UNTUK ANAK
BERKEBUTUHAN
KHUSUS
Diterbitkan oleh:
MILLENIAL READERS
Ketandan RT.2/RW. 38, No. 98, Babadan Baru,
Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
marketing@indoliterasi.com
Kata pengantar • iv
Mengenal ADHD • 1
LAMPIRAN • 69
KATA PENGANTAR
iv
BAB
1 Mengenal ADHD
Pengertian
1
Jadi jika didefinisikan, secara umum ADHD menjelaskan kondi-
si anak-anak yang memperlihatkan simtom-simtom (ciri atau geja-
la) kurang konsentrasi, hiperaktif,dan impulsive. Kondisi itu dapat
menyebabkan ketidakseimbangan sebagian besar aktivitas hidup
mereka. Dengan kata lain bahwa ADHD adalah gangguan perkem-
bangan dalam peningkatan aktifitas motorik anak-anak hingga
menyebabkan perilaku anak yang berlebihan dan tidak lazim yang
ditandai dengan gangguan pemusatan perhatian dan gangguan
konsentrasi (in attention), berbuat dan berbicara tanpa memikirkan
akibat (impulsif) dan hiperaktif yang tidak sesuai dengan umurnya.
Sedangkan menurut seorang dokter spesialis anak, Dr Widodo
Judarwanto SpA, definisi ADHD adalah suatu peningkatan aktifitas
motorik hingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gang-
guan perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan sua-
sana yang berbeda. Aktifitas anak yang tidak lazim dan cenderung
berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, se-
lalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, pensil, tidak dapat
duduk dengan tenang dan selalu meninggalkan tempat duduknya
meskipun pada saat dimana dia seharusnya duduk degan tenang.
Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan per-
ilaku meliputi perasaan yang meletup-letup, aktifitas yang berlebi-
han, suka membuat keributan, membangkang dan destruktif yang
menetap.
Dalam bahasa medisnya ADHD adalah suatu kondisi yang per-
nah dikenal sebagai Attention Deficit Disorder (sulit memusatkan
perhatian), Minimal Brain Disorder (ketidakberesan kecil di otak),
Minimal Brain Damage (kerusakan kecil pada otak), Hyperkinesis
(terlalu banyak bergerak/aktif) dan Hyperactif (hiperaktif).
2
Di sisi lain, ADHD ini juga tidak selalu disertai dengan ganggu-
an hiperaktif. Oleh karena itu, terkadang penulisan istilah ADHD di
Indonesia, lazimnya diterjemahkan menjadi Gangguan Pemusatan
Perhatian dengan/tanpa Hiperaktif (GPP/H). Anak yang mengala-
mi ADHD atau GPP/H kerap kali tumpang tindih dengan kondi-
si-kondisi lainnya, seperti disleksia (dyslexia), dispraksia (dysprax-
sia), gangguan menentang dan melawan (oppositional defiant dis-
order/ODD).
3
Ciri-ciri ADHD
Memang ada kemiripan antara anak dengan ADHD dan anak
aktif dan kreatif. Terkadang orang tua keliru menilai bahwa anak
aktif dan kreatif dianggap sebagai pengidap ADHD, begitu pula se-
baliknya. Namun, anak dengan ADHD memiliki ciri-ciri yang mem-
bedakannya dengan anak aktif. Berikut adalah ciri-ciri anak ADHD
dengan hiperaktivitasnya:
• Menentang
Secara umumnya, anak dengan ADHD akan mengalami gang-
guan hiperaktivitas. bersikap penentang atau pembangkang, dan
tidak mau dinasehati. Sebagai contoh adalah anak akan marah
ketika dilarang berlari ke sana kemari, coret-coret atau naik-turun
tak berhenti. Bentuk penolakannya bisa ditunjukkan dengan sikap
cuek.
• Destruktif
Anak dengan ADHD kebanyakan bersifat destruktif atau mer-
usak. Ketika menyusun balok-balok kayu ataupun lego misalnya,
anak aktif akan menyelesaikannya dengan baik sampai tersusun
rapi. Sebaliknya bagi anak hiperaktif, bukannya menyusun rapi
tetapi malah menghancurkan mainan balok kayu ataupun lego
yang sudah tersusun rapi. Anak dengan ADHD juga mempunyai
kecenderungan menghancurkan barang-barang yang ada di ru-
mah, seperti vas atau pajangan lain. Oleh karena itu, anak ADHD
yang hiperaktif sebaiknya dijauhkan dari barang-barang yang mu-
dah dipegang dan mudah rusak.
4
• Tak kenal lelah
Anak dengan gangguan ADHD hiperaktivitas sering tidak
menunjukkan sikap lelah. Sepanjang hari dia akan selalu bergerak
ke sana kemari, lompat, lari, berguling, dan sebagainya. Hal inilah
yang seringkali membuat orang tua kewalahan dan tidak sanggup
meladeni perilakunya.
• Tanpa tujuan
Ciri-ciri lainnya adalah dia melakukan aktivitas tanpa memiliki
tujuan jelas. Sebagai contoh perbedaan anak aktif dan hiperaktif
adalah ketika anak naik kursi atau meja. Kalau anak aktif naik ke
atas kursi, dia punya tujuan, misalnya ingin mengambil mainan
atau bermain peran sebagai Superman. Sedangkan pada anak hip-
eraktif, dia melakukannya tanpa tujuan serta hanya naik dan turun
kursi saja.
• Intelektualitas rendah
Seringkali intelektualitas anak dengan gangguan hiperaktivi-
tas berada di bawah rata-rata anak normal. Mungkin karena se-
5
cara psikologis mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak bisa
menunjukkan kemampuan kreatifnya.
Sedangkan menurut buku “Anak Hiperaktif” karya Zafiera, Fer-
dinand (2007) ciri dari anak dengan ADHD adalah:
• Tidak fokus
Anak dengan gangguan hiperaktif tidak bisa konsentrasi lebih
dari lima menit. Tidak memiliki fokus yang jelas dan melakukan se-
suatu tanpa tujuan. Cenderung tidak mampu melakukan sosialisasi
dengan baik.
• Impulsif
Melakukan sesuatu secara tiba-tiba tanpa dipikir lebih dahulu.
Selalu ingin meraih dan memegang apapun yang ada di depannya.
Gangguan perilaku ini biasanya terjadi pada anak usia prasekolah
dasar, atau sebelum mereka berusia 7 tahun.
• Menentang
Umumnya memiliki sikap penentang/pembangkang/tidak mau
dinasehati. Penolakannya ditunjukkan dengan sikap cuek.
6
• Destruktif
Destruksif atau merusak. Merusak mainan yang dimainkannya
dan cenderung menghancurkan sangat besar.
• Intelektualitas rendah
Sering kali anak dengan gangguan hiperaktif memiliki intelek-
tualitas di bawah rata-rata anak normal. Mungkin dikarenakan se-
cara psikologis mentalnya sudah terganggu sehingga ia tidak bisa
menunjukkan kemampuan kreatifnya.
Selain ciri-ciri di atas, ciri-ciri khusus lainnya dari anak ADHD
atau hiperaktif adalah diantaranya berikut ini:
• Sering menggerak-gerakkan tangan atau kaki ketika duduk,
atau sering menggeliat.
• Sering meninggalkan tempat duduknya, padahal seharusn-
ya ia duduk manis.
• Sering berlari-lari atau memanjat secara berlebihan pada
keadaan yang tidak selayaknya.
• Sering tidak mampu melakukan atau mengikuti kegiatan
dengan tenang.
7
• Selalu bergerak, seolah-olah tubuhnya didorong oleh mes-
in. Tenaganya terlihat tidak pernah habis.
• Sering terlalu banyak bicara.
• Sering sulit menunggu giliran.
• Sering memotong atau menyela pembicaraan.
• Jika diajak bicara tidak dapat memperhatikan lawan bicara-
nya (bersikap apatis terhadap lawan bicaranya).
• Ciri-ciri lain yang menyertai anak ber-ADHD:
• Kemampuan akademik tidak optimal
• Kecerobohan dalam hubungan sosial
• Kesembronoan dalam menghadapi situasi yang berba-
haya
• Sikap melanggar tata tertib secara impulsive
8
Subtipe ADHD dan Cara Mendiagnosanya
1. Subtipe ADHD
Sebelum mengetahui cara mendiagnosa seorang anak apakah
dia mengidap ADHD atau tidak, penting untuk mengetahui sub-
tipe dari ADHD sendiri.
Berikut adalah daftar subtipe ADHD dengan tingkah laku
karakteristiknya:
9
ÀÀ ADHD: Predominately Hyperactive-Impulsive Type
• Tampak gelisah atau sering menggeliat di kursi.
• Sering meninggalkan tempat duduk di mana duduk tenang
diharapkan. Misalnya duduk di ruang kelas atau di situasi
lainnya.
• Suka berlari-lari atau memanjat pada situasi di mana tidak
pantas dilakukan (pada remaja dan orang dewasa mungkin
terbatas pada perasaan gelisah).
• Mengalami kesulitan terlibat dalam berbagai aktivitas den-
gan tenang.
• Sering bertindak aktif, seolah-olah dikendalikan oleh se-
buah “motor”.
• Berbicara berlebihan, sangat cerewet.
• Cenderung bertindak tanpa berpikir, memulai tugas tanpa
persiapan cukup (misalnya, sebelum mendengarkan atau
membaca petunjuk) atau memberikan jawaban sebelum
pertanyaan selesai, sangat reaktif.
• Mengerjakan sesuatu dengan lambat, namun cenderung
buru-buru dalam mengerjakan sesuatu.
• Mengalami kesulitan dalam menunggu giliran, tidak sabar
(ini mungkin ditunjukkan melalui perasaan gelisah).
• Menyela atau mengganggu orang lain dan menyela dalam
percakapan atau permainan.
• Dalam membuat keputusan, kemungkinan bersifat impul-
sif tanpa berpikir secara urut.
ÀÀ ADHD: Combined Type
• Memiliki keriteria inatentif dan hiperaktif-impulsif.
10
2. Cara Mendiagnosa ADHD pada Anak
Sampai saat ini, belum ada tes yang benar-benar definitif un-
tuk menentukan apakah seorang anak telah menderita ADHD. Oleh
karenanya tes untuk mengetahui bahwa pasien mengidap ADHD
sangatlah berbeda dengan tes untuk mengetahui penyakit seperti
halnya kondisi-kondisi medis diabetes atau tekanan darah tinggi
dan lainnya. ADHD didiagnosa berdasarkan pada kemunculan se-
jumlah tingkah laku atau gejala. Gejala-gejala ini muncul sangat
intensif sehingga gejala-gejala ini secara signifikan bisa merusak
kemampuan orang dalam kehidupan sosial, akademik, atau dalam
dunia kerja. Kerusakan ini bertahan lama, yang terjadi selama peri-
ode waktu tertentu dan tidak disebabkan oleh faktor-faktor lainn-
ya. Sejumlah gejala hiperaktif-impulsif atau inatensi yang menye-
babkan kerusakan, pasti telah ada sejak kanak-kanak.
Dengan tidak adanya tes yang definitif ini, sebuah diagno-
sa ADHD bergantung pada sebuah evaluasi menyeluruh. Banyak
anak dan orang dewasa yang terdiagnosa dengan ADHD. Mereka
dieavaluasi dan dirawat oleh beberapa dokter yang meliputi dokter
anak dan dokter umum. Akan tetapi, untuk anak yang terdiagno-
sa ADHD sebaiknya juga di bawah pengawasan spesialis seperti
psikiater, psikolog, dan neurolog. Apalagi terutama ketika diagno-
sa dokter masih meragukan atau pun jika ada pertimbangan lain-
nya, seperti sindrom Tourette, ketidakmampuan belajar (learning
disability), kecemasan, atau depresi.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk diagnosa ADHD
adalah:
• Seorang anak menunjukkan perilaku dari salah satu tiga
subtipe ADHD sebelum usia 7 tahun.
• Tingkah laku tersebut harus lebih kuat (terlihat) daripada
11
tingkah laku anak-anak lainnya yang sebaya.
• Tingkah laku itu berlangsung paling tidak selama 6 bulan.
• Tingkah laku tersebut pasti terjadi dan secara negatif mem-
pengaruhi paling tidak dua area kehidupan anak (misalnya
sekolah, rumah, persahabatan).
Tingkah laku anak dengan ADHD, seharusnya tidak hanya di-
hubungkan dengan stress di rumah. Anak-anak yang pernah men-
galami perceraian orang tua, pindah rumah, pindah sekolah, sakit
atau peristiwa-peristiwa penting lain dalam kehidupannya, mun-
gkin secara tiba-tiba mulai beraksi dan mempengaruhi tingkah
laku mereka. Untuk menghindari salah diagnosa, penting untuk
dipertimbangkan apakah faktor-faktor ini memainkan peran kun-
ci dalam onset (penampilan pertama dari tanda-tanda atau gejala
suatu penyakit) gejala-gejala ADHD.
