan melakukan evaluasi hasil belajar siswa, yaitu

mengukur dan menilai. Pengukuran dimaksudkan untuk

membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Kegiatan

pengukuran tersebut bersifat kuantitatif, sedangkan pada

tahap penilaian dengan mengambil suatu keputusan terhadap

sesuatu dengan ukuran baik buruk, tahap penilaian ini bersifat

kualitatif.

Hasil belajar dapat ditingkatkan melalui usaha sadar

yang dilakukan secara sistematis mengarah kepada perubahan

yang positif yang kemudian disebut dengan proses belajar,

menurut para ahli di atas disimpulkan proses suatu hasil nyata

yang dicapai dalam usaha menguasai kecakapan adalah suatu

hasil belajar siswa.

Menurut Ahmadi dan Supriyono (2013: 129), bahwa

ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam belajar sebagai

berikut: (1) perubahan yang terjadi secara sadar; (2)

perubahan dalam belajar bersifat fungsional ; (3) perubahan

dalam belajar bersifat positif dan aktif ; (4) perubahan dalam

belajar bukan bersifat sementara; (5) perubahan dalam


24

belajar bertujuan atau terarah; (6) perubahan mencakup

seluruh aspek tingkah laku.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai suatu serangkaian

yang dilakukan jiwa raga untuk memperoleh perubahan

tingkah laku yang sebagai hasil dari pengalaman individu

terhadap lingkungan yang digunakan untuk belajar yang

mencakup tiga hal: Kognitif (pengetahuan), Afektif (sikap),

Psikomotorik (keterampilan), dilakukan dengan penuh

kesadaran dan secara bertahap demi mendapatkan hasil yang

terbaik dalam kegiatan belajar di lingkungan sekolah maupun

diluar sekolah, sehingga individu mampu menyesuaikan

dengan suasana belajar dan dapat mengimplentasikan dalam

kehidupanya dengan rasa penuh semangat.

Sementara menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008);

Sugihartono,dkk. (2007); Suharsimi Arikunto (1993); dan

Baharuddin & Esa (2010), hasil belajar siswa dipengaruhi oleh

beberapa faktor yang dikelompokkan menjadi 130 − Jurnal

Pendidikan Vokasi Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor 1,

Februari 2013 dua yakni bersumber dari dalam diri siswa

(internal) dan dari luar siswa (eksternal). Faktor internal

terdiri dari faktor jasmaniah dan faktor psikologis yang di

dalamnya termasuk motivasi, sedangkan faktor eksternal


25

terbagi atas: ling-kungan sosial keluarga, lingkungan sosial

seko-lah, lingkungan sosial masyarakat, lingkungan alamiah,

serta instrumentasi pembelajaran. Ber-kaitan dengan faktor

instrumentasi yang ikut mempengaruhi hasil belajar peserta

didik, maka dalam konteks pembelajaran, media pembel-

ajaran turut mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Media

pembelajaran yang merupakan bagian dari proses

pembelajaran yang mena-namkan pengetahuan, sikap maupun

keteram-pilan, berkontribusi terhadap hasil belajar yang akan

dicapai.

2) Jenis- jenis Belajar

Belajar dapat dikatakan berubah, namun mendapatkan

perubahan itu bermacam-macam caranya, setiap perbuatan

belajar mempunyai ciri masing-masing. Menurut Slameto

(2013: 5), dalam buku belajar dan faktor-faktor yang

mempengaruhi adalah sebagai berikut :

1. Belajar Bagian (Part Learning, Fractioned Learning)

Umumnya belajar bagian yang dilakukan oleh

seseorang, bila siswa dihadapkan dengan materi belajar

bersifat luas atau ekstensif. Misalnya mempelajari sajak

ataupun gerakan-gerakan motoris seperti bermain silat,

senam, dan menari.


26

2. Belajar dengan Wawasan ( Learning by Insight )

Belajar dengan wawasan (insight) merupakan

pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan

proses berfikir W. Kohler sendiri menerangkan wawasan

berorientasi pada data yang bersifat tingkah laku

perkembangan yang lembut dalam menyelesaikan suatu

persoalan dan kemudian secara tiba-tiba terjadi

reorganisasi tingkah laku.

3. Belajar Diskriminatif ( Discriminative Learning)

Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha

untuk memilih beberapa sifat situasi/ stimulus dan

kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam tingkah

laku. Oleh karena itu pengertian ini maka dalam

eksperimen, subyek diminta untuk berespon secara

berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan.

4. Belajar Global / Keseluruhan ( Global Whole Learning)

Disini bahan pelajaran dipelajari secara

keseluruhan berulang sampai pelajar menguasahinya.

5. Belajar Incidental ( Incidental Learning)

Belajar disebut incidental bila tidak ada instruksi

atau petunjuk yang diberikan pada individu mengenai

materi belajar yang akan diujikan kelak, dalam kehidupan


27

sehari-hari, belajar incidental ini merupakan hal yang

sangat penting.

6. Belajar Instrumental

Pada belajar Instrumenal reaksi-reaksi-reaksi

seorang siswa diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang

mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat

hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. Sehingga akan

terbentuk tingkah laku tertentu.

7. Belajar Intensional ( Intentional Learning)

Belajar dalam arah tujuan merupakan lawan dari

belajar incidental. Jenis belajar yang seperti ini selalu

digunakan dalam sebuah instansi formal, maupun non

formal, seperti sekolah ataupun lembaga pendidikan

lainya.

8. Belajar Laten ( Laten Learning)

Dalam dalam belajar laten, perubahan-perubahan

tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera. Oleh

karena itu disebut laten.

9. Belajar Mental ( Mental Learning)

Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi

di sini tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa


28

perubahan proses kognitif karena ada bahan yang

dipelajari.

10. Belajar Produktif ( Productive Learning)

R. Berguis dalam Slameto (2013: 8) adalah belajar

mengatur kemungkinan untuk melakukan transfer tingkah

laku.

11. Belajar Verbal ( Verbal Learning )

Belajar verbal adalah belajar mengenai materi

verbal dengan melalui latihan dan ingatan dasar dari satu

situasi ke sitruasi lain.

3) Prinsip Belajar

Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi

aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai

tujuan instruksional.

1. Belajar harus dapat menimbulkan reinforment dan

motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan

instruksional.

2. Belajar perlu lingkungan yang menantang, sehingga siswa

dapat mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan

belajar efektif.

3. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya,

sesuai hakikatnya belajar.


29

Berdasarkan prinsip – prinsip belajar sesuai hakikat belajar

terdiri dari:

1. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap

menurut perkembangannnya.

2. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan

discoveryBelajar adalah proses kontiguitas (hubungan

antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain),

sehingga mendapatkan pengertian yang didapatkan.

Berdasarkan materi bahan yang harus dipelajari:

1. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus

memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga

siswa mudah menangkap pengertian.

2. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan

tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus

dicapainya.

Berdasarkan prinsip-prinsip belajar syarat keberhasilan

belajar:

1. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa

dapat belajar dengan tenang.

2. Repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali

agar pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada

siswa.
30

B. Tinjauan Pustaka

1. Deni irawan (2013) Keefektifan media slide presentasi

terhadap minat dan hasil belajar siswa pada pembelajaran

matematika materi bangun datar di kelas 3 sekolah dasar

negri 06 tegal sari kabupaten pamalang.

2. Anang saputro(2018) Pengaruh penggunaan media power

point terhadap hasil belajar tematik kelas IV sd negri

Surabaya Bandar lampung.

3. Nikah umusaddah(2013) Efektifitas media slide show

animasi dalam pembelajaran bahasa jepang

C. Kerangka Pikir

Metode yang sering di gunakan pada guru biasanya cerama

dan hanya membaca dari buku. Akibatnya para siswa dikelas saat

pembelajaran kurang memperhatikan dan mendengarkan, oleh karna

itu akibatnya tidak semua siswa bisa menyerap materi pembelajaran

dengan sama dan siswa hanya sekedar mendengarkan guru, dan

pembelajaran seperti itu kurang diminati siswa dan siswa cenderung

cepat bosan.

Oleh karna itu saya melakukan penelitian pembelajaran dengan

menggunakan media slide, yang diarapkan saat pembelajaran para

siswa dapat lebih jelas dan paham menyerap materi yang

disampaikan guru dengan menggunakan media slide, dan siswa tidak


31

cepat bosan saat pembelajaran dibandingkan dengan pembelajaran

yang hanya ceramah dan siswa sekedar mendengar.

D. Rumusan Hipotensis

Berdasarkan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat

dirumuskan hipotesis/dugaan sementara sebagai berikut : Hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan metode media slide pada

pembelajaran karburator diterapkan dengan langkah-langkah yang tepat

pada siswa kelas XI TBSM SMK N 8 Purworejo,maka hasil belajar siswa

akan meningkat.
32

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Arikunto (2010: 128) secara harfiah, penelitian tindakan

kelas berasal dari bahasa inggris yaitu: Classroom Action Reasarch yang

berarti (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan. Menurut Arikunto

(2010: 130) pengertian tindakan kelas secara sistematis terdiri dari tiga

kata yang dapat dipahami penegertiannya sebagai berikut:

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu obyek dengan

menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk

menemukan data yang akurat tentang hal-hal yang dapat

meningkatkan mutu objek yang diamati.

2. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan

terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal

dengan siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.

3. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik

yang waktu yang bersamaan menerima pelajaran dari guru yang

sama.

Desain dalam penelitian ini didasarkan pada serangkaian tindakan

pelaksanaan, yaitu melalui perencanaan, tindakan, observasi dan

refleksi. Skematik kegiatan inti penelitian tersebut disajikan pada

gambar yang ada pada halaman berikut ini :

32
33

Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas

Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus, dimana siklus pertama

terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) perencanaan (planning); (2)

tindakan (acting); (3) pengamatan (observing); (4) refleksi (reflecting).

Adapun alur penelitian penjelasan dari siklus diatas adalah sebagai

berikut :

1. Pra Siklus

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti

melakukan tindakan pra siklus terlebih dahulu. Pada penelitian

pra siklus ini peneliti memberikan tes untuk mengetahui


34

kemampuan awal yang berupa tes tertulis mengerjakan soal

pilihan ganda pada mata pelajaran Sistem K3 kelas XI TBSM B.

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan dilakukan secara partisipatif dan aktif dari

awal persiapan mencari informasi kondisi siswa sebelum diberi

pembelajaran menggunakan media pembelajaran Audio Visual.

Dilanjutan dengan pengurusan administrasi surat sebelum

penelitan.

Dalam hal ini yang mencakup langkah tindakan secara

rinci, segala keperluan penelitian tindakan kelas ini mulai dari

permohonan izin disekolah maupun permohonan izin dari

kampus dan mulai dari materi bahan ajar, rencana

pembelajaran yang mencakup media, teknik mengajar sampai

evaluasi. Langkah-langkah ini yang ditempuh dalam tahap ini

adalah sebagai berikut:

1) Meminta izin kepada kepala sekolah SMK N 8 Purworejo

agar peneliti diperbolehkan untuk melakukan penelitian

disekolahan tersebut.

2) Mengurus perizinan administrasi surat permohonan izin

penelitian dari pihak kampus.


35

3) Melakukan pertemuan awal dengan guru mata pelajaran

untuk membicarakan persiapan tindakan dan waktu

tindakan.

4) Mempersiapkan sumber belajar dan bahan yang akan

dipakai dalam pembelajaran.

5) Membuat Instrumen penelitian :

a) Membuat rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

mata diklat Sistem karburator (SK) Memelihara/servis

sistem karburator. Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi

sistem karburator dan komponen nya, dan melakukan

servis sistem karburator dan komponen-nya.

b) Membuat soal pre test untuk mengetahui kemampuan

awal.

c) Soal-soal siklus 1.

6) Mendiskusikan perencanaan siklus 1 dengan guru mata

pelajaran sistem karburator serta memperlihatkan media

pembelajaran media slide yang akan diaplikasikan.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap kedua dari Penelitian Tindakan Kelas adalah

Pelaksanaan adalah menerapkan yang telah direncanakan pada

tahap 1, yaitu bertindak dikelas, dari teori dan metode dan

media pembelajaran yang sudah dipersiapkan. Satiap kali

pertemuan disusun satu rencana pembelajaran sesuai dengan


36

rencana pembelajaran sebelumnya. Materi pelajaran yang

diajarkan adalah sistem karburator. Secara garis besar KBM

dilakukan oleh guru. Pada saat pembelajaran menggunakan

media slide pembelajaran. Pada kelas XI TBSM SMK N 8

Purwore jo, adalah sebagai berikut:

1) Melakukan Pre test terhadap kelas yang akan diteliti dengan

metode yang sudah ada.

2) Guru memyampaikan implementasi media pembelajaran

media slide

pada kelas yang akan diteliti.

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan

dicapai pada materi sistem Karburator.

4) Melaksanakan KBM sesuai langkah yang sudah di

rencanakan atau sesuai RPP.

5) Guru peneliti mengevaluasi hasil belajar peserta didik pada

materi pelajaran yang sudah dijelaskan.

c. Tahap pengamatan/ observasi

Pengamatan dilakukan secara cermat atas semua tindakan

yang dilakukan terhadap peserta didik :

1) Guru bersama peneliti mengidentifikasi hambatan-hambatan

dan permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam proses

pembelajaran. pada bagian-bagian yang mereka mengalami

kesulitan.
37

2) Pengamatan terhadap test kemampuan siswa dalam proses

KBM. Apakah sudah memenuhi kriteria kentuntasan belajar

atau belum.

d. Tahap Refleksi/ evaluasi

Pada akhir siklus dilakukan refleksi secara kritis terhadap

pelaksanaan pembelajaran. Mengenai hal-hal yang sudah

dilakukan. Berdasarkan hasil dari kegiatan pada tahapan

tindakan dan observasi yang dianalisis sebagai bahan merefleksi

kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan sebelumnya

sesuai dengan yang diharapkan atau sebaliknya. Oleh sebab itu

permasalahan yang terjadi pada siklus pertama dapat dijadikan

tolok ukur bagi peneliti yang dapat dicari solusinya untuk

pelaksanakan pada siklus selanjutnya.

