Anda di halaman 1dari 96

REDUKSI ANSIETAS PADA PASIEN PRE OPERASI CAESAR DENGAN

MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS

( Studi Kasus di Rumah Sakit Tk IV DKT Kediri )

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :
LUCY EKA DEWI AGUSTIN
NIM 2017.49.036

AKADEMI KEPERWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI


TAHUN 2020
REDUKSI ANSIETAS PADA PASIEN PRE OPERASI CAESAR DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS

( Studi Kasus di RS TK IV DKT Kediri )

KARYA TULIS ILMIAH


Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapatkan Gelar
Ahli Madya Keperawatan Di Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

Disusun Oleh :
LUCY EKA DEWI AGUSTIN
NIM 2017.49.036

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI


TAHUN 2020

i
HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : Lucy Eka Dewi Agustin
NIM : 2017.49.036
Tempat, tanggal lahir : Nganjuk, 01 Agustus 1999
Institusi : Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Reduksi
Ansietas Pada Pasien Pre Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan
Ansietas” memang benar merupakan karya original yang dibuat sendiri oleh
penulis, bukan Karya Tulis Ilmiah dari orang lain baik sebagian maupun
keseluruhan, kecuali kutipan yang sudah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan yang telah saya buat dengan sebenar- benarnya
dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi.

Kediri, 15 Juni 2020


Yang menyatakan

Lucy Eka Dewi Agustin


NIM. 2017.49.036

ii
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH YANG BERJUDUL


REDUKSI ANSIETAS PADA PASIEN PRE OPERASI CAESAR DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS
( Studi Kasus di RS TK IV DKT Kediri )

TELAH DIREVISI
DAN DISETUJUI OLEH PEMBIMBING

Pada Tanggal : 29 Juni 2020

Pembimbing

Dwi Rahayu, S.Kep, Ns, M.Kep


NIDN.0705018302.

Mengetahui,
Ketua Panitia Ujian Akhir
Program
Tahun Akademik 2019/ 2020

Yunarsih, S.Kep, Ns, M.Kes


NIDN.07106067401.

iii
HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH YANG BERJUDUL


REDUKSI ANSIETAS PADA PASIEN PRE OPERASI CAESAR DENGAN
MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS
( Studi Kasus di RS TK IV DKT Kediri )
OLEH
LUCY EKA DEWI AGUSTIN
NIM. 2017.49.036

TELAH DIPERTAHANKAN DIDEPAN TIM PENGUJI TUGAS AKHIR


PADA HARI, TANGGAL
Senin, 15 Juni 2020
Tim Penguji Tanda Tangan

Ketua Fajar Rinawati, S. Kep, Ns, M. Kep, Sp. Kep. J 1. ……….....


NIDN.0723108101

Sekretaris Erna Susilowati, S. Kep, Ners, M. Gz 2…………....


NIDN.0704048001

Anggota Dwi Rahayu, S.Kep, Ns, M.Kep 3……………


NIDN.0705018302

Mengetahui,

Direktur Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Reduksi
Ansietas Pada Pasien Pre Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan
Ansietas” dapat selesai dengan tepat waktu.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai syarat menyelesaikan
pendidikan DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Dharma Husada Kediri.
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1) Bapak Heny Kristanto S.Kp M.Kes selaku direktur Akademi
Keperawatan Dharma Husada Kediri yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan.
2) Kepala Rumah Sakit TK IV DKT Kediri yang telah memberikan ijin
untuk melaksanakan studi kasus.
3) Kepala Ruang Dahlia Rumah Sakit TK IV DKT Kediri yang telah
memberikan ijin untuk melaksanakan studi kasus
4) Ibu Dwi Rahayu, S. Kep, Ns, M. Kep. selaku pembimbing I yang telah
memberikan banyak bantuan, masukkan dan dukungan terkait karya
tulis ilmiah ini.
5) Ibu Yunarsih, S. Kep, Ns, M. Kes. selaku pembimbing II yang telah
memberikan banyak bantuan, masukkan dan dukungan terkait karya
tulis ilmiah ini.
6) Seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan Akademi Keperawatan
Dharma Husada Kediri yang telah membantu dalam menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini.
7) Klien I dan II yang telah membantu dan bersedia menjadi responden
dalam studi kasus yang telah dilaksankan sehingga dapat berjalan
dengan lancar.

v
8) Kedua orang tua yang telah memberikan motivasi dan dukungan baik
secara material, moral maupun spiritual.
9) Teman - teman Akper Dharma Husada Kediri satu angkatan, serta
semua pihak yang sudah membantu penyusunan karya tulis ilmiah ini
baik secara langsung maupuntidak langsung yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Kediri, 15 Juni 2020


Penulis

vi
ABSTRAK

REDUKSI ANSIETAS PADA PASIEN PRE OPERASI CAESAR DENGAN


MASALAH KEPERAWATAN ANSIETAS
( Studi Kasus Keperawatan di RS TK IV DKT Kediri )
Oleh
Lucy Eka Dewi Agustin

Ansietas merupakan perasaan takut yang disebabkan oleh antisipasi terhadap


bahaya, sehingga Ansietas menjadi salah satu hambatan untuk tercapainya suatu
tujuan pengobatan atau tindakan medis. Ansietas dapat muncul karena akan
dilakukan tindakan pembedahan dan kuranganya motivasi dan dukungan
keluarga. Bentuk dari ansietas yang dialami oleh pasien yaitu perasaan takut dan
kekhawatiran yang berlebih. Penatalaksanaan ansietas ada beberapa cara salah
satunya adalah reduksi ansietas. Tujuan peneliti ini adalah untuk mempraktekkan
tindakan reduksi ansietas pada ibu pre operasi Caesar dengan masalah ansietas di
RS TK IV DKT Kediri. Penulisan laporan tugas akhir ini menggunakan metode
studi kasus terhadap 2 klien ibu pre sectio caesar dengan masalah ansietas.
Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik,
observasi, dan evaluasi terhadap ibu pre sectio caesar dengan masalah ansietas.
Hasil penelitian pada kedua pasien ada penurunan tingkat ansietas setelah
dilakukan reduksi ansietas. Kesimpulan dari studi kasus tindakan reduksi ansietas
ini dapat mengurangi tingkat ansietas pada kedua pasien, dan tindakan ini dapat
dilakukan ketika ansietas muncul.

Kata kunci : Sectio Caesarea, Reduksi Ansietas, Ansietas

vii
ABSTRAK
Anxiety Reduction In Pre Caesarean Patients With Nursing Anxiety
Problems ( Nursing Case Study In RS Tk Iv Dkt Kediri )
By
Lucy Eka Dewi Agustin

Axiety is feeling of fear caused by anticipation of danger, so anxiety is one of the


obstacles to achieving a treatment goal or medical treatment. Anxiety can arise
because surgery will be done and the lack of motivation and family support. The
form of anxiety experienced by patients is the feeling of fear and excessive worry.
There area serveral ways to manage axiety, one of which in anxiety reduction. The
aim of this researcher is to practice the action of reducting anxiety in cresar pre
operative mothers with anxiety problem in TK IV DKT Kediri hospital. The
writing of this final project report uses the case study metod of 2 clients of pre
section cuesar mothers with anxiety issues. Data collection was done by
conducting interviews, physical examination, observations, and elevations of
mothers with pre section cuesar with anxiety problems. The results of the study in
both patients have decreased levels of anxiety after anxiety reduction. The
conclusion of this case study is that the reduction in anxiety can reduce the level
of anxiety in both patients and the action can be performed when anxiety arises.

Keywords: caesarean section, reduction of anxiety, anxiety.

viii
DAFTAR SINGKATAN
ASI : Air Susu Ibu.
RSTK IV DKT Kediri : Rumah Sakit Tingkat IV Detasemen Kesehatan
Tentara Kediri.
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah.
SAP : Satuan Acara Pembelajaran.
SDKI : Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
SIKI : Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
SLKI : Standar Luaran Keperawatan Indonesia.

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................ v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. ......ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... .......x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .....xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ....xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 3
1. Tujuan Umum .................................................................................................. 3
2. Tujuan Khusus ................................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 3
1. Bagi Institusi pendidikan ................................................................................. 3
2. Bagi Peneliti ..................................................................................................... 3
3. Bagi Klien ........................................................................................................ 3
4. Bagi Lahan ....................................................................................................... 4
BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................... 5
A. Konsep Sectio Caesar....................................................................................... 5
1. Pengertian......................................................................................................... 5
2. Tipe- Tipe Sectio Caesar .................................................................................. 5
3. Etiologi ............................................................................................................. 6
4. Indikasi ............................................................................................................. 6
5. Komplikasi ....................................................................................................... 7
6. Penatalaksanaan ............................................................................................... 7
B. Konsep Ansietas............................................................................................... 8

x
1. Definisi Ansietas .............................................................................................. 8
2. Gejala dan tanda mayor.................................................................................... 8
3. Gejala dan tanda minor .................................................................................... 9
4. Luaran .............................................................................................................. 9
BAB III HASIL PENELITIAN ............................................................................ 14
A. Deskripsi Tempat Studi Kasus ......................................................................... 14
B. Deskripsi Kasus ................................................................................................ 14
C. Hasil Studi Kasus ............................................................................................. 15
D. Pelaksanaan Tindakan ...................................................................................... 16
E. Evaluasi Tindakan Keperawatan ...................................................................... 18
BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 24
BAB PENUTUP ................................................................................................... 28
Kesimpulan ........................................................................................................... 28
Saran...................................................................................................................... 28
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 30

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Format Penilaian Kecemasan


Lampiran 2: SAP
Lampiran 3: SOP Latihan Pernafasan
Lampiran 4: Lembar Informed Consent
Lampiran 5: Lembar Persetujuan Menjadi Responden 1
Lampiran 6: Lembar Persetujuan Menjadi Responden 2
Lampiran 7: Lembar Permohonan Izin Pengambilan Studi Kasus
Lampiran 8: Daftar Nama Mahasiswa Pengambilan Studi Kasus
Lampiran 9: Asuhan Keperawatan Responden 1
Lampiran 10: Asuhan Keperawatan Responden 2
Lampiran 11: Lembar Konsultasi Pembimbing 1
Lampiran 12: Lembar Konsultasi Pembimbing 2

xii
DAFTAR TABEL

Table 2.1 Kriteria Hasil Tingkat Ansietas........................................................ ….10

Table 3.1 Deskripsi Pasien Dengan Masalah Keperawatan Ansietas di RS DKT IV


Kediri. .............................................................................................. ….14

Table 3.2 Persiapan Klien Dan Lingkungan Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre
Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan Ansietas di RS DKT IV
Kediri. .............................................................................................. ….15

Table 3.4 Pelaksanaan Tindakan Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre Operasi
Caesar Dengan Masalah Keperawatan Ansietas di RS DKT IV Kediri..16