A. Penyebab ADHD
Perlu diketahui, ADHD bukanlah hasil dari pengasuhan orang
tua yang buruk atau kurangnya disiplin. Sampai saat ini, penyebab
pasti ADHD belum diketahui, namun penelitian telah menunjukkan
bahwa faktor terbesar penyebabnya adalah dari turunan dan gene-
tika, seperti halnya dengan gangguan perkembangan lainnya (mis-
alnya: autisme). Dengan kata lain, penyebab ADHD juga bukanlah
akibat dari konsumsi gula berlebihan, terlalu sering melihat televisi
atau bermain video games, reaksi alergi ataupun sensitivitas pada
makanan (walau sejumlah sensitivitas mungkin menyebabkan ting-
kah laku yang sangat mirip dengan ADHD).
Di bawah ini adalah Faktor-faktor penyebab ADHD adalah se-
bagai berikut (diambil dari Wikipedia):
12
ÀÀ Faktor lingkungan/psikososial
• Konflik keluarga.
• Sosial ekonomi keluarga yang tidak memadai.
• umlah keluarga yang terlalu besar.
• Orang tua terkena kasus kriminal.
• Orang tua dengan gangguan jiwa (psikopat).
• Anak yang diasuh di penitipan anak.
• Riwayat kehamilan dengan eklampsia, perdarahan antepar-
tum, fetal distress, bayi lahir dengan berat badan rendah,
ibu merokok saat hamil dan alkohol.
ÀÀ Faktor genetika
Terdapat mutasi gen pengkode neurotransmiter dan reseptor
dopamin (D2 dan D4) pada kromosom 11p.
ÀÀ Gangguan otak dan metabolisme
• Trauma lahir atau hipoksia, yang berdampak cede-
ra pada lobus frontalis di otak.
• Pengurangan volume serebrum.
• Gangguan fungsi astrosit dalam pembentukan dan penye-
diaan laktat, serta gangguan fungsi oligodendrosit. Be-
berapa teori yang sering dikemukakan adalah hubungan
antara neurotransmiter dopamin dan epinefrina. Berdasar
pada teori faktor genetik, beberapa penelitian yang telah
dilakukan diperoleh bahwa pada keluarga penderita, sela-
lu ditemukan setidaknya satu orang dalam keluarga dekat
yang menderita penyakit sama. Sedangkan orang tua dan
saudara penderita ADHD, memiliki risiko hingga 2- 8 kali
terdapat gangguan ADHD. Teori lain menyebutkan adan-
ya gangguan disfungsi sirkuit neuron di otak yang dipen-
garuhi oleh berbagai gangguan neurotransmiter sebagai
13
pengatur gerakan dan kontrol aktivitas diri.
ADHD memiliki asal-usul biologis yang belum dipahami den-
gan jelas. Tidak ada penyebab tunggal yang telah teridentifikasi,
tetapi para peneliti sedang mengeksplorasi sejumlah hubungan
genetik dan lingkungan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
banyak anak dengan ADHD mempunyai kerabat dekat yang juga
mempunyai ADHD.
Walau para ahli tidak yakin apakah hal ini menjadi penyebab
ADHD, mereka telah menemukan bahwa anak-anak dengan ADHD
memiki area otak tertentu. Area anak penderita memiliki ukuran
yang lebih kecil 5% sampai 10% daripada anak-anak yang tidak
memiliki ADHD.
Sejumlah penelitian yang dilakukan juga menghubungkan
merokok selama kehamilan dengan resiko anak yang lahir dengan
ADHD. Faktor-faktor lainnya yang memungkinkan anak menderita
ADHD di antaranya adalah persalinan prematur, berat bayi yang
sangat rendah dan cedera otak pada bayi saat kelahiran.
Beberapa penelitian lain pun menyatakan bahwa ada hubun-
gan antara menonton televisi terlalu sering dengan masalah-mas-
alah pemusatan perhatian. Dari penelitian tersebut, sebaiknya para
orang tua sebaiknya mengikuti saran American Academy of Pedi-
atrics (AAP). AAP mengatakan bahwa anak-anak di bawah dua ta-
hun seharusnya tidak boleh terpapar pada layar TV, komputer atau
video games. Selain itu, anak yang berusia dua tahun atau lebih
sebaiknya dibatasi dalam menonton TV (1 sampai 2 jam saja/hari).
14
Permasalahan yang terkait
Salah satu kesulitan dalam mendiagnosa ADHD adalah bah-
wa ADHD sering ditemukan bersama dengan masalah lainnya. Ini
disebut kondisi-kondisi yang berdampingan di mana sekitar dua
pertiga anak dengan ADHD memiliki kondisi ini. Kondisi-kondisi
berdampingan yang paling umum adalah:
ÀÀ Oppositional Defiant Disorder (ODD) dan Conduct Disorder
(CD)
Setidaknya 35% anak-anak dengan ADHD juga memiliki op-
positional defiant disorder. Kondisi ini ditandai dengan sifat anak
yang keras kepala, mudah marah, suka menantang dan melang-
gar peraturan. Gangguan tingkah laku ini mirip pada anak-anak
tanpa ADHD, tetapi sikap permusuhan dan agresinya lebih keras.
Anak-anak yang memiliki gangguan tingkah laku sering bermas-
alah dengan sosok-sosok yang berkuasa dan mungkin kemudian
dengan hukum. Opposition defiant disorder dan conduct disorder
terlihat paling umum pada anak-anak dengan ADHD subtipe hip-
eraktif dan tipe kombinasi.
ÀÀ Gangguan Suasana hati (Mood)
Sekitar 18% anak dengan ADHD, terutama yang tipe inaten-
si, juga mengalami depresi. Mereka merasa inadequate, terisolasi,
frustrasi oleh kegagalan sekolah serta masalah-masalah sosial dan
memiliki martabat yang rendah.
• Gangguan kecemasan
Gangguan kecemasan mempengaruhi sekitar 25% anak den-
gan ADHD. Gejala-gejalanya meliputi kecemasan, rasa takut
dan kepanikan yang berlebihan. Gejala-gejala itu juga bisa
15
menyebabkan perubahan pada kondisi fisik, seperti jantung
berdetak kencang, berkeringat, sakit perut dan diare. Ben-
tuk-bentuk kecemasan lain yang menyertai ADHD adalah
gangguan kompulsif-obsesif dan sindrom Tourette, serta ger-
ak atau suara yang diulang-ulang. Seorang anak yang memili-
ki gejala-gejala kondisi lain tersebut sebaiknya dievaluasi oleh
seorang spesialis.
16
ÀÀ Kurangnya deteksi dini.
Gangguan pada masa kehamilan (infeksi, genetik, keracu-
nan obat, alkohol, dan rokok, serta stress psikogenik).
Gangguan pada masa persalinan (prematur, postmatur, ham-
batan persalinan, induksi, kelainan persalinan).
ÀÀ Gejala klinis
Gejala yang timbul dapat bervariasi, mulai dari yang ringan
hingga yang berat. Sejak usia bayi, gejala ADHD sudah dapat di-
lihat. Dari gejala yang timbul, gejala yang harus dicermati adalah
sensitif terhadap suara dan cahaya, terlalu sering menangis, suka
menjerit dan sulit tidur. Selain itu, bayi seringkali terbangun kare-
na waktu tidur yang kurang. Gejala lainnya adalah kesulitan mi-
num ASI, tidak senang digendong, suka membenturkan kepala dan
sering marah berlebihan.
Untuk anak yang lebih besar, keluhan yang sering terjadi ada-
lah anak tampak canggung, sering mengalami kecelakaan, per-
ilaku berubah-ubah, gerakan konstan atau monoton dan lebih
ribut dibandingkan anak-anak lainnya. Anak tersebut juga terlihat
kurang konsentrasi, tidak bisa diam, mudah marah, nafsu makan
buruk, koordinasi mata dan tangan tidak baik, suka menyakiti diri
sendiri dan terjadi gangguan dalam tidurnya.
Untuk mempermudah kita mendiagnosis pada ADHD, ada tiga
gejala utama yang akan tampak pada perilaku anak. Ketiga geja-
la utama itu menurut Keath Low, seorang psikoterapis dan ahli/
ilmuwan klinis tentang perkembangan cacat mental di Universitas
Carolina Utara, adalah:
17
ÀÀ Inatentif
Anak-anak dan orang dewasa yang tidak atentif memiliki kesu-
litan mengarahkan perhatian pada tugas-tugas yang dihadapinya.
Mereka dengan mudah teralihkan oleh pandangan dan suara yang
tidak relevan, bergeser dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya dan
tampak mudah bosan. Mereka terlihat pelupa atau bingung, seo-
lah-olah berada dalam kepungan kabut. Mengatur dan menyele-
saikan tugas sering menjadi pekerjaan yang sangat berat bagi mer-
eka, seperti memilah informasi yang relevan dan tidak relevan.
Seorang individu dengan gejala-gejala tidak atentif memiliki
kesulitan besar mengikuti tugas-tugasnya. Dia sering kehilangan
barang dan menjalani kehidupan yang tidak teratur. Manajemen
waktu juga akan menjadi masalah baginya. Tingkah laku yang ti-
dak atentif memang sering diabaikan. Hal ini karena tingkah laku
tersebut sering sulit dikenali dan kurang disruptif daripada geja-
la-gejala hiperaktif dan impulsif. Seorang individu dengan ADHD
tipe inatentif mungkin, bahkan tampak lamban, lesu dan lambat
merespon serta memproses informasi.
Jadi pada dasarnya individu yang tidak atentif memiliki tingkah
laku sebagai berikut:
• Jarang menyelesaikan perintah sampai tuntas.
• Mainan dan sebagainya sering tertinggal.
• Sering membuat kesalahan.
• Mudah beralih perhatian (terutama oleh rangsang suara).
ÀÀ Hiperaktif
Anak-anak dan orang dewasa yang hiperaktif memiliki ting-
kat aktivitas yang sangat tinggi, baik berupa aktivitas fisik mau-
pun verbal. Mereka nampak berada dalam gerak yang konstan,
18
terus-menerus “bergerak” seolah-olah dikendalikan oleh sebuah
motor. Mereka kesulitan menjaga tubuhnya diam, dia cenderung
terus-menerus bergerak dan gelisah. Individu yang hiperakif sering
merasa gelisah, mungkin banyak bicara dan sering menyela orang
lain. Dia terlihat memonopoli percakapan dan tidak membiarkan
orang lain bicara. Ini sudah jadi pemandangan umum bagi indi-
vidu dengan gejala hiperaktif yang terlibat dalam perbincangan
mengenai aktivitas yang sedang berlangsung di sekitar mereka.
Tingkah laku mereka cenderung menjadi keras dan mengganggu
atau mengacau. Mereka juga kesulitan dalam mengatur aktivitasn-
ya yang berimbas pada timbulnya masalah besar di situasi-situasi
sosial, sekolah dan kerja.
Jadi, individu yang hiperaktif pada dasarnya memiliki tingkah
laku sebagai berikut:
• Banyak bicara.
• Tidak dapat tenang/diam, mempunyai kebutuhan untuk se-
lalu bergerak.
• Sering membuat gaduh suasana.
• Selalu memegang apa yang dilihat.
• Sulit untuk duduk diam.
• Lebih gelisah dan impulsif dibandingkan dengan mereka
yang seusia.
• Suka teriak-teriak.
ÀÀ Impulsif
Anak-anak dan orang dewasa yang impulsif memiliki masalah
yang menghambat tingkah laku dan respon mereka. Mereka sering
bertindak dan berbicara sebelum berpikir. Bereaksi dengan cepat
tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Mereka mungkin suka
mengganggu orang lain. Memberikan respon dan mengerjakan
19
tugas tanpa dengan cermat membaca atau mendengarkan in-
struksi. Menunggu dan menjadi sabar akan dirasa sangat sulit bagi
mereka yang impulsif. Mereka lebih menyukai kecepatan daripada
ketepatan di mana sering bisa menyelesaikan tugas dengan ce-
pat, tetapi dengan cara yang ceroboh. Mereka langsung memasuki
, bahkan mungkin menempatkan diri mereka, dalam situasi yang
penuh risiko tanpa berpikir terlebih dahulu.
Kurangnya kendali atas impuls atau dorongan tidak hanya
berbahaya, tetapi juga bisa menimbulkan stres di sekolah, tempat
kerja dan dalam hubungannya dengan orang lain. Gratifikasi yang
tertunda atau menunggu penghargaan yang lebih besar sangat
sulit bagi orang yang impulsif.
Jadi individu yang impulsif atau kesulitan menunda respon,
memiliki tingkah laku sebagai berikut:
• Sering mengambil mainan teman dengan paksa.
• Tidak sabaran.
• Reaktif.