3. Siklus II

Pelaksanaan alur dari siklus II ini sama dengan pelaksanaan

alur pada siklus I dengan identifikasi masalah pada siklus I dan

penetapan alternatif pemecahan masalah. Sub bahasan yang dibahas

sama dengan tahap siklus I hasil analisis data dari siklus II ini

digunakan sebagai acuan menentukan tingkat ketercapaian

indikator pembelajaran siklus II. Apabila tidak ada peningkatan

minat belajar dan hasil belajar maka siklus tetap dilanjutkan


38

sampai berhasil, tetapi apabila berhasil maka peneliti dan guru

sepakat untuk menghentikan siklus ini.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan selama tiga bulan, dimulai bulan April

sampai dengan Juni 2020.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK N 8 Purworejo beralamat

Trukan, Bajangrejo, Kec. Banyuurip,Kab. Purwore jo

C. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TBSM SMK N 8

Purworejo . Penentuan kelas karena berdasarkan pengamatan peneliti

bahwa hasil belajarnya masih banyak mendapat nilai dibawah KKM.

Oleh karena itu kelas tersebut perlu dilakukan tindakan untuk

meningkatkan hasil belajar.

D. Prosedur Penelitian

`Teknik pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting

dalam penelitian, karena teknik ini merupakan strategi atau cara yang

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan

dalam penelitiannya (Widoyoko. S. Eko Putro, 2015: 33). Tahapan ini

penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian, untuk


39

memperoleh data–data lapangan ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Suatu usaha aktif dari peneliti untuk memperoleh data sekolah

dan daftar hasil belajar kognitif yang berupa nilai ulangan harian

siswa pada mata pelajaran sistem Karburator Sepeda Motor. Serta

mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penelitian yang berupa

foto. Dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar

siswa kelas XI TBSM SMK N 8 Purworejo.

2. Tes

Metode pengumpulan data dengan tes dapat diartikan sebagai

sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan

untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap

aspek tertentu dari tes tersebut. Tes merupakan salah satu alat untuk

melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi

karakteristik suatu objek. Dalam penelitian ini, tes dilakukan di akhir

siklus dengan memberikan soal kepada siswa terkait dengan materi

yang telah diberikan. Hal tersebut untuk mendapatkan data hasil

belajar Sistem Karburator.

E. Teknik Pengumpulan Data

`Teknik pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting

dalam penelitian, karena teknik ini merupakan strategi atau cara yang

digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan


40

dalam penelitiannya (Widoyoko. S. Eko Putro, 2015: 33). Tahapan ini

penelitian dilakukan dengan terjun langsung ke obyek penelitian, untuk

memperoleh data–data lapangan ini peneliti menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Dokumentasi

Suatu usaha aktif dari peneliti untuk memperoleh data sekolah

dan daftar hasil belajar kognitif yang berupa nilai ulangan harian

siswa pada mata pelajaran sistem Karburator Sepeda Motor. Serta

mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penelitian yang berupa

foto. Dokumentasi ini dilakukan untuk memperoleh data hasil belajar

siswa kelas XI TBSM SMK N 8 Purworejo.

2. Tes

Metode pengumpulan data dengan tes dapat diartikan sebagai

sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan

untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap

aspek tertentu dari tes tersebut. Tes merupakan salah satu alat untuk

melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi

karakteristik suatu objek. Dalam penelitian ini, tes dilakukan di akhir

siklus dengan memberikan soal kepada siswa terkait dengan materi

yang telah diberikan. Hal tersebut untuk mendapatkan data hasil

belajar Sistem Karburator.

F. Instrumen Penelitian
41

Arikunto (2010: 192) menyatakan bahwa Instrumen penelitian

merupakan alat bantu pada waktu penelitian menggunakan sesuatu

metode/media yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data

penelitian dengan cara melakukan pengukuran. Oleh karena itu didalam

melakukan pengukuran, peneliti akan memperoleh data yang objektif.

Selain itu dengan menggunakan instrumen dalam pengumpulan

data, maka pekerjaan pengumpulan data menjadi lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, teliti, cermat, lengkap dan sistematis sehingga

mudah dalam proses pengolahannya.

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan

angket dan tes. Tes merupakan Instrumen yang paling tepat untuk

mengumpulkan data penelitian tentang hasil belajar. Instrumen

penelitian berupa soal-soal tes untuk mengukur peningkatan hasil

belajar siswa dengan menggunakan pengembangan media pembelajaran

yang terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Adapun kisi-kisi tes sebagai

berikut:

Tabel 1. Kisi-kisi Soal Sistem karburator


Variabel No Indikator No butir Tipe Soal JM
soal L
Hasil 1 Dasar karburator 1, 2, 3, 10, C1,C4,C1, 6
Belajar 15,17, C2,C4,C3
2 Komponen sistem 4, 9, 12, C3,C4,C1, 7
karburator 14, 16, 18, C4,C3,C3,
20 C3
3 Sistem karburator 5,6,7, C4,C2,C1, 7
42

8,11,13,19 C2,C1,C2,
C4
Total 20

G. Validitas dan Reabilitas Instrumen

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup analisis

data untuk menguji instrumen. Teknik anlisis untuk menguji instrumen

mencakup uji validitas, uji realibilitas, uji daya beda dan uji tingkat

kesukaran.

1. Uji Realibilitas

Suatu Instrumen dikatakan mempunyai nilai realibilitas yang

tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil tetap atau konsisten

dalam mengukur yang hendak diukur. Hasil pengukuran saat ini

menunjukkan kesamaan hasil, yang diberikan pada subyek yang

meskipun dilakukan oleh siswa akan ajek/ konsisten hasilnya, waktu

dan tempat yang berbeda. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji

tingkat realibilitas minat belajar dan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh indeks realibilitas

dihitung dengan rumus Spearman-brown, yaitu:

2r1/21/2
r11 =
(1 + r 1/21/2 )
Keterangan:

r1/21/2 : korelasi antara dua belahan instrumen

r11 : indeks realibilitas Instrumen


43

(Widoyoko. S.Eko Putro, 2016: 261)

2. Daya Pembeda ( discriminating power)

Menurut Eko Putro Widoyoko (2014:180) daya beda adalah

indeks yang menunjukakn tingkat kemampuan soal membedakan

antara peserta tes pandai dangan peserta tes yang kurang pandai.

Tujuan mencari daya beda adalah untuk menentukan apakah

butir soal tersebut memiliki kemampuan membedakan kelompok

dari aspek yang diukur, sesuai perbedaan yang ada pada

kelompok tersebut. Indeks daya beda ini didapat dari selisih

proposi yang menjawab dari masing2- masing kelompok. Indeks

daya beda berkisar antara +1,0 sampai -1,0. Daya beda berarti

semua anggota kelompok atas menjawab benar terhadap butir

soal tersebut, sedangkan kelompok bawah menjawab salah

terhadat butir soal tersebut. Sebaliknya daya beda -1,0 berarti

bahwa semua anggota kelompok atas menjawab salah butir soal

tersebut. Bila daya negative bila daya benar negative maka butir

soal sama sekali tidak bias dipakai sebagai alat ukur prestasi

belajar siswa. Karena itu, butir soal tersebut harus dikeluarkan

dari naskah soal. Makin tinggi daya beda butir soal tersebut, dan

sebaliknya makin rendah daya bedanya, maka butui soal tersebut

dianggap makain tidak baik.

Adapun untuk mengukur daya beda suatu soal menggunakan

rumus sebagai berikut:


44

𝐵𝑎−𝐵𝑏
D=
1/2 𝑁

Keterangan:

D : daya pembeda

Ba : jumlah jawaban benar kelompok atas

Bb: jumlah jawaban kelompok bawah

N : jumlah peserta tes dalam kelompok atas dan bawah

Kriteria yang digunakan untuk menentukan indeks daya beda

dan kualitas butis soal adalah sebagai berikut:

Tabel 2.

Hubungan antara daya beda dengan kualitas butir soal.

Nilai Tingkat Daya Pembeda

0,00 – 0,20 Jelek ( poor )

0,21 – 0,40 Cukup (satisfactory)

0,41 – 0,70 Baik ( good)

0,71- 1,00 Sangat Baik ( excellent)

H. Uji Coba Instrumen

1. Taraf Kesukaran (difficulty level)

Suharsimi Arikunto (2009:207-208), menjelaskan suatu soal

dikatakan baik, jika soal tersebut tidak terlalu mudah atau tidak
45

terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah kurang merangsang siswa

untuk berfikir tingkat tinggi. Sebaliknya soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak mempunyai

semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.

Bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal

disebut indeks kesukaran (difficulty Indeks). Besarnya indeks

kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks

0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya soal

dengan indeks 1,00, menunjukkan bahwa soal itu terlalu mudah.

0,0 1,0
Sukar Mudah

Di dalam evaluasi indeks kesukaran diberi simbol P (P besar)

singkatan dari kata “proporsi”. Persamaan yang digunakan untuk

menentukan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut:

𝐵
𝑃=
𝐽𝑆

P : indeks TK atau taraf kesukaran yang dicari

B : banyaknya siswa yang menjawab soal

itu dengan benar JS : jumlah seluruh

peserta tes

Menurut Ngalim Purwanto (2009:124), taraf kesukaran soal

yang berbentuk pilihan ganda dengan empat pilihan


46

dikategorikan dalam beberapa kriteria, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3
Kriteria Taraf Kesukaran Soal
Indeks TK Kategori soal
TK≤0,24 Sukar
0,24 ≤ TK ≤0,76 Sedang
TK ≥ 0,76 Mudah

I. Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini

adalah teknik kuantitatif. Dalam teknik menganalisis Arikunto

(2013:282) menjelaskan bahwa teknik kuantitatif adalah teknik analisis

data yang berbentuk angka-angka, dan data kualitatif yang dinyatakan

kata-kata atau simbol. Salah satu cara untuk mengolah dan

menganalisis data kuantitatif adalah statistika. Teknik analisis nilai

hasil belajar siswa yang dapat dianalisis secara statistik deskriptif.

Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data

yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah,

mencari presentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah

dibaca, dan mudah diikuti alur berpikirnya (grafik, tabel, dan chart).

Teknik analisis data kuantitatif dalam penelitian ini diperoleh dengan

menggunakan perhitungan Mean (Nilai rata-rata hitung). Analisis hasil

tindakan kuantitatif dilakukan untuk menganalisis yang berupa skor

yang merupakan hasil belajar kemampuan siswa. Rumus ini adalah

sebagai berikut :
47

X
 X
N

Keterangan :

X : nilai rata-rata yang dicari

∑ x : jumlah nilai x

N : jumlah subjek (Nurgiyantoro, 2010 : 219)

Tabel 4. Kriteria Penilaian (Ngalim purwanto, 2013:103)

Tingkat penguasaan Nilai huruf Bobot Predikat

86-100% A 4 Sangat baik

76-85% B 3 Baik

70-75% C 2 Cukup

55-69% D 1 Kurang

<54 TL 0 Kurang sekali

Menghitung persentase rumus sebagai berikut:

R
NP = x 100%
SM
Keterangan :

NP : nilai persen yang dicari

SM : skor mentah
48

R : skor maksimum ideal tes

100% : bilangan tetap

Dari siklus diperoleh skor tiap-tiap siswa, yang kemudian dicari

rata-ratanya dengan membandingkan skor siklus I dan siklus ke II

dengan teknik perhitungan mean. Analisis data kualitatif dalam

penelitian dikumpulkan melalui hasil pengamatan atau, angket,

wawancara, dokumentasi, tes. Analisis dilakukan untuk mengetahui

pengaruh metode pembelajaran yang digunakan.

1. Kriteria keberhasilan

Berdasarkan KKM yang telah diterapkan di SMK N 8

PURWOREJO tahun ajaran 2016/ 2017 yaitu 75, maka penelitian

ini dikatakan berhasil apabila peningkatan minat belajar siswa

dapat dilihat dari hasil angket dengan kriteria keberhasilan rata-

rata persentase ≥70%. Sedangkan hasil belajar siswa sesuai dengan

KKM yang telah ditetapkan sekolah yaitu dengan niali 75. Capaian

target pada siklus pertama 70% dari jumlah siswa tuntas dengan

mendapat ≥ 75 dan pada siklus kedua 80% dari jumlah siswa tuntas

dengan mendapat nilai ≥ 75. Jadi apabila didalam kelas tersebut

hasil yang diperoleh belum mencapai angka tersebut, penelitian

akan terus dilakukan sampai hasil tersebut dicapai


49

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Pada bagian ini akan dibahas kegiatan penelitian tindakan kelas,

peneliti melakukan observasi terlebih dahulu pada lokasi yang akan

dijadikan sebagai tempat penelitian. Lokasi penelitian bertempatkan di

kelas XI TBSM di SMK N 8 Purworejo, hasil wawancara dan diskusi

dengan guru kompetensi keahlian Teknik Bisnis Sepeda Motor

terhadap keberhasilan siswa masih tergolong rendah.

Berdasarkan hasil pengamatan rendahnya keberhasilan belajar

yang dicapai siswa ini ternyata karena masih ada sebagian siswa yang

terlalu menganggap materi pelajaran Sistem Karburator tidak terlalu

penting, sebagian guru masih menggunakan pembelajaran model

ceramah disertai mencatat dibuku tulis terbatasnya media

pembelajaran dan belum terpadunya antara media pembelajaran

konvensional dan modern menjadikan menjadikan rasa kurang

menarik bagi siswa. Oleh karena itu pembelajaran didalam kelas

terkesan monoton dan kadang terasa membosankan. Sebagian siswa

tidak sungguh dalam memperhatikan guru pada saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung didalam kelas, siswa cenderung pasif

komunikasi hanya dari guru maupun tulisan yang terdapat dipapan

tulis. Pada saat aktivitas pembelajaran berlangsung aktivitas yang

49
50

dilakukan siswa hanya mendengar, mencatat. Siswa jarang bertanya

atau mengemukakan pendapat. Hal ini yang mempengaruhi terhadap

minat belajar siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam

kelas. Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian dengan

menggunakan media slide yang nantinya di harapkan akan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam kopetensi sistem

karburator. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 Juni 2020 dengan

subjek penelitian kelas XI TBSM B dengan jumlah responden sebanyak

30 siswa.