Table 3.5 Evaluasi tindakan keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre Operasi Caesar Dengan Masalah
Keperawatan Ansietas di RS DKT IV Kediri Pasien 1. .................. …18

Table 3.6 Evaluasi tindakan keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan
Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre Operasi Caesar Dengan Masalah
Keperawatan Ansietas di RS DKT IV Kediri Pasien 2. .................. …21

xiii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ansietas merupakan perasaan tidak nyaman atau kekhawatiran
yang samar disertai respon autonom ( sumber seringkali tidak spesifik atau
tidak diketahui oleh individu ) perasaan takut yang disebabkan oleh
antisipasi terhadap bahaya. Hal ini merupakan isyarat kewaspadaan yang
memperingatkan individu akan adanya bahaya dari memampukan individu
untuk bertindak menghadapi ancaman( Bulechek dkk. 2017 ).
Ansietas merupakan respon umum yang dimiliki manusia,dimana
memiliki tingkatannya yaitu mulai dari ringan, sedang, berat, dan panik.
Dan respon ini dirasakan juga pada pasien-pasien baik dalam masa
perawatan,tindakan prosedur keperawatan ataupun sebelum dilakukannya
tindakan pembedahan. Pada umumnya seseorang yang akan menjalani
operasi pasti akan mengalami rasa takut atau khawatir begitu juga pada ibu
hamil yang akan menjalani operasi sectio caesarea juga mengalami rasa
takut, khawatir, cemas terhadap dirinya sendiri seperti adanya
pembedahan/perlukaan pada perut ibu, proses operasi, efek nantinya
setelah operasi, aktivitas sehari-hari bisa terganggu, proses penyembuhan
dan lain-lain ( Brunner& Suddart, 2002 ).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Wardiningsih, ( 2010 )
tentang tingkat kecemasan pre operasi sectio caecarea menunjukkan
bahwa 80 responden terdapat 46 orang (57,5%) memiliki tingkat
kecemasan sedang kategori sedang, 25 orang (31,2%) dalam kategori
ringan dan responden yang tidak merasa cemas adalah sebanyak 2 orang
(2,5%). sedangkan menurut penelitian yang dilakukan oleh cicilia pali (
2013 ) mengatakan bahwa gambaran tingkat kecemasan ibu pre operasi
sectio caesarea RSUP prof Dr. R.D.Kandau didapatkan bahwa 15
responden yang memiliki tingkat kecemasan kategori ringan sebanyak 40
%, kategori sedang 6,7% dan sisanya 33,3 % tidak merasa cemas.
2

Sedangkan di RSIA kasih ibu ringan 6,7 % dan 93,3 % tidak merasa
cemas (Ernawati & Sumarsih, 2017). Di RSUD K.R.M.T
WONGSONEGORO Kota Semarang di ruang Srikandi, didapatkan hasil
ibu melahirkan dengan sectio caearea sebanyak 116 kejadian. Dari 116
kejadian tersebut terdapat 11 ibu tidak mengalami kecemasan, 37 ibu
mengalami kecemasan ringan, 59 ibu mengalami kecemasan sedang, dan
19 orang mengalami kecemasan berat. ( Tri Pratiwi, 2017 ).
Beberapa individu terkadang tidak mampu mengontrol kecemasan
yang dihadapi, sehingga terjadi disharmoni dalam tubuh. Pada pasien pre
operasi apabila mengalami tingkat kecemasan tinggi, maka hal itu
merupakan respon maladaptive yang dapat menyebabkan terganggunya
fungsi fisiologis, dan mengganggu konsentrasi (Burner&Suddart, 2002).
Dengan kondisi takut, khawatir dan cemas pada ibu hamil yang akan
menjalani operasi sectio caesarea dikhawatirkan akan berakibat buruk
terhadap janin dan ibu hamil itu sendiri karena jika ibu hamil yang akan
menjalani proses operasi sectio caesarea tidak dalam kondisi yang stabil
atau sehat akan mengangu proses operasi itu sendiri, baik itu penundaan
jadwal operasi. Sehingga dengan adanya penundaan jadwal akan berakibat
buruk terhadap ibu dan bayi yang dikandungnya (Benson & Ralp C, 2009)
Dalam mengatasi kecemasan dapat dilakukan dengan reduksi
ansietas, ada beberapa teknik diantaranya adalah relaksasi nafas dalam,
distraksi, hipnotis 5 jari, dan dengan kegiatan spiritual. Pada umumnya
terapi yang sering dipakai adalah terapi relaksasi nafas dalam dan kegiatan
spiritual karena hal ini sudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga mudah untuk mempraktekkannya. Dan untuk terapi distraksi
adalah terapi pengalihan kecemasan dengan mengalihkan perhatian kepada
yang lain seperti bercakap-cakap, menonton tv, membaca buku atau hal-
hal lain yang disukai. Dan untuk terapi lima jari adalah gabungan dari
terapi nafas dalam, hipnotis, dan sugesti. Terapi hipnotis lima jari
merupakan terapi generalis keperawatan dimana pasien melakukan
3

hipnotis diri sendiri dengan cara pasien memikirkan pengalaman yang


menyenangkan (Lan K,2009).
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pelaksanaan reduksi ansietas pada pasien pre operasi caesar
dengan masalah keperawatan ansietas.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mendeskripsikan reduksi ansietas pada pasien pre
operasi caesar dengan masalah keperawatan ansietas.
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi persiapan pelaksanaan reduksi ansietas pada
pasien pre operasi caesar dengan masalah keperawatan ansietas.
b. Mengidentifikasi pelaksanaan reduksi ansietas pada pasien pre
operasi caesar dengan masalah keperawatan ansietas.
c. Mengidentifikasi evaluasi reduksi ansietas pada pasien pre operasi
caesar dengan masalah keperawatan ansietas.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi pendidikan
Dapat menjadi tambahan dalam referensi dan pengembangan
mengenai reduksi ansietas pada pasien pre operasi caesar dengan
masalah keperawatan ansietas.
2. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman tentang
reduksi ansietas pada pasien pre operasi caesar dengan masalah
keperawatan ansietas
3. Bagi Klien
Menambah pengetahuan tentang reduksi ansietas pada pasien pre
operasi caesar dengan masalah keperawatan ansietasdan mendapat
pengalaman baru untuk mengurangi ansietas.
4

4. Bagi Lahan
Memberikan dan menambah informasi serta pengalaman melalui
hasil studi/ penelitian sehingga dapat dipakai untuk tambahan
informasi tentang reduksi ansietas pada pasien pre operasi caesar
dengan masalah keperawatan ansietas
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Konsep Sectio Caesar


1. Pengertian
Sectio caesar adalah suatu persalinan buatan dimana janin
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding
rahim dengan syarat rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas
500 gram (Sarwono, 2009).
Section Caesar merupakan metode yang paling umum untuk
melahirkan bayi, tetapi masih nmerupakan prosedur operasi besar,
dilakukan pada ibu dalam keadaan sadar kecuali dalam keadaan
darurat ( Hartono, 2014 ).
Section Caesar adalah persalinan melalui sayatan pada dinding
abdomen dan uterus yang masih utuh dengan berat janin lebih dari
1000 gram atau umur kehamilan > 28 minggu ( Manuaba, 2012 ).
2. Tipe- Tipe Sectio Caesar
a. Segmen bawah : insisi melintang
Tipe ini memungkinkan abdomen dibuka dan uterus disingkapkan.
Lipatan vesicouterina ( bladder flap ) yang terletak dengan
sambungan segmen atas dan bawah uterus ditentukan dan disayat
melintang, lipatan ini dilepas dari segmen bawah dan bersama-
sama kandung kemih didorong ke bawah serta ditarik agar tidak
menutupi lapang pandang.
b. Segmen bawah : insisi membujur
Insisi membujur dibuat dengan scalpel dan dilebarkan dengan
gunting tumpul untuk menghindari cidera pada bayi.
c. Section Caesar klasik
Insisi longitudinal digaris tengah dibuat dengan scalpel kedalam
dinding anterior uterus dan dilebarkan ke atas serta ke bawah
dengan gunting berujung tumpul.

5
6

d. Section caesaria extraperitoneal


Pembedahan ini dikerjakan untuk menghindari perlunya
histerektomi pada kasus- kasus yang mengalami infeksi luas
dengan mencegah peritonitis generalisata yang bersifat fatal. Pada
prosedur ini relative sulit, sering tanpa sengaja masuk kedalam
cavum peritonei dan insidesi cedera vesical urinaria meningkat.
e. Histerectomi caesaria
Pembedahan ini merupakan section caesar yang dilanjutkan dengan
pengeluaran uterus.
Oxorn & Forte ( 2012 ).
3. Etiologi
a. Etiologi yang berasal dari ibu
Yaitu pada primigravida dengan kelainan letak, primi pra tua
disertai kelainan letak ada, disporporsi sefalo pelvik (
disporporsi janin/ panggul ), ada sejarah kehamilan dan
persalinan yang buruk, terdapat kesempitan panggul, placenta
previa terutama pada primigravida, solusio placenta tingkat I-
II, komplikasi kehamilan yaitu preeklampsi, atas permintaan,
kehamilan yang disertai penyakit ( jantung, DM ), gangguan
perjalanan persalinan ( kista ovarium, mioma uteri dan
sebagainnya ).
b. Etiologi yang berasal dari janin
Fetal distress/ gawat janin, mal presentasi dan mal posisi
kedudukan janin, prolapses tali pusat dengan pembukaan kecil,
kegagalan persalinan vakum atau forceps ekstraksi.
Amin dan Hardi ( 2013 ).

