Anda di halaman 1dari 197

STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS

PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Nuzul Prima Diyella

NIM : 16.0478.813.01

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA TAHUN
2020
STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS
PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Nuzul Prima Diyella
NIM : 16.0478.813.01

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA TAHUN
2020
STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS
PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana (S.Kep)

Disusun Oleh :
Nuzul Prima Diyella
NIM : 16.0478.813.01

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS WIYATA HUSADA
SAMARINDA TAHUN
2020
STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS
PADA PEJUANG KANKER

SKRIPSI
Disusun Oleh :
NUZUL PRIMA DIYELLA
NIM : 16.0478.813.01

Laporan Hasil Tugas Akhir ini Telah Disetujui


Tanggal 17 Juli 2020

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep,M.S Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep
NIK : 1141048817096 N I D N : 3 4 17 0 4 7 2 0 1

Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, S.Kep. M.Kep,Sp K.MB


NIK : 1141048816088
HALAMAN PENGESAHAN

STUDI FENOMENOLOGI ASPEK SPIRITUALITAS


PADA PEJUANG KANKER SERVIKS

SKRIPSI
Disusun Oleh :
NUZUL PRIMA DIYELLA
NIM : 16.0478.813.01
Telah dipertahankan didepan dewan penguji
Pada tanggal 28 Juli 2020

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

1. Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep (......................................)


NIK : 1141048311023
2. Ns. Siti Kholifah, S.Kep, M.Kep (.......................................)
NIK : 1141048913039
3. Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep,M.s (......................................)
NIK : 1141048817096
4. Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep (......................................)
N I D N : 3 4 1 7 0 4 72 0 1
Mengetahui

Ketua Ketua Program Studi


ITKES Wiyata Husada Samarinda Ilmu Keperawatan
ITKES Wiyata Husada Samarinda

Dr. Eka Ananta Sidharta,CA,CfrA Ns. Kiki Hardiansyah Safitri, S.Kep. M.Kep,Sp K.MB
NIK : 196203031985031002 NIK : 1141048816088

i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nuzul Prima Diyella

NIM : 16.0478.813.01

Program Studi : S1 Ilmu Keperawatan

Judul : Studi Fenomenologi Aspek Spiritualitas Pada Pejuang

Kanker Serviks

Menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber,

baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar.

Samarinda 4 Oktober 2020

Yang membuat pernyataan

Nuzul Prima Diyella

NIM : 16.0478.813.01

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena berkat Rahmat dan BimbinganNya saya dapat menyelesaikan
Skripsi/Karya Ilmiah dengan judul “Studi Fenomenologi Aspek
Spiritualitas Pada Pejuang Kanker Serviks”. Penulisan skripsi/karya
ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana (S.Kep) Pada Program Studi Keperawatan
ITKES Wiyata Husada Samarinda.
Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi kali ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan semua proses tepat pada
waktunya. Oleh karena itu, perkenankanlah saya untuk menyelesaikan
semua proses tepat pada waktunya. Oleh karena itu, perkenankanlah saya
mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya dengan hati yang tulus
kepada :

1. Mujito Hadi MM selaku Ketua Yayasan Wiyata Husada Samarinda


2. Dr. Eka Ananta Sidharta, CA,CfrA selaku Ketua ITKES
wiyata husada samarinda
3. Ns.Kiki Hardiansyah Safitri,S.Kep.M.Kep,.Sp K.MB selaku Ketua
Program Studi Keperawatan ITKES Wiyata Husada Samarinda
4. Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep,M.s selaku dosen pembimbing
I telah menyediakan waktu, tenaga, pikiran untuk mengarahkan saya
dalam penyusunan tugas akhir ini.
5. Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep selaku dosen pembimbing
II yang menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan
peneliti dalam penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih atas bimbingan
dan ilmu yang telah diberikan
6. Ns. Chrisyen Damanik, S.Kep., M.Kep selaku penguji 1 terima
kasih atas masukan dan ilmu yang telah diberikan demi perbaikan
penulisan Proposal hingga Skripsi
7. Ns. Siti Kholifah, S.Kep., M.Kep selaku penguji 2 terima kasih atas

iii
masukan yang diberikan untuk saya sekaligus menjadi penguji II saya
dalam ujian Skripsi ini terima kasih masukannya dan arahannya
8. Ns. Wahyu Dewi Sulistiyarini, S.Kep., M.S selaku penguji 3 sekaligus
pembimbing 1 terima kasih atas masukan dan waktunya untuk
membimbing dan menguji saya demi perbaikan penulisan Proposal
hingga Skripsi
9. Segenap Dosen dan Tenaga Kependidikan Program Studi Ilmu
Keperawatan Institut Teknologi Kesehatan & Sains Wiyata Husada
Samarinda
10. Teristimewa kedua orang tua Yeni Marni dan Eddy Sardiman serta
adikku Haura Vanesia Sabilla dan Arsya Tri Saidini yang telah menjadi
motivasi, mendoakan, memberikan dukungan, dan semangat serta kasih
sayang yang mereka berikan selama ini dalam penyelesaian tugas akhir
ini
11. Teman seperjuangan terkhusus Nurun Ni’mah, Cindy Claudia, Nofia
Helfiana, Rusmita Milia Sari, Nesti Norsephi, Dinda Andini, Laila Tifah,
Victor Dapodang, dan teman satu bimbingan dengan saya dan juga
sahabat saya yang banyak sekali dan saya tidak bisa ucapkan satu satu
yang selalu menyemangati dan menguatkan saya
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan dan
melimpahkan karunia serta rahmat-Nya kepada semua pihak yang
telah membantu dan mendukung dalam penyusunan skripsi ini masih
terdapat banyak kekurangan sehingga memerlukan banyak perbaikan
dan penyempurnaan baik dalam bentuk saran dan kritik yang bersifat
membangun. Peneliti berharap skripsi ini dapat di terima sebagai syarat
untuk menyelesaikan program studi ilmu keperawatan ITIKES Wiyata
Husada Samarinda.

Samarinda, 17 Juli 2020

Nuzul Prima Diyella

iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Nuzul Prima Diyella
NIM : 16.0478.813.01
Program Studi : Ilmu Keperawatan

Dengan ini menyetujui dan memberikan hak kepada ITKES Wiyata Husada
Samarinda atas karya ilmiah yang berjudul :
Studi Fenomenologi : Aspek Spiritualitas Pada Pejuang Kanker Serviks

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak ini ITKES Wiyata
Husada Samarinda berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan pemilik hak
cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Samarinda, 4 oktober 2020

Nuzul Prima Diyella

v
ABSTRAK

Studi Fenomenologi Aspek Spiritualitas Pada Pejuang Kanker Serviks

Nuzul Prima Diyella1, Wahyu Dewi Sulistiarini2, Anik Puji Rahayu3


e-mail : nuzulprimadiyella301@student.stikeswhs.ac.id

Latar Belakang : Kanker serviks akan mempunyai gejala yang membuatnya tidak nyaman dari
segi fisik dan psikologis yang menyebabkan pejuang kanker sangat sensitif dengan berbagai
perasaan cemas, takut akan kematian. Timbulnya dampak tersebut munculnya kebutuhan
spuritualitas untuk menemukan tujuan dan makna kehidupan agar lebih mendekatkan dirinya
pada tuhannya untuk menguatkan dirinya agar tetap iklas dan mampu mengahadapi
penyakitnya. Tujuan : Untuk mengeksplor lebih dalam “Bagaimana aspek spiritualitas pada
pejuang kanker serviks. Metode : Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan
partisipan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah partisipan sebanyak 4 orang
partisipan dengan kriteria inklusi yaitu seorang penderita kanker serviks, usia diatas umur 30
tahun, pejuang kanker serviks yang tidak mengalami penurunan kesadaran, pejuang kanker
serviks yang tidak mengalami perburukan gejala yang tidak terkontrol, pejuang kanker serviks
yang melakukan pengobatan rutin, pejuang kanker serviks yang tidak keberatan dilakukan
wawancara, pejuang kanker serviks yang bisa menggunakan Handphone Hasil : Penelitian ini
menghasilkan 4 tema utama yaitu keyakinan bahwa penyakit datangnya dari Tuhan, ibadah
memberikan energi positif, harapan untuk keselamatan diri dan keluarga, kebermanfaatan untuk
orang lain. Kesimpulan : Proses Spiritualitas akan muncul sendirinya disetiap individu dengan
adanya agama, keimanan, harapan, trasedensi dengan adanya hal itu penderita kanker bisa
menerima penyakitnya dengan mendekatkan diri pada Tuhan.

Kata Kunci : Spiritualitas, Kanker Serviks, Studi Fenomenologi


1-2
Mahasiswa program studi ilmu keperawatan, ITKES Wiyata Husada Samarinda
3
Dosen program studi ilmu keperawatan, Universitas Mulawarman Samarinda

i
ABSTRACT

Phenomenology Study of Spirituality Aspects of Cervical Cancer Fighters

Nuzul Prima Diyella1, Wahyu Dewi Sulistiarini2, Anik Puji Rahayu3


e-mail : nuzulprimadiyella301@student.stikeswhs.ac.id

Background: Cervical cancer will have symptoms that make it uncomfortable, physically and
psychologically, causing cancer fighters to be very sensitive with various feelings of anxiety,
fear of death. The emergence of this impact arises the need for spirituality to find the purpose
and meaning of life so that he is closer to his god to strengthen himself so that he remains sincere
and able to face his illness. Purpose: To explore more deeply “How about the spiritual aspects
of cervical cancer fighters. Method: Qualitative with a phenomenological approach.
Participants were taken using a purposive sampling technique with a total of 4 participants with
inclusion criteria, namely a cervical cancer patient, over 30 years of age, cervical cancer warriors
who do not experience a decrease in consciousness, cervical cancer fighters who do not
experience uncontrolled worsening of symptoms, fighters cervical cancer who does routine
treatment, cervical cancer warriors who do not mind being interviewed, cervical cancer fighters
who can use cell phones. Results: This study resulted in 4 main themes, namely the belief that
disease comes from God, worship provides positive energy, hope for personal and family safety,
benefits for others.Conclusion: The process of spirituality will emerge by itself in every
individual with the existence of religion, faith, hope, trasedensi. With this, cancer patients can
accept their disease by getting closer to God.

Keywords: Spirituality, Cervical Cancer, Phenomenology Studies


1-2
Student of the Nursing Study Program, ITKES Wiyata Husada Samarinda
3
Lecturer of the Nursing Study Program, Mulawarman University Samarinda

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................ v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
DAFTAR SKEMA........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUA
a. Latar Belakang.....................................................................................1
b. Rumusan Masalah.................................................................................8
c. Tujuan Penelitian..................................................................................9
d. Manfaat Penelitian................................................................................9
e. Penelitian Terkait..................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


1. Konsep Kanker Serviks
a. Definisi................................................................................................12
b. Penyebab Kanker Servik.....................................................................13
c. Gejala Kanker Serviks.........................................................................14
d. Tipe Kanker serviks.............................................................................14
e. Klasifikasi Kanker Serviks..................................................................16
f. Pemeriksaan Penunjang Kanker Serviks.............................................18
g. Faktor Resiko Kanker Serviks.............................................................18
h. Penatalaksanaan Kanker Serviks.........................................................20
2. Konsep Spiritualitas
a. Definisi Spiritualitas............................................................................23
b. Dimensi Spiritualitas...........................................................................26
c. Manfaat Spiritualitas...........................................................................26

vii
d. Karakteristik Spiritualitas ........................................................................27
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan spiritual ...........................27
f. Konsep yang berhubungn dengan spiritualitas........................................29
g. Pengukuran Aspek Spiritualitas ..............................................................30
h. Konsep Teori Penelitian .........................................................................34
i. Kerangka Teori Penelitian ......................................................................35

BAB III METODE PENELITIAN


a. Jenis dan Rancangan Penelitian ..............................................................36

b. Subjek Penelitian .....................................................................................37


c. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................38
d. Instrumen Penelitian ................................................................................38
e. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................38
f. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................40
g. Analisa Data ............................................................................................41
h. Keabsahan Data .......................................................................................43
i. Etika Penelitian .......................................................................................44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................46
a. Hasil Penelitian .......................................................................................46
b. Gambaran Lokasi dan Partisipan penelitian ............................................46
c. Gambaran karakteristik partisipan ..........................................................47
d. Tema Hasil Analisis Penelitian ...............................................................48
e. Pembahasan .............................................................................................82
f. Keterbatasan penelitian ...........................................................................88
BAB V PENUTUP......................................................................................90
a. Kesimpulan..............................................................................................90
b. Saran .......................................................................................................91
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi Kanker Serviks ................................................................ 16

Tabel 2.2 Dimensi-Dimensi Kanker Serviks ..................................................... 26

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Normal dan Kanker Serviks ............................................................ ..13


Gambar 2.2 Klasifikasi Kanker Serviks ................................................................ 16

viii
DAFTAR SKEMA

Skema 2.1 Kerangka Teori Keperawatan. .........................................................34


Skema 2.2 Kerangka Konsep Keperawatan. ..................................................... 35
Skema 4.1 Tema 1 ............................................................................................. 51
Skema 4.2 Tema 2 ............................................................................................. 60
Skema 4.3 Tema 3 ............................................................................................. 64
Skema 4.4 Tema 4 ............................................................................................. 68

ix
LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permohonan Studi Pendahuluan


Lampiran 2 : Lembar surat Balasan
Lampiran 3 : Lembar surat pelaksanaan pngambilan data
Lampiran 4 : Lembar permohonan ijin Studi Pendahuluan dan pengambilan
data di Dinas Kesehatan
Lampiran 5 : Surat ijin persetujuan pengambilan data
Lampiran 6 : Surat ijin kepada kepala rekam medik
Lampiran 7 : Surat ijin kepada kepala ruangan mawar rawat inap
Lampiran 8 : Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan
Lampiran 9 : Pedoman Wawancara
Lampiran 10 : Foto Dokumentasi Penelitian
Lampiran 11 : Manuskrip
Lampiran 12 : Transkip wawancara
Lampiran 13 : Verbatim Partisipan Pada Setiap Tema
Lampiran 14 : Biodata Peneliti

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan penyakit kanker ganas yang terjadi pada
perempuan yang disebabkan oleh infeksi Human Pappiloma Virus (HPV).
Kanker serviks berhubungan dengan perubahan organ reproduksi perempuan
yang dianggap sebagai organ bagian yang sangat penting bagi perempuan, dan
sangat sensitif. Kematian, dampak yang serius terhadap kehidupan pejuang
kanker serviks, serta kehilangan kemampuan melakukan hubungan seksual
merupakan ketakutan yang dirasakan oleh perempuan yang mengalami kanker
serviks. Pejuang kanker serviks mempunyai angka kesembuhan yang sangat
kecil. Pejuang yang menderita kanker serviks akan mempunyai gejala yang
membuatnya tidak nyaman dengan adanya perdarahan spontan diluar
menstruasi dan juga timbulnya keputihan yang berbau busuk bercampur darah,
nyeri panggul dan juga bahkan tidak bisa buang air kecil. Selain permasalahan
fisik pejuang mengalami masalah psikologis yang menyebabkan pejuang
kanker sangat sensitif dengan berbagai perasaan cemas, takut akan kematian.
Timbulnya dampak tersebut munculnya kebutuhan spuritualitas untuk
menemukan tujuan dan makna kehidupan agar lebih mendekatkan dirinya pada
tuhannya untuk menguatkan dirinya agar tetap iklas dan mampu mengahadapi
penyakitnya (Lubis, 2009) didalam (Dwi, Shally, & Prasetyaningrum, 2017).
Menurut World Health Organization Sekitar 90% kematian akibat
kanker serviks terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah
(WHO, 2018). Menurut American Cancer Society’s memperkirakan pada
tahun 2018 akan muncul sekitar 13.240 kasus baru kanker serviks invasif di
diagnosis, sekitar 4.170 perempuan akan meninggal karena kanker serviks
(American Society Cancer, 2018) dalam (Sofia, 2019). Data Global Cancer
Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO) menunjukkan
Kanker serviks merupakan jenis kanker kedua yang paling banyak terjadi di
Indonesia sebanyak 32.469 kasus atau 9,3% dari total kasus (WHO, 2019).

1
2

Berdasarkan prevalensi angka kejadian penyakit kanker di Indonesia


berada pada urutan 8 di Asia Tenggara, sedangkan di Asia urutan ke 23.
Angka kejadian untuk perempuan yang tertinggi adalah kanker payudara
yaitu sebesar 42,1 per 100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 17 per
100.000 penduduk yang diikuti kanker leher rahim sebesar 23,4 per 100.000
penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk (Kemenkes,
2019).
Berdasarkan Data Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Kota
Samarinda Kalimantan Timur Tahun 2019 sebayak 473 perempuan produktif
dilakukan pemeriksaan leher Rahim dan didapatkan hasil IVA Positif
sebanyak 22 orang dari 473 berarti sebanyak 4,65% yang terindikasi IVA
positif. Setelah dilakukkan pemeriksaan yang lebih lanjut dicurigai terjadi
kanker sebanyak 11 orang dari 22 orang yang melakukan IVA test terdapat
50% dari seluruh penderita yang terindikasi IVA positif (Dinkes, 2019).
Masyarakat di Indonesia umumnya menganggap bahwa penyakit kanker
sebagai hukuman atas dosa yang dilakukan sekaligus cobaan dari Tuhan yang
patut kita syukuri (Hamid, 2008) dalam (Susanti et al., 2011). Kanker serviks
berdampak buruk terhadap perempuan yang menderita penyakit kanker
serviks, penderitaan yang dialami oleh perempuan menyebabkan mereka
tidak mampu menjalankan perannya dalam rumah tangga, sebagai istri dan
seorang ibu secara maksimal. Kanker serviks akan mempengaruhi aspek
spiritualitas dimana dilihat dari sudut pandang agama spiritualitas bersifat
rohani atau batin. Spiritualitas memiliki dimensi yang terkesan Maha luas.
Melihat sisi esoterisme ajaran agama atau ajaran kerohanian, maka manusia
akan dibawa kepada apa yang merupakan hakikat dari panggilan manusia.
Adanya spiritualitas pejuang kanker serviks menunjang pejuang cancer agar
lebih kuat dan mampu menghadapi cobaan hidup yang berat (Dwi et al.,
2017).
Pejuang kanker serviks awal terdiagnosa, diagnosis dan sampai tahap
pengobatan dapat berdampak timbulnya pemikiran kematian dan menimbulkan
masalah masuk ke fase penyangkalan marah kepada Tuhan, merasa
3

ditinggalkan oleh Tuhan, merasa do’anya tidak pernah dikabulkan, adanya fase
tawar menawar didalam hati dan pikirannya, fase depresi perasaaan hidup tidak
berguna lagi, sampai masuk ke tahap penerimaan dimana fase spiritualitas
berada di fase penerimaan. Mereka tidak hanya menghadapi gejala penyakit
saja, tetapi juga dampak perubahan kualitas hidup, batasan autonomi dan
kemandirian, serta perubahan peran individu dalam keluarga dan masyarakat.
(Sulistyarini & Kao, 2018). Penderita kanker serviks menunjukan bahwa rasa
sakit dan kelelahan adalah keluhan utama yang dirasakan oleh penderita
kanker . Perempuan yang menderita kanker serviks merasa dirinya tidak
sempurna. Beban psikologis juga mempengaruhi pejuang kanker di berbagai
tingkatan. Gangguan emosi pejuang dapat memiliki dampak negatif pada
perkembangan penyakit pejuang dan status fisik. Campuran depresi dan
gangguan kecemasan umumnya meningkat seiring waktu ketika pejuang
kanker mendekati kematian, terutama di bulan terakhir kehidupan mereka. Di
sisi lain, pejuang dengan kanker mungkin menghadapi ketidakpastian seperti
makna dan tujuan hidup, kebutuhan keuangan, fungsionalitas, dan kontinuitas
dukungan sosial. (Sulistyarini & Kao, 2018).
Keadaan yang sulit dengan situasi yang mengancam nyawa,
kerohanian sangat penting untuk menemukan harapan dan penerimaan diri.
Mereka yang menderita kanker serviks , mereka memaksakan diri untuk
mencoba menemukan makna kehidupan. Spiritualitas sangat penting ketika
individu mengalami situasi yang mengancam nyawa karena percaya kepada
Tuhan dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh penyakit (Dwi et al.,
2017). Adanya spiritualitas pejuang mampu memeanajemen kesehatannya.
Adanya spiritualitas mampu memberi energi untuk menemukan diri mereka
sendiri, untuk mengatasi situsi sulit, dan untuk memperbaiki kesehatan. Energi
yang dihasilkan oleh spiritualitas membantu pejuang merasa lebih baik dan
membimbing pilihan yang dibuat sepanjang hidup (Sahidin,2018).
Menurut Hasil Penelitian (Distinarista, 2018) dengan penelitian
pengalaman spiritual pejuang cervikal cancer (studi fenomenologi)
Spiritualitas dan keimanan berperan penting dalam menghadapi penyakit
kanker. Beberapa pejuang cancer memegang teguh nilai dan kepercayaan
4

pada agama yang diyakininya (American Society of Clinical Oncology, 2015).


Hal ini sesuai dengan hasil dalam penelitian ini. Kebutuhan spiritual pejuang
cancer pada pejuang kanker serviks merupakan kebutuhan yang sangat
penting, kebutuhanakan rasa damai, kebutuhan menganut keyakinan agama
dan kebutuhan memberi. Sedangkan bentuk kebutuhan spiritual yang
paling diperlukan adalah berdoa.
Menurut (Dwi, Shally, & Prasetyaningrum, 2017) dengan penelitian
Resiliensi pada penderita kanker serviks partisipan yakin dapat sembuh dan
berusaha agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Dinamika proses
pembentukan resiliensi yang dialami masing-masing partisipan berbeda-beda.
Hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan partisipan untuk bangkit dan
bertahan dalam menjalani penyakit yang dideritanya. Partisipan mengalami
sejumlah reaksi seperti shock, encounter dan retreat. Reaksi tersebut sebagai
bentuk respon yang dilakukan partisipan setelah mendapatkan diagnosis
menderita kanker serviks . Partisipan juga merasakan ketakutan akan
kematian serta kecemasaan akan kondisinya di masa yang akan datang.
Kanker serviks yang dialami partisipan menimbulkan permasalahan yang
cukup mengganggu kehidupan partisipan baik fisik maupun psikis. Partisipan
bersikap pasrah dan menyerahkan semuanya pada Tuhan, walaupun partisipan
bersikap pasrah partisipan tetap berusaha untuk memperoleh kesembuhan dari
penyakit yang diderita dengan melakukan hal- hal yang dapat membantu proses
penyembuhan seperti melakukan kemoterapi, sinar, dan pengobatan alternatif,
hal ini dikarenakan partisipan masih memiliki tanggung jawab dalam
mengentaskan anak- anaknya. Partisipan juga menganggap seolah-olah
semuanya baik-baik dan tidak terlalu memikirkan penyakit yang dideritanya
dengan cara banyak istirahat dan bercanda dengan keluarga. Faktor-faktor yang
turut mendukung pembentukan resiliensi pada partisipan yaitu spiritualitas dan
dukungan keluarga besar serta lingkungan sekitar.
Menurut (Dwi, Shally, & Prasetyaningrum, 2017) dengan penelitian
Resiliensi pada penderita kanker serviks partisipan yakin dapat sembuh dan
berusaha agar dapat menjalani kehidupannya dengan baik. Dinamika proses
pembentukan resiliensi yang dialami masing-masing partisipan berbeda-beda.
5

Hal tersebut dipengaruhi oleh kemampuan partisipan untuk bangkit dan


bertahan dalam menjalani penyakit yang dideritanya. Partisipan mengalami
sejumlah reaksi seperti shock, encounter dan retreat. Reaksi tersebut sebagai
bentuk respon yang dilakukan partisipan setelah mendapatkan diagnosis
menderita kanker serviks . Partisipan juga merasakan ketakutan akan kematian
serta kecemasaan akan kondisinya di masa yang akan datang. Kanker serviks
yang dialami partisipan menimbulkan permasalahan yang cukup mengganggu
kehidupan partisipan baik fisik maupun psikis. Partisipan bersikap pasrah dan
menyerahkan semuanya pada Tuhan, walaupun partisipan bersikap pasrah
partisipan tetap berusaha untuk memperoleh kesembuhan dari penyakit yang
diderita dengan melakukan hal-hal yang dapat membantu proses penyembuhan
seperti melakukan kemoterapi, sinar, dan pengobatan alternatif, hal ini
dikarenakan partisipan masih memiliki tanggung jawab dalam mengentaskan
anak- anaknya. Partisipan juga menganggap seolah-olah semuanya baik-baik
dan tidak terlalu memikirkan penyakit yang dideritanya dengan cara banyak
istirahat dan bercanda dengan keluarga. Faktor-faktor yang turut mendukung
pembentukan resiliensi pada partisipan yaitu spiritualitas dan dukungan
keluarga besar serta lingkungan sekitar.
Menurut (Susanti et al., 2011) dengan Judul penelitian pengalaman
spiritual perempuan dengan kanker serviks menyatakan bahwa keyakinan
akan kekuasaan Tuhan hasil akhir dari penyakit tersebut dengan pasrah, iklas,
dan menerima takdir yang diberikan oleh Tuhan. Pada tahap ini penderita
mendapatkan kekuatan diri untuk berjuang melawan kanker yang dialaminya.
Menurut (kozier, et al 2004) dalam (Susanti et al., 2011) menyatakan bahwa
seseorang yang mampu mengidentifikasi kepercayaan spiritualnya secara
positif akan menggunakan kepercayaan tersebut untuk menghadapi situasi
kesehatannya secara positif pula sehingga akan menemukan arti dan tujuan
hidupnya.
Menurut hasil penelitian (Hunter-Hernández, Costas-Muñíz, & Gany,
2015) di New Spiritualitas sebagai Jembatan untuk Ketahanan dalam Latin
dengan Kanker” Doa dan membaca Alkitab diidentifikasi sebagai sumber
kesejahteraan spiritual itu memberikan kekuatan dan kenyamanan. Penyakit ini
6

diakui memiliki dampak positif oleh meningkatkan iman dan keyakinan


spiritual. Selain itu, Spiritualitas berfungsi sebagai penjelasan untuk penyakit
kanker itu dipandang sebagai peristiwa yang membawa kekuatan sebagai hasil
dari spiritualitas.
Hasil studi pendahuluan pada tanggal 1 maret 2020 di RSUD Abdul
Wahab Sjhranie Samarinda didapatkan data pejuang kanker serviks pejuang
kanker serviks pada tahun 2018 sebanyak 406 orang, dan pada tahun 2019
terjadi peningkatan yang tidak terlalu signifikan yaitu sebanyak 410 orang
pejuang kanker serviks adanya penambahan 4 pejuang dari tahun 2018 sampai
tahun 2019. Hasil studi pendahuluan wawancara peneliti melakukan
wawancara dengan 3 pejuang kanker serviks. Hasil wawancara yang didapat
menurut P1 pejuang mengatakan ingin cepat sembuh, pejuang mengatakan
awalnya terdiagnosa merasakan sedih karena diberitahu oleh dokter bahwa
ternyata penyakitnya tidak ada obatnya, lama kelamaan dengan bertambahnya
stadium kanker pejuang merasakan kecemasan yang sangat luar biasa, dengan
keadaannya yang sekarang pejuang merasa tidak bisa seperti dulu lagi, selama
sakit pejuang mengatakan tidak ada melakukan ibadah selama sakit
dikarenakan badan merasakan capek sekali setelah melakukan kemoterapi.
Pejuang sering berdoa menguatkan diri dan meminta kesembuhan pada Tuhan.
Menurut P2 pejuang kanker serviks mengatakan tidak takut akan
kematian karena semua hidup sudah ada jalannya diserahkan saja kepada
Tuhan, tetap bersyukur yang diberikan tuhan dan berikhtiar untuk sembuh.
Pejuang mengatakan selalu melakukan ibadah setiap saat, dan tidak pernah
meminta kesembuhan bagi pejuang sholat itu sudah permohonan dengan
Tuhan. pejuang kanker serviks berharap kedepannya segera sembuh karena
pejuang sedih melihat anaknya yang masih kecil.
P3 pejuang kanker serviks mengatakan menikmati kehidupan yang sudah
terjadi sekarang walaupun awalnya terdiagnosa mengalami syok sekali, setelah
menjalani pengobatan yang bertahap pejuang lebih semangat dalam mejalani
kehidupan karena banyak yang memberikan dukungan doa maupun semangat
dari keluarga, teman yang juga mengalami penyakit yang sama dan juga tenaga
medis. Dengan keadaan yang sulit sekarang dengan pejuang merasakan
7

kesedihan yang mendalam, dengan beribadah pejuang merasakan kedamaian


dan selalu mendapatkan suport dari anak, suami, teman, keluarga dan selalu
lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah mengalami semuanya pejuang
menerima iklas bahwa bukan cuma saya yang punya penyakit seperti ini dan
dari sanalah saya mendapatkan kekuatan baru.
Perawat sangat berperan dalam membantu memenuhi kebutuhan
spiritualitas pejuang seperti mendatangkan pemuka yang diyakini pejuang,
memberikan privacy untuk berdoa, memberi kesempatan pada pejuang untuk
berinteraksi denga orang lain (keluarga atau teman) (Young & Koopsen, 2005).
Perawat dapat memberikan pemenuhan kebutuhan spiritualitas kepada pejuang
dengan memberikan dukungan emosional, membantu dan mengajarkan doa,
memotivasi dan mengingatkan waktu ibadah sholat, mengajarkan relaksasi
dengan berzikir ketika sedang kesakitan, berdiri di dekat pejuang, memberikan
sentuhan selama perawatan (Potter & Perry, 2005)
Melihat fenomena diatas tampak masalah khususnya yang mengalami
Kanker serviks pada perempuan begitu banyak. Semua aspek itu telah
diidentifikasi menjadi multi faktor itu mempengaruhi adaptasi trauma dan
beban pada kanker pejuang. Menurut teori yang ada keadaan yang sulit dengan
situasi yang mengancam nyawa, kerohanian sangat penting untuk menemukan
harapan dan penerimaan diri mereka yang menderita kanker serviks . Setelah
dilakukannya studi pendahuluan, adanya peningkatan setiap tahunnya penderita
kanker serviks dan dari hasil wawancara ternyata memang benar dengan adanya
suatu penyakit kronis yang dialami oleh seseorang akan meningkatkan aspek
spiritualitas untuk menemukan kedamaian diri dan makna kehidupan.
Intervensi spiritualitas nyatanya hanya sedikit penelitian di indonesia
mengeksplorasi tenang kondisi pejuang kanker serviks dalam penyakit
keganasan. Aspek spiritualitas kurang tersentuh menjadi intervensi
keperawatan karena disisi lain dari literatur atau jurnal itu sangat penting untuk
mengeksplor aspek spiritualitas pejuang akan menjadi masukan untuk tenanga
keperawatan untuk meningkatkan aspek spiritualitas. Oleh karena itu peneliti
tertarik melakukan penelitian kualitatif menurut penelitian kuantitatif
penggunaan kuisioner dengan pertanyaan tertutup sudah mewakili domain dan
8

isinya hanya saja jawaban pejuang itu kurang bisa mengeksplor keadaan
pejuang yang sebenarnya secara mendalam oleh karena itu peneliti ingin
menggali lebih dalam “Bagaimana aspek spiritualitas pada pejuang kanker
serviks “ dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan kondisi
spiritualitas dengan pemikiran bahwa pengalaman seorang sangat berharga dan
bernilai untuk dikaji secara mendalam dari satu individu ke individu lainnya
karena sebuah pengalaman tidak bisa dianggap atau dinilai suatu pernyataan
yang benar dan salah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka didapatkan rumusan masalah
yaitu dilihat dari dampak kanker serviks menyebabkan keputusasaan yang sulit,
stres, merasa dirinya ditinggalkan oleh Tuhan, merasa do’anya tidak pernah
dikabulkan. Pada keadaan yang sulit dibutuhkan aspek spiritualitas untuk
menurunkan rasa stres dan keputusasaan itu. Disaat keadaan yang sulit seperti
ini aspek spiritualitas dan kerohanian sangat penting untuk menunjang
kesehatan pejuang untuk mengatasi penderitaan mereka untuk mencari
kesejahteraan penyakit mereka. Aspek spiritualitas sangat abstrak untuk
menjadi intervensi pejuang pejuang kanker serviks tetapi menurut jurnal atau
literatur yang ada aspek spiritualitas sangat penting untuk pejuang kanker
serviks , ketimpangan antara ketidakseimbangan intervensi dengan gejala yang
ada spiritualitas yang kurang tersentuh. Maka berdasarkan fenomena tersebut
maka peneliti ingin mengetahui “Bagaimana pengalaman aspek spiritualitas
pada pejuang kanker serviks”.

C. Tujuan Penelitian
Untuk mengeksplor lebih dalam “Bagaimana aspek spiritualitas pada
pejuang kanker serviks”.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktisi
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
oleh perawat dalam memberikan edukasi dan pendampingan pada pejuang
9

sehingga menjadi lebih kontekstual dan sesuai dengan kebutuhan dan


karakter masing-masing individu klien. Selain itu hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat menjadi intervensi keperawatan untuk meningkatkan
kualitas hidup pejuang dan intervensi keperawatan tentang asek
spiritualitas bisa tersentuh oleh praktisi keperawatan
2. Bagi pengembangan keilmuan keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi referensi dalam
pengembangan keilmuan paliatif care. Selain itu peneliti juga berharap
hasil penelitian akan berkontribusi terhadap pengembangan materi dan
metode pembelajaran di kampus terutama terkait topik-topik kanker
serviks .
3. Bagi penerima asuhan keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas
edukasi dan pendampingan yang diberikan perawat kepada klien,
sehingga klien akan terbantu dalam meningkatkan adaptasi dan
kemampuannya dalam mengatur koping didalam dirinya dengan
spiritualitas yang kuat. Hasil akhir yang diharapkan tentunya adalah
peningkatan kualitas hidup klien.
4. Bagi penelitian selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan intervensi
bagi perawat guna melakukan penelitian tentang Aspek spiritual yang
menguatkan dalam kondisi yang sulit pejuang kanker serviks .

E. Penelitian Terkait
1. (Distinarista, 2018) di Universitas Islam Sultan Agung Semarang
dengan penelitian pengalaman spiritual survivor cervikal cancer (studi
fenomenologi kebutuhan spiritual survivor cancer pada pejuang kanker
serviks merupakan kebutuhan yang sangat penting, kebutuhanakan rasa
damai, kebutuhan menganut keyakinan agama dan kebutuhan memberi.
Sedangkan bentuk kebutuhan spiritual yang paling diperlukan adalah
berdoa. Resiliensi merupakan kemampuan untuk dapat beradaptasi dan
tetap teguh dalam situasi sulit. Partisipan berusaha agar dapat menjalani
kehidupannya dengan baik dan yakin dapat sembuh.
10

2. (Sulistyarini & Kao, 2018) di Wiyata Husada School of Health Sciences,


Samarinda, Indonesia dengan judul Memahami Kondisi Pejuang: Fisik,
Psikologis dan Spiritual aspek pejuang kanker lanjut di Jawa Tengah,
Indonesia Dalam penelitian ini, kesejahteraan spiritual diukur oleh
FACIT-Sp 12, yang berisi tiga domain; makna, kedamaian dan iman.
Iman memiliki korelasi kuat dengan religiusitas. Seperti yang
diperkirakan, iman ditemukan sebagai domain penting yang berkorelasi
dengan depresi. Pejuang dengan iman yang kuat mengalami depresi
lebih rendah. Pelajaran sebelumnya mengungkapkan bahwa iman
memiliki korelasi negatif dengan depresi. Agama penting dalam
kehidupan sehari-hari orang, agama keyakinan dan praktik sebagaimana
tercermin dari iman membantu pejuang untuk mengatasinya kehidupan
mereka yang penuh tekanan, episode gejala depresi dan peningkatan
hasil kesehatan. Mereka akan cenderung menjadi pandangan yang lebih
positif dan memiliki kontrol stres yang lebih kuat dalam membangun
mekanisme koping.
3. (Hunter-Hernández et al., 2015) di New York dengan Penelitian berjudul
“Peluang yang Terlewatkan: Spiritualitas sebagai Jembatan untuk
Ketahanan dalam Latin dengan Kanker” Doa dan membaca Alkitab
diidentifikasi sebagai sumber kesejahteraan spiritual itu memberikan
kekuatan dan kenyamanan. Penyakit ini diakui memiliki dampak positif
oleh meningkatkan iman dan keyakinan spiritual. Selain itu, Spiritualitas
berfungsi sebagai penjelasan untuk penyakit; kanker itu dipandang
sebagai peristiwa yang membawa kekuatan sebagai hasil dari
spiritualitas. (Ashing-Giwa et al. 2006; Ashing-Giwa et al. 2004; Juarez
et al. 1998).
4. (Dwi et al., 2017) di indonesia Surakarta dengan judul penelitian
“Resiliensi Pada Penderita Kanker Serviks”. Menyatakan Pada
keadaan yang sulit dengan situasi yang mengancam nyawa, kerohanian
sangat penting untuk menemukan harapan dan penerimaan diri. Mereka
yang menderita kanker serviks , mereka memaksakan diri untuk
11

mencoba menemukan makna kehidupan. Spiritualitas sangat penting


ketika individu mengalami situasi yang mengancam nyawa karena
percaya kepada Tuhan dapat mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh
penyakit (Dwi et al., 2017).
5. (Susanti et al., 2011) dengan judul penelitian pengalaman spiritual
perempuan dengan kanker serviks di Poltekes Kemenkes Tasikmalaya,
Universitas Indonesia menyatakan hasil penelitiannya menunjukan
bahwa pengalaman spiritual perempuan dengan kanker serviks diawali
sejak dirinya didiagnosis mengalami kanker serviks. Berbagai
penderitaan dialami tidak hanya disebabkan oleh perubahan kondisi fisik
dan psikologis, tetapi juga akibat perubahan sosial dan stigma
masyarakat mengenai penyakit kanker serviks. Perempuan dengan
kanker serviks mencoba mengembangkan harapan dalam ketidakpastian
hidupnya. Harapan yang tumbuh seiring dengan doa yang
mendekatkannya dengan Tuhan. Dukungan sosial yang diterima serta
tujuan hidup menjadikan dirinya dapat diterima serta tujuan hidup
menjadikan dirinya dapat bertahan dalam menjalani kehidupannya
dengan kanker serviks.
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Telaah Teori
1. Konsep Kanker Serviks
a. Definisi Kanker Serviks
Kanker leher rahim adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel
epitel skuamosa. Kanker leher rahim merupakan kanker yang terjadi pada
serviks atau leher rahim, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang
merupakan pintu masuk ke arah rahim, letaknya antara rahim (uterus) dan
liang senggama atau vagina (Notodiharjo, 2002). Kanker leher rahim
biasanya menyerang wanita berusia 35-55 tahun. Sebanyak 90% dari
kanker leher rahim berasal dari sel skuamosa yang melapisi serviks dan
10% sisanya berasal dari sel kelenjar penghasil lendir pada saluran
servikal yang menuju ke rahim (Setyarini, 2009).
Kanker serviks adalah suatu penyakit keganasan dimana
menyerang serviks yang kebanyakan disebabkan oleh Human
papiloma virus (HPV). Serviks merupakan sepertiga bagian bawah
uterus, berbentuk silindris, menonjol dan berhubungan dengan vagina
melalui ostium uteri eksternum yang bisa disebabkan oleh faktor
genetik, pola hidup yang tidak baik, hygiene yang kurang, serta sering
berganti pasangan seksual (Sardjito, 2018).
Kanker serviks adalah keganasan yang bermula pada sel-sel serviks
(leher rahim). Kanker serviks dimulai pada lapisan serviks. Terjadinya
kanker srviks sangat perlahan. Pertama beberapa sel normal berubah
menjadi sel-sel prakanker, kemudian berubah menjadi sel kanker.
Perubahan ini disebut displasia dan biasanya terdeteksi dengan tes pap
smear (Sofi, 2015).
Kanker atau sering disebut leher rahim merupakan bagian rahim
atau uterus. Kanker dimulai ketika sel-sel didalam tubuh mulai tumbuh
diluar kendali. sel berada diare tubuh lainnya. Kanker serviks dimulai

12
13

pada sel- sel yang melapisi serviks, bagian bawah rahim (rahim).
Serviks menghubungkan tubuh rahim ke vagina atau jalan lahir (Sofia,
2019).

Gambar 2.1 Normal dan kanker serviks


Sumber : https://www.pinterest.com/pin/600808406516765656/

b. Penyebab Kanker serviks


Menurut (Sofi, 2015) Infeksi HPV yang tidak sembuh bisa
menyebabkan kanker serviks pada beberapa perempuan.HPV adalah
penyebab dari hampir semua kanker serviks. Infksi HPV sebenarnya hal
yang biasa terjadi. Virus ini ditularkan dari satu orang ke orang lain
kontak seksual. Kebanyakan orang dewasa telah terinfeksi HPV pada
suatu saat dalam kehidupan mereka, tetapi kebanyakan infeksi sembuh
dengan sendirinya. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan perubahan
sel dileher rahim. Jika perubahan ini ditemukan lebih awal, kanker
serviks dapat dicegah dengan mengangkat atau membunuh sel-sel yang
berubah sebelum mereka bisa menjadi sel -sel kanker.
1. Beberapa jenis menular seksual lainnya, yang disebut tipe beriko
rendah menyebabkan kutil eksternal pada alat kelamin yang bukan
kanker.
2. Kurangnya tes pap smear secara teratur. Kanker leher lebih sering
terjadi pada perempuan yang tidak menjalani tes Pap secara teratur.
Tes Pap membantu dokter menemukan sel abnormal. Menghapus
atau membunuh sel-sel abnormal biasanya mencegah kanker
serviks.
14

c. Gejala Kanker Serviks


Menurut (Sofi, 2015) Pada tahap awal, penyakit ini tidak
menimbulkan gejala yang mudah diamati oleh karena itu, orang-orang
yang sudah aktif secara seksual amat dianjurkan untuk melakukan tes
Pap Smear setiap dua tahun sekali. Gejala fisik serangan penyakit ini
pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker . Kanker serviks
stadium dini biasanya tanpa gejala-gejala. Itulah mengapa screening
atau deteksi dini menjadi sangat penting gejala- gejala kanker ini :
1) Ada bercak atau perdarahan setelah berhubungan seksual
2) Ada bercak atau perdarahan diluar masa haid
3) Ada bercak atau perdarahan pada masa menoupose
4) Mengalami masa haid yang lebih berat dan lebih panjang dari
biasnya
5) Keluarnya bau menyengat yang tidak bisa dihilangkan walaupun
sudah diobati.
Gejala kanker serviks tingkat kanker serviks tingkat lanjut adalah :
a) Munculnya rasa sakit dan perdarahan saat berhubungan intim
(contact bleeding)
b) Keputihan yang berlebihan dan tidak normal
c) Perdarahan diluar siklus menstruasi
d) Penurunan berat badan drastis
e) Apabila kanker sudah menyebar ke panggul, maka pejuang akan
menderita keluhan nyeri punggung
f) Hambatan dalam berkemih serta pembesaran ginjal.

d. Tipe kanker serviks


Kanker serviks dan pre-kanker leher rahim di klasifikasikan
berdasarkan bagaimana mereka terlihat dibawah mikroskop. Menurut
(The American Society Cancer, 2006), jenis kanker serviks dibagi
menjadi 3 yaitu :
1. Karsinoma sel skuamosa
Sebagian besar kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa.
Kanker-kanker ini berkembang dari sel-sel di exocervix dan sel-
15

sel kanker memiliki fitur sel-sel skuamosa dibawah mikroskop.