Pada penelitian tindakan kelas ini, pembelajaran akan

dilaksanakan 2 siklus pada setiap siklus dilaksanakan 1 kali pertemuan

dengan alokasi waktu 3x 25 Menit denggan menggunakan Google Form

sebagai media ajar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah

tes tertulis yang telah peneliti buat melalui Google Form.

Adapun deskripsi hasil pengambilan data hasil belajar siswa

adalah sebagai berikut:

1. Pra Siklus

Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, peneliti

melakukan tindakan pra siklus terlebih dahulu. Pada penelitian

pra siklus ini peneliti memberikan tes untuk mengetahui

kemampuan awal yang berupa tes tertulis mengerjakan soal

pilihan ganda pada mata pelajaran Sistem karburator kelas XI


51

TBSM B. Berikut ini data perolehan nilai hasil pra siklus dapat

dilihat dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel.5
Pra Siklus

No Nama Nilai Keterangan


1 Abi Alvian Putra Pratama 25 Kurang sekali
2 David Rahmat Romadhon 40 Kurang sekali
3 Dio Wahyu Setyawan 50 Kurang

4 Erlang Rizkian Rafi 30 Kurang sekali

5 Erlangga Bagus Aji 40 Kurang sekali


6 Ero Saputra 25 Kurang sekali
7 Fajar Nugroho 25 Kurang sekali
8 Fajar Satria 50 Kurang sekali
9 Fakhri Wiryawan 70 Cukup
10 Herlambang Prasetyo 35 Kurang sekali
11 Ibnu Irawan 60 Cukup
12 Indah Agustina 65 Kurang
13 Iqbal Galih Prasetyo 50 Kurang sekali
14 Kaka Istyawan audyta 60 Kurang
15 Karisma Duwi Cahyani 55 Cukup
16 Kresnando Suri Ferdiansyah 25 Kurang sekali
17 Luqman Nur Chakim 55 Baik
18 Muhammad Nur Alam 65 Baik
19 Muhammad Nur Iqbal 65 Kurang
20 Muhammad Irvansyah 55 Baik
21 Muhammad Rifqi 35 Kurang sekali
22 Nadira Putri Arinda 55 Kurang
23 Oymashah Alam 55 Kurang
52

24 Pasya Oktaverina 60 Baik


25 Puji Hartono 30 Kurang sekali
26 Ridho Dwi Pangestu 55 Kurang
27 Rindi Sahartanti 50 Kurang
28 Saiful Aziz 45 Kurang
Senklyn Nazra Vanesa
29 40 Kurang sekali
Canaya
30 Suryono 55 Baik
Jumlah 1420
Nilai rata-rata 47,3333
Nilai Tertinggi 70
Nilai Terendah 20

Nilai
80

70

60

50

40

30

20

10

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Gambar.2
Pra Siklus
53

Berdasarkan tabel data yang telah dipaparkan diatas

merupakan hasil test tertulis pra siklus yang dapat kita lihat

bahwa nilai rata-rata siswa sebesar 47,33 dalam katagori Kurang

sekali, sementara itu jumlah siswa yang belum mencapai KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimum) sebanyak 33 siswa, sedangkan

siswa yang telah memenuhi KKM hanya sebanyak 0 anak dengan

persentase ketuntasan (0%) dari 33 jumlah siswa. Hasil

pengamatan awal sebelum dilakukan penelitian menjadi acauan

bagi peneliti untuk menerapkan media pembelajaran dalam

kegiatan belajar mengajar didalam kelas dengan

mengkombinasikan model/metode pembelajaran yang sudah ada.

Oleh karena itu diharapkan dapat menjadi solusi bagi rendahnya

hasil belajar dalam tingkat pencapaian siswa dalam mata

pelajaran sistem karburator. Media pembelajaran berbasis slide

merupakan salah satu media yang sering kali digunakan

pendidik/guru dalam proses kegiatan belajar mengajar yang

sering kali diterapkan dalam meningkatkan hasil belajar

1. Siklus 1

a. Perencanaan

Dalam hal perencanaan peneliti melakukan hal-hal berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan materi pelajaran sistem karburator.


54

2) Mengidentifikasi hasil belajar pra test yang masih

tergolong kurang maksimal. Agar dalam

mengupayakan tindakan dalam pembelajaran yang

akan dilaksanakan dapat diterima baik oleh siswa.

3) Mempersiapkan sarana dan prasarana media

pembelajaran yang akan digunakan dalam

pembelajaran sistem karburator.

4) Mempersiapkan buku-buku maupun buku pedoman

dan modul bahasan materi karburator.

5) Menyusun dan membuat materi yan akan diupload di

Google Forn.

6) Menyusun dan mempersiapkan kisi-kisi soal evaluasi

beserta kunci jawaban pada Google Forn.

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan pada pembelajaran siklus pertama

dilaksanakan pada hari rabu tanggal 20 Juli 2020 pada jam

ke 1 sampai jam ke 3. Prosedur pelaksanaannya dilakukan

sesuai dengan tahap-tahap rencana pembelajaran. Dimulai

dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang

ditandai dengan evaluasi pembelajaran dengan

menggunakan instrumen yang telah disediaan untuk

mengetahui hasil dari pembelajaran. Hasilnya dianalisis

untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses


55

pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa. Pada

kegiatan inti peneliti melakukan kegiatan berikut :

1) Peneliti menyampaikan bahwa materi pelajaran

sistem karburator sangatlah penting dan memiliki

manfaat yang besar bagi peningkatan psikomotorik

siswa.

2) Peneliti memberikan sedikit gambaran terkait dengan

mata pelajaran sistem karburator.

3) Peneliti membagi materi kepada seluruh siswa sebagai

bahan acuan dan bahan belajar siswa ketika pelajaran

berlangsung melelui Google Form.

4) Peneliti mempersilakan peserta didik untuk membaca

dan memahami materi yang telah di upload di Google

Form.

5) Peneliti memberikan arahan kepada siswa untuk

mencatat hal-hal yang dianggap penting dibuku tulis

masing-masing siswa.

6) Pada proses kegiatan peneliti melakukan refleksi

pemahaman siswa dengan metode tanya jawab kepada

siswa. Dengan mempersilahkan peserta didik untuk

bertanya mengenai materi yang belum dimengerti.

7) Peneliti menyimpulkan hasil pembahasan pada materi

sistem karburator dan peneliti menyampaikan kegiatan


56

pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan

berikutnya.

8) Peneliti memberikan instruksi untuk mengerjakan

soal-soal evaluasi pada link

http://form.gle/q6g4J4uRnNAfhx1A6 untuk

mengetahui hasil belajar pada siklus I.

c. Pengumpulan data I

Berikut perolehan data hasil belajar pada siklus I :

Tabel.6
Hasil Belajar Siklus I

No Nama Nilai Keterangan


Kurang
1 25
Adhi setiyo sekali
Kurang
2 40
Adi wahyono sekali
3 Adita Rahayu Putri 50 Kurang
Kurang
4 30
Agus Widodo sekali
Kurang
5 40
Ahmad Zaky Mahtub sekali
Kurang
6 20
Angga nur r sekali
Kurang
7 25
Anggit bagus cahyanto sekali
Kurang
8 50
Anjar Susilo sekali
9 Aqmal Fauzan 70 Cukup
Arwinadia Twee Revananda Kurang
10 35
Yasin Syah Putra sekali
11 Bagus Dwi Bramantya 70 Cukup
12 Banu Pambudi Pangestu 65 Kurang
57

Kurang
13 50
Bimo Sapto Nugroho sekali
14 Candra Bagus Setiawan 60 Kurang
15 Dhinar Wahyu Dwijayanto 70 Cukup
Kurang
16 25
Habib imam Prakoso sekali
17 Herlambang Ihsan Aksandi 75 Baik
18 Indra Saputra 85 Baik
19 Muhamad Fatkhul Kirom 65 Kurang
20 Muhammad Ilyas Anwari 75 Baik
Kurang
21 35
Muhammad Johan Syafi'i sekali
Muhammad Reynaldi
22 65 Kurang
Ardiansyah
23 Munasir ali 65 Kurang
24 Nanda Dias Pramudya 70 Baik
Kurang
25 30
Nur Eko Prihananto sekali
26 Nurri Ridho Restu Pratama 60 Kurang
27 Picho Muhammad Mawardi 60 Kurang
28 Rikyyuniansyah 60 Kurang
Kurang
29 50
Rizka Eriyani sekali
30 Rizki nur hamzah 75 Baik
Jumlah 1595
Nilai rata-rata 53,16666667
Median 60
Nilai Tertinggi 85
Nilai Terendah 20
58

Hasil Belajar Siklus I


90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Gambar.3
Hasil Belajar Siklus I

Berdasarkan hasil pengamatan hasil belajar siswa

yang dilakukan pada siklus pertama mengguakan buku

sebagai media atau sumber belajar dan metode cramah

sebagai metode penyampaian materi pembelajaran

menunjukkan bahwa pada siklus pertama hasil belajar

siswa terlihat masih rendah. Hal tersebut ditunjukkan

dengan sikap siswa yang belum serius dalam mengikuti

proses belajar mengajar,. Dari hasil evaluasi hasil belajar

siswa pada siklus pertama menunjukkan belum optimal

dengan Nilai rata-rata 53,17 nilai tertinggi 85 dan nilai

terendah 20 dengan kriteria sebanyak 13 peserta didik

mendapatkan nilai dalam kategori kurang sekali, 9 peserta

didik mendapatkan nilai dalam kategori kurang 3 peserta

didik mendapatkan nilai dalam kategori cukup dan 5


59

peserta didik mendapatkan nilai dalam kategori baik. Dari

data diatas maka peserta yang di nyatakan melebihi KKM

adalah 4 siswa.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi selama

pelaksanaan siklus I, ada beberapa hal penting yang perlu

diperhatikan dan diperbaiki untuk rencana tindakan pada

siklus II. Pada siklus I tidak semua siswa aktif dalam

pembelajaran online, dan belum maksimalnya

pembelajaran itu sendiri dengan hasil belajar masih banyak

siswa yang mendapat nilai dibawah KKM, sehingga butuh

penyesuaian bagi siswa agar dapat merangsang berpikiran

aktif, kritis dan berprestasi, dengan harapan siswa mampu

menerima dan menguasahi materi pelajaran dengan baik

dan nilai yang diperoleh siswa dapat meningkat. Oleh

karena itu peneliti merencanakan tindakan perbaikan

dalam siklus II sesuai dengan refleksi. Rencana tindakan

yang akan dilakukan sebagai berikut:

1) Peneliti menggunakan media pembelajaran berbasis

slide sistem karburator.

2) Memberikan dorongan motivasi yang kuat kepada

siswa dari pendidik (peneliti) agar KBM berjalan aktif.


60

3) Peneliti lebih mengedapankan siswa agar dapat

memberikan gagasanya terkait dengan materi yang

disampaikan menggunakan media slide agar mudah

dipahami siswa.

2. Siklus II

Pada siklus II terdiri atas tahap perencanaan tindakan,

pengamatan dan refleksi.

a. Perencanaan

Dalam hal perencanaan peneliti melakukan hal-hal berikut:

1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

dengan materi sistem karburator dengan metode dan

media pembelajaran berbasis slide.

2) Mempersiapkan sarana dan prasarana dan media

pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

sistem karburator.

3) Menyusun dan mempersiapkan lembar instrumen

evaluasi hasil belajar siswa pada Google Form.

b. Pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan pada pembelajaran siklus II

dilaksanakan pada hari rabu tanggal 27 Juli 2020 pada jam

ke 1 sampai jam ke 3. Prosedur pelaksanaannya dilakukan

sesuai dengan tahap-tahap rencana pembelajaran. Dimulai

dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir yang


61

ditandai dengan evaluasi pembelajaran dengan

menggunakan instrumen yang telah disediaan untuk

mengetahui hasil dari pembelajaran. Hasilnya dianalisis

untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses

pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa. Pada

kegiatan inti peneliti melakukan kegiatan berikut :

1) Peneliti menyampaikan bahwa materi pelajaran

sistem karburator sangatlah penting dan memiliki

manfaat yang besar bagi peningkatan psikomotorik

siswa.

2) Peneliti membagi materi yang berbentuk media

pembelajaran berbasis slide ke seluruh siswa sebagai

bahan acuan dan bahan belajar siswa ketika pelajaran

berlangsung melelui Google Form.

3) Peneliti mempersilakan peserta didik untuk membaca

dan memahami materi yang telah di upload di Google

Form.

4) Peneliti memberikan arahan kepada siswa untuk

mencatat hal-hal yang dianggap penting dibuku tulis

masing-masing siswa.

5) Pada proses kegiatan peneliti melakukan refleksi

pemahaman siswa dengan metode tanya jawab kepada


62

siswa. Dengan mempersilahkan peserta didik untuk

bertanya mengenai materi yang belum dimengerti.

6) Peneliti menyimpulkan hasil pembahasan pada materi

sistem karburator dan peneliti menyampaikan

kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada

pertemuan berikutnya.