4. Indikasi
a. Plasenta previa, terutama placentaprevia totalitas dan subtotalitas
b. Panggul sempit
c. Rupture uteri mengancam
7

d. Partus lama
e. Tumor yang menghalangi jalan lahir
f. Kelainan letak atau bayi besar
g. Keadaan dimana usaha- usaha untuk melahirkan anak pervagina
gagal
h. Kematiaan janin
i. Komplikasi pre eklampasia
j. Distonsia jaringan lunak
k. Disproporsi kepala panggul ( CPD/ FPD )
l. Disfungsi uterus
Mochtar & Sarwono ( 2009 ).
5. Komplikasi
a. Perdarahan
b. Infeksi
c. Thrombophlebitis
d. Cedera, dengan atau tanpa fistula bias terjadi di traktus urinaria
dan usus
e. Dapat mengakibatkan obstruksi usus baik mekanis maupun
paraliti
Oxorn & Forte ( 2010 ).
6. Penatalaksanaan
a. Izin Keluarga
Pihak rumah sakit memberikan surat yang harus ditanda tangani
oleh keluarga, yang isinya izin pelaksanaan operasi.
b. Pembiusan
Pembiusan dilkakukan dengan bius epidural atau spinal. Dengan
cara ini ibu akan tetap sadar tetapi ibu tidak dapat melihat proses
operasi karena terhalang tirai.
c. Disterilkan
Bagian perut yang akan dibedah, disterilkan sehingga diharapkan
tidak ada bakteri yang masuk selama operasi.
8

d. Pemasangan Alat
Alat-alat pendukung seperti infus dan kateter dipasangkan. macam
peralatan yang dipasang disesuaikan dengan kondisi ibu.
e. Pembedahan
Setelah semua siap, dokter akan melakukan sayatan demi sayatan
sampai mencapai rahim dan kemudian selaput ketuban dipecahkan.
Selanjutnya dokter akan mengangkat bayi berdasarkan letaknya.
f. Mengambil Plasenta
Setelah bayi lahir, selanjutnya dokter akan mengambil plasenta.
g. Menjahit
Langkah terakhir adalah menjahit sayatan selapis demi selapis
sehingga tetutup semua.
(Juditha, dkk, 2009 )

B. Konsep Ansietas
1. Definisi Ansietas
Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu terhadap
objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi bahaya yang
memungkinkan individu melakukan tindakan untuk menghadapi
ancaman
( TIM Pokja SDKI PPNI, 2017 ).
2. Gejala dan tanda mayor
a. Subjektif
1) Merasa bingung
2) Merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
3) Sulit berkonsentrasi
b. Objektif
1) Tampak gelisah
2) Tampak tegang
3) Sulit tidur
9

3. Gejala dan tanda minor


a. Subjektif
1) Mengeluh pusing
2) Anoreksia
3) Palpitasi
4) Merasa tidak berdaya
b. Objektif
1) Frekuensi nafas meningkat
2) Frekuensi nadi meningkat
3) Tekanan darah meningkat
4) Diaphoresis
5) Tremor
6) Muka tampak pucat
7) Suara bergetar
8) Kontak mata buruk
9) Sering berkemih
10) Berorientasi pada masa lalu
( TIM Pokja SDKI PPNI, 2017 ).
4. Luaran
a. Tingkat ansietas
1) Definisi : Kondisi emosi dan pengalaman subjektif individu
terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat antisipasi
bahaya yang memungkinkan individu melakukan tindakan
untuk menghadapi ancaman.
2) Ekspetasi : menurun
10

Table 2.1 Kriteria Hasil Tingkat Ansietas


Kriteria Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
hasil meningkat menurun
Verbalisasi 1 2 3 4 5
kebingungan
Verbalisasi 1 2 3 4 5
khawatir
akibat
kondisi yang
dihadapi
Perilaku 1 2 3 4 5
gelisah
Perilaku 1 2 3 4 5
tegang
Keluhan 1 2 3 4 5
pusing
Anoreksia 1 2 3 4 5
Palpitasi 1 2 3 4 5
Frekuenzi 1 2 3 4 5
pernafasan
Tekanan 1 2 3 4 5
darah
Diaphoresi 1 2 3 4 5
Tremor 1 2 3 4 5
Pucat 1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
memburuk membaik
Konsentrasi 1 2 3 4 5
Pola tidur 1 2 3 4 5
Perasaan 1 2 3 4 5
keberdayaan
Kontak mata 1 2 3 4 5
Pola 1 2 3 4 5
11

berkemih
Orientasi 1 2 3 4 5

( TIM Pokja SLKI PPNI, 2019 ).


5. Intervensi Ansietas
a. Intervensi Utama
1) Reduksi ansietas
2) Terapi relaksasi
b. Intervensi Pendukung
1) Bantuan kontrol marah
2) Biblioterapi
3) Dukungan emosi
4) Dukungan hypnosis diri
5) Dukungan kelompok
6) Dukungan keyakinan
7) Dukungan memaafkan
8) Dukungan pelaksanaan ibadah
9) Dukungan pengungkapan kebutuhan
10) Dukungan proses berduka
11) Intervensi kritis
12) Konseling
13) Manajemen dimensia
14) Persiapan pembedahan
15) Tehnik distraksi
16) Terapi hypnosis
17) Tehnik imajinasi terbimbing
18) Tehnik menenangkan
19) Terapi blofecdback
20) Terapi diversional
21) Terapi music
22) Terapi penyalahgunaan zat
12

23) Terapi relaksasi otot pogresif


24) Terapi reminisens
25) Terapi seni
26) Terapi validasi
( TIM Pokja SIKI PPNI, 2018 ).
C. Konsep Tindakan Keperawatan
a. Reduksi ansietas
1) Definisi : meminimalkan kondisi individu dan pengalaman
subjektif terhadap objek yang tidak jelas dan spesifik akibat
antisipasi bahaya yang memungkinkan individu melakukan
tindakan untuk menghadapi ancaman.
2) Tindakan
a) Observasi
(1) Identifikasi saat tingkat ansietas berubah ( mis.
Kondisi, waktu, stressor )
(2) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
(3) Monitor tanda- tanda ansietas ( verbal dan non verbal
)
b) Terapeutik
(1) Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan
kepercayaan
(2) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
memungkinkan
(3) Pahami situasi yang membuat ansietas
(4) Dengarkan dengan penuh perhatian
(5) Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
(6) Tempatkan barang pribadi yang memberikan
kenyamanan
(7) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
13

(8) Diskusikan perencanaan relistis tentang peristiwa


yang akan datang
c) Edukasi
(1) Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin
dialami
(2) Informasikan secara factual mengenai diagnosis,
pengobatan, dan prognosis
(3) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika
perlu
(4) Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif,
sesuai kebutuhan
(5) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
(6) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
keteganggan
(7) Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang
tepat
(8) Latih tehnik relaksasi
d) Kolaborasi
(1) Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
( TIM Pokja SIKI PPNI, 2018 )
BAB III
HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Tempat Studi Kasus


Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Desember 2019 s.d 03
januari 2020 di Ruang Dahlia/ Bersalin Rumah Sakit Tk IV DKT Kediri.
Ruang Dahlia merupakan ruang maternitas, dimana di dalamnya banyak
ditemui kasus ibu hamil, post partum, post sectio caesarea, dan masalah
ginekology. Di ruang Dahlia tebagi menjadi 3 kelas. Kelas I memiliki 4
tempat tidur, kelas II memiliki 6 tempat tidur, dan kelas III memiliki 14
tempat tidur serta ada 2 tempat tidur di ruang isolasi.

B. Deskripsi Kasus
Deskripsi kasus penelitian merupakan gambaran singkat tentang
kondisi pasien. Berikut gambaran singkat masing-masing kasus :
Table 3.1 Deskripsi Pasien Dengan Masalah Keperawatan Ansietas di RS
DKT IV Kediri.
Kasus 1 Kasus 2
Ny. W berusia 25 tahun, pasien Ny. I berusia 30 tahun, pasien
masuk Rumah Sakit Tk IV DKT masuk Rumah Sakit Tk IV DKT
Kediri karena ketuban pecah jam 5 Kediri karena Pada tanggal 31
pagi pada tanggal 30 desember desember 2019 pada malam hari
2019. Pasien langsung dibawa ke perut terasa tegang kemudian
UDG dari UGD pasien dikirim ke dibawa ke rumah sakit jam 4 pagi
ruang bersalin, untuk mengelurkan langsung ke IGD. Kemudian pasien
janinnya diharuskan melakukan di kirim keruang bersalin kemudian
operasi sectio caesarea karena dilakukan pemeriksaan dan hasilnya
kehabisan cairan ketuban. Pada saat letak bayi sungsang. untuk
pengkajian pasien mengatakan mengelurkan janinnya diharuskan
nyeri, cemas, takut akan pikiran melakukan operasi sectio caesarea
sendiri, khawatir, tegang, gelisah, karena letak sungsang. Pada saat

14
15

pusing, lemas, pucat, sulit tidur. pengkajian pasien mengatakan


Dari data diatas dapat disimpulkan perutnya terasa tegang atau
masalah keperawatan ansietas. kenceng- kenceng, merasa sedikit
Untuk menanganinya bisa takut, cemas, gelisah, perut melilit,
dilakukan tindakan reduksi ansietas. pucat sulit tidur. Dari data diatas
dapat disimpulkan masalah
keperawatan ansietas. Untuk
menanganinya bisa dilakukan
tindakan reduksi ansietas.
Sumber data: studi kasus RS TK IV DKT Kediri tanggal 30 Desember 2019

Hasil studi kasus


1. Persiapan Tindakan
Table 3. 2 Persiapan Klien Dan Lingkungan Reduksi Ansietas Pada
Pasien Pre Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan
Ansietas di RS DKT IV Kediri.
NO Aspek yang dilakukan Dilakukan
Kasus I Kasus II
Ya Tidak Ya Tidak
A. Persiapan alat
Bantal  
B. Persiapan pasien dan lingkungan
1 Memberikan salam terapeutik  
2 Jaga privasi klien ( menutup sketsel  
)
3 Jelaskan tujuan & prosedur yang  
akan dilakukan

4 Berikan posisi senyaman mungkin  


( (
posisi posisi
tidur duduk
miring )
)
16

Sumber data: studi kasus RS TK IV DKT Kediri tanggal 30 Desember 2019

Dari table 3. 2 pada kasus 1 dan kasus 2 tidak ada perbedaan pada
persiapan klien dan lingkungan untuk reduksi ansietas. Pada kasus 1 dan
kasus 2 tidak ada perbedaan pada pelaksanaan tindakan , pada kasus 1 dan
kasus 2 hari pertama sama- sama dilakukan tahap pra interaksi dan
orientasi serta menjelaskan tujuan dan prosedur reduksi ansietas. Disini
apa perbedaan posisi pasien. Pasien 1 lebih nyaman posisi tidur miring dan
pasien 2 lebih nyaman dengan posisi duduk.
C. Pelaksanaan Tindakan
Table 3.3 Pelaksanaan Tindakan Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre
Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan Ansietas di RS
DKT IV Kediri.
NO Aspek yang dinilai Dilakukan
Kasus I Kasus II
( Tgl 30 Des 2019 ( Tgl 1 Jan 2020
) )
Ya Tidak Ya Tidak
A Pelaksanaan
Mencuci tangan Mencuci Mencuci
tangan 6 tangan 6
langkah langkah
Menyediakan tempat yang Menyala Menyala
tenang kan AC kan AC
Memposisikan pasien nyaman Mempos Mempos
dan rileks isikan isikan
pasien pasien
yang yang
nyaman nyaman
( pasien ( pasien
lebih lebih
nyaman nyaman
posisi posisi
tidur duduk )
17

miring )
Mengidentifikasi saat tingkat Menany Menany
ansietas berubah ( mis. akan akan

