2017
Diusulkan Oleh:
C111 14 516
Pembimbing:
MAKASSAR
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Telah disetujui untuk dibacakan pada seminar akhir di Bagian Radiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan judul :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Ditetapkan di : Makassar
Tanggal : 7 Desember 2017
iii
BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
keterbatasan yang penulis miliki, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis
ilmiah ini dengan judul “Karakteristik Penderita Kanker Paru di Rumah Sakit
salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi pendidikan dokter
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Allah SWT. atas kekuatan dan nikmat yang tak terhingga sehingga penulis
2. Dr. dr. M. Harun Iskandar, Sp.P, Sp.PD, K-P selaku dosen pembimbing
pembuatan skripsi ini dan membantu penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
tepat waktu.
pikiran maupun bantuan moril secara langsung maupun tidak langsung dalam
v
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan secara satu per satu yang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
sehingga dengan rasa tulus penulis akan menerima kritik dan saran serta koreksi
Penulis,
vi
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NOVEMBER, 2017
Muhammad Arga Putra Mangitung
DR. dr. Harun Iskandar, Sp. P, Sp. PD, K-P
ABSTRAK
vii
THESIS
FACULTY OF MEDICINE
HASANUDDIN UNIVERSITY
NOVEMBER, 2017
Muhammad Arga Putra Mangitung
DR. dr. Harun Iskandar, Sp. P, Sp. PD, K-P
ABSTRACT
Background: Deaths from lung cancer accounted for the largest number
cancer mortality worldwide. This study aims to describe the characteristics of patients
with Lung Cancer
Research Method: This research is a descriptive observational research with cross-
sectional design using secondary data taken from patient's medical record at Wahidin
Sudirohusodo Hospital to find out the characteristics of lung cancer ie sex, age,
occupation, smoking history, histopathological type, CEA tumor marker level,
chemotherapeutic drugs used, and disease stage.
Results: There are 43 samples are accepted for this research. The average age of the
sample is 53 years with the most group being 51-60 years. More than 2/3 of the
patients were men. Non Small Cell Lung Carcinoma (NSCLC): Adenocarcinoma
46.5%, Squamous Cell Carcinoma 14.0%, Large Cell Carcinoma 4.7%, other type of
NSCLC 20.9%, Small Cell Lung Carcinoma 14.0%. Distribution of the highest stage
was found in the group of stage IV that is 39.5%. The distribution of CEA tumor
marker levels is more than 2/3 above normal levels. Patients undergoing
chemotherapy were 29 people, with the most widely used chemotherapy regimen is
Navelbine-Carboplatin (30.2%).
Keywords: Lung Cancer, Characteristics, Histopathology, Carcinoembriogenic
Antigen (CEA), Chemotherapy, Stage
viii
DAFTAR ISI
hal
ABSTRAK ..........................................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN
ix
2.1.5. Evaluasi (Follow up)...............................................................14
2.1.6. Prognosis.................................................................................14
x
5.2.5. Distribusi penderita berdasarkan hasil pemeriksaan histopatologis
27
BAB 6 PEMBAHASAN
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Umur di Rumah Sakit
Tabel 5.2 D Distribusi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Jenis Kelamin di Rumah
Tabel 5.3 Distribusi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Pekerjaan di rumah Sakit
Tabel 5.4 Distribusi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Riwayat Merokok di Rumah
Tabel 5.5 Distribusi Penderita anker Paru Berdasarkan Jenis Histopatologi di Rumah
Tabel 5.6 Distribusi Penderita kanker Paru Berdasarkan Kadar Tumor Marker CEA di
Tabel 5.7 Distribusi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Pilihan Regimen Kemoterapi
Tabel 5.8 Distribusi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Stadium yang diderita
Pasien di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Period Januari – Desember 2016 ....29
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Data Hasil Penelitian Karakteristik Penderita Kanker Paru di Rumah Sakit Wahidin
5. Biodata Peneliti
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kanker paru adalah penyakit malignan yang paling umum di temukan didunia,
dan menjadi salah satu penyebab kematian terbesar oleh kanker. Berdasarkan WHO
Cancer Fact sheet, terhitung 8.8juta kematian di dunia oleh kanker pada tahun 2015.