Karsinoma sel skuamosa paling sering dimulai di zona
transformasi (dimana exocervix bergabung dengan endocervix).
2. Adenocarcinoma
Sebagian besar kanker serviks lainnya adalah adenocarinoma.
Adenocarcinoma adalah kanker yang berkembang dari sel
kelenjar. Adenokarsinoma serviks berkembang dari sel kelenjar
pengahasil lendir dari endoserviks. Adenokarsinoma serviks
tampaknya sering terjadi dalam 20 hingga 30 tahun terakhir.
3. Karsinoma adenosquamous
Yang lebih jarang, kanker serviks memiliki fitur karsinoma sel
skuamosa dan adenokarsinoma.Ini disebut karsinoma
adenosquamous atau karsinoma campuran. Meskipun hampir
semua kanker serviks adalah karsinoma sel skuamosa atau
adenokarsinoma, jenis kanker lain juga dapat berkembang di
serviks. Jenis lain ini, seperti sarkoma dan limfoma terjadi lebih
sering dibagian lain tumbuh.
16

e. Klasifikasi Kanker Serviks


Penentuan stadium pejuang itu sangat penting. Hal ini
berkaitan dengan jenis pengobatan dan prospek pemulihan yang
akan dilakukan. Stadium kanker serviks sebagai berikut :

Gambar 2.2
Klasifikasi Kankr
serviks
Sumber : https://laurentginekologi.wordpress.com/2013/01/04/klasifikasi-
staging- kanker-serviks-figo/

Tabel 2.1 Klasifikasi International tentang karsinoma Serviks

Tahapan Lesi Lokasi Deskripsi


Tahap 0 Karsinoma in situ Kanker terbatas pada lapisan epitel,
tidak terdapat bukti invasi ukuran

Tahap 1 Karsinoma yang bukan merupakan kriteria


hanya benar-
benar berada dalam
17

Tahap 1A Mikroinovas
if

Tahap 1B Secara klinis jelas merupakan tahap


1

Tahap II Kanker Vagina Lesi telah menyebar diluar serviks


hingga mengenai vagina (bukan
sepertiga bagian bawah) atau area
paraservikal pada salah satu sisi
atau kedua sisi

Tahap IIA Hanya perluasan


Vagina

Tahap IIB Perluasan paraservikal dengan atau


tanpa mengenal vagina

Tahap III Kanker mengenal


Penyakit nodus limfe yang teraba
sepertiga bagian
tidak merata pada dinding pelvis
bawah vagina atau
urogram IV menunjukkan salah satu
telah meluas ke salah
atau kedua ureter tersumbat oleh
satu atau kedua
tumor
dinding pelvis
Tahap IIIA Meluas sampai sepertiga bagian
bawah vagina
Saja

Tahap IIIB Metastase karsinomatosa terisolasi


yang dapat diraba pada dinding
Pervis

Tahap IV Perluasan kandung Bukti-bukti bahwa karsinoma


kemih mengenai kandung kemih tampak
pada pemeriksaan sistoskopi atau
oleh adanya fistulasi vesikovagina

Karsinoma menyebar keluar pelvis


Perluasan rektal
Penyebaran jauh sejati ke organ lainnya.
18

f. Pemeriksaan Penunjang Kanker Serviks


Menurut (Yunita, 2015) Untuk mendiagnosis kanker serviks,
dilakukan pemeriksaan sebagai berikut :
1. Pap smear, dilakukan pengambilan cairan vagina untuk diperiksa
2. Colposcopy atau teropong leher rahim (serviks)
3. Biopsi, pengambilan sampel jaringan serviks untuk dilakukan
pemeriksaan oleh ahli patologi.
4. Tes Penanda tumor SCC
5. Pemeriksaan panggul

g. Faktor Risiko (Menurut, Sofi, 2015)


1. Usia
Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka
yang berusia 35-50 tahun, terutama mereka yang telah aktif secara
seksual sebelum usia 16 tahun. Hubungan seksual pada usia terlalu
dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker serviks sebesar
dua kali dibanding perempuan yang melakukan hubungan seksual
setelah usia 20 tahun.
2. Sering berganti pasangan
Semakin banyak berganti-ganti pasangan maka tertularnya infeksi
HPV juga semakin tinggi. Hal ini disebabkan terpaparnya sel-sel
mulut rahim yang mempunyai pH tertentu dengan sperma-sperma
yang mempunyai pH yang berbeda-beda pada multi-patner
sehingga dapat merangsang terjadinya perubahan kearah displasia.
3. Perempuan merokok
Merokok dapat menurunkan daya tahan tubuh. Ada banyak
penelitian yang menyatakan hubungan antara kebiasaan merokok
dengan meningkatnya risiko seseorang terjangkit penyakit kanker
serviks. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan di
Karolinska Institute di Swedia dan dipublikasikan di British
Journal of Cancer pada tahun 2001. Menurut Joakam Dillner,
M.D, peneliti yang memimpin riset tersebut, zat nikotin serta racun,
lain yang masuk kedalam darah melalui asap rokok mampu
19

meningkatkan kemungkinan terjadinya kondisi cervical neoplasia


atau tumbuhnya sel-sel abnormal pada rahim. Cervical neoplasia
adalah kondisi awal berkembangnya kanker serviks didalam tubuh
seseorang.
4. Hygiene dan sirkumsisi
Keputihan yang dibiarkan terus-menerus tanpa diobati penyakit
menular seksual (PMS), yaitu penyakit-penyakit yang ditularkan
melalui hubungan seksual antara lain sifilis, gonore, herpes
simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dapt meningkatkan risiko
terjadinya kanker serviks. Pemakainan pembalut yang
mengandung bahan dioksin juga berisiko menimbulkan kanker
serviks. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk
memutihkan pembalut hasil daur ulang dari bahan bekas, misalnya
krayon, kardus dan lain-lain. Faktor resiko lainnya mencuci
kemaluan dengan air yang tidak bersih misalnya di toilet yang tidak
terawat.
5. Status Sosial-Ekonomi
Kemiskinan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya kanker
serviks perempuan dengan tingkat pendapatan yang rendah akan
mengalami kesulitan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan
yang adekuat termasuk melakukan Pap Smear. Akibatnya, mereka
tidak terskrining dan tentunya tidak dapat dideteksi dini maupun
mendapatkan terapi dini apabila terserang kanker serviks.
6. Gizi Buruk
Para penderita gizi buruk berisiko terinfeksi virus HPV. Seseorang
yang melakukan diet ketat, dengan disertai rendahnya konsumsi
vitamin A,C dan E setiap hari bisa menyebabkan berkurangnya
tingkat kekebalan pada tubuh, sehingga anda mudah terinfeksi.
7. Terpapar Virus
Human Immunodeficiency virus (HIV), atau virus penyebab
AIDS, merusak sistem kekebalan pada perempuan. Hal ini dapat
menjelaskan peningkatan risiko kanker serviks bagi perempuan
20

dengan AIDS.

h. Penatalaksanaan Kanker serviks

Menurut (Sofi, 2015) pilihan pengobatan yang bisa dilakukan


adalah pembedahan, terapi radiasi (radioterapi), Kemoterapi, atau
kombinasi metode-metode tersebut. Dokter dapat menjelaskan pilihan
pilihan cara pengobatan itu, hasil yang diharapkan dari masing-masing
cara pengobatan, dan efek yang mungkin timbul. Penderita dan dokter
bisa bekerja sama membuat rencana pengobatan yang memenuhi
kebutuhan medis dan pribadi penderita.
1. Operasi atau pembedahan
Pembedahan merupakan pilihan untuk perempuan dengan kanker
leher rahim stadium I atau II. Dokter bedah mengangkat jaringan
yang mungkin mengandung sel-sel kanker.
a) Trakelektomi Radikal (Radical Trachelectomy)
Dokter bedah mengambil leher rahim, bagian dari vagina, dan
kelenjar getah bening dipanggul. Pilihan ini dilakukan untuk
perempuan dengan tumor kecil yang ingin mencoba untuk
hamil dikemudian hari.
b) Histrektomi Total
Dokter bedah mengangkat leher rahim dan rahim.
c) Histerektomi Radikal
Dokter bedah mengangkat leher rahim, beberapa jaringan
disekitar leher rahim, rahim, dan bagian dari vagina. Dengan
histerektomi total maupun radikal, ahli bedah dapat
mengangkat jaringan lainnya.
d) Saluran Telur dan Ovarium
Dokter bedah dapat mengangkat kedua saluran tuba dan
ovarium. Pembedahan ini disebut salpingo-ooforektomi.
e) Kelenjar Getah Bening
Ahli bedah dapat mengambil kelenjar getah bening dekat
tumor untuk melihat apakah mereka mengandung kanker jika
21

sel kanker telah histerectomy total dan radikal mencapai


kelenjar getah bening, itu berarti penyakit ini mungkin teloah
menyebar ke bagian lain dari tubuh. Waktu yang diperlukan
untuk sembuh setelah operasi berbeda untuk setiap
perempuan. Penderita mungkin mengalami rasa sakit atau
ketidaknyamanan selama beberapa hari pertama. Obat dapat
membantu mengontrol rasa sakit. Sebelum operasi, penderita
sebaiknya membicarakan rencana untuk menghilangkan rasa
sakit dengan dokter atau perawat. Setelah operasi, dokter
dapat menyesuaikan rencana jika penderita membutuhkan
pengendali rasa sakit yang lebih banyak. Setelah menjalani
trakelektomi radikal, beberapa perempuan memiliki masalah
kandung kemih selama beberpa hari, tinggal rumah sakit
biasanya sekitar 2-5 hari. Setelah menjalani histerektomi,
lama tinggal pejuang dirumah sakit berkisar dari beberapa hari
sampai seminggu.
2. Radioterapi
Radioterapi adalah salah satu pilihan bagi perempuan yang
menderita kanker leher rahim dengan stadium berapa pun.
Perempuan dengan kanker leher rahim tahap awal dapat memilih
terapi radiasi sebagai pengganti operasi. Hal ini juga dapat
digunakan setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel kanker
apapun yang masih menetap didaerah tersebut. Perempuan dengan
kanker yang menyerang bagian-bagian selain leher rahim mungkin
perlu diterapi radiasi dan kemoterapi. Terapi radiasi menggunakan
sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel kanker. Tetapi ini
hanya memengaruhi sel-sel didaerah yang diobati. Dokter
menggunakan dua jenis terapi radiasi untuk mengobati kanker
serviks. Beberapa perempuan menerima kedua jenis terapi ini.

a. Terapi Radiasi Eksternal


Sebuah mesin besar akan mengarahkan radiasi pada panggul
jaringan lain dimana kanker telah mnyebar. Pengobatan biasanya
22

diberikan dirumah sakit atau klinik. Penderita mungkin


menerima radiasi eksternal 5 hari seminggu selama beberapa
minggu. Setiap pengobatan hanya memakan waktu beberapa
menit.
b. Terapi Radiasi Internal
Sebuah tabung tipis ditempatkan didalam vagina. Suatu zat
radioaktif dimasukan kedalam tabung tersebut. Penderita
mungkin harus tinggal dirumah sakit sementara sumber
radioaktif masih berada ditempatnya (sampai 3 hari), atau bisa
juga sesi pengobatan berlangsung beberapa menit, dan penderita
bisa pulang setelahnya. Setelah zat radioaktif diangkat, radio
aktivitas tidak ada yang tersisa dalam tubuh penderita. Radiasi
internal ini dapat diulang dua kali atau lebih selama beberapa
minggu. Efek samping tergantung terutama pada seberapa
banyak radiasi diberikan dan tubuh bagian mana yang diterapi.
Radiasi pada perut dan panggul dapat menyebabkan mual,
muntah, diare atau masalah kencing. Penderita mungkin
kehilangan rambut didaerah genital. Selain itu kulit penderita di
daerah yang dirawat dapat menjadi merah, kering, dan tender.
Penderita mungkin mengalmi kekeringan, gatal atau panas di
vagina. Dokter mungkin menyarankan penderita untuk menunda
hubungan seks sampai beberapa minggu setelah pengobatan
radiasi berakhir. Kemungkinan besar penderita menjadi lelah
selama terapi radiasi ini, terutama diminggu-minggu terakhir
terapi.
3. Kemoterapi
Mengobati kanker serviks, kemoterapi biasanya
dikombinasikan dengan terapi radiasi. Untuk kanker yang telah
menyebar ke organ- organ yang jauh, kemoterapi saja dapat
digunakan. Kemoterapi menggunakan obat-obatan untuk membunuh
sel-sel kanker. Obat-obat untuk kanker serviks biasanya diberikan
melalui pembuluh darah (intravena). Efek samping yang terjadi
23

terutama tergantung pada jenis obat-obatan yang diberikan dan


seberapa banyak. Kemoterapi membunug sel-sel kanker yang
tumbuh cepat, tetapi juga dapat menyebabkan sel-sel normal yang
membelah dengan cepat, yaitu :
1. Sel Darah
Bila Kemoterapi menurunkan kadar sel darah yang sehat, penderita
kan lebih mudah terkena infeksi, mudah memar atau berdarah, dan
merasa sangat lemah dan lelah. Tim perawat kesehatan akan
memeriksa jumlah sel darah penderita. Jika jumlahnya rendah, tim
perawatan kesehatan akan menghentikan kemoterpai untuk
sementara waktu atau mengurangi dosis obat. Ada juga yang dapat
membantu tubuh penderita membiuat sel- sel darah baru.
2. Sel-sel Pada Akar Rambut
Kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok. Rambut penderita
yang hilang akan tumbuh lagi, tetapi kemungkinan mengalami
perubahan warna dan tekstur.
3. Sel yang melapisi saluran pencernaan
Kemoterpi menurunkan nafsu makan, mual, dan muntah, diare
atau infeksi pada mulut dan bibir.

2. Konsep Spiritualitas
A. Definisi Spiritualitas
Secara bahasa, spiritualitas berasal dari bahasa Latin yaitu spiritus
yang berarti roh, jiwa, semangat. Dari kata Latin ini terbentuklah kata
Prancis yaitu i’spirit dan kata bendanya la spiritualite. Setelah kata
Prancis ini, kita mengenal kata Inggris yaitu spirituality, yang dalam
bahasa Indonesia menjadi kata spiritualitas. Dalam istilah modern
mengacu kepada energi batin yang non jasmani meliputi emosi dan
karakter. Dalam kamus psikologi, kata spirit berarti suatu zat atau
makhluk immaterial, biasanya bersifat ketuhanan menurut aslinya, yang
diberi sifat dari banyak ciri karakteristik manusia, kekuatan, tenaga,
semangat, moral atau motivasi (Sahidin, 2018).
Spiritualitas dalam makna luas merupakan hal yang berhubungan
24

dengan spirit. Sesuatu yang bersifat spiritual memiliki kebenaran abadi


yang berhubungan dengan hidup manusia. Salah satu aspek menjadi
spiritual adalah memiliki arah dan tujuan hidup yang secara terus
menerus meningkatkan kebijaksanaan dan juga kekuatan berkehendak
dari seseorang untuk mencapai hubungan yang lebih dekat dengan
Tuhan. Spiritualitas lebih menekankan pada mengolah potensi ruhani.
Spiritualitas mencakup kealamian eksistensial yang memberikan
pengalaman unik dan subyektif bagi semua orang. Spiritualitas
Memungkinkan orang untuk menemukan dan mengembangkan rasa
hidup dan tujuan hidup. Pencarian untuk tujuan sering dihubungkan
dengan panggilan atau panggilan dalam kehidupan (Sahidin, 2018).
Spiritualitas menggambarkan kembali pentingnya spiritualitas
yang berfungsi sebagai aspek utama yang menyatukan aspek-aspek
berbagai individu. Spiritualitas menyebar melalui kenyamanan fisik, dan
memaafkan orang lain. Keyakinan dan logis, dinamika psikologis, dan
sosial-budaya dari seseorang memberikan dasar bagi kebenaran. Doa
yang terus-menerus berdampak positif bagi kesehatan dan keputusan
untuk berperan serta dalam praktik promosi kesehatan, Meningkatnya
minat dalam hubungan antara kerohanian dan kesehatan telah
berkontribusi terhadap ilmu keperawatan (perry, 2009).
Spiritualitas didefinisikan sebagai cara orang menemukan makna
dan tujuan, bagaimana mereka mengalami keterkaitan mereka dengan
diri sendiri, orang lain, yang signifikan, atau sakral. Spiritualitas
dipandang sebagai karakteristik manusia yang universal. Spiritualitas
dapat dipahami sebagai hubungan seseorang dengan transenden,
diekspresikan melalui sikap, kebiasaan, dan praktik seseorang.
Spiritualitas juga mencakup seni dan humanisme, serta kepercayaan dan
praktik budaya. Spiritualitas dapat dipahami sebagai kehidupan batin
seseorang. Memiliki perasaan spiritual yang kuat membantu pejuang
menyesuaikan diri dan mengatasi penyakit. Spiritualitas dapat
mempengaruhi bagaimana seorang pejuang.
Doa dan membaca Alkitab diidentifikasi sebagai sumber
25

kesejahteraan spiritual itu memberikan kekuatan dan kenyamanan.


Penyakit ini diakui memiliki dampak positif oleh meningkatkan iman
dan keyakinan spiritual. Selain itu, spiritualitas berfungsi sebagai
penjelasan untuk penyakit; kanker itu dipandang sebagai peristiwa yang
membawa kekuatan sebagai hasil dari spiritualitas. Dalam penyembuhan
sepenuhnya dalam satu bukti saat ini menunjukkan tampaknya terjadi
karena keseluruhan memiliki efek pada fisik dan Saat ini, kerohanian
sering kali lebih besar antara pikiran, tubuh, dan roh (Hunter-Hernández
et al., 2015).
Budaya manusia sangat kuat, dan spiritualitas memiliki makna
yang berbeda-beda. Karena itu, orang yang terluka perlu memiliki
spiritualitas mereka sendiri untuk memberikan perawatan spiritual yang
sesuai dan relevan kepada orang lain (Sahidin, 2018).
Spiritualitas adalah konsep kompleks yang unik untuk membatasi
individu, dan tergantung pada budaya seseorang, pengembangan,
pengalaman hidup, kepercayaan, dan ide-ide tentang kehidupan. Ada
karakteristik penting dari spiritualitas yang disepakati oleh pangkalan
pengetahuan ilmiah. Holatad dan uthers (2006) menemukan bahwa klien
yang didiagnosis Spiritualitas memberikan energi yang dibutuhkan
individu untuk menemukan diri mereka sendiri, untuk mengatasi situasi
sulit, dan untuk memperbaiki kesehatan. Energi yang dihasilkan oleh
spiritualitas membantu klien merasa baik dan membimbing pilihan yang
dibuat sepanjang hidup. Transendensi-diri adalah keyakinan bahwa ada
kekuatan di luar dan lebih besar dari orang itu. Kekuatan ini melampaui
ruang dan waktu Individu biasanya melihat ini berlaku sebagai positif,
dan itu memungkinkan untuk memiliki pengalaman baru dan
mengembangkan perspektif baru yang melampaui batas-batas fisik yang
biasa (Sahidin, 2018).
Konsep spiritual well-being sering digambarkan memiliki dua
dimensi. Dimensi vertikal mendukung hubungan transenden antara
seseorang dan Tuhan atau kekuatan lain yang lebih tinggi. Spiritualitas
adalah konsep yang luas dengan berbagai dimensi dan perspektif yang
26

ditandai adanya perasaan keterikatan, yang disertai dengan usaha


pencarian makna dalam hidup atau dapat dijelaskan sebagai pengalaman
yang bersifat universal dan menyentuh (Sahidin, 2018).
Koenig (2017) menyebutkan spiritualitas mempunyai peranan
penting dalam menurunkan stres. Penelitian kualitatif dari (Gupta, et al
2014). tentang peranan spiritualitas dalam manajemen kesehatan pada
pejuang diabetes menunjukan terdapat peranan yang cukup signifikan.
Hasil yang sama juga diungkapkan oleh (Johnson, et al 2011) bahwa
kesejahteraan spiritual saat ini dan pengalaman relijius masa lalu
berhubungan dengan gejala kecemasan dan depresi (Heidari, Rezaei,
Sajadi, Ajorpaz, & Koenig, 2017).

B. Dimensi-dimensi spiritualitas
Dimensi spiritualitas menyediakan itegrasi, harmoni dan
kebebasan dalam kepribadian seseorang (Nelson, 2009) menurut
Palutizian dan Elison (1982 dalam Cobb dkk., 2012) memiliki dua
dimensi, meliputi didalam (Hartiena, 2018):
Tabel 2.2 Dimensi-Dimensi Spiritualitas
1. Dimensi vertikal/religius
Dimensi ini berfokus pada hubungan seseorang dengan Tuhan. Dimensi ini
menilai hubungan seseorang dengan Tuhan (seperti berdoa, percaya bahwa
Tuhan peduli dan mencintai, hubungan yang memuaskan dengan Tuhan).
2. Dimensi Horizontal/Eksistensial
Dimensi eksistensial menekan pada makna dan tujuan hidup. Penilaian
diri terhadap tujuan dan kepuasan hidup seseorang, seperti hidup adalah
pengalaman yang positif, puas dengan kehidupan, menikmati kehidupan,
hidup memilik itujuan dan makna.

C. Manfaat Spiritualitas
Spiritualitas dalam Kehidupan Individu menurut (Priastana dkk., 2016),
yaitu memiliki rasa kepuasan terhadap kehidupan, menjaga keseimbangan,
kontrol hidup, membangun hubungan yang positif, memiliki makna dan tujuan
dalam kehidupan, memiliki kemampuan yang bersumber pada diri
sendiridengan kekuatan yang lebih tinggi dari individu tersebut dan
27

kesejahteraan spiritualitas pejuang akan memberikan manfaat seperti


berkurangnya rasa sakit, meningkatnya koping, meningkatnya kualitas hidup,
pejuang (Wei et al., 2016).

D. Karakteristik Spiritual Menurut (Ardian, 2016).


1. Meningkatkan perasaan akan kedamaian diri dan kekuatan
batin, meningkatkan kesadaran pribadi, penerimaan yang baik
tentang kehidupan dunia, kemampuan untuk mengatasi
ketidakpastian hidup dan ambiguisitas, kemampuan menerima
kondisi seperti kemerosotan fisik karena usia, kondisi sakit
terminal dan keadaan stres.
2. Kemampuan beradaptasi dengan baik ( successful adaptation)
dan pemulihan kesehatan bersama dengan harmoni alam sangat
diperlukan untuk kesehatan. Upaya lain adalah melalui restorasi
doa dengan tuhan sebagai perantara perjanjian dengan tuhannya
sehingga dapat diberikan kesehatan.

E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Spiritual


Faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan spiritual seseorang
menurut Ruth (2009) dalam (Riska, 2017) adalah budaya, jenis
kelamin, pengalaman sebelumnya, krisis, isu moral dan pemisahan
dapat mempengaruhi perubahan kesehatan spiritual seseorang.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan spiritual menurut
Hamid (2008) dalam (Riska, 2017) adalah tahap perkembangan.
Faktor– faktor tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Budaya
Latar belakang sosial budaya seseorang akan mempengaruhi
keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang.
Seseorang akan mengikuti dan mempelajari tradisi agama dan
spiritual keluarga. Anak akan belajar pentingnya melaksanakan
kegiatan keagamaan, termasuk nilai moral dari hubungan
keluarga serta peran dalam berbagai bentuk kegiatan keagaman.
Apapun tradisi agama atau sistem kepercayaan yang dianut
28

seseorang, tetap saja pengalaman spiritual merupakan hal yang


unik bagi tiap individu. Namun tidak semua orang akan
mengikuti tradisi spiritual dan agama dari keluarga asal meraka.
2. Jenis Kelamin
Spiritual akan bergantung dengan kepercayaan masyarakat dan
kelompok agama terhadap ajaran tentang jenis kelamin atau
perilaku yang diharapkan untuk pria dan wanita. Sebagai
contoh, islam memerintahkan wanita untuk menutup auratnya.
Dalam beberapa kasus yang menjadi pemimpin spiritual selalu
laki-laki.
3. Pengalaman Hidup
Pengalaman hidup baik yang positif maupun negatif dapat
mempengaruhi tingkat spiritualitas seseorang dan hal tersebut
juga dipengaruhi oleh bagaimana seseorang mengartikan
pengalaman tersebut secara spiritual. Peristriwa yang terjadi
dalam kehidupan sering dianggap sebagai suatu cobaan yang
diberikan Tuhan kepada manusia untuk menguji keimanannya.
Begitu pula pengalaman hidup yang menyenangkan sekalipun,
seperti pernikahan, pelantikan kelulusan, kenaikan pangkat atau
jabatan. Saat ini, kebutuhan spiritual akan meningkat
memerlukan kedalaman spiritual dan kemampuan koping untuk
memenuhinya.
4. Krisis Dan Perubahan
Krisis dan perubahan dapat menguatkan tingkat spiritualitas
seseorang. Krisis spiritual sering dialami seseorang ketika
menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan
dan bahkan kematian, khususnya pada klien yang mengalami
penyakit terminal atau prognosis yang buruk. Perubahan
kehidupan dan krisis yang dihadapi tersebut merupakan suatu
pengalaman spiritual.
29

3. Konsep yang berhubungan dengan spiritualitas


(Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) menyebutkan karena spiritualitas
merupakan suatu refleksi dari pengalaman batin yang diekspresikan secara
personal atau individual maka spiritualitas dapat banyak
mempresentasikan berbagai aspek yang berada didalam manusia,
diantaranya adalah agama, iman, harapan, transendensi dan pengampunan.
Konsep yang berkaitan tersebut akan diuraikan secara singkat sebagai
berikut:
a. Agama
(Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) Agama merupakan suatu sistem dari
keyakinan dan praktik - praktik ritual yang terorganisir. Agama
merupakan suatu cara dalam mengekspresikan nilai spiritual seseorang
dengan memberikan panduan bagi individu yang mempercayainya
dalam menanggapi pertanyaan dan tantangan kehidupan. Banyak praktik
atau ritual keagamaan tradisional yang sering ditemukan diberbagai
peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan seperti ritual kelahiran,
perkawinan, penyakit, kematian, dll yang biasanya dipengaruhi oleh
budaya, serta tradisi agama dapat juga diaplikasikan kedalam kehidupan
sehari-hari seperti cara berpakaian, makan, interaksi sosial, menstrusi
dan hubungan seksual.
b. Keimanan (Faith)
(Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) menyebutkan iman adalah percaya
atau memiliki komitmen terhadap sesuatu atau seseorang. Fowler (1981)
menggambarkan bahwa keimanan dapat ada pada individu yang
beragama maupun tidak. Iman kadang-kadang melibatkan kepercayaan
terhadap zat yang lebih tinggi kekuasaannya seperti Allah umtuk
memberi tujuan dan makna dalam kehidupan (Potter & Patricia., 2009).
Keimanan dapat memberikan arti hidup, memberikan kekuatan terhadap
seseorang yang mengalami kesulitan dalam hidupnya. Seseorang yang
sedang sakit keimanan terhadap Allah yang berada didalam dirinya
maupun dari dalam diri setiap tim kesehatan atau kombinasi dari
keduanya akan memberikan kekuatan dan harapan. Iman seseo0rang
30

akan menjadi lebih kuat ketika mereka memandang bahwa penyakit dan
kesulitan yang ada sebagai kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih
baik.
c. Harapan
Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) harapan merupakan suatu proses
antisipasi terhadap sesuatu yang menyebabkan interaksi berpikir,
bertindak, perasaan yang diarahkan untuk pemenuhan masa depan.
Tidak adanya harapan seseorang akan menyerah, kehilangan semangat,
dan kemungkinan penyakit bertambah parah
d. Trensendensi
(Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017) transendensi merupakan presepsi
individu tentang diri sendiri untuk melihat perspektif yang lebih luas dari
kehidupan dan keberadaannya. Trensendensi juga merupakan suatu
pengakuan individu bahwa terdapat sesuatu yang lain yang lebih tinggi
dari dirinya. Trensendensi memiliki sifat yang dinamis dimana pencarian
terus menerus untuk mendapatkan pengayaan melalui keterhubungan.
e. Pengampunan
Konsep pengampunan mendapat perhatian yang lebih dari kalangan
tenaga kesehatan profesional. Bagi banyak klien yang sakit atau
menderita kecacatan membawa rasa malu atau perasaan bersalah.
Keadaan tersebut ditafsirkan sebagai suatu hukuman atas dosa- dosa di
masa lalu. Klien yang akan menghadapi kematian akan mencari
pengampunan dari orang lain serta dari Allah. Perawat memiliki peranan
penting dalam membantu klien untuk memahami proses pengampunan
dan penerimaan terhadap penyakitnya

4. Pengukuran Aspek Spiritualitas


a. Pengukuran aspek Spiritualitas dilakukan dengan wawancara
mendalam dengan mengeksplorasi Aspek Spiritualitas menggunakan
pedoman wawancara menurut (Kozier, 2008) dalam (Riska, 2017)
b. FACIT-Sp 12

FACIT-Sp untuk mengatasi kebutuhan akan ukuran singkat dan luas


dari kesejahteraan spiritual dengan konten tidak terbatas pada satu
31

tradisi agama atau spiritual. Sebagai tambahannya empat subskala


FACIT-G (kesejahteraan fisik, kesejahteraan sosial / keluarga,
kesejahteraan emosional dan kesejahteraan fungsional), terdiri dari 12
item dan tiga sub-domain kesejahteraan spiritual, yang membantu
memfasilitasi eksplorasi mendalam tentang komponen-komponen
yang membentuk kesejahteraan spiritual (perdamaian,makna, dan
iman) (Bredle, Salsman, Debb, Arnold, & Cella, 2011).
Menurut review sistematis yang dilakukan oleh (Monod et al.
(2011) dalam (Lucchetti, Lucchetti, de Bernardin Gonçalves, &
Vallada, 2013), saat membandingkan semua instrumen spiritualitas,
FACIT-Sp 12 dan Indeks spiritualitas kesejahteraan adalah dianggap
sebagai alat terbaik untuk menilai keadaan spiritual pejuang saat ini.
Faktanya, FACIT-Sp 12 adalah salah satu instrumen yang paling
banyak digunakan dan paling divalidasi menilai kesejahteraan
spiritual di dunia (Lucchetti et al., 2013) itu pertama kali diciptakan
pada 1990- an sebagai ukuran kesejahteraan spiritual dan tidak
terbatas pada siapa pun satu tradisi keagamaan atau spiritual (Bredle
et al. 2011) dalam (Lucchetti et al., 2013). Ini dikembangkan dengan
masukan dari pejuang kanker, psikoterapis, dan ahli agama / spiritual
yang diminta menggambarkan aspek kerohanian dan / atau iman yang
berkontribusi pada kualitas hidup (QOL). Pada dasarnya, ini
mengevaluasi harmoni, kedamaian, rasa kekuatan, iman, dan makna
(Peterman et al. 2002)dalam (Lucchetti et al., 2013).Instrumen ini
telah digunakan di banyak makalah yang diterbitkan di seluruh dunia
(Lucchetti et al. 2013) dan, oleh karena itu, merupakan salah satu
instrumen yang paling banyak digunakan untuk menilai spiritualitas
di Indonesia (Lucchetti et al., 2013)
Studi ilmiah (Bredle et al. 2011). Namun, beberapa penelitian
telah menggunakan instrumen ini di Portugis. FACIT-Sp12 pertama
kali diterjemahkan ke dalam bahasa Portugis oleh Functional
Assessment of Terapi Penyakit Kronis (FACIT) (Bredle et al. 2011).
Sejak itu, beberapa penelitian di Brasil telah menggunakan instrumen
32

ini tanpa menilai sifat psikometriknya (Batista dan Mendonc¸a 2012;


Fonseca-Guedes 2009; Furia 2006; Teixeira 2009).
FACIT-Sp 12 terdiri dari 12 pernyataan yang peringkat
perjanjiannya termasuk dan item berikut: “Saya merasa damai”,
“Saya punya alasan untuk hidup”, “Hidup saya telahproduktif”, “Saya
kesulitan merasakan ketenangan pikiran”, ’’Saya merasakan tujuan
hidup saya”, “Saya bisa meraih jauh ke dalam diri saya untuk
kenyamanan”, “Saya merasakan harmoni dalam diri diriku sendiri”,
“Hidupku tidak memiliki arti dan tujuan”, “Saya menemukan
kenyamanan dalam iman atau spiritual”, kepercayaan, “Saya
menemukan kekuatan di dalam iman atau keyakinan spiritual saya”,
“Penyakit saya telah memperkuat saya iman atau keyakinan
spiritual”, dan “Saya tahu bahwa apa pun yang terjadi dengan
penyakit saya, semuanya akan terjadi”. (Bredle et al. 2011). Skor
yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kesejahteraan spiritual yang
lebih tinggi (Murphy et al. 2009) dalam (Lucchetti et al., 2013).
Dari beberapa penelitian kualitatif menurut penelitian kuantitatif
penggunaan kuisioner dengan pertanyaan tertutup sudah mewakili
domain dan isinya hanya saja jawaban pejuang itu kurang bisa
mengeksplor keadaan pejuang yang sebenarnya secara mendalam
oleh karena itu peneliti ingin menggali lebih dalam “Bagaimana aspek
spiritualitas pada pejuang kanker serviks “ dengan menggunakan
metode penelitian kualitatif.
c. Instrumen Kuhn’s Spiritual Inventory dengan menggunakan keterlibatan
spiritual dan skala percaya Skala Kesejahteraan Spiritual (SWBS), 16-
17 instrumen yang paling umum digunakan, telah dikritik karena
keterbatasan psikometriknya. Selanjutnya, SWBS mungkin tidak
membahas beberapa komponen kunci spiritualitas, 8 memiliki potensi
fokus sempit dalam agama Yahudi-Kristen perspektif, dan berfokus
pada penilaian keyakinan spiritual bukan dari tindakan. Tersedia
lainnya sisik, seperti Orientasi Agama scale20 dan Indeks Agama, 21
menilai hanya keyakinan agama dan perilaku. Meskipun disana jauh
33

lebih tumpang tindih antara religiositas dan spiritualitas, keduanya


jauh dari sinonim. Spiritualitas adalah lebih luas dari religiusitas, dan
dimungkinkan untuk individu menjadi spiritual namun tidak
beragama (misalnya, seorang individu yang aktif menerapkan
prinsip-prinsip tersebut dari program 12 Langkah tetapi tidak
berpartisipasi dalam agama terorganisir). Timbangan yang
membatasi fokus ke agama cenderung untuk meremehkan
spiritualitas individu tertentu, dengan demikian mengancam
validitasnya sebagai ukuran konsep yang lebih luas dari kerohanian.
Terdiri dari kekuatan lebih besar dari diri sendiri tujuan dalam
kehidupan, Pemenuhan dari nonmaterial, sesuatu, Iman, Identitas
Doa, Meditasi, Kegiatan rohani dengan orang lain, Penghargaan
untuk misteri kehidupan Kemampuan untuk memaafkan,
Kemampuan untuk meminta maaf, Kemampuan menemukan makna
dari penderitaan, Terima kasih atas pengalaman hidup, Evolusi
keyakinan spiritual (Hatch, Naberhaus, & Hellmich, 1998).
34

Skema 2.1 Model Konsep Teori sistem perilaku Johnson


Tindakan keperawatan
Lingkungan yang dinamis
Pemeliharaan
Perlindungan
Sistem perilaku Stimulasi
(pejuang)
Stressor dari luar Keterikatan/afiliasi
(+) or (-)
Petunjuk

Subsistem
Ketergantungan Pencapaian
Toleransi terhadap stres Tekanan
Fleksibilitas Sehat atau
sakit
Agresif Seksual

Stressor internal (+) or (-)


Pembelajaran Ingestif/eliminatif Struktur niat/dorongan serangkaian
Pengalaman Serangkaian pilihan
Pematangan Perilaku
Faktor pengalaman lainnya Keseimbangan
(biologis, psikologis, sosiologis Dinamis (Tujuan)

Sistem perilaku aktif dan


dinamis (manusia, / individu,
kelompok, keluarga)

Skema 2.1 Model: Sistem Perilaku Johnson

Sumber: Alligood (2014)


35

Kerangka Teori penelitian


Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti perlu menyusun suatu kerangka teori. Kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir yang
menunjukan dari sudut dimana peneliti menyorot masalah yang akan diteliti.

Proses perubahan kondisi kesehatan

Wanita yang mengalami kanker serviks


Tindakan keperawatan pemeliharaan
perlindungan stimulasi
Lingkungan yang dinamis Peningkatan kesejahteraan spiritualitas, melakukan
Mendatangi tempat praktik keagamaan kemoterapi, operasi bedah, radioterapi, terapi
radiasi
Stresor dari luar

(-) Menurut masyarakat umumnya menganggap bahwa sistem perilaku (pejuang)


penyakit kanker sebagai hukuman dosa, kanker serviks
berdampak buruk terhadap wanita yang menderita Keterkaitan: Budaya, pengalaman hidup, jenis
penyakit kanker serviks, dia merasa dirinya tidak kelamin, krisis dan perubahan Petunjuk
sempurna
Tenaga kesehatan
(+) Dikuatkan oleh kerabat dengan cara bersabar dan
meminta kesembuhan kepada tuhan Tekanan
Pencapaian 3 doamain
Ketergantungan Sehat/sakit
Makna hidup yang
Tuhan berarti, Kedamaian, Ketidakpastian
mengaharapkan Subsistem
Toleransi terhadap stres flekibilitas keimanan untuk sembuh
kesembuhan Spirituallitas dan
Selalu bersyukur dan mengiklaskan penyakit yang menumbuhkan
sudah di derita selama ini dengan berdoa dan sabar Seksual
harapan,
Agresif Wanita yang mengalami membuat keadaan
kanker serviks tidak bisa bersifat tarik ulur
Emosi, kemarahan, secara maksimal memenuhi
stresor yang terkontrol perannya sebagai istri
36

Stressor Internal (+) /(-)


Struktur Niat/Dorongan Srangkaian
(-) Melakukan pengobatan rutin, radiasi, kemoterapi membuat Ingestif
pilihan Perilaku Keseimbangan
kesakitan fisik yang dialami penderita kanker sangatlah
Berdoa, dan tidak dinamis
menjadi tekanan pada penderita karena fisik merasakan capek,
sakit dan merasa tidak berdaya yang membuat pejuang selalu mendengarkan kata-kata orang
(Tujuan )
merasa sedih merasa kematian dekat lain tentang penyakitnya Memiliki kepuasanterhadap kehidupan,
menjaga keseimbangan, kontrol hidup,
Pembelajaran, Pengalaman, Pematangan membangun hubungan yang positif
memiliki makna dan tujuan dalam
Faktor pengalaman lainnya (bio, psiko, sosio)
kehidupan, memiliki kemampuan yang
Dengan adanya perjalanan hidup dan pengalaman yang sangat bersumber pada diri sendiri dengan
berharga dan patut disyukuri percaya karena penyakit datang kekuatan yang pejuang akan memberikan
dari Tuhan dengan adanya agama, iman, kedamaian, manfaat seperti berkurangnya rasa
sakit,meningkatnya koping,meningkatnya
spiritualitas pejuang mampu menghadapi selama hidupnya,
kualitas hidup pejuang
semnagat untuk sembuh
Sistem perilaku aktif dan dinamis

(Manusia/Individu kelompok, keluarga)

Perilaku yang berusaha untuk mencapai


stabilitas dan keseimbangan dengan
melakukan perubahan adaptasi kondisi ini
berhasil jika menggunakan fungsi yang efektif
dan efesien yang ada pada dirinya

Skema 2.2 Model Sistem Modifikasi Kerangka Teori


Menurut (Johnson, 1992), (Kozier, 2008), (Monod et al., 2015), (Wei, Liu, Chen, Zhou, & Hu, 2016)
BAB III
DESAIN PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
kualitatif. Dengan beberapa pertimbangan yang akan diteliti adalah gambaran
fenomena di masyarakat dengan menggunakan sebuah nalar induktif dalam
menganalisis sebuah pengalaman aspek spiritualitas pejuang kanker serviks.
Berbagai bentuk perilaku dan pengalaman dari setiap manusia yang akan
dijelaskan dan diberikan suatu pemahaman dalam berbagai bentuk merupakan
definisi penelitian kualitatif (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Kualitatif pada
penelitian ini akan mengeksplorasi pengalaman Aspek Spiritualitas Pada
Pejuang Kanker Serviks .
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif. Pendapat Hussrl dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014).
Fenomenologi merupakan penelitian dengan pendekatan yang dilakukan
memberikan suatu deskripsi, refleksi, interprestasi, dan modus riset sehingga
mendapatkan intisari dari pengalaman kehidupan individu yang diteliti.
Pengalaman yang dimaksud yaitu pengalaman yang bersifat universal dengan
fenomena yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan penelitian
fenomenologi adalah memahami secara dlam makna dari pengalaman hidup
partisipan yang dituangkan dalam bentuk cerita, narasi, serta bahasa sehingga
memperoleh suatu intisari (essnce) (Afiyanti & Rahmawati, 2014). .
Menurut Polit dan Beck, 2012 dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014)
menjelaskan terkait beberapa kegiatan yang dilakukan peneliti dalam
melakukan pendekatan fenomenologi yaitu :
a. Bracketing, merupakan proses pengumpulan atau penyimpanan berbagai
asumsi atau informasi yang dimiliki peneliti mengenai fenomena yang
akan diteliti. Tujuannya melakukan bracketing agar informasi atau data
yang didapatkan benar-benar alamiah dan benar- benar bersumber dari
partisipan mengenai pengalaman yang dialaminya tanpa terpengaruh oleh
asumsi atau informasi dari peneliti.

37
38

b. Instuinting, yaitu proses dimana peneliti secara utuh mengenali dan


memahami fenomena yang diteliti. Ketika melakukan instuiting, peneliti
tidak diperbolehkan memberikan evaluasi, opini, atau segala hal yang
membuat peneliti khilangan konsentrasi terhadap data atau informasi yang
sedang diceritakan para partisipan.
c. Analyzing, yaitu proses dimana peneliti mengidentifikasi dan menganalisis
data atau informasi yang ditemukan. Kegiatan analisis ini dibagi menjadi
beberapa tahap yaitu proses koding, proses kategorisasi, proses tematik,
dan menuliskan pola hubungan antar tema tersebut kedalam narasi
sementara untuk divalidasi dan dikenali kepada para partisipan, kemudian
menulisnya kedalam narasi akhir (hasil penelitian).
d. Describing, yaitu proses kegiatan akhir dari pengumpulan data. Peneliti
menuliskan deskripsi atau intrepretasi dalam bentuk hasil.

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah partisipan, partisipan yang menderita


penyakit kanker serviks dengan menggunakan teknik purposive sampling
dengan berdasarkan kriteria yang dimiliki partisipan sesuai dengan tujuan
penelitian yang akan dilakukan. Purposive sampling adalah pemilihan sampel
yang dilakukan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti
(Dharma, 2011). Partisipan yang saya dapatkan selama masa pandemi corona
ada 13 partisipan. setelah dilakukan pendekatan 13 partisipan ini hanya 4
partisipan yang bersedia menjadi partisipan penelitian ini. Ukuran sampel
dalam penelitian ini sangat diperlukan dengan tujuan diperolehnya suatu
saturasi data (Morse, 2000) dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Oleh karena
itu menurut (Dukes, 1984) dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Partisipan
yang diambil tidak banyak, jika belum mencapai saturasi data maka jumlah
partisipan dapat ditambah sampai waktu terjadi pengulangan informasi oleh
partisipan dalam waktu yang tidak ditentukan. Sampel ini telah menetapkan
kriteria-kriteria inklusi dan ekslusif pada individu yang dipilih untuk
berpartisipasi dalam riset ini sebagai berikut:
39

1. Kriteria inklusi
A. Pejuang kanker serviks yang beredia menjdi partisipan
B. Pejuang kanker serviks
C. Pejuang kanker serviks usia diatas umur 30 tahun
D. Pejuang kanker serviks yang tidak mengalami penurunan kesadaran
E. Pejuang kanker serviks yang tidak mengalami perburukan gejala yang
tidak terkontrol
F. Pejuang kanker serviks yang melakukan pengobatan rutin
G. Pejuang kanker serviks yang tidak keberatan dilakukan wawancara
H. Pejuang kanker serviks yang bisa menggunakan Handphone

2. Kriteria eksklusi
A. Pejuang yang mengalami perburukan yang tidak terkontrol
B. Penurunan kesadaran
C. Pejuang yang menyatakan keberatan dilakukan wawancara

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


Tempat dan waktu penelitian sangat berpengaruh terhadap hasil yang
diperoleh dalam penelitian. Pemilihan tempat penelitian harus disesuaikan
dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sehingga tempat yang
benar-benar menggambarkan kondisi partisipan sesungguhnya. Penelitian
dilakukan di samarinda dan sekitarnya. Dengan 2 partisipan via daaring
WhatsApp di luar kota Samarinda yaitu Bali dan Balikpapan dan 2 Partisipan
dilakukan wawancara secara tatap muka di Rumah Singgah Kanker Samarinda
dan di Loa Janan. Waktu Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juni 2020.

D. Sumber Data dan Instrumen Penelitian


Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen penelitian atau alat
penelitian adalah peneliti itu sendiri, Menggunakan alat untuk membantu
peneliti melakukan wawancara peneliti menggunakan alat seperti : pedoman
wawancara, buku catatan, teep record dan kamera untuk record video. Untuk
membantu menunjang hasil wawancara yang didapatkan peneliti menggunakan
instrumen Spiritual FACIT-Sp 12, dan Instrumen Kuhn’s Spiritual Inventory
Skala Kesejahteraan Spiritual (SWBS).
40

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data menggunakan penelitian kualitatif
menggunakan pengumpulan data secara partisipan, wawancara
mendalam, dokumentasi, dan gabungan ketiganya. Bersamaan
dengan proses analisis data. Data yang dihasilkan dalam bentuk
kutipan langsung maupun tidak langsung secara wawancara atau dari
dokumen tertulis dan berbagai hasil observasi selama penelitian
dilaksanakan (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Wawancara pada
penelitian kualitatif tidak seperti percakapan biasa, wawancara yang
dilakukan peneliti berupa mengeksplorasi perasaan, persepsi, dan
pemikiran partisipan. Istilah wawancara mendalam (indeep interview)
yaitu pewawancara diberi kebebasan untuk mengembangkan
wawancara tidak lebih dari jam antara 20-45 menit dengan
menggunakan alat recording. Wawancara dalam penelitian ini untuk
mengetahui bagaimana “Pengalaman Aspek Spiritualitas Pada
Pejuang Kanker Serviks ”.

F. Prosedur Pengumpulan Data


Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif difokuskan pada jenis data
dan prosedur untuk mengumpulkan data tersebut. Data yang dikumpulkan pada
penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara secara mendalam (in-depth
interview). Hasil pengumpulan data ini berupa transkrip wawancara.
Wawancara dilakukan dengan 2 partisipan daring WhatsApp dengan video
call, dan 2 partisipan wawancara dilakukan secara langsung tatap muka.
Adapun langkah-langkah dalam proses pengumpulan data yaitu;
1. Partisipan 1
a. Peneliti membangun hubungan saling percaya terlebih dahulu,
b. Peneliti mencari informasi tentang partisipan seperti hal-hal yang
disukai partisipan
c. Peneliti menanyakan kabar partisipan dan kegiatan partisipan
d. kontrak waktu dan menanyakan kesediaan partisipan untuk di
wawancara untuk dilakukan wawancara tatap muka di Rumah
41

singgah kanker
e. wawancara partisipan ditempat dan waktu yang telah disepakati,
Pada tanggal 16 juni 2020 pukul 08:00 wita, peneliti mendatangi
rumah singgah tempat tinggal partisipan untuk melakukan
wawancara sesuai janji yang telah dibuat sebelum nya pada 15 juni
2020 pukul 20:00 wita. Partisipan menyambut peneliti dengan ramah
kemudia meminta peneliti untuk menunggu partisipan selesai sholat
terlebih dahulu kemudian partisipan duduk dan mulai menceritakan
pengalaman partisipan selama proses wawancara partisipan tidak
mengasis dikarnakan partisipan sering di wawancara terkait dengan
penyakit yang diderita dan partisipan mengaku telah menerima
kondisi nya sehinga partisipan tidak merasa sedih jika harus
menceritakan pengalamannya selain itu partisipan mengaku suka
bercerita agar menjadi pengalaman bagi orang lain.
Wawancara dilakukan di teras rumah sehingga saat
wawancara mendapat sedikit gangguan suara kendaraan yang lalu-
lang di sekitar tempat partisipan. Partisipan tidak menengis selama
wawancara namun sesekali partisipan menunduk kemudian nada
bicara tiba-tiba tinggi dan kemudian kembali seperti biasa dan
tertawa sesekali.
f. peneliti mengkonfirmasi kembali informasi yang didapat dari
partisipan
g. peneliti menyampaikan hasil yang peneliti dapat dari wawancara
saat itu
h. peneliti menjelaskan bahwa peneliti akan kembali menghubungi
partisipan jika masih ada yang di tanyakan kembali
i. peneliti menyampaikan bahwa peneliti siap dihubungi partisipan jika
partisipan membutuhkan teman sharing.
2. Partisipan 2
a. Peneliti menghubungi partisipan melalui pesan whatsApp
b. peneliti bembina hubungan saling percaya
c. peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti
42

d. peneliti menanyakan kesediaan partisipan untuk diwawancara


e. setelah sepakat peneliti kembali menanyakan waktu wawancara dan
menjelaskan bahwa wawancara akan dilakukan melalui via video
call karna tempat partisipan yang ada di luar kota samarinda
f. wawancara partisipan sesuai waktu yang disepakati, Pada tanggal 18
juni 2020 pukul 16:07 wita. Partisipan membalas pesan peneliti yang
berisi bahwa partisipan bersedia diwawancara tetapi partisipan
meminta peneliti menunggu karna partisipan ingin sholat terlebih
dahulu wawancara dilakukan dengan via daring menggunakan
whatsApp dengan video call karna tempat tinggal partisipan yang
berada di Balikpapan selama wawancara partisipan tidak menagis
tetapi wajah partisipan terlihat sedih beberapa kali partisipan
menunduk dan suara partisipan bergetar ketika menceritakan tentang
kedihan partisipan karna tidak dapat memiliki anak lagi, beberapa
kali juga partisipan tersenyum namun sedikit ada keraguan di wajah
partisipan dan sesekali tertawa selama proses wawancara.
g. peneliti mengkonfirmasi kembali informasi yang di terima peneliti
h. peneliti menyampaikan hasil yang peneliti dapatkan
i. peneliti menyapaikan bahwa partisipan dapat menguhubungi peneliti
kapanpun partisipan membutuhkan teman sharing.
3. Partisipan 3
a. Peneliti menghubungi partisipan melalui pesan whatsApp
b. peneliti bembina hubungan saling percaya
c. peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti
d. peneliti menanyakan kesediaan partisipan untuk diwawancara
e. setelah sepakat peneliti kembali menanyakan waktu wawancara dan
menjelaskan bahwa wawancara akan dilakukan melalui via daring
whatsApp video call karna tempat partisipan yang ada di luar kota
samarinda
f. wawancara partisipan sesuai waktu yang disepakati, Pada tanggal 25
juni 2020 pukul 08:19 wita. Partisipan membalas pesan peneliti
bahwa partisipan bersedia di wawancarai dan peneliti melakukan
43

video call dengan partisipan dikarnakan tempat partisipn yang jauh


selama wawancara partisipan tidak menangis tetapi dalam
wawancara sesekali partisipan tertawa dan tampak sedih ketika
menceritakan tentang kehidupan partisipan dan keluarga dimana
partisipan sangat bekerja keras demi mendapatkan kehidupan yang
layak. Partisipan juga menjelaskan bahwa partisipan tidak terlalu
ingin memikirkan tentang penyakit nya dikarnakan hal tersebut akan
membuat partisipan stress
g. peneliti mengkonfirmasi kembali informasi yang di terima peneliti
h. peneliti menyampaikan hasil yang peneliti dapatkan
i. peneliti menyapaikan bahwa partisipan dapat menguhubungi peneliti
kapanpun partisipan membutuhkan teman sharing
j. peneliti menjelaskan peneliti akan menghubungi kembali partisipan
jika masih ada hal yang akan di komfirmasi ulang.

