Anda di halaman 1dari 3

SOP VCT

Nomor Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal terbit :

SOP
Halaman :
PUSKESMAS LARANGAN
UTARA
KOTA TANGERANG Tanda Tangan Ka. Puskesmas :
dr. Hj. Harmayani

1.Pengertian Konseling dan tes sukarela selanjutnya disebut VCT (Voluntary Counseling and
Testing) adalah kegiatan konseling yang bersifat sukarela dan rahasia antara
konselor
dari Tim penanggulanggan HIV-AIDS dengan orang yang ingin mengetahui
status HIV
nya atau orang yang berisiko tertular HIV.
Disebut telah menjalani VCT apabila menjalani : konseling pre tes, testing, dan
konseling pasca tes.
Konseling adalah saran, anjuran, nasehat profesional yang diberikan kepada
seseorang
yang mempunyai masalah/problem (oxford Advance Learnes Dictionary 4 th ed).
Konselor adalah petugas yang memiliki ketrampilan konseling dan pemahaman
akan
seluk beluk HIV/AIDS.
Prosedur Pelaksanaan VCT adalah alur pelayanan yang wajib dilalui oleh
semua orang yang akan menjalani tes HIV di Piuskesmas Larangan Utara

2.Tujuan Tujuan pembuatan protap ini :


1. Sebagai acuan baagi petugas medis & non medis di Puskesmas Larangan
Utara dalam pelaksanaan VCT.
2. Sebagai acuan bagi orang yang akan menjalani tes HIV.
3. Sebagai pedoman pelaksanaan pemeriksaan tes HIV
Tujuan pelaksanaan VCT adalah :
Membantu terduga HIV dan atau ODHA untuk melakukan perubahan
perilaku ke
arah perilaku lebih sehat dan aman melalui:
a. Memberikan dukungan psikologis bagi pasien & keluarga.
b. Mencegah penularan HIV dengan menyampaikan informasi tentang perilaku
berisiko
Membantu mengembangkan keahlian pribadi yang diperlukan untuk
mendukung
perilaku hidup sehat.
Memastikan pengobatan yang efektif sedini mungkin
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas tentang layanan klinis

4.Referensi 1. KMK no 21 tahun 2013


2. Petunjuk tekhnis Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di
fasilitas kesehatan tingkat pertama th 2016. KEMENKES
5.Prosedur 1.Klien atau pasien yang akan menjalani VCT baik datang sendiri atau dikirim
oleh penjangkau atau petugas medis terlebih dahulu mendaftar di tempat
pendaftaran

2. Klien/Pasien menjalani konseling.

3. Apabila setuju untuk diperiksa tes HIV, klien/pasien menandatangani


Informed consent (VCT)

4. Klien menjalani tes di laboratorium .


5. Untuk pembukaan hasil tes anti HIV, klien/pasien menjalani konseling pasca
tes.
6. Bagi pasien yang belum setuju untuk menjalani tes pada saat itu dianjurkan
untuk
kunjungan ulang pada waktu yang disepakati.

Kelompok pasien yang diperiksa tes HIV


1. Kelompok perilaku beresiko dan pasien beresiko
2. Ibu hamil
3. Pasien PIMS
4. Pasangan diskordan
5. Pasien TB
6. Pasien Hepatitis B

Unit Terkait 1. Poli Umum


2. Poli MTBS
3. Laboratorium
4. KIA
5. Poli TB

Rekaman Historis Perubahan

NO ISI PERUBAHAN TANGGAL MULAI


DIBERLAKUKAN

Anda mungkin juga menyukai