Penyebab kematian oleh kanker yang paling umum adalah kanker paru, dengan total
Kanker paru-paru (baik small-cell dan non-small cell) adalah kanker paling
umum kedua pada pria maupun wanita (tidak termasuk kanker kulit). Pada pria,
kanker prostat lebih umum, sedaangkan pada wanita kanker payudara lebih umum.
Sekitar 14% dari seluruh kanker adalah kanker paru-paru. (American Cancer Society,
2017)
Diperkirakan isidens kanker paru oleh The American Cancer Society di Amerika
Serikat untuk tahun 2017 adalah 222,500 kasus baru untuk kanker paru (1116,990
pada pria dan 105,510 pada wanita). (American Cancer Society, 2017)
insidens kanker pada pria teritinggi di Indonesia, diikuti oleh kanker kolorektal,
prostat, hati, dan nasofaring, dan merupakan penyumbang kasus ke-5 pada
merupakan pertama kematian pada kankerpda pria (21.8%), dan penyebab kematian
1
ketiga (9.1%)kanker pada perempuan setelah kanker payudara (21.4%) dan kanker
Tingkat kelangsungan hidup lima tahun (five-year survival rate) kanker paru
18.1% lebih rendah dari jenis kanker lainnya, seperti kanker colon dan rectum
hidup kanker paru untuk kasus yang terdeteksi ketika peyakit masih terlokalisasi (di
paru- paru) adalah 55.6%. Namun, hanya 28.9% untuk kanker paru yang sudah
menyebar secara regional. Untuk kanker paru yang sudah metastase (menyebar ke
organ lain), tingkat kelangsungan hidup lima tahunnya menjadi 4.5%. lebih dari
setengah penderita kanker paru-paru akan meninggal dalam waktu satu tahun setelah
2
1.2 Rumusan Masalah
Tujuan penelitian ini dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan khusus,
2016
3
1.4 Manfaat penelitian
2. Bagi peneliti dan ilmu pengetahuan, penelitian ini akan menjadi acuan
peneliti.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
abnormal menjadi sel kanker. Kanker paru berawal dari perubahan genetic pada sel di
dalam paru-paru, tepatnya berawal dari sel yang berada didalam saluran udara paru-
paru. Secara klinis karsinoma paru dibagi menjadi small cell lung cancer (SCLC) dan
Small-cell lung cancer atau yang di sebut kanker paru jenis karsinoma sel kecil
(KPKSK) mencakup sekitar 20% dari semua kanker paru-paru. SCLC memiliki sifat
yang sanagat agresif dan dianggap sebagai penyakit “sistemik” saat didiagnosis.
Kanker paru jenis ini berkembang dalam waktu 3-5 tahun dan meiliki waktu 30 hari
untuk menggandakan dirinya. SCLC timbul dari sel neuroendokrin dan dapat
sifat umpan balik otomatin yang dapat menginduksi pertumbuhan tumor lebih lanjut.
Non-Small Cell Lung Cancer atau kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil
(KPKBSK) mencakup sekitar 80% dari semua kanker paru-paru. KPKBSK terbagi
5
1. Adenokarsinoma: Mencakup sekiranya 40% dari kanker paru dan lebih banyak
tahun unntuk tumbuh dengan waktu untuk menggandakan diri lebih dari 200 hari.