4. Partisipan 4
a. Peneliti membangun hubungan saling percaya terlebih dahulu
b. peneliti menanyakan kabar partisipan dan kegiatan partisipan
c. kontrak waktu dan menanyakan kesediaan partisipan untuk di
wawancara
d. wawancara partisipan ditempat dan waktu yang telah disepakati,
Tanggal 6 juli 2020 pukul 17:08 wita. Peneliti mendatangi rumah
partisipan sesuai janji yang telah disepakati pada pagi hari.
Partisipan menerima peneliti dengan ramah dan partisipan
mempersilahkan peneliti masuk ke dalam rumah kemudian
partisipan mempersilahkan peneliti untuk mulai wawancara, selama
wawancara partisipan sering menunduk dan mata berkaca-kaca
ketika menjelaskan sesekali suara partisipan terdengar bergetar dan
kemudian partisipan mengalihkan pandangan kearah lain setelah
beberapa saat partisipan kembali menatap kea rah peneliti sambil
tersenyum, beberapa kali juga partisipan tertawa ketika menjelaskan
situasi sekitar dan hubungan partisipan dengan orang terdekat.
44

Selama wawancara anak partisipan yang paling kecil bolak-balik


lewat.
e. peneliti mengkonfirmasi kembali informasi yang didapat dari
partisipan
f. peneliti menyampaikan hasil yang peneliti dapat dari wawancara
saat itu
g. peneliti menjelaskan bahwa peneliti akan kembali menghubungi
partisipan jika masih ada yang di tanyakan kembali
h. peneliti menyampaikan bahwa peneliti siap dihubungi partisipan jika
partisipan membutuhkan teman sharing.
Proses pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode
pengumpulan data wawancara. Wawancara merupakan metode yang
paling sering digunakan pada penelitian kualitatif. Pendekatan studi
fenomenologi, proses pengumpulan informasi--nya melibatkan terutama
wawancara yang mendalam atau in-depth interview yaitu proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab
sambil bertatap muka antara pewawancara dengan partisipan atau oarng
yang diwawancarai, dengan menggunakan pedoman (guide) wawancara
dimana pewawancara dan partisipan terlibat dalam kehidupan sosial yang
relatif lama. Wawancara dalam penelitian ini untuk menganali
mekanisme koping yang digunakan penderita kanker serviks. Selama
proses wawancara dilaksanakan, setiap partisipan membutuhkan waktu
rata-rata 45 menit.
Alat penunjang kegiatan ini, peneliti juga menggunakan tape
recorder tipe IC Recorder Qiuck Start Guide ICD-PX240 merk SONY,
karena alat ini dapat dikalibrasi untuk memastikan bahwa hasil yang
didapatkan akurat dan konsisten.
1. Tahap Persiapan
Setelah peneliti mendapatkan izin penelitian dari lahan penelitian,
peneliti mempersipkan flayer untuk calon partisipan yang dibuat sebaik
mungkin agar menarik, secara mandiri untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini partisipan dapat memberikan informasi dengan terbuka
45

dan tidak ada unsur keterpaksaan sebagai partisipan dalam kegiatan


penelitian ini.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mulai melakukan proses wawancara
mendalam dengan memulai tiga fase, yaitu; fase orientasi, fase kerja,
dan fase terminasi. Fase orintasi, penelitian mulai dengan menanyakan
kesiapan partisipan dan setelah itu partisipan mengisi lembar informed
consent atau surat persetujuan menjadi partisipan, menciptakan suasana
yang nyaman dan peneliti menyiapkan tape recoder. Fase kerja
merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh peneliti dengan pertanyaan
semi struktur dan dalam bentuk pertanyaan terbuka. Wawancara dengan
pertanyaan terbuka memberikan kebebasan dan keleluasaan yang lebih
besar dalam menjawab dibandingkan jenis wawancara lain. Peneliti
menggunakan pedoman wawancara untuk memandu peneliti dalam
mengajukan pertanyaan. Dilakukan pada setiap partisipan rata-rata 35
manit. Setiap selesai wawancara mengucapkan terima kasih atas
kerjasama yang terjalin dalam penelitian yang telah dilakukan.
3. Tahap Terminasi
Tahap terminasi dilakukan dengan mengawali klasifikasi
pertanyaan yang kurang jelas kepada pertisipan, kemudian melakukan
validasi pada seluruh item pertanyaan wawancara yang telah dijawab,
memberikan kesempatan pada partisipan untuk menyampaikan hal yang
disampaikan sebelum wawancara di tutup dan diakhiri. Mengucapkan
terima kasih atas kerja sama dan partisipasinya telah menjadi partisipan
dalam penelitian ini.

G. Analisa Data
Analisa tematik merupakan proses mengkode informasi yang
dapat menghasilkan daftar tema, model tema atau indikator yang
kompleks, kualifikasi yang biasanya terkait dengan tema itu, atau hal-
hal diantara atau gabungan dari yang telah disebutkan. Tema-tema
tersebut memungkinkan interpretasi fenomena. Suatu tema dapat
diidentifikasi pada tingkat termanifestasi, yakni yang secara langsung
46

dapat terlihat. Suatu tema juga dapat ditemukan pada tingkat laten,
tidak secara eksplisif, terlihat tetapi mendasari atau membayangi.
Tema-tema yang diperoleh secara induktif dari informasi mentah atau
diperoleh secara deduktif dari teori atau penelitian- penelitian
sebelumnya (Afiyanti & Rahmawati, 2014). Berikut ini
Langkah-langkah secara umum proses analisis data
fenomenologi:
1. Proses Koding
Koding dilakukan setiap penelitian kualitatif, koding adalah
proses pemberian definisi mengenai seperti apa data yang sedang
dipelajari Charmaz, 2009 dalam (Afiyanti & Rahmawati, 2014).
Proses ini dilakukan dengan cara mereduksi data dalam segmen-
segmen khusus yang memiliki arti dan memberi nama atau label
dari setiap segmen, yang kemudian mengkombinasikan atau
menghubungkan antar segmen yang sudah diberi label yang
kemudian dijadikan keadaan suatu kategori atau tema (Afiyanti &
Rahmawati, 2014).
2. Membuat Tema atau Kategori
Merupakan hasil akhir dari prose koding, hasil kategorisasi data,
dan hasil refleksi analitik dari data yang dilakukan melalui proses
koding. Tema atau kategori merupakan unit data atau informasi
yang luas yang terdiri dari gabungan beberapa kode/label yang
telah dikelompokan membentuk uatu ide yang bersifat umum.
Pembuatan tema atau kategoriasi merupakan tahap akhir
melakukan abstaksi data yang telah diberikan.
Langkah-langkah analisis data kualitatif dari Colaizzi
(1978) adalah sebagai berikut:

a. Mendeskripsikan fenomena yang diteliti. Peneliti mencoba


memahami fenomena gambaran konsep penelitiannya
dengan cara memperkaya informasi melalui studi literatur.
b. Mengumpulkan deskripsi fenomena melalui pendapat atau
pernyataan dari partisipan. Dalam hal ini peneliti
47

melakukan wawancara dan menuliskannya dalam bentuk


naskah transkip untuk dapat mendeskripsikan gambaran
konsep penelitian.

c. Membaca seluruh deskripsi fenomena yang telah


disampaikan oleh semua partisipan.
d. Membaca kembali transkip hasil wawancara dan mengutip
pernyataan-pernyataan yang bermakna dri semua
partisipan. Setelah mampu memahami pengalaman
partisipan, peneliti membaca kembali transkip hasil
wawancara, memilih pernyataan-pernyataan dalam naskah
transkip yang signifikan dan sesuai dengan tujuan
penelitian untuk menemukan unit analisis yang
mengandung pernyataan spesifik.
e. Menguraikan arti yang ada dalam pernyataan-pernyataan
signifikan. Peneliti membaca kembali unit analisis yang
telah diidentifikasi dan dan mencoba menemukan esensi
atau makna dari koding untuk membentuk kategori.
f. Mengorganisir kumpulan-kumpulan makna yang
terumuskan kedalam kelompok tema . peneliti membaca
seluruh kategori yang ada, membandingkan dan mencari
persamaan diantara kategori tersebut, dan pada akhirnya
mengelompokan kategori- kategori yang serupa kedalam
sub tema dan tema.
g. Menuliskan deskripsi yang lengkap. Peneliti merangkai
tema yang ditemukan selama proses analisis data dan
menuliskannya menjadi sebuah deskripsi dalam bentuk
pnelitian.
h. Menemui partisipan untuk melakukan validasi deskripsi
hasil analisis. Peneliti kembali kepada partisipan dan
membacakan kisi-kisi hasil analisis tema. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui apakah gambaran tema yang diperoleh
sebagai hasil penelitian sesuai dengan keadaan yang
48

dialami partisipan.
i. Menggabungkan data hasil validasi kedalam deskripsi hasil
analisis. Peneliti menganalisis data kembali yang diperoleh
selama melakukan validasi kepada partisipan, untuk
ditambahkan ke dalam deskripsi akhir yang mendalam pada
laporan penelitian sehingga pembaca mampu memahami
pengalaman partisipan.

3. Penulisan Memo
Menulis memo dilakukan secara terus menerus selama
proses analisa data untuk membantu peneliti menemukan
kategori inti. Menurut Charmaz, 2009 dalam (Afiyanti &
Rahmawati, 2014) menjelaskan bagaimana cara dalam menulis
memo yaitu :
a. Definisika kategori atau tema sementara
b. Memberikan penjelasan dengan lengkap tentang properti-
properti kategorisasi.
c. Spesifikan kondisi-kondisi yang menyebabkan terbentuknya
kategorisasi atau tema sementara tersebut, kemudian dapat
dipertahankan, atu menuliskan perubahan kondisi yang
terjadi.
d. Menjelaskan berbagai konsekuensi-konsekuensinya.
e. Menampilkan bagaimana kategori-kategori tersebut saling
berhubungan.

H. Keabsahan Data
Pada penelitian kualitatif, peneliti melakukan verivikasi/ konfirmasi
data kepada partisipan merupakan salah satu cara memvalidasi dan
memperoleh keabsahan data. Uji keabsahan data dalam penelitian
kualitatif meliputi credibility, transferability, dependability,
confirmability.
1. Credibility merupakan berbagai aktifitas yang dapat
meningkatkan kepercayaan terhadap penemuan yang dicapai.
49

Cfredibility hasil peneltian ini dapat dicapai melalui upaya


peneliti dalam mengklarifikasi hasil-hasil temuan dari responden.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan dengan cara merekam hail
wawancara tersebut, hasil rekaman menjadi keabsahan data yang
yang diteliti dan bukan merupakan hasil rekayasa peneliti.
Wawancara sebagai upaya untuk mengkontruksikan kejadian
yang dialami partisipan dengan melakukan observasi
memungkinkan upaya untuk memperoleh keyakinan tentang
keabsahan data peneliti tercapai.
2. Transferability merupakan cara membangun keteralihan untuk
menilai keabsahan data peneliti kualitatif. Penelitian ini peneliti
menguraikan secara rinci hasil temuan yang didapat dan
kemudian dibuat penjelasan tentang hasil wawancara dalam
bentuk naratif menceritakan rekaman wawancara dan catatan
lapangan kemudian dilakukan pembahasan terhadap hasil
penelitian menggunakan jurnal dan literatur yang sesuai dengan
topik penelitian yang didapat oleh peneliti.
3. Dependability merupakan sesuatu kestabilan data atau proses
penelitian dan waktu ke waktu, untuk menjamin keabsahan hasil
penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan pemeriksaan
(verification) dengan melibatkan seseorang yang berkompeten
dibidangnya. Pada penelitian ini peneliti melakukan kegiatan
pemeriksaan dengan pembimbing penelitian.

I. Etika Penelitian
Dalam penelitian merupakan hal yang sangat dalam pelaksanaan
sebuah penelitian mengingat penelitian keperawatan akan berhubungan
langsung dengan manusia, Maka segi etika penelitian harus
diperhatikan karena manusia mempunyai hak asasi daqlam kegiatan
penelitian.
1. Benefience
Prinsip Etik Benefience merupakan standar etik yang
mengutamakan kesejahteraan bagi partisipan. Penelitian bertujuan
50

untuk memberikan manfaat bagi partisipan penelitian, dimana


penjelasan lengkap tentang manfaat dan tujuan penelitian untuk
menggali pengalaman aspek spiritualitas pada pejuang kanker
serviks harus dipaparkan sebelum penelitian dilakukan. Selama
penelitian subyek harus dipaparkan sebelum penelitian dilakukan.
Selama penelitain subyek harus merasa nyaman dan bebas dari
kerugian fisik, psikologis, sosial , dan financial (harm and
discomfort), misalnya tidak memaksakan kehendak peneliti terkait
dengan tempat dan waktu wawancara yang akan dilakukan. Peneliti
harus meminimalkan dampak yang dapat merugikan subjek dalam
penelitian (nonmalefience)polit, 2017). Dalam penelitian ini, ketika
peneliti melakukan bina hubungan saling percaya (BHSP) peneliti
menjelaskan kembali mengenai penelitian yang akan dilakukan,
bahwa peneliti ini ingin menggali lebih dalam aspek spiritualitas
pada pejuangkanker serviks . Ketika partisipan melakukan kontrak
waktu peneliti memberikan kesempatan pada partisipan untuk
menentukan tempat dan waktu untuk memberikan rasa nyaman dan
kerugian fisik, pikologis, sosial, maupun finansial.

2. Respect of Human Dignity

Prinsip etik Respect for human dignity meliputi hak otonomi


(autonomy) seorang partisipan untuk menentukan sikap dan pilihan
dalam menyampaikan pendapat dan partisipasinya dalam penelitian.
Peneliti meminta kesediaan partisipan untuk ikut serta dalam
penelitian dan mau mengungkapkan seluruh fenomena yang
dialaminya tanpa ada unsur keterpaksaan. Persetujuan partisipan
dalam penelitian ini dinyatakan secara tertulis berupa informed
consent, yaiut lembar yang menerangkan dengan singkat proses
pelaksanaan penelitian, lamanya keterlibatan partisipan, dan hak
partisipan dalam penelitian yang telah lebih dulu diberikan pada
partisipan sebelum penelitian dilakukan. Pada penelitian ini bentuk
respect for human dignity tergambar pada P1, partisipan tersebut
meminta ijin untuk mengakhiri wawancara lebih awal dari kontrak
51

waktu yang seharusnya karena partisipan diri untuk bekerja shift


malam. Selain P1, pada P4 juga diberikan kesempatan untuk
mengangkat telepon saat wawancara sampai dengan selesai.
3. Justice
Dalam prinsip ini partisipan diperlakukan sama, tanpa membedakan satu
dengan yang lainnya, baik strata sosial, etnis, budaya, suku, dan agama.
Partisipan harus diperlakukan adil baik sebelum, selama, dan sesudah
keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi apabila
mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari proses penelitian.
4. Confidentiality
Dalam prinsip ini, peneliti harus menjamin kerahasiaan data dari
partisipan yang telah disampaikan dalam proses penelitian. Dalam
penelitian ini, data dimusnahkan sesuai kesepakatan. Kemudian bukti
dokumentasi tidak menjadi konsumsi publish.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menjelaskan pengalaman survivor kanker serviks dalam aspek
spiritualitas. Hasil penelitian dibagi menjadi 2 bagian yaitu menjelaskan secara
gambaran karakteristik partisipan dan pembahasan dari penelitian.

B. Gambaran Lokasi dan Partisipan Penelitian


Pengumpulan data pada penelitian ini dilaksanakan di daerah Samarinda dan
sekitarnya. Wawancara mendalam dilakukan menggunakan 2 cara, 2 partisipan
via daring video call whatsApp dan 2 partisipan secara tatap muka. Wawancara
mendalam partisipan 1 dilakukan di Rumah Singgah Kanker yang berada di
jalan Ks.Tubun Gang Delima, wawancara mendalam partisipan ke 2 dilakukan
di rumah partisipan yang berada di Loa janan Perumahan Haji Shaleh blok E7
No. 11, wawancara mendalam partisipan ke 3 dilakukan dirumah peneliti
dengan mengunakan via daring karena partisipan berada di balikpapan dengan
kondisi Covid-19 keadaan tidak bisa mendatangi langsung partisipan peneliti
memutuskan untuk melakukan wawancara mendalam dengan Video call, dan
wawancara mendalam partisipan ke 4 dilakukan di rumah peneliti dengan
menggunakan via daring karena partisipan berada di daerah Bali karena terlalu
jauh jarak dengan partisipan peneliti memutuskan untuk melakukan
wawancara mendalam dengan via daring video call whatsApp.

C. Gambaran Karakteristik partisipan penelitian


Gambaran karakteristik partisipan penelitian ini adalah seseorang yang
memiliki pnyakit kanker serviks. Adapn karakteristik partisipan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Partisipan 1 usia 38 tahun, Pendidikan terakhir SLTA, mempunyai 3 anak
perempuan semua, mempunyai penyakit kanker setelah melahirkan, tinggal
bersama keluarga kecilnya yang terdiri dari 5 anggota keluarga, pekerjaan

52
53

ibu rumah tangga, partisipan seorang yang senang bersosialisasi dengan


tetangga, partisipan ini sangat suka berbagi wataknya pemarah wlaupun
periang tapi sering marah-marah dirumah,
2. Partisipan 2 usia 47 tahun, pendidikan terakhir SLTA, mempunyai 2 anak
sekarang dia tinggal di Rumah Singgah Kanker tinggal bersama anaknya
yang paling bungsu, anak pertamanya sudah menikah, sekarang pasrtisipan
ini tidak mempunyai suami lagi sudah cerai cerai karena suami sudah tidak
setia, sekarang tinggal bersama komunitas kanker dan sebagai penyintas
kanker disana bersama anaknya yang sekarang SMP, partisipan adalah tipe
orang yang periang sering bersosialisasi dengan orang lain, terbuka, tidak
menutup diri. Mendapatkan penyakit ini setelah menikah mempunyai 2
orang anak
3. Partisipan 3 usia 38 tahun, pendidikan terakhir SLTA, mempunyai 2 orang
anak sekarang tinggal dengan keluarga kecilnya dengan 2 orang anak di
Bali, dulu mendapatkan penyakit ini pada saat mengandung anak ke 2,
partisipan adalah tipe orang yang kuat, mandiri, sering bersosialisasi
dengan orang lain terbuka tidak pernah malu.
4. Partisipan 4 usia 45 tahun pendidikan terkakhir SLTA, mempunyai 3 orang
anak, pejuang tipe orang yang penyabar dan sedikit tertutup tetapi
partisipan juga sering berinteraksi dengan orang banyak dengan
mensosialisasikan Papsmear, sekarang partisipan tinggal dengan keluarga
kecilnya di Balikpapan partisipan ini terkena kanker setelah melahirkan
anak ke 3.

D. Tema Hasil Analisis Penelitian


Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan keseluruhan tema yang sudah
terbentuk sesuai dengan jawaban dari partisipan berdasarkan dari pertanyaan-
pertanyaan yang mengacu pada tujuan khusus peneliti. Pertanyaan-pertanyaan
yang mengacu pada tujuan khusus peneliti terjawab dalam 4 tema hasil
penelitian sehingga narasi penjelasan sesuai tujuan khusus. Adapun tema yang
telah didapatkan oleh peneliti dari semua hasil analisis yang dilakukan oleh
peneliti digambarkan dalam skema skema sebagai berikut :
54

1. Tema pertama : Keyakinan bahwa penyakit datangnya dari Tuhan


Tema ini diangkat dari 3 kategori yaitu pejuang kanker serviks ini melihat
dari sisi positif penyakitnya dan menganggap ini adalah penyakit karunia
dari Tuhan, menerima penyakitnya dengan menyerahkan semua kepada
Tuhan , percaya Tuhan memberikan kesembuhan
Pada skema 4.1 akan menjelaskan secara rinci sampai pada pengambilan
tema
55

Kata Kunci Kategori Tema

Hikmah

Rencana Kehidupan
penyakit karunia dari Tuhan

Bersyukur

Berpikir Positif pada Tuhan

Anugrah

Ikhlas menerima Keyakinan bahwa penyakit


penyakitnya pembelajaran dariTuhan
dengan
Berserah diri menyerahkan
semua kepada
Tuhan
Kehendak Tuhan

Tawakal

pasrah

Tuhan yang menciptakan penyakit

Tuhan Selalu Bersamanya

Percaya Tuhan memberikan


Yakin sembuh kesembuhan
Karena Tuhan

Ikhtiar

Tuhan Penolong Hidup

Skema 4.1 Tema Pertama


56

Ada 2 partisipan yang menyatakan bahwa penyakit karunia dari Tuhan

P1 : “ Saya gak pernah mikir Tuhan seperti apa, saya yakin istilahnya dunia ini
penyakit gak ada yang gak ada obat nya saya yakin tuhan kasih ujian itu ada
hikmahnya. Iine 4
kenapa saya gitu kadang kadang emang ada sih dengar ada gitu orang iih kepa
kok aku dapat sakit kayak gini syukur (suara motor lewat ) nya kaluhan saya
gak pernah gitu mungkin karna saya memang diajarin sama abah saya untuk
selalu dekat sama allah dan gak boleh kan kita ini eeem iya mungkin karna
saat nya ya kita harus kuat lah diagama gini gimana kita dengan ini apa nama
nya allah gak boleh berburuk sangka nah kalau saya itu pikiran saya itu ini
mah mungkin ada dosa saya kan yang pernah sering mungkin ada yang biasa
nya kita allah ngasih sesuatu musibah atau apa pun kan karna kita juga (suara
motor lewat ) nah itu berulangkali saya dengar ceramah itu itu karna ulah kita
sendiri dan saya mikirnya mungkin ada dosa dosa saya yang lama yang dulu
yang gak saya ingat entah gimana itu mungkin jadi ya udah pasrah aja sama
allah kalau saya gitu emang saya pernah ada orang kenapa sih kok aku yang
sakit gini kenapa gak si ini kenapa ini padahal aku kan rajin sholat rajin ini
kadang kadang kan gitu aku anu sama allah aku dekat aku selalu taat gitu
kenapa aku ? itu kadang kadang ada teman seperti itu tapi syukurnya saya
alhamdulilah mungkin karna saya di ajarin sama abah saya gak boleh kita
berburuk sangka jadi kalau memang saya sakit gini udah diterima berarti allah
milih kita tapi gak gak gak me ini kan juga biarpun kita berusaha kuat gitu yah
tetap juga nangis tu pasti dah kalau saya sih waktu itu ngomong gini aku tuh
bukan takut mati tapi kasian anak ku masih kecil gitu (tertawa) alasan ….anak
ku masih kecil anak nanti dia sama siapa kalau aku mati ? minta sama Tuhan
jangan dulu jangan dulu biar siap biar aku eee sampai dia kuat udah bisa
berdiri sendiri biar lah setelah itu gak apa lah diambil itu kalau say berdoa
gitu dia eee kasih lah kesempatan saya biar sama sama untuk didik dia apalagi
kan saya cerai sama bapak nya. Saya mau dia betul betul kuat dulu, jadi kalau
setelah itu mau diambil juga gak masalah line 13
P3 : “Saya berfikir tuhan itu selalu bersama saya gitu heheh tuhan itu gak pernah
jauh dari saya, makanya ee disaat saya diberi kesenangan diberi apa itu ya
57

kita jangan selalu senang selalu happy jadi kita lupa sama dunia kita, kita
diberhentikan kerjaan, diberi, kaya menyalahkan si a si b menyalahkan tuhan,
tuhan itu gak salah , pernah saya terlalu banyak teman teman berbeda beda,
jadi mereka itu gampang malu gitu jadi, sebagai pelajaran sih buat saya biar
gak terlalu gampang malu. Apapun keadaan kita walaupun nyawa saya
dicabut ingat kepada allah bersyukur lah gitu, oh ini adalah anugrah mu ya
tuhan ini adalah anugrah, ini bukan bukan apa sakit ini adalah suatu anugrah,
makanya jadi setiap diawal dulu kaya kematiannya lah segala macam , karna
kan merasa diri saya selalu ada di dampingi oleh tuhan, makanya saya gak
pernah takut walau pun lewat kuburan lah sendirian, kan waktu itu saya bilang
kan mobil saya mati kan di samping kuburan jam 12 malam dan (heheh )bawa
anak kecil lagi gitu, jadi waktu itu saya berfikir gak ada sedikit pun ketakutan
karna tuhan bersama saya line 11
“Alhamdulilah banget Tuhan itu membantu saya coba kalau saya misalnya
zaman dahulu itu kan banyak tean saya yang kawin cerai banyak masalah
misalnya masalah sepele misalnya masalah gak pernah dikasih gajih sama
suami nya makanya dia gak kesalon harus nya kesalon malah gak dikasih uang
bermasalah akhirnya cerai masalah sedikit gitu apa ee mereka bisa cerai
sedangkan saya sudah 16 perkawinan ibarat nya masih masih bisa bertahan
dengan berbagai macam cobaan dengan berbagai masalah yang dihadapi tapi
saya masih kuat line 18
Ada 3 partisipan menyatakan menerima penyakitnya dengan menyerahkan
semua kepada Tuhan
P1 “Memang jalannya kita jalani kalau memang sudh suratannya begitu saya pikir
iklas menerimanya paling gak kasih kekuatan aja menghadapi ini semua tanpa
saya harus stres keiklasan hati aja line 17
P3 Pokoknya Dibali hdup itu tentang nyaman dan setia dengan mendekatkan diri
kalau kita punya yang sedikit ada yang lebih kita berikan, ee pokoknya kita
pasrahkan diri aja apa yang kita mau di ambil ya kita pasrahkan jangan
sampai menolak semua apa yang diberikan sama tuhan itu , apa pun yang kita
dapatkan hari ini harus kita syukuri, ee pokoknya apupun line 11
“pokoknya apa itu saya jadi saya berpikir nya lebih ke Tuhan lah pokonya begitu
58

kalau gak Tuhan ya kalau Tuhan memberikan saya umur segini ya terjadilah
begitu kalau teman saya waktu itu kalau dari sakit saya dia stadium 3 saya
stadium 2b, stadium 2a sudah meninggal nah jadi kan itu murni kehendak
Tuhan nah karna apa karna dia nya sendiri coba waktu itu dia kondisi nya
menerima bisa pasrah mungkin sekarang dia masih hidup(peneliti bergumam)
masih bisa bekerja ya seperti itu lah intinya ya pasrahkan diri aja siapa tau
kalau saya tetap seperti ini kalau Tuhan mengkehendaki umur sampai kayak
titik puspa ya haa titik puspa kan dia kanker serviks stadium 3 juga waktu itu
dia diponis eee tahun 2010 (suara terputus-putus) kira-kira sebelum dia
pokoknya pikiran dia dia udah umur mau mati eeeh tau-tau sekarang sudah
umur 80 lebih dia umur nya masih sehat-sehat aja dia juga gak kemo kata nya
dia pernah ke singapur dia malah mending pulang aja dengan ikut meditasi
yoga dengan seperti itu dengan dia mempasrahkan diri dengan yang diatas
umur dia kan sampai saat ini ya jadi saya itu juga sebagai motivasi sendiri oh
ini loh kayak titik puspa ee eee sampai saat ini dia masih sehat segar bugar
dia juga gak ikut kemo ee apa gak omongan rumah sakit gak pokoknya seperti
itu lah eee malah saya lihat almarhum artis jupe yah (partisipan berbicara
dengan anaknya) eeh jatuh hp nya (tertawa) ee almarhum artis jupe itu kan
baru stadium 2 waktu itu baru kanker servik stadium 2 ya sudah berobat yak e
singapur yak karna gak ada biaya ya pulang lagi ke RSCM ya akhirnya di
RSCm dirawat 1 tahun ya seperti itu jadi saya rasa itu sia-sia banget ya 1 tahun
hanya ditempat tidur line 22
P4 “Gimana mbak kalau menurut akal manusia ee apa nama nya secara manusia
gini saya memang dikatakan ini bodoh yah gitu kan saya selalu lari ke Allah
hanya itu jadi setiap kata yang saya kasih ke suami saya ikhlas sama Allah itu
tekanan yang ada dalam hati saya ikhlas semua Allah kasih ujian ke saya seperti
ini pasti ada baiknya pasti ada sesuatu dibalik itu semua saya selalu berpasrah
tahajud sujud malam itu yang juga membuat saya kuat ya line 8
“Semangat utama itu dulu(peneliti :iya) dari pasangan kita dan diri kita(peneliti
: iya ) pasrahkan ke Allah teman-teman saya yang pasangan nya tidak tidak
terlalu dan kadang-kadang ada juga teman saya yang menyalahkan suami nya
maaf yah mungkin suami nya pernah eeh kesana kemari begitu melakukan apa
59

gitu akhrnya istri nya yang kena dia- menyalahkan suami nya ada juga yang
teman-teman eeh suami nya yang suami nya kadang suami nya yang gak jelas
juga ya itu lah yang memperburuk keadaan line 18
Ada 3 partisipan yang menyatakan percaya Tuhan memberikan kesembuhan
P1 “Enggak sih mbak alhamdulilah gak ada saya berpikir seperti itu saya berpikir
normal seperti yang biasa aja Cuma kalau misalnya penyakit itu gak pernah
mikirin gini loh mbak kalau saya bukan nya mikirin saya mikir saya akan mati
atau bagaimana karna saya yakin tanpa penyakit ini pun saya jatuh pun kalau
memang saya sudah waktu nya saya pasti mati tapi saya tu lebih mikir ke yang
selalu saya pikirin tuh yang awal tu cara buat saya sembuh selalu kayak gitu
(suara bising suara terputus) semua yang bakal buat saya don bakal saya
buang jauh-jauh itu mbak saya selalu mikirin hal yang positif aja line 24
P3 “Saya bersyukur sekali Tuhan itu selalu bersama saya eee sebarapa kuat nya
saya mungkin mertua saya seperti itu ngomongnya (suara terputus-putus dan
intonasi kurang jelas) besar nya ke ikhlasan yang kamu rasakan maka nya saya
percaya jadi setiap sakit yang saya rasain akhirnya terbalas dengan kebaikan
yang lebih gitu karna ini bukan nya materi aja yang datang trus saya langsung
sukses sendiri yang mengalami gitu akhirnya saya lalui sapai bisa kuat line 28
“Alhamdulilah banget Tuhan itu membantu saya coba kalau saya misalnya
zaman dahulu itu kan banyak teman saya yang kawin cerai banyak masalah
misalnya masalah sepele misalnya masalah gak pernah dikasih gajih sama
suami nya makanya dia gak kesalon harus nya kesalon malah gak dikasih uang
bermasalah akhirnya cerai masalah sedikit gitu apa ee mereka bisa cerai
sedangkan saya sudah 16 perkawinan ibarat nya masih masih bisa bertahan
dengan berbagai macam cobaan dengan berbagai masalah yang dihadapi tapi
saya masih kuat line 18
“Terlihat- dari awal alhamdulilah kalau terlihat sudah stadium tinggi mau apa
itu nanti sudah hitung hari kalau sudah stadium tinggi memang semua kuasa
Allah kuasa Allah semua kita kembalikan ke Allah seperti itu line 24
P4 “ Saya lebih berpasrah lebih ya itu sudah Allah maha kuasa itu sudah pegangan
saya pokonya hati ini ya benar-benar yakin semua ini jalan dari Allah dan
semua ini dari Allah dan saya bicara dengan suai saya untuk menikah lagi itu
60

semua saya kembalikan ke Allah kalau ini memang jalan nya dia harus
menikah lagi silahkan line 10
Ada 1 partisipan yang menyatakan Penyakit sebuah rencana Tuhan sebagai
penggugur dosa
P3” Pokoknya semua yang kita alami semua yang ada dalam hidup kita ini
,semuanya datang dari karma yang di tentukan oleh tuhan, jadi kita walaupun
mengeluh mau (suara anak kecil terdengar ) panik untuk menangis itu gak ada
gunanya karna semuanya datang dari tuhan , ini loh karma mu , ini loh
karmamu aku ini seperti dulu kamu gak sayang sama tubuh mu , kamu ee sok
bekerja bekerja , bekerja tiap hari saya juga rezekinya Cuma segitu segitu
doang , tapi apa malah sakit yang kamu dapatkan pas waktunya makan minum
segitu banyaknya minum air kamu ee gak rutin gak menyayangi ciptaan beliau
ee gitu lah pokoknya , ini badan kita ini ciptaan tuhan gitu kok gitu kita , jadi
kita ee sama aja menyianyia kan ciptaan nya gitu , jadi sekarang sudah yang
bikin saya kuat pokoknya apapun yang terjadi pada saya ini lah , ini lah buah
dari karma kita pertama jadi jangan berusaha hmm apa , jadi jangan lah
menyalahkan ini lah itu gara gara , saya bisa menyalah kan kalo di awal waktu
itu tu line 17
“Gak sih saya gak pernah berpikir Tuhan itu gak adil jadi ini sudah hidup kita
semua orang punya kehidupan masing-masing berdasarkan karma nya
masing-masing ee jadi gak bisa disamakan misalnya kita bisa membanding-
bandingkan diri kita dengan orang lain lebih beruntung gitu saya gak pernah
berpikir Tuhan itu gak adil karna dari hal rezeki kehidupan dan sakit segala
macam sudah Tuhan yang menentukan ee orang ini seperti ini kehidupan nya
seperti ini karna dari lingkungan karma dari orang tua karma dari leluhur itu
itu bisa sampai ke kita jadi jadi jadi dan saya gak pernah berpikir Tuhan itu
gak adil (peneliti bergumam) jadi semua nya itu rahmat jadi gak pernah
berpikir buruk gitu line 22
“sakit kanker itu dengan duniawi itu hukum Allah itu bisa dihubung-hubungkan
gitu jadi kalau hukum itu semua nya hal-hal kimia kimiawi gitu bahas kanker itu
gak gak itu doang bisa disangkut pautkan ke kehidupan kita sehari-hari gak bisa
disangkutkan dengan hukum-hukum Tuhan saya saya maka nya jadi melalui
61

dengan ibadah yang kuat saya gak pernah memilih milih teman gak pernah
milih milih entah itu agaman nya apa entah itu agama muslim, saya kan hindu
agama muslim,Kristen ,budha semua nya saudara makannya di Denpasar itu
saya. Saya punya teman banyak banget eh yang beda agama yang kalau misal
nya kalau prinsip mereka beda ya jangan jangan kita keluarkan dihadapan dia
nanti dia terluka kalau prinsip saya seperti ini jangan mudah menyinggung
perasaan orang itu inti nya karna bagaimanapun perbadaan itu duniawi kalau
harus ada perbedaan gak mesti sama karna kalau kita melanggarnya ya itu
kehendak Allah kan itu kita cari aman-aman aja lah jangan lah berpikir berat-
berat gitu line 18
Ada 3 partisipan menyatakan Survivor kanker bersyukur atas penyakitnya
yang diberikan oleh Tuhan dengan menggangap penyakit sebuah karunia
Tuhan
P1 “Saya tuh masih mikirnya gini berari Allah masih baik sama saya karena allah
itu masih diberi tanda saya bakal kena penyakit begini eee jauh sebelum sampai
yang namanya stadium kita bersyukur line 14
P3 “Saya bersyukur sekali Tuhan itu selalu bersama saya saya mungkin mertua
saya seperti itu ngomongnya (suara terputus-putus dan intonasi kurang jelas)
besar nya ke ikhlasan yang kamu rasakan maka nya saya percaya jadi setiap
sakit yang saya rasain akhirnya terbalas dengan kebaikan yang lebih gitu
karna ini bukan nya materi aja yang datang trus saya langsung sukses sendiri
yang mengalami gitu akhirnya saya lalui sapai bisa kuat line 28
P4“Apapun keadaan kita walaupun nyawa saya dicabut ingat kepada allah
bersyukur lah gitu, oh ini adalah anugrah mu ya tuhan ini adalah anugrah, ini
bukan bukan apa sakit ini adalah suatu anugrah, line 11
“saya ...saya gak gak ..gak pernah menyalahkan pemberian Allah ini yah..saya
selalu bersyukur dan saya selalu istifar pertama saya mau minta maaf ke kedua
orang tua saya mungkin ini kesalahan dari kesalahan saya lalu sekarang
mungkin berakibat seperti ini line 5
Ada 4 partisipan yang menyatakan pasrah akan penyakit yang dirasakan
karena dia percaya Tuhan selalu bersamanya bagaimanapun kondisinya dan
percaya setiap manusia akan kembali kepada Sang Pencipta
62

P1 : “Saya berpikir seperti itu saya berpikir normal seperti yang biasa aja Cuma
kalau isalnya penyakit itu gak pernah mikirin gini loh mbak kalau saya bukan
nya mikirin saya mikir saya akan mati atau bagaimana karna saya yakin tanpa
penyakit ini pun saya jatuh pun kalau memang saya sudah waktu nya saya pasti
mati tapi saya tu lebih mikir ke yang selalu saya pikirin tuh yang awal tu cara
buat saya sembuh selalu kayak gitu line 24
P2 : “aduh pasrah aja sudah aku nih mati besok pasrah aja dah itu aja sudah gak
gak ada pikir apa yah kenapa aku begini gak pokok nya pasrah aja dah kalau
memang aku mati besok ya pasti sedih aja sudah line 11
“Jadi ya udah pasrah aja sama allah kalau saya gitu emang saya pernah ada
orang kenapa sih kok aku yang sakit gini kenapa gak si ini kenapa ini padahal
aku kan rajin sholat rajin ini kadang kadang kan gitu aku anu sama allah aku
dekat aku selalu taat gitu kenapa aku ?
“sebelum terapi saya pasrah ya allah kalo memang saya memang cacat bisanya
gini aja saya pasrah ya itu yang ngajarin saya pasrah ya sakit saya (ketawa)
karena kanker ini yang ngajarin saya segala galanya itu bisa saya pasrah kalo
memang gini gini tapi ya tetap berusaha ya berusaha line 21
P3 : dengan mendekatkan diri kalau kita punya yang sedikit ada yang lebih kita
berikan, ee pokoknya kita pasrahkan diri aja apa yang kita mau di ambil ya kita
pasrahkan jangan sampai menolak semua apa yang diberikan sama tuhan itu ,
apa pun yang kita dapatkan hari ini harus kita syukuri, ee pokoknya apa pun
line 11
P4 : “Operasi bulan Sembilan dilanjutkan radiasi bulan satu sampai bulan tiga saat
saya dinyatakan serviks benar-benar saya itu luar biasa jatuh .. syok luar biasa
dukungan suami dan keluarga dan saya berpasrah Allah mudah-mudahan
diberikan jalan saya
“Gimana mbak kalau menurut akal manusia ee apa nama nya secara manusia
gini saya memang dikatakan ini bodoh yah gitu kan saya selalu lari ke Allah
hanya itu jadi setiap kata yang saya kasih ke suami saya ikhlas sama Allah itu
tekanan yang ada dalam hati saya ikhlas semua Allah kasih ujian ke saya seperti
ini pasti ada baiknya pasti ada sesuatu dibalik itu semua saya selalu berpasrah
tahajud sujud malam itu yang juga membuat saya kuat ya line 8
63

“Saya lebih berpasrah lebih ya itu sudah Allah maha kuasa itu sudah pegangan
saya pokonya hati ini ya benar-benar yakin semua ini jalan dari Allah dan
semua ini dari Allah dan saya bicara dengan suai saya untuk menikah lagi itu
semua saya kembalikan ke Allah kalau ini memang jalan nya dia harus menikah
lagi silahkan line 10
“Semangat utama itu dulu(peneliti :iya) dari pasangan kita dan diri kita(peneliti
: iya ) pasrahkan ke Allah line 18
“Agak anuh yah tapi memang saya semua nya lari nya ke Allah sih mbak jadi
memang kalau dipikir secara ee pikiran gak gak gak teman-teman juga gitu kok
ih ibu benar benar kuat dia bilang sebab dari awal titik saya melahirkan saya
benar benar sudah sudah eeehh pokoknya line 20
“Terlihat- dari awal alhamdulilah kalau terlihat sudah stadium tinggi mau apa
itu nanti sudah hitung hari kalau sudah stadium tinggi memang semua kuasa
Allah kuasa Allah semua kita kembalikan ke Allah seperti itu line 24

2. Tema Kedua : Ibadah memberikan energi posisitif untuk pejuang kanker

Pada penelitian ini mendapatkan pengalaman aspek spiritualitas pada pejuang


kanker serviks. Tema ini diangkat dari 2 kategori ibadah memberikan
ketenangan dan beribadah kepada Tuhan untuk dapat bertahan menghadapi
penyakit pada skema 4.2 akan dijelaskan secara rinci sampai pada pengambilan
tema.
64

Kata Kunci Kategori Tema

Ketenangan Melakukan
Ibadah

Lebih bersyukur

Mendapatkan kekuatan
Ibadah memberikan
ketenangan
Rileks

Lega

Berpikir Positif

Berdoa lebih
menerima Ibadah memberikan
energi posisitif untuk
pejuang kanker
Meminta rasa syukur

Memohon keyakinan akan


penyakit yang datang dari
Tuhan beribadah kepada
tuhan untuk dapat
bertahan menghadapi
penyakit
Meminta Kesehatan

Berkomunikasi dengan Tuhan


meminta kekuatan disepertiga
malam

Meminta kebesaran
Hati

Skema 4.2 Tema kedua


65

Ada 3 partisipan menyatakan Ibadah memberikan ketenangan

P1 : “Lega, udah bisa ngeluarin semua unek unek saya gak pendam sendiri saya
tu tipe orang yang ga bisa mendam maksudnya saya suka cerita-cerita sma
orang lain gitukan mba lega rasanya intinya pikiran saya tuh tenang
setelah melakukan ibadah line 16
“Oh iya kayak anak-anak saya mbak suka main game di hp atau suka baca-
baca novel yang ada di aplikasi-aplikasi di di hp sekarang itu sih yang
paling kalau misalnya anu paling zikir nanti pengen zikir tapi sebelum
tidur saya suka main game atau main ee baca-baca novel di banyakin zikir
line 21
P3 : “Setiap saat bikin panten bikin sesajen gitu jadi harus apa itu sesajen kepada
leluhur agar kita selalu dilindungi sama leluhur kita eee dan dengan
dengan selain leluhur kita juga samyangwidi sama yang kuasa ee
mengucapkan rasa syukur kita dengan apa yang kita punya kita haturkan
ini rezeki yang saya dapatkan hari ini ya Tuhan kan gitu kalau orang-
orang lain line 27
P4 : “Pokonya ee diponis begitu saya diponis dokter saya sholat malam mohon
ampun sama Allah setelah ee apa taubat tobat taubat taubat itu benar-
benar saya minta mohon sama Allah nah dari situ Allah memberikan
kelegaan dihati saya begitu jadi benar-benar yang saya jalanin tuh ee
religi nya banyak dari pada anu nya mbak dari pada nama nya duniawi
nya line 9
“Kondisi saya benar-benar lemah benar-benar lemah dan saat itu saya
hanya tidur setelah tidur sholat untuk merilexkan pikiran kembali itu line
12
“ Eemmm ya kalau sekarang sedih maka baca al quran kalau sudah lega
saya berpikir positif pikiran nya positif tingking aja mbak kalau saya
sudah begini saya gak perlu banyak berpikir yang negatif negatif terus
positif tingking line 16
66

Ada 2 partisipan menyatakan beribadah kepada tuhan untuk dapat bertahan


menghadapi penyakit

P2 : lebih banyak bersyukur saya bersyukur saya bisa kondisi begini biarpun
ada sih kadan-kadang sakit bagian bawah, mungkin saya harusnya saya
masih haid tapi gak haidkan sudah gak haid lagi yaitu karna rumah
singgah ini saya gak bisa ini saya pernah nangis didalam kamar saya
berdoa allah minta sama allah minta diperkuat segala macem, saya nangis
mungkin bengkak mata saya saya keluar gak boleh dengan keadaan nangis
keluar gak mungkin kan saya juga harus menguatkan mereka saya yang
menguatkan mereka jadi saya yang sedihkan gak mungkin jadi itu yang
membuat saya senyum jadi kalau saya berusaha senyum rasa sedih hilang
jadinya kalau kita paksakan senyum saya inginnya ee.. eee.. gitu sih
menyikapi saya kalau lagi sedih nah terus yang dengan kita berdoa terus
tenang hati rasanya rasanya apa yaaa... allah sayang banget sama kita
dengan allah ngasih begini allah sayang dengan kita, kalau kita kuat,
belum tentu mba line 18
P3 : “Setiap sembayang saya mohon apa ya yang pertama saya mohon karna
engkau lah yang maha pencipta (suar terputus dan kurang jelas) pokoknya
semua yang saya alami semua nya atas kehendak engkau jadi apa pun
yang engkau berikan hamba serahkan sepenuh nya kepada engkau jadi
hamba gak mau mengeluh apa-apa lagi semua atas kehendak mu hamba
hanya memohon keselamatan selama hamba bekerja agar hamba
dijauhkan dari hal-hal yang buruk dijauhkan dari hal yang tidak hamba
inginkan agar hamba beserta keluarga hamba bisa menjadi orang yang
bertakwa (bip)kepada mu bertakwa ke-pada mu serta selalu dalam
lindungan mu jadi orang-orang itu walau pun bukan keluarga dekat saya
orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan entah yang didunia mana pun
yang penting bertakwa kepada Mu selalu dalam lindungan mu jadi jadi
doa saya itu menyentuh banyak orang sebenarnya kalau mereka itu
bertakwa dan kalau mereka itu menganggap saya itu keluarga nya jadi
siapa yang menganggap saya memohon agar keluarga hamba agar orang-
67

orang yang bertakwa kepada mu selalu dalam lindungan mu jadi orang


yang melewan keluarga nya juga juga merasakan dan hamba juga
memohon saya tidak pernah memohon kesembuhan sama sekali tidak
pernah memohon kesembuhan saya juga tidak pernah memohon kekayaan
jadi yang saya mohon keselamatan dalam bekerja tunjukan jalan mu agar
hamba bisa mencari nafkah yang halal yang halal yang selalu dalam ridho
Mu yang yang gak neko neko ya pokoknya hal-hal yang hamba tidak
inginkan semoga dijauhkan dan yang satu agar hamba bisa
membahagiakan orang tua dan membanggakan orang tua dan hamba bisa
memakai visi ini untuk memantu sesama yang tidak mampu karna
bagaimanapun line 29
3. Tema Ketiga : Pada penelitian ini mendapatkan bahwa pengalaman
Aspek spiritualitas pada survivor kanker . Tema ini diangkat dari 3
kategori yaitu keinginan untuk anak dan keluarga, keinginan pejuan kanker
untuk tidak membebani keluarga dan orang lain, dan keinginnan
aktualisasi diri pejuang kanker terpenuhi dengan kata 9 kata kunci pada
skema 4.3 akan dijelaskan secara rinci sampai pada pengambilan tema.
68

Kata Kunci Kategori Tema

Saya Harus
Lanjut Demi
Anak

Keinginan untuk anak dan


keluarga
Ingin sembuh untuk
anak saya

Berkorban demi
anak saya

Pengen mendidik
anak sampai mandiri
Harapan besar pejuang
kanker untuk dirinya dan
tidak ingin
membuat orang keluarga
yang disamping
sekitar saya ini
nanpak terluka

Keinginanan Pejuang kanker


Ingin untuk tidak membebani
membahagiakan keluarga dan orang lain
kelurga dan orang
lain

Tidak ingin
menyusahkan
orang lain

Ingin bersenang-
senang menjalani Keinginan aktualisasi diri
kehidupan pejuang kanker terpenuhi