Kondisi, waktu, stressor ) kepada kepada


pasien pasien
pada pada
waktu waktu
kondisi kondisi
apa apa
pasien pasien
merasa merasa
ansietas ansietas
Memonitor tanda- tanda mencari mencari
ansietas ( verbal dan non data data

verbal ) melalui melalui


wawanc wawanc
ara dan ara dan
ekspresi ekspresi
wajah wajah
Menciptakan suasana Membin Membin
terapeutik untuk a a

menumbuhkan kepercayaan hubunga hubunga


n saling n saling
percaya percaya
Memahami situasi yang Melaku Melaku
membuat ansietas kan kan
wawanc wawanc
ara ara
kepada kepada
pasien pasien
Mendengarkan dengan penuh Menden Menden
perhatian garkan garkan
keluh keluh
18

kesah kesah
pasien pasien
Melatih kegiatan pengalihan Mengaja Mengaja
untuk mengurangi k bicara k bicara

keteganggan pasien pasien

Latih tehnik relaksasi Melaku Melaku


kan kan
latihan latihan
tehnik tehnik
relaksasi relaksasi
nafas nafas
dalam dalam
Sumber data: studi kasus RS TK IV DKT Kediri tanggal 30 Desember 2019

Dari hasil tabel 3.3 pelaksanaan tindakan reduksi ansietas pada


kasus 1 dan 2 tidak ada perbedaan pada pelaksanaan tindakan. Pada kasus
1 dan 2 sama- sama menerapkan reduksi ansietas, tetapi ada perbedaan
pada posisi pasien 1 dan pasien 2. Pada pasien 1 lebih nyaman tidur
miring dan pasien 2 lebih nyaman dengan posisi duduk.
D. Evaluasi Tindakan Keperawatan
a. Pada kasus 1
Table 3.4 Evaluasi tindakan keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre
Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan Ansietas di RS DKT IV Kediri.
Hasil Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Evaluasi tindakan tindakan reduksi tindakan tindakan reduksi tindakan tindakan reduksi
reduksi ansietas ansietas reduksi ansietas ansietas reduksi ansietas ansietas
( 09.00 WIB ) ( 10.00 WIB ) ( 12.00 WIB ) ( 13. 00 WIB ) ( 14.00 WIB ) ( 15. 00 WIB )
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Verbalisasi Pasien Perasaan Pasien Perasaan Perasaan Perasaan


khawatir merasa khawatir merasa khawatir khawatir khawatir
akibat khawatir pasien khawatir pasien pasien pasien
kondisi karena masih karena masih masih ada sudah
yang kondisi ada kondisi ada tetapi tidak ada
dihadapi yang tetapi yang tetapi sudah
menurun dihadapi sudah dihadapi sudah sedikit
sedikit sedikit tenang
tenang tenang

19
20

Perilaku Gelisah Gelisah Gelisah Gelisah Gelisah Gelisah


gelisah cukup sedang sedang menurun sedang menurun
menurun meningkat
Perilaku Tegang Tegang Tegang Tegang Tegang Tegang
tegang cukup menurun cukup menurun cukup menurun
menurun meningkat meningkat meningkat
Keluhan Pusing Pusing Pusing Pusing Pusing Pusing
pusing sedang menurun sedang menurun sedang menurun
menurun
Pucat Pucat Pucat Pucat Pucat Pucat Pucat
menurun sedang menurun sedang menurun sedang menurun
Pola tidur Pola tidur Pola Pola tidur Pola Pola tidur Pola
membaik sedang tidur sedang tidur cukup tidur
cukup cukup membaik membaik
membaik membaik
Pola Pola Pola Pola Pola Pola Pola
berkemih berkemih berkemih berkemih berkemih berkemih berkemih
sedang membaik sedang membaik sedang membaik
Sumber data: studi kasus RS TK IV DKT Kediri tanggal 30 Desember 2019
21

Dari table 3.4 diatas didapatkan pada kasus 1 menyatakan bahwa setelah dilakukan tindakan reduksi ansietas yang
pertama keluhan ansietas belum cukup menurun dengan pasien masih sedikit merasa khawatir, gelisah, tegang menurun,
pusing menurun, pucat menurun, pola tidur cukup membaik, pola berkemih membaik. Setelah dilakukan tindakan reduksi
ansietas yang kedua keluhan ansietas cukup menurun dengan pasien masih sedikit merasa khawatir, gelisah menurun,
tegang menurun, pusing menurun, pucat menurun, pola tidur cukup membaik, pola berkemih membaik. Setelah dilakukan
tindakan reduksi ansietas yang ketiga keluhan ansietas menurun dengan pasien tidak merasa khawatir, gelisah menurun,
tegang menurun, pusing menurun, pucat menurun, pola tidur cukup membaik, pola berkemih membaik.
b. Pada kasus 2
Table 3.5 Evaluasi tindakan keperawatan sebelum dan sesudah dilakukan tindakan Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre
Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan Ansietas di RS DKT IV Kediri.
Hasil Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Evaluasi tindakan tindakan reduksi tindakan tindakan reduksi tindakan tindakan reduksi
reduksi ansietas reduksi ansietas ansietas reduksi ansietas ansietas
ansietas ( 09.00 WIB ) ( 12.00 WIB ) ( 13. 00 WIB ) ( 14.00 WIB ) ( 15. 00 WIB )
( 08.00 WIB )
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak

Verbalisasi Pasien Pasien Pasien Pasien Perasaan Perasaan


khawatir merasa merasa merasa merasa khawatir khawatir
akibat khawatir sedikit khawatir sedikit pasien pasien
22

kondisi karena khawatir karena khawatir masih ada sudah


yang kondisi kondisi tetapi tidak ada
dihadapi yang yang sudah
menurun dihadapi dihadapi sedikit
tenang
Perilaku Gelisah Gelisah Gelisah Gelisah Gelisah Gelisah
gelisah sedang menurun sedang menurun sedang menurun
menurun
Perilaku Tegang Tegang Tegang Tegang Tegang Tegang
tegang sedang sedang sedang menurun cukup menurun
menurun meningkat
Keluhan Pusing Pusing Pusing Pusing Pusing Pusing
pusing sedang menurun sedang menurun sedang menurun
menurun
Pucat Pucat Pucat Pucat Pucat Pucat Pucat
menurun sedang menurun sedang menurun sedang menurun

Pola tidur Pola tidur Pola Pola tidur Pola tidur Pola tidur Pola
23

membaik sedang tidur sedang membaik cukup tidur


membaik membaik membaik
Pola Pola Pola Pola Pola Pola Pola
berkemih berkemih berkemih berkemih berkemih berkemih berkemih
sedang membaik sedang membaik sedang membaik
Sumber data: studi kasus RS TK IV DKT Kediri tanggal 30 Desember 2019

Dari table 3.5 diatas didapatkan pada kasus 2 menyatakan bahwa setelah dilakukan tindakan reduksi ansietas yang
pertama keluhan ansietas belum cukup menurun dengan pasien merasa sedikit khawatir, gelisah menurun, merasa tegang,
pusing menurun, pucat menurun, pola tidur membaik, pola berkemih membaik. Setelah tindakan reduksi ansietas yang
kedua keluhan ansietas belum cukup menurun dengan pasien merasa sedikit khawatir, gelisah menurun, tegang menurun,
pusing menurun, pucat menurun, pola tidur membaik, pola berkemih membaik. Setelah tindakan reduksi ansietas yang
ketiga keluhan ansietas menurun dengan pasien merasa tidak khawatir, gelisah menurun, tegang menurun , pusing
menurun, pucat menurun, pola tidur membaik, pola berkemih membaik.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bagian ini penulis akan melakukan pembahasan untuk menjelaskan
perbandingan teori ( tinjauan pustaka ), fakta dan opini dilapangan, dimulai dari
persiapan tindakan, pelaksanaan tindakan, dan hasil tindakan reduksi ansietas
pada kasus I dan II pada pasien pre operasi caesar dengan masalah keperawatan
ansietas di ruang Dahlia RS TK IV DKT Kediri.
1. Persiapan Reduksi Ansietas
Menurut teori Pada tindakan reduksi ansietas terdapat beberapa persiapan
yang perlu dilakukan sebelum tindakan dilakukan yaitu: persiapan alat,
persiapan pasien dan lingkungan. Untuk persiapan alat diperlukan bantal,
untuk persiapan lingkungan yaitu menutup sketsel/ gorden untuk menjaga
privasi pasien. ( Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018 ).
Pada saat melakukan persiapan alat dilapangan semua alat sudah tersedia,
seperti bantal/penyangga, sketsel/tirai/penutup pada setiap bed ada, dan untuk
menyedikan tempat yang tenang dan dapat terlaksana ( dengan membatasi
jumlah pengunjung ). Pada persiapan tindakan sebelum melakukan tindakan
peneliti menjelaskan terlebih dahulu bagaimana konsep reduksi ansietas agar
klien dapat memahami tindakan yang akan dilakukan, serta klien
diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan sebelum tindakan dilakukan.
Pada saat melakukan persiapan alat, pada kasus I dan kasus II persiapan
alat sudah sesuai dengan standart operasional prosedur, dan menutup
sketsel/gorden untuk menjaga privasi klien, menyediakan tempat yang tenang
untuk pasien dan memberikan posisi senyaman mungkin. Pada kasus I dan
kasus II ada perbedaan posisi yang membuat klien nyaman. Pada kasus I
lebih nyaman dengan posisi tidur miring sedangkan pada kasus II lebih
nyaman pada posisi duduk.
Peneliti mendapatkan bahwa terdapat kesenjangan pada pengaturan posisi
yang membuat nyaman antara kasus I dan Kasus II, pada kasus I lebih
nyaman tidur miring dan kasus II lebih nyaman duduk. Semua persiapan

24
25

reduksi ansietas pada kasus I dan Kasus II sudah sesuai teori mulai dari
persiapan alat, persiapan pasien, dan persiapan lingkungan.

