Anda di halaman 1dari 3

B.

IMPLIKASI
1. Pelaksanaan Bimbingan
Implikasinya terhadap pelaksanaan bimbingan, teori pemrosesan informasi
ini bisa diterapkan atau digunakan untuk bimbingan klasikal. Bimbingan klasikal
ini dilakukan secara tatap muka dikelas secara terjadwal dengan materi-materi
yang telah diprogramkan.
Untuk teknisnya, bimbingan klasikal ini harus dilakukan secara menarik dan
bervariasi, agar siswa fokus dan memperhatikan bimbingan yang diberikan.
Contohnya seperti menggunakan berbagai media elektonik atau menggunakan
cara penyampaian yang ekspresif dan berbeda-beda, mulai dari visual, audio,
maupun audiovisual. Karena setiap peserta didik memiliki cara yang berbeda-beda
dalam memproses informasinya. Selain itu, sebelum bimbingan klasikal dimulai
hendaknya kita memberikan informasi tentang tujuan dan juga topik yang akan
dibahas dalam bimbingan klasikal.
Ketika proses bimbingan klasikal berlangsung, hendaknya guru BK
memberikan bimbingan bagi aktivitas peserta didik, penguatan serta feedback
terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik serta memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya dan menjawab berdasarkan pengalamannya.
Selain itu, jangan terlalu banyak memberikan materi sekaligus dan terlalu cepat
dalam menjelaskan materinya. Pendekatan atau metode layanan yang digunakan
dalam bimbingan klasikal ini, bisa menggunakan ekspositori, ceramah, diskusi
kelompok, dan sebagainya.

2. Penelitian Bimbingan dan Konseling


Adapun beberapa tema penelitian yang bisa dilakukan terkait teori pemrosesan
informasi ini adalah:
a. Pengaruh sugesti dan perkataan terhadap ingatan pada remaja di SMAN 3
Bandung
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk
meneliti sejauh mana sugesti dan perkataan berhubungan dengan ingatan pada
remaja di SMAN 3 Bandung. Metode yang digunakan adalah kuantitatif,
dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas XII SMAN 3 Bandung.
Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, tes, dan
dokumentasi.
b. Faktor-faktor yang menyebabkan hal yang paling menyakitkan (membuat
sakit hati) bertahan lama dalam penyimpanan memori pada Remaja di
Lingkungan Darangdan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yang bertujuan untuk
menyelidiki faktor-faktor apa saja yang menyebabkan hal yang paling
menyakitkan (membuat sakit hati) bertahan lama dalam penyimpanan memori.
Metode yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan subyek penelitiannya
adalah 30 orang remaja di Lingkungan Darangdan, Kabupaten Sumedang,
Jawa Barat. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, dokumentasi, wawancara, dan angket.
c. Efektivitas teknik mnemonik terhadap peningkatan ingatan remaja di
SMAN 1 Sumedang
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
menyelidiki sejauh mana teknik mnemonik efektif terhadap peningkatan
ingatan remaja di SMAN 1 Sumedang. Metode yang digunakan adalah
kuantitatif, dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas XI SMAN 1
Sumedang. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,
tes, dan dokumentasi.

DAFTAR PUSTAKA

Kependidikan, D. J. (2008). Pendekatan, Jenis, Metode Penelitian Pendidikan. 16-


26.
Ramli, M., Hidayah, N., Zen, E. F., Flurentin, E., Lasan, B. B., & Hambali, I.
(2017). Bimbingan Klasikal dan Kelompok. 3-12.
Suryana. (2010). Metodologi Penelitian: Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. 18-19.

Anda mungkin juga menyukai