Adenokarsinoma muncul dari sel mucus didalam epitel pada bronkus. (Abdi,
2014)
2. Karsinoma sel skuamosa: lebih jarang ditemukan dan mencakup sekiranya 25%
dari kanker paru. Karsinoma ini lebih agresif dari pada adenokarsinoma dan
3. Karsinoma sel besar: karsinoma yang paling jarang ditemukan, hanya mencakup
10% dari kanker paru. Karsinoma ini metastase lebih cepat dan memiliki prognosis
hemoptisis, nyeri dada dan sesak napas/stridor. Batuk merupakan gejala tersering (60-
Adapun juga gejala yang biasa terjadi pada kanker paru, yaitu:
• Cepat lelah
6
• Demam
B. Pemeriksaan fisik
menurun secara abnormal terutama pada pemeriksaan fisik paru. (PNPK kanker paru)
Tumor paru yang berukuran kecil dan terletak di perifer dapat memberikan
gambaran yang normal pada pemeriksaan. Dengan pemeriksaan ini juga bisa di
dapatkan benjolan superficial pada leher, ketiak atau dinding dada, tanda pembesaran
hepar dan tanda asites, dan nyeri ketok tulang. Tanda-tanda vital lainnya adalah
edema pada wajah dan lengan kanan atas disertai peningkatan vena jugularin dan
tampak venektasi di dada. Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi untuk
C. Pemeriksaan radiologis
tumor primer dan metastasis, serta dibutuhkan untuk menentukan stadium penyakit
• CT-Scan toraks
• Bone scan
• Bone survey
• USG abdomen
7
• Brain-CT
D. Pemeriksaan khusus
• Bronkoskopi
• Sitologi sputum
• Thoracentesis
• Biopsy transtorakal
• Torakoskopi
E. Tumor marker:
Petanda tumor atau yang disebut biomarker ini bias dapat membantu para
klinisi untuk memperkirakan jumlah tumor yang aktif di dalam pasien baik sebagai
tambahan atau tes sensitive terhadap tingkat penyakit dengan deteksi radiologis. (Kerr
D., 2016)
8
2.1.3. Diagnosis
Semua tindakan diagnosis untuk kanker paru diarahkan agar dapat ditentukan :
a. Jenis histologis.
b. Derajat (staging).
(PDPI, 2003)
a. Jenis histopatologi
histologis menurut WHO tahun 1999 (Brambilla, 2001), dan kanker paru memiliki 2
jenis yaitu:
a. Adenokarsinoma
Kanker paru jenis karsinoma sel kecil terbagi menjadi 2 tahap yaitu
“terbatas” (limited) dan “luas” (extensive). Pada tahap “terbatas”, sel kanker hanya
ada pada satu bagian dada saja. Disebut tahap “luas” ketika sel kanker menyebar ke
bagin dada yang lain atau menyebar ke organ lain.(American Thoracic society, 2010)
penderajatan TNM. Pengertian T adalah lokasi dan ukuran tumor yang dikategorikan
9
sebagai Tx, To s/d T4, N adalah keterlibatan nodul limpa yang di kategorikan sebagai
Nx, No s/d N3, M menunjukkan adanya metastasis atau tidak, Mo dan M1. (PDPI,
2003)
yang dapat dinilai oleh dokter. Ada beberapa skala international untuk menilai
tampilan ini, antara lain berdasarkan Karnofsky Scale yang banyak dipakai di
Indonesia, tetapi juga dapat dipakai skala tampilan WHO. Tampilan inilah yang
sering jadi penentu dapat tidaknya kemoterapi atau radioterapi kuratif diberikan.
(PDPI, 2003)
Pengobatan untuk kanker paru jenis karsinoma sel kecil biasanya tergantung
dari derajat dari kanker tersebut. Pengobatan untuk kanker paru jenis karsinoma sel
lakukan pada kanker paru jenis ini, karena penyebaran kanker paru ini sudah terlalu
jauh. Obat kemoterapi yang biasa digunakan adalah kombinasi dari etoposide dan
cisplatin atau carboplatin untuk stadium terbatas. Untuk stadium lanjut di tambahkan
10
b. Non-small cell lung cancer
I. Pembedahan
kanker paru yang terbatas pada lesi primer selama masih memiliki fungsi cadangan
paru yang baik. Pasien ini berada di dalam stadium IA, IB, IIA dan IIB. Untuk pasien
paru yang terkena kanker. Ada 3 jenis prosedur pembedahan yang dapat di lakukan,
yaitu:
• Wedge resection
• Lobektomi
• Pneumotomi
(Cherath L, 2015)
11
II. Radioterapi
Radioterapi pada kanker paru dapat menjadi terapi kuratif atau paliatif. Pada
terapi kuratif, radioterapi menjadi bagian dari kemoterapi neoadjuvan untuk NSCLC
stadium IIIA. Pada kondisi tertentu, radioterapi saja tidak jarang menjadi alternatif
terapi kuratif.
