Anda di halaman 1dari 26

Mengenal Penyandang Disabilitas

“pendekatan, hambatan dan


bagaimana berinteraksi “
SAPDA
Siapakah Penyandang Disabilitas
Penyandang Disabilitas adalah setiap orang yang
 mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik
 dalam jangka waktu lama
 yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami
hambatan dan kesulitan
 mengalami kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif
dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak
DISABILITAS ADALAH SEBUAH
KONDISI YANG KONSTRUKSI
DUA ARAH

Orang-orang
yang memiliki Orang-orang yang
keterbatasan Hambatan dalam menentukan
tertentu lingkungan kebijakan publik

Situasi dan kondisi disabilitas


Tantangan Penyandang Disabilitas dalam
kehidupan
Penyandang disabilitas dalam hidupnya setidaknya berhadapan dengan
3 tantangan , yaitu :
1. kondisi secara individu penyandang disabilitas : tubuh, mental,
intelektual, serta kondisi penyerta seperti Kesehatan dan penyakit
bawaan
2. kondisi social yaitu lingkungan berkaitan dengan stigma, pelabelan
dan peminggiran
3. kondisi kebijakan/ regulasi yang belum berpihak atau bahkan belum
memposisikan sebagai warga negara seperti warga negara lain
RAGAM PENYANDANG DISABILITAS (PD)

1.terganggunya fungsi gerak, Al: Amputasi; Lumpuh


FISIK layuh atau kaku; Paraplegi; Celebral palsy
(CP); Akibat stroke; Akibat kusta; dan Orang kecil.

2.terganggunya fungsi pikir karena tingkat


INTELEKTUAL kecerdasan di bawah rata-rata, antara lain: Lambat
belajar; Disabilitas grahita; dan Down syndrom.

3.terganggunya fungsi pikir, emosi, dan perilaku yang


meliputi: Psikososial (al. skizofrenia, bipolar,
MENTAL depresi, anxietas, dan gangguan kepribadian);
dan Disabilitas perkembangan yang berpengaruh
pada kemampuan interaksi sosial (Autis dan
Hiperaktif).

4.terganggunya salah satu fungsi dari panca indera,


SENSORIK Al.: Netra; Rungu; dan Wicara.

5.Penyandang Disabilitas yang mempunyai dua atau


GANDA lebih ragam disabilitas, Al: Rungu-wicara dan Netra-
tuli.
Penyandang disabilitas intelektual
Kondisi Disabilitas :
Hambatan untuk berpikir cepat/ komplek, menyampaikan sesuatu
dengan tertata/ rasional karena tingkat intelegensia(IQ) /
kecerdasan yang dibawah rata-rata
Hambatan :
- Berpikir secara komplek/ rasional
- Mengingat
- Memahami sesuatu
- Menyampaikan sesuatu
Kesehatan :
- Penyakit penyerta sejak kelahiran (jantung/ paru-paru)
- Ketergantungan obat Pereda rasa sakit/ mengoptimalkan fungsi
tubuh
- Sering sakit karena jatuh/kecelakaan / benturan yang
disebabkan karena kondisi tubuh yang tidak imbang
- Kelebihan berat badan yang menyebabkan kesulitan bergerak
Secara Sosial apakah bisa berpartisipasi secara - Kurangnya control makanan menyebabkan penyakit
penuh dan efektif ???? - Penyumbatan / gumpalan diotak karena brain injuri berdampak
pada anggota gerak
GRAHITA
• Seseorang yang mempunyai tingkat kemampuan inteleketual di
bawah rata-rata.
• Jika diukur dengan WISC-RII mempunyai skor IQ 70
• Juga mengalami hambatan terhadap perilaku adaptif…0-18 tahun.
KARAKTERISTIK ANAK GRAHITA
 Secara fisiologis, sosial, emosional, sama seperti dengan yang lain
 Suka meniru perilaku benar dari orang lain dalam upaya mengatasi kesalahan-
kesalahan yang mungkin ia lakukan
 Permasalahan yang berkaitan dengan perilaku sosial
 Mempunyai masalah yang berkaitan dengan karakteristik belajar
 Mempunyai masalah dalam bahasa dan pengucapan
 Mempunyai masalah dalam kesehatan fisik
 Kurang mampu untuk berkomunikasi
 Mempunyai kelainan pada sensori dan gerak
 Mempunyai masalah berkaitan dengan psikiatrik, adanya gejala gejala depresif.
DOWN SYNDROME
• Down Syndrom (Down syndrome) adalah suatu kondisi
keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang
diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.
• Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk
saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan
GEJALA
 Fitur wajah yang rata
 Kepala kecil
 Leher pendek
 Lidah yang menonjol
 Pandangan mata ke atas, tidak biasa untu
 kelompok etnis anak-anak
 Bentuk telinga yang tidak biasa
 Mempunyai kesehatan otot yang buruk
 Tangan pendek dan lebar dengan sebuah lipatan di telapak tangan
 Jari-jari tangannya relatif pendek
 Fleksibilitas berlebihan
TINGKATAN DISABILITAS

1. Kelompok disabilitas mampu rawat (mampu ketika


dirawat, tidak bisa melakukan kegiatan keseharian
secara mandiri)
2. Kelompok disabilitas mampu latih (masih bisa
dilatih)
3. Kelompok diabilitas mampu didik (disabilitas yang
masih memiliki kemampuan intelektual yang bisa
dikembangkan)
Klasifikasi PD Intelektual

1. Disabilitas intelektual ringan (mild) memiliki rentang IQ 55-70 dengan


karakteristik termasuk ke dalam mampu didik, memiliki keterampilan
untuk mengurus diri sendiri tanpa bantuan orang lain, kesulitan untuk
fokus dalam waktu yang lama, bisa melakukan aktivitas sehari-hari
seperti makan, mandi, atau berpakaian.
2. Disabilitas intelektual sedang (moderate) memiliki rentang IQ 40-55,
termasuk kedalam mampu latih untuk mereka masih dapat
mempelajari keterampilan tertentu seperti untuk melakukan
aktivitasnya sendiri meskipun memiliki melakukannya dengan lambat
dan memiliki kekurangan dalam kemampuan bahasa.
Klasifikasi PD Intelektual

3. Disabilitas intelektual berat (severe) memiliki rentang IQ 25-40, tidak


mampu untuk mengurus diri sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain,
biasanya memiliki ketidakmampuan spesifik.