7) Peneliti memberikan instruksi untuk mengerjakan soal-soal

evaluasi pada link http://form.gle/KApUN24Z4E1ueGsi7

untuk mengetahui hasil belajar pada siklus I.

c. Pengambilan data siklus II

Tabel.7
Hasil Belajar Siklus II
No Nama Nilai Keterangan
1 Adhi setiyo 40 Kurang sekali
2 Adi wahyono 75 Baik
3 Adita Rahayu Putri 65 Cukup
4 Agus Widodo 50 Kurang
5 Ahmad Zaky Mahtub 75 Baik
6 Angga nur r 40 Kurang
7 Anggit bagus cahyanto 80 Baik
8 Anjar Susilo 45 Kurang sekali
9 Aqmal Fauzan 85 Baik
Arwinadia Twee
10 60 Kurang
R.Y.S.P
11 Bagus Dwi Bramantya 80 Baik
Banu Pambudi
12 85 Baik
Pangestu
13 Bimo Sapto Nugroho 55 Kurang
Candra Bagus
14 50 Kurang
Setiawan
Dhinar Wahyu
15 85 Baik
Dwijayanto
63

16 Habib imam Prakoso 55 Kurang


Herlambang Ihsan
17 30 Kurang sekali
Aksandi
18 Indra Saputra 90 Baik
Muhamad Fatkhul
19 45 Kurang sekali
Kirom
Muhammad Ilyas
20 85 Baik
Anwari
Muhammad Johan
21 85 Baik
Syafi'i
Muhammad Reynaldi
22 55 Kurang sekali
Ardiansyah
23 Munasir ali 90 Baik
24 Nanda Dias Pramudya 65 Baik
25 Nur Eko Prihananto 75 Baik
Nurri Ridho Restu
26 85 Baik
Pratama
Picho Muhammad
27 70 Baik
Mawardi
28 Rikyyuniansyah 90 Baik
29 Rizka Eriyani 85 Baik
30 Rizki nur hamzah 80 Baik
Jumlah 2055
Nilai rata-rata 68,5
Median 75
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 30

Hasil Belajar Siklus II


100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112131415161718192021222324252627282930
64

Gambar.4
Hasil Belajar Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan hasil belajar siswa yang

dilakukan pada siklus II mengguakan media berbasis slide

sebagai media penyampaian materi pembelajaran menunjukkan

bahwa pada siklus II hasil belajar siswa terlihat meningkat. Hal

tersebut ditunjukkan dengan sikap siswa yang lebih serius dalam

mengikuti proses belajar mengajar, Dari hasil evaluasi hasil

belajar siswa pada siklus II menunjukkan sudah optimal dengan

Nilai rata-rata 68,5 nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 30 dengan

kriteria sebanyak 5 peserta didik mendapatkan nilai dalam

kategori kurang sekali, 6 peserta didik mendapatkan nilai dalam

kategori kurang 1 peserta didik mendapatkan nilai dalam

kategori cukup dan 18 peserta didik mendapatkan nilai dalam

kategori baik. Dari data diatas maka peserta yang di nyatakan

melebihi KKM adalah 18 siswa.

d. Refleksi

Berdasarkan deskripsi diatas, maka pada tindakan siklus II

dapat disimpulkan sebagai berikut. Siswa lebih dapat memahami

materi dalam pembelajaran sistem karburator terbukti dengan

perolehan nilai rata-rata siswa pada siklus II mencapai 68,5.

Berdasarkan refleksi pada siklus II, diketahui bahwa hipotesis

meningkatkan hasil belajar dengan media berbasis slide sistem

karurator. Sudah tercapai dengan target yang sudah ditentukan


65

hasil belajar mengalami peningkatan dalam setiap siklus. Oleh

karena itu peneliti tidak melanjutkan penelitian pada siklus

berikutnya.

B. Analisis Data

1. Analisis Hasil Belajar

Penelitian ini berupa deskriptif pelaksanaan tindakan yang

dilakukan selama 2 siklus. Tindakan yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan media

pembelajaran berbasis slide. Dalam penelitian ini setelah

menggunakan media pembelajaran berbasis slide tersebut, minat

dan hasil belajar siswa dalam memehami mata pelajaran sistem

karburator mengalami peningkatan.

Data peningkatan hasil belajar pada tindakan siklus I,

Siklus II disajikan dalam bentuk tabel berikut:

Tabel.8
Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Hasil Belajar
Siklus I Siklus II
53,17 68,5
66

Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

100
68.5
53.17
50
Series1

0
1 2

Gambar.5
Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

Dari tabel diatas siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar

53,17 dan siklus II mendapatkan nilai rata-rata sebesar 68,5

terdapat peningkatan yang cukup siginifikan yaitu sebesar

15,33%. Dari peningkatan hasil belajar tersebut dapat disimpulan

bahwa media berbasis slide dapat digunakan dengan baik dalam

meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam materi sistem

karburator.

2. Taraf Kesukaran

Menurut Croker dan Algina (1986: 311) dalam Purwanto

(2013; 99) tingkat kesukaran (difficulty index) atau singkatan TK

dapat didefinisikan sebagai proporsi siswa peserta tes yang

menjawab benar.Definisi itu dapat dinyatakan dengan sebuah


67

rumus dimana TK adalah jumlah peserta yang menjawab benar

dibagi dengan jumlah peserta. Berikut data hasil analisis taraf

kesukaran menggunakan ANATESV4 :

TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 30
Butir Soal= 20

Gambar.6
Taraf Kesukaran

3. Daya Beda

Daya beda (discriminating power) atau kata singkat DB

adalah kemampuan tinggi dan rendah. Menurut Anastasi dan

Urbina (1997: 179) dalam Purwanto (2013: 102) DB berhubungan

dengan derajat kemampuan butir membedakan dengan baik


68

perilaku pengambil tes dalam tes yang dikembangkan. Berikut

data hasil analisis daya beda menggunakan ANATESV4 : :

Gambar.7
Daya Beda

4. Validitas dan Reliabilitas Hasil Belajar

Pada penelitian ini semua hasil belajar diambil dari hasil tes

belajar yang berjumlah 20 butir soal pilihan ganda yang diujikan

pada kelas XI TBSM. Sebelum melakukan pengambilan data

siswa terlebih dahulu diberikan materi sistem karburator dengan

metode konvensional atau metode ceramah dan media penelitian

si peneliti yaitu media berbasis slide. Hal ini digunakan untuk

melihat sejauh mana peninkatan hasil belajas siswa pada materi

sistem karburator apabila penyampaian materi di sampaikan

dengan media berbasis slide. Pada pengambilan data ini


69

menggunakan dua tahap atau dua siklus. Pada siklus I hasil yang

didapat rata-rata hanya 53,17 saja. Untuk lebih menguatkan data

berikut akan dijelaskan pada tabel berikut :

Gambar.8
Validitas dan Reliabilitas Hasil Belajar Siklus I
Pada siklus II rata-rata yang didapat mencapai 68,5 sesuai

dengan apa yang diharapkan. Melihat hasil dari kedua siklus tadi

kita sudah bisa melihat bagaimana perbandingan peningkatan

hasil belajar siswa dengan adanya menggunakan media berbasis

slide sebagai media dalam penyampaian materi dalam proses


70

pembelajaran dikelas. Berikut tabel hasil validitas dan reliabilitas

minat belajar siklus II dengan menggunakan media berbasis slide

sebagai media penyampaian pembelajaran :

Gambar.9
Validitas dan Reliabilitas Hasil Belajar Siklus II
71

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil pembelajaran dikelas menggunakan media berbasis

slide sebagai media dalam menyampaikan materi sistem

karburator terdapat beberapa keuntungan atau kelebihan

diantara lain :

a. Bertambahnya minat belajar peserta didik pada saat

pembelajaraan kususnya pada materi sistem karburator

dengan menggunakan media berbasis slide di karenakan

dengan media tersebut peserta didik dapat melihat dengan

jelas materi yang ditampilkan dan dapat juga melihat

tayangan gambar atau video yang sesuai dengan nyatanya.

b. Siswa lebih memperhatikan pada sat proses pembelajaran

dikarenakan terdapat media yang digunakan menarik.

c. Meningkatnya pemahaman siswa terhadap materi sistem

karburator yang di sampaikan dengan bukti peningkatan

hasil belajar yang diperoleh.


72

2. Dari hasil evaluasi hasil belajar siswa pada siklus pertama

menunjukkan belum optimal dengan Nilai rata-rata 53,17 nilai

tertinggi 85 dan nilai terendah 20 dengan kriteria sebanyak 13

peserta didik mendapatkan nilai dalam kategori kurang sekali, 9

peserta didik mendapatkan nilai dalam kategori kurang 3 peserta

didik mendapatkan nilai dalam kategori cukup dan 5 peserta

didik mendapatkan nilai dalam kategori baik. Dari data diatas

maka peserta yang di nyatakan melebihi KKM adalah 4 siswa.

3. Dari hasil evaluasi hasil belajar siswa pada siklus II menunjukkan

sudah optimal dengan Nilai rata-rata 68,5 nilai tertinggi 90 dan

nilai terendah 30 dengan kriteria sebanyak 5 peserta didik

mendapatkan nilai dalam kategori kurang sekali, 6 peserta didik

mendapatkan nilai dalam kategori kurang 1 peserta didik

mendapatkan nilai dalam kategori cukup dan 18 peserta didik

mendapatkan nilai dalam kategori baik. Dari data diatas maka

peserta yang di nyatakan melebihi KKM adalah 18 siswa.

4. Dari tabel diatas siklus I memperoleh nilai rata-rata sebesar 53,17

dan siklus II mendapatkan nilai rata-rata sebesar 68,5 terdapat

peningkatan yang cukup siginifikan yaitu sebesar 15,33. Dari

peningkatan hasil belajar tersebut dapat disimpulan bahwa media

berbasis slide dapat digunakan dengan baik dalam meningkatkan

hasil belajar siswa khususnya dalam materi sistem karburator.

B. Implikasi
73

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat dikemukakan

implikasi sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

a. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat

berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Untuk materi

sistem karburator, terdapat peningkatan hasil belajar

setelah menggunakan media berbasis slide dalam

penyampaian materi di kelas.

b. Setelah menggun sebagai metode pembelajarankan media

berbasis slide, siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Proses pembelajaran pun tidak bersifat monoton sehingga

memudahkan siswa dalam memahami materi yang

disampaikan.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini digunakan sebagai masukan untuk guru

dan calon guru. Media pembelajaran merupakan satu komponen

dalam pembelajaran yang tidak kalah penting. Dengan pemilihan

media pembelajaran yang tepat maka akan lebih menunjang

kesuksesan suatu pembelajaran itu sendiri.

C. Saran

Agar suatu kegiatan pembelajaran dapat mencapai keberasilan

sesuai yang diinginkan, maka ada beberapa saran yang terkait dengan

media pembelajaran antara lain :


74

1. Bagi Guru

Guru sebaiknya menggunakan media pembelajaran yang

bervariatif, kreatif dan inovatif seperti media slide yang pada saat

ini banyak digunakan dalam pjaran dikelas dikarenakan proses

pembuatannya yang mudah dan simpel disamping itu juga

tidskmembutukan tenaga yang besar, didukung dengan

pemakaian media pembelajaran yang sudah dikembangkan

sehingga akan meningkatkan minat, motivasi, pemahaman dan

hasil belajar siswa.

2. Bagi Sekolah

Pihak sekolah sebaiknya menyediakan atau membuat media

pembelajaran di semua kompetensi lain pada semua mapel

kompetensi kejuruan yan sesuai dan tepat sehingga pembelajaran

dapat menuai hasil yang diinginkan, serta melengkapi sarana dan

prasarana yang dibutuhkan guna menunjang media

pembelajaran tersebut.
75

DAFTAR PUSTAKA

Agussuprijono.2010. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Media

AH Sanaky, H. (2013). Media Pembelajaran Interaktif-Inovatif.Yogyakarta:


Kaukaban Dipantara
Ahmadi, Abu dan Supriyono,Widodo. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Anang saputro(2018) Pengaruh penggunaan media power point terhadap
hasil belajar tematik kelas IV sd negri Surabaya Bandar lampung

Arikunto, S.2013. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


PT Asdi Maasatya
Arikunto, Suharsimi. 2011. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik
Edisi Revisi VII. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri, 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT
Rineka Cipta
.Deni irawan (2013) Keefektifan media slide presentasi terhadap minat dan
hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi bangun
datar di kelas 3 sekolah dasar negri 06 tegal sari kabupaten pamalang

E. Mulyasa.2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda


Karya
Ismail. (2014). Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana

Maria Resti Andriani, W. (2016). Pengembangan Media Pembelajaran


PowerPoint Interaktif Melalui Pendekatan Saintifik Untuk
Pembelajaran Tematik Inegeratif Siswa Kelas 2 SDN Bergas Kidul 03
Kabupaten Semarang. Scolaria, 144

Nikah umusaddah(2013) Efektifitas media slide show animasi dalam


pembelajaran bahasa jepang.
76

Pringgawidagda, Suwarna. (2002). Strategi Penguasaan Berbahasa.


Yogyakarta: Adicita Karya Nusa

Raysid, Harun dan Mansyur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV


Wacana Prima

Safaat, Nazaruddin h. 2012 “Pemograman Aplikasi Mobile Smartpone dan


Tablet PC berbasis android, Cetakan Pertama, Edisi Revisi, Penerbit
Informatika Bandung. Bandung
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Prenada : Jakarta
Slameto (2010). Belajar dan Fakto-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta:
PT Rineka Cipta.
Sudjana,Nana. 2009. Penilaian Hasil dan Proses Hasil Belajar Mengajar.
Suardi,M. (2015).Belajar&Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish

.
77

LAMPIRAN
78

Lampiran 1

KODE PMSM-1

SMK NEGERI 8 RENCANA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN (RPP)
PURWOREJO

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 8 PURWOREJO


Mata Pelajaran : PEMELIHARAAN MESIN SEPEDA
MOTOR
Kelas / semester : XI / 1
Pertemuan : 1, 2, dan 3
Alokasi Waktu : 3 TM ( 12 x 45 menit) ; 3 Praktik ( 12 x 45
menit )

A. Kompetensi Inti
KI-3 (Pengetahuan) : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan
mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Motor pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan
potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan
internasional.
KI-4 (Keterampilan) : - Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan
alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Teknik dan Bisnis Sepeda Motor . Menampilkan kinerja
di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang
terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
- Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
79

menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,


kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
- Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan,
meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.5 Memahami prinsip kerja sistem bahan bakar bensin karburator
Indikator :
3.5.1. Menerangkan sistim bahan bakar bensin konvensional/karburator.
3.5.2. Menerapkan prosedur perbaikan komponen sistim bahan bakar
bensin konvensional /karburator.
3.5.3. Mendiagnosis sebuah kerusakan sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator

4.5 Merawat secara berkala pada sistem bahan bakar bensin


karburator
Indikator :
4.5.1. Mendemontrasikan perbaikan pada komponen sistim bahan bakar
bensin konvensional /karburator
4.5.2. Memeriksa hasil perbaikan komponen sistim bahan bakar bensin
konvensional /karburator.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat :
a) Menjelaskan aliran bahan bakar dan fungsi komponen pada sistim bahan
bakar bensin konvensional/karburator sesuai buku informasi pada Training
Manual Teknik Sepeda Motor I.
80

b) Menjelaskan prinsip dasar kerja karburator sesuai buku informasi pada


Training Manual Teknik Sepeda Motor I dengan santun.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat
menjelaskan cara melakukan pemeriksaan, perbaikan dan penyetelan
komponen utama dan sistim pada karburator,yaitu :
a) Sistem pelampung

b) Sistem stasioner

c) Sistem percepatan (akselerasi)


d) Sistem kecepatan penuh (top speed)
e) Sistem start dingin (chooke)
3. Setelah berdiskusi, menggali informasi dan observasi, peserta didik akan
dapat Mendiagnosis sebuah kerusakan sistem bahan bakar bensin
konvensional/karburator dengan percaya diri.
4. Disediakan peralatan tune up set dan unit sepeda motor, peserta didik akan
dapat mendemonstrasikan perbaikan pada komponen sistem bahan bakar
konvensional berdasarkan tugas sesuai prosedur dengan penuh percaya diri.
5. Disediakan peralatan tune up set dan unit sepeda motor, peserta didik akan
dapat memeriksa hasil perbaikan sesuai prosedur pada service manual
dengan penuh percaya diri.