1. Hb > 10 g%
Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000 - 6000 cGy, dengan
III. Kemoterapi
Kemoterapi dapat diberikan pada semua kasus kanker paru. Syarat utama harus
ditentukan jenis histologis tumor dan tampilan (performance status) harus lebih dan
kemoterapi.
adalah:
12
4. Harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 2 sikius pada penilaian
1. Tampilan > 70-80, pada penderita dengan PS < 70 atau usia lanjut,
tertentu.
meski Hb < 10 g% tidak perlu tranfusi darah segera, cukup diberi terapi
13
2.1.5. Evaluasi
Angka kekambuhan (relaps) kanker paru paling tinggi terjadi pada 2 tahun
pertarna, sehingga evaluasi pada pasien yang telah diterapi optimal dilakukan setiap 3
bulan sekali. Evaluasi meliputi pemeriksaan klinis dan radiologis yaitu foto toraks PA
/ lateral dan CT-scan thoraks, sedangkan pemeriksaan lain dilakukan atas indikasi.
(PDPI, 2003)
2.1.6. Prognonsis
Prognosis untuk SCLC tidak terlalu baik, karena SCLC adalah suatu penyakit
yang sangat agresif. Tanpa pengobatan, pada stadium terbatas kemungkinan pasien
hidup hanya 3 sampai 6 bulan, sedangkan untuk stadium lanjut hanya 6 sampai 12
minggu. Namun, SCLC berespon sangat baik terhadap kemoterapi dan radioterapi.
Prognosis untuk NSCLC lebih baik jika terdiagnosis lebih cepat dan di singkirkan
14
BAB 3
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Tindakan diagnosis
Hasil laboratorium
Kanker
Paru
15
3.2. Kerangka konsep
Umur
Jenis
Kelamin
Pekerjaan
Riwayat
Merokok
Hasil
Karsinoma Paru Pemeriksaan
Histopatologis
Obat
Kemoterap
i
Stadium
Penyakit
16
3.3. Identifikasi Variabel
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Pekerjaan
d. Riwayat merokok
g. Obat Kemoterapi
penelitian
tercantum dalam
Rekam Medis
teridentifikasi Hasil:
pada 1. Laki-laki
17
tercantum dalam
Rekam Medis
memenuhi
kebutuhan sehari-
tercantum dalam
Rekam Medis
Rekam Medis
pemeriksaan carcinoma
histopatologis a. Adenocarcinoma
klasifikasi carcinoma
18
histologis Tumor c. Large cell carcinoma
tercantum dalam
Rekam Medis
yang tercantum a. IA
dalam Rekam b. IB
Medis c. IIA
d. IIB
19
e. IIIA
f. IIIB
g. IV
Carcinoma
a. Limited
b. Extensive
20
BAB 4
METODE PENELITIAN
November 2017
penelitian potong lintang (cross sectional) dengan menggunakan data sekunder yang
Populasi target dari penelitian ini adalah semua pasien yang telah didiagnosis
Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah semua pasien yang tercatat
dalam rekam medis dengan diagnosis kanker paru di Rumah Sakit Wahidin
21
Sudirohusodo tahun 2016 yang menjalani perawatan rawat inap atau rawat
jalan.
Sampel dalam penelitian ini dipilih dari populasi terjangkau yang telah
memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi yang telah
ditetapkan.
Wahidin Sudirohusodo
Jumlah sampel yang digunakan sesuai dengan jumlah populasi yang ada.