• Sering bertindak tanpa dipikir dahulu.
Selain tiga gejala utama yang sudah disebutkan, penderita
ADHD juga sering menunjukkan gejala-gejala berikut.
20
Cemas, seperti:
• a. Banyak mengalami rasa khawatir dan takut.
• b. Cenderung emosional.
• c. Sangat sensitif terhadap kritikan.
• d. Mengalami kecemasan pada situasi yang baru atau yang
tidak familiar.
• e. Terlihat sangat pemalu dan menarik diri.
2. Masa prasekolah
• Terlalu aktif.
• Keras kepala.
• Tidak pernah merasa puas.
• Suka menjengkelkan.
• Tidak bisa diam.
• Sulit beradaptasi dengan lingkungan.
21
• 3. Usia sekolah
• Sulit berkonsentrasi.
• Sulit memfokuskan perhatian.
• Impulsif.
4. Dewasa
• Tidak dapat tenang.
• Sulit untuk berkonsentrasi dan mengingat.
• Tidak konsisten dalam sikap dan penampilan.
• Lobus Frontal
Bagian lobus frontal membantu kita untuk memfokuskan kon-
sentrasi, membuat keputusan yang baik, mempersiapkan rencana,
belajar dan mengingat apa yang telah dipelajari, dan menyesuaikan
diri dengan situasi.
• Sistem limbik
Merupakan dasar dari emosi. Sistem limbik yang normal akan
menghasilkan emosi yang normal, tingkat energi yang normal,
22
waktu tidur yang normal dan kemampuan untuk mengatasi stress
yang normal. Gangguan pada sistem limbik akan berpengaruh ter-
hadap keadaan-keadaan tersebut.
23
proses belajar anak. Keadaan ini menunjukkan bahwa anak tidak
dapat mengendalikan dirinya untuk berespon secara tepat. Mereka
sangat dikuasai oleh perasaannya sehingga sangat cepat bereaksi,
sulit untuk mempertimbangkan atau memikirkan terlebih dahulu
perilaku yang akan ditampilkannya. Perilaku ini biasanya menyulit-
kan yang bersangkutan maupun lingkungannya.
Keadaan impulsivitas ini sering ditampilkan dalamberbgai per-
buatan. Mereka tidak memikirkan terlebih dahulu apa akibatnya
bila melakukan suatu perbuatan. Sebagai contoh ketika menye-
berang jalan tanpa melihat dulu ke kiri dan ke kanan. Sering me-
manjat. melompat dari ketinggian yang berbahaya untuk ukurann-
ya. menyalakan api, dan lain sebagainya. Kecenderungannya, Anak
ADHD seakan-akan menempatkan dirinya dalam suatu kondisi
yang mempunyai resiko tinggi, bahkan seringkali berbahaya bagi
orang lain.
Impulsivitas ini muncul pula dalam bentuk verbal. Mereka
berbicara tanpa berpikir lebih dahulu, tidak memperhitungkan
bagaimana perasaan orang lain yang mendengarkan, apakah akan
menyinggung atau menyakitkan hati. Bentuk lain dari impulsivitas
adalah anak seperti tidak sabaran, kurang mampu untuk menuna:
keinginan, menginterupsi pembicaraan orang lain. Cepat marah
jika orang lain melakukan sesuatu di luar keinginannya
c. Menghindari tugas
Masalah ini muncul karena biasanya anak merasa cepat bosan,
sekalipun dengan tugas yang menarik. Tugas-tugas belajar kemu-
ngkinan sulit dikerjakan karena anak mengalami hambatan un-
tuk menyesuaikan diri terhadap kegiatan belajar yang diikutinya.
24
Keadaan ini dapat memunculkan rasa frustasi. Akibatnya anak ke-
hilangan motivasi untuk belajar.
d. Kurang perhatian
Kesulitan dalam mendengar, mengikuti arahan, dan memberi-
kan perhatian adalah merupakan masalah umum pada anak-anak
ini. Kesulitan tersebut muncul karena kemampuan perhatian yang
jelek. Sebagian anak mempunyai kesulitan dengan informasi yang
disampaikan secara visual sebagian lainnya, sebagian kecil mem-
punyai kesulitan dengan materi pelajaran yang disampaikan secara
auditif. Perhatian yang mudah teralihkan sangat menghambat da-
lam proses belajar.
Anak ADHD mengalami kesulitan untuk memusatkan perha-
tian dan cenderung melamun, kurang motivasi, sulit mengikuti in-
struksi. Mereka sering menunda atau menangguhkan tugas yang
diberikan dan kesulitan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
karena cepat berpindah ke topik lain
25
sisten merupakan langkah yang penting agar tugas dapat disele-
saikan dengan baik. Harus diingat bahwa anak-anak ini mempu-
nyai masalah dalam perencanaan, penataan, dan perkiraan waktu.
g. Disorganisasi
Pada umumnya anak-anak ini mengalami disorganisasi, impul-
sif, ceroboh, dan terburu-buru dalam melakukan tugas yang men-
gakkibatkan pekerjaan acak-acakan, bingung, dan sering kali lupa
beberapa bagian tugas. Anak akan gagal melakukan seluruh tugas
karena ia lupa atau salah menginterpretasikan keperluan dalam
menyelesaikan tugas tersebut atau meski ia dapat menyelesaikan
tugas, ia sering kali lupa membawa kembali tugas tersebut ke se-
kolah.
Selain itu, seringkali nampak ketika anak mengatur kamarnya.
Mereka kelihatannya kesulitan, demikian juga dalam kegiatan se-
26
hari-hari lainnya. Hal ini nampak juga ketika anak mengikuti ulan-
gan atau ujian. Mereka kurang dapat memperhatikan atau menim-
bang jawaban yang tepat, sehingga seringkali memperoleh nilai
yang kurang dari rata-rata kelasnya.
i. Masalah-masalah sosial
Meskipun masalah dalam hubungan teman sebaya tidak
ditemukan pada semua anak-anak ini, namun kecenderungan im-
pulsif, kesulitan menguasai diri sendiri, serta toleransi rasa frustasi
yang rendah, tidaklah mengherankan jika sebagian anak mempu-
nyai masalah dalam kehidupan sosial, kesulitan bermain dengan
27
aturan, dan aktivitas lainnya yang tidak hanya terbatas di sekolah
saja tetapi di lingkungan sosial lainnya.
Masalah penyesuaian diri ini, bisa ditemukan dalam semua hal
yang baru, misalnya sekolah, guru, rumah, baju baru. Mereka lebih
menyukai lingkungan yang sudah dikenal dengan baik, tidak mu-
dah berubah, dan bersifat kekeluargaan. Keadaan ini dapat menye-
babkan mereka lebih cepat menjadi putus asa. Seringkali apa yang
sudah menjadi kebiasaan sejak kecil akan berlanjut terus sampai
dewasa.
28
Kebutuhan Khusus ADHD
Pertumbuhan dan perkembangan individu serta keharusan-
nya untuk mempelajari pengetahuan, keterampilan, dan kemam-
puan untuk bersosialisasi dalam masyarakat merupakan suatu per-
paduan yang komplek. Bila seseorang hendak mengembangkan
kepribadiannya ia harus belajar mengendalikan dorongan-doron-
gan emosionalnya, sehingga dapat menselaraskan dan menstabil-
kan perasaan serta tindakannya. Selain itu mampu memusatkan
perhatiannya serta menyusun sesuatu yang akan dilakukannya se-
cara tepat dan benar.
Anak ADHD karena masalah yang menyertainya mengalami
kesulitan untuk melakukan proses tindakan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Keadaan ini menuntut pengaturan yang
memungkinkan anak dapat mengontrol diri dalam segala per-
buatannya. Selain itu setiap perlakuan yang diberikan pada anak
ADHD membutuhkan umpan balik yang segera dan konsisten. Hal
ini penting untuk memperkuat tingkah laku yang dikehendaki dan
menghindarkan tingkah laku yang tidak dikehendaki.
Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat beberapa hal yang
dibutuhkan anak ADHD, hal ini tidak terlepas dari masalah yang
dialaminya yaitu pertama yang berkaitan dengan kebutuhan pen-
gendalian diri, kedua kebutuhan belajar.
29
a. Rutinitas, struktur, dan konsistensi
Untuk terpenuhinya rutinitas, struktur, dan konsisten, perlu dib-
uat jadwal harian dalam bentuk visual dan tempelkan di tempat
yang mudah dilihat. Bila ada perubahan, beritahu sebelumnya.
Tetapkan peraturan secara jelas beserta konsekuensinya bila
anak melanggar peraturan tersebut. Konsistensi dalam pener-
apan disiplin, pemberian reward bagi tingkah laku positif dan
penerapan konsekuensi atau hukuman haruslah konsisten agar
anak tidak bingung.
30
d. Hindari argumentasi dan eskalasi
Untuk menghindari konflik yang berlarut-larut, sedapat mun-
gkin hindarilah argumentasi. Beri perintah atau larangan den-
gan singkat dan tegas. Abaikan saja komentar-komentar protes
dari anak, jangan terlalu banyak memberikan penjelasan kare-
na justru akan menimbulkan argumentasi. Yang penting ada-
lah menjelaskan konsekuensi dari pilihan anak: bila ia memilih
mengikuti perintah, maka ia akan memperoleh reward; semen-
tara kalau ia memilih menolak, maka yang diperoleh adalah
konsekuensi negatif.
Kebutuhan belajar
Anak ADHD seperti anak pada umumnya membutuhkan
pengembangan diri yaitu melalui belajar. Karena hambatan yang
dialaminya pemenuhan kebutuhan akan belajar pada anak ADHD
tidak semulus pada anak umumnya. Tanpa bantuan yang diran-
cang secara khusus akan sulit bagi anak untuk bisa belajar secara
31
optimal. Ia akan kesulitan mengoptimalkan potensi yang dimilikin-
ya. Padahal secara umum potensi kecerdasannya relatif baik, bah-
kan sama seperti anak pada umumnya.
Untuk memenuhi kebutuhan belajar anak ADHD tidaklah mu-
dah, dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang lebih. Dan
yang paling mendasar adalah ketangguhan , kesungguhan , dan
kesabaran dalam membantu anak belajar yang memang lain dari
yang lain. Oleh karena itu penting terutama bagi orang tua dan
guru bekerjasama dan mencari cara-cara terbaik untuk dapat
memilih berbagai strategi pembelajaran yang sesuai bagi anak.
Kegagalan dalam belajar pada anak ADHD lebih disebabkan
karena anak mengalami kesulitan mengendalikan diri. Doron-
gan-dorongan emosional yang muncul seperti ke luar dari tempat
duduk, tindakan impulsivitas, yang tanpa bisa dikendalikan san-
gat merugikan diri anak sendiri dan orang lain. Keadaan ini sering
mengganggu lingkungan belajar di kelas, sehingga anak dijauhi
atau diasingkan oleh teman-temannya.
Untuk belajar anak butuh lingkungan yang tenang, kondusif,
dan terkendali. Pengelolaan kelas dengan memperhatikan keber-
agaman peserta didik, jika dapat diterapkan secara konsisten dan
konsekuen akan dapat membantu menciptakan suasana yang me-
mungkinkan semua anak dapat belajar.
Oleh karena itu anak ADHD pengaturan kegiatan yang terjad-
wal tidak hanya dalam pengendlian diri tetapi juga pengaturan di
dalam memenuhi kebutuhan belajar. Pengaturan belajar yang kon-
sisten tetapi fleksibel dapat diterapkan dalam pengaturan kelas,
pembelajaran, dan ketika pemberian tugas
32
Peran Orang Tua
Sebagian besar orang tua akan mengalami shock bercampur
perasaan sedih, khawatir, cemas, takut dan marah ketika perta-
ma kali mendengar diagnosa bahwa anaknya mengalami ADHD/
GPPH. Ibu dari anak ADHD sering merasa bersalah ketika meng-
etahui bahwa anaknya didiagnosa mengalami ADHD, cemas akan
masa depan anaknya, terutama setelah mereka meninggal. Beber-
apa ahli menuturkan bahwa orangtua sering bingung dan merasa
kesulitan merawat seorang anak ADHD. Seorang anak ADHD akan
membuat orang tua lelah, mudah marah, frustrasi dan cepat mele-
dak. Emosi-emosi ini muncul akibat perilaku anaknya, sebaliknya
perilaku orang tua yang demikian akan mempengaruhi perilaku
orang tua tersebut terhadap anaknya. Orang tua dan anak akan
terjebak dalam lingkaran dari konfrontasi dan konflik. Semua ini
akan memicu perasaan bersalah, terutama ketika orang tua men-
gatakan dan melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak boleh dika-
takan dan dilakukan. Sering seluruh keluarga berada pada titik
kritis, sehingga setiap anggota keluarga saling menyalahkan atas
terjadinya masalah itu, walaupun mungkin dalam hati kecil mas-
ing-masing merasa bahwa dirinyalah yang mungkin bersalah.