2. Pelaksanaan Tindakan Reduksi Ansietas


Menurut teori, pelaksanaan reduksi ansietas yaitu identifikasi saat
tingkat ansietas berubah ( mis. kondisi, waktu, stressor ), identifikasi
kemampuan mengambil keputusa, monitor tanda- tanda ansietas ( verbal dan
non verbal ), ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan,
temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika memungkinkan, pahami
situasi yang membuat ansietas, dengarkan dengan penuh perhatian, gunakan
pendekatan yang tenang dan meyakinkan, tempatkan barang pribadi yang
memberikan kenyamanan, motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan, diskusikan perencanaan relistis tentang peristiwa yang akan
dating, jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami,
informasikan secara factual mengenai diagnosis, pengobatan, dan prognosis,
anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu, anjurkan melakukan
kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai kebutuhan, anjurkan mengungkapkan
perasaan dan persepsi, latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi
keteganggan, latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat, latih
tehnik relaksasi, kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu ( Tim
Pokja SIKI DPP PPNI, 2018 ).
Pada pelaksanaan tindakan reduksi ansietas untuk kedua klien tidak
terdapat perbedaan yaitu masing- masing klien diberikan tindakan reduksi
ansietas yang sama, dari mulai menyediakan tempat yang tenang sampai
bagaimana cara melakukan tindakan reduksi ansietas. muncul. Adapun
perbedahan hanya pada pengaturan posisi, untuk kasus 1 pasien nyaman
dengan posisi tidur miring, sedangkan kasus 2 pasien lebih nyaman posisi
duduk.
Pada tahap pelaksanaan tindakan ini peneliti mendapatkan bahwa ada
kesenjangan antara teori dan fakta, fakta yang ada untuk pelaksanaan
tindakan reduksi ansietas yaitu mencuci tangan 6 langkah, menyediakan
26

tempat yang tenang, memposisikan pasien senyaman mungkin dan rileks,


mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah, memonitor tanda- tanda
ansietas ( verbal dan non verbal ), menciptakan suasana terapeutik untuk
menumbuhkan kepercayaan, memahami situasi yang membuat ansietas,
mendengarkan dengan penuh perhatian, melatih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi keteganggan, melatih tehnik relaksasi
3. Evaluasi Hasil Tindakan
Menurut teori, Evaluasi hasil berfokus pada respon dan fungsi pasien.
Respon perilaku pasien merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan
akan terlihat pada pencapaian tujuan dan kriteria hasil. ( Hughes, 2008 ).
Pada tahap evaluasi dilakukan sebelum tindakan dan sesudah tindakan,
pada evaluasi kasus I dan kasus II ada perubahan setelah dilakukan tindakan
reduksi ansietas. Pada kasus I setelah dilakukan tindakan reduksi ansietas
yang pertama, didapatkan data keluhan ansietas belum cukup menurun
dengan pasien masih sedikit merasa khawatir, gelisah menurun, tegang
menurun, pusing menurun, pucat menurun, pola tidur cukup membaik, pola
berkemih membaik. Dari hasil tindakan reduksi ansietas yang kedua
didapatkan data keluhan ansietas cukup menurun dengan pasien masih sedikit
merasa khawatir, gelisah menurun, tegang menurun, pusing menurun, pucat
menurun, pola tidur cukup membaik, pola berkemih membaik. Dan dari hasil
tindakan reduksi ansietas yang ketiga didapatkan data keluhan ansietas
menurun dengan pasien tidak merasa khawatir, gelisah menurun, tegang
menurun, pusing menurun, pucat menurun, pola tidur cukup membaik, pola
berkemih membaik.
Pada kasus 2, dari hasi tindakan yang pertama didapatkan data keluhan
ansietas belum cukup menurun dengan pasien merasa sedikit khawatir,
gelisah menurun, merasa tegang, pusing menurun, pucat menurun, pola tidur
membaik, pola berkemih membaik. Dari hasi tindakan yang kedua didapatkan
hasil keluhan ansietas belum cukup menurun dengan pasien merasa sedikit
khawatir, gelisah menurun, tegang menurun, pusing menurun, pucat
menurun, pola tidur membaik, pola berkemih membaik. Dan dari hasil
27

tindakan ketiga didapatkan hasil keluhan ansietas menurun dengan pasien


merasa tidak khawatir, gelisah menurun, tegang menurun , pusing menurun,
pucat menurun, pola tidur membaik, pola berkemih membaik.
Pada kasus 1 dan kasus 2 ada perubahan tingkat ansietas sebelem dan
sesudah dilakukan tindakan reduksi ansietas. Pada kasus I sebelum dilakukan
tindakan reduksi ansietas, score tingkat ansietasnya adalah 15 ( ansietas
sedang ) sedangkan pada kasus II score tingkat ansietasnya adalah 11 (
ansietas ringan ). Pada kasus I setelah dilakukan tindakan reduksi ansietas,
score tingkat ansietasnya menjadi 11 ( ansietas ringan ), sedangkan pada
kasus II score tingkat ansietasnya menjadi 6 ( tidak ada ansietas ). ( Data
terlampir )
Dari hasil evaluasi kasus I dan kasus II didapatkan kesenjangan yaitu
menurunnya tingkat ansietas ( score ansietas ). Pada kasus I yang awalnya
score ansietasnya 15 menjadi 11 ( artinya turun 4 ), sedangkan pada kasus II
yang awalnya score ansietasnya 11 menjadi 6 ( artinya turun 5 ).
Menurut peneliti selama dilakukan tindakan reduksi ansietas pada pasien
pre sectio caesar sudah dapat dikatakan berhasil karena adanya penurunan
pada tingkat kecemasan. Evaluasi sudah sesuai antara teori dan fakta dimana
pada tindakan yang terakhir kedua pasien tingkat ansietasnya menurun.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Persiapan Alat, Lingkungan, dan Pasien
Pada tahap persiapan yang dilakukan untuk melaksanakan tindakan
reduksi ansietas pada ibu pre sectio caesar dilakukan secara pribadi antara
peneliti dan klien. Pada persiapan alat , perawat, klien dan persiapan
lingkungan diantaranya melakukan informed consent secara lisan dan
menjelaskan kepada pasien tentang konsep reduksi ansietas, menjaga
privasi klien dengan menutup tirai, mengatur posisi klien yang nyaman.
Pada saat diberikan informed consent oleh perawat klien tidak menolak
dan klien mengungkapkan apa yang dikeluhkan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dilakukan pada klien I dan klien II telah mengikuti
prosedur yang sudah ditetapkan sehingga dapat berjalan dengan baik dan
tidak ada hambatan pada saat melaksanakan tindakan, meskipun terdapat
beberapa perbedaan pada saat pelaksanaan antara klien I dan klien II.
3. Evaluasi Tindakan
Terdapat perbedaan hasil dari tindakan reduksi ansietas yang sudah
dilakukan pada klien I dan klien II , tetapi dapat disimpulkan bahwa klien
mampu memenuhi sebagian kriteria hasil, dan nyeri klien berkurang.
B. Saran
1. Bagi Institusi
Karya Tulis ini sebagai masukan dan data sumbangan pemikiran
ilmu pengetahuan tentang Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre Operasi
Caesar Dengan Masalah Keperawatan Ansietas, agar mempermudah
mahasiswa lain dalam mengerjakan Karya Tulis Ilmiah.

28
29

2. Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan karya tulis ini dapat dijadikan acuan peneliti
selanjutnya guna mengembangkan pengetahuan tentang Reduksi
Ansietas Pada Pasien Pre Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan
Ansietas yang sangat banyak manfaatnya.
3. Bagi Lahan
Hendaknya lahan studi kasus dapat meningkatkan pelayanan
kesehatan serta dapat memberikan tindakan kepada ibu yang mengalami
ansietas pada ibu pre sectio caesar dengan reduksi ansietas agar
mengurangi ansietasnya.
4. Bagi Klien
Diharapkan setelah dilakukan tindakan keperawatan tersebut
kondisi klien dapat membaik.
30

DAFTAR PUSTAKA
Benso, R. C. (2009). Buku Saku Obstetric dan Ginekologi. Jakarta: EGC.
Ernawati, & Sumarsih, T. (2017). Analisis Asuhan Keperawatan Pasien Pre
Operasi Sectio Caesarea Dengan Masalah Kecemasan Di Ruang
Bougenvil Di RSUD Soedirman Kebumen. Karya Ilmiah Akhir.
Hartono. (2014). Pengertian Sectio Caesarea. Jakarta.
Juditha. (2009). Tips Praktis Bagi Wanita Hamil. Jakarta: Forum Kita.
Manuaba. (2012). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Mochtar, R. (2009). Sipnosis Obstetri Fisiologi dan Patologi Edisi 2. Jakarta:
EGC.
Oxorn, & William, F. H. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan. Yogyakarta: Yayasan Essentika Medika.
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. Edisi I. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Edisi I: Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi I: Cetakan II. Jakarta: DPP PPNI.
Riskesdas. (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan Penelitian Kesehatan.
Jakarta: Kemenkes RI.
Sarwono. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Pratiwi, T. (2017). Penerapan Teknik Relaksasi Genggam Jari pada Asuhan
Keperawatan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Sectio Caesarea di
RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang.
31

Lampiran 1

FORMAT PENILAIAN KECEMASAN


Parameter penilaian tingkat kecemasan menggunakan Hamilton Anxiety
Rating Scale (HARS). Cara penilaian kecemasan adalah :
0 = tidak ada gejala sama sekali.
1 = satu dari gejala yang ada.
2 = sedang / separuh dari gejala yang ada.
3 = berat / lebih dari ½ gejala yang ada.
4 = sangat berat semua gejala ada.
Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item
1-14 dengan hasil :
a. Skor kurang dari 6 : tidak ada kecemasan
b. Skor 7 – 14 : kecemasan ringan
c. Skor 15 – 27 : kescemasan sedang
d. Skor lebih dari 27 : kecemasan berat
(Hidayat, 2003)
a. Kasus 1
No Pertanyaan Sebelum Sesudah
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas - Cemas - Cemas
a) Cemas - Takut akan - Takut akan
b) Firasat buruk pikiran pikiran
c) Takut akan sendiri sendiri
pikiran sendiri
d) Mudah
tersinggung
2 Ketegangan - Merasa - Merasa
a) Merasa tegang tegang tegang
b) Lesu - Lesu - Lesu
c) Tak bisa - Tak bisa - Tak bisa
istirahat tenang istirahat istirahat
d) Mudah terkejut tenang tenang
e) Mudah - Gemetar - Gemetar
menangis - Gelisah - Gelisah
f) Gemetar