4. Disabilitas intelektual (profound) memiliki rentang IQ <25, memiliki


kemampuan yang sangat terbatas dan sangat membutuhkan orang lain
untuk melakukan aktivitas atau mengurus diri.
Hambatan DISABILITAS Intelektual
keterbatasan dalam masalah intelegensi. Hal
ini mempengaruhi keterbatasan dalam
kapasitas belajar, misalnya: belajar
membaca, menulis, dan berhitung;
keterbatasan dalam penguasaan bahasa;
membedakan yang baik dan yang buruk, atau
membedakan mana yang benar dan yang
salah.
PENYEBAB DISABILITAS

Penyebab disabilitas intelektual yang paling


umum adalah kondisi genetik, masalah selama
kehamilan, permasalahan ketika kelahiran, dan
permasalahan kesehatan yang umum (Algozzine
& Ysseldyke, 2006)
Virus / penyakit,
kondisi dalam
kandungan dan
keturunan
Mengenal pendekatan disabilitas
Tidak mampu / tidak
produktif / hidup yang Karitatif / belas
menderita –sengsara kasihan

Caritatif mode

Tidak sehat /
Always Pasien/ terapi-
abnormal
obat sepanjang hidup/
dinormalkan
Medical mode
Persoalan interaksi social
Menghilangkan hambatan
dan partisipasi
fisik-infrastruktur,
mendukung komunikasi
Social mode

Kebutuhan khusus penyandang disabilitas


untuk berinteraksi dan partisipasi BIO SOCIAL MODEL
ETIKA ber Interaksi bersama
penyandang disabilitas
Hal-hal Dasar
• Bertanyalah terlebih dahulu sebelum membantu
Tawarkan bantuan anda hanya ketika anda melihat orang tersebut memerlukan
bantuan. Jika iya orang tersebut memerlukan bantuan, tanyakan bagaimana anda
bisa membantunya
• Peka terhadap kontak fisik
Beberapa penyandang disabilitas bergantung kepada tangan untuk keseimbangan
mereka. Hindari menyentuh kepala, kursi roda atau tongkat tuna netra, karena itu
juga merupakan bagian dari personal mereka.
• Berbicaralah secara langsung
Berbicaralah dengan PD nya langsung, jangan dengan pendampingnya.
Berbicaralah seperti ketika Anda berbicara kepada orang lain.
• Jangan berasumsi
difabel mampu mengatakan apa yang mereka bisa lakukan dan apa yang tidak bisa
mereka lakukan. Jangan membuat keputusan untuk mereka tentang mereka.
• Responlah dengan sopan permintaan mereka
PD intelektual
• Berbicara secara normal dengan kalimat-
kalimat yang mudah dimengerti, jangan
menggunakan kalimat yang panjang
• Luangkan waktu untuk mendengar dan
mengerti apa yang orang tersebut bicarakan
• Bersabarlah
• Jangan menggunakan kata-kata yang biasa
Anda gunakan untuk komunikasi dengan
balita, ingatlah bahwa dia juga orang dewasa
yang dapat membuat keputusan sendiri.
• Mereka bergantung pada kebiasaan yang
sudah dikenal dalam mengatur tugas atau
kegiatan sehari-hari, sehingga jika terjadi
perubahan dilingkungannya mereka
memerlukan tenggang waktu tertentu untuk
mampu menyesuaikan dirinya.
INGAT !

• Jangan membuat keputusan bagi penyandan


disabilitas tentang apa yang mereka bisa lakukan dan
apa yang tidak bisa mereka lakukan
• Para PD adalah pribadi- pribadi dengan keluarganya,
pekerjaan, hobi, sesuatu yang disukai atau tidak, dan
juga permasalahan serta kegembiraan. Jangan
perlakukan mereka seperti korban ataupun pahlawan.
Perlakukan mereka sebagai individu.
Parenting
Menurut Issom (2020) melalui keluarga ada beberapa
macam:
1. keterlibatan orang tua sangat penting dalam
perkembangan anak. Pada saat itu mereka dapat saling
memberikan pengetahuan, dukungan emosional dan
beberapa informasi.

2. Orang tua dan guru dapat berkeja sama untuk


memberikan frekuensi dan lamanya stimulasi untuk
School base parents workshop.
Parenting
3. Home based individualize teaching programes. Pada intervensi ini ibu
seseorang yang paling tepat untuk mengajarkan anak-anaknya karena ibu
seseorang yang mengenal anak-anaknya daripada orang lain. Home teacher
mengunjungi secara berkala untuk mengajak dan melatih ibu untuk dapat
mengobservasi anaknya dengan lebih baik dan memusatkan perhatian pada
fase perkembangan anak untuk dapat bereaksi dengan cepat.

4. Strategi belajar yang tepat harus disediakan, dari segi intensitas.

5. Frekuensi, dan lamanya stimulasi itu diberikan school based parents


workshop merupakan kesempatan bagi orang tua dan guru untuk
bekerjasama.

6. Hubungan saudara kandung merupakan hubungan yang kuat dan


berpengaruh.

Anda mungkin juga menyukai