D. Materi Pembelajaran
Pembelajaran ini terkait dengan kajian tentang pemeliharaan sistem
bahan bakar bensin, materi pembelajarannya secara rinci adalah:
1. Konsep sistim bahan bakar bensin konvensional/karburator.
2. Prosedur perawatan dan perbaikan komponen sistim bahan bakar bensin
konvensional/ karburator
3. Alur sebuah kerusakan sistem bahan bakar bensin konvensional/karburator
4. Perawatan dan perbaikan pada komponen sistim bahan bakar bensin
konvensional/karburator
Materi pembelajaran ini secara garis besar terdapat pada modul
pemeliharaan system bahan bakar bensin karburator (terlampir).

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


81

1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Demontrasi, Praktek dan
Penugasan
3. Model : Problem Based Learning.
4.

F. Alat dan Media Pembelajaran


1. Unit Sepeda Motor
2. Toolset dan Tune up Tester
3. LCD Proyektor.

G. Sumber Belajar
1. Jama, Julius., et.al. 2008, Teknik Sepeda Motor Jilid 1 untuk SMK,
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional, BSE : Jakarta
2. PT Astra International. Manual Book Service.Honda Sales Operation,
Technical Service Division. Jakarta-Indonesia.
3. Mohammad. 2015. Training Manual Teknik Sepeda Motor I, PT. Ilham
Sejahtera Persada : Bogor.

H. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 ( 8 x 45 menit )

LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan waktu
Peserta didik Guru
Pendahuluan  Peserta didik menjawab  Memberi Salam 25
salam  Guru memeriksa kesiapan menit
 Bila belum rapi peserta tempat pembelajaran
didik membenahi (kebersihan dan kenyamanan)
 Berdoa  Berdoa
 Menyanyikan Lagu  Menyanyikan Lagu Indonesia
Indonesia Raya Raya (Keteladanan)
 Mengamati dan  Menyampaikan penjelasan
82

mencermati mengikuti materi garis besar dan tujuan


penjelasan guru pembelajaran dan penilaian
 Peserta didik membagi yang akan dilaksanakan
kelompok sesuai dengan  Membagi kelompok serta
arahan guru serta menjelaskan teknik
memperhatikan pelaksanaan pembelajaran
penjelasan teknik kelompok
pelaksanaan
pembelajaran kelompok.
Inti Stimulation (90 menit)  Guru meminta peserta didik 315
Peserta didik mengamati untuk melihat, dan menit
dan/atau membaca informasi mencermati alur proses aliran ( 7 JP )
tentang pengertian sistim dan konsumsi pada sistim
bahan bakar bensin bahan bakar bensin
konvensional / karburator konvensional/karburator
melalui bahan tayangan
(sebagai stimulan)
 Guru memberikan
kesempatan melalui
penugasan pada siswa untuk
melakukan literasi materi
sistim bahan bakar bensin
konvensional/karburator
dalam kerja kelompok.
 Guru memberi kesempatan
peserta didik menanyakan
bila ada yang belum
dipahami, dengan mefasilitasi
diskusi materi sistim bahan
bakar bensin
konvensional/karburator,
Identifikasi masalah (45 dengan batasan waktu
menit) tertentu.
1. Peserta didik mengiden-
tifikasi masalah –
masalah melalui contoh  Guru menugaskan peserta
yang didemonstrasikan didik untuk mengidentifikasi
oleh guru mengenai masalah utama apa yang
sistim bahan bakar muncul dalam perawatan
bensin konvensional sistim bahan bakar bensin
/karburator. konvensional/karburator.
2. Peserta didik membaca  Guru menginformasikan agar
buku panduan dan peserta didik mulai
observasi komponen mengumpulkan informasi dan
sistim bahan bakar memberikan penjelasan
bensin konvensional kepada peserta didik yang
/karburator untuk bertanya, baik secara individu
mendapat kan informasi maupun kelompok
yang tepat.
 Guru mengamati aktifitas
83

3. Berdasarkan hasil diskusi dan mengendalikan


membaca buku dan situasi bila dipandang perlu,
observasi komponen serta melaksanakan
sistim bahan bakar penilaian sikap
bensin konvensional
/karburator diskusi
peserta didik
merumuskan hal-hal
apa saja yang harus
diperhatikan dalam
proses kerjanya.

Mengumpulkan data (45  Guru meminta peserta didik


menit) untuk menentukan prosedur
1. Peserta didik penggunaan peralatan dan
mengidentifikasi fungsi kelengkapan pada sistim
dan presedur penggunaan bahan bakar bensin
peralatan dan konvensional /karburator
kelengkapan sistim bahan
bakar bensin
konvensional /karburator.  Guru meminta peserta didik
2. Peserta didik untuk mencoba menggunakan
mendiskusikan untuk peralatan dan kelengkapan
menentukan prosedur serta prosedur pemeliharaan
penggunaan peralatan sistim bahan bakar bensin
dan kelengkapan sistim konvensional /karburator
bahan bakar bensin sebagai pembuktian rumusan
konvensional /karburator. masalah/hipotesis.
3. Peserta didik
menyampaikan pada
kelompok lain dan
menanggapinya berkaitan
prosedur penggunaan
peralatan dan
kelengkapan sistim bahan
bakar bensin
konvensional /karburator.  Guru meminta masing-masing
kelompok secara begantian
Mengolah data (45 meenit) mempresentasikan hasil
Peserta didik mencoba diskusinya di depan kelas
mengeksplorasi pengetahuan
konseptualnya, melatih
keterampilan berfikir logis
dan aplikatif membuat
gambar sesuai dengan aturan
seperti contoh sebagai  Bila terjadi kesalahan dalam
pembuktian rumusan presentasi guru mencatat dan
masalah/hipotesis setelah selesai diskusi
menyampaikan kepada
84

peserta didik lain agar


Mengasosiasi (30 menit) ditemukan penyelesaiannya,
Peserta didik mengecek bila tidak ada yang bias, guru
kebenaran atau keabsahan membetulkan pada saat guru
hasil pengolahan data, memberikan penguatan.
mencari sumber yang
relevan baik dari buku atau  Guru memberikan penguatan
media, mengasosiasikannya dengan memberikan ulasan
menjadi suatu kesimpulan singkat membetulkan yang
salah dan memberikan
apresiasi bagi kelompok yang
Mengkomunikasikan (60 berhasil
menit)
Mempresentasikan hasil
konseptualisasi tentang
identifikasi komponen sistim
bahan bakar bensin
konvensional /karburator.

Penutup  Salah satu atau lebih  Guru mengarahkan peserta 20


peserta didik didik untuk membuat menit
menyimpulkan materi kesimpulan
 Peserta didik  Guru mengakhiri kegiatan
memperhatikan dengan pembelajaran dengan
cermat untuk mempelajari memberikan pesan untuk
materi lebih lanjut. mempelajari materi
 Berdo’a bersama berikutnya.
 Memimpin Do’a penutup

Pertemuan 2 ( 8 x 45 menit )

LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan waktu
Peserta didik Guru
Pendahuluan  Peserta didik menjawab  Memberi Salam 25
salam  Guru memeriksa kesiapan menit
 Bila belum rapi peserta tempat pembelajaran
didik membenahi (kebersihan dan kenyamanan)
 Berdoa  Berdoa
 Menyanyikan Lagu  Menyanyikan Lagu Indonesia
Indonesia Raya Raya (Keteladanan)
 Mengamati dan  Menyampaikan penjelasan
mencermati mengikuti materi garis besar dan tujuan
penjelasan guru pembelajaran dan penilaian
 Peserta didik membagi yang akan dilaksanakan
kelompok sesuai dengan  Membagi kelompok serta
arahan guru serta menjelaskan teknik
memperhatikan pelaksanaan pembelajaran
85

penjelasan teknik kelompok


pelaksanaan
pembelajaran kelompok.
Inti Stimulation (90 menit)  Guru meminta peserta didik 315
Peserta didik mengamati untuk melihat, dan menit
dan/atau membaca informasi mencermati alur proses aliran ( 7 JP )
tentang pengertian sistim dan konsumsi pada sistim
bahan bakar bensin bahan bakar bensin
konvensional / karburator konvensional/karburator
melalui bahan tayangan
(sebagai stimulan)
 Guru memberikan
kesempatan melalui
penugasan pada siswa untuk
melakukan literasi materi
sistim bahan bakar bensin
konvensional/karburator
dalam kerja kelompok.
 Guru memberi kesempatan
peserta didik menanyakan
bila ada yang belum
dipahami, dengan mefasilitasi
diskusi mate ri sistim bahan
bakar bensin
konvensional/karburator,
Identifikasi masalah (45 dengan batasan waktu
menit) tertentu.
1. Peserta didik mengiden-
tifikasi masalah –
masalah melalui contoh  Guru menugaskan peserta
yang didemonstrasikan didik untuk mengidentifikasi
oleh guru mengenai masalah utama apa yang
sistim bahan bakar muncul dalam memilih
bensin konvensional peralatan dan kelengkapan
/karburator. gambar teknik.
2. Peserta didik membaca
buku panduan dan  Guru menginformasikan agar
observasi komponen peserta didik mulai
sistim bahan bakar mengumpulkan informasi dan
bensin konvensional memberikan penjelasan
/karburator untuk kepada peserta didik yang
mendapat kan informasi bertanya, baik secara individu
yang tepat. maupun kelompok
3. Berdasarkan hasil  Guru mengamati aktifitas
membaca buku dan diskusi dan mengendalikan
observasi komponen situasi bila dipandang perlu,
sistim bahan bakar serta melaksanakan
bensin konvensional penilaian sikap
/karburator diskusi
86

peserta didik
merumuskan hal-hal
apa saja yang harus
diperhatikan dalam
proses kerjanya.

Mengumpulkan data (45  Guru meminta peserta didik


menit) untuk menentukan prosedur
1. Peserta didik penggunaan peralatan dan
mengidentifikasi fungsi kelengkapan pada sistim
dan presedur bahan bakar bensin
penggunaan peralatan konvensional /karburator
dan kelengkapan sistim
bahan bakar bensin
konvensional  Guru meminta peserta didik
/karburator. untuk mencoba menggunakan
2. Peserta didik peralatan dan kelengkapan
mendiskusikan untuk serta prosedur pemeliharaan
menentukan prosedur sistim bahan bakar bensin
penggunaan peralatan konvensional /karburator
dan kelengkapan sistim sebagai pembuktian rumusan
bahan bakar bensin masalah/hipotesis.
konvensional /karburator.
3. Peserta didik
menyampaikan pada
kelompok lain dan
menanggapinya berkaitan
prosedur penggunaan
peralatan dan
kelengkapan sistim bahan
bakar bensin  Guru meminta masing-masing
konvensional /karburator. kelompok secara begantian
mempresentasikan hasil
Mengolah data (45 meenit) diskusinya di depan kelas
Peserta didik mencoba
mengeksplorasi pengetahuan
konseptualnya, melatih
keterampilan berfikir logis
dan aplikatif membuat  Bila terjadi kesalahan dalam
gambar sesuai dengan aturan presentasi guru mencatat dan
seperti contoh sebagai setelah selesai diskusi
pembuktian rumusan menyampaikan kepada
masalah/hipotesis peserta didik lain agar
ditemukan penyelesaiannya,
bila tidak ada yang bias, guru
Mengasosiasi (30 menit) membetulkan pada saat guru
Peserta didik mengecek memberikan penguatan.
kebenaran atau keabsahan
hasil pengolahan data,  Guru memberikan penguatan
87

mencari sumber yang dengan memberikan ulasan


relevan baik dari buku atau singkat membetulkan yang
media, mengasosiasikannya salah dan memberikan
menjadi suatu kesimpulan apresiasi bagi kelompok yang
berhasil

Mengkomunikasikan (60
menit)
Mempresentasikan hasil
konseptualisasi tentang
identifikasi komponen sistim
bahan bakar bensin
konvensional /karburator.