32
33

g) Gelisah
3 Ketakutan Tidak Tidak
a) Pada gelap ada ada
b) Pada orang asing
c) Ditinggal sendiri
d) Pada binatang
besar
e) Pada keramaian
lalu lintas
f) Pada kerumunan
orang banyak
4 Gangguan tidur - Sukar - Sukar masuk
a) Sukar masuk masuk tidur tidur
tidur - Terbangun - Terbangun
b) Terbangun malam hari malam hari
malam hari - Tidak - Tidak
c) Tidak nyenyak nyenyak nyenyak
d) Bangun dengan
lesu
34

e) Banyak mimpi
f) Mimpi-mimpi
buruk
g) Mimpi
menakutkan
5 Gangguan kecerdasan Tidak Tidak
a) Sukar ada ada
konsentrasi
b) Daya ingat
buruk
6 Perasaan depresi Sedih Sedih
a) Hilangnya
minat
b) Berkurangnya
kesenangan pada
hobi
c) Sedih
d) Bangun dini hari
e) Perasaan
35

berubah-ubah
sepanjang hari
7 Gejala somatik (otot) Tidak Tidak
a) Sakit dan nyeri ada ada
di otot-otot
b) Kaku
c) Kedutan otot
d) Gigi gemerutuk
e) Suara tidak
stabil
8 Gejala somatik Muka Muka
(sensorik) pucat sudah
a) Tinitus tidak
b) Pengelihatan pucat
kabur
c) Muka merah
atau pucat
d) Merasa lemah
e) Perasaan
36

ditusuk-tusuk

9 Gejala kardiovaskuler Perasaan Perasaan


a) Takhikardia lemas/ pasien
b) Berdebar lesu sudah
c) Nyeri di dada tidak
d) Denyut nadi lemas/
mengeras lesu
e) Perasaan
lesu/lemas
seperti mau
pingsan
f) Detak jantung
menghilang
(berhenti
sekejap)
10 Gejala respiratori Sering Sering
a) Rasa tertekan menarik menarik
atau sempit di nafas nafas
37

dada
b) Perasaan
tercekik
c) Sering menarik
napas
d) Napas
pendek/sesak
11 Gejala gastrointestinal Tidak Tidak
a) Sulit menelan ada ada
b) Perut melilit
c) Gangguan
pencernaan
d) Nyeri sebelum
dan sesudah
makan
e) Perasaan
terbakar di perut
f) Rasa penuh dan
kembung
38

g) Mual
h) Mutah
i) Buang air besar
lembek
j) Kehilangan
berat badan
k) Sukar buang air
besar
(konstipasi)
12 Gejala urogenital Sering Pasien
a) Sering buang buang sudah
air kecil air kecil tidak
b) Tidak dapat sering
menahan air seni buang
c) Amenorrhoe air kecil
d) Menorrhagia
e) Menjadi dingin
(frigid)
f) Ejakulasi –
39

ereksi hilang
g) Impotensi
13 Gejala otonom Pusing Pusing
a) Mulut kering
b) Muka merah
c) Mudah
berkeringat
d) Pusing / sakit
kepala
e) Bulu-bulu
berdiri
14 Tingkah laku saat - Gelisah Gelisah
wawancara - Tidak
a) Gelisah tenang
b) Tidak tenang - Muka
c) Jari gemetar tegang
d) Kerut kening
e) Muka tegang
f) Tonus otot
40

meningkat
g) Napas pendek
dan cepat
h) Muka merah

Pada kasus 1 sebelum dilakukan tindakan reduksi ansietas score ansietasnya 15 ( ansietas sedang ) dan setelah
dilakukan reduksi ansietas score ansietasnya menjadi 11 ( ansietas ringan ).

b. Kasus 2
No Pertanyaan Sebelum Sesudah
0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
1 Perasaan Ansietas - Cemas Cemas
a) Cemas - Takut akan
b) Firasat buruk pikiran
c) Takut akan sendiri
pikiran sendiri
d) Mudah
tersinggung
2 Ketegangan - Merasa Tegang
41

a) Merasa tegang tegang


b) Lesu - Lesu
c) Tak bisa - Tak bisa
istirahat tenang istirahat
d) Mudah terkejut - tenang
e) Mudah - Gelisah
menangis
f) Gemetar
g) Gelisah
3 Ketakutan Tidak Tidak
a) Pada gelap ada ada
b) Pada orang asing
c) Ditinggal sendiri
d) Pada binatang
besar
e) Pada keramaian
lalu lintas
f) Pada kerumunan
orang banyak
42

4 Gangguan tidur - Sukar Tidak


a) Sukar masuk masuk tidur nyenyak
tidur - Terbangun
b) Terbangun malam hari
malam hari - Tidak
c) Tidak nyenyak nyenyak
d) Bangun dengan
lesu
e) Banyak mimpi
f) Mimpi-mimpi
buruk
g) Mimpi
menakutkan
5 Gangguan kecerdasan Tidak Tidak
a) Sukar ada ada
konsentrasi
b) Daya ingat
buruk
6 Perasaan depresi Tidak Tidak
43

a) Hilangnya ada ada


minat
b) Berkurangnya
kesenangan pada
hobi
c) Sedih
d) Bangun dini hari
e) Perasaan
berubah-ubah
sepanjang hari
7 Gejala somatik (otot) Tidak Tidak
a) Sakit dan nyeri ada ada
di otot-otot
b) Kaku
c) Kedutan otot
d) Gigi gemerutuk
e) Suara tidak
stabil
8 Gejala somatik Tidak Tidak
44

(sensorik) ada ada


a) Tinitus
b) Pengelihatan
kabur
c) Muka merah
atau pucat
d) Merasa lemah
e) Perasaan
ditusuk-tusuk

9 Gejala kardiovaskuler Tidak Tidak


a) Takhikardia ada ada
b) Berdebar
c) Nyeri di dada
d) Denyut nadi
mengeras
e) Perasaan
lesu/lemas
seperti mau
45

pingsan
f) Detak jantung
menghilang
(berhenti
sekejap)
10 Gejala respiratori Sering Sering
a) Rasa tertekan menarik menarik
atau sempit di nafas nafas
dada
b) Perasaan
tercekik
c) Sering menarik
napas
d) Napas
pendek/sesak
11 Gejala gastrointestinal Perut Perut
a) Sulit menelan melilit melilit
b) Perut melilit
c) Gangguan
46

pencernaan
d) Nyeri sebelum
dan sesudah
makan
e) Perasaan
terbakar di perut
f) Rasa penuh dan
kembung
g) Mual
h) Mutah
i) Buang air besar
lembek
j) Kehilangan
berat badan
k) Sukar buang air
besar
(konstipasi)
12 Gejala urogenital Sering Pasien
a) Sering buang air buang air sudah
47

kecil kecil tidak


b) Tidak dapat sering
menahan air seni buang air
c) Amenorrhoe kecil
d) Menorrhagia
e) Menjadi dingin
(frigid)
f) Ejakulasi –
ereksi hilang
g) Impotensi
13 Gejala otonom Tidak Tidak
a) Mulut kering ada ada
b) Muka merah
c) Mudah
berkeringat
d) Pusing / sakit
kepala
e) Bulu-bulu
berdiri
48

14 Tingkah laku saat - Gelisah Gelisah


wawancara - Tidak
a) Gelisah tenang
b) Tidak tenang - Muka
c) Jari gemetar tegang
d) Kerut kening
e) Muka tegang
f) Tonus otot
meningkat
g) Napas pendek
dan cepat
h) Muka merah

Pada kasus 2 sebelum dilakukan tindakan reduksi ansietas score ansietasnya 11 ( ansietas ringan ) dan setelah
dilakukan reduksi ansietas score ansietasnya menjadi 6 ( ansietas sedang ).
Lampiran 2

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )


PERSIAPAN PASIEN PRE OPERASI SECTIO CAESAR

Pokok bahasan : Persiapan pasien pre operasi sectio caesar


Sasaran : pasien dan keluarga pasien
Tempat : RS DKT Kediri
Hari / Tanggal :
Waktu : 45 menit

1. Analisis Situasi
a. Peserta penyuluhan
Sasaran promkes adalah pasien/ keluarga pasien di RS DKT Kediri
Peserta promkes telah memiliki pengetahuan membaca dan menulis
b. Ruang pembelajaran
1) Ruang melati RS DKT Kediri
2) Ruangan memadai
3) Prasarana yang memadai : leaflet
c. Pemateri
Mahasiswa Akper Dharma Husada Kediri
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien dapat
memahami tentang perawatan sebelum operasi atau pre operasi.
b. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan, pasien dan kelurga dapat :
1) Menjelaskan pengertian operasi sectio caesar

49
50

2) Menjelaskan tujuan sectio caesar


3) Menjelaskan persiapan sebelum operasi
4) Menjelaskan persiapan psikologis
5) Menjelaskan persiapan fisik
6) Mendemonstrasikan teknik rawat luka post operasi sectio caesar
3. Materi
a. Pengertian perawatan pre operasi
b. Tujuan tindakan operasi
c. Persiapan sebelum operasi
d. Persiapan psikologis
e. Persiapan fisik
f. teknik rawat luka post operasi sectio caesar
4. Metode Penyampaian
a. Ceramah
b. Tanya Jawab
5. Pelaksanaan Kegiatan
TAHAP KEGIATAN
WAKTU Pengajar Peserta Promosi
kesehatan
Persiapan Pembukaan : a. Menjawab salam
5 menit a. Membuka kegiatan dengan b. Mendengarkan
mengucapkan salam. c. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri d. Memperhatikan
c. Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan
diberikan
e. Menggali pengetahuan audience
51

Pelaksanaan Menjelaskan : a. Mendengarkan


35 Menit a. Pengertian perawatan pre operasi b. Memperhatikan
b. Tujuan tindakan operasi
c. Persiapan sebelum operasi
d. Persiapan psikologis
e. Persiapan fisik
f. teknik rawat luka post operasi
sectio Caesar

Penutup a. Menanyakan kepada keluarga a. Menjawab


10 menit tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement b. Mendengarkan
kepada orang tua yang dapat c. Menjawab salam
menjawab pertanyaan.
b. Memberi kesempatan bertanya
c. Menyampaikan kesimpulan dan
rencana tindak lanjut
d. Mengucapkan terimakasih atas
peran serta keluarga.
e. Mengucapkan salam penutup

6. Media
a. Leaflet
7. Evaluasi
a. Standart
1) Kesiapan materi
52

2) Kesiapan SAP
3) Kesiapan media
b. Proses
1) Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar
4) Suasana penyuluhan tertib
5) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
6) Penutup
Kesimpulan
Manfaat menyusui bukan hanya untuk bayi, namun juga bermanfaat bagi
tubuh ibu. ASI diproduksi secara alami oleh tubuh untuk memenuhi
kebutuhan bayi dan merupakan makanan terbaik untuk bayi.
7) Daftar Pustaka
Kozier, Barbara, dkk, (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan :
Konsep, Proses & Praktik, Edisi 7, Volume 2. EGC : Jakarta
Weni kristiyanasari,.(2009). asi, menyusui dan sadari. Yogyakarta
53