Beberapa orang tua anak ADHD dapat mengatasi perilaku
anaknya dengan sabar, positif, toleran dan hangat. Ibu tetap ten-
ang meskipun anaknya melakukan gerakan yang banyak dan ti-
dak berhenti, atau anak berbuat sesuai keinginannya sendiri, tidak
peduli dengan orang lain. Adanya perbedaan perlakuan orang tua
terhadap anaknya yang mengalami ADHD. Asumsi pengetahuan
tentang ADHD dapat mempengaruhi perlakuan orang tua terha-
dap anaknya berdasarkan pengalaman orang tua dari anak ADHD
yang selalu mencari tahu segala hal berkaitan dengan ADHD, baik
33
penyebab, pola makan, bahan makanan, obat, terapi dan pendi-
dikan bagi ADHD.
Orang tua mempunyai peran penting untuk mencegah anak
ADHD menjadi hiperaktif. Disarankan bahwa orang tua harus selalu
menghargai anak apa adanya, menghabiskan waktu lebih banyak
dengan mereka, selalu berbicara lembut dan menggunakan ba-
hasa yang positif, namun tidak menolerir perilaku yang tidak ses-
uai. Anak ADHD tidak dapat sembuh hanya dengan cara diobati.
Namun, dibutuhkan terapi dari psikolog, dokter anak, tim tumbuh
kembang anak, serta dukungan keluarga dan guru sekolah yang
baik. Lebih dari itu, anak dengan ADHD maupun hiperaktif dapat
menjadi anak yang tidak kalah sukses jika hiperaktif dapat terkon-
trol, juga bersosialisasi yang baik dan berdisiplin.
Terdapat hubungan yang baik antara orang tua dengan anak
dalam mengatasi anak hiperaktif, diantaranya, adalah :
34
Memberi hadiah
Misalnya jika anak berhasil, yang bersifat: langsung diberi-
kan, menyenangkan hati anak , konsisten yang berarti diber-
ikan bagi anak yang benar-benar berhasil dan bukan karena
rengekan, disampaikan dengan hangat & dibarengai dengan
pujian.
Sesekali waktu ajaklah anak menyalurkan energinya di tempat
yang lebih luas, misalnya di taman. Jika orang tua merasa bu-
tuh pertolongan, anak bisa dibawa ke klinik spesialis terpadu.
Disana anak akan dibantu oleh beberapa ahlinya dalam ilmu
penyakit jiwa anak, ilmu jiwa klinik, ilmu jiwa pendidikan, dok-
ter anak & psikoterapis.
Selain pendapat para ahli diatas, berikut juga ada cara orang
tua dalam mendidik dan menghadapi anak hiperaktif:
1. Orang tua perlu menambah pengetahuan tentang gang-
guan hiperaktifitas
2. Kenali kelebihan dan bakat anak
3. Membantu anak dalam bersosialisasi
4. Menggunakan teknik-teknik pengelolaan perilaku, sep-
erti menggunakan penguat positif (misalnya memberi-
kan pujian bila anak makan dengan tertib), memberikan
disiplin yang konsisten, dan selalu memonitor perilaku
anak
5. Memberikan ruang gerak yang cukup bagi aktivitas anak
untuk menyalurkan kelebihan energinya
6. Menerima keterbatasan anak
7. Membangkitkan rasa percaya diri anak
8. Bekerja sama dengan guru di sekolah agar guru memaha-
35
mi kondisi anak yang sebenarnya
9. Disamping itu anak bisa juga melakukan pengelolaan
perilakunya sendiri dengan bimbingan orang tua. den-
gan memberikan contoh yang baik kepada anak, dan bila
suatu saat anak melanggarnya, orang tua mengingatkan
anak tentang contoh yang pernah diberikan orangktua
sebelumnya.
36
BAB
2 Hubungan Makanan
dengan ADHD
37
Sebuah studi baru di Pediatrics telah membuat hubungan an-
tara paparan organofosfat, pestisida digunakan pada buah-buah-
an dan tanaman sayuran, dengan ADHD pada anak. Organofosfat
membunuh hama pertanian dengan bertindak sebagai neurotoksin
pada serangga. Temuan mereka menunjukkan bahwa anak-anak
yang terlahir dari ibu yang memakan buah mengandung residu
organofosfat di atas ambang batas memiliki risiko ADHD dua kali
lipat dibandingkan dengan anak-anak umumnya.
Anda yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder
(ADHD) atau memiliki anak dengan ADHD, harus waspada dengan
banyak minuman, makanan dan snack yang beredar di luar. Tidak
hanya menghindari makanan yang mengandung zat berbahaya,
nampaknya mulai sekarang Anda harus menghindari segala ma-
cam makanan yang mengandung zat tambahan.
Sebuah penelitian baru-baru ini di Britania Raya melaporkan,
bahwa beberapa pewarna makanan dan pengawet yang umum di-
gunakan dan dinyatakan aman, ternyata bisa meningkatkan risiko
timbulnya perilaku hiperaktif pada anak-anak. Seperti diberita-
kan di thedailygreen, percobaan ini digelar oleh The University of
Southampton selama enam minggu, dengan melibatkan 297 anak.
Pada penelitian ini, anak-anak diberi minuman yang mengand-
ung pewarna buatan dan juga pengawet, sodium benzoate. Minu-
man ini sama dengan yang tersedia di pasaran, dan seperti yang
kita ketahui, benzoate adalah pengawet yang sangat umum digu-
nakan dalam produk makanan dan minuman. Selanjutnya, para
guru dan orang tua ditanya untuk memberikan evaluasi pada ting-
kat hiperaktivitas dan lemahnya perhatian seorang anak dengan
bantuan computer test.
38
Dari penelitian, ada beberapa makanan yang memicu anak-
anak untuk bertingkah hiperaktif, rewel, atau mudah marah.
Makanan-makanan yang tinggi kadar gula atau karbohidrat (nasi
dan tepung) bisa menurunkan glukosa darah yang berpengaruh
besar pada mood. Makanan-makanan tersebut bisa memicu pele-
pasan hormon stres, seperti adrenalin dan kortisol. Ini adalah hor-
mon-hormon yang membuat orang cepat teriritasi, khawatir, dan
tak bisa diam. Tentu kita tak ingin anak-anak bertumbuh dalam
kondisi seperti ini.
Seluruh organ pada tubuh akan terpengaruh nutrisi yang kita
konsumsi, terutama otak. Kebutuhan utama otak adalah asupan
gula dari darah, asam amino, vitamin, mineral, dan asam lemak
esensial dalam jumlah secukupnya.
Selain itu ada juga “makanan pembuat tak bisa tenang”. Zat
tambahan pada makanan, pewarna makanan, dan pemanis buatan
membuat sistem saraf kelewat aktif. Itu juga terjadi ketika terlalu
banyak gula.
Hingga kini, periset terus mencari tahu mengapa pewar-
na dan pengawet makanan bisa memengaruhi hiperaktivitas
anak. Makanan-minuman yang paling parah menimbulkan kelebi-
han gula adalah donat, roti-rotian, cupcake, kue, permen, pancake,
waffle, soda, dan minuman berpemanis lainnya.
Namun dari banyak penelitian yang dilakukan, para peneli-
ti menemukan, mereka yang diberi campuran zat tambahan
makanan nampak lebih hiperaktif secara mencolok dan memiliki
rentang perhatian yang lebih pendek. Oleh karena itu, orang tua
disarankan lebih teliti dalam membaca label makanan dan dalam
mengamati perubahan tingkah laku anak. Tujuh pengawet dan pe-
warna yang dinyatakan bisa memperparah ADHD adalah sebagai
berikut.
39
• Sodium benzoate (pengawet), banyak digunakan dalam
minuman karbonasi dan jus.
• Carmoisine / Red 3 (E122) (pewarna), pewarna merah yang
banyak digunakan di permen, permen karet dan icing kue.
• Sunset Yellow / Yellow No. 6 (E11) (pewarna), banyak digu-
nakan di minuman, keripik, jeli, puding instan, keju, permen
dan juga macaroni.
• Ponceau 4R (E124) (pewarna), warna merah banyak digu-
nakan di kapsul dan dekorasi kue.
• Tartrazine / Yellow No. 5 (E102), banyak digunakan di mie
instan, keju, makaroni dan produk pangan lainnya.
• Allura Red AC / Red no. 40 (E129), banyak ditemui di biskuit,
oatmeal, jeli dan produk lainnya yang kebanyakan adalah
produk Amerika.
• Quinoline Yellow (E104), pewarna kuning, banyak digu-
nakan di permen jeli, es krim dan juga coklat lapis warna.
Sedangkan dikutip dari Health, Kamis (20/1/2011) ada bebera-
pa aditif makanan yang bisa memperburuk masalah ADHD. Daftar
zat aditif ini ditemukan oleh Institute for Agriculture and Trade Pol-
icy yaitu:
Pewarna orange B
Saat ini pewarna makanan orange B sudah sangat jarang digu-
nakan dan bahkan di beberapa negara tidak lagi digunakan, um-
umnya dipakai untuk pewarna pembungkus sosis.
Natrium/sodium benzoat
Zat ini adalah pengawet makanan yang masih banyak digu-
nakan pada beberapa produk, fungsinya untuk mengahambat per-
tumbuhan mikroorganisme sehingga makanan menjadi awet.
41
seperti mie instan, produk wafel, produk keju, makaroni dan be-
berapa produk lainnya.
ÀÀ Baik dimakan:
42
laku hiperaktif adalah salah satu akibat dari penurunan EFA.
Untuk meningkatkan kadar EFA, sebaiknya perbayak konsumsi
ikan, biji-bijian, dan juga kacang-kacangan yang merupakan sum-
ber EFA yang baik.
Vitamin B Kompleks
Vitamin B ini dibutuhkan untuk meningkatkan aktifitas saraf
dan sangat baik untuk menurunkan stres, dan keduanya ini banyak
sekali ditemui pada anak-anak yang menderita ADHD. Meskipun
hampir seluruh vitamin B ini adalah baik, tapi ada dua jenis yang
memiliki potensial efek sehingga harus Anda sikapi dalam meng-
konsumsinya. Seperti vitamin B3 atau yang sering dikenal dengan
niacin. Niacin ini dapat menyebabkan iritasi kulit, yang sangat ber-
pengaruh pada kerusakan hati. Tingginya dosis vitamin B6 juga
dapat menyebabkan kurang sensitif.
Sumber vitamin B adalah ragi, hati, gandum utuh baik dari se-
real atau roti, nasi, kacang-kacangan, telur, susu, ikan, buah-buah-
an, daging, sayuran hijau dan juga kedelai.
Protein
Jika Anda belum mengganti kebutuhan protein siang hari Anda
untuk beberapa potong salmon, seharusnya Anda mengetahui ba-
hawa protein penyumbang energi terbaik untuk tubuh. Hal ini juga
sangat baik untuk anak-anak dengan ADHD, dengan mengkon-
sumsi sedikit porsi protein sehari mampu mengganti energi yang
telah mereka keluarkan seharian.
Menyajikan makanan berprotein bukan berarti Anda harus se-
lalu masuk dapur untuk memasak. Coba saja berikan menu sara-
pan anak Anda setangkup roti gandum dengan isi keju dan juga
43
telur. Atau berikan yoghurt low-fat tawar dicampur dengan pisang
sebagai perasa manisnya.
44
ÀÀ Buruk dimakan:
Selain makanan yang baik untuk anak-anak dengan ADHD,
Anda juga harus memperhatikan jenis makanan apa saja yang se-
baiknya dihindari, seperti :
Zat Additives
Warna biru, pink, dan kuning dekorasi cake, atau goldfish crack-
ers yang berwarna warni sangat disukai anak-anak karena warnan-
ya yang sangat mencolok. Lembaga pengujian obat dan makanan
di Amerika telah menemukan puluhan bahkan ratusan makanan
yang mzengandung zat additive atau pengawet guna meningkat-
kan rasa, penampilan, dan juga aroma. Hal ini bukan berarti aman
untuk kesehatan anak Anda khususnya yang menderita ADHD
tinggi.
Usahakan makanan yang dikonsumsi sealami mungkin, tan-
pa menggunakan pewarna seperti kuning dan merah, dan juga
jauhkan dari makanan yang mengandung Monosodium Glutamat
(MSG).
Kafein
Kafein menyerap mineral daari dalam tulang, disaat tubuh se-
dang kekurangan mineral. Kopi, teh dan minuman berkafein lain-
45
nya mengandung asam dan kadarnya lebih rendah dari pH dalam
tubuh, sehingga membuat tubuh bekerja lebih keras untuk menye-
imbangkan kadar pH dalam tubuh.