Penutup  Salah satu atau lebih  Guru mengarahkan peserta 20


peserta didik didik untuk membuat menit
menyimpulkan materi kesimpulan
 Peserta didik  Guru mengakhiri kegiatan
memperhatikan dengan pembelajaran dengan
cermat untuk mempelajari memberikan pesan untuk
materi lebih lanjut. mempelajari materi
 Berdo’a bersama berikutnya.
 Memimpin Do’a penutup

Pertemuan 3 ( 8 x 45 menit )

LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Deskripsi Kegiatan Alokasi


Kegiatan waktu
Peserta didik Guru
Pendahuluan  Peserta didik menjawab  Memberi Salam 25
salam  Guru memeriksa kesiapan menit
 Bila belum rapi peserta tempat pembelajaran
didik membenahi (kebersihan dan kenyamanan)
 Berdoa  Berdoa
 Menyanyikan Lagu  Menyanyikan Lagu Indonesia
Indonesia Raya Raya (Keteladanan)
 Mengamati dan  Menyampaikan penjelasan
mencermati mengikuti materi garis besar dan tujuan
penjelasan guru pembelajaran dan penilaian
 Peserta didik membagi yang akan dilaksanakan
kelompok sesuai dengan  Membagi kelompok serta
arahan guru serta menjelaskan teknik
memperhatikan pelaksanaan pembelajaran
penjelasan teknik kelompok
pelaksanaan
pembelajaran kelompok.
Inti Stimulation (90 menit)  Guru meminta peserta didik 315
Peserta didik mengamati untuk melihat, dan menit
88

dan/atau membaca informasi mencermati alur proses aliran ( 7 JP )


tentang pengertian sistim dan konsumsi pada sistim
bahan bakar bensin bahan bakar bensin
konvensional / karburator konvensional/karburator
melalui bahan tayangan
(sebagai stimulan)
 Guru memberikan
kesempatan melalui
penugasan pada siswa untuk
melakukan literasi materi
sistim bahan bakar bensin
konvensional/karburator
dalam kerja kelompok.
 Guru memberi kesempatan
peserta didik menanyakan
bila ada yang belum
dipahami, dengan mefasilitasi
diskusi mate ri sistim bahan
bakar bensin
konvensional/karburator,
Identifikasi masalah (45 dengan batasan waktu
menit) tertentu.
4. Peserta didik mengiden-
tifikasi masalah –
masalah melalui contoh  Guru menugaskan peserta
yang didemonstrasikan didik untuk mengidentifikasi
oleh guru mengenai masalah utama apa yang
sistim bahan bakar muncul dalam memilih
bensin konvensional peralatan dan kelengkapan
/karburator. gambar teknik.
5. Peserta didik membaca
buku panduan dan  Guru menginformasikan agar
observasi komponen peserta didik mulai
sistim bahan bakar mengumpulkan informasi dan
bensin konvensional memberikan penjelasan
/karburator untuk kepada peserta didik yang
mendapat kan informasi bertanya, baik secara individu
yang tepat. maupun kelompok

6. Berdasarkan hasil  Guru mengamati aktifitas


membaca buku dan diskusi dan mengendalikan
observasi komponen situasi bila dipandang perlu,
sistim bahan bakar serta melaksanakan
bensin konvensional penilaian sikap
/karburator diskusi
peserta didik
merumuskan hal-hal
apa saja yang harus
diperhatikan dalam
proses kerjanya.
89

Mengumpulkan data (45


menit)  Guru meminta peserta didik
4. Peserta didik untuk menentukan prosedur
mengidentifikasi fungsi penggunaan peralatan dan
dan presedur penggunaan kelengkapan pada sistim
peralatan dan bahan bakar bensin
kelengkapan sistim bahan konvensional /karburator
bakar bensin
konvensional /karburator.
5. Peserta didik  Guru meminta peserta didik
mendiskusikan untuk untuk mencoba menggunakan
menentukan prosedur peralatan dan kelengkapan
penggunaan peralatan serta prosedur pemeliharaan
dan kelengkapan sistim sistim bahan bakar bensin
bahan bakar bensin konvensional /karburator
konvensional /karburator. sebagai pembuktian rumusan
6. Peserta didik masalah/hipotesis.
menyampaikan pada
kelompok lain dan
menanggapinya berkaitan
prosedur penggunaan
peralatan dan
kelengkapan sistim bahan
bakar bensin  Guru meminta masing-masing
konvensional /karburator. kelompok secara begantian
mempresentasikan hasil
Mengolah data (45 meenit) diskusinya di depan kelas
Peserta didik mencoba
mengeksplorasi pengetahuan
konseptualnya, melatih
keterampilan berfikir logis
dan aplikatif membuat  Bila terjadi kesalahan dalam
gambar sesuai dengan aturan presentasi guru mencatat dan
seperti contoh sebagai setelah selesai diskusi
pembuktian rumusan menyampaikan kepada
masalah/hipotesis peserta didik lain agar
ditemukan penyelesaiannya,
Mengasosiasi (30 menit) bila tidak ada yang bias, guru
Peserta didik mengecek membetulkan pada saat guru
kebenaran atau keabsahan memberikan penguatan.
hasil pengolahan data,
mencari sumber yang  Guru memberikan penguatan
relevan baik dari buku atau dengan memberikan ulasan
media, mengasosiasikannya singkat membetulkan yang
menjadi suatu kesimpulan salah dan memberikan
apresiasi bagi kelompok yang
Mengkomunikasikan (60 berhasil
menit)
90

Mempresentasikan hasil
konseptualisasi tentang
identifikasi komponen sistim
bahan bakar bensin
konvensional /karburator.

Penutup  Salah satu atau lebih  Guru mengarahkan peserta 20


peserta didik didik untuk membuat menit
menyimpulkan materi kesimpulan
 Peserta didik  Guru mengakhiri kegiatan
memperhatikan dengan pembelajaran dengan
cermat untuk mempelajari memberikan pesan untuk
materi lebih lanjut. mempelajari materi
 Berdo’a bersama berikutnya.
 Memimpin Do’a penutup

J. PENILAIAN HASIL BELAJAR

1. Teknik Penilaian : pengamatan, tes tertulis

2. Prosedur penilaian :

Aspek yang
No Teknik Penilaian Waktu Penilaian
dinilai

1. Sikap Pengamatan Dalam pembelajaran


a.Bekerjasama dalam kegiatan kelompok. dan saat diskusi
c.Toleran terhadap proses pemecahan masalah (selama kegiatan
yang berbeda. inti)

2. Pengetahuan Tes tertulis bentuk uraian mengenai Ulangan


penyelesaian masalah sederhana yang terkait Penyelesaian tugas
dengan peralatan dan perlengkapan gambar individu,pada akhir
teknik KD

3. Ketrampilan Portofolio Penyelesaian tugas


Menyusun dan membuat rangkuman dari (baik individu
tugas-tugas yang sudah diselesaikan, kemudian maupun kelompok)
membuat refleksi diri. dan saat diskusi

Fomat penilaian hasil pembelajaran


Sikap
No Nama Peserta didik Pengetahuan Ketrampilan
1 2 Rt-rt
91

1
2
3
4
5
dst
Keterangan:

1. Indikator sikap bekerjasama dalam kerja kelompok.


a. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam
kegiatan kelompok.
b. Baik jika sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan
kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten.
c. Sangat baik jika sudahmenunjukkan bekerjasama dalam kegiatan
kelompoksecara terus menerus dan ajeg/konsisten.
2. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda
a. Kurang baik jika sama sekali tidak memberi toleransi kepada teman
dikusi
b. Baik jika ada usaha untuk memberi toleransi dalam pembelajaran
tetapi belum ajeg/konsisten
c. Sangat baik jika sudahmenunjukkan toleransi yang tinggi dengan
argumen yang sistematis dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator trampil

Menerapkan cara perawatan sistem bahan bakar bensin karburator

1. Skor 1 Kurangtrampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep


dalam merumuskan jenis,fungsi, cara penggunaan dan perawatan
peralatan dan perlengkapan komponen sistim bahan bakar bensin
konvensional /karburator.
2. Skor 2 Terampil jika menunjukkan usaha untuk menerapkan konsep
dalam merumuskan jenis,fungsi, cara penggunaan dan perawatan
peralatan dan perlengkapan komponen sistim bahan bakar bensin
konvensional /karburator.
3. Skor 3 Sangat terampil ,jika menunjukkan adanya kemampuan
menerapkan konsep dalam merumuskan jenis,fungsi, cara penggunaan
dan perawatan peralatan dan perlengkapan komponen sistim bahan
bakar bensin konvensional /karburator.

K. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan


1. Instrumen dan Teknik Penilaian
a) Teknik penilaian
1) Tes tertulis (terlampir)
2) Penugasan (terlampir)
92

3) Tes praktik / unjuk kerja (terlampir)


b) Instrumen
1) Soal tes tertulis (terlampir)
2) Lembar tugas dan lembar penilaian (terlampir)
3) Lembar soal paraktik dan lembar unjuk kerja siswa (terlampir)
2. Analisis Hasil Penilaian

Lampiran 2 SK Bimbingan
93
94
95

Lampiran 3 Surat Telah Melakukan Penelitian


96

Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian


97

Lampiran 5 Surat Balasan Penelitian


98

Lampiran 6 SK Penetapan Dosen


99

Lampiran 7 Surat Validasi


100
101

Lampiran 8 PPT Slide


102
98

Lampiran 9 Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SM K NEGERI 8 PURW OREJO
Kelas/Semester : XI / 1
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda M otor
Mata Pelajaran : Pemeliharaan M esin Sepeda M otor (PM SM )
Durasi Pembelajaran : 158 Jam pelajaran

Deskripsi KI :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis Sepeda
Deskripsi KI-3 : Motor pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor .
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
Deskripsi KI-4 :
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan , gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
99

Indikator
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
Kompetensi
3.6 Memahami 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait dengan Mengamati Observasi 1. Jama,
prinsip kerja sistim bahan bakar kajian tentang pemeliharaan Keaktifan, Julius.,
1. Mengamati cara kerja sistem bahan
sistem bahan bensin sistem bahan bakar bensin, kreatifitas, 28 JP et.al.
bakar konvensional/ karburator .
bakar bensin konvensional/karbur materi pembelajarannya secara sikap, dan 2008,
karburator ator. rinci adalah: 2. Melakukan identifikasi komponen- ( 3 x TM) Teknik
unjuk kerja
2. Menerapkan 1. Konsep sistim bahan bakar komponen sistem bahan bakar Sepeda
dalam proses
prosedur perbaikan bensin konvensional/ karburator . Motor
mempelajari (3 x
komponen sistim konvensional/karburator. sistem bahan Praktik) Jilid 1
bahan bakar bensin 2. Prosedur perawatan dan Menanya bakar untuk
konvensional perbaikan komponen sistim konvensional/ (diisi SMK,
Mengkondisikan situasi belajar untuk
/karburator. bahan bakar bensin karburator . dengan BSE.
membiasakan mengajukan pertanyaan
3. Mendiagnosis konvensional/ karburator estimasi
secara aktif dan mandiri tentang sistem
sebuah kerusakan 3. Alur sebuah kerusakan sistem waktu 2. PT Astra
bahan bakar konvensional/karburator
sistem bahan bakar yang Internati
bahan bakar bensin dan cara kerja komponen-komponennya. Tes dibutuhk
bensin konvensional/karburator onal.
konvensional/karbur . Tes lisan/ an untuk Manual
4. Perawatan dan perbaikan pada mempelaj
ator Mengeksplorasi tertulis terkait Book
komponen sistim bahan bakar ari 1
dengan Service.
bensin Mengumpulkan data yang dipertanyakan pasang
1. Mendemontrasikan kemampual/sk Honda
konvensional/karburator dan menentukan sumber (melalui benda KD)
perbaikan pada ill dalam Sales
konkrit, dokumen, buku, eksperimen)
komponen sistim memahami, Operatio
untuk menjawab pertanyaan yang
bahan bakar menganalisa, n,
diajukan tentang sistem bahan bakar
bensin dan merawat Technica
konvensional/ karburator .
konvensional sistem bahan l Service
4.6 Merawat /karburator bakar Division.
secara berkala 2. Memeriksa hasil Mengasosiasi konvensional/ Jakarta-
pada sistem perbaikan Mengkatagorikan data dan menentukan karburator . Indonesi
bahan bakar komponen sistim hubungan jenis dan fungsi sistem bahan a.
bensin bahan bakar bakar konvensional/ karburator,
karburator bensin selanjutnyanya disimpulkan dengan 3. New
konvensional urutan dari yang sederhana sampai pada Step
yang lebih kompleks terkait kerja sistem
100

/karburator. bahan bakar konvensional/ karburator . Sepeda


. Motor
Mengkomunikasikan 4. Unit
Menyampaikan hasil konseptualisasi Sepeda
berupa fungsi komponen pada sistem Motor
bahan bakar konvensional/ karburator .
dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar.
Indikator
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
Kompetensi
3.17 Menganalisis 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait dengan Mengamati Tugas 1. Jama,
gangguan pada prosedur diagnosis kajian tentang pemeliharaan Hasil pekerjaan Julius.,
sistem karburator gangguan sistem bahan bakar bensin, 1. Mengamati cara kerja sistem bahan pada lembar 30 JP et.al.
bakar konvensional/ karburator .
perbaikan sistim materi pembelajarannya secara kerja siswa 2008,
bahan bakar rinci adalah: 2. Melakukan identifikasi komponen- ( 5 x TM) Teknik
bensin 1. Konsep sistim bahan bakar komponen sistem bahan bakar Sepeda
Observasi
konvensional/karb bensin konvensional/ karburator . Motor
Proses (5 x
urator. konvensional/karburator. Praktik) Jilid 1
pelaksanaan
2. Menerapkan 2. Prosedur perawatan dan Menanya untuk
tugas
prosedur perbaikan komponen sistim SMK,
Mengkondisikan situasi belajar untuk melakukan
perbaikan bahan bakar bensin BSE.
membiasakan mengajukan pertanyaan perawatan dan
komponen sistim konvensional/ karburator secara aktif dan mandiri tentang sistem analisis
bahan bakar 3. Alur sebuah kerusakan sistem bahan bakar konvensional/karburator 2. PT Astra
gangguan pada
bensin Internati
bahan bakar bensin dan cara kerja komponen-komponennya. system
konvensional konvensional/karburator onal.
. karburator
/karburator tanpa 4. Perawatan dan perbaikan pada Manual
menimbulkan Book
komponen sistim bahan bakar Mengeksplorasi Portofolio
kerusakan Mengumpulkan data yang dipertanyakan Service.
bensin Laporan hasil
komponen dan dan menentukan sumber (melalui benda Honda
konvensional/karburator praktik
system dapat konkrit, dokumen, buku, eksperimen) Sales
bekerja kembali untuk menjawab pertanyaan yang Operatio
dengan baik. Tes n,
diajukan tentang sistem bahan bakar Tes lisan/
konvensional/ karburator . Technica
tertulis yang
l Service
terkait
1. Mendemontrasikan Division.
Mengasosiasi perawatan,
101