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian
Perawatan pre operasi merupakan suatu proses perawatan sebelum
operasi, yang dimulai saat klien dan keluarga mengambil keputusan untuk
dilakukan operasi dan berakhir ketika klien berpindah atau berada di ruang
operasi.
2. Tujuan Operasi Sectio Caesar
Tujuan melakukan sectio caesarea (SC) adalah untuk
mempersingkat lamanya perdarahan dan mencegah terjadinya robekan
serviks dan segmen bawah rahim. Sectio caesarea dilakukan pada plasenta
previa totalis dan plasenta previa lainnya jika perdarahan hebat. Selain
dapat mengurangi kematian bayi pada plasenta previa, sectio caesarea juga
dilakukan untuk kepentingan ibu, sehingga sectio caesarea dilakukan pada
placenta previa walaupun anak sudah mati.
3. Persiapan sebelum Operasi
a. Formulir Persetujuan / Informed consent
Informed consent merupakan formulir persetujuan yang
membuktikan bahwa klien dan keluarga benar membutuhkan
tindakan operasi, dan bersedia untuk dilakukan tindakan operasi
terhadap klien. Formulir ini disediakan oleh pihak rumah sakit, dan
ditanda tangani jika klien dan keluarga telah mendapat penjelasan
yang jelas dari petugas (dokter atau perawat) tentang tindakan
operasi yang akan dilakukan.
b. Hasil Pemeriksaan Penunnjang
Hasil pemeriksaan laboratorium pre operasi seperti pemeriksaan
darah, urin, dahak, dan lain lain harus menunjukkan hasil yang
normal. Hasil pemeriksaan lain sepert foto rontgen, USG, EKG, dan
lain lain juga harus disiapkan sebelum tindakan operasi dilakukan
54

c. Persiapan Khusus
Pemeriksaan golongan darah anggota keluarga merupakan persiapan
yang sangat penting untuk mempersiapkan kebutuhan darah bagi
klien jika klien membutukan transfusi darah pasca tindakan.
4. Pesiapan Psikologis
Empat dimensi tindakan perawatan sebelum operasi yang mampu
mengatasi kebutuhan psikologis klien adalah :
a. Informasi
Informasi yang jelas tentang persiapan operasi merupakan kebutuhan
utama yang dapat mengatasi kecemasan klien. Informasi yang
dimaksud meliputi apa yang akan dialami klien, berapa biaya yang
dibutuhkan, kapan tindakannya dilakukan, siapa dokter penanggung
jawab, apa yang akan rasakan klien pasca tindakan, dan apa yang
harus dilakukan klien dan keluarga.
b. Dukungan psikosial
Keberadaan orang terdekat selama perawatan pra operasi sangat
penting dalam upaya mengatasi kecemasan klien. Keberadaan
petugas kesehatan (perawat atau dokter) juga merupakan dukungan
sosial yang penting yang sangat dibutuhkan klien selama perawatan
pra operasi.
c. Peran klien dan keluarga
Peran klien dan keluarga meliputi melaksanakan semua peraturan
pra operasi dan bertanya kepada perawat atau dokter yang merawat
jika mengalamai kesulitan dan membutuhkan bantuan informasi.
b. Pelatihan keterampilan
Pelatihan keterampilan sangat penting dilakukan untuk mengatasi
kecemasan klien pasca tindakan operasi yang dialami.
5. Persiapan Fisik
a. Pembatasan Nutrisi dan Cairan
Program puasa merupakan program penting sebelum operasi
dilakukan. Puasa dilakukan karena obat obatan anastetik diyakini
55

dapat menekan fungsi gastrointestinal dan akan berbahaya jika klien


mengalami muntah dan aspirasi selama pemberian anastetik umum.
Menurut Crenshaw dan Winslow (2002) dalam Kozier (2010)
program puasa mempebolehkan :
1) Sarapan ringan (mis. Teh dan roti) diperbolehkan 6 jam
sebelum prosedur.
2) Makan malam yang lebih berat 8 jam sebelum pembedahan.
3) Untuk mengatasi rasa haus selama periode puasa, basuh
mulut dengan kain atau kasa basa.
b. Eliminasi ; Pengosongan Usus dan Kandung Kemih
Pengosongan isi perut dan kandung kemih dilakukan untuk
mencegah cidera yang tidak perlu pada kandung kemih dan
mencegah penyebaran infeksi dari isi usus selama pembedahan.
1) Pengosongan usus dengan enema harus dilakukan pada klien
yang akan menjalani pembedahan usus.
2) Pemasangan kateter retensi harus dilakukan untuk memastikan
bahwa kandung kemih telah kosong.
c. Higiene (kebersihan diri)
Kebersihan diri sebelum tindakan operasi harus dilakukan untuk
menurunkan resiko infeksi luka.
1) Mandi disore hari atau dipagi hari sebelum pembedahan
dilakukan.
2) Mencukur bulu atau rambut pada area yang akan dilakukan
operasi jika ada.
3) Menggunting kuku .
4) Menggunakan kap kepala untuk mencegah penyebaran
mikroorganisme dari rambut.
5) Melepas semua perhiasan dan prostesis (bagian tubuh palsu)
seperti gigi palsu, lensa kontak, kacamata, wig, bulu mata
palsu, dan lain lain.
56

6) Mengenakan baju atau gown khusus untuk operasi.Istirahat


dan Tidur
d. Istirahat dan tidur
Istrahat yang cukup harus dilakukan sebelum pelaksanaan
pembedahan. Istirahat yang adekuat membantu klien mengatasi
stres pemebdahan dan membantu penyembuhan.
e. Medikasi (obat-obatan)
Pastikan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan atau diresepkan
harus sudah disiapkan dengan lengkap sebelum klien berangkat
keruang operasi.
6. Standar Operasional Prosedur Rawat Luka Post Sectio Caesar
a. Tujuan
Agar luka post sectio caesar menjadi kering, sembuh, dan terhindar
dari infeksi
b. Persiapan alat
1) Pinset anatomis steril 1 set
2) Pinset cirurgis steril 1 set
3) Bak instrument steril 1 set
4) Cucing
5) Sarung tangan steril 2 set
6) Bengkok
7) Plester gulung
8) Kassa steril
9) Kassa/ verban untuk menutup luka
10) Betadine/ alcohol/ NaCl
11) Kapas lidi steril
c. Persiapan pasien
1) Posisikan pasientidur terlentang
2) Lepaskan baju atas pasien
d. Prosedur
1) Mengucapkan salam
57

2) Memberitahu tindakan yang akan dilakukan


3) Mendekatkan alat terdekat pasien
4) Menutup tirai/ sketsel
5) Memposisikan klien terlentang
6) Mencuci tangan
7) Pakai sarung tangan steril
8) Buka bak instrumen
9) Lepas plester/ verban
10) Lepaskan sarung tangan dan rending dalam larutan klorin
11) Pakai sarung tangan steril kembali
12) Bersihkan luka dengan antiseptic memakai pinset dengan
depress satu kali usap dari arah dalam ke luar dan buang
ke bengkok dan ulangi sampai bersih
13) Keringkan luka dengan kassa kering
14) Beri antiseptic/ nebasetin powder/ salep/ supratul
15) Tutup luka dengan kassa steril
16) Fiksasi dengan plester
17) Lepaskan sarungan tangan dan masukkan kedalam larutan
klorin
18) Rapikan klien senyaman mungkin
19) Rapikan alat
20) Cuci tangan
e. Evaluasi hasil kegiatan
1) Evaluasi hasil kegiatan
f. Dokumentasi
1) Catat waktu pelaksanaan
2) Catat respon oasien
3) Paraf dan nama perawat
(Mutiara, 2016)
58

Lampiran 3

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


LATIHAN PERNAPASAN

A. Persiapan alat :
1. Bantal/penyangga.
B. Persiapan pasien dan lingkungan :
1. Jelaskan tujuan & prosedur yang akan dilakukan
2. Jaga privasi klien
3. Beri klien posisi fowler di tempat tidur atau posisi duduk di kursi, bahu
rileks agak condong ke depan
C. Pelaksanaan
1. Sediakan tempat yang tenang
2. Posisikan pasien nyaman dan rileks
3. Tempatkan satu tangan di dada dan satu tangan diperut
4. Pastikan tangan di dada mundur ke belakang dan telapak tangan di
perut maju ke depan saat menarik napas
5. Ambil napas dalam secara perlahan melalui hidung dan tahan selama
tujuh hitungan
6. Hitungan ke delapan hembuskan napas melalui mulut dengan perlahan
59

Lampiran 4

LEMBAR INFORMED CONSENT

Kepada :
Yth. Bapak/Ibu
Di tempat

Dengan hormat,
Saya Lucy Eka Dewi Agustin, Mahasiswi Program Studi DIII Akademi
Keperawatan Dharma Husada Kediri, bermaksud melakukan penelitian tentang “
Reduksi Ansietas Pada Pasien Pre Operasi Caesar Dengan Masalah Keperawatan
Ansietas” dalam rangka menyelesaikan pendidikan DIII Keperawatan Dharma
Husada Kediri.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu
untuk memberikan informasi secara jujur tentang keadaan saat ini. Semua data
yang dikumpulkan akan dirahasiakan dan tanpa nama. Data disajikan untuk
kepentingan pengembangan Ilmu Keperawatan.
Atas kesediaan dan partisipasi saudari, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

( Lucy Eka Dewi Agustin)


60

Lampiran 5

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN 1

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :Ny. W
Umur/ Tgl lahir : 25 tahun (L/P)
Alamat : Desa Dung Dowo Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri / *sebagai orang tua / *Suami
/ *Anak / *Wali dari :
Nama : Suwanto
Umur / Tgl lahir : 35 tahun (L/P)

Dengan ini menyatakan SETUJU / MENOLAK untuk dilakukan Reduksi


Ansietas. Dari penjelasan yang diberikan telah saya mengerti segala hal yang
terhubung dengan penyakit tersebut. Serta tindakan keperawatan yang akan
dilakukan dan kemungkinan setelah tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan
yang diberikan.
Demikian persetujuan ini saya buat sejujur-jujurnya dan tidak ada paksaan dari
pihak manapun.
Kediri, 30 Desember 2019

Pelaksana, Yang membuat pernyataan,

( Lucy Eka Dewi Agustin ) (Wiji)


Saksi / keluarga,

( Suwanto )
61

Lampiran 6

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN 2

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama :Ny I
Umur/ Tgl lahir :30 tahun (L/P)
Alamat : Mojoroto
Telp :
Menyatakan dengan sesungguhnya dari saya sendiri / *sebagai orang tua / *Suami
/ *Anak / *Wali dari :
Nama : Nn. S
Umur / Tgl lahir : 17 tahun (L/P)

Dengan ini menyatakan SETUJU / MENOLAK untuk dilakukan Reduksi


Ansietas. Dari penjelasan yang diberikan telah saya mengerti segala hal yang
terhubung dengan penyakit tersebut. Serta tindakan keperawatan yang akan
dilakukan dan kemungkinan setelah tindakan yang dapat terjadi sesuai penjelasan
yang diberikan.
Demikian persetujuan ini saya buat sejujur-jujurnya dan tidak ada paksaan dari
pihak manapun.
Kediri, 01 Desember 2019

Pelaksana, Yang membuat pernyataan,

( Lucy Eka Dewi agustin )


Saksi / keluarga, (Ita)

(Sonia)
62

Lampiran 7
63

Lampiran 8
64

Lampiran 9
AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI
JL. PENANGGUNGAN 41 A KEDIRI TELP../FAX : (0358) 772628

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
A. Pengkajian
1. Biodata
Nama : Ny. W
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Diagnosa Medis : KPD
Tanggal MRS : 30 desember 2019
Tanggal Pengkajian : 30 desember 2019
Alamat : Desa Dung Dowo Kec. Tarokan Kab.
Kediri
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Persalinan Ke- :2
Nama Suami : Tn. S
Umur : 35 tahun
Pendidikan : SMP
Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan ketuban pecah jam 5 pagi pada tanggal 30 desember
2019, kemudian pasien langsung dibawa ke UDG dari UGD pasien
dikirim ke ruang bersalin
65