Skema 4.3 Tema Ketiga


69

Ada 2 partisipan yang menyatakan Keinginan untuk anak dan keluarga

P1 : “Harapan saya sih jangan sampai seberat itu nah tu kayak gitu tapi memang
dari awal saya masuk tes biopsi itu sampai saya masuk ruang dokter itu
saya masih gemetaran mba sebelum saya terima hasil biopsinya itu saya
memang konsennya saya tetap iklas aja sembuhkan selalu itu didalam hati
saya line 19
“ Eee harapan saya (mata melihat eatas) eeee saya bisa sehat lagi, bisa
gak punya penyakit seberat ini lagi kalau memang yang emang habis yang
didalm tubuh saya itu sih harapan saya keluarga juga mengharapkan
seperti itu pokonya saya pengen kembali kekehidupan yang dulu saya
sehat dengan kehidupan yang begini saya gak papa asli ( suara bergetar)
saya iklas saya terima saya hanya menjalani hidup saya pernah malu tapi
kadng terbesit dalam pikiran ini penyakit ini cuman balik lagi pengennya
tu norma normal betul-btul normal seperti yang sebelum-sebelumnya yang
saya pikir Cuma batuk pilek kek gitu ja sih yang saya pikir maunya seperti
itu impian terbesar saya saat ini saya pengen anak juga sehat pintar kayak
gitu-gitu line 18
“Eeh eeh jadi nanti karna bilang dokter misalnya tapi alhamdulilah saya
berharap nya saya kalau dokter bilang sudah sembuh kan alhamdulilah
sudah senang banget jadi tapi kalau misalnya memang masih sedikit
pendek pasti kan dokter kasih jalan cara nya kalau untuk di saat ini kan
belum saya rencanakan untuk itu nanti diperiksa seperti apa jalan nanti
nya trus yang bisa dilakukan insya Allah line 28
P4 : “Cuma itu harapan saya disisa ya mungkin di umur yang kita gak tau ini
saya selalu begitu kalau ketemu teman-teman kalau sudah cerita masalah
kanker serviks itu saya selalu hanya pap smir yang saya anukan ke teman-
teman sama saya koar koar kan ke teman-teman sebab sudah luar biasa
kita kalau sudah diponis soalnya kanker itu peyakit yang sudah sangat
amat sangat jadi gak mood kan mbak tapi kalau saya saya jadikan teman
jadi kadang kadang saya bicara dengan sakit saya itu itu saya habis sholat
saya berbicara saya anggap itu teman dalam hidup saya ya hanya itu dah
mbak kalau saya sudah capek berarti ya istirahat line 24
70

Ada 1 partisipan menyatakan Keinginanan Pejuang kanker untuk tidak


membebani keluarga dan orang lain
P2 : saya pengen sembuh saya harus sembuh cepat harus berobat segera besok
berangkat gak perduli lah apa yang dibawa yang penting kan anak saya
masih kecil line 3
“saya perhatikan ya allah anak ini kalau aku mati kan berhenti berobat
mati kalu mati itu nanti kak kakak nya memang sayang kalau dia punya
istri belum tentu istri nya sayang sama siap dia siapa yang ngurusin habis
itu ihh gak ah gak boleh saya harus lanjut demi dia line 3
Ada 2 partisipan menyatakan mengharapkan orang sekitar dan apabila dia sudah
dipanggil oleh Tuhannya dia tidak membebani keluarga dan orang lain
P2 : “Itu tu rasa nya diperjalanan ya allah mau pingsan tapi untung aja ya kita
minta terus sama allah allah jangan sampai aku pingsan kasian si aa ini
jagain adek nya yg kecil urusin saya saya tahan kepala saya kan saya ini
kalau rasa rasa mau pingsan tau dah cara nya saya diamkan aja kepela
nya jangan bergerak gak jadi tu (sambil tertawa) line 3
“orang kan biasa takut takut saya gak sendiri habis itu pasrah dah udah
sakit dalam hati aku udah diam aja saya mau sembuh untuk anak saya ya
akhirnya pasrah kan dah dicucuk kah diapakan masa bodoh dah pasrah
(tertawa) line 3
“Mungkin karena anak yyaaa, karena si eneng itu, kalau memang waktunya
mati aku juga mintalah sama allah kalau bisa jangan matikan dulu,
ternyata aku orang dari salah satunya aku gak tau mati kapan besok atau
hari ini atau kapan, tapi minta ya allah kalau bisa jangan dulu aku pengen
mendidik dia sampai kuat biar dia bisa mandiri, kasian umpanya aku mati
sekarang, itu saya mikirnya gitu, bukan takut mati, bukan takut mati,
Cuma pengen nanti dulu biar dia kuat biar dia ini dulu, sudah dia gak
punya bapak masa dia harus sendiri ya allah line 15
“masih sempatnya malam itu ini, eeee masih tidur dibandung saya ngeliat
anak saya tidur, nah anak itulah yang menguatkan, anak yang menguatkan
sebenarnya. Kalau mau mati mati sudah line 15
“Saya minta aja sama allah kalau bisa saya janagn diginiin sama orang
71

lain kalau misalnya saya mati saya jangan nyusahin orang lain, anak saya
atau siapapun pengennya si gitu ya minta pahala jangan sampe nyusahin
orang lain kalo bisa saya usaha sendiri line 22
P4 :“Saya ingin apa ya nama nya ini saya tidak ingin membuat orang yang
disamping sekitar saya ini nanpak terluka tapi saya ingin orang disekitar
saya bahagia jadi saya benar-benar memanfaatkan sisa hidup saya kita gak
tau yah ee apa karna saya dikasih ujian seperti ini saya ingat kematian
disaat saya ingin berbuat sesuatu istilahnya eeeeh marah tidak sesuai
dengan saya saya marah gitu saya bisa mengendalikan diri gitu yaa
membuat orang sekitar bahagia aja jangan bersedih gitu itu yang pertama
sih cuman kalau saya line 11
Ada 1 partisipan menyatakan mengharapkan aktualisasi dirinya terpenuhi
P3 : “Kalo saya boleh di mohon ,boleh mohon ya tuhan jangan ambil, apa nyawa
saya saat ini karna masih banyak hal hal yang masih banyak saya lakukan,
waktu itu saya belum di pertemukan sendiri kepada yang mahakuasa, saya
bisa menjalani , menjalani waktu senang senang heheh kita duniawi itu
apa apa gitu pokoknya kita. line 6
“sinetrno mungkin sudah ada sutradaranya ada skenarionya heheh ada
yang di bikin bikin, ee kalo hidup saya ini murni skenario dari allah gitu,
makanya jadi artinya saya bisa kuat gitu, bisa mandiri , bisa jadi istri
mandiri , bisa banyak kucing saya , isi isi rumah , semuannya hasil dari
diri saya sendiri , gak tergantungan dengan suami , malah kadang kadang
suami kaya saya ada uang misalnya 2 jt gitu buat modal besok kerja tau
taunya di ambil 1 jt sama dia line 18

4. Tema Keempat : Pada penelitian ini mendapatkan bahwa pengalaman


spiritualitas pada pejuang kanker serviks. Tema ini di angkat dari 1 kategori
keterbatasan yang dimiliki kanker ingin mempunyai manfaat untuk orang sekitar
dengan kata kunci 4 partisipan mengatakan menambah ilmu untuk lebih
bermanfaat, 4 partisipan ingin melakukan aktivitas yang bermanfaat, 4 partisipan
lebih memperbaiki diri dengan menambah ilmu untuk kesehatan yang lebih baik,
4 partisipan mengatakan ingin berubah jadi lebih baik dan bermanfaat untuk
72

orang lain pada skema 4.4 akan dijelaskan secara rinci sampai pada pengambilan
tema.

Kata Kunci Kategori Tema

Menambah ilmu
untuk lebih
bermanfaat

Melakukan
aktivitas yang
Pejuang kanker ingin
bermanfaat Harapan pejuang
bermanfaat bagi orang
kanker
lain

memperbaiki diri
dengan mengubah pola
hidup

bermanfaat untuk orang


lain

Skema 4.4 Tema keempat


73

Ada 4 partisipan menyatakan Pejuang kanker ingin bermanfaat bagi orang


lain

P1 : “Saya berusaha untuk hal-hal yang buat saya lemah itu saya gak pernah
mau liat atau gak pernah mau dengar kayak gitu saya soal nya kalau
menurut saya buat apa sih kalau saya dengar malah buat saya wiihh
sampai seperti itu jadi saya gak sih mbak gak pernah alhamdulilah nya
cccccccccsaya malah gak pernah mau dengar sesuatu yang buat saya
lemah makanya itu saya bilang tadi saya tuh maka nya kalau saya lagi
merasa lemah saya suka brosing-brosing buat penyemangat aja apa yang
boleh saya harus lakuin gitu seperi itu line 25
P2 : “Setelah pengobatan itu lama 2011 2013 an 14 sampai 2014 itu tu masih
kalau ini dengar telpon ini meninggal pasti dah mungkin bisa dibilang dah
2 hari tu pasti nangis aja dikamar itu sore saya keluar itu bagus nya tuh
kita harus banyak kegiatan keluar jangan diam
“ Setelah pengobatan itu lama 2011 2013 an 14 sampai 2014 itu tu masih
kalau ini dengar telpon ini meninggal pasti dah mungkin bisa dibilang dah
2 hari tu pasti nangis aja dikamar itu sore saya keluar itu bagus nya tuh
kita harus banyak kegiatan keluar jangan diam diri itu kayak anggap diri
apa gitu ya allah ini apalagi tau nya kan ini pembunuh nomer 1 jadi
tunggal tunggu giliran kita dah (suara mulai pelan tertahan) banyakan
kan rata rata banyak yang bukan stadium ada yang servik 1 aja udah apa
ini kayak yang saya kasih strowberi itu stadium 1 tapi dia pendarahan
terus ini agak lambat ketemu dokternya lambat kalau saya syukur nya saya
cepat sampai dikejar kejar dokternya cuti line 4
“Saya berusaha memperbaiki diri aja sih karna saya tau kan kanker
serviks pembunuh nomor satu pikiran saya itu saya belum dikasih mati ini
cepat mati ini saya harus berubah jadi yang lebih baik dan bermanfaat
untuk orang lain itulah eee,, sebelumnyakan memang santai kayaknya
sbelum kena ahhh saya sehat sehat aja ah suka olahraga tapi saya sampai
sakit sekarang saya tetap olahraga 2018 saya masih erobic masih kata
dokter jangan ibu kalau kanker jangan erobik tapi saya suka kan nah itu
saya suka olahraga ya sayang berusaha baca-baca buku kepribadian
74

berusaha dan berpikir positif mungkin karna saya anu disitukan jadi saya
berusaha eee menghindari yang negatif jadi saya berusaha memperbaiki
gimana caranya ada yang enak-enak di TV ada yanng nda enak di TV cari
yang enak yang gak enak dihindari saya memperbaiki dan saya lebih
bermanfaat untuk orang orang lain kk saya ni ada yang pikirannya besok
mau mati ada yang kayak gitu tapi aku harus lebih bermanfaat dengan
rumah singgah ini saya ga mempunyai uang banyak untuk bantu orang
yang susah line 19
“saya bersyukurnya itu aja masih punya si eneng walaupun saya belum tau
begini waktu itu ee setelah saya tau kenal dengan satu satu temen kanker
akhirnya mulai itu saya berusaha gimana caranya bantu orang line 21
“kalo sekarang tujuan hidup saya itu udah cerita keknya (suara nuzul tetap
semangat) iya anu ee sisa hidup saya ni bermanfaat bagi orang lain, untuk
keluarga untuk semua itu makanya berusaha kayanya apapun yang bisa
saya kerjain line 22
P3 : “sakit dibawah perut lama ya saya jongkok nya sekitar setengah jam jongkok
nya ya sampai suram pakai air sampai saya korek-korek supaya mau
keluar BAB nya sakit sih sakit tapi ya itu saya gak mau mengaluh sama
orang lain biarin aja saya sakit sendiri line 1
P4 : eee kedepannya sih gak terlalu muluk muluk mbak yang penting saya ingin
membe-ritahukan pad teman-teman teman-teman kalau ee pap smir
pokoknya kalau setiap ketemu teman-teman saya selalu anjurkan pap smir
pap smir setahun sekali saya lari nye kemasalah itu kalau lagi bicara sama
teman-teman saya selalu ini kan ke dia apa nama nya terakhir saya beri
nasehat masukan ke ayok gak usah malu gak usah malu line 24

E. Pembahasan
Setelah dilakukannya wawancara penelitian pada survivor kanker dari sisi
aspek spiritualitasnya peneliti memperoleh 4 Tema yang dapat
menggambarkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian ini. Berikut
ini merupakan uraian berdasarkan tema-tema yang telah didapatkan :
75

1. Tema Pertama : Keyakinan bahwa penyakit datangnya dari Tuhan

Hasil wawancara pada saat dilakukannya penelitian, dari 4


partisipan yang diwawancarai mengalami fase dimana seorang pejuang
kanker menganggap bahwa penyakitnya adalah sebuah anugrah, karunia
dari Tuhan yang patut di syukuri dengan adanya Tuhan pejuang kanker lebih
kuat menjalani kehidupan dengan harapan yang besar untuk keluarga,
pejuang kanker serviks juga ingin lebih menghabiskan sisa hidupnya untuk
membahagiakan anak, keluarga, dan orang lain dengan percaya bahwa
tuhan akan selalu melindunginya dan selalu bersamanya. Survivor kanker
menganggap penyakitnya adalah sebuah skenario kehidupan yang sudah di
rencanakan oleh Tuhan agar bisa menjadi pelajaran untuk tetap kuat
menjalani kehidupan.

(P1) Allah Masih Baik dengan saya


karena Tuhan memberi saya tanda akan
penyakit saya sebelum lebih jauh
stadiumnya

(P2) Saya bersyukur Tuhan (P4) saya tidak pernah


selalu bersama saya, saya menyalahkan pemberian Tuhan
percaya setiap sakit akhirnya saya bersyukur karena di hati
terbalas dengan kebaikan yang Syukur saya ada Tuhan dansaya selalu
lebih dari ini menyebutnya agar selalu
bersyukur

(P3)Bersyukur dengan keadaan


saya walaupun nyawa saya
dicabut sekalipun karena ini
saya percaya anugrah yang
diberikan Tuhan untuk saya

(P1) percaya setiap manusia akan


kembali ke sang pencipta

(P2) Saya pasrah aja sama Tuhan (P4) saya pasrah dengan keadaan saya
saya tidak pernah Pasrah dengan kekurangan saya saya tidak bisa
mempermasalahkan saya sakit, melayani suami saya jadi saya pasrah
cacat, maupun saya akan mati apabila suami saya nikah lagi

(P3) pasrahkan dengan menerima apapun


yang akan terjadi mati sekalipun saya
tidak akan menolak pemberian Tuhan
76

(P1) Penyakit Pembelajaran (P1) menerima sudah takdir

(P2) setiap penyakit pasti ada (P2) ikhlas saja pemberian


maksud baik di balik itu Tuhan
Hikmah Iklas
(P3)Penyakit Anugrah yang (P3) kehendak Tuhan jadi
mengandung hikmah terima saja itu karma saya

(P4) Penyakit Karunia (P4) iklas dengan keadaan


Tuhan yang saya alami sekarang

(P1) Penyakit datang dari (P1) Berserah diri walaupun


Tuhan saya tidak kuat
menerimanya tapi seelum
hasil Lab keluar saya sudah
(P2) Tuhan memberikan mempersiapkan diri untuk
Keyakinan kesembuhan iklas
Pada
Tuhan (P3) Tuhan selalu bersamanya wlaupun (P2) Saya
sedang sakit, ini karma saya dan tuhan mengharapkan semua
pun selalu membantu saya, baik-baik saja dan
sudah saya serahkan
pada Tuhan
(P4) Tuhan memberikan
jalan
Tawakal
(P3) Dengan saya
bersemangat saya tetap
bertahan sampai
sekarang

(P1) saya mencoba pengobatan herbal,


mengatur pola hidup dan pola makan
(P4) Semangat dan
pasrah kan ke Tuhan

(P2) meminta selalu kesembuhan dengan


Tuhan sambil minum susu protein

Ikhtiar
(P3) saya minum ramuan
khas daerah saya

(P4) saya melakukan pengangkatan


rahim sebelum menyebar

Kebutuhan spiritual survivor cancer pada pejuang kanker serviks


merupakan kebutuhan yang sangat penting, kebutuhanakan rasa damai,
kebutuhan menganut keyakinan agama dan kebutuhan memberi. Sedangkan
bentuk kebutuhan spiritual yang paling diperlukan adalah berdoa.
Pentingnya kebutuhan spiritual ini dapat dijadikan masukan untuk perawat
dan rumah sakit untuk lebih memperhatikan kebutuhan spiritual pada wanita
77

dengan kanker serviks dengan meningkatkan kompetensi dan fasilitas


pemenuhan kebutuhan spiritual (Sudarmiati, 2013) dalam (Distinarista,
2018).
Berdasarkan hasil penelitian pada pejuang kanker serviks diperoleh
kesimpulan bahwa partisipan memiliki resiliensi yang baik, resiliensi
merupakan kemampuan untuk dapat beradaptasi dan tetap teguh dalam
situasi sulit. Partisipan selalu berusaha agar dapat menjalani kehidupannya
dengan baik dengan yakin pada allah bahwa allah memberikan penyakit
pasti ada obatnya. Faktor-faktor yang turut mendukung pembentukan
resiliensi pada partisipan yaitu optimisme dan keyakinan akan penyakit
datang dari tuhan, spiritualitas dan dukungan keluarga serta lingkungan
sekitar (Shally, 2013) dalam (Distinarista, 2018) . Obat yang paling mujarab
adalah ikhlas dan tawakal kepada Tuhan. Sebab, sikap ikhlas dan tawakal
akan membuat penderita kanker serviks merasakan ketenangan akan
penyakit yang diderita. Dalam studi al-Qur’an, syukur merupakan lawan
dari kufur. Kufur dimaknai dengan menutup diri, sedangkan syukur
diartikan mengakui atau diri membuka. Syukur termasuk bagian dari ajaran
Islam tentang “terima kasih” yang penting dan sangat diperhatikan di
hadapan Tuhan dan juga bagi manusia. Efek positif rasa syukur dapat orang
sedih menjadi bahagia (Mahfud, 2014) dalam (Distinarista, 2018). Sebagian
besar penderita penyakit kronis merasakan penderitaan yang hebat melebihi
keadaan penyakit yang sesungguhnya.Pikiran negatif pada pejuang dapat
memperburuk kondisi fisik. Untuk mengurangi gejala kecemasan penderita
harus memiliki keyakinan bahwa penyakitnya akan lebih baik bila penderita
dapat bersikap sabar dalam menghadapi penyakitnya (Prayitno, 2015)
(Distinarista, 2018). Dalam mengatasi masalah psikologis yang muncul
ialah dengan cara seperti mengingat keluarga, kegiatan spiritual salah
satunya memperbanyak istigfar dan melakukan berbagai kegiatan sebagai
distraksi (Wahyuni, 2015) (Distinarista, 2018)
78

2. Tema kedua : ibadah memberikan energi positif untuk pejuang kanker


Hasil wawancara pada saat yang dilakukannya penelitian, dari 4 partisipan
yang diwawancarai mengenai spiritualitas pada pejuang kanker. Pada hasil
penelitian ini didapatkan adanya manfaat dari mendekatkan diri pada Tuhan
mendapatkan kekuatan dari tuhan agar tetap kuat menjalani ujian dari
Tuhan. Melakukan ibadah dengan Tuhan mendapatkan efek tenang,rileks
dan membuat hati damai selama melakukan ibadah kita bisa meminta
kepada tuhan apa yang kita mau, dan itu memberikan semangat
bahwasannya setiap pejuang kanker tidak minta untuk disembuhkan tetapi
mereka minta untuk dikuatkan agar sanggup menjalani hidup, dengan
adanya iman hatipun kuat dan selalu berpikir positif.
Islam memberikan keringanan pada umatnya untuk mengerjakan
shalat sesuai dengan kondisi dan kemampuan. Apabila pejuang penderita
kanker tidak mampu melaksanakan shalat dengan berdiri, maka boleh
dilakukan sambil duduk, berbaring, atau bahkan dengan isyarat yang bisa
dilakukan pejuang penderita kanker (Fitriyah, 2015) dalam (Distinarista,
2018). Doa dan amalan ibadah bagi pemeluk agama 37 perlu dilakukan
sesuai dengan agama dan keyakinannya. Doa dapat memberikan
kesembuhan bagi mereka yang secara rutin mengamalkannya. Berbagai
penelitian telah memberikan bukti bahwa berdoa, berdzikir dan amalan
ibadah dapat menurunkan gejala-gejala depresi dan dapat memperbaiki
kondisi fisik pejuang (Prayitno, 2015 dalam (Distinarista, 2018)).
Menurut hasil penelitian shalat sunah tahajud yang dilakukan
dipenghujung malam dapat mendatangkan ketenangan. Sementara
ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh
imunologik dan meningkatkan usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-
bentuk dari tekanan psikologis seperti stress, depresi membuat seseorang
rentan terhadap berbagai penyakit, infeksi dan mempercepat perkembangan
pada sel kanker serta meningkatkan metastasis dalam (penyebaran sel
kanker). Shalat sunah tahajud yang khusyuk dan ikhlas memberikan
manfaat dari segi psikologis yang berupa perasaan tenang dan damai, dan
dapat memberikan manfaat besar pada kesehatan jasmani sehingga
79

berpengaruh kepada psikologi kesehatan individu (Chodijah, 2013) dalam


(Distinarista, 2018)
Hasil wawancara menunjukan beberapa partisipan menerapkan
untuk beribadah agar mendapatkan ketenangan dan mendapatkan kekuatan
baru, dengan memanjatkan doa yang terbaik partisipan memunculkan
harapan yang membuatnya kuat dengan percaya Tuhan akan membantunya
dengan dia selalu berkomunikasi dengan Tuhan.
3. Tema Ketiga : Harapan besar pejuang kanker untuk dirinya dan
keluarga
Hasil wawancara pada saat dilakukannya penelitian, dari 4 partisipan yang
diwawancarai mengenai aspek spiritual pada pejuang kanker. Pada hasil
penelitian ini didapatkan adanya harapan untuk bertahan hidup dengan
harapan pada Tuhan selalu diberikan perlindungan dan selalu menjaga
dirinya, keluarganya dan orang lain, pejuang kanker berharap dia masih bisa
untuk membahagiakan anak, keluarga, dan orang lain. Pejuang berharap
pada saat meninggal nanti juga tidak merepotkan orang lain dengan
memanjatkan doa yang terbaik untuknya.
Harapan dapat membantu individu dalam menemukan arti dari sakit
yang diderita yaitu ketika individu dengan kanker merasa tidak nyaman dengan
gejala penyakit yang dirasakannya, meningkatnya ketidakmampuan dan takut
menghadapi kematian (Fryback, 1993 dalam Potter & Perry, 2005;
O’Connor, 1990) dalam (Susanti, Hamid, & Afiyanti, 2011)
Harapan dapat membantu individu untuk menghadapi
ketidaknyamanan, menjalani kehidupannya dengan penyakit yang diderita
serta melangsung-kan kehidupan dengan penuh kekuatan. Harapan
berhubungan erat dengan masalah spiritual (DePalo, 2009) dalam (Susanti,
Hamid, & Afiyanti, 2011). Adanya hambatan dalam spiritual menyebab- kan
individu memiliki harapan yang rendah dan menyebabkan keputuasaan.
Berdoa merupakan terapi spiritual yang sering dilakukan oleh
penderita kanker (Taylor, 2005). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wells,
et al. (2000) mengungkapkan bahwa doa merupakan salah satu dari enam
terapi komplementer yang dipilih oleh penderita kanker serviks. Greenwald
80

dan McCorkle (2007) menyebutkan bahwa kepuasan akan dirasakan


perempuan dengan kanker serviks ketika dirinya berdoa (Susanti, Hamid, &
Afiyanti, 2011).
Harapan pada perempuan dengan kanker serviks juga dapat
meningkat dengan adanya dukungan sosial. Perempuan dengan kanker
serviks pada penelitian ini juga mendapatkan dukungan emosional, finansial,
informasi, dan spiritual. Menurut Lin dan Bauer (2003), bahwa faktor penentu
pencapaian ke- sejahteraan psikososial diantaranya adalah dukung- an keluarga
dan dukungan sosial (Susanti, Hamid, & Afiyanti, 2011).
4. Tema Keempat : pejuang kanker ingin bermanfaat untuk orang lain
Hasil wawancara pada saat dilakukannya penelitian dari 4 partisipan
yang diwawancarai mengenai spiritualitas pada survivor kanker. Pada hasil
penelitian ini didapatkan adanya trasedensi dimana ada trasedensi
bagaimana survivor kanker menghargai dirinya memaknai dirinya dengan
bermanfaat untuk orang lain dengan keterbatasan yang survivor punya
mereka ingin mempunyai keinginan selalu mempunyai manfaat bagi banyak
orang.
Menurut Maslow, harga diri merupakan bagian dari kebutuhan dasar
manusia dimana kebutuhan harga diri meliputi respek dari keluarga dan
masyarakat, serta perasaan menghargai diri dan orang lain. Maslow juga
mengidentifikasikan harga diri menjadi dua bagian. Pertama, kebutuhan
akan harga diri meliputi kekuatan, penerimaan, kekaguman, kompetensi,
kepercayaan diri, kemandirian, dan kebebasan. Kedua, kebutuhan akan rasa
hormat atau dihargai oleh orang lain seperti status, kekuasaan, pengakuan,
perhatian, kepentingan, dan penghargaan (Potter & Perry, 2005).
Pada intinya, harga diri berasal dari dua sumber yaitu diri sendiri dan
orang lain. Seseorang yang menghargai dirinya sendiri dan merasa dihargai
oleh orang lain biasanya memiliki harga diri yang tinggi. Sebaliknya,
seseorang yang merasa tidak berharga dan menerima sedikit penghormatan
dari orang lain biasanya memiliki harga diri yang rendah. Hasil wawancara
menunjukan bahwa survivor kanker merasa mempunyai hak lebih untuk
dihargai dan mengahrgai dirinya sendiri dengan cara lebih bermanfaat untuk
81

orang lain.

F. Keterbatasan Penelitian

1. Jumlah populasi yang sangat minim dikarenakan semasa pandemi


survivor cancer sangat membatasi diri kontak ataupun bertemu
dengan masyarakat sekitar dikarenakan sangat berisiko tinggi
tertular virus COVID-19.

2. Lingkungan dan keadaan yang tidak memungkinkan untuk bertatap


muka langsung ke pejuang sehingga ada sebagian yang
menggunakan via daring saat wawancara dikarenakan tempat tinggal
pejuang jauh dan keadaan yang tidak memungkinkan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah penelitian dilakukan terdapat 4 Tema yang menggambarkan
pengalaman pejuang kanker dalam sisi aspek spiritualitas yaitu pertama,
Keyakinan bahwa penyakit pembelajaran dari Tuhan, dimana partisipan
memandang penykitnya dari sisi positif dimana pejuang merasa Tuhan
memberikan hidupnya pelajaran dengan adanya penyakit bisa lebih
memperbaiki diri bisa lebih bersyukur atas apa yang diberikan tuhan padanya.
Kedua, ibadah memberikan energi positif dengan partisipan memandang
dengan kita sering berkomunikasi dengan tuhan, mengingatnya tuhan akan
memberikan keiklasan bagi kita, kebesaran hati, dan juga sumber kekuatan
untuk bisa menghadapi skenario hidup, pelajaran hidup yang bisa menjadi
salah satu untuk semangat hidup. Ketiga dengan harapan untuk keselamatan
diri dan keluarga dengan partisipan memandang sebuah harapan adalah sebuah
semangat dengan adanya harapan dengan berpikir posistif survivor pun akan
merasa banyak jalan keluar dan harapan untuk dirinya. Keempat dengan
Kebermanfaatan untuk orang lain dengan partisipan memandang bahwa sebuah
penyakit bukanlah suatu halangan buat dirinya menghargai dirinya, mencintai
dirinya, dengan bermanfaat untuk orang lain, survivor kanker memandang
dengan dia bermanfaat untuk orang lain hidupnya lebih berarti lebih berguna
walaupun dengan kekurangan yang dia miliki dengan umur yang tidak panjang
ia merasa masih ampu membahagiakan keluarga, anak, maupun orang lain
disekitarnya.
Proses penerimaan seorang survivor kanker itu tidak semudah yang
difikirkan. Mulai dari perasaan syok, sedih saat pertama kali terdiagnosa sampai
sekarang berada difase bisa menerima apapun itu resikonya yang berdampak
positif untuk semua orang yang sehat agar lebih menjaga pola hidup dan juga
lebih menghargai diri sendiri bahwa sehat itu penting, kemampuan seseorang
untuk bisa menganalisis masalahnya yang terjadi bukan suatu hal yang mudah,
dengan beberapa faktor yang membantu pejuang tetap kuat adalah sumber

82
83

semangat, bersyukur, dan mendekatkan diri pada Tuhan agar selalu berpikir
positif terhadap dirinya maupun kehidupannya.

B. Saran
1. Bagi Penderita Kanker Serviks dan Masyarakat
Penderita kanker serviks dan masyarakat diharapkan lebih banyak
mendekatkan diri pada Tuhan agar selalu bisa menerima cobaan dan
ujian hidup. Dan dalam kegiatan masyarakat dengan adanya penyakit ini
masyarakat lebih menghimbau masyarakat yang sudah pernah menikah
khususnya wanita melakukan Papsmear deteksi dini kanker serviks dan
memberikan suport bukan malah menjauhi pejuang kanker karena
sumber semangat mereka hanya ada pada orang lain untuk bisa tetap
bertahan semangat hidup.
2. Bagi Institusi dan Tenaga Kesehatan
Institusi Pendidikan dan kesehatan yang hendaknya dapat berpartisipasi
dalam hal memberikan dukungan dan edukasi kepada pejuang kanker
seperti penyuluhan deteksi dini kanker yang bekerjasama dengan
puskesmas dan pihak terkait.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian lebih
lanjut yang masih berkaitan dengan penelitian ini seperti faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi spiritualitas pada pejuang kanker menerima
skenario Tuhan.
DAFTAR PUSTAKA

(Alligood, 2014) Pakar Teori Keperawatan dan Karya Mereka Edisi


Indonesia Ke-8 Volume 1. Singapore: Pte Ltd 3 killiney Road, 08-
01 Winsland House 1
Ardian, I. (2016). Fakultas ilmu keperawatan, Universitas Islam Sultan
Agung Semarang. Konsep Spiritualitas dan Religiusitas (spiritual
and Religion dalam konteks keperawatan pejuang diabetes melitus
tipe 2.
Bredle, J. M., Salsman, J. M., Debb, S. M., Arnold, B. J., & Cella, D. (2011).
Spiritual well-being as a component of health-related quality of life: The
Functional Assessment Of Chronic Illness Therapy-Spiritual Well-
Being Scale (FACIT-
Sp). Religions, 2(1), 77–94.
https://doi.org/10.3390/rel2010077

Carin, A.A. & Sund, R. . (2018). No Analisis struktur kovarian pada


indeks terkait kesehatan pada lansia di rumah yang berfokus pada
kesehatan subjektifTitle. (1), 430–439.
Distinarista, H. (2018). Pengalaman spiritual survivor cervical cancer :
Studi fenomenologi. Keperawatan Dan Pemikiran Ilmiah, 4(5),
30–40.
Dwi, R., Shally, V., & Prasetyaningrum, J. (2017). Resiliensi Pada
Penderita Kanker Serviks . Jurnal Indigenous, 2(1), 77–86.
Retrieved from yp111@ums.ac.id

Heidari, S., Rezaei, M., Sajadi, M., Ajorpaz, N. M., & Koenig, H. G.
(2017). Religious Practices and Self-Care in Iranian Patients with
Type 2 Diabetes. Journal of Religion and Health, 56(2), 683–696.
https://doi.org/10.1007/s10943-016-0320-x

Hatch, R. L., Naberhaus, D. S., & Hellmich, L. K. (1998). S 4 7 6. 46(6).

Hunter-Hernández, M., Costas-Muñíz, R., & Gany, F. (2015). Missed


Opportunity: Spirituality as a Bridge to Resilience in Latinos with
Cancer. Journal of Religion and Health, 54(6), 2367–2375.
http://p2p.kemkes.go.id/penyakit-kanker-di-indonesia-berada-pada-
urutan-8-di- asia-tenggara-dan-urutan-23-di-asia/
(Kozier, 2008) Fundamentals Of Nursing : Concepts, Process, And Practice.
USA: Pearso n Education , Inc., Upper .
Lucchetti, G., Lucchetti, A. L. G., de Bernardin Gonçalves, J. P., &
Vallada, H. P. (2013). Validation of the Portuguese Version of the
Functional Assessment of Chronic Illness Therapy–Spiritual Well-Being
Scale (FACIT-Sp 12) Among Brazilian Psychiatric Inpatients. Journal of
Religion and Health, 54(1), 112–121. https://doi.org/10.1007/s10943-
013-9785-z
Meunier, J., Libert, Y., Delvaux, N., Marchal, S., Etienne, A., Lienard, A.,
Razavi,
D. (2007). Psychobiological correlates of communication skills use
and learning: Preliminary results. Psycho-Oncology : Journal of the
Psychological, Social and Behavioral Dimensions of Cancer,
16(9), S25– S25. https://doi.org/10.1002/pon.
(Monod et al., 2015)Bredle, J. M., Salsman, J. M., Debb, S. M., Arnold,
B. J., & Cella, D. (2011). Spiritual well-being as a component of
health-related quality of life: The Functional Assessment Of Chronic
Illness Therapy-Spiritual Well- Being Scale (FACIT-Sp). Religions,
2(1), 77–94. https://doi.org/10.3390/rel2010077
Monod, S., Lécureux, E., Rochat, E., Spencer, B., Seematter-Bagnoud, L.,
Martin- Durussel, A.-S., & Büla, C. (2015). Validity of the FACIT-
Sp to Assess Spiritual Well-Being in Elderly Patients. Psychology,
06(10), 1311–1322. https://doi.org/10.4236/psych.2015.610128
Prayitno, 2014) Buku Lengkap Kesehatan Organ Reproduksi Wanita.
Baturetno Banguntapan Yogyakarta.
(Riska, 2017) Gambaran Kesehatan Spiritual islam perawat di RSUD
Kabupaten Tanggerang, 31-33.
Sudarmiati, S., & Fithriana, N. L. (2013). kebutuhan psikososial pejuang
kanker , menempatkan kebutuhan spiritual sebagai kebutuhan yang
penting 168–171.

Sulistyarini, W. D., & Kao, C. (2018). Nursing & Primary Care


Understanding Patients ’ Condition : Physical , Psychological and
Spiritual Aspects of Advanced Cancer Patients in Central Java ,
Indonesia. 2(4), 2–7.

Susanti, D. D., Hamid, A. Y. S., & Afiyanti, Y. (2011). Pengalaman


Spiritual Perempuan dengan Kanker Serviks. Jurnal Keperawatan
Indonesia, 14(1), 15–22.
https://doi.org/10.7454/jki.v14i1.52
Perry, P. (2009). Fundamentals of Nursing Seventh Edition. Singapore:
MOSBY Elsevier.

Setyarini, E. (2009). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian


Kanker Leher Rahim Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
Keperawatan Maternitas, 1(1), 1–97. https://doi.org/J410040010
Sofi Ariani. (2015). Stop Kanker. Wirogunan, Mergangsan, Yogjakarta.
Sudarmiati, S. &. (2013). Spiritualitas wanita dengan kanker serviks.
Sofia. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pejuang Kanker Serviks .
Yogjakarta: CV Budi Utama
(Sunyoto, 2014) Buku Lengkap Kesehatan Organ Reproduksi Wanita.
Baturetno Banguntapan Yogyakarta.
Yunita Indah. (2010). STOP KANKER PanduanDeteksi Dini dan
Pengobatan Menyeluruh Berbagai Jenis Kanker. Ciganjur,
Jagakarsa, Jakarta Selatan : AgroMediaPustaka
Yaseda, G. Y., Noorlayla, S. F., & Effendi, M. A. (2013). Hubungan Peran
Perawat Dalam Pemberian Terapi Spiritual Terhadap Perilaku
Pejuang Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Di Ruang ICU
RSM Ahmad Dahlan Kota Kediri. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(2),
41–49. Retrieved from
http://jurnal.strada.ac.id/sjik/index.php/sjik/article/view/53

Wei, D., Liu, X. Y., Chen, Y. Y., Zhou, X., & Hu, H. (2016). Effectiveness
of Physical , Psychological , Social , and Spiritual Intervention in
Breast Cancer Survivors : An Integrative Review.
https://doi.org/10.4103/2347- 5625.189813
WHO. (2019). Kasus Kanker Payudara Paling Banyak Terjadi di Indonesia.
Databoks, 2019
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
WAWANCARA MENDALAM UNTUK PEJUANG
KANKER SERVIKS

“Eksplorasi Aspek Spiritualitas Pada Paisen Kanker Serviks ”


Tujuan :
Untuk mengeksplorasi pengalaman pejuang terhadap aspek spiritualitas pada
pejuang kanker serviks .
Waktu Pelaksanaan :
Hari/Tanggal :
Jam :
Durasi :

Identitas Partisipan/Partisipan :
Nama (Inisial) :
Usia :
Pendidikan Terakhir :
Pekerjaan :
PEDOMAN WAWANCARA

TEMA PERTANYAAN PENELITIAN


1. Agama a. Bagaimana anda bisa menerima penyakit kanker
serviks ini ?
b. Apa yang membuat anda kuat menjalani
Kehidupan ini?
c. Bagaimana anda bisa kuat dalam menjalani dititik
terendah ini ?
d. Bagaimana menurut anda tentang penyakit anda
pernah kah anda menyalahkan Tuhan karena
penyakit ini ?

2. keimanan a. Apa yang anda rasakan setelah mendekatkan diri


pada Tuhan
b. Bagaimana anda memaknai ibadah?

3. Harapan a. Apa harapan anda untuk masa yang akan datang?

b. Apa tindakan anda untuk kedepannya?

c. Apa yang anda harapkan dengan keadaan yang


sekarang ?

d. Apa yang anda harapkan untuk diri anda?


4. Trasendensi a. Bagaimana menurut anda diri anda yang sekarang
yang menderita penyakit kanker serviks?
b. Bagaimana cara anda memaknai diri anda ?
LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada Yth,
Calon Responden
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Nuzul Prima Diyella
NIM : 16.0478.813.01
No.Hp : 087810424770
Judul Skripsi :
Studi Fenomenologi : Aspek Spiritualitas Pada Pejuang Kanker Serviks
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Institut Teknologi & Sains
Wiyata Husada Samarinda yang sedang melakukan penelitian yang bertujuan untuk
Mengeksplorasi Spiritualitas pada pejuang kanker Serviks.
Berikut ini peneliti akan menjelaskan Jalan proses penelitian. Jika Saudara/i
bersedia ikut serta dalam penelitian ini. Pertama-tama pneliti akan memulai dengan
kontak awal dilakukan penelitian dengan mengunjungi partisipan untuk
membangun bina hubungan saling percaya. Peneliti menjelaskan tentang tujuan dan
menanyakan kesediaan partisipan untuk mengikuti penelitian ini., kontrak waktu
serta menyiapkan informed consent.
Penelitian ini tidak akan menimbulkan resiko apapun dan peneliti
berjanjanji menjunjung tinggi serta menghargai hak saudara/i dengan cara menjaga
kerahasiaan identitas selama pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian
laporan penelitian.
LEMBAR PERNYATAAN
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (INFORM CONSENT)
KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama (inisial) :
Umur :
Pekerjaan :
Stadium :
Penghasilan :
Saya memahami bahwa penelitian ini tidak berakibat negatif bagi saya dan
keluarga dan segala informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya. Saya
memahami bahwa penelitian ini akan menjadi bahan masukan bagi peningkatan
kualitas kemampuan pejuang, karena ini jawaban yang diberikan adalah sebenar-
benarnya.
Saya telah diberi kesempatan untuk bertanya mengenai segala sesuatu yang
berkaitan dengan penelitian tentang “Studi Fenomenologi : Aspek Spiritualitas
Pada Pejuang Kanker Serviks” dan telah mendapat jawaban yang memuaskan.
Berdasarkan semua penjelasan diatas maka dengan ini saya menyatakan secara
sukarela bersedia menjadi responden dan berpartisipasi aktif dalam penelitian .

Samarinda, 2020

Partisipan
Apabila saudara/i ketika menjawab merasa lelah atau kesulitan dalam
melakukan sesi menjawab pertanyaan mohon memberi tahu peneliti, maka kegiatan
akan ditunda dan akan dilajutkan sesuai dengan keinginan saudara/i dan boleh
memutuskan untuk menolak penelitin kapan pun dikehendaki tanpa ada
konsekuensi atau damak tertentu.
Jika ada suatu perihal yang ingin ditanyakan, mohon menghubungi nama-nama
dibawah ini :
1. Nuzul Prima Diyella No.Hp : 087810424770
2. Ns. Wahyu Dewi Sulistyarini, S.Kep,M.s No.Hp : 081548538457
3. Dr. Anik Puji Rahayu S.Kep M.kep No. Hp : 082157376444

Demikian surat penjelasan ini saya buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Samarinda
Mahasiswa

Nuzul Prima Diyella


NIM:16.0478.813.01
RENCANA KEGIATAN TUGAS HASIL AKHIR SKRIPSI TAHUN AKADEMIK 2020
No. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Bimbingan
proposal
2. Ujian
proposal
3. Revisi
proposal
4. Penelitian
5. Pengolahan
data,
analisa dan
menyusun
laporan
6. Ujian
skripsi
7. Revisi
skripsi
8. Pendaftaran
yudisium
9. Yudisium
10 Wisuda
TRANSKIP WAWANCARA
PERTEMUAN I

Waktu Pelaksanaan
Hari : senin, 06 juli 2020
Jam : 16.00
Durasi : 39.29 menit
Identitas Partisipan 1
Nama (Inisial) : Ny. L
Usia : 34 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : ibu rumah tangga