prosedur Mengkatagorikan data dan menentukan analisis dan Jakarta-


perbaikan pada hubungan jenis dan fungsi sistem bahan perbaikan Indonesi
4.17 Memperbaiki komponen sistim bakar konvensional/ karburator, gangguan system a.
sistem karburator bahan bakar selanjutnyanya disimpulkan dengan karburator
bensin urutan dari yang sederhana sampai pada 3. New
konvensional yang lebih kompleks terkait kerja sistem Step
/karburator. bahan bakar konvensional/ karburator . Sepeda
2. Memeriksa hasil Motor
.
perbaikan
komponen sistim Mengkomunikasikan 4. Unit
Menyampaikan hasil konseptualisasi Sepeda
berupa fungsi komponen pada sistem Motor
bahan bakar konvensional/ karburator .
dalam bentuk lisan, tulisan, dan gambar.
Indikator
Kompetensi Alokasi Sumber
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Waktu Belajar
Kompetensi
bahan bakar bensin
konvensional
/karburator.
3. Merakit kembali
sistem bahan
bakar bensin
konvensional/karb
urator dan system
dapat bekerja
kembali sesuai
standar yang
disyaratkan
4.6. Memahami 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait Mengamati Observasi 1. Jama,
prinsip kerja sistem injeksi dengan kajian tentang Keaktifan, Julius.,
sistem injeksi bensin. pemeliharaan sistem injeksi 1. Mengamati cara kerja sistem injeksi kreatifitas, 28 JP et.al.
bensin.
bensin bahan bakar bensin, materi sikap, dan 2008,
2. Menerangkan pembelajarannya secara 2. Melakukan identifikasi komponen- ( 3 x TM) Teknik
unjuk kerja
prosedur kerja rinci adalah: komponen sistem sistem injeksi Sepeda
dalam proses
pemeliharaan sistem 5. Konsep sistem injeksi bensin. Motor
mempelajari (3 x
102

injeksi bensin bensin. Menanya sistem injeksi Praktik) Jilid 1


6. Prosedur perawatan dan bensin . untuk
Mengkondisikan situasi belajar untuk
perawatan komponen SMK,
membiasakan mengajukan pertanyaan
4.5.3. Menerapkan sistem injeksi bensin BSE.
secara aktif dan mandiri tentang sistem
prosedur 7. Alur sebuah kerusakan Tes
injeksi bensin dan cara kerja komponen-
3.6. Merawat secara sistem injeksi bensin 2. PT Astra
perawatan komponennya. Tes lisan/
berkala pada 8. Perawatan dan Internati
komponen sistem tertulis terkait
perawatan pada . onal.
sistem injeksi injeksi bensin. dengan
bensin komponen sistem Mengeksplorasi Manual
kemampual/sk
injeksi bensin Book
4.5.4. Mendemontra Mengumpulkan data yang dipertanyakan ill dalam
Service.
sikan perawatan dan menentukan sumber (melalui benda memahami,
konkrit, dokumen, buku, eksperimen) Honda
pada komponen menganalisa,
untuk menjawab pertanyaan yang Sales
sistem injeksi dan merawat Operatio
bensin diajukan tentang sistem injeksi bensin. sistem injeksi
n,
bensin. Technica
l Service
Division.
Jakarta-
Indonesi
a.
Indikator
Kompetensi Alokasi Sumber
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Waktu Belajar
Kompetensi
Mengasosiasi 3. New
Mengkatagorikan data dan menentukan Step
hubungan jenis dan fungsi sistem injeksi Sepeda
bensin, selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang sederhana Motor
sampai pada yang lebih kompleks terkait
kerja sistem injeksi bensin.
4. Unit
. Sepeda
Mengkomunikasikan Motor
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
103

injeksi bensin dalam bentuk lisan,


tulisan, dan gambar.

2.16. Menganalisis 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait Mengamati Tugas 1. Jama,


gangguan prosedur analisa dengan kajian tentang Hasil pekerjaan Julius.,
1. Mengamati gangguan proses kerja
pada sistem gangguan pada pemeliharaan sistem injeksi pada lembar 28 JP et.al.
sistem injeksi bensin.
bahan bakar sistem injeksi bahan bakar bensin, materi kerja siswa 2008,
injeksi bensin. pembelajarannya secara 2. Melakukan identifikasi gangguan ( 3 x TM) Teknik
rinci adalah: komponen-komponen sistem sistem Sepeda
Observasi
2. Menerangkan 1. Konsep sistem injeksi injeksi bensin. Motor
Proses (3 x
prosedur perbaikan bensin. Praktik) Jilid 1
pelaksanaan
gangguan sistem 2. Prosedur perawatan dan Menanya untuk
tugas
injeksi bensin perawatan komponen SMK,
Mengkondisikan situasi belajar untuk melakukan
sistem injeksi bensin BSE.
membiasakan mengajukan pertanyaan perawatan dan
3. Alur sebuah kerusakan secara aktif dan mandiri tentang sistem
diagnose
sistem injeksi bensin 2. PT Astra
injeksi bensin dan cara kerja komponen- gangguan pada
4. Perawatan dan Internati
komponennya. system injeksi
1. Menerapkan perawatan pada onal.
. bensin
4.16 Memperbaiki prosedur komponen sistem Manual
sistem bahan perbaikan injeksi bensin Mengeksplorasi Book
bakar injeksi komponen sistem Portofolio Service.
Mengumpulkan data yang dipertanyakan Laporan hasil
injeksi bensin. dan menentukan sumber (melalui benda Honda
praktik
2. Mendemontrasika konkrit, dokumen, buku, eksperimen) Sales
n perbaikan pada untuk menjawab pertanyaan yang Operatio
Tes n,
diajukan tentang sistem injeksi bensin. Tes lisan/ Technica
tertulis yang
l Service
terkait perawatan
Division.
dan perbaikan Jakarta-
Indonesi
a.

Kompetensi Indikator Alokasi Sumber


Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Pencapaian Waktu Belajar
104

Kompetensi

komponen sistem Mengasosiasi gangguan system 3. New


injeksi bensin injeksi bensin Step
Mengkatagorikan data dan menentukan Sepeda
hubungan jenis dan fungsi sistem injeksi Motor
bensin, selanjutnyanya disimpulkan
dengan urutan dari yang sederhana 4. Unit
sampai pada yang lebih kompleks terkait
Sepeda
kerja sistem injeksi bensin. Motor
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
injeksi bensin dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.
3.3. Memahami 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait
Mengamati Observasi 1. Jama,
prinsip kerja sistem pendingin Keaktifan, Julius.,
dengan kajian tentang 1. Mengamati cara kerja sistem
sistem 2. Menerapkan kreatifitas, 24 JP et.al.
pendinginan .
pendinginan prosedur perawatan pemeliharaan sistem sikap, dan 2008,
komponen sistim 2. Melakukan identifikasi komponen- ( 3 x TM) Teknik
pendingin, materi unjuk kerja
pendingin. komponen sistem pendinginan . Sepeda
dalam proses
3. Mendiagnosis pembelajarannya secara mempelajari (3 x Motor
sebuah kerusakan Menanya sistem Praktik) Jilid 1
rinci adalah:
sistem pendingin. pendinginan. untuk
Mengkondisikan situasi belajar untuk
1. Konsep sistem SMK,
membiasakan mengajukan pertanyaan
BSE.
pendingin. secara aktif dan mandiri tentang sistem
pendinginan dan cara kerja komponen- Tes
1. Mendemontrasikan 2. Prosedur perawatan dan komponennya. 2. PT Astra
4.3. Merawat secara perawatan pada Tes lisan/ Internati
berkala pada komponen sistim perbaikan komponen . tertulis terkait onal.
sistem pendingin sesuai sistem pendingin Mengeksplorasi dengan Manual
pendinginan prosedur. kemampual/sk Book
3. Alur sebuah kerusakan Mengumpulkan data yang dipertanyakan
2. Memeriksa hasil ill dalam Service.
dan menentukan sumber (melalui benda
perawatan komponen sistem pendingin memahami, Honda
konkrit, dokumen, buku, eksperimen)
sistim pendingin. menganalisa, Sales
untuk menjawab pertanyaan yang
dan merawat
105

4. Perawatan dan diajukan tentang sistem pendinginan. sistem Operatio


pendinginan. n,
perbaikan pada Technica
Mengasosiasi
komponen sistim l Service
Mengkatagorikan data dan menentukan Division.
pendingin hubungan jenis dan fungsi sistem Jakarta-
Indonesi
a.

3. New
Step
Sepeda
Motor

Indikator
Kompetensi Alokasi Sumber
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Waktu Belajar
Kompetensi
pendinginan, selanjutnyanya 4. Unit
disimpulkan dengan urutan dari yang Sepeda
sederhana sampai pada yang lebih Motor
kompleks terkait kerja sistem
pendinginan.
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
pendinginan dalam bentuk lisan, tulisan,
dan gambar.
3.14 Menganalisis 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait Mengamati Tugas 1. Jama,
gangguan prosedur analisa Hasil pekerjaan Julius.,
dengan kajian tentang 1. Mengamati cara kerja sistem
pada sistem gangguan pada sistem pada lembar 20 JP et.al.
pendinginan .
pendinginan pendingin. pemeliharaan sistem kerja siswa 2008,
2. Menerapkan 2. Melakukan identifikasi gangguan ( 3 x TM) Teknik
pendingin, materi komponen-komponen sistem sistem
prosedur perawatan Observasi Sepeda
komponen sistim pembelajarannya secara pendinginan . Motor
Proses (3 x
106

pendingin. rinci adalah: Menanya pelaksanaan Praktik) Jilid 1


3. Mendiagnosis tugas untuk
1. Konsep sistem Mengkondisikan situasi belajar untuk
sebuah kerusakan melakukan SMK,
membiasakan mengajukan pertanyaan
sistem pendingin pendingin. perawatan dan BSE.
secara aktif dan mandiri tentang sistem diagnose
2. Prosedur perawatan dan pendinginan dan cara kerja komponen-
1. Mendemontrasikan gangguan pada 2. PT
komponennya.
prosedur perawatan perbaikan komponen sistem Astra
4.15. Memperbaiki dan diagnose . pendinginan Internat
sistem pendingin
sistem gangguan pada Mengeksplorasi ional.
pendinginan komponen sistim 3. Alur sebuah kerusakan Mengumpulkan data yang dipertanyakan Portofolio Manual
pendingin sesuai dan menentukan sumber (melalui benda Laporan hasil Book
sistem pendingin
prosedur. konkrit, dokumen, buku, eksperimen) praktik Service.
Perawatan dan perbaikan untuk menjawab pertanyaan yang Honda
2. Melakukan Tes Sales
pada komponen sistim diajukan tentang sistem pendinginan.
prosedur perbaikan Tes lisan/ Operati
komponen sistim pendingin tertulis yang on,
pendingin Mengasosiasi terkait perawatan Technic
Mengkatagorikan data dan menentukan dan perbaikan al
hubungan jenis dan fungsi sistem sistem Service
pendinginan, selanjutnyanya pendinginan Division
.
Jakarta
-
Indones
ia.

3. New
Step
Sepeda
Motor
4. Unit
Sepeda
Motor
Indikator
Kompetensi Alokasi Sumber
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Dasar Waktu Belajar
Kompetensi
107

disimpulkan dengan urutan dari yang


sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait kerja sistem
pendinginan.
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
pendinginan dalam bentuk lisan, tulisan,
dan gambar.

Purworejo, 16 Juli 2018


Mengetahui, Waka. Kurikulum Guru Mata Pelajaran
Kepala SMK Negeri 8 Purworejo

Dra. Tri Nurwati, M .M . Jemino, S.Pd., M.Pd. Budi Hartono, ST., M.Eng. Nur Hamid, S.Pd.
Pembina Tingkat I NIP.19701106 200501 1 006 NIP. 19760903 200604 1 005 NIP. -
NIP. 19590423 198603 2 006
108

SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SM K NEGERI 8 PURW OREJO
Kelas/Semester : XI / 2
Kompetensi Keahlian : Teknik dan Bisnis Sepeda M otor
Mata Pelajaran : Pemeliharaan M esin Sepeda M otor (PM SM )
Durasi Pembelajaran : 158 Jam pelajaran

Deskripsi KI :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Teknik dan Bisnis
Sepeda Motor pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
Deskripsi KI-3 : teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari
keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
109

Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim
dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja Teknik dan Bisnis Sepeda Motor .
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan
standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
Deskripsi KI-4 : mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan , gerak mahir, menjadikan


gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah,
serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Alo
Indikator kas
Kompetensi Dasar Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
Kompetensi Wa
ktu
3.7 Memahami 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait dengan Mengamati Observasi 5. Jama, Julius.,
prinsip kerja sistim bahan bakar kajian tentang pemeliharaan Keaktifan, et.al. 2008,
3. Mengamati cara kerja sistem
sistem bahan bensin sistem bahan bakar bensin, kreatifitas, 28 Teknik Sepeda
bahan bakar konvensional/
bakar bensin konvensional/karbur materi pembelajarannya secara sikap, dan JP Motor Jilid 1
karburator .
karburator ator. rinci adalah: unjuk kerja untuk SMK,
2. Menerapkan 5. Konsep sistim bahan bakar 4. Melakukan identifikasi komponen- (3 BSE.
dalam proses
prosedur perbaikan bensin komponen sistem bahan bakar x
mempelajari
komponen sistim konvensional/karburator. konvensional/ karburator . TM) 6. PT Astra
sistem bahan
bahan bakar bensin 6. Prosedur perawatan dan bakar International.
konvensional perbaikan komponen sistim Menanya konvensional/ (3 Manual Book
/karburator. bahan bakar bensin karburator . x Service. Honda
Mengkondisikan situasi belajar untuk
3. Mendiagnosis konvensional/ karburator Pra Sales Operation,
membiasakan mengajukan pertanyaan
110

sebuah kerusakan 7. Alur sebuah kerusakan sistem secara aktif dan mandiri tentang ktik Technical
sistem bahan bakar bahan bakar bensin sistem bahan bakar Tes ) Service Division.
bensin konvensional/karburator konvensional/karburator dan cara Tes lisan/ Jakarta-
konvensional/karbur 8. Perawatan dan perbaikan pada kerja komponen-komponennya. tertulis terkait (dii Indonesia.
ator komponen sistim bahan bakar . dengan si
den 7. New Step
bensin Mengeksplorasi kemampual/sk
3. Mendemontrasikan gan Sepeda Motor
konvensional/karburator ill dalam esti
perbaikan pada Mengumpulkan data yang memahami, mas
komponen sistim dipertanyakan dan menentukan 8. Unit Sepeda
menganalisa, i
bahan bakar sumber (melalui benda konkrit, Motor
dan merawat wa
bensin dokumen, buku, eksperimen) untuk ktu
sistem bahan
4.7 Merawat konvensional menjawab pertanyaan yang diajukan yan
bakar
secara berkala /karburator tentang sistem bahan bakar g
konvensional/
pada sistem 4. Memeriksa hasil konvensional/ karburator . dib
karburator .
perbaikan utu
bahan bakar
komponen sistim hka
bensin Mengasosiasi n
karburator bahan bakar unt
Mengkatagorikan data dan
bensin uk
menentukan hubungan jenis dan
konvensional me
fungsi sistem bahan bakar
/karburator. mpe
konvensional/ karburator,
laja
selanjutnyanya disimpulkan dengan ri 1
urutan dari yang sederhana sampai pas
pada yang lebih kompleks terkait kerja ang
sistem bahan bakar konvensional/ KD)
karburator .
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
bahan bakar konvensional/
karburator .
dalam bentuk lisan, tulisan, dan
gambar.
Indikator Alo
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Pencapaian kas
111