Hal ini menyebabkan anak-anak dengan ADHD yang mungkin
mengkonsumsi terlalu banyak kafein seringkali terdapat dalam
cokelat, minuman soda, makanan manis lain kemungkinan kehil-
angan banyak mineral dalam tubuh yang menyebabkan berkuran-
gnya fungsi syaraf dalam tubuh.
Garam
Beberapa makanan ringan tidak hanya dengan rasa manis, tapi
juga rasa asin padahal sodium yang terkandung dalam makanan
asin adalah salah satu zat yang dihindari untuk kasus anak den-
gan ADHD tinggi. Di banyak kasus telah diketahui kalau sodium
dapat menyebabkan darah tinggi bagi orang dewasa. Tapi ini tidak
menutup kemungkinan membawa pengaruh terhadap anak-anak
dengan ADHD.
46
BAB
47
ta ADHD. Fungsi diet di sini adalah untuk memberikan penjagaan
bagi anak terhadap kandungan makanan yang harus dihindarkan.
Selain itu, orang tua bisa memberikan kandungan makanan yang
dibutuhkan oleh anak. Apalagi anak tersebut memiliki pantangan
terhadap suatu jenis makanan, dengan kata lain alergi terhadap
sesuatu. Nah, di sini orang tua bisa mengontrol apa saja makanan
yang dimakan oleh anaknya.
Diet atau makanan merupakan faktor penting yang menunjang
pengobatan ADHD. Makanan yang tepat membantu otak untuk
lebih mudah berkonsentrasi, terfokus, dan terorganisir. Diet ADHD
harus bebas dari semua makanan penyebab alergi yang mungkin
dialami oleh seorang anak.
Makanan yang menyebabkan alergi tidak hanya menyebabkan
efek negatif pada perkembangan anak namun juga pada keseha-
tan secara keseluruhan. Beberapa makanan penyebab alergi dian-
taranya adalah susu, telur, ikan tinggi merkuri, makanan dengan
pewarna, penyedap, pengawet, pemanis buatan, makanan adi-
tif seperti salisilat dan natrium benzoat, dll. Makanan juga harus
mengandung semua vitamin yang dibutuhkan serta suplemen jika
diperlukan. Makanan sebaiknya juga disajikan sedemikian rupa
sehingga menarik perhatian anak untuk mau memakannya. Hal
ini karena ADHD menyebabkan seorang anak menjadi rewel dan
pemilih perihal apa saja yang hendak dimakannya.
Oleh karenanya, orang tua sangat membutuhkan pengetahuan
tentang makanan yang baik dan yang buruk bagi anaknya yang
mengidap ADHD. Berikut pola makan dan nutrisi yang dibutuhkan
pada anak dengan ADHD.
48
Pola Makan Dan Nutrisi
49
• Buatlah anak mau minum air yang banyak (kira-kira 2 liter
sehari)
• Jangan berikan makanan yang mengandung campuran ba-
han-bahan kimia (additives).
• Misalnya: pengawet (preservatives), pewarna (colouring),
penyedap (flavoring). Jangan tambahkan msg atau micin
pada setiap masakan anak Anda.
• Rotasi makanan (food rotation)
• Kerena sebagian besar anak-anak ini mempunyai alergi
makanan akibat penumpukan makanan yang sama akibat
komsumsi yang berlebihan, maka perlu diadakan rotasi
makanan (food rotation) dengan menggunakan makanan
yang bervariasi.
• Lakukan tes alergi makanan lewat pembuatan food diary.
• Dengan pengamatan yang cermat dapat diketahui efek dari
makanan tertentu terhadap perubahan kesehatan maupun
perilaku anak.
• Pemberian suplemen
• Penting untuk melengkapi kebutuhan nutrisi yang tidak
tercukupi dari makanan (multi-vitamin, mineral-mineral,
enzim pencernaan, probiotik, colustrum, dll.).
• Periksalah dengan teliti terlebih dahulu label makanan.
• Hal ini berguna untuk melihat komposisi dari makanan yang
akan kita beli di toko. Jangan beli jika terdapat bahan-ba-
han makanan yang dilarang seperti tersebut di atas. Kare-
na seringkali komposisi ditulis dalam bahasa inggris, daftar
bahan makanan yang harus dihindari berikut ini mungkin
bisa membantu: wheat flour, milk (dairy), yeast, monosodi-
um glutamate (msg), vegetable oil, natural coloring, natural
flavoring, food dyes, preservatives.
50
Nutrisi yang dianggap tepat untuk anak ADHD
• Rendah gula
Hindari makanan-makanan yang banyak mengandung gula
seperti donat, permen, soft drinks, es krim, dan cokelat. Se-
tiap sendok gula yang berkurang sangat berguna. Gula
menyebabkan usus halus menjadi permeabel terhadap
alergen. Tingginya kadar gula dalam tubuh juga akan men-
gakibatkan kadar insulin tinggi. Kadar insulin yang ting-
gi akan mengakibatkan emosi yang labil sehingga dapat
memperparah keadaan anak ADHD.
• Makan banyak sayuran dan buah
• Minum banyak air
80% otak terdiri dari air sehingga dengan meningkatkan
51
konsumsi air menjadi 7-8 gelas perhari akan baik untuk
otak. Teh, susu, juice tidak termasuk air, jadi hanya air yang
dianggap air.
• Mengkonsumsi suplemen
Seperti vitamin B, zinc, chromium, tembaga, besi, magne-
sium, kalsium, amino acid chelates dan flavenoids. Pada
anak ADHD sering terdapat defisiensi zat-zat tersebut kare-
na pengeluaran zat tersebut dari urine secara berlebihan.
• Kafein
Dapat digunakan sebagai stimulant susunan saraf pusat
yang mempunyai efek vasodilator yang dibutuhkan oleh
otak karena pada anak ADHD terjadi kekurangan aliran da-
rah ke bagian-bagian otak.
52
Pengaturan nutrisi ini bermanfaat sebagai salah satu cara yang
digunakan untuk mengendalikan gejala-gejala pada anak ADHD.
Selain tidak berbahaya, pengaturan nutrisi ini aman digunakan da-
lam jangka panjang.
Permen
Permen adalah kesukaan anak-anak, namun makanan ini penuh
dengan gula dan pewarna buatan. Makanan ini memiliki kombinasi
yang buruk untuk anak ADHD yang sering perlu melakukan diet
ADHD. Dalam studi kedua komponen ini telah menunjukan dapat
meningkatlkan gejala ADHD. Dengan kandungan gula dan pewar-
na buatan yang tinggi, permen menyumbang kontribusi yang be-
sar untuk ADHD.
Minuman Bersoda
Pertimbangkan bila anak Anda yang mempunyai ADHD mi-
num minuman bersoda. Minuman manis ini sama seperti permen
yang banyak mengandung gula dan pemanis buatan. Oleh kare-
nanya minuman bersoda ini tidak baik untuk anak yang ber-ADHD.
Minuman bersoda juga mengandung bahan lain yang memperbu-
ruk gejala ADHD, seperti sirup jagung tinggi fruktosa dan kafein.
Kelebihan asupan gula dan kafein menyebabkan gejala hiperaktif
dan semakin tidak fokus.
53
garahkan anak menjadi hiperaktif. Produk-produk itu sering juga
mengandung beberapa pemanis buatan. "Saat campuran frosting
dan cake mengandung pemanis buatan, bahan ini lebih mening-
katkan resiko gejala ADHD daripada pemanis natural.
Minuman Energi
Di era ini, jenis minuman ini populer di kalangan anak-anak,
khususnya remaja. Sayangnya minuman jenis ini juga mengand-
ung gula, pemanis buatan, pewarna buatan, kafein dan stimulan
lainnya. Minuman energi berada di urutan atas dari daftar hal-
hal yang menjadi penyebab remaja menunjukan perilaku meniru
ADHD. Produk ini tidak mendapat tempat pada diet sehat ADHD.
54
losa, sangat sulit dicerna dan dapat terakumulasi di dalam otak
seiring waktu. Hal ini dapat mengarahkan kepada hiperaktif. Di-
skusikan dengan dokter atau ADHD nutrisionist tentang jenis ikan
apa yang baik untuk disertakan dalam diet ADHD.
55
ilaku agresif, dll. Anak dengan ADHD perlu mendapatkan asupan
makanan yang tepat untuk mengendalikan kondisi ini.
jadi intinya adalah anak dengan ADHD (gangguan hiperak-
tif) harus memperhatikan asupan makanannya termasuk zat adi-
tif yang digunakan. Ini karena jenis makanan tertentu bisa mem-
buatnya menjadi hiperaktif. Apa saja zat aditif makanan yang bisa
mempengaruhi ADHD?
56
BAB
57
makanan kecuali makanan hasil fermentasi. Jangan lupa pula untuk
menanyakan makanan apa yang bisa memenuhi kecukupan gizi
akibat membatasi makanan tertentu.
• Food Diary
Langkah kedua adalah membuat food diary. Ketika Anda
berkonsultasi dengan dokter, Anda akan disarankan olehnya un-
tuk menghindarkan beberapa makanan dari anak Anda. Hal ini
karena makanan tersebut dapat memicu atapun berdampak nega-
tif pada ADHD anak Anda. Namun, sebagai orang tua, sebaiknya
Anda juga perlu tahu apakah ada kemungkinan anak memiliki in-
toleransi atau alergi terhadap makanan lain. Oleh karenanya, Anda
harus membuat diary (catatan) dalam setiap menyajikan makanan
yang berbeda. Hal ini berguna untuk mengetahui reaksi lanjutan,
seperti kapan Anda menyajikan dan kapan muncul reaksi. Kare-
na biasanya reaksi akan muncul seketika atau bisa juga 24-72 jam
setelah makanan dikonsumsi. Tunggulah sekitar satu bulan, jika
reaksi muncul berulang pada makanan yang sama, maka lebih baik
sang anak harus dihindarkan dari makanan tersebut. Akan tetapi
ketika efek dari makanan tersebut berbahaya semisal sesak nafas,
tekanan darah turun sampai pingsan, maka dengan segera sang
anak harus segera dihindarkan dari makanan tersebut, segera dan
jangan menunggu satu bulan.
• Rotasi Makanan
Untuk menghindarkan kebosanan pada anak karena memakan
yang relativ sama, maka sebaiknya kita melakukan rotasi makanan.
Misalkan pengganti beras putih adalah beras merah yang memiliki
kadar gula tidak terlalu tinggi, bisa dirotasi dengan nasi jagung,
58
kentang atau singkong. Untuk pemanis, bisa menggunakan gula
jagung, sesekali gunakan madu juga bisa. Selain itu, memperban-
yak buah dan sayur juga sangat baik untuk menyeimbangkan gizi.
59
nifikan setelah melakukan diet ini selama 6 bulan. Merawat anak
ADHD ternyata tak hanya membutuhkan kesabaran yang ekstra,
pengetahuan dan keterampilan tentang segala hal yang menyang-
kutnya juga tak kalah penting. Tidaklah menjadi masalah jika pada
awalnya kita merasa kerepotan, tapi kalau semua demi kebaikan
anak, setiap orang tua pasti rela melakukannya
60
• Vitamin B. Vitamin B yang terdapat pada gandum mur-
ni berfungsi sebagai persediaan glukosa bagi otak. Tapi
perlu diingat bahwa pemberian gandum murni harus
dengan batas wajar, yaitu sekitar 3 gram per-takaran
saji.
61
Tips Pola Makan Untuk Anak Adhd
62
• Ajarkan anak dengan sabar cara mengunyah makanan
yang benar. Karena sebaik apa pun makanan yang di-
makan, jika tidak dikunyah dengan baik, makanan ti-
dak akan tercerna dengan sempurna di dalam perut dan
menimbulkan fermentasi/pembusukan di saluran usus.
Diet Modifikasi
Diet modifikasi ini didasarkan pada penelitian pada tahun 1960
oleh Ben Feingold, seorang ahli alergi. Lima puluh persen anak
dengan ADHD yang ditanganinya "membaik" setelah menjalani
diet tanpa makanan pencetus alergi. Makanan pencetus alergi
adalah makanan yang mengandung salisilat alami, seperti jeruk,
apel, aprikot, beri, anggur. Juga makanan yang mengandung zat
tambahan buatan, seperti pengawet, pemanis, pewarna, penyedap
(MSG, monosodium glutamat). Diet ini sangat ini mengharuskan
perubahan pola makan anak dan keluarga. oleh karenanya,
perlu perhatian khusus dari ibu dalam memasak dan menyajikan
makanan.
Ketka diet yang ketat ini telah berlangsung lama, sekitar 4
sampai 6 bulan, maka makanan yang dicurigai sebagai pencetus
alergi dapat diberikan kembali satu per satu ke dalam menu.
Namun ketika muncul perubahan tingkah laku pada anak, misal
63
menjadi hiperaktif kembali, makanan itu jangan diberikan lagi.