Sampel penelitian akan diambil dari data sekunder yang berasal dari rekam
terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi
22
4.6. Alur Penelitian
Persiapan penelitian
Identifikasi subjek
Pemenuhan kriteria
Tidak memenuhi
Memenuhi kriteria
kriteria
Pencatatan data
sesuai variabel
Analisis Data
• Data diperoleh dengan melihat rekam medis pasien yang didiagnosis kanker
• Peneliti selanjutnya akan memilih sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi
• Sampel yang telah memenuhi kriteria selanjutnya akan dicatat datanya sesuai
23
4.8. Rencana Analisis Data
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan variabel numerik dan
Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat yang
dilakukan terhadap tiap variabel penelitian. Variabel numerik akan disajikan dalam
mean dengan standar deviasi. Variabel kategorik akan disajikan dalam frekuensi dan
persentase.
24
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Sakit Wahidin Sudirohusodo dan mengambil pasien kanker paru yang di rawat di
Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pada periode Januari 2016 – Desember 2016.
Dari hasil observasi jumplah penderita kanker paru pada periode Januari 2016 –
Desember 2016 adalah sebanyak 70 kasus. Dari Jumlah tersebut, terdapat 43 yang
Data mengenai karakteristik penderita kanker paru yang di rawat di Rumah Sakit
Wahidin Sudirohusodo periode Januari – Desember 2016 akan disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
Table 5.1 Distribusi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Umur di Rumah Sakit
Wahidin Sudirohusdo Periode Jannuari – Desember 2016
Kelompok Umur Jumlah
n %
21-30 tahun 3 4.7
31-40 tahun 5 11.6
41-50 tahun 12 27.9
51-60 tahun 13 30.2
61-70 tahun 8 18.6
>70 tahun 3 7.0
TOTAL 43 100
Tabel 5.1 menunjukan bahwa distribusi umur pasien Kanker Paru yang
terbanyak adalah kelompok 51 – 60 tahun yaitu 13 kasus (30.2%). Ada penelitian ini,
25
didapatkan bahwa rata 53.07 tahun dengan usia minimum adalah 23 tahun dan
maksimum 88 tahun.
Tabel 5.2 menunjukan bahwa distribusi jenis kelamin pasien kanker paru yang
26
5.2.4. Distribusi penderita berdasarkan riwayat merokok
paru yang terbanyak adalah kelomopok Non Small Cell carcinoma jenis
27
5.2.6. Distribusi penderita berdasarkan kadar tumor marker (CEA)
Tabel 5.6 Distribusi Penderita kanker Paru Berdasarkan Kadar Tumor Marker
CEA di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Periode Januari – Desember 2016
Tabel 5.6 menunjukan bahwa pemeriksaan kadar tumor marker CEA pasien
kankeer paru dilakukan pada 34 orang (79.1%). Dari hasil didapatkan distribusi
terbanyak adalah kelompok dengan nilai tidak normal >4.7 ng/ml yaitu 23 kasus
(53.5%).
28
5.2.8. Distribusi penderita berdasarkan stadium kanker paru
Tabel 5.8 Distribusi Penderita Kanker Paru Berdasarkan Stadium yang diderita
Pasien di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Periode Januari – Desember
2016
Stadium Kanker Paru Jumlah
n %
Non Small Cell Lung Carcinoma
IA 0 0
IB 0 0
IIA 0 0
IIB 0 0
IIIA 5 11.6
IIIB 15 34.9
IV 17 39.5
Small Cell Lung Carcinoma
Limited 0 0
Extensive 6 14.0
TOTAL 43 100
Tabel 5.8 menunjukan bahwa pasien Kanker Paru dengan stadium kanker IV
adalah stadium yang terbanyak untuk non small cell carcinoma yaitu 17 kasus
(39.5%). Pada pasien dengan small cell carcinoma terdapat 6 kasus (14.0%) pada
stadium Extensive.