P: sebelum itu saya mau nanya sama ibu selama ibuu punya.. bagaimana sih
awalnya punya kankr serviks ?
I : ooo...awalnya tuh sekitar bulan 1 2020 kemarin tuh saya itu udah ada ngerasa
ada yang beda sama saya gitu nah mba seperti keputihan yang gak normal, saya
tu keputihan tu putih bening atau paling lendir dikit dikit gitu tapi kemarin tuh
sempat sampai yang tahap diwarnanya itu coklat jadi coklat gitu terus bau dia
jadi berbau bau amis kek gitu awalnya (suara anak bermain ) terus tuh jadi
saya tuh duduk saya mesti pakai pembalut gitu mba kalau gak dia aromanya itu
bakal tembus keluar dia kalau Cuma celana dalam jadi harus pakai pembalut
untuk nutupin aroma tadi tu saya pikir kenapa makin parah saya pikir apa karna
pakai pembalut terus yang ke dua juga saya jadi udah gitu kalau sudah
berhubungan suami istri itu saya keluarin darah itu otomatis darh itu keluar itu
masih yang sempat beberapa hari gitu pas sampe habis berhubungan tu 3-4 hari
masih terus tuh darah kayak gitu, tapi itu ngeplek ngeplek darahnya ada tapi itu
saya belum haid ya belum haid itu ntra beberapa hari kemudian baru haid kek
gitu nanti kalau berhubungan lagi kayak gitu lagi setiap berhubungan itu darah
yang keluar itu itu bau mba itu dia kayak bau busuk gitu nah pokonya bunya gak
enak pokonya itu sampe keciuman itu aromanya jadi kalau saya habis
berubungan tu aromanya tu nusuk tajam gitu bau gak enak dan disitu saya pergi
dibulan (berpikir) yaitu habis itu saya terapi biasa aja sekitar (berpikir) bulan
3 itu saya masih seperti itu juga saya coba pap smear pap smear itu di klinik itu
memang wktu dia masukin alat spekulum itu itu tukan mba dokter itu memag
bilang bu ini tu keluar darah mungkin luka ini bu terus saya bilang iya mudahan
aja ya mbak yaa cuma luka say pikir gitukan iya bu mudahan aja atau cuma
bakteri atau cuma jamur jadi pas itu seminggu kemudian memang diperiksa Lab
itu memang hasilnya cuma bakteri itu saya senang mba dan dikasih obat anti
bakteri itu bernti memang satu bulan itu berenti gak pernah lagi keluar darah
sempat kembali lagi itu darahnya akhirnya karna saya penasaran akhirnya saya
SPOG dirumah sakit islam pokonya prakteknya terus kata dokter hesti saya
ceritakan keadaannya seperti ini coba di cek dengan di USG diapain gitu kan
kalau mau ibu yang penting sehat ibu coba cek didalam yaitu bilang dokter hesti
ibu kemarin pap smearnya dimana kemudian hasilnya apa bakteri wktu pap
smear ada keluar darah ga oh pantas kata dokter hesti gak kebaca ketutup hasil
dari itu tu dimana ya dok kebetulan dokter hesti iu di kalau biopsi kan dokter
hesti tu di aisiyah ke aisiyah saya seminggu setelah ke aisiyah itu saya disuruh
biopsi setelah biopsi tu 2 minggu saya nunggu hasil setelah ada hasilnya yaitu
hasilnya itu Cin 1 serviks ya itu terus saya disuruh operasi leser rencana cuma
belum saya lakuin karna saya masih sehat-sehat aja gitu nah sambil saya minum-
minum herbal aja sih mba gitu aja masih sampai sekarang alhamdulillah saya
ada perubahan ini selama inum herbal ada perubahan Cuma kontrol lagi kedokter
mungkin sekitar bulan ini atau bulan depan baru kedokter lagi buat ngecek
itulagi kek gitu sih sebenarnya
P : kalau pertama kali dikasih tau ni sama dokter oh ibu ada keganjelan, apa
sih yang ibu pikirkan pada saat di diagnosa itu ?
I : nah itutu waktu saya ambil tes kebetulan saya sendirian itu, itu saya mau nangis
sudah itu tapi lagi bawa motor kan syok aja sih syok ngga bisa ngomong juga
mau nangis saya (suara berbicara bergetar dan pandangan tidak melihat
peneliti, mata berkaca-kaca), kebetulan saya dirumah orang tua saya jadi pas
sampai tuh ibu saya tanya sakit apa lia ? lia bilng ini si kata dokter Cin 1 saya ga
ngerti juga cuman kata dokter tuh gejala kanker seperti itukan nah disitu saya
mau nangis disitu (sambil menggaruk alis dan mata berkaca-kaca) tapi saya
gak nangis mba saya nangis kasian anak-anak saya liat kan mereka kan gak tau
kanker ini seperti apa kayak gitu kan yaa waktu itu saya gak nangis (mata meliat
ke arah lain ) Cuma keluarga saya nyarani kita coba herbal-herbal gitu aja itu
semejak sampai beberapa waktu itu sempat stres juga tapi saya ingat aja sih
omongan dokter kata dokter saya gak boleh setres kayak terlalu dianuin itu pelan
pelan sambil terus berusaha kayak gitu aja sih saya ebenarnya kalo kalo mau
tidur aja sih mba kayak syok kayak gituna tapi kalau ingat lagi kan maksudnya
(wajah terlihat sedih mata keatas )meyakini diri aja kalau saya sudah sembuh
(menahan tangis) jadi yaaa (mata berkaca-kaca) semangat sih intinya mba
saya tu harus semangat untuk diri sendiri kalau kayak dikasih tau itu saya suka
(suara sedikit bergetar) cerita-cerita penyakit saya itu itu kadang saya suka
dapat masukan dari orang orang tu nah kayak gini nah bu kayak gini seperti itu
nah kadang masukan yang bisa dicerna saya terima kayak gitu, alhamdulillah sih
banyak yang ngasih suport gitu nah mba dari keluarga maupun dari teman dari
siapanya tuh semangat untuk diri sendiri
P : bagaimana sih suport dari keluarga dari anak gitu dengan kondisi yang
memang awalnya yang membuat syok satu keluargalah ?
I : ooo iya ya eeh , kalau kayak gitu suami saya tu selalu gini bilang begini apa ya
ini kan masih gejala ya terus aja berusaha minum obat jangan sembarangan
makan selalu kayak gitu kalau nelpon sudah makan kah selalu kayak gitu sudah
makan kah ya suami aya selalu tanya obatnya masih adakah kayak gitu atau
istilahnya nanti (ada anaknya mengantarkan minum dn ibunya membantu
meletakan minuman)anak anak si lebih ke kalau saya capek sedikit lebih
banyak bantu paling bersih-bersih beres beres rumah gitu aja sih kalau kayak
teman-teman sih selalu bilang semngat aja ya dia bilang kayak gitu semangat aja
gak boleh terlalu dipikirkan gitu aja sih
P : terus kalau misalkan lagi malam-malam gitu kalau sendiri kadang kayak masih
gak percayalah masih syokk...gitukan kalau saya selesia berhubungan itu saya
selalu nangis mba itu tu kayak pukulan gitu nah keluar dara itu kayak berulang
itunah maksudnya kan kalau saya apalagi kalau saya sudah berhubungan kan
langsung keluar darah itu saya dikamar mandi saya nangis tuh soalnya kalau saya
sehat yaa gini aja tapi kalau berhubungan itu ada rasa takut gitu sampai sekarang
gitu nah takut nanti liat darah lagi nangis lagi kayak gitu saya sebenarnya
alhamdulillah kadang untungnya suami saya tu ngedukung aja gitunah tapi
suami saya tu gak pernh gimana gitu nah mba asal saya siap sebenarnya saya
syoknya itu waktu liat darahnya itu nah mba jadi misalkan kalau liat darah kalau
liat darah tuh pasti saya nangis lama saya baru bisa diam sebenarnya masih disitu
aja yang saya beluum terima kalau misalkan liat darah tadi nah (tertawa kecil)
kalau kondisi kek gini saya sehat-sehat aja alhamdulillah tapi pada saat seperti
itu kalau malam ya kayak gitu
P : nah pada saat itu ibu ada bilang kayak liat darah itu nagus terus tuh
dengan kondisi yang kayak gitu yaa ibu masih belum bisa nerima nangis
nah, apasih yang ibu pikirkan dan apa sih yang pernah gak sih ibu berpikir
kalau misalkan tuhan itu gak adil gitu ngasih penyakit yang itu memang
berat ?
I : kalau saya sih engga mba saya gak mikir kesitunya saya saya klau misalkan nagis
liat darah itu memang aslinya takut darah mba jadi waktuitu saya mikir kayak
gini (tertawa kecil ) saya pengen sembuh (suara bergetar menahan tangis
)saya alhamdulillahnya saya gak pernah mikir Tuhan seperti apa itu nggak saya
yakin istilhnyakan dunia ini ada penyakit yang gak ada obatnya saya yakinnya
gitu aja sih, jadi misalkan Tuhan kasih ujian itu ada hikmahnya gitu nah eee
kalau misalnya saya (menahan tangis, tertawa kecil dan kontak mata tidak
ke peneliti menunduk dan mata melihat keluar pintu ) sampai bingung saya
ngomong apa heheh dan disana tuh yang saya pikirin tuh begini aja berarti saya
belum sembuh kayak gitu nah kapan sih sembuhnya kayak gitu nah saya
nyalahin diri saya sndiri maksudnya kadang tadi siang saya makan apa yaaa kok
saya sampai berdarah lagi saya paling kek gitu aja berarti saya besok gak boleh
makan yang tadi saya makan teguran buat diri sendiri pulang makan saya
ngeplek selalu begitu berarti saya gak boleh makan lagi jadi dari situ saya mulai
gak makan sembarangan lagi jadi makanan saya itu bener-bener saya jaga, itu
sih sebenarnya motivasi saya kalau liat darah tuh kalau liat darah tuh saya ga
boleh makan gitu lagi karna saya mau sembuh kalau ada suami saya uh dia bilang
jangan lupa makan obat nya jangan telat makan obatnya de semangat terus selalu
semangat sih sebenarnya( nangis dan nada tertekan, mata berkaca-kaca)
kalau misalnya saya liat darah gak sanggup saya liat darah mau diapain lagi
terima ajalah alhamdulillah kadang orang gak percaya kalau saya itu sakit ini
mba fisik saya sehat-sehat aja karna saya karna saya percaya kalau saya
semangat baik baik aja gitunah paling itu aja sih mba paling down langsung saya
kesitu kapan sih saya sembuhnya saya mikir ko masih adalagi darahnya kadang
saya itu sempet kan akhir-akhir ini ada perubahan udah gak pernah keluar darah
lagi makanya saya mau kontrol lagi makanya kalau sampe betul-betul darah itu
gak keluar lagi dah signifikan saya kontrol lagi itu sudah mulai senyum-senyum
sendiri udah mau nangis juga saya udah gak liat darah lagi (tertawa kecil)
serbasalah kan diliatkan darah nangis nda diliatkan darah juga nangis
P : pernah gak sih buk merasa menyalahkan diri sendiri gitu atau merasa ini
adalah kesalahan dimasa lalu atau gimana gak sih ada perasaan itu gak sih
dengan Cuma liat darah nangis atau memmang karena ada perasaan
bersalh gitu dengan diri sendiri?
I : kalau saya sih alhamdulillah eee... gak ada mba perasaan saya itu paling gini aja
mba kenapa kalau misalnya kalo dulu-dulu itu memang saya tipe orang yang
kalau makan itu sembarangan nah mba beli apa aja sesuai maksdnya ngikut perut
aja ngga ngikut tubuh itu sih saya memang ngalamin kayak gitu suka makan
sembarangan kayak gitu saya kn meyakini bahwa penyakit yang sayaterima ini
pasti dari pola makan dan pola hidup saya sih saya memang suka malas-malasan
sih istilahnya gitu olahraga aja saya kurang suka gitukan saya itu disitu aja sih
paling dari dulu dibilngin gak boleh akan ini itu gak mau dengarin jadi kayak
lebih ke masa lalau itu kek gitu aja paling saya yang saya kan dibilangin kan
saya kan pake KB implan yah mba ya susah nah orang bilang katanya kalau ada
implan ada KB itu gak mempan katanya untuk proses penyembuhan jadi lepas
implan dan dari itu saya mikir kenapa ya kenapa saya gak dari dulu lepas
implannya nah seandainya itu faktor-faktor yang pemicu begini kenapa saya gak
dari dulu saya lepas itu yang kadang saya sesal-sesalin
P : emmm gimana sih cara ibu kok bisa kayak kuat menghadapi penyakit
yang berat ini apa sih titik terendah nih bu iya heheh (partisipan tertawa )
apa nih yang ibu rasain kok ibu bisa kuat?
I : kalau saya sih kuat karna anak-anak aja sih mba kondisi saya istilahnya anak-
anak saya masih kecil kalau saya apa lemah juga gitu aja sih saya mikirnya kalau
misalnya ingat allah itu saya gak saya percaya saya pasti dikasih allah jalan untuk
sembuh eee apa karna orang tua saya juga maksudnya karna mereka-mereka
inilah saya kek gitu, kalau misalnya (suara bergetar menahan tangis, mata
berkaca-kaca)kalau nangis jadi beban buat diri sendiri gitunah mba kalau
misalkan saya lemah penyakit ini menang saya yakinnya itu aja kalau misalkan
saya terus semangat maksudnya terus gembira aja gitu nah saya saya tu bukan
membanding bandingkan eee penyakit ini tapi eee saya yakin ada yang penting
saya tetap usaha saya tetap ikhtiar kalau tetap menjalani tetap ikhtiar tetap
minum-minum obat herbal saya sehat aja buat saya yaa itu sih salah satu
penyemangat saya semangat tetap berpikir positif aja pasti (suara anak sedang
bermain)
P : Apa yang ibu bilang sih kalau ibu lagi sedih ni keadaan apa sih yang ibu
sedang apa gitu kalau misalkan ibu lagi sedih ?
I : mau tidur biasanya heheh..
P : apa yang ibu pikirin ?
I : yang saya pikirin itu sederhana sih mba, ya Allah kapan sembuhnya kek gitu, ya
allah kapan sih saya berentinya maksdnya pengen yang saya selalu pikirkan itu
aja kapan saya dikasih kesembuhan selalu maksdnya kasian ni nah yang belum
besar kayak gitu sih paling eeee...mungkin kedepannya gimana ya seperti itu sih
yang bikin saya suka sedih disitu nanti kalau misalnya balik lagi ni eee harus
berpikir positif lagi ni dah lupain aja , heheh bais tuh tidur dah kayak gitu aja sih
gak terlalu lama juga saya mikirnya soalnya kan gak dibolehin jadi pikiran
langsung dilarikan kemana gitunah mba terlalu mikir tu juga
P : nah kalau misalkan ibu sedih itu berapa lama sih supaya ibu mendapatkan
ketenangan sendiri gitu berapa laa gitu ee dan dari awal sampai di fase yang
saat ini berapa lama bisa menerima begini ya bisa melakukan aktivitas yang
sekarang gitu
I : Oh dari awal saya sakit itusaya memang sudah mengiklaskan aja apapun hasilnya
nanti ini sih saya belum ada terima hasil biopsi itu saya langsung saya
sudahmikir begini kalau memang penyakitnya ini memang berat saya iklas aja
menerima kekgitu nah harapan saya sih jangan sampai seberat itu nah tu kayak
gitu tapi memang dari awal saya masuk tes biopsi itu sampai saya masuk ruang
dokter itu saya masih gemetaran mba sebelum saya terima hasil biopsinya itu
saya memang konsennya saya tetap iklas aja sembuhkan selalu itu didalam hati
saya, saya terapkan itu aja saya dan sudah tau hasilnya saya coba pulang dari sini
saya coba obat saya pikir begitu ternyata setelah hasilnya keluar itu yang saya
langsung syok saya kan mencoba iklas coba iklas aja menerima semuanya
P : cara ibu mengatur kemarahan itu karna inikan pasti ada rasa kecewa,
marah terus ada rasa sedih tu yaa mungkin gagimana sih cara
menanggulanginya ?
I : oh saya ini tipe orang yang maksudnya tuh kategori apa tuh kalau dirumah salah
sedikit ngomel marah marah kek gitu mungkin itu aja kali ya mba ya kalau saya
pusing atau setres saya itu ngomel ngomel aja dirumah kayak gitu suka eh apa
pusing sedikit marah-marah marah arah aja gitu nah mba gak saya pendam
sendiri kayak gitu sih saya kalau misalnya eee emosi gitu langsung diluapin aja
jadi kalau untuk ngatasi kemarahan saya ya saya suka luapin aja langsung
ngomong ngomel langsung marah-marah aja saya luapin aja semua emosinya
supaya gak dipendam didalam kalau dipendam didalam makin setres rasanya
yang penyakit ada didalam yang ada kemarahan yang lain malah numpuk
kekgitu nah lebih dikeluarin aja lagi emosinya
P : untuk mengatasi kesedihannya ibu eeee melakukan aktivitas apa sih?
I : saya
P : o’oh
I : eeee saya suka eeee apa browing-browsing tentang penyakit ini sebenarnya
maksudnya tuh cari tau ini penyebabnya apa makanan yang saya boleh konsumsi
apa lebih kayak gitu sih jadi tapi kalau misalnya ada pemberitaan pemberitaan
di TV tentang artis yang meninggal karna ini karena ini kayak penyakit kayak
saya ni makanya saya gak pernah nonton itu sih yang apa eee intinya saya kek
gitu kalau saya nonton saya tau saya bakal down jadi saya pikir positif kalau
tiap malam anu misalnya saya ingat penyakit itu cari tau ah apa yang saya makan
tadi nih saya boleh gak makan ini misalkan saya pengen makan telur kan telur
ini boleh diapain nih kayak gitu paling kayak gitu saya kayak tepung gitu gak
boleh sembarangan juga saya cari tau nih tepung apa yang kayak gini terus jenis
minum-minuman apa yang boleh saya konsumsi saya minum paling kayak gitu
mba kayak makanan makanan yang gak boleh saya konsumsi eee apa banyak
kan mba makan makanan kayak piksin segala macam MSG itu gak boleh itu
saya browsing-browsing itu aja sih peyemangat saya ohh berarti besok saya gak
boleh makan ini alhamdulillah semejak ngelakukin itu ada perubahan sedikit
saya
P : dari lingkungan sekitar sini lingkungan terdekat ibu ada yang berubah gak
atau masih sama saja sebelum ibu tau ibu sakit gitu ?
I : ooo engga sih mba alhamdulillah mereka baik-baik aja malah mereka kaget gak
percaya gitu karna saya mah sehat-sehat aja masa sih ibu kayak sakit kayak gitu,
ibu lohh sehat sehat aja tapi kok ibu sakit, yaaa saya pikir biar aja berdoa, tetap
mereka lebih baik bukan kasian alhamdulillahnya baik semua baik jadi itulah
motivasi juga buat saya kan orang tu positif sama kita kita ada mmbawa ambil
aura positifnya gitu sih gak gimna gitu
P : nah ada saat ibu sholat nih kan agamnya islm pada saat berdoa tuh apasih
yang ibu panjatkan doa untuk penyakit ibu ?
I : heeh (tertawa kecil) sembuh sih maksudnya tuh bukan sembuh yang saya tau
karna saya tau kanker ini kalau sudah kita kata orang sih teman saya pernah
kayak gini dulu kan eee apa namanya meskipun sudah sembuh tetap menjaga
pola makan karna takutnya bisa balik lagi gitukan intinya itu yang paling saya
mautu yaa sembuh total udah gak ada lagi penyakit kayk gini meskipun
istilahnya ay harus mengorbankan istilahnya kayak makanan istilahnya ni saya
gak papa saya iklas saya pengen bener-bener sembuh total gitu eee selamanya
sehat kayak gitu aja karna menurut saya sampe-sampe saya seumur ini saya gak
pernah punya penyakit seberat ini gitunah mba kayak gimana gitu nah mba
semangat untuk sembuh itu lebih besar dari pada saya pikir penyakit saya itu
terus-terusan Cuma untuk sembuh
P : bagaimana pengaruh tuhan selama ibu punya penyakit ini maksudnya
pengaruhnya besar gak ?
I : saya tuh masih mikirnya gini berarti allah masih baik sama saya karena allah itu
masih diberi tanda saya bakal kena penyakit begini eee jauh jauh sebeklum
sampai yang namanya stadium kita bersyukur saya mba karena pengalaman-
pengalaman saya juga dulu punya tetanga disitu awalnya mereka seperti saya
juga ternyata pas dii masuk rumah sakit udah sampai stadium 4 akhurnya
meninggal itu sampi saya berpikir saya masih allah itu masih baik sama saya
karena saya masih bisa tau dari gejala gitu nah bukan saya tau pas stadium kalau
sudah smpai stadium itu itu proses penyembuhannya itu lebih lama lagi saya
masih bersukur saya masih ada dititik ini kayak gitu saya ya allah saya diberi tau
gejal yang masih awal meskipun saya harus betul-betul mengatur pola hidup
apa segala macam ya tetap berykur balik lagi begitu (ibu menyuruh peneliti
untuk minum teh yang sudah disuguhkan)
P : itu terus kalau dari kayak mencoba herbal bagaimana efek dari herbal itu
ditubuh ibu sendiri ?
I : oh herbalnya bukan herbal yang kayak obabt-obatan yang diherbal itu engga itu
kyak herbal herbal daun daunan itu lbih kayak kuyit putih seperti itu sih saya
waktu itu ya alhamdulillah memang baik-baik aja selama minum itu gak ada apa
apa maksudnya saya ga ini gitu sehat-sehat aja merasa baik baik aja menurut
saya tu sampai sekarng pun berat badan saya masih seperti-seperti ini aja
P : selama ibu menjalankan melaksanakan ibadah apasih yang ibu rasakan
kalau misalkan niii eee...apakah sedih atau bagaimana apasih yang ibu
rasakan kalau melakukan sholat, doa, zikir, mengaji segala macem ?
I : lega, udah bisa ngeluarin semua unek unek saya gak pendam sendiri saya tu tipe
orang yang ga bisa mendam maksudnya saya suka cerita-cerita sma orang lain
gitukan mba lega rasanya intinya pikiran saya tuh tenang
P : apa yang ibu ceritkan pada tuhan waktu itu ?
I : saya kalau cerita begitu saya bilang eee apaa (mata keatas seperti menahan
tangis dan suara pada saat berbicara ada tekanan) saya gak mimpi gitu
maksdnya gak nyangka yang sebelumnya saya Cuma dengar dari cerita-cerita
orang nonton-nonton sinetron gitu gitu kan ternyata saya ngalamin kayak gitu
nah tai saya balik lagi kepasrah aja sih mba apa lagi kalu misalkan memang ini
eeee maksudnya tu memang menang jalannya kita jalani kalau memang sudh
suratannya begitu saya pikir iklas menerimanya paling gak kasih kekuatan aja
menghadapi ini semua tanpa saya harus stres keiklasan hati aja
P: harapan ibu dan harapan unuk penyakit ibu apa , keluarga?
I : eee harapan saya (mata melihat eatas) eeee saya bisasehat lagi, bisa gak punya
penyakit seberat ini lagi kalau memang yang emang habis yang didalm tubuh
saya itu sih harapan saya keluarga juga mengharapkan seperti itu pokonya saya
pengen kembali kekehidupan yang dulu saya sehat dengan kehidupan yang
begini saya gak papa asli ( suara bergetar) saya iklas saya terima saya hanya
menjalani hidup saya pernah malu tapi kadng terbesit dalam pikiran ini penyakit
ini cuman balik lagi pengennya tu norma normal betul-btul normal seperti yang
sebelum-sebelumnya yang saya pikir Cuma batuk pilek kek gitu ja sih yang saya
pikir maunya seperti itu impian terbesar saya saat ini saya pengen anak juga sehat
pintar kayak gitu-gitu
P : eee selama menjalani penyakit ini tu ibu sudah pernah melakukan
pengobatan selain herbal sebelumnya ?
I : emmm engga ada sih Cuma terapi terapi tradisional aja sih saya gak berani
sembarang sembarang juga sekiranya ada perubahan ditubuh saya saya jalani aja
tapi sih selama ini itu aj terapi herbal sama dokter yang itu aja
P : pernah gak sih ibu merasa minder malu ataupun gimana gitu yaa fiik yang
memang dari luar memang gak keliatan tapi memang diadalam kita sendiri
yangtau dan keluarga pernah gak sih ibu merasa kayak minder merasa
gara-gara itu kualitas ibu menurun merasa hidup ibu yaa gak kayak dulu
lagi eee... berkurng gitu kualitas hidupnya ?
I : ohh engga sih saya alhamdulillah saya menghindari itu jadi saya klau kumpul-
kumpul keluarg itu suka nanya nanyain sama seperti mba kak itu kita harus
gimana sih kak ciri-cirinya apa sih kak jadi pelajaran juga buat sepupu sepupu
saya yang baru-baru nikah semuakan kalau misalkan anuuu paling paling gini
aja kalau kumpul keluarga saya gak makan paling itu aja pling skalau sudah saya
bilang gak mau pasti saya dibilang pembualannya pang kakak gak mau makan-
makan begini nah itu aja jadi mereka itu lebih saya tu lebih kalo minder engga
sih mba saya malah senang saya suka share cerita-cerita suka saya share gak
minder sih saya
P : kalau misalkan ibu lagi sendiri apalagi kan ee ibu punya trauma sama
darah yah jadi apa sih yang ibu lakukan supaya oh saya lagi sedih nih apa
yang ibu lakukan supaya mengalihkan itu?
I : oh iya kayak anak-anak saya mbak suka main game di hp atau suka baca-baca
novel yang ada di aplikasi-aplikasi di di hp sekarang itu sih yang paling kalau
misalnya anu paling zikir nanti pengen zikir tapi sebelum tidur saya suka main
game atau main ee baca-baca novel di banyakin zikir.
P : jadi ngalihin
I : iya eeh lebih ngalihin
P : supaya jadi lebih seru
I : tapi beneran kalau sudah ke ingat itu pasti buka hp tuh baca-baca novel sampai
te ngantuk sediri te tidur sendiri yang penting lupa dah penyakit tapi saya yang
paling saya ingat itu selalu jaga pola makan jangan lupa ee minum herbal juga
kalau ingat itu apa namanya selalu pengen sembuh selalu memotivasi diri sendiri
kalau terbersik dikit ganti topik dipikiran sendiri ganti yang lain gitu itu aja sih
paling
P : nah menurut ibu dari awal ibu kena sampai sekarang kan ibu masih
berpikir ini kalau misalkan tadi sendiri atau pun kayak tiba-tiba kepikiran
gitu ibu nih masih di pase apa sih sekarang ibu sudah menerima gak atau
ibu masih kayak didalam hati yang paling dalam nih masih kayak merasa
kayak ya hidup saya ini ya hampa atau kah atau gimana gitu atau gak
pernah?
I : enggak sih mbak alhamdulilah gak ada saya berpikir seperti itu saya berpikir
normal seperti yang biasa aja Cuma kalau isalnya penyakit itu gak pernah
mikirin gini loh mbak kalau saya bukan nya mikirin saya mikir saya akan mati
atau bagaimana karna saya yakin tanpa penyakit ini pun saya jatuh pun kalau
memang saya sudah waktu nya saya pasti mati tapi saya tu lebih mikir ke yang
selalu saya pikirin tuh yang awal tu cara buat saya sembuh selalu kayak gitu
(suara bising suara terputus) semua yang bakal buat saya don bakal saya
buang jauh-jauh itu mbak saya selalu mikirin hal yang positif aja
P : kalau don nya itu tadi maksud nya don yang bagaimana ibu apakah misalnya
ibu lagi ketemu sama orang yang lagi membahas tentang suatu penyakit gitu kan
oh ini kayak ceritain saya gitu (responden : eeemmh ) terkadang kan kita suka
merasa kayak tersindir tiba-tiba haha
I : iya bener haa enggak sih saya kalau saya belum tuh saya misalnya lebih anu tuh
kadang suka ee kadang yang bikin don itu sih pas nonton berita tentang penyakit
begitu trus ada artis yang sempat punya penyakit begini itu yang buat saya don
jadi saya berusaha untuk hal-hal yang buat saya lemah itu saya gak pernah mau
liat atau gak pernah mau dengar kayak gitu saya soal nya kalau menurut saya
buat apa sih kalau saya dengar malah buat saya wiihh sampai seperti itu jadi saya
gak sih mbak gak pernah alhamdulilah nya saya malah gak pernah mau dengar
sesuatu yang buat saya lemah makanya itu saya bilang tadi saya tuh maka nya
kalau saya lagi merasa lemah saya suka brosing-brosing buat penyemangat aja
apa yang boleh saya harus lakuin gitu seperi itu
P : sejauh ini ee ibu kan ke medis kan belum
I : eehh belum
P : jadi mungkin apa kedepan nya yang direncanakan terkait terapi medis nya
mungkin ada terapi yang mau dicoba dari hasil brosing mungkin?
I : nah itu dia mungkin saya belum ada itu istilah nya belum ada pikiran ke sana
karna memang saya terakhir saya kan bulan 4 kemarin insya Allah kalau gak
bulan ini bulan depan saya baru mau kontrol lagi ke rumah sakit atau ke dokter
setelah saya benar benar merasa perubahan nyata pada tubuh saya karna saya
masih yakin penyakin ini masih ada dalam tubuh saya kalau berhubungan itu aja
masih ngeluarin darah seperti itu aha sih mbak jadi selebih nya apa saya sehat
sehat aja kan paling nanti lah kedepan nya seperti apa saya masih harus priksa
lagi kan dokter kan tunggu setelah pemeriksaan itu ke dokter baru saya liat
perkemangan seperti apa
P : masih kayak menunggu hasil selanjutnya gitu ya bu?
I : eeh eeh jadi nanti karna bilang dokter misalnya tapi alhamdulilah saya berharap
nya saya kalau dokter bilang sudah sembuh kan alhamdulilah sudah senang
banget jadi tapi kalau misalnya memang masih sedikit pendek pasti kan dokter
kasih jalan cara nya kalau untuk di saat ini kan belum saya rencanakan untuk itu
nanti diperiksa seperti apa jalan nanti nya trus yang bisa dilakukan insya Allah
P : kalau untuk misalnya ibu lagi sedih suka cerita sama saudara sama suami
ibu trus seberapa besar sih pengaruh ibu bercerita dan seberapa besar rasa
sedih ibu turun gitu nah
I : besar banget mbak saya mah tuh cerita seperti orang yang gak punya penyakit
maksudnya tuh kalau saya cerita tu langsung losssss gitu nah langsung lapang
aja gitu nah kayak beban di hati ini keluar semua seperti itu jadi kalau saya cerita
sama keluarga saya atau teman atau siapa pun itu termasuk orang terdekat saya
mereka tuh yang membatu kasih suport jadi kalau saya cerita ke mereka seperi
gak ada beban lempeng aja cerita kamu nih pang nyantai aja cerita orang loh
kadang sedih kalau saya mau sedih malah tambah parah penyakit ku nih jadi
saya harus semangat. Jadi kalau saya cerita tuh merasa ada kepuasan tersendiri
gituh mbak hati saya nih lapang langsung kosong aja semua jadi beban tuh benar
bennar dah gak ada makanya suka cerita malah kalau cerita tuh saya senang
mbak semangat cerita saya tuh semangat aja karna kalau misalnya saya pikirin
pun gak berguna malah jatuh nya ke diri saya sendiri sedih kalau saya stress kan
jadi diri sendiri lagi yang anu kan jadi ya sudah lupain aja kalau mau cerita ya
ceritain aja benar benar ril yang saya alamin
P : ok kalau kayak aktivitas ibu sehari hari diluar kalau misalnya ibu lagi sedih
nih atau lagi bosan gitu apa aktivitas yang dilakukan di luar supaya saya
senang gitu
I : oohh yang diluar sama mbak seperti yang biasanya tetap tetap kalau saya pengen
jalan ya jalan aja gitu bawa motor sendiri sama anak anak rame rame gitu
kebetulan kan biasanya saya ngantari anak anak pergi ke sekolah pergi ini karna
libur jadi di rumah aja tapi kalau mau jalan ya jalan aja seperti yang biasa nya
gak sapai yang gimana gimana cuma kadang sampai di titik saya lelah kecapean
kan disitu sudah saya gak ngapa ngapain benar benar baring aja kadang seharian
merasa capek itu aja sih soal nya yang saya tau kita gak boleh capek gitu capek
banget jadi gitu aja untung nya anak anak sama suami saya ngerti aja kalau pas
capek mereka yang bantuin semua yang di rumah ini kerja apa segala macam
kalau aktivitas di luar normal normal aja sih mbak seperti yang biasa biasa aja
TRANSKIP WAWANCARA
PERTEMUAN I

Waktu Pelaksanaan
Hari : Selasa, 15 juni 2020
Jam : 12.00
Durasi :
Identitas Partisipan 1
Nama (Inisial) : Ny. M
Usia : 47 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Pengawas atau relawan kanker di Rumah Singgah

(suara kompresor dan suara motor)


Suara orang ngomong dari jauh
P : kayak ibu jumi tadi kita mau nanya sama ibu maksudnya awal nya gimana
sih ibu tau oh saya kena kanker ?
I : oh awalnya ?kalau saya awalnya Cuma eeee (ekspresi seperti berpikir) plak
plak kalau (bunyi kursi) dua bulan berturut-turut bulan pertama ini kalau gak
ini gak sampai dua bulan mungkin 60 harian itu emm saya itu kok terus terusan
baru saya ingat ingat biasanya kalau lebhh dari itu biasanya penyakit udah lebih
dari dari itu saya bawa ke dokter kandungan dokter kandungan ingat saya itu
dokter novi di apa itu nama nya di danau toba aman bu aman aja kata nya habis
itu saya periksa ke puskesmas di usg usg bagus loh bagus aja kata nya tidak ada
penebalan Rahim nya dua kali saya datangin hasilnya sama aja jadi saya gak
puas kan jadi datangi lagi pas yang ketiga kali iih dokternya bilang kok sampai
tiga kali keluar plak plak aja baru dia bilang saya priksa dalam ya bu pas
diperiksa dalam dia liat ini ada ini benjolan saya biopsy ya buk saya dengar
biopsy karna kan saya dulu pernah pas 2005 kan saya pernah nemanin kakak
saya kanker otak di Jakarta
P : ohh ya….?
I: karna dia karna saya kan tau Jakarta
P : eemm

I : jadi saya nemenin ee dia berobat disana dibiopsi disini waktu di otak kan biopsy
ini pasti kayak stadium aja kayak waktu itu kakak saya ada tek tapi ya (suara
klakson) udah lewat aja nah seminggu kemudian saya datang balik ternyata
yaaaaa ibu ini sudah stadium 2a kata nya dokter novi kata nya(suara peneliti
eemmm) gitu ya udah langsung nangis bombai lah nangis (suara tawa )
perasaan besok mati sudah dengar ini kakanker bu ini stadium 2a katanya kata
nya gitu (suara kendaraan lewat ) eemm udah gak bisa ditahan lagi nangis
didepan dokter itu udah besok mati udah pikiran nya udah gak tau lagi sudah di
rumah juga nangis akhir nya sapai rumah badan jadi sakit loh mungkin karna ini
yah sikis anu fisik anu pikiran kita kok bisa sakit tadi nya gak sakit semua kok
sini sakit jadi sakit (ibu tertawa kecil) gara-gara mikirin itu dibilang kanker kan
itu kalau gak salah jumat hari senin nya saya dia langsung saya disuruh ibu harus
(suara motor ) disinar tadi gak ada di samarinda karna disini gak ada dokter
kanker ibu kalau Surabaya atau Jakarta harian kalau dijarna keluarga saya
banyak dijakarta ( peneliti oooo) itu papa nya neng orang Jakarta iparsaya emm
kakak saya juga orang Jakarta (suara kicaun burung) jadi ini kenasa katanya
jadi di Jakarta saya pilih dikasih lah rujukan buat ke Jakarta tapi gak langsung
gitu aja sama keluarga coba lah cari secon opinion ke dokter ini biaya kan dia
praktek nya pagi sana ke sana diperiksa kan ya udah sama juga ooohhh ini harus
segera nih bu harus segera dibawa bu besok nya langsung berangkat ke Jakarta ,
Jakarta pun gak langsung eee itu gak gak ada sih yang nangis terus terusan gak
gak tapi karna sibuk pengen saya pengen sembuh saya harus sembuh cepat harus
berobat segera besok berangkat gak perduli lah apa yang dibawa yang penting
kan anak saya masih kecil waktu itu masih tk berangkat sampai sana padahal
saya sudah ditunggu karna kana da keluarga di RSPAD itu sudah ditunggu tapi
kan gak ngerti nama nya kita masih gak paham semuanya udah ditungguin sama
dokternya disitu saya gak datang ditunggu sampai sore santai aja karna merasa
gak apa apa kan ternyata sa besoknya rabu sampai jam nam bukan prakteknya
dokter im imamat nunggu besok lagi besoknya hari kamis di periksa dia
periksanya lebih lagi mungkin beda ya dokter yang dah lebih pengalaman dia
perisanya bukan lagi buka di kemaluan tapi di dubur pas dipegang gitu kaget
biasa kan kalau di dubur masukan dua jari dia ke dubur ini bukan 2a bu ini
stadium 2b kata nya ibu gak bisa dioperasi dari sini pikirannya di operasi
awalnya ( suara responden mengobrol dengan tamu yg datang ) awalnya ini
memang apa eemm udah ini disinar aja kata nya gak usah di operasi stadium 2a
kan gak bisa dioperasi mungkin sudah belajarkan karna resikonya tinggi eeeh 2b
gak bisa 2a dah paling ujung yang bisa dioperasi kata dokter gitu 2b lebih ini bu
lebih biaya lebih murah katanya gak pakai asuransi BPJS belum ada lebih
mudan dan lebih ini resikonya gak diangkat kan gak dioperasi 25 kali sinar luar
di radioterapi terapi nya gak tau dua kali atau tiga kali sinar dalam pikiran saya
sih begitu (sambil tertawa) ternyata gak kalau sinar luar aja kita tiduran gitu in
alat nya paling berapa manit gitu gini duduk lima kali maka nya gak ada ini gak
ada sama sekali saya bingung kok kalau orang orang disini disinar kok apa di
mereka mungkin karna ini kali ya karena pikiran mereka mikirnya jadi nya ada
yang mual gitu saya gak karna saya pengan nya saya sembuh sampai beberapa
kali lanjut saya semangat kan karna saya mau sembuh karna punya anak kecil
jadi di bandung nyari yang murah dari Jakarta mungkin 3 kali sinar dalam itu
kalau kemarin dengan sinar luarnya 25 kali 22 juta setengah dapat potongan
karna ada keluarga sekitar 30% sama dokter disuruh ke bandung bu disana lebih
murah bandung enak 3 kali sinar itu 10,5 dari Jakarta 18 juta bolak balik kami
Jakarta ke bandung sinar 3 kali kata nya kalo memang ini sinar pertama itu jadi
kayak pentol bakso itu gede saya gak tau saya punya sel kanker baru pertama
disinar udah kayak pentol bakso katanya eeem trus sinar yang kedua itu kayak
ampas tahu nah yang ketiga itu dah masih 2 centi dan saya gak tau sudah saya
dijarta dokter nya ngomong baca dari dokter bandung baru ini masih 2 centi uuhh
nangis langsung saya tuh kok saya sudah 3 kali sakit nya luar bisa masih ada 2
centi sepanjang jalan dari senen kee condet naik baswey jadi untung di baswey
itu sepi karna jam 10 kan sepi itu saya kan nangis aja dijalanan itu karna saya
mikir saya sudah setengah mati sempat saya mau putus asa yang pertama yang
sinar sinar dalam pertama mau berhenti mau nyerah dah saya tapi saya pasrahkan
terus biar sembuh dah ini eehh kok masih ada 2 centi kok waktu itu nangis terus
untung ada adek saya di wa eh di bbm waktu itu masih ah kamu itu bersyukur
banyak teman teman yang ini dan keluarga kau dikasi sakit tu berarti kau disuruh
siap siap kalau kami yang sehat tau tau plek mati aja saya gak tau gak ada siap
siap buat persiapkan diri lah buat kesana itu dinasehati gitu pelan pelan
berkurang sendirian aja si neng itu saya tinggalin sama nini nya itu kalau selama
apa ? selama proses sinar trus yang saya mau nyerah pernah saya cerita pernah
dengar gak yang cerita waktu disana itu sinar pertama pas bulan puasa itu maka
nya pas bulan puasa saya ingat pas saya dibandung dikasih infus infus kan tau
sendiri di bandung kan dingin kan air nya dimana tersiksanya kita pasang kateter
tapi saya dibius dulu baru pasang kateter jadi gak berasa selama sinar itu
mungkin 40 menit kali ee selama sinar itu kita mungkin setengah jam kita obat
bius nya itu saya dah sadar jadi nungguin aduh saya giman nahanin pinggang
saya tu ada yang ganjal dalam kemaluan ini kan langsung kan di ibaratkan
poltase nya sinar luar Cuma 10 itu mungkin ribuan kali dia kan cepat mematikan
kanker itu tersiksanya selesai itu lepas semua itu dah nama nya pertama mungkin
juga ya mau pingsan saya menyerah dijalanan kami mau ngirin kan pengobatan
nya banyak keluarkan uang saya kos nya di perkalong dari hasan sadikin itu 2
kali naik angkot anak saya nawarin mah kita naik tak ah gak ah jangan (sambil
tertawa) saya mau ngirit kita biaya hidup kan jadi naik angkot nanti turun di
daerah mana nanti naik lagi (suara motor lewat)itu tu rasa nya diperjalanan ya
allah mau pingsan tapi untung aja ya kita minta terus sama allah allah jangan
sampai aku pingsan kasian si aa ini jagain adek nya yg kecil urusin saya saya
tahan kepala saya kan saya ini kalau rasa rasa mau pingsan tau dah cara nya saya
diamkan aja kepela nya jangan bergerak gak jadi tu (sambil tertawa ) diam anu
sampai pindah tu pelan pelan lagi anu sampai di depan gang tempat kami kan di
dalam gang nama nya nyari yang murah murah kan jadi di luargang itu saya
suruh aa tunggu dulu jagain neng mama diam dia saya berdiriiii di tembok
sebelum masuk gitu biar enak nyaman kan kedalam lumayan perjalanan ke
dalam diamm saya situ sampai rasa pusing nya berkurang saya gak tau saya gak
mau gak perduli dah saya diliat orang yg penting saya mau diammm aja gitu
diam mengurangi rasa mual pusing nya itu kan udah itu baru masuk kedalam nah
pas didalam itu sudah aa mama udah gak mau lagi kita pulang aja sudah biarlah
mama mati (sambil tertawa) gak kuat mama sakit sakit banget kan sakit dah kita
pulang aja yuk dah sis i jaka ini anak saya ini bilang jangan ma kita sudah sampai
sini udah teruskan aja mama gak kuat sakit kayak gini ternyata gak saya aja
banyak orang gitu banyak orang mau nyerah ternyata saya salah satu nya yang
pernah mau nyerah gak mau lagi berobat dah biarlah dah mau mati mati juga
sekalian (sambil tertawa ) udah sudah sedih sedihan dah syukur nya kai gak
langsung pulang karna saya kan kondisi saya gak begitu sehat malam nya pas
bulan puasa sebelum sahur saya kebangun duluan saya liat anak anak saya si jaka
ini udah masih dia mau nikah itu ee apa dia mau ini masih masih bujang lah mau
urusin mama nya trus adek nya lagi baru belum 5 tahun kayak nya si neng itu
saya perhatikan ya allah anak ini kalau aku mati kan berhenti berobat mati kalu
mati itu nanti kak kakak nya memang sayang kalau dia punya istri belum tentu
istri nya sayang sama siap dia siapa yang ngurusin habis itu ihh gak ah gak boleh
saya harus lanjut demi dia akhirnya pas bangun sahur saya kasih tau aa udah
kita lanjut aja mama lanjut nanti minggu depan nanti besok kita pulang udah
minggu depan kita balik lagi kan seminggu sekali dah ya akhirnya lanjut ya
sampai itu semangat dah pas minggu depan nya itu sudah dekat dekat udah cari
kereta alhamdulilah dia bisa yang lewat anikan online cari tiket berangkat kami
pakai kereta ke bandung disana itu langsung ke ini (suara klanson dan
kendaraan bermotor lewat) orang kan biasa takut takut saya gak sendiri habis
itu pasrah dah udah sakit dalam hati aku udah diam aja saya mau sembuh untuk
anak saya ya akhirnya pasrah kan dah dicucuk kah diapakan masa bodoh dah
pasrah (tertawa) pulang semangat langsung pulang selesai ini udah gak ada lagi
keluhan segala macam langsung pesan tiket aja aa kita langsung ke Jakarta
pulang ke Jakarta dah malah waktu itu ninik nya sakit kita datangin nah jadi
semangat bagus nya tuh memang kalau ada yang apa yah ya anak gitu lah kalau
saya sih anak yang penting menjadi penyemangat saya kalau ada semangat pasti
kita mau sembuh penting(suara kendaraan ) itu keluarga dukungan keluarga
dah yang paling penting kalau untuk orang ca kayak kita apalagi kan waktu itu
malah kan payudara kalau dulu kan serviks pembunuh nomer 1 disini kan
kebanyakan ca serviks yang tinggal disini coba bisa dihitungin yang masih hidup
yang bertahan hidup yang saya tau ada 2 masih yang lain nya tu udah apa udah
pulang kirain ini ternyata udah disini juga beberapa orang di rumah sakit bawa
kelinik itu yang setau saya kan pembunuh nomer 1 itu kan kadang kadang sampai
sekarang pun kadang kadang saya ada dengar apalagi waktu itu kalau ada dengar
eee kan saya dulu tu di RSPAD itu hampir seluruh Indonesia kan angkatan darat
kan jadi orang orang tentara kana da dari ambon dari Sumatra dari mana mana
kan disitu mereka jadi banyak teman yang nelpon bu mala ini ni ni cerita cerita
habis itu ada teman dekat saya orang bali sampai sekarang saya gak ada kabar
sama sekali dari dia telpon nya tu masih berdering sms nya tu pernah saya sms
tapi gak ada yang jawab saya telpon gak ada yang ngangkat entah udah gak ada
tau apa tapi masa sih keluarga nya gak mau ngasih tau ini bu ini ini padahal
suami nya tu baik juga sama saya nah itu gak ada kabar nah itu sering telponan
kami bu anus i ini meninggal itu tau gak 2 hari saya gak bisa tenang karna apa
gimana ya tetapi setelah pengobatan sedih rasa nya saya nih nunggu giliran aja
lagi itu sedih udah kalau di kamar sendiri udah pasti nangis itu tu padahal dah
beberapa tahun satun dua tahun setelah ini

P : Terponis

I : Setelah pengobatan itu lama 2011 2013 an 14 sampai 2014 itu tu masih kalau
ini dengar telpon ini meninggal pasti dah mungkin bisa dibilang dah 2 hari tu
pasti nangis aja dikamar itu sore saya keluar itu bagus nya tuh kita harus banyak
kegiatan keluar jangan diam diri itu kayak anggap diri apa gitu ya allah ini
apalagi tau nya kan ini pembunuh nomer 1 jadi tunggal tunggu giliran kita dah
(suara mulai pelan tertahan) banyakan kan rata rata banyak yang bukan
stadium ada yang servik 1 aja udah apa ini kayak yang saya kasih strowberi itu
stadium 1 tapi dia pendarahan terus ini agak lambat ketemu dokternya lambat
kalau saya syukur nya saya cepat sampai dikejar kejar dokternya cuti segala
macam dan dia beda kan pendarahan terus kalau saya kan Cuma sekali pernah
pas saya pengobatan gak tau itu perdarahan hebat saya kan punya kos kosan
jadi eee apa siang kayak gini loh keluar darah eeh dari subuh saya keuar darah
ini kok tambah banyak saya bilang saya tiduran ihh di tempat tidur jadi
badcover saya tarik ke kamar mandi saya siram gitu kan namanya darah kan
jadi saya tiduran lagi jadi dah gak sempat lagi pasang sprai lagi keluar saya
piker dibawa diam ini gak keluar kayak kran yang dibuka itu saya didalam hati
ku ku ini mati ni aku tunggu saya punya kakak nih saya perdarah udah dari
subuh gini gini ada gak obat yang ini bisa dikasih nya kan di ini ini sama dia
ee ini obat nya ke apotek nih ini basah(memegang celana ) untung waktu itu
saya masih sering pakai celana jean kata dokter ibu ini ee sakit tapi pakai celana
jean terus aku masih suka pakai celana jean celana jean hitam itu nomor saya
juga warna nya hitam jadi ini saya jalan tu ini basah (sambil memegang area
paha) tapi hitam karna darah kan gak ini keapotek saya santai aja (sambil
tertawa) sambil beli obat pas telpon dok ini gak ada ini gimana cari yang sama
kata nya saya cari merek yang beda sama ini saya minum habis itu saya juga
ada yang saya konsumsi protein dan ini bagus nya ee susu protein tuh eee
disamping islamik rumah saya kan di gatsu dianterin itu sama si aa anterin nih
mama hari ini gak minum ini protein sama penembahdarahnya adempolik
diantar(suara motor lewat) sama dia sudah balik lagi kerja dia gak nanya juga
kenapa kenapa saya juga gak mau ngomong kalau saya ngomong pasti dibawa
ke rs buat tranfusi (tertawa) saya minumin obat yang dokter habis itu setengah
jam saya minum itu bebera ini saya minum alham dulilah saya langsung
berkurang sendiri perdarahan yang ya allah mungkin kalau dibawa ke rs saya
pasti transfuse karna saya banyak betul itu kan spring bad kan tebel itu sadah
dengan darh tapi gak sampai netes juga sih ini tapi ada tembusnya sampai
selesai nya tu saya backline rusak jadi nya spring bad saya jadi saya tarik ke
kamar mandi semua yang anu habis saya tahan masih juga untung nya sih itu
saya minum oabt dari dokter saya gerak sendiri saya gak mau ini gak mau di
trasfusi

P : gak mau diam

I : apotek itu gak jauh apotek minumin itu protein protein itu yang bagus betul betul
soalnya waktu saya ini waktu saya Caesar gak ini oaring minum obat cina kan
kadang kadang perawat bidan malahan tuh nawarin saya gak mau ini
mengeringkan dan gak bagus kan untuk kandungan untuk yang lainnya (suara
motor lewat )saya gak pakai yang lain saya pakai itu ini dia memperbaiki kan
jaringan jaringan yang rusak(suara motor lewat) aaiii ya berhenti (tertawa) gak
ke dokter saya ke rs gak berhenti sendiri ya saya usaha sendiri (tertawa) obat
dari dokter saya bilang ini dok udah berkurang (suara penjual roti ) saya tu
yang penting saya kontak sama dokternya kita dokternya mau nerima kalau
saya aja berangkat dari jam 2 loh ja 2 buat kontrol jam 6 kan jam 6 sampai sana
kan harusnya jam 8 jam 7 sana jam 7 kan udah saya naik ini mungkin gak
sampai sejam jam 8 saya sampai gak sapai jam 8 saya dah sampai di RSPAD
itu udah janjian sama perawat nya kapan kapan balik ke rs (tertawa)itu ini saya

P : nah pada saat ini kan ibu ibu bilang

I : panjang yah cerita saya (tertawa)

P : gak papa ibu nah pada saat tadi ibu bilang eee ibu awal kena itu ya pas
awal kena bilang saya sedih banget apa sih yang ibu rasakan apa sih yang
ibu pikirkan waktu itu

I : yang pasti dokter novi kasih tau ee ini ibu ini eeee serviks stadium nya 2a kata
nya gitu

P : eemm apa yang ibu pikirkan

I : yang dipikirkan ?

P : iya yang ibu pikirkan trus

I : kanker kanker- itu menyeramkan besok saya mati itu yang saya pikirkan

P : nah apa yang ibu bilang sama Tuhan pada saat dengan keadaan yang
begitu

I : keadaan kayak gitu

P : eem

I : aduh pasrah aja sudah aku nih mati besok pasrah aja dah itu aja sudah gak gak
ada pikir apa yah kenapa aku begini gak pokok nya pasrah aja dah kalau memang
aku mati besok ya pasti sedih aja sudah

P : pada saat kapan ibu sedihnya pada saat ibu sendiri atau
I : pas yang didepan dokter itu ya saya nangis tapi kalau sendiri ya udah pasti nangis
udah aku nih sakit ini sakit yang mematikan gitu yang saya tau kan kebetulan
saya ini juga tau sedikit lah ee ini apa jantung kanker (suara kendaraan motor)
kanker tu yang serviks lagi yang membunuh setiap berapa setiap satu jam kalau
gak salah di Indonesia disini ada sebelas lah yang meninggal karna serviks itu
saya tau nya itu jadi udah pikira saya mending siap siap aja harus siap kalau saya
harus mati udah itu aja(tertawa tertahan) emang sedih sedih sedih banget tapi
ya itu harus siap kalau saya ini mau mati gitu

P : pernah gak sih ibu merasa eee dengan penyakit yang diderita sekarang itu
membuat ibu kayak merasa Tuhan itu gak adil gitu ada gak ibu merasa
seperti itu dan eee bagaimana cara ibu untuk menyikapinya gitu ?