Di samping itu, menurut Gerard Olarsch, ND, hiperaktivitas
dapat juga disebabkan oleh kekurangan mineral tertentu. Gejalan-
ya, anak punya keinginan berlebihan untuk makan makanan manis
atau asin. Zat mineral yang diduga berhubungan dengan ADHD,
antara lain DMG (dimetilglisin), enzim, asam lemak, zat besi, mag-
nesium, dan seng. Makanya, pemberian suplemen vitamin dan
mineral akan sangat membantu kemajuan si anak.
• Makanan alami
Berikan anak ADHD maupun hiperaktif makanan yang alami.
Makanan tersebut tidak mengandung zat pemanis, pengawet, dan
pewarna. Gantilah dengan makanan yang mengandung kalsium
atau magnesium, seperti terdapat dalam sayuran, kacang-kacan-
gan, dan rumput laut. Bersumber dari hasil penelitian, makanan
yang mengandung zat pewarna, pengawet, ataupun pemanis akan
berpengaruh pada tingkat perkembangan hiperaktif anak.
• Diet sehat
Anda dapat memberikan jenis makanan diet sehat kepada
sang anak, seperti salad buah-buahan, salad sayuran segar, yo-
ghurt rendah lemak, kacang almond, coklat hitam, sereal, dan susu
rendah lemak.
• Jajanan sehat
64
Makanan atau jajanan buatan sendiri akan lebih sehat daripada
memberikannya jajanan di luar, semisal permen di toko.
• Makan malam
Menjelang malam, jauhkan anak Anda dari mengonsumsi
makanan yang mengandung kafein karena ia akan semakin aktif di
jam tidurnya. Sediakan jenis makanan malam yang mengandung
susu rendah lemak seperti susu kacang kedelai, keju, roti gandum,
dan selai kacang. Selain membuatnya kenyang, jenis makanan
tersebut pun aman di jam malam tidurnya.
• Pewarna orange B
Saat ini pewarna makanan orange B sudah sangat jarang digu-
nakan dan bahkan di beberapa negara tidak lagi digunakan, um-
umnya dipakai untuk pewarna pembungkus sosis.
65
• Pewarna carmoisine (red 3)
Pewarna makanan ini hanya ditemukan di beberapa jenis pro-
duk makanan seperti permen, icing kue dan permen karet.
• Natrium/sodium benzoat
Zat ini adalah pengawet makanan yang masih banyak digu-
nakan pada beberapa produk, fungsinya untuk mengahambat per-
tumbuhan mikroorganisme sehingga makanan menjadi awet.
66
Reaksi Buruk Oleh Gluten dan Casein
Memperhatikan makanan yang selalu dimakan oleh anak san-
gatlah penting, khususnya bagi anak yang menderita ADHD. Dari
berbagai jenis makanan tersebut, makanan yang mengandung
Gluten (seperti: gandum) dan Casein (seperti: susu hewan) men-
empati tingkat pertama. Kedua makanan ini bisa menimbulkan 3
reaksi buruk. Berikut adalah ketiga reaksi tersebut.
• Reaksi Alergi
Reaksi ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan laborato-
rium (tes alergi) melalui darah yang menunjukkan adanya reaksi
IgG atau IgM terhadap gluten dan casein. Reaksi alergi ini dapat
termanifestasi dalam segala hal, di antaranya perilaku hiperaktif
dan agresif.
• Reaksi Intoleran
Anak ADHD yang intoleran terhadap gluten dan casein akan
menunjukkan reaksi yang sangat mirip dengan reaksi alergi, seper-
ti; sakit kepala, sakit perut, muntah, mengompol, sensitif terhadap
suara tertentu, depresi, sakit otot, kejang, dan lainnya. Anak yang
mengalami reaksi intoleran atau sensitif terhadap makanan dapat
ditandai dengan berupa bengkak, lingkar mata berwarna gelap,
pipi dan telinga kemerahan, keringat berlebihan, dan lain-lain.
• Reaksi Opioid
Reaksi ini adalah reaksi yang paling merusak. Reaksi ini terjadi
pada anak yang mengalami bocor usus/leaky gut. Sebagian anak
ADHD dan autis mengalami leaky gut yang disebabkan oleh kondi-
si flora perut yang tidak seimbang, di mana bakteri baik terdesak
67
oleh bakteri buruk yang berbahaya dan bersifat patogen. Akibat-
nya, jamur dalam perut anak autisme berkembang sangat pesat,
apalagi bila anak banyak mengkonsumsi gula, maka perkemban-
gan jamur perut lebih cepat 200 kali lipat.
Gluten dan Casein yang tidak tercerna akan berubah menja-
di asam amino tunggal yang terbawa masuk ke dalam aliran dar-
ah dalam bentuk pecahan protein yang tidak sempurna (peptida)
melalui lubang-lubang yang terbentuk dalam usus. Apabila pepti-
da tersebut masuk melalui aliran darah ke bagian otak dan kemu-
dian ditangkap oleh reseptor opioid otak menjadi hal yang mem-
bahayakan. Reseptor opioid adalah bagian reseptor otak yang
akan bereaksi ketika seseorang mengkonsumsi obat-obatan yang
bersifat opioid seperti morphin dan heroin. Peptida dari gluten dan
casein yang telah berubah bentuk menjadi gluteomorphin dan ca-
seomorphin pun memiliki kemampuan yang bersifat opioid.
68
BAB
5 LAMPIRAN
69
• “Aku sangat ingin belajar akting ... aku mendorong diriku dengan
keras mencoba melupakan disleksia-ku dan ketika aku menyele-
saikan sekolahku aku mempunyai nilai baik. (Keira Knightley)
• Joe Wright sangat tertarik dengan seni, menghabiskan waktunya
dengan melukis, membuat 8 film hebat dan tampil dalam se-
buah klub drama. Ia seorang penderita disleksia dan meninggal-
kan sekolah tanpa mempunyai ijazah. (Biografi Joe Wright)
• Whoopie Goldberg diketahui menderita disleksia yang mem-
pengaruhi studinya dan akhirnya keluar dari sekolah di usia 17
tahun. (Biografi Whoopie Goldberg)
Berikut biografi dari beberapa tokoh yang mengidap ADHD.
70
01 Michael Phelps
Siapa yang tidak kenal dengan Michael Phelps. Ia adalah
seorang perenang Amerika yang sangat fenomenal,
peraih medali emas sekaligus pemecah rekor dalam
olahraga renang. Pada usia 15 tahun, ia memulai
debutnya dengan berpartisipasi di Olimpiade Sydney,
sebagai perenang paling muda di ajang olahraga
bergengsi ini sejak 68 tahun sebelumnya. Pada debutnya
ini, ia tidak memenangkan medali dan selesai di urutan
kelima pada nomor 200 meter gaya kupu-kupu.
5
bulan setelah Olimpiade, Phelps terus mengembangkan bakatnya
dan ia memecahkan rekor dunia 200 meter gaya kupu-kupu pada
usia 15 tahun 9 bulan dan menjadi perenang putera pemecah rekor
yang paling muda. Prestasinya ini disusul dengan pemecahan rekor atas
namanya sendiri di Kejuaraan Renang Dunia di Fukuoka, Jepang.
Pada tahun 2002, Phelps kembali memecahkan rekor dunia pada nomor
400 meter gaya individu dan memecahkan rekor nasional AS nomor 100
meter gaya kupu-kupu, serta nomor 200 meter gaya individu. Prestasi ini
dilanjutkan pada tahun 2003, di mana ia memecahkan rekor dunia atas
namanya sendiri di nomor 400 meter gaya individu. Pada tahun 2004,
Phelps kembali memecahkan rekor atas namanya sendiri dan menjadi anda-
lan Amerika Serikat dalam Olimpiade 2004.
71
Siapa yang menyangka, bahwa sesungguhnya, perenang tangguh ini men-
jalani masa kecil yang sangat tidak mudah, dengan adanya gangguan ADHD
yang ia derita. Sang ibu, Debbie, bercerita bahwa, sebagai seorang anak
kecil, Phelps adalah anak yang, “Tidak pernah bisa duduk diam, tidak bisa
menutup mulutnya, selalu menanyakan segala hal di sekelilingnya, dan sela-
lu melompat dari satu sisi ke sisi lain ruangan.” Melihat si anak, ibunya hanya
berkomentar bahwa dia masih anak-anak yang tidak bisa diam.
Ternyata, sikap dan tindakannya bukan karena ia masih anak kecil, sebab
sampai usia 9 tahun dan duduk di bangku kelas 5 pendidikan dasar, Phelps
mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian dan terlalu hiperaktif ser-
ta penuh kecemasan, hal yang tidak lazim, karena anak usia demikian pada
umumnya mulai belajar untuk bersikap lebih baik. Pada usia inilah, Phelps
didiagnosis menderita gangguan ADHD.
Sang ibu kemudian berkisah bahwa masa kecil Michael Phelps dipenuhi
dengan keluhan para guru di sekolah tentang betapa anaknya tidak bisa
diam sama sekali, ia tidak mau duduk bersama teman-temannya, tangannya
72
selalu bergerak ke sana-kemari, selalu tertawa, terkikik dan mengganggu
anak lainnya untuk mendapatkan perhatian mereka. Michael juga tidak mau
mengerjakan pekerjaan rumah dan selalu berusaha untuk menarik perhatian
orang lain padanya. Para guru menyebutnya ‘sangat tidak dewasa’.
Pada usia 12 tahun, Michael mengeluh pada sang ibu dan ia ingin menghen-
tikan asupan obat-obatan tersebut, sebab ia melihat bahwa temannya yang
lain tidak meminum obat seperti dirinya. Debbie menjelaskan bahwa obat
tersebut membantu Michael untuk bisa fokus dan menjalani harinya dengan
lebih baik. Namun, karena ia juga mempertimbangkan perasaan Michael, ia
kemudian mengajak Michael untuk berkonsultasi dengan dokter ahli. Akhirn-
ya, mereka mengijinkan Michael menghentikan penggunaan obat tersebut,
tetapi dengan pengawasan ketat. Sejak itu, kegiatan Michael di klub renang
73
semakin intensif, sebab ini sangat membantunya dalam mengurangi gang-
guan ADHD.
Kini, Michael Phelps masih menjalani pelatihan fisik dan juga modifikasi per-
ilaku, dengan menggunakan pengalaman yang ia peroleh semasa kecil. Ia
sudah jauh lebih terkontrol dan lebih tenang serta mampu fokus pada apa
yang ia jalani. Menurut sang ibu, Michael memiliki keteguhan mental yang
sangat baik, sehingga ia mampu menjalani segalanya. Walau pada awaln-
ya ia tidak bisa memusatkan perhatian, Michael kemudian menemukan apa
yang menjadi gairah hidupnya, yaitu renang. Gairah hidup yang kemudian
juga membantunya untuk sembuh dari gangguan yang ia derita selama masa
kecil.
74
02 Ty Pennington
Tygert Burton ‘Ty’ Pennington, yang terlahir dengan
nama Gary Tygert Burton pada tanggal 19 Oktober 1964,
adalah seorang pembawa acara televisi yang sangat
terkenal di segara Amerika Serikat. Bagi Anda, para
pembaca yang berlangganan televisi kabel di rumah,
tentunya tidak asing dengan sosok yang fenomenal ini.
K
ariernya mulai menanjak sejak ia menjadi seorang tukang kayu di
salah satu reality show di TLC, berjudul Trading Spaces. Kini, ia
membintangi acara Extreme Makeover: Home Edition di ABC dan
juga acara Ty’s Great British Adventure di UKTV, stasiun televisi di Inggris.
Semasa kecil, Ty dianggap sebagai seorang anak yang memiliki ‘kelebihan
energi’. Ia selalu berlari ke sana kemari dan bergerak tiada henti. Ibunya,
Yvonne Pennington, bercerita, “Waktu ia kelas satu, Ty suka berlari sam-
bil mengangkat meja dan membuat teman-teman sekelasnya tertawa. Para
guru beranggapan bahwa ia sebenarnya cerdas dan pintar, hanya saja ia
tidak bisa duduk diam. Saya sering sekali mendapat panggilan dari kepala
sekolah, dan saya selalu merasa bahwa saya adalah ibu yang paling buruk.”
75
Yvonne adalah seorang psikolog, oleh karenanya, dengan mudah ia merasa
bahwa ada sesuatu yang kurang benar dengan puteranya. Namun, karena
ia adalah orangtua tunggal, yang harus membesarkan dua anak dan juga
masih bekerja, pemikiran ini seringkali terlupakan olehnya.
Suatu hari, saat ia sedang melakukan riset untuk kelas psikologi, ia men-
emukan jawaban atas keanehan yang diderita oleh puteranya. Ia membaca
sejumlah studi kasus mengenai anak-anak yang memiliki masalah dengan
memusatkan perhatian. Ia merasa bahwa puteranya mirip dengan studi ka-
sus tersebut. Untuk meyakinkan diri, Yvonne kemudian membawa Ty ber-
temu dengan dokter ahli, yang mengamini diagnosis sang ibu.