29
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1. Umur
Kelompok umur terbanyak pada penelitian ini adalah kelompk 51-60 tahun yaitu
13 kasus (30.2%), diikuti dengan kelompok 41-50 tahun yaitu 12 kasus (27.9%) dan
yang paling sedikit adalah kelompok umur 21-30 tahun yaitu 2 kasus (4.7%). Namun
hampir semua kasus ditemukan pertama kali pada umur >40 tahun tetapi ada
beberapa kasus ditemukan pada umur ≤40 tahun sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan kelompok usia terbanyak yaitu usia 51-60 tahun yaitu 39.9% dan penelitian
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa pasien laki-laki lebih sering terkena kanker
paru yaitu 31 kasus (72.1%), sedangkan pasien wanita hanya 12 kasus (27.9%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian lainnya, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Bhakskarpillai et al. yang dilakukan di india dimana pasien pria
sebanyak 262 kasus (74.4%), penelitian oleh Kreuzer et al. yang di lakukan di Jerman
dan Itali dimana pasien pria sebanyak 3723 kasus (80.5%), serta penelitian oleh
Siegel et al. yang di lakukan di Amerika pada tahun 2016 dimana pasien pria
30
6.3. Pekerjaan
Pada penelitian ini, di dapatkan bahwa pekerjaan pasien dengan kanker paru
didominasi oleh wiraswasta dengan jumlah kasus sebanyak 9 kasus (20.9%), yang di
Bhaskarapillai et al. di India yaitu buruh kasar yaitu sebanyak 85 kasus (30.25%).
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa pasien yang terkena penyakit kanker paru
Pada penelitian lain yang di lakukan oleh pesch et al. di dapatkan bahwa
kebanyakan pasien kanker paru memiliki riwayat perokok berat. Pada penelitian yang
di lakukan oleh Furrukh di dapatkan 47 kasus (91%) kanker paru dengan riwayat
merokok. Pada penelitian oleh Nallappen di RSUP Adam Malik, Medan di mana
pasien dengan riwayat merokok berjumlah 64 kasus (79%). Dari beberapa penelitian
ini didapatkan bahwa kebanyakan pasien dengan penyakit kanker paru memeiliki
riwayat merokok.
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa distribusi jenis histopatologi pada kanker
paru di dominasi dengan non small cell lung carcinoma yaitu sebanyak 37 kasus
adenocarcinoma sebagai kasus tersering. Didapatkan juga bahwa 6 kasus (14%) dari
31
Hasil ini sesuai dengan artikel dari American Cancer Society tahun 2016 tentang
kanker paru dimana dinyatakan bahwa 80-85% kasus dari seluruh kasus kanker paru
adalah jenis non small cell lung carcinoma dan dari seluruh kasus non small cell
carcinoma didapatkan 40% kasus adalah jenis adenocarcinoma. Adapun variasi hasil
dari penelitian yang dilakukan oleh Ullah et al. dan Westphal et al. di mana distibusi
Nilai normal pada penelitian ini adalah 0-4.7 ng/ml. nilai ini di ambil
Sudirohusodo.
Distribusi terbanyak pada penelitian ini adalah kelompok degan kadar CEA lebih
tinggi dari noral (>4.7 ng/ml) yaitu 23 kasus. Sedangkan kelompok dengan kadar
CEA normal (0-4.7 ng/ml) sebanyak 11 kasus. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian Rahmaini di RSUP Adam Malik Medan, dimana distribusi terbanyak pada
penelitian ini adalah kelompok dengan nilai di atas normal (>0.3 ng/ml) yaitu 136
kasus (67.7%). Sedangkan kelompok dengan nilai normal (0-3 ng/ml) sebanyak 65
kasus (32.3%).
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa 19 dari 43 pasien yang terkena kanker paru
menjalani regimen kemoterapi. Dari 19 kasus tersebut di dapat kan bahwa 13 kasus
32
dengan regimen Cisplatin dan Irresa. Dari artikel yang di tulis oleh American Cancer
Society tahun 2017 mengarakan bahwa regimen kemoterapi untuk penyakit kanker
paru paling sering menggunakan kombinasi 2 obat kemoterapi, tetapi ada juga yang
menggunakan 1 obat untuk pasien yang tidak dapat mentoleransi kombinasi obat
Pada penelitian ini, didapatkan bahwa pasien yang terdiagnosis kanker paru
datang ketika stadium akhir, seperti untuk tipe non small cell carcinoma didapatkan
17 kasus (39.5%) untuk stadium IV dan 15 kasus (34.9%) untuk stadium IIIB. Untuk
small cell lung carcinoma didapatkan bahwa seluruh kasusnya terdiagnosis pada
stadium extensive. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ellis dan
Vandermeer yang mendapatkan hasil untuk non small cell lung carcinoma pada
stadium IV sebanyak 15 kasus (29%) dan stadium IIB 13 kasus (25%). Akan tetapi,
untuk kasus small cell lung carcinoma Ellis dan Vandermeer mendapatkan 6 kasus
stadium akhir dikarenakan gejala kanker paru pada stadium awal seperti batuk biasa
33
BAB 7
7.1. Kesimpulan
(72.1%).