I : kenapa saya gitu kadang kadang emang ada sih dengar ada gitu orang iih kepa
kok aku dapat sakit kayak gini syukur (suara motor lewat ) nya kalua saya gak
pernah gitu mungkin karna saya memang diajarin sama abah saya untuk selalu
dekat sama allah dan gak boleh kan kita ini eeem iya mungkin karna saat nya ya
kita harus kuat lah diagama gini gimana kita dengan ini apa nama nya allah gak
boleh berburuk sangka nah kalau saya itu pikiran saya itu ini mah mungkin ada
dosa saya kan yang pernah sering mungkin ada yang biasa nya kita allah ngasih
sesuatu musibah atau apa pun kan karna kita juga (suara motor lewat ) nah itu
berulangkali saya dengar ceramah itu itu karna ulah kita sendiri dan saya
mikirnya mungkin ada dosa dosa saya yang lama yang dulu yang gak saya ingat
entah gimana itu mungkin jadi ya udah pasrah aja sama allah kalau saya gitu
emang saya pernah ada orang kenapa sih kok aku yang sakit gini kenapa gak si
ini kenapa ini padahal aku kan rajin sholat rajin ini kadang kadang kan gitu aku
anu sama allah aku dekat aku selalu taat gitu kenapa aku ? itu kadang kadang
ada teman seperti itu tapi syukurnya saya alhamdulilah mungkin karna saya di
ajarin sama abah saya gak boleh kita berburuk sangka jadi kalau memang saya
sakit gini udah diterima berarti allah milih kita tapi gak gak gak me ini kan juga
biarpun kita berusaha kuat gitu yah tetap juga nangis tu pasti dah kalau saya sih
waktu itu ngomong gini aku tuh bukan takut mati tapi kasian anak ku masih kecil
gitu (tertawa) alasan ….anak ku masih kecil anak nanti dia sama siapa kalau aku
mati ? minta sama Tuhan jangan dulu jangan dulu biar siap biar aku eee sampai
dia kuat udah bisa berdiri sendiri biar lah setelah itu gak apa lah diambil itu kalau
say berdoa gitu dia eee kasih lah kesempatan saya biar sama sama untuk didik
dia apalagi kan saya cerai sama bapak nya. Saya mau dia betul betul kuat dulu,
jadi kalau setelah itu mau diambil juga gak masalah
P : Kenapa ibu bisa sepasrah itu sedangkan, eeee...mungkin ibu bilang eee...
saya diajarkan dari orang tua memang didikan agama tapikan ada eee...
setiap manusia kan ada titik terendah yang membuat ibu drop banget gitu,
dititik yang dimana yaudalah saya nyerah aja,sakitnya yang memang ibu
ketahui itu pembunuh nomor satu gitu ?
I : apa salah satu dari mereka mikirnya gitu, aku pasrah aja sudah kalau memang
mau mati mati aja udah
P : kok ibu bisa sekuat itu ?
I : Mungkin karena anak yyaaa, karena si eneng itu, kalau memang waktunya mati
aku juga mintalah sama allah kalau bisa jangan matikan dulu, ternyata aku
orang dari salah satunya aku gak tau mati kapan besok atau hari ini atau kapan,
tapi minta ya allah kalau bisa jangan dulu aku pengen mendidik dia sampai
kuat biar dia bisa mandiri, kasian umpanya aku mati sekarang, itu saya
mikirnya gitu, bukan takut mati, bukan takut mati, Cuma pengen nanti dulu
biar dia kuat biar dia ini dulu, sudah dia gak punya bapak masa dia harus sendiri
ya allah ... saya bilang, aduh kasian banget (hahaha).., sama kakak nya belum
tentu sayang, pada saat ituloh saya yang betul btul nyerah waktu dibandung, itu
yang titik terendah saya disitu, ehhh,, yaudah biar aja aku mati, gak peduli
sudah tapi untung aja, masih sempatnya malam itu ini, eeee masih tidur
dibandung saya ngeliat anak saya tidur, nah anak itulah yang menguatkan, anak
yang menguatkan sebenarnya. Kalau mau mati mati sudah, yaudah pulang aja
sudah kesamarinda ujung ujungnya mati juga gara gara obat itu, itu titik
terendah saya disitu sih,
P : terus eee kalau darikeluarga sendiri, maksudnya awalnya apakah ibu ada
cerita gitu sama keluarga terus, keluarga bilang harus begini, begini,
begini, adakah bu ?
I : keluarga si langsung nyuruh berobat, dan kemudian mensuport saya biaya, nasih
tiket segala macam terus ada juga sih, eeee berbagai temen memberi saran
sinar, kenapa ga coba ini dulu kenapa gacoba ini dulu, tapi saya ga mau saya
pengen cepat sembuh eeee saya saya tau yang namanya walaupun ada orang
sembuh itu lama sebenarnya saya pengennya orangnya cepat aja saya
pengennya kerjaan saya sheettt... saya kerjakan cepat selesai cepat selesai , eee
ini tapi saya sempat juga coba daun sirsak kan susah carinya dan sampai
dikirim dari jakarta, baru saya coba dan lama kelamaan baru saya merasa
kenapa ternyata dosisinya ga terlalu bagus juga kalau kondisi kita fit gak papa,
tapi kalau saya lagi gak sehat saya agak pusing pusing minum iiiii....pusing
pusing saya malamnya bingung saya gimana saya mau berangkat ini badan
saya lemaaaah semuanya nah disitu engeh baru sadar oo ternyata ini yang bikin
ini nah sebelumnya juga sebelumnya saya minum pas masih terapi itu pernah
saya kira pengaruh dari ini ternyata pengaruh dari daun-daunan ini gak bagus,
kan blum ada uji klinis, itu gak bagus mmang gak bagus banget, bu saya minum
gak papa hehehe saya rasakan dulu sendiri, sama kayak saya dikasih tau kalau
orang merasa ini kan kita kasih tau gak bakal kalau dia gak merasakan sendiri
yaaa kayak saya saya sudah merasakan sendiri. Memang yang paling bagus itu
sii obat yang dari kesehatan mereka sudah uji kan cocok untuk orang seperti
ini seperti ini dan saya pas banget ketemu mbak astri, mba astri mendukung
banget kayak jamu ga mau saya gak boleh juga terlalu yang ini ini saya aja
disuruh minum yang pait pait, kunyit putih ooo paitnya..karna saya menghargai
saya minum habis itu gak mau lagi saya sama saya dikasih obat dokter obat
dari cina katanya orang dari cina ada buanyak ramoan sementra saya minum
saya coba minum habis itu udah kayak yang serbuk serbuk itu kan bisa merusak
ginjal kita udah sebentar aja karena menghargai aja karena orang ada usaha
berarti dia sayang saya dia pengen ini diajaknya kesini , sebenarnya keluarga
ini itu sayang sama kita kayak kemarin itu kayu bajakah coba ikam ini iya iyain
aja sudah hehhe kalau kita tentang malah ngotot kalau dikasih ambil tapi gak
usah diminum hehehe..keluarga itu kasih minum ini ada juga teman dekat juga
tapi kalau saya iya iyain aja nda saya tentang, kan kasian orang sudah baik kita
tentang, nanti kecewa orang anu aja saya medis aja saya pakai, alhamdulillah
kan saya dengan medis karna sinar dalam itu perlu makanya saya bilang kalau
samarinda ada bagus untuk kanker serviks, bisa lebih bertahan dia karna, sinar
dalam itu terapi terapi itu dia langsung sinar anu keee...ini kankernya langsung
nah kalau luar kan masih diukur ukur dan belum tentu tepat sasarannya.
P : Pada saat ibu eee mengalami sedih dan segala macamnya pastikan ada tuh
tempat dimana ibu lagi sendiri atau ibu lagi ngelamun nah kan sering tuh
pasti, nah apa yang ibu lakukan pada saat itu ? apa yang ibu pikirkan
kalau lagi sedih gitu
I : kalau pada saat sedih itu saya pengen cepat cepat bisnis saya tu cepat ada hasil
jadi saya bisa tinggalin anak saya sesuatu gitu pikiran saya tu ehhh kalau kayak
gini pikiran saya saya harus cepat cepat bisnis saya ini ada hasilnya biar kalau
saya mati ada yang ditinggalkan saya mikirnya gitu aja ee... karna ada satu yang
saya inikan tanggung jawab saya jadi saya kalau kadang-kadang aduh
kayaknya saya sendiri pada saat itu saya merasa sendirian, tidak ada perhatian
segala macem teman, keluarga, ceuk cuek aja kita sakit gini dia diam aja, ga
ada bantuan ini ga ada bantuan itu, ngajak ngobral atau apa kadang-kadangkan
kitabutuh yang kayak teman ngobrol gitukan, itu bisa kayak itu kalau saya
P :apa yang ibu rasakan pastikan ibu setiap hari melakukan ibadah sholat
nah, apakah ibu melakukannya rutin apasih yang ibu rasalah setelah
sholat, zikir, ada ketenangan tersendiri gak atau gimana coba ibu ceritakan
?
I : saya apalagi ada masalah begini, disini menarik tu disini obat saya mungkin saya
merasa ih gini, ih gini tapi saya liat ada orang yang lebih dari saya penyakitnya
jadi saya melihatnya dari situ aja , lebih banyak bersyukur saya bersyukur saya
bisa kondisi begini biarpun ada sih kadan-kadang sakit bagian bawah, mungkin
saya harusnya saya masih haid tapi gak haidkan sudah gak haid lagi yaitu karna
rumah singgah ini saya gak bisa ini saya pernah nangis didalam kamar saya
berdoa allah minta sama allah minta diperkuat segala macem, saya nangis
mungkin bengkak mata saya saya keluar gak boleh dengan keadaan nangis
keluar gak mungkin kan saya juga harus menguatkan mereka saya yang
menguatkan mereka jadi saya yang sedihkan gak mungkin jadi itu yang membuat
saya senyum jadi kalau saya berusaha senyum rasa sedih hilang jadinya kalau
kita paksakan senyum saya inginnya ee.. eee.. gitu sih menyikapi saya kalau lagi
sedih nah terus yang dengan kita berdoa terus tenang hati rasanya rasanya apa
yaaa... allah sayang banget sama kita dengan allah ngasih begini allah sayang
dengan kita, kalau kita kuat, belum tentu mba.. mba..ohhh belum tentu ohh saya
kasih saja mungkin ke bu mala aja ni heheh, jadi saya kuat sayang allah berarti,
dan juga pada saat ini emmmm si eneng itu dulu blum ketahuan sih ada buku
yang sebelum saya sakit ada buku piano ditepi pantai itu dibuku situ saya pernah
mengalami kan sama bapaknya itu saya ini diakitin saya berterima kasih sama
orang yang nyakitin nah saya belajar lagi dari situ saya bisa berterima kasih
dengan orang yang nyakitin saya kenapa kondisi saya kenapa saya harus
menyalahkan allah apa karna bapaknya karena bapaknya sering begini makanya
saya kena, kadang-kadang ada sih berpikiran gitu, karna dia ini sering main
perempuan akhirnya saya yang ininya, kadang-kadang kan memang ada yang
kayak gitu menyalahkan ada menyalahkan mantan suami, apalagi dokter toto itu
tanya buu suaminya mana saya kan sudah cerai dok eeenakbetul ya dia dia yang
bawa terus ditinggalkan hahah.. engga dok bukan dia yang ninggalin saya dok
tapi saya yang gak mau lagi kadang saya ada nyalahkan dia ni yang bawa
penyakit saya tapi yaudalah yakan semua atas izin allah .kadang-kadang ada
juga loh saya beberapa kali mengalami saya pernah punya teman diundang
kemana gitu disutu dia cerita tentang survivor cancer dia cerita begini cerita dia
cecerita kalau orang kanker itu gini-gini saya itu merasa ya ampun ... saya ini
dianggap perempuan nakal yang sakit sakit tu diam aja kan ihhh saya bilang
giman gitu rasanya mau cepat-cepat pergi saya gak mau orang yang bgitu saya
dekatin saya gak mau tapi gak mungkin saya gak bisa gerak pernah yang kedua
kali saya itu pernah ada acara apagitu ya ada bapak-bapak seperti ustad itu kan
tapi bukan ustad sih kalu gitu mah mengecilkn orang lain kalau orang sakit ini
misalkan payudara dan serviiks itu dianggap pernah nakal haduh saya bilang
salah sudah ini gini nii bukan ustatd kalau kayak gitu tu saya banyak teman di
abndung tapi gaka ada tuh yang dia bicaranya kayak gitu gaka ada dia sama kami
ngomong kayak gitu , mengecilkan apa namanya , merendahkan orang ada sih
sempat yang kayak gitu tapi cewek cewek gak bener kadang-kadang kita gak
bisa juga ya nyalahkan orang apalagi kalau kita baru ngorol-ngobrol baru kenal
sama orang jadi ketika dia tau kita kenak serviks aduhh ada yang berubah
mukanyaa eeeeh saya sering tuh ngalamin yang kayak gitu, jadi saya gak tautau
aja kalau bukan karna kesalahan tapi bisa juga karena suami yang bawa
penyakitkan bukan dari perempuan yang nakal aja saya berfikir berusaha ini aja
berpikir positif aja ah biar aja sudah orang meskipun ada rasanya miris pastikan
ada rasa iiiihh gerigitan pati rasanya yaahhh gitu heheheh kalau sekarang saya
gak nangis kalau dulu saya cerita aja nangis apalagi pas awal-awal tu apalagi
cerita yang waktu di bandung saya itu menyerah banget rasanyaa gimanaaa gitu
kalau saya cerita karena ingat anakkan sudah banyak kayaknya saya cerita heheh
ada lagi gak hehhee
P : eee adakah sesuatu hal perubahan antara pada sebelum ibu kena kanker
pada saat awal sama sekarang apasih yang berubah atau semuanya masih
sama
I : ohhh yang ini sebelum saya kena setelah saya kena ini yaaa eee saya berusaha
memperbaiki diri aja sih karna saya tau kan kanker serviks pembunuh nomor
satu pikiran saya itu saya belum dikasih mati ini cepat mati ini saya harus
berubah jadi yang lebih baik dan bermanfaat untuk orang lain itulah eee,,
sebelumnyakan memang santai kayaknya sbelum kena ahhh saya sehat sehat aja
ah suka olahraga tapi saya sampai sakit sekarang saya tetap olahraga 2018 saya
masih erobic masih kata dokter jangan ibu kalau kanker jangan erobik tapi saya
suka kan nah itu saya suka olahraga ya sayang berusaha baca-baca buku
kepribadian berusaha dan berpikir positif mungkin karna saya anu disitukan jadi
saya berusaha eee menghindari yang negatif jadi saya berusaha memperbaiki
gimana caranya ada yang enak-enak di TV ada yanng nda enak di TV cari yang
enak yang gak enak dihindari saya memperbaiki dan saya lebih bermanfaat untuk
orang orang lain kk saya ni ada yang pikirannya besok mau mati ada yang kayak
gitu tapi aku harus lebih bermanfaat dengan rumah singgah ini saya ga
mempunyai uang banyak untuk bantu orang yang susahya apalagi sama sama
yang ingat tenaga saya sya sih maunya 24 jam disini mbak saya sering bolak
balik mba disini mba saya disini aja sudah gak papa terus pintu saya terbuka
kalau misalkan siapapun yang mengetuk pintu tengahmalam ketukan, walaupun
kondii saya penyintas kanker tapi saya masih bermanfaat untuk orang lain.inipun
kita ngumpulkan plastik biarinlah saya kayk pemulung saya bilang tapi saya
dibelakang tu platik anu saya anu ikat ikat heheh plastik plastik disini orangnya
rajin rajin betul saya ajakin apapun yang kita kerjakan tuh harus senang itu
obatkan kita jadi senang hati kita gembira. Dengan adanya hormon bahagia
itukita ada kepuasan tersendiri. Jadikita tidak menghitung tenanga kita merasa
capek kita seneng aja udah biar gak dapat uang itu ya senang nya itu senangkan
gak bisa dibeli yaitu saya berharapnya itu bermanfaat untuk, untuk apa, kayak
ginikan teman-teman yang yng orang dari luar kota masih bisa kita atur nyaman
terus kadang kadang kondisi adajuga sih pasti ini ni begini nih yahhh orang ini
kadang yaa itu manusiawi lah heheh menurut saya saya tetap bersyukur , sudah
ini bertingkah yaudah normal saya ga pungkiri malaikat yang selalu. Saya gak
mau nyalahkan diri saya sendiri itu normal tapi saya berusaha memperbaiki lagi
yang yang prasangka buruk kayak gitu itulah ya dirumah singgah ini itu begitu
tapi kita selalu memperbaiki lagi kalau kita bisa melihat apa yang kurang kita
berusaha mencari memenuhi kebutuhan mereka dan saya bersyukurnya ketemu
buk astri ini orangnya itu walawpun dia orangnya muda tapi orangnya cerdas
cemerlan betul nah dia dia orangnya gak melihat RAS dan gak liat agama
orangnya dibantu alah kayak gitu saya banyak belajar dari dia duhhh orang ini
saya bersykur dengan ketemu mba asri jadi pas gitu saya pengen saya bermanfaat
untuk orang lain dengan jadi apaa relawan relawan tu rela segala gala nya kan
hhehe bukan masih mengharapkan uang tapi itu alhamdulillah dengan saya ini
kadang-kadang ada si banyak orang nanya gitu dikira saya digaji disini kadang-
kadng kayak pengawasnya habis itu digaji karena allah bisnis saya lancar-lancar
aja saya jualan stroberi saya juga jualan yakult juga 10%nya saya umbangkan
kesini entah buat apa kekurangan disini itu saya gimana caranya usaha jadi itulah
saya pengen masih ada manfaatnya trutama untuk yang sekitar kanker gini
orang-orang kanker . kalau keluarga ngapain kamu anak saya yang sudh nikah
bilang ngapain mama sudah disini yaa mama butuh juga untuk bekal akhirat hehe
saya gitukan kamu bisa menjamin kita kesurga kita keneraka gak ada yang ini
jadi ini mama siapkan bekal mama kan mama sudah gini ya bisa dibilang ya sakit
kalau sudah begini ya apalagi yang bisa kalau begini jadi persiapkan jalan kesna
persiapkan kan dari sekarang gak bisa mikirkan dunia aja yaitu yaituaja sih ini
hehehhe kurang kah jawaban saya hehehe
P: terus eeee cara ibu bersyukur itu gimana si dengan keadaan ibu yang
sekarang?
I : kalau bilang syukur saya itu yaaa belajar cara mendekatkan diri pada allah
kemarin aja saya umroh alhamdulillah. Saya 2015 saya punya kos kosan
penghasilan saya dari situ dan habis kebakar semua habiskan jadi yaitu ya allah
gimana terpuruknya gitu yang saya syukuri saya masih ini saya masih punya
apa ya eee masih punya eee punya si eneng itu aja bersykurnya itu aja saya
punya si enak baru saya 1 tahun disini habis itu saya tau kenal kanker disitu
saya mau bantu pejuang kanker kanker sebelum dirumah singgah saya carikan
tempat
I : : (suara motor) yang saya syukuri saya masih ini punya apa ya eee masih punya
ya ya punya si eneng itu aja lah saya bersyukurnya itu aja masih punya si eneng
walaupun saya belum tau begini waktu itu ee setelah saya tau kenal dengan satu
satu temen kanker akhirnya mulai itu saya berusaha gimana caranya bantu
orang, ada berapa orang sempet sebelum ada rumah singgah saya carikan
tempat ( hmm suara nuzul) sampe akhirnya saya deket sama bu Lisman itu
karena saya nyarikan dia tidur di masjid saya carikan dimana saya carikan
informasi informasi akhirnya ketemu bu astri kenal itu saya sempat di kejar
kejar orang apa partai saya di suruh jadi anggota dewan saya gak mau ya itu
gara gara ya karena itu lah saya terpuruk gak punya apa apa terus dari sini
motor pun gak punya karena waktu itu ngredit gak bisa bayar ya udah saya jual
gak punya apa apa saya ikut kesini itu pun saya santai aja karena saya kemana
mana kan naik gojek kan terus akhirnya ada teman gara gara ada teman curhat
saya dengerin dia curhat 2 jam atau 3 jam dia curhat dia sekarang tinggal di
Jakarta terus bu mala ini ini terus cerita kamu gak ini ini aku jarang kesana gak
ada motor naik gojek aja kesana gak punya kah ikam katanya gk punya ih ada
motorku gak dipake katanya suruh ambil (ketawa) dikasih motor saya motor
itu baru 4 tahun umurnya setahunan gak dipake eh langsung saya ambil nah 2
bulan setelah itu saya eh setelah 1 bulan anak saya waktu itu kan masih aktif
atlet sepatu roda latihan kan pagi sama sore karena dia mau ikut porpov di
sanggata waktu itu pas latihan pagi di deket citraland ada mampir kakak saya
numpang kencing aja disana ketemu ama dia kan kakak saya itu bisa di bilang
pejabat jadi susah ketemunya tapi saya mau buru buru eh cepatnya pulang
katanya ee ini nah harus istirahat kk soalnya sore harus latihan lagi untuk
persiapan porprov coba duduk dulu duduk di tawarin umroh (ketawa)
alhamdulillah ada aja rejekinya untuk saya itu ada aja anak saya itu ya pemalu
ada dapat beasiswa terus dia masuk smp kan lulus sd masuk smp dapat
potongan karena dia memang atlet juga sepatu roda kan potongan 50%
masuknya ee berapa ya 16 juta kah semuanya itu dapat bayarnya 8 juta kemarin
semuanya itu terus eee sppnya kan 700 jadi 300 alhamdulilah dapat potongan
alhamdulilah itu saya bersyukurnya itu ya allah disini berkat saya disini saya
berusaha ee padahal saya tu untuk diri saya loh saya pengen ee saya bermanfaat
untuk orang lain tapi malah saya di kasih nikmat itu kan jadi nikmatnya apa
(ngomong Bahasa arab) nikmat mana yang kau dustakan lagi kan itu kita di
sini ya allah terus ngasih ngasih kenikmatan apa yang kita kasih itu pasti kita
dapat kembali bukan kita berharap ya tapi kita berusaha aja bagaimana kita
berbuat baik itu pasti kembali ke kita kan gak gak akan sia sia kan apapun
makanya kenapa kita bikin dosa bikin jahat kan sama orang itu pasti kembali
ke kita ngapain kita mau yang baik ya (suara motor) ini ini jadilah orang jahat
ini ama kita itu kembali ke diri kita intinya kita selalu baik aja berusaha baik
aja sama orang itu nanti tu kita dapat sendiri gak dari orang darimana allah tu
adil kok apa yang kita kerjain apa yang kita tanam kita nanam jagung nanti kita
panennya jagung nanam jagung panennya padi nggak tanamnya jagung
panennya jagung apa yang kita tanam itu pasti kembali ke kita saya gituin aja
(ketawa) anak anak tu itu salah satu penguat saya kalo sedih segala macem
pasti nggak nggak adalah orang yang gak ada sedihnya gak ada yang prasangka
buruk yang saya cerita tadi kan itu pasti ada karena saya bukan malaikat saya
bukan nabi kadang saya janganlah saya disanjung sanjung itu nanti jatohnya
sakit, kadang kadang ada orang bilang ibu tu pernah saya di grup besar tu ya
marah apa tu ya jangan marah ini ini ibu kan udah terlanjur baik di mata orang
nah gakpapa inilah saya kalo saya marah itulah saya saya gak mau orang Cuma
pikir saya baik mereka ini harus tau saya ni gini jadi orang cerita bukan karena
apa ada sisi saya mau marah nggak saya bukan orang jaim yang jaga jaga yang
ini harus baik aja ndak saya tu apa adanya saya keluarin mungkin dari tadi saya
mau ini lupa eh (suara nuzul iya gakpapa bu) iya sudah ini apa lagi keknya
kebanyakan saya gomong (ketawa) (suara nuzul gakpapa bu)
P : ee ibu saya mau tanya lagi untuk ee nah sekarang kan ibu kan sudah ya
ibaratkan fase sudah nerimalah apa yang di berikan Tuhan tujuan hidup
ibu sekarang apa sih
I : kalo sekarang tujuan hidup saya itu udah cerita keknya (suara nuzul tetap
semangat) iya anu ee sisa hidup saya ni bermanfaat bagi orang lain, untuk
keluarga untuk semua itu makanya berusaha kayanya apapun yang bisa saya
kerjain ya mudah mudahlah jangan sampai saya pengen lama lama jangan
sampe saya tu saya takut apa yang saya kerjakan nanti bukannya jadi pahala
malah jadi dosa itu saya kadang kadang ya allah tapi saya manusia kadang
kadang saya tu ada kesel dalam hati kan pengen betul jadi orang baik baik
(ketawa) saya pengen jangan sampe jadi dosa kan (suara motor) sisa hidup saya
tu tapi kadang kadang kaya gini aja ini ini ngantar orang, kasih semangat orang
orang yang gak bisa apa apa ada juga pikiran saya gimana kalo giliran saya
digituin orang tapi saya minta aja sama allah kalo bisa tu saya jangan diginin
orang kalo misalnya saya mati dah mati langsung jangan nyusahin orang lain ,
anak saya atau siapapun pengennya si gitu ya minta pahala jangan sampe
nyusahin orang lain kalo bisa saya usaha sendiri saya bisa temasuk tangan saya
ni kaya kuli tambah tua tambah ini saya ngecat kadang kadang saya ngecat
waktu awal disini siap gergaji apapun itu kebutuhan rumah tangga gantian aja
saya biasa mandiri apapun itu biar anak saya laki laki dua duanya saya gak mau
nunggu sekali dia gak mau ya udah saya kerjain gak mau saya pusing pusing
capek capek itu kadang kadang ih belum mandi orang saya suka (ketawa)
pernah bulan juli tahun lalu ya ini agak karena saya agak bandel kan ya agak
agak gak kuat lagi bawanya angkat yang berat berat dulu gak bisa gini gak bisa
gini ini udah bisa karena saya terapi lama ya harus kek gini kan ya beda kan
bedanya tapi waktu itu saya waktu ini gak bisa gerak sebelum terapi saya
pasrah ya allah kalo memang saya memang cacat bisanya gini aja saya pasrah
ya itu yang ngajarin saya pasrah ya sakit saya (ketawa) karena kanker ini yang
ngajarin saya segala galanya itu bisa saya pasrah kalo memang gini gini tapi ya
tetap berusaha ya berusaha saya ini fisioterapi bisa ni ini ini sakit sampe saya
berenti sendiri karena luar biasa sakitnya fisioterapi tu tangan kita ni di ini aja
ni kan masih bolong gitu kaya gini pengennya bisa tujuan saya itu pengen
manfaat lah buat orang lain terutama yang di ee sekitaran orang orang kanker
(suara motor) kadang bisa manfaat kalo sharing atau gak.
P : kalo untuk apa maksudnya secara fisik itu ada yang berubah kah bu?
I : pasti kan kalo kanker gini pasti berubah pertama daerah kemaluan kan itu sudah
otomatis lah ngerti lah orang kesehatan itu kan memendek kan anunya ini kan
kalo orang berkeluarga makanya kalo dokter orang yang di sinar itu kalo masih
suami istri di suruh tetap hubungan suami istri mereka tetap harus di pake terus
itu alat anunya itu (suara frans vitalnya) alat vitalnya itu pasti berubah karena
menyempit kan jadinya terus ee badan juga kan kalo kita gak ee saya kalo gak
saya suka dengan protein ee apa antioksidan vitamin nambah darah saya masih
itu vitamin kalsium itu gak anu kita itu badan kita gak akan karena kan ini ya
sudah banyak ibaratnya tu sudah gak ada yang menuhin lagi sudah karena
disinar namanya di sinar apalagi saya waktu itu sinar radio apa terapi terapi
tu kalo ibaratnya faltasenya tinggi betul ini kan gosong sinar luar aja
radioterapi yang ada alatnya itu gosong loh disini padahal sebentar loh ee
gosong tapi dia kulit luar aja apalagi masukan alatnya dalam sini yang
foltasinya itu kan maksimal Cuma 3 kali aja bisanya di sinar kalo sinar dalam
gak bisa lebih kalo gak (suara motor) gak ini terus saya sempat kalo pagi tu
gak bisa gini waktu masih baru baru gak bisa genggam terus paha sakit sakit
sakit tu udah biasa kalo saya sih semua orang gitu ya kaki tu ada rasa sakit tuh
ya kata mas adit di hipnoterapi tu kita gak boleh menghilangkan rasa sakit itu
pasti ada harus ada kalo gak ya kamu gak berasa kalo ada rasa sakit jadi saya
tuh kalo ada rasa sakit sini sakit kaki mau sakit itu biasa aja lama lama terbiasa
(suara hmm) (suara motor) jalanin aja hidup itu karena mungkin saya nerima
gak tau orang yang gak bisa nerima nah itu dia saya mungkin juga dari awalnya
basic saya kan di basic saya kan di baca baca buku kepribadian, baca baca buku
bagaimana mengembangkan diri, bagaimana berpikir positif mungkin itu salah
satunya terus saya juga banyak lah bergaul dengan orang orang yang kalo
misalkan saya orangnya lebih pintar saya berteman dengan mereka kenapa
nggak gitu itu kan berteman dengan orang (ketawa) makanya itu saya mikirnya
gitu biar pun Pendidikan saya gak sempat kuliah saya Cuma anu smk di jogja
dulu tapi saya gak ini belajar saya tanya terus sama anak anak ponakan ponakan
ama anak saya gak bisa ini itu meskipun gaptek tanya ada juga kan orang gengsi
nanya kalo saya nggak nanya aja biarin cerewet cerewet (ketawa) ini
belakangan aja saya kurang ni baca bukunya ni karena sibuk mau kesini kan
karena tadi saya pengen cepet pelunasan rumah singgah (hmmm) jadi saya
kadang kadang kalo ada datang ini belum ada datang hari ini saya injek injek
disini sambil beresin ini sama Gudang di situ sama paman saya itu rajin
sebenarnya. Rumah singgah ini aja untuk bersih bersih sekarang saya jarang
pegang mereka pendamping masak tu dulu kan saya masakin jagung tu saya
banyak ininya malah banyak saya ngurusin untuk ini apa pelunasan plastik-
plastik ibu astri sering ngelarang ibu jangan (ketawa) itulah orangnya apalagi
ini saya ini tahun kemarin dia ikut saya di smec ibu tu paling seminggu aja
jangan kemana-mana katanya jangan kena debu matanya yang penting saya
pake kacamata jadi kalo saya jalan kek pake kacamata hitam (ketawa) rajin
saya beresin ini nah beresin ini nah lambat tadi tu setengah jam tadi tu air mata
buatan apalagi kira kira yang ini perlu
P : nah pas ee ini kan ibu kan ibaratkan ee fisik udah ada yang sudah ada
perubahan (suara iyaa) segala macem nah ibu merasa gak sih kualitas
hidup ibu itu kayak berkurang atau ya biasa aja ?
I : kalo sekarang mah kalo saya mungkin sekarang (ketawa) biasa aja sih malahan
orang yang saya lihat dia kok gak sakit tapi gak bisa kok kayak saya malah
lembek malah apa ee malah manja kalo saya bilang manja di bilang saya ini ya
mau bilang perempuan kayak laki-laki (ketawa) kaya orang gak sakit kaya
bukan perempuan ini aja casingnya aja perempuan gimana orang saya tu kayak
laki-laki juga karena saya berusaha strong (ketawa) itu mungkin pas saya
sendiri emang dari saya nikah pun saya cari uang sendiri karena saya gak mau
minta terus pernah minta sekali baru dia bilang udah habis kah udah ngasih ke
saya mau apa apa cari sendiri, karena itu kali ada banyak kok yang yang
beberapa yang udah itu udah dia sakit kayaknya udah terpuruk gitu banyak itu
ini kebetulannya ketemu saya (ketawa) pasti ada yang gak mau kok dia gak
mau nanya saya ya maunya tapi kita gak bisa memaksa menyuruh orang tapi
sama kayak kita gak bisa beda beda orang tu pikirannya juga kita ajak anu
berpositif kadang kadang dia itulah disini sebenarnya ya allah bu coba ibu saya
nyari loh bu nyari orang yang untuk saya belajar sama serviks juga saya nyari
nyari tau tapi gak ketemu waktu gak ada deket di sini paling banyak tapi ya gak
mau nanya ya udah kalo saya sih harus gini gini gak gak usah kitanya yang
mau kan kita yang mau cari tau ya udah nerima tapi kalo yang umpamanya
yang ini sementara dia yang menutup kan ibaratnya gelas ni kita mau isi kali
dia mau tutup kita gak masuk masuk kadang kadang pendarahan kalo
pendarahan saya bilang gini gini kan daripada minum susu biasa aja minum
susu yang saya minum susu ini loh ini susu ini juga saya nggak bukan saya cari
bisnis nggak saya kalo bisa sudah dari dulu saya kaya tapi karena saya baru aja
minum ini saya pendarahan berenti ini baik baik aja bisa beli yang lain ini susu
yang lain saya suruh beli yang lain rasanya beda kedelainya gak ini gak ada
gula gak ada rasa apa gitu rasa kedelai aja kalo saya kalo itu bisa jadi obat saya
kenapa enggak padahal gak terlalu juga ini Cuma rasa kedelai aja (berbicara
dengan orang lain) apalagi orang banyak stress kayak gini kadang-kadang
hadapin kadang stress ai kalo mau mikir stress eeh stress banget kalo saya
(suara motor) ada kadang kadang ada konflik masalah mereka macam-macam
yang ini begini yang ini begini kalo mau mikirkan itu tapi saya kadang-kadang
kalo sama pengurus seumpamanya ada pengurus ibu gini gini coba kamu duduk
sini satu dua malam coba disini saya bilang gitu (ketawa) gak ada terus
seumpamanya ada kita ini pasti ada (suara motor) saya digantikan enak saya
gak mikir macam macam baru itu ee apa kompleknya gitu anu permasalahan
disini luar biasa ya allah makanya saya ini anu jangan sampai aku ini sudah
begini mati gini terus jadinya dosa kadang kadang bisa juga nangis ya ada
konflik apapun apalagi sudah masalah yang naik motor nangis saya saya ini
bingung mau kemana salah aku ini yang sakit kadang kadang sudah saya jalani
pulang biasa ya sudah jalani udah saya selalu berusaha berpikir positif orang
jahat sekali pun, bajingan sekali pun insyaallah dia bisa baik yang penting kita
baik aja ama dia itu saya berpikir gitu ya akhirnya lepas ibu kadang kadang tapi
banyak kalo saya liat banyak kita udah baik sama dia orang berubah biar pun
sedikit ada berubah kita jangan liat yang kita liat sedikit ada yang berubah itu
kita sendiri yang enak umpamanya sedikit aja kita fokuskan aja yang baik dia
yang baik sedikit itu enak hati kita tapi kalo kita liat jahatnya yang gede sakit
hati sendiri (ketawa) capek (iyaa bu)
P : yang terakhir ni bu apa sih harapan ibu ke depannya sama doa ibu buat
Tuhan?
I : harapan saya (suara ilang karena jaringan)saya pengennya tu jadi peebelajaran
orang ee apa ya ya orang biar belajar lah dari hidup saya git terus ee saya juga
belajar apa ya belajar dari pengen jadi orang yang lebih sabar aja sih saya sabar
karena itu tadi kalo kita gak sabar itu semua itu hancur pengen jadi orang yang
sabar aja sabar aja sabar menghadapi masalah orang yang begini, sabar masalah
finansial (ketawa) pasrah itu itu aja harapan dan mudahan saya bisa itu tadi saya
pengen apa yang akan saya buat kalo memang sudah waktu saya tunggu sampe
anak saya kuat harapan saya sama allah tunggu anak saya bener bener mandiri
dan kuat bisa berdiri sendiri biar saya gak bantu lagi gitu apa itu aja udah saya
udah nikmatin aja itu aja harapannya kuatkan aja sampe anak saya kuat dalam
segi dalam segala aspek lah dia kuat udah karena itu harapan saya masa depan
ya itu harapan saya mungkin kalo gak ada dia saya tu tau (ketawa) saya itu kan
pisah sama bapaknya sebelum ada dia pisah gak pake surat cerai bapaknya orang
Jakarta tapi tinggal di sini jadi orang samarinda narkoba dan lain lain bisa saya
cerain gak ada surat cerai itu kenapa saya tu orangnya mudah maafkan balik dia
gara gara ada yang meninggal keluarga saya datang dari banjar lagi dia dia gak
macam macam dia kita pake surat nikah lagi hamil saya (suara motor)
menderita karena itu lah allah ngasih eneng itu ee apa ngasih saya harapan temen
saya ee ya harapan saya lah dia mungkin kalo gak ada dia saya gak ada harapan
jadi setelah itu saya sakit sudah saya mending pasrah sudah gak ada berharap itu
gak berharap apa ini saya terus kalo sekarang kan ada dia saya pengen hidup
saya pengen hidup seribu tahun lagi saya pengen hidup lagi saya pengen
semangat lagi karena dia syukurnya di balik ini saya hamil saya berterima kasih
sama bapaknya itu udah terima kasih dengan orang yang sudah menyakiti karena
dia saya jadi masalah saya bisa menghadapi masalah kalo ada orang curhat
tentang rumah tangga segala macem saya tu senyum aja kalo cerita gini oh gitu
kalo kamu mau gini kalo dia ngikutin apa kata saya kan bisa dia selamat tapi
kalo gak ngikutin ya udah (ketawa) ini yang saya rasakan dulu tu gini nah karena
saya begini jadinya begini kalo kamu begini selamatlah rumah tangga kamu gak
mau ngikutin ya udah (ketawa) harapan saya itu aja sih kuncinya keluarga apa
ee penderita kanker ini keluarga itu penting penting banget kalo saya kan belum
ada masuk ada kakaknya kakaknya itu yang perhatian betul ama dia sampe dia
mau nikah aja nanti ee kk ada pacarnya terus dia diam aja ayo kita lama (ketawa)
lamarnya gimana gampang aja itu eneng kapan kawinnya ayo kita lamaran jadi
saya puasa seminggu sebelum lebaran saya pulang dari bandung selesai
seminarnya terakhir itu seminggu setelah lebaran akad nikah dah tu makanya pas
saya sakit tu Cuma 3 minggu berangkat Taunya 2 bulan setengah jadi dia
ngurusin segala macem persiapan nikah sendirian (hmm)
TRANSKIP WAWANCARA
PERTEMUAN I

Waktu Pelaksanaan
Hari : Senin, 22 juni 2020
Jam : 13.00
Durasi :
Identitas Partisipan 1
Nama (Inisial) : Ny. W
Usia : 38 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : pengusaha dan ibu rumah tangga

P : diulang dari awal ibu saya tadi kurang jelas eee


I : baik awalnya (berbicara dengan anak) kamu tolong sana jangan ganggu dulu
(peneliti dan partisipan tertawa) eeem awal-awalnya saya sih gak eengeh dengan
saya punya penyakit seperti itu karna 14 tahun yang lalu saya lagi mengandung
anak ke 2 (peneliti: eemm) yang sekarang sudah SMA dan anak saya yang perta
dah kelas 3 SMA anak saya yang pertama cowok (suara kurang jelas ) waktu
hamil 4 bulan tapi malah kayak men gitu keluar cairan saya kan pernah jatuh
waktu itu jatuh dikamar mandi trus eee keluar cairan dari rahim pas dikamar
mandi keluar cairan gitu luar biasa basah sampai kepaha paha gitu oh pas saya
buka ada darah dan cairan bening kok kayak beda ya dari perdarahan lain nya
saya hamil anak pertama kan gak ada gejala seperti itu trus terus saya ke bidan
terdekat dia kasih tau ya itu biasa aja karna kalau dibidan kan pemeriksaan nya
kurang detail jadi nya dia cuma dikasihkan obat biar ee biar apa kuat rahim nya
gitu trus eemm saya tetap gak engeh gitu tetap keluar cairan gitu sampai hamil 6
bulan trus tiba melahirkan itu dah sakitnya luar biasa gak seperti anak yang
pertama harus nya yang pertama karna pertama itu yang luar biasa tapi ini malah
anak yang kedua malah lebih sakit gitu lebih sakit pas pembukaannya Rahim
saya bagus karna pas mau melahirkan lahiran cepat itu mulai dari jam 7 petang
(suara gesekan benda ) sampai jam 9 sudah pembukaan 10 jadi cepat waktu itu
karna orang-orang lain nya ada yang sampai 2 hari 3 hari pembukaannya tapi
sakit nya itu gimana ya sakit nya itu gak bisa dikatakan maka nya saya sampai
berpikir kok bisa ya sakit nya yang sedang berjalan ini yah begini sudah pikiran
nya kacau dah sakit nya sudah gak terkendali (suara terputus-putus) maka nya
bidan waktu melahirkan itu waktu keluar bayi nya itu masih perdarahan sampai
dijahit itu masih perdarahan sampai diberikan obat anti apa itu perdarahan biar
darah nya gak keluar terus (peneliti: eem) kalau sama bidan biasa ya seperti itu
kalau sudah melahirkan ya Cuma 1 hari langsung dipulangkan gak seperti di
rumah sakit pas pulang saya sudah bisa beraktivitas seperti orang lain berktivitas
nyuci-nyuci pakaian sendiri eee ya mungkin pas saat itu saya ada masalah
dengan mertua gitu ya sudah saya kepikiran terus waktu itu kepikiran soal nya
saya perdarahan terus dari hamil samapi melahirkan kalau gak salah sudah 8 hari
udah selesai haid nya sudah selesai yang ini sampai 1 bulan lebih saya ini kan
harus nya gak sampai 1bulan lebih ini kok gak ada ee kalau kita mau pakai alat
kontrasepsi kan susah (suara terputus-putus )sudah saya konsultasi sama bidan
mau pakai kontrasepsi apa tapi saya bilang sama bidan tapi saya masih
perdarahan masih belum jadi ditunda dulu (peneliti: iya) jadi diberikan obat lagi
(suara benda bergerak) agar tidak keluar darah. Saya sudah memasuki 2 bulan
lah (masih terdengar suara benda begesekan) saya sampai kurus kering karna
perdarahan terus dan akhirnya stress juga jadi akhirnya saya waktu itu pisah
sementara bawa anak saya ke rumah orang tua saya buat menenangkan diri
supaya gak sampai gimana ya mood saya trus perdarahan nya berhenti tapi
dibagian bawah perut saya terasa panas ada nyeri-nyeri dipaha sebelah kiri saya
takutnya kayak gejala rematik ya karna kan gejala rematik kayak separuh badan
kita kayak panas pokoknya dibawa duduk gak bisa dibawa jalan gak nyaman
akhirnya ya waktu itu saya kan posisinya di kampung ya gak gak selalu kedokter
gitu disini kan banyak kayak ee kayak tabib kampung gitu jadi nya saya dikasih
rempah rempah ya rempah rempah untuk di minum yang untuk dibalurkan ke
kaki biar gak panas lagi gitu tapi ya karna dikampung ya orang-orang tua kita
ya awam kata nya gangguan begini begitu lah tapi ya saya gak terlalu percaya
lah gitu ya namanya orang kampung ya gini loh (suara terputus-putus) waktu
sakit nya kalau serang pun saya biasa biasa aja normal normal aja kalau kita
kecapean stress itu otomatis sakitnya dimana-mana bisa di paru-paru jadi nya
sesak napas (suara terputus) nya maaf yah kalau di lubang dubur itu kayak nyeri
nyeri ya mungkin saya terlalu banyak masalah yang dihadapi gitu terlalu banyak
penderitaan jadinya kita tuh kuat jadi setiap kali sakit kita tuh gak
ketergantungan ke rumah sakit ke dokter gitu kadang kalau ke kamar mandi tuh
saya jongkok buat buang air besar tuh sampai 7 hari juga gak gak kalo sakitnya
dimana-mana (suara terputus-putus ) sakit dibawah perut lama ya saya jongkok
nya sekitar setengah jam jongkok nya ya sampai suram pakai air sampai saya
korek-korek supaya mau keluar BAB nya sakit sih sakit tapi ya itu saya gak mau
mengaluh sama orang lain biarin aja saya sakit sendiri mau berdiri mau kayak
mana pun dikamar mandi biarin aja gak ada yang liat juga kan yang penting kita
berusaha ya akhir nya ya keluar ya lumayan dari pada gak keluar sama sekali
keluar sedikit saya merasa nyaman sampai-sampai eeehh mau kayak orang-
orang normal lain nya kan BAB nya lancer akhirnya (suara benda bergeser dan
suara partisipan mengecil), (suara terputus) Cuma itu yang membedakan karna
gak bisa BAB kalau dipaksakan BAB kan nyeri semua dapetnya juga itu
berdekatan (suara kurang jelas ) akhirnya saya telpon suami saya mau ke rumah
sakit saya mau tau penyakit saya akhirnya diantar ke puskesmas terdekat
akhirnya saya jelaskan semua kalau saya perdarahan trus susah BAB nyeri
panggul nyeri tulang dibelakang trus kalau tensi terus tensi rendah (suara
kembali terputus) karna seperti itu saya dirujuk ke rumah sakit kedua (suara
terputus) ya dilakukan lah pap smier itu tuh itu udah lama banget yah dari 14
tahun yang lalu sampai 7 apa ya kisaran 7 tahun saya gak tau tapi saya sudah
curiga ah itu gak normal gitu akhirnya sampai disana dibilang ee maaf yah ibu
ibu yang sabar ya ee ibu mengidap penyakit kanker serviks stadium ee (peneliti:
stadium bera ibu) ee gak ingat ya sekitar 3 tahun yang lalu itu stadium 2b ya
stadium 2b waktu itu kan pengobatan mahal sekali saya pakai jaminan kesehatan
daerah waktu itu nama nya KBM karna biaya mahal sekali akhirnya saya pakai
yang herbat kayak ramun gitu air kelapa tapi ya gak setiap hari saya minum ada
juga yang saran kan saya buat minum kuncit putih ya gitu pokoknya ada yang
nyuruh saya coba kalau rumah sakit itu saya gak terlalu karna saya merasa ada
yang nyuruh saya pake kunyit lah terus kaya apa caranya terus kaya apa ya
jadinya gitu jadinya saya hidup apa wah ini kalau saya begini terus saya stres
banget ini. Karna tiap harinya saya ngeluh terus sakit ini sendiri biasa kan saya
sendiri yang ini, kan ada perawatnya (suara hape dan type recording bergesekan)
saya begini pokoknya ya gak nyaman lah hehehe....... pokoknya gimana ya
perawatnya rame ada yang ya pokoknya gimana ya situ gak nyaman gitu loh, itu
aja kemarin waktu saya berobat segala macam itu aja takut salah cerita, apa lagi
ditanya ,saya gak bisa bayangkan orang orang lain yang eeee kemoterpai sampai
berhari-hari sampai berminggu-minggu malah yang memicu mereka bisa sestres
gitu, stres karna orang kanker itu gak bisa di bawa stres, karna kanker itu seperti
berlalu, karna kanker itu tipikalnya yang kitanya lemah kitanya makin kalau
kitanya kuat dia makin berhenti, makanya kita disarankan kalo ibu ibu yang eeee
kanker yang masih muda muda yang baru divonis baru baru tu,kebanyakan gak
bisa menebak kebanyakan jadinya syok berat, padahal kalo seperti saya stadium
3 saya masih, kalo gak atfan saya gak merasa diri saya sakit, karna waktu sakit
aja ternyata saya sakit loh sekarang, tapi kalau saya sakit aja saya dirumah gitu,
(suara televisi dan orang berbicara di sekitar terdengar) Ada teman saya yang
kena dari kampung lumanjang eee divonis stadium 2 ( suara gesekan type
recordig dan hape) stadium 2, divonis fix stadium 2a, karna 2a rumahnya
orangnya kaya ya heheh
P : heheh( suara gesekan type recordig dan hape)
I : punya mobil punya segala macam punya fasilitas semua rumahnya ya, halo
kenapa , hah
P : oh iya ibu ( suara pintu tertutup)
I : dia anggap dirinya itu orang yang mampu terus gak pernah merasa kesakitan atau
penderitan seperti saya ya kalo misalnya ngelangkah sendiri eeee tanpa seorang
suami, dia itu gak pernah merasakan gitu ya dia manja gitu , terus waktu di di vonis
baru divonis stadium 2a wew udah nangis tiap hari nangis nangis terus, ( suara
gesekan type recordig dan hape) langsung dibawa kerumah sakit lah kemo katanya
eee dengan uangnya itu gitu katanya berapa ya waktu itu tu menghabiskan uang
untuk pertama kali 8 jtan lah, (suaran gesekan terdengar) itu tau taunya disuruh
kemo disuruh kemo eeee rambutnya rontok terus , rambutnya rontok matanya
sembab besar besar kelereng ya merah, karena nangis terus, padahal sudah di apa ,
kasih tau sama dokter ini ujian yang di atas eeee ibu jangan nangis eee ibu harus
kuat padahal terus, udah dikasih tau keluarganya eeee saya juga apa namanya
pernah ketemu Cuma sekali gitu eeee kaya vc gini juga, lewat vc jadi gak terlalu
apa lagi waktu merasakan sakit jadi gak perhatian gini ngomongnya dia masih di
rumah sakit kita vc untuk memotivasi dia biar dia kaya aku loh gini dirumah aja
gak pernah jadi gini, oh kamu itu mah beda gak pernah apa gak pernah mikirin sakit
kalo aku gak, gak bisa gak mikirin sakit , gak bisa gitu kan pokoknya, saya kaya
heheh kok bisa mengatakan seperti dia itu karna ya ( suara orang berbicara disekitar
terdengar) saya juga gak ngerti pikiran dia seperti apa saya gak ngerti dia seperti
menyerah gitu, karna ya maaf ya dia udah meninggal dia udah , waktu di vonis itu
Cuma 8 hari stadium 2a karna dia nangis wakti itu hanya 3 hari udah mau
memasuki stadium 3 akhirnya stadium akhir dalam , eee apa dalam eee dalam
jangka waktu yang pendek begitu. Akhirnya tiba tiba saya dengar saya kan main ke
rumah ibu, ee kerumah orang tua saya bu gimana tu kabarnya bu ela , loh kamu gak
dengar dia kan udah meninggal udah dikubur ee dari lima hari yang lalu ee saya
kaget dong, katanya gitu dia nangis terus teriak teriak terus kaya gitu loh, dia gak
menerima dirinya sakit dia gak mepasrahkan diri dia gak serahkan dirinya
pokoknya itu serahkan cobaan yang di atas , ee bener gak ee apa waktu kita nikmati
semua yang diberikan allah kita senang luar biasa kan , karna kan dia biasa mainnya
di mall gitu
P: he’eh
Responden : kalau biasa dia cerita gitu. Sekarang udah ya kaya gitu, ya akhirnya
ya dia sudah meninggal dalam keadaan kurus kering padahal waktu itu dia lebih
sering berjemur dari pada saya waktu itu, ya karna dia stres berat waktu itu turun
drastis katanya terus kurus kering,
P : hmmmm
I : ya akhirnya makanya itu membuat saya belajar gitu bisa , oh ternyata kanker
itu loh gak bisa kita , gak bisa dibawa setres gak bisa dibawa berpikir banyak gitu.
Saya juga punya uwa , seorang uwa dari kakak dari kakak sepupu dari ibu saya
dikampung sampai sekarang masih santai santai aja dia,
P : heheh
I : gak pernah kerumah sakit gak pernah , hanya herbal aja eeee badannya ee juga
kaya saya Cuman ya dia kan ee udah tua umurnya udah 65an lah masih kuat aja
dia, eee pokoknya dia gak pernha berfikir sakitnya itu gitu kalau dia tahan ya
dia tahan kasih obat apotik lah seperti saya kan obat analgesik lah obat
mengatasi nyeri ya gitu aja, ada yang mau ditanyakan silahkan saja.
P : eee gini nah ibu tadikan sudah cerita banyak tentang awal ibu kena
penyakit kanker serviks ini, nah pada saat awal nih, tadikan ibu bilang
pada saat ibu tervonis ee penyakit kanker serviks ini sudah stadium 2b, yaa
nah ibu bilang tadi tuh ibu merasa 2A ?
I : 2a
P : Ibu merasakan ee ibu sampai berfikir
I : iyaa
I : oh waktu itu , waktu meninggal itu sudah dekat gitu , kenapa ibu bisa sampai
berfikir seperti itu apa yang ibu fikirkan dengan tuhan ibu gitu. (suara keresek
keresek terdengar)
Responden : oke itu waktu saya tau waktu sudah dekat itu sakit luar biasa kepikiran
yang luar biasa itu gak gak seperti itu pokoknya itu saya seperti kaya melahirkan
seperti sakit pening eee, pokoknya sakit gitu pokoknya dibawa duduk gak bisa
karna sakitnya luar biasa , udah gak bisa rawat jadi saktnya terus ya gitu , aduh
mungkin tmungkin karna saya pikiran saya kaya gitu dah mungkin eee karna saat
saya heheh jadi sekarang saya berfikirnya gitu karna ee lumayan sakit ini, karna
sakit ini ya harus biasa jadi saya agak pening waktu itu tuh gitu karna belum pernah,
pokoknya gak bisa di bawa duduk lah pokoknya kalau di bawa duduk eee apa kaya
di lubang dubur tuh kaya di di tungga gitu loh he’e sakit lah kaya di aduh gitu , jadi
dibawa tidur ininya sakit gitu, makanya cuma