Pada awal tahun 1970an, istilah ADHD belum ditemukan. Diagnosis yang
keluar dari mulut ahli adalah puteranya mengalami gangguan yang disebut
dengan Minimal Brain Disfunction. Yvonne merasa tidak sanggup untuk
mengatakan yang sejujurnya pada puteranya, sebab ia takut ini akan mem-
buat Ty terpuruk dan putus asa. Akhirnya, ia hanya menyimpannya.
“Ia sudah bisa merasakan bahwa ia adalah anak nakal, untuk apa, sebagai
ibunya, aku membuatnya semakin terpuruk dengan mengatakan yang ses-
ungguhnya?” demikian alasan Yvonne.
Yvonne lalu banyak belajar dari buku-buku psikologi dan banyak studi kasus
untuk menangani puteranya. Ia belajar tentang apa yang disebut dengan dis-
fungsi otak minimum dan bagaimana cara untuk merawat kelainan tersebut.
Suatu waktu, ia menemukan terapi yang memakai token (semacam koin),
lalu memutuskan untuk mencobanya.
76
Pada awalnya, sangat sulit bagi Ty untuk mendapatkan token-token itu. Per-
hatiannya hanya fokus selama beberapa waktu, lalu kembali seperti biasa.
Tetapi, Yvonne tidak pernah menyerah. Ia yakin metode ini akan berhasil. Ia
kemudian meminta bantuan dari guru khusus Ty di sekolah untuk menerap-
kan cara yang sama. Perlahan-lahan, perilaku Ty berubah, dan ia mendapa-
tkan kepercayaan diri yang lebih baik.
Sampai saat ini, spontanitas Ty masih sering membuat Yvonne, sang ibu,
deg-degan dan khawatir. Namun, dengan pengalamannya sebagai ibu dari
seorang anak yang mengalami gangguan ADHD, Yvonne telah belajar bah-
wa ADHD selalu memberikan anugerah yang unik. Bahwa sesungguhnya,
yang telah menyelamatkan Ty adalah bakatnya, yang menjadi asset terbe-
77
sarnya. Saran terbaik yang dapat ia berikan pada para orangtua, dengan
anak pengidap ADHD, adalah fokus pada tindakan benar yang dilakukan
oleh si anak, alih-alih fokus pada kesalahan atau kekeliruannya. Dengan de-
mikian, orangtua akan mampu menemukan apa yang menjadi asset terbesar
atau asset terbaik si anak, untuk kemudian dikembangkan secara maksimal.
78
03 Jamie Oliver
Jika Anda termasuk orang yang suka memasak dan suka
melihat acara masak-memasak di teve, terutama siaran
televisi kabel, pastinya tidak asing lagi dengan sosok
lelaki yang satu ini. Jamie Oliver adalah salah satu chef
terkenal, yang wajahnya sering muncul di layar kaca.
Selain kepribadian yang menyenangkan dan wajah yang
tampan, kemampuannya dalam memasak membawanya
menjadi salah satu bintang televisi.
S
ejak kecil, Jamie sudah didiagnosis mengidap suatu kelainan, di
mana ia tidak mampu fokus pada satu hal dan tidak bisa diam. Jamie
cukup menyesal karena ia tidak mampu melewatkan masa seko-
lahnya dengan baik. Terlebih, pada masa itu, ia mengakui bahwa penanga-
nan akan ADHD belum sebaik sekarang.
“Nilaiku cukup parah, dan aku sempat berada di kelas khusus bersama be-
berapa orang teman lainnya. Sebenarnya, guru khusus kami menyenangkan,
tetapi mungkin aku memang tidak berbakat dalam hal sekolah. Untungnya
aku dibesarkan dalam keluarga bisnis, sehingga kegagalan di satu bidang
tidak berarti bahwa semua pintu untukku telah tertutup.”
Meski di sekolah ia tidak tergolong dalam murid yang pintar, di rumah, kel-
uarganya seringkali terhibur, sebab Jamie suka sekali memasak. Ia cukup
mahir dalam memilih bahan masakan dan memainkan pisau dengan bahan
masakan. Dengan dukungan usaha restoran yang dimiliki oleh ayah dan
ibunya, ia kemudian menemukan jalan keluar dari gangguan ADHD yang ia
derita, yang menyebabkannya tidak mampu menjalani pendidikan sekolah
dengan baik.
79
Menurut sang ibu, Jamie kecil memang sudah menunjukkan ketertarikan
dalam hal masak-memasak. Sejak kecil, ia suka sekali bermain di dapur dan
betah berlama-lama, padahal dalam hal lain, Jamie bisa dikatakan sulit untuk
fokus. Dari sini, sang ibu mendukung Jamie untuk terus mengembangkan
bakatnya dalam hal memasak dan mengenal nutrisi makanan.
80
04 Albert Einstein
Siapa yang tidak kenal dengan Albert Einstein. Seorang
ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai
ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Einstein telah
memberikan sumbangsihnya yang besar bagi dunia ini
dengan teori relativitasnya. selain itu, dia juga banyak
menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum,
mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi
Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921
untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan
“pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”.
S
etelah Einsten mengumumkan teori relativitasnya, Namanya menjadi
terkenal ke seluruh dunia. Pencapaian itu tentunya bukanlah hal bia-
sa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melam-
paui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer,
kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius.
Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada
tahun 1999, Einstein dinamakan “Orang Abad Ini” oleh majalah Time. Ke-
populerannya juga membuat nama “Einstein” digunakan secara luas dalam
iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya “Albert Einstein” didaftarkan
sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fo-
tokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan se-
buah asteroid dinamai 2001 Einstein.
Namun, tahukah Anda bila Albert Einstein itu mengidap ADHD! Kenyataan
bahwa ilmuwan terkenal Einstein berurusan dengan ADHD dalam sepanjang
hidupnya telah diyakini selama bertahun-tahun. Sejumlah laporan menemu-
kan bahwa ketika dia masih di perguruan tinggi, dia tidak pernah menjalani
hari-harinya dengan teratur dan sering bolos kuliah. Bahkan dia memikirkan
81
hal lain ketika berada di ruang kelas. Dilaporkan juga bahwa dia memiliki ke-
sulitan dalam berbicara saat masih anak-anak. Apakah hal ini ada kaitannya
dengan ADHD atau tidak, hingga kini belum diketahui.
Namun seperti telah diperlihatkan kepada dunia, dia telah menjadi ilmuwan
yang paling berpengaruh di abad ke-20. Tidak diketahui dengan pasti apa-
kah kemampuan Einstein mencipta sejumlah teori ilmiah berbeda disebab-
kan oleh ADHD-nya. Namun, diketahui bahwa orang-orang dengan ADHD
bisa bekerja dengan sejumlah proses yang digunakan di mana memungkink-
an mereka fokus pada detil-detil individual dan fokus pada pekerjaan dengan
sejumlah proses pikiran. Ini digunakan untuk memastikan bahwa distraksi
yang akan mereka hadapi bisa dieliminasi sehingga dia bisa lebih mudah
memikirkan segala sesuatunya. Ini mungkin adalah faktor utama mengenai
mengapa Einstein dapat menjadi kreatif.
82
05 Howie Mandel
Howie Mandel adalah seorang artis multi talenta. Ia
adalah seorang komedian, aktor, pembawa acara,
dan juga pengisi suara di berbagai film. Sebelum
memulai karier sebagai seorang pembawa acara, ia
berperan sebagai Dr. Wayne Fiscus dalam drama seri St.
Elsewhere, yang diputar di stasiun televisi NBC. Ia juga
sempat menjadi juri pengganti aktor David Hasselhoff
dalam acara reality America’s Got Talent.
I
a memberikan pengakuan bahwa ia didiagnosis menderita ADHD dan
juga OCD, walau sempat merasa menyesal setelah memberikan penga-
kuan ini. Namun, ia kemudian melihat bahwa banyak artis lain yang juga
menderita kelainan yang sama, yang membuatnya mantap untuk berbagi
pengalaman.
Sepanjang ingatan Mandel, sejak kecil ia memang tidak pernah merasa tum-
buh sebagai seorang anak normal yang patuh pada peraturan. Pada tahun
1960an, gejala-gejala seperti yang ia derita tidak memiliki nama. Ia juga
tidak bisa pergi ke dokter untuk berkonsultasi tentang kelainan yang ia ala-
mi. Jadi, dalam hal ini, orang-orang menyebut kelainan tersebut sebagai
penyakit ‘Howie’.
Mandel selalu merasa bahwa ia nyaris tidak bisa duduk diam dan menden-
garkan sesuatu selama dalam waktu yang lama. Dengan bekerja sebagai
83
pembawa acara kuis, ia harus berhubungan dengan panggung, berjalan ke
sana-kemari, bertemu dengan para kontestan, dan tidak hanya itu, ia juga
bisa sekaligus melontarkan gurauan-gurauan ringan pada para kontestan. Ini
sangat menyenangkan.
Satu hal yang Mandel minta untuk diperhatikan adalah, ketika orangtua atau
diri Anda menyangka bahwa Anda mengidap ADHD, segeralah meminta
bantuan dari ahlinya. Dengan cara seperti ini, hasil yang baik akan lebih
mudah didapatkan daripada sekedar mengesampingkan, yang justru akan
berakibat lebih buruk. Sangat penting bagi penderita ADHD untuk men-
yadari bahwa mereka tidak sendiri, sebab itu akan menguatkan mereka dan
membantu penyembuhan yang lebih baik.
84
06 Robin Williams
Robin Williams adalah salah satu pemain film sekaligus
komedian senior yang sangat dihormati. Guyonan dan
komedinya yang cerdas seringkali menyindir keadaan di
sekelilingnya, tanpa menimbulkan rasa marah ataupun
tersinggung. Gaya komedinya sangat khas, cerdas ala
Robin Williams.
T
ak banyak orang yang tahu, bahwa di masa kecil, Robin adalah
seorang anak yang pemalu dan pendiam. Ia jarang tampil di depan
umum, dan melewati sebagian besar waktunya di sekolah sebagai
murid yang biasa saja, tanpa keistimewaan yang menonjol.
Pada suatu ketika, ia bergabung dengan kelas drama. Tanpa disangka, ia
mengejutkan kelas dengan pemikiran-pemikiran komedinya yang out of the
box (tidak pada umumnya, unik dan berbeda). Komedi yang ia sampaikan
85
di kelas drama benar-benar melebihi ekspektasi atau pengharapan semua
orang. Inovasi dalam penampilannya berbeda dan menarik.
Dari sini, Robin mengenali bahwa ia memiliki bakat untuk membuat orang
lain tertawa dan tertarik padanya, membuat orang lain bersedia memerha-
tikan dirinya. Jika kita perhatikan lebih lanjut, caranya berbicara yang nyaris
tanpa henti sebenarnya adalah salah satu gejala ADHD. Selain itu, bahasa
tubuh dan gerak-geriknya yang tidak teratur dan seperti tanpa makna juga
merupakan tanda-tanda lain dari penderita ADHD.
Seiring dengan perkembangan diri, ia menyadari bahwa akan tidak baik jika
ia terlalu bergantung pada alkohol dan juga obat-obatan terlarang. Ia kemu-
dian belajar bahwa melakukan pertunjukan di atas panggung dan melakukan
komedi di acara stand up comedy ternyata juga membantunya menjadi lebih
rileks. Cara ini juga sekaligus menjadi salah satu bantuan untuk menyalurkan
energi berlebih yang ia miliki, akibat dari adanya gangguan ADHD yang ia
derita.
86
07 Thomas Alfa Edison
Siapa yang menyangka bahwa penemu bohlam lampu
ini adalah anak dengan ADHD. Bahkan, dia pernah
dikeluarkan dari sekolahnya karena dianggap terlalu
bodoh.
T
homas Alfa Edison lahir di Milan, Ohio, AS, pada tanggal 11 Februari
1847 dari pasangan Samuel Odgen (ayah) dan Nancy Elliot (ibu).
Pada tahun 1854 dia bersama keluarganya pindah ke kota Port Hu-
ron, Michigan dan dia tumbuh besar di sana. Alfa Edison dibesarkan oleh
pendidikan informal di dalam keluarga. Dalam hal ini, guru yang memberi
inspirasi adalah ibunya sendiri, Nancy Elliot.
Sebelumnya, Alfa Edison memang sempat mengeyam pendidikan formal
seperti kebanyakan anak-anak lain. Namun, baru tiga bulan bersekolah,
sang guru mengembalikan Alfa Edison beserta secarik surat. Di mana, inti
surat tersebut berisi bahwa dia tak layak disekolahkan karena dianggap ter-
lalu bodoh. Maka sejak itulah, ibunya yang berprofesi sebagai guru mendidik
Alfa Edison.