kasus (30.2%)
34
histopatologis paling banyak yang menderita non small cell lung
lebih banyak yang memiliki kadar tumor marker lebih tinggi dari normal
kasus (30.2%)
banyak untuk non small cell lung carcinoma pada stadium IV yaitu
sebanyak 17 kasus (39.5%) dan untuk small cell lung carcinoma pada
35
7.2. Saran
melalui kegiatan pemantauan yang lebih tinggi pada kelompok usia 51-60
2. Diharapkan adanya inisiasi skrining untuk deteksi dini kanker paru serta
36
DAFTAR PUSTUKA
Committee. Australia.
(9), 4639-4643.
Cherath L., Frey R., 2015. The Gale Encyclopedia of Cancer: Lung Cancer, Non-
Cherath L., McTavish A. 2015. The Gale Encyclopedia of Cancer: Lung Cancer,
Christopher Slatore MD, MS; Suzanne C Lareau RN, MS; Bonnie Fahy, RN, MN.
Ellis, P., Vandermeer, R. 2011. Delays in the Diagnosis of Lung Cancer. Journal of
Thoracic Disease.
Horn L., Pao W., Johnson DH. Neoplasm of the lung dalam: Longo DL, Fauci AS,
Kasper DL, dkk., penyunting. Harrison’s principles of internal medicine Ed. 18.
37
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan
Kerr D., Haller D., Van de Velde C., Baumann M., 2016. Oxford Textbook of
Kerr D., Haller D., Van de Velde C., Baumann M., 2016. Oxford Textbook of
England
Mumbarkar P.P., Raste A.S., Ghadge M.S. 2006. Significance of Tumor Markers in
Haji Adam Malik Medan Tahun 2012. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara
NIH. 2017. National Cancer Institute: Non-Small Cell Lung Cancer Treatment
NIH . 2017. National Cancer Institute: Small Cell Lung Cancer Treatment (PDQ®)–
38
Ramadhaniah, F., Sri Rahayu, P., Suzanna, E. 2015. Berbagai Gambaran Klinis pada
Kanker Paru di Rumah Sakit Dharmais (RSKD) Jakarta. Rumah Sakit Kanker
Dharmais Jakarta.
Paru yang Mendapat Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik
Siegel, R., Miller, K., Jemal, A. 2016. Cancer Statistic, 2016. USA
Stewart, B., Wild, C.P. 2014. World Cancer Report 2014. International Agency for
U.S. National Institutes of Health. National Cancer Institute. SEER Cancer Statistics
Review, 1975-2014.