Peneliti : hmmm

I : jadinya saya berfikir ya mungkin sekarang saatnya saya meninggal tapi kalo
saya , kalo saya boleh di mohon ,boleh mohon ya tuhan jangan ambil, apa nyawa
saya saat ini karna masih banyak hal hal yang masih banyak saya lakukan, waktu
itu saya belum di pertemukan sendiri kepada yang mahakuasa, saya bisa
menjalani , menjalani waktu senang senang heheh kita duniawi itu apa apa gitu
pokoknya kita. Paling kalo kita kan kalo agama itu ya menjalani kewajiban
seadanya aja, misalnya kalau kita ke acara sembahyang ya sembahyang,tapi kita
gak terlalu fokus jadinya, sembahyang ya sembahyang kita rame rame ketempat
ibadah ya sembahyang Cuma gitu aja ,kalo mohon ya mohon sekedarnya, ya
kebanyakn seperti itu ya saya kira seperti itu kita yang beragama ini makanya
dibilang kaya agama hehehe,
P : heheh
I : kita kalau jalan ibadah ya jalan aja gak terlalu ini, makanya saya merasa saya
mengatakan ini masih ada masih banyak waktu untuk mendekatkan diri pada
beliau bahwa ini adalah yang untuk Pokoknya Dibali hdup itu tentang nyaman
dan setia dengan mendekatkan diri kalau kita punya yang sedikit ada yang lebih
kita berikan, ee pokoknya kita pasrahkan diri aja apa yang kita mau di ambil
ya kita pasrahkan jangan sampai menolak semua apa yang diberikan sama
tuhan itu , apa pun yang kita dapatkan hari ini harus kita syukuri, ee pokoknya
apupun , misalnyakan saya ee sekarang kan saya sakit (Terputus) ke denpasar
nyetir nyetir sendiri dari pagi ke malam pergi ke canggure hasil- hasil di sini
saya bawa ke denpasar gitu itu saya bawa anak saya kecil eee saya ajak dia
sampai jam 12 malam baru pulang, sampai ban saya itu kempes jam 12 malam
terus pas tempat kaya kuburan kaya bambu bambu besar gitu gak ada orang
yang hehe gak ada penghuninya, aduh saya minta tolong sama siapa ini mobil
saya begini , tau nya ada orang tinggi besar, ee saya gini loh langsung ee kok
tiba tiba gak bisa jalan, gak bisa kaya gini kenapa, apa gimana, akhirnya saya
turun anak saya udah diduduk di depan, ee saya turun ee saya liat pecah ini
gimana ya saya bilang, sudah jam 12 malam gak ada orang lagi apa saya harus
nginap disini ya gitu, ee saya kaya ee jongko liat ban saya udah tebelah gitu
tiba tiba ee ada jejak kaki dibelakang , ee heheh akhirnya saya liat ee laki laki
, oh iya ini karna saya kan orang bali dia tuh logatnya kaya orang jawa gitu,
kenapa bu agak ee, oo langsung saya bilang ini loh mas ban saya kayanya ban
saya pecah gak bisa, oo ibu malam malam nyetir sendiri suaminya dimana, saya
bilang di rumah suami saya kan bisnis gak bisa keluar keluar, oh gitu ya terus
ibunya sama siapa ini, ini sama anak saya, oh iya iya , woi woi teman teman
gitu dia teriak teman teman tolong dong bantui, loh dari mana datang nya rame
rame begini, ngapain mondok malam malam begini, (suara orang berbicara
terdengar) datang dong semua ada sekitar 6 orang gitu temannya tinggi tinggi,
oh ini saya naikin kepala ibu ee mau dibawa ee ke ee banyuwangi di bilang, oh
iya iya, ee jam 2 sudah berangkat ke banyuwangi, kaya gitu kan oh iya iya ,
ayo ibu pegang setirnya kita dorong rame rame, didorong lah rame rame gitu,
sampai ke dalam ee makanya , ee terimakasih yaa terimakasih masnya sudah
mau bantui saya, suami ibunya dimana, aduh hape saya mati lagi gak bisa
hubungi suami saya ini , oh kalau gitu pake hape kita aja ini, pokoknya disitu
baik baik sekali gitu, sudah sampai di rumah saya ceritakan semuanya ke teman
teman saya , makanya teman teman saya yang awam yang gak pernah keluar
gitu , ih kamu berani sekali loh jam 12 malam sendiri nyetir apa lagi ketemu
laki laki begitu apa kamu gak takut, saya gak takut dek saya gak kaya di perkosa
gitu ya hheheh ya alhamdulillah ya gak perah berfikir jahat saya gak pernah
seudzon sama orang lain jadi saya gak pernah berfikir seperti itu , bukan
pertama kali saya ketemu orang itu saya gak berfikir negatif gitu ya makanya
dari dulu yah alhamdulillah dari dulu sampai sekarang saya berani banget
keluar sendiri cari apa sendiri kemana mana setiap ada kesulitan ada dibantu
orang lain jadinya itu saya berfikir tuhan itu selalu bersama saya gitu heheh
tuhan itu gak pernah jauh dari saya, makanya ee disaat saya diberi kesenangan
diberi apa itu ya kita jangan selalu senang selalu happy jadi kita lupa sama
dunia kita, kita diberhentikan kerjaan, diberi, kaya menyalahkan si a si b
menyalahkan tuhan, tuhan itu gak salah , pernah saya terlalu banyak teman
teman berbeda beda, jadi mereka itu gampang malu gitu jadi, sebagai pelajaran
sih buat saya biar gak terlalu gampang malu. Apapun keadaan kita walaupun
nyawa saya dicabut ingat kepada allah bersyukur lah gitu, oh ini adalah anugrah
mu ya tuhan ini adalah anugrah, ini bukan bukan apa sakit ini adalah suatu
anugrah, makanya jadi setiap diawal dulu kaya kematiannya lah segala macam
, karna kan merasa diri saya selalu ada di dampingi oleh tuhan, makanya saya
gak pernah takut walau pun lewat kuburan lah sendirian, kan waktu itu saya
bilang kan mobil saya mati kan di samping kuburan jam 12 malam dan (heheh
)bawa anak kecil lagi gitu, jadi waktu itu saya berfikir gak ada sedikit pun
ketakutan karna tuhan bersama saya. Ada yang mau ditanyakan lagi ?
P : hmmm ,, nah untuk, eee kok ibu, ee sampai sekarang ini kan ibu sudah di
fase menerima sudah bisa menerima keadaan yang gg memang itukan
sulit buat ibukan , nah eeee
I : iyaa
P : di awal , eee eh apa berapa lama sih ibu bisa di fase yang sekarang ini ,
berapa lama gitu, dari awal terdiagnosa sampai sekarang ee bisa menerima
itu berapa lama , berapa lama gitu ( terdengar orang bernyanyi “aku
memang pencinta wanita )
I : dari di diagnosa 7 tahun yang lalu stadium 2b jadi sampai sekarang waktu ini 3
tahun yang lalu saya gak tau , dan saya sekarang belum kontrol apa penyakit
saya begini gini aja atau udah menyebar atau udah stadium 4 atau malah muncul
saya udah gak tau heheh, karna saya males banget ke rumah sakit heheh kalo itu
sudah di suruh ini suruh ini saya malah stres, mendingan ya kalo sakit ya di
rumah aja ee cari obat lain aja untuk menahan rasa sakit ,Cuma itu saja, jadi
saya gak tau perkembangannya. Waktu yang saya tau ini mengalami ini kurang
tau, waktu itu sedangkan saya 7 tahun yang lalu udah staidum 2, 2b,
P : hmmm
I : tapi saya langsung tau karna kan perut saya masih bersih, ee yang terkena hanya
serviksnya saja, waktu ee pas terkena kan karna pernah diperkirakan ee terdapat
pendarahan lebih lama , saya kan bilang tes stadium 2b waktu itu kan sampai
pendarahan waktu itu yang menyebabkan perhatian saya ,saya diamkan kan terus
akhirnya seperti ini , dan saya bekerja sampai keluar daerah, jadi paginya itu
saya saya gak makan ampe sana kalo barang saya gak habis baru saya ikut makan
, jadi jam 4 sore baru saya makan gitu, karna kalo makan itu yang gak bagus
terus ee ( suara kresek kresek terdengar ) ee ee gak gak bagus makannya,
misalnya itu yang jualan bakul itu menurut saya gak banget , nah terus jalan sama
anak saya ee terus makan bakso gitu , jadi jadinya gak teratur gitu makannya,
makannya gak teratur banyak MSG, pengawet, segala macam makanan cepat
saji seperti biasanya turun biasanya, pokoknya dimana saya lapar , kalo ada ee
yang jualan misalnya kalo ada pas di depan mcd , ya saya penasaran gitu, seperti
gorengan kolesterolnya banyak gitu, itu itu menyebabkan jadinya makin parah
jadinya . waktu perdarahannya itu , waktu itu misalnya kalo saya cepat magh,
magh waktu perdarahan langsung saya berdoa mungkin (suara terputus karna
jaringan) ya, saya diamkan berlarut larut terus karna, jadinya saya itu seperti gak
sayang hidup saya sendiri, nah kalo bekerja ee anak anak membutuhkan ee apa
memerlukan biaya yang banyak untuk sekolahnya gitu. Pokoknya hidup itu
berfikirnya seperti itu loh , bukan membiayai diri sendiri, soalnya kalau lapar ya
makan gak usah di tunda tunda kalo (suara terputus putus karna jaringan ) terus
begitu , jadinya juga kita bekerja dari pagi sampai jam 4 sore baru makan pagi ,
jadi khususnya itu kaya eee rempah (terputus) yang di rebus itu kan , (suara
terputus karna jaringan) besar kecil besar kecil gitu (suara terputus putus karna
jaringan) itu kan segala macemnya (tidak terdengar jelas apa yang dikatakan) ee
sama teman temannya (tidak terdengar jelas terputus putus ) ya waktu itu
akhirnya saya (terdengar suara pintu) (suara terputus putus) sampai sekarang ee
waktu saya minum rutin rempah di bali, (menit ke 21:12- 21:20 tidak jelas
terdengar )antara 3 hari (tidak terdengar jelas) mendekati kan dari pada dulu 10
hari perut saya sampai besar , kaya orang hamil perut saya penuh, ya karna ee
rasanya aku yang gak nyaman ee tidur gak enak gitu , makanya waktu yang pas
,(suara tidak terengar jelas ) emang sih gak seperti yang kedua , karna gini, gak
bisa ee jadinya saya sudah berfikir kalo saya hamil anak ini dengan keadaan saya
sakit ee mungkin kambuh dari pada ada kemungkinan kemungkinan sakit yang
luar biasa yang akan (heheheh )saya dapatkan dari ini dari mulai pembukaan itu
udah mulai nyeri, saya harus bisa menerima, artinya fikiran kita itu udah bisa
menerima gitu lah pokoknya , pasti ada sakit yang luar biasa sekarang itu kalo
udah ngelahirinnya itu, terus udah saya siap siapin diri , untuk menerima nanti
pasti sakitnya luar biasa atau misalnya kalo saya jadi sesar padahal anak ee yang
kakak kakak itu rasanya normal semua ( suara kresek kresek ) dulunya dulunya
fikiran saya sih (tidak terdengar jelas) masuk ee masuk bidan jam 10 jam 12
sudah ada, jadi gak terlalu parah gitu , dengan gampang nya saya gak dapat,
waktu dulu kan habis habis di jahit tuh kan sambil di gendong, ee apa namanya
( suara tidak terdengar jelas di menit 22:59-23:05) heheh yang ini ibu mau
digendong gak , gak gak gak usah heheh saya bisa gendong sendiri pelan pelan
, padahal baru habis di jahit kan ya
P : iyaa
I : pokoknya saya ingin, pokoknya sekuat mungkin saya gak (kurang kedengaran
jelas) suami saya sendiri , saya gak mau manja eee apa sakit hati sedikit juga
saya (gak dengar) sampai suami saya kok kamu sakit lagi, saya gak mau gitu.
Makanya sekarang kalo nda sakit itu sakit luar biasa gak mau saya mengeluh ,
mungkin biasanya nyeri nyeri diulu hati atau di mana gitu saya diamin aja (menit
23: 39- 23-46 terputus )banyak tetangga saya itu ngira saya gak sakit lah saya
bilang sakit dia nyanyi nyanyi gitu, makanya saya gimana ya gak pernah
ngerasain gitu bahwa saya diri , diri saya ni sakit .
P : hmmm , apa yang membuat
I : ada yang di tanya lagi
P : apa yang membuat ibu kok sampai kuat ,sebegitu kuatnya gitu ,padahal
kan udah lama banget gitu punya penyakit yang kaya gini
I : yaa itu seperti yang saya bilang tadi , pokoknya semua yang kita alami semua
yang ada dalam hidup kita ini ,semuanya datang dari karma yang di tentukan
oleh tuhan, jadi kita walaupun mengeluh mau (suara anak kecil terdengar )
panik untuk menangis itu gak ada gunanya karna semuanya datang dari tuhan ,
ini loh karma mu , ini loh karmamu aku ini seperti dulu kamu gak sayang sama
tubuh mu , kamu ee sok bekerja bekerja , bekerja tiap hari saya juga rezekinya
Cuma segitu segitu doang , tapi apa malah sakit yang kamu dapatkan pas
waktunya makan minum segitu banyaknya minum air kamu ee gak rutin gak
menyayangi ciptaan beliau ee gitu lah pokoknya , ini badan kita ini ciptaan tuhan
gitu kok gitu kita , jadi kita ee sama aja menyianyia kan ciptaan nya gitu , jadi
sekarang sudah yang bikin saya kuat pokoknya apapun yang terjadi pada saya
ini lah , ini lah buah dari karma kita pertama jadi jangan berusaha hmm apa , jadi
jangan lah menyalahkan ini lah itu gara gara , saya bisa menyalah kan kalo di
awal waktu itu tu , saya hamil gak , suami saya judi , eee pergi pagi pulang malam
saya gak hmm diperhatikan , bahkan saya makan saya mie terus mie mie instan
, itu kan tidak boleh mie instan itu, hampir , saya kan bekerja rajutan ya , waktu
itu rajutan benang itu , yaa yang order bikin tas gitu, jadinya saya pinjam uang
untuk beli benang gitu , ada yang ee order tas saya bikin saya begadang sampai
jam 2 malam daripada itu kamu sendiri yang pilih dia ngapain juga gitu ,
pokoknya banyak fikiran saya yang bikin stres pokoknya waktu itu berat saya
berapa ya 46 ya (gak dengar beratnya ) (suara terputus putus akibat jaringan
P : haloo

I : berat badan saya meningkat , malah ee apa (gak dengar ) dengan pikiran yang
stres menangis siang malam terus pokoknya dirumah , mana ibu mertua juga gak
tidur (sambil tertawa heheh) jadinya, waktu itu saya belum hmm bisa menerima
gitu , orang tua saya dirumah gak pernah hmm apa ya gak pernah marah marah
seperti gini, waktu itu saya banyak sekali mengeluh gitu , mengeluh ini kok
kehidupan saya kok gini , begini banget yak sudah punya suami begini , dari
nafkah saya sendiri punya anak tiri dengan keadaan saya hamil , kuran bergizi
lah makanan saya seminggu sama dia , ee saya kasbon ke warung sampai itu ee
tolong mba saya , saya ee tolong ya kasbon ee mie nya beberapa bungkus aja
untuk makan ini aja gitu ,ee karna nanti yang saya ambil cicilannya saya bayar
gitu , oh iya iyaa di kasih , karna saya juga ee apa menyesuaikan diri ini kan
kampung orang lah ini kan ee beda kampung saya dengan kampung orang jadi
itu adat istiadat disini tu beda , perlakuan orang saya juga belum bisa bergaul
bahasa bahasa mereka , agak beda gitu , jadi , jadi belum belum gitu bisa lah gitu
, jadi waktu itu , pokoknya saya banyak tekanan waktu itu, karna besarnya ke
saya , ingin menyalahkan orang lain ya pasti saya bedakan ini, saya sakit ini ee
karna kamu dulu yang hamil, kamu gak pernah perhatiin saya , ada mertua yang
omelin saya terus sehingga pendarahan begini begitu, saya gak ada, sedangkan
orang tua saya gak mau meninjakan rumah ini, karna waktu pernikahan dulu
ada pro , karna waktu itu sejak orang tua, saya nikah orang tua saya jadi , gak
gak bisa lagi menginjakan rumah sini gitu pokoknya (tidak terdengar jelas
)makanya ee hidup saya ini sinetron gitu, sinetro mungkin sudah ada
sutradaranya ada skenarionya heheh ada yang di bikin bikin, ee kalo hidup saya
ini murni skenario dari allah gitu, makanya jadi artinya saya bisa kuat gitu, bisa
mandiri , bisa jadi istri mandiri , bisa banyak kucing saya , isi isi rumah ,
semuannya hasil dari diri saya sendiri , gak tergantungan dengan suami , malah
kadang kadang suami kaya saya ada uang misalnya 2 jt gitu buat modal besok
kerja tau taunya di ambil 1 jt sama dia , di ee apa kek kalah judi kan saya marah
marah emosi saya meluap meluap jadinya itu kanker saya malah makin
menyebar , seharusnya intinya pokoknya , orang yang punya sakit kanker itu
gak boleh stress gak boleh marah-marah gak boleh berkata-kata kasar jadi antara
sakit kanker itu dengan duniawi itu hukum Allah itu bisa dihubung-hubungkan
gitu jadi kalau hukum itu semua nya hal-hal kimia kimiawi gitu bahas kanker itu
gak gak itu doang bisa disangkut pautkan ke kehidupan kita sehari-hari gak bisa
disangkutkan dengan hukum-hukum Tuhan saya saya maka nya jadi melalui
dengan ibadah yang kuat saya gak pernah memilih milih teman gak pernah milih
milih entah itu agaman nya apa entah itu agama muslim, saya kan hindu agama
muslim,Kristen ,budha semua nya saudara makannya di Denpasar itu saya. Saya
punya teman banyak banget eh yang beda agama yang kalau misal nya kalau
prinsip mereka beda ya jangan jangan kita keluarkan dihadapan dia nanti dia
terluka kalau prinsip saya seperti ini jangan mudah menyinggung perasaan orang
itu inti nya karna bagaimanapun perbadaan itu duniawi kalau harus ada
perbedaan gak mesti sama karna kalau kita melanggarnya ya itu kehendak Allah
kan itu kita cari aman-aman aja lah jangan lah berpikir berat-berat gitu misalnya
ada orang yang rubut-ribut di depan saya gak mau gitu itu bukan urusan saya
pokok nya urusin diri kita sendiri kalau gak ada yang minta tolong kalau lita bisa
bnatu ya kita tolong jangan bantu dengan perkataan hal-hal yang aneh-aneh gitu
karna mereka itu gak butuh maka nya nanti orang tuh kalau mau ya saya kasih
tau lah kalau misalnya ada yang bawa berita begini begitu yang bikin kita stress
mending kita gak usah mikirin itu pokus kita mikir cari makan aja apalagi corona
kayak gini(tertawa kecil) nah susah yah kerjaan gitu gak usah lah kita tambah
tambah dengan pikiran eee mikirin orang lain pokok nya jalani hidup ini sebagai
mana mestinya ya dengan keceriaan ee misalnya ya kita punya anak ee lebih
memperhatikan mereka bagaimana perkembangan mereka dan belajar di sekolah
lah gitu jadi sekarang alhamdulilah ya mertua saya waktu saya setelah saya sakit
setelah saya sakit dengan saya beribadah rutin ingat selalu dengan beliau setiap
saat gitu saya lagi bawa mobil sambil nyetir pikiran saya gitu jauh kosong tau
aja tiba-tiba ada anjing leawat ya ampuh yee saat nya kita ee (suara terputus-
putus) berdua kadang keluar jalan gitu eee setelah itu mertua saya tambah sayang
banget jauh masalah-masalah (suara terputus)…. Mertua saya juga gak pernah
macam-macam suka nyindir kayak dulu gak pernah nyinyir jadi alhamdulilah
banget Tuhan itu membantu saya coba kalau saya misalnya zaman dahulu itu
kan banyak tean saya yang kawin cerai banyak masalah misalnya masalah sepele
misalnya masalah gak pernah dikasih gajih sama suami nya makanya dia gak
kesalon harus nya kesalon malah gak dikasih uang bermasalah akhirnya cerai
masalah sedikit gitu apa ee mereka bisa cerai sedangkan saya sudah 16
perkawinan ibarat nya masih masih bisa bertahan dengan berbagai macam
cobaan dengan berbagai masalah yang dihadapi tapi saya masih kuat jadi nya
berangsur-angsur masalah itu berlalu mertua sekarang jadi jauh lebih baik kalau
misalnya waktu itu saya drop down menyalahkan si a atau si b mungkin saya
bisa pulang ke rumah tapi anak saya terlantar dan mungkin hidup saya sekarang
bisa menikah lagi dengan tubuh seperti ini bisa minta cerai bisa menikah lagi
harus sampai kapan kalau mau begitu terus hidup kita tu kalau kita gak diberkahi
hikmat ya berapa kali pun kita menikah berapa kali kita eee apa nama nya tuh
menjalani kehidupan seperti ini terus kalau kita ee melawan kehendak Tuhan
yaaa gak berhenti berhenti ngeluh pasti Tuhan tu berat dari suami saya ini anak
saya terlantar kembali oohh ini suami saya kayak nya lebih rajin mertua saya
kayak lebih sayang belum tentu malah setelah menikah lebih parah lagi dari yang
dulu makanya saya apa pun maslah nya saya gak mau cerai ya jalani aja sampai
Tuhan cabut nyawa kita.(peneliti bergumam)
P : pernah gak sih eemm
I : maaf ya saya ngomong diri sendiri
P : iya ibu gpp
I :iya iya saya ini apa (suara terputus)
P : eemm iya gpp ibu
I : iya iya jadi ispirasi saja ya (suara terputus-putus)
P : nah ibu pernah gak sih dari cerita ibu kan ya sudah menjalani kehidupan
yang memang sudah yaa udah lah nama nya ini sudah pemberian Tuhan ya
bersyukur aja pasrah gitu kan nah pernah gak sih ibu ee Tuhan itu ibu
pernah gak sih marah sama Tuhan pernah gak sih berpikir kalau Tuhan
itu tuh gak adil pernah gak sih ?
I : gak sih saya gak pernah berpikir Tuhan itu gak adil jadi ini sudah hidup kita
semua orang punya kehidupan masing-masing berdasarkan karma nya masing-
masing ee jadi gak bisa disamakan misalnya kita bisa membanding-bandingkan
diri kita dengan orang lain lebih beruntung gitu saya gak pernah berpikir Tuhan
itu gak adil karna dari hal rezeki kehidupan dan sakit segala macam sudah Tuhan
yang menentukan ee orang ini seperti ini kehidupan nya seperti ini karna dari
lingkungan karma dari orang tua karma dari leluhur itu itu bisa sampai ke kita
jadi jadi jadi dan saya gak pernah berpikir Tuhan itu gak adil (peneliti
bergumam) jadi semua nya itu rahmat jadi gak pernah berpikir buruk gitu jadi
semua nya misalnya saya gak ada yang memponis waktu itu kan saya bilang
sama dokternya kalau gak segera di kemo atau gak bisa ditangani secara dokter
pokok nya dari stadium 3 itu lama nya eee itu pun kalau gak stress 25 tahun dari
stadium awal diponis sampai stadium akhir sampai saat kita meninggal itu 25
tahun jadi ini saya baru umur saya ee waktu diponis 14 tahun jadi masih ada
waktu beberapa tahun kalau hehe kalau kita ambil dari pikiran dokter eee itu
makanya kalau mau pokoknya apa itu saya jadi saya berpikir nya lebih ke Tuhan
lah pokonya begitu kalau gak Tuhan ya kalau Tuhan memberikan saya umur
segini ya terjadilah begitu kalau teman saya waktu itu kalau dari sakit saya dia
stadium 3 saya stadium 2b, stadium 2a sudah meninggal nah jadi kan itu murni
kehendak Tuhan nah karna apa karna dia nya sendiri coba waktu itu dia kondisi
nya menerima bisa pasrah mungkin sekarang dia masih hidup (peneliti
bergumam) masih bisa bekerja ya seperti itu lah intinya ya pasrahkan diri aja
siapa tau kalau saya tetap seperti ini kalau Tuhan mengkehendaki umur sampai
kayak titik puspa ya haa titik puspa kan dia kanker serviks stadium 3 juga waktu
itu dia diponis eee tahun 2010 (suara terputus-putus) kira-kira sebelum dia
pokoknya pikiran dia dia udah umur mau mati eeeh tau-tau sekarang sudah umur
80 lebih dia umur nya masih sehat-sehat aja dia juga gak kemo kata nya dia
pernah ke singapur dia malah mending pulang aja dengan ikut meditasi yoga
dengan seperti itu dengan dia mempasrahkan diri dengan yang diatas umur dia
kan sampai saat ini ya jadi saya itu juga sebagai motivasi sendiri oh ini loh kayak
titik puspa ee eee sampai saat ini dia masih sehat segar bugar dia juga gak ikut
kemo ee apa gak omongan rumah sakit gak pokoknya seperti itu lah eee malah
saya lihat almarhum artis jupe yah (partisipan berbicara dengan anaknya) eeh
jatuh hp nya (tertawa) ee almarhum artis jupe itu kan baru stadium 2 waktu itu
baru kanker servik stadium 2 ya sudah berobat yak e singapur yak karna gak ada
biaya ya pulang lagi ke RSCM ya akhirnya di RSCm dirawat 1 tahun ya seperti
itu jadi saya rasa itu sia-sia banget ya 1 tahun hanya ditempat tidur eee waktu itu
dia sampai menggalang dana di ANTV itu dengan dia dapat dana bermilyar-
milyar dia akhirnya pakai operasi mengangkat ini mengangkat itu yang mana itu
musalnya itu ee kanker nya itu sudah menyebar misalnya ke ovarium ovarium
nya diangkat jadi dia lebih memilih dengan cara seperti itu pikiran dia juga ya
jelas stress karna dia juga berbulan-bulan dia di rumah sakit dengan tidur
berbaring itu sangat itu hanya (terputus-putus) saya gak mau menempuh jalan
seperti itu saya mau menggunakan sisa-sisa hidup saya ini dengan beribadah
dengan mengurus kelurga saya menjalan kan hobi saya apa yang hobi saya
menyanyi saya membaca ya pokoknya saya menjalankan hidup dengan apa yang
jadi lah tanpa stress tanpa stress ini itu jadi
P : nah ibu jadi untuk peran kelurga sendiri seberapa penting peran kelurga
bagi ibu ?
I : peran keluarga kalau peran keluarga kalau suami alhamdulilah dia orang yang
kuat seperti saya jadi dia sebenarnya waktu kemarin waktu kerumah sakit saya
saya saya senyum dengar ponis dokter ya senyum aja lah ya ah ini mamang udah
jalan nya lah senyum-senyum pokoknya ya saya gak mau menangis lah iya iya
dok bilang saya udah menerima kok kemungkinan seperti ini ya udah saya jaga
hati nya udah saya udah saya siapkan untuk kemungkinan seperti ini sudah dari
dulu sering keluhkan sakit ee jadi dengan hal-hal seperti ini sudah saya siapkan
ee terutama suami justru suami yang dia kayak orang sakit gitu muka nya merah
padam bengong ya pokoknya dia malah kayak orang stress dari sejak itu saya
kontrol kalau misalnya waktu ini sekitar ada ya terakhir waktu itu saya ada nyeri
sakit saya kontrol ee mau nyari apa biar dikasih obat penahan rasa nyeri atau
vitamin penambah darah biar tensi saya gak eee ini lagi maka nya saya memilih
gak ngajak dia lebih milih sendiri kasian liat muka nya dia jadi nya
hahaha(responden tertawa) habis nya maka nya ee mas saya kontrol yah mas
jaga anak dirumah gitu ooh iya hati-hati dijalan Cuma itu aja jadi kalau mau ajak
dia malas saya stress mikirin dia jadi nya karna apa ee dia kayak lebih takut gitu
loh jadi kalau dirumah dia sambil nyanyi-nyanyi jadi gak kepikiran juga jadi nya
gitu kalau seperti itu ya gak tau deh dia kayak gak pernah nanyain kamu kearin
kata nya kontrol gimana-giman dari rumah sakit gimana perkembangan nya gak
pernah nanya dia jadi biasa-biasa aja kayak gak ada sakit gitu biasanya paling
dia ngomong ini loh besok tetangga kita ada yang punya hajatan kamu disuruh
kesana kondangan gitu aja(tertawa) gak gak pernah begitu ya berjalan seperti
biasa gitu seperti saya tidak sakit tapi kalau orang tua saya di rumah saya
dikampung eeem ya dia bilang ya banyak-banyak beribadah banyak beriktiar
semua kehidupan kita itu lebih karna saya ini anak nya loh saya ini anak nya kok
anak nya ini mendapatkan banyak cobaan dia sebagai orang tua mereka sebagai
orang tua saya saya tau mereka pasti jauh lebih kuat karna memang pasti banyak
sekali pengalaman terdahulu yang mereka hadapi jadi ya kuat-kuat sih jadi gak
ada yang buat saya tertekan gak juga buat saya terlalu stress orang tua saya juga
gak terlalu stress ya walaupun kita tanya dia nya ngomong nya seperti itu ya dia
juga sering bilang kamu ini loh anak perempuan ibu satu-satunya gak mungkin
ibu berdiam diri selain kau sendiri berdoa ibu juga jauh-jauh disini jauh-jauh hari
mendoakan kesehatan kamu eee menjaga apa mendoakan agar kamu diberikan
rezeki agar kamu bisa menyekolahkan anak mu bikin anak kau sukses ya seperti
itu jadi doa ibu itu juga berperan penting dalam diri saya selain saya berdoa saya
beriktiar berusaha tidak stress juga ya (terputus)begitu jadi kalau missal nya ibu
saya habis menangis trus dia gak menerima ya mungkin saya juga akan berpikir
oh gara-gara saya loh ini terus manangis gitu untung nya santai aja dengan saya
juga berterima kasih banyak kepada ibu saya setiap hari dia selalu mengirimkan
doa yang doanya ya mendoakan saya kesembuhan saya gitu
P : nah eee ibu (responden menjawab: iya)kan sering melakukan kemoterapi
kan bu sudah pernah kemoterapi?
I : gak pernah sama sekali
P : oohhh gak pernah melakukan kemoterapi ?
I : ee itu jadi rahim saya serviks saya eemm gak ada alat-alat kimia yang masuk
belum pernah sama sekali (peneliti: oohh) tapi saya terapi manual yah sama
suami ya eee sama suami ya bisa pakai kalender gitu jadi eee gak ada
berhubungan ya ditunda dulu gitu waktu saya pendarahan ditunda jadi saya gak
mau beresiko saya pakai KB apa jadi waktu jadi saya gak pernah pakai sampai
sekarang jadi dari remaja dari men pertama sampai saat ini saya belum pernah
pakai KB lagi apalagi yang pil pil KB apa ya nama nya itu eee pokoknya dengan
KB-KB lain nya gak pernah sama sekali
P : eeemm untuk kemoterapi juga belum pernah ya bu kemoterapi kanker
nya
I : iya saat saya diponis itu saya disuruh kemo saya tau biaya kemo nya lumayan
mahal dengan anak saya yang masih kecil-kecil butuh banyak biaya dan saya
juga kehidupan saya juga susah waktu itu ee eee apa rezeki saya sebatas untuk
makan saja jadi waktu itu saya gak bisa gitu gak bisa waktu itu ee kemo sampai
saat ini pun gitu apalagi BPJS juga saat ini eee apa BPJS ini kan baru-baru ini
saya dapat sekitar 3 bulan yang lalu itu pun saya pakai pertama BPJS itu ee pakai
minta obat sama (suara terputus-putus) di puskesmas udah gak tau lagi kemo itu
aja waktu juga sudah lama dan juga segala macam pap smir itu aja yang itu aja
yang ke rumah sakit dengan alat-alat nya itu jadi saya gak pernah lagi trauma
saya dengan jarum suntik dan segala macam pokoknya itu malah buat saya
(suara kurang jelas) membuat saya lebih kebal , kebal dan menyerahkan diri
sepenuhnya itu aja jadi saya gak pernah mau lagi masuk ke rumah sakit (peneliti
: eem) karna ke rumah sakit ee apa ada dokter malah me apa malah bikin
melebih-lebihkan gitu loh malah menakutkan gitu itu malah bikin saya stress jadi
nya sekarang ya jalani aja hidup seadaanya gitu

Peneliti : iya nah untuk ee ibu kan pasti kan pernah merasakan sedih gitu kan kalau
misalkan eee pada saat apa sih ibu pernah merasakan sedih dan apa sih yang ibu
lakukan kalau saya boleh tau ?