4. Riwayat Penyakit Dahulu dan Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada riwaya penyakit dahulu dan riwayat
penyakit keluarga
5. Genogram

6. Data Psiko Sosial Spiritual


Psiko : cemas dan takut
Social : hubungan pasien dengan keluarga dan masyarakat sekitar baik
7. Pola Sehari-Hari (Rumah dan Rumah Sakit)

No. Pola Keterangan


Dirumah :
makan 2- 3 kali sehari
minum 8- 9 gelas sehari
1. Nutrisi
Dirumah Sakit :
Makan: belum makan saat pengkajian
Minum : 2 gelas
Di rumah: 6- 7 jam sering terbangun
2. Istirahat Tidur Dirumah sakit : belum tidur

Dirumah:
BAB 1 kali sehari
3. Eliminasi
BAK 5- 7 kali sehari
Dirumah Sakit
66

BAB belum saat pengkajian


BAK 5 kali saat pengkajian

Di rumah
Mandi 2 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari
4. Kebersihan Diri Keramas 3 kali seminggu
Dirumah Sakit
Belum mandi, belum gosok gigi, belum
keramas

8. Penampilan Umum Pasien


Rapi
Terpasang infus RL ditangan sebelah kanan
9. Tanda – Tanda Vital
TB/BB : 148 cm / 61 kg
Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
Suhu : 37 ℃
Nadi : 98 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit
10. Pemeriksaan Fisik

No. Pemeriksaan Fisik Keterangan

Kepala simetris, mata simetris, konjungtiva


Pemeriksaan Kepala
1. tidak anemis, bibir simetris, tidak ada
dan Leher
pembesaran kelenjar thyroid
Pemeriksaan Kulit sawo matang, tidak ada luka, kuku
2. Integumen/ Kulit dan bersih
kuku
Payudara simetris, ketiak bersih
3. Payudara dan Ketiak
67

Peneriksaan Dada simetris


4.
Thorax/Dada

Sonor
5. Paru-Paru

S1 S2 tunggal
6. Jantung

Ada nyeri dibagian bawah, ada bekas luka sc


7. Pemeriksaan Abdomen

Pemeriksaan Kelamin Tidak ada kelainan


8.
dan sekitarnya

Pemeriksaan Tidak ada kelainan


9.
Punggung

Ekstremitas atas dapat digerakkan secara


spontan
10. Ektremitas
Ekstremitas bawah dapat digerakkan secara
spontan

11. Pengkajian Status Obstetrik

No Status Obstetrik Keterangan

13 tahun
1 Menarche

10 hari
2 Lama Haid

Rutin ( 28 hari )
3 Siklus Haid

8 april 2019
4 HPHT

15 desember 2019
5 HPL

-
6 Kelainan Haid
68

-
7 Menopause

12. Riwayat Persalinan Terdahulu

Riwayat Keterangann
Persalianan
1
Kehamilan

Sectio Caesar
Jenis Persalinan

Dokter
Penolong

Jenis kelamin : perempuan


BB : 3, 7 kg
Keterangan

13. Riwayat Kehamilan/Gravidarum

No Trimester Keterangan

Bagian pantat nyeri, kembung, pusing


1 Trimester I

Diare, keputihan, warna kuning, berbau


2 Trimester II

Sering kencing
3 Trimester III
69

14. Pengkajian Post Natal

Pengkajian
No Keterangan
Post Natal

1 Involusi

2 Laktasi

3 Perineum

15. Data Keluarga Berencana


Suntik 2 tahun
Implant 2 ½ tahun

16. Penatalaksanaan dan Terapi


___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________

17. Discharge Planning


Kontrol rutin
Minum obat secara teratur
70

ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab
1. DS: Ansietas Rencana operasi
Pasien mengatakan nyeri,
cemas, takut akan pikiran
sendiri, khawatir dan Pesien merasa
pusing khawatir
DO :
- Tegang
- Gelisah Gelisah
- Lemas
- Sulit tidur
- Muka tampak Sulit tidur
pucat

Ansietas
71

Lampiran 10

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA HUSADA KEDIRI


JL. PENANGGUNGAN 41 A KEDIRI TELP../FAX : (0358) 772628

FORMAT PENGKAJIAN
KEPERAWATAN MATERNITAS
B. Pengkajian
18. Biodata
Nama : Ny. I
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Diagnosa Medis : G2P1 UK 28 letak sungsang
Tanggal MRS : 1 januari 2020
Tanggal Pengkajian : 1 januari 2020
Alamat : Mojoroto
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Persalinan Ke- :2
Nama Suami : Gogot
Umur : 41 tahun
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Pekerjaan : Pengairan

19. Keluhan Utama


Pasien mengatakan perut kencang
20. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 31 desember 2019 pada malam hari perut terasa tegang
kemudian dibawa ke rumah sakit jam 4 pagi langsung ke IGD
72

21. Riwayat Penyakit Dahul u dan Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit
Pasien mengatakan tidak ada riwayat kesehatan keluarga yang menurun
22. Genogram

23. Data Psiko Sosial Spiritual


Psiko: cemas
Sosial: hubungan pasien dengan keluarga dan masyarakat sekitas baik

24. Pola Sehari-Hari (Rumah dan Rumah Sakit)

No. Pola Keterangan


Dirumah:
Makan 3 kali sehari
Minum 8-9 gelas sehari
1. Nutrisi
Dirumah sakit :
Makan 1 kali saat pengkajian
Minum: 700 ml saat pengkajian
Dirumah: 6- 7 jam sering terbangun
2. Istirahat Tidur Dirumah sakit : belum tidur

Dirumah:
3. Eliminasi BAB 1 kali sehari
BAK 5- 6 kali sehari
73

Dirumah sakit
BAB belum saat pengkajian
BAK belum saat pengkajian
Dirumah :
Mandi 2 kali sehari
Gosok gigi 2 kali sehari
Keramas 3 kali sehari
4. Kebersihan Diri
Dirumah sakit:
Belum mandi
Belum gosok gigi
Belum keramas

25. Penampilan Umum Pasien


Terpasang infus RL pada tangan sebelah kanan
Pasien tampak rapi
26. Tanda – Tanda Vital
TB/BB : 159 cm / 65 kg
Tekanan Darah : 120/ 80 mmHg
Suhu : 36, 7 ℃
Nadi : 90 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
27. Pemeriksaan Fisik

No. Pemeriksaan Fisik Keterangan

Kepala simetris, mata simetris, konjungtiva


Pemeriksaan Kepala
1. tidak anemis, bibir simetris, tidak ada
dan Leher
pembesaran kelenjar thyroid
Pemeriksaan Kulit sawo matang, tidak ada luka, kuku
2. Integumen/ Kulit dan bersih
kuku
74

Payudara simetris, ketiak bersih


3. Payudara dan Ketiak

Peneriksaan Dada simetris


4.
Thorax/Dada

Sonor
5. Paru-Paru

S1 S2 tunggal
6. Jantung

Ada nyeri dibagian bawah, ada bekas luka sc


7. Pemeriksaan Abdomen

Pemeriksaan Kelamin Tidak ada kelainan


8.
dan sekitarnya

Pemeriksaan Tidak ada kelainan


9.
Punggung

Ekstremitas atas dapat digerakkan secara


spontan
10. Ektremitas
Ekstremitas bawah dapat digerakkan secara
spontan

28. Pengkajian Status Obstetrik

No Status Obstetrik Keterangan

12 tahun
1 Menarche

7 hari
2 Lama Haid

28 hari
3 Siklus Haid

7 april 2019
4 HPHT

12 januari 2020
5 HPL
75

Tidak ada
6 Kelainan Haid

-
7 Menopause

29. Riwayat Persalinan Terdahulu

Riwayat Keterangann
Persalianan
1
Kehamilan

Sectio Caesar
Jenis Persalinan

Dokter
Penolong

Jenis kelamin : perempuan


BB : 2800 gram
Keterangan

30. Riwayat Kehamilan/Gravidarum

No Trimester Keterangan

Mual, muntah
1 Trimester I

Pusing, mual
2 Trimester II

Sering kencing
3 Trimester III
76

31. Pengkajian Post Natal

Pengkajian
No Keterangan
Post Natal

1 Involusi

2 Laktasi

3 Perineum

32. Data Keluarga Berencana


KB suntik 1 bulan

33. Penatalaksanaan dan Terapi


___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________

34. Discharge Planning


Kontrol rutin
Minum obat secara teratur
77

ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab
1. DS: Ansietas Rencana operasi
Pasien mengatakan
perutnya terasa tegang dan
merasa sedikit takut Pesien merasa
DO : khawatir
- Cemas
- Tegang
- Gelisah Gelisah
- Perut melilit
- Lemas
- Sulit tidur Ansietas
- Muka tampak
pucat
78

Lampiran 11

Lembar Konsultasi Proposal Tugas Akhir

Nama : Lucy Eka Dewi Agustin

NIM : 201749036

Pembimbing : Dwi Rahayu, S. Kep., Ns., M. Kep

Departemen : Maternitas

No Tanggal Revisi Tanda Tangan

1 4 Desember Konsul Judul


2019

2 5 Desember a. Latar Belakang


2019 b. Refensi disetiap
paragraph

3 9 Desember a. Latar Belakang


2019 b. Tindakan keperawatan
79

4 10 Desember a. Latar Belakang


2019 b. Judul
c. Tindakan keperawatan

5 11 Desember a. Penulisan referensi dan


2019 daftar pustaka

6 12 Desember a. Menambahi lampiran


2019

7 1 April 2020 Konsul bab 3

8 7 April 2020 Abstrak

Konsul bab 3 dan 4

9 1 Juni 2020 Abstrak

Konsul bab 3 dan 4

10 7 Juni 2020 Konsul bab 3 dan 4


80

11 8 Juni 2020 Konsul bab 3 dan 4

12 9 Juni 2020 Konsul bab 3 dan 4

13 10 Juni 2020 Konsul bab 3 dan 4

14 11 Juni 2020 Konsul bab 4

15 12 Juni 2020 Konsul bab 4

16 13 Juni 2020 Konsul bab 4


81

Lampiran 12

Lembar Konsultasi Proposal Tugas Akhir

Nama : Lucy Eka Dewi Agustin

NIM : 201749036

Pembimbing : Yunarsih, S. Kep., Ns., M. Kes

Departemen : Maternitas

No Tanggal Revisi Tanda Tangan

1 11 Desember a. Latar Belakang


2019 b. Evaluasi

2 12 Desember a. Penulisan
2019

3 11 Juni 2020 a. Spasi abstrak


b. Penulisan

4 12 Juni 2020 a. Penulisan


82

5 13 Juni 2020 a. Penulisan

Anda mungkin juga menyukai