Westphal FL, de Lima LC, Andrade EO, et al. 2009. Characteristics of Patients with
39
Lampiran 1
No. No. Jenis Umur Pekerjaan Riwaayat Histopatologis Kadar Obat Chemo Stadium
Rekam Kelamin Merokok Tumor
Medis Marker
(CEA)
1 753723 laki 50 PNS Tidak ada Squamosa Cell >200 Nevalbine + 3b
Carcinoma Carboplatine
2 766123 laki 65 pensiunan ada SCLC >200 Extensive
3 749603 laki 60 pensiunan ada AdenoCarcinoma 137.12 Nevalbine + 4
Carboplatine
4 744413 laki 66 wiraswasta Tidak ada AdenoCarcinoma Paclitaxel + 3b
Carboplatine
5 771103 perempuan 46 PNS Tidak ada AdenoCarcinoma 140.23 Nevalbine + 4
Carboplatine
6 742575 perempuan 50 PNS Tidak ada AdenoCarcinoma 4
7 742895 perempuan 48 honorer Tidak ada AdenoCarcinoma 126.23 Nevalbine + 3b
Carboplatine
8 588384 perempuan 47
9 747975 perempuan 45 IRT Tidak ada Squamosa Cell >200 Paclitaxel + 4
Carcinoma Carboplatine
10 779413 laki 45 wiraswasta Tidak ada Squamosa Cell 3a
Carcinoma
11 753344 laki 57 polri/TNI ada AdenoCarcinoma 153.41 3a
12 775924 laki 53 PNS ada AdenoCarcinoma 53.28 Nevalbine + 4
Carboplatine
13 780057 perempuan 48 PNS ada AdenoCarcinoma 4
14 738497 laki 60 wiraswasta ada AdenoCarcinoma 0.98 Cisplatin 4
15 456539 laki 46 lain-lain ada AdenoCarcinoma 138.43 Iressa 4
16 772799 laki 51 petani ada Squamosa Cell >200 Nevalbine + 3b
Carcinoma Carboplatine
17 776499 laki 23 swasta ada NSCLC tipe lain 1.23 3b
18 747189 laki 38 swasta ada NSCLC tipe lain >200 3a
19 751089 perempuan 55 IRT Tidak ada Squamosa Cell 40.49 Nevalbine + 3b
Carcinoma Carboplatine
20 768389 laki 58 swasta Tidak ada AdenoCarcinoma 59.10 Paclitaxel + 3b
Carboplatine
21 747582 laki 43 wiraswasta ada NSCLC tipe lain 6.09 3a
22 750052 laki 56 petani ada AdenoCarcinoma 191.74 3b
23 758850 perempuan 62 IRT Tidak ada NSCLC tipe lain >200 3a
24 766689 laki 59 PNS ada AdenoCarcinoma 4
25 779468 laki 67 PNS Tidak ada Squamosa Cell 3.46 Nevalbine + 3b
Carcinoma Carboplatine
26 774168 laki 88 petani ada AdenoCarcinoma 5.20 4
27 782496 laki 74 pensiunan Tidak ada NSCLC tipe lain >200 4
28 778166 perempuan 34 IRT Tidak ada NSCLC tipe lain Nevalbine + 4
Carboplatine
29 744666 laki 39 wiraswasta ada Large Cell 2.34 4
Carcinoma
30 753150 perempuan 49 PNS Tidak ada SCLC 0.83 Extensive
31 765122 laki 31 lain-lain ada AdenoCarcinoma 3.67 3b
32 270160 laki 54 lain-lain ada AdenoCarcinoma 9.33 4
33 681602 laki 47 wiraswasta ada NSCLC tipe lain 53.42 Nevalbine + 3b
Carboplatine
34 712522 laki 52 wiraswasta ada NSCLC tipe lain Paclitaxel + 3b
Carboplatine
35 744022 laki 80 petani ada Large Cell 1.75 4
Carcinoma
36 732632 laki 29 swasta Tidak ada SCLC 0.99 Nevalbine + Extensive
Carboplatine
37 676801 perempuan 37 IRT Tidak ada AdenoCarcinoma 0.51 3b
38 744631 laki 51 wiraswasta Tidak ada AdenoCarcinoma 187.77 4
39 772251 laki 63 petani ada SCLC >200 Extensive
40 768151 laki 63 wiraswasta ada SCLC 1.53 Nevalbine + Extensive
Carboplatine
41 736771 perempuan 66 IRT Tidak ada AdenoCarcinoma 7.90 3b
42 738251 laki 63 petani ada NSCLC tipe lain 3b
43 719781 laki 41 swasta Tidak ada AdenoCarcinoma Nevalbine + 4
Carboplatine
44 779821 perempuan 52 IRT ada SCLC 2.43 Extensive
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Data Pribadi:
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Gol. Darah :A
• Ayah : SWASTA
Anak ke :1
Alamat saat ini : Perumahan Pondok Indah Makassar, Jl. Maccini Raya
No. Telp : 08121092801
Email : arga.2801@gmail.com
Serpong
Serpong
Hasanuddin Dokter
Riwayat Organisasi