Responden: sedih ya waktu diponis ya kalau sekarang-sekarang gak pernah sedih


lagi ya alhamdulilah sekitar dari lahiran anak saya ya yang si kecil si bungsu umur
nya sudah 6 tahun alhamdulilah segala macam masalah yang besar-besar saya
punya hutang sampai 40 juta bisa saya hadapi eee jadi gak ada sedih-sedihnya
kalausekarang ini kalau dulu waktu suami saya belum mengetahui saya punya
penyakit ini waktu itu anak saya masih kecil-kecil pertama dan kedua itu sedih
bannget apalagi kehidupan saya masih huru hara ya keluarga saya masih hancur
banget yah mertua saya sama ipar juga sering ikut campur ke rumah eee misalnya
kan saya bekerja sampai malam itu pun karna ada pesanan-pesanan dari orang lain
eee misalnya saya eee apa saya pesanan baju dres ee dres lanjutan gitu eee harus
eee bisa sampai 5 hari ya karna dibawa teman saya ke amerika yak an ya mau gak
mau saya kan harus begadang jadinya anak saya yang masih kecil-kecil berantakin
rumah segala macam jadi saya gak bisa ngurus gitu ee ipar saya yang perempuan
dia ya uuuhh kamu ini jorok sekali rumah kau ini berantakan, berantakan ee kamu
ini gak pernah ngapa-ngapain kamu ya dirumah nah itu bikin saya sedih gitu loh
dial oh hidup nya gak gak seperti saya dia punya suami PNS ya dia tinggal minta
aja minta uang belanja bulanan ya dikasih loh saya buat beli beras besok ee saya
harus kasbon dulu kalau pun itu kasbon saya banyak misalnya eee kasbon mie bisa
sampai 10 bungkus saya sudah gak enak tuh sudah gak enak misalnya hari ini saya
kasbon mie 2 bungkus besok lagi 2 bungkus eee nanti saya kalau sudah diambil
pesanan nya baru saya bayar ya bu saya sampai 3 hari lebih kasbon saya sudah gak
enak gak enak sama yay a bahkan pernah saya nunggak gak tau pernah saya gak
makan gitu kalau suami saya ya gak pernah nanya kamu sudah makan belum gitu
dia makan sama ibu nya itu dia makan sama ibunya kalau dia sudah keyang sendiri
ya tenang dia keluar sama teman-teman nya mabuk-mabukan main judi segala
macam yaa saya dirumah sama anak-anak yang penting saya anak saya kan saya
bekerja bekerja cari makan kalau anak-anak saya mau berantakin apa buku segala
macam sandal sepatu di keluarin semua ya dibuat mainan dia main nya senang itu
ya saya bersyukur banget ee saya gak bisa beliin dia mainan seperti anak-anak kecil
lain nya itu dia main seadanya ya itu sudah bersyukur banget ya punya anak-anak
yang gak minta belanja sampai nangis-nangis kayak orang lain dia memaklumi ibu
nya tuh susah hidup kalau yang lain nya ibu mau belanja mau ini mau beli anu beli
anu sampai nangis-nangis gitu kalau tetangga saya gitu padahal mereka sudah
sering belanja gitu misalnya masih kurang perna dia diajarkan orang tua nya belanja
terus ya kalau saya gimana mau ngajarinya orang saya gak punya uang jadi saya
eee hidup untuk seadanya aja cuma bisa beli beras ya ee sukur lah gitu kita bisa beli
beras eee jadi maunya saya bisa ambil keladi kebun jadi bisa saya goreng gitu jadi
gak jadi saya gak pernah mikir yang jauh-jauh lah gak pernah berpikir mau beli ini
mau beli itu gak pernah berpikir sejauh itu yang penting saya bisa makan sama
anak-anak saya yang penting lanjutin hidup ini mau berantakan kayak gimana kek
rumah saya saya gak penting yang penting saya bisa lanjut aja gitu tapi kalau ipar
sama sama mertua saya dia gak pernah berpikir seperti itu jadi mikir nya saya itu
jorok seharusnya hari-hari tuh ada waktu buat bersihin rumah yah pokok nya gitu
lah kalau mereka gak pernah ngalamin ya bisa ngomong aja gitu saya sih cuek aja
tapi kadang kala malamnya saya lagi nidurin anak saya waktu itu ee suami saya
belum datang ya disitu lah saya sedih nya hidup saya kok seperti ini ya gak seperti
yang lain nya teman-teman saya bisa punya suami yang bertanggung jawab punya
mertua yang baik kenapa saya gak seperti mereka gitu ada ya kadang-kadang be eee
ada eee jadi dengan jadi dalam keadaan gak sadar lagi menangis jadi berkomat
kamit ngomong gini oh Tuhan oo tolong lah hamba mu ini Tuhan agar bisa
menjalani hidup ini agar hamba bisa kuat menjalani hidup ini dengan menjalani
ujian mu tanpa mengeluh hanya itu hanya itu permohonan saya gitu ya akhir nya
berharap berbulan-bulan saya bisa eee pokokya berbagai macam pekerjaan pernah
saya jalani mulai dari anak saya masih kecil-kecil saya gak bisa ninggalin dia gak
gak mau ganggu mereka saya hanya bisa merajut hanya itu yang bisa saya lakukan
merajut dengan 5 hari ya pendapatan 60 ribu belum lagi saya bayar kasbon uang
nya sisanya beli beras missal nya beli beras 3 kg gitu 3 kg dengan beli yang lain-
lain nya seperti sabun seperti yang eee beli gas segala macam keperluan-keperluan
sehari-hari lain nya jadi itu aja sudah habis jadi nunggu orderan lagi jadi tidak
mencukupi ee kehidupan saya ya tapi mau gak mau harus dicukup cukupi gitu saya
juga gak mau menyusahkan orang tua saya dikampung saya juga gak pernah ngadu
kehidupan saya seperti ini di di gak pernah saya saya gak membebani orang tua
saya apalagi ibu saya tuh orang nya sedikit dramatis lah gitu setiap ada masalah dia
tuh orang nya kuat tapi air mata nya tuh cepat basahin cepat ngalir gitu loh misalnya
orang lain yang sering menyampaikan kesana gini kan pasar kami tuh satu
kecamatan walaupun beda desa ya saya nikahnya di desa batusem kampong saya
yang dulu nya desa pujungan gitu betetanggaan sekitar 2 km jadi kalau saya pulang
ke rumah saya ee 5 km tapi udah lain desa gitu jadi kalau ketemu dipasar ada orang-
orang kampong saya dipasar ketemu sama ibu saya itu ngadu nya macam-macam
uuuh anak kamu loh seperti ini gak di senangin sama mertua begini begini jadi nya
dia tuh kepikiran pas saya main kesana kamu beneran begini begini coba dulu kamu
nurut sama ibu gak usah nikah sama dia jadinya kamu gak kayak gini jadi nya dia
seperti itu ngomong nya dia marah-marah padahal dia sebenarnya kasian tapi mau
gak mau dia harus marah-marah sama saya gitu (tertawa)maka nya gimana ya saya
jadi gan nyaman pulang ke rumah gitu jadi lumayan lama saya gak pulang-pulang
jadi bagai manapun kehidupan saya disini ya sayang yang dulu mengambil
keputusan menikah dengan suami saya yah saya jalani hidup saya seperti ini dan
saya gak perlu menyusahkan siapa-siapa gitu jadi nya waktu itu terus udah makin
besar makin besar disini kan saya disini hindu yah jadi setiap saat bikin panten bikin
sesajen gitu jadi harus apa itu sesajen kepada leluhur agar kita selalu dilindungi
sama leluhur kita eee dan dengan dengan selain leluhur kita juga samyangwidi sama
yang kuasa ee mengucapkan rasa syukur kita dengan apa yang kita punya kita
haturkan ini rezeki yang saya dapatkan hari ini ya Tuhan kan gitu kalau orang-orang
lain ya pada mereka misalnya disini ya gitu lah nyinyir gitu loh jadi ya misalnya
mereka gak pernah tau kehidupan saya susah nya seperti apa gitu mereka ya tau nya
kehidupan mereka ya mampu soalnya mereka PNS atau bekerja gitu jadi kalau ke
pura menghaturkan ee apa sesajen untuk yangwidi atau yang kuasa gitu eem mereka
tuh malah kayak mem mempamerkan punya nya gitu misalnya buah-buahan yang
mahal yang seharus nya yah tidak tidak semstinya lah di beli dengan harga segitu
misanya apel merah yah paswaktu itu kan mahal harga nya 50 sekilo 50 ribu sekilo
apel merah puji cap gold ya ee dupa yang besar itu apel puji itu sampai 65 sekilo
itu mereka beli sampai 5 kg kalau saya ya sekedar punya uang saya berapa ya waktu
itu 30 ribu hanya bisa beli jeruk local beli salak apa yang local local yang harga nya
6 ribu sekilo yang 10 ribu hanya itu yang saya punya yang penting saya ikhlas ini
loh Tuhan ini rezeki saya ya segini ini yang saya haturkan pada mu sebagai ucapan
syukur saya sebagai ucapan terima kasih saya karna engkau telah memberikan
rezeki itu jadi mereka tu nyinyir oh itu loh ee apa sesajen nya itu loh ee apa gitu ya
saya diamin aja gitu sesajen nya gitu aja apa gak mau itu dibawa Cuma segitu
makanya mertua saya itu beli gitu gitu pokok nya disini di mana ya aaahh
cuuuh(meludah) gitu sampai gitu loh dia saat saya jalan bawa sesajen makanya saya
heran loh kok pemikiran kalau di kampung saya itu disana agak cuek itu gak seperti
disini kalau disini agak giaman ya ee gimana ya sempit gitu disini agak primitif
dekat nya sama hal-hal yang berbau leluhur yang berbau tradisi itu masih kental
banget disini gitu kalau di bilang mereka gak pernah keluar ya mereka biasa keluar
belanja gitu kekota biasa ee tapi pikiran nya itu ee masih monoton gitu jadi jadi
saya belum bisa waktu itu menyesuaikan diri dengan mereka karna pikiran kami
beda gitu ya dengan dengan kondisi yang seadanya eee apa saya pakai bokoran
dengan kayu gitu orang mertua saya juga gak pernah meminjamkan ya perabotan-
perabotan ya saya berusaha sendiri buat mencicil sedikit sedikit perabotan itu
mungkin perabotan saya dianggap murahan mungkin itu juga di nyinyirin kalau
papasan di tugu gang sampai nyolot pokoknya saya saya pokoknya saya gimana ya
saya mendapatkan perlakuan yang buruk waktu itu tapi saya kuat wkatu itu karna
saya kasian anak saya kalau saya tinggalkan anak saya sama siapa makanya saya
kuat kuatin aja waktu itu padahal sebenar nya dalam hati saya udah gak kuat banget
waktu itu yah pokoknya terus ya terus aja memohon sama Tuhan agar bisa
menjanani hidup ini gitu ahh seperti itu lah kalau saya mengukurkan yang begitu
yahhh ee setelah nya setelah anak sya besar akhirnya ada yang memberi pekerjaan
pas galungan kan galungan harus memotong daging banyak ya perlu uang banyak
kalau orang normal ee bukan orang normal kalau orang-orang biasa nya kalau
seperti mertua saya kalau galungan itu bisa habis uang 5 jutaan kalau saya ya
gimana saya punya uang segitu kan dengan anak yang waktu itu umur yang yang
pertama sudah besar udah bisa dia main sendiri udah bisa dia main sama teman-
teman tetangga gitu kalau yang kecil masih saya gendong kemana-mana jadi saya
waktu itu ke gulungan dari tempat tinggal saya itu memakan waktu ee lumayan jauh
yah beberapa kilo ya 50 km waktu itu (suara terputus-putus) si kakak tinggal sama
sama sama tetangga sebelah dikasih minyak ini kalau kamu mau jualan kalau kamu
bisa jualan ya dibawa aja ini berapa nanti saya modalin ee eee nanti nya saya kasih
upah kau oh iya akhirnya ya gimana saya cara nya saya bawa anak dengan bawa
motor dengan gandeng kontainer eee gandeng kontainer gitu bawa kue-kue isi
banyak akhirnya waktu itu untung ada teman saya baik ini loh saya punya
gendongan bekas bisa dibawa kemana-mana gitu kalau sama anak bisa bawa motor
oh iya makasih ya jadi waktu itu saya taruh anak saya didepan kan saya ikat ini lah
apa nama nya itu pakai ikatan di belakang yang dileher gitu itu ee itu saya bawa ke
singaraja dengan harga kue nya 300 ribu dengan 300 ribu saya bawa padahal saya
belum kenal siapa-siapa pokoknya ini desa apa desa apa pokoknya saya baca aja di
perbatasan nya oh ini lu nama nya sampai sana buuu ee saya mau menjajakan kue
apa ibu ee ini mau membeli nya ee apa ibu memerlukan kue oohh kue apa ya coba
liat oh belum ada sini saya coba akhirnya saya beranikan diri setiap ada ibu-ibu eee
tawarin akhirnya hanya waktu sekejap itu hanya berapa jam ya saya perjalan 1 jam
saya jualan setengah jam jualan sudah habis 300 ribu akhirnya saya balik lagi balik
lagi waktu itu saya berangkat pagi jam 8 pagi sampai rumah sekitar jam setengah
11 an lah habis itu buu kok cepat ya kamu jualan padahal kan hanya dikampung-
kampung sini kan gak anu gimana kau mau jualan lagi gak yah saya mau jualan lagi
yang penting gak sapai sore amat gitu loh kemana kamu jualan disingaraja wah kok
jauh banget yang punya kue tak kirain kau julaan di kampong-kapung dekat sini ya
kalau di kampong-kampung dekat sini banyak saingan buu jadi gak bisa gini mereka
ini sudah tau kue kue disini gitu kan saya mau memastikan yang keluar luar kota
dulu luar desa ooh ya udah asal kamu sanggup bawa anak kau apa gak capek yah
mau apa bu yah bawa lagi saya ke sana apa ee disini dagang 300 ribu saya dikasih
dari 100 ribu nya itu 20 ribu jadi dari 300 ribu saya dapat uang 60 ribu hanya disana
harga disini 1000 harga disini 1000 di disana saya jualnya 1500 jadi selain saya
dapat untung dari yang punya kue saya juga dapat untung disana gitu jadi waktu itu
saya balik lagi kesana trus anak saya sampai nangis gitu pengen nenen gitu ya saya
berhenti dulu eh saya belum makan ada yang dagang bakso gitu mas dari sidoargo
dagang disana berhenti disana mas saya pesan bakso nya ya mas oh ya mbak nya
dari mana saya dari pupuan uuhh kok jauh banget sama anak nya kerja gitu ya
lumayan lah trus belum makan ya mbak nya ya belum mie aja mau berapa ya harus
nya 10 ribu gak usah bu bawa aja tapi saya kan gak enak kan sama-sama buat nyari
makan ya sama anak anak alhamdulilah saya sekarang ada rezeki oh iya ya bu
kasian anak anak nya masih kecil dibawa kemana-mana takunya masuk angin
memang dirumah gak ada yang ngasuh gak soal nya kan dia masih nenen pak jadi
dia masih tergantung sama ibu nya gitu oh iya gitu lah ya kejadian nya ya dia masih
nenen ya kalau dia mau nenen ya saya berhenti dulu dia cerewet ya nanti kalau
sudah tenang baru saya jalan lagi akhirnya waktu itu saya 2 kali keliling 300 300
itu 600 ribu dapat uang dari yang punya kue nya 120 itu untung nya sehari 400 ribu
jadi lumayan lah ya karna saya sebelum nya belum pernah dapat pekerjaan seperti
maka nya dari situ saya jadi ketagihan jualan sampai saat ini saya masih bisa
berbisnis dengan lancar ya waktu itu disini makin(suara terputus-putus ) banyak
saingan eee waktu itu saya punya anak yang masih kecil dan lagi hamil lagi jadi
saya kan berhenti orang-orang yang tau saya berjualan disana ya jadi nya dia ambil
pelanggan-pelanggan saya gitu saya kan hamil selama 9 bulan jadi kan gak pernah
kesana lagi jadi nya akhirnya habis modal saya yak an mau gak mau saya stop kan
disini kan lagi panen duren ahhh gimana kalau duren ini saya bawa ke Denpasar
gitu waktu itu saya punya ee sepada motor itu pun dari saya kridit maka nya saya
bawa angkringan disana itu ya berapan pun duren nya biarpun sedikit saya bawa
kepasar biar hanya 50 butir tetap saya jualkan eee apa (suara terputus ) hari minggu
kan banyak yang beli itu kan ibu yang sosialita itu kan mereka pada olah raga kan
saya beli di kampong harga duren 15 ribu disana saya jual 35 ribu ya walaupun
disana ada yang nawar kan ada yang minta harga 25 ribu ya saya kasih ya gitu
pokoknya dari situ saya bisa dapat 400 ribu bersih jadi nya saya bisa beli segala
macam lah yah isi rumah mulai dari kursi meja dan kreditan motor saya rutin dan
juga ee bisa menyekolahkan anak-anak saya dan segala macam akhirnya mertua
saya gak berani ngomong apa lagi tetangga-tetangga juga gak ada yang nyinyirin
lagi jadi nya saya bisa menyaingi mereka misalnya mereka punya perabotan yang
berlapis kayak perunggu-perunggu gitu akhirnya saya gak beli sendiri gitu saya
ambil ee di tempat kerajinan nya langsung saya malah yang jual nya disini malah
saya jualan yang disini saya jualan sama anak-anak saya (suara terputus dan kurang
jelas) akhirnya tanpa terima uang sangga gitu ada aja dapet pesanan jadi mau gak
mau ya saya (suara kurang jelas)
P : iya.. nah untuk
I : nah jadi apa kita (suara terputus-putus) sebentar dulu yah ini main-main nah
saya kan prabotan-prabotan ini kan karna kalau seperti ini kan ini produk yang
lumayan mahal harus nya gitu yaa jadi nya mereka gak pernah nyinggung lagi
maka nya saya bersyukur sekali Tuhan itu selalu bersama saya eee sebarapa kuat
nya saya mungkin mertua saya seperti itu ngomongnya (suara terputus-putus dan
intonasi kurang jelas) besar nya ke ikhlasan yang kamu rasakan maka nya saya
percaya jadi setiap sakit yang saya rasain akhirnya terbalas dengan kebaikan
yang lebih gitu karna ini bukan nya materi aja yang datang trus saya langsung
sukses sendiri yang mengalami gitu akhirnya saya lalui sapai bisa kuat.
I : eeem nah untuk tetangga sendiri tetangga nah eee keluarga kerabat-kerabat
disekitar ibu nah apakah mereka tau dengan penyakit ibu yang sekarang dan juga
bagaimana respon nya mereka? Nah terus untuk harapan ibu untuk kedepan nya
apa yang ibu panjatkan kepada Tuhan tentang penyakit ibu itu apa sih gitu
P : yaaa saya panjatkan kalau kalau tetangga saya sih mereka itu sudah tau tapi ya
karna mereka tuh meresa ya sedikit heran karna kekuatan saya wajar dan tanpa
keluhan dengan semangat saya masih bisa bekerja kemana-mana masih dengan
kondisi sakit saya yang seperti ini saya masih bisa jualan ke pasar nyetir sendiri
biar pun mobil saya hanya rental yah agar saya bisa bawa barang yang lebih
banyak ya ee akhirnya mereka gak berani ngomong apa-apa lagi ya mereka
hanya bisa ngomong kayak gini yah kamu kok kuat sekali yah kalau aku
mungkin gak bisa ngomong apa lagi jangan kan sakit kanker sakit kepala
sedikit aja saya sudah mengeluh luar biasa ada masalah sedikit dah nangis-
nangis ya jadi nya mereka itu merasa diri nya begitu ya jadi nya biasa-biasa aja
jadi gak ada (suara terputus) waktu pertama kali mereka merasa simpati karna
mereka mengira kalau (suara terputus-putus )kanker identik dengan kematian
kanker kan identik dengan kematian jadi mereka itu berpikiran ibu nanda itu
loh dia kan punya penyakit anak saya kan ananda nama nya jadi saya dipanggil
bu nanda jadi bu nanda itu loh punya penyakit loh pasti lah ya umurnya pendek
anak-anak nya masih perlu biaya masih kecil begitu pikiran mereka seperti itu
tapi berangsur-angsur karna mereka melihat seperti biasa aja bekerja seperti
biasa yaa jadi nya gak berpikir begitu lagi apalagi kalau udah kemarin-kemarin
ee apa sudah 3 bulanan ya saya di rumah gak ada kerja karna gak bisa kemana-
mana karna apa nama nya karna gak boleh keluar rumah jadi mau gak mau saya
merajut kembali lagi merajut di rumah gitu kalau udah capek karna duduk terus
ee saya suka di kerokin sama anak-anak jadi tetangga tu ya oohh ibu nanda itu
kok kayak gak ada masalah ya kayak gak sakit ya ngapain (suara terputus-
putus) ya mereka gak yakin sama kita mereka tu nganggap dia gak mungkin
kuat loh kadang ada yang berpikir ahh mana mungkin saya orang nya kayak
gitu bekerja kayak biasa suka kayak gak pernah dia sakit ee dia nyanyi kayak
nya dia bohong dia sakit gitu sampai mereka berpikir yang seperti itu ya biarin
aja saya gak mau cari pembenaran ya biarkan aja berlalu udah sakit udah udah
apa udah kemo udah tiap hari lah kerumah sakit gitu pikiran mereka seperti itu
jadi setiap saya sembayang …setiap sembayang saya mohon apa ya yang
pertama saya mohon karna engkau lah yang maha pencipta (suar terputus dan
kurang jelas) pokoknya semua yang saya alami semua nya atas kehendak
engkau jadi apa pun yang engkau berikan hamba serahkan sepenuh nya kepada
engkau jadi hamba gak mau mengeluh apa-apa lagi semua atas kehendak mu
hamba hanya memohon keselamatan selama hamba bekerja agar hamba
dijauhkan dari hal-hal yang buruk dijauhkan dari hal yang tidak hamba
inginkan agar hamba beserta keluarga hamba bisa menjadi orang yang
bertakwa (bip)kepada mu bertakwa ke-pada mu serta selalu dalam lindungan
mu jadi orang-orang itu walau pun bukan keluarga dekat saya orang-orang
yang bertakwa kepada Tuhan entah yang didunia mana pun yang penting
bertakwa kepada Mu selalu dalam lindungan mu jadi jadi doa saya itu
menyentuh banyak orang sebenarnya kalau mereka itu bertakwa dan kalau
mereka itu menganggap saya itu keluarga nya jadi siapa yang menganggap saya
memohon agar keluarga hamba agar orang-orang yang bertakwa kepada mu
selalu dalam lindungan mu jadi orang yang melewan keluarga nya juga juga
merasakan dan hamba juga memohon saya tidak pernah memohon kesembuhan
sama sekali tidak pernah memohon kesembuhan saya juga tidak pernah
memohon kekayaan jadi yang saya mohon keselamatan dalam bekerja tunjukan
jalan mu agar hamba bisa mencari nafkah yang halal yang halal yang selalu
dalam ridho Mu yang yang gak neko neko ya pokoknya hal-hal yang hamba
tidak inginkan semoga dijauhkan dan yang satu agar hamba bisa
membahagiakan orang tua dan membanggakan orang tua dan hamba bisa
memakai visi ini untuk memantu sesama yang tidak mampu karna
bagaimanapun saya pengalaman saya sudah luar biasa banget saya pernah
miskin saya pernah jadi saya waktu itu dari keluarga ayah saya dia bekerja di
sanur dan saya sekolah dari kecil di Denpasar sekolah di Denpasar karna waktu
itu ayah saya kayak punya kawan lah seperti itu jadi ketemu teman-teman yang
suka judi akhirnya dia jalan dan semua yang dipunya dia jual rumah kami di
Denpasar dijual akhirnya saya gak (suara terputus ) saya sampai kelas 6 sd aja
di Denpasar malah smp nya saya dikampung jadi nya malah dikampung karna
keterbatasan hanya punya rumah sama kebun lada ee ayah saya juga kena
pergaulan ee dikampung suka minum gak bertanggung jawab sama ibu saya
jadi sebenarnya ibu saya dulu ernah berpesan karna saya 4 bersaudara saya
perempuan pertama adek adek saya yang 3 nya semua laki-laki jadi mau gak
mau ibu saya tuh sering curhat sama saya curhat sama saya jadi ee suka duka
ibu saya alami dia sempat ngomong nanti kalau kamu punya suami ibu mohon
sekali jangan sampai mencari yang seperti bapak mu itu loh yang suka judi
suka mabuk iya ku bilang gitu akhirnya karna memang kehendak yang diatas
itu gak gak bisa lari seperti itu akhirnya saya oh seperti ini loh ternya kehidupan
saya saya diberi kekuatan dari kecil saya punya ibu yang kuat terus dengan
curahan hati nya sama saya seperti ini loh kehidupan bapak juga sering mabuk
karna saya ngomong seperti ini supaya tidak syok jadi bukan itu Tuhan sudah
merencanakan ini kehidupan kau nanti punya suami seperti ini kamu sudah
ditentukan jodoh kamu seperti ini jadi kalau kamu jadi anak yang kuat dari
awal kau sudah mendapat cobaan yang berat nanti kamu punya suami seperti
ini kamu jauh lebih kuat jadi nya jadi saya percaya semua kehidupan ini
semuanya sudah diatur gitu sudah diatur sedemikian rupa jadi itu lah yang
menyebabkan saya kuat eee dari kecil kan eee saya sudah mendapat tuntunan-
tuntunan yang luar biasa tetangga saya juga ada yang di pukulin sama suami
nya sampai bardarah sampai lapor kepolisi ada juga yang yah pokoknya bnayak
hal yang saya liat langsung gitu jadi saya jauh lebih kuat oh pengalaman-
pengalaman seperti itu bagi saya seperti itu ini saya punya Cuma itu doing
suami saya gak pernah mukulin saya gak pernah menyakiti saya saya sudah
bersyukur banget (suara terputus)sudah bentuk karna jauh di kehidupan orang
lain itu mungkin jauh lebih susah daripada saya masa saya diberi ujian seperti
ini aja saya malu maka nya ee jauh lebih kuat gitu
P : ee iya
I : iya kenapa?
P : terima kasih ya bu ibu sudah mau cerita saya dari awal sapai ibu punya
usaha sendiri dari nol memang sampai sekarang gitu dari umur 14 tahun
mengidap penyakit itu sampai sekarang tuh masih tetap eee biasa aja ee tetap
kuat banget gitu trus juga gak perduli juga apa kata orang apa kata tetangga
segala macam mertua dan yang lainya gitu jadi saya banyak belajar juga dari
ibu gitu nah eee
I : ini juga banyak yang gak seperti apa yah seperti diluar nalar juga yah diluar
nalar apa yah biasanya saya termimpi-mimpi apa pun yang terjadinya besok saya
diberikan mimpi jadi hal-hal itu saya sudah siap gitu loh misalnya besok akan
rebut besar masalah nya seperti ini udah didalam mimpi nya tadi malam itu udah
udah dikasih kalau besok saya rebut jadi nya saya sudah mempersiapkan diri jadi
nya yah besok nya ternyata yah misalnya lagi saya mimpi anak saya luka
walaupun mimpi itu agak meleset dalam mimpi saya luka nya ditangan
kenyataan nya luka nya dikepala jadi nya saya ya dapat menyiapkan diri lah apa
yang akan (suara terputus-putus)saya hadapi gitu itu udah saya alami dari umur
6 tahun udah dari 6 tahun saya mimpi mimpi yang begitu tapi kan saya masih
kecil belum ngerti mengartikan sebuah mimpi ee itu saya dicari orang yang
berpakaian putih seperti kakek-kakek di elus elus sama dia kamu yang sabar yah
yang sabar selalu aja mendatangin saya tapi kadang ada nenek-nenek kakek-
kakek entah itu saya kenal saya pernah dikasih tau sama orang pintar kata nya
itu leluhur saya leluhur saya yang menjaga saya dari dulu ya semua nya kan atas
kehendak yang diatas biarpun ada leluhur itu semua kan atas kehendak beliau
tidak ada yang pokoknya semuan nya atas kehendak beliau ee trus mimpi mimpi
itu pernah ee (suara terputus bip) mimpi anak saya dibunuh orang pernah saya
sampai terbangun kok sampai digorok gitu jadi saya gak gak gak apa ee jangan
sampai anak saya keluar jangan ya nanti main nya jangan duluar mama takut ada
apa apa ya mereka mungkin gak gak anu akhirnya apa yang terjadi bukan anak
saya malah suami saya yang kecelakaan waktu itu tapi bukan karna digorok tapi
karna mabok karna mabok mabuk (tertawa)
P: iya
I : jadi bukan anak saya tapi itu kehendak Tuhan ya itu aja pokoknya diluar nalar
sakit saya ini juga waktu sebelum diponis saya juga bermimpi berperang sama
orang tapi saya juga gak kenal itu orang ya kalau disini bisa di bilang ya seperti
ilmu hitam lah begitu waktu itu saya sampai bersila memohon di dalam mimpi
kepada Tuhan di hidup saya ini (suara terputus dan tidak jelas pengucapan kata)
ya akhirnya memang ditusuk ditusuk pakai keris keluar darah dari dada saya
perut saya semua nya keluar darah ya besok pagi yah itu lah saya sakit ini gak
menyebabkan kematian ya sampai saat ini alhamdulilah 14 tahun saya bertahan
saya masih sehat segar ya walau pun hanya ya saya termasuk parah ya kadang
ada keluhan sakit di punggung ya wajar gak bisa normal normal seperti yang lain
nya
P :iya iya
I : gitu
P :iya makasih banyak ya bu haha
I : ya saya saya jadi curhat gitu
P : iya ibu gak papa bu jadi kan jadi jadi lebih lega kan kalau cerita banyak
gitu kana da teman cerita juga jadi nanti kalau misalkan
I : jadi
P : eemmmmm
I : jadi inti nya yah saya saya apa nama nya tuh sedikit mau memberi ee apa
memberi wajangan sedikit sama orang-orang yang senasip dengan saya yang
mempunyai penyakit seperti saya intinya harus bersabar ikhtiar lebih
mendekatkan diri pada beliau karna semua yang terjadi yang tentukan hidup kita
semua atas kehendak beliau dan jangan stress itu aja jangan setres yah pokoknya
memaksakan diri jangan stress itu aja yah
P : iya
I : iya
P : makasih ya bu nanti kalau misalkan ada da atau apa nama nya ada yang
pengen saya tanyakan lagi ada yang pengen saya tau lebih banyak lagi nanti
saya bisa menghubungi ibu lagi kalau ibu bersedia
I : iya makasih ya saya gak ini foto nya haha
P: iya makasih ya bu… ya
I : ya karna kuota nya adik.. ya karna kuota nya adik maka nya saja bisa padahal
sudah habis banget ini
P :iya gak papa ibu saya kan mau dengar cerita ibu penasaran soal nya
panjang banget di facebook itu jadi penasaran aja hahaha iya maksih
banyak ya bu saya tutup telpon nya gak papa ya bu
i: iya makasih ya sayang
TRANSKIP WAWANCARA
PERTEMUAN I

Waktu Pelaksanaan
Hari : Kamis , 18 Juni 2020
Jam : 16.51
Durasi : 30.00 menit
Identitas Partisipan 1
Nama (Inisial) : Ny. S
Usia : 45 tahun
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : ibu rumah tangga

P : nah ee ibu ee nuzul mau Tanya nih…. Kapan sih ibu ee tau diawal kenapa
ibu bisa sampai kena kanker servik tau nya dari kapan dan saat apa?
I : kenapa kena nya gak tau ya.. jadi awalnya begini saya hamil hamil…dan waktu
itu kondisi saya benar-benar ini ngedrop ini hamil saya kira bawaan bayi… kan
kemudian saya melahirkan belum waktunya prematur jadi eee serviks tadi sudah
tumbuh sudah ada di mulut rahim saya saya gak tau nah kemudian ternyata rahim
saya tadi tu tidak kuat menahan eee bayi jadi sebelum waktunya lahir eee apa
nama nya melahirkan umur masuk 7 bulan bayi saya lahir prematur 1kg 2ons
trus saya langsung eee koma ber apa nama nya masuk icu dalam keadaan gak
sadar itu dalam waktu 22 hari kemudian saya pemulihan pemulihan itu ee mulai
lagi belajar berjalan nah sampai di rumah itu ee 3 bulan bulan 5 saya melahirkan
3 bulan saya selama dirumah 6 7 8 9 saya mencium aroma gak sedap keluar dari
kemaluan saya itu warna putih berbau putih dan berbau saya bingung ini apa gitu
saya kira hanya habis melahirkan gitu aja ternyata bukan ee saya ada ke
puskesmas bidan puskesmas eee dibuka itu apa nama nya itu di cek gitu lah
P : iya..
I : dia sudah memastikan itu serviks dari situ saya dirujuk ke rumah sakit besar ipa-
ipa dari situ juga dokter sudah menyimpulkan itu serviks langsung saya di rujuk
ke kanujoso kanujoso juga diambil biopsi dari situ dia biopsi langsung dikirim
ke AWS dinyatakan serviks stadium satu..B eehh 2A gitu dan dokter menyaran
kan untuk di operasi
P : eeemmm
I : operasi bulan Sembilan dilanjutkan radiasi bulan satu sampai bulan tiga saat
saya dinyatakan serviks benar-benar saya itu luar biasa jatuh .. syok luar biasa
dukungan suami dan keluarga dan saya berpasrah Allah mudah-mudahan
diberikan jalan saya.. makan-makanan yang kata orang ini obat kanker ini obat
kanker gitu kan saya konsumsi yah kemudian tetap oabt dokter berjalan
yah…operasi diangkat bulan Sembilan eeh bulan Sembilan diangkat bulan
Sembilan dinyatakan bulan sebelas diangkat operasi (suara handpone)
P : pada ee pada saat itu apa sih yang ibu pikirkan eee di keadaan yang pada
saat itu apa yang ibu pikirkan ?
I : saya gak bisa bicara apa-apa Cuma bisa menangis setiap ditanya menangis setiap
ditanya saya menangis pada ee pada suatu titik saya bertemu seseorang saya lupa
nama nya mbak rini nama nya ee dia stadium 4 dia tetap semangat dari situ saya
melihat dia semangat dari situ saya bisa berkata semangat bisa.. dari situ saya
belajar bisa tapi saya harus mau menganukan apa nama nya diri saya saya bisa
saya mampu dan suami saya juga terus mendukung saya jadi nya saya bisa
menjalaninya ee alhamdulilah saya bisa menjalanin nya sampai sepanjang ini
dan efek radiasi pun sampai sekarang masih saya rasakan kayak kulit ee
menghitam tulang-tulang sakit gitu efek dari radiasi
P : nah pada saat ee ibu merasakan eh ibu ditanya ditanya terus menerus sama
orang ibu pasti kan ee ada perasaan sedih yang ibu bilang tadi perasaan
sedih yang memang itu tuh gak bisa orang tau Cuma ibu yang bisa
merasakan sesedih apa gitu kan ? apa sih yang ibu bilang sama Tuhan pada
saat ee kejadian itu?
I : saya… saya gak gak ..gak pernah menyalahkan pemberian Allah ini yah..saya
selalu bersyukur dan saya selalu istifar pertama saya mau minta maaf ke kedua
orang tua saya mungkin ini kesalahan dari kesalahan saya lalu sekarang mungkin
berakibat seperti ini kedua minta maaf kepada kedua orang tua saya kepada
suami saya dan semua keluarga saya pada kumpul dan akhirnya saya berjalan
tidak sendiri walaupun saya sedih pokoknya orang selalu tanya saya menangis
orang tanya saya menangis tapi semua keluarga saya merangkul gitu (suara
orang memanggil) saya gak gak terlalu mengalamin yang terlalu ee apa ya yang
terlalu sedih banget sehingga saya mau bunuh diri tuh gak karna (tut) dukungan
keluarga yang sangat amat sangat luar biasa itu dan saya juga punya anak bayi
setiap saya melihat anak bayi saya saya punya semangat hidup saya anak saya
ada dua eh tiga yang sama yang bayi jadi setiap melihat meraka tuh saya harus
bisa itu yang saya eh tanamkan di di jiwa saya itu (suara anak-anak )
P : eemm nah dititik yang memang itu.. titik terendah lah diibaratkan kalau
ibu merasa kan yang sedih terus juga ibu pernah merasakan ibaratkan itu
hal yang memang penting buat ibu di se sebagai perempuan? Pada saat di
titik terendah itu ee apa sih yang membuat ibu tetap semangat tetap ee
tetap kuat gitu
I : anak-anak anak-anak saya(eemm) dan saya juga pernah bilang dengan suami
saya saya sudah seperti ini ee silahkan kalau mau menikah lagi silahkan tapi
saya tetap anak-anak perjuangan hidup saya anak-anak gitu
P : pada saat eemm
I : yang bayi yang baru saya lahirkan itu terutama bayi yang baru saya lahirkan tadi
itu
P : pada saat itu ibu bilang sama suami ibu seperti itu apa sih yang ee
keyakinan apa sih yang ibu tanam dihati dan juga ee bagaimana cara nya
ibu untuk mentoleransi itu semua gitu apakah ibu cuma pasrah atau bagai
mana
I : gimana mbak kalau menurut akal manusia ee apa nama nya secara manusia gini
saya memang dikatakan ini bodoh yah gitu kan saya selalu lari ke Allah hanya
itu jadi setiap kata yang saya kasih ke suami saya ikhlas sama Allah itu tekanan
yang ada dalam hati saya ikhlas semua Allah kasih ujian ke saya seperti ini pasti
ada baiknya pasti ada sesuatu dibalik itu semua saya selalu berpasrah tahajud
sujud malam itu yang juga membuat saya kuat ya kalau menurut ee psikolog
mungkin gak gak nyambung mungkin harus berbicara dengan orang begitu saya
sempat menutup diri gak gak terlalu banyak orang gak terlalu sebab kondisi saya
kondisi saya memang seperti itu semenjak saya keluar dari icu kondisi saya
memang gak bisa keluar rumah karna saya pun jalan harus ditatih masih yaa
harus belajar jalan mungkin memang eee saya gak terlalu berkomunikasi dengan
orang banyak tapi semenjak saya diponis kanker itu saya sempat bertemu dengan
teman-teman sejawat saya ee guru-guru PPA dan juga disitu saya bicara dengan
teman saya Allah masih sayang sama saya dan saya masih lagi diberi ujian
dengan penyakit ini dan teman-teman pun eem sempat syok mereka mendengar
nya gitu tapi saya harus kuat saya tenangkan diri saya saya harus kuat walaupun
mereka merasa eeh ingin menangis sebenarnya saya harus kuat saya gak boleh
menangis saya gitu (eem) saya tanamkan dihati saya
P : ee untuk ee untuk ibu menemukan kenyamanan didalam hati kekuatan
yang memang itu ee dari hati ibu dari memang itu kan pegangan iman yang
ibu punya kan ? nah gimana cara nya menemukan kenyamanan di siri ibu
sendiri
I : eem gimana yah
P : kenyamanan yang memang
I : eem saya.. eehh ini waktu saya ee pokonya ee diponis begitu saya diponis dokter
saya sholat malam mohon ampun sama Allah setelah ee apa taubat tobat taubat
taubat itu benar-benar saya minta mohon sama Allah nah dari situ Allah
memberikan kelegaan dihati saya begitu jadi benar-benar yang saya jalanin tuh
ee religi nya banyak dari pada anu nya mbak dari pada nama nya duniawi nya
itu mbak sama pengobatan sana sini gak saya lebih berpasrah lebih ya itu sudah
Allah maha kuasa itu sudah pegangan saya pokonya hati ini ya benar-benar yakin
semua ini jalan dari Allah dan semua ini dari Allah dan saya bicara dengan suai
saya untuk menikah lagi itu semua saya kembalikan ke Allah kalau ini memang
jalan nya dia harus menikah lagi silahkan
P : eeh terus saya ingin ee Tanya bu apa sih tujuan hidup ibu sekarang dengan
keadaan yang sekarang ? apa makna hidup buat ibu gitu dengan kondisi
yang memang itu sulit buat ibu
I : soalnya saya gak boleh terlalu lelah gak boleh terlalu stress jadi ini si kecil pun
ini saya gak gak saya urus sendiri diurus sama keluarga saya sama kakak saya
yang pertama ee karna dokter dulu pernah bilang yah kanker serviks kalau belum
di operasi untuk menjalanin 5 tahun ke depan itu dia sangat amat sulit Cuma lima
50% lah tapi sudah di operasi itu untuk 5tahun kedepan itu 90% lah begitu dari
yang terponis gitu jadi saya saya berpikir disisa hidup saya kita gak tau
meninggalnya kapan Cuma itu pandangan aja di sisa hidup saya ini saya ingin
apa ya nama nya ini saya tidak ingin membuat orang yang disamping sekitar
saya ini nanpak terluka tapi saya ingin orang disekitar saya bahagia jadi saya
benar-benar memanfaatkan sisa hidup saya kita gak tau yah ee apa karna saya
dikasih ujian seperti ini saya ingat kematian disaat saya ingin berbuat sesuatu
istilahnya eeeeh marah tidak sesuai dengan saya saya marah gitu saya bisa
mengendalikan diri gitu yaa membuat orang sekitar bahagia aja jangan bersedih
gitu itu yang pertama sih cuman kalau saya
P : eem pada saat apa sih ee ee apa tuh nama nya pada saat apa sih kalau ibu
misalnya sedih itu saat apa entah pada saat ibu lagi sendiri atau lagi
ngapain biasa nya?
I : rasa nya itu pada saat saya capek lelah stress itu mulai berasa pada saat capek
badan capek stress nama nya orang yah entah gak sesuai dengan keadaan di
rumah sama suami slek sama suami entah sama anak-anak yang bikin stress itu
benar-benar kondisi saya benar-benar lemah benar-benar lemah dan saat itu saya
hanya tidur setelah tidur sholat untuk merilexkan pikiran kembali itu
P : eee berarti pada sat kondisi seperti itu ibu merasa lebih ee pada saat kondisi
lagi capek sendiri nah disitu ibu merasakan sedih ya
I : eem
P : nah untuk untukkk kondisi itu sendiri pada saat sendiri gitu pada saat
cepek itu apa sih yang ibu pikirkan
I : saya dilarang sendiri mbak soal nya kalau berusaha ada teman saya tidak tidak
ini ya tidak mau dihantui sama penyakit saya saya gak mau di saya anggap saya
gak sakit tapi kalau pas kondisi saya capek nah mulai sakit sakit saya baru terasa
awal-awal kemaren setelah saya selesai radiasi per tiga bulan sekali saya harus
masuk IGD itu karna kondisi badan saya yang saya belum bisa ee apa pikiran
saya saya capek saya stress masuk IGD capek stress jadi sekarang saya gak
terlalu mau berpikir yang berat gitu saya gal lagi mau ada konflik sama suami
udah gak usah terlalu dipikirin besok ada jalan keluarnya begitu kalau liat
keadaan anak-anak mungkin nakal yah kelakuan anak-anak cukup saya lakuin
dengan saya ajak duduk bareng saya ngobrol kalau dulu saya gak bisa kontrol
emosi saya selalu marah marah akhirnya saya sendiri yang kalah saya stress
akhirnya masuk IGD begitu jadi saya pola pikir saya terus saya ubah gitu karna
emosi itu mempengaruhi kayak kita punya penyakit seperti ini emosi itu benar-
benar mempengaruhi emosi kita
P :eeeee setelah ibu ee mengalami banyak masalah sekarang kan ee pasti
memang setiap manusia kan pasti ada masalah nah apa lagi ditambah
dengan penyakit yang sekarang nah bagaimana pernah gak sih ibu merasa
dengan penyakit yang ada ini dengan kondisi ee Tuhan itu gak adil pernah
gak sih ee ada rasa marah gitu pada Tuhan ? merasa Tuhan itu gak adil
gitu
I :enggak mbak sejak petama saya diponis itu saya gak pernah mengatakan Tuhan
itu gak adil saya saya selalu gak pernah sih saya seperti itu sedikitpun saya gak
berani gitu karna memang ini diberikan Allah adalah yang terbaik buat saya gak
pernah berpikir Allah ini gak adil kenapa aku seperti ini Allah sangat baik pada
saya saya dulu seperti itu pada zaman zaman seperti itu sekarang saya seperti ini
ujian kecil dibandingkan dengan orang-orang yang lebih teman-teman saya yang
stadium nya lebih tinggi stadium 3 stadium 4 saya hanya stadium 1 semua
dikasih kemudahan operasi berjalan lancer opoerasi gak nunggu lama itu Allah
semua dah kasih jalan itu maka nya begitu saya diponis saya berserah diri sama
Allah saya sujud Allah kasih jalan semua kemudahan dan dari segi biaya dari
segi ee apa ee keluarga dukungan saya bertemu dengan ee pejuang-pejuang
kanker dan kemudian menjadi keluarga disana benar benar saya bersyukur
banget pada ada nya saya terkena ini saya terkena ee serviks ini kanker tanpa ada
ini saya gak gak bisa ee berpikir bahwa apa nama nya berpikir sehat dulu saya
kan sering emosi begitu..
P : ee untuk mengelola emosi ibu sendiri yang awal nya dulu nya belum bisa
menerima penyakit yang di derita sekarang nah sekarang tuh sudah mulai
bisa menerima bisa bisa ee bersyukur dengan apa yang sudah diberikan
Tuhan memang walaupun pada saat awal ibu itu tu tetap bersyukur tetapi
pasti ada rasa marah rasa sedih ini betul-betul mendalam begitu nah
bagaimana sih cara ibu mengelola nya begitu
I : eem ya kalau sekarang sedih maka baca al quran kalau sudah lega saya berpikir
positif pikiran nya positif tingking aja mbak kalau saya sudah begini saya gak
perlu banyak berpikir yang negatif negatif terus positif tingking aja trus untuk
menganukan kondisi tubuh saya juga kalau saya terus-terusan berpikir nagatif
terus-terusan berpikiran yang gak jelas tubuh saya sendiri juga yang ngedrop ya
alhamdulilah setelah suami masih tetap bersama saya anak-anak ya walaupun
saya gak bisa merawat ee si bayi ini pada anak-anak saya bisa mendapinginya
Cuma ya kalau untuk masalah berhubungan kalo orang sudah terkena serviks
memang tidak senormal yang masih dulu tapi ya alhamdulilah dengan mungkin
cara lain ya masih mesra
P : bagaimana bu dukungan ee sosial yang memang dukungan keluarga
dukungan teman ee yang disekitar ibu ?
I : alhamdulilah teman-teman begitu saya dia mendengar saya terkena ini eea ca
serviks ini selesai operasi teman-teman banyak berdatangan kasih support saling
dukung gitu ya support ya saya tau dia memberi ee anu apa infirmasi kepada
mereka seperti apa perempuan saya jadi bisa berbagi ilmu sama mereka ini loh
penyakit perempuan dan kalian harus pap smir ya setahun sekali gitu ya kita gak
terasa apa apa tau tau stadium nya sudah stadium 3 gejala yang kita rasakan gak
ada awal nya kan orang-orang tertentu aja yang stadium pertama udah terkena
gejala orang yang fisik nya lemah kalau fisik nya yang kuat tau tau sudah stadium
3 baru dia rasakan gitu jadi saya kasih informasi ke mereka bagai mana harus
menjaga benar-benar perempuan suami istri harus benar-benar menjaga
kebersihan dari pakai pembalut ya semua banyak yah informasi yang saya kasih
ke teman-teman jadi teman-teman senang juga menerima nya oohh iya setahun
sekali kadang-kadang teman–teman rasa malu mau pap smier jangan malu ee
anu saya kasih kekuatan jangan malu hanya seperti ini dengan cara ini kita tau
gitu ca serviks ini tidak mengenal usia ada yang sudah nenek nenek sudah tidak
punya suami tapi dia terkena juga ada yang sudah menjanda berapa puluh tahun
kena juga ada yang baru menikah sudah kena juga ya saya sih cerita begitu
dengan mereka
P : eem berarti ibu juga punya semangat yang memang salut saya bu(tertawa
ringan ) hehehee (suara tarik nafas dalam )
I : semangat utama itu dulu(peneliti :iya) dari pasangan kita dan diri kita(peneliti :
iya ) pasrahkan ke Allah teman-teman saya yang pasangan nya tidak tidak terlalu
dan kadang-kadang ada juga teman saya yang menyalahkan suami nya maaf yah
mungkin suami nya pernah eeh kesana kemari begitu melakukan apa gitu
akhrnya istri nya yang kena dia- menyalahkan suami nya ada juga yang teman-
teman eeh suami nya yang suami nya kadang suami nya yang gak jelas juga ya
itu lah yang memperburuk keadaan ee keadaan mereka gitu jadi pasangan kita
lah yang utama soal nya orang pee orang penderita seperti ini yang uatama
pendamping nya mbak pendamping nya kuat yaa yang sakit ini bisa berpegangan
dengan pendamping nya kalau pendamping nya gak kuat ikutan mewek ikutan
lemah ya sedikit banyak ya berpengaruh kalau pendamping yang selalu
mendukung kemanapun selalu berpikir baik ya insya Allah yang sudah sudah
saya lewati ya mbak yah (peneliti : iyaa) dan teman-teman yang disini yang
sudah operasi yah pendamping nya sama mereka selalu dampingin nah untuk itu
lah saya cerita tadi tu dengan ibu sukanti tadi tu dia sudah menjanda beberapa
puluh tahun terkena serviks dia sendiri maka nya saya kadang kadang datang ke
tempat dia berdagang saya beri dia semangat ya saya beri support dia gitu tapi
dia tetap terus tee tapi yah bagus sih sebenarnya dia aku gak mau memikirkan
penyakit saya dia bilang gitu tapi kalau saya ajak ngobrol ya dia gak gak pernah
mau itu yang saya takutkan sebenarnya aku gak perlu kontrol dia bilang seperti
itu sih saat ini yang dia rasakan terakhir saya dengar informasi dari dia tuh dia
sudah dua kali buang kotoran darah dari anus nya tu kotoran nya sudah ada darah
itu saya sebenarnay hawatir banget tapi ya giaman ya dia ini dia juga gak gak
mau jadi ya udah dinikmati aja hidup nya kata nya segitu aja
P :nah (hehe)
I: apalagi nih mbak (hahaha)
P: ibu nya sehat sekali
I : hahaa emm saya agak anuh yah tapi memang saya semua nya lari nya ke Allah
sih mbak jadi memang kalau dipikir secara ee pikiran gak gak gak teman-teman
juga gitu kok ih ibu benar benar kuat dia bilang ebab dari awal titik saya
melahirkan saya benar benar sudah sudah eeehh pokoknya ya sudah luar biasa
jadi ya teman-teman ya salut dengan perjuangan saya yang luar biasa jadi bulan
5 say operasi bulan 11 lagi operasi dalam kaedaan payah gitu
P : apa sih yang berubah dari sebelum ibu eee terkena penyakit ini sampai
sekarang ee terkena kanker serviks ini ada yang berubah gak apa sih
perbedaan nya
I : banyak mbak (peneliti : eem) saya kan sekarang jadi jadi apa nyonya nyonya
gak boleh kerja (tertawa) jadi gak boleh capek segala urusan rumah tangga
seperti mencuci sekarang masuk loundri memasak ya sekedar nya mengurus bayi
yang bisa saya lakukan ya saya lakukan karna saya gak bisa terlalu capek kan
(peneliti eem) pikiran suami yang dulu sering emosi sebelum terkena ini
sekarang suami lebih sayang (responden tertawa ) alhamdulilah mbak benar
benar luar biasa jadi diruah benar benar seperti bunga ini lah (tertawa) kerja apa
yang ringan ringat saya lakukan (peneliti: iya) itu aktivitas nya ya menyapu cuci
piring masak ala kadar nya gak terlalu gak seperti dulu semua kerjaan saya
lakukan tapi kadang kadang badan ini memang mau ih saya harus nyuci sendiri
harus ini semua kerjaan rumah sendiri tapi begitu saya kerjakan sendiri langsung
lemas badan capek banget mata cekung itu dah dah saya gak berani ngapa-
ngapain langsung tidur itu mbak kalau sudah begitu gak berani tuh kalau badan
sudah seperti itu sudah kelelahan gitu kau (peneliti : eem )harus istirahat gitu
(resonden tertawa )
P : ee ibu saya mau Tanya ee untuk kan saya mohon maaf kalau misalkan agak
ee apa nama nya lebih dalam lagi nah dari kemoterapi yang berkali-kali ibu
ibu ada pernah mengalami kemoterapi ?
I : belum mbak habis di operasi trus di radiasi (peneliti : oh radiasi) trus stadium
saya kan yang masih ini lah masih aman (peneliti: nah ada nya eem) radiasi
(peneliti : nah) radiasi penyempitan (responden tertawa) jadi kalau berhubungan
seks ya luar biasa (peneliti: nah.ee) suami sempat mengelug begitu (peneliti :
eem)
P : nah bagaimana sih perasaan nya eemm(responden berbicara tetapi kurang
jelas) bagaimana sih perasaan ibu pada saat ee pertama kali dan ya ee
sudah melakukan operasi sudah dilakukan operasi pengangkatan
(responden : rahim) ee iya rahim nya nah apa yang ibu rasakan apakah ada
merasa sedih ee trus juga apa sih yang ibu bilang sama Tuhan atau ibu
pasrah aja atau bagaimana ?
I : ee sih sih sedih yah karna saya gak bisa punya anak lagi tapi ini yang terbaik itu
sih dan sedihnya sih bukan kesitu sedih nya saya gak bisa melayani pasanagn ya
dengan baik lah seperti itu pertama sakit yah sakit luar biasa suami gak bisa
nikmati yah ada nya juga sakit dah pres pres aja kan yang kedua kok ya darah
yang ketiga ya badan gak bisa terlalu katakana lah istilahnya hot seperti itu ya
sebisa nya aja ya alhamdulilah ya suami saya ee menerima apa ada nya seperti
itu saya sudah bilang juga saat setelah radiasi ini silahkan.. jika ingin menikah
lagi tapi kalau menikah lagi ya saya sudah tau resiko nya seperti ini seperti ini
punya keluarga baru dan keluarga ya begitu lah saya telah mempersilahkan
suami saya untuk eem jika ini seorang wanita ini pemikiran saya yah jika seorang
wanita sudah seperti ini katakan lah tidak mampu melayani suami nya maka
diperbolehkan lah suami nya untuk menikah lagi ikhlas gak ikhlas lah mbak he
P : nah apa sih harapan ibu untuk masa yang akan datang ee apa yang ibu
pengen dari ibu pribadi sendiri apa yang ibu pengen misalkan ibu sholat
ibu berdoa apa yang ibu panjatkan doanya pada Tuhan u-ntuk yang
akan datang
I ; eee kedepannya sih gak terlalu muluk muluk mbak yang penting saya ingin
membe-ritahukan pad teman-teman teman-teman kalau ee pap smir pokoknya
kalau setiap ketemu teman-teman saya selalu anjurkan pap smir pap smir
setahun sekali saya lari nye kemasalah itu kalau lagi bicara sama teman-teman
saya selalu ini kan ke dia apa nama nya terakhir saya beri nasehat masukan
ke ayok gak usah malu gak usah malu rata rata kan teman teman malu untuk
pap smir itu saya sehat kata nya belum tentu sehat fisik kan dalam nya belum
tau itu aja sih yang sampai sekarang masih koar kan ke teman teman itu yang
teman teman yang sering ketemu teman teman guru PPA teman-teman orang
tua murid itu sih karna hanya dengan pap smir aja bisa terlihat kalau terlihat-
dari awal alham dulilah kalau terlihat sudah stadium tinggi mau apa itu nanti
sudah hitung hari kalau sudah stadium tinggi memang semua kuasa Allah
kuasa Allah semua kita kembalikan ke Allah seperti itu Cuma itu harapan
saya disisa ya mungkin di umur yang kita gak tau ini saya selalu begitu kalau
ketemu teman-teman kalau sudah cerita masalah kanker serviks itu saya
selalu hanya pap smir yang saya anukan ke teman-teman sama saya koar koar
kan ke teman-teman sebab sudah luar biasa kita kalau sudah diponis soalnya
kanker itu peyakit yang sudah sangat amat sangat jadi gak mood kan mbak
tapi kalau saya saya jadikan teman jadi kadang kadang saya bicara dengan
sakit saya itu itu saya habis sholat saya berbicara saya anggap itu teman dalam
hidup saya ya hanya itu dah mbak kalau saya sudah capek berarti ya istirahat
P : nah untuk lingkungan sekitar nih kana da pasti kayak orang orang
disekitar ada yang yau ibu tuh menagalami ka-nker serviks sendiri nah
pernah gak sih bu ada orang sekitar yang memang menganggap itu adalah
dosa yang memang sudah lampau atau gimana gitu dari pihak (responden
: ada sih mbak) masyarakat sekitar
I : eeem teman-teman kita gak tau yah gak tau pikiran dia apa tapi tiba tiba menjauh
dari kita gitu tapi saya gak berusaha dia tau serviks itu apa seperti apa saya gak
dia harus tau ajarkan aja itu sudah hal nya dia saya ogah gak mau ya sudah ada
sih yang begitu saya masuk dipertemuan di sekolah anak saya gitu kan dia
kemarin dulu akrab loh sama saya tapi begitu tau saya kanker serviks kok kayak
menjauh gini gituh kerasa sih memang kerasan dijauhin teman itu kerasa tapi
selalu saya mengolah pikiran saya untuk positif gitu sempai positif saya gak mau
mikirin si A menjauh dari saya si B menjauh dari saya masih banyak teman yang
lain itu sih mbak ada memang gitu
P : eeeeee- mungkin itu dulu aja bu yang mau saya anu tanyakan hahaa
banyak banget (responden: banyak jawaban nya itu )cerita yang memang
saya ee eemmh
I : selalu lari nya ke Allah (peneliti: iya ) banyak yang saya liat kadang teman-teman
yang sudah
FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN

Partisipan 1 Ny.L Partisipan 2 Ny. M

Partisipan 3 Ny.W Partisipan 4 Ny.S

Anda mungkin juga menyukai