Kompetensi i
Wa
ktu
3.17 Menganalisis 3. Menerangkan Pembelajaran ini terkait dengan Mengamati Tugas 5. Jama, Julius.,
gangguan pada prosedur diagnosis kajian tentang pemeliharaan Hasil pekerjaan et.al. 2008,
sistem karburator gangguan sistem bahan bakar bensin, 4. Mengamati cara kerja sistem bahan pada lembar 30 Teknik Sepeda
bakar konvensional/ karburator .
perbaikan sistim materi pembelajarannya secara kerja siswa JP Motor Jilid 1
bahan bakar rinci adalah: 5. Melakukan identifikasi komponen- untuk SMK,
bensin 5. Konsep sistim bahan bakar komponen sistem bahan bakar (5 BSE.
Observasi
konvensional/karb bensin konvensional/ karburator . x
Proses
urator. konvensional/karburator. TM) 6. PT Astra
pelaksanaan
4. Menerapkan 6. Prosedur perawatan dan Menanya International.
tugas
prosedur perbaikan komponen sistim (5 Manual Book
Mengkondisikan situasi belajar untuk melakukan
perbaikan bahan bakar bensin x Service. Honda
membiasakan mengajukan pertanyaan perawatan dan
komponen sistim konvensional/ karburator Pra Sales Operation,
secara aktif dan mandiri tentang analisis
bahan bakar 7. Alur sebuah kerusakan sistem sistem bahan bakar ktik Technical
gangguan pada
bensin bahan bakar bensin ) Service Division.
konvensional/karburator dan cara system
konvensional konvensional/karburator Jakarta-
kerja komponen-komponennya. karburator
/karburator tanpa Indonesia.
8. Perawatan dan perbaikan pada .
menimbulkan komponen sistim bahan bakar Portofolio
kerusakan Mengeksplorasi 7. New Step
bensin Laporan hasil
komponen dan Mengumpulkan data yang Sepeda Motor
konvensional/karburator praktik
system dapat dipertanyakan dan menentukan
bekerja kembali sumber (melalui benda konkrit, 8. Unit Sepeda
dengan baik. Tes Motor
dokumen, buku, eksperimen) untuk Tes lisan/
menjawab pertanyaan yang diajukan tertulis yang
tentang sistem bahan bakar terkait
3. Mendemontrasikan konvensional/ karburator . perawatan,
prosedur
analisis dan
perbaikan pada
Mengasosiasi perbaikan
4.17 Memperbaiki komponen sistim
Mengkatagorikan data dan gangguan system
sistem karburator bahan bakar
menentukan hubungan jenis dan karburator
bensin
konvensional fungsi sistem bahan bakar
/karburator. konvensional/ karburator,
4. Memeriksa hasil selanjutnyanya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana sampai
112

perbaikan pada yang lebih kompleks terkait kerja


komponen sistim sistem bahan bakar konvensional/
karburator .
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
bahan bakar konvensional/
karburator .
dalam bentuk lisan, tulisan, dan
gambar.
Alo
Indikator kas
Kompetensi
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
Dasar
Kompetensi Wa
ktu
bahan bakar bensin
konvensional
/karburator.
6. Merakit kembali
sistem bahan
bakar bensin
konvensional/karb
urator dan system
dapat bekerja
kembali sesuai
standar yang
disyaratkan
8.6. Memahami 2. Menerangkan Pembelajaran ini terkait Mengamati Observasi 5. Jama, Julius.,
prinsip kerja sistem injeksi dengan kajian tentang Keaktifan, et.al. 2008,
sistem injeksi bensin. pemeliharaan sistem injeksi 3. Mengamati cara kerja sistem kreatifitas, 28 Teknik Sepeda
injeksi bensin.
bensin bahan bakar bensin, materi sikap, dan JP Motor Jilid 1
2. Menerangkan pembelajarannya secara 4. Melakukan identifikasi komponen- unjuk kerja untuk SMK,
prosedur kerja rinci adalah: komponen sistem sistem injeksi (3 BSE.
dalam proses
pemeliharaan sistem 9. Konsep sistem injeksi bensin. mempelajari x
bensin. 6. PT Astra
113

injeksi bensin 10.Prosedur perawatan dan Menanya sistem injeksi TM) International.
perawatan komponen bensin . Manual Book
Mengkondisikan situasi belajar untuk
sistem injeksi bensin (3 Service. Honda
membiasakan mengajukan pertanyaan
4.5.5. Menerapkan 11.Alur sebuah kerusakan x Sales Operation,
secara aktif dan mandiri tentang
sistem injeksi bensin Tes Pra Technical
prosedur sistem injeksi bensin dan cara kerja
6.6. Merawat secara 12.Perawatan dan ktik Service Division.
perawatan komponen-komponennya. Tes lisan/
berkala pada perawatan pada ) Jakarta-
komponen sistem tertulis terkait
komponen sistem . Indonesia.
sistem injeksi injeksi bensin. dengan
bensin injeksi bensin Mengeksplorasi kemampual/sk
4.5.6. Mendemontra Mengumpulkan data yang ill dalam
sikan perawatan dipertanyakan dan menentukan memahami,
pada komponen sumber (melalui benda konkrit, menganalisa,
sistem injeksi dokumen, buku, eksperimen) untuk dan merawat
bensin menjawab pertanyaan yang diajukan sistem injeksi
tentang sistem injeksi bensin. bensin.

Alo
Indikator kas
Kompetensi
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
Dasar
Kompetensi Wa
ktu
Mengasosiasi 7. New Step
Mengkatagorikan data dan Sepeda Motor
menentukan hubungan jenis dan
fungsi sistem injeksi bensin,
8. Unit Sepeda
selanjutnyanya disimpulkan dengan
Motor
urutan dari yang sederhana sampai
pada yang lebih kompleks terkait kerja
sistem injeksi bensin.
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
114

berupa fungsi komponen pada sistem


injeksi bensin dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.

4.16. Menganalisis 2. Menerangkan Pembelajaran ini terkait Mengamati Tugas 5. Jama, Julius.,
gangguan prosedur analisa dengan kajian tentang Hasil pekerjaan et.al. 2008,
3. Mengamati gangguan proses kerja
pada sistem gangguan pada pemeliharaan sistem injeksi pada lembar 28 Teknik Sepeda
sistem injeksi bensin.
bahan bakar sistem injeksi bahan bakar bensin, materi kerja siswa JP Motor Jilid 1
injeksi bensin. pembelajarannya secara 4. Melakukan identifikasi gangguan untuk SMK,
rinci adalah: komponen-komponen sistem (3 BSE.
Observasi
2. Menerangkan 5. Konsep sistem injeksi sistem injeksi bensin. x
Proses
prosedur perbaikan bensin. TM) 6. PT Astra
pelaksanaan
gangguan sistem 6. Prosedur perawatan dan Menanya International.
tugas
injeksi bensin perawatan komponen (3 Manual Book
Mengkondisikan situasi belajar untuk melakukan
sistem injeksi bensin x Service. Honda
membiasakan mengajukan pertanyaan perawatan dan
7. Alur sebuah kerusakan secara aktif dan mandiri tentang Pra Sales Operation,
diagnose
sistem injeksi bensin ktik Technical
sistem injeksi bensin dan cara kerja gangguan pada
8. Perawatan dan ) Service Division.
komponen-komponennya. system injeksi
3. Menerapkan perawatan pada Jakarta-
. bensin
8.16 Memperbaiki prosedur komponen sistem Indonesia.
sistem bahan perbaikan injeksi bensin Mengeksplorasi
bakar injeksi komponen sistem Portofolio
Mengumpulkan data yang Laporan hasil
injeksi bensin. dipertanyakan dan menentukan praktik
4. Mendemontrasika sumber (melalui benda konkrit,
n perbaikan pada dokumen, buku, eksperimen) untuk Tes
menjawab pertanyaan yang diajukan Tes lisan/
tentang sistem injeksi bensin. tertulis yang
terkait perawatan
dan perbaikan

Alo
Indikator
Kompetensi kas
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Sumber Belajar
Dasar i
Kompetensi
Wa
115

ktu

komponen sistem Mengasosiasi gangguan system 7. New Step


injeksi bensin injeksi bensin Sepeda Motor
Mengkatagorikan data dan
menentukan hubungan jenis dan 8. Unit Sepeda
fungsi sistem injeksi bensin, Motor
selanjutnyanya disimpulkan dengan
urutan dari yang sederhana sampai
pada yang lebih kompleks terkait kerja
sistem injeksi bensin.
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
injeksi bensin dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.
3.4. Memahami 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait
Mengamati Observasi 5. Jama, Julius.,
prinsip kerja sistem pendingin Keaktifan, et.al. 2008,
dengan kajian tentang 4. Mengamati cara kerja sistem
sistem 2. Menerapkan kreatifitas, 24 Teknik Sepeda
pendinginan .
pendinginan prosedur perawatan pemeliharaan sistem sikap, dan JP Motor Jilid 1
komponen sistim 5. Melakukan identifikasi komponen- untuk SMK,
pendingin, materi unjuk kerja
pendingin. komponen sistem pendinginan . (3 BSE.
dalam proses
3. Mendiagnosis pembelajarannya secara mempelajari x
sebuah kerusakan Menanya sistem TM) 6. PT Astra
rinci adalah:
sistem pendingin. pendinginan. International.
Mengkondisikan situasi belajar untuk
5. Konsep sistem (3 Manual Book
membiasakan mengajukan pertanyaan
x Service. Honda
pendingin. secara aktif dan mandiri tentang
Pra Sales Operation,
sistem pendinginan dan cara kerja Tes
1. Mendemontrasikan 6. Prosedur perawatan dan komponen-komponennya. ktik Technical
8.3. Merawat secara perawatan pada Tes lisan/ Service Division.
perbaikan komponen )
berkala pada komponen sistim . tertulis terkait Jakarta-
sistem pendingin sesuai sistem pendingin Mengeksplorasi dengan Indonesia.
pendinginan prosedur. kemampual/sk
7. Alur sebuah kerusakan Mengumpulkan data yang
2. Memeriksa hasil ill dalam 7. New Step
dipertanyakan dan menentukan
perawatan komponen sistem pendingin memahami, Sepeda Motor
sumber (melalui benda konkrit,
menganalisa,
116

sistim pendingin. 8. Perawatan dan dokumen, buku, eksperimen) untuk dan merawat
menjawab pertanyaan yang diajukan sistem
perbaikan pada tentang sistem pendinginan. pendinginan.
komponen sistim
pendingin Mengasosiasi
Mengkatagorikan data dan
menentukan hubungan jenis dan
fungsi sistem
Alo
Indikator kas
Kompetensi
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
Dasar
Kompetensi Wa
ktu
pendinginan, selanjutnyanya 8. Unit Sepeda
disimpulkan dengan urutan dari yang Motor
sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait kerja sistem
pendinginan.
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
pendinginan dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.
3.15 Menganalisis 1. Menerangkan Pembelajaran ini terkait Mengamati Tugas 5. Jama, Julius.,
gangguan prosedur analisa Hasil pekerjaan et.al. 2008,
dengan kajian tentang 3. Mengamati cara kerja sistem
pada sistem gangguan pada sistem pada lembar 20 Teknik Sepeda
pendinginan .
pendinginan pendingin. pemeliharaan sistem kerja siswa JP Motor Jilid 1
2. Menerapkan 4. Melakukan identifikasi gangguan untuk SMK,
pendingin, materi komponen-komponen sistem
prosedur perawatan Observasi (3 BSE.
komponen sistim pembelajarannya secara sistem pendinginan . x
Proses
pendingin. TM) 6. PT Astra
rinci adalah: pelaksanaan
6. Mendiagnosis Menanya International.
tugas
sebuah kerusakan 4. Konsep sistem (3 Manual Book
Mengkondisikan situasi belajar untuk melakukan
sistem pendingin Service. Honda
117

pendingin. membiasakan mengajukan pertanyaan perawatan dan x Sales


3. Mendemontrasikan secara aktif dan mandiri tentang diagnose Pra Operation,
5. Prosedur perawatan dan sistem pendinginan dan cara kerja
prosedur perawatan gangguan pada ktik Technical
8.15. Memperbaiki dan diagnose perbaikan komponen komponen-komponennya. sistem ) Service
sistem gangguan pada . pendinginan Division.
sistem pendingin
pendinginan komponen sistim Jakarta-
pendingin sesuai Mengeksplorasi Indonesia.
6. Alur sebuah kerusakan Portofolio
prosedur. Mengumpulkan data yang Laporan hasil
sistem pendingin dipertanyakan dan menentukan praktik 7. New Step
4. Melakukan Perawatan dan perbaikan sumber (melalui benda konkrit, Sepeda Motor
prosedur perbaikan dokumen, buku, eksperimen) untuk Tes 8. Unit Sepeda
pada komponen sistim menjawab pertanyaan yang diajukan
komponen sistim Tes lisan/ Motor
pendingin pendingin tentang sistem pendinginan. tertulis yang
terkait perawatan
Mengasosiasi dan perbaikan
sistem
Mengkatagorikan data dan
pendinginan
menentukan hubungan jenis dan
fungsi sistem pendinginan,
selanjutnyanya
Alo
Indikator kas
Kompetensi
Pencapaian Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian i Sumber Belajar
Dasar
Kompetensi Wa
ktu
disimpulkan dengan urutan dari yang
sederhana sampai pada yang lebih
kompleks terkait kerja sistem
pendinginan.
.
Mengkomunikasikan
Menyampaikan hasil konseptualisasi
berupa fungsi komponen pada sistem
pendinginan dalam bentuk lisan,
tulisan, dan gambar.
118

Anda mungkin juga menyukai