Itu adalah fakta bahwa pada masa kecilnya, Thomas Alfa Edison dianggap
bodoh bahkan juga aneh. Namun, sebagai anak yang dianggap bodoh, Alfa
Edison mempunyai rasa ingin tahu yang besar. Berbagai literatur dibacanya
untuk memuaskan hasrat tersebut. Mulai dari karya sastra sampai ilmiah.
Pada usia 12 tahun, Alfa Edison hampir kehilangan sebagian besar penden-
87
garannya. Pada saat itu dia menulis dalam catatan hariannya, "Saya tidak
pernah mendengar burung bernyanyi sejak saya berusia 12 tahun." Namun,
itu tak mematahkan semangatnya untuk terus maju.
Singkat saja, ketika Alfa Edison bekerja sebagai operator telegraf di Boston
tahun 1868, seluruh waktu luangnya habis untuk melakukan percobaan.
Pada tahun ini, dia mulai mendedikasikan diri di wilayah penemuan-pene-
muan terbaru. Di mana, saat itu dia menemukan sistem interkom elektrik.
Hak paten pertamanya diperoleh ketika dia berusia 21 tahun. Dia mendapa-
tkan paten untuk alat electric vote recorder. Sayang, tak ada yang tertarik
untuk membelinya. Namun, sejak itu, Alfa Edison selalu berpikir untuk mem-
buat penemuan-peneman baru yang komersial.
Hingga pada tahun 1879 tepatnya pada tanggal 21 Oktober, dengan melalui
usaha ekstra keras, Alfa Edison melahirkan bohlam lampu pijar yang mampu
menyala selama 40 jam. Sejarah pun ditorehkan! Akan tetapi bukan ha-
nya itu saja penemuan Edison,
secara keseluruhan Alfa Edison
sudah menciptakan paten se-
banyak 1.093 atas temuannya.
Di antara beberapa temuannya
yang lain adalah telegraf cetak,
pulpen elektrik, proses penam-
bangan magnetik, torpedo listr-
ik, karet sintetis, baterai alkaline,
pengaduk semen, mikrofon,
transmiter telepon karbon dan
proyektor gambar bergerak. Alfa
Edison wafat di usianya yang
ke-84, tepatnya tanggal 18 Ok-
tober 1931.
88
08 Walt Disney
Sulit dipercaya, seorang Walt Disney pernah dipecat
dari tempat kerjanya karena dianggap “kurang memiliki
imajinasi”. Padahal saat ini dia telah mendapatkan lebih
dari 950 penghargaan di dunia, termasuk 48 penghargaan
dari Academy Awards dan 7 penghargaan dari “Emmys
Award”. Secara Pribadi Waldt Disney telah mendapatkan
gelar honoris kausa dari Universitas Harvard, Universitas
Yale, Universitas Southern California, dan UCLA.
Mendapatkan medali penghargaan dari : France's Legion
of Honor and Officer d'Academie decorations; Thailand's
Order of the Crown; Brazil's Order of the Southern Cross;
Mexico's Order of the Aztec Eagle; and the Showman of
the World Award from the National Association of Theatre
Owners.
W
alt Disney adalah salah seorang tokoh terkenal di dunia yang
memiliki ADHD. Bernama lengkap Walter Elias Disney, dan dila-
hirkan pada 5 Desember 1901 di Chicago, Illinois.
Sejak kecil, Walt sangat tertarik pada menggambar dan seni. Saat berumur
7 tahun Walt sering menjual sketsa dan gambar2nya ke tetangga terdekat.
Walt suka menggambar binatang dan alam daripada mengerjakan tugas2
yang diberikan dari sekolah. Pernah juga ia membuat miniatur kereta api
lengkap dengan rel dan jalurnya.
Pencetus kartun Mickey Mouse ini di masa remajanya pernah bekerja se-
89
bagai tukang karikatur dan kartunis di sebuah surat kabar. Namun, karirnya
di dunia journalis itu tidaklah lama karena ia akhirnya dipecat oleh perusa-
haan surat kabar tempatnya bekerja karena dianggap kurang imajinasi dan
bahkan “tidak memiliki ide.”
Namun, lewat perjuangan gigihnya, dia kemudian berhasil dalam dunia per-
filman (kartun). Pada tahun 1925, Walt menikahi Lilian Bounds. Tiga tahun
setelah menikah Walt menciptakan tokoh animasi Mickey Mouse yang seka-
rang menjadi maskot dari dunia hiburan Walt Disney. Terobosan-terobosan
Disney untuk menyempurnakan dunia animasi terus dilakukan. Banyak film-
film kartun yang sudah dihasilkan oleh Walt Disney, dan masyarakat Amerika
tersentuh oleh karya-karyanya.
Pemikiran Walt brilian dan perhatiannya yang besar pada dunia pendidikan,
membuatnya dia mendapatkan anugerah penghargaan “True-Life Adventure
Series”. Lewat film2 yang dihasilkan oleh Walt. Selain melalui film, Disney
juga mempesona kita dengan mimpi dan idenya untuk membangun suatu
taman hiburan.
Pada tahun 1955 dibangunlah Disneyland Park yang menelan biaya sebesar
17 juta dollar. Disney juga menjadi pionir di bidang pertelevisian tahun 1954
dengan presentasi "full-collor programming".
90
09 Ozzy Osbourne
Ozzy Osbourne, yang terlahir pada tanggal 3 Desember
1948 dengan nama John Michael Osbourne, adalah
seorang vokalis music rock yang berasal dari Inggris.
Selain musisi ternama, ia juga adalah seorang penulis
lagu dan bintang televisi. Osbourne mulai terkenal
sejak ia muncul sebagai vokalis dari sebuah band cadas
bernama Black Sabbath, sebuah band rock dengan genre
musik heavy metal, pada tahun 1970.
T
ahun 1979, ia memutuskan untuk bersolo karier, walaupun beberapa
kali sempat keluar-masuk dari Black Sabbath. Kesuksesannya dalam
bersolo karier memberinya 11 penghargaan di bidang music, seka-
ligus menobatkannya menjadi ‘Bapak dari heavy metal’.
Ozzy menjalani masa kecil yang cukup sulit, sebab ia harus berhadapan den-
gan berbagai kekurangannya, termasuk disleksia, ADHD dan juga kelain-
an pembelajaran (learning disabilities) lainnya. Berdasarkan pengakuannya,
hanya memiliki satu kelainan saja sudah cukup menyulitkan, apalagi harus
menjalani masa kecil dengan berbagai kondisi abnormal dalam dirinya.
Ozzy juga pernah mencoba karier sebagai seorang perampok. Tercatat be-
berapa kali usahanya mengalami kegagalan. Usaha untuk mengambil tele-
visi berakhir dengan ditinggalnya benda tersebut karena ia harus melarikan
91
diri. Ia juga keliru mencuri baju bayi, alih-alih baju-baju orang dewasa yang
sedianya akan ia jual di pub. Akibat tindakan ini, ia terpaksa menginap sela-
ma enam minggu di penjara Green Winson karena tidak mampu membayar
denda dan terbukti bersalah.
Kariernya di band Black Sabbath juga tidak selalu mulus. Ozzy sering men-
galami keributan dan pertengkaran dengan sesama anggota band. Menurut
salah satu anggota band, cukup sulit bekerja sama dengan Ozzy. Butuh
waktu lama untuk melakukan rekaman, dan semua itu harus dilakukan be-
rulang-ulang. Karena sudah tidak sesuai lagi, akhirnya pada tahun 1979,
Ozzy dipecat dari band dengan alasan ia tidak bertanggung jawab dan punya
terlalu banyak masalah dibandingkan dengan anggota band lainnya.
Perjalanannya dalam bersolo karier juga bukan hal yang mudah. Ozzy ha-
rus bergantung pada kokain dan alkohol untuk tetap membuatnya tenang
dan fokus. Ini membuatnya harus berganti-ganti rekan, sebab tidak banyak
orang yang tahan dengan kepribadiannya yang dianggap sulit dan aneh.
Adalah peran seorang Sharon Arden, isteri keduanya, yang membantu Ozzy
untuk tetap berada di jalur yang benar.
Bukan hal yang mudah, mengingat seseorang dengan kondisi seperti yang
dialami Ozzy tentunya memiliki emosi yang naik-turun. Sharon memutuskan
untuk menjadi manajer Ozzy agar lebih mudah mengontrolnya. Sudah bukan
jadi rahasia bila mereka sering bertengkar akibat tindakan dan perilaku Ozzy
yang selalu di luar batas.
Dengan kesabaran yang luar biasa, mereka mampu bertahan bersama dan
di hari tuanya kini, mereka sempat dinobatkan menjadi salah satu pasangan
paling kaya di Inggris. Ozzy memang tidak secara terbuka mengakui bahwa
ia menderita ADHD, tetapi segala tindak-tanduknya menunjukkan dengan
jelas. Kini, ia sudah merasa jauh lebih tenang dalam menjalani hari-harinya.
92
10 Adam Levine
Nama Adam Levine semakin bersinar seiring dengan
meningkatnya popularitas band yang ia gawangi bernama
Maroon 5. Band yang berasal dari Amerika ini selalu
membawakan lagu-lagu easy listening yang dengan
mudah diterima oleh masyarakat di segala lapisan.
A
dam Levine lahir di Los Angeles, California, dari pasangan sua-
mi-isteri bernama Patsy Noah dan Fred Levine. Ia memiliki seorang
saudara lelaki bernama Michael dan saudara perempuan bernama
Julia Milne.
Saat berusia delapan tahun, ia bergabung dengan tim basket di sekolahnya
dan melakukan tembakan kemenangan pada kejuaraan basket lokal YMCA
(dalam sebuah tim yang dilatih oleh sang ayah), pada detik-detik terakhir
pertandingan. Adam berkata bahwa kejadian ini mengubah seluruh hidupnya
dan memberinya kepercayaan diri bahwa ia ternyata mampu melakukan
suatu hal dengan benar dan tidak ada yang tidak mungkin.
Adam lulus dari Brentwood high school pada tahun 1997. Semasa seko-
lah, ia membentuk sebuah band bernama Kara’s Flower bersama teman-
nya yang bernama Jesse Carmichael. Album pertama mereka berjudul The
Fourth World dirilis pada tahun senior masa SMA mereka. Sayangnya, album
mereka tidak menuai sukses dan mereka memutuskan untuk menempuh
jalan hidup masing-masing.
Adam dan Jesse kemudian mencoba peruntungan di kota New York. Ternya-
ta, di sana mereka kembali bertemu dengan teman satu tim di Kara’s Flower,
yaitu Mickey dan Ryan, pada tahun 2001. Mereka kemudian mengajak man-
93
tan gitaris band Square, James Valentine, untuk membentuk sebuah band
baru bernama Maroon 5. Mereka selanjutnya mengumpulkan materi yang
benar-benar baru untuk band ini.
Di sela pekerjaannya sebagai asisten penulis, Adam menulis syair lagu ten-
tang mantan kekasihnya yang bernama Jane. Lagu ini kemudian menjadi
bagian dari album pertama mereka Songs about Jane. Album Songs about
Jane ternyata meledak di pasaran dan membawa mereka pada kesuksesan
internasional. Sampai saat ini, Maroon 5 telah menelurkan beberapa album,
termasuk album terbarunya yang berjudul Overexposed.
Adam didiagnosis menderita ADHD pada awal usia belasan oleh seorang
dokter ahli. Dengan adanya diagnosis ini, setidaknya Adam merasa terbantu
karena ia mendapatkan penjelasan mengapa ia merasa berbeda dari seba-
gian besar teman-temannya. Diagnosis tersebut juga menjelaskan mengapa
ia mendapatkan tantangan yang sangat besar di sekolah, termasuk betapa
ia sulit untuk fokus dan menyelesaikan semua tugas sekolah.
Pada masa SMA, sebenarnya ia mampu bergaul dengan baik dan memi-
liki banyak teman. Kekurangannya sebagai pengidap ADHD tidak tampak
jelas, dan tidak disadari oleh teman-temannya. Sesungguhnya, Adam ber-
juang cukup keras terutama dalam hal akademik, walau ia tahu bahwa ia
memberikan hasil yang cukup baik. Ia sangat berterima kasih pada kedua
orangtuanya yang sangat mendukung dan mendorongnya dalam berbagai
kesempatan. Adam merasa bahwa kedua orangtuanya cukup sabar dalam
menghadapinya dan berdiskusi bersama dokter tentang apa dan bagaima-
94
na yang harus dihadapi di masa-masa remaja, masa di mana Adam harus
berkembang.
“Di studio, aku masih sering merasa kesulitan waktu mencoba menulis be-
berapa lagu baru dan mencoba memusatkan perhatian untuk menyelesaikan
pekerjaanku. Aku masih ingat, pada album pertama, aku benar-benar putus
asa dan tidak bisa fokus.
95
Catatan:
96